Dasar Dasar Menjadi Dirigen Dan Latihan Koor

8/16/2019 Dasar Dasar Menjadi Dirigen Dan Latihan Koor

1/9

DASAR-DASAR TEKNIK DIRIGEN

SIKAP DIRIGEN (UMUM)

Sikap dirigen merupakan gabungan dari sikap tangan , tubuh dan juga ekspresi wajah . Dirigen harus

memaksa penyanyi memperhatikan dirinya terutama gerakan tangannya. Dapatkah anggota koor

melihat tangan dirigen ? Dapatkah mereka melihat pada saat tangan ada di bawah ? Sikap tubuh

harus dalam posisi siap dan waspada, tidak terlalu kendor atau tegang. Selalu dalam keadaan waspada

dan siap. Sikap yang yang santai atau tidak peduli gampang menular. Ekspresi wajah memberikan

petunjuk kepada penyanyi apa yang diharapkan dari mereka. Seorang dirigen menggunakan kedua

matanya untuk memelihara kontak dengan setiap penyanyi, sekaligus memegang kendali.

Dirigen pada dasarnya memberi pengarahan pada penyanyi sebelum penyanyi menyanyikannya,sehingga apa yang dilakukan koor sesuai dengan yang dikehendaki dirigen.

SIKAP TANGAN PADA POSISI SIAP

Penyanyi/organis harus dipersiapkan sebelum mulai dengan sikap siap. Sikap tangan seperti sedang

memegang bola yang garis tengahnya selebar badan. Kedua telapak tangan menghadap ke bawah

dengan jari-jari yang relaks. Kedua tangan pada jarak yang sama dengan badan anda. Sikap siap ini

berariasi tergantung dari karakter lagu yang akan dibawakan.

GERAKAN AWAL

!erakan awal diperlukan saat mulai memberi aba-aba. Sebaiknya dipelajari setelah menguasai pola-

pola dasar dan dapat melakukannya tanpa ketegangan. !erakan awal harus dipelajari dan dipakai,

jangan lagi menghitung "satu-dua-tiga# untuk memulai nyanyian.

$ungsi gerakan awal adalah %

&. 'eningkatkan presisi/ketepatan waktu mulai penyanyi berbunyi.

(. 'engingatkan karakter )termasuk olume* pada awal lagu yang akan dibawakan


2/9

+. 'enjelaskan tempo yang akan diambil.

!erakan awal didahului dengan sikap siap. !erakan awal ini janganlah dipakai untuk memberi tahu

setiap kali suatu kelompok suara harus masuk. Penyanyi harus selalu dituntut untuk menghitung

semua tanda istirahat, bukan menunggu tanda dari dirigen.

ara melakukannya %

Pada dasarnya memberi satu ketukan sebelum ketukan masuk )untuk lagu yang dimulai pada ketukan*,

membuat sikap badan dan tangan yang antisipati, serta pada saat masuk melakukan gerakan yang

mantap, seperti "yak bam#. Selalu arahkan pandangan mata ke bagian penyanyi yang akan mulai

bernyanyi, jangan melihat pada teks. etap pandang mereka sampai proses "masuk# ini diselesaikan.

0angan berpaling karena penyanyi akan merasa ke1ewa / diabaikan.!erakan awal diarahkan pada

pengiring bila lagu diawali dengan intro. Disini organis harus melihat ke dirigen sehingga masuk pada

saat dan tempo serta karakter yang dimaksudkan oleh dirigen.

GERAKAN BERHENTI

!erakan ini penting karena biasanya penyanyi atau dirigen kehilangan konsentrasinya menjelang akhir

lagu. 2ba-aba harus selalu diberikan sampai lagu berakhir, bahkan hingga beberapa saat setelah lagu

berhenti. Kontrol dirigen terhadap penyanyi harus tetap dijaga. ara paling sederhana adalah

menghentikan gerakan tangan pada ketukan terakhir, menahannya sesuai dengan yang dikehendaki

)apakah itu beberapa ketukan atau ermata*, lalu beri dua gerakan pendek, satu ke atas, satu ke

bawah, kembali ke tempat semula % seperti " yak stop#. Pada saat "stop# ini semua suara harus

berhenti, penyanyi mungkin masih harus mengu1apkan konsunan penutupnya.

TANGAN KIRI

angan kiri berungsi untuk menolong tangan kanan, bila tangan kanan tidak lagi bisa memberikan

pengarahan yang diinginkan. obalah gunakan pedoman ini %

&. Pada dasarnya tangan kanan melakukan semuanya% tempo, olume, karakter, phrasing,

dan gerakan awal serta akhir.

(.angan kiri membantu yang hal-hal tidak dapat dilakukan sendiri oleh tangan kanan

seperti membari gerakan awal, aksen, olume, tanda untuk menahan nada pada kelompok

suara tertentu. 0uga hal-hal lain seperti membalik teks, memberi karakter dengan

mengepalkan tangan atau membuat gerakan yang gemulai.


3/9

+. 'embantu menekankan apa yang sudah dilakukan oleh tangan kanan.

3. angan kiri sebaiknya jangan melakukan pola ketukan tangan kanan terlalu banyak, hanya

pada saat awal atau bila tempo terasa terlalu berat atau 1epat.

DINAMIKA, AKSEN, PHRASING, TEMPO, KARAKTER

Setelah gerakan dasar dikuasai, gerakan-gerakan yang lebih sulit perlu dipelajari untuk memberi

aba-aba pada elemen musik yang lain.

D452'4K2

Piano dan orte dapat ditunjukkan oleh ukuran gerakan tangan. 6uatlah gerakan seke1il mungkin

untuk pianissimo yang masih dapat dilihat oleh penyanyi dan kemudian buatlah gerakan lebaruntuk -ortissimo . 4ngat-ingatlah ukuran gerakan untuk kedua ekstrim ini dan jangan melewatinya.

6ila terjadi perubahan dinamika buatlah gerakan yang menunjukkan dinamika yang dikehendaki

sebelum waktunya. Pakailah tangan kiri untuk mengatur 1epat-lambatnya

suatu1res1endo/diminuendo .

2KSE5

6erilah pantulan yang tinggi pada satu ketukan sebelumnya, dan kemudian jangan memantul terlalu

tinggi pada ketukan beraksen. !unakan tangan kiri untuk membantu.

P782S45!

Phrasing adalah pengkalimatan dalam lagu. 6iasanya suatu lagu terdiri atas kalimat panjang dan ke1il

yang dipisahkan dengan tanda ) 9 * meskipun lebih sering dirigen harus menganalisa sendiri. 6iasanya

di tempat ini penyanyi mengambil naas, :ntuk memberi aba-aba pada phrasing, gerakan tangan

dihentikan pada akhir suatu rase dan bergerak lagi untuk memulai rase yang baru.

E'P;

Perlu diperhatikan bahwa tempo 1epat tidak eekti bila dilakukan dengan gerakan yang besar

)meskipun orte* dan tempo lambat tidak terlihat bila dilakukan dengan gerakan yang ke1il. !unakan

pedoman berikut %

&. :ntuk memper1epat atau menegaskan tempo bila penyanyi/organis melambatkan tempo

lagu, gunakan gerakan ke1il yang jelas.

(. :ntuk memperlambat tempo atau menjaga tempo agar tidak lari, gunakan gerakan yang


4/9

besar dan lebar.

K282KE8

Sampai disini aba-aba yang diberikan itu untuk karakter lagu yang legato. :ntuk gaya yang lain

diperlukan tangan yang berbeda.

'ar1ato . !unakan gerakan yang lebih energik, pukulan yang lebih keras dengan sudut-

sudut balik yang lebih tajam.

Sta11ato . Pukulan 1epat berbalik memantul dengan sudut yang tajam tanpa mengentikan gerakan.

!erakan lebih berupa garis, bukan lagi lengkungan.

'aestoso . 2gung dan megah. 6uat gerakan ke bawah yang berat dan sedikit lebih lambat.


5/9

Ekspresi wajah penting dalam kepemimpinan dan juga interpretasi musik. 0angan memimpin dengan

muka seperti mayat, tanpa ekspresi. 7indari juga wajah yang terlalu tegang karena akan

mempengaruhi ketegangan otot produksi suara dari penyanyi.

'E5>25>4.

0angan ikut menyanyi bila memimpin karena suara koor tidak akan terdengar karena tertutup suara

sendiri. 'eski demikian mulut boleh ikut mengu1apkan teks )tanpa berbunyi* untuk membantu

penyanyi masuk atau menjaga tempo. 7endaknya ini dibatas pada awal kalimat saja.

'E522 P2D2 EKS.

0angan menganggap ini kegiatan yang amatiran. Semua dirigen besar melakukannya. 6eri tanda-tanda

yang komunikati pada tempat yang penting atau sering terjadi kesalahan, sehingga waktu memimpin

lagu tersebut dapat memberikan aba-aba sesaat sebelum waktunya tiba.

'E25>4

Selalu jaga kontak dengan penyanyi dengan menatap mereka terutama pada tempat-tempat yang

sulit. 0angan korbankan kontak ini untuk melihat teks karena takut kehilangan. Penyanyi akan merasa

ditinggalkan bila pada saat yang sulit dirigen menundukkan kepala dan melihat ke teks di bawahnya.

MELATIH PADUAN SUARA

7idup sebuah paduan suara terletak pada latihan-latihannya. Pada saat itulah semuanya terjadi%

penguasaan suatu lagu, pengertian antar personal, peningkatan teknik )o1al, aba-aba, main organ*.

Sebuah paduan suara tidak akan maju atau bertahan keberadaannya tanpa adanya latihan.


6/9

(. 'enyediakan teks )lebih baik berikan tugas ini pada orang lain*

+. 'enyiapkan tempat

3. 'enyiapkan organis % nada dasar

@. 'eren1anakan agenda latihan )pemanasan, beberapa menit sebelum latihan dsb.*

PERSIAPAN ORGANIS

&. membuat dan melatih lagu-lagu sesuai dengan kun1i yang disepakati

(. membuat intro

+. lagu-lagu yang dinyanyikan empat suara harus di1ari/dibuat iringan yang sesuai

Kedua hal diatas, sebaiknya dilakukan di luar jam latihan, sehingga waktu latihan yang sangat

terbatas bisa dimanaatkan, apalagi di kota besar dimana waktu sangat berharga. 0angan sia-siakan

orang banyak yang sudah berkumpul sementara anda sendiri melakukan tugas anda sendiri yang belum

selesai.

Sebelum mulai latihan dirigen harus mempersiapkan koornya dahulu dengan latihan pemanasan

)Ao1alisi*. >ang menjadi tujuan pemanasan adalah menyiapkan organ-organ produksi suara untuk

menghasilkan suara yang diinginkan, selain itu juga membangun konsentrasi yang akan dipakai nanti

dalam mempelajari lagu.

PEMANASAN UNTUK KOOR

ujuan pemanasan adalah menghasilkan suara koor yang berkualitas yang men1akup tiga hal %

• Energi . Suara yang berenergi, yang "mengangkat#,bukan suara yang datar, lelah bahkan 1enderung turun.

• 4ndah natural . Suara yang indah yang enak didengar, leksibel, empuk meskipun orte atau bernada tinggi.

• 8esonansi . Suara seakan-akan berasal dari kepala, bukan dada atau tenggorokan.

2pabila ini terwujud, maka suara penyanyi akan kurang lebih sama karena dihasilkan dengan 1ara yangsama. 4nilah yang menjadi tujuan suatu paduan suara, yaitu dengan memadukan suara manusia yang

berma1am-ma1am. 'ekanisme produksi suara yang dipakai untuk berbi1ara harus diubah untuk

bernyanyi. Pemanasan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang 1ukup pendek )@ -&B menit* namun

dengan keseriusan yang tinggi. Penyanyi diharapkan mengetahui tujuan dari masing-masing

langkahnya.


7/9

&. 8elaksasi . :ntuk mengendorkan otot-otot bernyanyi yang tegang. Putar kepala beberapa kali

)kedua arah*, putar kedua bahu, mengangkat tangan ke atas, latihan naas dengan diaragma dengan

tetap mengangkat dada.

(. 8esonans i. :ntuk menghasilkan suara yang bulat dan empuk. 'enguap. 7mmmm )dari nada turun

satu okta ke bawah*, bersenandung dengan lembut @-3-+-(-& )lalu "mi-me-ma-mo-mu#*, lalu naiksetengah nada. !unakan huru "m# untuk membangkitkan rongga resonansi di kepala.

+. Energi. 5yanyikan &-(-+-3-@-3-+-(-& dengan )do,ma,mo atau ha*, terus naik setengah nada. 0uga

@@@@-@@@@-@3+(& dengan "ha#C @ nada terakhir legato.

3. 4ndah . 6ernyanyi dengan legato. & @3+(& dengan o1al % ni ah, ni eh , di o.

6ila keempat hal ini sudah diberikan, bila perlu dirigen dapat juga menambah latihan lain untuk

meningkatkan paduan suaranya %

&. sensitiitas antar penyanyi dengan dirigen % latihan dinamika dari p p

(. menyeragamkan huru hidup % a e i o u dan ariasinya % ni e a e i,

u wi yu wi yu, i yo i yo i. !unakan nada yang sama dilanjutkan setengah

nada di atasnya.

+. Ketepatan nada % mainkan nada se1ara a1ak pada organ, mintalah pada koor untuk

mengikutinya.

3. $leksibilitas % &&(+3(+3@+3@3@@i, dengan "ya# dan tempo yang 1epat atau dengan

&(+&+@3+(& )analaanalaanalaa*

AMBITUS (JANGKAUAN NADA)

0angkauan nada dari masing-masing kelompok suara %

&. Sopran % 1C a#

(. 2lto % d#

+. enor % 1 aC

3. 6as % $ dC


8/9

$-!-2-6-1-d-e--g-a-b-1C-dC-eC-C-gC-aC-bC-1#-d#-e#-#-g#-a#

TEKNIK MENGAJARKAN LAGU BARU

ahap mengenali lagu, menyanyikan not

• ;rganis memainkan lagu tersebut, penyanyi mendengarkan, tidak boleh ikut bernyanyi. :langi sekali lagi bila perlu.

• Koor menyanyikan not bersama organ, jangan biarkan mereka bernyanyi dengan keras. 4ni memiliki kuntungan ganda %penyanyi lebih mendengar dan juga energi bisa dihemat.

• Dengarkan koor jangan ikut menyanyi. Perhatikan apakah ada tempat dimana penyanyi salah atau merasa sulit

)sumbang atau berhenti bernyanyi*. andai tempat itu. :langi bagian itu sampai bisa, setelah itu rase sebelumnya, jangan

selalu dari depan. 'intalah penyanyi menandai juga tempat tersebut.

• Dengar hasilnya, apakah masih ada tempat yang masih salah )nada, ritme atau phrasing* kembangkan telinga untuk

mendeteksi hal ini dan men1ari penyelesaiannya.

• :ntuk lagu banyak suara, bila dirigen tidak dapat mendengar semua sekaligus, mintalah sopran dan alto bisa

menyanyi dengan not, sementara tenor dan bas bersenandung. ;rgan tetap membantu sopran dan alto. 6ereskan, baru di1obatenor dan bas. Setiap koreksi sebaiknya di1atat.

• 8asakan apakah tangan dirigen 9terpaksaC melambat karena koor, karena ini bisa berarti bahwa koor belum bisa danbagian yang melambat itu harus dilatih hingga lan1ar.

• 0angan merasa 9maluC untuk mengulang bagian tertentu dengan tempo yang lebih lambat. 6isa juga menahan pada

ketukan tertentu untuk mendengar apakah paduan )harmoni* sudah benar.

ahap belajar dengan kata-kata %

• 6ila not sudah lan1ar anda sudah dapat mulai dengan kata-kata. Deteksi lokasi yang masih salah.

• obalah dengan memba1anya tanpa dengan nada tapi dengan ritme serta memahami kalimat-kalimatnya. 6eritahu

pada koor bagian kata yang mana yang lebih penting dari yang lain. 6eri penekanan pada bagian kata tersebut. empat ini

biasanya adalah pun1ak suatu rase.• 6ernyanyilah dengan memahami kata-katanya, jangan bernyanyi empat suara selama masih berjuang dengan not dan

kata-kata. Kasihan pada orang yang mendengarkan, dia tidak punya pilihan lain selain mendengarkan.

• 6ila terdengar masih ada masalah dengan not, 1obalah bagian tersebut dengan not lagi.


9/9

• 6anyaklah belajar dengan melihat 1ara melatih dan memimpin dari dirigen lain, ambil yang baik dan hindari yang

menurut anda tidak baik, buang juga kebiasaan-kebiasaan buruk anda yang baru anda sadari setelah anda melihat hal ituterdapat pada dirigen lain.

•

Dasar Dasar Menjadi Dirigen Dan Latihan Koor

Documents

Transcript of Dasar Dasar Menjadi Dirigen Dan Latihan Koor