Graph Detailing Listening_Attending Skils, Focus and Influencing Skills Sheet1 Sheet1.pdf
Darmayami p Skils Lab Somatotype
-
Upload
rachma-normalita-dewi -
Category
Documents
-
view
145 -
download
16
description
Transcript of Darmayami p Skils Lab Somatotype
LAPORAN SKILLS LABDASAR-DASAR GIZI OLAHRAGA
ACARA 1SOMATOTYPE
disusun Oleh:
Kelompok Tutorial 4
Darmayemi Putri
12/329296/KU/15055
PROGRAM STUDI S-1 GIZI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2014
BAB IPENDAHULUAN
A. TINJAUAN PUSTAKASomatotype diperkenalkan pertama kali tahun 1940 oleh Seldon dan terus
dikembangkan oleh banyak peneliti. Akhirnya Heath dan Carter mengemukakan teknik
somatotype menggunakan perhitungan antropometri dengan skala pengukuran yang universal,
berlakiu untuk semua umur dan jenis kelamin, yang digunakan sampai saat ini.
Somatotype adalah salah satu usaha untuk menilai bentuk dan komposisi tubuh
manusia . Bentuk dan komposisi tubuh manusia terdiri dari 3 komponen yang merupakan
gabungan dari tipe-tipe tubuh dengan kemungkinan bahwa satu diantaranya yang dominan.
Ketiga komponen tersebut adalah endomorphy (menggambarkan kegemukan relatif),
mesomorphy (menggambarkan ketahanan relatif musculoskeletal), dan endomorpy
(menggambarkan linearitas relatif atau kelangsingan tubuh) .
Somatotype dinyatakan dengan ketiga komponen ini secara berurutan, misalnya,
peringkat 3-5-2 dicatat dengan cara ini dan dibaca sebagai tiga, lima , dua. Angka-angka ini
memberikan besarnya masing-masing dari tiga komponen . Penilaian pada setiap komponen dari
½ sampai 2 ½ dianggap rendah, 3 sampai 5 moderat , 5 ½ sampai 7 yang tinggi , dan 7 ½ dan di
atas sangat tinggi (Carter & Heath,2002).
Somatotype umumnya digunakan untuk berbagai kegunaan dintaranya yaitu :
1. Menjelaskan dan membandingkan antar dan di dalam kelompok atlet di bebrapa tingkat
kompetensi yang berbeda
2. Mengetahui pengaruh beberapa faktor dalam somatotype seperti umur, jenis kelamin, faktor
merokok, lingkungan fisik
3. Mengelompokkan perubahan fidsik selama pertumbuhan , umur, dan latihan
4. Membandingkan bentuk laki-laki dan perempuan yang relatif
5. Sebagai alat dalam analisis gambaran tubuh
Kategori somatotype berdasarkan Carter and Heath (2002) adalah sebagia berikut:
1. Central : tidak ada perbedaan yang berarti antara satu komponen dengan yang lainnya.
2. Balanced endomorph : endomorphy lebih dominan sedangkan mesomorphy and ectomorphy
sebanding atau tidak ada perbedaan yang berarti (lebih dari 1 ½ satuan).
3. Mesomorphic endomorph : endomorphy lebih dominan dan mesomorphy lebih besar
daripada ectomorphy.
4. Mesomorph-endomorph : endomorphy dan mesomorphy sebanding/ sama besar atau tidak
berbeda lebih dari 1 ½ satuan dan angka ectomorphy lebih kecil.
5. Endomorphic mesomorph : mesomorphy lebih dominant dan endomorphy lebih besar
daripada ectomorphy.
6. Balanced mesomorph : mesomorphy lebih dominant, endomorphy dan ectomorphy sama
besar, tidak berbeda lebih dari 1 ½ satuan
7. Ectomorphic mesomorph : mesomorphy lebih dominant dan ectomorphy lebih besar daripada
endomorphy.
8. Mesomorph-ectomorph : mesomorphy dan ectomorphy sebanding (tidak berbeda lebih dari 1
½ satuan) dan endomorphy lebih kecil.
9. Mesomorphic ectomorph : ectomorphy lebih dominant dan angka mesomorphy lebih besar
daripada endomorphy.
10. Balanced ectomorph : ectomorphy lebih dominant serta endomorphy dan mesomorphy yang
sama besar (tidak berbeda lebih dari 1 ½ satuan).
11. Endomorphic ectomorph : ectomorphy lebih dominant dan angka endomorphy lebih besar
daripada mesomorphy.
12. Endomorph-ectomorph : endomorphy dan ectomorphy sebanding (tidak berbeda lebih dari 1
½ satuan), dan mesomorphy lebih rendah.
13. Ectomorphic endomorph : endomorphy lebih dominant dan ectomorphy lebih besar daripada
mesomorphy
*(-phic) = sedikit; (-morph) = dominan
Dari ke-13 kategori tersebut dapat dirangkum menjadi 4 kategori besar , yaitu :
1. Central tidak ada perbedaan antara komponen yang satu dengan yang lainnya
2. Endomorph endomorphy lebih dominant, mesomorphy dan ectomorphy lebih dari one-half
unit lower.
3. Mesomorph mesomorphy lebih dominant, endomorphy dan ectomorphy lebih dari one-half
unit lower.
4. Ectomorph ectomorphy lebih dominan, endomorphy dan mesomorphy lebih dari one-half unit
lower.
Cara menentukan somatotype diantaranya metode photospic (yang dalam
anthropometric dibuat dari sebuah gambar) , anthropic (yang dalam anthropometric
digunakan untuk mengukur ukuran somatotype), dan adalah gabungan metode
anthropometric dan photosphic .
Metode anthropometric membuktikan bahwa metode ini yang bermanfaat untuk berbagai
macam penerapan. Metode ini dapat digunakan dilapangan atau laboratorium, serta hanya
sedikit membutuhkan peralatan dan perhitungan, serta pengukuran dapat dibuat relatif
mudah dengan subyek memakai baju seminimal mungkin.
Teknik pengukuran antropometri untuk menentukan somatotype seorng individu
meliputi : tinggi badan, berat badan, lemak tubuh(trisep, subskapula, supraspinal,medialis
betis), pengukuran tulang ( humerus, femur) dan dua lingkar ekstrimitas ( lengan flekssi dan
betis tegang) (Charter,2002)
B. TUJUAN1. Melakukan pengukuran status gizi atlet secara antopometri
2. Menggunakan somatotype
3. Mengisi peringkat somatotype( somatograph)
4. Membaca soamtograph dan menggali gambaran tubuh yang berbeda jenis
5. Menyimpulkan hasil somatograph untuk meningkatkan komposisi tubuh
BAB IIISI
A. HASIL 1. Identitas
No Variabel
1. Nama Darmayemi Putri
2. Usia 19 tahun
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. Ras Melayu
5. Pengukur Mahasiswa S1 Gizi Kesehatan
6. Instruktur Perdana Samekto TS, M.Sc
7. Hari/tanggal Rabu / 29-10-2014
2. Data Hasil Pengukuran Antopometri
No Variabel Rata-rata Pengukuran
1. Komponen 1 :
Triceps skinfold 16
Subscapular skinfold 16.33
Supraspinal skinfold 14
Total Skifold 4.33
Calf skinfold 11,8
2. Komponen 2:
Tinggi badan 145.3
Biepicondylus breadth of humerus 5.3
Biepicondylus breadth of femur 7.77
Upper arm circ- tricepss skinfold 24.17
Calf arm circ –calf skinfold 30.282
3. Komponen 3:Body Mass (kg) 41.4
1. Penentuan somatotype dengan Perhitungan
a. Perhitungan dengan formula somatotypes
Setelah diperoleh hasil dari pengukuran antropometri maka hasil tersebut dimasukan
dalam perhitungan menggunakan rumus somatotype untuk menentukan somatotype dari
responden. Dengan menggunakan rumus tersebut dapat ditentukan somatotype berupa
endomorphy, mesomorphy dan ectomorphy. Perhitungannya adalh sebagai berikut:
a) Endomorphy = - 0.7182 + 0.1451 (X) - 0.00068 (X 2) + 0.0000014 (X 3)
= - 0.7182 + 0.1451 (54.3 ) - 0.00068 (54.3 2) + 0.0000014 (54.3 3)
= 7.16073 – 2.0049732 + 0.22414442098
= 5.399010098
= 5.4
dimana X = (penjumlahan triceps, subscapular and supraspinale skinfolds) x 170.18/ tinggi
badan (cm)
b) Mesomorphy = [0.858 x lebar humerus (cm) + 0.601 x lebar femur + 0.188 x (lila (cm) –
tebal lipatan kulit triceps mm/10) + 0.161 x (lingkar betis (cm) – tebal lipatan kulit betis
mm/10) - 0.131 x tinggi badan (cm) + 4.5]
= 1.94597 dibulatkan 2
c) Ectomorphy
Ada 3 rumus yang dapat digunakan
Jika HWR ≥ 40.75 maka nilai ectomorphy = 0.732 HWR - 28.58
Jika HWR ≤ 40.75 tetapi > 38.25 maka nilai ectomorphy = 0.463 HWR - 17.63
Jika HWR ≤ 38.25 nilai ectomorphy = 0.1
HWR adalah height weight ratio, dihitung dengan menggunakan rumus tinggi badan/
3√berat badan.
HWR = tinggi badan/ 3√berat badan.
= 42.002
Ectomorphy = 0.732 HWR-28.58
= 2.165 dibulatkan 2.2
Jadi berdasarkan perhitungan somatotype subjek diperoleh perbandingan endomorphy :
mesomorphy : ectomorphy secara berututan adalah 5.4 : 2 : 2.2 .
b. Plotting Somatotype pada Carter and Health Chart
Setelah memperoleh hasil perhitungan maka dari komponen endomorpy , mesomorphy ,
ectomorphy maka untuk mengetahui kategori somatotype dilakukan pemplottingan pada
Carter and Health Chart. Terlebih dahulu mencari sumbu X dan Y , yang kemudian ditarik
masing-masing sumbu sampai pada titik pertemuan keduanya.
X-coordinate = ectomorpy – endomorphy
= 2.2 – 5.4
= -3.2
Y-coordinate = 2 x Mesomorphy - ( ectomorpy + endomorphy)
= 2 x 2 – (2.2+5.4)
= - 3.6
c. Kategori Somatotype
Setelah dilakukan penarikan pada masing-masing sumbu maka berdasarkan
perhitungan menggunakan rumus somatotype diperoleh bawa responden memiliki kategori
somatotype balanced endomorph (lihat gambar 1 dan 2). Dimana endomorphy lebih dominan
sedangkan mesomorphy ectomorphy sebanding atau tidak ada perbedaan yang berarti
(lebih dari 1 ½ satuan).
Gambar 1. Somstochat untuk memplot somatotype
Gambar 2. Somatochart dan kategori somatotype
2. Aplikasi somatotype
Apabila penentuan somatotype memnggunakan aplikasi somatotype maka diperoleh
perbndingan endomorphy : mesomorphy : ectomorphy secara berurutan yaitu 5.4 : 1. : 2.2
seperti gambar 3. Pada hasil ini kategori somatotype responden adalah balance
endomorphy.
Gambar 3. Hasil somatochart untuk aplikasi
3. Penentuan Somatotype denganHeath- Carter Rating form
Selain dengan menggunakan rumus tersebut, somatotype juga dapat ditentukan dengan
menggunakan Heath – carter Somatotype Rating Form (terlampir). Dengan menggunakan
form tersebut diperoleh perbandingan endomorphy : mesomorphy : ectomorphy secara
berurutan yaitu 5.5 : 1 : 2 (terlampir) . Pada hasil ini kategori somatotype responden adalah
balance endomorphy.
B. PEMBAHASANBerdasarkan hasil penentuan ssomatotype menggunakan 3 metode perhitungan ynag
berbeda maka disimpulkan bahwa responden memiliki kategori somatotype balance
endomorphy. Balanced endomorph : endomorphy lebih dominan sedangkan mesomorphy and
ectomorphy sebanding atau tidak ada perbedaan yang berarti (lebih dari 1 ½ satuan).
Bila dilihat pada distribusi berbgai jenis olahraga maka berdasarkan hasil , kategory
ssomatotype ressponden tidak disessuai dengan cabang olah raga apapun. Walaupun begitu,
dengan perbandingan endomorphy : mesomorphy : ectomorphy secara berurutan yaitu 5.5 : 1 : 2.2 ini somatotype responden mendekati perbandingan pada jenis olahraga crikets yaitu 4.9 ; 4.4
: 2 . Namun perlu peningkatkan masa otot.
Olahraga crikets adalah jenis olahraga lapangan (set field sport) yang tidak
membutuhkan pengaturan cardiorespiratopy untuk mobilisasinya. Olahraga ini berasal dari
/Inggris dan telah berkembang di Indonesia.(. Olahraga yang termasuk jenis ini adalah golf dan
bassketball. (Thimoty , 2009)
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN1. Pada skills lab kali ini responden yang diukur somatotype-nya memiliki perbandingan antara
endomorphy : mesomorphy : ectomorphy secara berurutan yaitu 5.4 : 2 : 2.2 dan apabila
menggunakan Heath – carter Somatotype Rating Form (terlampir) memiliki perbandingan
5.5 : 1 : 2 dan aplikasi 5.5 : 1: 22. Dengan perbandingan endomorphy, mesomorphydanectomorphyyang seperti itu saat di-plot-
kan menggunakan somatograph maka tergolong kategori balance endomorpy
3. Berdasarkan plot yang dilakukan dalam gambar distribusi somatotipe pada olahragawan,
responden tidak termassuk ke dalam salah satu cabang olahragawan namun mendekati
pada cabang crikets.
Saran1. Dalam perbandingan somatotipe (endomorphy : mesomorphy : ectomorphy), rumus
perhitungan harus diperhatikan dalam pemakaiannya. Kesalahan penggunaan tanda
perhitungan dapat membuat hasil perhitungan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
2. Basic responden bukan atlit sehingga untuk mendapat kesesuaian yang lebih tinggi dengan
kriteria atlit crekets diperlukan peningkatan masa otot.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, J. E. L and Heath, B. H. 1.2002. The Heath-Carter Antrophometric Somatotype Instruction Manual. Sandiego: CA. USA Department of Exercise and Nutritional Sciences.
Timothy R,et al. 2009.Applied Anatomy and Biomechanics in Sport. USA:Thomson