Degradasi Pantai Berbasis Ekosistem Di Pulau Karimunjawa ...
Dampak Pendangkalan Pantai Utara Pulau Jawa
-
Upload
ali-atur-rodiansyah -
Category
Documents
-
view
483 -
download
5
Transcript of Dampak Pendangkalan Pantai Utara Pulau Jawa
DAMPAK PENDANGKALAN PANTAI UTARA PULAU JAWA
BAGI PEREKONOMIAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Dr. Endah Tri Priyatni, M.Pd., dan Muyassaroh, S.S., S.Pd.
Oleh
Radhea Giarkenang Nur Fauzi
120722420598
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI
Mei 2013
2
1. Pendahaluan
1.1 Latar belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.504
buah pulau dan garis pantai sepanjang 81000 km, terpanjang ke-dua setelah
Kanada . Dengan banyaknya jumlah pulau dan panjang garis pantai yang dimiliki
tersebut dapat kita lihat betapa besar potensi sumber daya laut dan pesisir negeri
ini. Ini merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendongkrak
pembangunan ekonomi nasional. selain dari sumber daya alam darat yang dimiliki
. karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna
strategis bagi pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai
salah satu pilar ekonomi nasional wilayah ini sebagai sumber daya masa depan
(future resources) dengan memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini
belum dikembangkan secara optimal ( Wijaya,2013) , antara lain potensi
perikanan yang saat ini baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang
termanfaatkan. hasil sumberdaya pesisir telah memberikan kontribusi terhadap
pembentukan PDB nasional sebesar 24% pada tahun 1989.
Wilayah pesisir di Indonesia juga sangat berpeluang untuk menjadi
produsen (exporter) sekaligus sebagi simpul transportasi laut di Wilayah Asia
Pasifik. Hal ini menggambarkan peluang untuk meningkatkan pemasaran produk-
produk sektor industri Indonesia yang tumbuh cepat .dimana didalamnya
terkandung berbagai asset sosial (Social Overhead Capital) dan ekonomi yang
memiliki nilai ekonomi dan financial yang sangat besar. Di wilayah pesisir dihuni
tidak kurang dari 110 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia yang bertempat
tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai. Penduduk di Indonesia umumnya
beraglomerasi di wilayah pesisir karena sebagian besar penduduk di Indonesia
bermata pencaharian di bidang kelautan. Dapat dikatakan bahwa wilayah ini
merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi Indonesia pada masa yang akan
datang.
Dari banyaknya jumlah pulau dan panjangnya garis pantai pantai di
indonesia hal ini juga mendorong indonesia tidak pernah surut dari berbagai
permasalahan pantai yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu pendangkalan
3
pantai . Pendangkalan pantai merupakan permasalah yang yang cukup rumit dan
dari pendangkalan pantai tersebut tentunya juga berdampak besar terhadap
ekonomi di Indonesia.
Pulau Jawa merupakan pulau di Indonesia yang di tinggali oleh 136 juta
penduduk. pulau ini merupakan pulau yang tidak cukup luas namun berpenduduk
terpadat di dunia dan Pulau ini dihuni oleh 60% dari jumalah keseluruhan
penduduk Indonesia. Dan juga Ibu kota Negara Indonesia tardapat dipulau jawa,
Jakarta. Pendangkalan pantai yang baru baru ini ramai di bicarakan baik di media
massa maupun di surat kabar yaitu pendangkalan pantai yang terjadi di pantai
utara pulau Jawa . pendangkalan ini merupakan yang terparah di indonesia. Dan
merupakan salah pendangkalan pantai yang menjadi sorotan publik . hal ini
karena pantai utara pulau jawa yang strategis dan berdampak cukup besar bagi
laju perekonomian Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana proses terjadinya pendangkalan di pantai utara pulau
jawa?.
2. Bagaimana dampak pendangkalan pantai pulau jawa bagi
perekonomian?.
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya pendangkalan di pantai utara
pulau jawa.
2. Untuk mengetahui dampak pendangkalan pantai pulau jawa bagi
perekonomian
2.Pembahasan
2.1 Proses pendangkalan pantai di utara pulau Jawa
Sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua
setelah Kanada. . Negara Indonesia tidak luput dari berbagai permasalahan
4
mengenai pantai.Salah satu permasalahan pantai tersebut yaitu pendangkalan
pantai.Pendangkalan pantai di Indonesia yang merupakan pendangkalan pantai
terparah dan juga yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi di
Indonesia yaitu pendangkalan pantai yang terjadi di pantai utara pulau
Jawa.Pendangkalan pantai di pantai utara menjadi pendangkalan pantai yang
terparah di Indonesia karena kenaikan daratan dan penurunan muka air laut yang
cukup tinggi. Danjuga pendangkalan pantai utara ini sangatlah berdampak
terhadap laju perekonomian di Indonesia karena pantai utara merupakan daerah
pantai yang banyak di manfaatkan sebagai pantai tempat penyebarangan dan
banyak dibangun disana pelabuhan pelabuhan besar yang digunakan dalam
mengkontribusikan barang barang ke seluruh wilayah di Indonesia dari pulau
Jawa maupun dari luar pulau Jawa.
Pendangkalan pantai di pantai utara tersebut terjadi karena berbagai faktor.
Faktor- faktor yang menyebabkan pendangkalan pantai di utara pulau Jawa yaitu :
1. Gelombang
Tinggi dan kecepatan gelombang juga berpengaruh terhadap
penumpukan material pasir di wilayah pesisir utara pulau Jawa . Di wilayah pantai
selatan yang memiliki tinggi gelombang minimal yaitu 0.3-1.3 meter sedangkan
tinggi gelombang maksimal 1.3-2.5meter. Dengan arah gelombang dari arah
selatan menuju utaradengan kecepatan gelombang datang mencapai 8-25 knot(
BMKG, 2013 ). Jenis gelombang datang tersebutcukup besar sehingga material
yang di bawa oleh gelombang terbawa kembali oleh arus gelombang tersebut.
Sedangkan di wilayah pantai selatan, arus gelombang datang cenderung merusak
material batuan sehingga lama kelamaan akan membuat garis pantai semakin
masuk kearah daratan. Jika di bandingkan dengan di wilayah pantai utara
gelombang yang membawa material pasir tersebut akan mengendapkan pasir di
wilayah pesisir pantai.Di pantai utara ini memiliki tinggi gelombang minimal 0.5-
1.5 meter tinggi gelombang maksimal yaitu 1.3-2.5 meter dan kecepatan
gelombang 6-23 knot( BMKG, 2013 ). Apabiladi lihat dari tinggi dan kecepatan
gelombang tersebut di pantai utara termasuk jenis gelombang yang kecil.
Fenomena pengendapan material tersebut sering kita sebut dengan sedimentasi.
5
Sedimentasi adalah Mengendapnya material batuan yang diangkut
oleh tenaga air, angin, atau gletser. Tempat pengendapan material dapat
ditemukan di daratan, sungai, rawa, danau, pantai, maupun lautan.Sedimentasi
yang terjadi di laut disebut dengan sedimentasi marine. Salah satu sedimen marine
yang terjadi di pantai utara yaitu bar, bar merupakan endapan pasir di pantai yang
memanjang.
2. Banyaknya jumlah sungai yang bermuara di pantai utara
Di wilayah pulau jawa bagian utara terdapat banyak sungai yang bermuara
di pantai utara atau laut Jawa.Contohnya saja Sungai Cisadane, Citarum,
Cipunegara, Cimanuk dan Losari.masing-masing sungai pasti memiliki aktivitas
sedimentasi. Sungai di pantai utara umumnya memiliki debit mencapai 1200 m3/
detik di kala musim hujan, yaitu pada bulan Oktober hingga Maret, sedangkan
pada musim kering debit Sungai ini hanya mencapai 5 m3/detik, Jadi kecepatan
proses sedimentasi serta perubahan bentuk dari mulut muara akan sangat
meningkat disaat musim hujan (Teddy drr.,1999).
Dengan debit sungai yang sedemikian besar. Dikala musim hujan,
mengakibatkan alur sungai yang ada tidak mampu menampung jumlah air sungai,
air akan meluap keluar menggenangi lingkungan sekitar. Dalam situasi tersebut
kecepatan aliran air luapan (banjir) akan mengalami penurunan karena terhambat
oleh berbagai pematang-pematang, arus dan gelombang laut.Maka akan terjadi
proses pelumpuran atau pengendapan material sedimen di kawasan muara sungai,
hal tersebut menyebabkan bertambah luasnya daratan di mulut-mulut muara. Arus
sungai yang deras mengalir ke arah laut bertemu dengan aktivitas gelombang, hal
tersebut adalah salah satu penyebab yang dapat merubah arah muara serta bentuk
perkembangan delta.Kadar lumpur air sungai di sepanjang pantai utara tergolong
tinggi yaitu rata-rata 2.850 mg/liter, sementara kadar maksimum adalah 8.840
mg/liter, karena memiliki kadar lumpur yang cukup tinggi maka pertumbuhan
daratan baru (akrasi) di kawasan muara sungai berlangsung dengan kecepatan
kurang lebih 200 meter/tahun (Hehanussa drr., 1980).
Dua faktor penting yang mempengaruhi dinamika alur Sungai yaitu
perubahan yang drastis debit sungai dan kandungan lumpur yang cukup tinggi.
Akibatnya kawasan muara Sungai akan mengalami proses pendangkalan (akrasi)
6
yang sangat luas dan cepat. Material sedimen terangkut aliran Sungai memiliki
beragam ukuran butir, gosong pasir terkadang terbentuk pada tengahtengah alur
sungai (mid stream bar) yang terdiri dari pasir ukuran sedang. Pembentukan
gosong pasir tersebut dapat menghambat dan menyumbat aliran alur-alur sungai
mengakibatkan proses pengendapan tidak seimbang antara satu alur dengan alur-
alur lainnya. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan bentuk
muara delta. Tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu alur sungai
mengalami akrasi lebih cepat dibanding dengan alur lainnya. Akan tetapi pada
dasarnya seluruh alur-alur sungai di delta Sungai tetap mengalami akrasi.
Proses sedimentasi dan erosi tampak sering terjadi di alur-alur sungai delta
Sungai, hal tersebut dapat di amati dari adanya perubahan lebar alur sungai, suatu
saat mengalami penyempitan akan tetapi di sisi lain alur tersebut mengalami
pelebaran. Proses sedimentasi dan erosi merupakan dua proses yang terjadi silih
berganti dalam jarak yang relatif dekat untuk mencapai keseimbangan dan
merupakan bagian dari dinamika alur sungai pada tipe delta. Dominasi energi
untuk kawasan muara berasal dari sungai, hal ini yang menyebabkan delta
berbentuk telapak kaki burung.Dengan kecepatan aliran sekitar 20 – 160 cm/ detik
dengan kandungan material lumpur yang tinggi, dapat membentuk tanah-tanah
timbul yang sempit dan menjorok jauh kearah laut, berdasarkan pengukuran dari
peta dasar saat ini telah mencapai 12 kilometer dari garis pantai lama tahun 1942
(climatic cycles) .
Karakteristik pantai di muka muara Sungai yang berada di wilayah pantai
utara banyak ditempati oleh lumpur berwarna hitam yang sangat luas, khususnya
pada musim hujan selain kecepatan arus sungai yang sangat kuat juga muatan
sedimen yang lebih melimpah. Energi sungai yang sangat tinggi melampaui energi
gelombang mengakibatkan aliran anak-anak sungai delta Cimanuk mengalami
akrasi yang sangat cepat dengan membuat kawasan genangan yang menjorok ke
arah laut. Kawasan genangan dengan salinitas yang tinggi merupakan ekosistem
yang tepat untuk tumbuhan bakau (mangrove).
Dari hasil pengamatan di kawasan pesisir delta di wilayah pantai utara,
tumbuhan bakau yang memiliki akar bercabang dipermukaan tanah merupakan
perangkap bagi material sedimen untuk tidak terbawa oleh gelombang, hal
7
tersebut mengakibatkan proses pendangkalan kawasan muara akan cepat terjadi.
Kawasan muara Sungai terdiri dari material lempung berwarna kelabu kehitaman.
Lapisan pasir berukuran sedang hingga halus dengan pemilahan baik sering
ditemukan sebagai lensa-lensa tipis di antara material sedimen yang berukuran
halus, seperti lanau dan lempung . Linkungan pengendapan kawasan ini pada zona
pasang surut (intertidal zone), pada urutan sedimen delta pada lapisan berbutir
kasar maupun yang berbutir halus. Rombakan batuan berukuran 2 – 3 cm,
3. Di daerah pelabuhan banyak di bangun breakwater
Meskipun tujuan dari pembangunan breakwater sebagai pelindung
perairan dan sebagai tempat bertambat kapal kecil, tidak menutup kemungkinan
akan terjadi deposisi sedimen yang akan mengakibatkan pendangkalan pada area
pantai. Hal ini karena material yang bibawa oleh arus yang mencapai breakwater
tidak dapat kembali dan terperangkap di daerah pantai tersebut sehinggaterjadi
deposisi sedimen yang menyebabkan perubahan garis pantai hingga tebentuk
salient atau tombolo.Pembuatan off shore breakwater sangatlah berperan penting
dalam menjaga kesetabilan pantai, fungsi utama dari pembuatan breakwater lepas
pantai pada umumnya sebagai penahan dari kekuatan gelombang yang besar yang
bisa berdampak pada erosi dan abrasi pesisir pantai, bahkan dewasa kini
pemanfaatan off shore breakwater sudah dialih fungsikan sebagai penangkap
sedimen tersuspensi agar menjaga kesetabilan pantai dan sebagai pembuat daerah
baru yang bisa digunakan dengan baik, karena off shore breakwater ini bisa
menciptakan daerah baru yang sering disebut tombolo dari hasil penjebakan pada
sedimen tarsuspensi sehingga akan terlihat adanya perubahan garis pantai yang
derastis.
Mekanis terbentuknya tombolo pada suatu daerah pesisir adalah
gelombang yang besar akan menjalar dari perairan dalam ke perairan dangkal,
karena efek sholing maka gelombang akan mengalami refraksi gelombang, karena
adanya bangunan pantai yaitu off shore breakwater maka gelombang yang
menjalar tersebut akan membentur dinding penghalang adapun efek yang terjadi
adalah difraksi dan refraksi, gelombang yang mengalami difraksi adalah
gelombang yang membentur di ujung off shore breakwater dan akan mengalammi
8
pembelokan gelombang dan arus kebelakang breakwater tersebut, kareana
gelombang membawa partikel sedimen maka suspense tersebut akan terperangkap
pada bagian belakang offshore breakwater tersebut dan terbentuklah tombolo yang
bisa dikatakan mempengaruhi perubahan garis pantai, yaitu menambah atau
majunya jarak garis pantai
Transportasi sedimen mengakibatkan erosi ataupun deposisi pada suatu
lokasi. Dengan adanya pembangunan breakwater di daerah pantai .keseimbangan
transport sedimen dapat terganggu sehingga dapat menyebabkan erosi dan
deposisi pada area dibelakang breakwater dan perubahan garis pantai yang
memungkinkan terbentuknya salient atau tombolo. Gelombang yang datang
merambat ketika mencapai laut transisi akan bertransformasi karena mengalami
refraksi. Difraksi akan menyebabkan perbedaan elevasi muka air dan adanya
radiation stress, kemudian akan membangkitkan arus di area sekitar breakwater
yang disebut juga sebagai arus akibat gelombang (wave induced current).
Jika dilihat dari ketiga faktor yang dapat menyebabkan pendangkalan
pantai.faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap pendangkalan pantai
tersebut yaitu pendangkalan pantai yang disebabkan oleh gelombang. Hal ini
karena frekuensi gelombang datang harian di pantai utara pulau jawa ini cukup
tinggi.Besar jumlah gelombang datang menyebabkan semakin tinnginya endapan
yang dihasilkan oleh gelombang tersebut, dan semakin pendek dan kecil
kecepatan gelombang datang juga akan mengakibatkan meningkatnya endapan
material pasir.
2.2 Dampak pendangkalan pantai utara bagi perekonomian
Negara Indonesia sebagai Negara maritim .tentunya sektor kelautan
Negara Indonesia sangatlah berkonstribusi besar dalam mendongkrak
pembangunan ekonomi nasional Indonesia. Fokus pengembangan ekonomi di
Indonesia bergerak dari sumberdaya terrestrial ke sumberdaya laut dan pesisir
dalam PJP II (1993-2018). Pergeseran itu sendiri didukung oleh fakta bahwa : (1)
63% (3.1 juta km) dari wilayah Indonesia adalah lautan yang kaya akan
sumberdaya alam, dan (2) sumberdaya daratan akan semakin bekurang dan sulit
untuk dikembangkan.
9
Di wilayah pesisir degradasi akan sampai pada level yang mengancam
kelangsungan ekosistem pesisir dan laut untuk mensupport pengembangan
ekonomi Indonesia kedepan. Meskipun terjadi degradasi lingkungan, Indonesia
tidak dapat menghentikan pembangunan sumberdaya pesisir dan laut karena
Negara ini masih membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai
masyarakat yang makmur. Tantangan untuk manajer dan perencana pesisir di
Indonesia sekarang adalah mengembangkan sumberdaya pesisir dan laut untuk
mencapai manfaat yang maksimum dan saat yang bersamaan merawat kapasitas
lestari dari ekosistem, tidak berarti melebihi daya dukung ekosistem (Dahuri,
1998).
Wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan
(Dahuri dkk., 2004). Wilayah pesisir merupakan daerah yang memiliki fungsi
sangat penting, karena menyediakan berbagai sumberdaya alam (SDA) baik yang
dapat pulih (renewable resource) maupun sumberdaya alam yang tidak dapat 2
pulih (non renewable resource). Menurut Mulyadi (2005), sumberdaya yang
dapat pulih terdiri atas : hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan
rumput laut serta sumberdaya perikanan laut. Hutan mangrove merupakan
ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir.
Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi seluruh mineral dan geologi, juga
memiliki berbagai macam jasa lingkungan yang sangat potensial bagi kepentingan
pembangunan dan bahkan kelangsungan hidup manusia. Jasa-jasa lingkungan
yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat
rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energi, sarana
pendidikan dan pelatihan, pertahanan dan keamanan, pengatur iklim, kawasan
perlindungan.
Dengan terbatasnya luas lahan dan sumberdaya di daratan serta
meningkatnya jumlah penduduk, maka banyak kegiatan pembangunan dialihkan
dari daratan ke arah pesisir dan lautan. Sehubungan dengan semakin banyaknya
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat yang
mengambil tempat di wilayah pesisir, antara lain untuk budidaya perikanan,
pelabuhan, pariwisata, industri dan perluasan kota, maka sering timbul adanya
konflik. Konflik dalam pemanfaatan sumberdaya oleh berbagai sektor yang
10
terjadi pada lokasi yang sama, pada akhirnya menimbulkan kerusakan ekosistem
seperti erosi, pencemaran lingkungan dan degradasi lahan. Pengelolaan kawasan
yang bersifat sektoral yang hanya bertujuan untuk memaksimumkan produksi
tanpa memperhitungkan keterbatasan daya dukung dan daya tampung lingkungan
serta keterbatasan kemampuan daya asimilasinya, maka akan memicu terjadinya
degradasi lingkungan dan menurunnya nilai sumberdaya alam itu sendiri.
Oleh karena itu dalam pengelolaan pembangunan wilayah pesisir
diperlukan keterpaduan dalam perencanaannya agar sumberdaya bersangkutan
terjaga keberlanjutannya. Kegiatan pembangunan di kawasan pesisir dan daratan
yang antara lain meliputi pemanfaatan sumberdaya lahan, selain memberikan
dampak lingkungan yang positif juga memberikan dampak yang negatif. Hal
positif dari perubahan itu adalah kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat,
melalui peningkatan ekonomi. Sedangkan dampak negatif dari perubahan itu
adalah tingginya tingkat erosi tanah, timbulnya pencemaran yang mengakibatkan
lingkungan menjadi terdegradasi yang berdampak pada perubahan kesejahteraan
masyarakat. Setiap eleman masyarakat akan menanggung peningkatan
/penurunan kesejahteraan yang berbeda-beda tergantung pada tingkat
aksesibilitas masyarakat terhadap sumberdaya pesisir tersebut yang dicerminkan
dari pola usaha yang dilakukan oleh masyarakat selama ini.
Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna
strategis bagi pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai
salah satu pilar ekonomi Nasional.Permasalan pendangkalan pantai yang melanda
Indonesia saat ini berdampak cukup besar terhadap perekonomian di
Indonesia.Banyak kerugian yang di alami Indonesia yang disebabkan
pendangkalan pantai utara pulau jawa ini. Misalnya saja banyaknya pelabuhan
yang tutup ataupun dipindahkan. Sebagai contoh yaitu pelabuhan yang tutup dan
dipindahkan yaitu dermaga pelabuhan Dr Ir Soenarno Dipl.HE di Desa Dadap,
Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, lumpur dan pasir laut memenuhi
pesisir pantai hingga ke kolam pelabuhan, bahkan perahu kecil milik nelayan
setempat juga harus didorong agarbisa menepi sampai dermaga pelabuhan
Akibatnya perahu besar tidak bisa merapat akhirnya aktifitas tempat pelelangan
11
ikan (TPI) menjadi sepi, dan hanya melelang hasil tangkapan nelayan berperahu
kecil Selain dampak negative dari pendangkalan pantai.
Selain itu terdapat pula dampak positif dari pendangkalan pantai tersebut
,yaitu karena pantai di utara pulau jawa menjadi dangkal maka banyak di bangun
tempat tempat wisata baru.karena tempat wisata memang di bangun melihat dari
topografi pantai yang dangkal dan datar.karena dapat mengurangi resiko
pengunjung yang tenggelam di laut.Jika di lihat dari dampak positif dan negative
dari pendangkalan pantai .disini tampak jelas terlihat lebih banyak dampak
negative dari pada dampak positifnya.
3. Penutup
3.1 Simpulan
Dari banyaknya jumlah pulau dan panjangnya garis pantai pantai di
indonesia hal ini juga mendorong indonesia tidak pernah surut dari berbagai
permasalahan pantai yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu pendangkalan
pantai.pendangkalan pantai terjadi karena faktor gelombang,Banyaknya jumlah
sungai yang bermuara di pantai utara dan juga Karena di pantai utara pulau jawa
Di daerah pelabuhan banyak di bangun breakwater. Pendangkalan pantai yang
terjadi menyebabkan dampak yang cukup besar terhadap laju perekonomian di
Indonesia hal ini karena di pulau jawa merupakan pusat berkembangnya aktivitas
ekonomi di Indonesia . Pantai utara pulau jawa sangatlah produktif dimana di
wilayah pantai utara ini banyak dibangun pelabuhan pelabuhan besar sebagai
sarana untuk mendistribusikan barang dari pulau Jawa ke daerah di luar pulau
Jawa.
3.2 Saran
Makalah tentang dampak pendangkalan pantai utara pulau Jawa bagi
perekonomian masih memiliki kekurangan. Saran saya agar para pembaca bisa
membaca referensi lain, selain makalah ini.
12
Daftar Pustaka
Badan meteorology klimatologi dan geofisika.kondisi cuaca pada mei
2013,(online),(http://maritim.bmkg.go.id/index.php/main/stasiun_mariti
m/2) di akses pada 27 April 2013
Longstreath David, 2005, Sedimentasi-Where Next?, National Geographic, New
York.
Geomania, Belajar geografi untuk kehidupan, (online),
(http://tugasgeografi.wordpress.com/), di akses pada 27 April 2013.
Universitas Diponegoro. 2010. Erosi dan sedimentasi (Online),
(http://eprints.undip.ac.id/34588/6/2086_chapter_II.pdf), di akses pada
27 April 2013.
Jundana Akhyar,Muslim Muin. 2012. Sedimentasi Akibat Pembangunan Sheet
Pile. (Online). (http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-
content/uploads/2012/11/15508030-Jundana-Akhyar.pdf), di akses pada
19 April 2013.
Pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan . 2013. Proses pertumbuhan
delta baru sungai cimanuk hingga tahun 2002 di pantai timur kabupaten
bandung. (Online), (http://www.mgi.esdm.go.id/content/proses-
pertumbuhan-delta-baru-sungai-cimanuk-hingga-tahun-2002-di-pantai-
timur-kabupaten-ind), di akses pada 19 April 2013.
Nugraha, Adhrea. 2013. Penyebab Terjadinya pendangkalan pantai, (Online),
(http://satriacorn.wordpress.com/2013/01/04/penyebab-terjadinya-
pendangkalan pantai/), di akses pada 19 April 2013.
Tempo. 2013. pendangkalan pantai mengancam pantai utara jawa. (Online),
(http://www2.tempo.co/read/news/2012/08/29/206426253/pendangkalan-
pantai utara-jawa) di akses pada 19 April 2013.
Nata, Arhga. 2013. Perbedaan pantai utara dan pantai selatan pulau jawa.
(Online), (http://bumipenjelajah.blogspot.com/2012/03/pantai-utara-
jawa-dan-pantai-selatan.html), di akses pada 19 April 2013.