DAFTAR ISI - aipssa.orgdalam ikhtiar membangun peradaban Indonesia. Tidak kita pungkiri, terdapat...

32
VOLUME I / 2014 Salam AIPSSA ! AIPSSA Newsletter volume I / 2014 diluncurkan bersamaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. AIPSSA mengambil api semangat perjuangan para pendahulu bangsa dalam membebaskan bangsa dari penjajahan untuk turut serta dalam ikhtiar membangun peradaban Indonesia. Tidak kita pungkiri, terdapat kesenjangan antara Indonesia kita hari ini dengan Indonesia yang dulu diimpikan para pendiri bangsa. Tapi seperti apapun kesenjangan tersebut, AIPSSA melihat ini sebagai ladang amal kebajikan yang terpapar luas. Setiap anggota AIPSSA memiliki kewajiban untuk turut memperjuangkan Indonesia yang damai dan sejahtera. Termasuk tentunya proaktif membangun karakter manusia Indonesia yang unggul, penuh dedikasi dan berkepribadian luhur. Newsletter ini menyajikan sebagian dari kegiatan AIPSSA awal tahun 2014. Diantaranya berupa serial Dialog Kebangsaan, membangun jejaring dengan berbagai organisasi di Western Australia dan serangkaian kegiatan keorganisasian lainnya. Keikhlasan segenap pengurus dan anggota AIPSSA patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Berkontribusi pada organisasi (AIPSSA) secara ikhlas ditengah beratnya tekanan kuliah, riset, mengajar dan bahkan ada yang bekerja part time demi menjaga kesinambungan keuangan keluarga sungguh membutuhkan dedikasi yang tinggi. Rasa salut atas perjuangan teman-teman turut membangkitkan optimisme. Bahwa bangsa ini memang tidak kekurangan orang-orang yang cerdas dan ikhlas, yang siap bersama- sama memperjuangkan kebangkitan Indonesia. Akhirnya, semoga Newsletter ini dapat terbit semakin baik secara berkala seiring meningkatnya kiprah AIPSSA, terutama pada kepengurusan AIPSSA selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang meridhai setiap ikhtiar kita. Merdeka ! Perth, 17 Agustus 2014 Prayudhi Azwar Tim Redaksi Newsletter: Akhdian Reppawali, Abid Halim, Andhi Pratama Putra, Praptono Adhi DAFTAR ISI [KABAR AIPSSA] Serah Terima & Rapat Perdana Pengurus AIPSSA 2014 1 Kunjungan Kehormatan AIPSSA ke KJRI Perth 2 Menyambut Musafir Ilmu 4 AIPSSA-Garuda Indonesia Airways Meeting 5 AIPSSA FC: Manajer Baru Semangat Baru 6 Dari Musik ke Kerjasama 8 AIPSSA & WILTA Gagas Kerjasama 9 Jurnal, Politik, Bakso & Ulang Tahun 10 Orientation Day – AIPSSA Goes to Campuss 12 Santap Pagi Bersama WILTA: Mari Berbahasa Indonesia 13 AIPSSA gathering feat. Budi Susila Cup 2014 15 AIPSSA futsal team: runner up PPIA Trophy 2014 17 [DIALOG KEBANGSAAN] Volume I: Outlook 2014 & Transformasi Indonesia 18 Volume II: Mitigation & Adaptation of Catastrophe in Indonesia 20 Volume III: Demokrasi Ideal & Regenerasi Kepemimpinan di Indonesia 25 [SERBA-SERBI] Sunday Market 27 Indonesia Festival 2014 29

Transcript of DAFTAR ISI - aipssa.orgdalam ikhtiar membangun peradaban Indonesia. Tidak kita pungkiri, terdapat...

VOLUME I / 2014

Salam AIPSSA ! AIPSSA Newsletter volume I / 2014 diluncurkan bersamaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. AIPSSA mengambil api semangat perjuangan para pendahulu bangsa dalam membebaskan bangsa dari penjajahan untuk turut serta dalam ikhtiar membangun peradaban Indonesia. Tidak kita pungkiri, terdapat kesenjangan antara Indonesia kita hari ini dengan Indonesia yang dulu diimpikan para pendiri bangsa. Tapi seperti apapun kesenjangan tersebut, AIPSSA melihat ini sebagai ladang amal kebajikan yang terpapar luas. Setiap anggota AIPSSA memiliki kewajiban untuk turut memperjuangkan Indonesia yang damai dan sejahtera. Termasuk tentunya proaktif membangun karakter manusia Indonesia yang unggul, penuh dedikasi dan berkepribadian luhur. Newsletter ini menyajikan sebagian dari kegiatan AIPSSA awal tahun 2014. Diantaranya berupa serial Dialog Kebangsaan, membangun jejaring dengan berbagai organisasi di Western Australia dan serangkaian kegiatan keorganisasian lainnya. Keikhlasan segenap pengurus dan anggota AIPSSA patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Berkontribusi pada organisasi (AIPSSA) secara ikhlas ditengah beratnya tekanan kuliah, riset, mengajar dan bahkan ada yang bekerja part time demi menjaga kesinambungan keuangan keluarga sungguh membutuhkan dedikasi yang tinggi. Rasa salut atas perjuangan teman-teman turut membangkitkan optimisme. Bahwa bangsa ini memang tidak kekurangan orang-orang yang cerdas dan ikhlas, yang siap bersama-sama memperjuangkan kebangkitan Indonesia. Akhirnya, semoga Newsletter ini dapat terbit semakin baik secara berkala seiring meningkatnya kiprah AIPSSA, terutama pada kepengurusan AIPSSA selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang meridhai setiap ikhtiar kita.

Merdeka ! Perth, 17 Agustus 2014 Prayudhi Azwar

Tim Redaksi Newsletter: Akhdian Reppawali, Abid Halim, Andhi Pratama Putra, Praptono Adhi

DAFTAR ISI [KABAR AIPSSA]

Serah Terima & Rapat Perdana Pengurus AIPSSA 2014

1

Kunjungan Kehormatan AIPSSA ke KJRI Perth

2

Menyambut Musafir Ilmu 4 AIPSSA-Garuda Indonesia Airways Meeting

5

AIPSSA FC: Manajer Baru Semangat Baru

6

Dari Musik ke Kerjasama 8 AIPSSA & WILTA Gagas Kerjasama 9 Jurnal, Politik, Bakso & Ulang Tahun 10 Orientation Day – AIPSSA Goes to Campuss

12

Santap Pagi Bersama WILTA: Mari Berbahasa Indonesia

13

AIPSSA gathering feat. Budi Susila Cup 2014

15

AIPSSA futsal team: runner up PPIA Trophy 2014

17

[DIALOG KEBANGSAAN] Volume I: Outlook 2014 & Transformasi Indonesia

18

Volume II: Mitigation & Adaptation of Catastrophe in Indonesia

20

Volume III: Demokrasi Ideal & Regenerasi Kepemimpinan di Indonesia

25

[SERBA-SERBI] Sunday Market 27 Indonesia Festival 2014 29

AIPSSA Newsletter 1 | P a g e

SERAH TERIMA & RAPAT PERDANA PENGURUS AIPSSA 2014

erakhirnya tahun 2013 menandai tuntasnya masa pengabdian pengurus AIPSSA periode 2013 sekaligus pengalihan kepada

pengurus AIPSSA periode 2014. Untuk itu, pada tanggal 17 Desember 2013, bertempat di SMEC Building Curtin University, pengurus AIPSSA 2014 menggelar rapat perdana sekaligus serah terima kepengurusan. Rapat yang digelar berlangsung secara taktis dan efektif.

Agenda utama yang berhasil dituntaskan:

1) Serah Terima Pekerjaan dari Presiden AIPSSA 2013, bung Rumayya Batubara kepada Presiden AIPSSA 2014, bung Prayudhi Azwar dari University of Western Australia dan The AIPSSA Cabinet;

2) Perumusan Program Kerja 2014 bersama segenap anggota Cabinet AIPSSA 2014 yang berjumlah 35 orang.

B Serah terima kepengurusan AIPSSA dari Presiden 2013 Rumayya Batubara (kiri)

kepada Presiden 2014 Prayudhi Azwar (kanan)

AIPSSA Newsletter 2 | P a g e

[KABAR AIPSSA]

KUNJUNGAN KEHORMATAN AIPSSA KE KJRI PERTH

ada hari Sabtu, tanggal 18 Januari 2014, pengurus AIPSSA 2014 yang dipimpin oleh presiden AIPSSA, Prayudhi Azwar

melakukan kunjungan kehormatan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia Perth (KJRI-Perth). Rombongan diterima langsung oleh Konsul Jenderal, Bapak Dede Syamsuri dan Nyonya serta para konsul di Wisma Indonesia, Perth.

Dalam kesempatan tersebut presidan AIPSSA memaparkan beberapa hal terkait pengurus baru AIPSSA. Dijelaskan bahwa AIPSSA yang dibentuk tahun 2005, selain menampung cendikiawan di Australia, juga menjadi wadah kaum intelektual untuk peduli dan memikirkan kontribusi terbaik yang bisa disumbangkan untuk Negara.

Presiden AIPSSA kemudian menjelaskan struktur organisasi AIPSSA 2014 beserta proses pembentukannya yang dilakukan secara terbuka (open recruitment) dan diisi oleh anggota AIPSSA

yang memiliki passion dan komitmen untuk bersama-sama membangun AIPSSA.

Presiden AIPSSA juga memaparkan program kerja yang disusun secara bottom up dan menghasilkan 66 program, baik yang bersifat quick win/unggulan maupun program rutin/tambahan. Ditambahkan bahwa salah satu hal yang berbeda di tahun ini adalah dibangunnya AIPSSA Institute sebagai mesin gagasan yang menangani tiga hal yaitu (1) jurnal online dan academic paper; (2) AIPSSA release dan position paper; dan (3) human empowerment dan external relation, termasuk forum diskusi dan inspiring lecture.

Konsul Jenderal menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan pengurus AIPSSA 2014. Beliau berpesan agar AIPSSA senantiasa membina kerjasama yang erat dengan Konsulat dan organisasi lainnya di Western Australia yang dilandasi kesantunan dan saling menghormati.

P Foto bersama pengurus AIPSSA 2014 dengan Konsul Jenderal RI di Perth Bp. Dede Syamsuri dan Nyonya

AIPSSA Newsletter 3 | P a g e

Beliau juga mengungkapkan rasa bangga atas kebhinekaan kepengurusan yang mencerminkan keterwakilan dari berbagai universitas, profesi, instansi dan daerah asal secara merata.

Terkait pelaksanaan program kerja, Konsul Jenderal menawarkan pemanfaatan aula KJRI untuk melaksanakan kegiatan AIPSSA, terutama seminar akademik dan sejenisnya. Dalam melakukan diskusi beliau mengharapkan agar AIPSSA hendaknya betul-betul menekankan pendekatan ilmiah dan tidak hanya bersifat otokritik terhadap apa yang salah. AIPSSA juga diharapkan untuk mengadakan satu forum untuk knowledge sharing.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Konsul Jenderal ikut serta memaparkan kegiatan Dharma Wanita KJRI Perth berupa kegiatan pendidikan, ekonomi, dan social. Kegiatan yang rutin dilaksanakan antara lain kursus bahasa Inggris, tes TOEFL, kursus musik tradisional (gamelan atau angklung), dan pengajian. Beliau mendorong agar anggota AIPSSA, khususnya yang berstus PNS dan membawa serta istri agar ikut bergabung dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Terakhir, Konsul Jenderal mengharapkan agar AIPSSA ikut bersama-sama mensukseskan agenda demokrasi nasional, yaitu pemilihan umum 2014 yang akan datang.

Kunjungan kehormatan diakhiri dengan acara ramah tamah dengan suguhan nasi ketan dan ketupat magelang – khas Indonesia, serta foto bersama pengurus AIPSSA 2014 dengan Konsul Jenderal & Staf KJRI Perth.

Menikmati suguhan khas Indonesia

Kegiatan ramah tamah

AIPSSA Newsletter 4 | P a g e

MENYAMBUT MUSAFIR ILMU

agaimana memulai hidup di tanah rantau-jauh dari tanah air?; siapa yang akan menjemput ketika pertama kali menjejakkan

kaki?; bagaimana caranya memperoleh temporary accomodation?, barangkali itulah beberapa pertanyaan dari sekian banyak rasa penasaran dan kekhawatiran yang bergelayut di benak musafir ilmu ketika akan mengawali perjalanan nun jauh di negeri seberang. Tidak salah jika kehadiran kawan-kawan yang terlebih dahulu bermukim menuntut ilmu di tempat tujuan datang menyapa dan menyambut terasa menuntaskan rasa penasaran dan kekhawatiran.

Mengawali semester baru, Tim Accomodation & Acceptance AIPSSA (Tim AA) mulai aktif menyambut mahasiswa baru yang mulai berdatangan dari tanah air. Selain menfasilitasi jemputan kedatangan dan penyediaan temporary accommodation, Tim AA juga mengajak melakukan kegiatan bersama yang disambut dengan antusias oleh kawan-kawan yang baru tiba di Perth.

Lapangan bulutangkis menjadi salah satu sarana yang akrab dan bersahabat untuk mengawali perjuangan panjang menuntut ilmu dan tentu saja menyehatkan. Bertempat di Curtin Fitness Centre, permainan tepuk bulu angsa berlangsung penuh keakraban dan senda gurau diselingi dengan obrolan santai di sela- sela istirahat permainan. Partisipasi President dan Treasurer CUPSA (Curtin University Postgraduate Student Association) & Vice President (External Affairs) AIPSSA dalam permainan kali ini juga menambah semarak lapangan bulutangkis.

Nampak senyum penuh pancaran semangat kawan-kawan musafir ilmu ketika meninggalkan lapangan bulutangkis. “Selamat Datang, Kawan!”

B

Tim AA & CUIPSA Treasurer

“Selamat Datang, Kawan”

AIPSSA Newsletter 5 | P a g e

AIPSSA-GARUDA INDONESIA AIRWAYS MEETING

apat pengurus AIPSSA dengan Garuda Indonesia Airways (GIA) – Perth, tanggal 28 Januari 2014, pukul 10AM-1PM

berlangsung penuh keakraban ditengah suasana musim panas kota Perth. Rapat yang dilaksanakan di kantor GIA Perth, 16 St. Georges Terrace ini dipimpin langsung oleh Presiden AIPSSA dan GM GIA. Rapat berjalan sangat produktif menghasilkan kesepakatan dan jalinan kerjasama.

Beberapa butir kesepakatan akan dituangkan kedalam Memorandum of Understanding (MoU), meliputi:

Kesiapan Garuda memberikan dukungan penuh untuk kegiatan dan anggota AIPSSA, a.l.: 1. Dukungan sponsorship untuk kegiatan

AIPSSA, termasuk seri Dialog Kebangsaan dan aktivitas AIPSSA lainnya.

2. Perluasan diskon GIA dgn harga dan fasilitas yang semakin baik.

3. Kesediaan GIA menggunakan paspor Indonesia dan kartu AIPSSA sbg dasar untuk mendapatkan diskon.

4. Kesiapan GIA untuk menginformasikan event-event diskon special GIA, secara berkala.

Kesiapan AIPSSA turut aktif memajukan maskapai penerbangan kebanggaan Indonesia, melalui: 1. Memasang logo GIA terbaru di web AIPSSA

dengan link ke website GIA. 2. Memberitakan fasilitas GIA untuk anggota

AIPSSA di web AIPSSA, baik di kolom news maupun di fitur Garuda News.

3. Mendorong anggota AIPSSA turut mempromosikan GIA melalui pendekatan word of mouth (WOM).

4. Mendorong anggota AIPSSA untuk pro-aktif meminta ke universitas menggunakan GIA untuk riset/conference travel ke negara yang memiliki rute GIA.

5. Menyertakan banner GIA pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan AIPSSA. Diantara butir fasilitas GIA bagi anggota AIPSSA meliputi: • Diskon bernilai lebih dari 20% GIA

tsb, bagi anggota dan immediate family (istri/suami dan anak) untuk penerbangan dari Perth ke Jakarta/Denpasar.

• 40 kg bagasi berlaku untuk pemegang kartu dan pasangan (suami/istri) dan anak diatas 12 tahun.

• 25% diskon untuk anak dibawah 12 tahun. • Fasilitas tambahan, Special Zone Add-On

(penerbangan lanjutan ke daerah, dari Jakarta/Denpasar), dengan harga khusus.

Kerjasama yang dilandasi kesepahaman ini menjadi langkah awal kedua belah pihak mengawali tahun 2014 dengan semangat baru yang saling menguntungkan.

R Membahas Kerjsama

AIPSSA Newsletter 6 | P a g e

AIPSSA FC: MANAJER BARU SEMANGAT BARU

eiring dengan berakhirnya masa jabatan pengurus AIPSSA periode 2013, berakhir pula masa jabatan manajer AIPSSA FC

musim 2013. Oleh karenanya, di awal tahun 2014 telah terpilih menajer baru melalui musyawarah yang berujung pada mufakat untuk mempercayakan pengelolaan AIPSSA FC kepada duet manajer Budi Cahyono (Curtin University) & Imam Fitrianto (UWA) musim 2014.

Duet manajer merupakan kelanjutan dari tradisi AIPPSA FC, dimana manajer sebelumnya dijabat oleh duet Budi Susila (Curtin University) dan Hariyadi (UWA). Duet manajer ini berhasil membangun AIPSSA FC dari kumpulan beberapa mahasiswa yang menggemari sepak bola menjadi sebuah kesebelasan dengan pengelolaan yang tertata rapi. Program yang diluncurkan telah berhasil meningkatkan animo para pecinta olah raga ini untuk hadir di lapangan sehingga latihan setiap akhir pekan dapat dilaksanakan secara rutin. Demikian pula dengan digelarnya pertandingan persahabatan dengan beberapa kesebelasan manca negara – diantaranya kesebelasan Malaysia dan Singapura, serta pertandingan persahabatan dengan beberapa klub lokal di Perth.

Capaian yang cukup berkesan bagi para pemain adalah keberhasilan manajer untuk menggaet sponsor maskapai penerbangan kebanggaan nasional, Garuda Indonesia Airways (GIA) – yang secara kebetulan juga mensponsori salah satu kesebelasan papan atas English Premier League, untuk bekerjasama dalam pembuatan jersey AIPSSA FC musim 2013.

Keberadaan jersey warna merah dengan logo Garuda di dada kiri ini menambah animo para pemain untuk berlatih dan meningkatkan rasa kebanggaan ketika melakoni pertandingan persahabatan.

Dalam acara penetapan manajer AIPSSA FC 2014 yang juga dihadiri oleh Ketua AIPSSA 2013 dan Presiden AIPSSA 2014, duet manajer lama yang kali ini diwakili oleh Budi Susila, berhubung Hariyadi, rekan duet manajer telah merampungkan masa studinya dan lebih dahulu kembali ke tanah air, menitipkan kepada duet manajer baru untuk terus membangun AIPSSA FC menjadi “rumah” bagi para penyuka olah raga ini.

Di bawah pengelolaan duet manajer baru ini, semangat para pecinta sepak bola semakin menggeliat. Latihan rutin yang digelar setiap akhir pekan, semakin ramai dengan jumlah pemain yang berdatangan memeriahkan lapangan. Tantangan bagi duet manajer adalah mengakomodasi

S Manajer lama Budi Susila (tengah) & duet manajer baru

Imam Fitrianto(kiri) dan Budi Cahyono (kanan)

AIPSSA FC dalam balutan jersey merah kebanggaannya

AIPSSA Newsletter 7 | P a g e

semangat ini dengan memfasilitasi sarana lapangan tempat latihan yang dapat digunakan secara rutin. Teriakan “gooool…!” dalam pertandingan hanyalah ujung dari proses pengelolaan yang tertata rapi, di tangan duet manajer baru kita berharap.

Foto bersama perwakilan pemain, President AIPSSA & Manajer AIPSSA FC

AIPSSA Newsletter 8 | P a g e

DARI MUSIK KE KERJASAMA

etikan jemari Balawan yang menjadi salah satu penampil pada pameran seni “Bali:Retun Economy” tanggal 02

Februari 2014 di Fremantle Art Centre berhasil membius penonton untuk tidak beranjak dari tempatnya. Senar gitar bertungkai ganda yang menjadi ciri khasnya menjadi ajang eksplorasi keahlian untuk menghibur penonton Free Sunday Concert.

Petikannya kaya dengan bunyi, terkadang menghentak dengan beat-beat cepat, tetapi bisa juga diimbuhi dengan suara gamelan Bali, bahkan terkadang muncul dengan suara ocehan yang berirama, semuanya memanjakan indra pendengaran, belum lagi ditingkahi vokal sang gitaris yang ternyata sangat fasih mengimbangi loncatan-loncatan nada senar gitar.

Apresiasi penonton ditandai dengan tepukan riuh yang ditujukan atas performa sang gitaris yang kali ini berkolaborasi dgn musisi lokal Perth.

Obrolan santai dengan AIPSSA sesaat sebelum tampil dan sesudah turun panggung, cukup banyak menghasilkan gagasan untuk dikolaborasikan. Ide-ide yang mengalir dari AIPSSA direspon dengan antusias oleh sang maestro gitar. Dalam waktu dekat ide bersama ini akan dielaborasi & dikonkritkan dalam bentuk kerjasama.

P President AIPSSA (bertopi) & Balawan (kaos hitam)

sesat sebelum tampil ke atas pentas

Balawan membius penonton

Warga Indonesia yang hadir menikmati petikan sang maestro

AIPSSA Newsletter 9 | P a g e

AIPSSA & WILTA GAGAS KERJASAMA

embangun network dan kolaborasi dengan berbagai elemen terkait menjadi salah satu fondasi dalam manajemen

organisasi. Inilah yang memotivasi AIPSSA untuk menyambut tawaran kerjasama oleh The Westralian Indonesian Language Teachers’ Association (WILTA). Selasa, 4 Februari 2014 bertempat di SMEC Building Curtin University, AIPSSA melalui Deputy AIPSAA Institute Team HE-ER, Enceria Damanik bersama tim, menerima kunjungan Ms. Sue Cooper, Presiden WILTA, yang salah satu isi agenda kunjungan ini adalah untuk membahas peluang kerja sama di tahun 2014.

Informasi yang dirangkum melalui Ms. Sue, WILTA merupakan organisasi yang berkomitmen untuk mendukung pengajaran Bahasa Indonesia di Perth di berbagai level pendidikan. Organisasi ini memiliki sekitar 100 anggota pengajar Bahasa Indonesia professional, yang tidak hanya berasal dari Perth tetapi juga dari Indonesia. Saat ini, WILTA telah menjalin kerjasama dengan Balai Bahasa Indonesia Perth dan IALF Bali.

Pertemuan yang dimulai pukul 16:30 pm ini berlangsung hangat. Ms. Sue menyampaikan secara gamblang organisasi yang dipimpinnya, termasuk peluang untuk menjajaki kerjasama dalam upaya meningkatkan awareness of Indonesian language and culture di Western Australia. Menyambut tawaran ini, Enceria menyampaikan bahwa AIPSSA juga memiliki keinginan untuk membangun network yang luas, termasuk dengan WILTA, sebagai upaya sistematis dalam rangka mendukung promosi seni budaya bangsa Indonesia di Australia, khususnya di Perth.

Sebagai kesimpulan dari pertemuan ini, WILTA dan AIPSSA merumuskan beberapa poin kerja sama strategis yang diharapkan akan menjadi momentum untuk dielaborasi di masa depan. Diantaranya adalah mendorong members dari masing-masing organisasi untuk terlibat aktif dalam berbagai forum sosial dan ilmiah. Dalam waktu dekat, wujud konkrit dari rumusan ini akan terlihat dalam Breakfast Event WILTA pada 8 Maret 2014, bertempat di Fremantle Arts Center.

M Deputi AIPSSA Institute sedang memaparkan

program-program AIPSSA dan potensi kerjasama

AIPSSA Newsletter 10 | P a g e

JURNAL, POLITIK, BAKSO & ULANG TAHUN

eberapa waktu yang lalu, pengurus AIPSSA melakukan anjangsana ke kediaman salah satu cendikiawan Indonesia yang ada di

Australia, Prof. Vedi R. Hadiz. Beliau merupakan ProfessorAsian Societies and Politics di Murdoch University dan Australian Research Council Future Fellow. Sebelumnya beliau merupakan Associate Professor di Department of Sosiology di NUS Singapura, sebelum kembali ke almamater dimana beliau menyelesaikan PhD tahun 1996.

Kunjungan yang dipimpin oleh Presiden AIPSSA kali ini selain dimaksudkan untuk memperkenalkan susunan kabinet AIPSSA 2014 juga memaparkan secara garis besar rencana kerja dan peranan masing-masing divisi dan tim yang ada dalam struktur organisasi AIPSSA. Diskusi dan bahasan menjadi semakin menarik ketika disampaikan mengenai rencana kegiatan yang bersifat akademik seperti diskusi on-line dan off-line, inspiring lecture, position paper, dan khususnya rencana pembuatan jurnal AIPSSA.

Setelah diuraikan mengenai rencana jurnal yang akan diluncurkan tahun ini, yang didahului dengan melombakan nama dan desain jurnal, beliau dengan antusias memberikan masukan mulai dari

hal-hal yang bersifat teknis sampai yang substansial. Beliau menyoroti tentang pentingnya menetapkan misi sebuah jurnal sebagai penuntun arah sekaligus pedoman pengembangan di masa depan. Selain itu editor bahasa juga merupakan elemen yang sangat vital mengingat jurnal akan diterbitkan dalam Bahasa Inggris. Beliau mengingatkan perlunya editor bahasa dengan kualitas native khususnya ilmu-ilmu sosial karena berdasarkan pangalaman beliau ada kalanya muatan sebuah naskah sangat potensial tetapi terkendala oleh penyampaian dalam bahasa yang sulit dimengerti.

Beliau juga memberikan pandangan terkait usulan untuk memuat bagian thesis yang sedang ditulis oleh mahasiswa pascasarjana kedalam jurnal. Menurutnya, hal ini memiliki komplikasi yaitu pada saat submit thesis, mahasiswa akan menandatangani pernyataan bahwa tidak ada bagian dari thesis yang sudah dipublikasikan. Oleh karenanya, jika hal ini terjadi, beliau menyarankan bagian dari thesis tersebut diracik ulang sehingga tidak persis sama dengan isi thesis, atau penyampaian bisa sama tapi sudut pandang dan penekanan yang berbeda.

Salah satu hal yang juga sangat bermanfaat yang disampaikan beliau adalah masukan tentang nama-

B Pengurus AIPSSA disambut dengan ramah Prof. Vedi R.

Hadiz (berdiri paling kiri) di kediaman beliau

Prof. Vedi R. Hadiz sedang memaparkan gagasannya

AIPSSA Newsletter 11 | P a g e

nama cendikiawan yang potensial dapat diajak bekerjasama menjadi reviewer jurnal. Beberapa nama diantaranya adalah cendikiawan-cendikiawan yang dikenal peduli dengan Indonesia. Sebagai penutup perbincangan tentang jurnal, beliau menekankan tentang pentingnya quality control untuk menjaga kualitas jurnal yang akan diterbitkan agar tetap menjadi jurnal yang kredibel.

Suasana yang semakin sore mengalihkan pokok bahasan ke kondisi Indonesia yang memasuki hiruk pikuk tahun politik. Perbincangan menjadi semakin seru begitu menyinggung topik yang juga merupakan area kepakaran beliau ini. Cukup banyak pandangan-pandangan yang diulas beliau terkait dengan kondisi politik Indonesia saat ini serta skenario berbagai kemungkinan mengenai arah politik Indonesia di masa depan yang sangat memperkaya wawasan. Perbincangan yang diselingi dengan sajian bakso hangat membuat bahasan politik menjadi terasa renyah dan segar.

Kunjungan ditutup dengan bersama-sama merayakan dan menikmati kue ulang tahun Ibu Lina, istri beliau yang kebetulan pada saat itu berhari jadi.

Jurnal, politik, bakso dan ulang tahun memang bukan kombinasi yang lazim, tetapi sore itu mereka berpadu sempurna mengantar anjangsana hingga usai.

Perayaan ulang tahun Ny. Vedi R. Hadiz

AIPSSA Newsletter 12 | P a g e

ORIENTATION DAY – AIPSSA GOES TO CAMPUS

ak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah yang sering kita dengar. Pepatah yang ternyata tidak hanya menjadi rujukan

di tanah air, tetapi juga di Australia. Memasuki semester baru, orientasi menjadi pembuka kegiatan bagi universitas-universitas di negeri kangguru. Kegiatan yang dirancang sebagai masa transisi untuk memperkenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa-mahasiswa baru. Kegiatan ini sekaligus merupakan ajang bagi organisasi kemahasiswaan untuk memperkenalkan program dan kegiatannya kepada pengunjung.

AIPSSA sebagai organisasi mahasiswa pasca sarjana & cendikiawan tidak ketinggalan turut serta hadir meramaikan ajang yang hanya digelar tiap awal semester. Bekerjasama dengan INDOSS (Indonesian Students’ Society), AIPSSA hadir di University of Western Australia (UWA) pada orientation day (O-Day), acara yang merupakan ajang pengenalan organisasi-organisasi

kemahasiswaan yang bernaung dibawah guild UWA. Acara yang diselenggarakan pada hari Jum’at, tanggal 21 Februari 2014 di James Oval Court ini, ramai dengan kehadiran perwakilan dari seluruh organisasi kemahasiswaan di UWA dan beberapa booth sponsor serta pengunjung yang didominasi oleh mahasiswa baru.

Booth yang ditempati oleh AIPSSA dan INDOSS digawangi oleh beberapa orang pengurus dari kedua organsisasi. Tidak kurang dari puluhan pengunjung yang menyempatkan singgah ke booth yang didominasi oleh warna abu-abu kehijauan ini. Di tengah cuaca terik musim panas yang menyengat, perwakilan AIPSSA tetap bersemangat dan lugas menyampaikan informasi tentang organisasi beserta program dan kegiatan-kegiatannya, termasuk melakukan pendaftaran anggota baru. Booth yang dibuka mulai pukul 09.30am ini semakin semarak dengan kuis berhadiah 2 tiket nonton movie festival yang diadakan di UWA.

Menjelang berakhirnya kegiatan O-Day pada pukul 03.00pm, beberapa mahasiswa baru dengan antusias turut membantu membereskan booth, perkenalan singkat ternyata cukup untuk menumbuhkan rasa memiliki.

Setelah kenal, mari bergabung !

T Booth AIPSSA di kampus UWA

AIPSSA Newsletter 13 | P a g e

SANTAP PAGI BERSAMA WILTA: MARI BERBAHASA INDONESIA

“Selamat Datang…!”

egitulah Sue Cooper, Presiden WILTA (Westralian Indonesian Language Teachers’ Association), menyambut hangat

tim AIPSSA yang datang menghadiri kegiatan awal tahun WILTA dengan tema “Art on Toast” di Fremantle Art Centre pada hari Sabtu pagi tanggal 8 Maret 2014. Sue Cooper yang biasa disapa dengan panggilan Ibu Sue dengan ramah mengajak tim AIPSSA berbincang sejenak sembari memberikan identitas pengenal sebelum mempersilahkan untuk berkenalan dengan pengurus dan anggota WILTA yang hadir. Tegur sapa dalam Bahasa Indonesia menjadi pengantar perbincangan santai pagi itu dengan berbagai topik ringan yang menarik. Kefasihan anggota WILTA melafalkan kata demi kata yang terangkai menjadi kalimat membuat perbincangan mengalir lancar.

Seiring dengan semakin lengkapnya anggota yang hadir, kegiatan utama berupa santap pagi bersama beralih ke meja yang telah ditata rapi di bawah rimbun pepohonan halaman depan Fremantle Art Centre. Diawali dengan pemesanan menu, satu-persatu sajian western breakfast ala Canvas Café Fremantle disuguhkan dan menjadi pelengkap yang membuat suasana percakapan dalam Bahasa Indonesia menjadi semakin hidup. Sambil

menikmati menu sarapan pagi, Tim AIPSSA yang berjumlah 5 orang, memilih untuk duduk menyebar dan berbaur dengan anggota WILTA yang hadir sekaligus berperan sebagai native speaker.

Presiden AIPSSA, Prayudhi Azwar, yang turut hadir menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan WILTA kepada AIPSSA untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pada kesempatan yang sama, Prayudhi juga memperkenalkan beragam kegaitan AIPSSA. Diantaranya kegiatan Dialog Kebangsaan yang membahas dinamika dan tantangan Indonesia dari perspektif pelajar & cendekiawan Indonesia di Western Australia. Dialog yang juga menghadirkan pembicara dan peserta dari Australia ini digelar secara reguler.

Lebih lanjut Presiden AIPSSA mengundang partisipasi aktif seluruh anggota WILTA dalam kegiatan-kegiatan ini, baik sebagai pembicara maupun perserta. AIPSSA juga membuka pintu kerjasama yang seluas-luasnya, yang telah dirintis sejak awal tahun 2014. Tidak lupa Prayudhi juga memperkenalkan satu-persatu pengurus AIPSSA yang hadir pada kegiatan ini, diantaranya Vice President (External Affair), Abid Halim; Deputi Direktur AIPSSA Institute – Team Human Empowerment & External Relation, Enceria Damanik dan Nurmala Simbolon; dan Deputy

B Suasana jamuan santap pagi

Tim AIPSSA berperan sebagai native speaker

AIPSSA Newsletter 14 | P a g e

Head Division of Media, Documentation & Publication, Akhdian Reppawali.

Perbincangan yang hangat dalam Bahasa Indonesia sesekali diselipi Bahasa Inggris ditengah cuaca pagi Fremantle yang sangat sejuk membuat waktu terasa berlalu dengan cepat hingga menjelang siang.

Di penghujung acara santap pagi bersama, satu persatu peserta beranjak ke gedung Fremantle Art Centre untuk menikmati pameran seni yang tengah berlangsung, sebagian lagi pamit untuk meninggalkan lokasi. Tim AIPSSA yang juga turut pamit menjabat erat Ibu Sue sebagai bentuk apresiasi atas usaha beliau dan kawan-kawan WILTA mengajarkan Bahasa Indonesia di Australia.

“Terima Kasih” begitu ucap kami dalam hati sekali lagi ketika perlahan menjauhi Fremantle Art Centre.

Presiden AIPSSA didampingi Presiden WILTA menyapa anggota WILTA sekaligus memperkenalkan tim AIPSSA

yang hadir dalam jamuan santap pagi

Perbincangan berlangsung penuh keakraban

AIPSSA Newsletter 15 | P a g e

AIPSSA GATHERING FEAT. BUDI SUSILA CUP 2014

uaca musim gugur yang sering tidak menentu terkadang terang lalu tiba-tiba hujan atau sebaliknya ternyata tidak

mengurangi semangat anggota AIPSSA untuk datang meramaikan AIPSSA gathering yang dirangkai dengan event olahraga Budi Susila Cup (BSC), pada hari Minggu, tanggal 18 Mei 2014.

Sejak pagi hari, panitia sudah mulai sibuk menyiapkan segala keperluan di Curtin Oval-Curtin University, yang menjadi lokasi kegiatan. Mulai dari mendirikan tenda sampai menyiapkan aneka menu kuliner khas Indonesia. Bahkan dari kejauhan wangi khas kuah baso dan aroma lontong sayur yang menjadi sajian utama sudah mulai tercium.

Tetapi selera untuk segera menyantap hidangan tentu saja masih harus ditahan, karena BSC edisi perdana yang mempertemukan kesebelasan AIPSSA Merah dan AIPSSA Hijau telah dirancang untuk memulai acara. Kedua kesebelasan bertanding dengan gigih dan masing-masing berusaha untuk mencetak lebih banyak gol. Tidak heran pertandingan berjalan menarik dan terbuka diwarnai dengan hujan gol. Skor berakhir 6-3 untuk kemenangan kesebelasan AIPSSA Merah yang sekaligus berhak atas trophy BSC.

Setelah penyerahan trophy, acara dilanjutkan dengan perkenalan anggota yang baru bergabung dengan keluarga besar AIPSSA dan pelepasan anggota yang telah menyelesaikan kuliah dan akan segera kembali ke tanah air. Budi Susila yang mewakili anggota yang akan segera kembali ke tanah air menyampaikan rasa terima kasihnya atas event yang digelar oleh AIPSSA dan mengharapkan agar AIPSSA serta AIPSSA FC semakin maju. Sementara Presiden AIPSSA Prayudhi Azwar mengucapkan terima kasih kepada anggota yang akan kembali ke tanah air atas

C Keluarga besar AIPSSA

Penyerahan trophy Budi Susila Cup

AIPSSA Newsletter 16 | P a g e

sumbangsih turut serta membawa AIPSSA sampai ke posisi saat ini dan mengharapkan anggota yang baru bergabung dalam keluarga besar AIPSSA untuk menjadikan AIPSSA sebagai wadah untuk berkontribusi bagi kemajuan tanah air.

BSC sendiri merupakan ajang yang digelar sebagai bentuk penghargaan kepada Budi Susila atas kontribusinya membangun dan mengembangkan AIPSSA FC dari kumpulan pemain yang berlatih ala kadarnya menjadi kesebelasan yang tertata rapi dengan jadwal berlatih dan bertanding yang teratur. Diharapkan event ini menjadi ajang yang digelar secara reguler oleh AIPSSA, demikian diungkap oleh Budi Cahyono, manajer AIPSSA FC.

Cuaca mendung masih bergelayut mengiringi suasana gathering AIPSSA tetapi kepulan kuah hangat baso dan kentalnya kuah lontong sayur yang menjadi santapan utama sehabis berolah raga mampu menghangatkan suasana. Tidak heran senyum ceria keluarga besar AIPSSA tetap mengembang sampai acara berakhir.

Pelepasan anggota AIPSSA

Acara ramah tamah

AIPSSA Newsletter 17 | P a g e

AIPSSA FUTSAL TEAM: RUNNER UP PPIA TROPHY 2014

ebuah tendangan pojok mendatar dengan deras meluncur ke arah pojok gawang tanpa bisa dihalau oleh penjaga gawang

yang terlanjur salah posisi, gooool…!, cara menjebol gawang yang indah, penonton disisi lapangan bergemuruh memberi tepukan meriah.

Pertandingan final memperebutkan PPIA trophy 2014, kejuaran futsal yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Perth, berlangsung di Loftus Recreation Center, Leederville. Laga yang digelar pada hari minggu malam, tanggal 1 Juni 2014, mempertemukan dua tim tangguh AIPSSA dan Allied sebagai finalis.

Laga final memang tidak pernah mudah, AIPSSA yang tampil dengan formasi lengkap harus berjuang keras diawal pertandingan menahan gempuran-gempuran tim lawan yang menyerang secara bergelombang.

Ketangguhan penjaga gawang berkali-kali diuji dan berkali-kali pula berhasil dimentahkan meski pada akhirnya dua gol tidak dapat dihindarkan. Memasuki babak kedua, laga menjadi semakin menarik, serangan datang silih berganti dengan beberapa peluang dimiliki oleh kedua tim. Babak ini berakhir dengan skor imbang 1-1 ditandai dengan

satu gol indah yang dicetak dari sepak pojok oleh salah seorang pemain AIPSSA.

Langkah AIPSSA menjejak final telah dimulai dari perjuangan seminggu sebelumnya melawan tim-tim yang bergabung dalam group B. Babak penyisihan yang digelar di Curtin Stadium dilalui tanpa kekalahan dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Berlanjut ke Loftus Recreation Center seminggu kemudian, AIPSSA tetap mempertahankan catatan tidak terkalahkan dengan bermain imbang pada pertandingan terakhir sebelum melangkah ke semi final. Babak semi final yang digelar pada hari yang sama sekali lagi menunjukkan ketangguhan tim ini. Dengan mengandalkan taktik zona, AIPSSA berhasil menyingkirkan lawannya yang merupakan juara group A dengan skor meyakinkan, 3-0.

Manajer tim merangkap pemain, Muhibudin, mengungkapkan bahwa keberhasilan menjadi runner up pada turnamen ini merupakan suatu hal yang mengejutkan sekaligus membanggakan mengingat tim yang baru dibentuk beberapa hari menjelang turnamen dimulai. Sementara Budi Cahyono & Imam Fitrianto, duo manajer AIPSSA FC yang menjadi induk tim ini, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung yang telah hadir pada malam final dan tidak henti-hentinya memberikan dorongan semangat kepada para pemain.

Di tengah gerimis malam, para pemain dan pendukung merayakan prestasi ini,sebuah kado istimewa untuk ulang tahun AIPSSA.

AIPSSA Futsal Team: Muhibudin, Chanta, Fathur, Rully, Faizal, Raihan, Alfi, Azhar, Irfan

S Tim futsal AIPSSA dan official

AIPSSA Newsletter 18 | P a g e

[DIALOG KEBANGSAAN] VOLUME I:

OUTLOOK 2014 & TRANSFORMASI INDONESIA

agu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dengan syahdu di Aula KJRI Perth menandai dimulainya rangkaian Dialog

Kebangsaan (DK) AIPSSA tanggal 25 Januari 2014. Dialog kebangsaan diagendakan digelar setiap bulan mengusung tema-tema strategis yang dihadapi Indonesia. Konsul Jenderal RI wilayah Australia Barat, Bpk E.D Syarief Syamsuri meresmikan acara dan menyampaikan apresiasi tinggi atas digelarnya aktivitas yang dilandasi kecintaan yang tinggi oleh mahasiswa pascasarjana dan cendikiawan Indonesia yang bermukim di benua Australia. Beliau mengharapkan agar materi seri Dialog Kebangsaan ini dapat dikumpulkan dan dijadikan buku yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

Dialog Kebangsaan Volume I – 2014 ini mengusung tema “Outlook 2014 dan Transformasi Indonesia”. Dialog ini dilandasi semangat kuat dari segenap anggota AIPSSA untuk dapat bersama-sama turut memberi sumbangsih bagi kemajuan Indonesia. Vice Presiden AIPSSA, Abid Halim,

memandang permasalahan di Indonesia dan pencarian solusinya adalah tantangan dan tanggung jawab riil setiap insan mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di luar negeri.

Hadir sebagai nara sumber adalah para mahasiswa doktoral yang sedang menuntut ilmu di berbagai universitas di Australia. Mereka menyampaikan paparan dan ulasan dengan tajam sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Materi pertama disajikan oleh Rumayya Batubara mengulas mengenai tantangan ekonomi dan potensi Indonesia. Paparan dilanjutkan oleh Pramono Adhi yang membedah kebijakan pengelolaan SDA dan akselerasi kesejahteraan. Sementara Muhammad Ridha yang tampil sebagai penyaji berikutnya menyoroti demokrasi politik dan pemerataan kesejahteraan. Sebagai penutup paparan, Prayudhi Azwar menyampaikan gagasannya mengenai daya saing dan Indonesia masa depan.

Alur diskusi setelah paparan berlangsung penuh dinamika. Pertanyaan dan gagasan kritis dari peserta dialog yang hadir memenuhi hampir

L Presiden AIPSSA & Konsul Jenderal RI di Perth turut menyanyikan lagu Indonesia Raya sesaat sebelum

membuka Dialog Kebangsaan

Para narasumber sedang bersiap memaparkan gagasan

AIPSSA Newsletter 19 | P a g e

seluruh ruangan aula, seringkali memancing perdebatan seru yang harus diredam moderator akibat keterbatasan waktu. Diskusi bergulir mengarah kepada pencarian solusi untuk Indonesia yang lebih baik. Dinamika dialog seakan menuntaskan rasa rindu terhadap tanah air dan rasa ingin tahu para peserta yang hadir dari berbagai disiplin ilmu.

Konjen RI dan General Manager Garuda Indonesia Western Australia, Bpk Ronald Lumbantobing, dan para undangan sangat antusias menyimak diskusi yang sangat energik ini. Forum yang mendapatkan dukungan penuh Garuda Indonesia Airline ini benar-benar menjadi jembatan yang efektif bagi para mahasiswa pascasarjana dan cendikiawan dalam mendiskusikan ilmu dan gagasannya, sebagaimana disinggung di awal acara oleh Deputi Direktur AIPSSA Institute, Enceria Damanik, yang menjadi ketua panitia.

Di penghujung acara yang berlangsung dari pukul 9.30am-1.00pm, Presiden AIPSSA, Prayudhi Azwar, menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan semakin banyak orang-orang hebat yang siap turun tangan bersama-sama melakukan pembenahan terhadap Indonesia. AIPSSA akan menyediakan dirinya sebagai rumah bersama dalam membangun kesadaran kolektif untuk berbuat yang terbaik bagi Indonesia. Presiden AIPSSA juga mengingatkan, bahwa setiap diri kita telah berhutang telalu banyak terhadap tanah yang kita pijak, air yang kita minum, udara yang kita hirup dan ilmu-nasihat yang telah kita peroleh disepanjang perjalanan hidup kita. Kini saatnya kita mulai membayar tunai hutang-hutang kita kepada bangsa kita tercinta, Indonesia

Waktu 3,5 jam terasa begitu cepat berlalu tetapi alunan “Hiduplaaah Indoneeesia Rayaaaa…” tetap terngiang mengantar langkah kaki meninggalkan aula KJRI Perth. Indonesia, kau selamanya dihati kami.

General Manajer GIA WA Ronald Lumbantobing (kanan) dan Ketua Panitia Dialog Kebangsaan Enceria Damanik

(kiri) tekun menyimak paparan narasumber

Salah seorang peserta dialog dengan antusias turut menyumbangkan gagasan untuk Indonesia yang lebih baik

Suasana Dialog Kebangsaan

AIPSSA Newsletter 20 | P a g e

VOLUME II: MITIGATION AND ADAPTATION OF CATASTROPHE IN INDONESIA

ada tanggal 1 Maret 2014 The Association of Indonesian Postgraduate Students and Scholars in Australia (AIPSSA) kembali

menggelar diskusi kebangsaan sebagai komitmen organisasi untuk dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dalam wujud pemikiran dalam upaya pemecahan masalah kebangsaan. Bertempat di Aula Konsulat Jenderal RI di Perth dan didukung maskapai Garuda Indonesia, diskusi kebangsaan ke-2 tahun 2014 ini mengambil tema manajemen kebencanaan berjudul “Mitigation and Adaptation of Catastrophe in Indonesia”.

Diskusi hangat dan kaya gagasan ini mengalir dari lima pembicara utama, termasuk tema sistem manajemen kebencanaan di Australia dari pakar Australia. Margaret Quirk, MLA (Member of Legislative Assembly of Western Australia/ Shadow Minister for Emergency Services; Bushfire Preparedness; Citizenship and Multicultural Interests; Seniors, Ageing and Volunteering;

Heritage) dan Lloyd Bailey (Deputy Commissioner Operations, Department of Fire & Emergency Services of Western Australia) memperkaya khazanah dan kualitas solusi yang ditawarkan AIPSSA.

Diskusi yang dipandu oleh moderator Abid Halim (Curtin University/ Universitas Negeri Gorontalo) juga menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi dan professional Indonesia, terdiri dari Leni Maryouri (Curtin University/ Direktur PT. Megapolitan Smart Services Jakarta), Dwiko Budi Permadi (The University of Western Australia/ Universitas Gadjah Mada) dan Moch dan Moch. Abdul Khobir (Curtin University/ Departemen Keuangan RI). Merekalah bagian dari kaum intelektual muda Indonesia yang memiliki dedikasi tinggi kepada bangsa dan negara melalui sumbangsih pemikiran-pemikiran yang luar biasa brilian.

P

Foto bersama peserta Dialog Kebangsaan dengan para narasumber

AIPSSA Newsletter 21 | P a g e

Prayudhi Azwar, Presiden AIPPSA, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa dialog kebangsaan ini wujud kepedulian AIPSSA yang konkrit terhadap tanah air, sekaligus wadah pertukaran gagasan antara cendikiawan Indonesia dan Australia. Dialog kebangsaan volume kedua ini dilandasi semangat kuat untuk belajar dan berbagi pengalaman tentang mitigasi dan adaptasi bencana di Indonesia, terutama bencana yang berdampak besar seperti tsunami, gempa bumi, banjir, dan erupsi gunung berapi.

Presiden AIPSSA memuji kebesaran jiwa bangsa Indonesia sebagai pribadi-pribadi luar biasa, terutama dalam kemampuan bertahan saat terkena bencana. Namun demikian, Presiden AIPSSA menekankan pada pentingnya membangun sistem ketahanan bencana yang komprehensif, sehingga Indonesia lebih sistematis dalam mengantisipasi, cepat dalam merespon dan mampu memitigasi serta memulihkan kondisi masyarakat pasca bencana.

Konsulat Jenderal RI, melalui wakil pemerintah Indonesia di Australia Barat, Bapak Rosihan Saragih menyatakan apresiasi tinggi diskusi seperti ini dapat berlangsung di Australia. Beliau menekankan isu bencana ini penting dan tepat menjadi bahasan di saat Ibu Pertiwi sedang dilanda bencana alam secara bertubi-tubi. Dalam waktu yang hampir bersamaan, lima provinsi di Indonesia harus menangani lima bencana dengan tipikal yang berbeda meliputi erupsi gunung berapi, banjir bandang dan kabut asap. Bencana tersebut sebagian diluar kekuasaan manusia, namun sebagian lahi timbul akibat kelalaian manusia. Karena itu, Bapak Rosihan Saragih mengharapkan terjadi peningkatan pemahaman mitigasi bencana dan diskusi menawarkan solusinya. Disamping itu, pengalaman-pengalaman negara lainnya seperti Australia dalam membangun postur kelembagaan, kesiapan masyarakat dan pemanfaatan teknologi untuk menghadapi bencana dapat digali.

Margaret Quirk, MLA menjelaskan sistem kebencanaan di Australia Barat ditopang oleh kemauan politik dari politisi di parlemen. Ruang dan saluran politik yang kuat menjadi factor yang memperkuat sistem manajemen kebencanaan. Kemampuan menyelesaikan akar permasalahan menjadi kunci. Penanganan bencana adalah tanggung jawab semua pihak. Pemerintah sebagai satu-otoritas dan masyarakat luas sama-sama bertanggung jawab atas antisipasi dan penanganan bencana.

Beliau menggaris bawahi bebeapa hal yang dipersiapkan dalam manjemen kebencanaan di Australia. Pertama, rencana penanganan untuk setiap bencana. Hal ini dikarenakan setiap bencana memiliki tipikal, masyarakat terdampak dan sebaran geografi yang berbeda. Identifikasi dari masyarakat paling rentan merupakan suatu kewajiban, disamping menyiapkan badan penanggulangan bencana dan penyiapan sumber daya. Kedua, pembangunan sistem komunikasi multilayer yang

Sambutan Presiden AIPSSA disaksikan dua narasumber utama Margaret Quirk (berbaju coklat) dan Lloyd Bailey

(berbaju biru)

Sambutan Bp. Rosihan Saragih mewakili KJRI Perth

AIPSSA Newsletter 22 | P a g e

mampu saling menopang dalam keadaan kritis. Karena itu, sistem komunikasi radio dan sistem komunikasi tradisional lain perlu dipersiapkan. Social media semakin menjadi sarana diseminasi informasi yang vital saat situasi bencana. Ketiga, sistem perencanaan finansial dalam manajemen bencana harus matang, meliputi pembiayaan publik dan pembiayaan privat melalui asuransi. Keempat, penggunaan teknologi dalam pembangunan sistem peringatan dini dan pembangunan model prediksi merupakan suatu keharusan untuk dapat mengurangi resiko bencana. Kelima, pemerintah, swasta, NGO dan semua pihak yang terlibat harus terintegrasi berdasarkan fungsi dan kewenangan yang dimiliki.

Sementara itu, Llyod Bailey membagikan pengalamannya menangani kebencanaan secara nasional dan internasional. Beliau mengingatkan bahwa sistem layer dan sistem integrasi manajemen kebencanaan di Australia. Sistem ini sebagiannya mirip dengan sistem di Indonesia, dimana sistem berjenjang diberlakukan untuk setiap level dampak bencana. Yang berbeda adalah kecepatan transmisi instruksi dari pusat ke daerah dan sistem integrasi antar negara bagian dalam hal pemerintah pusat dapat mengambil keputusan.

Lebih lanjut, Mr. Bailey menegaskan ketahanan masyarakat lokal merupakan hal yang terpenting. Ketahanan ini ditentukan pemahaman dan pendidikan mengenai resiko bencana, termasuk apa yang perlu dilakukan disaat kritis, pengembangan sistem jaringan komunitas lokal, pengurangan resiko bencana melalui pengaturan lingkungan dan peningkatan kapasitas menghadapi bencana. Pengalaman bencana di masa lalu adalah aset, sebagai guru terbaik dalam mempersiapkan manajemen bencana dan membangun komunitas yang mempunyai kekuatan bertahan yang lebih baik.

Pembicara ketiga, Leni Maryouri, memaparkan solusi banjir dan konsepsi pencegahan banjir, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pembicara mengidentifikasikan beberapa hal yang menjadi akar permasalahan dari banjir di Jakarta meliputi struktur jaringan drainase yang tidak terstruktur, manajemen pengolahan sampah, ruang terbuka hijau, perumahan illegal, perubahan penggunaan lahan, sedimentasi dan infrastruktur pengendalian banjir. Pemerintah sebetulnya tidak tinggal diam dalam menangani banjir dan telah menjalankan program jangka pendek dan membahas rencana penanganan jangka menengah dan panjang. Rencana jangka pendek disiapkan sebagai langkah mitigasi strategis yang dapat dijalankan dengan cepat dan sederhana antara lain pembangunan sumur resapan pada tiap satuan rumah, normalisasi sungai dan integrasi antar jaringan drainase. Rencana jangka menengah meliputi relokasi permukiman illegal, deep tunnel, optimasi sistem informasi yang memungkinkan interaksi dua arah dengan masyarakat, implementasi asuransi bencana, peningkatan kesadaran masyarakat dalam hal manajemen persampahan dan kontrol penggunaan air tanah. Untuk rencana jangka panjang, outer flood canals dengan jari-jari 30 kilometer dari pusat kota akan dibangun dan didesain akan mampu menampung dua kali volume air limpahan di banjir kanal timur. Pembicara juga

Moderator Abid Halim memperkenalkan tiga orang pembicara utama yang akan membahas masalah

kebencanaan dalam konteks Indonesia

AIPSSA Newsletter 23 | P a g e

mendorong kajian asuransi bencana skala nasional dan multiyear untuk mengatasi keterbatasan anggaran bencana

Dwiko Budi Permadi memaparkan bagaimana alih fungsi lahan menjadi sebab terjadinya bencana kabut asap yang juga berdampak kepada negara tetangga. Bencana ekologi terjadi akibat ketidakharmonisan sistem lingkungan dengan proses dasar ekosistem. Fakta-fakta mengenai bencana kabut asap secara tidak langsung memberikan sinyal bahwa kesalahan dan kelalaian manusia sebagai penyebab utama bencana ini.

Fakta menunjukkan bahwa 140 ribu hektar lahan terbakar yang sebagian besar merupakan perkebunan skala besar. Jumlah titik api meningkat dari tahun ke tahun terutama pada lahan gambut. Dalam lima tahun terakhir, perubahan pola titik api bergeser dari yang semula terkonsentrasi pada lahan HT, saat ini menyebar pada lahan masyarakat skala kecil. Konversi lahan yang menurunkan kemampuan tanah menjadi akar permasalahan dari kabut asap. Konflik tata ruang telah diidentifikasi menjadi akar permasalahan bencana, terutama kabut asap. Konflik ini meliputi konflik masyarakat, kolusi dan korupsi peruntukan lahan, ketiadaan database yang komprehensif, ekspolitasi sumber daya secara illegal, lemahnya pengawasan, konflik pusat-daerah dan konflik sektoral. Dalam refleksinya, pembicara menutup bahwa bencana kabut asap menjadi indikasi yang kasat mata bahwa pembangunan di Indonesia belum berkelanjutan.

Sesi terakhir dari diskusi kebangsaan ini menawarkan solusi pembiayaan dalam mitigasi bencana. Moch. Abdul Khobir memaparkan pemikirannya melalui presentasi berjudul “Penanggulangan bencana dalam APBN dan alternatif solusinya”. Pemikiran ini didasarkan pada postur APBN yang sangat kecil untuk

penanggulangan bencana. Alokasi dana yang hanya 7 triliun tiap tahun dirasakan masih belum mencukupi kebutuhan yang ditaksir oleh BNPB mencapai 30 triliun.

Idealnya, penanggulangan bencana perlu dialokasikan dana senilai 18.4 triliun dan masuk dalam prioritas penganggaran. Kelemahan lain struktur APBN dalam penanggulangan bencana saat ini adalah anggaran kebencanaan dialokasikan kepada badan/kementerian/instansi terkait bukan secara khusus dialokasikan melalui BNPB.

Berdasarkan tingginya pembiayaan penanggulangan bencana, maka timbul ide pembiayaan penanggulangan bencana melalui asuransi bencana dimana pengelolaan oleh pemerintah dan dilakukan oleh perusahaan besar asuransi. Dalam model ini, pemerintah akan membayar premi kepada perusahaan asuransi. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaan sistem ini menyangkut landasan hukum seperti situasi ketika pemerintah harus tetap membayar premi dimana bencana tidak terjadi dalam tahun berjalan.

Dalam UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang lebih lanjut diatur pada PP. No.21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana memang belum secara lugas mengatur tentang asuransi bencana. Dalam solusinya, pembicara mengajukan beberapa alternatif solusi seperti revisi UU dan peraturan turunan lainnya yang secara eksplisit mengatur asuransi bencana. Disamping itu, pemerintah diharapkan untuk mendorong masyarakat untuk mengasuransikan properti yang dimiliki. Lebih lanjut, pembicara mendorong pemerintah untuk menerbitkan obligasi khusus bencana dimana uang yang diserap dapat digunakan untuk penanggulangan bencana.

AIPSSA Newsletter 24 | P a g e

Secara umum, dalam diskusi kebangsaan volume kedua ini, peserta sangat antusias mendiskusikan materi yang dipaparkan. Hal ini tentunya merupakan pendekatan yang baik bagi AIPSSA untuk terus bertukar gagasan dan berkontribusi dalam menyelesaikan masalah bangsa. Dalam sesi kesimpulan, Direktur the AIPSSA Institute,

Hendrix Setyawan, mengungkapkan bahwa apa yang telah didiskusikan hari ini akan dituliskan dalam lembaran positioning paper AIPSSA yang secara formal akan disampaikan AIPSSA kepada pemerintah sebagai alternatif pemecahan masalah bangsa.

Peserta dialog menyimak paparan narasumber

Direktur AIPSSA Institute, Hendrix Setyawan menyampaikan simpulan dialog kebangsaan

AIPSSA Newsletter 25 | P a g e

VOLUME III: DEMOKRASI IDEAL & REGENERASI KEPEMIMPINAN DI INDONESIA

ertempat di Winton Lecture Theatre – Curtin University, The Association of

Indonesian Postgraduate Students and Scholars in Australia (AIPSSA) didukung maskapai Garuda Indonesia, kembali menggelar diskusi kebangsaan Volume 3 dengan tema “Demokrasi Ideal & Regenerasi Kepemimpinan di Indonesia” pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014.

Tema yang diusung dalam dialog kali ini merupakan wujud kepedulian AIPSSA dalam menyikapi dinamika demokrasi di tanah air yang sedang riuh rendah menyongsong pemilihan pucuk pimpinan eksekutif negeri ini sebagai rangkaian pemilihan anggota legislatif yang baru saja usai. Dialog menghadirkan pembicara Prof. Vedy R.

Hadiz, pakar politik pada Asian Societies and Politics di Murdoch University dan Airlangga Pribadi kandidat doktor dari Murdoch University.

Tema pertama yang disajikan oleh Prof. Vedy R. Hadiz mengupas tentang demokrasi indonesia dan regenerasi politik. Selanjutnya Airlangga Pribadi mengulas tentang rumusan kriteria pemimpin Indonesia. Paparan yang sangat relevan dengan kondisi kekinian di tanah air dan penyajian yang memikat memancing antusiasme peserta dialog yang memberondong penyaji dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan kritis. Diskusi yang dipandu dengan segar oleh Achmad Room Fitrianto, kandidat doktor di Curtin University, membuat suasana dialog berjalan hangat.

B

Moderator & nara sumber

Foto bersama peserta Dialog Kebangsaan dengan para nara sumber

Salah seorang peserta sedang menyampaikan gagasan

AIPSSA Newsletter 26 | P a g e

Dinamika dialog terangkum dalam rumusan kesimpulan berikut:

1. Indonesia membutuhkan demokrasi yang sehat sebagai persyaratan pembangunan ekonomi yang optimal dan merata (inklusif). Meski reformasi telah mengantarkan Indonesia menjelma menjadi negara paling demokratis di kawasan Asia Tenggara, namun kecacatan pada sistem demokrasi tetap menyebabkan terjadinya ekstraksi (rente) ekonomi, ketimpangan sosial dan perilaku predatoris-koruptif di kalangan elite politik.

2. Upaya meraih demokrasi ideal ini dihadapkan pada tantangan akibat menjelmanya kembali kekuatan-kekuatan oligarki di masa lalu dalam bungkus baju reformis, namun dalam jaringan dan naluri politik predatoris-koruptif yang sama.

3. Regenerasi kepemimpinan ideal di Indonesia mengalami hambatan karena terkooptasi oleh jaringan dan proses sosialisasi politik yang sama. Sebagai akibatnya, gelombang generasi politisi muda Indonesia tercemari dan terjerumus mengikuti perilaku predatoris-koruptif yang sama.

4. Kaum intelektual Indonesia memiliki kewajiban moral untuk turun tangan mengawal reformasi dan mengasah kepekaan dengan menjangkau dan mendorong seluruh lapisan masyarakat bersikap tidak toleran terhadap perilaku predatoris-koruptif di kalangan elit kekuasaan. Koordinasi diantara aktivis mahasiswa dan aktivis buruh perlu terus didorong untuk ditingkatkan, sehingga gerakan kaum buruh menjadi semakin dewasa dan efektif membawa Indonesia ke arah demokrasi yang berkeadilan sosial dan meredam perilaku predatoris-koruptif di kalangan elit kekuasaan.Kedua bentuk perjuangan ini diperlukan Indonesia meraih pertumbuhan ekonomi yang optimal dan merata serta menjaga kualitas demokrasi tidak menurun.

5. Di dalam jangka pendek (Pilpres 2014), disaat belum ditemukan representasi pemimpin politik yang ideal, maka intervensi politik diperlukan dengan memilih calon pemimpin bangsa yang memiliki mata rantai oligarki paling lemah. Dengan demikian, masyarakat memiliki kemampuan melakukan koreksi dalam iklim demokrasi, hingga diperoleh pemimpin yang benar-benar terbebas dari perilaku koruptif dan tidak demokratis, seperti rezim otoriter sebelum masa reformasi.

AIPSSA Newsletter 27 | P a g e

[SERBA SERBI]

SUNDAY MARKET

wapmeet atau flea market atau lebih dikenal dengan Sunday market, nama yang melekat karena pasar ini memang lazim beroperasi

dipenghujung akhir pekan, merupakan wahana jual beli yang selalu ramai dengan pengunjung. Pasar ini bahkan memiliki penggemar setia yang selalu berusaha hadir pekan demi pekannya. Simaklah ucapan salah seorang dari mereka “rasanya ada yang kurang jika tidak berkunjung ke Sunday market, kita tidak pernah tahu barang apa yang telah kita lewatkan.”

Ya, meskipun barang yang diperjual belikan umumnya adalah barang pernah pakai dengan kondisi yang bervariasi, tetapi kekayaan ragamnya mungkin menjadi salah satu daya tarik utama. Menjumpai piringan hitam, kaset video VHS atau buku-buku bacaan masa kanak-kanak dan remaja diantara TV plasma, pemutar cakram padat berteknologi terkini atau novel-novel terbaru adalah hal yang lumrah. Tidak hanya itu, ada pula peralatan pancing, peralatan olahraga, furniture, pakaian, mainan anak-anak, dan masih banyak jenis lagi jika disebutkan satu-persatu. Bahkan jika telaten mengelilingi seluruh penjuru lokasi bukan tidak mungkin menemukan barang-barang antik yang sudah lama tidak dijumpai.

“Datanglah lebih awal disaat pasar baru mulai buka jika ingin mendapatkan lebih banyak pilihan barang yang dapat ditawar, atau datang belakangan jika ingin mendapatkan barang yang telah turun harga tetapi dengan pilihan yang terbatas,” begitu saran dari pengunjung setia pasar ini. Tawar menawar memang menjadi daya tarik lainnya. Dengan kepandaian menawar, terkadang barang incaran dapat dibawa pulang dengan harga yang sangat murah.

Jika diamati lebih jauh, ada beberapa jenis penjual di pasar ini. Ada penjual yang secara teratur datang menjajakan jenis barang dagangan yang sama dari pekan ke pekan di tempat yang sama. Ada juga penjual yang menawarkan barang dagangannya karena membutuhkan uang kas segera. Jenis lainnya adalah penjual yang memiliki barang tetapi tidak membutuhkannya lagi, seperti orang tua yang memilih menjual mainan anak-anaknya karena mereka telah bertumbuh remaja. Pendekatan tawar-menawar untuk masing-masing jenis penjual ini tentunya berbeda, dengan pendekatan yang sesuai harga yang bersahabat pasti akan diperoleh.

Jika ingin mencoba suasana Sunday market atau telah mejadi salah satu pengunjung setia jenis pasar ini dan ingin mencoba suasana di tempat lainnya, lokasi-lokasi di seputaran kota Perth ini layak dikunjungi:

Belmont –Belmont Forum carpark Kardinya – Kardinya Park Shopping Centre carpark Karrinyup – Karrinyup Shopping Centre carpark Maddington – Centro Maddington carpark near Kmart

S Suasana di salah satu Sunday Market

AIPSSA Newsletter 28 | P a g e

Melville – Melville Shopping Centre carpark near Coles Morley – Morley Galleria underground carpark near Myer Nedlands – Broadway Fair Shopping Centre Rockingham – Rockingham Oval Carpark

Pada akhirnya, kutipan “one man’s garbage is another man’s gold, atau ungkapan senada “one man’s trash is another man’s treasure,” senantiasa menemukan tempatnya di pasar ini, karenanya Sunday market akan selalu hidup, meski mungkin tidak harus di hari Minggu.

AIPSSA Newsletter 29 | P a g e

INDONESIA FESTIVAL 2014

remantle atau lebih sering disebut Freo oleh orang-orang Australia Barat, merupakan kota tua yang terletak di muara Swan

River dan menghadap langsung ke Samudera Hindia. Kota yang sudah ada sejak tahun 1829 ini banyak menyimpan bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur kolonial abad 19 dan akhir abad 18 yang masih awet terpelihara. Tidak heran kalau kota ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Australia Barat sekaligus tempat favorit untuk menggelar pertunjukan budaya dan seni.

Tidak lama berselang setelah seniman-seniman asal Bali tampil di Art Center kota ini, pada akhir pekan tanggal 15 Februari 2014 kembali digelar “Indonesia Festival 2014”, yang digagas oleh KJRI Perth bekerjasama dengan Fremantle Chamber of Commerce. Berlokasi di Bathers Beach Sunset Food Markets, pasar di bibir pantai yang dibuka setiap di akhir pekan sepanjang musim panas, duta-duta seni budaya dari Viatikara dan Wakatobi menampilkan atraksi untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang kaya ragam sekaligus menghibur pengunjung yang semakin ramai menjelang sore hari.

Seiring dengan semakin bergesernya matahari ke arah Barat, satu persatu pertunjukan budaya dimulai. Suara angklung dengan bunyi berilir membuka atraksi. Pengunjung yang diberikan kesempatan untuk terlibat memainkan musik dari instruman yang diracik dari potongan-potongan bambu ini terlihat sangat bergairah. Memainkan alat ini ternyata gampang-gampung-sulit, mungkin begitu yang ada dibenak pengunjung yang telah mencoba alat musik ini, karena setiap kepingan angklung ternyata menghasilkan nada yang berbeda dan dibutuhkan kerjasama yang harmonis untuk menghasilkan rangkaian nada yang selaras dengan lagu.

Diselingi dengan sajian lagu-lagu yang mengajak penonton berdendang, pentas dilanjutkan dengan tarian yang tidak kalah memikat. Gerakan khas tarian Indonesia yang dibawakan secara berkelompok oleh para penari selalu mendapat tepukan riuh penonton. Kostum penari yang tampil dengan pakaian adat dengan keunikan desain dan warna-warninya tampak berkilau ditimpa cahaya matarahi sore yang mulai keemasan. Dibagian pojok belakang panggung, seniman musik pengiring tidak kalah ritmik memainkan intrumen musik tradisional mengiringi liukan tubuh, jentikan jemari, dan hentakan kaki para penari. Tidak kurang tari Pecut dari Jawa Timur, tari Jaipong dari Jawa Barat dan tari Lariangi dari Sulawesi

F Salah satu tarian dari Jawa Timur

Penampilan duta budaya Wakatobi

AIPSSA Newsletter 30 | P a g e

Tenggara – yang kali ini datang dengan duta budaya Wakatobi - berturut-turut menghibur dan memukau pengunjung.

Di sisi panggung, tersedia menu makanan khas Indonesia yang dijual oleh salah satu stan makanan yang ada di Bathers Beach Sunset Food Markets. Menu sate sepertinya menjadi salah satu favorit. Keberadaan stan ini melengkapi aneka ragam stan yang menyediakan kuliner dari berbagai bangsa, mulai dari menu makanan Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, India, menu makanan Eropa seperti Italia, Spanyol, Yunani, sampai menu makanan Amerika Latin seperti Mexico, Salvador, Argentina dll.

Kombinasi musik, lagu, tarian dan makanan yang semuanya khas Indonesia membentuk atmosfer sore menjelang malam di Bathers Beach Sunset Food Markets. Suasana ini terus berlanjut ketika lampu-lampu panggung harus dinyalakan karena sore sudah mulai temaram.

Semakin malam panggung dan pelataran penonton bertambah riuh ketika sekat antara penampil dan para pengunjung semakin tipis. Lagu-lagu Indonesia yang mengajak untuk bergoyang susul menyusul dengan pentas tari, bahkan beberapa penari ikut turun panggung mengajak penonton yang antusias untuk menggerakkan badan bersama-sama. Menjelang akhir pentas, duta-duta seni budaya bersama dengan pengunjung baik warga Indonesia yang bermukim di Perth maupun masyarakat setempat membaur bersama dan kompak bergoyang poco-poco diiringi lagu dengan judul yang sama. Malam itu Fremantle menjadi milik Indonesia !

Bergoyang poco-poco

ABOUT: THE AIPSSA CABINET MEMBERS OF 2014

No Name Position 1 Prayudhi Azwar President 2 Abid Halim Vice President (External affairs) 3 Moch. Abdul Kobir Vice President (Internal affairs) 4 Neni Mariana Secretary General 1 5 Diswandi Secretary General 2 6 Karlia Meitha Maulana Treasury 1 7 Amalia Kusuma Wardini Treasury 2 8 Hendrix Setyawan Director of the AIPSSA Institute (AI) 9 Filbert Hilman Juwono Deputy Director of the AIPSSA Institute

Journal and Academic Papers (JAP) 10 Alsidqi Hasan Scholars Coordinator Team JAP – AI 11 Cahya Prihatna Scholars Coordinator Team JAP – AI 12 Muhammad Ridha Deputy Director of the AIPSSA Institute

AIPSSA Release, Position Papers and Popular Articles (ARPP) 13 Airlangga Pribadi Scholars Coordinator Team ARPP – AI 14 Praptono Adhi Scholars Coordinator Team ARPP – AI 15 Gorga Parlaungan Scholars Coordinator Team ARPP – AI 16 Enceria Damanik Deputy Director of the AIPSSA Institute

Human Empowerment and External Relation (HEER) 17 Nurmala Simbolon Scholars Coordinator Team HEER – AI 18 Martina Keke Scholars Coordinator Team HEER – AI 19 Dwiko Permadi Scholars Coordinator Team HEER – AI 20 Edi Wiraguna Scholars Coordinator Team HEER – AI 21 Andri Puspo Heriyanto

Head Division of Media, Documentation and Publication (MeDoP)

22 Antonius Anugrah Widhi Deputy Head Division of Media, Documentation and Publication (MeDoP)

23 Akhdian Reppawali

Deputy Head Division of Media, Documentation and Publication (MeDoP)

24 Andhi Pratama Putra Deputy Head Division of Media, Documentation and Publication (MeDoP)

25 Yusfi Ardiansyah Deputy Head Division of Media, Documentation and Publication (MeDoP)

26 Joni Safaat Adiansyah Head Division of Advocation 27 Ahmad Komara Deputy Head Division of Advocation 28 Tubagus Solihuddin Deputy Head Division of Advocation 29 Imam Fitrianto Head Division of Kinship (Entertainment, Art and Sports) 30 Petrus Malo Bulu Deputy Head Division of Kinship (Entertainment, Art and Sports) 31 Abdul Malik Deputy Head Division of Kinship (Entertainment, Art and Sports) 32 Maria Indah Purnamasari Deputy Head Division of Kinship (Entertainment, Art and Sports) 33 Budi Cahyono Head Division of Acceptance and Accommodation 34 Ilham Alimin Deputy Head Division of Acceptance and Accommodation 35 Anne Nurbaity Head Division of AIPSSA Alumni/Alumnae 36 Inge Rismawati Deputy Head Division of AIPSSA Alumni/Alumnae

Website: http://www.aipssa.org/ Mailing List: [email protected]

F a c e b o o k : t h e A I P S S A