DAFTAR ISI - dpmptsp.badungkab.go.iddpmptsp.badungkab.go.id/assets/sakip_lakip/LkJip2018.pdf · 1...
Transcript of DAFTAR ISI - dpmptsp.badungkab.go.iddpmptsp.badungkab.go.id/assets/sakip_lakip/LkJip2018.pdf · 1...
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
1.2 DASAR HUKUM ..................................................................................... 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................... 3
1.4 GAMBARAN UMUM DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU ..................................................... 3
1.5 SISTIMATIKA PENULISAN ...................................................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 8
2.1 RENCANA STRATEGIS ........................................................................... 8
2.2 RENCANA KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2018 .............................. 12
2.3 PENETAPAN KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BADUNG TAHUN 2018 .................................................... 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 17
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................................ 17
3.2 REALISASI ANGGARAN ......................................................................... 28
3.3 CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN ............................................ 36
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 38
4.1 SIMPULAN ............................................................................................ 38
4.2 SARAN ................................................................................................... 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 .............................................................................................................................. 10
Tabel 2.2 ............................................................................................................................. 11
Tabel 2.3 ............................................................................................................................. 12
Tabel 2.4 ............................................................................................................................. 13
Tabel 2.5 .............................................................................................................................. 14
Tabel 3.1 ............................................................................................................................. 18
Tabel 3.2 ............................................................................................................................. 20
Tabel 3.3 .............................................................................................................................. 23
Tabel 3.4 ............................................................................................................................. 24
Tabel 3.5 ............................................................................................................................. 26
Tabel 3.6 ............................................................................................................................. 28
Tabel 3.7 ............................................................................................................................. 29
Tabel 3.8 ............................................................................................................................. 30
Tabel 3.9 .............................................................................................................................. 31
Tabel 3.10 ............................................................................................................................ 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pelaksanaan pemerintah yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab, serta sejalan dengan upaya mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance), terpercaya serta berorientasi pada hasil (result oriented governance) telah
diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Terbitnya Peraturan Presiden tersebut merupakan pelaksanaan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Sehubungan dengan itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate diintegrasikan ke dalam sistem
penganggaran dan pelaporan berbasis kinerja sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara bertdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Maka lebih lanjut penyusunan laporan
kinerja didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sebagai perwujudan ketaatan terhadap kewajiban sesuai Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014, sekaligus pertanggungjawaban
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk memenuhi salah satu instrumen
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Perangkat daerah Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung adalah perwujudan
kewajiban instansi pemerintah, Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2
untuk mempertanggungjawabkan hasil kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis
yang telah ditetapkan.
1.2. DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman Modan dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2018 didasarkan atas perundang-
undangan yang berlaku yaitu:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 Tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Perda
Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta
Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021.
6. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
7. Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pedoman Evaluasi Internal Atas Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Badung.
8. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah.
9. Peraturan Bupati Badung Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Dinas Daerah.
10. Peraturan Bupati Badung Nomor 70 Tahun 2017 Tentang Pendelegasian Pelayanan Perizinan
dan Non Perizinan dari Bupati Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.
3
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung Tahun 2018 adalah untuk memberikan kontribusi dalam pengambilan
keputusan manajemen dalam upaya peningkatan kinerja (performance, improvement) baik dalam
bentuk regulasi, distribusi dan alokasi sumber daya yang dimiliki Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sekaligus sebagai sarana pertanggungjawaban
kepada publik atas pengelolaan anggaran pelaksanaan program/kegiatan pada Tahun 2018.
Tujuan penyusunan LKjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung Tahun 2018 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja
kegiatan dan sasaran (rencana kerja). Dari hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan
untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Badung.
1.4. GAMBARAN UMUM DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BADUNG
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah, menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman
Modal.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Merumuskan kebijakan teknis bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan serta
menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;
c. Menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
d. Menyelenggarakan pengendalian terhadap pelaksanaan penanaman modal, perizinan dan non
perizinan;
e. Menyusun peta potensi inventasi Kabupaten Badung;
4
f. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas maka ditetapkan Susunan
Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sesuai
dengan Gambar sebagai berikut:
Sesuai Peraturan Bupati Badung Nomor 84 tahun 2016 Tentang Uraian Tugas Dinas Daerah,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, membawahi
Sekretaris dan 8 bidang dengan uraian struktur sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3. Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan
a. Seksi Verifikasi Perizinan Pemerintah dan Pembangunan
b. Seksi Penerbitan Perizinan Pemerintah dan Perizinan
4. Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi
a. Seksi Verifikasi Perizinan Ekonomi
b. Seksi Penerbitan Perizinan Ekonomi
c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Ekonomi
5. Bidang Pelayanan PerzinanKesejahteraan
a. Seksi Verifikasi Perizinan Kesejahteraan Rakyat Dan Non Perizinan
b. Seksi Penerbitan Perizinan Kesejahteraan Rakyat Dan Non Perizinan
c. Seksi Evaluasi Perizinan Kesejahteraan Rakyat Dan Non Perizinan
6. Bidang Pengaduan dan Pelaporan
a. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan
b. Seksi Kebijakan dan Advokasi layanan
c. Seksi Peningkatan dan Pelaporan Layanan
7. Bidang Program dan Informasi
a. Seksi Pendataan dan Perencanaan
b. Seksi Pelaporan dan Evaluasi
c. Seksi Sistem Informasi Manajemen
8. Bidang Pengembangan Penanaman Modal
5
a. Seksi Analisa Potensi
b. Seksi Deregulasi
c. Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah
9. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
a. Seksi Pemantauan dan Pengawasan
b. Seksi Pembinaan
c. Seksi Analisa Dampak Penanaman Modal
Sebagaimana struktur organisasi diatas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dalam menjalankan tugasnya didukung oleh 134 pegawai dari berbagai
keahlian. Struktur organisasinya terdiri dari pejabat eselon II b 1 (satu) orang, eselon III b 8
(delapan) orang, eselon IV a 24 (dua puluh empat) orang dan 101 (seratus satu) orang staf.
Komposisi yang berimbang pada tingkat pendidikan merupakan dukungan terhadap pencapain
Kinerja Tahun 2018 (data pegawai terlampir).
Proporsi jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan Formal adalah Pasca Sarjana/S2 16
(enam belas) orang, Sarjana/S1 77 (tujuh puluh tujuh) orang, diploma 1 (satu), SMA/SLTA 39
(tiga puluh sembilan) orang, SMP 1 (satu) orang, sesuai gambar berikut.
Gambar 1.2.
Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan
Selanjutnya menyangkut barang milik daerah/inventaris dalam pengelolaan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sampai akhir Tahun
2018 meliputi:
6
1. Bangunan dan Gedung
Bangunan Gedung 3 (tiga) lantai untuk Gedung Kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu terdiri dari Ruang Pelayanan, Ruang Kadis, Ruang Rapat Kadis,
Ruang Rapat, Sekretariat, 8 (delapan) Ruang Bidang, Ruang Arsip, Pantry dan 6 (enam) lokal
toilet, keseluruhan dalam kondisi baik.
2. Peralatan dan Mesin
a. Kendaraan
Sampai saat ini kendaraan bermotor dinas yang berada di bawah tanggung jawab Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sebanyak 42
buah yang terdiri dari:
Mobil Dinas : 13 Unit
Sepeda Motor Dinas : 28 Unit
Bus : 1 unit
b. Mesin yang menjadi tanggung jawab Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu meliputi:
Komputer : 85 Unit
Laptop : 87 Unit
Printer : 123 Unit
Scanner : 6 Unit
Overhead Projektor : 5 Unit
UPS : 4 Unit
Telepon Mosi : 16 Unit
Facsimile : 2 Unit
Alat Penghacur Kertas : 2 Unit
Kios Pedestal Information : 2 Unit
Mesin Antrian : 2 Unit
7
Mesin Foto Copy : 1 Unit
c. Perlengkapan kantor yang menjadi tanggugjawab Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu meliputi:
AC : 20 Unit
AC Floor Standing : 4 Unit
TV : 6 Unit
Camera : 10 Unit
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusunan LKjIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, tugas
dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya yang ada dan sistematika penulisan.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Pada bagian ini menjelaskan tentang Rencana Strategis, Tujuan dan Sasaran
strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2018.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini menjelaskan tentang Evaluasi Kinerja, Analisis pencapaian Kinerja,
dan Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV : PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan/
kegagalan, permasalahan dan kendala utama serta strategi pemecahan masalah.
8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah. Pada hakekatnya penyusunan Rencana Strategis adalah sebagai upaya
menyelaraskan visi dan misi pemerintah daerah dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja melalui tahapan implementasi untuk
menuju tujuan akhir yang hendak dicapai.
Terhitung sejak 1 Januari 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
terbentuk berdasarkan Perda Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah dengan lingkup tugas yang lebih luas yaitu mengampu Urusan Pemerintahan
Bidang Penanaman Modal dan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan.
Rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang
penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Kabupaten Badung guna mendukung pencapaian Visi pembangunan Kabupaten
Badung Tahun 2016-2021 yaitu “Memantapkan Arah Pembangunan Badung
Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Masyarakat yang Maju, Damai dan Sejahtera.”
Untuk mewujudkan visi tersebut disusun 9 (Sembilan) misi yang harus dilaksanakan.
Sesuai dengan tujuan RPJMD Kabupaten Badung, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu bersama-sama Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Publik lain
mengampu misi kedua yaitu:
“Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi
dan komunikasi.”
9
Dalam upaya mencapai tujuan dari misi kedua RPJMD yang berupa pemantapan kualitas
pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi diuraikan dalam
sasaran dan indikator kinerja di bawah ini:
Tabel 2.1.
Tujuan Misi kedua RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2016-2021
Tujuan Sasaran
Indikator
Kinerja
Sasaran/Utama
Target Kinerja Sasaran/Utama
Th
2016
Th
2017
Th
2018
Th
2019
Th
2020
Th
2021
1
Terwujudnya
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
publik
Meningkatnya
hasil survey
kepuasan
masyarakat
Interpretasi hasil
survey kepuasan
masyarakat
baik baik baik baik Baik sangat
baik
Meningkatnya
pelayanan
publik yang
transparan,
cepat dan
mudah
Persentase
penyelenggara
pelayanan publik
berkategori baik 44 % 50 % 59 % 68 % 77 % 86 %
Sebagaimana Tabel 2.1 diatas diuraikan salah satu tujuan dari Misi kedua RPJMD
Kabupaten Badung 2016-2021 yang diampu oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu yang dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Strategis pelaksanaan
program dan kegiatan melalui proses yang sistematis dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan Misi yang diuraikan diatas, maka disusun 3 (tiga) sasaran strategis
dan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu seperti tabel berikut:
10
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
I Meningkatnya Pertumbuhan
Investasi
1. Persentase Realisasi Investasi
2. Persentase permasalahan
PMA/PMDN yang difasilitasi
II Meningkatnya kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan publik di bidang
perizinan dan non perizinan
3. Persentase izin dan non izin yang
terbit tepat waktu
4. Persentase layanan perizinan dan
non perizinan yang berbasis
teknologi informasi komunikasi
III Meningkatkan kapasitas dan
integritas aparatur dalam
penyelenggaran pelayanan
prima
5. Persentase penerapan sistem
manajemen mutu pelayanan
prima
6. Persentase aparatur yang
berkompeten
7. Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti
Hubungan antara Tujuan, Sasaran Jangka Menengah dan Target Pencapaian Daerah
dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
11
No. TUJUAN SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN TAHUN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Terwujudnya
pelayanan
prima sesuai
kebutuhan dan
harapan
masyarakat
dalam bidang
penanaman
modal,
perizinan dan
non perizinan
1. Meningkatnya pertumbuhan investasi
1. Persentase realisasi investasi
82% 85% 87% 90% 95%
2. Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi
100% 100% 100% 100% 100%
2. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang perizinan dan non perizinan
3. Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu
91% 92% 94% 96% 98%
4. Persentase layanan perizinan dan non perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi
33% 55% 66% 77% 88%
3. Meningkatkan kapasitas dan integritas aparatur dalam penyelenggaraan pelayanan prima
5. Persentase
penerapan
sistem
manajemen
mutu
pelayanan
prima
20% 47% 55% 65% 77%
6. Persentase aparatur yang berkompeten
45% 60% 75% 80% 95%
7. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Sesuai dengan perubahan nomenklatur kelembagaan, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu tidak hanya fokus pada sasaran peningkatan kualitas pelayanan
perizinan dan non perizinan melainkan lebiuh luas pada bidang urusan penanaman modal. Ketiga
sasaran yang diupayakan terwujud pada dasarnya adalah saling terkait, bersinergi dalam
mewujudkan tujuan. Ketiga sasaran tersebut merupakan aspek perencanaan, aspek proses, dan
aspek sumber daya manusia.
Pemetaan target kinerja sasaran per tahun secara bertahap dan berkelanjutan diyakini
mempu meningkatkan kualitas Pelayanan Publik secara signifikan dan berpengaruh langsung
terhadap pencapaian indikator kinerja misi kedua RPJMD Kabupaten Badung.
12
2.2. RENCANA KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
TAHUN 2018
Tabel 2.4
Rencana Kinerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2018
No. SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET
TAHUN 2018
1 Meningkatnya
pertumbuhan investasi
1. Persentase realisasi investasi 85%
2. Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi
100%
Meningkatnya
kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan
publik di bidang
perizinan dan non
perizinan
3. Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu
92%
4. Persentase layanan perizinan dan non perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi
55%
Meningkatkan
kapasitas dan
integritas aparatur
dalam
penyelenggaraan
pelayanan prima
5. Persentase penerapan sistem
manajemen mutu pelayanan prima 47%
6. Persentase aparatur yang berkompeten
60%
7. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
2.2.1. Alokasi Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis dan
Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung Tahun 2016-2021, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
melaksanakan 11 Program yang terdiri dari 61 Kegiatan. Yang merupakan Program Utama dan
Prioritas adalah 7 Program dengan 35 Kegiatan. Keseluruhan program dan kegiatan dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 40.759.215.615,00 yang terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
13
27.747.933.772,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 13.011.281.843,00 seperti diuraikan pada
Tabel 2.5 di bawah ini.
Tabel 2.5
Alokasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2018
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
No Uraian Anggaran
I PENDAPATAN Rp. 36.175.000.000,00
Pendapatan Asli Daerah
1. Hasil Retribusi Daerah 2. Lain-lainPendapatan Asli Daerah yang sah
Rp. 36.175.000.000,00
Rp. 36.150.000.000,00
Rp. 25.000.000,00
II BELANJA Rp. 40.759.215.615,00
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal
Rp. 27.747.933.772,00
Rp. 13.011.281.843,00
Rp. 1.007.072.000,00
Rp. 7.085.158.413,00
Rp. 4.919.051.430,00
2.3. PENETAPAN KINERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2018
Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun Tahun 2004 dan Surat
Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.
Penetapan Kinerja sendiri pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya.
14
Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara Kepala Perangkat Daerah dengan
Bupati, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja dan sebagai dasar pemberian
reward atau penghargaan dan sanksi.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung telah
membuat Penetapan Kinerja tahun 2018 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.
Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2018.
Penetapan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
tahun 2018 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja tahun 2018 yang telah ditetapkan.
Dalam mewujudkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018, maka telah
direncanakan kinerja program dan kegiatan untuk pencapaian target dan sasaran seperti di
bawah ini:
a. Untuk pencapaian Sasaran Strategis 1:
Mewujudkan Pertumbuhan Investasi, dilaksanakan dengan cakupan kegiatan meliputi:
Pembinaan dan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Penanaman Modal di
Kabupaten Badung;
Pemantauan dan Pengawasan Penanaman Modal di Kabupaten Badung;
Analisa Dampak Atas Pemantauan Penanaman Modal di Kabupaten Badung;
Pemberdayaan Usaha Daerah di Bidang Penanaman Modal;
Penyusunan Kajian Teknis Dampak Promosi Penanaman Modal;
Penyusunan Informasi Penanaman Modal;
Penyusunan Rencana Usulan Potensi Penanaman Modal;
Informasi Investasi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah;
Penyusunan Rencana Pekan Investasi Daerah;
Penyusunan Kajian Kebijakan Penanaman Modal Lingkup Daerah Berdasarkan
Sektor Usaha Daerah;
Penyusunan Potensi Investasi Unggulan Sebagai Skala Prioritas Daerah;
Penyusunan Naskah Akademis dan RANPERDA Penanaman Modal;
Pemberdayaan Usaha Daerah, Penciptaan Peluang Pasar Melalui Kemitraan Usaha
Bagi Pelaku UMKM.
15
b. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 2:
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Bidang Perizinan dan
Non Perizinan, dilaksanakan dengan cakupan kegiatan meliputi:
Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan;
Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan;
Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintah dan
Pembangunan;
Penyelenggaraan Pelayanan Prima Perizinan dan Non Perizinan Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi;
Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi;
Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi;
Verifikasi Perizinan Kesra dan Non Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Kesra dan
Non Perizinan;
Penerbitan Perizinan Kesra dan Non Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Kesra
dan Non perizinan;
Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Kesra dan Non Perizinan Bidang Pelayanan
Perizinan Kesra dan Non Perizinan;
Bantuan Teknis Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu;
Fasilitasi Integrasi Penyelenggaraan Perizinan dengan OSS (Online Single
Submission);
Pembangunan Sistem Informasi Pengendalian Internal;
Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung;
Pemutakhiran Data Website Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu;
Pameran Festival Budaya Pertanian;
Pemutakhiran Data Base Perizinan Kabupaten Badung;
Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten Badung.
c. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 3:
Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur Dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Prima , dilaksanakan dengan cakupan kegiatan meliputi:
16
Penyusunan Data Base dan Peta Potensi Investasi di Kabupaten Badung;
Pendampingan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, ISO 9001:2015;
Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten Badung;
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Badung.
17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Secara umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021. Upaya dimaksud dilaksanakan melalui
tiga sasaran strategis dan tujuh indikator kinerja, sebagaimana telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja
Utama (IKU) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.
Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan melalui perbandingan antara target kinerja yang
telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasi yang dicapai.
Perbandingan target dan realisasi tersebut ditabulasikan sehingga diperoleh persentase capaian kinerja
dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Pencapaian sasaran-sasaran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
Tahun 2018
Sasaran Strategis I
Meningkatnya Pertumbuhan Investasi
No. Indikator Target Realisasi capaian
1
2
Persentase Realisasi Investasi
Persentase permasalahan
85 %
100 %
71,45 %
100 %
84 %
100 %
18
PMA/PMDN yang difasilitasi
Sasaran Strategis II
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Bidang
Perizinan dan Non Perizinan
No. Indikator Target Realisasi capaian
1
2
Persentase izin dan non izin yang
terbit tepat waktu
Persentase layanan perizinan dan
non perizinan yang berbasis
teknologi informasi dan
komunikasi
92 %
55 %
98,07 %
55 %
106,59 %
100 %
Sasaran Strategis III
Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur Dalam Penyelenggaraan Pelayanan
Prima
No. Indikator Target Realisasi capaian
19
1
2
3
Persentase penerapan sistem
manajemen mutu pelayanan prima
Persentase aparatur yang
berkompeten
Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti
47 %
60 %
100 %
50 %
61,94 %
100 %
106,38 %
103,23 %
100 %
3.1.1 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2018, sesuai
dengan Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung dan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Pencapaian target kinerja atas sasaran 1 dengan 2 indikator capaian seperti berikut :
Tabel 3.2
Capaian Sasaran Strategis I
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
No. Indikator Target Realisasi capaian
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Pertumbuhan Investasi
20
1
2
Persentase Realisasi Investasi
Persentase Permasalahan
PMA/PMDN yang difasilitasi
85 %
100 %
71,45 %
100 %
84 %
100 %
Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1:
1. Persentase Realisasi Investasi
Pengertian dari Realisasi Investasi adalah jumlah nilai investasi yang terealisasi, dibagi nilai
rencana investasi yang direncanakan pada tahun bersangkutan untuk mendapatkan persentase
dikalikan 100%.
Nilai investasi yang terealisasi diperoleh dari laporan TDP, TDUP, IUT (Izin Operasional) yang
merepresentasikan terealisasinya investasi. Sedangkan nilai rencana investasi diperoleh dari total
nilai investasi PMA/PMDN dipresentasikan dari total nilai investasi pada izin prinsip yang
diterbitkan.
Pada tahun 2018 target capaian adalah 85%. Maksudnya, nilai realisasi investasi (dari nilai izin
operasional) dibagi nilai rencana investasi (dari nilai izin prinsip) dikalikan 100% adalah sebesar 85
%.
Realisasi dari indikator Persentase Realisasi Investasi pada tahun 2018 adalah sebesar 71,45 %
diuraikan sebagai berikut:
Nilai Rencana Investasi yang masuk pada tahun 2018:
PMDN : Rp. 3.399.871.900.000
PMA : Rp. 2.557.288.500.000
Total nilai rencana investasi : Rp. 5.957.160.400.000
Sedangkan nilai realisasi investasi tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Nilai realisasi Investasi PMDN tahun 2018 : Rp. 342.187.895.138
Nilai realisasi Investasi PMA tahun 2018 : Rp. 3.914.280.000.000
21
Total nilai realisasi investasi : Rp. 4.256.467.895.138
4.256.467.895.138
N = x 100%
5.957.160.400.000
N = 71,45%
Berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD terkait dengan target realisasi investasi
2018 sebesar 85%, telah mencapai 84% dari rencana yang ditetapkan. Dapat disimpulkan capaian
realisasi terhadap target cukup baik, bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya,
meningkat sebesar Rp. 1,5 milyar lebih.
Realisasi Investasi di Kabupaten Badung pada Tahun 2018 belum mencapai target, hal ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali dan disebabkan oleh banyak faktor
diantaranya situasi politik yang belum kondusif yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global,
serta adanya bencana alam yang terjadi di beberapa daerah termasuk erupsi Gunung Agung.
Sehingga pasar lebih berhati-hati dalam berinvestasi, atau masih menunggu paket-paket kebijakan
ekonomi baru. Namun, jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada Tahun 2017 yaitu sebesar
Rp. 2.712.665.770.645,- sedangkan realisasi pada tahun 2018 sebesar Rp. 4.256.467.895.138,-
sehingga mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.543.802.124.493,00 yang dipengaruhi oleh
peningkatan investasi PMA yang melampaui angka rencana pada Tahun 2018 sehingga
memberikan pengaruh positif yang cukup baik terhadap keseluruhan angka investasi.
2. Persentase Permasalahan PMA/PMDN Yang Difasilitasi
Permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi maksudnya adalah permasalahan yang dihadapi oleh
penanam modal yang ditemukan dilapangan saat pemantauan khususnya di bidang perizinan dan
selanjutnya difasilitasi penyelesaian masalahnya oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu.
Persentase permasalahan PMA/PMDN diuraikan dengan formula, permasalahan PMA/PMDN yang
difasilitasi dibagi jumlah keseluruhan PMA/PMDN yang bermasalah dari hasil pemantauan
dikalikan 100 %.
22
Pada Tahun 2018 target capaian dari Indikator ini adalah sebesar 100 %. Maksudnya 100 % dari
keseluruhan permasalahan PMA/PMDN hasil pemantauan pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat difasilitasi.
Hasil capaian dari Indikator ini adalah sebanyak 150 PMA/PMDN dapat dipantau dan telah
mendapat fasilitasi keseluruhan. Jadi 100 % dari Permasalahan Penanaman Modal dapat
difasilitasi.
Realisasi dari Indikator Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi pada Tahun 2018
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Telah dilaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap 170 penanam modal dari 150
penanam modal yang ditargetkan pada tahun 2018.
2. Dari hasil pemantauan diketahui 150 perusahaan yang memiliki permasalahan telah
ditindaklanjuti seluruhnya.
3. Terhadap 150 perusahaan tersebut juga diberikan workshop tentang penanaman modal
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai prosedur dan
mekanisme pengurusan tenaga kerja asing, kewajiban melakukan Pelaporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM).
Pencapaian target kinerja atas sasaran 2 Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan
Publik di Bidang Perizinan dan Non Perizinan diukur dengan 2 (dua) indikator, adapun capaiannya
diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Capaian Sasaran Strategis 2
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di
Bidang Perizinan dan Non Perizinan
23
No. Indikator Target Realisasi capaian
1
2
Persentase Izin dan Non Izin yang
terbit tepat waktu
Persentase Layanan Perizinan dan
Non Perizinan yang berbasis
teknologi informasi komunikasi
92 %
55 %
98,07 %
55 %
106,59 %
100 %
Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2:
1. Persentase Izin dan Non Izin Yang Terbit Tepat Waktu
Pengertian dari izin dan non izin yang terbit tepat waktu adalah jumlah izin yang terbit tepat
waktu sesuai Standar Pelayanan yaitu maksimal 7 hari kerja.
Persentase ini didapat dari jumlah izin dan non izin yang terbit tepat waktu dibagi jumlah izin dan
non izin yang terbit dikalikan 100 %.
Pada tahun 2018 target dari indikator ini adalah sebesar 92 %. Maksudnya 92 % dari jumlah izin
dan non izin yang diterbitkan diproses dalam jangka waktu kurang dari 7 hari kerja.
Capaian dari Indikator Persentase Izin dan Non Izin yang terbit tepat waktu pada tahun 2018
adalah sebesar 98,07 %.
Jadi hasil capaian target indikator ini adalah sebesar 106,59 % yang diperoleh dari perbandingan
target terhadap capaian, hal ini dapat diuraikan pada table sebagai berikut:
Tabel 3.4
Persentase Izin Terbit Tepat Waktu per Bidang
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2018
24
No Bidang Izin Terbit Tepat
Waktu Izin Terbit S
1 Bidang Pelayanan Perizinan Kesra
dan Non Perizinan
2.313 2.336 99,01 %
2 Bidang Pelayanan Perizinan
Pemerintahan Pembangunan
1.034 1.074 96,27 %
3 Bidang Pelayanan Perizinan
Ekonomi
3.030 3.092 98,00 %
Total 6.377 6.502 98,07 %
2. Persentase Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi
Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi maksudnya
adalah aplikasi yang dibangun berkaitan dengan penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan, secara sistematis dan terukur mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
pelayanan. Dalam rancangan awal akan dibangun 9 aplikasi yang terintegrasi dalam 1 portal dan
Sistem Informasi Manajemen.
Persentase Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi
didapat dari Jumlah Layanan Perizinan dan Non Perizinan (aplikasi) berbasis teknologi Informasi
yang telah terbangun dibagi Jumlah rencana keseluruhan layanan perizinan dan non perizinan (9
aplikasi) berbasis teknologi informasi dikalikan 100 %.
Pada tahun 2018 target indikator ini adalah sebesar 55 %. Maksudnya 55 % dari keseluruhan
jumlah layanan perizinan dan non perizinan (aplikasi) berbasis teknologi informasi terbangun pada
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.
Target 55 % dari Indikator ini adalah sebanyak 55 % dari 9 aplikasi yang direncanakan yaitu
sebanyak 5 aplikasi pelayanan perizinan dan non perizinan dapat dibangun dan diterapkan.
Adapun aplikasi yang dibangun dan diterapkan meliputi:
1. Laperon adalah pelayanan perizinan online yang dikembangkan dari aplikasi SIM existing yang
telah dipergunakan pada Tahun 2018.
25
2. Antrian online, aplikasi yang dikembangkan pada tahun 2018 ini adalah sistem antrean yang
memudahkan pemohon perizinan dan non perizinan dalam menjadwalkan kedatangan dan
mengefektifkan waktu saat antri mengurus perizinan dan non perizinan.
3. SIAP-LAPOR (Sistem Informasi Advokasi Pengaduan dan Pelaporan), aplikasi ini dikembangkan
untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan pengaduan dan pelaporan yang di akses
melalui aplikasi berbasis Web, sehingga memberi kemudahan bagi masyarakat dalam
melakukan pengaduan dan pelaporan kepada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai
feedback atas penyelenggaran pelayanan, tanpa harus datang langsung cukup melalui aplikasi
yang dapat diakses melalui telepon seluler atau gadget dari mana dan kapan saja.
4. Aplikasi Pengendalian Internal Berbasis web, digunakan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung untuk mengirimkan SK
Penerbitan/Penolakan/Pencabutan izin kepada Perangkat Daerah yang bersangkutan.
5. Aplikasi Antar Jemput Dokumen Berbasis Android, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
masyarakat dalam pengurusan dokumen-dokumen izin melalui perangkat android.
Realisasi dari indikator jumlah layanan perizinan dan non perizinan (aplikasi) berbasis teknologi
informasi pada tahun 2018 adalah telah terbangun dan diterapkan 5 aplikasi dari keseluruhan 9
aplikasi yang direncanakan sampai dengan tahun 2021. Jadi capaian untuk Tahun 2018 adalah
sebesar 55 %, maka secara persentase indikator jumlah layanan perizinan dan non perizinan
berbasis teknologi informasi komunikasi pada Tahun 2018 sebesar 100 %.
Pencapaian target kinerja atas sasaran strategis 3 Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur
dalam Penyelenggaraan Pelayanan Prima diukur dengan 3 (tiga) indikator, adapun capaiannya diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Capaian Sasaran Strategis 3
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Sasaran Strategis 3
Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Prima
26
No. Indikator Target Realisasi capaian
1
2
3
Persentase Penerapan Sistem
Manajemen Mutu Pelayanan Prima
Persentase Aparatur yang
berkompeten
Persentase Pengaduan Masyarakat
yang ditindaklanjuti
47 %
60 %
100 %
50 %
61,94 %
100 %
106,38 %
103,23 %
100 %
Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3:
1. Persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima
Pengertian dari penerapan sistem manajemen mutu pelayann prima adalah cakupan ruang
lingkup pelayanan yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima (ISO 9001:2015),
dalam hal ini DPMPTSP Kabupaten Badung pada tahun 2017 telah mengawali dengan
pendampingan penerapan Sistem Manajemen Mutu sesuai ISO 9001:2015.
Target capaian persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima pada Tahun
2018 adalah 47 % yang diperoleh dari perbandingan cakupan ruang lingkup dengan keseluruhan
lingkup pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Pencapaian pada tahun 2018 dari indikator penerapan SMM Pelayanan Prima sesuai tugas dan
fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebesar 50 % dihitung
dari ruang lingkup Penerapan Sistem Manajemen Mutu meliputi urusan penanaman modal,
pelayanan perizinan, kepegawaian, keuangan perangkat daerah, pengelolaan barang milik
daerah/aset, kearsipan, perencanaan program dan anggaran, pelaporan dan pertanggungjawaban,
pengendalian internal dan melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.
Hasil capaian dari indikator Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima adalah sebesar
106,38 % yang diperoleh dari perbandingan realisasi terhadap target.
27
2. Persentase Aparatur Yang Berkompeten
Pengertian dari Aparatur Yang Berkompeten adalah jumlah pegawai Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terkait bidang tugas
dalam bidang urusan penanaman modal dan PTSP. Sehingga memiliki kemampuan dan
kompetensi yang memadai untuk menangani tugas dan kewajiban yang dibebankan.
Adapun target capaian pada tahun 2018 adalah sebesar 60 % dihitung dengan formula berikut :
jumlah pegawai yang pernah mengikuti pendidikan pelatihan sesuai bidang tugas dibandingkan
dengan jumlah keseluruhan pegawai DPM PTSP dikalikan 100 %.
Realisasi capaian dari indikator persentase aparatur yang berkompeten adalah sebesar 103,23 %
disajikan pada table berikut:
Tabel 3.6
Daftar Jumlah Peserta Diklat DPMPTSP Kabupaten Badung Tahun 2018
No Jenis Diklat/Workshop Jumlah Peserta Persentase
1 Bimtek Si Cantik Cloud 2 orang
2 Bimtek Penyelenggaraan Pelayanan Prima
Perizinan dan Non Perizinan 20 orang
3 Bimtek Pengelolaan Informasi Publik 2018 1 orang
4 Bimtek Implementasi Perda Bangunan 2 orang
5 Bimtek Kehumasan 1 orang
6 Bimtek Pengelolaan Barang Milik Daerah Tahun
2018 1 orang
7 Bimtek Perizinan dan Non Perizinan Penanaman
Modal terkait Implementasi 1 orang
8 Bimtek Online Single Submission (OSS) 30 orang
9 Bimtek Pengenalan dan Perencanaan SMM
9001:2015 25 orang
Total 83 orang 61,94 %
28
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan Pelatihan adalah 83 orang dari keseluruhan 134
pegawai, dapat disimpulkan bahwa 61,94 % aparatur memiliki kompetensi pada bidang tugasnya. Jika
dibandingkan dengan target sebesar 60 % maka diperoleh capaian 103,23 %. Nilai capaian diatas 100 %
dari target merupakan gambaran terhadap telah terpenuhinya pendidikan dan pelatihan yang sesuai
atau dapat diikuti oleh Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan.
Dalam upaya meningkatkan integritas pegawai dalam memberikan layanan, seluruh pejabat telah
menandatangani pakta integritas dan terpasang pada ruang pelayanan. Hal ini merupakan salah satu
upaya dalam menjaga integritas dan meningkatkan profesionalitas petugas pelayanan.
3. Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti
Pengertian dari Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti adalah dapat ditindaklanjutinya
pengaduan masyarakat terkait penyelenggaraan pelayanan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
serta dapat memenuhi rasa keadilan dari masyarakat denga target capaian 100 %.
Pencapaian dari indikator persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti tersaji pada
tabel berikut:
Tabel 3.7
Persentase Pengaduan Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2018
No BULAN PENGADUAN PENGADUAN YANG
DITINDAKLANJUTI PERSENTASE
1 JANUARI 2 2 100 %
2 PEBRUARI - - -
3 MARET 6 6 100 %
4 APRIL 3 3 100 %
5 MEI 1 1 100 %
6 JUNI - - -
7 JULI 1 1 100 %
29
8 AGUSTUS - - -
9 SEPTEMBER 2 2 100 %
10 OKTOBER 2 2 100 %
11 NOPEMBER - - -
12 DESEMBER - - -
TOTAL 17 17 100 %
Pada tahun 2018 Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti tercapai 100 % dari target 100 %.
Jumlah pengaduan yang masuk tahun 2018 sebanyak 17 pengaduan dan seluruhnya sudah dapat
ditindaklanjuti (100 %).
Capaian terhadap indikator Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti pada Tahun 2018 adalah
100 % diperoleh dari perbandingan realisasi terhadap target.
3.2. REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran dan kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Anggaran Belanja Pada Tahun 2018 adalah sebesar Rp. 40.759.215.615,00 dengan rincian :
ANGGARAN BELANJA Rp. 40.759.216.615,00
Belanja Tidak Langsung Rp. 27.747.933.772,00
Belanja langsung : Rp. 13.011.281.843,00
a. Belanja Pegawai Rp. 1.007.072.000,00
b. Belanja barang/ jasa Rp. 7.085.158.413,00
c. Belanja Modal Rp. 4.919.051.430,00
2. Realisasi anggaran per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.34.432.260.357,50 dengan
rincian:
REALISASI BELANJA Rp. 34.432.260.357,50
Belanja Tidak Langsung Rp. 23.437.054.820,50
Belanja langsung : Rp. 10.995.205.537,00
a. Belanja Pegawai Rp. 888.913.500,00
b. Belanja barang & jasa Rp. 5.905.318.937,00
30
c. Belanja Modal Rp. 4.201.783.100,00
Tabel 3.8
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2018
Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung
Uraian Anggaran Realisasi %
Belanja
1.Belanja Tidak Langsung
2.Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai
b.Belanja barang dan jasa
c.Belanja Modal
Rp. 40.759.216.615,00
Rp. 27.747.933.772,00
Rp. 13.011.281.843,00
Rp. 1.007.072.000,00
Rp. 7.085.158.413,00
Rp. 4.919.051.430,00
Rp. 34.432.260.357,50
Rp. 23.437.054.820,50
Rp. 10.995.205.537,00
Rp. 888.913.500,00
Rp. 5.905.318.937,00
Rp. 4.201.783.100,00
84,48
84,46
84,50
88,27
83,35
85,45
Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut diatas, ditunjang dengan jumlah
dana yang dianggarkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung Tahun 2018 (termasuk Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) sebesar Rp.
40.759.216.615,00 dan Realisasi Belanja sebesar Rp. 34.432.260.357,50 dengan capaian sebesar
84,48 %.
Penyerapan anggaran tidak mencapai 100%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan
anggaran sebesar Rp. 6.326.956.257,50 yaitu mencapai 15,52 % (untuk seluruh belanja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung).
Distribusi anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung untuk belanja langsung diperuntukkan untuk 11 Program yang dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2018. Dari 11 program tersebut terdapat 7 Program serta terdapat 35 Kegiatan Prioritas
31
untuk mendukung tercapainya 3 sasaran strategis Perangkat Daerah. Rincian anggaran per program
sebagai berikut:
Tabel 3.9
Distribusi Anggaran dan Realisasi Program
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2018
No PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2.502.160.313,00 2.026.521.581,00 80,99
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
5.342.176.430,00 4.537.405.876,00 84,94
3. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
400.841.500,00 348.389.500,00 86,91
4. Program Penyusunan Dokumen
Perencanaan SKPD (Renja, RKA)
9.992.900,00 9.968.200,00 99,75
5. Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
474.939.200,00 437.838.700,00 92,19
6. Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi
265.148.700,00 249635.200,00 94,15
7. Program Pengembangan Data dan
Informasi
359.545.500,00 322.076.600,00 89,58
8. Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Unggulan
Kompetitif UMKM
28.296.800,00 28.289.200,00 99,97
9. Program Peningkatan Kapasitas
Pelayanan Publik
3.084.990.060,00 2.555.366.060,00 82,83
32
10. Program Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan Masyarakat
24.660.500,00 20.533.600,00 83,27
11. Program Pengembangan Komunikasi
Informasi dan Media Massa
518.530.240,00 459.991.020,00 88,71
TOTAL 13.011.281.843,00 10.996.015.537,00 84,51
Dari 11 Program terdapat 7 Program Prioritas penunjang tercapainya sasaran Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan setiap indikator kinerja terdapat kegiatan
prioritas penunjang seperti tabel berikut:
Tabel 3.10
Anggaran Kegiatan Penunjang Indikator Kinerja Utama
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Tahun 2018
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %
MENINGKATNYA
PERTUMBUHAN
INVESTASI
Persentase
Realisasi
Investasi
Penyusunan Informasi
Penanaman Modal
31.527.100,00 31.527.100,00 100
Penyusunan Rencana
Usulan Potensi
Penanaman Modal
42.073.000,00 42.054.900,00 99,96
Informasi Investasi
Untuk Pertumbuhan
Ekonomi Daerah
349.131.800,00 312.199.400,00 89,42
Penyusunan Rencana
Pekan Investasi
Daerah
52.207.300,00 52.057.300,00 99,71
Persentase
Permasalahan
PMA/PMDN
yang Difasilitasi
Pembinaan dan
Fasiitasi Penyelesaian
Permasalahan
Penanaman Modal di
Kabupaten Badung
33.067.400,00 27.697.800,00 83,76
33
Pemantauan dan
Pengawasan
Penanaman Modal di
Kabupaten Badung
87.666.000,00 87.653.600,00 99,99
Analisa Dampak Atas
Pemantauan
Penanaman Modal di
Kabupaten Badung
23.000.900,00 18.635.300,00 81,02
Pemberdayaan Usaha
Daerah di Bidang
Penanaman Modal
48.050.800,00 45.163.000,00 93,99
Penyusunan Kajian
Teknis Dampak
Promosi Penanaman
Modal
73.363.600,00 70.485.500,00 96,08
MENINGKATNYA
KEPUASAN
MASYARAKAT
TERHADAP
PELAYANAN PUBLIK
DI BIDANG
PERIZINAN DAN
NON PERIZINAN
Persentase Izin
dan Non Izin
yang Terbit
Tepat Waktu
Verifikasi Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan
Pemerintahan dan
Pembangunan
161.237.940,00 148.862.940,00 92,33
Penerbitan Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan
Pemerintahan dan
Pembangunan
267.918.840,00 219.210.840,00 81,82
Evaluasi dan
Pelaporan Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan Pemerintah
dan Pembangunan
17.702.700,00 15.677.700,00 88,56
Verifikasi Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan Ekonomi
153.659.840,00 142.184.800,00 92,53
34
Penerbitan Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan Ekonomi
255.285.140,00 201.046.600,00 78,75
Evaluasi dan
Pelaporan Perizinan
Bidang Pelayanan
Perizinan Ekonomi
40.446.000,00 37.185.600,00 91,94
Verifikasi Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan Bidang
Pelayanan Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan
178.679.000,00 177.329.000,00 99,24
Penerbitan Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan Bidang
Pelayanan Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan
148.319.000,00 133.916.600,00 90,29
Evaluasi dan
Pelaporan Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan Bidang
Pelayanan Perizinan
Kesra dan Non
Perizinan
22.088.500,00 22.041.700,00 99,79
Bantuan Teknis
Pelayanan Perizinan
Pada Dinas
Penanaman Modal
dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung
260.733.900,00 260.433.900,00 99,88
Fasilitasi Integrasi
Penyelenggaraan
Perizinan Dengan OSS
(Online Single
Submission)
140.634.200,00 107.713.096,00 76,59
Pembangunan Sistem
Informasi
Pengendalian Internal
49.040.200,00 47.543.700,00 96,95
35
Persentase
Layanan
Perizinan dan
Non Perizinan
yang Berbasis
Teknologi
Informasi
Komunikasi
Publikasi Pelayanan
Perizinan dan Non
Perizinan di
Kabupaten Badung
176.041.500,00 170.218.620,00 96,69
Pemutakhiran Data
Website Dinas
Penanaman Modal
dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung
15.200.100,00 15.032.600,00 98,90
Pameran Festival
Budaya Pertanian
22.525.800,00 22.100.800,00 98,11
Pemutakhiran Data
Base Perizinan
Kabupaten Badung
105.763.320,00 73.337.400,00 69,34
Pemeliharaan Sistem
Informasi Manajemen
Perizinan Kabupaten
Badung
198.999.520,00 179.301.600,00 90,10
MENINGKATKAN
KAPASITAS DAN
INTEGRITAS
APARATUR DALAM
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PRIMA
Persentase
Penerapan
Sistem
Manajemen
Mutu
Pelayanan
Prima
Pendampingan dan
Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu,
ISO 9001:2015
484.138.900,00 358.934.784,00 74,14
Persentase
Aparatur yang
Berkompeten
Penyelenggaraan
Pelayanan Prima
Perizinan dan Non
Perizinan pada
DPMPTSP
905.105.900,00 683.284.800,00 75,49
Persentase
Pengaduan
Masyarakat
yang
Ditindaklanjuti
Pelayanan Pengaduan
Perizinan di
Kabupaten Badung
9.558.400,00 6.211.500,00 64,98
Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan di
Kabupaten Badung
15.102.100,00 14.322.100,00 94,84
36
Dalam pencapaian sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara
umum telah berhasil mencapai target kinerja seperti yang diharapkan pada Indikator Kinerja Utama,
namun demikian masih terdapat beberapa catatan, yang menyebabkan tidak tercapainya target
rencana, tidak terlepas dari hambatan /kendala yang dihadapi, sebagaimana diuraikan di bawah ini:
Hambatan-Kendala :
- Proporsi jumlah pegawai dibandingkan jumlah perizinan yang ditangani tidak seimbang. Jumlah
keseluruhan pegawai 134 orang dan harus menangani 29 jenis perizinan dan 14 jenis non
perizinan dalam lingkup besar atau 38 jenis izin dan 98 non izin sehingga pelayanan perizinan
dan non perizinan tidak dapat dilaksanakan maksimal.
- Pengaruh erupsi gunung agung juga berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Bali khususnya
pada triwulan IV yang tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini secara
langsung memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan investasi yang melemah di
Kabupaten Badung khususnya realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Para
penanam modal masih menunggu kondisi membaik, sehingga berpengaruh terhadap capaian
realisasi investasi di Kabupaten Badung.
-
Permasalahan yang dihadapi :
- Sumber Daya Manusia di bidang pemeliharaan perangkat keras dan jaringan komputer yang
mendukung sistem informasi perizinan online kurang memadai;
- Sistem Informasi Manajemen / SIM Perizinan belum berjalan maksimal karena masih dalam
tahap pengembangan;
- Peraturan Perundang – Undangan sebagai payung hukum pelaksanaan Perizinan dan non
Perizinan belum lengkap.
3.3. CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Dalam kurun waktu tahun 2018 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Badung telah dapat menunjukkan prestasi dengan memperoleh penghargaan
sebagai berikut :
37
1. Piagam Penghargaan Gerakan Revolusi Mental Atas Komitmen dan Karya Nyata Membentuk
Mal Pelayanan Publik Badung dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Puan Maharani) diterima di Manado pada tanggal 26
Oktober 2018.
2. Piagam Penghargaan Nasional sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Sangat Baik dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia,
diterima di Jakarta pada tanggal 27 Nopember 2018.
3. Mangupura Award Tahun 2018 oleh Bupati Badung, diterima pada tanggal 20 Desember
2018.
4. Piagam Penghargaan Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2018 Peringkat ll
pada Kategori Badan Publik Bidang Penanaman Modal Perizinan dan Pelayanan Terpadu oleh
Komisi Informasi Provinsi Bali 2018.
Selain capaian dan penghargaan diatas, Kabupaten Badung melalui Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah memperoleh Sertipikat ISO 9001-2015 Sistem
Managemen Mutu (SMM). Dengan pendekatan 7 prinsip SMM ISO antara lain : fokus pada
pelanggan (customer focus), kepemimpinan (leadership), keterlibatan orang (engagement of
people), pendekatan proses (process approach), pengembangan sistem (improvement),
pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence) dan manajemen hubungan dengan berbagai
pihak (relationship management).
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
a. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung menyajikan hasil dari berbagai capaian
sasaran strategis yang tercermin dari capaian indikator kinerja utama (IKU) maupun analisis
kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
b. Hasil pengukuran indikator kinerja terhadap 3 sasaran strategis menunjukkan hasil sebagai
berikut :
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pertumbuhan Investasi, terdiri dari 2 (dua) Indikator
Sasaran dengan capaian kinerja meliputi :
1. Persentase Realisasi Investasi sebesar 84%.
2. Persentase Permasalahan PMA/PMDN Yang Difasilitasi sebesar 100%.
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di
Bidang Perizinan dan Non Perizinan, terdiri dari 2 (dua) Indikator Sasaran dengan
capaian kinerja meliputi:
1. Persentase Izin dan Non Izin yang Terbit Tepat Waktu sebesar 106,59%.
2. Persentase Layanan Perizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi
sebesar 100%.
Sasaran Strategis 3: Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Prima, terdiri dari 3 (tiga) Indikator Sasaran dengan capaian
kinerja meliputi:
1. Persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima sebesar 106,38
%.
2. Persentase Aparatur yang Berkompeten dengan capaian sebesar 103,23 %.
3. Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti dengan capaian sebesar
100%.
c. Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut diatas, ditunjang dengan jumlah
dana yang dianggarkan pada Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2018 (termasuk Belanja Tidak Langsung dan
39
Belanja Langsung) sebesar Rp. 40.759.215.615,00 dan Realisasi pengeluaran sebesar Rp.
34.432.260.357,50 mencapai 84,48 %.
d. Penyerapan anggaran yang tidak mencapai 100%, sehingga ada sisa anggaran sebesar Rp.
6.326.956.257,50 yaitu mencapai 15,52 %. Dapat disimpulkan terjadi efisiensi penggunaan
anggaran pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Badung.
4.2 Saran
a. Perlunya peningkatan kompetensi pegawai melalui diklat, bimtek, workshop agar
pelayanan pada bidang urusan penanaman modal khususnya Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan dapat diselenggarakan maksimal.
b. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pelayanan kepada
masyarakat, baik dalam fungsi sebagai PTSP maupun dalam penyelenggaraan Mal
Pelayanan Publik.
c. Untuk dapat berinovasi dibutuhkan peningkatan wawasan kepada semua jajaran atas
kemajuan teknologi dan metode pelaksanaan yang mengarah kepada pelayanan prima.
Akhirnya dengan disusun LkjIP Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Badung ini, diharapkan dapat menjadi media evaluasi internal untuk melakukan
perbaikan pada tahun mendatang.
MANGUPURA, 06 PEBRUARI 2019
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BADUNG
I MADE AGUS ARYAWAN, ST, MT
PEMBINA TK l
NIP. 19720828 199803 1 018