D i s k u r s u s
-
Upload
karim-djamudin -
Category
Education
-
view
112 -
download
5
Embed Size (px)
Transcript of D i s k u r s u s

D I S K U R S U SOleh Karim Djamudin

APA HAKIKAT DISKURSUS?
Berbahasa dan berpikir pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan.
Ibarat uang koin yang memiliki dua mata sisi yang tidak dapat
dipisahkan. Kata, kelompok kata, dan kalimat yang kita pakai adalah
perwujudan dari apa yang kita rasakan dan kita pikirkan.

Saat kita berpikir dengan pola yang baik dan benar, maka bahasa yang kita gunakan akan semakin mudah dipahami oleh audiens. Sebaliknya, bila pola pikir kita
tidak baik dan benar, maka bahasa yang kita hasilkan akan sulit
dipahami.

Berbahasa dengan baik dan benar berkait dengan proses pemilihan kata, ketepatan pemilihan kata,
kemampuan mengambil keputusan, dan keberanian
mengambil simpulan yang benar, baik dari aspek luas dan sifat
pengertiannya.

Dapat berbicara dengan benar jika:
1. Memiliki ilmu dan pengetahuan2. Terbiasa berpikir logis
3. Memiliki banyak referensi4. Terbiasa berbahasa tepat dan cermat
5. Memiliki rasa percaya diri6. Berani menghadapi tantangan7. Memiliki banyak pengalaman

Untuk menumbuhkembangkan tradisi intelektual, diskusi menjadi
sarana yang paling efektif. Oleh karena itu, diskusi adalah sebuah
pertemuan ilmiah.

HAKIKAT DISKURSUS
Diskursus (diskusi) adalah suatu proses berpikir bersama untuk
memahami suatu masalah, menemukan sebab-musababnya,
dan mencari pemecahannya.

PROSES BERDISKURSUS
Dalam berdiskursus mengandaikan interkomunikasi, hubungan timbal-balik,
kemufakatan, dan kebersamaan. Dalam proses diskursus ada pengakuan, penghargaan, dan
penerimaan akan keunikan yang lain. Berdiskursus pun mengandaikan kepekaan dan
kepedulian untuk bersama-sama mengakui suatu realitas benar atau mengingkarinya. Di sinilah akan terjadi adanya sebuah dinamika
dalam berpikir.

HASIL BERDISKURSUSBerdiskursus akan membawa
manusia menuju ke pengetahuan baru dari dan berdasar pengetahuan
yang sudah dimilikinya. Adanya perkembangan pemikiran dan pembaharuan sehingga lahir
pengetahuan, pemikiran, keputusan, dan simpulan baru.

ASAS (PRINSIP) DISKURSUS
Prinsip IdentitasAsas identitas menunjuk sifat khas atau sifat pokok suatu realitas atau masalah. Dalam asas
ini kita behwa dalam setiap realitas atau masalah mempunyai hakikat yang khas. Setiap realitas atau masalah memiliki sifat tertentu,
referensi tertentu, dan identitas tertentu pula.Oleh karena itu, kita harus memahami apa yang
akan kita bicarakan dengan baik dan benar.

Asas KontradiktorisAsas kontradiktoris menunjuk pada isi dan luas pengertian yang berbeda dari suatu realitas atau masalah yang sama. Oleh karena itu, dalam proses diskusi pasti ada persamaan dan perbedaan
pandangan dan pemikiran. Hal ini adalah hal yang wajar.

Asas Kemungkinan KetigaAsas ini menunjuk bahwa dalam setiap
penyimpulan kita harus mengenyampingkan sikap kompromis. Jika ada keputusan yang saling bertentangan maka hanya ada satu kemungkinan yang
benar. Implikasinya, jika suatu realitas yang sama menunjuk isi dan luas
pengertian yang berbeda kita hanya dapat memilih salah satu yang fakta dan
obyektivitasnya benar.

Asas KasualitasAsas ini menunjuk bahwa setiap realiatas atau masalah selalu mempunyai alasan terjadinya atau alasan keberadaannya. Setiap realitas atau masalah pasti ada
penyebabnya. Di sinilah kita akan melihat adanya sebab-akibat dari suatu realitas
atau masalah yang muncul.

TUJUAN BERDISKURSUS
1. Menumbuhkembangkan Tradisi IntelektualBerdiskursus dapat membuka peluang untuk saling
bertukar pikiran, pandangan, pendapat, informasi, argumen, data, fakta, dan referensi.
Berpikir bersama dapat membuka dan menambah cakrawala berpikir, wawasan
bertambah luas, dan selalu melihat realitas atau masalah secara proporsional.

2. Menyamakan Apresiasi, Visi dan Persepsi
Dalam keseharian kegiatan manusia pasti adanya peluang keanekaragaman, baik yang
sederhana maupun yang pragmatis. Di sinilah adanya peluang ‘mengerti’ dan ‘mau’.
Aspek mengerti dan mau mengimplementasikan pemahaman
(apresiasi), cara pandang (persepsi), dan wawasan visi.

3. Menghidupkan Kepedulian dan Kepekaan
Berdiskursus dapat menghidupkan kepedulian dan kepekaan dengan
sesama. Berpikir bersama kita dapat mengakui, menghargai, dan
menerima pandangan dan pemikiran orang lain.

4. Sarana Komunikasi dan Konsultasi
Dalam proses diskusi pasti terjadi komunikasi dan konsultasi yang intens dan efektif dengan para peserta diskusi
sehingga terjadi proses berpikir yang sama dalam menghadapi persoalan
yang dibicarakan.

5. Mengambil Keputusan dan SimpulanKeputusan adalah kegiatan intelektual yang mengakui atau mengingkari suatu realitas atau masalah. Keputusan diartikan sebagai
hasil pemutusan setelah ditetapkan, dipertimbangkan, dan dipikirkan. Di sinilah kita akan melihat adanya suatu yang benar atau yang salah. Melalui keputusan inilah
kita akan membuat simpulan sebagai pijakan yang akan dilakukan kemudian.

PERANGKAT DISKURSUS
1. Ketua/Pemimpin2. Moderator3. Notulis4. Narasumber5. Pengamat/peninjau6. Peserta

PERANGKAT KERAS DISKURSUS
Perangkat keras diskursus menyangkut sarana dan prasarana yang menunjang dan memperlancar terlaksananya proses diskursus. Perangkat keras diskursus meliputi:1. Tempat 2. Alat Audio – Visual3. Diktat Materi4. Papan Nama5. Alat Tulis Diskursus

PERSYARATAN DISKURSUS
Agar diskusi dapat berlangsung dengan baik, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:1. Pemilihan Pokok Masalah
Pokok masalah, persoalan, atau topik merupakan persyaratan yang paling utama. Diskusi dapat dilakukan kalau ada permasalahan yang akan dibicarakan atau dibahas. Pokok maslah harus: aktual, menyangkut kepentingan bersama, prinsipal dan substansial, dan mendesak.

2.Pemilihan Waktu
Pemilihan waktu akan berkaitan dengan hari, tanggal, dan jam pelaksanaan diskursus. Penentuan waktu sering menimbulkan kendala mengingat setiap orang pasti
memilki kesibukan yang beragam. Oleh karena itu, jika pemilihan waktu diambil
secara bersama-sama akan meminimalkan beberapa kendala yang mungkin muncul.

3. Pemilihan Tempat/Ruangan
Pemilihan tempat atau ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta dan pentingnya pembahasan masalah karena akan menyangkut kenyamanan para peserta dalam mengikuti kegiiatan diskursus. Hal ini juga akan berkaitan dengan pengaturan meja - kursi, tataruang, dan dekorasi.

4. Pelaksanaan Diskursus
Pelaksanaan diskursus sebagai syarat terjadinya proses berpikir bersama yang melibatkan sekian pihak dalam membehas suatu maslah atau realitas. Dalam pelaksanaan diskursus memrlukan ketua, moderator, notulis, narasumber, pengamat/peninjau, dan peserta.

SYARAT DAN TUGAS PERANGKAT DISKURSUS
1. KETUA/PEMIMPIN DISKURSUS* Memiliki wawasan yang luas* Menguasai materi diskursus* Memahami aturan dan tatatertib* Rendah hati* Sabar dan bijaksana* Tegas dan disiplin* Menyusun dan menentukan tujuan arah diskursus* Menyiapkan sarana dan prasarana diskursus* Menyususn langkah-langkah dan tahapan pembahasan

2. Moderator
* Memahami aturan diskursus* Tegas dan tidak memihak* Memediasi antarpeserta* Cermat dalam memahami uraian, sanggahan, pertanyaan, dan argumentasi peserta diskursus* Teliti dalam menuliskan uraian dan argumentasi peserta diskursus.

3. Notulis
* Tanggap dalam memahami inti pembicaraan dari setiap peserta* Tangkas dalam menjalankan tugas-tugasnya dan menentukan inti pembicaraan para peserta* Teliti dalam mencatat segala hal dari proses jalannya pelaksanaan diskursus* Menyiapkan segala bentuk administrasi* Membuatkan resume hasil pelaksanaan diskursus.