Cytomegalovirus

27
CYTOMEGALOVIRUS • Cytomegalovirus adalah herpes virus yang terdapat dimana-mana dan umumnya menyebabkan penyakit pada manusia. • Penyakit inklusi CYTOMEGALIK adalah infeksi menyeluruh pada bayi yang disebabkan oleh infeksi postnatal awal oleh cytomegalovirus intrauteri.

description

sitomegalovirusCytomegalovirus

Transcript of Cytomegalovirus

Page 1: Cytomegalovirus

CYTOMEGALOVIRUS

• Cytomegalovirus adalah herpes virus yang terdapat dimana-mana dan umumnya menyebabkan penyakit pada manusia.

• Penyakit inklusi CYTOMEGALIK adalah infeksi menyeluruh pada bayi yang disebabkan oleh infeksi postnatal awal oleh cytomegalovirus intrauteri.

Page 2: Cytomegalovirus

SIFAT-SIFAT VIRUS Genom DNA lebih besar dari HSV (240

kbp) Menyebabkan efek sitopatik yang khas Sel-sel cytomegalik yang membawa

inklusi dapat ditemukan sampel individu yang terinfeksi.

Page 3: Cytomegalovirus

PATOGENESIS DAN PATOLOGI Host (inang) normal : cytomegalovirus dapat

ditularkan dari orang ke orang. Inang dengan imunosuppressan : indivdu

yang beresiko tinggi adalah mereka yang menerima transplantasi organ, dengan tumor ganas yang mendapatkan kemoterapi dan penderita HIV

Infeksi kongenital dan perinatal : virus dapat ditularkan dalam rahim baik oleh infeksi maternal primer maupun reaktifasi.

Page 4: Cytomegalovirus

PATOGENESIS DAN PATOLOGI

cytomegalovirus dapat ditularkan dari orang ke orang.

indivdu yang beresiko tinggi adalah mereka yang menerima transplantasi organ, dengan tumor ganas yang mendapatkan kemoterapi dan penderita HIV

Host (inang) normal

Inang dengan imunosuppressan

Infeksi kongenital dan perinatal

virus dapat ditularkan dalam rahim baik oleh infeksi maternal primer maupun reaktifasi.

Page 5: Cytomegalovirus

GEJALA KLINIS Inang normal :penyakit ini ditandai dengan malayse, myalgia, demam

berkepanjangan, abnormal fungsi hati dan limfositosis Inang dengan imunokompromis: pneumonia interstifial yang disebabkan

oleh cytomegalovirus adalah penyebab utama kematian pada penerima transplantasi sum-sum tulang dan juga menyebabkan penyakit menyeluruh pada pasien AIDS, gastroenteritis dan chorioretinitis

Infeksi kongenital dan perinatal : penyakit ini bisa menimbulkan kematian janin dalam rahim.

Page 6: Cytomegalovirus

IMUNITAS Antibodi spesifik : IgM, IgA, IgG Reaktivasi infeksi laten terjadi dalam

keadaan terdapatnya imunitas humoral.

Page 7: Cytomegalovirus

DIAGNOSIS LABORATORUM Isolasi virus Serologi

Page 8: Cytomegalovirus

EPIDEMOLOGI Cytomegalovirus bersifat endemis diseluruh dunia Prevalensi infeksi bervariasi pada status

sosioekonomi, kondisi kehidupan dan hygiene sehari-hari.

prevalensi antibodi (40-80%) pada orang dewasa dalam kelompok sosioekonomi tinggi didaerah maju

Prevalensi antibodi 90-100% pada anak dan dewasa dinegara berkembang serta kelompok sosioekonomi rendah dinegara maju.

Page 9: Cytomegalovirus

PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN Gancyclovir suatu nukleusida yang secara

struktural dekat dengan acyclofir, sukses digunakan dalam pengobatan infeksi cytomegalovirus

Pengobatan awal dengan gancyclovir mengurangi pneumonia cytomegalovirus pada allogrft sum-sum tulang.

Foscarnet, suatu analog pirofosfat anorganik, dianjurkan pengobatan retinitis cytomegalovirus.

Page 10: Cytomegalovirus

Vaksin : suatu vaksin cytomegalovirus hidup telah dikembangkan melalui perluasan sel-sel manusia dan sudah ada percobaab sebelumnya tetapi penggunaan vaksin virus hidup menimbulkan kontriversi karna pertimbangan keamanan.

imunisasi : untuk mencegah pemakaian virus hidup yang melibatkan polipeptida, cytomegalovirus yang mampu merangsang pembentukan antibodi penetralisir.

Page 11: Cytomegalovirus

VIRUS EPSTEIN BARR Virus epstein barr (virus EB) adalah

herpes virus yang terdapat dimana-mana.

Page 12: Cytomegalovirus

SIFAT-SIFAT VIRUS Genom DNA virus EB mengandung

sekitar 172 kbp Mempunyai suatu isi G+C 59%. Tidak mempunyai sistem klasifikasi

untuk isolat virus EB

Page 13: Cytomegalovirus

PATOGENESIS DAN PATOLOGI Mononukleosis infeksiosa :virus EB biasanya ditularkan

melalui air liur yang terinfeksi dan memulai infeksi di orofaring.

Limfoma burkitt : virus EB menyebabkan pertumbuhan limfoma burkitt (suatu tumor rahang pada anak_anak dan dewasa muda di afrika)

Karsinoma nasofaring : kangker sel epitel ini sering terjadi pada pria asal cina. DNA virus EB secara teratur pada sel karsinoma narsofaring, dan penderitanya mempunyai antibodi terhadap virus EB pada level yang tinggi.

Penyakit limfoproliferatif pada inang dengan imunodefisiensi : pasien dengan imunodefisiensi mudah terkena penyakit limfoproliferatif yang dirangsang virus EB dan bisa fatal

Page 14: Cytomegalovirus

GEJALA KLINIS Kebanyakan infeksi primer pada anak

bersifat asimtomatis MONONUKLEOSIS INFEKSIOSA Leukoplakia mulut berambut Tumor

Page 15: Cytomegalovirus

IMUNITAS Infeksi virus EB menimbulkan respon

imun yang intensif yang mengandung antibodi terhadap banyak protein spesifik virus, sejumblah respons cell-mediated, dan sekresi limfokim

Page 16: Cytomegalovirus

DIAGNOSIS LABORATORIUM Isolasi dan identifikasi virus : hibridisasi asam nukleat adalah

dasar yang penting untuk mendeteksi virus EB pada material pasien.

Virus EB dapat di isolasi dari air liur, darah tepi, atau jaringan limfoit melalui pengekalan limfosit manusia normal, basanya diambil dari darah tali pusat.

Serologi : prosedur umum serologi untuk mendeteksi antibodi virus EB meliputi ELISA, pengujian Imunoblot dan tes imunofluoresen indirek yang memakai sel limfoit positif virus EB

Hasil interpretasi : tes serologis untuk antibodi virus EB memerlukan bebrapa interpretasi. Infeksi baru biasanya terdeteksi melalui kenaikan titer antibodi terhadap salah satu antigen virus EB

Page 17: Cytomegalovirus

EPIDEMOLOGI Infeksi primer virus EB umumnya ditemukan

di seluruh dunia Limfomaburkitt terjadi di seluruh dunia,

belahan equator Afrika merupakan daerah insiden yang tinggi

Karsinonasofaring ini adalah tumor yang jarang terjadi pada orang dewasa 20-50 tahun kecuali di provinsi selatan cina, dimana insiden tahunan bisa mecapai 10 per 100.000

Page 18: Cytomegalovirus

PENCEGAHAN, PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN

Belum ada vaksin virus EB yang tersedia

acyclovir mengurangi pelepasan EB dari orofaring selama masa pemberian obat, tetapi tidak mempengaruhi pengekalan sel-sel B oleh virus EB

Page 19: Cytomegalovirus

HERPESVIRUS 6 PADA MANUSIA Herpesvirus 6 limfotropik T pada

manusia pertama kali di kenal pada tahun 1986.

Isolasi permulaan dimulai dari sel-sel mononuklear darah tepi dari pasien dengan kelainan limfoproliferatif.

Page 20: Cytomegalovirus

SIFAT-SIFAT VIRUS DNA virus berukuran sekitar 160-170 kbp dan komposisi rata-rata 43-44%

(G+C)

Epidemologi Seroepidemiologi yang menggunakan tes imunofluoresen telah menunjukan

bahwa herpesvirus 6 manusia penyebarannya meluas dalam populasi. Strain virus B ternyak di AS, sedangkan strain A lebih umum di Afrika.

Gjala klinis Infeksi herpesvirus 6 manusia khas terjadi pada bayi baru lahir Infeksi ini menyebabkan eksanthem subitum (roseola infantum atau

penyakit ke 6), penyakit ringan ini terjadi pada masa anak-anak dan ditandai demam tinggi serta ruam kulit.

Cara penularan herpesvirus 6 manusia diperkirakan terjadi melalui sekresi oral

Page 21: Cytomegalovirus

HERPESVIRUS 7 MANUSIA Herpesvirus 7 manusia pertama kali diisolasi pada

tahun 1990 dari sel T aktif dari limfosit darh tepi individu sehat.

secara imunologis berbeda dengan herpes virus 6 manusia, walaupun mereka memilik kesamaan yang terbatas pada tingkatan DNA.

Sebagian besar infeksi terjadi pada masa anak-anak, tetapi lebih lambat dari umur yang sangat dini pada infeksi herpesvirus 6 manusia.

Infeksi menetap terdapat di kelenjar ludah dan virus dapat diisolasi dari air liur sebgian besar undividu

Page 22: Cytomegalovirus

HERPESVIRUS 8 MANUSIA Suatu herpesvirus baru, juga disebut sebagai

herpesvirus penyebab sarkoma kaposi (KSHV), pertama kali terdeteksi pada tahun 1994 dalam spesimen sarkoma kaposi.

KSHV bersifat limfotropik dan lebih dekat hubungannya dengan virus EB dan pesvirus saimiri daripada dengan herpesvirus lainnya.

Virus ini telah terdeteksi dalam air liur dan ditularkan melalui transplantasi ginjal.

Page 23: Cytomegalovirus

VIRUS B Virus B adalah herpesvirus kera old

word yang sangat patogen dengan manusia.

Penyakit virus B pada manusia biasanya suatu mylitis ascendent atau meningoensefalomylitis yang fatal

Page 24: Cytomegalovirus

SIFAT-SIFAT VIRUS Virus ini tumbuh baik pada kultur ginjal

kera, ginjal kelinci dan sel-sel manusia dengan siklus pertumbuhan yang pendek.

Efek sitopatinya sama dengan yang ada pada virus herpes simpleks

Page 25: Cytomegalovirus

PATOGENESIS DAN PATOLOGI Infeksi virus B jarang menimbulkan penyakit

pada kera rhesus. Infeksi virus B pada manusia biasanya terjadi

sebagai akibat gigitan kera, walaupun infeksi melalui jalan pernafasan atau papran dari percikan mata mungkin saja terjadi.

Sifat khas yang menakjubkan dari infeksi virus B pada manusia adalah kecenderungan yang sangat kuat untuk menimbulkan penyakit neurologis

Page 26: Cytomegalovirus

EPIDEMIOLOGI DAN GEJALA KLINIS Virus B ditularkan melalui kontak langsung dengan

virus atau material yang mengandung virus. Penularan terjadi diantara kera macacca melalui

aktivitas seksual dan gigitan serta antara kera dengan manusia.

Virus bisa ada di air liur, cairan konjungtiva dan vesikuler dan feses kera.

Dapat juga terjadi penularan melalui pernafasan Sumber infeksi lain meliputi kontak langsung

dnegan kandang hewan dan dengan kultur sel kera yang terinfeksi.

Page 27: Cytomegalovirus

PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN Terapi pengobatan dengan acyclovir

dianjurkan setelah paparan terjadi Gamaglobullin belum terbukti sebagai

pengobatan yang infektif terhadap infeksi virus B.

Belum ada vaksin yang tersedia.