CURCUMA LONGA BOSWELLIA SERRATA DENGAN OBAT …
Transcript of CURCUMA LONGA BOSWELLIA SERRATA DENGAN OBAT …
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMBINASI
CURCUMA LONGA/BOSWELLIA SERRATA DENGAN OBAT
ANTIINFLAMASI NONSTEROID UNTUK MENGURANGI NYERI PADA
PASIEN OSTEOARTRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Fransiska Murni Larasaty
NIM: 158114129
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMBINASI CURCUMA
LONGA/BOSWELLIA SERRATA DENGAN OBAT ANTIINFLAMASI
NONSTEROID UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PASIEN
OSTEOARTRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Fransiska Murni Larasaty
NIM: 158114129
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Nikmati saja prosesnya”
“Always be happy and never give up about everything in your life”
Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang aku sayangi:
Kedua orang tuaku
Benediktus Deva adikku
Sahabat-sahabatku yang telah mendukung dan membantuku
Dan diriku sendiri
Tidak lupa untuk Tuhan yang Maha segalanya, rencanaNya luar biasa
selalu indah pada waktunya
Serta untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, kasih, dan
kehendakNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang perjudul “Perbandingan
Efektivitas Penggunaan Kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata dengan Obat
Antiinflamasi Nonsteroid untuk Mengurangi Nyeri pada Pasien Osteoartritis”. Skripsi
ini ditulis untuk memperolah gelar sarjana dari Program Studi Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma dan selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan demi
kemajuan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Christine Patramutri, Apt. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M. Kes., Sp. S. selaku dosen pembimbing
yang selalu sabar memberikan dukungan dari awal hingga akhir penelitian
sampai selesai penyusunan naskah skripsi ini.
4. Bapak Christianus Heru Setiawan, M. Sc., Apt. selaku dosen penguji dan dosen
pembimbing akademik yang senantiasa memberikan motivasi, kritik, dan
arahan yang baik untuk perkuliahan serta penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkualiahan.
6. Perawat poliklinik saraf rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang senantiasa
membantu dalam pengambilan data dan hal lain yang dibutuhkan dalam
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Suparjan dan Ibu Yulia Ari Purwati, yang selalu memberikan dukungan
secara moral dan vinansial, serta memberikan kepercayaan penuh kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Adik penulis, Benediktus Septiaji Devanto yang sangat perhatian dan selalu
peduli kepada penulis.
9. Sahabat penulis, Andita Suryarini sahabat sejak di SMF yang selalu menemani
dikala penulis sedih dan senang, selalu mendukung dan memberikan semangat
saat penulis putus asa, teman bertualang, teman berjuang mengalahkan
ketakutan saat kegiatan lapangan, juga teman yang membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat penulis, Sheila Fatika yang turut menjadi saksi perjuangan penulis dari
awal pendaftaran kuliah, mengerjakan tugas-tugas kuliah, serta menemani
penulis dalam perjalanan Bantul-Paingan. Selalu penuh dengan cerita, petuah,
dan pelajaran hidup yang sangat berharga. Membuat penulis bisa mengenal
dunia luar lebih jauh dan juga selalu memberikan motivasi penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Sahabat penulis, Clara Adriane Mauretha, Atika Hanum Falihah, dan Angela
Ferdinanda J.P walaupun jarang bertemu namun bisa meluangkan waktu untuk
bercerita.
12. Saudara-saudaraku di Mapasadha Ondo, Lumpang, Graji yang selalu setia
menemani penulis dalam mengerjakan tugas-tugas di “pondok”. Saudaraku
yang lain Klasa, Cething, Linggis, Cathut, Senthir, dan Soblok yang turut
menjadi bagian dalam proses penulis belajar di Mapasadha.
13. Kakak-kakak di Mapasadha, Mas Mlongo, Mas Sempal, Mas Ledheng, Mas
Momok, Mas Jalang, Mas Kocor, Mbak Bidur, Mas Kosan, Mas Tapel, Mas
Turan, Mas Rawuk, Mbak Ranja, Mbak Sandel yang sudah mau mengenalkan
dan mengajarkan tips and tric kehidupan dan organisasi, mau memberikan
pelukan hangat, serta mau mendengarkan saat penulis berkeluh kesah.
14. Adik-adik di Mapasadha Gandul, Patka, Dorep, Gawer, Rakong, Hirang, Cegol,
Suwok, Apu, Lekop, Rangos, Bongkel, Kumpe, Palik, dan Tage yang selalu
memberikan hiburan dan menemani bertualang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
15. Natalia Ayu Triatmojo, Yulia Dwi Cahyani, dan Elisa Damayanti teman sekelas
yang mau menemani dan membantu penulis dalam kesulitannya saat kuliah.
16. Eric teman seperjuangan skripsi yang selalu membantu dalam mengerjakan
skripsi ini dari awal hingga akhir. Teman seperjuangan skripsi yang lain Rudy,
Mada, Soya, Lian, Pika, Juli, dan lainnya.
17. Teman-teman FSM C 2015.
18. Teman-teman di Klinik Istiazah, Apotek K24 Kasongan, dan Apotek
Kasongan.
19. Riza Adhi Wijaya yang turut memberikan dorongan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih sudah ada dan menemani penulis.
20. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu. Tuhan senantiasa memberkati.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang ada serta dengan senang
hati menerima kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat serta berkah bagi setiap pembacanya.
Terimakasih.
Penulis
(Fransiska murni larasaty)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………..v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….………………………..vi
PRAKATA…………………………………………………………………..…...vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....x
DAFTAR TABEL...………………………………………………………….......xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xivv
ABSTRAK.............................................................................................................xvv
ABSTRACT….. .................................................................................................... xvii
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4
Desain Penelitian .............................................................................................. 4
Subjek Penelitian .............................................................................................. 5
Pengumpulan Data ........................................................................................... 7
Analisis Data ..................................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 8
Karakteristik dasar ........................................................................................... 9
Delta (Δ) Skor VAS pada masing-masing kelompok ...................................... 9
Penggunaan rescue medication ...................................................................... 10
Adverse events ................................................................................................ 11
KESIMPULAN ..................................................................................................... 12
SARAN………. .................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
LAMPIRAN… ...................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik dasar ............................................................................... 8
Tabel II. Delta (Δ) Skor VAS pada masing-masing kelompok ...................... 10
Tabel III. Rescue medication .............................................................................. 11
Tabel IV. Adverse events .................................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Penelitian ..................................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance ............................................................................... 18
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dan Pengambilan Data ...................................... 19
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatics Unit ........................... 20
Lampiran 4. Perhitungan Kalkulator Estimasi Besar Sampel ................................ 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
Osteoartritis (OA) adalah penyakit radang sendi degeneratif yang
mengakibatkan kegagalan struktural dan fungsional sendi sinovial. Obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS) umum digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada OA. Pada
penggunaan jangka panjang, OAINS menyebabkan efek buruk pada gastrointestinal
(GI), kardiovaskular, dan fungsi ginjal. Mempertimbangkan potensi efek samping
OAINS dan lamanya pengobatan, maka pencarian alternatif pengobatan menjadi
prioritas. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas penggunaan
Curcuma longa/ Boswellia serata dan OAINS dalam meredakan nyeri pada pasien
Osteoartritis di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode Randomized Control Trial (RCT).
Perlakuan yang diberikan berupa kaplet yang komposisinya Curcuma longa 350 mg
dan Boswellia serrata 150 mg dan OAINS (Ibuprofen 400 mg). Subjek diacak menjadi
2 kelompok. Pengukuran nyeri menggunakan metode VAS (Visual Analog Scale).
Terdapat 67 subjek pada awal penelitian yang didominasi oleh perempuan (76,1%)
dengan rata-rata usia 64 tahun, menikah (76,1%), tingkat Kellgren-Lawrence (KL) II
(56,7%), dan hipertensi (52,2%). Tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok
dalam pengurangan nyeri pada selisih skor VAS Visit I-II (p: 0,609), VAS Visit I-III
(0,184), VAS VISIT II-III (0,136).
Penggunaan kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata memiliki
efektivitas yang setara dengan terapi OAINS dalam meredakan nyeri pada pasien
osteoartritis.
Kata kunci: Osteoartritis, Curcuma longa, Boswellia serrata, OAINS, VAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
Osteoarthritis (OA) is degenerative arthritis that causes structural and
functional failure of the synovial joint. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs) are commonly used to relieve pain for OA. On long-term use, NSAIDs cause
adverse effects on gastrointestinal (GI), cardiovascular, and kidney function.
Considering the side effects of NSAIDs and the duration of treatment, the search for
alternative treatments is a priority. This study aimed to compare the effectiveness of
using NSAIDs and Curcuma longa / Boswellia Serrata in relieving Bethesda and Panti
Rapih Hospital osteoarthritis patients’ pain in Yogyakarta.
This study applied the Randomized Control Trial (RCT) method. The
treatments were Curcuma longa 350 mg and Boswellia serrata 150 mg and NSAIDs
(Ibuprofen 400 mg). Subjects were randomized into 2 groups. Pain measurement
applied VAS (Visual Analog Scale) method. Initially, the subjects were dominated by
average 64 years old women (76.1%), married (76.1%), the level of Kellgren-Lawrence
(KL) II (56.7%), and hypertension (52.2%). There was no significant pain reduction
between groups in the VAS Visit I-II (p: 0.609), VAS Visit I-III (0.184), VAS VISIT II-
III (0.136).
The combination of Curcuma longa / Boswellia serrata has the same
effectiveness as NSAID therapy in relieving osteoarthritis patients’ pain.
Key words: Osteoarthritis, Curcuma longa, Boswellia serrata, NSAIDs, VAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) adalah penyakit radang sendi kronis yang ditandai dengan
adanya penurunan progresif dan hilangnya tulang rawan artikular bersamaan dengan
perubahan struktural dan fungsional pada seluruh sendi termasuk sinovium, meniskus,
ligamen periartikular, dan tulang subkondral (Arya dan Jain, 2013). Osteoartritis
umumnya menyerang tidak hanya pada lutut, namun juga pada tangan, kaki, pinggul
yang biasanya menyebabkan nyeri (Perkins, Sahy, dan Beccket, 2017; Daily, Yang,
dan Park, 2016).
Osteoartritis merupakan salah satu bentuk terbanyak dari artritis, sebanyak
15% dari populasi dunia. Prevalensi OA di Asia Tenggara sebanyak 18%. Analisis
berbasis populasi pada data survei NHES menunjukkan bahwa prevalensi OA tangan
sebesar 9,5% dan di antaranya adalah pasien berusia 25 tahun ke atas. Analisis terbaru
dari data NHANES III menunjukkan bahwa sekitar 35% dari wanita dan pria berusia
60 tahun ke atas memiliki radiografi OA lutut (Nguyen, 2014). Berdasarkan data
RISKESDAS 2018, prevalensi permasalahan sendi di Indonesia mencapai 7,3%
(Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan Wells et al (2015), osteoartritis biasanya dimulai dengan adanya
kerusakan pada kartilago artikular yang disebabkan karena cedera atau adanya
ketidakstabilan pada persendian. Kerusakan pada kartilago akan meningkatkan
aktivitas kondrosit yang menstimulasi peningkatan cairan sinovial, sehingga kartilago
mengalami pembengkakan. Dalam kondisi ini, tulang subkondral yang berdekatan
dengan kartilago artikular akan mengalami perubahan patologis dan merilis vasoaktif
peptide dan matriks metalloproteinase (MMP). Hal ini menyebabkan neovaskularisasi
dan peningkatan permeabilitas kartilago yang berkontribusi pada terjadinya apoptosis
kondrosit. Pengikisan kartilago akan menyebabkan penyempitan ruang persendian dan
menyebabkan rasa nyeri serta akan membuat perubahan bentuk pada persendian.
Pecahan dari kartilago dalam cairan sinovial akan berkontribusi terhadap
terjadinya inflamasi. Mediator inflamasi seperti interleukin-1, prostaglandin E2, tumor
necrosis factor-α (TNF-α), dan nitric oxide berperan dalam proses ini. Hal ini berakibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pada efusi dan penebalan sinovial. Rasa nyeri yang muncul dapat disebabkan oleh
adanya distensi dari kapsul sinovial akibat peningkatan jumlah cairan sendi,
mikrofraktur, iritasi pada periosteal, kerusakan ligamen, sinovium, atau meniskus
(Wells et al, 2015).
Terapi lini pertama untuk osteoarthritis (OA) adalah Parasetamol, namun resep
yang paling umum untuk menghilangkan rasa sakit pada OA adalah obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS). Tetapi pada penggunaan jangka panjang OAINS dapat
menyebabkan efek buruk pada sistem gastrointestinal (GI), termasuk dispepsia,
ulserasi, perdarahan GI bagian atas, dan perforasi lambung atau duodenum, serta resiko
kardiovaskular (Kuptniratsaikul et al, 2014). OAINS juga dapat mengganggu sintesis
glikosaminoglikan, sehingga dapat mempercepat kerusakan tulang rawan. Terkait
dengan masalah tolerabilitas dengan OAINS, pengembangan agen baru untuk terapi
OA tanpa efek samping tetap menjadi sebuah prioritas (Kizhakkedath, 2013). Setelah
mempertimbangkan potensi efek samping OAINS dan lamanya pengobatan, sebagian
orang lebih suka menggunakan senyawa yang kurang beracun dengan profil keamanan
yang baik (Henrotin, Priem, dan Mobasheri, 2013).
Obat-obatan tradisional menggunakan senyawa yang berasal dari tumbuhan
menjadi sebuah alternatif pengobatan yang lebih aman untuk manajemen penyakit
kronis. Senyawa kurkumin adalah salah satu rempah yang memiliki efek farmakologis
diantaranya antiinflamasi, antioksidan, antikanker, antimikroba, hepatoprotektor, dan
antihiperlipidemia (Khorsandi et al, 2014). Efek kurkumin juga telah diuji secara in
vitro pada kondrosit artikular manusia menunjukkan tidak ada efek toksik dari
kurkumin pada viabilitas sel. Kurkumin ternyata mampu menghasilkan efek
antiinflamasi dengan menghambat mediator proinflamasi, yaitu PGE2, NO, IL-6 dan
IL-8. Kurkumin telah dilaporkan memberikan efek menguntungkan pada osteoartritis
(Henrotin, Priem, dan Mobasheri, 2013). Beberapa efek yang menjanjikan telah
diamati pada pasien dengan berbagai penyakit proinflamasi termasuk sindrom
metabolik, radang sendi, dan kecemasan (Gupta, Patchva, dan Aggarwal, 2013;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Hewlings dan Kalman, 2017). Kurkumin adalah molekul yang sangat pleietropik
dengan profil keamanan yang sangat baik (Henrotin, Priem, dan Mobasheri, 2013).
Curcuma longa yang dikenal sebagai kunyit adalah obat alternatif yang
potensial untuk radang sendi. Senyawa kurkumin yang terkandung di dalamnya dan
turunannya memiliki aktivitas antiinflamasi. Kurkumin memodifikasi pensinyalan NF-
κB, sitokin proinflamasi seperti produksi interleukin dan aktivitas fosfolipase A2,
siklooksigenase-2 (COX-2), dan lipooksigenase (5-LOX) (Daily, Yang, dan Park,
2016). Kurkumin mampu menghasilkan efek antiinflamasi dengan menghambat
mediator proinflamasi, yaitu PGE2, NO, IL-6 dan IL-8 (Henrotin, Priem, dan
Mobasheri, 2013). Meskipun banyak efek terapi, namun bioavailabilitas kurkumin
relatif rendah karena penyerapan usus rendah, dan metabolisme yang cepat dalam liver,
diikuti oleh eliminasi melalui empedu dan kandung kemih (Khorsandi et al, 2014).
Aktivitas biologis Boswellia serrata muncul dari asam boswellic, dimana asam
3-O-acetyl-11-keto-boswellic (AKBA) adalah yang paling aktif. AKBA adalah
penghambat jalur lipoksigenase dari metabolisme arakidonat dan memiliki sifat
antiinflamasi dan antikanker yang signifikan. Boswellia serrata berfungsi mencegah
penurunan kadar glikosaminoglikan, dimana sintesis glikosaminoglikan digunakan
untuk perbaikan tulang rawan. Salah satu formulasi yang telah dievaluasi sebagai
pilihan terapi untuk OA lutut adalah Curcuma longa dan Boswellia serrata. Curcuma
longa dan Boswellia serrata dibandingkan dengan Celecoxib dapat ditoleransi dengan
baik dan tidak menghasilkan efek samping pada pasien. (Kizhakkedath, 2013).
Sediaan kombinasi Curcuma Longa/Boswellia Serrata telah tersedia di pasaran
berupa kaplet. Kaplet tersebut merupakan obat herbal golongan jamu. Obat tersebut
sudah memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM dengan nama dagang “Merk X” (BPOM
RI, 2017). Pada penelitian Mumpuni, Rahayu, dan Nurochmad, (2015) menunjukkan
bahwa senyawa EHP yang merupakan analog dari kurkumin memiliki nilai LD50
sebesar 6,8675 g/kgBB dengan kriteria toksik ringan dan menghasilkan efek
antiinflamasi dengan dosis 137,35 mg; 274,70 mg; dan 549,40 mg. Uji toksisitas juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
telah dilakukan pada Boswellia serrata, dengan hasil bahwa Boswellia serrata relatif
aman pada tikus hingga dosis 500 mg/kg (Singh et al, 2012). Dalam studi keamanan,
LD50 oral akut Boswellia serrata ditemukan lebih besar dari 5.000mg/kg di tikus
Sprague-Dawley jantan dan betina. Tidak ada perubahan pada berat badan dan efek
samping yang diamati setelah nekropsi. LD50 dermal akut Boswellia serrata
ditemukan > 2.000mg/kg. Uji iritasi kulit primer dilakukan dengan pada kelinci albino
Selandia Baru, hasilnya bahwa Boswellia serrata tidak menyebabkan iritasi. Evaluasi
histopatologis yang dilakukan tidak menunjukkan efek buruk pada semua organ yang
diuji (Bagchi et al, 2011).
Pengukuran nyeri pada pasien umumnya menggunakan Visual Analog Scale
(VAS). Skala linier ini menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri yang
mungkin dialami seorang pasien. Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10
cm. Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif.
Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili rasa
nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skor yang lebih tinggi menunjukkan intensitas
nyeri yang lebih besar. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat mudah dan
sederhana. Pada pasien dengan nyeri sendi kronis yang meradang atau degeneratif,
nyeri VAS telah menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan dalam nyeri yang dinilai
paling cepat 4 jam hingga 4 minggu setelah terapi analgesik (Hawker et al, 2011).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas
penggunaan kombinasi Curcuma longa/Boswellia serata dengan OAINS untuk
meredakan nyeri pada pasien osteoartritis di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian Randomized
Controlled Trial (RCT) yang sudah selesai. Rancangan penelitiannya yaitu subjek
dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberikan 350mg Curcuma longa kombinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
150mg Boswellia serrata. Kelompok 2 diberikan OAINS (Ibuprofen 400 mg). Masing-
masing terapi diberikan 2 kali dalam sehari selama 4 minggu. Randomisasi dilakukan
dengan bantuan openepi. Randomisasi dilakukan dengan memberikan penomoran pada
subjek. Perlakuan kelompok 1 diberikan keterangan 1 dan perlakuan kelompok 2
diberikan keterangan 2 sesuai dengan urutan yang tertera pada openepi. Pada setiap
kunjungan dilakukan pengukuran Skor VAS serta pengamatan terkait adverse event
yang dialami pasien serta penggunaan rescue medication. Pada setiap kunjungan terjadi
pengurangan subjek yang mendapatkan terapi dalam penelitian karena loss to follow
up.
Gambar 1. Alur Penelitian.
Total Subjek
n=67
Kelompok 1
n=34
Kelompok 2
n=33
Kelompok 1
n=33
Kelompok 2
n=31
Kelompok 1
n=29
Kelompok 2
n=30
Analisis
Loss to follow up
(n=2)
Loss to follow up
(n=1)
Loss to follow up
(n=4)
Loss to follow up
(n=1)
Visit II
(Pengamatan dan
Pengukuran Skor
VAS)
Visit III
(Pengamatan dan
Pengukuran Skor
VAS)
Visit II (Pengamatan dan
Pengukuran Skor
VAS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Subjek Penelitian
Teknik pengumpulan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan consecutive sampling, yaitu dengan cara mengambil
semua subjek yang tersedia yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah
ditetapkan (Pinzon dan Edi, 2018). Subjek penelitian ini adalah pasien osteoartritis
dengan Kellgren-Lawrence grade 2 dan 3 yang terdaftar pada klinik neurologi Rumah
Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan (usia> 18 tahun)
yang tercatat sebagai pasien nyeri osteoartritis lutut dengan grade KL 2 dan 3, serta
menggunakan kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata dan OAINS sebagai terapi
nyeri osteoartritis lutut. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah subjek tidak
bersedia mengikuti penelitian, subjek hipersensitif terhadap kombinasi Curcuma
longa/Boswellia serrata dan atau OAINS, subjek berpartisipasi dalam uji klinis lain,
tidak dapat memberikan persetujuan dan menjawab kuesioner, tidak memiliki data
rekam medis lengkap, menerima pengobatan nyeri lainnya (selain Ibuprofen dan
Parasetamol). Subjek diresepkan 500 mg tablet Parasetamol untuk 3 kali sehari sebagai
rescue medication selama penelitian berdasarkan intensitas nyeri yang dilaporkan ke
dokter oleh beberapa subjek.
Perhitungan sampel pada penelitian ini mengacu pada penelitian Srivastava et al
(2016) menggunakan persen kesalahan 0.05 (nilai α), interval kepercayaan 95 % dan
power studi 80 %. Nilai mean pada grup I 5 dan standar deviation 1, sedangkan pada
grup II nilai mean 6 dan standar deviation 1. Lalu dihitung menggunakan perhitungan
software openepi, yang dapat diakses pada https://www.openepi.com/SampleSize
/SSMean.htm. Jumlah minimal sampel pada masing-masing grup adalah 16 sampel,
sehingga total minimal sampel yang diperlukan pada penelitian ini sejumlah 32 sampel.
Pada penelitian ini sudah sesuai dengan kriteria minimum yaitu total jumlah sampel
adalah 67 sampel.
Lokasi penelitian bertempat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dan Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penelitian dan pengembangan Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana dengan surat Kelayakan Etik (Ethical Clearance)
dengan nomor 1097/C.16/FIK/2019.
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui pengisian Case Report Form yang terdiri dari
persetujuan informed consent, pemberian terapi, kriteria inklusi dan eksklusi, profil
pasien (nomor subjek, nama subjek, rekam medis, tanggal lahir, jenis kelamin, status
nikah, latar belakang pendidikan, pekerjaan asuransi, dan tingkat KL), diagnosa
penyakit lain (hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, penyakit
gastrointestinal), rescue medication, dan pengisian lembar VAS. VAS adalah alat yang
digunakan untuk mengukur skala nyeri pada subjek. Subjek diminta untuk memberikan
tanda pada garis yang tersedia. Skor yang lebih besar akan menunjukkan intensitas
nyeri yang lebih besar (Hawker et al, 2011).
Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis intention to treat, dimana subjek akan
dialokasikan pada kelompok yang akan diacak, sehingga dapat mempertahankan
kesetaraan antar kelompok. Semua subjek yang telah diacak akan dianalisis, baik yang
mengalami gangguan lalu dihentikan sebelum waktu penelitian selesai atau tidak
mengalami gangguan sama sekali (Kabisch et al, 2011). Uji normalitas dari variabel
menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov karena jumlah data yang diperoleh kurang
dari 100 dikatakan distribusi normal apabila memiliki nilai p>0.05. Uji korelasi yang
dilakukan untuk melihat perbandingan efektivitas antara variabel tersebut yaitu
menggunakan uji korelasi Wilcoxon dan Mann-Whitney. Uji Wilcoxon digunakan untuk
mengukur signifikansi perbedaan antara 2 kelompok bergantung yang tidak
terdistribusi normal. Pada penelitian ini digunakan untuk menghitung signifikansi pada
delta (Δ) skor VAS. Uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan nilai rerata dari
dua kelompok bebas yang tidak terdistribusi normal (Santoso, 2012). Pada penelitian
ini digunakan untuk menghitung signifikansi pada rerata rescue medication. Hubungan
antar variabel dari uji korelasi akan ditampilkan dengan kemaknaan p<0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel I. Karakteristik Dasar
Karakteristik
Curcuma
longa dan
Boswellia
Serrata
n (%)
NSAIDs
n (%)
Total
n (%)
Usia 64 ± 9,3 64 ± 9,5 64 ± 9,3
Jenis
Kelamin
Laki-laki 9 (26,5) 7 (21,2) 16 (23,9)
Perempuan 25 (73,5) 26 (78,8) 51 (76,1)
Status
Menikah 29 (85,3) 22 (66,7) 51 (76,1)
Cerai 3 (8,8) 10 (30,3) 13 (19,4)
Belum Menikah 2 (5,9) 1 (3,0) 3 (4,5)
Komorbiditas
Lain
Hipertensi 17 (50) 18 (54,5) 35 (52,2)
Diabetes mellitus 3 (8,8) 6 (18,2) 9 (13,4)
Kardiovaskular 5 (14,7) 6 (18,2) 11 (16,4)
Gastrointestinal 10 (29,4) 5 (15,2) 15 (22,4)
Lainnya 7 (20,6) 6 (18,2) 13 (19,4)
Terdapat 67 subjek pada awal penelitian yang didominasi oleh perempuan
(76,1%) dengan rata-rata usia 64 tahun, dengan status yang sudah menikah (76,1%),
dan dengan komorbiditas hipertensi (52,2%).
Perubahan morfologi dan struktur pada kartilago berkaitan dengan usia
termasuk matriks ekstraseluler dari jaringan sendi. Penuaan berkontribusi pada
ketidakseimbangan antara aktivitas katabolik dan anabolik. Kondrosit yang sudah tua
merespons stimulasi faktor pertumbuhan dengan buruk dan tidak dapat
mempertahankan homeostasis di tulang rawan artikular. Hilangnya kondrosit karena
terdapat peningkatan kerentanan terhadap kematian sel (Anderson dan Loeser, 2010).
Bertambahnya usia menyebabkan prevalensi wanita mengalami OA lebih besar karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pengurangan hormon estrogen yang signifikan setelah menopause. Berkurangnya
hormon esterogen pada tulang rawan tidak dapat menghambat mediator inflamasi
diantaranya NF-κB, NO (Nitric Oxide), dan siklooksigenase-2 (COX-2) (Martin-
Millan dan Castaneda, 2013)
Sesuai dengan penelitian Martire et al, 2013 disebutkan bahwa orang yang
sudah menikah memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi, sehingga lebih rentan
terkena osteoartritis. Pasien hipertensi lebih rentan terkena osteoartritis karena
penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke
tulang sehingga pasokan darah dan nutrisi pada tulang rawan berkurang, akhirnya
terjadi kerusakan tulang rawan (Vohra et al, 2015).
Delta (Δ) Skor VAS pada masing-masing kelompok
Tabel II. Delta (Δ) Skor VAS pada masing-masing kelompok
Δ Skor VAS
Kelompok
pb Curcuma
longa/Boswellia
serrata
OAINSa
VAS Visit I-II (%) 27.6413 23.4906 0.609
VAS Visit I-III (%) 56.4603 42.3807 0.207
VAS Visit II-III (%) 41.7498 24.6988 0.208
a Obat Anti Inflamasi Non Steroid
b Uji Wilcoxon
Delta (Δ) skor VAS diperoleh dari pengurangan antara skor pada visit I, visit
II, dan Visit III. Tidak terlihat perbedaan yang signifikan secara statistik antar
kelompok (Tabel II). Hasil dari penelitian ini menunjukkan efektivitas yang
ditimbulkan dari pemberian kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata setara
dengan OAINS dalam menurunkan nyeri pada pasien OA. Curcuma longa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Boswellia serrata tunggal akan menghambat mediator inflamasi sehingga dapat
mengurangi nyeri OA. Boswellia serrata secara signifikan mengurangi infiltrasi dari
leukosit di persendian lutut dan mengurangi inflamasi. Curcuma longa menghambat
degradasi matrix dengan cara mengurangi produksi NF-κB, COX-2, dan iNOS di
dalam kondrosit (Haroyan, 2018). Menurut penelitian Onakpoya et al (2017) kurkumin
lebih efektif menghilangkan rasa sakit dibandingkan dengan plasebo. Namun jika
dibandingkan dengan Ibuprofen, Kurkumin memiliki efektivitas yang sama dalam
mengurangi nyeri pada pasien OA (Kuptniratsaikul et al, 2014).
Penggunaan rescue medication
Tabel III. Rescue Medication
Kelompok Sisa rescue medication (rerata) pc
Kelompok 1 (n: 24)a 8 ± 6,7 0,178
Kelompok 2 (n: 23)b 3,5 ± 5,9
aCurcuma longa/Boswellia serrata
bOAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
cUji Mann-whitney
Pada pelaksanaan uji klinis osteoartritis umumnya menggunakan rescue
medication berupa analgesik untuk mengelola nyeri yang tidak terkendali (Kivitz et al,
2019). Analgesik yang digunakan seperti Parasetamol atau OAINS (Zeidler, 2011).
Parasetamol digunakan sebagai rescue medication karena dapat menghambat mediator
inflamasi (Madhu, Chanda, dan Saji, 2013). Setiap kelompok diberikan 20 tablet
Parasetamol sebagai rescue medication. Pada akhir penelitian, sisa dari tablet
Parasetamol akan dihitung. Penggunaan rescue medication tertinggi dapat dilihat pada
kelompok II (16 tablet parasetamol) jika dibandingkan dengan kelompok I (12 tablet).
Penggunaan rescue medication tidak mempengaruhi hasil pengamatan dari masing-
masing kelompok perlakuan (Perkins, Sahy, dan Beccket, 2017). Dilihat dari hasil yang
didapatkan pada tabel III diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
statistik penggunaan rescue medication pada kedua perlakuan. Pada penelitian ini,
kelompok I (Curcuma longa/Boswellia serrata) mengkonsumsi lebih sedikit rescue
medication jika dibandingkan dengan kelompok II (OAINS). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian Nakagawa et al (2014) bahwa penggunaan rescue medication pada
kelompok yang diberikan Curcuma longa lebih sedikit daripada plasebo.
Adverse Events
Tabel IV. Adverse Events
Kelompok Visit II Visit III
Curcuma longa
dan Boswellia
serrata (n=3)
1 (gatal di
pagi hari)
2 (mual dan kehilangan
nafsu makan, pusing,
bahu kaku)
OAINS (n=5) 3 (nyeri pada
bagian perut)
2 (nyeri pada bagian
perut, nyeri bagian
bahu)
Adverse event adalah kejadian yang tidak diinginkan yang timbul setelah
mengkonsumsi obat. Kelompok Curcuma longa/Boswellia serrata pada visit II terjadi
adverse event yang tidak memiliki korelasi dengan Curcuma longa/Boswellia serrata.
Begitu juga saat visit III kejadian mual, kehilangan nafsu makan, bahu kaku merupakan
adverse event yang tidak memiliki korelasi dengan Curcuma longa/Boswellia serrata.
Pada kelompok OAINS saat visit III nyeri bagian bahu merupakan adverse event yang
tidak memiliki korelasi dengan OAINS. Adverse event obat sering dirasakan pada
kelompok II (OAINS) jika dibandingkan dengan kelompok I (Curcuma
longa/Boswellia serrata). Pada penelitian Kuptniratsaikul et al (2014) disebutkan
bahwa jumlah ketidaknyamanan pada daerah perut secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok OAINS, jika dibandingkan dengan kelompok kombinasi Curcuma
longa/Boswellia serrata yang dapat memperbaiki usus dengan cara mencegah
fosforilasi NF-kb dan menangkal ROS yang diinduksi oleh H2O2 (Catanzaro et al.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2015). Kurkumin yang terdapat pada Curcuma longa juga memiliki aktivitas antiulcer
dengan melemahkan hipersekresi asam lambung, total peroksida, aktivitas
myeloperoxidase, IL-6 dan insiden apoptosis (Yadav et al, 2013). Algoritme
pengobatan dengan OAINS harus mempertimbangkan fungsi ginjal, resiko GI, dan
profil resiko kardiovaskular pada pasien (Ho et al, 2020). Dari penjelasan di atas,
pengobatan dengan OAINS perlu dipertimbangkan karena adverse events yang muncul
lebih banyak daripada kelompok Curcuma longa/Boswellia serrate.
Kelebihan dari penelitian ini adalah data pasien yang tidak selesai tetap dianalisi
dan dilakukan randomisasi. Sebaliknya kelemahan dari penelitian ini adalah tidak
dilakukan bindling saat randomisasi sehingga memungkinkan terjadinya bias saat
penelitian.
KESIMPULAN
Penggunaan kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata memiliki efektivitas
yang setara dengan terapi OAINS (Ibuprofen) dalam meredakan nyeri pada pasien
osteoartritis.
SARAN
Kombinasi Curcuma longa/Boswellia serrata dapat dipertimbangkan
penggunaanya oleh para klinis sebagai terapi pada pasien osteoarthritis. Saran untuk
penelitian selanjutnya dapat dilakukan blinding untuk meminimalisir terjadinya bias
saat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, A. S., and Loeser, R. F., 2010. Why is Osteoarthritis an Age-Related
Disease?, Best Pract Res Clin Rheumatol., 24 (1), 15.
Arya, R. K., and Jain, V., 2013. Osteoarthritis of the Knee Joint: An Overview. Journal,
Indian Academy of Clinical Medicine., 14(2), 154-162.
Bagchi et al., 2011. Selected herbal supplements and nutraceuticals. Reproductive and
Developmental Toxicology., 385–393.
BPOM RI, 2017. Cek Produk BPOM, https://cekbpom.pom.go.id/index.php/home
/produk/17fg0c091v6p0ec35p2nc7tte3/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/
1/biocurpain, diakses pada tanggal 15 Juli 2019.
Catanzaro et al., 2015. Boswellia serrata Preserves Intestinal Epithelial Barrier from
Oxidative and Inflammatory Damage. PLoS ONE., 10(5), 1-15.
Daily, J. W., Yang, M., and Park, S., 2016. Efficacy of Turmeric Extracts and Curcumin
for Alleviating the Symptoms of Joint Arthritis: A Systematic Review and Meta-
Analysis of Randomized Clinical Trials. Journal of Medicinal Food., 19(8), 717–
729.
Gupta S. C., Patchva, S., and Aggarwal, B. B., 2013. Therapeutic Roles of Curcumin:
Lessons Learned From Clinical Trials. The American Association of
Pharmaceutical Scientists Journal., 15(1), 195-217.
Haroyan et al., 2018. Efficacy And Safety Of Curcumin And Its Combination With
Boswellic Acid In Osteoarthritis: A Comparative, Randomized, Double-Blind,
Placebo-Controlled Study. Complementary and Alternative Medicine., 18(7), 1-
16.
Hawker et al., 2011. Measures of adult pain: Visual Analog Scale for Pain (VAS Pain),
Numeric Rating Scale for Pain (NRS Pain), McGill Pain Questionnaire (MPQ),
Short-Form McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ), Chronic Pain Grade Scale
(CPGS), Short Form-36 Bodily Pain Scale (SF). Arthritis Care & Research,,
63(11), 240–252.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Henrotin, Y., Priem, F., and Mobasheri, A., 2013. Curcumin: A New Paradigm and
Therapeutic Opportunity For The Treatment of Osteoarthritis: Curcumin For
Osteoarthritis Management. Springer Plus., 2(56), 1-6.
Hewlings, S.J., dan Kalman, D. S., 2017. Curcumin: A Review of Its' Effects on Human
Health. Foods., 6(92), 1-11.
Ho et al., 2020. Practice Advisory on the Appropriate Use of NSAIDs in Primary Care.
Journal of Pain Research., 13, 1925–1939.
Kabisch et al., 2011. Randomized Controlled Trials. Dtsch Arztebl., 108(39), pp. 663–
668.
Kemenkes RI, 2018. Hasil Utama RISKERDAS 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Khorsandi et al., 2014. Combination of Curcumin and Piperine Improves Osteoarthritis
In An Animal Model. Asian Journal of Phytomedicine and Clinical Research.,
2(4), 221 – 230.
Kivitz et al., 2019. Rescue Analgesic Medication Use by Patients Treated with
Triamcinolone Acetonide Extended-Release for Knee Osteoarthritis Pain: Pooled
Analysis of Three Phase 2/3 Randomized Clinical Trials. Brief report., 8,271–
280.
Kizhakkedath, R., 2013. Clinical evaluation of a formulation containing Curcuma
longa and Boswellia serrata extracts in the management of knee osteoarthritis.
Mol Med Rep., 8, 1542-1548.
Kuptniratsaikul et al., 2014. Efficacy and Safety Of Curcuma Domestica Extracts
Compared With Ibuprofen In Patients With Knee Osteoarthritis: A Multicenter
Study, Clinical Interventions in Agin., 9, 451–458.
Madhu, K., Chanda, K., and Saji, M. J., 2013. Safety and Efficacy of Curcuma longa
Extract in The Treatment of Painful Knee Osteoarthritis: A Randomized Placebo-
controlled Trial. Inflammopharmacol., 21,129–136.
Martin-Millan, M., dan Castaneda, S., 2013. Estrogens, Osteoarthritis and
Inflammation. Joint Bone Spine., 80(4), 368–373.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Martire et al., 2013. Daily Spousal Influence on Physical Activity in Knee
Osteoarthritis. Ann Behav Med., 45(2), 213–223.
Mumpuni, E., Rahayu, L., dan Nurochmad, A., 2015. Toksisitas dan Anti-inflamasi
Senyawa 1,5-Bis(3’-Etoksi-4’-Hidroksifenil)-1,4-Pentadien-3-on (EHP). Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia., 13(1), 45-49.
Nakagawa et al., 2014. Short-Term Effects of Highly-Bioavailable Curcumin for
Treating Knee Osteoarthritis: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled
Prospective Study. J Orthop Sci., 19, 933–939.
Nguyen, T. V., 2014. Osteoarthritis in Southeast Asia. International Journal of Clinical
Rheumatology., 9(5), 405–408.
Onakpoya, I. J., Spencer, E. A., Perera, R., and Heneghan, C. J., 2017. Effectiveness
of Curcuminoids in the Treatment of Knee Osteoarthritis: A Systematic Review
and Meta-Analysis of Randomized Clinical Trials. International Journal of
Rheumatic Diseases., 20, 420–433.
Perkins, K., Sahy, W., dan Beccket, R. D., 2017. Efficacy of Curcuma for Treatment
of Osteoarthritis, Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative
Medicine., 22(1), 156-165.
Pinzon, R., dan Edi, D, W, R., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan: Dengan Contoh
Kasus Neurologi. Sumber Aksara, Yogyakarta, hal. 49.
Santoso, S., 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Elex Media
Komputindo, Jakarta. hal. 94-95, 115.
Singh et al., 2012. A-90 Day Gavage Safety Assessment of Boswellia Serrata in Rats.
Toxicology International., 19(3), 273.
Srivastava et al., 2016. Curcuma Longa Extract Reduces Inflammatory and Oxidative
Stress Biomarkers in Osteoarthritis of Knee: A Four-Month, Double-Blind,
Randomized, Placebo-Controlled Trial. Inflammopharmacology., 24(6), 377-
388.
Vohra et al., 2015. Correlation of Hypertension with the severity of Osteoarthritis of
Knee. International Journal of Biomedical Research., 6(4), 238.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Wells, B. G., DiPiro, J. T., Schwinghammer, T. L., and DiPiro, C. V., 2015.
Pharmacotherapy Handbook 9th Edition, Mc Graw Hill, NewYork, pp. 9 – 15.
Yadav et al., 2013. Turmeric (curcumin) Remedies Gastroprotective Action.
Pharmacogn Rev., 7(13), 42–46.
Zeidler, H., 2011. Paracetamol and The Placebo Effect in Osteoarthritis Trials: A
Missing Link. Pain Research and Treatment., 11(6), 696-791.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dan Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatics Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 4. Perhitungan Kalkulator Estimasi Besar Sampel
https://www.openepi.com/SampleSize/SSMean.htm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Perbandingan Efektivitas
Penggunaan Kombinasi Curcuma Longa/Boswellia Serrata
dengan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS) Untuk
Mengurangi Nyeri pada Pasien Osteoartritis” memiliki nama
lengkap Fransiska Murni Larasaty, lahir di Bantul, 20 Agustus
1996 yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Anak
dari Bapak Suparjan dan Ibu Yulia Ari Purwati. Penulis
mengawali pendidikan di SD Kanisius Bantul pada tahun 2003-2009, SMP N 2 Bantul
Yogyakarta pada tahun 2009-2012, SMF “Indonesia” Yogyakarta 2012-2015, dan
melanjutkan studi S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
tahun 2015. Selama perkuliahan penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan
kemahasiswaan seperti mengikuti UKM Mapasadha. Penulis aktif menjadi Kepala
Divisi Penelitian dan Pengembangan, menjadi Kepala Divisi Usaha Dana, serta
menjadi Koordinator Pendidikan Lanjut Shio Ayam. Penulis juga mendapat
penghargaan lolos mendapatkan dana hibah dari Kemenristekdikti dalam program
PKM-M yang berjudul SALAM BIDADARI pada tahun 2018. Penulis juga pernah
menjadi Asisten Pendamping Lapangan Kuliah Kerja Nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI