css hmd

download css hmd

of 13

description

e

Transcript of css hmd

CLINIC SCIENCE SESSION (CSS) Hyaline membrane disease Nama : vivi permana sarie NIM : G1A107022 BAGIAN RADIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI 2012

CLINIC SCIENCE SESSION (CSS)

Hyaline membrane disease

DEBI SIS RIAG1A106026

BAGIAN RADIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBIRSUD RADEN MATTAHER JAMBI2012

BAB IPENDAHULUANSyndrome gawat nafas atau respiratory distress syndrome (RDS) disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru. Gangguan ini biasanya juga di kenal denga nama hyaline membrane disease (HMD) karena pada penyakit ini selalu ditemukan membran hialin yang melapisi alveoli.

BAB IITINJAUAN PUSTAKADefinisi HMDHyaline membrane disease (HMD) disebut juga respiratory distress syndrome gawat napas pada bayi kurang bulan yang terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir, ditandai adanya kesukaran bernafas, (pernafasan cuping hidung, grunting, tipe pernapasan dispnea/takipnea, retraksi dada, dan sianosis) yang menetap atau menjadi progresif dalam 48 96 jam pertama kehidupan.

Insidensi 60-80% pada bayi kurang dari 28 minggu15-30% pada bayi 32-36 minggu5% pada bayi kurang dari 37 minggusangat jarang terjadi pada bayi maturInsiden tertinggi didapatkan pada bayi prematur laki-laki.

EtiologiPrematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi dibawah 32 minggu) gangguan atau defisiensi surfactan

PatofisiologiBayi premature alveoli masih kecil, pengembangan kurang sempurna, defisiensi surfaktan ketidakseimbangan inflasi saat inspirasi dan kolaps alveoli saat ekspirasi paru-paru sulit mengembang tubuh membutuhkan O2 tekanan negatif intratoraks yang lebih besar dengan disertai usaha inspirasi yang kuat (kompensasi) kelelahan tidak mampu lagi mempertahankan pengembangan paru ateletaksis gangguan ventilasi pulmonal hipoksia oksigenisasi jaringan metabolisme anaerobic penimbunan asam laktat asidosis metabolik dan curah jantung perfusi ke organ vital kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alveolus transudasi ke dalam alveoli dan terbentuknya fibrin Fibrin bersama-sama dengan jaringan epitel yang nekrotik membentuk suatu lapisan membran hialin melapisi alveoli & menghambat pertukaran gas.

Manifestasi klinis :Takipnea diatas 60x/menitGrunting ekspiratoarSubcostal dan interkostal retraksiSianosisNasal flaring

Pemeriksaan penunjang

1.Pemeriksaan radiologi kriteria Bomsel ada 4 stadium HMD yaitu : Stadium 1 : Terdapat sedikit bercak retikulogranular dan sedikit bronchogram udaraStadium 2 : Bercak retikulogranular homogen pada kedua lapangan paru dan gambaran airbronchogram udara terlihat lebih jelas dan meluas sampai ke perifer menutupi bayangan jantung dengan penurunan aerasi paru. Stadium 3. Kumpulan alveoli yang kolaps bergabung sehingga kedua lapangan paru terlihat lebih opaque dan bayangan jantung hampir tak terlihat, bronchogram udara lebih luas. Stadium 4. Seluruh thorax sangat opaque ( white lung ) sehingga jantung tak dapat dilihat

2. Pemeriksaan laboratorium3. Tes kematangan paruTes Biokimia (Lesithin - Sfingomyelin rasio) Test Biofisika (Shake test)

Tata laksanaSurfactanPastikan jalan nafas bebasCegah hipoksia dan asidosis dengan oksigenasi yang baikJaga keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolitCegah hipotermiaCegah hipoglikemiBerikan antibiotik

PrognosisObservasi intensif pada bayi baru lahir yang memiliki resiko tinggi dengan segera akan mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat HMD dan penyakit neonatus akut lainnya. Hasil yang baik bergantung pada kemampuan dan pengalaman personel yang menangani dan peralatan yang memadai.

PencegahanMencegah prematuritasPemberian kortikostreoid pada wanita hamil 48-72 jam sebelum persalinan dengan janin masa gestasi < 34 minggu menurunkan insidens dan mortalitas akibat HMD dapat digunakan betametason atau deksametason intramuscular 1-2 dosis.

BAB IIIKESIMPULANHMD penyebab terbanyak dari angka kesakitan dan kematian pada bayi prematur. Pemberian surfaktan merupakan salah satu terapi rutin yang diberikan pada bayi prematur dengan HMD. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya prematuritas, pemberian kortikostreoid pada wanita hamil 48-72 jam sebelum persalinan dengan janin masa gestasi < 34 minggu juga menurunkan insidens dan mortalitas akibat HMD.