Motivation Äußere Motivation Innere Motivation GELD BEWUSSTSEIN (to vomit = erbrechen)
Crs Tb,Vomit,Kep,Anemia,Trombositosis
-
Upload
erwansyah1990 -
Category
Documents
-
view
35 -
download
6
description
Transcript of Crs Tb,Vomit,Kep,Anemia,Trombositosis
IDENTITAS PASIEN
CLINICAL REPORT SESSION( CRS )
Preseptor:
Hj. Nina Surtiretna., dr., SpA., M.KesNama : Winne Suwarti
NPM : 121100108006
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PENDIDIKAN POFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RS MUHAMMADIAH2009IDENTITAS PASIEN
Nama: Faqih Abdul Rohim
Jenis kelamin: laki-laki
Tanggal lahir: 22-11-2008
Usia: 8 bulan 18 hari
Alamat: Jl. Purbasari V No 72 Cipageran, Cimahi UtaraNo. Medrek: 531716
Tanggal masuk RS: 29-06-2009
Tanggal Pemeriksaan: 10-07-09
IDENTITAS ORANG TUA PASIEN
IBU
Nama: Ny. Aulia
Usia: 32 tahun
Pekerjaan: IRT
Alamat: Jl. Purbasari V No 72 Cipageran, Cimahi Utara
AYAH
Nama: Tn. Kusdiantoro
Usia: 37 tahun
Pekerjaan: Diknas
Alamat: Jl. Purbasari V No 72 Cipageran, Cimahi Utara
ANAMNESA
Sejak kurang lebih 2 minggu SMRS, ibu pasien mengeluhkan bahwa anaknya panas badan secara tiba-tiba dan terus menerus, yang hilang beberapa jam ketika minum obat dari dokter yaitu sanmol. Namun, 1 hari SMRS panas badan dirasakan tinggi tanpa mengukur suhunya dengan menggunakan thermometer.Sejak 1 hari SMRS panas badan disertai dengan adanya muntah sebanyak 5 kali setiap diberi makan ataupun minum, berwarna kuning, tidak berdarah, berampas, sebanyak 50-100cc setiap kali muntah. Panas badan juga disertai dengan adanya batuk ( berdahak: sedikit, putih kekuningan, kental ), banyak keringat malam, penurunan nafsu makan. Penurunan berat badan sebesar 0,9 kg ( sebelum sakit 8 kg, sekarang 7,1 kg ). Ibunya juga merasa anaknya terlihat lebih pucat dari sebelumnya.Panas badan tidak disertai dengan menggigil, bercak kemerahan di sekitar dada maupun perut. Keluhan BAB mencret, susah disangkal. Tidak ada keluhan BAK susah, beser, berdarah. Keluhan kesulitan atau terlihat kesakitan ketika menelan, suara serak, sesak nafas, bunyi ngorok disangkal. Ibu pasien tidak pernah merasakan adanya benjolan disekitar leher, ketiak, lipat paha maupun adanya bengkak di tulang atau sendi panggul, lutut.Panas badan tidak disertai dengan adanya penurunan kesadaran, kejang. Nyeri perut hebat dan BAB berdarah disangkal pasien. Anak terlihat rewel, mata cekung, bibir kering, namun tidak terlihat haus, dan ketika menangis masih keluar air mata. Sejak usia 3 bulan, pasien sering sakit-sakitan ( panas, batuk, pilek ), dan ibu pasien kesulitan menaikan berat badan anaknya. Pengobatan rutin 6 bulan disangkal pasien. Keluarga pasien ( kakak pasien usia 9 tahun ) ada yang memiliki keluhan yang sama yaitu batuk lebih dari 3 minggu dan menjalani pengobatan rutin 6 bulan dan didiagnosis oleh dokter mempunyai penyakit TB paru. Riwayat pasien maupun keluarga yang punya penyakit mengi (asma) tidak ada. Setiap harinya pasien jarang jajan disembarang tempat kotor. Pasien tidak cacingan. Riwayat berpergian ke daerah pantai akhir-akhir ini disangkal. Setiap hari pasien makan bubur sebanyak 2 porsi sehari, minum air putih sumber air ledeng dan sumur ( jarak sumur > 8 meter ) dan susu 8 gelas ( 1600 cc ). BAK tiap hari sebanyak 3-5 kali, 100cc tiap kali BAK, terakhir BAK beberapa jam lalu. BAB 1-2 kali sehari ( 50-100cc ), terakhir BAB kemarin siang.RIWAYAT IMUNISASI
BCG 1 bulan
DPT 1: 2 bulan
2: 3 bulan
3: 4 bulan
Polio 1: 2 bulan
2: 3 bulan
3: 4 bulan
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Motorik kasar:
Menggulingkan badan: 2 bulan
Tengkurap :3 bulan
Merangkak: 6 bulan
Duduk dengan bantuan: 5 bulan
Duduk sendiri: 8 bulan
Berdiri: 10 bulan
Motorik halus:
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya: ibu lupa
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk: 7 bulan
Bicara:
Mengeluarkan kata tanpa arti ma, bah: 7 bulan
Sosial:
Senyum sosial: ibu lupa
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran: komposmentis Kesan sakit:tampak sakit sedang dan terihat rewel.Kesan gizi : BB= 7 kg
TB= 69 cm LK= 44 cm WHO
BB/U antara di bawah (-2)= underweight
TB/U antara (-2)-0 = N BB/ TB dibawah (-2) = wasted NCHS BB/U = 7/8,8 x 100 % = 79,5 %
BB/TB = 7/8,3 x 100 % = 84,3 %
KEP : ringan BB/U 70-80%, BB/TB 80-90%
Tanda vital
Tekanan darah: 90/ 60 mmHg ( N: 80-100/ 55-65 )Nadi: 104 x/mnt, reguler ( N: 80-120 ) Respirasi: 28 x/mnt ( N: 25-40 )Suhu: 37,5 0C ( N: 36,5-37,5, low grade 38-39, moderate 39-40, high grade 40-42, hyperpyrexia >42 )KepalaRambut: tipis, coklat, tidak mudah dicabut
Ubun-ubun: cekung (-)Mata : Cekung
Ketika menangis : air mata (+)
Konjungtiva: anemik
Sklera: tidak ikterikHidung: PCH (-)
Epistaksis (-)
Mukosa hidung hiperemis (-)
Mulut: bibir kering, perdarahan mulut dan gusi (-), Thypoid tongue (-), lidah papil atropi(-) sedikit pucat, rongga mulut-laring-faring-tonsil hiperemis (-) dan edema (-)Leher
Pembesaran KGB (-)
JVP tidak ada peningkatan
Retraksi suprasternal (-)
Kaku kuduk (-)Dada
Paru:
Depan
Inspeksi : bentuk dan gerak dada simetris
retraksi intercosta (-)
Palpasi: gerak dada simetris, vokal fremitus ( ketika menangis ) ka=kiPerkusi : sonor ka=ki
Auskultasi: VR dan VBS N ka=ki Rhonki -/-, wheezing -/-, crakles -/-Belakang
Inspeksi : bentuk dan gerak dada simetris
retraksi intercosta (-)
Palpasi: gerak dada simetris, vokal fremitus ( ketika menangis ) ka=ki
Perkusi : sonor ka=ki
Auskultasi: VR dan VBS N ka=ki
Rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 5, tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi: tidak dapat dilakukan karena anak rewelAuskultasi: BJ murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Ketuk CVA : nyeri (-), karena anak masih kecil-dilihat dari ekspresi anak (menangis
lebih keras)Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi: Hepar tidak teraba
Spleen tidak teraba
Perkusi : tympanicAuskultasi: Bising usus (+) Nyeri tekan suprapubik : (-), karena anak masih kecil-dilihat dari ekspresi anak
(menangis lebih keras)Turgor baikEkstremitas: Edema (-)
Kuku : spoon nail/ koilonychia (-) CRT < 2 detik (N)Kulit
Ptekie (-)
Rose spot (-)
Eritema (-)
Sianosis (-)DIAGNOSIS BANDING
Panas badan 2 minggu:
Demam typhoid
ISK BAK N, ketuk CVA (-), nyeri tekan suprapubik (-)ISPA sulit menelan (-), suara serak (-), laring, faring, tonsil hiperemis dan edema (-)
Pneumonia sesak nafas (-), rhonki (-)
Asma riwayat asma (-), wheezing (-)
Bronkitis ronki, crackles, wheezing (-)
TBC
Malaria berpergian ke daerah endemik (-), menggigil (-)Meningitis kejang (-), kaku kuduk (-)KEP ringan
Dehidrasi ringan sedangUSULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin : Hb, Hct, Leukosit, Trombosit, Differential countElektrolit : Na, Kalium
Tes widal
Anti Salmonella thypi IgMPPD test
Foto thorax
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 29 06- 09
Hb 7,2 (N 10,5-14,0)
Hct 21 % (N 33-42 )
L 33800 (N 6000-15000)
T 958000 (N 150000-400000)
Tanggal 03-07-09
Hb 8,1
Hct 24
L 16800
T 908000
Tanggal 06-07-09Hb 7,6
Hct 23
L 13100
T 1121000
Tanggal 11-07-09
Hb 7,8
Hct 23
L15800
T 769000
Differential countNeutrofil 63 (N 50-70)Limfosit 34 (N 25-40)
Eosinofil 0 ( N 0-4)
Monosit 3 (N 2-8)
Basofil 0 (N 0-1)
ElektrolitNa 134 (N 134 -155)
K 4,39 (N 3,6-5,5)
Tes widal
Titer O H
S. Typhi-40
S. Paratyphi A4040
B4040
C--
Anti Salmonella thypi IgM (-)
PPD tes (+) 12mmFoto thorax :
Cor, diafragma dan sinus dalam batas normal
Pulmo: corakan atau garis paracordial bertambah, hilus kiri melebar dengan bercak-bercak padat.Kesan : TBC DIAGNOSIS BANDING TBCKEP ringan Dehidrasi ringan sedang
Anemia
Trombositosis
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk mengetahui jenis anemianya:
Apus darah tepi
MCV, MCH, MCHC
Fe, Feritin, transferin, TIBC
Untuk mengetahui trombositosis akibat TBC atau infeksi sekunder:
Kultur darah
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Apus darah tepi :
Eritrosit normokrom mikrositer Leukosit jumlah meningkat, morfologi masih dalam batas N, tidak ditemukan sel muda
Trombosit jumlah meningkat , morfologi N
Kesan: anemia normokrom normositer, leukositosis, trombositosis
MCV 62,7 (N 80,0-94,0)
MCH 20,4 (N 27,0-31,0)
MCHC 32,5 (N 33,0-37,0)
Fe, ferritin, transferin, TIBC tidak ada hasilKultur darah tidak ada hasil
DIAGNOSIS KERJAAnemia mikrositik hipokrom e.c defisiensi FeTBCTrombositosis e.c TBC paru atau infeksi sekunderhasil kultur darah tidak ada
KEP ringanDehidrasi ringan sedangPENANGANANTaxegram 3x250Vomceran 3x1/4
Sinam 3x250
Mikasim 50 mg
Ferlin 2x 0,3cc
Zidifac PEMBAHASAN KASUS
ANEMIA DEFISIENSI BESIAnemia mikrositik hipokrom e.c defisiensi Fe
Prinsip: Menentukan penyebab defisiensi Fe
Eliminasi penyebab defisiensi Fe
Terapi Fe : Ferlin 0,6 cc, 3x perhari= 3 x 0,2 cc Follow up respon terapi
PEMBAHASAN KASUS
TBC
Definisi :
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan ditandai dengan pembentukan tuberkel nekrosis kaseosa pada jaringan (biasanya paru-paru)Penyebaran :
Penyakit TB paru terdapat di seluruh di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia.
TB merupakan penyebab kematian kedua di Indonesia
550.000 kasus/tahun di Indonesia
Faktor predisposisi :
Ekonomi lemah (kemiskinan)
Daerah kumuh, ventilasi kurang, sinar matahari tak masuk rumah Berat badan rendah ( underneurish )
Kelompok umur balita dan dewasa muda
Agen penyebab :Penyebab TB paru ialah Mikobakterium tuberculosis.
Sumber penularan :Sumber penularan penyakit TB paru ialah pasien TB paru yang BTA positif.
Masa penularan :Masa penularan terus berlangsung selama sputum BTA pasien masih positif. Pasien meludah di sembarang tempat, kemudian dahak yang mengandung bakteri TB tersebut mengering, lalu diterbangkan udara, dan kemudian dihirup oleh orang.
System scoring diagnosis TB anakParameter 012 3
Kontak TBTidak jelas-Laporan keluarga BTA negative atau tidak jelasBTA positif
Uji tuberculinNegative--
Berat badan/ keadaan gizi-BB/TB < 90 % atau BB/U < 80 %Klinis gizi buruk tau BB/ TB < 70 % atau BB/U < 60%-
Demam yang tidak diketahui penyebabnya->= 2 minggu--
Batuk kronik->= 3 minggu--
Pembesaran kelenjar limfe, aksila, inguinal->= 1 cm, jumlah > 1, tidak nyeri--
Pembengkakan tulang/ sendi lutut, panggul, falang-Ada pembengkakan--
Foto thoraksNormal/kelainan tidak jelasGambaran sugestif TB--
Tegak bila jumlah skor >= 6 ( skor maksimal 14 )Pasien ini:Kontak TB tidak jelas karena dari kakaknya yang berumur 9 tahun, riwayat keluarga lain yang dewasa tidak diketahui. =0Uji tuberculin positif 12 mm = 3
Berat badan/ keadaan gizi: BB/U 79,5 %, BB/TB 84,3 % = 1Demam yang tidak diketahui penyebabnya kurang lebih 2 minggu = 1
Batuk kronik (+) = 1
Pembesaran kelenjar limfe (-) =0
Pembengkakan tulang/ sendi (-) = 0
Foto thoraks + = 1
Total skor pasien ini: 7 diagnosis tegak
ANEMIA
Definisi :Penurunan konsentrasi eritrosit atau Hb dalam darah, terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara kehilangan darah dan produksi darah
Klasifikasi menurut morfologi:
a. Anemia normositik normokrom : ukuran dan bentuk eritrosit N, Hb N, MCV dan MCHC N. Penyebab: kehilangan darah akut, hemolisis, gangguan ginjal
b. Anemia makrositik normokrom : ukuran eritrosit lebih besar (makrositik ), Hb N (normokrom), MCV meningkat, MCHC N. Penyebab: defisiensi asam folat, defisiensi vit B12, kemoterapi kanker karena menyebabkan metabolisme sel terganggu.c. Anemia mikrositik hipokrom: ukuran eritrosit lebih kecil ( mikrositer), Hb turun ( hipokrom ), MCV dan MCHC turun. Penyebab: insufisiensi sintesis heme ( anemia defisiensi fe ), kehilangan darah kronik
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Merupakan anemia karena adanya kekurangan kandungan zat besi dalam darah.3Epidemiologi Paling banyak terjadi di dunia, baik pada Negara berkembang atau maju, terutama pada negara berkembang
Banyak terjadi pada kemiskinan
Wanita pada usia remaja
Anak-anak
Etiologi
1. Peningkatan kebutuhan akan besi dan atau hematopoiesis
Pertumbuhan pada bayi, anak kecil dan remaja
Kehamilan
2. Meningkatnya kehilangan zat besi dari dalam tubuh
Kehilangan darah secara kronik
Menstruasi
Kehilangan darah akut
Donor darah
3. Kurangnya asupan besi atau absorpsi
Asupan diit yang tidak adekuat
Malabsorpsi
Inflamasi akut atau kronik.Manifestasi Klinis
Pucat pada daerah sekitar mata, telapak tangan, konjungtiva
Mudah lelah
Lemas
Nafas pendek-pendek
Kuku menjadi cembung, rapuh, berbentuk seperti sendok (spoon nail ) Lidah papil atropi
Adanya nyeri dan keringnya epitel pojok mulut (angular stomatitis)
Kesulitan menelan (disphagia)
Gangguan mental, disorientasi
Nafsu makan yang tidak biasa (pica).
KEP
Definisi KEP (Kekurangan energi protein) :(merupakan keadaan kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.Klasifikasi KEP:
KEP ringan: Berat badan menurut umur (BB/U) 70-80% baku median WHO-NCHS dan/atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) 80-90% baku median WHO-NCHS. KEP sedang bila BB/U 60-70% baku median WHO-NCHS dan/atau BB/TB 70-80% baku median WHO-NCHS. KEP berat/Gizi buruk bila BB/U