Corporate Financial Statement Analysis

7
Corporate Financial Statement Analysis Laporan Keuangan adalah rapor manajemen. Pernyataan tersebut tidak berlebihan karena manajemen merupakan agen yang di tunjuk oleh pemilik dan kreditor untuk mengelola perusahaan. Laporan Keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik dan kreditor. Rapor merah menggambarkan buruknya kinerja tim manajemen dan rapor biru menunjukkan baiknya kinerja tim manajemen dalam mengelola perusahaan . Oleh karena menganalisa isi laporan keuangan sangat diperlukan agar pemilik dan kreditor bisa melihat warna yang dominan dalam lapor tersebut. Alat bantu yang umum digunakan adalah berupa analisa laporan keuangan. Analisa ratio keungan dapat mengevaluasi kesehatan dan prospek perusahaan di masa depan. Ada empat rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kesehatan perusahaan yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio efektivitas, dan rasio solvabilitas. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan tim manajemen dalam menghasilkan laba atas penjualan dan laba atas setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemilik dan kreditor. Tim manajemen akan berupaya memperbesar angka laba dari setiap rupiah penjualan yang di capai. Oleh karena itu di perlukan

description

manajemen keuangan

Transcript of Corporate Financial Statement Analysis

Corporate Financial Statement Analysis

Corporate Financial Statement AnalysisLaporan Keuangan adalah rapor manajemen. Pernyataan tersebut tidak berlebihan karena manajemen merupakan agen yang di tunjuk oleh pemilik dan kreditor untuk mengelola perusahaan. Laporan Keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik dan kreditor. Rapor merah menggambarkan buruknya kinerja tim manajemen dan rapor biru menunjukkan baiknya kinerja tim manajemen dalam mengelola perusahaan .

Oleh karena menganalisa isi laporan keuangan sangat diperlukan agar pemilik dan kreditor bisa melihat warna yang dominan dalam lapor tersebut. Alat bantu yang umum digunakan adalah berupa analisa laporan keuangan. Analisa ratio keungan dapat mengevaluasi kesehatan dan prospek perusahaan di masa depan. Ada empat rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kesehatan perusahaan yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio efektivitas, dan rasio solvabilitas.

Rasio ProfitabilitasRasio Profitabilitas mengukur kemampuan tim manajemen dalam menghasilkan laba atas penjualan dan laba atas setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemilik dan kreditor. Tim manajemen akan berupaya memperbesar angka laba dari setiap rupiah penjualan yang di capai. Oleh karena itu di perlukan tiga rasio profitabilitas. Ketiga rasio profitabilitas adalah gros margin, operating margin, dan net margin. Gross Margin digunakan untuk mengukur proporsi laba kotor yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan yang diakui perusahaan. Gross margin juga mengevaluasi kemampuan tim manajemen dalam melakukan efisiensi harga pokok penjualan.

Gross Margin = Laba Kotor

Penjualan

Operating Margin digunakan untuk mengukur proporsi laba operasi yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan yang diakui perusahaan. Operating margin juga mengevaluasi kemampuan tim manajemen dalam melakukan efisiensi biaya pemasaran dan biaya administrasi perusahaan.

Operating Margin = Laba Operasi

Penjualan

Net Margin digunakan mengukur proporsi laba bersih yang dihasilkan dari setiap penjualan yang diakui perusahan. Disamping itu, net margin dapat digunakan mengevaluasi keberhasilan tim manajemen dalam mengoptimalkan bunga pinjaman sekaligus perencanaan pajak.Net Margin = Laba Bersih

Penjualan

Rasio Profitabilitas juga membantu tim manajemen dalam mengoptimalkan setiap aset yang dimiliki manajemen. Setiap aset yang dimiliki harus mampu mendukung terciptanya laba perusahaan. Rasio Profitabilitas yang mengkaitkan antara laba dengan aset yang dimiliki perusahaan adalah ROA (Return On Assets) .

Return On Assets = Laba Operasi

Asset

Rasio Profitabilitas merupakan primadona pemilik alam mengukur kinerja manajemen. Dana yang diinvestasikan pemilik harus mampu dioptimalkan tim manajemen untuk menghasilkan laba sesuai dengan yang diharapkan pemilik. ROE (Return On Equity) merupakan rasio profitabilitas yang menjadi perhatian utama pemilik perusahaan.Return On Equity = Laba Bersih

Modal Pemilik

Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan ukuran keberhasilan tim manajemen dalam mengelola modal kerja. Modal Kerja dalam bentuk kas, piutang, dan persediaan seharusnya mampu dikelola untuk menghasilkan laba dan membayar kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek berupa pembayaran pemasok, pembayaran gaji karyawan, pelunasan berbagai biaya seperti listrik, air, transportasi, dan sebagainya. Tim manajemen harus mampu mengkonversi persediaan menjadi piutang dan selanjutnya menjadi kas agar mampu menutup semua kewajiban jangka pendek. Tiga rasio kuangan yang digunakan untuk mengukur ketersediaan harta lancar perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio.

Current Ratio adalah ukuran ketersediaan asset lancer seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan untuk memenuhi kewajiban lancer seperti hutangdagang, hutang accrual, dan hutang jangka pendek lainnya. Makin besar asset lancer melebihi kewajiban lancer menunjukkan makin likuid perusahaan tersebut dan sebaliknya.Current Ratio = Asset Lancar

Kewajiban Lancar

Quick Ratio juga merupakan ukuran likuiditas perusahaan. Tetapi aset lancar yang dimaksudkan hanya kas, surat berharga, dan piutang saja yang harus tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Persediaan harus dikeluarkan dari perhitungan rasio karena persediaan lebih sulit di konversikan menjadi uang tunai dibanding piutang.Quick Ratio = Asset Lancar - Persediaan

Kewajiban Lancar

Cash Ratio membandingkan antara saldo kas dengan hutang lancer. Cash Ratio mengukur kemampuan tim manajemen memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan kas perusahaan. Semakin tinggi angka cas ratio semakin menjaminlikuiditas perusahaan tersebut.Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas cocok bagi perusahaan yang menggunakan hutang sebagai alternatif pendanaan perusahaan (Leverage Companies). Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan tim manajemen dalam mengelola sisi pendanaan yang berasal dari hutang jabgka panjang dan modal pemilik. Rasio Solvabilitas dapat mengevaluasi kemampuan tim manajemen dalam membayar angsuran pinjaman, membayar bunga, dan yang terpenting adalah mencari alternatif pendanaan yang termurah. Angka rasio solvabilitas juga dapat mengindikasikan besar kecilnya resiko perusahaan yang menggunakan hutan dalam menghadapi kebangkrutan secara keuangan. Ada empat rasio solvabilitas, yaitu debt to equity rati, debt to total asset ratio, asset multiplier, dan time interest earned.Debt to equity (D/E) merupakan rasio antara hutang jangka panjang disbanding modal pemilik. Angka rasio D/E makin besar mengindikasikan tim manajemen banyak menggunakan proporsi hutang dalam alternative pendanaannya.Debt to Equity = Saldo Hutang Jangka Panjang

Saldo Modal Pemilik

Makin besar angka Debt to equity memperbesar resiko perusahaan dalam menghadapi kebangkuratan. Tim manajemen dapat digunakan angka Debt to Equity untuk mengevaluasi penggunaan hutang dalam mendanai perusahaan.

Debt to Assets (D/A) merupakan rasio antara hutang disbanding asset yang dimiliki perusahaan. Angka Debt To Assets merupakan proporsi hutang dalam mendanai asset perusahaan.

Debt to Asset = Saldo Total Hutang

Saldo Total Aset

Equity Multiplier dihitung dengan membagi aset dengan modal pemilik.Equity Multiplier mengindikasikan proporsi aset yang didanai pemilik. Peningkatan angka equity multiplier dari tahun ke tahun menunjukkan startegi pandanaan perusahaan yang mengandalkan modal pemilik dibanding kreditor.Equity Multiplier = Aset___________

Modal Pemilik

Rasio Solvabilitas yang terakhir adalah time interest earned (TIE). TIE merupakan ukuran keberhasilan tim manajemen dalam mencari dana kredit murah. TIE dihitung dengan membagi laba operasional atau earning before interest and tax dengan beban bunga perusahaan.Angka TIE yang besar mengindikasikan kemampuan mengelola hutang dengan baik sehingga peningkatan hutang dan peningkatan bunga diimbangi dengan peningkatan laba perusahaan. Bahkan proporsi peningkatan hutang dan bunga jauh lebih kecil dibanding peningkatan laba operasional. .