copast Bi Komdas Bab

24
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kami jumpai orang merokok di mana- mana, baik dikantor, di pasar, di bus umum ataupun tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat usia remaja yaitu pada kisaran usia 11 – 13 tahun. Biasanya perilaku merokok diawali oleh rasa ingin tahu, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan sosial, dan Modelling (meniru perilaku orang lain). Apabila seseorang telah mencoba rokok pertama, maka orang itu akan menjadi ketagihan merokok, dengan alasan-alasan seperti kebiasaan, menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan. Perilaku merokok pada umumnya semakin lama akan 1

description

baca

Transcript of copast Bi Komdas Bab

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kami jumpai orang merokok

di mana- mana, baik dikantor, di pasar, di bus umum ataupun tempat umum

lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok

dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat

usia remaja yaitu pada kisaran usia 11 – 13 tahun. Biasanya perilaku merokok

diawali oleh rasa ingin tahu, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan

sosial, dan Modelling (meniru perilaku orang lain).

Apabila seseorang telah mencoba rokok pertama, maka orang itu akan

menjadi ketagihan merokok, dengan alasan-alasan seperti kebiasaan,

menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan.

Perilaku merokok pada umumnya semakin lama akan semakin

meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan

meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, dan sering mengakibatkan

mereka mengalami ketergantungan nikotin. Efek dari merokok hanya

meredakan kecemasan selama efek dari nikotin masih ada, malah

ketergantungan nikotin dapat membuat seseorang menjadi tambah setres.

Hubungan antara stres dengan merokok yang dilakukan perokok menyatakan

bahwa ada perubahan emosi selama merokok. Merokok dapat membuat orang

yang stres menjadi tidak stres lagi. Perasaan ini tidak akan lama, begitu

1

selesai merokok, mereka akan merokok lagi untuk mencegah agar stres tidak

terjadi lagi. Keinginan untuk merokok kembali timbul karena ada hubungan

antara perasaan negatif dengan rokok, yang berarti bahwa para perokok

merokok kembali agar menjaga mereka tidak menjadi stres.

Mengapa satu dari dua perokok yang merokok pada usia muda dan

terus merokok seumur hidup, akhirnya akan meninggal karena penyakit yang

berkaitan dengan rokok. Rata-rata perokok yang memulai merokok pada usia

remaja akan meninggal pada usia setengah baya (sebelum 70 tahunan), atau

kehilangan sekitar 22 tahun harapan hidup normal. Para perokok yang terus

merokok dalam jangka waktu panjang akan menghadapi kemunkinan

kematian tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang bukan perokok?.

2. Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menelusuri seberapa

bahaya jika seseorang telah merokok dan kecanduan rokok.

3. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah :

1) Secara teoritis, menambah khasanah keilmuan psikologi yang dapat

dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

2) Diharapkan orang tua, guru dan pemerintah dapat memberikan informasi

tentang bahaya merokok bagi kesehatan, sehingga remaja mengurangi

perilaku merokok seorang perokok.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Sejarah Rokok

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku

bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau

roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian

dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai

muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian

yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk

kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan

saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

2. Pengertian Rokok, Merokok, dan Perokok

Poerwadarminta (1995) mendefinisikann merokok sebagai menghisap

rokok, sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang berbalut daun

nipah atau kertas.

Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam

tubuh dan menghembuskannya kembali keluar (Armstrong, 1990).

Danusantoso (1991) mengatakan bahwa asap rokok selain merugikan diri

sendiri juga dapat berakibat bagi orang-orang lain yang berada disekitarnya.

Pendapat lain menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang

3

dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat

menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang.

Jadi rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70

hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm

yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut

pada ujung lain.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau

kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.

Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya

disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan

yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau

serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang

sekali dipatuhi).

Perokok adalah seseorang melakukan kegiatan merokok. Perokok

dapat digolongkan menenurut jumlah batang yang mereka hisap tiap hari:

1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam

sehari.

2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.

3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.

3. Faktor-faktor tang Mempengaruhi Seseorang Merokok

Ada beberapa penyebab mengapa seseorng memulai kegiatan

4

merokoknya, yaitu diantaranya karena dipengaruhi hal berikut ini:

1. Pengaruh Orang Tua

Seorang perokok semula adalah anak-anak yang berasal dari rumah

tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan

anak-anaknya. Paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua sendiri yang

menjadi contoh perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali

untuk mencontohnya.

2. Pengaruh Teman

Seorang teman dapat menjadi contoh sekaligus penyebab yang

menimbulkan seorang temannya ikut merokok. Contohnya yaitu ketika

seseorang telah merokok dalam lingkungan teman-temannya bermain,

kemungkinan ada salah seorang temannya tersebut mencoba rokok

tersebut dan kemudian temannya yang lain juga ikut mencoba.

3. Faktor Kepribadian

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin

melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu sifat kepribadian yang

bersifat pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas

sosial.

4. Pengaruh Iklan

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan

gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, yang

ada dalam iklan tersebut sehingga seseorang yang menonton iklan tersebut

terpicu untuk merokok.

5

5. Faktor Psikologis

Merokok Dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi,

menghalau rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa

persaudaraan, juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa,

sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku

merokok sulit untuk dihindari.

6. Faktor Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan

perhatian individu pada perokok. Seseorang akan berperilaku merokok

dengan memperhatikan lingkungan sosialnya.

7. Faktor Sosial Politik

Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah

politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan

usaha melancarkan kampanye-kampanye promosi kesehatan untuk

mengurangi perilaku merokok. Merokok menjadi masalah yang bertambah

besar di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku merokok,

faktor-faktor tersebut yaitu faktor lingkungan sosial, faktor psikologis, faktor

sosial-kultural dan faktor sosial politik.

6

BAB III

ISI

1. Kandungan Rokok dan Asap Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-

elemen, dan setidaknya 200 diantaranya

dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun

utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan

karbon monoksida.

Tar adalah substansi hidrokarbon yang

bersifat lengket dan menempel pada

paru-paru yang merusak sel paru-paru

dan meyebabkan kanker.

Nikotin adalah zat adiktif yang

mempengaruhi syaraf, peredaran darah,

dan dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat

pemakainya kecanduan. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu

kanker paru-paru yang mematikan.

Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,

membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Dengan kata lain dapat

mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.

7

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200

diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan

pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan

pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap

melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat

yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

Karsinogen, Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada

rokok adalah:

o vinyl chloride

o benzo (a) pyrenes

o nitroso-nor-nicotine

Satu-satunya zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu

kanker paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap

dalam kadar yang cukup.

2. Dampak Merokok

1. Dampak Positif

Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi

kesehatan. Perokok dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan

dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit.

8

Keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi

ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.

2. Dampak Negatif

Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat

berpengaruh bagi kesehatan. Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit,

tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok

tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang

dapat dipicu karena merokok dimulai dari penyakit di kepala sampai dengan

penyakit di telapak kaki, antara lain: penyakit kardiolovaskular, neoplasma

(kanker), saluran pernafasan, peningkatan tekanan darah, memperpendek

umur, penurunan vertilitas (kesuburan) dan nafsu seksual, sakit mag,

gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni,

ambliyopia (penglihatan kabur), kulit menjadi kering, pucat dan keriput,

serta polusi udara dalam ruangan (sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan

tenggorokan).

Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk

kondisi pengidap penyakit :

Angina : Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada

jantung.

Asma : Mengalami kesulitan bernafas.

Alergi : Iritasi akibat asap rokok.

9

Gejala-gejala gangguan kesehatan: iritasi mata, sakit kepala, pusing,

sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau

menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada

janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok

menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida

menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang

orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk

menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan.

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami

resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):

14 kali menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan

4 kali menderita kanker esophagus

2 kali kanker kandung kemih

2 kali serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia

dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

Tubuh seorang perokok mempunyai resiko untuk terkena berbagai

jenis penyakit yaitu diantaranya:

1. Kanker pundi kencing

2. Kanker perut

3. Kanker usus dan rahim

4. Kanker mulut

5. Kanker Esofagus

6. Kanker tekak

7. Kanker pankrias

8. Kanker payudara

9. Kanker paru-paru

10. Saluran pernafasan kronik

10

11. Strok

12. Osteoporosis

13. Penyakit jantung

14. Kemandulan

15. Putus haid awal

16. Melahirkan bayi yang cacat

17. Keguguran bayi

18. Mati pucuk

19. Bronkitis

20. Batuk

21. Penyakit ulser peptik

22. Emfisima

23. Otot lemah

24. Penyakit gusi

25. Kerosakan mata

Dengan sekema gambar:

11

Merokok secara pasif

Walaupun anda tidak merokok, anda masih bisa menghisap asap

rokok dari perokok lain. Ini dipanggil merokok secara pasif.

Berbanding dengan asap aliran (mainstream smoke), asap aliran sisi

yang keluar dari puntung rokok (mainstream smoke) mengandungi:

2 kali lebih banyak nikotin

5 kali lebih banyak karbon monoksida

50 kali lebih banyak kimia yang berbahaya

3 kali lebih banyak tar

Kesan-kesan merokok secara pasif

Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung

Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronchitis

Sakit atau pedih mata

Bersin dan batuk-batuk

Sakit kerongkong

Sakit kepala

Kesan asap rokok pasif kepada ibu hamil dan janin yang dikandung

Keguguran janin

Tumbesaran janin terencat sampai 30% lebih tinggi

Kematian janin dalam kandungan

Pendarahan dari uri (abruption placenta)

Berkurangnya berat badan hingga 20 - 30%

12

Kesan asap rokok pasif kepada bayi

Masalah dan penyakit pernafasan

Perkembangan kecerdasan otot terjejas

Jangkitan telinga

Leukeamia

Kanker otak 22%

Lelah - meningkat simptom lelah

Sindrom kematian secara mengejut

Kanker paru-paru

Mengenai kanker

Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan

pernah menderita kanker, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal

karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap

kanker. Jadual berikut memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun

1993.

Jumlah

Penderita

Jumlah

kematian

Persen keseluruhan

dari Seluruh kanker

Paru-Paru 170 000 149 000 28%

Usus Besar 152 000 57 000 11%

Payudara 183 000 46 300 9%

Leukemia 93 000 50 000 9%

Prostat 165 000 35 000 7%

13

Kanker pembunuh terbesar, iaitu kanker paru-paru, membunuh hampir

90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker.

Namun sesungguhnya kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah.

Penyelidikan dalam beberapa dekad menunjukkan bahawa satu-satunya

penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok.

Kesan kanker paru-paru

Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang

diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam

sistem peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh

tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bahagian kritis lainnya lah

yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun

setelah diagnosis.

14

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan

bahwa ada merokok dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan motif

perokok, tetapi paling banyak disebabkan oleh faktor psikologis dan juga

dalam mengatasi stres, jumlah rokok yang dikonsumsi berkaitan dengan stres

yang mereka alami, semakin besar stress yang dialami, semakin banyak rokok

yang mereka konsumsi. Selain itu dampak negatif dari merokok lebih banyak

daripada dampak positif. Dampak negatif merokok dapat mendorong

munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.

2. Saran

Sebaiknya pemerintah mengadakan seminar atau penyuluhan

mengenai bahaya merokok kepada semua orang, terutama pada perokok berat

dan juga bagi yang belum merokok, karena berdasarkan penelitian yang

dilakukan dan penelitian-penelitian sebelumnya, telah diketahui bahaya

merokok bukan hanya pada diri perokok sendiri melainkan juga bagi orang

yang ada disekitar perokok itu sendiri.

15

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Gramedia.

Danusanto, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia

Dari Internet:

http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-tubuh-manusia-

akibat-sebatang-rokok-racun-ketagihan-candu-buang-uang-dan-dosa

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/.../bahaya_asap_rokok

http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.php

http://blog.unila.ac.id/aliyasa/files/2009/12/1a20makalahremajamasalahnya.pdf

http://www.pdf-search-engine.com/makalah-remaja-dan-permasalahannya-

bahaya-merokok,-penyimpangan-...-pdf.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

http://www.klinikpria.com/nondokter/gayahidup/selingan/stopmerokok.html

16