contoh carrefour

download contoh carrefour

of 25

Transcript of contoh carrefour

TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI PEMASARAN Dosen : R. Benny Wahyuadi, M.M., MBA.

SITEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA PT. CARREFOUR(Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat UTS pada mata kuliah Sistem Informasi Pemasaran)

Disusun Oleh Kel.-5 : 1. NUR MUHAMMAD ISKANDAR (2009050838) 2. BONIARTA SAMOSIR (2009051061) 3. NURHADI 4. RIJAL

FAKULTAS EKONOMI, PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG, TANGSEL 20111

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Sebaik Mungkin yang berjudul SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA : PT CARREFOUR DARI TAHUN 1957 HINGGA SEKARANG Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : . Allah SWT, atas anugerah dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang. Penulis berharap, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Pamulang, 5 Desember 2011

Penulis

2

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG PADA : PT CARREFOUR DARI TAHUN 1957 HINGGA SEKARANG

Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi = input - proses output . Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Pengertian Distribusi Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut sebagai distributor.

Contoh dari kegiatan distribusi adalah penyaluran hasil panen petani ke kota-kota.

Pengertian Barang Barang adalah Merupakan setiap benda baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, bergerak ataupun yang tidak bergerak, yang mempunyai tujuan untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.3

PT CARREFOUR Carrefour adalah pasar swalayan yang bergerak dibidang penjualan barang yang sehari-hari digunakan,dikonsumsi oleh manusia.

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia masih menunjukkan prospek cerah di masa depan. Pertumbuhannya diperkirakan berkisar antara 13-15% untuk Tahun 2011 (Setrawati, 2011). Hal ini juga menunjukkan peta persaingan yang semakin ketat antara peritel asing dan lokal serta antara hipermarket dan minimarket. Saat ini terdapat lebih dari dua juta toko ritel di Indonesia mulai dari toko tradisional sampai dengan hipermarket (Joewono, 2010). Begitu ketatnya persaingan ini sehingga tidak mudah bagi para pemain untuk memenangkannya kecuali dengan strategi yang tepat. Strategi ini dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal. Carrefour Indonesia merupakan salah satu pemain ritel nasional yang telah eksis keberadaannya di Indonesia. Sebagai konsekuensinya mau tidak mau Carrefour harus mampu bersaing dengan cerdas di arena permainan ritel yang ada. Joewono (2010) menekankan bahwa strategi yang digunakan haruslah sesuai dengan format atau konsep dasar dari ritel tersebut. Carrefour datang dengan konsep hipermarket yang mengusung strategi low price dan costumer service-nya. Sama halnya dengan Carrefour, para pesaingnya seperti Giant dan Hypermarket tak mau kalah soal low price dan costumer service. 1.2 Ruang Lingkup Pembahasan dalam makalah ini hanya difokuskan pada penerapan sistem informasi (IT) dalam Supply Chain Management (Sistem Distribusi Barang) di CARREFOUR Khususnya Di Indonesia

1.3 Rumusan Masalah Masalah yang ingin dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Sistem Informasi(IT) Distribusi Barang Pada PT CARREFOUR Khususnya di Indonesia?

1.4 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Untuk Mengetahui Sistem Informasi (IT) Distribusi Barang Pada PT CARREFOUR Khususnya DiIndonesia.5

PT CARREFOUR

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Profil Carrefour Indonesia Carrefour merupakan peritel besar dunia kedua setelah Wal-Mart. Berkantor pusat di Prancis dan telah beroperasi sejak tahun 1957. Didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey dan mampu mendunia dengan cakupan wilayah operasi meliputi Benua Amerika, Benua Asia, dan Benua Eropa. Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, yang juga sebuah hypermarket dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour. Seiring berjalannya waktu komposisi saham Carrefour Indonesia berubah. Sejak April 2010 komposisi saham tunggal terbesar dikuasai perusahaan Indonesia yaitu Trans Corp dengan komposisi saham keseluruhan sebagai berikut:

Trans Corp (40%) Carrefour SA (39%) Onesia BV (11,5%) Carrefour Netherland BV (9,5%)

Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Penggabungan ini memungkinkan Carrefour indonesia untuk meningkatkan kinerja gerai-gerai yang ada di seluruh indonesia, mendapat manfaat dari keahlian karyawan-karyawan Carrefour di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global. Fokus terhadap konsumen ini diterjemahkan dalam 3 pilar utama yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :

Harga yang bersaing Pilihan yang lengkap Harga yang memuaskan7

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan profesional yang siap untuk melayani para konsumen. Konsep toko serba ada merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya fasilitas-fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di gerai-gerai tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja keluarga.

2.2 Penerapan E-Business di Carrefour Indonesia Penerapan E-Business di Carrefour indonesia mulai serius dilakukan pada bulan Juli tahun 2007 (SWA, 2009). Penerapan E-Business ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses bisnis yang ada di Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja antara gerai dan pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk mengelola pelanggan Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour.

2.3 Manajemen Rantai Pasokan Carrefour Indonesia Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan di Carrefour Indonesia tergolong baru. Manajemen rantai pasokan sendiri secara mendasar menghubungkan antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam suatu jaringan. Dalam hal ini Carrefour Indonesia menggunakan perangkat lunak infolog. Sebelum menggunakan perangkat ini Carrefour dan pemasoknya sering mengalami kesulitan. Carrefour mengalami kendala dalam hal menjaga ketersedian stok untuk para pelanggannya sehingga sering mengalami lost of sales. Kondisi ini juga tentunya dialami pemasoknya karena bagaimanapun keseluruhannya merupakan satu mata rantai. Selain mengalami hal yang serupa, pemasok juga harus mengalami kesulitan dalam hal pendistribusian barang karena harus memasok sendiri ke seluruh gerai yang dimiliki Carrefour.

8

Pennggunaan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup signifikan terlihat adalah munculnya distribution center penerimaan barang dari seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke masingmasing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock. Skema seperti terlihat pada Gambar 1. sebagai pusat

Gambar 1. Skema sistem Cross Dock Carrefour Indonesia

Perangkat lunak infolog ini menangani beberapa proses bisnis dalam supply chain management Carrefour yaitu meliputi : a. Inbound Logistics b. Perencanaan dan pengadaan persediaan c. Operasi Gudang d. Outbound Logistics e. Pelaporan Keseluruhannya dimuat dalam 4 modul yang berbeda yang keluarannya berupa laporan yang diperlukan manajemen dan operator sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan teknis dan strategis.

2.4 Inbound Logistics

9

Inbound logistics merupakan aktivitas penerimaan dan penggudangan barang (Porter, 1985). Kegiatan ini meliputi : a. Advanced Shipping Notification (ASN) Kegiatan ini juga dikenal dengan vendor confirmation, yaitu informasi yang diberikan oleh pemasok atau rekanan bisnis eksternal lainnya seputar barangnya yang dipesan termasuk di dalamnya kuantitas yang dipesan. Sebuah ASN dapat berupa konfirmasi pemasukan barang atau pengangkutan, pernyataan pemesanan, atau notifikasi pengiriman. Penggunaan ASN ditujukan untuk memperbaharui dokumen transaksi pembelian seperti purchase order, perjanjian penjadwalan, permintaan transfer persediaan (Altavilla, 2010). Carrefour menggunakan sistem ini untuk menjamin bahwa apa yang dikirim sesuai dengan apa yang dipesan. Hal ini akan menyebabkan kedua belah pihak baik pemasok maupun Carrefour apabila spesifikasi barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan. Pihak Carrefour akan mengalami kerugian karena stok dapat kosong karena barang harus di retur dan pemasok harus menanggung biaya retur dan transportasi.

b. Reservasi Lokasi Revervasi lokasi dalam gudang dilakukan berdasarkan ASN yang diterima gudang dan disesuaikan dengan kode penempatannya di dalam gudang.

c. Various Receipts Proses inbound ini mengangani berbagai proses seperti blind, against ASN, import, local, Stock Transfer, Cross Dock & Back to Back.

d. Fungsi konversi dan penangkapan Barang yang diterima umumnya berupa dalam satuan pack, sementara satuan yang digunakan dalam rangka penyimpanan barang di distribution center Carrefour adalah SKU. Oleh karena itu ketika barang diterima dilakukan pengkonversian satua pack menjadi SKU. Sedangkan penangkapan yang dimaksud adalah proses pengambilan kode dari masin-masing SKU yang telah ditetapkan10

e. Put Away Put away atau dalam istilah mudahnya menempatkan persediaan merupakan sebuah proses memindahkan persediaan dari pengangkut ke gudang penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk pemindahan yang dilakukan di dalam gudang sehingga menjadi lebih efisien. Carrefour menggunakan jenis system directed putaway yang telah terintegrasi dalam perangkat lunak infolog. Keuntungan sistem ini menurut Muehlbauer (2011) adalah sebagai berikut : a. Sistem ini mengikuti aturan penyimpanan dan persediaan untuk

meningkatkan penyimpanan

pemanfaatan

ruang

meningkatkan

kapasitas

b. Sistem ini secara konsisten mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk membuat proses pengangkutan lebih efisien c. Pekerja gudang tidak harus hafal semua produk yang digudangkan untuk menempatkan produk sesuai dengan kotak penyimpanannya d. Sistem ini lebih cepat karena operator tidak perlu melihat kotak penyimpanan untuk barang yang sama. System directerd putaway memang dirancang dalam kerangka untuk penggunaan satu lokasi penyimpanan terpusat (distribution center). Hal ini sesuai dengan apa yang diterapkan Carrefour dalam pengelolaan gudangnya. Setiap item barang memiliki tempat tertentu sesuai dengan tipe paketnya yang dikenali satuannya sebagai SKU (Stock Keeping Unit).

Skema penyimpanannya menggunakan skema pengkodean ABC yang didasarkan pada kecepatan barang. Sederhananya SKU dengan kode A adalah SKU yang dipindahkan lebih sering daripada kode B begitu seterusnya untuk kode C, D, dan seterusnya. Jadi dalam hal ini pengkodean tidak didasarkan pada jenis produknya, berat, dimensi, biaya, pelanggan, maupun pemasoknya.

2.5 Perencanaan dan pengadaan persediaan a. Definisi tingkat persediaan Carrefour menetapkan tingkat persediaan yang diperlukan untuk menjalankan operasional hariannya. Namun memang karena Carrefour sendiri menggunakan sistem cross dock yang bersifat just in time sehingga persedian11

yang ada menjadi sangat minim karena fungsi utama gudang Carrefour adalah untuk meredisribusi produk (SWA. 2009). Definisi tingkat persediaan ini terbagi dalam tiga tingkatan yaitu : 1. Tingkat persediaan minimum, menurut Qfinance.com (Anonim, 2011a) adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di bawah ukuran tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontrol. Perhitungan umumnya adalah :

Reorder Level - (Average rate of Usage x Average lead time)

2. Tingkat persediaan maksimum, menurut Qfinance.com (Anonim 2011b) adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di atas ukuran tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontol dan ukuran aktual yang ditahan digudang harus tidak boleh berlebihan. Perhitungan umumnya adalah :

Reorder level + economic order quantity-minimum rate of usage x minimum lead time

3. Tingkat Reorder, menurut Qfinance.com (Anonim 2011c) adalah ukuran batas yang telah ditetapkan sebagai pemicu dilakukannya pemesanan baru untuk mencukupi persediaan yang ada.

b. Purchase order on vendor/Stock Transfer order ke gudang lain Distribution center yang dimiliki Carrefour terdapat di dua tempat yaitu di Pondok Ungu dan Lebak Bulus. Sehingga dimungkinkan terjadinya stock transfer antara kedua DC tersebut.

Sistem yang digunakan mengontrol proses aliran order para pemasok adalah sistem Central Order Pool (COP). Sistem ini melakukan proses order otomatis dan terpusat berdasarkan posisi stok di gerai dan parameterparameter lain. Untuk melakukan pemesanan barang, Carrefour Indonesia menggunakan sistem Electronic Data Interchange. Jadi secara otomatis jika pemesanan telah dilakukan, pemasok akan menerima purchase order melalui12

web. Bahkan sebagian pemasok telah mengintegrasikan sistem ini dengan sistem ERP mereka (SWA, 2009). 2.6 Operasi Gudang a. Mendefinisi tipe gudang Gudang yang digunakan Carrefour merupka jenis gudang perusahaan yang dimiliki sendiri oleh Carrefour Infonesia. Terdapat dua gudang (distribution center) yaitu DC Pondok Ungu dan DC Lebak Bulus keduanya terhubung dengan 62 gerai hipermarket.

b. Manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume Ukuran gudang memiliki keterbatasan oleh karena itu dibutuhkan pengaturan agar setiap bagiannya dapat termanfaatkan dengan baik.

c. Cycle count dan stock adjustment Cycle count menurut Murray (2011) merupakan suatu solusi perhitungan persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung sejumlah area dalam gudang tanpa harus menghitung keseluruhan persediaan yang ada. Terdapat 3 tipe cycle count yang umum digunakan yaitu : a. Control Group b. Random sampel c. ABC Analysis Carrefour Indonesia dalam hal kemungkinan besar menggunakan ABC Analysis karena pengkodean SKU juga menggunakan sistem ABC.

d. Order Lot/ Batch Control Kontrol yang dilakukan berdasarkan SKU yang telah ditetapkan e. Retur Penjualan Carrefour tidak menanggung retur penjualan, biaya akibat retur penjualan ini dibebankan kepada pemasok sehingga dalam hal ini Carrefour sangat diuntungkan. Ditambah lagi adanya berbagai aturan mengikat lainnya. Outbond Logistics

13

Gambar 2. Outbound Logistics Outbond logistics menurut business dictionary.com (Anonim, 2011) merupakan upaya pergerakan material yang terdiri atas proses penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian barang ke pelanggan. Pelanggan bagi sistem outbound logistics Carrefour yang dimaksud adalah gerai-gerai Carrefour yang tersebar di seluruh Indonesia. Aktivitas outbound logistics meliputi : a. Penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan b. Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkut dan konfirmasi angkut c. Konfirmasi pemuatan dan pengiriman d. Pembuatan invoice dan packs

2.6 Pelaporan Laporan yang dibuat untuk keperluan manajemen dan teknis terdiri atas laporan sebagai berikut : a. Resep dan pengiriman b. Buku besar dan laporan persediaan c. Daftar angkut dan daftar kemas d. Invoice e. Laporan saran lokasi penyimpanan f. Laporan saran persediaan SKU g. Laporan cycle count14

h. Laporan Fullfillment i. Lokasi kosong j. Kartu stok

2.7 Langkah Carrefour di masa depan Prospek pasar ritel yang akan tumbuh terus di masa depan merupakan harapan yang baik untuk pertumbuhan Carrefour Indonesia ke depannya.Carrefour Indonesia dapat tumbuh dengan baik apabila menggunakan strategi yang tepat. Investasi awal di bidang (IT) Sistem Informasi merupakan kebijakan yang tepat. Carrefour dapat meningkatkan efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik dengan berinvestasi lebih serius di bidang (IT) Sistem Informasi yaitu dengan menerapkan e-business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi e-business merupakan perangkat untuk membangung relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.

Konsep yang jelas telah ditunjukkan oleh OBrien (2010) sebagai gambaran bagaimana implementasi e-businees dalam bentuk cross-functional enterprise system. OBrien (2010) memberikan ilustrasi cross-functional enterprise system dalam enterprise application architecture seperti terlihat pada Gambar 3.

15

Gambar 3. Enterprise Application Architecture Gambar 3 menunjukkan bagaimana keterhubungan antar sistem. Sistem yang terhubung, selain tentunya supply chain management(Distribusi Barang) yang telah diterapkan Carrefour, juga termasuk costumer relationship management, knowledge managemen, dan partners relationship management. Keseluruhan sistem ini akan terhubung ke sistem utama yaitu enterprise resource planning yang merupakan tulang punggung dari keseluruhan proses yang ada. Dengan berinvestasi secara optimal di IT ini Carrefour Indonesia akan mampu bersaing lebih baik di masa depan bahkan bukan tidak mungkin menjadi pemimpin pasar ritel di Indonesia.

2.8 Gambar PT Carrefour Dari pertama kali berdiri hingga dengan sekarang,beserta dengan cabang-cabang yang terdapat di wilayah Indonesia.

Carrefour Annecy Dulu :

16

CARREFOUR SEKARANG :

17

a

18

Peta

Kekuasaan

Carrefour:

biru

gelap:

milik

sendiri.

biru

terang:milik

badan

usaha

Cabang-Cabang Carrefour di Indonesia

Di Jakarta Pertama kali berdiri di Cempaka Putih lalu disusul di seberangnya Cempaka Mas. Carrefour yang paling baru dibuka berada di Jalan Ahmad Yani No. 8 Bekasi Selatan, Bekasi, yang telah dibuka tanggal 18 April 2008. terdapat 18 lokasi: Carrefour Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading Carrefour Taman Mini Square Carrefour Kramat Jati Carrefour Cempaka Mas Carrefour Cempaka Putih Carrefour MT Haryono Carrefour Depok Carrefour Mangga Dua Carrefour Ambasador Carrefour Podomoro City19

Carrefour Duta Merlin Carrefour Ratu Plaza Carrefour Lebak Bulus Carrefour Permata Hijau Carrefour Mega Mall Pluit/Pluit Village Carrefour Taman Palem Carrefour Puri Indah Carrefour Cakung (dibuka pada tanggal 17 Desember 2007) Carrefour Buaran, (dibuka pada tanggal 2 Februari 2008) di Jalan Radin Inten I Carrefour Blok M Square Carrefour Bekasi Square Carrefour Emporium Pluit Mall Banten Di Tangerang terdapat 4 lokasi: Carrefour Cikokol Carrefour BSD Carrefour Ciledug Carrefour Daan Mogot, (dibuka pada tanggal 15 Februari 2008) di Jalan Daan Mogot KM 21,5 Carrefour Bintaro Carrefour Ciputat Di Serang terdapat 1 lokasi : Carrefour Ciceri, (dibuka pada tanggal 30 September 2009) di Jalan Ahmad Yani Kota Serang

Bandung Di Bandung terdapat empat lokasi: Carrefour Mollis [1999] Carrefour Sukajadi [2006] Carrefour Kiara Condong [2007] Carrefour Braga [2007]

Semarang Di Semarang terdapat satu lokasi:20

Carrefour DP Mall [2007]

Yogyakarta Di Yogyakarta terdapat satu lokasi: Carrefour Ambarukmo Plaza [2006]

Surabaya Di Surabaya terdapat empat lokasi: Carrefour Golden City (Bundaran Tol Satelit) [2000] Carrefour Krangga - Bubutan [2006] Carrefour ITC Mega grosir [2006] Carrefour Kalimas (grand opening tgl 15 Desember 2007)[2007] Carrefour Rungkut [2008]

Medan, kota kita Di Medan terdapat satu lokasi: Carrefour Plaza Medan Fair [2003]

Palembang Di Palembang tedapat satu lokasi: Carrefour Palembang Square [2005]

Bengkulu TVRI Bengkulu [1999] Makassar Di Makassar terdapat satu lokasi Carrefour Panakukang Square [2005]

Bekasi Di Bekasi terdapat tiga lokasi: Carrefour Blue Mall [2006] Carrefour Cikarang [2007] Carrefour Bekasi Square [(dibuka pada tanggal 18 April 2008) di Jalan Ahmad Yani No. 8 Bekasi Selatan21

Bogor Di Bogor terdapat satu lokasi: Carrefour Cibinong [2007]

Bali Di Bali terdapat satu lokasi: Carrefour Denpasar [2007]

Maluku TVRI Maluku dan Maluku Utara [1998]

22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Carrefour telah ada di Indonesia sejak Tahun 1998 dengan konsep hypermarket. Saat ini telah memiliki lebih dari 60 gerai di Indonesia. Kepemilikan sahamnya dimiliki mayoritas oleh sebuah perusahaan Indonesia yaitu Trans Corp. Carrefour berbisnis dengan tiga pilar utama yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan. Carrefour mulai menerapkan e-business secara serius pada bulan Juli 2007. Diawali dengan investasi perangkat lunak infolog untuk memperbaiki supply chain management Carrefour Indonesia. Penerapannya berdampak pada perubahan sistem distribusi tersentralisasi dengan dibangunnnya distribution center (DC) Lebak Bulus dan Pondok Ungu. Terdapat 5 fungsi supplay chain management yang ditangani perangkat lunak ini yaitu inbound logistics, perencanaan dan pengadaan persediaan, operasi gudang, outbound logistic dan pelaporan. Carrefour harus berani berinvestasi lebih di bidang teknologi informasi untuk menghadapi persaingan di masa depan. Investasi ini ditujukan untuk penerapan ebusiness yang lebih integratif dengan menghubungkan antara supply chain management, costumer relationship management, partnership relationship management, enterprise resource planning dan knowledge management system.

3.2 Saran Pengkajian terhadap Carrefour Indonesia dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengkaji berbagai alternatif sistem dan perangkat lunak yang dapat diterapkan dalam mendukung penerapan e-business yang lebih komperhensif.

23

DAFTAR PUSTAKA

Altavilla G. 2010. Improve Your Delivery Process with Advanced Shipping Notification. http://www.scmexpertonline.com/article.cfm?id=5092 diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011a. Minimum Inventory Level. http://www.qfinance.com/ dictionary/minimuminventory-level diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011b. Maximum Inventory Level. http://www.qfinance.com/ dictionary/maximuminventory-level diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011c. Reorder Level. http://www.qfinance.com/dictionary/reorder-level diakses tanggal 6 Juli 2011.

Anonim. 2011d. Outbond Logistics. http://www.businessdictionary.com/definition/outboundlogistics.html diakses 6 Juli 2011.

Hackathorn R. 2007. Dimensions of Enterprise System : Is the Term Losing its Meaning. http://www.b-eye-network.com/view/6498 diakses tanggal 5 Juli 2011.

Joewono H. 2010. Memenangkan Persaingan di Bisnis Ritel. Majalah Adinfo tanggal 10 Agustus 2010. http://adinfopluit.blogspot.com/2010/08/memenangkan-persaingandi-bisnis-ritel.html diakses tanggal 5 Juli 2011.

Joshi K. 1998. Cross Functional Integration : The Role of Information System. Journal of Information Technology Management, 9(3): pp. 21-29.

Krajewski LJ, Ritzman LP, dan Malhotra MK. 2007. Operation Management Process and Value Chains Eight Edition. Pearson Education Inc., New Jersey.

MuehlbauerB.2011. System Directed Putaway. http://www.distributionstrategies.net/uploads/ System_Directed_Putaway.pdf diakses tanggal 6 Juli 2011.

24

MurrayM. 2011. Cycle Counting in The Warehouse. http://logistics.about.com/od/operational supplychain/a/cycle_counting.htm diakses tanggal 6 Juli 2011. OBrien JA. 2010. Intoduction to Information System : Fiftenth Edition. Mc-Graw Hill, USA. Porter. 1985. The Value Chain. http://www.netmba.com/strategy/value-chain/ diakses tanggal 6 Juli 2011.

SAMS-DCIS. 2011. Management Information System. Handout Kuliah Departemen Komputer dan Sistem Informasi Akademi Sadat.

SetrawatiN.2011.Persaingan

Ritel

Asing

dan

Lokal

'Memanas'

di

2011.

http://finance.detik.com/ read/ 2011/01/07/101334/1541436/1036/persaingan-ritelasing-dan-lokal-memanas-di 2011?f9911033 diakses tanggal 5 Juli 2011 Stock JR dan Lambert DM. 2001. Strategic Logistic Management Fourth Edition. McGrawHill Irwin, Singapore.

SWA. 2009. Majalah Online. Muluskan Distribusi Jutaan Barang. http://swa.co.id/2009/04/ muluskan-distribusi-jutaan-barang/ diakses tanggal 4 Juli 2011

25