Contoh Analisis Swot
-
Upload
chilli-garden -
Category
Documents
-
view
526 -
download
9
Transcript of Contoh Analisis Swot
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut
dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan-penemuan
baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai penggunaan computer.
Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan
kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah.
Sementara pada periode sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk
sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan
produksi lebih ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi
produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental
produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap
serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak memiliki
batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah. Jika sebelumnya produsen
dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya adalah
kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi
mengalir ketempat yang paling menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang
sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen.Dengan demikian, reorentasi konsep perncanaan
strategis sangat diperlukan.
Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidangstudi yang banyak dipelajari
secara seriua dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti
persaingan yang semakin ketat, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan
kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen secara lebih cepat.
Perumahan merupakan kebutuhan utama disamping pangan dan sandang bagi setiap
orang. Perumahan merupakan salah satu unsur pokok kesejahteraan rakyat. Kecuali
merupakan kebutuhan, keadaan perumahan juga mempunyai pengaruh terhadap pembinaan
watak dan kepribadian serta merupakan faktor penting pula terhadap produktivitas kerja
seseorang. Dengan demikian keadaan perumahan yang baik dapat menunjang usaha
pembangunan ekonomi.
Tetapi dilain pihak kemampuan untuk mengusahakan adanya perumahan jang layak
tergantung sekali daripada adanya perkembangan serta pembangunan ekonomi.
Keadaan perumahan di Indonesia masih jauh dari pada mencukupi, dilihat dari pada
jumlah maupun dilihat dari kwalitas/kondisi perumahannya yang sebagian besar belum
memenuhi persyaratan-persyaratan yang layak. jumlah kekurangan lebih terasa dikota-kota
besar karena adanya tingkat urbanisasi yang tjukup tinggi. Kekurangan persyaratan-persyaratan
(kwalitas) perumahan yang layak terdapat terutama dipedesaan dan juga dikota-kota besar
(slums). Kekurangan-kekurangan dibidang perumahan tersebut terutama disebabkan oleh ber-
tambahnya penduduk yang cukup umur untuk menikah. Hal ini disebabkan oleh karena tingkat
kelahiran yang tinggi pada tahun-tahun lima puluhan.
Demikian pula terdapat suatu tingkat urbanisasi, yaitu arus perpindahan penduduk
kekota-kota besar, yang tinggi. Kerusakan selama perang kemerdekaan dan gangguan-
gangguan keamanan memberikan pengaruh pula terhadap kekurangan perumahan ini. Dan yang
terakhir masalah ekonomi dan tingkat kehidupan yang belum meningkat dan kurang
tersedianya fasilitas ataupun sarana-sarana pembangunan perumahan merupakan salah satu
sebab pula. Kekurangan perumahan ini bila tidak ditanggulangi secara baik akan bertambah
parah diwaktu-waktu yang akan datang. Karena kecuali harus mengejar ketinggalan-
ketinggalan yang ada, pembangunan dibidang perumahan harus pula mengikuti
perkembangan jumlah penduduk.
Masalah perumahan dapat dibagi mengenai perumahan kota dan perumahan daerah
pedesaan. Mengenai perumahan kota dapat dibagi pula mendjadi masalah perumahan kota-kota
besar dan masalah perumahan kota-kota kecil. Mengenai perumahan kota-kota besar
jumlahnya ditandai oleh sangat kurangnya jumlah rumah yang ada dibandingkan dengan
banjaknya penduduk.
Kecuali itu banjaknya rumah-rumah yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan
kehidupan dan pembangunan yang layak, yaitu perkampungan-perkampungan dipinggir kota dan
gubuk-gubuk liar didalam kota. Demikian pula terdapat kesulitan-kesulitan mengenaitanah,
fasilitas air minum, keadaan penerangan, kesehatan lingkungan dan sebagainya. juga dapat
disebutkan adanya perbedaan yang besar antara biaya pembangunan atau sewa dalam bentuk
kontrak sesuatu rumah dengan kemampuan penduduk kota pada umumnya. Mengenai masalah
perumahan dikota-kota kecil secara relatief keadaannya lebih baik daripada kota-kota besar,
namun masalah kota besar juga sudah timbul disini. Masalah perumahan pedesaan
kekurangannya terletak terutama kepada kwalitas dalam arti kata kurangnya persyaratan-
persyarataan tehnik dan konstruksi rumah. Demikian pula kalau diperhatikan, persyaratan-
persyaratan sosial, fasilitas kesehatannya masih buruk.
Kekurangan akan perumahan dikota-kota mempunyai hubungan dengan tingkat
pertumbuhan sosial-ekonomi didesa-desa. Kekurangankekurangan rumah dikota, adalah sangat
besar dan sifatnya mendesak.Ini disebabkan terutama oleh pertambahan .penduduk kota jang
pesat karena adanya proses urbanisasi. Mengalirnya penduduk desa kekota-kota, sedemikian itu
menunjukkan masih kurang adanya keseimbangan sosial-ekonomi antara desa-desa dan kota-
kota.
Sebaliknya ada kegiatan-kegiatan .pembangunan bidang perumahan dikota-kota
dapat menimbulkan atau meningkatkan produksi bahan-bahan bangunan didesa-desa.
Hal ini akan memperluas lapangan kerja dan juga berarti neningkatkan pendapatan
masyarakat desa. Secara tidak langsung berarti pula membantu pemecahan masalah
perumahan didesa-didesa, oleh karena masalah perumahan-perumahan desa tersebut
disebabkan terutama oleh tingkat pendapatan yang rendah.
Suatu masalah lain yang masih perlu dikembangkan ialah perencanaan kota.
Perencanaan kota meliputi perencanaan pengggunaan tanah untuk tempat-tempat perumahan,
tempat-tempat niaga, daerah industri, jaringan transport, tempat-tempat rekreasi dan lain-lain
dari sesuatu kota. Perencanaan kota ini sudah dimulai diberbagai kota besar, namun hasilnya
masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dengan perencanaan kota. Pengaturan serta
penyelenggaraan masalah perumahan akan dapat dilaksanakan secara lebih baik.
Pembiayaan merupakan salah satu masalah perumahan yang paling sulit. Seperti telah
disebutkan terdapat perbedaan jang besar antara biaya pembangunan atau sewa rumah
dengan kemampuan penduduk kota pada umumnya.
Hal ini tidak memberikan stimulasi pembangunan perumahan-perumahan yang
ditujukan kepada masyarakat yang penghasilannya sedang atau rendah. Untuk beberapa
golongan masyarakat tertentu seperti sebagian pegawai negeri dan karyawan dari perusahaan-
perusahaan negara maupun swasta, penyediaan perumahan dilaksanakan oleh Pemerintah bagi
Pegawai Negeri dan perusahaan-perusahaan tertentu bagi karyawannya. Pemecahan lain
dibidang pembiayaan pembangunan perumahan akan diusahakan.
Kecuali perencanaan kota dibidang peraturan dan ketentuan mengenai perumahan masih
banyak yang perlu disempurnakan. Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang sekarang
ada belum dapat memberikan tertib perumahan (housing peace) secara baik. Lagi pula tidak
terdapat peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan tentang sewa, sewa-beli, pembelian
sedemikian rupa sehingga menstimulir pembangunan perumahan ini.
Kecuali itu masih banyak terdapat kesimpang-siuran kewenangan antara berbagai badan
pemerintahan mengenai perumahan ini, misalnya saja, antara Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Sosial, Kota-Praja dan lain-lain instansi. Dalam hal ini juga diperlukan
perbaikan-perbaikan secara.menyeluruh.
Masalah perumahan kota-kota maupun perumahan daerah pede- saan
yang mempuyai hubungan erat dan pengaruh timbal-balik akan diatur dan
diarahkan melalui suatu pola, yaitu tata-kota dan tata daerah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka pembangunan bidang
perumahan mencakup berbagai persoalan termasuk dalam bidang tugas Pemerintah
Pusat maupun Daerah, bidang usaha swasta dan massarakat sendiri. Didalam
perencanaan bidang perumahan, masalah-masalah maupun pemecahannya akan
dikelompokkan dalam klasifikasi perumahan kota, perumahan desa serta tata-kota
dan daerah.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Untuk memenuhi tantangan, membutuhkan analisis perencanaan strategis.yang bertujuan
untuk memperoleh keunggulan bersaing, dan juga perusahaan mempunyai pengamatan berbagai
konsep atau literature, teknik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigm yang dapat dipakai
sebagai landasan untuk menyusun perencanaan strategis. Suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.
Proses ananlisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis.
1.3. TUJUAN
Tujuan utama perencanaan strategis ialah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif
kondisi-kondisi eksternal dan internal, sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor,
dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan
memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari
sumber daya yang ada.
\
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Visi – Misi, Nilai dan Tujuan Dari Perumahan.
1. Visi Perumahan:
Ingin menjadi suatu perusahan perumahan yang mandiri dan profesional serta menjunjung tinggi
etika bisnis dengan menunjukkan kemampuan yang handal.
2. Misi Perumahan:
Dengan sumber daya manusia yang profesional, berpengalaman, berjiwa jujur, percaya diri akan
membentuk suatu wadah yang solid untuk dapat menuju tujuan yang diharapkan.
3. Nilai kinerja Perumahan :
kepercayaan
bekerja dalam suasana harmonis, memperlakukan sesama dengan tulus dan hormat serta percaya
akan kemampuan bersama dalam mencapai tujuan bersama.
Transparasi
Bekerja dengan integritas tinggi dan saling terbuka dan jujur atas kenerja pribadi dan kinerja tim,
mengakui kesuksesan yang telah dicapai serta kelemahan-kelemahan yang harus ditingkatkan.
Kerjasama
Memberikan kontribusi yang significan sebagai individu, namun setiap bekerjasama dalam tim
dan saling berbagi kreatuvitas, inovasi dan sukses. Sebagai anggota tim turut serta dalam proses
pengambilan keputusan bagi kepentingan perseroan.
4. Tujuannya Perumahan adalah :
Menjadi suatu perumahan yang berambisi untuk maju dan berkembang di masa datang dan
kokoh, serta dipercaya oleh berbagai kalangan dunia bisnis, mitra pemerintah serta masyarakat
umum lainnya.
2.2. MERUMUSKAN LINGKUNGAN INTERNAL
NO STRENGTH NO WEAKNESS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Harga
Strategi yang digunakan
Pemasaran perumahan
Promosi
Penerangan
Sistem air
Sistem drainase
Sistem keamanan
Jumlah bangunan
Kualitas bangunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Letak perumahan
Fasilitas yang disediakan
Variasi bangunan
Tipe rumah
Pengelolaan sampah
Kualitas tenaga kerja
Kuantitas tenaga kerja
Sistem manajemen
klasifikasi konsumen
Teknologi yang digunakan
Keterangan :
Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam)
dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini
paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS
(Intenal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan Faktor-Faktor strategis
internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.
Selanjutnya, suatu perencanaan strategis dikembangkan, manajemen puncak perlu
menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari
struktur perusahaan (corporate’s structure), budaya perusahaan (corporate’s culture),dan
sumber daya perusahaan (corporate’s resources).
2.3. PENGELOMPOKKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
NO OPPORTUNITY NO THREATH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kebijakan pemerintah
Kestabilan ekonomi
Belum ada perumahan BTN di
lingkungan sekitar
Lingkungan asri
Inovasi baru
Jumlah konsumen banyak
Kualitas tanah
Inovasi baru
Udara segar
Air tanah baik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Undang-undang
Tingkat pendapatan masyarakat yang
rendah
Daya beli masyarakat rendah
Transportasi
Populasi penduduk sekitar sedikit
Topografi tanah
Jauh dari pusat kota
Perumahaan lain yang letaknya strategis
Budaya masyarakat
Akses komunikasi
Keterangan :
2. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
3. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui factor strategi
eksternal EFAS (eksntenal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan Faktor-
Faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Opportunity and Threath perusahaan.
Sebelum strategi diterapkan, perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan
eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman atau (Opportunity and
Treath).
2.4. BAGAN SWOT ANALISYS
PERUMAHAN
KOTA
STRENGTH WEAKNESS
1. Harga 1. Letak perumahan2. Pemasaran perumahan 2. Teknologi yang
digunakan3. Strategi yang digunakan 3. Variasi bangunan4. Kualitas bangunan 4. Tipe rumah5. Promosi 5. Pengelolaan sampah
OPPORTUNITY SO1. Harga – Belum ada perumahan
BTN di daerah sekitar2. Pemasaran perumahan –
Kestabilan ekonomi3. Strategi yang digunakan –
Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
4. Kualitas bangunan – Lingkungan asri
5. Promosi – kestabilan ekonomi
WO :1. Letak perumahan –
Lingkungan asri2. Teknologi yang digunakan –
Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
3. Variasi bangunan – Kestabilan ekonomi
4. Tipe rumah – Lingkungan asri5. Pengelolaan sampah – Jumlah
konsumen banyak
1. Kestabilah ekonomi
2. Lingkungan asri3. Jumlah konsumen banyak4. Inovasi baru
5. Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
THREATH ST :1. Harga – Topografi tanah
2. Pemasaran perumahan – Jauh dari pusat kota
3. Strategi yang digunakan – Perumahan lain yang letaknya strategis
4. Kualitas bangunan lain strategis.
5. Promosi tomografi tanah
WT :1. Letak perumahan – Topografi
tanah2. Teknologi yang digunakan –
Jauh dari pusat kota3. Variasi bangunan – jauh dari
pusat kota4. Tipe rumah – Topografi tanah5. Pengelolaan sampah – Daya
beli masyarakat rendah
1. Perumahan lain yang letaknya strategis2. Topografi tanah
3. Jauh dari pusat kota
4. Daya beli masyarakat rendah5.tingkat pendapatan masyarakat rendah
I. ISU STRATEGIS SO
ANALISIS ISU STRATEGISS 1 – O 1 Harga – Kestabilan ekonomi
Bagaimana menentukan harga produk dalam kestabilan ekonomi, agar dapat diterima konsumen?
S 1 – O 2 Harga – Lingkungan asriBagaimana cara memanfaatkan harga dengan kondisi lingkungan perumahan yang masih asri?
S 1 – O 3 Harga – Jumlah konsumen banyakBagaimana menentukan harga pada saat jumlah konsumen banyak?
S 1 – O 4 Harga – Inovasi baruBagaimana perubahan harga dapat merangsang inovasi baru produk?
S 1 – O 5 Harga – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana menciptakan harga di wilayah yang belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
S 2 – O 1 Pemasaran perumahan – Kestabilan ekonomiBagaimana pola pemasaran perumahan dalam kestabilan ekonomi pasar?
S 2 – O 2 Pemasaran perumahan – Lingkungan asriBagaimana melakukan pemasaran perumahan yang memiliki lingkungan asri?
S 2 – O 3 Pemasaran perumahan – Jumlah konsumen banyakBagaimana melakukan pemasaran perumahan dengan jumlah konsumen banyak?
S 2 – O 4 Pemasaran perumahan – Inovasi baruBagaimana pemasaran perumahan dapat mendongkrak inovasi baru yang dilakukan?
S 2 – O 5 Pemasaran perumahan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana metode pemasaran perumahan di wilayah yang belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
S 3 – O 1 Strategi yang digunakan – Kestabilan ekonomiBagaimana mengaplikasikan strategi yang digunakan perusahaan ke dalam kestabilan ekonomi yang terjadi di pasar?
S 3 – O 2 Strategi yang digunakan – Lingkungan asriBagaimana menggabungkan strategi yang digunakan dengan lingkungan asri perumahan untuk mendongkrak penjualan?
S 3 – O 3 Strategi yang digunakan – Jumlah konsumen banyakBagaimana strategi yang digunakan agar dapat menarik jumlah konsumen yang banyak untuk memiliki perumahan?
S 3 – O 4 Strategi yang digunakan – Inovasi baruBagaimana inovasi baru yang diciptakan bisa sejalan dengan strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penjualan?
S 3 – O 5 Strategi yang digunakan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana strategi yang digunakan untuk menghadapai pasar yang belum
ada perumahan di daerah sekitarnya? S 4 – O 1 Kualitas bangunan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana cara meningkatkan kualitas bangunan perumahan dalam kestabilan ekonomi untuk menaikan penjualan?
S 4 – O 2 Kualitas bangunan – Lingkungan asriBagaimana memanfaatkan kualitas bangunan yang baik dan lingkungan asri sekitar sebagai nilai tambah dalam penjualan perumahan?
S 4 – O 3 Kualitas bangunan – Jumlah konsumen banyakBagaimana memposisikan kualitas bangunan perumahan terhadap pasar pada saat jumlah konsumen banyak?
S 4 – O 4 Kualitas bangunan – Inovasi baruBagaimana meningkatkan kualitas bangunan dengan cara melakukan inovasi baru?
S 4 – O 5 Kualitas bangunan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana memberikan kualitas bangunan perumahan pada wilayah yang belum ada perumahan di daerah sekitar, agar dapat menarik minat konsumen?
S 5 – O 1 Promosi – Kestabilan ekonomiBagaimana melakukan promosi pada saat kestabilan ekonomi pasar berlangsung agar dapat meningkatkan penjualan?
S 5 – O 2 Promosi – Lingkungan asriBagaimana melakukan promosi lingkungan asri perumahanuntuk meningkatkan penjualan?
S 5 – O 3 Promosi – Jumlah konsumen banyakBagaimana melakukan promosi pada saat jumlah konsumen banyak?
S 5 – O 4 Promosi – Inovasi baruBagaimana cara melakukan promosi dengan inovasi baru yang diciptakan agar dapat diterima konsumen?
S 5 – O 5 Promosi – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana melakukan promosi perumahan yang wilayahnya belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
II. SU STRATEGIS WO
ANALISIS ISU STRATEGISW1 – O1 Letak perumahan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana mempromosikan letak perumahan yang jauh dari pusat kota pada saat kestabilan ekonomi berlangsung?
W1 – O2 Letak perumahan – Lingkungan asriBagaimana menjual perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota tetapi memiliki lingkungan asri di sekitarnya?
W1 – O3 Letak perumahan – Jumlah konsumen banyakBagaimana cara menarik minat konsumen agar tertarik pada perumahan yang letak perumahan itu jauh dari pusat kota, pada saat jumlah konsumen banyak?
W1 – O4 Letak perumahan – Inovasi baruBagaimana letak perumahan yang jauh dari pusat kota bisa menjadi inovasi baru untuk menarik minat konsumen?
W1 – O5 Letak perumahan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana letak perumahan dan wilayah perumahan yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya, agar bisa menjadi nilai jual kepada konsumen?
W2 – O1 Teknologi yang digunakan – Kestabilan ekonomiBagaimana memanfaatkan teknologi yang digunakan agar mampu bersaing di pasar yang kestabilan ekonominya terjaga?
W2 – O2 Teknologi yang digunakan – Lingkungan asriBagaimana agar teknologi yang digunakan dan lingkungan asri perumahan dapat menarik minat konsumen?
W2 – O3 Teknologi yang digunakan – Jumlah konsumen banyakBagaimana cara meningkatkan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari jumlah konsumen yang banyak?
W2 – O4 Teknologi yang digunakan – Inovasi baruBagaimana cara memanfaatkan tekonologi yang digunakan untuk menciptakan inovasi baru produk?
W2 – O5 Teknologi yang digunakan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana mengaplikasikan teknologi yang digunakan dalam perumahan yang belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
W3 – O1 Variasi bangunan – Kestabilan ekonomiBagaimana membuat variasi bangunan yang menarik dalam kestabilan ekonomi pasar, sehingga dapat menarik minat konsumen?
W3 – O2 Variasi bangunan – Lingkungan asriBagaimana memadukan variasi bangunan dengan lingkungan asri sekitar perumahan untuk meningkatkan penjualan?
W3 – O3 Variasi bangunan – Jumlah konsumen banyakBagaimana menetapkan variasi bangunan perumahan agar mampu bersaing pada saat jumlah konsumen banyak?
W3 – O4 Variasi bangunan – Inovasi baru
Bagaimana membuat variasi bangunan yang sekaligus merupakan inovasi baru produk?
W3 – O5 Variasi bangunan – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana membuat variasi bangunan yang menarik untuk tempat yang belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
W4 – O1 Tipe rumah – Kestabilan ekonomiBagaimana tipe rumah yang sesuai dengan pasar yang kestabilan ekonominya selalu berubah setiap saat?
W4 – O2 Tipe rumah – Lingkungan asriBagaimana tipe rumah dapat serasi dengan lingkungan asri sekitar, sehingga dapat meningkatkan penjualan?
W4 – O3 Tipe rumah – Jumlah konsumen banyakBagaimana menyediakan tipe rumah yang dapat memenuhi permintaan di saat jumlah konsumen banyak?
W4 – O4 Tipe rumah – Inovasi baruBagaimana membangun tipe rumah yang dapat menggebrak pasar, dengan inovasi baru yang dilakukan?
W4 – O5 Tipe rumah – Belum ada perumahan di daerah sekitarBagaimana agar tipe rumah yang dibangun bisa diterima di wilayah yang belum ada perumahan di daerah sekitarnya?
W5 – O1 Pengelolaan sampah – Kestabilan ekonomiBagaimana pengelolaan sampah bisa menjadi daya tarik untuk menarik konsumen pada saat kestabilan ekonomi pasar terjaga?
W5 – O2 Pengelolaan sampah – Lingkungan asriBagaimana membuat pengelolaan sampah dan lingkungan asri perumahan menjadi aset jual perusahaan?
W5 – O3 Pengelolaan sampah – Jumlah konsumen banyakBagaimana membuat pengelolaan sampah sebagai nilai perumahan dengan jumlah konsumen banyak?
W5 – O4 Pengelolaan sampah – Inovasi baruBagaimana menggunakan pengelolaan sampah sebagai media melakukan inovasi baru, sehingga dapat meningkatkan penjualan?
W5 – O5 Pengelolaan sampah – Belum ada perumahan di daerah sekitar
III. ISU STRATEGIS ST
ANALISIS ISU STRATEGISS1 – T1 Harga – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana menentukan harga yang bisa bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
S1 – T2 Harga – Topografi tanahBagaimana membuat harga mampu bersaing dengan topografi tanah perumahan yang berbukit-bukit?
S1 – T3 Harga – Jauh dari pusat kotaBagaimana menaikan harga dengan kondisi perumahan yang jauh dari pusat kota?
S1 – T4 Harga – Daya beli masyarakat rendahBagaimana cara menetapkan harga dengan keadaan daya beli masyarakat rendah, sehingga dapat diterima konsumen?
S1 – T5 Harga – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana cara menstabilkan harga untuk tingkat pendapatan masyarakat rendah?
S2 – T1 Pemasaran perumahan – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana strategi pemasaran perumahan yang jauh dari pusat kota, di atas perumahan lain yang letaknya strategis?
S2 – T2 Pemasaran perumahan – Topografi tanahBagaimana melakukan pemasaran perumahan yang topografi tanahnya berbukit?
S2 – T3 Pemasaran perumahan – jauh dari pusat kotaBagaimana pemasaran perumahan dapat meningkatkan penjualan perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
S2 – T4 Pemasaran perumahan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana pemasaran perumahan dapat menarik minat konsumen di tengah daya beli masyarakat yang rendah?
S2 – T5 Pemasaran perumahan – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana melakukan pemasaran perumahan di tempat yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
S3 – T1 Strategi yang digunakan – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana cara memaksimalkan strategi yang digunakan agar dapat menghadapi pesaing perumahan lain yang letaknya strategis?
S3 – T2 Strategi yang digunakan – Topografi tanahBagaimana cara memaksimalkan strategi yang digunakan untuk menarik konnsumen dari perumahan yang memiliki topografi tanah yang berbeda?
S3 – T3 Strategi yang digunakan – Jauh dari pusat kotaBagaimana memakai strategi yang digunakan untuk menjual perumahan yang jauh dari pusat kota?
S3 – T4 Strategi yang digunakan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana meningkatkan strategi yang digunakan untuk menghadapi daya beli masyarakat yang rendah?
S3 – T5 Strategi yang digunakan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana menjalankan strategi yang digunakan agar dapat menarik konsumen di mana tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
S4 – T1 Kualitas bangunan – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana cara memaksimalkan kualitas bangunan guna bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
S4 – T2 Kualitas bangunan – Topografi tanahBagaimana menetapkan kualitas bangunan yang baik yang sesuai dengan topografi tanahnya, dengan biaya yang efisien?
S4 – T3 Kualitas bangunan – Jauh dari pusat kotaBagaimana meningkatkan kualitas bangunan dengan biaya yang tetap, dengan kondisi perumahan yang jauh dari pusat kota?
S4 – T4 Kualitas bangunan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana menentukan kualitas bangunan yang baik bagi tempat yang daya beli masyarakatnya rendah?
S4 – T5 Kualitas bangunan – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana agar kualitas bangunan baik dapat terjangkau oleh pasar yang tingkat pendapatannya rendah?
S5 – T1 Promosi – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana strategi promosi yang dilakukan, untuk menghadapi perumahan lain yang letaknya strategis?
S5 – T2 Promosi – Topografi tanahBagaimana promosi dapat meningkatkan penjualan perumahan yang topografi tanahnya bergelombang?
S5 – T3 Promosi – Jauh dari pusat kotaBagaimana menarik minat konsumen dengan promosi, agar tertarik dengan perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
S5 – T4 Promosi – Daya beli masyarakat rendahBagaimana melakukan promosi perumahan terhadap wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
S5 – T5 Promosi – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana melakukan promosi perumahan terhadap wilayah yang tingkat pendapatannya rendah?
IV. ISU STRATEGIS WT
ANALISIS ISU STRATEGISW1 – T1 Letak perumahan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana mensiasati letak perumahan yang jauh dari pusat kota, agar dapat mengungguli perumahan lain yang letaknya strategis?
W1 – T2 Letak perumahan – Topografi tanahBagaimana meningkatkan penjualan perumahan yang letak perumahan yang jauh dari pusat kota dan topografi tanah yang bergelombang?
W1 – T3 Letak perumahan – Jauh dari pusat kotaBagaimana letak perumahan yang jauh dari pusat kota untuk dapat mengambil alih pasar?
W1 – T4 Letak perumahan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana agar letak perumahan yang jauh dari pusat kota, dapat diterima di wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W1 – T5 Letak perumahan – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana memaksimalkan letak perumahan yang jauh dari pusat kota, untuk mendapatkan konsumen yang tingkat pendapatannya rendah?
W2 – T1 Teknologi yang digunakan – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana menjadikan teknologi yang digunakan menjadi komoditas untuk bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
W2 – T2 Teknologi yang digunakan – Topografi tanahBagaimana mengoperasikan teknologi yang digunakan untuk menanggulangi topografi tanah yang bergelombang?
W2 – T3 Teknologi yang digunakan – Jauh dari pusat kotaBagaimana mengoperasikan teknologi yang digunakan di perumahan yang jauh dari pusat kota?
W2 – T4 Teknologi yang digunakan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk menaikan penjualan pada konsumen yang daya beli masyarakatnya rendah?
W2 – T5 Teknologi yang digunakan – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana cara mengenalkan teknologi yang digunakan kepada konsumen yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
W3 – T1 Vaiasi bangunan – Perumahan lain yang letaknya strategisBagaimana membuat variasi bangunan yang mampu bersaing dengan perumahan lain yang letaknnya strategis?
W3 – T2 Variasi bangunan – Topografi tanahBagaimana membuat variasi bangunan yang sesuasi dengan topografi tanah perumahan?
W3 – T3 Variasi bangunan – Jauh dari pusat kotaBagaimana menjadikan variasi bangunan agar dapat menjadi ikon perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W3 – T4 Variasi bangunan – Daya beli masyarakat rendahBagaimana pengaruh variasi bangunan terhadap penjualan yang daya beli masyarakatnya rendah?
W3 – T5 Variasi bangunan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana membuat variasi bangunan untuk kelas pasar yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
W4 – T1 Tipe rumah – Perumahan lain yang letaknya strategisApakah tipe rumah yang disediakan mampu bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
W4 – T2 Tipe rumah – Topografi tanahBagaimana menyediakan bahan baku yang murah untuk membangun perumahan dengan tipe rumah yang diinginkan berdasarkan topografi tanahnya yang bergelombang?
W4 – T3 Tipe rumah – Jauh dari pusat kotaTipe rumah yang bagaimana yang sesuai untuk perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W4 – T4 Tipe rumah – Daya beli masyarakat rendahBagaimana membangun tipe rumah yang sesuai untuk wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W4 – T5 Tipe rumah – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana menyediakan tipe rumah untuk wilayah yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
W5 – T1 Pengelolaan sampah – perumahan lain yang letaknya stgrategisBagaimana strategi pengelolaan sampah agar dapat mengalahkan perumahan lain yang letaknya strategis?
W5 – T2 Pengelolaan sampah – Topografi tanahApa kendala pengelolaan sampah di perumahan yang topografi tanahnya bergelombang?
W5 – T3 Pengelolaan sampah – Jauh dari pusat kotaBagaimana cara mengatur transportasi pengelolaan sampah perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W5 – T4 Pengelolaan sampah – Daya beli masyarakat rendahApakah sistem pengelolaan sampah perumahan dapat mempengaruhi penjualan di wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W5 – T5 Pengelolaan sampah – Tingkat pendapatan masyarakat rendahBagaimana agar pengelolaan sampah perumahan tidak membebani bagi konsumen di mana tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara keseluruhan Perumahan saat ini merupakan yang cukup sukses dalam jenis usaha
Perumahan, sebuah jenis usaha yang bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu
bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai
tambah.hal ini ditunjukan dengan semakin besarnya market share yang dimiliki serta
peningkatan penjualan secara terus menerus sepanjang tahun. Selain itu, ini didukung oleh
kekuatan internal yang cukup baik, seperti dukungan sumber daya manusia, dukungan
manajemen yang baik, kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan konsumen, serta
harga pokok yang cukup bersaing. Keunggulan Perumahan saat ini ialah memiliki kesempatan
untuk menikmati masa pertumbuhan yang cukup lama sehingga dapat memperoleh keuntungan
secara terus menerus seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya daya
beli masyarakat.
Tetapi setiap sehebat apa pun tetap akan memiliki ancaman dan tekanan persaingan serta
kondisi eksternal yang kadang-kadang sulit untuk diantisipasi. Selain itu pesaing lain ada yang
melakukan penggabungan usaha untuk mencapai sinergi bisnis yang lebih besar. Karena itu,
untuk menghadapi persaingan global, Perusahaan Perumahan harus lebih agresif dalam merebut
konsumen untuk mempertahankan market share. Strategi yang bisa diterapkan adalah strategi
integrasi horizontal, efisiensi biaya serta pemanfaatan teknologi tinggi untuk sistem
pengendalian, sistem informasi pemesanan pembelian, sistem pembayaran, dan sistem
pemesanan. Semua itu harus diarahkan untuk kepuasan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy, 1997, Riset Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka UtamaRangkuti, Freddy, dalam JURNAL EKONOMI PERUSAHAAN, Volume 3 no.2, Edisi Oktober 1996, diterbitkan oleh STIE IBII.Craven, Hills & Woodruf, 1980 Marketing Decision Marking.Andrwes, K.R., 1980 The Concept Of Corporate StrategiIgor, Arsoff H,. 1984 Implanting Strategic Manajement.