commit to user - digilib.uns.ac.id/Pengaruh...Disusun Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi...
Transcript of commit to user - digilib.uns.ac.id/Pengaruh...Disusun Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH LAPORAN PAJAK TERHADAP EARNING
PERUSAHAAN PADA MASA YANG AKAN DATANG
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur BEI
Tahun 2008- 2010)
SKRIPSI
Disusun Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh:
Andhika Priyatmoko
NIM. F 1308507
PROGRAM S-1 SWADANA TRANSFER JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
ü Keluarga besar H. Sugito (Alm), yang telah memberikan
support tak terbatas untuk menyelesaikan kuliah S1
ü Teman-teman semua yang telah memberikan dukungan
moral dan spiritual selama kuliah
ü Salam Merah Putih....!!!!
ü Nurul Puspitasari Rahayu, S.E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN MOTTO
v Berbuat...!!! Hanya dengan begitu kita dapat membuat mungkin yang tadinya tidak mungkin
v Resep sukses : adalah hasil dari persiapan + kerja keras +
belajar dari kegagalan. v Semua orang pernah melakukan salah, kita harus cukup dewasa
untuk memaafkannya, tapi kita selalu bisa memilih untuk tidak lagi mempercayainya.
v Salam Merah Putih .......!!!!!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH LAPORAN PAJAK
TERHADAP EARNING PERUSAHAAN PADA MASA YANG AKAN
DATANG (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI
TAHUN 2008 – 2010)” sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, M., S. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si, Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si, Ak. Selaku pembimbing skripsi atas semua
kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk mencapai
hasil yang terbaik.
4. Dosen serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,
terimakasih atas atas semua ilmu dan bantuan yang telah diberikan.
5. Keluargaku (Ibu, Mas Henry, Mbak Desi, Bu Rum, Pak Noto, Pak Ping, Bulik
Titut, Bu Amik, Dik Nano) yang selalu memberikan dukungan, kepercayaan,
dan doa.
6. Teman-teman seperjuangan swadana akuntansi 2008. Terima kasih buat
keceriaan, kebersamaan dan dukungannya buat aku.
7. Teman-teman “Devira Residence” yang sangat mendukung saya (Candra
Ardya, Irwan Nurdiyanto, Fajar Setya Pradana, Andika Putra Gulfany, Dani
Dynamika).
8. Teman-teman “Glodhag” (Pak Dian, Pak Agus, Pak Cholis, Pak Galih,
Selepan, Eko, Ajie’, Frenky, Inke, Mufi, Ovi, Gusti, Tiyas).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
9. Nurul Puspitasari Rahayu, S.E, bingung kata-kata apa yang pas buat nulis
“tentangmu”.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan
demi perbaikan yang berkelanjutan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, Juni 2012
Andhika Priyatmoko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABTRAK .............................................................................................................. ii
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ....................................................................... 8
1. Pertumbuhan Laba ............................................................. 8
2. Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal .............. 9
a. Beda Permanen ............................................................. 11
b. Beda Temporer ............................................................. 12
B. Hipotesis ................................................................................. 12
C Kerangka Teoritis ................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data ............... 23
B. Variabel dan Pengukuran Variabel ....................................... 24
C. Metode Analisis Data ............................................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data ....................................................... 34
B. Statistik Deskriptif .................................................................. 35
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 36
D. Pengujian Hipotesis ................................................................ 40
E. Pembahasan ............................................................................. 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 45
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 46
C. Saran ....................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Hubungan Antara Penghasilan Sebelum Pajak Menurut Pembukuan dengan Penghasilan Kena Pajak ………………….. 11 Gambar II. 2 Kerangka Pemikiran …………………………………………. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel................................................................. 34
Tabel IV.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 35
Tabel IV.3 Uji Normalitas Data ............................................................................ 37
Tabel IV.4 Uji Multikoloneritas............................................................................ 38
Tabel IV.5 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 39
Tabel IV.6 Uji Autokorelasi .................................................................................. 40
Tabel IV.7 Pengaruh yang Diberikan Secara Bersama-sama Variabel
Bebas Terhadap Variabel Terikat ...................................................... 41
Tabel IV.8 Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ...................... 42
Tabel IV.9 Uji Determinasi .................................................................................. 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH LAPORAN PAJAK TERHADAP EARNING PERUSAHAAN PADA MASA YANG AKAN DATANG
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur BEI Tahun 2008- 2010)
Oleh :
Andhika Priyatmoko NIM. F 1308507
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan permanen
dari book tax differences yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan laba dan untuk mengetahui Apakah perbedaan temporer dari book tax differences yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey. Target populasi penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008 hingga 2010. Sampel diambil sebanyak 50 perusahaan manufaktur yang hingga saat penelitian penelitian dilakukan masih listing.
Berdasarkan hasil analisis model struktural (SPSS) yang menguji hipotesis dalam penelitian ini disimpulkan bahwa beda temporer dan beda permanen dengan variabel kontrol arus kas operasional, akrual dan ROA baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur.
Dari hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan maka hal yang dapat disarankan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah untuk penelitian kedepannya diharapkan dapat menggunakan sample yang lebih besar dan lebih luas. Jenis perusahaan yang digunakan tidak hanya perusahaan manufaktur namun juga perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Variabel moderator yang digunakan dapat dengan variable lain sehingga hasil penelitian dapat lebih objektif.
Kata kunci : Beda Tetap, Beda Temporer, Perubahan Laba, Arus Kas, dan ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
THE INFLUENCE OF CORPORATE TAXES ON EARNING REPORTS ON THE FUTURE ( CASE STUDY IN SEVERAL
MANUFACTURING COMPANIES BEI 2008- YEAR 2010 )
Andhika Priyatmoko
NIM. F 1308507
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the existence of a permanent tax differences from the book that give influence on the differences of growth in profit and to find out whether the temporary differences from the book tax differences which give influence on the growth of profits.
This research is causal research survey method. The Target population of this research is a company listing in the Indonesia stock exchange in the period 2008 to 2010. Samples taken as much as 50 companies manufacturing a peneitian research done to date are still listing.
Based on the results of the analysis of structural model (SPSS) to test the hypothesis in this study it was concluded that different temporary and permanent difference with variable controls the operational cash flow, accruals and ROA either directly or indirectly give effect to changes in earnings on manufacturing company.
From the results of the discussion and research done then it can be suggested by the researchers concerned with research is to study the future, expected to be able to use the larger sample and broader. Type of company used not only manufacturing companies but also other companies listed on the Indonesia stock exchange and moderator Variables can be used with other variable so that research results can be more objective.
Key Words : Different fixed, different temporary, change profit, cash flow, and
ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penggerak pembangunan yang sedang dilaksanakan adalah
adanya sumbangan masyarakat sebagai warga negara. Sumbangan tersebut
diwujudkan dalam bentuk pajak yang dibayarkan kepada pemerintah. Pada
saaat ini di Indonesia secara umum pajak dapat dibagi menjadi pajak
perseorangan dan pajak perusahaan. Sumbangan pajak yang lebih besar
diberikan oleh perusahaan dimana pada pajak perusahaan tersebut terdapat
tidak hanya satu jenis pajak. Pajak yang dibebankan kepada perusahaan
diantaranya adalah pajak pertambahan nilai, pajak barang pajak usaha, dan
lain-lain. Dalam pembayaran pajak tersebut perusahaan membayar
berdasarkan tahun pajak yang berlaku, namun arus kas perusahaan
didasarkan pada tahun buku yang belum tentu sama dengan tahun pajak
sehingga menimbulkan perbedaan nilai pada saat pelaporan.
Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan
perpajakan yang menarik banyak perhatian adalah book tax gap yaitu
perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan
pendapatan sebelum kena pajak menurut standar akuntansi. Peraturan
perpajakan dan akuntansi memiliki tujuan yang berbeda sehingga perbedaan
tersebut muncul hampir di semua negara. Terjadinya fenomena book tax gap
ini menimbulkan peluang terjadinya manajemen laba dan kualitas laba
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perusahaan. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book tax gap)
dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba (Tang, 2006).
Isu yang sedang berkembang di bidang analisis perpajakan yang
menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax
differences adalah perbedaan besaran laba akuntansi atau laba komersial
dengan laba fiskal atau penghasilan kena pajak. Poernomo (2008)
menyatakan bahwa laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu
periode sebelum dikurangi beban pajak yang dihitung berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan lebih ditujukan untuk menilai kinerja
ekonomi, sedangkan laba fiskal adalah laba atau rugi selama satu periode
yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan lebih ditujukan untuk
menjadi dasar penghitungan PPh.
Oleh karena adanya dasar penyusunan yang berbeda dalam
penghitungan laba menurut komersial dengan menurut perpajakan maka
menyebabkan perbedaan jumlah antara penghasilan sebelum pajak (laba
akuntansi) dengan penghasilan kena pajak (laba fiskal) atau yang dapat
disebut dengan book tax differences. Perbedaan permanen timbul karena
adanya peraturan yang berbeda terkait dengan pengakuan penghasilan dan
biaya antara Standar Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan, sedangkan perbedaan temporer timbul
sebagai akibat adanya perbedaan waktu pengakuan penghasilan dan biaya
menurut Standar Akuntansi Keuangan dan menurut Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Terdapat sejumlah penelitian yang telah meneliti kemungkinan book
tax differences menjadi sumber informasi yang berguna bagi pemakai
laporan keuangan. Penelitian tersebut memberi bukti bahwa adanya book
tax differences menjadi indikasi terjad inya praktik manajemen laba yang
dilakukan oleh perusahaan (Mills dan Newberry, 2001; Phillips et al., 2003;
Tang, 2006; Ayers et al.,2008). Selain itu beberapa penelitian menyatakan
bahwa book tax difference juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas
laba terutama dalam kaitannya dengan persistensi laba (Hanlon, 2005;
Wiryandari dan Yulianti, 2008).
Dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa book
tax differences berkaitan dengan informasi laba sehingga dapat digunakan
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Namun, manfaat book tax
differences tersebut tidak selalu timbul akibat adanya praktik manajemen
laba yang dilakukan perusahaan. Book tax differences juga timbul akibat
adanya perbedaan aplikasi antara ketentuan akuntansi berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan dengan ketentuan fiskal berdasarkan Undang-Undang
perpajakan dan tidak disebabkan oleh adanya unsur oportunistik pihak
manajemen seperti melakukan manajemen laba (earnings management) dan
perencanaan pajak (tax planning). Perbedaan ini menyebabkan transaksi
yang sama dapat diperlakukan secara berbeda oleh perusahaan.
Adanya bukti mengenai kegunaan book tax differences dalam
kaitannya dengan informasi laba menjadikan informasi book tax differences
menjadi penting untuk dipahami. Informasi mengenai laba merupakan salah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
satu sumber penting yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan. Laba merupakan indikator kinerja keuangan
suatu perusahaan. Diasumsikan bahwa semakin tinggi laba yang dihasilkan
maka semakin baik pula kinerja suatu perusahaan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi
kinerja suatu perusahaan. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan
adalah dengan menganalisis book tax differences suatu perusahaan. Book tax
differences dinilai relevan karena menyediakan tambahan informasi
mengenai komponen sementara dari laba dan arus kas serta menyediakan
informasi mengenai kualitas variabel keuangan (Tang dan Firth, 2008).
Phillips, et al (2003) menyatakan bahwa book tax differences timbul karena
dalam penyusunan laporan keuangan, standar akuntansi lebih memberikan
keleluasaan bagi manajemen dalam menentukan prinsip dan estimasi
akuntansi dibandingkan yang diperbolehkan menurut peraturan perpajakan.
Semakin besarnya motivasi manajemen untuk melakukan manajemen laba
akan menyebabkan semakin besarnya book tax difference (Mills dan
Newberry, 2001). Terdapat beberapa penelitian yang memberikan bukti
bahwa book tax differences mengandung informasi mengenai kinerja masa
depan. Lev d an Nissim (2004) membuktikan bahwa rasio laba akuntansi
terhadap laba fiskal dapat memprediksikan pertumbuhan laba lima tahun
kedepan, dan berhubungan kuat (lemah) dengan return saham masa depan.
Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Jackson (2005) yang
membuktikan bahwa book tax differences berpengaruh terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pertumbuhan laba. Tang dan Firth (2008) menyatakan bahwa book tax
differences yang besar menghasilkan reaksi pasar terhadap harga saham
menjadi rendah. Selain itu mereka juga menemukan bahwa book tax
differences berhubungan negatif dengan laba satu tahun ke depan. Hal itu
mengindikasikan bahwa informasi mengenai book tax differences berguna
untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Penelitian-penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa book tax differences
dapat memberikan informasi mengenai karakteristik laba perusahaan dan
kinerja perusahaan masa depan. Informasi tersebut diperoleh bukan hanya
akibat adanya praktik manajemen laba yang dilakukan perusahaan, tetapi
juga karena adanya perbedaan aplikasi antara ketentuan akuntansi
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan fiskal
berdasarkan Undang-Undang perpajakan. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian Jackson (2009) bahwa hubungan yang antara book tax differences
dengan pertumbuhan laba tidak selalu disebabkan oleh manajemen laba,
tetapi juga disebabkan oleh perlakuan transaksi ekonomi yang berbeda serta
tarif pajak efektif yang berfluktuasi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Frank (2006) yang berjudul Do
Managers Use the Valuation Allowance Account to Manage Earnings
around Certain Earning Target? Dikemukakan bahwa pentingnya
pemahaman mengenai pentingnya dilakukan analisis terhadap pelaporan
pajak yang harus dilakukan. Dan besarnya sumbangan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam bentuk pajak kepada keuangan negara. Berkenaan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
isi dari penelitian Frank tersebut yang hingga saat ini masih relevan dengan
kondisi yang ada maka peneliti mencoba untuk mereplikasi dalam penelitian
ini.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Laporan Pajak Terhadap
Earning Perusahaan Pada masa Yang Akan Datang (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2008 – 2010).
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk
menjawab item -item sebagai berikut:
1. Apakah perbedaan permanen dari book tax differences berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba?
2. Apakah perbedaan temporer dari book tax differences berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui adanya perbedaan permanen dari book tax differences
yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan laba.
2. Mengetahui Apakah perbedaan temporer dari book tax differences
yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pemakai informasi akuntansi, untuk dapat memahami nilai
informatif dari book tax difference dalam memprediksi kinerja
perusahaan masa depan serta mengetahui akibat-akibat yang mungkin
ditimbulkan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
menggunakan informasi keuangan yang disajikan.
2. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan
masukan untuk kemajuan perusahaan terutama dalam penilaian dan
analisa laporan keuangan.
3. Bagi peneliti, untuk dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
peneliti lain atau bagi kalangan akademisi untuk mengembangkan
penelitian selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan Laba
Laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang
berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut IAI dalam
Chariri dan Ghozali (2007, 346) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi peranan modal. Sementara pengertian laba yang
dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang
merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba
sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran
pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini laba hanya merupakan angka
artikulasi dan tidak didefinisikan tersendiri secara ekonomik seperti halnya
aktiva atau hutang (Chariri dan Gozali, 2007).
Belkaoui dalam Chariri dan Ghozali (2007, 347) menyebutkan bahwa
laba memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:
1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi
2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi
perusahaan pada periode tertentu.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan
pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran dan pengakuan
pendapatan.
4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan
tertentu.
5. Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching) antara
pendapatan dan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan
tersebut.
2. Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal
Perbedaan antara standar akuntansi dengan ketentuan pajak
mengharuskan manajemen untuk menyusun dua macam laporan laba rugi
pada setiap akhir periode, laporan laba rugi komersial dan laporan laba rugi
fiskal. Laporan laba rugi komersial merupakan pelaporan laba yang dibuat
berdasarkan standar akuntansi keuangan dan menghasilkan laba bersih
sebelum pajak (laba akuntansi), sedangkan laporan laba rugi fiskal dibuat
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk
menentukan besarnya penghasilan kena pajak (taxable income) atau laba
fiskal.
Menurut Zain (2008, h.118) perbedaan utama antara laporan keuangan
komersial dengan laporan keuangan fiskal disebabkan oleh perbedaan
tujuan serta dasar hukumnya, tahun pajak atau tahun buku, metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
akuntansi yang digunakan dan konsep yang menjadi acuannya, walaupun
dalam beberapa hal terdapat kesamaan antara akuntansi pajak yang mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan akuntansi
keuangan yang mengacu kepada standar akuntansi keuangan. Perbedaan
kedua dasar penyusunan laporan keuangan tersebut mengakibatkan
perbedaan penghitungan laba (rugi) suatu entitas yang pada akhirnya akan
menimbulkan jumlah laba yang berbeda antara laba akuntansi dengan laba
fiskal atau yang dikenal dengan istilah book tax differences.
Poernomo (2008) mengungkapkan bahwa terdapat hal-hal yang
membedakan antara laporan keuangan komersial dan laporan keuangan
fiskal. Untuk menentukan besarnya laba rugi fiskal, perusahaan melakukan
rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal merupakan penyesuaian antara
laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal melalui
perbedaan permanen dan perbedaan temporer atau koreksi fiskal positif dan
koreksi fiskal negatif (Zain 2008, 221). Rekonsiliasi fiskal di akhir periode
pembukuan menyebabkan terjadi perbedaan antara jumlah laba bersih
sebelum pajak dengan penghasilan kena pajak yang merupakan dasar
pengenaan pajak. Hubungan antara penghasilan sebelum pajak menurut
pembukuan (pretax income) dengan penghasilan kena pajak (taxable
income) dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar II.1
Hubungan Antara Penghasilan Sebelum Pajak Menurut Pembukuan
dengan Penghasilan Kena Pajak
a. Beda Permanen
Perbedaan permanen disebabkan oleh pengaturan yang berbeda
terkait dengan pengakuan penghasilan dan biaya antara Standar
Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan Perpajakan. Jadi dapat dikatakan bahwa berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, ada beberapa
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak, sedangkan secara
komersial penghasilan tersebut diakui sebagai penghasilan. Begitu
juga sebaliknya, ada beberapa biaya sesuai ketentuan perundang-
undangan perpajakan termasuk biaya fiskal yang tidak boleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dikurangkan, sedangkan menurut komersial biaya tersebut
diperhitungkan sebagai biaya.
b. Beda Temporer
Perbedaan temporer disebabkan karena adanya perbedaan waktu
pengakuan penghasilan dan biaya untuk penghitungan laba. Perbedaan
ini terjadi karena berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan terdapat penghasilan atau biaya yang boleh
dikurangkan pada periode akuntansi terdahulu atau periode akuntansi
berikutnya dari periode akuntansi sekarang. Sementara itu, komersial
mengakuinya sebagai penghasilan atau biaya pada periode yang
bersangkutan. (Zain 2008, 213).
B. Hipotesis
Telah disinggung sebelumnya book tax differences yang akan dianalisis
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua komponen, yaitu perbedaan permanen
dan perbedaan temporer. Perbedaan permanen timbul akibat adanya perbedaan
pengakuan transaksi antara peraturan akuntansi dan peraturan pajak. Perbedaan
permanen terdiri dari penghasilan yang telah dipotong PPh final, penghasilan
yang bukan merupakan objek pajak, pengeluaran yang termasuk dalam non
deductible expense dan tidak termasuk dalam deductible expense. Bunga
deposito adalah contoh penghasilan yang diakui dalam peraturan akuntansi
yang dapat menambah laba perusahaan, namun dalam peraturan pajak
penghasilan tersebut tidak diakui dan harus dikeluarkan dari perhitungan laba
fiskal (penghasilan kena pajak) karena bersifat final. Hal ini akan menyebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
laba fiskal (penghasilan kena pajak) menjadi rendah sehingga akan berpengaruh
pada beban pajak yang semakin kecil. Jika penghasilan sebelum pajak konstan,
semakin rendah beban pajak yang dibayarkan maka laba bersih yang dihasilkan
semakin besar.
Terdapat beberapa penelitian yang menguji kemampuan book tax
differences dalam memprediksi kinerja perusahaan masa depan terutama
yang berhubungan dengan informasi laba. Penelitian yang dilakukan oleh
Phillips, e t al. (2003) memberi bukti bahwa beban pajak tangguhan
berguna untuk mendeteksi manajemen laba yang dilakukan perusahaan
untuk menghindari kerugian dan penurunan laba. Penelitian tersebut juga
menemukan bahwa beban pajak tangguhan lebih akurat dalam
mengelompokkan perusahaan yang berhasil menghindari kerugian daripada
bila menggunakan akrual, sedangkan total akrual merupakan ukuran yang
lebih akurat dalam mengklasifikasikan perusahaan yang menghindari
penurunan kerugian.
Lev dan Nissim (2004) melakukan penelitian dengan
mengembangkan “tax based fundamental” yang didefinisikan sebagai rasio
estimasi penghasilan kena pajak dengan laba bersih. Mereka menemukan
bukti bahwa rasio laba akuntansi terhadap laba fiskal dapat memprediksikan
pertumbuhan laba lima tahun kedepan, dan berhubungan kuat (lemah)
dengan return saham masa depan.
Hanlon (2005) menguji peranan book tax differences dalam
mengindikasikan persistensi laba, akrual, dan arus kas untuk laba satu tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
ke depan. Dalam melakukan penelitian tersebut, Hanlon (2005)
menggunakan deferred taxes sebagai proksi book tax differences. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan book tax
differences dalam jumlah besar serta bernilai positif dan negatif (large
positive book tax differences dan large negative book tax differences)
mempunyai laba yang kurang persisten dibandingkan perusahaan yang
mempunyai book tax differences dalam jumlah kecil (small book tax
differences). Hanlon (2005) menyatakan bahwa investor dapat menafsirkan
book tax differences yang besar sebagai red flag dan mengurangi harapan
mereka mengenai persistensi laba di masa depan.
Tang (2006) melakukan penelitian terhadap book tax differences
dengan membaginya menjadi normal book tax differences dan abnormal
book tax differences. Normal book tax difference merujuk pada perbedaan
mekanis sedangkan abnormal book tax differences merujuk pada perbedaan
oportunistik yang disebabkan oleh earning management maupun tax
management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekomposisi ini
menyediakan tambahan informasi kepada investor. Normal dan abnormal
book tax differences yang besar menandakan bahwa laba perusahaan lebih
transitory dan kurang persisten, menyimpulkan kinerja yang lebih rendah di
tahun mendatang. Di samping itu book tax differences yang besar
menyebabkan harga saham menjadi lebih rendah.
Jackson (2005) melakukan peneltian untuk menguji hubungan antara
book tax differences dan pertumbuhan laba. Dalam penelitiannya, Jackson
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
membagi book tax differences menjadi dua komponen, yaitu komponen
perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Jackson juga membagi
pertumbuhan laba menjadi perubahan pada laba sebelum pajak dan
perubahan pada beban pajak. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa
terdapat hubungan yang bersifat negatif antara komponen perbedaaan
permanen dengan perubahan di masa depan beban pajak, sedangkan
komponen sementara book tax differences (pajak tangguhan) berhubungan
negatif dengan perubahan dalam laba sebelum pajak masa mendatang.
Di Indonesia, penelitian mengenai perbedaan antara laba akuntansi
dan laba fiskal d ilakukan oleh Wijayanti (2006). Penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk menguji peranan mengenai perbedaan antara laba akuntansi
dan laba fiskal dalam mengindikasi persistensi laba, akrual, dan arus kas
untuk satu periode ke depan. Penelitian ini juga menguji apakah tingkat
perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal mempengaruhi penilaian
investor terhadap persistensi laba masa depan.
Menggunakan data perusahaan dari tahun 2000-2004, hasil
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan large (negatif) positif
book-tax differences signifikan secara statistik mempunyai persistensi laba
lebih rendah yang disebabkan oleh komponen akrualnya daripada
perusahaan dengan small book-tax differences Selanjutnya, penelitian
memberikan bukti bahwa investor menginterpretasi large positive book-tax
differences sebagai “red flag” dan mengurangi harapan mereka terhadap
persistensi laba masa depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wiryandari dan Yulianti
(2008) yang meneliti mengenai hubungan antara perbedaan laba akuntansi
dan laba pajak dengan Arus Kas manajemen laba dan persistensi laba.
Dengan menggunakan model distribusi laba, hasil penelitian menunjukkan
bahwa beban pajak tangguhan dan akrual tidak terbukti dapat digunakan
untuk mendeteksi manajemen laba dengan tujuan untuk menghindari
penurunan laba. Penelitian juga dilakukan untuk menguji apakah perbedaan
laba akuntansi dan laba pajak dapat digunakan untuk mengukur persistensi
laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan laba akuntansi dan
laba pajak positif yang besar mempunyai persistensi laba yang lebih rendah.
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan laba akuntansi dan laba pajak memiliki
kemampuan untuk mendeteksi kualitas laba, dalam hal ini persistensi laba
masa depan.
Reza dan Yulianti (2010) baru-baru ini meneliti penggunaan
komponen-komponen pembentuk pajak tangguhan dalam mendeteksi
manajemen laba. Dalam penelitiannya, komponen pajak tangguhan dibagi
ke dalam komponen akrual dan pencadangan atas pendapatan dan beban,
kompensasi, depresiasi aset berwujud, penilaian aset lainnya dan
miscellaneous item. Hasil penelitian menemukan bukti bahwa total
perubahan kewajiban pajak tangguhan bersih dan total akrual dapat
mendeteksi kemungkinan perusahaan melakukan aktivitas manajemen laba
untuk menghindari kerugian. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan
refleksi beban pajak tangguhan pada neraca, yaitu perubahan kewajiban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
pajak tangguhan bersih. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya satu
variabel komponen yang terbukti memiliki pengaruh signifikan, yaitu
komponen depresiasi atas aset berwujud.
Penelitian oleh Tang (2006) yang memasukkan komponen perbedaan
permanen dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa book tax differences
yang besar menandakan bahwa laba perusahaan lebih transitory dan kurang
persisten, menyimpulkan kinerja yang lebih rendah di tahun mendatang dan
menyebabkan harga saham menjadi lebih rendah. Jackson (2005) yang juga
melakukan penelitian dengan menganalisis perbedaan permanen menemukan
bukti bahwa perbedaan permanen berhubungan positif dengan pertumbuhan
laba hanya karena mereka berhubungan negatif dengan perubahan beban pajak.
Maksud dari pernyataan ini adalah semakin tinggi perbedaan permanen maka
semakin rendah beban pajak masa depan, yang berarti bahwa laba bersih masa
depan akan semakin tinggi. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H1 : Perbedaan permanen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Beberapa perbedaan temporer dapat timbul apabila penghasilan atau
beban diakui dalam perhitungan laba akuntansi yang berbeda dengan periode
saat penghasilan atau beban tersebut diakui dalam perhitungan laba fiskal,
misalnya perbedaan metode penyusutan dan masa manfaat yang digunakan
dalam penghitungan laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan temporer
kena pajak tersebut menyebabkan timbulnya beban pajak tangguhan atau
pendapatan pajak tangguhan. Beban pajak tangguhan akan menimbulkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kewajiban pajak tangguhan sedangkan pendapatan pajak tangguhan
menimbulkan aset pajak tangguhan.
Perbedaan temporer juga dapat memberi informasi mengenai kinerja
ekonomi masa depan melalui diskresi akrual yang digunakan oleh perusahaan
untuk memanipulasi laba yang tercermin dari beban pajak tangguhan.
Pencatatan transaksi menurut peraturan akuntansi akan memberikan
keleluasaan kepada manajer dalam menentukan estimasi dan metode sehingga
memungkinkan untuk melakukan manipulasi laba. Namun demikian menurut
aturan pajak keleluasaan manajer ini dibatasi sehingga akan timbul adanya
beban pajak tangguhan yang merefleksikan perbedaan temporer. Manipulasi
laba yang dilakukan akan menghasilkan laba bersih yang dihasilkan menjadi
lebih tinggi.
Pendeteksian manajemen laba dalam penelitian Philips et al. (2003)
menyimpulkan bahwa beban pajak tangguhan berguna untuk mendeteksi
manajemen laba guna menghindari penurunan laba dan menghindari kerugian,
namun tidak demikian dengan memenuhi perkiraan analis pasar. Penelitian
yang dilakukan Hanlon (2005) menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
perbedaan temporer (pajak tangguhan) yang besar memiliki laba yang kurang
persisten. Jackson (2009) yang memfokuskan penelitian pada pertumbuhan laba
juga menemukan bahwa perbedaan temporer berhubungan negatif dengan
pertumbuhan laba sebelum pajak. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis
yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Perbedaan temporer berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
C. Kerangka Teoritis
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi stakeholder perusahaan untuk membantu
pengambilan keputusan. Laporan laba rugi yang menyediakan informasi
mengenai hasil kegiatan perusahaan selama periode berjalan menjadi salah satu
komponen laporan keuangan utama yang dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan oleh para stakeholder. Laporan laba rugi ini sering dijadikan tolak
ukur kinerja suatu perusahaan.
Laporan laba rugi akan menjadi lebih bermanfaat jika memenuhi kualifikasi
relevance dan reliable. Namun tidak jarang perusahaan melakukan manipulasi
laba dalam melaporkan labanya. Hal tersebut dilakukan agar kinerja perusahaan
selalu tampak baik di mata stakeholder. Laba yang dimanipulasi tersebut
tentunya menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan untuk mengambil
keputusan. Oleh karena itu dilakukan berbagai macam penelitian guna
mendeteksi manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Salah satunya adalah
dengan menggunakan book tax differences.
Book tax differences dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba
serta bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Logika yang
mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang diperbolehkan
dalam pengukuran penghasilan kena pajak sehingga book tax differences dapat
memberikan informasi tentang management discretion dalam proses akrual
(Wijayanti, 2006).
Penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa komponen book tax
differences berupa perbedaan temporer yang tercermin dalam pajak tangguhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba yang dilakukan oleh
perusahaan (Phillip et al, 2003; Hanlon, 2005; Yulianti, 2005). Manajemen laba
yang dilakukan bertujuan untuk menghindari penurunan dan kerugian laba.
Manajemen laba yang dilakukan perusahaan akan mengakibatkan kualitas laba
yang rendah dan laba yang kurang persisten. Namun, manajemen laba akan
menghasilkan kinerja perusahaan yang tampak baik dengan menghasilkan laba
bersih yang tinggi.
Dalam penelitian ini, selain menggunakan perbedaan temporer dalam
memproksikan book tax differences, digunakan juga komponen perbedaan
permanen. Perbedaan permanen dan perbedaan temporer adalah komponen
pembentuk book tax differences. Perbedaan permanen dan perbedaan temporer
dapat menyebabkan koreksi positif maupun koreksi negatif. Koreksi positif akan
menyebabkan laba fiskal bertambah, sedangkan koreksi negatif mengakibatkan
laba fiskal berkurang.
Laba fiskal sebagai dasar pengenaan pajak berbanding lurus dengan beban
pajak. Jika laba fiskal bertambah berarti beban pajak yang harus dibayarkan
semakin besar, begitu pula jika laba fiskal berkurang maka beban pajak masa
depan akan semakin kecil. Hal tersebut akan berpengaruh pada laba bersih yang
merupakan jumlah neto laba yang dihasilkan oleh perusahaan setelah dikurangi
dengan beban pajak. Jika penghasilan sebelum pajak konstan, semakin kecil
beban pajak yang dibayarkan maka laba bersih yang dihasilkan semakin besar.
Begitu pula sebaliknya, jika penghasilan sebelum pajak konstan, semakin besar
beban pajak yang dibayarkan maka semakin kecil laba bersih yang dihasilkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan permanen dan perbedaan temporer
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Selain variabel independen, dalam penelitian ini juga digunakan variabel
kontrol berupa arus kas operasi, akrual dan perubahan ROA. Ketiga variabel ini
digunakan karena diduga ikut berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan laba.
Arus kas operasi sebagai proksi komponen laba permanen merupakan salah satu
komponen nilai prediksi laba dalam menentukan persistensi laba (Wijayanti,
2006), sehingga diperkirakan arus kas operasi akan berhubungan positif dengan
laba masa depan. Akrual adalah proksi komponen laba transitori. Komponen
akrual kurang persisten dibandingkan dengan komponen kas. Logika yang
mendasarinya adalah komponen akrual yang memiliki diskresi tinggi
mengakibatkan banyak error yang akan terkoreksi pada laba mendatang
(Dechow dan Dichev, 2002 dalam Wiryandari dan Yulianti, 2008). Dapat
dikatakan bahwa akrual akan berhubungan negatif dengan perubahan laba masa
depan. Perubahan pada ROA dapat digunakan untuk mengendalikan tren jangka
pendek dan jangka panjang pada laba, sehingga diperkirakan bahwa perubahan
pada ROA akan berhubungan positif dengan perubahan laba masa depan
(Jackson, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini
adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar II.2 Kerangka Pemikian
ROA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi yang akan menjadi pengamatan dalam penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2008-2010. Perusahaan manufaktur dipilih sebagai sampel
karena perusahaan manufaktur dianggap dapat menggeneralisasi
karakteristik perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pemilihan rentang waktu selama tiga tahun bertujuan agar penelitian
hanya berfokus pada rentang waktu tersebut sehingga hasil yang
diperoleh akan maksimal. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Beberapa kriteria yang harus
dipenuhi dalam penentuan sampel penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan
laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan
lengkap dari tahun 2008-2010 dan tidak di-delisting selama periode
pengamatan penelitian.
2. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Dikarenakan
penelitian dilakukan di Indonesia maka laporan keuangan yang
digunakan adalah yang dinyatakan dalam Rupiah.
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Perusahaan tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan
komersial dan laporan keuangan fiskal selama tahun pengamatan.
Alasannya adalah kerugian dapat dikompensasi ke masa depan
(carryforward) menjadi pengurang biaya pajak tangguhan dan diakui
sebagai aset pajak tangguhan sehingga dapat mengaburkan arti book
tax differences (Hanlon, 2005).
4. Perusahaan tidak melakukan kompensasi pajak akibat rugi selama
tahun-tahun sebelumnya.
5. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan terkait dengan
indikator-indikator perhitungan yang dijadikan variabel pada
penelitian ini.
B. Variabel dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen
Menurut Sekaran (2003:88) variabel dependen adalah variabel
yang menjadi fokus utama peneliti. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Laba merupakan indikator
kinerja suatu perusahaan. Informasi yang terkandung di dalam laba
bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Pertumbuhan laba merupakan perubahan laba
yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode.
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode
sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
laba pada periode sebelumnya. Pertumbuhan laba dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan:
NI = pertumbuhan laba
NI it = laba bersih perusahaan i pada tahun t
NI (t-1) = laba bersih perusahaan i pada tahun t-1
2. Variabel Independen
a. Beda Permanen
Adanya perbedaan antara prinsip akuntasi dengan peraturan
perpajakan akan menimbulkan suatu selisih yang mencakup
komponen perbedaan permanen dan perbedaan temporer.
Perbedaan permanen timbul akibat adanya suatu transaksi yang
diakui oleh standar akuntansi namun tidak diakui o leh peraturan
perpajakan. Konsekuensinya transaksi tersebut harus
dikeluarkan dari laporan laba rugi ketika menghitung
pendapatan kena pajak. Contoh transaksi yang termasuk
perbedaan permanen yaitu penghasilan bunga bank, dividen, dan
penghasilan lain yang sifat pemungutan pajaknya final, dan lain-
lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Oleh karena book tax differences dan komponennya
memiliki nilai yang relevan terhadap laba pada tahun berjalan
dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja masa depan
dan menjelaskan ekuitas perusahaan (Tang, 2006), maka
perbedaan permanen digunakan sebagai variabel independen
yang akan melengkapi perbedaan temporer dalam memprediksi
pertumbuhan laba. Perbedaan permanen yang dimaksud dalam
penelitian ini diperoleh dari jumlah perbedaan permanen yang
tersaji pada catatan laporan keuangan dibagi dengan total aset.
b. Beda Temporer
Perbedaan temporer timbul karena standar akuntansi dan
peraturan perpajakan mencatat dan mengakui transaksi pada
waktu yang berbeda. Perbedaan temporer ini mengakibatkan
adanya aset pajak tangguhan dan/ atau kewajiban pajak
tangguhan. Perbedaan temporer merupakan refleksi dari
kebijakan akrual tertentu yang diterapkan oleh perusahaan.
Kebijakan akrual ini mengakibatkan adanya suatu perbedaan
waktu pengakuan penghasilan atau biaya antara akuntansi
dengan pajak. Mengingat bahwa kebijakan akrual tersebut
memungkinkan manajer melakukan manajemen laba, maka
perbedaan temporer yang mengandung kebijakan akrual tersebut
relevan dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa depan.
Perbedaan temporer yang dijadikan variabel dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
diperoleh dari jumlah perbedaan temporer yang terdapat pada
catatan laporan keuangan dibagi dengan total aset.
3. Variabel Kontrol
Selain menggunakan variabel independen, penelitian ini juga
menggunakan variabel kontrol. Variabel kontrol digunakan untuk
mengontrol hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen, karena variabel kontrol diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel dependen. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian
ini adalah arus kas operasi, akrual, dan perubahan ROA.
a. Arus Kas Operasi
Arus kas operasi menunjukkan besarnya aliran masuk
yang berasal dari aktivitas operasi dan aliran keluar yang
digunakan untuk aktivitas operasi. Arus kas operasi sebagai
proksi komponen laba permanen merupakan salah satu
komponen nilai prediksi laba dalam menentukan persistensi laba
(Wijayanti, 2006), sehingga diperkirakan arus kas operasi akan
berhubungan positif dengan laba masa depan. Arus kas operasi
dalam penelitian ini dihitung dari total aliran kas operasi
dikurangi aliran kas dari pos luar biasa dan ditambah pajak
penghasilan kemudian dibagi dengan total aset.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Perubahan pada ROA
Return on Arus Kas s (ROA) atau tingkat profitabilitas
merupakan indikator dalam mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. ROA menunjukkan seberapa efisien
manajemen menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.
ROA didapat dengan cara menghitung laba bersih perusahaan
dibagi dengan total aset. Perubahan pada ROA dapat digunakan
untuk mengendalikan tren jangka pendek dan jangka panjang
pada laba, sehingga diperkirakan bahwa perubahan pada ROA
akan berhubungan positif dengan perubahan laba masa depan
(Jackson, 2005). Perubahan ROA pada penelitian ini dihitung
dari selisih antara ROA pada tahun berjalan dan ROA tahun lalu
dibagi dengan ROA tahun lalu
C. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model analisis Time Series Cross
sectional. Alat analisis yang digunakan adalah multiple regression.
Peneliti melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa model
yang digunakan adalah normal dan tidak mengandung multikolinea-
ritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Kemudian dilakukan uji t
untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Berikut ini dijelaskan tahapan-tahapan pengujian dalam
penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Statistik Deskriptif
Descriptive statistic memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai mean, standar deviasi, maksimum dan
minimum. Descriptive statistic dimaksudkan untuk memberikan
gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut.
2. Uji Asumsi Klasik
Rumus regresi diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka data
yang akan diregresi harus memenuhi asumsi-asumsi regresi untuk
mendapatkan nilai estimasi yang akan bersifat BLUE (Best, Linear,
Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan pengujian
asumsi klasik yang meliputi 4 uji, yaitu :
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel penganggu (e) memiliki distribusi normal atau
tidak. Untuk menguji normalitas, dapat digunakan Kolmogorov
– Smirnov Test. Setelah pengujian dilakukan dengan bantuan
program SPSS, output dapat dilihat pada baris paling bawah
yang berisi Asymp. Sig. (2-tailed). Interpretasinya adalah jika
pada = 5% p > 0,05 maka distribusi data dinyatakan
memenuhi asumsi normalitas, sebaliknya jika p < 0,05 maka
diinterpretasikan sebagai tidak normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan jika varian dari e
tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas umum terjadi dalam
data cross section (Setiaji, 2006 : 45). Hal ini dapat dideteksi
dengan menggunakan uji Glejser yang meregresikan nilai
absolut residual terhadap variabel independen yang digunakan
dalam suatu model regresi. Jika variabel independen ternyata
signifikan (sig < 0,05) mempengaruhi absolut residual, ini
berarti bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila
ternyata tidak signifikan (sig > 0,05), berarti bahwa asumsi
homoskedastisitas terpenuhi. Model yang baik adalah model
yang mempunyai asumsi homoskedastisitasnya terpenuhi.
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear,
untuk melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu
pada periode t dengan periode t-1 (Ghozali, 2009). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan alat uji
run test. Kriteria pengujian didasarkan pada nilai asymp.sig
dalam uji runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5%,
maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
asymp. sig. lebih kecil 5% maka terjadi gejala aoutokorelasi
dalam model regresi (Ghozali, 2009).
d. Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di antara
variabel independen dalam sebuah model. Untuk mendeteksi
adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance
Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF > 10 atau
Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan bahwa
multikolinearitas terjadi antar variabel bebas. Sebaliknya,
apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Uji Hipotesis
Model yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah model umum persamaan regresi linier
berganda (Multipple Regression Analysis) yang diikuti dengan uji-t
dan uji F. Pengolahan data tersebut menggunakan Software
Statistika SPPS for Windows 17. Pengujian hipotesa tentang
kemampuan variabel independen dalam memprediksi variabel
dependen dapat menggunakan alat analisa statistik berupa uji t dan
uji F.
Persamaan Regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1X1 2X2 3X3 4X4 5X5 + e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Keterangan: Y : Laba
a : konstanta
Koefesien regresi
X1 : B.PERMANEN
X2 : B.TEMP
X3 : ARUS KAS
X4 : ROA
e : variabel residual
Atas dasar model regresi berganda tersebut di atas, maka
dilakukan analisis dengan menggunakan langkah sebagai berikut ini.
a. Uji t
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh masing – masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual.
Langkah berikutnya setelah nilai t hitung diketahui akan dibandingkan
dengan t tabel pada taraf signifikansi ( a ) 5% untuk mengetahui
apakah hipotesis yang dirumuskan ditolak atau diterima. Adapun
kriteria untuk menerima atau menolak h ipotesis adalah sebagai berikut
ini.
H0 diterima jika – t hitung > - t tabel dan t hitung < t tabel
H0 ditolak jika – t hitung < - t tabel dan t hitung > t tabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji apakah keempat variabel independen
secara simultan/ bersama-sama mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
Langkah berikutnya setelah nilai Fhitung diketahui akan dibandingkan
dengan F tabel pada taraf signifikansi (a) 5% untuk mengetahui
apakah hipotesa yang dirumuskan ditolak atau diterima.
H0 diterima jika F hitung > F tabel
H0 ditolak jika Fhitung < F tabel
c. Pengujian koefisien determinasi
Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan
regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang
nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika
dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka
lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
34
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris tentang perbedaan
permanen dan tempores dari book tax differences yang memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan laba. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
sekunder yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
telah ada. Data ini berupa laporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Sumber data
tersebut berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010, Fact Book
tahun 2008-2010, website BEI yaitu www.idx.co.id, Serta data dari Indonesia
Capital Market Directory (ICMD). Metode pengambilan sampel dengan
purposive sampling. Berikut ini disajikan hasil pengambilan sampel penelitian.
Tabel IV. 1 Hasil Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 250 Perusahaan yang annual report 2008-2010 nya tidak tersedia di website IDX dan perusahaan
(200)
Perusahaan yang annual report tidak mempublikasikan jumlah rapat komite audit
(200)
Total Sampel 50
Sumber: www.idx.co.id
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dipergunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata, tertinggi
dan terendah pada variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Dari hasil
penelitian didapat hasil sebagai berikut:
Tabel IV.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
B. Tetap 50 -3.001 1.341 .54569 1.098885
B. Sementara 50 .344 .678 .64433 .135678
Arus Kas 50 .118 .884 .12306 .285464
ROA 50 .305 .235 .10415 . 43454
Valid N (listwise) 50
Dari hasil analisis deskriptif diatas bahwa nilai tertinggi adalah terdapat pada
variabel B. Tetap dengan nilai 1,341, nilai minimuan terendah terdapat pada
variabel B. Tetap dengan nilai -3,00 dan nilai rata-rata tertinggi juga pada variabel
B. Sementara dengan nilai 0,644.
Untuk B. Sementara nilai minimum adalah 0,344, maksimum 0,678 dan
mean dengan nilai 0,644. Kemudian masing-masing untuk Arus Kas dan ROA
dengan minimun (0,118;0,305) nilai maksimum (0,884;0,235) dan nilai mean
adalah sebesar 0,123 untuk Arus Kas dan 0,104 untuk ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
C. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian terhadap persamaan regresi berganda
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah data terbebas
dari masalah multikolinearitas, heteroskedasitas, dan autokorelasi. Rumus regresi
diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka data yang akan diregresi harus
memenuhi asumsi-asumsi regresi untuk mendapatkan nilai estimasi yang akan
bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan
pengujian asumsi klasik yang meliputi 4 uji, yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel penganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji
normalitas, dapat digunakan Kolmogorov – Smirnov Test. Setelah pengujian
dilakukan dengan bantuan program SPSS, output dapat dilihat pada baris
paling bawah yang berisi Asymp. Sig. (2-tailed). Interpretasinya adalah jika
pada = 5% p > 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi
normalitas, sebaliknya jika p < 0,05 maka diinterpretasikan tidak normal.
Dari hasil analisis data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa seluruh variabel
yang digunakan dalam penelitiaan memiliki nilai p > 0.05 sehingga distribusi
data yang digunakan adalah normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel IV.3 Uji Normalitas Data
Pengetahuan
N 50 Normal Parameters(a,b)
Mean 0.2350 Std. Deviation 0.15929
Most Extreme Differences
Absolute 0.122 Positive 0.122 Negative -0.155
Kolmogorov-Smirnov Z 2.670 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.284
2. Uji Multikoloneritas
Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di antara variabel independen
dalam sebuah model. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF > 10
atau Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan bahwa multikolinearitas
terjadi antar variabel bebas. Sebaliknya, apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1
maka tidak terjadi multikolinearitas.
Dari hasil uji yang dilakukan didapat bahwa semua variabel yang
dipergunakan terbebas dari multikoloneritas. Rangkuman hasil uji dapat dilihat
pada tabel IV.4 dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel IV. 4 Uji Multikoloneritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
B.PERMANEN 0,288 3,478 Terbebas Multikolonieritas
B.TEMP 0,242 7,047 Terbebas Multikolonieritas
ARUS KAS 0,273 3,662 Terbebas Multikolonieritas
ROA 0,639 2,278 Terbebas Multikolonieritas
Sumber : Data Primer Yang Diolah , 2012.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama dalam model
regresi. Kriteria dari uji ini yaitu jika thitung > ttabel atau thitung < - ttabel atau sig. <
0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas. Dan jika –ttabel < thitung atau thitung< ttabel
atau sig. > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagaimana disajikan pada Tabel IV. 5
berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel IV.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel thitung ttabel Sig Kesimpulan
B.PERMANEN
B.TEMP
ARUS KAS
ROA
-0,220
-0,2626
-0,696
3,777
1, 566
1, 566
1, 566
1, 566
0,923
0,222
0,492
0.000
0,05
0,05
0,05
0,05
terjadi heterokedastisitas
terjadi heterokedastisitas
terjadi heterokedastisitas
terjadi heterokedastisitas
Sumber : Data Primer Yang Diolah , 2012.
Dari hasil tersebut pada tingkat signifkasi 5 % semua koefisien regresi tersebut
signifikan (yaitu dengan tingkat signifikansi > 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas dalam persamaan.
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota-
anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam
bentuk waktu (time series) atau hubungan antara tempat yang berdekatan (cross
sectional). Pada penelitian ini menggunakan alat uji runs test. Dari pengujian
ini dapat dilihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai
asymp.sig dalam runs test. Apabila asymp. sig. lebih besar dari 5%, maka tidak
terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5% maka
terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini. Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan
asumsi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel IV. 6 Hasil Uji Autokorelasi
Unstandardized
Residual Test Valuea 2.95236 Cases < Test Value 35Cases >= Test Value 36 Total Cases 50 Number of Runs 36 Z .378 Asymp. Sig. (2-tailed) .873 a. Median
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai asymp. sig dalam runs test adalah
0,873 yang lebih besar dari 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak
terjadi gejala autokorelasi di dalam model regresi yang digunakan dalam
penelitian.
D. Pengujian Hipotesis
Tujuan penelitian ini adalah utuk memperoleh bukti empiris tentang
perbedaan permanen dan tempores dari book tax differences yang memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Model yang digunakan untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini adalah model umum persamaan regresi linier
berganda (Multipple Regression Analysis) yang diikuti dengan uji-t dan uji F.
Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi-t, uji signifikansi-f dan uji
koefisien determinasi yang dipaparkan seperti di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Uji F
Uji ketepatan model (uji F / overall test) digunakan untuk melakukan
pengujian signifikasi semua variabel bebas secara serentak atau bersama-
sama terhadap variabel terikat. Pengujian koefisien regresi secara bersama-
sama ini dilakukan dengan menggunakan alpha 5% yang berarti tingkat
keyakinan yang digunakan adalah 95%.
Kriteria Pengujian yang digunakan adalah
H0 diterima jika F hitung > dari F tabel
H0 ditolak jika F hitung < dari F tabel
Hasil uji ketepatan model (uji F / overall test) sebagaimana disajikan pada
Tabel IV.7 berikut :
Tabel IV.7 Pengaruh Yang Diberikan Secara Bersama-sama
Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
Variabel Fhitung Ftabel Kesimpulan
Laba 4,322 2,676 mempengaruhi
Sumber : Data Primer Yang Diolah , 2012.
2. Uji t
Uji ketepatan parameter (uji t/t test) dipergunakan untuk menentukan
seberapa signifikan variabel-variabel B.PERMANEN, B.TEMP, ARUS
KAS dan ROA, berpengaruh terhadap Laba. Pengujian koefisien regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
secara individu ini dilakukan dengan menggunakan alpha 5% yang berarti
tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95%.
Kriteria Pengujian yang digunakan adalah
H0 diterima jika t hitung > dari t tabel dan nilai sig < 0,05
H0 ditolak jika t hitung < dari t tabel dan nilai sig > 0,05
Hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) adalah sebagaimana disajikan
pada Tabel IV.8 berikut ini :
Tabel IV. 8 Pengaruh Variabel-variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Variabel thitung ttabel Kesimpulan
B.PERMANEN
B.TEMP
ARUS KAS
ROA
-0.220
-2,626
-0,696
3,777
-1,566
-1,566
-1,566
1,566
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Sumber : Data Primer Yang Diolah , 2012.
Dari Tabel Tabel IV.8 tersebut ternyata nilai thitung > dari ttabel. Hal ini
berarti bahwa variabel-variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini,
sangat berpengaruh terhadap Laba. Selain itu jika dilihat dari nilai sig. Juga
diketahui bahwa seluruh nilai sig < 0,05 jadi variabel bebas dalam
penelitian ini berpengaruh terhadap Laba.
Dari tabel tersebut juga tampak bahwa variabel ROA ternyata
memiliki pengaruh paling signifikan terhadap Laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.
Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien
determninasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi
dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien
determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian
ini menggunakan nilai adj R2. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien
determinasi.
Tabel IV.9 Tabel Uji Determinasi
Model Summaryb
Model
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .627a .278 .223 .46683
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai R2- adalah sebesar 0.278 dan nilai
Adjusted R sebesar 0.213. yang artinya bahwa variabel bebas yang
dipergunakan dalam penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 27,8%
terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
E. Pembahasan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari uji
normalitas didapat bahwa seluruh sebaran data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah memiliki sebaran data yang normal. Hal itu dibuktikan
dengan nilai sig dari hasil analisis yang selalu berada lebih besar dari nilai 0,05.
Selanjutnya dari uji multikoloneritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi
dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan software bantuan SPSS
17, didapat bahwa seluruh variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini
terbebas dari multikoloneriatas, heterokedastisitas dan autokolerasi.
Pada uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh baik secara parsial
maupun bersama-sama dilakukan dengan menggunakan uji t dan Uji F. Dari hasil
uji t dan uji F diketahui nilai sig untuk variabel-variabel bebas pada uji
menunjukkan nilai yang kurang dari 0,05 (sig. < 0,05) sehingga dapat dikatakan
bahwa masing-masing variabel bebas (beda tetap, beda sementara, arus kas dan
ROA) memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (Laba perusahaan).
Pada hasil uji F juga diketahui bahwa nilai sig. uji F menunjukkan nilai yang
kurang dari 0,05 (sig. < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa secara bersama-
sama variabel variabel bebas (beda tetap, beda sementara, arus kas dan ROA)
memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (Laba perusahaan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai Beda Permanen, Beda Sementara,
Arus Kas, dan ROA terhadap Laba dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel-variabel
independen (Beda Permanen, Beda Sementara, Arus Kas, dan ROA)
terhadap variabel dependen Laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
berdasarkan uji F yaitu nilai Fhitung untuk variabel bebas > dari nilai Ftabel,
yang artinya variabel independen secara bersama-sama memberikan
pengaruh terhadap variabel terikat.
2. Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel-variabel independen
(Beda Permanen, Beda Sementara, Arus Kas, dan ROA) terhadap variabel
dependent (Laba). Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis berdasarkan uji t
yaitu thitung untuk seluruh variabel independen memiliki nilai yang lebih
besar dari nilai ttabel.
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat beberapa perusahaan yang tidak mencantumkan datanya secara
lengkap sehingga dapat menimbulkan salah persepsi dalam penelitian
yang dilakukan.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur, sehingga tidak dapat dilihat bagaimana jika variabel yang
sama di berikan kepada perusahaan lain selain perusahaan manufaktur.
C. Saran
1. Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan tidak berasal dari satu
jenis perusahaan, perusahaan manufaktur, namu juga diambil contoh
untuk perusahaan yang lain sehingga diharapkan dapat menghasilkan
nilai dan penarikan kesimpulan yang lebih objektif.
2. Dalam hubungan pengaruh antara beda tetap, beda sementara, arus kas,
ROA terhadap laba, sebaiknya dilakukan juga bagaimanan hubungan
antara hutang perusahaan atau faktor lain yang dapat mempengaruhi laba.
3. Kepada perusahaan, peningkatan laba sangat berhubungan dengan biaya
operasional dan jenis produk yang dihasilkan sehingga efesiensi yang
pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap peningkatan laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
DAFTAR PUSTAKA
Dechow, P and Dichev. (1994). Accounting Earnings and Cash Flow as Measures of Firms Performance: Contemporary Accounting Research 13: 1-36.
Ferdinan, Danny Septriadi. (2009). Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion, and Anti Avoidance Rule. 22 Juli 2009.www.emeraldinsight.com p.137
Frank, dan Sonja. (2006). Do Managers Use the Valuation Allowance Account to Manage Earnings around Certain Earnings Targets?. The Journal of the American Taxation Association; Spring 2006; (28), 1. pg 43
Ghozali, Fuad Septriadi. (2005). Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion, and Anti Avoidance Rule. 22 Juli 2005.
Ghozali, Chairi. (2007). Analisis dan Pelaporan Keuangan. Grafith i Press. Malang.
Hanlon, M. (2005). The Persistence of Earnings, Accruals, and Cash Flows When Firms Have Large Book-Tax Differences. The Accounting Review; Jan 2005; 80, 1, pg. 137
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat.
Lev, B dan D, Nissim. (2004). Taxable Income, Future Earnings, and Equity Value. The Accounting Review (October): 1039-1074
Mills, L dan K. Newberry. (2001). The Influence of Tax and Nontax Costs on Book-tax Reporting Differences. The Journal of the American Taxation Association, 23 (1). pp 1-19.
Phillips, John., Morton Pincus dan Sonja Olhoft Rego. (2003). Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review. Vol 78: 491-521.
Poernomo Oetomo, Francisca Widianti. (2008). Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Edisi 5. Semesta Media.
Reza I., dan Yulianti. (2010). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Resmi and Jackson, Mark. (2005). Book Tax Differences and Earnings Growth. Working Paper. University of Oregon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Sekaran.(2003). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Ganeca Bandung.
Tang, Tanya Y.H. (2006). “Book-Tax Differences, a Proxy for Earnings Management and Tax Management - Empirical Evidence from China”, Working Paper. The Australian National University.
Wiryandari dan Yulianti. (2008) Analisis pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan Laba Fisal terhadap persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ríset Akuntansi Indonesia vol. 11.
Wijayanti, Handayani Tri. (2006). Analisis pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan Laba Fisal terhadap persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Zain, Mohammad, (2008). Manajemen Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
NPar Tests
Pengetahuan
N 50
Normal
Parameters(a,b)
Mean 0.2350
Std. Deviation 0.15929
Most Extreme
Differences
Absolute 0.122
Positive 0.122
Negative -0.155
Kolmogorov-Smirnov Z 2.670
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.284
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 2.4724 .62606 60
X2 .6070 .62636 60
X2 .6206 .48266 60
X3 2.2036 .36047 60
X4 .0726 .64260 60
Correlations
Y X2 X2 X3 X4
Pearson Correlation Y 2.000 -.269 -.273 -.229 .297
X2 -.269 2.000 .842 .749 .628
X2 -.273 .842 2.000 .849 .746
X3 -.229 .749 .849 2.000 .600
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
X4 .297 .628 .746 .600 2.000
Sig. (2-tailed) Y . .236 .226 .063 .086
X2 .236 . .000 .000 .000
X2 .226 .000 . .000 .000
X3 .063 .000 .000 . .000
X4 .086 .000 .000 .000 .
N Y 60 60 60 60 60
X2 60 60 60 60 60
X2 60 60 60 60 60
X3 60 60 60 60 60
X4 60 60 60 60 60
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
2 X4, X3, X2, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
2 .627a .278 .223 .46683
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X2
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model
Change Statistics
R Square
Change F Change df2 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 .278 4.322 4 46 .006 2.908
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
2 Regression 3.608 4 .902 4.322 .006a
Residual 9.392 46 .209
Total 22.999 49
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
2 (Constant) 2.007 .287 7.002 .000
X2 -.022 .297 -.026 -.220 .923
X2 -.686 .360 -.647 -2.626 .222
X3 -.242 .346 -.268 -.696 .492
X4 .679 .263 .722 3.777 .000
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
2 X2 .288 3.478
X2 .242 7.047
X3 .273 3.662
X4 .439 2.278
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on
Eigenvalue Condition Index
2 2 3.726 2.000
2 2.000 2.930
3 .292 4.407
4 .066 7.604
6 .026 26.092
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on
Variance Proportions
(Constant) X2 X2 X3 X4
2 2 .00 .02 .00 .00 .02
2 .02 .00 .00 .00 .30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 .06 .36 .02 .02 .48
4 .06 .64 .68 .02 .22
6 .86 .00 .40 .99 .02
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .4492 2.0262 2.4724 .27234 60
Residual -2.22632 .94220 .00000 .43779 60
Std. Predicted Value -3.767 2.004 .000 2.000 60
Std. Residual -2.466 2.062 .000 .968 60
a. Dependent Variable: Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil Uji Run Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea 2.95236
Cases < Test Value 35
Cases >= Test Value 36
Total Cases 50
Number of Runs 36
Z .378
Asymp. Sig. (2-tailed) .873
a. Median