Colic Ureter

16
Colic Ureter

description

colic ureter

Transcript of Colic Ureter

Colic Ureter

Colic UreterUreter adalah organ yang berbentuk tabung kecil berfungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam bladder. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 20 cm.

Jika karena sumbatan pada aliran urine, maka akan terjadi kontraksi otot polos yang berlebihan yang bertujuan mendorong atau mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih (Purnomo, 2003). Batu yang terjebak di ureter menyebabkan keluhan nyeri luar biasa yang disebut nyeri kolik dan menyebar ke paha dan genetalia. Pasien merasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat adanya abrasif batu. Keluhan ini yang disebut dengan kolik ureter (Muttaqin dan Sari, 2011).

Kolik ureter merupakan kondisi yang sering terjadi dalam keadaan emergency non trauma. Sebagian besar diakibatkan oleh obstruksi pada saluran pencernaan oleh kalkuli. Antara 50% populasi akan menunjukkan adanya batu di saluran perkemihan (Masarani dan Dinneen, 2007).Etiologi Penyebab umum dari colic ureter adalah batu, bekuan darah atau debris yang berasal dari ginjal yang turun ke ureter.HiperkalsiuriaPenepasan ADH yang menurun dan pengingkatan konsentrasi, kelarutan dan pH urineKristalisasi urinGangguan reabsorpsi ginjal dan dangguan aliran urineISKKurang asupan cairan dan diet idiopatikPatofisiologi Manifestasi KlinisNyeri pada ureter yang menjalar ke pinggang dan perutSering berkemih dan urgensiMual muntahDiare

Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik FokusPada pemeriksaan fisik diadaptkan adanya perubuhan TTV sekunder dari nyeri kolik. Pasien terlihat sangat kesakitan, keringat dingin, nyeri ketuk pada daerah kosto vertebra dan pada beberapa kasusu bisa teraba ureter pada sisi sakit akibat hidronefrosis. Pada pola eliminasi urine terjadi perubahan akibat adanya hematuria, retensi urine dan sering miksi. Adanya nyeri kolik menyebabkan pasien mual dan muntah.

Pemeriksaan sedimen urineSedimen urine dapat menunjukkan adanya leukosituria, hematuria dan dijumpainya kristal-kristal pembentuk batuPemeriksaan Fungsi UreterDigunakan untuk memonitor fungsi ureter tentang adanya penurunan fungsi,Pemeriksaan elektrolitMemungkinkan menunjukkan adanya pertumbuhan dan kuman pemecah ureaPemeriksaan foto polos abdomen, PIV, urogram dan USG untuk menilai posisi, besar dan bentuk batu pada saluran kemih.

Penatalaksanaan MedikamentosaSerangan kolik ureter harus segera diatasi dengan medikamentosa dan terapi lainnya. Obat-obatan yang sering dipakai untuk mengatasi serangan kolik ureter adalah antispasmodik, aminofilin, anti inflamasi non steroid, meperin atau morfin (Purnono, 2003).DJ StentJika pasien mengalami episode kolik yang sulit ditangani maka ditawarkan untuk pemasangan kateter ureter double J (DJ stent). DJ stent adalah suatu kateter yang ditinggalkan mulai dari pelvis renalis, ureter hingga bladder (Purnono, 2003).DJ stent adalah tabung halus yang dimasukkan melalui operasi pembedahan. Tabung ini memiliki lengkungan pada kedua ujungnya yang didesain untuk mencegah stent berpindah ke bawah menuju bladder atau ke atas menuju ginjal. Beberapa stent memiliki benang yang menghubungkan hingga ke uretra. Stent diletakkan di ureter yang menghubungkan ginjal dengan bladder,Stent ditempatkan dalam ureter untuk mencegah atau mengurangi hambatan dalam ureter. Stent mendorong ureter

Diuresis Pasien yang menunjukkan gejala-gejala gangguan sistem saluran cerna (mual-muntah) sebaiknya masuk rawat inap rumah sakit untuk hidrasi pasien tetap terjaga. Diuresis pasien harus diperbanyak karena peningkatan diuresis dapat mengurangi frekuensi serangan kolik (Purnono, 2003).

Asuhan KeperawatanD:\DATA FIKA\MATERI URINARIA\ASKEP KOLIK URETER.docx