Clostridium

34
Clostridium Asih rahayu,drh.,M.Kes. Laboratorium Mikrobiologi FK UWKS

description

sdjshfuyerut

Transcript of Clostridium

  • ClostridiumAsih rahayu,drh.,M.Kes.Laboratorium Mikrobiologi FK UWKS

  • PENYAKIT Tetanus Gas gangrene Botulism Colitis pseudomembranousa

  • Kelompok berdasar toksisitasHistotoksik clostridia : C.perfringens, C.nouvyi , C.septicum, C.histolytica, C.sordelii, C.fallax semua menghasilkan toksin yang merusak jaringan.Tetanus : C.tetaniBotulism (botulisme / botulismus) C.botulinumColitis pseudomembranosa C.difficile

  • Sifat umumClostridium kumparan benangMotil flagela peritrichous kecuali C.perfringensTidak berkapsul kecuali C.perfringensBentuk bacilGram positifSporeformers oval,diameter lebih besar dari vegetatifnya, banyak ditemukan pada feces, tanahUmumnya Obligat AnaerobFlora normal GIT manusia & hewanMenghasilkan exotoxin

  • DIFERENSIASI KELOMPOK CLOSTRIDIA berdasar :MorfologiLetak sporaHemolisaEnzim proteolitikFermentasi terhadap gula gula /Karbohidrat

  • Clostridium perfringens= C.welchii = Bacillus aerogenes capsulatus =Phlegmonis emphysematosaeMenghasilkan exotoxin cytotoxin & enterotoxinBacil 2-4 m x 1-1,5m , Gram positif, Bercapsul, berspora subterminalAnaerob aerotoleran mempunyai enzim super oxyde dismutase

  • Clostridium perfringensGeneration time cepat (7-10 menit) ditanam pada Chooped cooked meat 45CHemolisis tipe & media Blood Agar Plate seperti sasaran anak panah (disebut Target hemolisis)Memfermentasi karbohidrat / gula gula kecuali mannitol menghasilkan asam & gas

  • Clostridium perfringensKoloni bervariasi dari S(smooth), R(Rough) atau S-RMinimal mempunyai 12 macam toxin yang berbeda merupakan Ag Protein:Major lethal Antigen : toxin alfa,tetha, epsilonMinor non-lethal Antigen:colagenase, Ag kappa, deoxyribonuclease (Ag nu), hyaluronidase (Ag mu)

  • Clostridium perfringensPembiakan pada lithmus milk gambaran badai salju (disebut stormy fermentation)Supernatan biakan umur 1 hari ( mengandung toksin alfa /lecithinase C) + serum manusia serum presipitasi (disebut dense opalescent) = Reaksi Nagler ; Reaksi dapat dihambat dengan antitoxin C.perfringensReaksi Nagler yang lain : ditanam pada media kuning telur Nagler zona terang di sekitar koloni (terjadi pemecahan lecithin oleh enzim lecithinase)

  • Clostridium perfringensBerdasar Major lethal Ag dibagi menjadi 5 tipe :A, B, C, D, ETipe A penyebab utama Gas gangrene pada manusia ; banyak ditemukan sebagai flora normal GIT manusia & hewanTipe B,C,D,E penyebab penyakit pada hewan

  • Clostridium perfringensMetabolit extraseluler :Toxin alfa : merupakan enzim fosfolipase C / lecithinase C (dapat diaktifkan oleh ion Ca dan Mg) menghidrolisa lecithine & spingomyelin; merusak membran eritrosit,lekosit,sel otot.Toxin beta :merupakan hemolisin heat labile merubah permeabilitas kapiler & toxic terhadap otot jantung

  • Clostridium perfringensEnterotoxin : merupakan protein heat labile penyebab Food Poisoing Syndrome ( masuk ke ileum Ca intraseluler meningkat perubahan permeabilitas membran pengeluaran makromolekul + cairan sel)Enzim enzim : colagenase, DNAase, hyaluronidase, protease

  • Clostridium perfringensSensitif terhadap penicillinResisten terhadap aminoglikosidaSpora tahan pemanasan 100C

  • Clostridium perfringensPatogenesis :

    Tidak dapat menginfeksi jaringan sehat / potensial oksidai reduksi normal membutuhkan potential redoks rendah

    Infeksi melalui kontaminasi luka oleh spora vegetatif bakteri fermentasi KH jaringan meghasilkan asam dan gas (bakteri mengeluarkan enzim enzim & toxin-toxin penumpukan gas , pembengkaan, gangguan peredaran darah , kerusakan pembuluh darah, penumpukan asam laktat penurunan pot redoks jaringan nekrosis & infeksi meluas )

  • Clostridium perfringensBentuk klinisGas gangrene = clostridial myositis = myonecrosisKontaminasi luka Crepitasi (terdapat gas dalam jaringan subcutan)Necrosis (disebabkan toxin alfa)Peningkatan permeabilitas kapiler schockBakteriemiaTerapi : surgical debridement cito; oxygen hyperbarik ; antibiotika

  • Clostridium perfringensCellulitis clostridial :Kontaminasi lukaGas yang terbentuk sangat banyakTidak ada pembengkaanTidak ada toksisitas gas gangrene

  • Clostridium perfringensEndometritis clostridialKontaminasi luka aborsiNekrose jaringan uterusSepticemiaHemolisis intravascularTerapi: histerectomi, hemodialisis

  • Clostridium perfringensFood Poisoning SyndromeDisebabkan oleh enterotoxin bakteri ini yang diproduksi di usus halusMasa inkubasi 8-24 jamMual, muntah, diare, nyeri perutPencegahan : memasak & menyimpan makanan secara higienes

  • Clostridium perfringensSimple wound contaminationKontaminasi lukaRinganTerapi : debridement

  • Clostridium perfringensDiagnosis :Gejala KlinisLab : spesimen exudat/pus pewarnaan Gram, biakan anaerob, pembuktian adanya toxin alfa, reaksi nagler batang pendek gemuk, Gram positif , tidak berspora di dalam jaringan

  • Clostridium tetaniPenyebab tetanusTerjadi pada manusia & hewan spasmus otot/voluntary muscleKadang sebagai flora normal usus manusia & hewanSpora banyak tersebar di tanah, letak spora terminal, lebih besar daripada vegetatifnya (drumstick appearance)Morfologi : Batang panjang, Gram positif

  • Clostridium tetaniMotil flagella peritrichous pada BAP tampak sebagai koloni berkabutTidak bercapsulObligat anaerobMempunyai 3 macam antigen :Flagellar ( Ag-H)Somatic ( Ag-O)Spora (Ag-Spora)

  • Clostridium tetaniBerdasar Ag-H, dibagi menjadi 10 varietas mempunyai Ag-O & eksotoksin yang sama (tipe antigenik tunggal) ; dapat dinetralisasi oleh satu antitoksin tunggalAntibodi terhadap antigen-O tidak protektif

  • Clostridium tetaniMetabolit :Tetanospasmin menyerang jaringan saraf. = neurotoxin = protein ekstraseluler BM 68 ribu Da, disandi oleh gen plasmid, antigen yang baik, dapat dijadikan toxoid ( non toxic) yang bersifat penentu antigenik tunggalTetanolisin bersifat hemolisin tidak berhubungan dengan gejala tetanus

  • Clostridium tetaniManusia & kuda peka terhadap tetanospasmin. Burung & hewan berdarah dingin resistenAntitoxin dapat diproduksi dari serum kuda atau sapi

  • Clostridium tetaniPatogenesis :Syarat syarat terjadinya tetanus Adanya luka (kecil dan dalam)Pot redoks di tempat luka rendahAdanya bahan bahan penyebab nekrosis atau ada nekrosis di tempat lukaAdanya bakteri lain yang bersifat aerob & bersimbiose dengan C.tetani

  • Clostridium tetaniSpora masuk ke dalam luka vegetatif bakteria toxin tetanospasmin syaraf motorik SSP (spinal cord) pada anterior horn cell hambatan mekanisme postsynaptic inhibition kontraksi spasmodik (protagonist & antagonist muscle) karena pengaruh acetylcholine yang terus menerusPada keadaan berat, rangsangan yang sifatnya minor misal suara / tindakan keras dapat memicu spasmus umum

  • Clostridium tetaniGejala :Inkubasi 4 hari sampai beberapa minggu makin cepat bila di lokasi terinfeksi terdapat cranial motor nervusGejala disebabkan oleh sejumlah kecil toxin seringkali tidak menimbulkan respon antibodiBakteri tetap di tempat infeksi, yang menimbulkan gejala adalah toxinnya

  • Clostridium tetaniSpasme menyeluruh dimulai dari otot masseter trismus (kaku rahang / disebut lock jaw. Pada bayi disebut Carpers mouth); spasme otot pernafasan & otot menelanGambaran trismus + spasme otot wajah wajah seperti kera (disebur rhisus sardonicus = sardonic smile)Kasus yang berat menimbulkan opistotonus karena kontraksi otot belakang

  • Clostridium tetani Prognosis:Jelek bila :Masa inkubasi pendekTimbulnya spasmus sangat cepatTempat infeksi (luka) di dekat kepalaUmur sangat tuaSering konvulsi (kejang)

  • Clostridium tetaniPort dentry :Semua kemungkinan, karena kontaminasi luka kecil yang dalam termasuk umbilicus bayi, uterus, unskilled abortion, circumsisi wanita dllDiagnosis :KlinisLab pewarnaan langsung dari luka/lesi Gram & spora isolasi dengan biakan seringkali false negatif

  • Clostridium tetaniTerapi :Cuci luka dengan hidrogen peroksida (H2O2)

    Pengobatan spesifik dengan Pemberian Human Tetanus Immuno Globulin (Human TIG). Untuk orang yang non imun yang berisiko tetanus dapat diberi kombinasi Human TIG + toxoid pada lengan berbeda & spuit yang berbeda.

    Pengobatan spesifik dengan Pemberian antitoxin, pada orang yang belum mendapat imunisasi :diberi Anti Tetanus Serum (ATS) 50 ribu 100 ribu IU; yang sudah imunisasi , cukup diberi ulangan

  • Clostridium tetaniPengobatan non spesifik : pemberian ruangan gelap, sedasi, udara yang cukup, obat yang menghambat impuls saraf pada neuromuscular junction)

    Pemberian antibiotika (penisilin)

    Pencegahan :Pembersihan luka dengan antiseptikImunisasi : pasif DPT , aktif ATS

  • Clostridium difficileFlora normal 2-10 % orang dewasa sehatSpora banyak tersebar di lingkungan RSMempunyai toxin A (enterotoxin) & B (sitotoksik)Antibiotika tidak rasional Flora normal usus mati kecuali C.difficile (resisten) pertumbuhan bakteri ini tidak terkendali sitotoksik sel epithel usus penumpukan fibrin, lekosit, sel colon nekrosis pseudomembran COLITIS PSEUDOMEMBRANOSA