CKP Presentasi

33
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PEMBELANJAAN MODERN (HYPERMART) Oleh : 1. Siti Hadija Goraahe0723 10 074 2. Hairudin Lanuruisa 0723 09 024 3. Djunaidi Syalat 0723 09 016

description

Kerja Praktek

Transcript of CKP Presentasi

Page 1: CKP Presentasi

LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK PEMBANGUNAN PUSAT

PEMBELANJAAN MODERN (HYPERMART)

Oleh :1. Siti Hadija Goraahe 0723 10 0742. Hairudin Lanuruisa 0723 09 0243. Djunaidi Syalat 0723 09 016

Page 2: CKP Presentasi

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Kerja Praktek

Kerja Praktek adalah suatu mata kuliah yang mempunyai nilai tambah yang sangat berguna bagi mahasiswa apabila didalam melaksanakan kerja praktek mahasiswa benar-benar serius untuk mau memahami apa yang didapat selama kerja praktek berlangsung, karena dari hasil tersebut, jika selesai kuliah nanti mahasiswa langsung dapat mengerti tentang tata cara pelaksanaan proyek di lapangan, oleh karena itu Mahasiswa di berikan kesempatan selama kurang lebih 2 (dua) bulan untuk melakukan Kerja Praktek pada lokasi proyek yang terkait dengan bidang studinya. Pengalaman lapangan ini sekaligus diharapkan agar Mahasiswa dapat menerapkan teori – teori yang relevan yang di dapatkan selama proses perkuliahan.

Proyek Pembangunan Pusat Perbelanjaan Modern (Hypermart) merupakan salah satu langkah yang diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pusat perbelanjaan. Hypermart yang dibangun oleh PT. Lippo Karawaci.TBK, terletak di tepian Pantai bagian Utara Pusat Kota Ternate Maluku Utara tepatnya di Jalan Reklamasi Pantai Kota Ternate Tengah.

Page 3: CKP Presentasi

Pemilihan lokasi ini sangat strategis, karena terletak di pusat keramaian Kota Ternate sehingga masyarakat sangat dengan mudah mengunjungi lokasi tersebut, selain itu jalan di depan Hypermart juga merupakan akses utama untuk menuju kepusat kota, sehingga orang yang dari arah Selatan Kota Ternate atau dari Utara Kota Ternate pasti akan cenderung melewati jalan itu. Oleh karena itu, Hypermart diharapkan menjadi pusat perbelanjaan di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.

B. Lokasi Kerja Praktek

Proyek pembangunan Hypermart merupakan salah satu pekerjaan yang kami pilih dalam melakukan aktivitas Kerja Praktek. Lokasi pembangunan Hypermart terletak di tepian pantai bagian utara pusat Kota Ternate Maluku Utara tepatnya di jalan reklamasi pantai Kota Ternate Tengah. Secara geografis pusat perbelanjaan moderen ini mempunyai batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah utara : Keraton kesultanan ternate

2. Sebelah timur : Pantai

3. Sebelah selatan : Pasar rakyat gamalama

4. Sebelah barat : Pemukiman penduduk kelurahan kampung

makasar timur

Page 4: CKP Presentasi

C. Dasar Pelaksanaan Kerja Praktek

Pembekalan bagi seorang sarjana teknik tidak cukup dengan pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain yang hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung, seperti pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam kegiatan konstruksi, keterampilan berkomunikasi, dan bekerja sama.

Kerja praktek adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa/i memiliki kesempatan untuk mengamati kegiattan konstruksi secara langsung serta mengasah kemampuan interpersonal.

D. Lokasi Kerja Praktek

Proyek pembangunan Hypermart merupakan salah satu pekerjaan yang kami pilih dalam melakukan aktivitas Kerja Praktek. Lokasi pembangunan Hypermart terletak di tepian pantai bagian utara pusat Kota Ternate Maluku Utara tepatnya di jalan reklamasi pantai Kota Ternate Tengah. Secara geografis pusat perbelanjaan moderen ini mempunyai batas-batas sebagai berikut:

Page 5: CKP Presentasi

1. Sebelah utara : Keraton kesultanan ternate

2. Sebelah timur : Pantai

3. Sebelah selatan : Pasar rakyat gamalama

4. Sebelah barat : Pemukiman penduduk kelurahan kampung

makasar timur

E. Dasar Pelaksanaan Kerja Praktek

Pembekalan bagi seorang sarjana teknik tidak cukup dengan pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain yang hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung, seperti pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam kegiatan konstruksi, keterampilan berkomunikasi, dan bekerja sama.

Kerja praktek adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa/i memiliki kesempatan untuk mengamati kegiattan konstruksi secara langsung serta mengasah kemampuan interpersonal.

Dasar pelaksanaan kerja praktek tersebut dapat berupa arahan, rencana kerja, dan petunjuk-petunjuk teknis dari pembimbing, yang selanjutnya arahan-arahan yang telah diberikan tersebut dapat diimplementasikan dan dikelola pada saat kerja praktek berlangsung.

Page 6: CKP Presentasi

Namun dalam proses kerja praktek, arahan dari pembimbing tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dilapangan. Hal tersebut diakibatkan oleh keterlambatan pemrosesan penetapan dosen pembimbing. Sehingga proses pembimbingan dilaksanakan pada saat setelah proses kerja praktek berakhir.

F. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Ruang lingkup pekerjaan lapangan yang dibahas pada laporan ini tidak mencakup seluruh pekerjaan proyek. Pekerjaan-pekerjaan yang diamati selama masa kerja praktek dari tanggal 09 September 2013 sampai dengan 09 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan struktur

1. Pekerjaan slope,dan

2. Pekeerjaan lantai

b. Pekerjaan arsitek

1. Pekerjaan dinding (Hebel)

Page 7: CKP Presentasi

G. Tujuan Kerja Praktek

a. Mengamati secara langsung aktivitas pekerjaan fisik dilapangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana, khususnya pengamatan pada pekerjaan tinjauan kerja praktek kami yaitu slope, dinding bata (hebel), dan pekerjaan lantai,

b. Melatih kedisiplinan,

c. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan,

d. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja,

e. Melengkapi teori yang diperoleh dengan praktek yang ada di proyek pembanguan hypermart, dan

f. Dapat menambah wawasan tentang penjelasan secara inci dan detail mengenai proses-proses yang terjadi dalam suatu proyek, diantaranya proses perencanaan, proses pembangunan, manajemen proyek, dan pengadaan jasa konstruksi.

Page 8: CKP Presentasi

H. Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan Kerja Praktek yaitu untuk mengukur sejauh mana penguasaan aspek, khususnya aspek yang berkaitan dalam bidang teknik sipil seperti aspek kerekayasaan, serta aspek penalaran dalam memecahkan masalah, yang merupakan ciri seorang rekayasawan. Selain itu, Kerja Praktek juga dapat menjadi sebuah gambaran umum menyangkut dunia kerja yang akan digeluti.

Page 9: CKP Presentasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Slope

Slope adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi Kesimpulannya, Slope berfungsi mendistribusikan beban dari atas (dinding dan kolom) untuk disalurkan ke pondasi. Sehingga semua beban yang terdistribusikan ke dalam pondasi kurang lebih sama. Selain itu  Slope berfungsi sebagai pengikat antara dinding, kolom dan pondasi.

Gambar 2.1 Slope

Page 10: CKP Presentasi

B. Pelat

Pada suatu struktur lantai beton, maka Pelat dan Balok pada umumnya dikonstruksikan secara monolit atau dengan penghubung geser sehingga kesatuan pelat dan pemikulnya membentuk penampang bentuk T (balok intern) dan L (Balok pinggir) dalam memilkul beban luar. Kesatuan antara pelat dan baloknya merupakan badan yang terdapat minimal lekatan yang efektif.

Gambar 2.2. Penulangan Pelat

Dalam SNI 2002 tidak secara khusus memberikan perkiraan rasio panjang bentang terhadap tinggi ( tebal ) pelat. Post Tensioning Institute ( 1977 ) menetapkan rasio panjang bentang terhadap Tingi / Tebal pelat seperti yang terdapat pada tabel berikut ini :

Page 11: CKP Presentasi

Tabel 2.1. Perkiraan Rasio Panjang Bentang Terhadap Tinggi Pelat ( Lin, 1982 )

Sistem Pelat

Str. Menerus Str. Sederhana

Atap Lantai Atap Lantai

Pelat satu arah 52 48 48 44

pelat dua arah ditumpu kolom saja 48 44 44 40

pelat berlubang 2 arah (lubang ≤0,9 m) 40 36 36 32

pelat berlubang 2 arah (lubang ≤3,6 m) 36 32 32 28

Pelat satu arah dengan lubang kecil 50 46 46 42

Pelat satu arah dengan lubang besar 48 44 44 40

Pelat T ganda atau T tunggal 40 36 36 32

Pelat T tunggal dengan Spasi 6 m (pkp ) 36 32 32 28

Page 12: CKP Presentasi

Tabel. 2.2 Rasio Panjang Bentang Terhadap Tebal Pelat ( PTI, 1977 )

Sistem Pelat Lantai Rasio Panjang Bentang

terhadap tebal

Pelat datar 45

Pelat datar dengan drop panel 50

Pelat satu arah 48

Pelat di tumpu diujung 55

Pelat berlubang 35

Pelat dengan balok ban ( b≈ 3D ) 30

Page 13: CKP Presentasi

C. Dinding Bata (Hebel)

Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai.

Gambar 2.3. Pemasangan Dinding Bata (Hebel)

Batu bata (bata hebel),pada umumnnya merupakan prisma tegak (balok) dengan penampang empat persegi panjang, ada juga batu bata yang berlubang-lubang, batu bata semacam ini kebanyakan digunakan untuk pasangan dinding peredam suara. Ukuran batu bata di berbagai tempat dan daerah tidak sama

Page 14: CKP Presentasi

Gambar 2.4. Bata (Hebel)

Panjang (l) (mm) 600

Tinggi (h) (mm) 200

Tebal (t) (mm) 75; 100; 125; 150; 175; 200

Berat jenis kering P (kg/m3) 500

Berat jenis kering P (kg/m3) 575

Konduktivitas Termis λ (W/mK) 0,16

Dimensi per palet (m) 1,00 x 1,20x 1,93

Page 15: CKP Presentasi

Ukuran batu bata di berbagai tempat dan daerah tidak sama besamya disebabkan oleh karena belum ada keseragaman ukuran dan teknik pengolahan. Ukuran batu bata umumnya berkisar 22 x 10,5 x 4,8 cm sampai 24 x 11,5 x 5,5 cm.

Kelebihan yang dimiliki dinding ini adalah cepatnya proses pemasangan, mudah dalam pemotongan karena hanya menggunakan gergaji, bahnnya tahan api dan air serta kedap suara. Dinding jenis ini bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang terbuang.

Tebal mm 75 100 125 150 175 200

Volume / palet m3 1,80 1,80 1,80 1,80 1,68 1,68

Jumlah Blok / palet

blok 200 150 120 100 80 70

Luas dinding /m3

m2 13,33 10,00 8,00 6,67 5,71 5,00

Berat/ palet (termasuk palet)

kg 1.059 1.059 1.059 1,265 990 990

Jumlah blok / m3

blok 111,11 83,33 66,67 55,56 47,62 41,67

Page 16: CKP Presentasi

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

A. Waktu kerja praktek

Kerja Praktek dilakukan selama dua bulan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kerja Praktek dimulai pada tanggal 09 September dan berakhir pada tanggal 09 November 2013. Kerja Praktek dilaksanakan setelah melewati prosedur perizinan oleh pihak instansi terkait dan mengikuti jadwal pekerjaan yang berlangsung di lokasi Kerja Praktek.

B. Metode pengumpulan dataDalam Kerja Praktek ini, metode pengumpulan data yang

digunakan adalah Metode interview (wawancara), Metode obervasi (pengamatan), dan Metode pengambilan gambar (dokumentasi).

Page 17: CKP Presentasi

C. Sumber DataData Primer Data primer merupakan data yang didapatkan langsung selama kegiatan Kerja Praktek berlangsung. Data tersebut dapat langsung diolah sesuai dengan kebutuhan. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah ada dan untuk memperolehnya, diperlukan izin dari pihak penyedia data tersebut. Data sekunder tersebut meliputi : •Shop Drawing,•Profil Perusahaan (Kontraktor),dan•Studi Literatur

D. Analisis dan Pengolahan Data

Data-data yang telah dikumpulkan tersebut, baik data primer maupun data sekunder, dianalisis kemudian dilanjutkan pada tahapan pengolahan.

Page 18: CKP Presentasi

E. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan

Dalam laporan Kerja Praktek ini, pelaksanaan pekerjaan yang ditinjau adalah sesuai dengan yang dilingkupi selama proses Kerja Praktek berlangsung. Pekerjaan tersebut antara lain:

Pekerjaan struktur•Pekerjaan slopeSlope adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Slope berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu Slope juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah. Sebagai tambahan pada Slope, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka disempurnakan pada ikatan antara Slope dengan pondasi yaitu dengan memberikan  angker dengan beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter.

• Pekerjaan pelat lantaiPelat beton bertulang direncanakan untuk memikul beban yang merata yang bekerja pada seluruh luas permukaannya. Urutan pekerjaan pelat lantai berupa pekerjaan pembuatan bekisting dan perancah, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan pengecoran.

Page 19: CKP Presentasi

Pekerjaan arsitektural•Pekerjaan dinding bata (Hebel)

Dinding yang dikerjakan pada Kerja Praktek ini adalah dinding interior. Bata yang digunakan memiliki ukuran panjang, lebar dan tebal berturut-turut 25 cm x 13,5 cm x 8 cm. Urutan pekerjaannya yaitu dimulai dengan pekerjaan persiapan berupa pembuatan benang pandu, pembuatan campuran spesi pasangan bata dengan perbandingan 1 pc : 6 ps, kemudian dilakukan pembuatan dinding pasangan bata.

Page 20: CKP Presentasi

BAB IV

GAMBARAN UMUM DISKRIPSI PROYEK

A. Tinjauan Umum

Projek Data

Nama pekerjaan : Pembangunan Pusat Perbelanjaan

Moderen (Hypermart)

Pemberi pekerjaan : PT. Lippo Karawaci. TBK

Kontraktor utama : PT. Cahaya Abadi Lestari

Nomor SPK : 179 / CAL – BAGI / SPK / X /13

Lokasi pekerjaan : Jln. Reklamasi Pantai Kota Ternate

Utara

Tanggal pelaksanaan : 09 September 2013 – 09 Desember

2013

Jangka waktu pelaksanaan : 03 Bulan

Nilai kontrak : 13 miliar

Sifat kontrak : Linear Price

Sumber dana : PT. Lippo Karawaci. TBK

Masa Pemeliharaan : 3 Bulan

Page 21: CKP Presentasi

B. Letak Geografis

Pembangunan Pusat Perbelanjaan Moderen (Hypermart) di Jln. Reklamasi

Pantai Kota Ternate Utara Maluku Utara tepatnya berada di bagian Utara Kota Ternate. Dengan luas bangunan 6.705,36 m2. dengan batas–batas sebagai berikut:

Gambar 2.1 Site Plan Pembangunan Hypermart

Page 22: CKP Presentasi

a. Sebelah Utara : Keraton Kesultanan Ternate

b. Sebelah Selatan : Pasar Rakyat Gamalama

c. Sebelah Timur : Pantai

d. Sebelah Barat : Pemukiman Penduduk Kelurahan Kampung

Makasar Timur

C. Struktur Organisasi Proyek

Hubungan antara pihak dalam penyelenggara pembangunan dapat diskemakan seperti gambar berikut :

Pengendalian Terbatas

(Mutu & Volume)

Pejabat Pembuat Komitmen

Konsultan Pengawas

Teknis

Kontraktor Pelaksana

Fisik

Konsultasi Konsultasi

Pengendalian

Konsultasi

Page 23: CKP Presentasi

Dalam pelaksanaan proyek ada empat pihak yang saling berhubungan dan mempunyai ikatan kerja satu dengan yang lain baik masalah teknis maupun administrasi.

Adapun pihak – pihak yang terlibat dalam proyek pembanguan Pusat Perbelanjaan Moderen (Hypermart) Ternate Maluku Utara. Sebagai berikut :

1. Pemilik / pemberi tugas : PT. Lippo Karawaci. TBK

2. Konsultant perencana : PT. Sumber Arta Bahari Sejatera

3. Kontraktor : PT. Cahaya Abadi Lestari

Struktur organisasi ProyekPEMILIK PROYEKPEMILIK PROYEK

KONSULTAN PENGAWASKONSULTAN PENGAWAS

KONSULTAN PERENCANAAN

KONSULTAN PERENCANAAN

KONTRAKTORKONTRAKTOR

Page 24: CKP Presentasi

Struktur organisasi Konsultan

AdministrasiAdministrasi

Quality EngineerQuality Engineer

Operator KomputerOperator Komputer

DirekturDirektur

Office BoyOffice Boy

Quantity EngineerQuantity Engineer

InspektorInspektorInspektorInspektorMat / Lab. TeknisiMat / Lab. Teknisi

Site EngineerSite Engineer

Page 25: CKP Presentasi

Struktur organisasi Kontraktor

Site ManagerSite Manager

Operator KomputerOperator Komputer

Administrasi Administrasi

LogistikLogistik Quality ControlQuality Control

Quantity Control

1. Pengarah lapangan2. surveor

Quantity Control

1. Pengarah lapangan2. surveor

Page 26: CKP Presentasi

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Umum

Hasil dan pembahasan pada Proyek Pembangunan Pusat Perbelanjaan (Hypermart) Kota Ternate merupakan hasil pengamatan terhadap beberapa proses pekerjaan, yaitu pada pekerjaan slope, pelat lantai dan pekerjaan dinding hebel (non-struktural).

B. Hasil Pengamatan Pekerjaan plat lantai dan slope

Pekerjaan pelat lantai dan slope merupakan pekerjaan beton struktural yang harus mendapat pengawasan kualitas pekerjaan yang baik. Hal ini berkaitan dengan fungsi kedua komponen struktur tersebut yang harus mampu menahan beban agar dapat terhindar dari kegagalan struktur.

Terdapat 2 buah tipe slope yang digunakan pada Pembangunan Pusat Perbelanjaan (Hypermart) Kota Ternate. Tipe B1 berdimensi 30 cm x 30 cm dan tipe B2 berdimensi 40 cm x 40 cm. Diameter tulangan utama yang dipakai pada slope tersebut yaitu D16.

Page 27: CKP Presentasi

Sedang tulangan sengkang menggunakan tulangan Ø12. Untuk pelat, tulangan utama dan tulangan pembagi menggunakan diameter tulangan yaitu Ø8 dengan jarak antar tulangan 200 mm.

Gambar 5.1. Pembesian Tulangan Slope

Sebelum memasang bekisting, ditentukan dahulu ketinggian bekisting tersebut. Penentuan ketinggian atau level bekisting menggunakan meteran. Kemudian dibuat sebuah acuan pada sebuah slope. Setelah itu, dengan menggunakan (waterpass), penentuan ketinggian bekisting lainnya dapat ditentukan dengan memanfaatkan acuan yang sudah dibuat sebelumnya.

Page 28: CKP Presentasi

Pembesian tulangan pelat dibuat setelah lantaidilapisi dengan lembaran plastik. Lembaran plastik tersebut bertujuan untuk menghindari kebocoran pada saat pengecoran berlangsung. Tulangan utama pelat yang menggunakan Ø8 diatur dengan jarak 20 cm.

Pada beberapa slope, tulangan utama yang digunakan sesuai dengan gambar rencana, yaitu tulangan D16 yang telah diperiksa oleh pengawas lapangan. Campuran beton yang digunakan yaitu campuran konvensional dengan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 bp tanpa rekomendasi dari hasil laboratorium. Proses pengecoran dilakukan dengan cara manual, pencampuran menggunakan mesin pengaduk beton (molen) dan pemadatan menggunakan tongkat besi. Pengecoran juga menggunakan bahan admixture kimia (bahan tambah) berupa Additon dengan tujuan untuk mempercepat pengerasan beton dan mempermudah dalam pekerjaan namun tidak mempengaruhi kekuatan dari beton itu sendiri.

Dinding Bata (Hebel)

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan , peralatan, dan alat- alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Page 29: CKP Presentasi

Pekerjaan pada proyek ini pasangan bata mengunakan bata hebell. Pekerjaan dinding bangunan setengah batu pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk direksi pengawas.

Gambar 5.1. Penyusunan hebel

Pekerjaan dinding bata (hebel) di kakukan setelah selesai pekerjaan plat lantai. Selanjutnya di buat Perancah yang untuk memberikan cukup ruang sehingga memungkinkan dapat dilakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Sebelum dipasang, bata terlebih dahulu di oleskan lemnya karana untuk hebel tidak mengunakan siyar, yang dimana fungsinya untuk perekat dari satu bata ke bata lain.

Page 30: CKP Presentasi

Di sini fungsi siyar sudah diganti oleh lem tersebut. Untuk tinggi maksimal dinding adalah 4 meter dan diatasnya harus dipasanggi balok.

Pada pekerjaan tersebut, terdapat sebuah permasalahan yaitu semen pelesteran yang seharusnya digunakan semen pm 200, diproyek ini sudah dicampur dengan semen PC biyasa karna kondisi di lapangan bahan tersebut kurang dan harus dpesen luar. Hal ini dilakukan telah di setujui oleh pengawas lapangan.

Page 31: CKP Presentasi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Kerja Praktek yang kami lakukan pada Pembangunan Pusat Perbelanjaan (Hypermart), maka dapat ditarik kesimpulan yaitu item pekerjaan yang diikuti selama proses Kerja Praktek yaitu :

1. Pekerjaan dinding bata hebel, dengan volume pekerjaan sebesar 2320,50 m²

2. Pekerjaan slope, dengan volume pekerjaan sebesar 77,48 m³ dan

3. Pekerjaan pelat dengan ketebalan 5 cm dan juga mempunyai volume pekerjaan sebesar 1,51 m³

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, pada beberapa item pekerjaan tersebut, terdapat sedikit permasalahan yaitu pada pekerjaan dinding bata.

Pada pekerjaan dinding bata hebel terdapat sedikit permasalahan yaitu yang saharusnya semen atau perekat yang digunakan untuk hebel, iyalah semen pm 200. Untuk semen pm 200 yang diganti dengan semen pc, yang dianggap bisa menimbulkan masalah.

Page 32: CKP Presentasi

Bahan – bahan bangunan yang dipakai pada Pembangunan Pusat Perbelanjaan (Hypermart), menggunakan bahan bangunan yang banyak berasal dari luar kota dan ada sebagian dari dalam kota Ternate itu sendiri baik berupa bahan fabrikasi maupun bahan non fabrikasi (sumber dari alam).

B. Saran

Pihak konsultan pengawas sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab harus lebih memperhatikan proses pekerjaan sehingga dapat mengurangi permasalahan yang terjadi di lokasi pekerjaan.

Proses membimbing harusnya dilaksanakan pada saat proses Kerja Praktek berlangsung sehingga KP menjadi lebih terarah dan dasar pelaksanaan Kerja Praktek pun dapat berjalan dengan baik.

Page 33: CKP Presentasi

“Kami senang jika ada orang yang mengkritik dan meluruskan, Kami selalu ingin

memberikan yang terbaik, Walaupun menurut orang, Itu masih jauh dari kata sempurna”

Akhir KataWabillahi Taufik Walhidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Cukup Sekian dan Terima Kasih

Ternate, 13 Juni 2014