Chole Cystitis
-
Upload
ayu-nabila-kusuma-pradana -
Category
Documents
-
view
237 -
download
4
description
Transcript of Chole Cystitis
CholesistitisCallistus Bruce H.S
030.10.060
Pembimbing: dr. Arief Sp.PD
Laporan Kasus
Nama : Tn. H Jenis Kelamin : Laki - laki Usia : 53 Suku bangsa : Jawa Status perkawinan : Menikah Agama : Islam Pekerjaan : - Pendidikan : SMA Alamat : Dusun Ondang II Tanggal masuk : 5 Februari 2015 Nomor RM : 00575279
Identitas
Keluhan Utama: Kuning
Keluhan Tambahan: Lemas, Mual, BAB putih, BAK kuning pekat.
Riwayat Penyakit Sekarang: OS datang ke IGD RSUD Karawang pada tanggal 5 Februari
2015 pukul 20.15 dengan keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS. Selain itu OS juga mengeluhkan mata dan jari – jari tangan menjadi kuning sejak 2 minggu yang lalu. OS juga mengeluh mual – mual tanpa disertai muntah, BAB berwarna putih dan BAK berwarna kuning pekat. OS merupakan rujukan dari dr. P dengan diagnosis sementara suspek cholelithiasis.
Anamnesis(9 Februari 2015, 12.00)
Riwayat Penyakit Dahulu: OS belum pernah mengalami keluhan yang sama
seperti yang dialami saat ini. OS memiliki riwayat penyakit maag. Riwayat hipertensi, DM, Jantung, Paru, Kolesterol, dan Asam urat tidak diketahui oleh pasien. Riwayat pernah kuning sebelumnya juga disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan: OS merupakan rujukan dari dr. P dengan diagnosis
sementara susp. Cholelithiasis. Sebelumnya OS belum pernah menjalani pengobatan lainnya.
Anamnesis (2)
Status Generalis: Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis
GCS E4V5M6
Tanda vital Tekanan darah : 110/80mmHg nadi : 88x/menit, reguler, isi cukup pernapasan : 20 x/m suhu : 36,8°C
Gizi : Kesan gizi cukup Kepala : Normocephali Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar, JVP
5+2
Pemeriksaan Fisik
Thoraks Paru :
Gerak dinding dada simetris Suara dasar napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: tidak tampak ictus cordis BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Tampak Membuncit Auskulatasi : Bising usus positif melemah Palpasi : Supel, nyeri tekan region hipokondrium
dextra, . Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-),
Ekstremitas Inspeksi : Tidak tampak edema. Palpasi : Edema (-), keempat akral hangat, CRT< 2”
Pemeriksan Fisik (2)
Pemeriksaan Hematologi
Leukosit* 12.990 5.000 – 10.000 x10^3/uL
Hemoglobin* 11,6 13 – 16 g/dL
Hematokrit 32,7 40 – 48 %
Trombosit 396 150 – 400 x10^3/uL
Basofil 1 0 – 1 %
Eosinofil 2 1 – 3 %
Neutrofil* 77 40 – 70 %
Limfosit* 14 20 – 40 %
Monosit 7 2 – 8 %
Pemeriksaan Imunologi
Hbs Ag Rapid Non Reaktif Non Reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Kimia Darah
Ureum 23,5 15,0 - 50,0 mg/dL
Creatinin 0,85 0,6 – 1,1 mg/dL
SGOT* 55 ≤ 37 U/L/37oC
SGPT* 91 ≤ 40 U/L/37oC
Bilirubin Total* 15,88 ≤ 1 mg/dL
Bilirubin Direk* 13,48 ≤ 0,25 mg/dL
Bilirubin Indirek* 2,4 ≤ 0,75 mg/dL
Protein Total 7,02 6,6 – 8,7 g/dL
Albumin 3,5 3,5 – 5,0 g/dL
Globulin 3,52 3,1 – 3,7 g/dL
Gula Darah
Sewaktu*
207 < 140 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang (2)
Pemeriksaan Urinalisis Fisik/Kimiawi
Warna Coklat
Kekeruhan -
pH 6 4,8 – 7,5
Protein (+/-) Neg
Glukosa Neg Neg
Bilirubin + -
Epitel + -
Leukosit 0 – 1 <6 /lpb
Eritrosit 0 – 1 <1 /lpb
Kristal Neg Neg
Silinder Neg Neg
Pemeriksaan Penunjang (3)
Susp. Cholelithiasis(Diagnosis Kerja IGD)
Infus D5 20% TPM Cefotaxim 1x1gr OMZ 2x1 bolus IV Urdafalk 3x1 tab
Alih rawat inap dr. Irwin Sp.PD
Tatalaksana Awal (IGD)
S: kuning (+), lemas (+), BAK kuning seperti teh, nyeri perut (+).
O: Kesadaran : Compos Mentis Kesan Sakit : Tampak Sakit Sedang Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg Nadi : 80x/m RR : 20x/m Temp: 36,8oC Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (+/+) Leher : KGB & Tiroid Tidak Teraba Membesar, JVP 5+2 Thorax :
Cor: BJ I II reg, murmur (-), gallop (-) Pul: Suara Nafas Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing
(-/-) Abdomen : Supel, Datar, Bising Usus (+) Normal,
NTE (+), Nyeri Ketuk CVA (-), Hepar & Lien Tidak Teraba Membesar, Murphy Sign (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+), Odem (-), Tampak Ikterik dikeempat ekstremitas.
Follow Up(6 Februari 2015)
A: Obstructive Jaundice e.c Susp. Cholelithiasis
P: - IVFD D5% 20 tpm- Cefotaxim 2x1gr IV- OMZ 2x1 amp IV- Urdafalk 3x1 tab- Ketorolac 1x1 amp Inj
Follow Up(6 Februari 2015 – 2)
S: Kuning (+), Lemas (+), BAK kuning seperti teh, BAB putih (-), Nyeri Perut (+)
O: Kesan Sakit : Tampak Sakit Sedang Tanda Vital :
TD: 100/60 mmHg Nadi: 84x/mRR : 20x/m Temp: 36,6oC
Abdomen : NTE (+), Murphy Sign (+) Ekstremitas: Tampak Ikterik dikeempat ekstremitas. A: Obstructive Jaundice e.c Susp. Cholelithiasis P: - IVFD D5% 20 tpm - Cefotaxim 2x1gr IV - Urdafalk 3x1 tab - Ranitidine 2x1 amp - Cetirizine 2x1 amp
Follow Up(9 Februari 2015)
S: Kuning (+), Lemas (+), Nyeri Perut (+), BAK terus menerus, banyak, berwarna kuning, OS sulit tidur karena BAK terus menerus.
O: Kesadaran : Compos Mentis Kesan Sakit : Tampak Sakit Sedang Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg Nadi : 76x/m RR : 20x/m Temp : 36,6oC Mata : Sklera Ikterik (+/+) Abdomen : NTE (+), Murphy Sign (+) Ekstremitas: Tampak Ikterik dikeempat ekstremitas. A: Obstructive Jaundice e.c Susp. Cholecystitis & Susp.
Cholelithiasis P: - IVFD D5% 20 tpm - Cefotaxim 2x1gr IV - Urdafalk 3x1 tab - Ranitidine 2x1 amp - Cetirizine 2x1 amp
Follow Up(10 Februari 2015)
USG Abdomen: 1. Hepar : Tidak membesar, echoparenkim homogen,
tidak tampak nodul 2. Lien & Pancreas : Tidak membesar, tidak tampak
nodul/batu 3. Gall Bladder : Tidak membesar, dinding menebal, tak
tampak batu 4. Ginjal Kanan Kiri : Tidak membesar, sistem pelviocalyceal
normal, tampak batu ukuran 0,5cm pada ginjal kanan 5. Buli buli : Kesan Normal 6. Abd Ka-Ki : Tidak tampak gambaran massa maupun
infiltrat.
Kesimpulan: Suspect Cholecystitis + Nephrolithiasis Dextra
Pemeriksaan Penunjang(10 Februari 2015)
Pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan berupa: Gamma GT Alkaline phospatase
Pemeriksaan Penunjang(10 Februari 2015 – 2)
S: OS mengeluh gatal – gatal di seluruh tubuh, Perut Nyeri (+)
O: Kesan Sakit : Tampak Sakit Sedang Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 72x/m RR : 20x/m Temp : 36,6oC Mata : Sklera Ikterik (+/+) Abdomen :NTE (+), Nyeri Ketuk CVA (-), Murphy Sign (+) Ekstremitas:Tampak Ikterik dikeempat ekstremitas. A: Obstructive Jaundice e.c Susp. Cholecystitis P: - IVFD D5% 20 tpm - Cefotaxim 2x1gr IV - Urdafalk 3x1 tab - Ranitidine 2x1 amp - Cetirizine 2x1 amp
Pada tanggal 11 Februari 2015, OS diperbolehkan pulang.
Follow Up(11 Februari 2015)
Suspect Cholecystitis Nephrolithiasis Dextra
Diagnosis Keluar
Ad vitam : Bonam Ad functionam : Dubia ad Bonam Ad sanationam : Dubia ad Bonam
Prognosis
Pasien laki - laki, 53 tahun, datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS disertai mata dan jari – jari tangan menjadi kuning sejak 2 minggu yang lalu. OS juga mengeluh mual – mual tanpa disertai muntah, BAB berwarna putih dan BAK berwarna kuning pekat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik (+) dan murphy sign (+). Hasil dari pemeriksaan fisik dan penunjang berupa darah dan urin menunjukkan diagnosis mengarah ke susp. Cholelithiasis. Namun pada pemeriksaan USG didapatkan diagnosis berupa susp. Cholesistitis dan nefrolithiasis dextra.
Resume
Daftar MasalahSubjektif
Kuning Lemas Mual BAB Putih BAK Kuning Pekat
ObjektifPemeriksaan Fisik: Sklera Ikterik Murphy Sign (+) NTE (+), NT Hipokondrium
Dextra (+)Pemeriksaan Penunjang: Leukosit > Hemoglobin < Neutrofil > Limfosit < SGOT > SGPT > GDS > Bilirubin Total >
Direk > Indirek >
Urinalisa Bilirubin + Epitel +
USG: Gambaran penebalan dinding
kantung empedu Gambaran batu pada nefron
kanan ukuran 0.5 cm
Analisa KasusIkterus (2 minggu)- Hepatitis- Cholelithiasis- Cholesistitis- Tumor Kandung Empedu- Anemia Hemolisis
Murphy Sign (+)- Cholecystitis- Cholelithiasis
BAB Putih- Cholelithiasis- Cholesistitis- Tumor Kandung Empedu
SGOT >1.5X & SGPT >2.3x- Cholecystitis- Perlemakan Hati
Bilirubin Direk >>> Indirek- Cholelithiasis- Cholesistitis- Tumor Kandung Empedu
USG- Kesan: Cholesistitis- Batu (-)- Nefrolithiasis Dextra
Kesimpulan: Observasi Jaundice ec. Susp Cholelithiasis & Cholecystitis
Kolesistitis: Peradangan dinding kantung empedu
Patogenesis: Sampai saat ini masih belum jelas Faktor utama: batu empedu (90%) Faktor yang mempengaruhi timbulnya
serangan: Stasis cairan empedu Infeksi kuman Iskemia dinding kandung empedu
Tinjauan Pustaka
Penyebab: Batu Empedu (90%)
Stasis batu empedu Distensi kandung empedu Gangguan aliran darah dan limfe Iskemia dan nekrosis kandung empedu
Tanpa Batu Empedu (10%) – Akalkulus Pasien yang dirawat lama Nutrisi parenteral Sumbatan karena keganasan Batu di saluran empedu* Komplikasi penyakit lain: demam tifoid &
diabetes melitus.
Agak Khas: Kolik abdomen kanan atas atau epigastrium Nyeri tekan Demam Terkadang nyeri menjalar ke pundak atau
skapula tanpa reda sampai dengan 60 menit.
Faktor Risiko (Kepustakaan Barat): Wanita Gemuk >40 tahun Tidak sesuai untuk Indonesia (Lesmana, dkk)
Gejala Klinis
Teraba massa kandung empedu Nyeri tekan Tanda-tanda peritonitis lokal Ikterus (20% kasus), umumnya ringan
(bilirubin <4mg/dl). Bila tinggi -> kemungkinan batu ekstra hepatik.
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium: Leukositosis Peningkatan serum transaminase Peningkatan Alkali fosfatase Peningkatan bilirubin
USG: Sensitivitas 95%, rutin. Dapat melihat besar, bentuk, penebalan
dinding Batu Saluran empedu extra hepatik
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos Abdomen Hanya dapat melihat batu empedu radiopakKolesistografi Oral Tidak dapat menunjukkan gambaran
kandung empedu pada obstruksiSkintigrafi (dengan HIDA/99n Tc6 Iminodiacetic Acid) Nilai diagnostik < USG. Lebih sulit & mahal.CT Scan Abdomen > Sensitif & Spesifik dari USG, mahal Dapat menunjukkan abses perikolesistik
yang kecil.
Pemeriksaan Penunjang Lain
1. Konservatif Tirah baring total Perbaikan status hidrasi Nutrisi parenteral Perbaikan gangguan elektrolit Analgetik Antispasmodik Antibiotik
Terapi
2. Bedah (Kolesistektomi) 50% kasus membaik tanpa tindakan bedah Masih diperdebatkan apakah harus dilakukan
secepatnya, atau menunggu KU membaik Kolesistektomi darurat perlu dilakukan pada
kasus akut dengan komplikasi (empiema, kolesistitis emfisematosa atau perforasi)
Empiema Akibat kolesistitis akut + sumbatan duktus persisten
disertai superinfeksi kuman -> membentuk pus Tindakan bedah darurat Faktor risiko: Laki-laki, kolesistitis akalkulus, diabetes
melitus.Hidrops / Mukokel Akibat sumbatan persisten oleh kalkulus besar Peregangan oleh mukus (mukokel) atau cairan
transudat jernih (hidrops) yang dihasilkan oleh sel – sel epitel mukosa.
PF: Massa tidak nyeri, mudah dilihat dan diraba menonjol dari kuadran kanan atas menuju fossa iliaka kanan.
Komplikasi
Gangren Faktor Risiko: distensi berlebihan kandung
empedu, vaskulitis, diabetes mellitus, empiema atau torsi yang menyebabkan oklusi arteri.
Merupakan faktor risiko terjadinya perforasiPerforasi Lokal: Tertahan dalam omentum atau oleh
adhesi yang ditimbulkan oleh peradangan berulang kandung empedu Kolesistektomi + Drainase Abses
Bebas: Angka kematian 30%. Nyeri kuadran kanan atas berkurang perlahan,
tetapi kemudian timbul tanda peritonitis generalisata
Fistula Dari inflamasi yang membentuk perlekatan
ke organ sekitarnyaIleus Obstruksi intestinal mekanik oleh lintasan
batu empedu yang besar ke dalam lumen usus
Biasanya diawali fistulaEmpedu Limau / Empedu Porslein Tidak berbahaya Akibat sekresi Kalsium berlebih ke kandung
empedu pengendapan kalsium opasifikasi empedu difus dan tidak jelas (efek pelapis) pada foto polos abdomen
Empedu porslein: pengendapan kalsium pada dinding kandung empedu
Terapi: Kolesistektomi
Ad Vitam: Bonam 85% kasus sembuh spontan
Ad Fungsionam: Dubia ad Bonam Kadang kandung empedu menjadi penuh
dengan batu dan kehilangan fungsinya Ad Sanationam: Dubia ad Malam
Cukup sering berulang
Prognosis
Thank You
End.