Chinese Renminbi Taiwanese Dollar EKONOMI MINGGUAN Edisi ...
Transcript of Chinese Renminbi Taiwanese Dollar EKONOMI MINGGUAN Edisi ...
EKONOMI MINGGUAN
Edisi
6 / 3 / 2019 Kementrian Koordinator
Bidang Perekonomian
Date Country Release Current Previous
28-Feb NBS Manufacturing PMI FEB 49.2 49.528-Feb Non Manufacturing PMI FEB 54.3 54.727-Feb Business Confidence FEB 0.69 0.6927-Feb Economic Sentiment FEB 106.1 106.328-Feb Industrial Production YoY Prel JAN 0.00% -1.90%28-Feb Retail Sales YoY JAN 0.60% 1.30%1-Mar Consumer Confidence FEB 41.5 41.9
China
Euro Area
Japan
PASAR VALAS
Kurs 1-Mar-19 Percentage Change (%wtw) Movement
Indonesia 14,120.00
Eropa 1.14
Inggris 1.32
Jepang 111.89
Tiongkok 6.71
Dollar Index 96.53
-0.44
-1.07
-0.07
-0.02
0.26
1.14
IDR
EUR
GBP
JPY
CNY
DXY
PERINGKAT NILAI TUKAR
0.65%
0.32%
0.16%
0.11%
0.08%
0.08%
-0.01%
-0.30%
-0.44%
-1.07%
-1.23%
Philippine Peso
Indian Rupee
Taiwanese Dollar
Chinese Renminbi
South Korean Won
Malaysian Ringgit
Hong Kong Dollar
Singapore Dollar
Indonesian Rupiah
Japanese Yen
Thai Baht
PASAR SAHAM
Kurs 1-Mar-19 Movement
Indonesia 6,499.88
Tiongkok 26,026.32
Eropa 3,036.56
Inggris 21,602.69
Jepang 2,994.01
-0.02
-0.02
0.58
0.83
6.77
JCI
DJI
SX5P
NKY
SHCOMP
Percentage Change (wtw)
PERINGKAT INDEKS SAHAM
20.05%
11.48%
7.93%
7.56%
6.80%
4.96%
4.94%
4.93%
2.35%
0.60%
-0.01%
Tiongkok
Hong Kong
Jepang
Korea Selatan
Taiwan
Thailand
Singapura
Indonesia
Filipina
Malaysia
India
Date Country Release Current Previous
1-Mar Core Inflation Rate YoY FEB 3.06% 3.06%1-Mar Inflation Rate YoY FEB 2.57% 2.82%
28-Feb Gfk Consumer Confidence FEB -13 -141-Mar Markit/CIPS Manufacturing PMI FEB 52 52.6
25-Feb Wholesale Inventories MoM DEC 1.10% 0.40%27-Feb API Crude Oil Stock Change FEB/22 -4.2M 1.26M28-Feb GDP Growth Rate QoQ Q4 2.60% 3.40%
UK
US
Indonesia
PASAR UANG
Kurs 1-Mar-19 Movement (wtw) Movement (ytd) Movement
Yield 7.85
PUAB 6.96
Overnight 5.82 -1.17
-0.60
0.00
-2.14
-6.29
-0.20
FOREIGN INVESTMENT
(35.98)
(100.00)
(50.00)
-
50.00
25
-Fe
b
26
-Fe
b
27
-Fe
b
28
-Fe
b
1-M
ar
Foreign Investment on Stocks
(Million USD)
95.46
-
50.00
100.00
150.00
25
-Fe
b
26
-Fe
b
27
-Fe
b
28
-Fe
b
1-M
ar
Foreign Investment on Government Bonds (Million USD)
ALIRAN DANA ASING
Saham Obligasi Periode (Saham/Obligasi)
Indonesia 690.9 2,645.2 Per 1 Mar 2019 / 27 Feb 2019
AS -129,543.0 283,818.0 Per 31 Des 2018
Filipina 502.7 4,620.1 Per 1 Mar 2019 / 1 Okt 2018
India 2,295.5 -1,652.6 Per 28 Feb 2019
Malaysia 48.8 -422.4 Per 28 Feb 2019 / 31 Jan 2018
Thailand 52.8 -371.2 Per 1 Mar 2019
Tiongkok -11,104.5 66,542.2 Per 31 Des 2018
Vietnam 176.4 Per 1 Mar 2019
PASAR KOMODITAS MINERAL
Kurs 1-Mar-19 Movement Percentage Change (%wtw)
Batu Bara 97.00
Brent 65.07
Emas 1,293.44
Nikel 13,134.50
Tembaga 293.35
WTI 55.80
2.05
-3.24 -2.70
1.51
-0.61
-2.55Brent WTI
PASAR KOMODITAS PERTANIAN
Kurs 1-Mar-19 Movement Percentage Change (%wtw)
Beras 10.53
CPO 2,189.00
Gandum 457.25
Gula 12.62
Kedelai 911.50
2.81
-1.36 -0.95 -1.15 -0.86
Rilis Mingguan (25 Feb – 1 Mar 2019)
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
APBN dan Ketahan Pangan
Menurut Undang-undang Nomor 18 tahun
2012 tentang Pangan, kedaulatan pangan
adalah hak negara dan bangsa yang secara
mandiri menentukan kebijakan pangan yang
menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan
yang memberikan hak pangan yang sesuai
dengan potensi sumber daya lokal.
kedaulatan pangan merupakan salah satu
unsur strategis yang mendapatkan perhatian
sangat besar pada RPJMN 2015-2019.
Kedaulatan pangan tercermin pada kekuatan
suatu negara untuk mengatasi masalah dan
mencukupi kebutuhan pangan secara
mandiri. Dalam mencapai kedaulatan pangan
ada beberapa hal yang menjadi fokus
program antara lain: (1) Ketahanan pangan,
terutama kemampuan mencukupi pangan
dari produksi di dalam negeri sendiri; (2)
Pengaturan kebijakan pangan yang
dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa
sendiri; dan (3) Kemampuan melindungi dan
menyejahterakan produsen pangan, terutama
petani dan nelayan.
Pemantapan kemandirian pangan perlu
didukung dengan peningkatan produksi
pangan pokok dan mitigasi gangguan
terhadap ketahanan pangan. Setidaknya ada
tiga komponen yang harus dipenuhi untuk
mencapai kondisi ketahanan pangan, yaitu:
(1) Kecukupan dan stabilitas ketersediaan
pangan; (2) Aksesibilitas dan keterjangkauan
terhadap pangan; serta (3) Kualitas
keamanan pangan. Dalam mewujudkan
ketahanan pangan, maka Pemerintah
melakukan strategi fundamental salah
satunya dengan peningkatan kapasitas
produksi pertanian dan penguatan cadangan
pangan.
Pada 2019, Pemerintah mengalokasikan
anggaran untuk pelaksanaan
program/kegiatan di bidang kedaulatan
pangan sebesar Rp96,2 triliun dalam APBN
tahun 2019, di mana sebesar Rp56,8 triliun
dialokasikan melalui belanja K/L, Rp39,4
triliun dialokasikan melalui belanja non K/L.
Program prioritas bidang kedaulatan pangan
di K/L, utamanya dilakukan oleh Kementerian
Pertanian, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian
Sosial, dengan dukungan dari instansi terkait
lainnya.
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
Tabel 1. Anggaran Ketahanan Pangan, 2010-2019 (Triliun Rupiah)
Sumber: Kementerian Keuangan
Peningkatan kapasitas produksi
Belanja negara dialokasikan melalui
Kementerian teknis dan anggaran subsidi
untuk meningkatkan produksi pertanian.
Anggaran pada Kementerian Pertanian di
tahun 2019 senilai Rp21,7 triliun secara
penuh diarahkan untuk mewujudkan
peningkatan produksi serta akses terhadap
pangan, antara lain melalui pembangunan
dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta
upaya untuk meningkatkan produktivitas
terutama untuk bahan pangan pokok. Selain
itu, pada tahun 2018, peningkatan
produktivitas pertanian juga didukung dengan
alokasi anggaran untuk pengadaan alsintan
sebanyak 70.839 unit dengan anggaran
sebesar Rp 2,81 triliun.
Alokasi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sebesar Rp11,5 triliun
diarahkan terutama untuk
membangun/meningkatkan jaringan irigasi
untuk pertanian. Sementara itu, alokasi
transfer ke daerah senilai Rp4,9 triliun melalui
mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK)
diarahkan antara lain untuk
rehabilitasi/peningkatan/pembangunan
jaringan irigasi serta
pembangunan/rehabilitasi/renovasi
UPTD/Balai Diklat Pertanian, dan penyediaan
sarana pendukung lainnya. Melalui berbagai
alokasi anggaran tersebut, output strategis
yang diharapkan dapat diwujudkan yaitu
rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi
tersier untuk 134,1 ha areal sawah, cetak
sawah 12 ribu ha, pembangunan dan
rehabilitasi jaringan irigasi primer dan
sekunder seluas 170,4 ribu ha, optimasi lahan
35.586 ha, pembangunan bendungan
sebanyak 48 unit, dan sistem perizinan pusat-
daerah yang terintegrasi di 34 provinsi.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan
efektivitas alokasi penganggaran subsidi
dalam mendukung peningkatan produksi
pangan nasional. Sejak tahun 2018,
pemerintah telah melaksanakan kebijakan
realokasi subsidi benih ke dalam program
bantuan benih pada Kementerian Pertanian
untuk meningkatkan efektivitas anggaran
serta lebih tepat sasaran. Subsidi pupuk yang
akan disalurkan mencapai Rp29,5 triliun
dengan total volume 9,55 ton, alat mesin
pertanian sebanyak 50 ribu unit, serta
bantuan langsung benih unggul pada petani.
Sementara itu, sejak tahun 2017, sebagian
subsidi pangan direalokasi ke dalam Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) melalui
Kementerian Sosial dengan target 1,4 juta
KPM untuk 44 kota, sedangkan sekitar 14,3
juta RTS masih menerima subsidi dalam
bentuk Rastra. Memasuki tahun 2018, BPNT
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi APBN APBN
13,0 23,9 27,7 27,0 23,1 44,1 31,2 36,6 59,3 56,8
8,0 16,0 18,2 15,9 13,2 28,7 21,1 21,9 23,8 21,7
1,9 3,7 4,4 4,8 4,3 6,7 4,6 4,2 4,3
3,1 4,2 5,1 6,3 5,7 8,6 5,5 8,9 10,3 11,5
- - - - - - - 1,6 20,8
39,2 37,6 40,8 42,4 44,2 66,1 68,2 56,7 39,4 39,4
35,7 33,0 33,1 38,3 39,5 53,3 49,4 49,1 28,5 29,5
a. Subsidi Pangan 15,2 16,5 19,1 20,3 18,2 21,8 22,1 19,5 - -
b. Subsidi Pupuk 18,4 16,3 14,0 17,6 21,0 31,3 26,9 28,8 28,5 29,5
c. Subsidi Benih 2,2 0,1 0,1 0,4 0,3 0,1 0,4 0,8 -
d. Subsidi Bunga Kredit Resi Gudang 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
1,0 1,5 4,5 - - 1,5 3,4 2,5 5,0 5,0
a. Cadangan Beras Pemerintah 1,0 1,5 2,0 - - 1,1 2,0 2,5 2,5 2,5
b. Cadangan Stabilisasi Harga Pangan
dan Ketahahanan Pangan - - 1,4 - - - 1,4 - 2,5 2,5
c. Cadangan Benih Nasional - 0,5 0,3 - - - - - - -
d. Cadangan Ketahanan Pangan - - 0,7 - - - - - - -
2,5 3,1 3,2 4,0 4,7 11,4 15,5 5,1 5,9 4,9
a. DAK Irigasi 1,0 1,3 1,3 1,6 2,2 - 12,0 3,6 4,3 3,0
b. DAK Pertanian 1,5 1,8 1,9 2,5 2,5 - 3,4 1,5 1,7 1,9
52,2 61,5 68,5 69,4 67,3 110,2 99,4 93,3 98,7 96,2Total
1. Subsidi
2. Belanja Lain-lain
3. Transfer ke Daerah (DAK)
I. Kementerian Negara/Lembaga
II. Non K/L
1. 018 Kementerian Pertanian
2. 032 Kementerian Kelautan Perikanan
4. 027 Kementerian Sosial
3. 033 Kementerian PU dan PERA
Item
2,8
20,8
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
diperluas cakupannya kepada 10 juta KPM
untuk seluruh kota di Indonesia sementara
5,6 juta KPM lainnya masih menerima dalam
bentuk bansos Rastra. Transformasi dari
Rastra menjadi BPNT tersebut diharapkan
dapat meningkatkan efektivitas dan
ketepatan sasaran subsidi pangan sehingga
masyarakat penerima mendapatkan manfaat
yang maksimal.
Pemerintah juga akan meneruskan kebijakan
pemberian subsidi bunga kredit program den-
gan total anggaran Rp16,7 triliun yang salah
satunya dalam rangka menunjang upaya pe-
ningkatan ketahanan pangan. Anggaran ter-
besar subsidi bunga kredit program dialokas-
ikan untuk subsidi bunga KUR. Prioritas alo-
kasi penyaluran KUR lebih kepada sektor pro-
duktif yaitu sektor industri pengolahan dan
pertanian.
Penguatan Cadangan Pangan
Penguatan cadangan pangan pemerintah
oleh Pemerintah tidak hanya merupakan
salah satu upaya dalam mewujudkan
ketahanan pangan namun juga upaya dalam
pengendalian inflasi. Total anggaran
cadangan pangan di tahun 2018 mencapai
Rp 5 triliun dari sebelumnya hanya Rp 4,5
triliun di tahun 2017. Peningkatan anggaran
tersebut bersumber dari Dana Cadangan
Stabilisasi Harga Pangan (CSHP) senilai
Rp2,5 triliun di tahun 2018 dari sebelumnya
hanya Rp 2 triliun. Dana CSHP di tahun 2018
dapat terealisasi sebesar Rp 725,24 miliar
meningkat dibanding tahun 2017 yang tidak
terealisasi. Sementara itu, Cadangan Beras
Pemerintah (CBP) tetap dianggarkan senilai
Rp 2,5 triliun. Hingga akhir tahun 2018,
realisasi anggaran CBP mencapai Rp 2,41
triliun dengan jumlah stok beras CBP sebesar
2,1 juta ton. Ketersediaan stok beras CBP ini
merupakan angka tertinggi dalam lima tahun
terakhir dan turut mendukung terjaganya
inflasi beras di akhir tahun 2018.
Dalam APBN 2019, alokasi anggaran untuk
penguatan cadangan pangan dijaga tetap
untuk mendukung ketahanan pangan
nasional. Dana Cadangan Beras Pemerintah
(CBP) dan Cadangan Stabilisasi Harga
Pangan (CSHP) dianggarkan masing-masing
sebesar Rp2,5 triliun. Di tahun 2019 ini,
Pemerintah mengupayakan realisasi
perubahan skema pembiayaan pengadaan
CBP yang dikelola Bulog sehingga jika
dengan sistem lama penyerapan CBP hanya
250 ribu ton dapat meningkat jumlah
penyerapannya mencapai 1,5 juta ton.
Penguatan cadangan pangan ini juga
diharapkan dapat dilakukan oleh Pemerintah
Daerah seiring dengan meningkatnya dana
transfer ke daerah dan dana desa.
Penulis : Sri Purwanti
Kepala Subbidang Analisis Stabilitas Moneter
Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran
REFERENSI
Bappenas. 2014. “Penyusunan RPJMN 2015-2019 Bidang Pangan dan Pertanian”. Jakarta
Badan Ketahanan Pangan. 2018. “Arah kebijakan strategis dan Nasional Badan Ketahanan
Pangan”. 26 Februari 2019. http://bkp.pertanian.go.id/blog/post/arah-kebijakan-dan-strategi-
nasional
Kementerian Keuangan. 2018. “Nota Keuangan Beserta APBN Tahun 2019”. Jakarta
Kementerian Keuangan. 2018. “Buku Saku APBN dan Indikator Ekonomi 2018”