cerita islami lengkap
-
Upload
mas-barong -
Category
Documents
-
view
16 -
download
1
Transcript of cerita islami lengkap
Hai teman-teman ……
Apa kabar……???
Bapak/Ibu Dewan Juri yang berbahagia
Disini saya akan bercerita tentang seorang penggembala domba yang suka berbohong. Apa teman-
teman suka berbohong…?? Tentu tidak kan?. Baiklah kisah ini menceritakan akibat suka berbohong
dengan judul :
PENGGEMBALA DAN PENDUDUK DESA
Di kisahkan pada jaman sahabat dahulu ada seorang penggembala domba, namanya Hamid. Dia
sangat dipercaya oleh penduduk desa untuk menggembalakan domba-domba mereka. Tiap pagi hari
Hamid mengambil domba-domba itu dari kandang dan mengembalikannya di waktu hari telah
menunjukkan waktu senja.
Hamid membawa tongkat di tangan kanannya dan bekal di tangan kirinya, juga tak lupa anjing-
anjing yang setia menemaninya saat menggembala, anjing-anjing itu berlarian di depan dan belakang
domba-domba bak seorang komandan menyiapkan pasukannya. Hamid membawa domba-domba itu
ke sebuah padang rumput di pinggir desa. Di sana terdapat banyak pepohonan yang rindang dan
rerumputan terhampar luas nan hijau menyejukkan mata. Sesampainya disana, Hamid melepaskan
domba-domba tersebut sedangkan ia menuju ke sebuah pohon besar untuk beristirahat dan
menikmati bekal yang ia bawa dari rumah. Setelah kenyang ia pun tidur sebentar kemudian bangun di
saat matahai telah condong ke arah barat tanda bahwa sudah waktunya mengembalikan domba-
domba itu pada pemiliknya.
Suatu hari terfikirkan oleh Hamid sebuah rencana jelek, ia berkata pada dirinya sendiri,:
“Mengapa aku tidak mempermainkan penduduk desa?”. Sambil berjalan ia terus memikirkan rencana
jelek itu untuk menipu penduduk desa.
Maka, sesampainya di padang rumput dilaksanakan niat busuk tersebut. Ia naik ke sebuah
pohon besar dan tinggi lalu berteriak sekencang-kencangnya : “ Serigala……! Serigala…..! tolong….!
Segala itu akan memakan domba-domba kalian….! Tolong…..! tolong…!”. teriak Hamid pada
penduduk. Maka, spontang penduduk yang mendengar langsung berlarian ke arah padang rumput
dimana ia menggembalakan dengan membawa senjata seadanya.
Namun apa yang terjadi? setelah sampai di sana ternyata ternak mereka aman dan
penggembala itu pun tertawa sejadi-jadinya “Ha….ha….ha…aku telah menipu kalian, ha…ha…ha…!”.
Maka kembalilah penduduk desa itu dengan perasaan yang amat sangat jengkel dan marah karena
telah dibohongi penggembala itu. (Siapa namanaya?? Hamid.)
Selang beberapa hari ketika penduduk telah melupakan kejadian menjengkelkan itu,
muncullah pikiran buruk itu lagi dalam fikiran Hamid, maka …… (apa yang terjadi?? Ya,) Hamid
mengulangi kejadian tempo hari itu sekali lagi, dan (apa pula yang terjadi?? Ya,) penduduk itu sekali
lagi tertipu oleh si Hamid yang berakhlaq buruk itu. Maka senanglah hati Hamid.
Dan untuk ketiga kalinya Hamid mengulangi kejadian serupa. Namun saat penduduk
mendengar teriakan si penggembala itu mereka berkata : “Jangan kalian tertipu lagi, sesungguhnya ia
adalah orang yang suka berbohong!. Janganlah penggembala itu menipu kita untuk ketigakalinya, tapi
jika memang benar, maka saat kita mendatanginya serigala itu pastilah telah memakannya”.
Saat waktu telah menunjukkan senja domba-domba milik penduduk itu pulang ke kandangnya,
tetapi si penggembala tak terlihat bersama domba-domba itu. Maka para pendudukpun pergi ke
padang rumput untuk melhat keadaan si pengembala yang suka berbohong itu. Merekapun terkejut
karena si penggembala itu tak ada di tempatnya, tetapi di sana mereka menemukan jejak serigala dan
pakaian si pengembala itu dalam keadaan compang-camping bersimbah darah....na’udzubillah
mindzalik!
Begitulah kisah seorang yang suka berbohong dan akibatnya, maka janganlah suka berbohong
karena berbohong akan merugikan orang lain dan diri kita sendiri.
Demikian cerita yang bisa saya sampaikan semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita
tersbut kurang lebihnya saya mohon maa’f yang sebesar-besarnya.......terimakasih.......
Sumber: disarikan dari buku “al arabiyah linnaasyi’in jilid 4”
Hai teman-teman ……
Apa kabar……???
Bapak/Ibu Dewan Juri yang berbahagia
Disini saya akan bercerita tentang seorang anak kecil yang tekun beribadah dan selalu bersyukur atas
nikmat Allah, dengan judul :
BIDADARI KECIL PENGHUNI SURGA
Hari masih pagi. Angin gurun pasir bertiup sangat kencang. Cuaca benar-benar sangat panas.
Seorang gadis kecil berjalan masuk ke sebuah bangunan tua. Gadis itu menggandeng seorang laki-laki
yang sudah tua.
“Ayah, aku masuk sekolah dulu, ya,” kata gadis kecil itu sambil melambaikan tangannya.
“iya, Rizkiah. Belajar yang pinhtar, ya, nak” ujar ayahnay.
Ya, gadis kecil itu bernama Rizkiah. Setiap hari, rizkiah berangkat ke sekolah diantar ayahnya.
Rizkiah tinggal bersama ayahnya yangbuta. Ibu Rizkiah sudah lama meninggal. Ayah Rizkiah
hanya seoarang pencari kertas. Setelah mengantar Rizkiah, ayahnya pergi menyusuri panasnya
padang pasir untuk mencari kertas. Kertas-kertas itu dirapikan, kemudian dijual. Sebagian dari kertas-
kertas itu digunakan oleh Rizkiah untuk menulis pelajaran. Ayahnya tidak mampu membelikan ketas
yang maskih baru. Duh, kaslihan sekali ya!
Rizkiah adalah murid yang pandai. Dia juga anak yang baik hati. Walaupun miskin, rizkiah hanya
diam sambil memandangi temman-temannya makan.
“Rizkiah, ayo likut makanbekalku,” kata Asya.
“Tidak, teman. Aku sedang puasa,” sahut Rizkiah.
“Anak-anak, kalau sudah selesai makan, ayo kita lanjutkanpelajarannya,” kata bu Syafa, guru
mereka.
Semua murid berkumpul lagi di kelas. Mereka melanjutkan pelajaran. Saat itulah, bu Syafa
melihat Rizkiah. Hati Bu Syafa sedih sekali. Baju Rizkiah sudah kumal. Kerudungnya sudah lusuh. Kaus
kaki Rizkiah sudah bolong di sana-sini. Bahkan Rizkiah tidak mema,kai sepatu karena ayahnya tidak
punya uang untuk membelikannya. Bu Syafa tahu, pasti kaki Rizkiah sangat sakit karena berjalan di
padang pasir yang panas tanpa memakai sepatu.
Walaupun begitu, Bu Syafa sangat kagum kepada Rizkiah. Dia tetap semangat balajar dan tidak
pernah bolos sekolah. Anak itu selalu ceria dan tekun beribadah. Rizkiah juga tidak pernah
meninggalkan shalat dan puasa.
Aku akan membelikan baju dan sepatu buat Roizkiah, kata Bu Syafa dalam hati.
Esok harinya, rizkiah datang ke sekolah bersama ayahnya.
“Hati-hati ya, Yah. Semoga hari ini, Ayah mendapatkan rezeki yang banyak,” kata Rizkiah sambil
melambaikan tangan kepada ayahnya.
Saat pelajarn dimulai, bu Syafa menghampiri Rizkiah. “Rizkiah, ini ibu bawakan sepatu buat
kamu”.
Rizkiah terkejut. Alangkah bagusnya sepatu itu. Apalagi Rizkiah ingin sekali mempunyai sepatu.
“Ayo, ambillah nak,” kata bu Syafa.
Rizkiah menggeleng. Bu Syafa heran melihatnya.
“Terima kasih, Bu. Aku tidak biasa menerima sepatu ini,” kata Rizkiah.
“Kenapa?” tanya bu Syafa terkejut.
“Lebih baik sepatu ini diberikan kepada Annisa di kelas lain . Dia Dia sudah tidak punya ayah dan
ibu. Sedangakan aku masih punya ayah yang sedang mengumpulkan uang untuk membelikanku
sepatu. Annisa lebih memerluka sepatu ini, Bu,” jawab Rizkiah.
Mendengar kata-kata Rizkiah, bu Syafa menangis. Dia benar-benar kagum kepada Rizkiah.
Sebenarnya, Rizkiah memerlukan sepatu ini, tetapi dia lebih mementingkan Annisa.
“Rizkiah, kamu memang putri kecil yang baik. Allah akann meberimu pahala yang banyak. Kamu
pantas untuk menghuni surga....,” kata bu Syafa sambil memeluk Rizkiah.
Demikian cerita yang bisa saya sampaikan semoga kita bisa mengabil hikmah dari cerita
tersbut kurang lebihnya saya mohon maa’f yang sebesar-besarnya.......terimakasih.......
Sumber : “Kisah Muslimah Teladan Ahli Surga”