CCNA Exploration v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj [email protected]

88
CCNA Exploration v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom .ac.id @yahdiinformatik TK 1073 – Jaringan Komputer Semester Ganjil 2013 - 2014 Cisco Academy pergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom Applied Science Chapter 8: pengalamatan IP

description

CCNA Exploration v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj [email protected] @ yahdiinformatik TK 1073 – Jaringan Komputer Semester Ganjil 2013 - 2014. Cisco Academy. Chapter 8: pengalamatan IP. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of CCNA Exploration v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj [email protected]

Page 1: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

CCNA Exploration v5.0Network fundamentals

Yahdi [email protected]

@yahdiinformatik

TK 1073 – Jaringan KomputerSemester Ganjil 2013 - 2014

Cisco

Aca

dem

y

Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom Applied Science School

Chapter 8:pengalamatan IP

Page 2: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Chapter 8

– 8.0 Pengenalan– 8.1 IPv4 jaringan alamat– 8.2 IPv6 jaringan alamat– 8.3 Verifikasi Koneksi– 8.4 Simpulan

Page 3: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

pengalamatan IP

Chapter 8: Objektif

Pada chapter ini , mahasiswa akan mampu untuk:• Menjelaskan Struktur dari alamat IPv4.• Menjelaskan penggunaan subnet mask.• Membandingkan karakteristik dan penggunaan dari

alamat IPv4 unicast, broadcast dan multicast.• Menjelaskan pengalamatan IPv6.• Menjelaskan representasi dari alamat IPv6.• Menjelaskan tipikal alamat jaringan IPv6.• Mengkonfigurasi alamat global unicast.

Page 4: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

pengalamatan IP

Pengenalan

Pada chapter ini, mahasiswa akan mampu:• Menjelaskan alamat multicast.• Menjelaskan peran ICMP pada sebuah

jaringan IP (termasuk IPv4 dan IPv6)• Menggunakan ping dan traceroute untuk

menguji konektivitas jaringan.

Page 5: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

8.1alamat jaringan IPv4

Page 6: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Struktur Alamat IPv4

Notasi Biner• Notasi Biner

merujuk pada fakta bahwa komputer berkomunikasi menggunakan 1 dan 0

• Konversi Biner ke Desimal membutuhkan pemahaman mengenai dasar matematika yaitu sistem bilangan– dan notasi posisi

Page 7: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Struktur Alamat IPv4

Sistem Bilangan Biner

Page 8: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Struktur Alamat IPv4

Mengkonversi alamat Biner ke Desimal

Latihan

PRAKTIKUM

Page 9: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Struktur Alamat IPv4

Mengkonversi dari Desimal ke Biner

PRAKTIKUM

Page 10: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Struktur Alamat IPv4

Mengkonversi dari Desimal ke Biner

PRAKTIKUM

Page 11: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

Network Portion dan Host Portion dari alamat IPv4

Untuk mendefinisikan network portion dan host portion dari sebuah alamat, sebuah devais menggunakan pola terpisah 32-bit yang disebut subnet mask

Subnet mask tidak berisi network portion atau host portion dari alamat IPv4, melainkan hanya memandu kemana kita harus mencari network portion atau host portion dari sebuah alamat IPv4.

PRAKTIKUM

Page 12: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

Network Portion dan Host Portion dari alamat IPv4

Valid Subnet Masks

PRAKTIKUM

Page 13: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

Membedah Panjang PrefixPRAKTIKUM

Page 14: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

jaringan IPv4, Host, dan alamat Broadcast

PRAKTIKUM

Page 15: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

First Host dan Last Host daris sebuah alamat

PRAKTIKUM

Page 16: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Subnet Mask IPv4

Operation AND Bitwise

1 and 1 = 1 1 and 0 = 0 0 and 1 = 0 0 and 0 = 0

PRAKTIKUM

Page 17: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

IPv4 Unicast, Broadcast, dan Multicast

Memasang alamat Static IPv4 pada Host

LAN Interface Properties Configuring a Static IPv4 alamat

PRAKTIKUM

Page 18: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

IPv4 Unicast, Broadcast, dan Multicast

Memasang sebuah alamat Dynamic IPv4 pada Host

Verification

DHCP – metode “leasing” alamat IPv4 yang sering digunakan pada host jaringan yang besar, mengurangi beban staff admin jaringan dan secara virtual menghapus galat pada entri

PRAKTIKUM

Page 19: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

IPv4 Unicast, Broadcast, dan Multicast

Transmisi Unicast

Pada jaringan IPv4, host dapat berkomunikasi dengan salah satu dari tiga cara :

1. Unicast - prosesnya mengirim packet dari satu host ke sebuah host lainnya.

Page 20: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

IPv4 Unicast, Broadcast, dan Multicast

Transmisi Broadcast2. Broadcast - prosesnya mengirim packet dari satu host ke semua host pada

jaringan

Routers do not forward a

limited broadcast!

Directed broadcast• Destination

172.16.4.255 • Hosts within the

172.16.4.0/24 jaringan

Page 21: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

IPv4 Unicast, Broadcast, dan Multicast

Transmisi Multicast• Multicast - Prosesnya mengirim packet dari satu host

grup host terpilih, kemungkinan besar pada jaringan yang berbeda.

• Mengurangi trafik• IP yang dialokasikan untuk pengalamatan multicast

group -> 224.0.0.0 to 239.255.255.255. • Link Lokal - 224.0.0.0 to 224.0.0.255 (Contoh: informasi

routing dipertukrkan menggunakan protokol routing)• alamat Global- 224.0.1.0 to 238.255.255.255 (Example:

224.0.1.1 sudah dialokasikan untuk Network Time Protocol)

Page 22: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Alamat Public dan Private IPv4Blocks alamat Private adalah:• Host yang tidak membutuhkan akses ke Internet dapat

menggunakan alamat private• 10.0.0.0 to 10.255.255.255 (10.0.0.0/8)• 172.16.0.0 to 172.31.255.255 (172.16.0.0/12)• 192.168.0.0 to 192.168.255.255 (192.168.0.0/16)Shared address space addreses: • Tidak secara global digunakan router• Hanya untuk penggunaan di service provider network• Blok alamatnya 100.64.0.0/10

Page 23: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Penggunaan khusus alamat IPv4• alamat jaringan dan alamat Broadcast – antara tiap jaringan

alamat pertama dan alamat terakhir tidak bisa digunakan oleh host

• alamat Loopback - 127.0.0.1 alamat khusus yang host gunakan untuk men-direct trafik ke diri sendiri(alamat 127.0.0.0 - 127.255.255.255 sudah dialokasikan)

• alamat Link-Local - 169.254.0.0 - 169.254.255.255 (169.254.0.0/16) alamat dapat secara otomatis digunakan oleh host lokal

• alamat TEST-NET - 192.0.2.0 - 192.0.2.255 (192.0.2.0/24) untuk keperluan pengajaran, digunakan pada dokumentasi dan contoh – contoh perjaringanan

• alamat Experimental - 240.0.0.0 - 255.255.255.254 sudah dialokasikan untuk keperluan eksperimen

Page 24: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Pengalamatan Legacy Classful

Page 25: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Pengalamatan Legacy ClassfulPengalamatan Classless Umumnya dinamai Classless Inter-Domain Routing (CIDR, Dibaca “cider”• Membuat standar baru agar penyedia layanan bisa

mengalokasikan alamat IPv4 pada bit alamat manapun berbasis boundary (prefix length) ketimbang menggunakan pembagian kelas alamat A, B, atau C

Page 26: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Pemasangan alamat IPRegional Internet Registries (RIRs)Pemain besar registries adalah:

Page 27: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipikal dari alamat IPv4

Pemasangan alamat IP

Tier 2 ISPs generally focus on business customers.

Tier 3 ISPs purchase their Internet service from Tier 2 ISPs.

Tier 3 ISPs often bundle Internet connectivity as a part of jaringan dan computer service contracts for their customers.

ISPs are large national atau international ISPs that are directly connected to the Internet backbone. 

Page 28: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

8.2

Alamat Jaringan IPv6

Page 29: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Permasalahan IPv4

Kebutuhan akan IPv6

• IPv6 didesain menjadi penerus IPv4• Penipisan stok alamat IPv4 sudah menjadi

motivator utama untuk berpindah ke IPv6• Diperkirakan kelima RIRs akan kehabisan alamat

IPv4 antara 2015 dan 2020• Dengan populasi Internet yang semakin

meningkat, stok alamat IPv4 yang terbatas, pemasalahan dengan NAT, sudah tiba masanya untuk berpindah ke IPv6!

Page 30: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Permasalahan IPv4

Kebutuhan IPv6

• Secara teori stok IPv4 hanya punya 4.3 billion alamat ditambah alamat privat dikombinasikan dengan NAT

• Alamat IPv6 128-bit yang lebih besar menyediakan alamat 340 undecillion

• IPv6 menyelesaikan masalah keterbatasan IPv4 dan membawa fitur – fitur baru seperti ICMPv6

Page 31: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Permasalahan IPv4

Koeksisten antara IPv4 dan IPv6Teknik migrasi bisa terbagi menjadi 3 kategori :

#1

Dual-stack: Allows IPv4 dan IPv6 to coexist on the same jaringan. Devices run

both IPv4 dan IPv6 protocol stacks simultaneously.

Page 32: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Permasalahan IPv4

Koeksisten antara IPv4 dan IPv6Teknik migrasi bisa terbagi menjadi 3 kategori :

#2

Tunnelling: A method of transporting an IPv6 packet over an IPv4 jaringan. The IPv6 packet

is encapsulated inside an IPv4 packet.

Page 33: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Permasalahan IPv4

Koeksisten antara IPv4 dan IPv6Teknik migrasi bisa terbagi menjadi 3 kategori :

#3

Translation: jaringan alamat Translation 64 (NAT64) allows IPv6-enabled devices to communicate with IPv4-enabled devices using a translation technique similar to

NAT for IPv4. An IPv6 packet is translated to an IPv4 packet, dan vice versa.

Page 34: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Sistem Bilangan Hexadecimal

• Hexadecimal adalah sistem bilangan berbasis 16

• Sistem bilangan berbasis 16 menggunakan angka 0 - 9 dan dan huruf A - F

• Empat bit (setengah byte) dapat direpresentasikan dengan sebuah nilai hexadecimal

PRAKTIKUM

Page 35: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Representasi alamat IPv6

• Perhatikan pola bit Biner yang cocok dengan nilai Desimal dan hexadecimal

PRAKTIKUM

Page 36: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Representasi alamat IPv6• Panjangnya 128 bits dan ditulis sebagai string dari nilai

hexadecimal• Dalam IPv6, 4 bits merepresentasikan sebuah digit

hexadecimal, 32 nilai hexadecimal = alamat IPv6

–2001:0DB8:0000:1111:0000:0000:0000:0200–FE80:0000:0000:0000:0123:4567:89AB:CDEF

• Hextet adalah satu segmen 16 bit atau empat hexadecimal

• Dapat ditulis dalam lowercase atau uppercase

PRAKTIKUM

Page 37: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Aturan 1- Abaikan 0 didepan

• Aturan pertama untuk mereduksi notasi alamat IPv6 adalah deretan ‘0’ di depan bagian 16-bit atau hextet dapat diabaikan

• 01AB dapat ditulis 1AB• 09F0 dapat ditulis 9F0• 0A00 dapat ditulis A00• 00AB can be represented as AB

PRAKTIKUM

Page 38: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Aturan 2- Abaikan semua segmen ‘0’

• Dua “titik dua” (::) dapat menggantikan hextet yang berisi 0 semua.

• Dua “titik dua” (::) hanya bisa digunakan sekali dalam sebuah alamat. Jika tidak akan jadi ambigu.

• Dikenal dengan istilah compressed format• alamat yang salah - 2001:0DB8::ABCD::1234

PRAKTIKUM

Page 39: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Pengalamatan IPv6

Rule 2- Abaikan Semua Segmen ‘0’

• Contoh

#1

#2

PRAKTIKUM

Page 40: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe dari alamat IPv6

Tipe alamat IPv6

Ada tiga tipe dari alamat IPv6 :

• Unicast

• Multicast

• Anycast.

Note: IPv6 Tidak memiliki alamat broadcast.

Page 41: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe dari alamat IPv6

IPv6 Prefix Length• IPv6 Tidak menggunakan notasi subnet mask

dotted-decimal• Prefix length menandakan Network portion dari

alamat IPv6 menggunakan format sebagai berikut: • IPv6 address/prefix length• Prefix length can range

from 0 to 128• Typical prefix length is /64

Page 42: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe alamat IPv6

alamat Unicast IPv6• Unicast

• Secara unik mengidentifikasi antarmuka pada devais yang support IPv6

• Sebuah paket yang dikirim alamat unicast diterima oleh antarmuka yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Page 43: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe alamat IPv6

alamat Unicast IPv6

Page 44: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe alamat IPv6

alamat Unicast IPv6• Global unicast

• Sama dengan alamat publik IPv4• Unik secara global• alamat Internet yang bisa dirutekan. • Dapat dikonfigurasi secara statik atau dinamik

• Link-local• Digunakan untuk berkomunikasi dengan devais

lainnya pada link lokal yang sama• Dibatas hanya untuk satu - tidak routable diluar link

Page 45: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe alamat IPv6

alamat Unicast IPv6• Loopback

• Digunakan untuk mengirim paket ke diri sendiri• Ping alamat loopback IPv6 untuk tes konfigurasi TCP/IP pada local

host• Semua-0 kecuali bit terakhir , direpresentasi dengan ::1/128 atau

hanya ::1• alamat yang tidak jelas

• alamat yang Semuanya 0 ditulis ::/128 atau hanya ::• Tidak bisa diberikan pada antarmuka dan hanya digunakan sebagai

alamat sumber• alamat tidak jelas digunakan sebagai alamat sumber ketika devais

belumlah memiliki alamat IPv6 yang permanen atau ketika sumber packet tidak relevan terhadap alamat tujuan

Page 46: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe dari alamat IPv6

IPv6 alamat Unicast Unique local

• Sama dengan alamat private untuk IPv4• Digunakan untuk pengalamatan lokal pada sebuah

site atau antara sejumlah site yang terbatas• Range dari FC00::/7 ke FDFF::/7

IPv4 embedded (not covered in this course)• Digunakan untuk membantu transisi IPv4 ke IPv6

Page 47: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe dari alamat IPv6

alamat Unicast IPv6 Link-Local• Setiap antarmuka jaringan yang support IPv6 jaringan HARUS

memiliki alamat link-local• Sehingga sebuah devais bisa berkomunikasi dengan devais

yang juga mendukung IPv6 pada link yang sama dan hanya pada link tersebut (subnet)

• range FE80::/10, 10 bit pertama adalah 1111 1110 10xx xxxx• 1111 1110 1000 0000 (FE80) - 1111 1110 1011 1111 (FEBF)

Page 48: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Tipe dari alamat IPv6

alamat Unicast IPv6 Link-Local Paket dengan alamat link-local sumber atau destinasi tidsak

bisa diroute cannot be routed beyond melebihi link dari paket itu berasal.

Page 49: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Struktur dari alamat Global Unicast IPv6

• alamat global unicast IPv6 secara global unik dan dan routable pada internet IPv6

• Ekivalen dengan alamat publik IPv4• ICANN mengalokasi blok alamat IPv6 kepada

lima RIRs• Saat ini, hanya only alamat unicast global

dengan bit pertama 001 atau 2000::/3 are yang sudah digunakan

Page 50: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Struktur dari alamat Unicast Global IPv6

• Saat ini, hanya alamat unicast global tiga bit pertama dari 001 atau 2000::/3 yang digunakan

Page 51: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Struktur dari alamat Unicast Global IPv6

• Sebuah alamat unicast global terdiri atas 3 bagian:

• Global Routing Prefix- prefix atau Network portion dari alamat yang digunakan oleh provider, seperti ISP, kepada customer atau site, saat ini , RIR’s menetapkan /48 sebagai prefix global routing kepada customer

• 2001:0DB8:ACAD::/48 memiliki prefix yang mengindikasikan 48 bit pertama (2001:0DB8:ACAD) adalah prefix atau network portion

Page 52: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Struktur dari alamat Unicast Global IPv6• Subnet ID

• Digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi subnet dengan site

• Interface ID• Ekivalen dengan host portion dari alamat IPv4• Digunakan karena satu host bisa memiliki beberapa antarmuka.

Masing – masing memiliki satu atau lebih alamat IPv6

Page 53: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Konfigurasi Static dari alamat Unicast Global

PRAKTIKUM

Page 54: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Konfigurasi Statik dari sebuah alamat Unicast IPv6 Global

PRAKTIKUM

Page 55: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

konfigurasi Dinamik dari alamat Unicast Globalmenggunakan SLAAC

Stateless address Autoconfiguraton (SLAAC)• Metode bagi devais untuk memperoleh prefix, prefix length

dan default gateway dari sebuah router IPv6• Tidak perlu server DHCPv6• Bergantung pada message• ICMPv6 Router Advertisement (RA)IPv6 routers• Mem-Forwards paket IPv6 antar jaringan• Dapat dikonfigurasi dengan routing statik atau dengan

protokol routing dinamik IPv6• Mengirim pesan ICMPv6 RA

PRAKTIKUM

Page 56: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

konfigurasi Dinamik dari alamat Unicast Globalmenggunakan SLAAC

Perintah IPv6 unicast routing untuk IPv6 routing

Pesan RA bisa terdiri atas satu dari tiga pilihan berikut :• SLAAC Only – menggunakan informasi yang ada di dalam

pesan RA• SLAAC dan DHCPv6 – menggunakan informasi yang ada di

dalam pesan RA message dan mendapat informasi dari server DHCPv6, stateless DHCPv6 (contoh: DNS)

• DHCPv6 only – devais tidak bisa menggunakan informasi yang ada di dalam RA, stateful DHCPv6

Routers mengirim pesan ICMPv6 RA menggunakan alamat link-local sebagai alamat sumber pengirim IPv6

PRAKTIKUM

Page 57: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

konfigurasi Dinamik dari alamat Unicast Globalmenggunakan SLAAC

PRAKTIKUM

Page 58: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

konfigurasi Dinamik dari alamat Unicast Globalmenggunakan DHCPv6

Dynamic Host Configuration Protocol for IPv6 (DHCPv6) Sama dengan IPv4 Otomatis menerima informasi pengalamatan termasuk a

alamat unicast global, prefix length, alamat default gateway dan alamat Server DNS menggunakan layanan server DHCPv6

Devais bisa menerima semua atau sebagian informasi Pengalamatan IPv6 dari server DHCPv6 bergantung dari apakah opsi 2 (SLAAC dan DHCPv6) atau opsi 3 (DHCPv6 only) yang disebut dalam pesan ICMPv6 RA

Host bisa memilih untuk mengabaikan apapun yang ada di dalam pesan router’s RA dan mengambil alamat IPv6 dan informasi lainnya langsung dari server DHCPv6.

Page 59: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Konfigurasi Dinamik dari alamat Unicast Global mengggunakan DHCPv6

PRAKTIKUM

Page 60: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Proses EUI-64 atau Randomly Generated

EUI-64 Process Proses ini menggunakan alamat MAC Ethernet 48-bit milik

milik klien, dan menyisipkan 16 bits di tengah – tengah dari alamat MAC 46-bit untuk membuat ID antarmuka 64-bit

Keuntungannya adalah alamat MAC Ethernet dapat digunakan untuk menentukan antarmuka – mudah di-track

ID Antarmuka EUI-64 berupa biner Biner dan terdiri atas tiga bagian : 24-bit OUI dari alamat MAC klien, tapi bit ke-7

(Universally/Locally bit) di-reverse (0 menjadi 1) menyelipkan16-bit nilai FFFE pengidentifikasi devais 24-bit dari alamat MAC klien

Page 61: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Proses EUI-64 atau Randomly Generated

Page 62: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Proses EUI-64 atau Randomly Generated

PRAKTIKUM

Page 63: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Proses EUI-64 atau Randomly Generated

Antrmuka ID yang digenerate secara Random

Bergantung dari Sistem Operasi sebuah devais bisa meng-generate ID antarmuka secara random ketimbang menggunakan alamat MAC dan proses EUI-64

Dimulaid dari Windows Vista, Windows menggunakan ID antarmuka yang digenerate secara random ketimbang menggunakan yang sudah diproses EUI-64

Windows XP dan seri Windows sebelumnya menggunakan EUI-64

Page 64: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Alamat Dinamik Link-localalamat Link-local Setelah alamat unicast global diterapkan pada antarmuka,

devais IPv6-enabled secara otomatis menggenerate alamat link-local-nya

Harus mempunyai alamat link-local sehingga devais dapat berkomunikasi dengan devais IPv6-enabled lainnya pada subnet yang sama.

Menggunakan alamat link-local dari router lokal pada alamat IPv6 default gateway

Routers bertukar pesan protokol routing dinamik menggunakan alamat link-local

Tabel routing Routers menggunakan alamat link-local untuk mengidentifikasi router next-hop ketika memforward paket IPv6

Page 65: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Alamat Dinamik Link-local

Diterapkan secara dinamik alamat Link-local dibuat secara dinamik

menggunakan prefix FE80::/10 dan dan ID antarmuka

Page 66: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Alamat Statik Link-local

Mengkonfigurasi Link-Local

PRAKTIKUM

Page 67: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast IPv6

Alamat Statik Link-local

Mengkonfigruasi Link-Local

PRAKTIKUM

Page 68: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast Global IPv6

konfigurasi memverifikasi alamat IPv6

Tiap antarmuka memiliki dua alamat IPv6 -

1. alamat unicast global yang telah dikonfigurasi

2. Satu lagi yang diawali dengan FE80 secara otomatis ditambahkan alamat unicast link-local

PRAKTIKUM

Page 69: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Unicast Global IPv6

konfigurasi memverifikasi alamat IPv6

PRAKTIKUM

Page 70: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Multicast IPv6

alamat Multicast IPv6 yang telah di-assign

• alamat multicast IPv6 berprefix FFxx::/8• Ada dua tipe alamat multicast IPv6 :

• Assigned multicast• Solicited node multicast

Page 71: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Multicast IPv6

alamat Multicast IPv6 yang telah di-assign

Dua grup multicast IPv6 yang ter-assign yang umum dipakai terdiri dari:

FF02::1 grup multicast All-nodes– • Semua devais IPv6-enabled bergabung• Efeknya sama dengan alamat broadcast IPv4

FF02::2 grup multicast All-routers– • Semua router IPv6 bergabung• router menjadi anggota dari grup ketika dijadikan router IPv6

dengan perintah global configuration the ipv6 unicast-routing • Sebuah paket dikirim ke grup ini diterima dan diproses oleh

semua router IPv6 pada link atau jaringan.

Page 72: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Multicast IPv6

alamat Multicast IPv6 yang di-assign

Page 73: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Multicast IPv6

Solicited Node alamat Multicast IPv6

• Sama dengan alamat multicast all-nodes, cocok dengan 24 bit akhir dari alamat unicast global IPv6 dari devais

• Otomatis dibuat ketika alamat unicast global atau alamat unicast link-local di-assign

• Dibuat dengan menggabungkan prefix spesial FF02:0:0:0:0:FF00::/104 dengan 24 bit paling kanan dari alamat unicast.

Page 74: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

alamat Multicast IPv6

Solicited Node alamat Multicast IPv6

• alamat multicast solicited node terdiri atas dua bagian:

• prefix multicast FF02:0:0:0:0:FF00::/104 - 104 bit pertama dari semua alamat multicast solicited node

• Least significant 24-bits – dikopi dari right-most 24 bits dari alamat unicast global atau alamat unicast link-local alamat dari devais

Page 75: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

8.3

Verifikasi Koneksi

Page 76: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

ICMP

Pesan ICMPv4 dan ICMPv6• Pesan ICMP memiliki kemiripan antara ICMPv4

dan ICMPv6 yaitu:• Host Confirmation• Destination atau Service Unreachable• Time exceeded• Route redirection

Meski IP bukanlah protokol yang reliable, TCP/IP memungkinkan pesan terkirim dalam kondisi error, dengan cara dikirim menggunakan layanan ICMP

Page 77: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

ICMP

ICMPv6 Router Solicitation and Router Advertisement Messages

• ICMPv6 melibatkan empat protokol baru sebagai bagian dari Neighbor Discovery Protocol (ND atau NDP):• Router Solicitation message• Router Advertisement message• Neighbor Solicitation message• Neighbor Advertisement message

• Router Solicitation dan Router Advertisement Message: Mengirim antara hosts dan routers.

• Router Solicitation (RS) message: Pesan RS dikirim sebagai pesan multicast IPv6 all-routers

• Router Advertisement (RA) message: Pesan RA dikieim oleh router untuk menyediakan informasi pengalamatan

Page 78: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

ICMP

ICMPv6 Router Solicitation dan Router Advertisement Messages

Page 79: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

ICMP

ICMPv6 Neighbor Solicitation dan Neighbor Advertisement Messages

Dua tipe pesan tambahan• Neighbor Solicitation (NS)• Neighbor Advertisement (NA) messages

Digunakan untuk:• Resolusi alamat

• Digunakan ketika sebuah devais pada LAN mengetahui alamat Unicast IPv6 dari destinasi tapi tidak mengetahui alamat MAC Ethernet nya

• Duplicate Address Detection (DAD)• Diberlakukan pada alamat untuk memastikan

keunikan alamat• Devais akan mengirim pesan NS dengan

alamat IPv6 miliknya sebagai alamat IPv6 yang dituju

Page 80: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

ICMP

ICMPv6 Neighbor Solicitation dan Neighbor Advertisement Messages

Page 81: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Testing dan Verification

Ping - Testing the Local StackPRAKTIKUM

Page 82: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Testing dan Verification

Ping – Menguji konektivitas ke LAN Lokal

PRAKTIKUM

Page 83: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Testing dan Verification

Ping – Menguji konektivitas ke LAN Lokal

PRAKTIKUM

Page 84: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

Testing dan Verivikasi

Traceroute – Menguji JalurTraceroute (tracert) • Menggenerate daftar hop yang berhasil dilewati saat

menelusuri sebuah tujuan. • Menyediakan verifikasi yang penting dan informasi

troubleshooting• Jika data mencapai tujuan, selanjutnya trace mendata

antarmuka dari setiap router pada jalur antar host dengan host lainnya

• data gagal pada hop tertentu di tengah jalan, alamat dari router terakhir yang merespon trace dapat menyediakan indikasi sumber masalah atau larangan keamanan jika ada

• Menyediakan waktu ‘round trip’untuk tiap hop sepanjang jalur trace dan mengindikasikan jika sebuah hop gagal merespon

PRAKTIKUM

Page 85: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

pengalamatan IP

Simpulan• alamat IP berstruktur hirarki jaringan, subnetwork, dan

host portions. Sebuah alamat IP dapat merepresentasikan jaringan utuh, host yang spesifik, atau alamat broadcast dari jaringan.

• subnet mask atau prefix digunakan untuk menentukan network portion dari alamat IP. Setelah terimplementasi, jaringan IP harus diuji untuk memverifikasi konektivitasnya dan performansi operasional.

• DHCP membuat pemberian alamat menjadi otomatis seperti IP alamat, subnet mask, default gateway, dan informasi konfigurasi lainnya.

Page 86: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

pengalamatan IP

Simpulan• Host IPv4 dapat berkomunikasi dengan 3 cara

berbeda : unicast, broadcast, dan multicast. • block alamat private IPv4 adalah : 10.0.0.0/8,

172.16.0.0/12, dan 192.168.0.0/16.• Terbatasnya stok alamat IPv4 menjadi faktor

pendorong utama untuk berpindah ke IPv6. Tiap alamat IPv6 memiliki panjang 128 bits dibanding 32 bits pada alamat IPv4. prefix length digunakan untuk mengindikasikan network portion dari alamat IPv6 menggunakan format : IPv6 address/prefix length.

Page 87: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id

pengalamatan IP

Simpulan

• Ada tiga tipe dari alamat IPv6: unicast, multicast, dan anycast.

• alamat link-local IPv6 membuat devais bisa berkomunikasi dengan devais IPv6-enabled lainnya pada link yang sama dan hanya pada link itu saja (subnet). Paket dengan alamat link-local sumber atau destinasi tidak bisa diroutekan di luar link dari paket itu berasal. Alamat IPv6 link-local ada pada range FE80::/10.

• ICMP tersedia untuk IPv4 dan IPv6.

Page 88: CCNA Exploration  v5.0 Network fundamentals Yahdi Siradj yahdi@politekniktelkom.ac.id