Cat.klinik IKGM
-
Upload
clint-mckay -
Category
Documents
-
view
184 -
download
6
Transcript of Cat.klinik IKGM
Caries “Nina “ 035CATATAN KLINIK IKGM
Variabel
Variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran :
1. Skala Nominal : Tiap anggota mempunyai kesamaan dan memiliki perbedaan dari
anggota himpunan lain.
Mis : Jenis Kelamin, dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
2. Skala Ordinal : Menurut rangking, urutan
Mis : Pendidikan dikategorikan SD, SLTP, SMU
3. Skala Interval : = skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai
interval atau jarak.
Mis : Skala waktu tahun Masehi atau Hijriah, meskipun masing-masing
memulai bilangan satu.
4. Skala ratio : Mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil.
Variabel seperti panjang, berat dan agregasi.
Mis : 1 karung beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beratnya 5 kuintal.
Hipotesis
Hipotesis mempunyai peranan sebagai berikut :
Memberi batasan dan memperkecil jangkauan penelitian
Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data
Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel yang akan diteliti.
Populasi dan Sampel
Populasi : Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Sampel : Sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
1
Caries “Nina “ 035KEGUNAAN SAMPLING DALAM PENELITIAN
1. Menghemat biaya
2. Mempercepat pelaksaan penelitian
3. Menghemat tenaga
4. Memperluas ruang lingkup penelitian
5. Memperoleh hasil yang akurat
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGAMBILAN
SAMPEL :
a) Membatasi populasi
b) Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi
c) Menentukan sampel yang akan dipilih
d) Menentukan teknik sampling
TEKNIK SAMPLING
Jenis sampel:
1. Sampel probabilitas (probability sample) atau random sample (sampel acak)
a. Pengambilan sampel secara acak sederhana ( simple random sampling ), setiap unsur
dari populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih ( boleh digunakan jika anggota
populasi bersifat homogen)
b. Pengambilan sampel secara acak sistematis ( systematic sampling ), teknik sampel
yang sederhana dan dilakukan secara ordinal di mana sampel dipilih berdasarkan
urutan tertentu.
c. Pengambilan sampel secara acak stratifikasi ( Stratified sampling atau stratified
random sampling), terdiri dari :
- Proportionate Stratified Random Sampling
- Disproportionate Stratified Random Sampling
d. Pengambilan sample secara kelompok atau gugus ( Cluster Sampling ), teknik
sampling daerah, digunakan bila populasi tersebar di beberapa daerah.
e. Pengambilan sampel secara gugus bertahap ( Multistage Sampling ), teknik sampling
berlapis digunakan apabila populasi heterogen atau terdiri dari kelompok-kelompok.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
2
Caries “Nina “ 0352. Sampel non-probabilitas (Non-Probability Samples)
a. Proporsive Sampling :
- Sampeldipilih berdasarkan tujuan penelitian
- Berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri belum tentu bersyarat
Misalnya ; Populasi seluruh FKG, tapi yang diambil hanya pada IKGM
b. Quota Sampling :
- Menetapkan sampel secara jatah
- Populasi mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kouta) yang diinginkan
c. Accidental sampling :
Pengambilan sampel/responden yang kebetulan ada
d. Sampling sistematik:
Berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomor urut
Jenis – Jenis Penelitian
A. Eksperimental
Adalah penelitian di mana penelitian mengamati kejadian atau fenomena yang terjadi
akibat interaksi/ manipulasi peneliti dan diamati efeknya
Persoalan pokoknya adalah fenomena yang akan terjadi akibat pemberian perlakuan
oleh peneliti.
B. Observasional
Adalah penelitian di mana peneliti mengamati kejadian/fenomena yang akan terjadi
tanpa intervensi apapun dari peneliti
Persoalan pokonya adalah fenomena atau kejadian yang telah ada sebelum peneliti
Observasional terdiri dari :
a. Observasional deskriptif , adalah penelitian yang dilakukan hanya untuk
menggambarkan keadaan yang ada, dapat berupa tabel atau grafik.
Terdiri dari :
- Studi korelasi
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
3
Caries “Nina “ 035- Studi kasus (case report/case series)
- Studi cross sectional
b. Observasional analitik , Adalah penelitian selain menggambarkan keadaan yang
terjadi, juga untuk menerangkan hubungan sebab akibat dan menganalisa kejadian
tersebut.
Terdiri dari :
Pengamatan Cross Sectional , yaitu oenelitian prevalensi penyebab/faktor resiko
pada waktu yang bersamaan. Suatu penelitian observasional analitik di mana
kasus dan efek diidentifikasi pada saat yang sama. Merupakan penelitian non-
eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor
resiko dengan efek (penyakit/kondisi tertentu pada waktu yang bersamaan)
Pengamatan prospektif/kohort , yaitu penelitian pada kelompok tertentu dalam
jangka waktu tertentu dengan kategori terpapar dan tidak terpapar terhadap
faktor resiko, di mana penelitian tersebut dapat berlangsung lama untuk
mendapatkan efek yang alami. Suatu bentuk penelitian observatif analitik di
mana kausa diidentifikasi dan kemudian diikuti secara prospektif timbulnya
suatu penyakit)
Pengamatan Rretrospektif/case control . Yaitu penelitian yang dilakukan di
mana sudah ada kejadian (efek) yang diamati/ dilihat dari kejadian/keadaan
yang sudah terjadi. Suatu bentuk penelitian observatif analitik di mana efek
diidentifikasi lebih dahulu kemudian ditelusiru secara retrospektif adanya
kasus.
Jenis- Jenis Data
Data primer : Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri selama penelitian
berlangsung
Data sekunder : Data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber lain. Waktu penelitian
dinilai sudah ada data.
DOUBLE BLIND : Suatu penentuan hasil eksperimen di mana peserta maupun
penelitian tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok studi dan siapa
yang menjadi kelompok kontrol, dengan demikian hasilnya yang terkumpul
tidak akan mengalami bias. Teknik ini yang sering digunakan dalam
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
4
Caries “Nina “ 035penelitian klinis yang dilakukan untuk mendapatkan pengukuran yang
objektif terhadap hasil pengobatan.
ODD RATIO: Besarnya peran fungsi resiko yang diteliti terhadap terjadinya penyakit
(efek) adalah kasus dan kontrolnya yang memperlihatkan ratio antara odds
pada kelompok dengan resiko dan odds pada kelompok tanpa resiko.
Resiko relatif Odds adalah Peluang terjadinya sesuatu dibagi dengan peluang tidak
terjadinya sesuatu.
Macam-macam Diagram
1. Pictogram
2. Pie Diagram
3. Barchart
4. Cartogram
5. Histogram
6. Poligome
7. Grafik dan Ogive
8. Diagram batang, garis, lingkaran, lambang, peta, pencar
9. Pie chart
10. Steam and leaf plots
11. Pallogen
12. Frekwensi
13. Scalltegram
14. Box and Whisker plots
Validitas : Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang
diukur
Realibilitas : Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau diandalkan.
Dapat diandalkan dalam proses pengukuran berarti hasil pengukuran akan
sama atau hampir sama apabila dilakukan berulang kali.
Inklusi : - Syarat-syarat yang diambil menjadi
Sampel
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
5
Caries “Nina “ 035- Karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target dan terjangkau
atau kriteria umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutkan
dalam penelitian
Eksklusi : - Setelah inklusi kemudian dilakukan karena tidak memenuhi kriteria
- Subjek yang memiliki kriteria inklusi tetapi subjek tersebut dikeluarkan
dari studi karena faktor-faktor tertentu :
1. Terdapat keadaan/penyakit lain yang mengganggu penelitian
2. Terdapat hambatan etis
3. Subjek menolak berpartisipasi
Uji Korelasi
0,0 – 0,25 (-25) = sedikit / tidak ada hubungan
0,25 – 0,50 (-50) = Cukup
0,50 – 0,75 (-0,75) = Sedang/baik
(0,75) = sangat baik
R > 0,8 = Baik
0,6 – 0,79 = sedang
0,4 – 0,59 = lemah
<0,4 = sangat lemah
Uji Diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis
Untuk keperluan screening
Untuk studi pengobatan pasien
Studi epidemologi
Tingkat Kesalahan = Level of significansy
= 1 % = 0,01 : Berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang
diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat suatu
kesimpulan yang salah yang dilakukan untuk populasi.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
6
Caries “Nina “ 035PEMILIHAN UJI STATISTIK HARUS MEMPERHATIKAN :
1. Hipotesa yang hendak diuji
2. Jenis data :
- Kuantitatif
- Semikuantitatif
- Kualitatif
3. Asumsi distribusi populasi
4. Sampel : - Random atau tidak
- Jumlah sampel
5. Varians populasi ( ) : diketahui, tidak diketahui
SYARAT – SYARAT UJI X :
Skala pengukuran nominal/ordinal
Tujuannya untuk uji perbandingan
Tidak ada nilai terapan E (expected)
Untuk tabel 2x2 uji fisher exact
Untuk uji ketergantungan, homogenitas, kesesuaian
Sampel diambil secara acak
Setiap sel berisi EiJ < 5 atau > 20 %
UJI HUBUNGAN
Regresi = Hubungan antara 2 atau lebig variabel untuk menilai kekuatan 1 arah
hubungan yang ada (satu variabel tetap, satu variabel random)
Asosiasi = Hubngan antara 2 atau lebih variabel tanpa perlu mengetahui besar, arah,
dan kuatnya hubungan skala nominal.
Korelasi = Untuk menyatakan hubungan linier antara 2 variabel atau lebih.
Mengukur kekuatan dan arah dari hubungan linier antara 2 variabel (random)
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
7
Caries “Nina “ 035
Metode penelitian deskriptif
Metode penelitian survey analitik
Metode penelitian eksperimen
Metode penelitian klinik
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Jenis jenis Penelitian Deskriptif :
1. Survei (survey)
2. Studi atau pengenalan kasus (Case Study)
3. Studi Perbandingan (Comparative Study)
4. Studi Korelasi (Corelation Study)
5. Studi Prediksi (Prediction Study)
6. Penelitian Evaluasi (Evaluation Study)
METODE PENELITIAN SURVEI ANALITIK
Adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali dan mengapa fenomena kesehatan
itu terjadi.
Jenis – jenis penelitian survey analitik :
a. Penelitian cross sectional
b. Penelitian case control (retrospective)
c. Penelitian cohort (evaluation study)
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
8
Caries “Nina “ 035A. PENELITIAN CROSS SECTIONAL
Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan
efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat (point time approach)
Rancangan Penelitian Cross Sectional
Efek +
Faktor resiko +
Efek –
Populasi (sample)
Efek +
Faktor Resiko –
Efek –
Langkah-langkah penelitian cross sectional :
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan
faktor efek.
2. Menetapkan subjek penelitian
3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko
dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan
data)
4. Melalkukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-
kelompok hasil observasi.
Keterbatasan Penelitian cross sectional :
a. Diperlukan subjek penelitian yang besar
b. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
c. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
d. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan
dengan2 rancangan epid yang lain.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
9
Caries “Nina “ 035Kebaikan cross sectional :
Keuntungan yang utama dari desain CS adalah memungkinkan penggunaan populasi
dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan hingga generalisasi yang
cukup memadai
Desain relatif murah, mudah dan hasil cepat dapat diperoleh
Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel
Tidak terancam loss to follow up (drop out)
Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian cohort tanpa atau dapat
dengan sedikit sekali menambah biaya
Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikut yang lebih kondusif.
Kekurangan cross sectional :
p Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek
dilakukan pada saat yang bersamaan
p Studi prevalensi lebih banyak menjaring subjek yang mempunyai masa sakit yang
panjang dari pada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek.
p Dibutuhkan subjek yang cukup besar
p Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis
p Kemungkinan terjadi bias prevalensi/bias insidens
B. PENELITIAN CASE CONTROL (RETROSPECTIVE)
Adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko
dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
10
Caries “Nina “ 035Rancangan Penelitian Case control
Fc. Resiko +
Retrospective Efek +
(Kasus)
Fc resiko –
Pop. sampel
Fc resiko +
Retrospective Efek –
(control)
Fc resiko –
Tahap –tahap penelitian case control :
a. Identifikasi variabel variabel penelitian (fc resiko & efek)
b. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
c. Identifikasi kasus
d. Pemilihan subjek sebagai kontrol
e. Melakukan pengukuran retrospektive (meliihat ke belakang untuk melihat faktor resiko)
f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek
penelitian dengan variabel-variabel kontrol.
Kelebihan case control :
p Adanya kesamaan ukuran
p Adanya perbatasan atau pengendalian faktor resiko
p Tidak menghadapi kendala etik
p Tidak memerlukan waktu lama
Kekurangan case control :
a. Pengukuran variabel yang objektif dan realibilitanya kurang karena subjek peneltian
harus mengingat kembali faktor- faktor resikonya
b. Tidak diketahui efek variabel luar karena teknik sulit dikendalikan
c. Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang sesuai.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
11
Caries “Nina “ 035
C. PENELITIAN COHORT (PROSPECTIVE)
Adalah Suatu penelitian survei (non-eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji
hubungan antara faktor resiko dengan efek (penyakit)
Rancangan Penelitian Cohort (Prospective)
Efek +
Faktor resiko +-prospective
Efek –
Populasi (sample)
Efek +
Faktor Resiko – - prospective
Efek –
Langkah-langkah penelitian Cohort (prospective)
1. Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek
2. Meetapkan subjek penelitian (populasi dan sampel)
3. Pemilihan subjek dengan faktor resiko positif dari subjek dengan efek negatif
4. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang di tentukan,selanjutnya
mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok
6. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif
dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok resiko positif maupun
kelompok kontrol.
Kelebihan Cohort :
p Dapat mengatur kompatibilitas antara 2 kelompok sejak awal penelitian
p Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari suatu waktu ke
waktu lain
p Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko maupun efek dari
waktu ke waktu
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
12
Caries “Nina “ 035Kerugian cohort :
p Membutuhkan waktu, sarana dan subjek penelitian yang cukup besar
p Kemungkinan adanya subjek drop out
p Pada penyakit atau keadaan tertentu akan menghadapi kendala etika
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Adalah penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan
percobaan (experimental) yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau
pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.
Jenis – jenis penelitian eksperimen :
1. Rancangan-rancangan pra eksperimen (pre-experiment design)
2. Rancangan-rancangan eksperimen sungguhan (true experiment design)
3. Rancangan-rancangan eksperimen semu (quasi experiment design)
A. RANCANGAN PRA EKSPERIMEN
a. Postes only design
b. One group pretest-pretest
c. Perbandingan kelompok statik (static group comparison)
B. RANCANGAN TRUE EXPERIMENT
1. Rancangan pretes-pretes dengan kelompok kontrol (pretest-pretest with control group)
2. Randomized Salomon Four Group
3. Postest dengan kelompok kontrol (Postest Only Control Group Design)
C. RANCANGAN EKSPERIMEN SEMU
a. Rancangan rangkaian waktu (time series design)
b. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding ( Control time series design)
c. Rancangan “non-equivalent control group”
d. Rancangan “Separate sample pretest-postest”
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
13
Caries “Nina “ 035e. Rancangan “Separate Sample pretest-posttest”
Syarat pokok yang tidak dapat dipenuhi oleh penelitian eksperimen semu :
1. Tidak adanya randomisasi (randomization) yang berarti pengelompokan anggota
sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan
random atau acak.
2. Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak
dilakukan, karena eksperimen ini biasanya dilakukan di masyarakat.
Langkah-langkah penelitian eksperimen :
1. Melakukan tinjauan literatur, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti
2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
3. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
4. Menyusun rencana eksperimen yang biasanya mencakup :
p Menentukan variabel bebas dan variabel terikat (dependen dan indepent
variabel )
p Memilih desaun eksperimen yang akan digunakan
p Menentukan sampel
p Menyusun alat eksperimen dan alat ukur
p Menyusun outline prosedur pengumpulan data
p Nebyusun hipotesis statistik
5. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)
6. Melakukan eksperime
7. Mengumpulkan data tahap kedua (postest)
8. Mengolah dan menganalisa data
9. Menyusun laporan
Kontrol : suatu kelompok individu yang tidak dikenai perlakuan atau percobaan.
Peranan kelompok kontrol :
1. Untuk mencegah munculnya faktor-faktor yang sebebnarnya tidak diharapkan
berpengaruh tehadap variabel terikat
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
14
Caries “Nina “ 0352. Untuk menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat, dan sejauh mana letak hubungan antara kedua variabel tersebut.
METODE PENELITIAN KLINIK
Dasar penelitian penelitian klinik :
a. Tjuan penelitian klinik adalah untuk menilai manfaat dan bahaya obat obatan yang
digunakan atau akan digunakan pada manusia
b. Metode penelitian klinik adalah eksperimen, yang bersifat prospektif. Penelitian klinik
bukanlah survei dan bukan survei retrospektif
c. Esensi penelitian klinik adalah perbandingan (comparison)
d. Validitas dari perbandingan tergantung pada relevansi, ketepatan pengukuran dan bebas
dari segala macam praduga
e. Tujuan penelitian klinik adalah untuk mendapatkan kesimpulan (inference) yg dp berlaku
u/ seluruh penderita
f. Kepercayaan(realibilitas)thd kesimpulan yg diambil tergantung pd validitas
pembandingan.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
15
Caries “Nina “ 035
BY. DRG. RASMIDAR
1. Apa yang dimaksud dengan logika, ilmu pengetahuan dan penelitian serta jelaskan
hubungannya !
Logika : cara menalar di mana data diamati, bukti dicari, dikumpulkan,
dipertimbangkan, lalu disimpulkan
I. Pengetahuan : Akumulasi pengetahuan yang diperoleh dan metode ilmiah dan
menggunakan teori yang ada
Penelitian : Suatu tindakan membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
cara melakukan penelitian dengan hai-hati secara terus menerus untuk
memecahkan suatu masalah.
Hubungan ketiganya :
Ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang tanpa penelitian, sebaliknya tidak dapat
dilakukan penelitian tanpa kerangka ilmu tertentu yang mendukung. Dalam melakukan
suatu penelitian, seseorang harus mampu menempatkan logika atau berfikir secara logis
dan menghindarkan diri dari pertimbangan yang bersifat subjektif.
2.a. Apa yang dimaksud tujuan penelitian ?
Tujuan penelitian : Untuk menjajaki, menggunakan, menerangkan, membuktikan
serta menetapkan suatu gejala, atau konsep atau dugaan
Tujuan penelitian :
- Tujuan khusus : Hal-hal yang langsung diukur
- Tujuan umum : Dinyatakan secara kategori, tujuan akhir yang hendak
dilaksanakan yang merupakan aspek yang lebih luas/tujuan jangka panjang.
b. Tahapan Penelitian ;
Identifikasi serta pemilihan dan perumusan masalah penelitian
Termasuk di antaranya adalah :
o Studi kepustakaan
o Perumusan hipotesa
o Identifikasi
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
16
Caries “Nina “ 035o Klasifikasi
o Pemberian defenisi operasional variabel
o Penyusunan rancangan penelitian melalui eksperimental dan observasi
o Penentuan alat pengambilan data atau instrumen
o Pengumpulan/pengaturan analisa data
o Penyusunan laporan penelitian
3.a.Pengambilan data yang researchable
o Mempunyai kontribusi yang profesional
o Mempunyai derajat keunikan dan keaslian
o Layak untuk dilaksanakan
o Kualifikasi peneliti : Seorang peneliti harus memiliki motovasi, ulet dan tertarik
dengan apa yang diteliti
b.Apa syarat peneliti dalam identifikasi permasalahan penelitian ?
Scientific mind : Peneliti harus memiliki pendapat sendiri dan tidak mudah
dipengaruhi oleh orang lain
Prepared mind : Peneliti harus mampu menangkap masalah-masalah yang timbul
selama penelitian berlangsung
4.a. Yang perlu diperhatikan dalam studi pustaka
o Data sekunder : Suatu data untuk mendukung penelitian yang akan menjadi landasan
teori dari permasalahan penelitian
o Hubungan data dalam studi pustaka dengan kesimpulan dan degeneralisasi yang
pernah dibuat
o Penelitian terdahulu dan mengetahui/memahami penelitiannya.
b. Mengapa studi pustaka merupakan tahap yang penting ?
1. Membantu peneliti dalam berbagai hal mis. Memberi gambaran atau yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian
2. Membantu menentukan metode atau cara pendekatan yang dapat dilakukan
3. Dapat mengetahui dan perspektif permasalahan peneltian
4. Dapat mengetahui cara evaluasi dan analisis yang digunakan
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
17
Caries “Nina “ 0355. Dapat mengetahui peneliti terdahulu.
5. Hubungan antara kriteria hipotesa dan variabel
Hipotesa : Jawaban sementara/dugaan terhadap permasalahan penelitian yang harus
dibuktikan kebenarannya
Dalam menentukan suatu hipotesa harus berdasarkan :
- Teori
- Fakta empiris
- Imajinasi peneliti
Yang menyatakan adanya pertautan /hubungan antara 2 variabel atau lebih dan
berdasarkan dugaan yang dibuat, maka dirancang eksperimental/observasi untuk mencari
data, agar dugaan tersebut dapat diterima atau ditolak.
Variabel perancu : Variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan variabel
tergantung, tetapi bukan merupakan variabel antara.
Contoh : Hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian penyakit jantung
koroner
Variabel bebas :Kebiasaan minum kopi
Var.tergantung :insiden peny. J.Korner
Var.perancu : Kebiasaan merokok
6. Screening :
Cara untuk mendeteksi penyakit tertentu yang tanpa gejala dalam suatu kelompok
penduduk tertentu melalui suatu tes atau pemeriksaan secara singkat dan sederhana
dengan memisahkan mereka yang kemudian diproses melalui diagnosa-diagnosa dan
pengobatan.
Manfaat screening :
1. Untuk menentukan penderita secara dini
2. Mencegah meluasnya penyakit di masyarakat
3. Mendidik masyarakat memeriksa diri secara dini (check up)
Kriteria screening :
Penyakit yang dituju harus merupakan masalah kesehatan yang bereti
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
18
Caries “Nina “ 035 Tersedianya obat yang potensial dan kemungkinan pengobatan bagi mereka yang
menderita
Tersedianya fasilitas dan biaya diagnosa dan pengobatan penyakit lama dan dapat
diketahui melalui pemeriksaan/tes khusus
Pemeriksaan screening memenuhi syarat untuk tingkat sensitifitas dan spesifikasi
Teknik dan cara pengobatan/pemeriksaan dapat diterima masyarakat secara umum
Sifat perjalanan penyakit diketahui
Ada standar yang disepakati tentang mereka yang menderita
Harus memungkinkan diadakan follow up dan kemungkinan pencarian penderita
secara berkesinambungan
7. Ukuran yang digunakan untuk penentuan program kesehatan :
INSIDEN PREVALENSI
Pembilang
Penyebut
Waktu
Cara mengukur
Kasus baru pada
periode waktu
tertentu dalam
kelompok yang
sebelumnya
bebas dari
penyakit
Semua orang
yang rentan yang
ada pada awal
periode
Lama dari sebuah
periode
Studi cohort
Semua kasus
dalam 1 periode
waktu tertentu
Semua yang
diperiksa
termasuk
kasus/non kasus
Titik waktu
tertentu
Studi prevalensi
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
19
Caries “Nina “ 035Dari sini dapat dilihat bahwa insiden dinilai pada kelompok yang sebelumnya bebas dari
penyakit. Sehingga dapat diketahui etiologi, perjalanan penyakit serta lamanya penyakit
diderita. Dan dengan mengetahui hal tersebut maka dapat dilakukan penentuan suatu
program kesehatan. Sebaliknya prevalensi hanya menyatakan eksistensi dari penyakit, tidak
dapat diketahui etiologi, perjalanan penyakit serta lamanya penyakit diderita.
Insiden : Jumlah penyakit (peristiwa) pada suatu kelompok penduduk tertentu dalam satuan
waktu
I : £ individu yg terkena peny selama periode tertentu
£ individu dlm periode tertentu
Prevalensi : Banyaknya penyakit atau kasus atau peristiwa yang terjadi dijumlah populasi
pada daerah tertentu.
P : £ individu yang sakit pada suatu saat
£ individu dalam populasi saat itu
Perbedaan insiden kumulatif dan insiden density :
Insiden Kumulatif :
Pembilang : Jumlah org yg terkena peny dlm periode t3
Penyebut : Jumlah org yg beresiko
Waktu : Periode t3
Guna :
- Ukuran alternatif insiden rate
- Resiko populasi untuk prognosa
- Populasi perlu intervensi
Insisden Density
Pembilang : Jumlah oenyakit baru
Penyebut : Jum org yg beresiko dan lamanya resiko
Guna : Untuk mengetahu kejadian peny & akibatnya
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
20
Caries “Nina “ 035
8. Pertumbuhan penduduk : Keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan
mengurangi penduduk. Menyangkut kelahiran, kehamilan, emigrasi, dan
migrasi
Migrasi
Positif Negatif Nol
M > F
M<F
M=F
N,T,S
N
N
T
N,T,S
T
N
T
S
Cross over : Penelitian di mana subjek menjadi kontrol dirinya sendiri
BAGAN RETOSPEKTIF, PROSPEKTIF, CROSS SECTIONAL/RANCANGAN STUDI
RETROSPEKTIF
Terpapar radiasi +
Kasus penyakit leukemia
Tidak terpapar -
Terpapar +
Kontrol (tidak leukemia)
Tidak terpapar –
PROSPEKTIFSakit+
TerpaparSakit _
Populasi(sehat) Sakit +
Tdk terpaparSakit –
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
21
Caries “Nina “ 035CROSS SECTIONAL
FC +FC + Kasus
FC –Sampel kasus + kontrolDiambil bersama FC +
FC – KasusFC -
Point prevalensi : Jumlah di mana mereka yang masih sakit pada suatu waktu tertentu
Periode prevalensi : Jumlah mereka yang pernah dan masih, sedang menderita penyakit
jangka waktu tertentu
Periode density :
Tujuan Penelitian : Suatu indikasi ke arah mana, atau data apa yang akan dicari melalui
penelitian itu
Tujuan hipotesa : Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian. Hipotesa sagat penting
karena dengan hipotesis penelitian diarahkan
Manfaat hipotesa :
p Memberi batasan jangkauan penelitian
p Mensiagakan peneliti
p Memfokuskan data
p Panduan memilih metode dan analisis
Kriteria hipotesa
p Hipotesis yang dibuat harus mempnyai hubungan
p Harus sesuai dengan fakta
p Harus berhubungan dengan ilmu
p Dapat diuji
p Harus dibuat sesederhana mungkin
p Harus bisa menerangkan fakta.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
22
Caries “Nina “ 035
Bedah Jurnal :
Efek Durasi Kebiasaan Buruk Terhadap Karakteristik Gigi Susu
1. a. Apa syarat-syarat hipotesa dan manfaatnya
b. Apa hipotesa penelitian tersebut
2. a. Permasalahan penelitian syarat syarat permasalahan
b. Apa permasalahan penelitian pada abstrak
3. a. Apa yang dimaksud validitas eksternal dan internal
b. Apa penelitian tersebut sudah memenuhi syarat di atas
4. a. Alat ukur apa yang digunakan
b. Apa syarat penentuan alat ukur
5. a. Kapan digunakan replikasi, random, kontrol pembanding
(pengertian)
b.Tentukan variabel pada penelitian ini berdasarkan fungsi
dan skala
c. Penelitian ini menggunakan desain apa ?
Validitas internal adalah mengamati hasil penelitian eksperimen hanya sebagai akibat
adanya perlakuan
Faktor yang mempengaruhi :
a. Sejarah
b. Maturitas
c. Seleksi
d. Prosedur test
e. Mortalitas
f. Instrumen
g. Regresi ke arah nilai rata-rata
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
23
Caries “Nina “ 035Validitas eksternal, berhubungan dengan kemungkinan generalisasi dari eksperimen
tersebut apakah hasil tersebut terjadi pula jika eksperimen yang sama dilakukan.
By. Drg. Burhanuddin
1. Tabel DMF
a. Prevalensi
b. Persentase karies
c. Kebutuhan perawatan UTN
2. Perbedaan diagram batang dan histogram (gambarnya)
3. Jika terdapat populasi yang homogen, bagaimana cara
pengambilan sampelnya ?
4. Kapan penelitian dianggap berakhir ?
Penelitian dianggap berakhir bila hipotesa yang dikemukakan telah diuji dan jawaban
hipotesa telah ditemukan. Dengan kata lain penelitian berakhir jika yang menjad tujuan
dari penelitian telah diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan atau manfaat.
5. Kapan digunakan uji kruskal wallis ?
Uji kruskal wallis digunakan bila dilakukan atau hendak dilakukan perbandingan atau
membendingkan lebih dari 2 sampel di mana distribusi normal tidak terpenuhi atau
untuk data yang berskala ordinal di mana uji kruskal wallis ini merupakan alternatif dari
uji ANOVA 1 arah.
6. Kapan digunakan uji ketergantungan/keterhubungan, tuliskan macamnya !
Uji statistik ketergantungan digunakan bila hendak dilakukan atau melihat hungan antara
variabel yang satu dengan yang lainnya
Terdapat 3 macam uji ketergantungan yaitu :
p Asosiasi
p Korelasi
p Regresi
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
24
Caries “Nina “ 0357. Mengapa hasil penelitian diperoleh negatif study ? jelaskan!
Maksudnya adalah hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan uji diagnostic
memberikan hasil yang normal di mana subjek benar-benar tidak mengalami kelainan.
8. Bagaimana cara mengambil sample pada populasi yang
selalu berubah ?
Caranya adalah dengan melaukan homogenisasi sampel atau homogennya sampel.
Dalam hal ini adalah memperbesar jumlah sampel yang memiliki karakteristik yang
sama sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi tersebut.
9. Apa artinya :
a. Titik kritis = 0.05
b. CI = 95 %
Artinya :
a. 100 0rang yang mengemukakan pendapat tersebut 5 orang
yang tidak setuju atau menolak pendapat tersebut
b. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh tingkat
kepercayaannya 95 %
10. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menentukan
pemilihan uji statistik
p Besar sampel
p Distribusi data (normal/tidak)
p Jenis skala
p Banyaknya sampel
p Tujuan penelitian apakah hendak membandingkan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain, melihat efek atau mencari hubungan antar variabel.
By. Drg. Rini Pratiwi
1. Apa yang dimaksud :
a. Variabel dependent
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
25
Caries “Nina “ 035 b. Variabel independent
c. Skala ordinal, nominal, interval, ratio
2. Tuliskan macam-macam/jenis penelitian
p Penelitian deskriptif
p Penelitian survei analitik
p Penelitian eksperimen
p Penelitian klinik
3. Sebutkan indeks untuk penilaian :
a. Kebersihan mulut
b. Penyakit periodontal
c. Kebutuhan perawatan penyakit periodontal
d. Kebutuhan perawatan penambalan
4. a. Prevalensi
b. Insisden
c. Kriteria inklusi & ekslusi
Bedah Jurnal
1. Jenis penelitian
2. Populasi
3. Metode sampling
4. Kriteria inklusi
5. Kriteria eksklusi
6. Variabel dependent
7. Variabel independent
8. Jalannya penelitian
9. Hasil penelitian
10. Judul penelitian apakah sudah tepat?
By. Drg. Muh. Ilyas
1. Keracunan Timah hitam
p Timah hitam anorganik spt……timah hitam
p Pengelolaan persenyawaan organis timah hitam khususnya tetra etil timah
p Lead white kronis
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
26
Caries “Nina “ 035p Stipling butir-butir darah merah, anemia, kolik usus
p ….--> akut, insomnia, kekacauan pikiran
N = 0,03 mg/100 cc. Bila 0,10 mg/100 cc maka harus periksa darah lengkap > 0,10
keracunan
T/ hentikan absorpsi, injeksi NaEDTA
2. Persamaan dan perbedaan validitas dan reliabilitas
Validitas : Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa
yang diukur
Reliabilitas : Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pegukur dapat dipercaya
atau diandalkan.
3. SAR (Secunder Attack Rate)
£ penderita.....suatu penyakit yang terjangkit pada serangan ke 2 diabndingkan dengan£
penduduk dikurangi yang pernah terkena pada serangan pertama dalam % atau....
£ penderita baru pada serangan ke 2SAR = x100% £ penduduk – penduduk yang terkena serangan pertama
4. Ukuran dasar demografi
Fertilitas : Kemampuan wanita melahirkan dicerminkan dalam bayi yang dilahirkan
Mortalitas : Menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang terjadi
setelah kelahiran hidup.
Migrasi : Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari 1 tempat ke
tempat yang lain melalui batas administrasi of politic.
5. Limbah klinik Gigi
6. Kelebihan dan Kekurangan
a. Cohort
Kelebihan cohort :
p Dapat mengatur kompatibilitas antara 2 kelompok sejak awal penelitianWallahu Yuhibbu Bissabirin
“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
27
Caries “Nina “ 035p Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari suatu waktu ke waktu
yang lain
p Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko maupun efek dari waktu ke
waktu.
Kerugian kohort
p Membutuhkan waktu, sarana dan subjek penelitian cukup besar
p Kemungkinan adanya subjek yang drop out
p Pada penyakit atau keadaan tertentu akan menghadapi kendala etika.
b. Case control
Kelebihan case control
p Adanya kesamaan ukuran
p Adanya perbatasan atau pengendalian faktor resiko
p Tidak menghadapi kendala etik
p Tidak memerlukan waktu lama
Kekurangan case control
p Pengukuran variable yang objektif dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian
harus mengingat kembali faktor-faktor resikonya
p Tidak diketahui efek variable luar karena secara teknik sulit dikendalikan
p Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang sesuai.
c. Cross sectional
Kebaikan cross sectional :
p Keuntungan yang utama dari desain CD adalah memungkinkan penggunaan populasi
dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan hingga generalisasi yang
cukup memadai
p Dasain relative mudah, murah dan hasil cepat dapat diperoleh
p Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variable
p Tidak terancam loss to follow up (drop out)
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
28
Caries “Nina “ 035p Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama penelitian cohort tanpa atau dapat
dengan sedikit sekali menambah biaya
p Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikut yang lebih kondusif
Kekurangan cross sectional
p Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek
dilakukan pada saat yang bersamaan
p Studi prevalensi lebih banyak menjaring subjek yang mempunyai masa sakit yang
pajang daripada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek
p Dibutuhkan subjek yang cukup besar
p Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis
p Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
p Kemungkinan terjadi bias prevalensi/bias insidens
7. Alat ukur penelitian deskriptif
8. Syarat-syarat UKGS
p Misi dan tujuan
p Strategi dan prosedur
p Administrasi dan pengelolaan
p Tenaga pelaksana
p Fasilitas dan peralatan
p Pengembangan dan pembinaan tenaga pelaksana
p Evaluasi dan pengendalian mutu.
Catatan lainnya :
1. Syarat-syarat uji Chi Square
2. Apa yang dimaksud dengan :
p Kriteria inklusi
p Kriteria ekslusi
p Validitas
p Reliabilitas
p Penelitian in vitro
p Penelitian in situ
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
29
Caries “Nina “ 0353. Sebutkan macam-macam metode sampling
4. Buatkan proposal penelitian dengan judul : Efek penggunaan
sikat gigi elektrik terhadap kebersihan mulut murid SD X
5. Apa yang dimaksud dengan ;
p Populasi, sebutkan dan jelaskan
p Skala, sebutkan dan jelaskan
p Sampel, sebutkan dan jelaskan
p Penelitian deskriptif
p Penelitian analitik
6. Cara pemberian fluor,sebutkan dan jelaskan
(mekanismenya)
a. Fluoridasi sistemik, fluoridasi air minum 0,7 – 1 ppm
b. Suplemen fluor
p Fluoridasi tablet – NaF tab = 0,25 mg mg/tab
p Fluoridasi tetes/drop = NaF 8 tetes/ hari( 0,25mgF )
p Fluoridasi kumur = lar NaF = 0,2 %
p Fluoridasi garam dapur
c. Topical fluoridasi
Adanya pemberian fluor pada permukaan gigi dalam bentuk gel/pasta.
Contohnya :
p NaF = 1,1 %
p Sodium fluorida
p APF (Aidulated Phosfat Fluoride ) 0,5 %
p SnF (Stannous Fluoride)
Pasta gigi : NaF = 0,2 – 0,3
MPF = 0,2 %
SnF
7. Kenapa terjadi fluorosis
Penggunaan Fluor dalam jangka waktu yang lama pembetukan email gigi
(sistemik) menyebabkan fluor akan mempengaruhi fungsi ameloblast akibatnya
mineralisasi terganggu/tidak sempurna, di mana awalnya ditandai dengan garis putih
yang menyilang pada permukaan gigi dan email berwarna putih kabur (opaque)
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
30
Caries “Nina “ 035
Sebelum kena penyakit (periode patogenesa)
Pencegahan tingkat 1 (primary prevention)
Setelah kena penyakit
Pencegahan tk II Pencegahan tk III(secondary Prev) (tertier Prev)
PROSES TERJADINYA KARIES
Bebrapa jenis KH, mis : sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh bakteri tertentu
membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam waktu 1-3
menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan
demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies akan dimulai.
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
31
1. Peningkatan (health promotionp Pend kesehatanp Nutrisi baikp Perhatikan fc
genetic&lingkunganp Perhatian thd
perkemb.fisik & mental,pembinaan teratur
2. Pencegahan khusus (specific prevention)p OH yang baikp Fluoridasi air minump Aplikasi topical fluorp Hindari makanan lengketp Gosok gigip Dental profilaksisp Profilacsis odontomyp Preventive orthodontic
3.Diagnosa dini&perawatan cepat (early diagnosis&promotion Treatment)p Pem periodic dg sinar Xp Pengobatab cepatp Perluasan pengobt.sekitar
lesip Perhatikan kelaiananp Pem anak sek.
4. Perawatan kerusakan (…limitation)p Perawatan lukap Pulp cappingp Perawatan sal akarp Ekstraksip Perawatan ortho
5. Rehabilitation (rehabilitasi) Penggantian gigi geligi yang hilang dengan GTS/GTP
Caries “Nina “ 035 waktuKH + MO asam pH (-5) Demineralisasi email proses karies dimulai
MEKANISME FLUOR DALAM MENCEGAH KARIES
Email sebagai lapisan terluar dari gigi memiliki susunan kompleks yaitu hidroksiapatit gigi,
dengan susunan terdiri dari Ca10(PO4)5(OH2) dengan penambahan fluor apatit yang lebih
tahan terhadap asam dengan susunan reaksi sebagai berikut :
Ca10(PO4)6(OH2) + F Ca(PO4)6(OHF)
OHI-S = 0 – 1,3 = baik
1,3 – 3,0 = sedang
3,1 – 6,0 = buruk
Penelitian deskriptif : penelitian yang dilakukan hanya untuk menggambarkan keadaan yang
ada
Dapat berupa tabel atau grafik
Studi korelasi : Menyatakan hubungan linier 2 variabel atau lebih
Studi kasus (case report)
Studi cross sectional: Penelitian yang dilakukan untuk mengamati prevalensi penyakit dan
prevalensi penyebab pada waktu yang bersamaan
RR = insiden pd klp dg fc resiko = A/(A+B) Insiden pd klp tanpa fc resiko C/(C + D)Catatn campuran
p Eksperimen ada perlakuan
Perlakuan yang efek dari perlakuan akan dilihat efek sikat gigi
p Syarat true eksperimen
- Random
- Kontrol
- Replikasi
p Purposive sampling belum tentu bersyarat
Misalnya :populasi seluruh FKG tetapi yang diambil hanya pada IKGM
p Total sampling semua sampel diambil
p Populasi = sampel
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
32
Caries “Nina “ 035
Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”
33