Case Uveitis Ppt
-
Upload
jhoni-akbar-dalimunthe -
Category
Documents
-
view
59 -
download
3
Transcript of Case Uveitis Ppt
![Page 1: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN KASUS
![Page 2: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/2.jpg)
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. A• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 27 tahun• Alamat : Solok• Status : Menikah
![Page 3: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/3.jpg)
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki usia 27 tahun datang ke Bangsal Mata, RSUP M.Djamil Padang dengan:
KELUHAN UTAMA: Mata kanan merah dan semakin bertambah sejak 1 bulan yang lalu
![Page 4: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/4.jpg)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Mata kanan merah dan semakin bertambah sejak 1 bulan yang lalu. Mata kanan merah mucul sejak 4 tahun yang lalu, kemudian hilang timbul dan membaik dengan pengobatan.
• Awalnya, pasien mengeluhkan mata kabur mendadak. Pasien tiba-tiba merasa pandangan gelap saat bangun tidur saat 4 tahun yang lalu, kemudian muncul mata merah.
• Terdapat nyeri pada mata kanan, hilang timbul, muncul pada saat mata merah. Nyeri tidak menyebar dan nyeri tidak hilang dengan istirahat.
• Mata kanan juga berair dan perih serta dirasakan silau saat melihat benda atau orang
![Page 5: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/5.jpg)
Con’t• Pasien mengeluhkan pernah adanya kilauan cahaya seperti
kilat pada matanya• Pasien mengeluhkan penglihatan berawan atau berkabut
pada mata kanan• Pasien sebelumnya telah berobat ke praktik dokter umum,
dan diberikan 3 jenis obat yaitu 1 obat tetes mata dan 2 obat makan. Pasien lupa nama obatnya. Setelah pengobatan, mata pasien tidak merah lagi dan penglihatan mulai membaik. Namun, keluhan mata merah dan penglihatan gelap yang mendadak muncul lagi beberapa bulan kemudian dan hilang timbul.
![Page 6: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/6.jpg)
Con’t
• Pada mata kiri, pasien mengeluhkan mata yang mengecil dan menciut ke dalam rongga mata. Awalnya, pasien mengeluhkan penglihatan gelap mendadak pada mata kiri setelah bangun tidur saat 8 tahun yang lalu. 6 bulan kemudian, muncul mata merah, kemudian mata merah tersebut hilang timbul, kemudian 2 tahun kemudian mata pasien mengecil dan menciut ke dalam rongga mata hingga sekarang
• Pasien juga mengeluhkan mata belekan, dengan warna kotoran mata putih
• Pasien mengeluhkan nyeri kepala, tidak ada mual dan muntah• Tidak ada pandangan seperti melihat pelangi pada saat melihat
lampu
![Page 7: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/7.jpg)
Con’t
• Demam tidak ada• Tidak ada riwayat merah, nyeri dan bengkak pada sendi• Tidak ada riwayat alergi obat, makanan atau cuaca tertentu• Tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan tertentu dalam
jangka waktu yang lama• Tidak ada riwayat batuk lama lebih dari 2 minggu yang tidak
sembuh dengan pengobatan• Tidak ada riwayat mata terbentur, luka tembus pada mata
atau trauma lainnya pada mata• Tidak ada riwayat operasi pada mata sebelumnya
![Page 8: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/8.jpg)
Con’t
• Tidak ada riwayat memelihara kucing sebelumnya• Tidak ada riwayat pandangan seperti tertutup tirai• Tidak ada riwayat penyakit kelamin sebelumnya• Tidak ada riwayat penyakit cacar atau bintik-bintik
merah di kulit sebelumnya • Tidak ada riwayat berat badan menurun drastis.
Nafsu makan biasa.
![Page 9: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/9.jpg)
RIWAYAT PENYAKT DAHULU• Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di
bangsal mata RSUP dr. M. Djamil dengan keluhan yang sama dan sudah mendapatkan pengobatan
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA• Tidak ada keluarga yang memiliki
keluhan seperti yang dirasakan pasien
![Page 10: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/10.jpg)
Status OftalmikusSO OD OS
Visus tanpa koreksi
Visus dengan koreksi1/300
-
0
-
Refleks fundus (+)Menurun -
Silia/supersilia madarosis (-), trkikhiasis (-), skuama (-)
districhiasis (-)
madarosis (-), trkikhiasis (-), skuama (-)
districhiasis (-)
Palpebra superiorEdema (-) Ptosis (-) Entropion (-),
Ektropion (-), Koloboma (-),
Epiblepharon (-), Epikantus (-),
Lagoftalmus (-) Massa (-), sikatrik (-)
Udem (-), enoftalmus (+),Ptosis (-)
Entropion (-), Ektropion (-), Koloboma
(-), Epiblepharon (-), Epikantus (-),
Lagoftalmus (-) Massa (-), sikatrik (-)
Palpebra inferiorEdema (-) Ptosis (-) Entropion (-),
Ektropion (-), Koloboma (-),
Epiblepharon (-), Epikantus (-),
Lagoftalmus (-) Massa (-), sikatrik (-)
Edema (-) Ptosis (-) Entropion (-),
Ektropion (-), Koloboma (-),
Epiblepharon (-), Epikantus (-),
Lagoftalmus (-) Massa (-), sikatrik (-)
![Page 11: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/11.jpg)
Con’tMargo palpebra Hordeolum (-), tanda radang (-),
Trichiasis (-),
khalazion (-)
Hordeolum (-), tanda radang (-),
Trichiasis (-),
khalazion (-)
Aparat lakrimalis Lakrimasi N, Epifora (-) Lakrimasi N, Epifora (-)
Konjungtiva tarsalis
Konjungtiva fornic
Konjungtiva bulbiHiperemis (+), folikel (-), papil (-),
injeksi konjunctiva (+)Hiperemis (-), folikel (-), papil (-)
Sklera Putih Tidak bisa dinilai
Kornea Sikatrik (+) sentral, ± 2 x 2 mm
Sensibilitas kornea (+) menurunTidak bisa dinilai
Kamera Okuli Anterior Sudut cukup dalam, hipopion (-),
hifema (-), Flare (+), sel (-)Tidak bisa dinilai
Iris Coklat, rugae (+), atropi (-), sinekia
posterior arah jam 12-6 Tidak bisa dinilai
![Page 12: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/12.jpg)
Con’t
Pupil Irreguler, RP (+) Tidak bisa dinilai
Lensa Kekeruhan (+) pada korteks
dispersi pigmen irisTidak bisa dinilai
Korpus Vitreum Kekeruhan (+) Tidak bisa dinilai
Fundus
-Media
-Papila N. Optikus
-Retina
-Makula
-aa/vv Retina
-Sulit dinilai Tidak dilakukan
Tekanan bulbus okuli10/5,5 ∞ 7,1 Tidak dapat dinilai
Gerakan bulbus okuliBebas kesegala arah Tidak dapat dinilai
Posisi bulbus okuli Orthoforia Tidak dapat dinilai
![Page 13: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/13.jpg)
Diagnosis kerja• Panuveitis OD dan Katarak Sekunder OD• Phthisis Bulbi OS e.c susp. Uveitis
Pemeriksaan penunjangUSG Tampak kekeruhan pada vitreus humour OD
![Page 14: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/14.jpg)
Pemeriksaan Anjuran
• Flouresence AngiografiAngiogram dapat memberikan informasi tentang keutuhan dari pembuluh darah retina. Neovasculer retina dan edema nervus optikus dapat dikenal dengan mudah.
• B-Scan USGB-Scan USG dapat digunakan ketika media refraksi tidak jelas dengan perdarahan vitreus, inflamasi febris, membrane siklik katarak. B-Scan USG dapat digunakan pada gejala klinis yang tidak jelas seperti pada penipisan uvea, dan vitriretinal dengan traksi.
• Biopsi Korioretinal
![Page 15: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/15.jpg)
Tatalaksana
Konservatif• Ciprofloxacin 2x 500mg• Cendo lyteers 6x1 OD• Sulfas atrofin 2x1 OD• Injeksi Midrikain Subkonjunctiva OD
Operatif• Intravitreal Triamsinolon Asetat (IVTA)
![Page 16: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/16.jpg)
Diagnosis Banding
OD :• Konjungtivitis• Keratitis/keratokonjungtivitis• Glaukoma akut
OS :• Phthysis bulbi e.c endoftalmitis
![Page 17: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/17.jpg)
Prognosis
• Quo ad Vitam : Bonam• Quo ad Sanam : Dubia ad malam• Quo ad Fungsionam : Dubia ad malam
![Page 18: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/18.jpg)
Diskusi Kasus• Telah dilaporkan seorang pasien pria umur 27 tahun datang
ke Bangsal Mata RSUP Rr. M Djamil Padang dengan diagnosis kerja panuveitis OD dan katarak sekunder OD serta Phthisis bulbi OS.
• Dasar diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien.
![Page 19: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/19.jpg)
Con’t
• Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami mata kanan merah yang semakin lama semakin bertambah sejak 1 bulan yang lalu. Mata kanan merah muncul sejak 4 tahun yang lalu, hilang timbul dan membaik dengan pengobatan. Mata kabur dan nyeri hilang timbul, muncul pada saat mata merah. Mata kanan berair dan perih serta mata silau saat terkena cahaya. Pasien mengeluhkan pernah adanya kilauan cahaya seperti kilat pada matanya. Pasien mengeluhkan penglihatan berawan atau berkabut. Pasien tidak pernah mengalami trauma dan operasi pada mata sebelumnya.
![Page 20: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/20.jpg)
Con’t
• Pada mata kiri, pasien mengeluhkan mata yang mengecil dan menciut ke dalam rongga mata. Penglihatan gelap mendadak pada mata kiri saat 8 tahun yang lalu. 6 bulan kemudian, muncul mata merah, kemudian mata merah tersebut hilang timbul, kemudian 2 tahun kemudian mata pasien mengecil dan menciut ke dalam rongga mata dengan penglihatan gelap hingga sekarang.
![Page 21: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/21.jpg)
Con’t
• Dari pemerikasaan fisik ditemukan pada mata kanan visus 1/300, refleks fundus menurun, pada konjungtiva ditemukan hiperemis dengan injeksi konjungtiva, pada kornea terdapat sikatrik lokasi sentral ukuran 2x2 mm, kamera okuli anterior cukup dalam, flare (+), terdapat sinekia posterior pada arah jam 12-6 pada iris, pupil irreguler, lensa keruh dengan adanya dispersi pigmen iris. Pada mata kiri, didapatkan visus 0 dengan pemeriksaan refleks fundus, konjunctiva, kornea, iris, pupil, lensa dan vitreus humour tidak dapat dilakukan.
![Page 22: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/22.jpg)
Con’t
• Pada pasien ini diberikan terapi antibiotik, midriatik, serta kortikosteroid. Selain itu, dapat juga diberikan OAINS. Pada pengobatan yang tidak berespon terhadap kortikosteroid, dapat digunakan imunomodulator. Antibiotik yang diberikan pada pasien ini adalah Ciprofloxacin 2x500 mg. Midriatik dan sikloplegik berfungsi dalam pencegahan terjadinya sinekia posterior dan menghilangkan efek fotofobia sekunder yang diakibatkan oleh spasme dari otot siliaris. Semakin berat reaksi inflamasi yang terjadi, maka dosis sikloplegik yang dibutuhkan semakin tinggi. Pada kasus ini, pasien diberikan injeksi midrikain subkonjunctiva.
![Page 23: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/23.jpg)
Con’t
• Kortikosteroid merupakan terapi utama pada uveitis. pada psien ini diberikan Intravitreal Triamsinolon Asetat (IVTA). Digunakan pada inflamasi berat. Namun, karena efek sampingnya yang potensial, pemakaian kortikosteroid harus dengan indikasi yang spesifik, seperti pengobatan inflamasi aktif di mata dan mengurangi inflamasi intraokuler di retina,koroid dan N. Optik.
![Page 24: Case Uveitis Ppt](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022062221/55cf98fe550346d0339ae878/html5/thumbnails/24.jpg)
Con’t
• OAINS dapat berguna sebagai terapi pada inflamasi post operatif, tapi kegunaan OAINS dalam mengobati uveitis anterior endogen masih belum dapat dibuktikan. Terapi imunomodulator digunakan pada pasien uveitis berat yang mengancam penglihatan yang sudah tidak respon terhadap kortikosteroid. Imunomodulator bekerja dengan cara membunuh sel limfoid yang membelah dengan cepat akibat reaksi inflamasi.