Case Tumor Hidung Dan Sinonasal
-
Upload
feby-oktaviani -
Category
Documents
-
view
57 -
download
11
Transcript of Case Tumor Hidung Dan Sinonasal
TUMOR HIDUNG DAN TUMOR HIDUNG DAN SINONASALSINONASAL
Winda AngrianiRahmi MutiaFeby OktavianiMuhamad azrul
Preseptor:Dr. Nirza Warto, Sp.THT-KL
Laporan Kasus
DefinisiDefinisiKarsinoma sinonasal :
penyakit di mana kanker (ganas) ditemukan dalam jaringan sinus paranasal dan jaringan sekitar hidung
AnatomiAnatomi
Septum nasiSeptum nasi
Sinus paranasalSinus paranasal
EpidemiologiEpidemiologiGanas : 1% dari keganasan
seluruh tubuh, 3% dari keganasan kepala dan leher
Pria : wanita = 1,5-2:180 % pada usia 45-85 tahunLebih umum di asia dan afrika
EtiologiEtiologiTumor ganas : belum diketahui,
diduga :- Zat kimia atau bahan industri- Alkohol, asap rokok dan makanan
yang diasin atau diasap
KlasifikasiKlasifikasi
a. Tumor jinak-Tersering : papiloma skuamosa, 2
jenis :1.Eksofitik atau fungiform2.endofitik atau papiloma
inverted
2.Tumor ganas2.Tumor ganasJenis tersering : Karsinoma sel
skuamosa (70%)Lokasi tersering : sinus maksila
StagingStagingPembagian sistem TNM menurut Simson:
T : Tumor.T1 :
a. Tumor pada dinding anterior antrum. b. Tumor pada dinding nasoantral inferior.c. Tumor pada palatum bagian
anteromedial.T2 :
a. Invasi ke dinding lateral tanpa mengenai otot.
b. Invasi ke dinding superior tanpa mengenai orbita
T3 :a. Invasi ke m. pterigoid. b. Invasi ke orbitac. Invasi ke selule etmoid anterior tanpa
mengenai lamina kribrosad. Invasi ke dinding anterior dan kulit
diatasnya.
T4 :a. Invasi ke lamina kribrosa.b. Invasi ke fosa pterigoid.c. Invasi ke rongga hidung atau sinus
maksila kontralateral.d. Invasi ke lamina pterigoid.e. Invasi ke selule etmoid posterior.f. Ekstensi ke resesus etmo-sfenoid
N : N1 :Klinis teraba kelenjar, dapat digerakkan.N2 :Tidak dapat digerakkan.
M : Metastasis.M1 :Stadium dini, tumor terbatas di sinus.M2 :Stadium lanjut, tumor meluas ke struktur yang berdekatan
StadiumStadiumStadium I T1 N0 M0
Stadium IIa T2a N0 M0
Stadium IIb T1
T2a
T2b
N1
N1
N0,N1
M0
M0
M0
Stadium III T1
T2a,T2b
T3
N2
N2
N2
M0
M0
M0
Stadium IVa T4 N0,N1,N2 M0
Stadium IVb Semua T N3 M0
Stadium IVc Semua T Semua N M1
PatofisiologiPatofisiologi
Karsinogen
Memicu timbulnya penyakitHPV EBV
Karsinoma sinonasal
Manifestasi KlinisManifestasi KlinisGejala NasalGejala OrbitalGejala OralGejala FasialGejala Intrakranial
Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikWajah asimetris atau tidakPemeriksaan kavum nasi dan
nasofaringPemeriksaan nasoendoskopi dan
sinuskopiPemeriksaan KGB leher
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangPemeriksaan Patologi AnatomiFoto polosCT-scanMRI
DiagnosisDiagnosisDiagnosis pasti ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan histopatologi
TerapiTerapiBedahRadioterapiKemoterapi
KomplikasiKomplikasiPerdarahanKebocoran LCSEpiforaDiplopia
PrognosisPrognosisTingkat ketahanan hidup bagi
pasien dengan rata-rata kanker sinus maksilaris sekitar 40% selama 5 tahun
Tahap awal tumor memiliki angka kesembuhan hingga 80%
Laporan kasusLaporan kasus
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. BH Umur : 55 tahunMR : 778031Jenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Buruh TaniSuku Bangsa : MinangAlamat : Desa Rumah Padang,
Kecamatan Salak
AnamnesisAnamnesis
Seorang pasien laki-laki berumur 55 tahun dirawat di Bangsal THT RSUP DR.M Djamil Padang pada tanggal 23 Agustus 2012 dengan :
Keluhan Utama :Pasien datang dengan Post
Ekstirpasi Ca kavum nasi stadium II ingin melakukan kemoterapi yang ke-2
Riwayat penyakit Riwayat penyakit sekarangsekarang
Pasien sebelumnya sudah dikenal menderita tumor dengan diagnosa Post Ekstirpasi Ca kavum nasi stadium II pro kemoterapi yang ke-2. Pasien sudah pernah dirawat sebelumnya pada tanggal 11 Juni 2012 dengan keluhan utama nyeri di hidung 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien merasa nyeri di hidung, nyeri menjalar hingga ke leher bagian belakang. Hidung terasa tersumbat dan terlihat makin membesar serta berubah bentuk. Keluar cairan bening, kadang bercampur darah dari hidung 3 bulan sebelum masuk rumah sakit yang pertama kali, dan berlanjut kesulitan bernafas serta penurunan penciuman.
Tidak ada keluhan pada mata seperti melihat ganda, mata kabur, atau penonjolan bola mata. Tidak ada keluhan nyeri pada rongga mulut atau kesulitan membuka mulut. Tidak ada keluhan rasa nyeri atau kurang rasa pada wajah maupun terlihat adanya penonjolan pipi
Pasien kemudian berobat ke RSUD Solok dan dirujuk ke RSUP Dr.M.Djamil
Pasien sudah menjalani operasi pengangkatan tumor pada tanggal 19 Juni 2012. Pasien sudah menjalani kemoterapi yang pertama pada tanggal 28 Juli 2012
Keluhan pasien sekarang pasien masih merasa kesulitan bernafas akibat masa di hidung, keluar cairan terus menerus dari hidung disertai sedikit rasa nyeri.
Pasien mengeluhkan gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga jika pasien bersuara keras sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit. Rasa nyeri di telinga tidak ada.
Mual dan muntah tidak ada.Batuk atau rasa sesak nafas tidak ada
Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu
Pasien sebelumnya sudah dikenal menderita tumor dengan diagnosa Ca kavum nasi stadium II pro kemoterapi yang ke-2.Pasien sudah pernah dirawat sebelumnya pada tanggal 11 Juni 2012
Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita tumor pada hidung atau tumor pada anggota tubuh yang lain
Riwayat pekerjaan, Riwayat pekerjaan, sosioekonomi dan kebiasaansosioekonomi dan kebiasaan
Pasien merupakan seorang petani karet. Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus/hari selama sekitar 40 tahun namun sudah berhenti 4 bulan yang lalu. Pasien tidak memiliki kebiasaan meminum alkohol, jarang mengkonsumsi ikan asin.
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Status Generalis Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CMC Tekanan darah : 120/80
mmHg Frekuensi nadi : 84 x/menit Frekuensi nafas : 20 x/menit Suhu : 37 °C
Pemeriksaan sistemik Pemeriksaan sistemik Kepala : tidak ada kelainanMata : Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Tidak Ikterik Epifora (+)
Toraks : dalam batas normalJantung : dalam batas normalAbdomen : hepar dan lien tidak teraba Extremitas : tidak ada kelainan, edem (–),
refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)
Status lokalis THTStatus lokalis THT
Pemeriksaan Kelainan Sinistra Dekstra
Daun Telinga
Kel. Kongenital - -
Trauma - -
Radang - -
Kel. Metabolik - -
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan - -
Dinding Liang
Telinga
Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Sempit - -
Hiperemi - -
Edema - -
- -
Sekret / Serumen
Bau - -
Warna - -
Jumlah - -
Jenis - -
Membran Timpani
Utuh
Warna Putih Putih
Refleks cahaya - -
Bulging - -
Retraksi - -
Atrofi - -
Perforasi
Jumlah perforasi - -
Jenis - -
Kwadran - -
Pinggir - -
Gambar
Mastoid
Tanda radang - -
Fistel - -
Sikatrik - -
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Tes Garpu tala
Rinne + +
Schwabach Sama dengan
pemeriksa
Memanjang
Weber Lateralisasi ke kiri
Kesimpulan Tuli Konduktif pada telinga kiri
HidungHidungPemeriksaan Kelainan
Hidung luar
Deformitas +
Kelainan congenital -
Trauma -
Radang -
+ : benjolan dengan ukuran
0,5x1 cm , konsistensi padat,
permukaan tidak rata, batas
tegas, terfiksir, nyeri tekan(+)
Sinus paranasalSinus paranasal
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Rinoskopi anteriorRinoskopi anteriorVestibulum Vibrise + +
Radang - -
Kavum nasi Cukup lapang (N) - -
Sempit + +
Lapang - -
Sekret Lokasi Dasar hidung Seluruh kavum nasi
Jenis Hemoragik Serosa
Jumlah sedikit banyak
Bau - -
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Konka media Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema - -
Septum Cukup lurus/deviasi Perforasi 1/3 anterior
Permukaan - -
Warna - -
Spina - -
Krista - -
Abses - -
Perforasi - -
Massa Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Warna - -
Konsistensi - -
Mudah digoyang - -
Pengaruh vasokonstriktor - -
Rinoskopi posteriorRinoskopi posteriorPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Koana
Cukup lapang (N) Sulit dinilai Sulit dinilai
Sempit - -
Lapang - -
Mukosa
Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Konkha superior
Ukuran Sulit dinilai Sulit dinilai
Warna - -
Permukaan - -
Edema - -
Adenoid Ada/tidak
Muara tuba eustachiusTertutup secret - -
Edema mukosa - -
Lokasi - -
Ukuran - -
Bentuk - -
Permukaan - -
Post Nasal DripAda/tidak - -
Jenis - -
Gambar
Orofaring dan mulutOrofaring dan mulutPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Palatum mole +
Arkus faring
Simetris/tidak Simetris Simetris
Warna Merah muda Merah muda
Edema - -
Bercak/eksudat - -
Dinding Faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Tonsil Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Muara kripti Tidak Melebar
Detritus Tidak Ada Tidak ada
Eksudat - -
Perlengketan dg
pilar
- -
Peritonsil Warna Merah muda
Edema - -
Abses - -
Tumor Lokasi - -
Bentuk - -
Ukuran - -
Permukaan - -
Konsistensi - -
GigiKaries/radiks
Kesan Higiene kurang Higiene kurang
Lidah
Warna Merah muda Merah muda
Bentuk
Deviasi - -
- -
Laringoskopi indirekLaringoskopi indirekPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglottis
Bentuk
Warna Merah muda
Edema -
Pinggir rata/tidak Rata
-
Aritenoid
Warna merah muda Merah muda
Edema - -
- -
Gerakan Sukar dinilai Sukar dinilai
Ventrikular Band
Warna merah muda merah muda
Edema - -
- -
Plika Vokalis
Warna Tidak bisa dinilai Tidak bisa dinilai
Gerakan - -
Pinggir medial - -
- -
Subglotis/tracheaTidak bisa dinilai Tidak bisa dinilai
Sekret ada/tidak - -
Sinus piriformis- -
Sekret - -
Valekule- -
Sekret (jenisnya) - -
Pemeriksaan KGB leherPemeriksaan KGB leherPada inspeksi tidak terlihat
pembesaran kelenjar getah bening leher.
Pada palpasi tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening leher.
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan laboratorium ( 15 Agustus 2012) Darah :
Hb : 12,1 gr/dlLeukosit : 5600/mm3 Na : 138 mg/dlTrombosit : 476.000/mm3 K : 4,4 mg/dlHematokrit : 37 % Cl : 101 mg/dlGula Darah Sewaktu : 114 mg/dLProtein : 6,6 g/dL SGOT: 15 u/LAlbumin : 3,7 g/dL SGPT : 12 u/LGlobulin : 2,9 g/dL Ureum : 26 mg/dLAlkali Fosfatase : 111 u/L Kreatinin : 1,2 mg/dL
Kesan : Dalam batas normal
2. Pemeriksaan Radiologis
a. Rontgen Thoraks (11 - 6- 2012)Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal, tidak ada pulmonary metastase
b. CT-Scan SPN (11-6-2012)Kesan : soft tissue regio ala nasi sisi kanan dengan perluasan ke cavum nasi (anterior sisi kanan)
3. Pemeriksaan patologi anatomi (27 Juni 2012)Kesan : Schneiderian papiloma dengan bagian
squamous cell ca keratinized well differentiated
4. Pemeriksaan Audiometri ( 26 Juli 2012)
Kesan : Telinga Kanan : Tuli sensori neural derajat sedang Telinga Kiri : Tuli campuran derajat sedang berat
AC BC
Kanan 45 43
Kiri 68 45
Diagnosis Kerja : Post Ekstirpasi Karsinoma cavum nasi stadium II ( T2N0M0) pro kemo ke 2
Diagnosis Tambahan : Tuli sensori neural AD derajat sedang dan tuli campuran AS derajat sedang berat
Diagnosis Banding : -Pemeriksaan Anjuran : -
TerapiTerapi
- Ambroxol 3x1- Ciprofloxasin 2x500 mg- Rhinofed 3x1- Kemoterapi dengan Cisplatin dan
Paxlitaxel
PrognosisPrognosisQuo ad Vitam : dubia et
bonamQuo ad Sanam : dubia et
malam
ResumeResumePasien akan melakukan kemoterapi ke-2Nyeri dan masa pada hidung. Hidung terasa
tersumbat dan mengeluarkan ingus bening kadang bercampur darah
Gangguan penciuman dan kesulitan bernafas(+)Telinga terasa penuhPasien sudah dikenal menderita Ca kavum nasi dan
sudah melakukan kemoterapi terakhir 3 minggu yang lalu
Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus/ hari sejak usia 15 tahun dan baru berhenti 4 bulan yang lalu
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisikKavum nasi kanan dan kiri
tampak sempit dengan adanya sekret serosa di kavum nasi kiri dan hemoragik di kavum nasi kanan
Tampak masa di hidung kanan
1. CT-Scan SPN (11-6-2012)Kesan : soft tissue regio ala nasi
sisi kanan dengan perluasan ke cavum nasi (anterior sisi kanan)
2. Pemeriksaan patologi anatomi (27 Juni 2012)
Kesan : Schneiderian papiloma dengan bagian squamous cell ca keratinized well differentiated
Diagnosis Kerja : Post Ekstirpasi Karsinoma Kavum nasi stadium II (T2N0M0) kemo ke 2
Diagnosis Tambahan : Tuli sensorineural AD derajat sedang dan Tuli campuran AS
Diagnosis Banding : -Pemeriksaan Anjuran : -Terapi : - Ambroxol 3x1
- Ciprofloxasin 2x500 mg - Rhinofed 3x1 - Kemoterapi dengan Cisplatin
dan Paxlitaxel
Prognosis :Quo ad Vitam : dubia et
bonamQuo ad Sanam : dubia et
malam
DiskusiDiskusi
Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki umur 55 tahun dengan diagnosis Post Ekstirpasi Karsinoma kavum nasi stadium II jenis Schneiderian papiloma dengan bagian squamous cell ca keratinized well differentiated. Diagnosis ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pasien mengeluh hidung terasa nyeri, tersumbat, ingus yang mengalir terus menerus, dan kesulitan bernafas. Hal ini terjadi karena massa tumor yang membesar atau karena pertumbuhan tumor pada nasal. Tidak ada gejala orbita seperti diplopia, proptosis atau gangguan visus.
Berdasarkan klasifikasi simson pasien ini tergolong kedalam karsinoma kavum nasi stadium II, dimana dijumpai : invasi ke dinding lateral tanpa mengenai otot atau invasi ke dinding superior tanpa mengenai orbita. (T2N0M0).
Pemeriksaan fisik yang menunjang diagnosis adalah pada pemeriksaan luar hidung ditemukan benjolan dengan ukuran 0,5x1 cm , konsistensi padat, permukaan tidak rata, batas tegas, terfiksir, nyeri tekan(+). Rinoskopi anterior kavum nasi kanan dan kiri tampak sempit dengan adanya sekret serosa di kavum nasi kiri dan hemoragik di kavum nasi kanan.
Faktor resiko yang dijumpai pada pasien ini adalah adanya riwayat merokok yang lama. Di dalam asap rokok sigaret terkandung suatu senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon yang merupakan bahan bersifat prekarsinogen. Sedang di dalam tubuh manusia terdapat sistem ensim arilhidrokarbonhidroksilase yang mampu mengubah bahan prekarsinogen (polisiklik aromatik hidrokarbon) menjadi karsinogen. Makin tinggi kadar kandungan AHH di dalam tubuh seseorang, makin tinggi pula risiko untuk menderita karsinoma.
Penatalaksanaan terhadap pasien ini adalah ekstirpasi yang sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan pemberian kemoterapi sesuai dengan protap kemoterapi di bagian RSUP M.Djamil Padang.