CASE TB-DIH

download CASE TB-DIH

of 41

description

tb dih

Transcript of CASE TB-DIH

LAPORAN KASUSTUBERKULOSIS PARU DENGAN DRUG INDUCED HEPATITIS

Disusun oleh: Attika Dini Ardiana (030.10.042)

Pembimbing :dr. Sukaenah Shebubakar Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRSUD BUDHI ASIH PERIODE MEI JULI 2015FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTIJUNI 2015

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN KASUS

TUBERKULOSIS PARU DENGAN DRUG INDUCED HEPATITISDisusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti Ujian Profesi KedokteranBagian Ilmu Penyakit DalamRumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Jakarta

Pada Tanggal : 17 Juni 2015Tempat: RSUD Budhi Asih Jakarta

Telah Disetujui Oleh :Dokter Pembimbing

dr. Sukaenah Shebubakar Sp.P

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus dengan judul Tuberkulosis Paru dengan Drug Induced Hepatitis. Laporan kasus ini diajukan dalam rangka melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih periode Mei 2015 Juli 2015. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan selama penyusunan laporan kasus ini, kepada dr. Sukenah Shebubakar, SpP selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih.Penulis menyadari laporan kasus ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak agar laporan kasus ini dapat menjadi lebih baik dan berguna bagi semua pihak yang membacanya. Penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila masih banyak kesalahan maupun kekurangan dalam laporan kasus ini.

Jakarta, Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iHALAMAN LEMBAR PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISI iv

BAB IPENDAHULUAN........................................................................5BAB IILAPORAN KASUS.....7A. Identitas Pasien.7B. Anamnesis7C. Pemeriksaan Fisik9D. Pemeriksaan Penunjang11E. Ringkasan.16F. Follow Up Pasien...22BAB IIITINJAUAN PUSTAKA26DAFTAR PUSTAKA.43

BAB IPENDAHULUANTuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman mikobakterium tuberkulosa. Hasil ini ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada tahun 1882.Penyakit tuberkulosis sudah ada dan dikenal sejak zaman dahulu, manusia sudah berabad-abad hidup bersama dengan kuman tuberkulosis. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lesi tuberkulosis pada penggalian tulang-tulang kerangka di Mesir. Demikian juga di Indonesia, yang dapat kita saksikan dalam ukiran-ukiran pada dinding candi Borobudur.Diseluruh dunia tahun 1990 WHO melaporkan terdapat 3,8 juta kasus baru TB dengan 49% kasus terjadi di Asia Tenggara. Dalam periode 1984 1991 tercatat peningkatan jumlah kasus TB diseluruh dunia, kecuali Amerika dan Eropa. Di tahun 1990 diperkirakan 7,5 juta kasus TB dan 2,5 juta kematian akibat TB diseluruh dunia.Annual Risk Infection ditahun 1980 1985 dinegara-negara Asia Tenggara diperkirakan sekitar 2% yang berarti terdapat insidensi 100 kasus BTA (+) per 100.000 penduduk.3 Tahun 1987 di Singapura terdapat 62 kasus per 100.000 penduduk, dengan rata-rata penurunan tahunan 5,7% sejak tahun 1959. Brunei Darussalam dengan angka kematian 8,5 kasus per 100.000 penduduk dengan insiden BTA (+) 84 kasus per 226.000 penduduk. Sedangkan Filipina ditahun 1981 1983 memperkirakan prevalensi BTA (+), 0,95%.4 Berdasarkan data dari SEAMIC Health Statistic tahun 1990, penyakit tuberkulosis penyebab kematian no. 10 di Thailand tahun 1989 dan menduduki urutan ke 4 di Filipina pada tahun 1987.5 Menurut Global TB WHO, 1998 saat ini pusat dari epidemi TB berada di Asia dengan terdapat 4,5 juta dari 8 juta kasus yang diperkirakan terdapat di dunia atau 50% kasusnya di 6 negara yaitu India, Cina, Bangladesh, Pakistan, Indonesia dan Filipina. Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai penyumbang kasus terbesar di dunia setelah India dan Cina.Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI, tahun 1972 TB menempati urutan ke 3 penyebab kematian menurut SKRT tahun 1980 TB menempati urutan ke 4, dan menurut SKRT tahun 1992, TB menempati urutan nomor 2 sesudah penyakit sistem sirkulasi.Hasil SKRT tahun 1995 TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dari seluruh kelompok usia dan nomor 1 antara penyakit infeksi yang merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.Pembuatan diagnosis tuberkulosis paru kadang-kadang sulit, sebab penyakit tuberkulosis paru yang sudah berat dan progresif, sering tidak menimbulkan gejala yang dapat dilihat/dikenal; antara gejala dengan luasnya penyakit maupun lamanya sakit, sering tidak mempunyai korelasi yang baik. Hal ini disebabkan oleh karena penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit paru yang besar (great imitator), yang mempunyai diagnosis banding hampir pada semua penyakit dada dan banyak penyakit lain yang mempunyai gejala umum berupa kelelahan dan panas.Walaupun penyakit ini telah lama dikenal, obat-obat untuk menyembuhkannya belum lama ditemukan, dan pengobatan tuberkulosis paru saat ini lebih dikenal dengan sistem pengobatan jangka pendek dalam waktu 69 bulan. Prinsip pengobatan jangka pendek adalah membunuh dan mensterilkan kuman yang berada di dalam tubuh manusia. Obat yang sering digunakan dalam pengobatan jangka pendek saat ini adalah isoniazid, rifampisin, pirazinamid, streptomisin dan etambutol.

BAB IILAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIENNama: Tn. MJenis kelamin: Laki LakiUmur: 69 tahunAlamat: Jl. Kramat Asam RT 04/ RW 06 No. 20, Kecamatan Matraman, Jakarta Pusat.Pekerjaan: PensiunanStatus perkawinan: MenikahAgama: IslamPendidikan: SMAMasuk RS: Senin, 8/6/2015

B. ANAMNESISDilakukan secara autoanamnesis kepada OS pada hari Selasa 10/6/20151. Keluhan Utama Penurunan kesadaran sejak 1hari SMRS2. Riwayat Penyakit sekarang Os datang dibawa keluarganya ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan bahwa pasien tidak sadar sejak 1 hari SMRS, keluarga pasien menceritakan bahwa pasien mulai tidak sadarkan diri dan tidak bisa diajak bicara sejak malam harinya setelah pasien minum 4 obat anti tuberkulosis. Sebelumnya, pasien sempat mengeluh adanya rasa gatal di seluruh badannya, terutama didaerah paha, bokong dan punggung. Selain rasa gatal, pasien juga mengeluh bahwa kakinya terasa bengkak dan kesemutan serta adanya rasa begah pada perutnya. Keluarga pasien mengaku bahwa pasien sempat mengeluh adanya rasa mual tetapi tidak ada yang dimuntahkan, dan tidak ada rasa nyeri pada perutnya. Keluhan seperti demam, dan adanya gangguan pada saat buang air kecil maupun buang air besar disangkal oleh keluarga pasien. 3. Riwayat Penyakit Dahulu- Riwayat kencing manis (+) Os mengaku memiliki riwayat kencing manis sejak 2 tahun lalu hingga sekarang, keluarga pasien menceritakan bahwa pasien sering mengonsumsi obat metformin yang diminum 1 kali sehari yang didapatkan dari puskesmas. Riwayat darah tinggi (+)Os memiliki riwayat darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu hingga sekarang, pasien sering mengeluh adanya rasa pusing setiap ia belum minum obat. Pasien rajin kontrol dan rutin meminum obat candesartan yang diberikan oleh puskesmas.

Riwayat stroke iskemik (+)Keluarga os menceritakan bahwa kurang lebih 2 tahun yang lalu, os mengalami stroke pada saat ia sedang berada di rumah, tiba tiba pasien lemas dan terjatuh dengan posisi duduk, semenjak itu keluarga os mengaku bahwa os mengalami kesulitan untuk menelan dan berbicara. Riwayat TB on OAT selama 4 bulan (+)Pasien didiagnosa memiliki penyakit TB paru kurang lebih semenjak 4 bulan yang lalu, saat itu pasien mengeluh adanya batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh, dan adanya sesak serta nyeri pada bagian dadanya. Oleh karena itu pasien diberikan obat anti tuberkulosis, dan menurut keluarga pasien, pasien rajin kontrol dan meminum obat tersebut, sampai pada akhirnya pasien tidak sadarkan diri setelah meminum obat, sehingga obat tersebut dihentikan pemakaiannya hingga sekarang.- Riwayat AKI dd CKD - Riwayat osteoartritisKurang lebih 2 bulan yang lalu, pasien dibawa ke RSUD Budhi Asih dengan keluhan nyeri dan kaku pada bagian lututnya yang menyebabkan os terjatuh dan terdapat fraktur tertutup pada paha kanannya, yang membuat kaku os menjadi bengkak dan nyeri hingga sekarang. Kemudian pasien didiagnosa memiliki osteoartritis dan diberi obat oleh dokter ortopedi untuk mengatasi keluhannya tersebut.-Riwayat Asma (-)-Riwayat Alergi (-)

4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat hipertensi (+) Riwayat kencing manis (+) Riwayat penyakit jantung (+) Riwayat asma (-) Riwayat alergi (-)5. Riwayat KebiasaanOs memiliki kebiasaan senang mengonsumsi nasi dengan makanan berlemak seperti daging kambing. Dalam jangka waktu satu hari, pasien bisa makan sekitar 5x dalam sehari. Pasien juga gemar mengonsumsi kopi sachet dua bungkus perhari. Dari pasien masih berumur muda hingga pasien mengalami stroke kurang lebih 2 tahun yang lalu, pasien merupakan perokok aktif sekitar 3-4 bungkus sehari namun sekarang sudah berhenti. Pasien rutin berolahraga sepeda tiap hari libur, dan juga pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman alkohol.6. Riwayat LingkunganPasien tinggal di daerah dekat perkantoran, lingkungan rumah dikatakan padat penduduk dan rumah kurang sirkulasi udara yang baik. 7. Riwayat Sosio-EkonomiPasien merupakan seorang pensiunan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang asuransi, sekarang pasien hidup dan tinggal bersama istrinya dirumahnya sendiri dengan pesangon sebagai sumber biaya penghidupan sehari harinya. C. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum Kesan sakit : Tampak sakit sedangKesadaran : Somnolen2. Tanda vital Suhu : 36,4 CNadi : 90 x/menit Pernafasan : 20 x/menit, thorakoabdominalTekanan Darah: 140/80 mmHg

3. Status Generalis Kepala: Normocephali, rambut hitam, tidak mudah rontok, distribusi merata Mata :a. Pupil : Isokhor b. Refleks cahaya : +/+c. Konjungtiva : Anemis -/-d. Sklera : Ikterik -/- Hidung : a. Septum deviasi : - b. Sekret : -/- c. Hiperemis : -/- d. Hipertrofi : -/- Telinga : a. Bentuk telinga :normal kanan dan kiri b. Nyeri tekan: -/-c. Mukosa hiperemis : -/- d. Serumen : -/- e. Sekret : -/- Mulut : Mukosa bibir kering, Oral hygiene buruk Leher : -Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening - Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid - JVP 5 + 1 Thorax: a. Paru Inspeksi : - Normochest - Bentuk dada simetris saat statis dan dinamis - Tidak ada retraksi dinding dada Palpasi : - Vokal fremitus melemah pada sisi kiri, Perkusi : - Sonor diseluruh lapang paru -Batas paru hepar : linea midclavicularis dekstra ICS 5 Auskultasi : - Vesikular dikedua lapang paru - Ronkhi +/+ - Wheezing -/- b. Jantung Inspeksi: iktus kordis tidak tampak Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra Perkusi: Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis dekstra Batas jantung kiri: ICS V linea midclavicularis sinistra Pinggang jantung: ICS III linea parasternalis sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I, II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen: - Inspeksi: Buncit- Palpasi: Supel, nyeri tekan (-), Hepar teraba membesar- Perkusi: Shifting dullness (+)- Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas Atas : Akral hangat, edema -/- Ekstremitas Bawah : Akral hangat +/+ Pitting Oedema +/+D. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan LaboratoriumHasil laboratorium pada tanggal 7 Juni 2015, 22:46 WIBJENIS PEMERIKSAANHASILSATUANNILAI NORMAL

Leukosit16,4*ribu/ul3.6-11

Eritrosit3,5*Juta/ul3.8-5.2

Hemoglobin11.4*g/dl11.7-15.5

Hematokrit34*%35-47

Trombosit175Ribu/ul150-440

LED27Mm/jam0-30

MCV97fl80-100

MCH32,7pg26-34

MCHC33,7g/dl32-36

RDW14,9*%