Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
-
Upload
anonymous-vs8bictr -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
Transcript of Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatis yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi
dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.1 Secara klinis, sirosis
hepatis dibagi menjadi sirosis hepatis kompensata yang berarti belum adanya
gejala klinis yang nyata dan sirosis hepatis dekompensata yang ditandai gejala-
gejala dan tanda klinis yang khas.1,2
Sirosis hepatis bisa disebabkan oleh berbagai faktor antara lain infeksi
hepatitis kronis, penggunaan alkohol berlebih, penyakit fatty liver, penyakit
autoimun, infeksi parasit (skistosomiasis), sirosis bilier, obstruksi bilier,
hemokromatosis, dan toksisitas obat-obatan (seperti metotreksat atau
hipervitaminosis ).1,2,!
"i negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga
pada pasien yang berusia #$ % #& tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker). "i seluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian.
Sekitar 2$.''' orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. enderita sirosis
hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika dibandingkan dengan kaum
anita sekitar 1,& * 1 dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan umur !' %
$+ tahun dengan puncaknya sekitar #'%#+ tahun.1
Sirosis hati merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang
peraatan agian enyakit "alam. eraatan di umah Sakit sebagian besar
kasus terutama ditujukan untuk mengatasi berbagai kompikasi yang ditimbulkan
seperti perdarahan saluran cerna bagian atas, ensefalopati hepatikum, hepatorenal
sindrom, dan asites, spontaneous bakterial peritonitis, dan hepatoseluler
karsinoma.#
1
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
2/30
BAB II
KASUS
2.1 Identifikasi
ama * y. "
/sia * #1 tahun
0enis kelamin * erempuan
lamat * "esa ulyo arjo 3ab usi aas
ekerjaan * 4bu rumah tangga
gama * 4slam
Status * enikah
S * 25 0anuari 2'1&
o egistrasi * +!#$6+
2.2 Anamnesis (utoanamnesis dan alloanamnesis tanggal 2 7ebruari 2'1& pukul
'+.'' 84)
2.2.1 Keluhan Utama :
adan semakin kuning sejak 1 minggu SS
3eluhan tambahan * erut membesar sejak 1 minggu SS
2.2.2 Ria!at Pe"#alanan Pen!akit :
9 2 bulan, os mengeluh nyeri perut kanan atas. yeri dirasakan terus
menerus. ual (:), muntah (-), nafsu makan menurun (:). ;s makan sedikit dan
cepat merasa kenyang. "emam (:) tidak terlalu tinggi. 3 berarma seperti teh
(:), berbuih (:) nyeri 3 (-). seperti dempul (:), konsistensi normal,
frekuensi 1
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
3/30
berobat ke S umum >ahat dikatakan sakit liver dan batu empedu. ;s lalu diraat
selama 96 hari.
9 1 minggu SS, os mengeluh badan bertambah kuning (:),nyeri perut
kanan (:),. ;s juga mengeluh perut yang membesar (:), kaki bengkak (:). ual
(:), muntah hitam (-), 3 seperti teh (:), seperti dempul (:) ;s lalu
dirujuk ke S.
2.2.$ Ria!at %en!akit dahulu dan ke&iasaan
• iayat sakit kuning (:) tahun 2'1'. ;s tidak berobat ke dokter. ;s hanya
minum obat-obat tradisional dan os merasa sembuh
• iayat gastritis (:) os pernah diraat $< pada rentang aktu 2'11-2'1#.
3eluhan muntah darah dan hitam, os mendapatkan transfusi darah.
• iayat darah tinggi disangkal
• iayat kencing manis disangkal.
• iayat minum alcohol disangkal.
2.' Peme"iksaan (isik (?anggal 2 7ebruari 2'1& pukul 1'.'' 84) :
3eadaan /mum * ?ampak sakit berat
3esadaran * 3ompos mentis
?ekanan darah * 11'=6' mmg
adi * 5# @=menit, reguler, isi dan tekanan cukup
7rekuensi pernafasan * 2' @=menit
Suhu * !&.2oA
* $$ kg
? * 1&2 cm
4? * 2',+$ kg=m2
3esan * Normoweight
3eadaan Spesifik
3epala * ormocephali, arna kulit sao matang, rambut arna
hitam, mudah dicabut (:), alopesia (-), nyeri tekan supra
dan infra orbita (-), deformitas tulang kepala (-)
3
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
4/30
ata * konjungtiva pucat (-=-), skle"a ikte"ik )*+*,, pupil isokor
(:=:), refleks cahaya (:=:), mata cekung (-=-), edema
palpebra (-=-)
idung * deviasi septum nasal (-), sekret (-)
ulut * bibir pucat (-), bibir kering (-), chelitis (-),lidah basah (:),
atrofi papil lidah (-), stomatitis (-)
?elinga * B lapang, sekret(-)
>eher * 0C ($ - 2 cm2;), pembesaran 3D (-), pembesaran
struma=tiroid (-).
?horaks * Barrel chest (-), venektasi (-), dan s%ide" ne-i )*,,
ulmo
4nspeksi * Statis dan dinamis simetris kananEkiri, retraksi dinding
dada (-=-)
alpasi * Stemfremitus kanan E kiri
erkusi * Sonor di kedua lapangan paru, nyeri ketok (-=-)
uskultasi * Cesikuler (:) normal, ronki (-), heeFing (-)
Aor
4nspeksi * 4ktus kordis tidak terlihat
alpasi * 4ktus kordis tidak teraba
erkusi * atas jantung atas 4AS 44, batas jantung kanan 4AS 4C
linea sternalis, batas jantung kiri 4AS C linea
midclavicularis sinsitra.
uskultasi * 5# @=menit, reguler, 0 4-44 normal, murmur (-) ,
gallop (-).
bdomen
4nspeksi * em&un/, caput medusae (-)
alpasi * >emas, yeri tekan epigastrium (-), hepar tidak teraba,
lien teraba S0uffne" III, turgor baik
4
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
5/30
erkusi * ?imfani, shifting dullness )*,
uskultasi * ising usus (:) normal
Bkstremitas Superior * "eformitas (-), pitting edema (-), pucat (-=-), akral sianosis
(-), akral hangat (:), pembesaran 3D aksilla (-), A? G2H,
%alma" e"itema )*+*,
Bkstremitas 4nferior * "eformitas (-), edema %"eti&ial )*+*,, pucat (-=-), akral
sianosis (-), akral hangat (:), A? G2H
2.$ Dafta" asalah
4kterus
scites
2. Peme"iksaan %enun#an/
- emeriksaan laboratorium
3enis
%eme"iksaan
Hasil
)24 5 61 7 2618,
Hasil
)2 5 62 7
2618,
Nilai
N9"mal
Hemat9l9/i
emoglobin 5.& 1'.' 11.6 % 1$.$
Britrosit 2.5# < 1'& !.!1 #.2'-#.56 <
1'&
>eukosit 2.5 #.& #.$ % 11.' <
1'!
ematokrit 2$ 2+ #! % #+
?rombosit 12!.''' 12' 1$'-#$' <
1'!
"iff count '=$=&2=2$=5 '=1=5!=1#=2
AC 56,+ - 5$ % +$
A !' - 25 % !2
AA !$ - !! % !$
>B" 26 - G 2'
etikulosit 1.2 - '.$ % 1.$
7aal hati
ilirubin total 2',2! 2&.6# ',1 % 1'
5
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
6/30
ilirubin direk 1$.+! 2'.+5 ' - ',2
ilirubin indirek #.!' $.6& G ',5
SD;? 121 ' % !2 SD? &+ ' % !1
rotein total $.! &.# % 5.!
lbumin 1.5 !.$ % $.'
Dlobulin !.$ 2.& % !.&
Blektrolit
atrium 1!+ 1!+ 1!$ % 1$$
3alium 2.5 !.# !.$ % $.$
3alsium +.2 5.5 % 1'.2
7aal Dinjal
/reum 1# 1&.& % #5.$
3reatinin '.$6 '.$' % '.+'
7osfatase alkali 1$1 !$ % 1'#
Damma % D? $ % !+
lfa 7eto rotein !.$+ ' % $.5
test egatif
3esan*
1) nemia normokrom normositer dengan retikulositosis
2) ?rombositopenia
!) iperbilirubinemia direk dan indirek suspek kolestasis.
#) ipokalemia
0enis pemeriksaan asil ilai ormal
6
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
7/30
Faal hemostasis
8aktu protombin
3ontrol 1#.6' asien 2#.+ 12 % 15
4 2.2!
??
3ontrol !&.!
asien $$.1 26 % #2
7ibrinogen
3ontrol !!&.'
asien 1'6.' 2'' % #''
3esan* koagulopati
0enis pemeriksaan asil ilai ormal
/rinalisis (2+ % '1 % 2'1&)
a"na Kunin/ %ekat Kunin/
3ejernihan 3eruh 0ernih
p & $ -+
rotein egatif egatif
Dlukosa egatif egatif
3eton egatif egatif
"arah egatif egatif Bili"u&in *** Ne/atif
U"9&ilin9/en 12 6.1 5 1.;
itrit egatif egatif
>eukosit esterase egatif egatif
Sedimen urin
Bpitel egatif egatif
>ekosit ' % 1 ' % $
Britrosis ' % 1 ' % 1
Silinder Dranular :: egatif
akteri ositif :: egatif
ukus ositif : egatif
0amur egatif egatif
3esan * iperbilirubinemia konjugasi ec susp kolestasis intrahepatik
0enis pemeriksaan asil ilai ormal
emeriksaan tinja (2+ januari 2'1&)
akroskopis
7
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
8/30
8arna 3uning 3uning
3onsistensi >embek >embek
ikroskopis moeba egatif egatif
Britrosis ' % 1 egatif
>eukosit ' % 1 egatif
akteri ositif egatif
0amur egatif '.1 % 1.5
?elur cacing egatif egatif
Sisa makanan
rotein egatif egatif
>emak egatif egatif
3arbohidrat egatif egatif "arah samar egatif egatif
2.8 Dia/n9sis Sementa"a
3olestasis ekstrahepatik ec koledokolitiasis
scites e.c Sirosis hepatis dekompensata
ipokalemia
3oagulopati ec sirosis hepatis
2.8 Dia/n9sis Bandin/
3olestasis ekstrahepatik ec kolelitiasis (sindroma miriFFi)
3olestasis intrahepatik ec Susp primary biliary cirrhosis
scites e.c sindroma nefrotik
scites e.c lupus nepritis
2.; Penatalaksanaan2.5.1 on 7armakologis
• Bed rest
• "iet hati 444
• Bdukasi
2.5.2 7armakologis
• 4C7" "$ gtt
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
9/30
ropanolol 2 < 1' mg (;)
>actulac syr !
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
10/30
- Endoscopic Retrograde Cholangio-pancreaography (BA) dilakukan
untuk melihat secara langsung saluran bilier dan sangat bermanfaat untuk
menetapkan sebab sumbatan ekstrahepatik.
- emeriksaan cairan ascites
10
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
11/30
2.16. Pe"kem&an/an %asien
?anggal ! februari 2'1#
S enurunan kesadaran
<
3eadaan umum
3esadaran
?ekanan darah
adi
ernapasan
?emperatur
3eadaan spesifik
3epala
>eher
?hora<
Aor
ulmo
bdomen
Bkstremitas
?ampak sakit berat
Sopor
11'=6' mmg
5' =mnt
- Bdukasi
7armakologi
• 4C7" "$ 2$' cc : drip hepamerF # amp gtt
11
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
12/30
actulac syr ! < 444 A (;)
sam folat !
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
13/30
ipokalemia
P on farmakologi
- ed rest- "iet hati 4
- ;2 !>=mnt
- Bdukasi
7armakologi
• 4C7" "$ 2$' cc : drip hepamerF # amp gtt
actulac syr ! < 444 A (;)
sam folat !
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
14/30
Bkstremitas
* /(:) normal
Bdema pretibial (:=:) minimal, akral pucat (-), %alma"
e"itema )*+*,
A enurunan kesadaran ec Bnsefalopati hepatikum dd= sepsi
berat
Sirosis hepatis decompensata
4kterus obstruktif ec kolelitiasis multiple
hipokalemia
P on farmakologi
- Bdukasi
- 4stirahat
- "iet lambung 4447armakologi
• 4C7" "$ 2$' cc : drip hepamerF # amp gtt
actulac syr ! < 444 A (;)
sam folat !
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
15/30
BAB III
=IN3AUAN PUS=AKA
III.A. Definisi Si"9sis He%atis
Sirosis hepatis adalah keadaan patologis yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatis yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi
dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regenerative.1
III.B. Klasifikasi Si"9sis he%atis
erdasarkan morfologi, Sherlock membagi Sirosis hati atas ! jenis, yaitu *
1,2
1. ikronodular
"itandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, di dalam septa
parenkim hatimengandung nodul halus dan kecil merata tersebut seluruh
lobul. Sirosis mikronodular besar nodulnya sampai ! mm, sedangkan
sirosis makronodular ada yang berubah menjadi makronodular sehingga
dijumpai campuran mikro dan makronodular
2. akronodular
Sirosis makronodular ditandai dengan terbentuknya septa dengan
ketebalan bervariasi,mengandung nodul (J ! mm) yang besarnya juga
bervariasi ada nodul besar didalamnya adadaerah luas dengan parenkim
yang masih baik atau terjadi regenerasi parenkim.
'. Aampuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular)Secara fungsional, sirosis hepatis dibagi menjadi 2, yaitu*2
1. Si"9sis he%atis 09m%ensata
Sering disebut dengan >aten Sirosis hati. ada stadium kompensata ini
belum terlihat gejala-gejala yang nyata. iasanya stadium ini ditemukan
pada saat pemeriksaan screening.
2. Si"9sis he%atis de09m%ensata
"ikenal dengan ctive Sirosis hati, dan stadium ini biasanya gejala-gejala
sudah jelas,misalnya L ascites, edema dan ikterus.
15
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
16/30
III.. E%idemi9l9/i Si"9sis He%atis
>ebih dari #'I pasien sirosis asimtomatis. ada keadaan ini sirosis
ditemukan aktu pemeriksaan rutin kesehatan atau pada aktu autopsy.
3eseluruhan insidensi sirosis di merika diperkirakan !&' per 1''.''' penduduk.
enyebabnya sebagian besar akibat penyakit hati alkoholik maupun infeksi virus
kronik. asil penelitian lain menyebutkan perlemakkan hati akan mengakibatkan
steatohepatitis nonalkoholik (S, prevalensi #I) dan berakhir dengan sirosis
hati dengan prevalensi ',!I juga. "i 4ndonesia data prevalensi sirosis hati belum
ada, hanya laporan-laporan dari beberapa pusat pendidikan saja. "i S "r.
Sardjito Mogyakarta jumlah pasien sirosis hati berkisar #,1I dari pasien yang
diraat di agian enyakit "alam dalam kurun aktu 1 tahun (2''#) (tidak
dipublikasikan). "i edan dalam kurun aktu # tahun dijumpai pasien sirosis
hati sebanyak 51+ (#I) pasien dari seluruh pasien di agian enyakit "alam.1
III.D. Eti9l9/i Si"9sis He%atis
enyebab yang pasti dari Sirosis epatis sampai sekarang belum jelas.
eberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sirosis hepatis adalah*!
1. 7aktor keturunan dan malnutrisi
8aterloo (1++6) berpendapat baha faktor kekurangan nutrisi terutama
kekurangan protein heani menjadi penyebab timbulnya Sirosis epatis. enurut
campara (1+6!) untuk terjadinya Sirosis epatis ternyata ada bahan dalam
makanan, yaitu kekurangan alfa 1-antitripsin.!
2. epatitis virus
epatitis virus sering juga disebut sebagai salah satu penyebab dari Sirosis
epatis. "an secara klinik telah dikenal baha hepatitis virus lebih banyak
mempunyai kecenderungan untuk lebih menetap dan memberi gejala sisa serta
menunjukkan perjalanan yang kronis bila dibandingkan dengan hepatitis virus .
penderita dengan hepatitis aktif kronik banyak yang menjadi sirosis karena
banyak terjadi kerusakan hati yang kronis.
16
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
17/30
Sebagaimana kita ketahui baha sekitar 1' I penderita hepatitis virus
akut akan menjadi kronis. palagi bila pada pemeriksaan laboratories ditemukan
s g positif dan menetapnya e-ntigen lebih dari 1' minggu disertai tetap
meningginya kadar asam empedu puasa lebih dari & bulan, maka mempunyai
prognosis kurang baik.
asil penelitian di 4ndonesia menyebutkan virus hepatitis menyebabkan
sirosis sebesar #'-$'I, dan virus hepatitis A !'-#'I, sedangkan 1'-2'I
penyebab tidak diketahui dan termasuk bukan dan bukan A.1
!. Nat hepatotoksik
eberapa obat-obatan dan Fat kimia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
fungsi sel hati secara akut dan kronik. 3erusakan hati secara akut akan berakibat
nekrosis atau degenerasi lemak. Sedangkan kerusakan kronik akan berupa Sirosis
epatis. emberian bermacam obat-obatan hepatotoksik secara berulang kali dan
terus menerus. ula-mula akan terjadi kerusakan setempat, kemudian terjadi
kerusakan hati yang merata, dan akhirnya dapat terjadi Sirosis epatis. Nat
hepatotoksik yang sering disebut-sebut adalah alcohol. Bfek yang nyata dari etil-
alkohol adalah penimbunan lemak dalam hati.
#. enyakit 8ilson
Suatu penyakit yang jarang ditemukan, biasanya terdapat pada orang-orang muda
dengan ditandai Sirosis epatis, degenerasi ganglia basalis dari otak, dan
terdapatnya cincin pada kornea yang berarna coklat kehijauan disebut Kayser
Fleiscer Ring. enyakit ini diduga disebabkan defisiensi baaan dan sitoplasmin.
$. emokromatosis
entuk sirosis yang terjadi biasanya tipe portal. da 2 kemungkinan timbulnya
hemokromatosis, yaitu *
• sejak dilahirkan, penderita mengalami kenaikan absorpsi dari 7e.
• kemungkinan didapat setelah lahir (aOuisita), misalnya dijumpai pada
penderita dengan penyakit hati alkoholik. ertambahnya absorpsi dari 7e,
kemungkinan menyebabkan timbulnya Sirosis epatis.
&. Sebab-sebab lain
17
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
18/30
• kelemahan jantung yang lama dapat menyebabkan timbulnya sirosis
kardiak. erubahan fibrotik dalam hati terjadi sekunder terhadap anoksidan nekrosis sentrilibuler.
• sebagai akibat obstruksi yang lama pada saluran empedu akan dapat
menimbulkan sirosis biliaris primer. enyakit ini lebih banyak dijumpai
pada kaum anita.
• penyebab Sirosis epatis yang tidak diketahui dan digolongkan dalam
sirosis kriptogenik. enyakit ini banyak ditemukan di 4nggris (menurut
eer #'I, Sherlock melaporkan #+I). enderita ini sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda hepatitis atau alkoholisme, sedangkan dalam
makanannya cukup mengandung protein.
III.E. Penatalaksanaan Si"9sis He%atis
Penatalaksanaan umum
enanganan umum adalah dengan memberikan diet yang benar dengan
kalori yang cukup sebanyak 2'''-!''' kkal=hari dan protein (6$-1'' g=hari) atau
bilamana tidak ada koma hepatik dapat diberikan diet yang mengandung protein
1g=kg dan jika terdapat retensi cairan dilakukan restriksi sodium. 0ika terdapat
encephalopathy hepatic (ensefalopati hepatik), konsumsi protein diturunkan
sampai &'-5' g=hari. "isarankan mengkonsumsi suplemen vitamin. ultivitamin
yang mengandung thiamine 1'' mg dan asam folat 1 mg. erbaiki defisiensi potasium, magnesium, dan fosfat. ?ransfusi sel darah erah (packed red cell),
plasma juga diperlukan.
"iet pada penyakit hati bertujuan memberikan makanan secukupnya guna
mempercepat perbaikan faal hati tanpa memberatkan pekerjaannya. Syarat diet ini
adalah katori tinggi, hidrat arang tinggi, lemak sedang, dan protein disesuaikan
dengan tingkat keadaan klinik pasien. "iet diberikan secara berangsur-angsur
disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi pasien terhadap pasien terhadap
18
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
19/30
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
20/30
pneumococci, jarang anaerob. 0ika terdapat 2$'=P> atau lebih dapat
diberikan antibiotik intravena dengan cefota
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
21/30
Bnsefalopati hepatik merupakan keadaan gangguan fungsi sistem saraf
pusat disebabkan hati gagal untuk mendetoksikasi bahan-bahan toksik dari
usus karena disfungsi hepatoselular dan portosystemic shunting.
enangganan ensefalopati hepatik dapat berupa * embatasan pemberian
protein dari makanan, >actulose, eomisin sulfat.
$. nemia
/ntuk anemia defisiensi besi dapat diberikan sulfa ferrosus, ',! g tablet, 1
kali sehari sesudah makan. emberian asam folat 1 mg=hari, diindikasikan
pada pengobatan anemia makrositik yang berhubungan dengan
alkoholisme. ?ransfusi sel darah merah beku (packed red cell) dapat
diberikan untuk mengganti kehilangan darah.
&. anifestasi perdarahan
ipoprotombinemia dapat diterapi dengan vitamin 3 (seperti
phytonadione, $ mg oral atau sub kutan, 1 kali per hari). ?erapi ini tidak
efektif karena sintesis faktor koagulasi menggalami gangguan pada
penyakit hati berat. 3oreksi aktu prothrombin (prothrombin time) yang
memanjang dilakukan dengan pemberian plasma darah. emberian plasma
darah hanya diindikasikan pada perdarahan aktif atau sebelum pada
prosedur invasif.
6. ecahnya varises esophagus
/ntuk mencegah terjadinya perdarahan pertama kali pada varices esofagus
dapat diberikan penghambat beta bloker non selektif (nadolol, propanolol).
21
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
22/30
ada pasien yang tidak tahan terhadap pemberian beta bloker dapat
diberikan isosorbide mononitrate. eta bloker dapat diberikan kepada
pasien sirosis hati yang beresiko tinggi terjadinya perdarahan, yaitu varises
yang besar dan merah. rofilaksis skleroterapi tidak boleh dilakukan
kepada pasien yang belum pernah mengalami perdarahan varises esofagus
karena berdasarkan penelitian, skleroterapi dapat meningkatkan angka
kematian daripada pengguna beta bloker. >igasi varises (banding) dapat
dilakukan pada pasien dengan varises esofagus yang belum pernah
perdarahan. emberian beta bloker dan esofagus dapat dilakukan
bersama-sama untuk mencegah perdarahan varises esofagus, hanya bila
ditinjau dari segi ekonomi. ila kedua hal itu dilakukan bersama-sama
tidak efektif secara ekonomi.
encegahan perdarahan kembali dapat dilakukan skleroterapi atau ligasi,
beta bloker non selektif (propanolol, nadolol) 2' mg sebanyak 2 kali sehari
atau #'-5' mg sekali sehari, isosorbide mononitrate dapat diberikan 1' mg
sebanyak 2 kali sehari sehari atau 2'-#' mg sebanyak 2 kali sehari,
?ransvenosus 4ntrahepatic ortosystemic Shunts (?4S), Surgical
ortosystemic Shunts, dan transplantasi hati.
5. Sindrom hepatopulmonal
Sindrom hepatopulmonal terjadi karena meningkatnya tahanan alveolar-arterial ketika bernapas, dilatasi vascular intrapulmoner, hubungan arteri-
vena yang menyebabkan shunt intrapulmonary kanan-kiri. asien
mengalami dyspnea dan deo
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
23/30
+. ?ransplantasi hati
?ransplantasi hati diindikasikan pada kasus irreversibel, penyakit hati
kronik progresif, gagal hati berat, dan penyakit metabolik dimana
kelainannya terdapat di hati. 3ontraindikasi absolut adalah keganasan
(kecuali karsinoma hepatoselular kecil pada sirosis hati), penyakit cardio-
pulmoner berat (kecuali pada pulmonary-arteriovenous shunting karena
hipertensi porta dan sirosis), sepsis, dan infeksi 4C. 3ontaindikasi relatif adalah usia lebih dari 6' tahun, trombosis vena porta dan mesenterikus,
pengguna alkohol dan obat-obatan terlarang, dan malnutrisi berat. ?idak
boleh mengkonsumsi alkohol dalam & bulan sebelum transplantasi hati.
?ransplantasi hati harus dipertimbangkan pada pasien dengan status
mentalis yang berkurang, peningkatan bilirubin, pengurangan albumin,
perburukan koagulasi, asites refrakter, perdarahan varises berulang, atau
ensefalopati hepatik yang memburuk. ?ransplantasi hati memberikan
harapan hidup $ tahun pada 5'I pasien. Aarcinoma hepatocelular,
hepatitis dan A, udd-Ahiari syndrome dapat terjadi lagi setelah
transplantasi hati. ngka terjadinya kembali hepatitis dapat dikurangi
dengan pemberian lamivudine saat sebelum dan sesudah transplantasi dan
saat operasi diberikan imuno globulin hepatitis . "apat diberikan
imunosupresi seperti cyclosporine atau tacrolimus, kortikosteroid, dan
aFathioprine yang dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi, gagal
ginjal, gangguan neurologik, penolakan organ, oklusi pembuluh darah,
atau banyaknya empedu.
III.( K9m%likasi Si"9sis He%atis
3omplikasi yang sering timbul pada penderita Sirosis epatis diantaranya
adalah*
1) erdarahan Dastrointestinal
23
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
24/30
Setiap penderita Sirosis epatis dekompensata terjadi hipertensi
portal, dan timbul varises esophagus. Carises esophagus yang terjadi
pada suatu aktu mudah pecah, sehingga timbul perdarahan yang
massif. Sifat perdarahan yang ditimbulkan adalah muntah darah atau
hematemesis biasanya mendadak dan massif tanpa didahului rasa nyeri
di epigastrium. "arah yang keluar berarna kehitam-hitaman dan tidak
akan membeku, karena sudah tercampur dengan asam lambung.
ungkin juga perdarahan pada penderita Sirosis epatis tidak hanya
disebabkan oleh pecahnya varises esophagus saja. 7ainer dan alsted
pada tahun 1+&$ melaporkan dari 6& penderita Sirosis epatis dengan
perdarahan ditemukan &2I disebabkan oleh pecahnya varises esofagii,
15I karena ulkus peptikum dan $I karena erosi lambung
2) 3oma hepatikum
3omplikasi yang terbanyak dari penderita Sirosis epatis adalah
koma hepatikum. ?imbulnya koma hepatikum dapat sebagai akibat dari
faal hati sendiri yang sudah sangat rusak, sehingga hati tidak dapat
melakukan fungsinya sama sekali. 4ni disebut sebagai koma hepatikum
primer. "apat pula koma hepatikum timbul sebagai akibat perdarahan,
parasentese, gangguan elektrolit, obat-obatan dan lain-lain, dan disebut
koma hepatikum sekunder.
ada penyakit hati yang kronis timbullah gangguan metabolisme
protein, dan berkurangnya pembentukan asam glukoronat dan sulfat.
"emikian pula proses detoksifikasi berkurang. ada keadaan normal,
amoniak akan diserap ke dalam sirkulasi portal masuk ke dalam hati,kemudian oleh sel hati diubah menjadi urea. ada penderita dengan
kerusakan sel hati yang berat, banyak amoniak yang bebas beredar
dalam darah. ;leh karena sel hati tidak dapat mengubah amoniak
menjadi urea lagi, akhirnya amoniak menuju ke otak dan bersifat
toksik=iritatif pada otak.
!) /lkus peptikum
24
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
25/30
enurut ?umen timbulnya ulkus peptikum pada penderita Sirosis
epatis lebih besar bila dibandingkan dengan penderita normal.
eberapa kemungkinan disebutkan diantaranya ialah timbulnya
hiperemi pada mukosa gaster dan duodenum, resistensi yang menurun
pada mukosa, dan kemungkinan lain ialah timbulnya defisiensi
makanan.
#) 3arsinoma hepatoselular
Sherlock (1+&5) melaporkan dari 1'6! penderita karsinoma hati
menemukan &1,! I penderita disertai dengan Sirosis epatis.
3emungkinan timbulnya karsinoma pada Sirosis epatis terutama pada
bentuk postnekrotik ialah karena adanya hiperplasi noduler yang akan
berubah menjadi adenomata multiple kemudian berubah menjadi
karsinoma yang multiple.
$) 4nfeksi
Setiap penurunan kondisi badan akan mudah kena infeksi, termasuk
juga penderita sirosis, kondisi badannya menurun. enurut Schiff,
Spellberg infeksi yang sering timbul pada penderita sirosis, diantaranya
adalah * peritonitis, bronchopneumonia, pneumonia, tbc paru-paru,
glomeluronefritis kronik, pielonefritis, sistitis, perikarditis,
endokarditis, erysipelas maupun septikemi.
III.>. P"9/n9sis Si"9sis He%atis
rognosis sirosis sangat bervariasi yang dipengaruhi sejumlah faktor.
7aktor-faktor tersebut antara lain meliputi etiologi, beratnya kerusakan hati,komplikasi, dan penyakit lain yang menyertai.1
/ntuk memperkirakan prognosis, yakni dalam hal tingkat kematian =
mortalitas dari penderita S dan berapa lama harapan hidupnya, kita
menggunakan suatu kriteria hild7Pu/h. 3adang, kriteria ini disebut juga dengan
hild7=u"09tte7Pu/h.
25
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
26/30
3riteria ini mengandung beberapa komponen untuk menilai berat tidaknya
komplikasi dari suatu sirosis. 3omponen yang dinilai antara lain berapa besar
nilai bilirubin totalnya, nilai albumin, nilai 4, ada atau tidaknaya asites dan
seberapa terkendali asites tersebut serta apakah pasien telah mengalami keluhan
perubahan status mental atau ensefalopati hepatikum.
Skor Ahild-ugh dapat dilihat dalam tabel berikut.
26
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
27/30
BAB I?
ANALISIS ASALAH
asien datang dengan keluhan badan yang semakin kuning sejak 1 minggu
SS. adan yang menguning atau jaundice disebabkan oleh adanya akumulasi
bilirubin pada jaringan kulit. kumulasi bilirubin ini terjadi karena terjadi
peningkatan bilirubin (hiperbilirubinemia). ilirubin merupakan Fat arna pada
urin dan feses. asien ini juga mengeluh yang berarna seperti dempul dan
yang berarna seperti teh. al ini dapat dipikirkan adanya gangguan
ekskresi bilirubin (dalam cairan empedu) ke saluran pencernaan (usus halus).
"apat diduga penyebab icterus pada pasien ini adalah kolestasis (icterus
obstruktif). 3olestasis terbagi menjadi dua, yaitu kolestasis intrahepatic dan ekstra
hepatic. ada pasien ini diperiksa kadar bilirubin direk dan indirek, dan te"da%at
%enin/katan kada &ili"u&in di"ek dan indi"ek . "alam Quku jar 4lmu
enyakit "alamH dikatakan baha nilai bilirubin mencerminkan beratnya icterus
bukan mencerminkan penyebab kolestasis, juga fraksionasi tidak menolong
membedakan keadaan intrahepatic dan ekstrahepatik. /ntuk itu perlu dilakukan
pemeriksaan pencitraan seperti /SD abdomen A? Scan abdomen, 4 abdomen,
atau Bndoscopic etrograde Aholangio-ancreatography (BA). 0uga perlu
direncakan untuk konsul ke bagian bedah digestif.
Selain itu, pasien juga mengeluh perut membesar sejak 1 minggu SS.
"apat dipikirkan beberapa kemungkinan penyebab perut membesar yaitu adanya
udara, massa, atau cairan dalam abdomen. ada pembesaran abdomen karena
udara, pembesaran terjadi secara akut. Sedangkan pada pasien ini perut terasa
semakin membesar sejak 1 minggu yang lalu, sehingga kemungkinan perut
membesar karena adanya udara bisa disingkirkan.
erut membesar karena adanya massa dan cairan umumnya terjadi secara
perlahan. ada pasien ini pembesaran perut sama kiri dan kanan, sedangkan pada
pembesaran karena adanya massa umumnya tidak simetris. embesaran abdomen
27
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
28/30
hanya pada sisi yang ada massa saja, sehingga kemungkinan pembesaran
abdomen karena adanya massa dapat disingkirkan.
erut membesar karena adanya cairan atau yang dikenal dengan ascites,
umumnya terjadi secara perlahan dan pembesaran umumnya simetris=sama kiri
dan kanan. embesaran abdomen karena adanya cairan bisa disebabkan oleh
adanya gangguan pada jantung, ginjal, hepar, atau adanya kelainan pada albumin
yaitu kondisi hipoalbuminemia. scites terjadi karena adanya perpindahan cairan
dari intravaskuler ke ekstravaskuler, hal ini terjadi karena adanya penurunan
tekanan onkotik (yang diatur oleh albumin) atau peningkatan tekanan hidrostatik
(yang diatur oleh volume cairan intravaskuler). danya ascites dapat dikonfirmasi
dengan pemeriksaan fisik dan peeriksaan penunjang. ada pemeriksaan fisik
didapatkan shifting dullnes (:). emeriskaan penunjang dapat dilakukan dengan
/SD abdomen A? scan abdomen, 4 abdomen. Selain itu juga perlu dilakukan
pemerikasaan cairan ascites untuk melihat kada ascites albumin. scites albumin
sangat penting untuk menentukan serum albumin ascites gradient (SD) untuk
membedakan ascites peritoneal atau ascites non peritoneal. scites peritoneal
umumnya disebabkan oleh sirosis hepatis, sedangkan ascites non peritoneal dapat
disebabkan oleh sindroma nefrotik atau gangguan pada jantung.
Dangguan pada jantung yang bisa menyebabkan ascites adalah A7
(Congestive Heart Failure). ada A7 terjadi peningkatan tekanan hidrostatik,
sehingga akan terjadi perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler
(interstisial). ada A7 gejala yang ada umumnya bukan ascites, melainkan
edema seperti pada pretibial dan dorsum pedis. 0uga adanya sesak disertai batuk
karena adanya edema pulmonal. Sedangkan pada pasien ini hanya ada ascites
tanpa disertai sesak nafas. Selain itu, pada pemeriksaan fisik pasien A7
seharusnya ada peningkatan tekanan vena jugularis, sedangkan pada pasien ini
tidak. ada pasien ini symptom dan sign yang ada tidak memenuhi kriteria
7ramingham sehingga kemungkinan adanya cairan karena A7 bisa disingkirkan.
Dangguan pada ginjal yang dapat menyebabkan ascites adalah sindrom
nefrotik dan gagal ginjal. asien dengan sindrom nefrotik biasanya datang dengan
28
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
29/30
keluhan bengkak pada seluruh tubuh juga termasuk sembab di kelopak mata, juga
disertai keluhan 3. Sedangkan pada pasien ini tidak ada sehingga
kemungkinan ascites karena sindrom nefrotik bisa disingkirkan. Dangguan ginjal
lain yang dapat menyebabkan ascites adalah A3"= gagal ginjal, karena pada
pasien dengan A3" terjadi gangguan fungsi ginjal dalam hal ini fungsi ekskresi.
Sehingga akan terjadi peningkatan tekanan hidrostatik intravaskular. ada pasien
dengan A3" terdapat trias gejala=sign, yaitu didapatkan anemis, hipertensi, dan
sesak, sedangkan pada pasien ini tidak. /ntuk menyingkirkan kemungkinan A3",
perlu dilakukan pemeriksaan ureum kreatinin. ada pasien ini, kadar kreatinin
masih dalam batas normal. Sedangkan pada pasien S, dilakukan pemeriksaan
urin rutin untuk melihat kadar protein urin. ada pasien ini, kadar protein urin
masih dalam batas normal.
Dangguan pada hati juga bisa menyebabkan ascites, yaitu sirosis hepatis.
sites pada sirosis hepatis terjadi tidak hanya melibatkan satu mekanisme namun
terdapat beberapa mekanisme seperti hipertensi porta, hipoalbuminemia, dan
hiperaldosteronemia. Dabungan dari ketiga hal tersebut dapat menyebabkankebocoran plasma ke rongga peritoneum. enegakkan sirosis hepatis sendiri dapat
menggunakan kriteria Soebandiri, dimana terdapat $ dari 6 kriteria, yaitu*
• Spider naevi
• Cenectasi=vena kolateral
• scites (dengan atau tanpa edema kaki)
• Splenomegali
• Carices esophagus (hematemesis melena)
• atio albumin*globulin terbalik
• almar eritema
ada pasien ini, selain ascites, juga ditemukan adanya spider naevi,
splenomegali, palmar eritema pada pemeriksaan fisik, dan juga rasio
albumin*globulin terbalik pada pemeriksaan laboratorium. 0adi, terdapat $ dari 6
kriteria Soebandiri yang memenuhi pada pasien ini sehingga dapat ditegakkan
diagnosis sirosis hepatis pada pasien ini.
?atalaksana pada pasien ini terbagi menjadi non farmakologis yaitu diet
hati 444, istirahat, edukasi. ?atalaksana farmakologis pada pasien ini adalah 4C7"
29
-
8/20/2019 Case; Sirosis Hepatis (Autosaved)
30/30
"$ gtt @=menit, karena pada pasien dengan sirosis hepatis, fungsi hati dalam
metabolisme glukosa terganggu sehingga pasien perlu diberi 4C7" "$.
Spironolakton merupakan lini pertama penatalaksanaan ascites pada sirosis
hepatis. ekanisme ascites pada sirosis hepatis berhubungan dengan
hiperaldesteronisme, sehingga pemberian spironolakton yang merupakan
aldosteron antagonis sangat efektif untuk mengatasi ascites. "osis yang
dianjurkan adalah 1''-&'' mg=hari. ada pasien ini, diberikan spironololakton
2