Canna Edulis
-
Upload
danarwati-budiningrum -
Category
Documents
-
view
76 -
download
0
description
Transcript of Canna Edulis
WERKSTRUK
Canna edulis (Ganyong)
Disusun sebagai salah satu tugas akhir
Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Disusun Oleh:
Nama : Danarwati Budiningrum
NIM : M0412016
Asisten : Lintang Amilatun N.
Kelompok : 2B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
9
HALAMAN PENGESAHAN
Werkstruk dengan judul Canna edulis (Ganyong) disusun sebagai salah
satu tugas praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan pada mata kuliah
Struktur dan Perkembangan Tumbuhan di Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Telah diperiksa, disahkan, dan disetujui pada:
hari :
tanggal :
Surakarta, Juni 2013
Mengetahui,
Asisten Pembimbing Penyusun
Lintang Amilatun Nafisah Danarwati Budiningrum
M0410037 M0412016
8
HALAMAN PERSEMBAHAN
Werkstruk ini saya persembahkan umtuk:
Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan menguatkan saya.
Lintang Amilatun Nafisah, asisten pembimbingku yang paling sabar,
terima kasih atas bimbingannya.
Teman-teman Biologi angkatan 2012 yang telah memberikan banyak saran
dan pendapat.
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesai-
kan tugas werkstruk Canna edulis (ganyong) tepat waktu. Penyusun mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ari Pitoyo, M.Si selaku dosen pengampu dan koordinator praktikum
SPT.
2. Drs. Marsusi, M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah SPT.
3. Lintang Amilatun Nafisah selaku asisten pembimbing praktikum SPT.
4. Teman-teman Biologi angkatan 2012 serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan werkstruk ini.
Penyusun menyadari bahwa werkstruk ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Semo-
ga wekstruk tentang Canna edulis dapat berguna bagi semua pihak yang berke-
pentingan.
Surakarta, Juni 2013
Penyusun
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar belakang ................................................................................ 1
1.2. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II. DETERMINASI DAN KLASIFIKASI ............................................. 3
2.1. Determinasi ...................................................................................... 3
2.2. Klasifikasi ........................................................................................ 3
BAB III. HABITATIO ...................................................................................... 4
3.1. Habitus ............................................................................................. 4
3.2. Habitat .............................................................................................. 4
BAB IV. DESCRIPTIO ..................................................................................... 6
4.1. Organum Nutritivum ........................................................................ 6
4.1.1. Akar (radix) ............................................................................. 6
4.1.2. Batang (caulis) .......................................................................... 6
4.2.3. Daun (folium) ........................................................................... 6
4.2.4. Umbi ........................................................................................ 6
4.2. Organum Reproductivum ................................................................. 7
4.2.1. Bunga (flos) ............................................................................. 7
4.2.2. Buah (fructus) .......................................................................... 7
4.2.3. Biji (semen) ............................................................................. 7
BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9
LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................... 10
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Habitus Canna edulis
Gambar 2. Akar (radix) Canna edulis
Gambar 3. Batang (caulis) Canna edulis
Gambar 4. Daun (folium) Canna edulis
Gambar 5. Umbi Canna edulis
Gambar 6. Bunga (flos) Canna edulis
Gambar 7. Buah (fructus) Canna edulis
Gambar 8. Biji (semen) Canna edulis
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ganyong adalah tanaman yang cukup potensial sebagai sumber
karbohidrat, maka sudah sepatutnya dikembangkan. Hasilnya selain dapat
digunakan untuk penganekaragaman menu rakyat, juga mempunyai
aspek yang penting
sebagai bahan dasar industri.Ganyong (Canna edulis) adalahtanaman herba
yang berasal dari Amerika Selatan. Rhizoma atau umbinya bila sudah dewasa
dapat dimakan dengan mengolahnya terlebih dahulu, atau untuk diambil
patinya. Sa-at panen umbi, sangat tergantung dari daerah tempat menanamnya. Di
data-ran rendah sudah bisa dipanen pada umur 6 8 bulan, sedang di daerah yang
hu-jannya sepanjang tahun, waktu panennya lebih lama, yaitu pada umur 15
18 bulan. Dewasanya umbi biasanya ditandai de-ngan menguningnya batang
dan daun tanaman (Tjitrosoepomo, 2005).
Tanaman ganyong (Canna edulis) termasuk ke dalam famili Canna-
ceae, genus Canna dari kelompok umbi-umbian potensial. Tumbuhan ini ber-
bentuk herba berumpun dan bersifat perennial. Pada bagian batang, daun, dan
kelopak bunga sedikit berlilin. Tanaman ganyong berumbi, bagian tengah umbi
lebih tebal yang dikelilingi sisik berwarna ungu kecoklatan dengan akar serabut
tebal. Biasanya tanaman ganyong tumbuh liar di tegalan sebagai tanaman sela.
Tanaman Canna hias memiliki bunga yang lebih besar dibandingkan dengan
Canna yang diambil umbinya. Dari spesies-spesies tersebut warna bunga terdiri
atas merah, kuning, dan orange. Ganyong toleran di tanah yang lembab dan
naungan serta dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi pada
ketinggian 2.500 m dpl. Ganyong berasal dari Amerika Selatan, yang dibawa oleh
bangsa Portugis ke beberapa wilayah dan saat ini telah tersebar di Asia, Australia,
dan Afrika (Suhartini dan Hadiatmi, 2010).
Nilai ekonomi dari tanaman ganyong adalah rhizoma atau umbinya selain
digunakan sebagai bahan makanan selingan atau bahan baku tepung pengganti
9
tepung terigu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah dan bensin. Kandungan pati dan gula yang cukup tinggi pada
rimpang ganyong memiliki potensi sebagai bahan bioetanol. Selain itu, tanaman
ini mudah tumbuh, toleran pada naungan, dan punya potensi yang cukup tinggi
untuk dibudidayakan (Putri dan Sukandar 2008).
1.2. Tujuan
Tujuan disusunnya werstruk ini adalah:
1. Mengetahui klasifikasi tanaman ganyong (Canna edulis).
2. Mengetahui kunci determinasi tanaman ganyong (Canna edulis).
3. Mengetahui morfologi tanaman ganyong (Canna edulis).
4. Mengetahui nilai ekonomi tanaman ganyong (Canna edulis).
5. Memenuhi tugas akhir praktikum mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuh-
an.
8
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
2.1. Determinasi
1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-120b-128b-129a-130b-
132b-133b-134b…………………………………33. Cannaceae (Steenis, 2008).
2.2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Ker.
(Steenis, 2008).
9
BAB III
HABITATIO
3.1. Habitus
Ganyong adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam tanaman dwi
tahunan (2 musim) atau sampai beberapa tahun, hanya saja dari satu tahun ke
tahun berikutnya mengalami masa istirahat, daun-daunnya mengering lalu
tanamannya hilang sama sekali dari permukaan tanah. Pada musim hujan
tunas akan keluar dari mata-mata umbi atau rhizomanya. Ganyong sering
dimasukkan pada tanaman umbi-umbian, karena orang bertanam ganyong
biasanya untuk diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat, yang disebut
umbi disini sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang tinggal
di dalam tanah.
Ganyong merupakan terna berimpang, tegak. Rimpang bercabang
horizontal, dengan buku-buku yang berdaging, tertutup dengan sisik daun, dan
serabut akar yang tebal. Batang berdaging, muncul dari rimpang, seringkali
berwarna ungu. Daun tersusun secara spiral dengan pelepah besar terbuka,
kadang-kadang bertangkai daun pendek, helaian daun bulat telur sempit
sampai jorong sempit. Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya
sederhana tetapi kadang-kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan,
tidak teratur, bunga biseksual. Kelopak membundar telur, mahkota berbentuk
pita, berwarna merah pucat sampai kuning, bibir bunga melonjong-
membundar telur sempit, berbintik kuning dengan merah. Buah kapsul,
membulat telur, merekah, bagian luar dengan duri-duri lunak. Biji banyak,
bulat, halus dan keras, kehitaman sampai merah tua (Flach dan Rumawas,
1996).
3.2. Habitat
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tapi sekarang tanaman ini telah
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur
8
dan Bali, tanaman ini telah diusahakan penduduk walaupun secara sampingan.
Ganyong dapat tumbuh baik di berbagai iklim, dengan penyebaran curah
hujan tahunan 1000-1200 mm, akan menghasilkan pertumbuhan yang
memuaskan. Jenis tersebut cenderung tumbuh pada daerah yang kering tetapi
bertoleransi pada tempat-tempat basah (bukan tempat yang tergenang air),
juga sangat toleransi terhadap naungan. Pertumbuhan normal terjadi pada suhu
di atas 10°C, tetapi juga dapat hidup pada suhu tinggi (30-32°C) dan
bertoleransi pada kondisi sedikit beku. Ganyong tumbuh mulai dari pantai
sampai pada ketinggian 1000-2900 m dpl. dan tumbuh dengan subur pada
banyak tipe tanah, termasuk daerah-daerah marginal (misalnya tanah latosol
asam); tetapi lebih menyukai tanah liat berpasir dalam, kaya akan humus serta
bertoleransi pada kisaran pH 4.5-8.0 (Flach dan Rumawas, 1996).
Ganyong merupakan tanaman yang efisien dalam penggunaan medium
fotosintesis dan toleran terhadap penaungan. Tanaman ini dapat tumbuh liar di
tepi semak belukar, atau dapat juga ditanam pada tanah yang lembab.
Pertumbuhan normal terjadi pada suhu di atas 9ºC meskipun tanaman ini juga
toleran terhadap penurunan suhu sampai 0ºC. Cahaya menyebabkan daun layu
dan memadatkan pati pada rimpang (Imai dkk., 1994).
9
BAB IV
DESCRIPTIO
4.1. Organum Nutritivum
4.1.1. Akar ( radix )
Akar serabut, berwarna putih. Rimpang bercabang horizontal, panjangnya
dapat mencapai 60 cm, dengan buku-buku yang berdaging menyerupai umbi,
tertutup dengan sisik daun dan serabut akar yang tebal (Flach dan Rumawas,
1996).
4.1.2. Batang (caulis)
Tegak, tidak berkayu, beruas-ruas, diameter± 3 cm, hijau atau ungu kehijauan (Salisbury dan Ross, 1995).
4.1.3. Daun (folium)
Tanaman ganyong berdaun lebar dengan bentuk elips memanjang dan ba-
gian pangkal dan ujung runcing. Panjang daun 40 – 70 cm, sedangkan lebar-
nya 20 – 40 cm. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau tua. Ka-
dang-kadang bergaris ungu atau keseluruhannya ungu. Demikian juga dengan
pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau (Salisbury dan Ross, 1995).
4.1.4. Umbi
Tanaman ganyong berumbi besar dengan diameter antara 5 – 8,75 cm dan
panjangnya 10 – 15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm, bagian tengahnya tebal
dan dikelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau coklat dengan
akar serabut tebal. Bentuk umbi beraneka ragam, begitu juga komposisi kimia
dan kandungan gizinya. Perbedaan komposisi ini dipengaruhi oleh umur,
varietas dan tempat tumbuh. Umbi Canna edulis mengandung saponin dan
flavonoida (Putri dan Sukandar, 2008).
8
4.2. Organum Reproduktivum
4.2.1. Bunga (flos)
Ukuran bunga ganyong yang biasa diambil umbinya relatif lebih kecil bila
dibandingkan dengan ganyong hias atau yang sering disebut dengan bunga
kana yaitu Canna coccinae, Canna hybrida, Canna indica dan lain-lainnya.
Warna bunga ganyong ini adalah merah oranye dan pangkalnya kuning
dengan benangsari tidak sempurna. Jumlah kelopak bunga ada 3 buah dan
masing-masing panjangnya 5 sentimeter. Bunga Canna edulis mengandung
saponin, flavonoid, serta polifenol.
Perbungaan di ujung ranting, tandan, biasanya sederhana tetapi kadang-
kadang bercabang, muncul tunggal atau berpasangan, tidak teratur, bunga
biseksual. Kelopak bulat telur, mahkota berbentuk pita, berwarna merah pucat
sampai kuning, bibir bunga lonjong - bulat telur sempit, berbintik kuning
dengan merah (Flach dan Rumawas, 1996).
4.2.2. Buah (fructus)
Tanaman ganyong juga berbuah, namun tidak sempurna dan berbentuk.
Buah ini terdiri dari 3 ruangan yang berisi biji berwarna hitam sebanyak 5 biji
per ruang (Steenis, 2008).
4.2.3. Biji (semen)
Biji berkeping satu. Bulat, kecil, ketika masih muda berwarna putih dan
setelah tua berwarna hitam (Steenis, 2008).
9
BAB V
PENUTUP
Tanaman ganyong (Canna edulis), merupakan tanaman herba yang berasal
dari Amerika Selatan. Tanaman ini termasuk dalam kelas Liliopsida dan termasuk
dalam Family Cannaceae.
Tanaman ganyong memiliki tinggi sekitar 0,9 – 1,8 meter. Memiliki akar
serabut berwarna putih, batang tidak berkayu dan beruas-ruas, helai daun besar
dengan ujung lancip, serta memiliki umbi dengan diameter 5 – 8,75 cm. Memiliki
bunga yang berwarna kuning dengan panjang sekitar 5 cm, buah yang tidak
sempurna, serta biji yang kecil berkeping satu.
Nilai ekonomi dari tanaman ganyong adalah rhizoma atau umbinya selain
digunakan sebagai bahan makanan selingan atau bahan baku tepung pengganti
tepung terigu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah dan bensin. Kandungan pati dan gula yang cukup tinggi pada
rimpang ganyong memiliki potensi sebagai bahan bioetanol. Selain itu, tanaman
ini mudah tumbuh, toleran pada naungan, dan punya potensi yang cukup tinggi
untuk dibudidayakan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Flach, M. and F. Rumawas. 1996. Plant Resources of South East Asia No. 9
Plants Yielding Non Seed Carbohydrates. Bogor: Prosea Foundation.
Imai, K., T. Kanawa and K. Shimabe. 1993. Studies on Matter Production of Edi-
ble Canna (Canna edulis Ker.). Japanese Journal of Crop Science 62: 601
-602.
Putri, L. S. E, dan D. Sukandar. 2008. Konversi Pati Ganyong (Canna edulis Ker.)
Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Biodiversitas.
9 (2): 112-116.
Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II (diterjemah-
kan oleh Diah R. Lukman dan Sumaryono). Bandung: ITB Press.
Steenis, C. G. G. J. van. 2008. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Cetakan Kedua
Belas. Jakarta: Pradnya Paramita.
Suhartini, T., dan Hadiatmi. 2010. Keragaman Karakter Morfologi Tanaman
Ganyong. Buletin Plasma Nutfah. 16 (2): 118.
Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
9