Campuran Biner II
-
Upload
asti-nesia-himmatuliza -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of Campuran Biner II
CAMPURAN BINER II(KESETIMBANGAN UAP-CAIR PADA SISTEM BINER)
I. TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat menentukan sifat larutan biner dengan membuat diagram temperatur versus
komposisi
2. Dapat menentukan indeks bias campuran
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan 1. Seperangkat alat destilasi keseimbangan
2. Termometer
3. Labu leher 100 ml atau 250 ml
4. Erlenmeyer 100 ml
5. Pipet ukur 10 ml, 25 ml
6. Bola karet
7. Botol aquadest
Bahan yang digunakan 1. Aseton
2. Kloroform
III. DASAR TEORI
Suatu larutan dikatakan sebagai larutan ideal bila :
1. Homogen pada seluruh sisitem mulai dari mol fraksi 0-1
2. Tidak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen-komponen dicampur membentuk larutan (Hbercampuran = 0)
3. Tidak ada beda pencampuran artinya volume larutan = jumlah volume komponen yang dicampurkan ( Vpencampuran = 0)4. Memenuhi hukum Roult :
P1 = X1 . P0Dimana :
P1 = tekanan uap larutan
X1 = mol fraksi larutan
P0 = tekanan uap pelarut murniDalam larutan ideal sifat larutan komponen yang satu akan mempengaruhi sifat komponen yang lain, sehingga sifat komponennya. Contoh : sistem benzena toluena. Sedangkan larutan non ideal adalah larutan yang tidak memiliki sifat-sifat diatas, larutan ini dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : Larutan non ideal deviasi positif yang mempunyai volume ekspansi. Dimana akan menghasilkan titik didih maksimum pada sistem campuran itu. Contoh : sistem aseton karbon disulfida dan sisitem Hcl air.
Larutan non ideal deviasi negatif yang mempunyai volume konstraksi dimana akan menghasilkan titik didih minimum pada sisitem campuran. Contoh : sisitem benzena etanol dan sisitem aseton kloroform.
Dalam percobaan ini komposisi larutan merupakan harga mol fraksi larutan. untuk membuat diagram T-X maka harga x tdak dihitung pada tiap-tiap titik didih tetapi dengan larutan. Kemudian dibuat dahulu grafik standard komposisi versus indeks bias. Komposisi dapat dihitung sebagai berikut : misalnya mencampurkan a ml dengan massa jenis 1 dengan b ml kloroform dengan massa jenis 2 maka komposisinya
M1 = massa molekul aseton = 48
M2 = massa molekul CHCl3 = 119,5
IV. KESELAMATAN KERJA
Dalam melakukan percobaan ini digunakan jas praktikum dan kaca mata, sarung tangan dan masker pelindung. jangan menghirup cat yang digunakan. Dalam memakai refraktometer sebelum dan sesudah dipakai dibersihkan lendanya dengan zat cair sebagai pembersih.
V. CARA KERJA 1. Mencatat massa jenis zat yang digunakan dari tabel atau melakukan dengan aerometer
2. Menentukan indeks bias aseton murni dan kloroform murni menggunakan refraktometer
3. Selanjutnya menentukan indeks bias campuran dengan perbandingan sebagai berikut :
aseton100 ml80 ml60 ml40 ml20 ml0 ml
kloroform0 ml20 ml40 ml60 ml80 ml100 ml
4. Untuk setiap campuran yang didestilasi, dicatat tititk didihnya dan titik uapnya masing-masing larutan. Destilat diambil dengan pipet dilihat indeks biasnya kemudian residunya juga ditentukan indeks biasnya.
Catatan : Jumlah campuran boleh lebih dari 10 ml dengan menggunakan alat yang micro (volume 25 ml). Pengamatan titik didih dua kali pada titik didih larutan dan temperatur setelah destilatVI. DATA PENGAMATAN KOMPOSISITitik didih cairan ()Titik uap
()
Aseton 0 ml
Kloroform 100 ml6060
Aseton 20
Kloroform 806261
Aseton 40
Kloroform 606362
Aseton 60
Kloroform 406462
Aseton 80
Kloroform 205962
Aseton 100 ml
Kloroform 0 ml5656
VII. PERHITUNGAN
BM aseton = 56,08 gr/mol
BM kloroform = 119,38 gr/mol
Aseton 20ml kloroform 80mlMol aseton =
Mol kloroform = =
= = 0,27 mol
= 0,99molFraksi mol : - Aseton = - Klorofm = 1 0,21 = 0,79
Aseton 40ml kloroform 60mlMol aseton =
Mol kloroform = =
= = 0,54 mol
= 0,74mol
Fraksi mol : - Aseton = - Klorofm = 1 0,42 = 0,58
Aseton 60ml kloroform 40ml
Mol aseton =
Mol kloroform = =
= = 0,81 mol
= 0,49mol
Fraksi mol : - Aseton = = 0,62 - Klorofom = 1 0,62 = 0,38
Aseton 80ml kloroform 20ml
Mol aseton =
Mol kloroform = =
= = 1,08 mol
= 0,25mol
Fraksi mol : - Aseton = - Klorofom = 1 0,81 = 0,19
VIII. ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan campuran biner II,dimana pada percobaan ini kami harus menentukan titik didih larutan murni ( aseton dan kloroform) serta titik didih dan titik uap dari larutan camouran aseton dan kloroform,dengan komposisi yang berbeda-beda ( terhadap aseton : 0 ml , 20 ml ,40 ml,60 ml, 80 ml dan 100 ml) melalui proses destilasi. Yang menjadi perbedaan pada praktikum sebelumnya yang sudah kami lakukan adalah pada praktikum campuran biner I,menggunakan sistem campuran zeotrofik (benzen-toulene) sedangkan biner II menggunakan sistem campuran azeotropik (aseton-kloroform).
Pada praktikum ini hal yang kami lakukan adalah menentukan atau mencatat massa jenis,berat molekul,kalau perlu densitasnya. Hal ini lebih dikarenakan sifat yang dibutuhkan pada saat perhitungan. Suatu larutan dikatakan ideal apabila homogen pada seluruh sistem mulai dari fraksi mol 0-1. Dalam larutan ideal sifat larutan komponen yang satu akan memppengaruhi sifat komponen yang lain, sedangkan larutan non ideal adalah dimana sifatnya tidak akan mempengaruhi komponen yang lain. Semakin besar komposisi dari suatu campuran maka semakin rendah titik didih dan titik uap nya.IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. semakin besar komposisi dari larutan campuran, maka semakin rendah titik didih dan titik uapnya
2. Campuran azeotropik adalah campuran dua/lebih komponen yang mempunyai komposisi tertentu diaman komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya bila melalui destilasi biasa,titik didih dua zat cair yang saling meunjukkan adanya titik didih maksimum.3. Titik didih campuran adalah 624. Fraksi mol yang diperoleh : Aseton 80 % ; khloroform 20 % : 0,81 ; 0,19
Aseton 60 % ; khloroform 40 % : 0,62 ; 0,38
Aseton 40 % ; khloroform 60 % : 0,42 : 0,58 Aseton 20 % ; khloroform 80 % : 0,21 : 0,79
X. DAFTAR PUSTAKAModul.Penuntun Pratikum kimia fisika.Jurusan Teknik Kimia,Politeknik Negeri Sriwijaya.2012
GAMBAR ALAT
Rangkaian alat destilasi
Bola karet
Pipet ukur LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA CAMPURAN BINER II
Disusun oleh:
Kelompok
: 1 (Satu)Nama
: Arin putri dila
(061330400337)
Astinesia Himmatuliza (061330400338)
Astria utami
(061330400339)
Bambang sugiarto (061330400340)
Fallen apriyeni
(061330400344)
Indo billak
(061330400346)
Kiki Risky Midia
(061330400347)
Instruktur
: Ibnu hajar S.T , M.TJURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012/2013