campak plp.docx

28
KATA PENGANTAR AssalamualaikumWr.Wb Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “campak” guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Farmakoterapi. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan, perhatian, bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan selama saya membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya serta menambah pengetahuan khususnya dipengobatan. WassalamualaikumWr.Wb Klaten, November 2015 1

Transcript of campak plp.docx

Page 1: campak plp.docx

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

“campak” guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Farmakoterapi.

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih atas

kesempatan, perhatian, bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan

selama saya membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari para pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya serta menambah pengetahuan khususnya dipengobatan.

WassalamualaikumWr.Wb

Klaten, November 2015

Penyusun

1

Page 2: campak plp.docx

Daftar IsiKATA PENGANTAR.............................................................................................1

Daftar Isi.................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.............................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN..................................................................................................6

A. PENGERTIAN PENYAKIT CAMPAK...............................................6

B. MASA INKUBASI DAN DIAGNOSIS  PENYAKIT CAMPAK.......7

C. CARA PENULARAN  DAN  PENCEGAHAN  PENYAKIT CAMPAK....................................................................................................9

D. PENANGGGULANGAN  DAN  PENGOBATAN  PENYAKIT CAMPAK..................................................................................................13

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP..........................................................................................................17

A. KESIMPULAN......................................................................................17

B. SARAN...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

2

Page 3: campak plp.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh

terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30

tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap

tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak 

berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu

pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara

maju seperti Amerika Serikat.

Kira-kira 30 juta kasus campak dilaporkan setiap tahunnya.

Insiden terbanyak terjadi di Afrika. Biasanya penyakit campak ini

terjadi pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur

hidup. Berdasarkan penelitian di Amerika, lebih dari 50% kasus

campak terjadi pada usia 5-9 tahun. Bayi yang dilahirkan dari ibu

yang menderita campak akan mendapat kekebalan secara pasif melalui

plasenta sampai umur 4-6 bulan, dan setelah itu kekebalan menurun

sehingga bayi dapat menderita campak. Bila si ibu belum pernah

menderita campak, maka bayi yang dilahirkannya tidak mempunyai

kekebalan sehingga dapat menderita campak begitu dilahirkan. Bila

seorang wanita menderita campak ketika dia hamil 1 atau 2 bulan,

maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus. Bila menderita

campak pada usia kehamilan trimester pertama, kedua atau ketiga

maka mungkin dapat melahirkan seorang anak dengan kelainan

bawaan, atau seorang anak dengan berat badan lahir rendah atau lahir

mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun

3

Page 4: campak plp.docx

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui serum darah

pada 21 responden sebagai kasus dan 21 responden  sebagai

responden control. Didapatkan hasil kadar protein serum dengan nilai

normal dan protein serum lebih. Hal ini menunjukkan bahwa status

gizi pada 42 responden  tersebut  baik. Keadaan ini dapat terjadi

karena 80% responden berusia 6-14 tahun, yaitu masa sekolah. Anak

usia sekolah memiliki pola makan yang selalu ingin mencoba jenis

makanan baru, pemberian makanan dalam bentuk junk food baik di

rumah maupun di sekolah. Makanan tersebut banyak mengandung

gula, garam, lemak dan kolesterol, dan kebutuhan tinggi kalori pada

anak memicu tingginya kadar albumin serum ( Muscari, M,2001 ).

Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  tidak ada hubungan

antara  status gizi dengan gejala  klinis campak. Hal  ini  menunjukkan

bahwa  status gizi  anak  tidak cukup mampu untuk melawan  infeksi

virus.  Pertahanan  tubuh  terhadap  infeksi virus memerlukan

pertahanan  yang  bersifat  spesifik, sedangkan  protein  serum

merupakan pertahan  tubuh  yang  bersifat  non  spesifik. Kekebalan

terhadap  infeksi virus  didasarkan pada  pembentukan  respon   imun

terhadap  antigen  khusus  yang  terletak  pada permukaan partikel

virus  atau sel  yang  terinfeksi oleh virus. Virus akan menimbulkan

respon jaringan  yang  berbeda  dari  respon  terhadap  bakteri

pathogen. Pada infeksi virus akan  terjadi  infiltrasi  sel  berinti  satu

dan limfosit. Protein  yang  disandikan oleh virus, biasanya  protein

kapsid, merupakan  sasaran dari respon  imun. Sel  yang  terinveksi

oleh  virus dapat  menjadi  lisis  oleh  limfosit T sitotoksik  yang

mengenali  polipeptida-poipeptida virus  pada  permukaan  sel.

Imunitas  humoral  akan  melindungi  inang  terhadap  infeksi ulang

oleh virus yang sama (Jawetz, Melnick, Aldelberg’s, 2001).

Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah

dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit

4

Page 5: campak plp.docx

ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun ( balita )

akan tetapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah

banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat

dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan

penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian  campak?

2. Bagaimana masa inkubasi dan diagnosis penyakit campak?

3. Bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit campak?

4. Bagaimana penanggulangan serta pengobatan penyakit campak?

5

Page 6: campak plp.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT CAMPAK

Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam

bahasa latin dan measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan

sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa

Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu

infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam,

lemas, batuk, konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata

/konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit)

Penyakit Campak suatu infeksi virus yang sangat menular, yang

ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput

ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit campak disebabkan

karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.

Ada beberapa pengertian tentang campak menurut  beberapa

ahli, yaitu  :

1. Campak atau morbili adalah penyakit virus akut , menular yang di

tandai  dengan 3 stadium yaitu stadium prodromal (kataral), stadium

erupsi dan stadium konvalisensi, yang di manifestasikan dengan

demam, konjungtivitis dan bercak koplik (Ilmu Kesehatan Anak Edisi

2. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai

dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak

6

Page 7: campak plp.docx

ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu

Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC,  2000).

3. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara

dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner &

Suddart, vol 3, 2001).

B. MASA INKUBASI DAN DIAGNOSIS  PENYAKIT CAMPAK

1. Masa inkubasi

Masa tunas/ inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih 10 – 20

hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang di bagi dalam 3 stadium,

yaitu :

a. Stadium Kataral atau Prodromal

Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-

batuk dan mata merah. Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul

bercak Koplik`s (Koplik spot) pada mukosa pipi/daerah mulut, tetapi

gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak Koplik ini berupa bercak

putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi daerah

kemerahan. Koplik spot ini menentukan suatu diagnose pasti terhadap

penyakit campak.

b. Stadium Erupsi

Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas

tinggi, kadan-kadang anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash

(bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3 – 7 hari demam. Rash

timbul secara khusus yaitu mulai timbul di daerah belakang telinga,

tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh muka, dan akhirnya ke

badan. Timbul rasa gatal dan muka bengkak

7

Page 8: campak plp.docx

c. Stadium Konvalensi atau penyembuhan

Erupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan

yang disebut hiperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri.

panas badan menurun sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.

2. Diagnosis penyakit campak

          

Diagnosis dapat di tegakkan dengan :

anamnese (berdasarkan riwayat timbulnya penyakit seperti adanya

kontak dengan penderita)yaitu :

a. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi,mendadak) batuk Pilek,

harus dicurigai atau di diagnosis banding morbili (artinya

kemungkinan penyakit lain yang mirip campak, misal : german

measles,eksentema subitum,infeksi virus lain).

b. Mata merah, mukopurulen, menambah kecurigaan.

c. Dapat disertai diare dan muntah.

d. Dapat disertai gejala perdarahan (pada kasus yang berat) : Epitaksis,

petekie, ekimosis.            

e. Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan penderita morbili (1 atau

2 minggu sebelumnya) dan belum pernah vaksinasi Campak.

Gejala klinis

Meliputi pemeriksaan fisik (physic diagnostic ) yaitu :

1.   Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya          

demam ( biasanya tinggi ) dan tanda-tanda nasofaringitis dan

konjungtivitis.

2.   Pada umumnya anak tampak lemah  

3.   Koplik spot pada hari ke 2-3 panas ( akhir stadium kataral )    

4.   Pada stadium erupsi timbul ruam ( rash ) yang khas : ruam

makulopapular yang munculnya mulai dari belakang telinga,

8

Page 9: campak plp.docx

mengikuti pertumbuhan rambut di dahi, muka dan kemudian ke

seluruh tubuh.

Ø  Pemeriksaan laboratorium

Meliputi :

1.   Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni, Dimana

jumlah leukosit cenderung menurun disertai limfositosis relative.

2.   Pemeriksaan serologic dengan cara hemaglutination inhibition test dan

complement fiksatior test akan ditemukan adanya antibody yang

spesifik dalam 1-3 hari setelah timbulnya ras dan puncaknya pada 2-4

minggu kemudian.

Ø Biakan virus ( mahal )

Isolasi dan identifikasi virus : Swab nasofaring dan sampel darah

yang diambil dari pasien 2-3 hari sebelum onset gejala sampai 1 hari

setelah timbulnya ruam kulit (terutama selama masa demam campak)

merupakan sumber yang memadai untuk isolasi virus. selama stadium

prodromal, dapat terlihat sel raksasa berinti banyak  pada hapusan

mukosa hidung.

                

C. CARA PENULARAN  DAN  PENCEGAHAN  PENYAKIT

CAMPAK

1. Cara Penularan

Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak,

yakni karena menghirup Percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut

9

Page 10: campak plp.docx

maupun  tenggorokan penderita morbili atau campak. Artinya

seseorang dapat tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di

tempat umum, di kendaraan atau dimana saja.  Penderita bisa

menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam

kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14 hari

sebelum gejala muncul.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah

campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia pra- sekolah

dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka

seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Kekebalan

terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan

kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahirdari ibu yang telah kebal

(berlangsung selama 1 tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :

Ø  Bayi berumur lebih dari 1 tahun

Ø  Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi

Ø  Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

2. Cara Pencegahan Penyakit Campak

a.  Pencegahan Primordial

Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya

factor predisposisi/ resiko terhadap penyakit Campak. Sasaran dari

pencegahan primordial adalah anak-anak yang masih sehat dan belum

memiliki resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang

tinggi untuk penyakit Campak.  Edukasi kepada orang tua anak sangat

penting peranannya dalam upaya pencegahan  primordial. Tindakan

yang perlu dilakukan seperti  penyuluhan mengenai pendidikan

kesehatan,  konselling nutrisi dan penataan rumah yang baik.

10

Page 11: campak plp.docx

b.  Pencegahan Primer

Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang

termasuk kelompok beresiko, yakni anak yang belum terkena

Campak, tetapi berpotensi untuk terkena penyakit Campak. Pada

pencegahan primer ini harus mengenal faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap terjadinya Campak dan upaya untuk mengeliminasi faktor-

faktor tersebut.

.

1) Penyuluhan

Edukasi Campak adalah pendidikan dan latihan mengenai

pengetahuan mengenai Campak. Disamping kepada penderita

Campak, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarganya,

kelompok masyarakat beresiko tinggi dan pihak-pihak perencana

kebijakan kesehatan. Berbagai materi yang perlu diberikan kepada

pasien campak adalah definisi penyakit Campak, faktor-faktor yang

berpengaruh pada timbulnya campak dan upaya-upaya menekan

campak, pengelolaan Campak secara umum, pencegahan dan

pengenalan komplikasi Campak

2) Imunisasi

Di Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak

dilakukan dengan vaksinasi  Campak secara rutin yaitu diberikan pada

bayi berumur 9 – 15 bulan. Vaksin yang digunakan adalah Schwarz

vaccine  yaitu vaksin hidup yang dioleh menjadi lemah. Vaksin ini

diberikan secara subkutan sebanyak 0,5 ml. vaksin campak tidak

boleh diberikan pada wanita hamil, anak dengan TBC yang tidak

diobati, penderita leukemia. Vaksin Campak dapat diberikan sebagai

vaksin monovalen atau polivalen yaitu vaksin measles-mumps-rubella

(MMR).  vaksin monovalen diberikan pada bayi usia 9 bulan,

sedangkan vaksin polivalen diberikan pada anak usia 15 bulan. 

Penting diperhatikan penyimpanan dan transportasi vaksin harus pada

11

Page 12: campak plp.docx

temperature antara 2ºC - 8ºC atau ± 4ºC, vaksin tersebut harus

dihindarkan dari sinar matahari.  Mudah rusak oleh zat pengawet atau

bahan kimia dan setelah dibuka hanya tahan 4 jam.

3) Isolasi    

Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang

terkena penyakit campak dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian

pula bagi penderita campak untuk diisolasi selama 20-30 hari guna

menghindari penularan lingkungan sekitar.

c.   Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah  upaya  untuk  mencegah  atau

menghambat timbulnya  komplikasi dengan  tindakan-tindakan seperti

tes  penyaringan  yang ditujukan untuk pendeteksian dini  campak

serta  penanganan segera dan  efektif. Tujuan  utama  kegiatan-

kegiatan  pencegahan  sekunder adalah  untuk mengidentifikasi orang-

orang tanpa  gejala  yang  telah sakit atau  penderita yang beresiko

tinggi untuk mengembangkan  atau memperparah  penyakit.

Memberikan pengobatan  penyakit sejak awal  sedapat mungkin

dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya  komplikasi.

Edukasi dan pengelolaan campak  memegang peran  penting untuk

meningkatkan kepatuhan pasien  berobat.

d.  Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier adalah semua upaya untuk mencegah

kecacatan akibat  komplikasi. Kegiatan  yang dilakukan  antara  lain

mencegah  perubahan dari  komplikasi menjadi kecatatan tubuh dan

melakukan rehabilitasi sedini mungkin  bagi penderita yang

mengalami kecacatan. Dalam upaya ini diperlukan  kerjasama yang

12

Page 13: campak plp.docx

baik antara pasien-pasien dengan dokter maupun antara dokter-dokter

yang terkait dengan komplikasinya. Penyuluhan juga sangat

dibutuhkan  untuk  meningkatkan motivasi pasien untuk

mengendalikan penyakit  campak.  Dalam  penyuluhan  ini hal  yang

dilakukan adalah :

1. Maksud, tujuan, dan cara pengobatan komplikasi kronik

2. Upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan

3. Kesabaran  dan  ketakwaan untuk dapat menerima dan  memanfaatkan

keadaan  hidup dengan  komplikasi kronik.

Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi  antar disiplin

terkait juga sangat diperlukan,  terutama di rumah sakit rujukan, baik

dengan para ahli sesama  ilmu.

D. PENANGGGULANGAN  DAN  PENGOBATAN  PENYAKIT

CAMPAK

1. Penanggulangan Campak

Pada  sidang  CDC/ PAHO / WHO, tahun 1996  menyimpulkan 

bahwa  penyakit Campak dapat dieradikasi,  karena  satu-satunya 

pejamu/ reservoir  campak hanya pada manusia serta tersedia vaksin

dengan  potensi  yang  cukup  tinggi  yaitu  effikasi  vaksin  85%  dan

dirperkirakan eradikasi dapat dicapai 10 – 15 tahun  setelah  eliminasi.

World  Health  Organisation (WHO)  mencanangkan  beberapa

tahapan dalam upaya eradikasi (pemberantasan)  penyakit Campak

dengan  tekanan strategi  yang berbeda-beda  pada  setiap  tahap  yaitu

:

a.       Tahap Reduksi

13

Page 14: campak plp.docx

Tahap ini dibagi dalam 2 tahap :

 1. Tahap Pengendalian Campak

Pada  tahap  ini ditandai  dengan  upaya  peningkatan  cakupan

imunisasi  campak rutin dan upaya  imunisasi  tambahan di daerah

dengan morbitas  campak  yang tinggi.  Daerah  ini  masih

merupakan daerah  endemis campak, tetapi  telah terjadi penurunan

insiden dan kematian, dengan pola epidemiologi kasus Campak

menunjukkan 2 puncak setiap tahun.

2.    Tahap Pencegahan KLB

Cakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi ≥ 80% dan

merata,terjadi penurunan  tajam kasus dan kematian, insidens campak

telah bergeser kepada umur yang lebih  tua, dengan interval KLB

antara 4-8 tahun.

b.  Tahap Eliminasi

Cakupan imunisasi sangat tinggi ≥ 95% dan daerah-daerah

dengan cakupan imunisasi  rendah sudah  sangat  kecil  jumlahnya,

kasus campak sudah sangat jarang  dan  KLB  hampir tidak pernah

terjadi. Anak-anak yang dicurigai rentan (tidak terlindung) harus

diselidiki dan diberikan imunisasi campak.

c.  Tahap Eradikasi

Cakupan imunisasi sangat tinggi dan merata, serta kasus

Campak sudah tidak ditemukan.

Pada siding The World Health Assambley (WHA) tahun 1998,

menetapkan kesepakatan Eradikasi Polio (ERAPO), Eliminasi

Tetanus Noenatorum (ETN)  dan Reduksi Campak (RECAM).

Kemudian pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting di

Dakka Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa reduksi campak di

14

Page 15: campak plp.docx

Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian

Luar Biasa (KLB).

Strategi operasional yang dilakukan ditingkat Puskesmas untuk

mencapai reduksi Campak tersebut adalah :

a.  Imunisasi rutin pada bayi 9 –11 bulan (UCI Desa ≥ 80)

b.  Imunisasi tambahan (suplemen)

c.  Surveilans (surveilan rutin, system kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa).

d.   Penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa Setiap

kejadian luar biasa harus diselidiki dan dilakukan penanggulangan

secepatnya yang meliputi pengobatan simtomatis pada kasus,

pengobatan dengan antibiotika bila terjadi komplikasi, pemberian

vitamin A dosis tinggi, perbaikan gizi dan meningkatkan cakupan

imunisasi campak/ring vaksinasi (program cepat, sweeping) pada

desa-desa risiko tinggi.

e.   Pemeriksaan laboratorium

2. Pengobatan Penyakit Campak

Penderita Campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan.Sehingga

pengobatannya bersifat symptomatic, yaitu memperbaiki keadaan

umum atau untuk mengurangi gejalanya saja dalam hal ini :

Ø   anak memerlukan istirahat di tempat tidur

Ø   kompres dengan air hangat bila demam tinggi namun dapat diberikan

antipiretik bila suhu tinggi parasetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval

6-8 jam

Ø   ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6

jam, dosis maksimum 600 mg/hari.

Ø   Antitusif perlu diberikan bila batuknya  hebat/mengganggu

Ø    narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan.

Ø    Mukolitik bila perlu.vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A

pada stadium kataral sangat bermanfaat. Pemberian vitamin A

15

Page 16: campak plp.docx

100.000 IU per oral satu kali.  Vitamin A dosis tinggi ( menurut

rekomendasi  WHO dan UNICEF)

Usia 6 bln-1 thn :100.000 unit dosis tunggal p.o

Umur > 1 thn : 200.000 unit dosis tunggal p.o

Dosis tersebut diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila

telah didapat tanda defisiensi vitamin A.  Apabila terdapat malnutrisi

maka pemberian vitamin A ditambah dengan 1500 IU  tiap hari.

Ø    Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi (cukup cairan dan kalori)

16

Page 17: campak plp.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Campak  ialah penyakit infeksi virus akut, menular, secara

epidemiologi merupakan penyebab utama kematian terbesar pada

anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA dari

family paramixoviridae, genus Morbilivirus , yang ditularkan secara

droplet. Gejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium

kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Campak dapat

dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan isolasi

penderita. Serta pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting

di Dakka Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa reduksi campak

di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian

Luar Biasa (KLB). Pada tahap ini terjadi penurunan kasus dan

kematian yang tajam, dan interval terjadinya KLB relative lebih

panjang

B. SARAN

Kita harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak

dan balita perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga status

gizi anak pun menjadi lebih baik. Selalu menjaga kebersihan dengan

selalu mencuci tangan anak sebelum makan.

Jika  anak  belum  waktunya  menerima  imunisasi  campak, atau

karena hal tertentu dokter menunda pemberian imunisasi campak

(MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau orang

17

Page 18: campak plp.docx

lain yang sedang demam dan jika sudah terkena penyakit ini

sebaiknya secepatnya berobat dan jika dalam kondisi yang lebih akut

sebaiknya perlu dirujuk ke rumah sakit.

Untuk para orangtua jangan mengabaikan vaksinasi untuk anak 

karena anak atau balita yang tidak mendapat imunisasi campak

memiliki resiko 5 kali lebih besar untuk terkena penyakit campak

dibanding dengan anak atau balita yang mendapat imunisasi.

18

Page 19: campak plp.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ade,2010,Penyakit Campak Gejala dan Pengobatannya,http:// penyakit-

campak-gejala-dan.html di akses tanggal 7 Desember 2012

Adhien,2012,PenyakitCampak,http://adhienbinongko.blogspot.com/2012/05/

makalah-penyakit-campak.html di akses tanggal 7 Desember 2012

19