Michefall2013catalog 130719170659-phpapp01-130722110728-phpapp01
calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
-
Upload
bayu-aji-nugroho -
Category
Documents
-
view
8 -
download
3
description
Transcript of calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
1/14
ANALISIS TOKOH UTAMA DALAM CALA IBIKARYA NUKILA AMAL BERDASARKAN
PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA
Oleh: Marlina
A. Pendahuluan
Karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup. Bagi seorang sastrawan,
karya yang dibuatnya adalah sebuah kelahiran baru bagi dirinya. Kelahiran yang
menghimpun segala pengalaman dan membuat perpaduannya dengan dunia imaji yang
membuat dirinya semakin bermakna. Bagi seorang pengarang, karyanya adalah bagian
dari diri yang menggambarkan kreativitas dan kepekaannya terhadap apa yang dialaminya
dalam kehidupan. Kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi yang
didukung pula oleh pengalaman dan pengamatan atas kehidupan itulah yang akan
mewakili begitu banyak hal yang pernah ditemuinya dalam kehidupan.
Karya sastra sebagai miniatur kehidupan memindahkan berbagai lukisan kehidupan
dalam sebuah karya yang indah. Disajikan dalam rentetan bahasa yang menuntun
pembaca memasuki sebuah dunia, pengarang mencoba menuntun pembaca memasuki
sebuah dunia baru yang diciptakannya. Jiwa-jiwa manusia pada tokoh yang dibuat
pengarang, latar kehidupan yang digambarkan lewat deskripsi kata, gejolak batin dan
berbagai pertentangan hidup menjadi hal yang menarik untuk dibahas dan digauli dengan
penuih perasaan.
ovel Cala Ibikarya ukila !mal, menyeruak dan menggetarkan sastra "ndonesia.
Cala Ibitelah menyumbangkan warna baru dalam jagad sastra kita dan memiliki peluang
besar untuk hadir sebagai karya sastra besar yang abadi dan universal. #ebuah koreografi
kata yang tangkas, indah, metaforis, dan bernas dengan kalimat-kalimat yang menjelma
menjadi rangkaian aforisma. Cala Ibimengeksplorasi hakikat nama, peristiwa dan cerita,
maya dan nyata, diri dan ilusi, tapi juga memperkarakan kodrat kata dan bahasa itu
sendiri.
#eorang ahli filsafat dan seorang ahli sastra. Keduanya dipertemukan oleh novel
$ala "bi. !da pengalaman surealistik antara mimpi dan kenyataan yang keluar masuk.
ovel ini mengisahkan tentang tokoh %aya, seorang gadis yang bertemu dengan dirinya
1
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
2/14
yang lain bernama %aia, pertemuan dengan naga bernama $ala "bi, sosok bernama &jung
dan 'epi. Dari tokoh-tokoh inilah banyak pergumulan antara maskulinitas dan feminitas,
mondar-mandirnya dunia nyata dan mimpi, rasio dan hati, kata dan rasa, keteraturan dan
ketakteraturan, dan seterusnya.
ovel ini juga memuat kesan karnaval, nokturnal, verbal. Karnaval
mengindikasikan suatu keadaan yang ramai, sementara nokturnal berkaitan dengan
malam yang memiliki dua macam keadaan. %alam sering diisi dengan kegiatan yang gila-
gilaan, dugem (dunia gemerlap) misalnya. 'api di satu sisi juga puitis karena malam
mengindikasikan sesuatu yang biasanya romantis.
B. Landasan Teoreis
1. Pende!aan Psi!olo"i Sasra
"stilah psikologi sastra menurut *ellek dan *aren memiliki empat kemungkinan
pengertian antara lain+ () studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi, ()
studi proses kreatif, () studi hukum dan tipe-tipe psikologi yang diterapkan pada karya
sastra, dan (/) mempelajari dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca). Keempat
hal tersebut merupakan kemungkinan yang dimungkinkan menjadi pembahasan dalam
psikologi sastra. !dapun *ellek dan *aren kemudian menekankan bahwa kemungkinan
ketiga merupakan pengertian yang paling berkaitan dengan karya sastra. (*ellek dan
*aren, 001+02)
!danya penelitian psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni adanya
anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran
pengarang yang berada pada situasi setangah sadar (subconcious), dan setelah jelas baru
dituangkan ke dalam bentuk secara sadar (conscious). !ntara sadar dan tidak sadar selalu
mewarnai proses imajinatif pengarang. Di samping itu, perwatakan tokoh secara psikologis
juga termasuk dalam pemikiran dan perasaan pengarang ketika menciptakan karya sastra.
Demikian juga halnya dengan inspirasi. "nspirasi sebagai sebuah bagian tak
terpisahkan dari proses kreatif pengarang dalam menciptakan karya sastra merupakan
sebutan tradisional untuk faktor yang ada dalam alam bawah sadar ketika proses
penciptaan. "nspirasi pada mitos kepercayaan 3unani dihubungkan dengan dewi-dewi
2
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
3/14
%use(musik) dan putri-putri ingatan. Demikian juga dikatakan bahwa para penyair berada
dalam keadaan yang lain daripada biasanya bila ia sedang mendapatkan inspirasi (*ellek
dan *aren, 001+ 04)
Dua penjelasan tersebut menekankan bahwa ketika seorang pengarang
melakukan sebuah proses kreatif, jiwa pengarang tersebut cenderung dikuasai sebuah
dorongan bawah sadar. "ni tak dapat dipungkiri lagi karena pada dasarnya, ketika
penciptaan itu terjadi, inspirasi dan alam bawah sadar pengarang memasuki sebuah
dimensi lain dari dunia nyatanya. "maji dan inspirasi membawa pengarang untuk membuat
sebuah dunia lain yang dipengaruhi oleh kondisi jiwanya saat itu. #ementara jiwamerupakan bagian terpenting dalam sebuah kajian psikologi.
5ada dasarnya, psikologi sastra ditopang oleh tiga pendekatan sekaligus.
Pertama, pendekatan tekstual yang mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra.
Kedua, pendekatan reseptif-pragmatik yang mengkaji aspek psikologis pembaca sebagai
penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya yang dibacanya, serta proses
resepsi pembaca dalam menikmati karya sastra. Ketiga, pendekatan ekspresif yang
mengkaji aspek psikologis penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewatkaryanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakatnya (6oekhan, 002+44)
#ejalan dengan pernyataan di atas, dalam pengkajian psikologi sastra ini akan
digunakan beberapa pendekatan. #ebagian menggunakan pendekatan tekstual, yang
mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra. #ebagian lagi menggunakan
pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek psikologis sang pengarang, yakni ukila !mal
ketika melakukan proses kreatif yang teproyeksi lewat karyanya, baik pengarang sebagai
pribadi maupun wakil masyarakatnya.
5sikologi sastra dari aspek tekstual, pada awalnya memang tak bisa lepas dari
prinsip-prinsip 7reud tentang psikologi dalam. Buku 7reud tentang interpretasi mimpi telah
banyak mengilhami para peneliti psikologi teks. 8endaknya dalam meneliti psikologi
sastra, para peneliti mampu menggali sistem berpikir, logika, angan-angan, dan cita-cita
hidup yang ekspresif. 5erasaan takut,phobi, was-was, histeris, aman dan sebagainya juga
menjadi objek kajian psikologi sastra yang pelik. 'erlebih jika teks sastra sudah mulai
membicarakan tentang (yang disebut oleh 7reud) illution. Karena hal tersebut sulit
3
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
4/14
dikendalikan dan dikontrol, sehingga peneliti sering mengalami kebingungan. #angat sulit
membedakan antara illutiondengan mimpi. #elain menggunakan teori 7reud yang masih
sedikit berkaitan dengan teori dasarnya (berhubungan dengan sensibilitas), kami juga
menggunakan teori Jung. Karena dari beberapa tokoh psikologi kepribadian, seperti
*illard !llport, *illiam #heldon, Burrhus 7rederic #kinner, #igmund 7reud, $arl 9ustav
Jung, :rich 7romm, 6ansom 6ogers, ;ictor :. 7rankl, dan !braham 8arold %aslow, hanya
7reud dan Junglah yang memiliki teori tentang mimpi (Dream Analysis).
#ebagai gambaran, mula-mula kami akan mengungkap apakah teks sastra
melalui pelaku-pelakunya dapat merefleksikan unsur-unsur psikologi atau tidak. Darisitulah mungkin akan muncul hal-hal yang menyebabkan faktor kejiwaan dominan dalam
teks sastra. amun, tidak terpaku pada kajian narasi dalam substansi tokoh saja,
melainkan perlu mencermati apakah kajian tersebut berhubungan dengan realitas atau
tidak.
#$ Ha!i!a To!oh
Dalam pembicaraan sebuah fiksi ada istilah tokoh, penokohan, dan perwatakan.
Kehadiran tokoh dalam cerita fiksi merupakan unsur yang sangat penting bahkan
menentukan.
5endefinisian istilah tokoh, penokohan dan perwatakan banyak diberikan oleh
para ahli, berikut ini beberapa definisi tersebut+ 'okoh menunjuk pada orangnya, pelaku
cerita (urgiyantoro, 222+
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
5/14
5anuti #udjiman mencerikan definisi penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh (00+ ). 8al senada diungkapkan oleh 8asim dalam
(7anani, 00=+ 1) bahwa penokohan adalah cara pengarang untuk menampilkan watak
para tokoh di dalam sebuah cerita karena tanpa adanya tokoh, sebuah cerita tidak akan
terbentuk.
&ntuk mengenal watak tokoh dan penciptaan citra tokoh terdapat beberapa cara,
yaitu+
a. %elalui apa yang diperbuat oleh tokoh dan tindakan-tindakannya, terutama sekali
bagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.
b. %elalui ucapan-ucapan yang dilontarkan tokoh.
c. %elalui penggambaran fisik tokoh. 5enggambaran bentuk tubuh, wajah dan cara
berpakaian, dari sini dapat ditarik sebuah pendiskripsian penulis tentang tokoh cerita.
d. %elalui jalan pikirannya, terutama untuk mengetahui alasan-alasan tindakannya.
e. %elalui penerangan langsung dari penulis tentang watak tokoh ceritanya. 8al itu tentu
berbeda dengan cara tidak langsung yang mengungkap watak tokoh lewat perbuatan,ucapan, atau menurut jalan pikirannya (#umardja, 00=+
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
6/14
a. Dimensi fisiologis, adalag ciri-ciri badan, misalnya usia (tingkat kedewasaan), jenis
kelamin, keadaaan tubuh, ciri-ciri muka, dan lain sebagainya.
b. Dimensi sosiologis, adalah ciri kehidupan masyarakat, misalnya status sosial,
pekerjaan, peranan dalan masyarakat, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
c. Dimensi psikologis, adalah latar belakang kejiwaan, misalnya mentalitas, tingkat
kecerdasan dan keahlian khusus dalam bidang tertentu (#atoto, 00+ //-/1).
%$ Pe&'ahasan
($ Des!ri)si Cala Ibi
%embaca Cala Ibimengesankan betapa samar dan remangnya perbedaan
antara prosa dan puisi yang selama ini dilekatkan pada dunia sastra. $ala "bi bukan
prosa, bukan pula puisi, tapi barangkali sekaligus keduanya. ovel ini berkisah tentang
satu tokoh dalam dua dunia yang berbeda. ovel Cala Ibiberkisah tentang satu tokoh
dalam dunia yang berbeda. 3akni %aya dan %aia. #aat pagi telah menjelma, maka iabernama %aya, memulai kesibukan layaknya wanita karier di Jakarta. amun, bila malam
telah tiba, namanya bukan lagi %aya, melainkan %aia. Dalam malam-malam itulah %aia
dibawa sang naga bernama $ala "bi menembus batas ruang dan waktu, mengarungi
lautan mimpi yang tak bertepi. Di dalam mimpinya, ia pernah berada pada suatu tempat
entah abad berapa di tanah leluhurnya, %aluku, %aia melihat terang yang paling nyalang.
!da dukun perempuan bernama Bai 9una 'obana yang namanya pernah menjadi sejarah
di pulau itu. %aia juga melihat peristiwa dan hal lain yang pernah menjadi sejarah di pulau
itu. #ejak para penjajah memperebutkan rempah-rempah di sana, hingga peristiwa
masuknya agama "slam ke pulau tersebut. Demikianlah %aia mengarungi dunianya
dengan $ala "bi. Dengan petualangan yang tak pernah berakhir, bahkan dengan
berakhirnya novel ini sekalipun, %aia kemudian bertemu dengan sosok-sosok misterius
lain seperti &jung dan 'epi yang kemudian melahirkan tangisan seorang bayi dari sebuah
persetubuhan yang singkat, dalam kabut pekat.
6
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
7/14
#$ Ka*ian Psi!olo"is dala& Cala Ibi
ukila !mal sebagai penulis baru yang langsung mendobrak dunia sastra dengan
Cala Ibinya, datang menyenandungkan irama lain yang teramat indah, namun acapkali
dianggap tidak penting, yaitu mimpi. Dalam usaha menyibak rahasia ketidaksadaran
manusia, 7reud menggunakan teknik analisis mimpi. "a mencoba menganalisis dan
menginterpretasikan simbol-simbol yang terkandung dalam mimpi-mimpi pasiennya,
sebuah usaha menemukan makna laten dalam hidup manusia. Dalam Cala Ibi, sebagian
besar yang tertulis adalah kisah-kisah mengenai mimpi. %impi seorang tokoh bernama
%aya, yang mengalami permasalahan dalam keluarganya, antara ia, ayah dan ibunya.
%aya merasa menjadi satu-satunya perempuan berkedudukan penting. !da keengganan
dan sungkan menyebut prestasinya sebagai kesuksesan. >rang tuanya tak menganggap
prestasinya sebagai kebanggaan dan justru mengejarnya dengan harapan agar lekas
menikah, memperoleh momongan.
%aya sebagai seorang pribadi yang sering mengalami mimpi bisa jadi memiliki apa
yang dikatakan Jung sebagai sisi gelap (Shadow). Shadowmengandung dua aspek primer
+ satu berhubungan dengan ketidaksadaran personal, dan yang lain dengan
ketidaksadaran kolektif. Jung percaya, terkadang Shadowbekerja sama dengan insting
seksual (7reudian) dan kehendak untuk berkuasa (!dlerian). Shadow juga memiliki sisi
positif di samping sisi negatif. %aia seolah menjadi shadowdari diri %aya yang nyata.
%aia menjadi Shadow positif dari pribadi %aya. Dalam kenyataan, secara implisit, %aya
merasa punya ego yang tinggi untuk menolak pertunangan, pernikahan dan anak.
#edangkan dalam mimpinya, %aia memiliki kebalikan karakter yang positif dari sikap
%aya. %aya memiliki keinginan untuk menikah, dan mempunyai anak. "ni terlihat dari
mimpinya pada halaman Ilalangdan Mengibu-Anak. Berikut kutipannya+
?Pemandangan seorang ibu menyusui bayinya. iba-tiba kau rasa! bahwa hal itu
bukanlah sebuah pemandangan biasa yang telah sering kau lihat di mana-mana. Malam
itu tampak di luar yang biasa. Kau berdiri mematung menatap pemandangan di depanmu.
erkesima.? (%engibu-!nak+ =1-=
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
8/14
Dalam psikoanalisis, teknik analisis mimpi digunakan 7reud untuk menyibak
rahasia ketidaksadaran pasien. 'ugas 7reud adalah menganalisis dan
menginterpretasikan simbol-simbol yang terkandung dalam mimpi-mimpi pasiennya
sebagai sebuah usaha untuk menemukan makna laten. %akna laten itu sendiri berarti
suatu makna tersembunyi, tidak nampak, tapi memiliki potensi untuk muncul. Dari berbagai
pengalaman klinis, 7reud yakin bahwa simbol-simbol tersebut memiliki makna universal.
'ongkat, ular, pohon, misalnya, menyimbolkan penis. Kotak, pintu, lemari kayu, adalah
representasi vagina. Di samping makna universal tersebut, 7reud juga percaya bahwa
simbol-simbol tersebut harus dipertimbangkan dan diinterpretasikan dalam konflik unik
individu. #imbol-simbol yang memiliki makna ganda inilah yang membuat analisis menjadi
sulit.Jika mencoba menganalisis simbol-simbol dalam mimpi %aya, maka akan ditemukan
banyak sekali simbol yang dapat diterjemahkan, seperti sang naga,mutiara @aila, jatuh,
kota kata-kata, tuan tanah, kamar kuning, penjara merah, dan pertemuan dengan &jung
dan 'epi. #imbol-simbol dan peristiwa dalam mimpi %aya tentu memiliki makna laten yang
dimaksudkan oleh 7reud. %ungkin sang aga bisa bermakna sebuah keberanian. aga
memang tidak ada dalam dunia nyata, tetapi dalam kepercayaan orang 'ionghoa
dianggap sebagai mahluk yang kuat, besar, identik dengan api, dapat terbang, dan
memiliki sifat pelindung. %aya sebagai seorang gadis yang menolak untuk segera
menikah, tidak memberontak dengan cara yang kasar. Kesabarannya yang tanpa
pemberontakan justru menjadi kekuatan sejati seorang perempuan. Karena kekuatan
perempuan justru berada pada kelemahannya. Dalam mimpinya mengenai jatuh, %aia
tentu mengalami puncak pengalaman psikologi yang begitu membuat jantungnya
berdebar-debar. Bersatunya antara rasa takut, pasrah, dan kosong. Bahkan dalam
kekosongan itu %aia sempat berpikiran yang tidak-tidak dan berimajinasi sepuas hati. Jadi,
mimpi adalah tempat meluapkan semua imajinasi. %aya menciptakan dunianya sendiri.
Dan kenyataan menjadi referensi dunia mimpinya. Dalam Mutiara "aila, @aila beberapa
kali mengajak %aia beriteraksi. Beberapa kali @aila mengacaukan barang-barangnya, tapi
%aia tak bisa berbuat apa-apa. 8al itu menunjukkan bahwa %aya memiliki ketakutan dan
ketidaksiapan memiliki anak. Ketakutan dan ketidaksiapan itu makin membesar ketika
tekanan-tekanan dari kedua orang tuanya muncul.
8
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
9/14
Dalam Cala Ibi%aya mendeskripsikan mimpi itu sendiri. Baginya, ?Dalam mimpi, apa-
apa dan siapa-siapa, adalah bukan apa adanya, tapi sebuah ujaran, penyampaian,
pengingatan, peringatan, rekaman, perjalanan kehidupan, kenyataan...dunia itu indah, tak
nyata, di luar segala...tuturan bahasanya lembut, berlapis, manis, lirisAseperti perempuan,
seperti puisi,...? (halaman ). Jika dikaitkan dengan pengertian di atas, maka mimpi-mimpi
%aya merupakan sebuah ujaran dari representasi kehidupannya penyampaian pesan-
pesan tersirat, pengingatan bahwa ia sudah dewasa dan sudah layak menikah peringatan
bahwa sebagai seorang perempuan tidak sepantasnya menolak pernikahan dan menjadi
perawan tua rekaman masa lalunya perjalanan kehidupannya dari kecil hingga dewasa
terkadang menyembunyikan dan menunjukkan kenyataan, dan sebagainya.
Dalam pandangan 7reud, mimpi merupakan usaha yang samar dalam
mewujudkan suatu harapan. Dalam kehidupan nyata, %aya merasa memiliki masalah
dengan keinginan kedua orang tuanya, dengan cerita-cerita dari bibinya mengenai sebuah
pernikahan. Dari situ %aya merasa kehilangan sebagian harapannya untuk bisa hidup
bebas (dalam artian tidak terkekang oleh seorang lelaki) dalam hidupnya. "a juga merasa
kehilangan sesuatu dari kedua orang tuanya, memberi jarak antara ia dan orang tuanya.
5erasaan kehilangan tersebut pernah muncul dalam salah satu mimpinya. Dalam
pandangan 7reud, mimpi merupakan usaha yang samar dalam mewujudkan suatu
harapan. Dalam kehidupan nyata, %aya merasa memiliki masalah dengan keinginan
kedua orang tuanya, dengan cerita-cerita dari bibinya mengenai sebuah pernikahan. Dari
situ %aya merasa kehilangan sebagian harapannya untuk bisa hidup bebas (dalam artian
tidak terkekang oleh seorang lelaki) dalam hidupnya. "a juga merasa kehilangan sesuatu
dari kedua orang tuanya, memberi jarak antara ia dan orang tuanya. 5erasaan kehilangan
tersebut pernah muncul dalam salah mimpinya. #eperti kutipan berikut ? Ia yang pernah
begitu sempurna waktu kecil dulu. eman! pahlawan! lutut dan dadanya tumpuan tangisan.
Kau rasakan kehilangan itu #dan $irasat aneh muncul tiba-tiba% ia akan terluka! karena
sebuah dosa-dosanya ataukah dosamu! kau tak tahu&. Kau telah besar kini! dirinya
menghilang ketika kau berangkat dewasa! dirinya men'elma harapan keinginan beban
kewa'iban,...? (6umah #iput Berpaku+ 4) %aka mimpi seperti menjadi alternatif untuk
memunculkan harapan kembali. %aya berharap ibunya bisa mengerti dirinya, bahwa ia
belum ingin menikah. %enurut 7reud, harapan-harapan tersebut merupakan motif tak
9
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
10/14
sadar yang tidak dapat diterima individu, atau pada hakikatnya bersifat erotik. #ebagai
contoh untuk bagian ini, dalam mimpi %aia melihat dan mengetahui sejarah beranak-
pinaknya Bai 9una 'obona hingga menjadi %aluku seperti sekarang ini. "a menyaksikan
bersetubuhnya seorang wanita dan seorang lelaki dengan penggambaran sebagai berikut+
?Satu perempuan bersetubuh dengan lelaki. "elaki memasuki! lelaki merasuki.
Satuperempuan merasa dirinya bagai terbelah! tapi terasa indah. Dan tiba-tiba ia telah
setengah! merasai betapa saat itu dirinya terindah. Ditatapnya wu'ud diri baru yang
tampak aneh itu #tubuh ini! tubuhnya! tubuhku&. Keadaan utuh! luruh tubuh! dua yang satu!
satu yang setengah! keutuhan setelah terbelah! luruh yang mengutuh. Seluruh. Setubuh.
Keutuhan itu. Sempurna.? ('uan 'anah+
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
11/14
@ain halnya dalam pandangan Jung, mimpi merupakan ledakan spontan dari
materi yang direpresikan dalam ketidaksadaran personal dan kolektif. %anifestasi yang
terepresi itu, menurut Jung, sebenarnya tidak selalu berupa usaha pemahaman kebutuhan
seksual atau agresif, seperti dikonsepsikan 7reud. #ebagai gantinya, Jung mengartikan
mimpi sebagai usaha untuk menyelesaikan masalah dan konflik yang dihadapi seseorang
pada masa sekarang dan memiliki makna bagi perkembangan mereka ke arah yang sehat.
%aya dengan masalah-masalah yang ia hadapi, berupa tekanan-tekanan psikologi dari
kedua orang tuanya yang terus mempertanyakan mengapa ia memutuskan pertunangan
yang ada dan sikap-sikap yang seolah-olah terus memaksanya untuk mencari jodoh,
membuat dirinya yang lain (yakni %aia) untuk mencari pemecahan atau sekedar harapan
dalam mimpinya.
Jung mengatakan bahwa mimpi merupakan kompensasi dalam kehidupan.Jika dalam
kehidupan nyata %aya ialah seorang gadis yang memiliki masalah dengan keinginan
kedua orang tuanya, maka dalam mimpi pun muncul %aia dengan tekanan-tekanan
psikologis yang sama.%aia dengan sifat yang tidak jauh berbeda dengan aslinya. %aia
berusaha menyesuaikan diri dan kepribadian %aya.>rang yang sangat pemalu, misalnya,
bisa bermimpi bahwa mereka dikagumi dalam pesta. Dalam analisis mimpinya, Jung
menggunakan beberapa cara+
a. %etode amplifikasi (Method o$ Ampli$ication)
#eperti asosiasi bebas yang dimulai dengan simbol tertentu dan bergerak lebih jauh, Jung
menggunakan metode amplifikasi untuk menganalisis konflik dan problema yang dihadapi
pasiennya. Dalam proses, makna ganda dari simbol menjadi jelas ketika pasien
mengalami insight dengan problema yang mereka hadapi. #eringkali asosiasi pasien
dimulai dengan arah yang ditentukan oleh analis. !nalis mencoba melihat satu serial
mimpi pasiennya. Jung percaya bahwa analisis satu seri mimpi itu penting karena dapat
menginterpretasikan problem dan konflik pasien dengan lebih akurat. Jung juga melihat
bahwa mimpi-mimpi seseorang sepanjang hidup merupakan gambaran proses individuasi.
#ebagai contoh penggunaan metode ini, secara sederhana dapat diketahui dari mimpinya
bahwa konflik atau problem yang dihadapi %aya, salah satunya adalah perihal jodoh.
b. 'es !sosiasi Kata ((ord-Association est)
11
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
12/14
Jung adalah pelopor teknik eksperimental yang disebut dengan tes asosiasi kata. Dia
menggunakannya sebagai tes analisis mimpi. 5rosedur terapi ini melibatkan pasien dalam
merespon stimulus kata dengan kata-kata apapun yang terjadi padanya. Jung mencatat
tenggang waktu antara presentasi inisial stimuli dan respon yang diberikan pasien, serta
penggunaan waktu laten sebagai indikator kemungkinan pertahanan dan konflik dalam diri
pasien. !sumsinya adalah bahwa dalam interval waktu yang lebih panjang, maka lebih
besar pula wilayah konflik dalam psike yang ditarik. Besar tidaknya wilayah konflik individu
diketahui karena kondisi-kondisi berikut+
a) 5asien mengulang stimulus kata beberapa kali seolah dia tidakmendengarnya.
b) %ereka salah mendengar satu atau beberapa kata
c) %ereka memberi respon lebih dari satu kata
d) %ereka memberi reaksi tidak bermakna
e) %ereka gagal merespon semuanya.
Kegagalan merespon kata-kata juga mencerminkan konflik tersembunyi.
c. 'erapi @ukisan
'eknik lain yang digunakan Jung dalam menganalisis mimpi adalah terapi lukisan. Jung
mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaan atau pemikiran yang tidak disadari
dalam lukisan. 'erapi dengan cara melukis menolong pasien memperjelas simbol yang
mereka lihat dalam mimpi dan mendorong pasien untuk menyelesaikan masalahnya
secara aktif. Dalam pandangan Jung, terapi lukisan memiliki efek terapis yang real. $ara
tersebut dapat menggerakkan pasien dari pusat kematian menuju ke arah realisasi diri.
Dari ketiga terapi yang dipaparkan oleh $arl 9ustav Jung, yang paling tepat dan
diterapkan serta dimanfaatkan oleh %aya adalah asosiasi kata. "a tidak menyembunyikan
mimpinya. %alah menuliskannya pada sebuah buku tertentu, yang khusus dibuat untuk
mencatat mimpi-mimpi yang pernah dialaminya. "a berusaha mengingat baik tiap kata,
kalimat yang diucapkan tokoh-tokoh dalam mimpinya, ataupun peristiwa dalam mimpinya.
Dengan demikian, konflik yang dialami %aya tidak tersembunyi.
12
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
13/14
D. Kesi&)ulan
ovel Cala Ibi merupakan novel yang dari segi kajian psikologi sastra merupakan
novel yang menggambarkan studi hukum dan tipe-tipe psikologi yang diterapkan pada
karya sastra. 'okoh %aya dan %aia sebagai tokoh yang dikaji dalam studi ini merupakan
sentral dari cerita yang memberikan penggambaran dua dunia yang berbeda, antara
terangnya siang dan gulitanya malam. %elalui dua tokoh ini pula ukila !mal sebagai
penulis mencoba memasukkan jiwa tokoh perempuan yang mencoba mengungkapkan
harapan dan hasratnya untuk mendapat sebuah pengakuan dan sejuta keinginan yang tak
akan mungkin diraihnya karena adanya kekangan. 'okoh %aya digambarkan sebagai
seorang manusia yang mendapat tekanan akibat sebuah keadaan yang dialaminya, baik
dari keinginan orang tuanya untuk menjodohkan dia atau hasratnya untuk menjadi sosok
gadis lain yang jauh di luar dari sifat aslinya, menemukan sebuah dunia lain melalui
mimpinya.
%impi merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk memasuki dunia,
karena melalui mimpi inilah tokoh dapat menguasai dunianya yang seolah terkekang oleh
ketidakberdayaannya sebagai perempuan, bahkan seorang manusia. %elalui mimpi ini
pula pergolakan batin, tekanan-tekanan hidup tokoh, hingga lamunan-lamunan erotisnya
dipaparkan secara mendalam oleh pengarang. 5engarang mencoba memasuki alam
bawah sadarnya dan menciptakan dunia lain seperti apa yang diharapkannya. amun
demikian, pengarang sendiri tidak selalu menyatakan pengungkapannya dalam bahasa
yang gamblang, melainkan lebih banyak dalam narasi kata-kata yang kaya akan metafor,
sehingga pembaca dituntut untuk memasuki jiwa dari tulisan ini untuk dapat memahami
karya ini secara utuh.
Kajian psikologi sastra novel ini akan mengajak pembaca untuk memahami jiwa
tokoh sebagai gambaran dari manusia yang tak pernah lepas dari hasrat dan impian.
%elalui metafor-metafor yang tertuang dengan begitu kaya di sana, pembaca akan
dituntun untuk memasuki jiwa tokoh dan memaknai simbol-simbol yang dijadikan media
untuk mengungkapkan hasrat, harapan, dan impian pengarang yang diciptakannya melalui
tokoh.
13
-
5/25/2018 calaibipsikologisastra-121120203114-phpapp01
14/14
E. Bahan Re0erensi
!mal, ukila. 22/. Cala Ibi. Jakarta+ 9ramedia 5ustaka &tama.
Burhan urgiyantoro. 222. eori Pengka'ian )iksi. 3ogyakarta.+ 9ajah %ada &niversity
5ress.
Djojosuroto, Kinayati. 22