by Reni Fahriani 20080718

63
by Reni Fahriani 20080718 PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

description

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF. by Reni Fahriani 20080718. Pendahuluan. Angka keberhasilan menyusui di Indonesia masih rendah. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of by Reni Fahriani 20080718

Page 1: by Reni  Fahriani 20080718

by Reni Fahriani20080718

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP

KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF  

Page 2: by Reni  Fahriani 20080718

PENDAHULUANAngka keberhasilan menyusui di Indonesia masih

rendahSurvey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2002-2003 1997 2003

Inisiasi dalam 1 jam pertama

8 % 3,7 %

ASI eksklusif 0-4 bulan 52 % 55,1%

ASI eksklusif 0-6 bulan 42,4 % 39,5 %

Susu formula 10,8 % 32,4 %Durasi menyusui 23,9

bulan22,3 bulan

Durasi ASI eksklusif 1,7 bulan 1,6 bulanSuradi R. Menempatkan kembali peran air susu ibu dalam pembinaan tumbuh kembang bayi dan anak.

Disampaikan pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2004.

Page 3: by Reni  Fahriani 20080718

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEBERHASILAN MENYUSUI

Ibu Keluarga

Rumah sakit

Lingkungan luar

Suradi R. Menempatkan kembali peran air susu ibu dalam pembinaan tumbuh kembang bayi dan anak. Disampaikan pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap Ilmu Kesehatan Anak pada FKUI, Jakarta 2004.

United Nations Children's Fund: Fact Sheet The 1st hour: Who owns it? Inisiasi menyusu dini mencegah 22 % kematian neonatal. semiloka nasional, Jakarta, 16-17 September 2007

Page 4: by Reni  Fahriani 20080718

PENDAHULUAN

Faktor yang mempengaruhi ASI eksklusif

Rendahnya keberhasilan

menyusui eksklusif

Perlu intervensi

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

10 Langkah Menuju Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif

WHO UNICEFBaby Friendly

Hospital Initiative

United Nations Children's Fund, World Health Organization. Baby-friendly hospital initiative revised, updated and expanded for integrated care.

Preliminary version for country implementation. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28.

Page 5: by Reni  Fahriani 20080718

Penelitian tentang hubungan IMD dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif telah diteliti di

luar negeri, namun demikian penelitian sejenis Indonesia belum banyak dilakukan

Penelitian ini penting dilakukan untuk meyakinkan petugas dan masyarakat khususnya ibu menyusui

bahwa pemberian ASI eksklusif bukan hal yang menyulitkan dan IMD dapat meningkatkan

keberhasilan pemberian ASI eksklusif

IMDASI

Eksklusif

Page 6: by Reni  Fahriani 20080718

PERTANYAAN PENELITIAN

Berapa prevalens ibu yang memberikan ASI eksklusif ?

Berapa prevalens ibu yang memberikan ASI eksklusif dilakukan IMD ?

Apakah terdapat hubungan antara IMD dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif?

Page 7: by Reni  Fahriani 20080718

HIPOTESIS

Inisiasi menyusu dini pada bayi cukup bulan berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Page 8: by Reni  Fahriani 20080718

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum

• Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif melalui IMD

Tujuan khusus

• Mengetahui prevalens pemberian ASI eksklusif• Mengetahui prevalens pelaksanaan IMD• Mengetahui hubungan antara pelaksanaan IMD dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif

Page 9: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT PENELITIANBidang akademik Memperoleh data mengenai hubungan antara keberhasilan

pemberian ASI eksklusif dengan dilakukannya IMD.Bidang masyarakat Memberikan masukkan bagi pelaksanaan program rumah sakit

dan kepada masyarakat upaya untuk menggalakan IMD dan usaha untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi melalui peningkatan angka pemberian ASI eksklusif.

Meningkatkan kecerdasan anak Indonesia melalui peningkatan pemberian ASI eksklusif.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dengan pemberian ASI berarti mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membeli pengganti ASI seperti susu formula.

Bidang penelitian Landasan atau data dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang IMD

dan ASI yang masih jarang dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan pelaksanaan IMD demi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

  

Page 10: by Reni  Fahriani 20080718

TINJAUAN PUSTAKA

Page 11: by Reni  Fahriani 20080718

PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF

WHO : Deklarasi Innocenti, 1990

Pemberian ASI saja (termasuk ASI yang diperah) tanpa memberikan cairan lain seperti air putih, pengganti ASI, dan cairan lainnya serta makanan padat, kecuali pemberian vitamin, mineral, dan obat, selama 6 bulan setelah lahir

ASI eksklusif

Page 12: by Reni  Fahriani 20080718

REKOMENDASI PEDOMAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK KECIL

Mulai menyusu dalam ½-1 jam

setelah persalinan dan rawat

gabung

Menyusui eksklusif sampai usia 6 bulan

Memberikan makanan

pendamping pada anak setelah usia

6 bulan

Meneruskan menyusu

sampai usia 2 tahun atau

lebih

WHO

Page 13: by Reni  Fahriani 20080718

REKOMENDASI

Inisiasi Menyusu Dini

WABA

UNICEFWHO

Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by breastCrawl. 1st ed. India: UNICEF Maharashtra; 2007.

Page 14: by Reni  Fahriani 20080718

10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI (LMKM)

No. Langkah-langkah

1. Sarana pelayanan kesehatan memiliki kebijakan peningkatan pemberian ASI yang tertulis dan secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas kesehatan.

2. Melakukan Pelatihan bagi petugas kesehatan dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk cara  mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan , yang dilakukan diruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar, dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu

kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/ Rumah Bersalin/ Sarana Pelayanan Kesehatan.

Division of Child Health and Development. Evidence for the ten steps to successful breastfeeding. Geneva: WHO. 1998- Cited in Core Curriculum, 2007.

Page 15: by Reni  Fahriani 20080718

FISIOLOGI LAKTASI

Produksi

• Prolaktin • Hormon lain : Insulin,

tiroksin, steroid

Sekresi • Oksitosin

Suradi R. Anatomi payudara & fisiologi laktasi. Dalam: Suradi R, Tobing HK, penyunting. Manajemen laktasi. Jakarta: Perinasia; 2007. h. 2.1-5.Lawrence RA et al. Breastfeeding: A guide for the medical profession. 6th Ed. 2005.

Page 16: by Reni  Fahriani 20080718

REFLEK LAKTASIReflek prolaktin Stimuli hisapan bayi akan merangsang sekresi

prolaktin di hipofisis anterior sekresi ASI meningkat.

Reflek pengaliran ASI (let down reflex) Proses menyusu merangsang kelenjar hipofisis

posterior untuk mensekresi hormon oksitosin : kontraksi mioepitel alveoli ASI dapat dipompa keluar.

Semakin sering menyusui, pengosongan saluran alveoli semakin baik dan menyusui akan semakin lancar

Suradi R. Anatomi payudara & fisiologi laktasi. Dalam: Suradi R, Tobing HK, penyunting. Manajemen laktasi. Jakarta: Perinasia; 2007. h. 2.1-5

Page 17: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI merupakan

larutan kompleks dengan gizi lengkap yang

mengandung karbohidrat, lemak dan protein

Mengandung faktor proteksi imunitas spesifik

dan non spesifik

Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding: A guide for the medical profession. Edisi ke-6. New york: Elsevier Mosby Inc; 2005. h. 13-100.Mexitalia M. ASI sebagai pencegah malnutrisi pada bayi. Dalam: Suradi R, Hegar B, Partiwi IGA, Marzuki AN, Ananta Y, penyunting. Indonesia menyusui. Jakarta: IDAI; 2010. h. 219-31.

Goldman. Immunologic factors in human milk during the first year of lactation. J Pediatr. 2000;100:563-9.

Page 18: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT ASI BAGI IBU

Mengurangi risiko perdarahan pasca

persalinan

Menurunkan risiko menderita kanker payudara dan kanker

ovarium pada ibu

Menunda menstruasi dan kehamilan

Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding: A guide for the medical profession. Edisi ke-6. New york: Elsevier Mosby Inc; 2005. h. 13-100.Nissen E, Lilja G, Widstrom AM, Uvnas MK. Elevation of oxytocin levels early postpartum in women. Acta Obstet Gynecol Scand. 1992;74:530-3.

Jernstrom H, Lubinski J, Lynch HT, dkk. Breast-feeding and the risk of breast cancer in BRCA1 and BRCA2 mutation carriers. J Natl Cancer Inst. 2004;96:1094-8.

Page 19: by Reni  Fahriani 20080718

DEFINISI IMD

•Membantu ibu untuk memulai inisiasi menyusui dalam 30 menit setelah bayi lahir dengan menitikberatkan pada kemampuan alami bayi untuk memulai menyusu dengan cara merangkak di dada ibunya yang disebut “breast crawl”(setiap bayi, saat diletakkan di perut ibunya segera setelah lahir memiliki kemampuan untuk menemukan payudara ibunya dan mengambil minum pertamanya dengan kemampuannya sendiri).

Baby Friendly Hospital Initiative: BFHI,tahun 1992

United Nations Children's Fund.World Health Organization. Breastfeeding promotion and support in a baby- friendly hospital - 40 hours course. Sesion 5 : birth practice and breastfeeding-step 4. Genewa: UNICEF, WHO; 2006. h. 83-94.

Page 20: by Reni  Fahriani 20080718

REVISI

•Meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di dada ibunya, kontak kulit ke kulit dengan ibu segera setelah lahir paling sedikit selama 1 jam dan dorong ibu mengenali tanda-tanda kesiapan bayi menyusu, dan bila perlu tawarkan bantuan.

2006, Revisi BFHI

United Nations Children's Fund, World Health Organization. Baby-friendly hospital initiative revised, updated and expanded for integrated care. Genewa. UNICEF-WHO; 2006.

Page 21: by Reni  Fahriani 20080718

LATAR BELAKANG TIMBULNYA IMD

Page 22: by Reni  Fahriani 20080718

Indikasi IMDIbu dan bayi dalam keadaan sehat

Tidak berkaitan dengan cara persalinan

Persalinan spontan yang melahirkan bayi kurang bugar tidak terindikasi

Bayi bugar lahir melalui bedah kaisar/ekstraksi vakum/forsep dapat

dilakukan IMD

Page 23: by Reni  Fahriani 20080718

TEKNIK IMD PADA PERSALINAN VAGINAL

Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by breastCrawl. 1st ed. India: UNICEF Maharashtra; 2007.

Setelah lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering,Seluruh tubuh bayi dikeringkan termasuk kepala, kecuali kedua tangannya

pemotongan dan pengikatan tali pusat

Verniks kaseosa yang melekat pada tubuh bayi tidak perlu dibersihkan

bayi langsung ditengkurapkan di atas dada ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama, jika perlu berikan topi

Akan terjadi 5 fase “prefeeding behaviour “ atau “breast crawling”

Page 24: by Reni  Fahriani 20080718

5 FASE “PREFEEDING BEHAVOIUR”

Gangal P, Nair R, Prabhu S, et al. Breast crawl initiation of breastfeeding by breastCrawl. 1st ed. India: UNICEF Maharashtra; 2007.

30 menit I: fase istirahat

30 menit II : bau payudara akan menstimulasi pergerakan mulut

Reflek salivasi

Bayi menedang dan mencari puting

Bayi meraih putting dan menyusu

Page 25: by Reni  Fahriani 20080718

SETELAH IMD….

Perawatan rutin bayi baru lahir

Rawat gabung:Bayi dan ibu bersama-sama 24 jam

sehariRoesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31

Page 26: by Reni  Fahriani 20080718

IMD PADA PERSALINAN BEDAH KAISAR

Persalinan vagin

al

Bedah

Kaisar

1. Dilakukan di kamar operasi2. Jaga suhu 20-25 ºC3. Selimut untuk menutupi tubuh bayi

dan ibu4. Jika IMD belum berhasil dalam 1 jam,

ibu dan bayi dapat dipindahkan ke ruangan dan IMD diteruskan

Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31

Page 27: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT IMD BAGI BAYI

Mencegah hipotermi

• Christensson K (1992) : Bayi baru lahir yang melakukan kontak dini dengan kulit ibu memiliki suhu aksila yang lebih tinggi dan lebih sedikit menangis

Kolonisasi dini

• Memungkinkan bayi memperoleh bakteri komensal secara dini yang akan berkolonisasi di kulit dan usus penting untuk pertahanan bayi

Kolostrum• Bayi memperoleh kolostrum yang mengandung Ig, limfosit dan faktor

imunokompeten lain yang merangsang imunitas humoral dan seluler• Secretory IgA dalam kolostrum tahan terhadap enzim proteolitik saluran

pencernaan dan dapat membentuk lapisan di dalam mukosa saluran cerna mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus.

• Kolostrum mengandung epithelial growth factor yang mempercepat maturasi sel usus •Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.

•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.

Page 28: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT IMD BAGI BAYI

Meningkatkan kemampuan menyusu bayi

• Righard & Alade , 1990: pemisahan dini segera setelah lahir menurunkan kemampuan bayi untuk menyusu

Meningkatkan kesinambungan menyusui

• Sosa, et al: kontak dini selama 45 menit setelah lahir menunjukkan sebanyak 72% bayi masih menyusui setelah 3 bulan dibandingkan dengan hanya 42% pada bayi yang dipisahkan selama 24 jam setelah lahir

Perez-Escamilla, et al (1994)

• Kontak dini, RG, bimbingan menyusui yang betul saat rawat gabung, on demand breastfeeding memiliki pengaruh yang positif terhadap kesuksesan menyusui

•Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.

Page 29: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT IMD BAGI BAYI

Menurunkan mortalitas

• Edmond dkk : keterlambatan IMD berhubungan dengan peningkatan angka kematian neonatal akibat infeksi dan non-infeksi.

• Sebanyak 16% kematian neonatal dapat dicegah jika semua bayi dilakukan inisiasi dini pada hari pertama, dan 22% kematian dapat dicegah jika inisiasi dilakukan pada 1 jam pertama kehidupan.

Menurunkan morbiditas

• Clemens, et al.1999: bayi yang dilakukan inisiasi dini memiliki kejadian diare dalam usia 6 bulan 26% lebih rendah dibandingkan bayi dengan inisiasi lambat

•Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.•Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.

Page 30: by Reni  Fahriani 20080718

CONT’D

Edmond, et al. 2006

Risiko ikematian bayi bertambah seiring bertambahnya keterrlambatan inisiasi setelah hari ke 3. Sebanyak 22% kematian dapat dicegah apabila bayi dilakukan IMD dalam 1 jam pertama

Edmond KM, et al. Delayed breastfeeding initiation increases the risk of neonatal mortality. Pediatrics. 2006

0.71.2

2.3 2.6

4.2

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

With in 1hour

From 1 hourto end of day

1

Day 2 Day 3 After day 3

Risiko meningkat 6x lipat

Page 31: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT IMD BAGI BAYI

Penelitian di Israel, 2003

• Kontak dini kulit bayi dan ibu segera setelah lahir melalui kangaroo care --> meningkatkan ambang regulasi SSP terhadap stimulus luar, (organisasi tidur bayi lebih baik)

Christensson dkk

• IMD menurunkan stress bayi baru lahir--> (durasi menangis paling sedikit pada bayi IMD)

Christensson K. Temperature, metabolic adaptation and crying in healthy full-term newborns .Act paeditr. 1992;81:488-93.Fransson ,et al. Temperature variation in newborn babies. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2005;90:500-4.

Page 32: by Reni  Fahriani 20080718

Early Initiation

Breastfeeding

Insecticide-treated material

Complementary feeding

Zinc

Hib Vaccine

Clean delivery

Water, sanitation, hygiene

Antenatal steroids

Vitamin A

Tetanus Toxoid

Newborn temperature management

Nevirapine and replacement feeding

Measless vaccine

Antimalarial intermittent preventive treatment in pregnancy

Antibiotics for premature rupture of membrances

0% 5% 10% 15% 20% 25%

22%

13%

7%

6%

5%

4%

4%

3%

3%

2%

2%

2%

2%

1%

1%

1%

Jones. How many child deaths can we prevent this year? Lancet 2003

MANFAAT IMD BAGI BAYI KEMATIAN ANAK YANG DAPAT DICEGAH MELALUI INTERVENSI

Page 33: by Reni  Fahriani 20080718

MANFAAT IMD BAGI IBU

Stimulasi produksi

ASI

Memper cepat involusi uterus

Merasa nyaman dan sayang bayi

Mencegah anemia

Nissen E, et al. Elevation of oxytocin levels early postpartum in women. Acta Obstet Gynecol Scand 1992;74:530-3.Guyton AC, Hall, JE. Pregnancy and lactation. Textbook of medical physiology. Harcourt Asia: WB Saunders 2000: h. 954-5.

Ibu

Page 34: by Reni  Fahriani 20080718

KENDALA IMDBeri kain kering dan selimut , jika perlu topi bayi. Bayi yang di IMD, memiliki regulasi pengaturan suhu lebih baikDengan IMD bayi

akan kedinginan

IMD membantu ibu lebih rileksIbu perlu istirahat

IMD dapat dilakukan selama episiotomiIbu perlu waktu untuk episiotomi

Kolostrum mengandung tinggi nutrien dan zat imunokompeten

Kolostrum kotor

•UNICEF, WHO. BFHI revised, updated and expanded for integrated care. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28•Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31.•.

Page 35: by Reni  Fahriani 20080718

KENDALA IMD Setiap bayi baru lahir memiliki kemampuan alamiah untuk menemukan putting ibunya Bayi harus dilatih

dahulu

Ibu dan bayi dapat dipindahkan selama IMD ke ruangan lainSibuknya ruang

persalinan

IMD dapat didampingi oleh anggota keluargaTidak ada petugas kesehatan yang mendampingi

UNICEF, WHO. BFHI revised, updated and expanded for integrated care. Geneva: UNICEF, WHO; 2006. h.23-28Roesli U. Inisiasi menyusu dini plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. h.1-31.

.

Page 36: by Reni  Fahriani 20080718

KERANGKA KONSEP

Page 37: by Reni  Fahriani 20080718

Bayi Lahir

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

ASI eksklusif

Kesehatan ibu

Psikologi ibu

Jumlah paritas

Usia ibu

Tingkat pendidikan ibu

Fasilitas rawat gabung

Penjelasan mengenai pentingnya ASI

eksklusif

Manfaat untuk bayi :• Mencegah hipotermi • Kolonisasi dini flora normal di

kulit dan usus bayi• Memungkin bayi

memperoleh kolostrum• Meningkatkan kemampuan

bayi menyusu• Menurunkan risiko kematian

neonatal akibat infeksi• Menurunkan stress pada bayi

• Sumber nutrient untuk bayi• Proteksi terhadap infeksi• Menurunkan risiko alergi• Tumbuh kembang optimal

Manfaat untuk Ibu :• Mempercepat involusi

uterus• Menurunkan risiko

perdarahan postpartum• Merangsang produksi dan

sekresi ASI• Meningkatkan hubungan

psikologis ibu dan bayi

Ibu bekerja/bersekolah

Tingkat sosial ekonomi

Promosi susu formula

Stigma di masyarakat tentang

IMD

Page 38: by Reni  Fahriani 20080718

METODOLOGI

Page 39: by Reni  Fahriani 20080718

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi Penelitian

Kasus kontrol

• Semua bayi 6 bulan yang datang memeriksakan kesehatan atau imunisasi di lokasi penelitian

• Cara pemilihan sampel : consecutive sampling

• RS Saint Carolus Jakarta

• RS Thamrin Internasional Salemba,

• Puskesmas Tebet

• Puskesmas Menteng

• Waktu penelitian dimulai sejak lolos kaji etik

• Populasi target : semua bayi sehat

• Populasi terjangkau :bayi usia 6 bulan yang datang ke RS St. Carolus, RS Thamrin Internasional Salemba, Puskesmas Tebet dan Puskesmas Menteng

Sampel dan cara pemilihan sampel

matching

Matching

• Lahir di tempat yang sama

• Pendidikan Ibu

Page 40: by Reni  Fahriani 20080718

KRITERIA INKLUSI • Bayi berusia 6 bulan.• Bayi dengan riwayat lahir cukup bulan

melalui persalinan normal maupun bedah kaisar.

• Ibu bersedia menjadi subyek penelitian

• Bayi dengan kelainan bawaan seperti labiopalatognatoskisis, kelainan jantung, spina bifida atau sindrom down.

• Bayi yang memiliki kontraindikasi menyusu, seperti lahir dari ibu HIV.

KRITERIA EKSKLUSI

Page 41: by Reni  Fahriani 20080718

PERHITUNGAN BESAR SAMPEL Untuk menilai hubungan antara IMD dan ASI eksklusif (dua-duanya

merupakan variabel kategorik tidak berpasangan): n1 = n2 = (Z√2PQ + Z√P1Q1 + P2Q2)2

(P1 – P2)2

Keterangan : n1 = n2 : jumlah sampel yang diperlukan masing-masing kelompok α : tingkat kemaknaan, ditetapkan oleh peneliti, pada penelitian ini

0,05 Zα = 1,96 Power : 80% sehingga = 0,2 dan Z = 0,842 P2 : proporsi kejadian ASI eksklusif : 0,395 (39,5%).10

P1-P2 : selisih minimal proporsi pemberian ASI eksklusif antara kelompok variabel dianggap bermakna sebesar 20 % atau 0,2.

n1 = n2 = 96 sampel n1 + n2 = 192 sampel, sehingga total sampel seluruhnya adalah 192

sampel

Page 42: by Reni  Fahriani 20080718

ALUR PNELEITIAN

Bayi berusia 6 bulan yang memeriksakan kesehatannnya di RS St. Carolus, RS. MH. Thamrin Internasional Salemba, Puskesmas Tebet, Puskesmas Menteng

Kriteria inklusi/eksklusi

Informed consentPencatatan identitas bayi, identitas ibu, tingkat pendidikan, alamat lengkap, nomor telepon

yang dapat dihubungi

Pengambilan data dengan wawancara melalui kuesioner pada Ibu

ASI eksklusif ASI non eksklusif

IMD Non IMD IMD Non IMD

Page 43: by Reni  Fahriani 20080718

IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif.

Variabel bebas adalah variabel yang secara langsung berhubungan dengan hipotesis, yang dinilai pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Dalam penelitian ini adalah IMD.

Page 44: by Reni  Fahriani 20080718

Meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di dada ibunya melalui kontak kulit ke kulit dengan ibu segera setelah lahir paling sedikit selama 1 jam, membantu ibu mengenali tanda-tanda kesiapan bayi menyusu sampai bayi dapat meraih puting ibu dan menyelesaikan menyusu pertamanya.Pemberian ASI saja (termasuk ASI yang diperah) tanpa memberikan cairan lain seperti air putih, pengganti ASI, dan cairan lainnya serta makanan padat), kecuali pemberian vitamin, mineral, dan obat, selama 6 bulan setelah lahir

Sebelum usia 6 bulan diberikan susu formula, atau cairan lain seperti air putih, air teh, dan sebagainya, atau sereal dan makanan lainnya.

Melahirkan bayi secara spontan tanpa disertai penggunaan alat (seperti vacuum ekstraksi atau forsep) atau tindakan operatif untuk membantu proses persalinan.

Melahirkan bayi melalui tindakan bedah dengan cara dilakukan sayatan di daerah abdomen ibu dalam tindakan anestesi.

Penjelasan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu mengenai pentingnya IMD dan manfaat IMD baik saat ante natal care, maupun saat melahirkan di rumah sakit.

Sebelum usia 6 bulan diberikan susu formula, atau cairan lain seperti air putih, air teh, dan sebagainya, atau sereal dan makanan lainnya.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD

ASI eksklusif

ASI non eksklusif

Partus normal

Partus melalui bedah kaisar

Konseling mengenai IMD

Konseling ASI eksklusif

DEFINISI OPERASIONAL

Page 45: by Reni  Fahriani 20080718

Umur bayi yang dinyatakan dalam bulan berdasarkan tanggal lahir, waktu dilakukan pemeriksaan menurut umur kronologi : < 15 hari dibulatkan ke bawah, > 15 hari dibulatkan ke atas.

Umur bayi

Jumlah kelahiran ibu.Paritas

Usia ibu

Ibu bekerja/bersekolah

Ibu tidak bekerja

Usia ibu yang dinyatakan dalam tahun berdasarkan tanggal lahir, waktu melahirkan menurut umur kronologis: < 6 bulan dibulatkan ke bawah, > 6 bulan dibulatkan ke atas.

Ibu bekerja/bersekolah di luar rumah sehingga jauh dari bayi dengan lama waktu lebih atau sama dengan 6 jam.

Ibu yang tidak melakukan pekerjaan mencari penghasilan atau hanya menjalankan fungsi sebagai ibu rumah tangga saja.

Tingkat pendidikan ibu

• Pendidikan rendah: tidak sekolah /SD/SLTP • Pendidikan menengah: SLTA atau yang sederajat. • Pendidikan tinggi: D3, Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3)

DEFINISI OPERASIONAL

Page 46: by Reni  Fahriani 20080718

MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA Analisis univariat:

Digunakan untuk deskripsi data dasar berupa distribusi dan proporsi.

Analisis bivariat dengan Uji Kai-Kuadrat:Digunakan untuk membandingkan 2

variabel nominal yang tidak berpasangan. Dalam penelitian ini adalah IMD dan ASI eksklusif.

Penilaian hasil uji hipotesis dinyatakan bermakna bila p ≤ 0,05.

Page 47: by Reni  Fahriani 20080718

LAMPIRAN

Page 48: by Reni  Fahriani 20080718

….LAMPIRAN KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

_____________________________________________________________________

IDENTITAS RUMAH SAKITNama Rumah Sakit/Puskesmas :………………………………………………Alamat Rumah Sakit/Puskesmas :

……………………………………………………………………………………………………….No TelpJenis pelayanan kesehatan : (Rumah sakit swasta/rumah sakit ibu dan anak/puskesmas)

IDENTITAS RUMAH SAKIT Nama Rumah Sakit/Puskesmas :………………………………………………….. Alamat Rumah Sakit/Puskesmas : ……………………………………………….......

No Telp :……….. Jenis pelayanan kesehatan : (Rumah sakit swasta/rumah sakit ibu dan anak/puskesmas) Apakah di Rumah Sakit tersebut IMD merupakan salah satu manajemen dalam persalinan?

Ya Tidak

Jika ya, sejak kapan RS tersebut menerapkan IMD ? < 1 tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun > 3 tahun

Apakah petugas kesehatan memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang pentingnya IMD? Ya Tidak

     

Page 49: by Reni  Fahriani 20080718

Apakah petugas kesehatan memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang pentingnya IMD? Ya Tidak

Apakah petugas kesehatan memberikan informasi kepada setiap ibu hamil yang hendak melahirkan tentang IMD, manfaat serta tekniknya? Ya Tidak

Siapa yang memberikan penjelasan tersebut? Dokter Bidan Perawat

Apakah RS memeiliki fasilitas rawat gabung? Ya Tidak

Page 50: by Reni  Fahriani 20080718

FORMULIR PENELITIAN IDENTITAS RESPONDENNo. urut penelitian : ............................................Nama ibu : ............................................Nama ayah : ………………………………Usia ibu : ………………………………Alamat :………………………………………………………………Telepon :

…………....Pendidikan : 0. Tidak sekolah 1. SD 2. SLTP 3.SLTA 4.

Akademi (D1-D3) 5. S1/S2Jumlah anak : …………. orangUsia anak terkecil : …………tahunTanggal lahir anak terkecil : ………- ……….-………Nama bayi : ………………………………No. Rekam medis bayi : ............................................Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan Tanggal lahir bayi : ............................................Cara lahir : ...........................................Berat badan lahir : ……………….. gramUsia gestasi : ……………… minggu

Page 51: by Reni  Fahriani 20080718

FORMULIR PENELITIANIDENTITAS RESPONDENNo. urut penelitian : ............................................Nama ibu : ............................................Nama ayah : ………………………………Usia ibu : ………………………………Alama t :……………………………….

Telepon : …………....Pendidikan :

Tidak sekolahSDSLTP SLTA Akademi (D1-D3)S1/S2

Pekerjaan Ibu :Ibu rumah tanggaPegawai negeri sipilWiraswastaMasih sekolahLainnya, sebutkan……..

Jumlah anak : …………. orangUsia anak terkecil : …………tahunTanggal lahir anak terkecil : ………- ……….-………Nama bayi : ………………………….No. Rekam medis bayi : ............................................Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan Tanggal lahir bayi : ...........................................Cara lahir : ...........................................Berat badan lahir : ……………….. gramUsia gestasi : ……………… minggu   

Page 52: by Reni  Fahriani 20080718

IMDApakah anak ibu saat lahir dilakukan penyusuan dini segera setelah lahir (IMD)? YaTidakJika YA, kapan anak ibu mulai dilakukan IMD?Dalam ½ - 1 jam pertama setelah lahirSetelah 1 jam setelah lahirDalam 24 jam setelah lahir>24 jam setelah lahirKapan bayi ibu dilakukan perawatan rutin bayi baru lahir seperti pengukuran berat lahir,

panjang lahir, dihangatkan, injeksi vitamin K?Segera setelah lahirSebelum IMDSetelah IMD selesai

Berapa lama (durasi) bayi diletakkan di atas dada ibu untuk merangkak mencari puting sendiri?

Hanya sebentar (ibu tidak ingat)30 menit sampai 1 jamLebih dari 1 jamApakah bayi ibu berhasil menyusu pertama saat IMD?YaTidak

Page 53: by Reni  Fahriani 20080718

Apakah setelah lahir bayi berada dalam satu ruangan yang sama dengan ibu? (rawat gabung)?

Ya Tidak

Apakah setelah lahir bayi ibu diberikan susu formula oleh tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan tempat ibu melahirkan?

Ya Tidak

Page 54: by Reni  Fahriani 20080718

PERILAKU MENYUSUIApakah ibu memberikan ASI kepada anak ibu?YaTidakJika YA, berapa lama ASI diberikan ? …….. bulanSampai berapa lama ASI diberikan?...........................Apakah suami atau keluarga terdekat mendukung dalam pemberian ASI ?

IyaTidak

Apakah ibu memberikan cairan lain (seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu) dan makanan tambahan (seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur tim dan lainnya) kepada bayi?IyaTidak

Jika jawaban diatas Ya, sebutkan makanan/minuman apa saja yang diberikan kepada bayi……………………………………………………………………

Jika jawaban diatas Ya, sejak usia berapa bulan ibu mulai memberikannya?Sejak lahirUsia < 4 bulanUsia 4-6 bulanUsia > 6 bulan

Page 55: by Reni  Fahriani 20080718

Apakah dalam 6 bulan pertama, bayi diberikan minuman/makanan lain selain ASI atau susu formula?

Ya Tidak

Jika Ya, sebutkan……………………. Bila Ibu bekerja/bersekolah apakah ibu tetap memberikan ASI

yang telah diperas atau dipompa sebelumnya selama ibu bekerja/bersekolah ?

Ya Tidak

Apakah ibu juga memberikan memberikan susu formula selama ibu bekerja/bersekolah ?

Iya Tidak Apakah bayi ibu sudah mendapat makanan pendamping ASI?

Ya Tidak

Page 56: by Reni  Fahriani 20080718

Usia berapa ibu mulai member makanan pendamping ASI?

Usia < 4 bulan Usia 4-6 bulan Usia > 6 bulan

Makanan pendamping pertama apa yang ibu berikan pada bayi ibu? Jus buah-buahanBubur susuNasi tim saring

Page 57: by Reni  Fahriani 20080718

TABEL 1. KARAKTERISTIK SAMPEL

Karakteristik Jumlah (n)

Persentase (%)

P OR CI (95%)

ASI Eksklusif Ya TidakUsia Ibu (tahun) 18-24 25-29 30-34 35-41Pekerjaan Ibu

Ibu rumah tanggaPegawai negeri sipilWiraswasta

Ibu bersekolahYaTidak

Jenis kelamin bayi

LelakiPerempuan

ParitasPertamaKeduaKetiga atau lebih

Cara PersalinanSpontanEkstraksi vakum/forsepBedah kaisar

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

YaTidakTidak tahu

Waktu Menyusu Pertama Setelah Lahir

Dalam 5 menitDalam 30 menitDalam 1 jamDalam 1 hariLebih dari 1 hari

Page 58: by Reni  Fahriani 20080718

Karakteristik Jumlah (n)

(%) P OR CI (95%)

Paritas

Pertama

Kedua

Ketiga atau lebih

Cara Persalinan

Spontan

Ekstraksi vakum/forsep

Bedah kaisar

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Ya

Tidak

Tidak tahu

Waktu Menyusu Pertama Setelah Lahir

Dalam 5 menit

Dalam 30 menit

Dalam 1 jam

Dalam 1 hari

Page 59: by Reni  Fahriani 20080718

TABEL 2. PENGARUH IMD TERHADAP ASI EKSKLUSIF

Karakteristik

ASI eksklusif ASI non eksklusif

Jumlah (%)

P OR 95 % CI

Jumlah

(%) Jumlah (%)

IMD

Non-IMD

Page 60: by Reni  Fahriani 20080718

….LAMPIRANANGGARAN PENELITIAN  Pembuatan Proposal (Print 50 Lembar) @Rp.1.000,- Rp. 50.000,- ATK (Alat Tulis Kantor) Rp. 200.000,- Fotokopi (6 Exp x 50 Lembar) @ Rp.100,- Rp. 55.000,- Pembuatan Kuisioner (Print 8 Lembar) @Rp.1.000 Rp. 8.000,- Fotokopi kuisioner (156 x 8 lembar) @Rp.100,- Rp. 124.800,- Analisis Data Rp. 650.000,-  

Total Rp. 1.087.800,- 

Page 61: by Reni  Fahriani 20080718

Thank you

Page 62: by Reni  Fahriani 20080718

Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%) P OR CI (95%)

ASI Eksklusif Ya TidakUsia Ibu (tahun) 18-24 25-29 30-34 35-41Pekerjaan Ibu

Ibu rumah tanggaPegawai negeri sipilWiraswasta

Ibu bersekolahYaTidak

Jenis kelamin bayiLelakiPerempuan

ParitasPertamaKeduaKetiga atau lebih

Cara PersalinanSpontanEkstraksi vakum/forsepBedah kaisar

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)YaTidakTidak tahu

Waktu Menyusu Pertama Setelah LahirDalam 5 menitDalam 30 menitDalam 1 jamDalam 1 hariLebih dari 1 hari

Page 63: by Reni  Fahriani 20080718