BUMA Sejenis tractor beroda rantai yang dapat · PDF fileSudut gali dapat dirubah samapi 30...

34
BUMA Sejenis tractor beroda rantai yang dapat dipergunakan untuk Jenis pekerjaan menggali, menggusur serta menarik beban.

Transcript of BUMA Sejenis tractor beroda rantai yang dapat · PDF fileSudut gali dapat dirubah samapi 30...

BUMA Sejenis tractor beroda rantai yang dapat dipergunakan untuk Jenis pekerjaan menggali, menggusur serta menarik beban.

BUMA

No Type Figure Aplikasi

1. Straight-tiltdozer

Tidak dapat membentuk sudut Blade hanya dapat distel pada salah satu sisinya saja Cocok untuk pekerjaan dorong/gali yang memerlukan power yang besar

2. Angle Dozer Dapat dipergunakan untuk posisi lurus juga untuk membentuk sudut Blade dapaty disetel pada kedua sisi Cocok untuk pekerjaan pembuatan jalan dan penimbunan arah gususuran.

3. Dual tiltdozer Pada kedua sisi blade dilengkapi hydraulic tilty cylinder Kemiringan blade dapat dengan mudah distel dengan hydraulic control Sangat efektif untuk membentuk sudut galian

4. Semi U-tiltdozer

Bentuk konstruksinya menyerupai straight blade dengan penambahan sayap pada kedua ujung end bi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kapasitas produksi penggalian.

5. U-tiltdozer Kapasitas blade jauh lebih besar dibanding staright blade karena pada saat menggusur sayap pada kedua sisinya dapat berfungsi untuk meminimize tumpahan material Cocok untuk menggusur material dengan jarak yang lebih jauh

A. BLADE

BUMA

Blade availability

BUMA

No Type Figure Aplikasi

1. Variable angle Giant Ripper

Memiliki komponen arm, beam dan shak yang diperkuat untuk pekerjaan ripping yang lebih berat Sudut dan kedalaman penetrasi shank dapat diatur dari dalam cabin operasi Aplikasi untuk batuan keras serta methoda ripping di daerah tebing.

2. Multi shank ripper (Rigid)

Konstruksi linkage dan arm sejajar Shank hanya dapat turun naik dengan sudut yang tetap Aplikasi untuk batuan lunak dan berfragmentasi Jumlah shank yang digunakan dapat disesuikan dengan kekerasan material.

3. Multi shank ripper (Variable)

Sudut gali dapat dirubah samapi 30 derajat Untuk membongkar bongkah batu yang terpendam Untuk memecahkan lapisan aspal Untuk membongkar akar dan tonggak pohon

B. RIPPER

BUMA

No Type Figure Aplikasi

1. Single Grouser Shoe

Type shoe yang dapat membentuk traksi besar yang dirancang untuk daerah operasi kasar dan berbatu Sering disebut sebagai “Extreme service shoe” sehingga lebih tahan terhadap keausan dan tidak mudah bengkok

2. Scoria Disposal Shoe

Dibuat dari baja mangan tahan panas Dapat dioperasikan pada suhu yang tinggi

3. Rockbed Shoe Dipergunakan untuk medan kerja berbatu Didesain khusus dengan penulangan untuk menghindari slip ke samping

4. Swamp Shoe Digunakan untuk medan kerja berlumpur Shoe berbentuk segiyiga yang mempunyai bidang kontak dengan tanah yang lebih lebar, sehingga memiliki daya apung yang lebih besar

C. SHOE

BUMA KAPASITAS PRODUKSI BULLDOZER • Kapasitas Produksi Dozing • Kapasitas Produksi Ripping • Kapasitas Produksi Ripping dan Dozing

1. Kapasitas Produksi Dozing

Q = q x -------------------- x e x E 60

D/F + D/R + Z

Q : Produksi alat per jam (m3/jam) q : kapasitas blade (q’) x faktor blade (a) D : Jarak gusur (m) F : Kecepatan maju (m/menit) R : Kecepatan mundur (m/menit) Z : Waktu tetap (0.05 – 0.1 menit) e : Faktor kelandaiam (grade factor) E : Effisiensi kerja 2. Kapasitas Produksi Ripping

Q = -------------------- x E ½ P^2 x D x 60

D/F + D/R + Z

P x W x D x 60

D/F + D/R + Z Q = -------------------- x E

Giant Ripper

Multi shank Ripper

P : Kedalaman penetrasi (m) D : Jarak ripping (m) F : Kecepatan ripping speed 1 (m/menit) R : Kecepatan mundur speed 1 (m/menit)

W : Width of ripping

3. Kapasitas Produksi Ripping & Dozing

QR x QD

QR + QD Q = ----------------

Q : Produksi ripping & dozing QR : Produksi ripping QD : Produksi dozing

BUMA

Easy Average Rather difficult Difficult

1.2 ~ 0.2 0.9 ~ 0.7 0.7 ~ 0.6 0.6 ~ 0.4

Good Average Rather Poor Poor

0.83 0.75 0.67 0.58

Blade Factor

Effisiensi Kerja

Grade Factor (e)

Fact

or

Grade (%)

Estimasi produksi dozing (Straight tilt dozer)

FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI DOZING

BUMA

Estimasi produksi dozing (Semi U-Tiltdozer)

Estimasi produksi dozing (U-Tiltdozer)

FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI DOZING

BUMA

Good Average Rather Poor Poor

0.75 0.58 0.50 0.40

FAKTOR DAN GRAFIK ESTIMASI PRODUKSI RIPPING

Effisiensi Kerja

D375A Gian Ripper

Estimasi produksi dozing (Giant ripper)

BUMA Merupakan alat serba guna yang dapat dipergunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat material dll. Konstruksi bagian atas dapat berputar 360 derajat sehingga memungkinkan untuk bekerja ditempat yang relatif sempit.

Hydraulic Excavator (Back hoe) Hydraulic Excavator (Front Shovel)

Hydraulic Excavator (Wheel)

BUMA

A. BUCKET

No Type Figure Aplikasi

1. Standard bucket

Digunkan untuk menggali dan memuat tanah biasa dan jenis tanah lainnya yang tidak mengandung batuan.

2. Light duty bucket

Digunakan untuk menggali dan memuat material yang ringan dan gembur, sperti pasir kering, batubara curah dll.

3. Slope finising bucket

Digunakan untuk meratakan slope atau timbunan serta untuk menggali dan memadatkan tanah

4. Ripper bucket Biasanya dipakai untuk penggalian tanah-tanah yang keras dan berbatu-batu

5. Clamp shell bucket

Dipergunakan untuk penggalian yang vertical seperti pada pengalian pondasi jembatan

BUMA

B. OTHER ATTACHMENT

No Type Figure Aplikasi

1. Single/triple shank Digunakan untuk penggalian dan pembongkaran tunggul atau beton

2. Hydraulic breaker Berfungsi untuk memecahkan batuan, beton atau tanah yang keras. Alat ini banyak dipergunakan pada pekerjaan quarry, pertambangan, konstruksi dll.

3. Long arm Biasanya dipakai untuk penggalian yang lebih dalam atau penggalian yang memerlukan jangkauan yang lebih panjang

4. Short arm Dipakai untuk penggalian pada areal tyang sempit atau untuk pemuatan material lepas ke atas dump truck dengan kapasitas bucket yang lebih besar.

BUMA

C. SHOE

No Type Figure Aplikasi

1. Semi-Double grouser shoe

Jenis shoe ini mempunyai 2 bentuk grouser yang tingginya berbeda. Desain seperti ini menghasilkan traksi yang besar sehingga mempunyai daya cengkeram yang bagus dan manuver yang tinggi. Ketebalan dari grouser dibuat lebih tebal sehingga konstruksinya sangat kokoh.

2. Triple grouser shoe

Ketiga grusernya mempunyai ketinggian yang sama sehingga menghasilkan traksi yang lebih rendah, tetapi manuver nya lebih lincah dengan tingkat kenyamanan lebih baik.. Cocok digunakan untuk daerah yang lunak

3. Swamp shoe (circular arc shoe)

Shoe jenis ini khusus dibuat untuk operasi di daerah rawa berlumpur atau di atas tanah yang lunak. -Tanah/lumpur yang menempel pada permukaan shoe relatif sedikit -Tidak merusak permukaan tanah yang telah dipadatkan.

BUMA LIFTING CAPACITY

Batas Kemampuan kapasitas angkat hidrolis dari excavator

A : Reach from swing center B : Bucket hook height C : Lifting capacity Cf : Rating over front Cs : Rating over side Max : Rating at maximum reach

Boom : 8200 m, Bucket (SAE) : 3.1 m3 heaped, shoes : 610 mm

PC 750-6

BUMA KAPASITAS PRODUKSI HYDRAULIC EXCAVATOR

Kapasitas Produksi Excavator

q = q’ x K

3600

Cm

Q : Produksi alat per jam (m3/jam) q : Produksi per cycle (m3) Cm : Cycle time (sce) E : Effisiensi kerja q’ : Kapasitas bucket heap (m3) K : bucket factor

Q = q x ----------- x E

Bucket Type JIS PCSA SAE CECE

Hoe Bucket Loading Shovel

1 : 2 1 : 2

1 : 1 1 : 2

1 : 1 1 : 2

1 : 2 1 : 2

Heaped capacity pada bucket standard

JIS : Japanis Industrial Standard - JIS A4801 - 1976 PCSA : Power crane and Shovel Association (USA) – PCSA No.37-26 SAE : Society of Automotive Engineer (USR) – SAE J296/J742b CECE : Community of European Construction Equipment – CC Section VI

BUMA Adalah alat muat beroda karet (ban) yang penggunaannya hampir sama dengan dozer shover. Dipergunakan apabila pada pengoperasiannya dituntut agar kerusakan landasan kerja seminimal mungkin disertai mobilitas yang tinggi serta tidak diperlukan traksi yang besar.

Wheel Loader

Wheel Dozer

BUMA

A. ATTACHMENT UTAMA

No Type Figure Keterangan

1. General purpose bucket (stckpile)

Digunakan untuk memuat material stockpilke serta material hasil crushing dan material gembur lainnya.

2. General purpose bucket (excavating)

Dipergunakan untuk menggali/memuat batuan hasil peledakan dan untuk menggali tanah asli. Attachmen ini dilengkapi dengan flat-blade, straight cutting edge, agar lebih kokoh dan lebih tahan terhadap ke ausan

3. Light material bucket

Digunakan untuk memuat material yang mempunyai BJ kurang dari 1.2 ton, seperti batubara, pupuk, salju, makanan ternak dll. Guna memperoleh kapasitas yang lebih besar, bucket ini dilengkapi dengan cutting edge yang diperpanjang dan lebar.

BUMA

ATTACHMENT UTAMA (LANJUTAN)

No Type Figure Keterangan

4. Spade-nose rock bucket (V-edge type)

Digunakan untuk membongkar dan memuat batuan hasil peledakan pada proyek crushing plant. Mempunyai cutting edge sehingga lebih kokoh dan tahan terhadap keausan.

5. Heavy duty bucket Digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan batuan hasil peledakan. Umumnya dipasang pada WA-700 atau WA-800 ke atas ,apabila dipasang pada kelas wheel loader yang lebih kecil harus ditambahkan counterweight dan orifice (retainer) guna meredam kejutan bucket saat dumping.

6. Skeleton bucket Digunakan untuk menggali dan memuat batu-batuan, dibuat dari material yang telah mengalami proses perkerasan.

BUMA

KAPASITAS PRODUKSI WHEEL LOADER

Kapasitas Produksi Wheel Loader

3600

Cm

Q : Produksi alat per jam (m3/jam) q : Produksi per cycle (m3) Cm : Cycle time (sce) E : Effisiensi kerja

Q = q x ----------- x E

Cm = (D/F +D/R) x n +Z

D : Jarak muat (m) F : Kecepatan maju R : Kecepatan mundur n : untuk V shape loading = 2 untuk cross loading = 1 Z : Waktu tetap

Cycle tyme untuk metoda V-shape dan I-shape :

Untuk metoda load and carry (± 100 m)

Z = t1 + t2 + t3 t1 : Loading time t2 : Turning time t3 : Dumping time

BUMA Dipergunakan sebagai alat angkut/transportasi suatu bahan galian baik berupa lapisan tanah penutup (waste) ataupun bahan galian itu sendiri (commodity).

BUMA SPESIFIKASI DUMPTRUCK

SPESIFIKASI HD 785-5

Item Sat HD 785-5 WEIGT :

Empty vehicle weight Distribution (front) (rerar) Gross vehicle Weight Distribution (front) (rerar Maximum gross vehicle weight

Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg

66.930 31.460 35.470

158.005 52.140

105.865 166.000

HAULING CAPABILITY : Maximum load Heaped capacity(2:1)

Kg Kg

91.000

60

PERFORMANCE : Maximum speed Turning radius

Km/h

m

65 9,9

DIMENSION : Overall length Overall width Overall height Loading height Wheelbase Tread (front) (rear)

mm mm mm mm mm mm mm

10.490 5.660 5.050 4.285 4.950 4.230 3.500

TIRES : Front tire Rear tire

27,00R49 x 2 27,00R49 x 4

BUMA

JENIS DAN TYPE DUMP

No Type Figure Aplikasi

1. Liner-less body Digunakan untuk mengangkut material berupa pasir dan tanah kasar Tidak dipasang liner

2. Rock body Digunakan untuk mengangkut batu-batuan seperti batu pecah atau batu kapur Seluruh permukaan body bagian dalam dipasang liner steel

3. Rubber liner body Digunakan untuk mengangkut batu riprap yang bongkahannya besar Rubber liner dipaang pada body bagian dalam bawah dan sisi lainnya dipasang liner steel

3. Dump body untuk quarry (standard)

Kapasitasnya lebih besar dan telah diperkuat Digunakan untuk memuat limestone dan gravel Mengangkut material lainnya yang saat pengisiannya hanya menimbulkan impact (kejutan) yang kecil.

4. Special dump body with half liner for quarry

Digunakan untuk jarak angkut yang dekat dengan frekwensi bongkar tinggi. Dump body bagian dalam (belakang) dipasang steel liner

5. Special dump body with full liner for quarry

Digunakan di area kerja yg didominasi material batu Dipasangkan steel liner kecuali pada kedua sisi samping.

Pada off-Highway Dump Truck

BUMA KAPASITAS PRODUKSI DUMP TRUCK

Cmt = n x Cms + D/V1 + t1 + D/V2 + t2

n x Cms = Loading time D/V1 = Hauling time T1 = Dumping time D/V2 = Returning time T2 = Spot & delay time

n : Jumlah isian loader untuk memuat n : C1/(q1 x k) C1 : Kapasitas heaped q1 : Bucket faktor loader Cms : Cycle time loader (menit) D : Jarak angkut dump truck (m) V1 : Kecepatan rata-rata bermuatan (m/menit) V2 : Kecepatan rata-rata kosongan (m/menit) t1 : Waktu dumping (menit) t2 : Waktu untuk mengatur posisi (menit)

1. ESTIMASI CYCLE TIME

•Loading time :

Loading time = Cycle time (Cms) x No. of cycle loader (n) Kapasitas muat Dump Truck (kg) n = ------------------------------------------------- Kapasitas Bucket (m3) x bucket faktor x BJ

•Hauling time : Dipengaruhi oleh faktor : 1. Rolling resistance dan grade resistance 2. Kecepatan laju kendaraan 3. Kecepatan truck sewaktu menurun

•Dumping time

•Spot & delay time

Operating Condition T1 (min)

Favorable Average Unfavorable

0.5 ~! 0.7 1.0 ~ 1.3 1.2 ~ 2.0

Operating Condition T1 (min)

Favorable Average Unfavorable

0.1 ~ 0.2 1.25 ~ 1.35 0.4 ~ 0.5

BUMA

2. ESTIMASI PRODUKSI DUMP TRUCK

60 P = C x ---------- x Et Cmt

P : Produksi per jam (m3/jam) C : Produksi per cycle

C = n x q1 x K Et : Effisiensi kerja dump truck Cmt : Cycle time dump truck

•Untuk perhitungan jumlah dump truk : Cycle time Dt Cmt M = ------------------ = ---------- Loading time n x Cms

n : Jumlah pengisian loader Cms : Cycle time loader (min) Cmt : Cycle time dump truck (min)

•Match Factor (MF) jumlah DT x cycle time loader MF = ---------------------------------------- = 1 jumlah loader x cucle time DT M x Cms MF = -------------------- = 1 n loader x Cmt

•Effisiensi kerja (Et)

Operating Condition Job effisiensi

Good Average Rather poor Poor

0.83 0.80 0.75 0.70

BUMA

CURVA TRAVEL PERFORMANCE

• Tarik garis vertikal kebawah dari titi A (loaded) ke titik B (Total resistance). •Tarik garis horizontal dari titikB sampai memotong garis kurva kecepatan (C) •Dri titik C tarik kembali ke garis rimpull sampai ketemu titik E. •Untuk menentukan kecepatan maksimum, dari titik B tarik garis vertikal ke bawah hingga diperoleh titik D.

Cara menggunakan Kurva travel performance :

Hasil yang diperoleh :

Grade resistance = 8% Rolling resistance = 13% Beban muatan = 32 Ton Berat kosong = 28 Ton Rimpull = 8 Ton Kecepatan max = 13 km/jam

MENENTUKAN LAJU KECEPATAN KENDARAAN

BUMA

• Tarik garis vertikal kebawah dari titi A (loaded) ke titik B (Total resistance : asumsi -15%) •Tarik garis horizontal dari titikB sampai memotong garis kurva di titik C •Dri titik C tarik vertikal kebawah hingga memotong garis kecepatan di titik D

Cara menggunakan Kurva brake performance

Hasil yang diperoleh :

Grade resistance = -16% Total resistance = -15% Rolling resistance = 1% Beban muatan = 32 Ton Berat kosong = 28 Ton Kecepatan max = 22 km/jam

MENENTUKAN KECEPATAN TRUCK SEWAKTU MENURUN

CURVA BRAKE PERFORMANCE

BUMA Sejenis yang dapat digunakan untuk perawata, penggalian parit, pemotongan tanah dan lain-lain.

BUMA

Attachment availability

BUMA KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER

QA = V x (Le – Lo) x 1000 x E

QA : Kapasitas kerja (m2/jam) V : Kecepatan kerja (m2/jam) Le : Panjang efektif blade (m) Lo : Lebar overlap (m) E : Effisiensi Kerja 1. Kecepatan kerja (V)

Untuk jenis pekerjaan : •Perbaikan jalan biasa : 2.0 ~ 6.0 km/jam •Pembuatan trench : 1.6 ~ 4.0 km/jam •Perapihan tebing : 1.6 ~ 2.6 km/jam •Pembentukan badan jalan : 1.6 ~ 4.0 km/jam •Perataan : 2.0 ~ 8.0

2. Panjang blade efektif

BUMA KAPASITAS PRODUKSI MOTOR GRADER

3. Efisiensi kerja

Jenis pekerjaan Efisiensi kerja

Perbaikan dan perataan jalan 0,80

Menggusur salju (V type plow) 0,70

Penebaran material dan pembentukan badan jalan 0,60

Pembuatan trench 0,50

Perhitungan waktu yang diperlukan & jumlah trip

N x D T = -------- V x E

W N = --------- x n Le - Lo

T : Waktu kerja yang diperlukan (jam) N : Jumlah trip D : Jarak kerja V : Kecepatan kerja E : Effisiensi Kerja

W : Total lebar area kerja (m) Le : Panjang efektif blade (m) Lo : Lebar overlap (m) n : jumlah lintasan yang diperlukan

Waktu kerja :

Jumlah trip :

BUMA Alat yang digunakan untuk memadatkan tanah atau material lain-nya hingga dicapai tingkat kepadatan yang di inginkan.

BUMA

Jenis roda compactor bisa seluruhnya dari besi dengan penambahan pemberat Berupa air atau pasir, selain itu bisa juga terbuat dari roda karet serta berbentuk sheep food. Untuk type towed compactor umumnya cara pengoperasiannya ditarik dengan mesin lain dan ada juga type swa gerak yang berukuran kecil hingga dapat dikendalikan secara manual ke arah daerah yang dipadatkan. Untuk pekerjaan pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller, sedngkan untuk material tanah biasanya menggunakan sheep foot roller atau drum roller.

PEMADATAN Pemadatan adalah suatu proses fisik di mana berat jenis dari material yang dipadatkan akan bertambah.

Peralatan pemadatan dapat menggunakan satu atau kombinasi dari berbagai tipe : •Static weight or pressure : Road roller •Kneeding action or manipulation : Sheep foot roller •Impact or shrp blow : penumbuk •Vibrator or shaking : Vibration roller

BUMA KAPASITAS PRODUKSI COMPACTOR

W x V x H x 1000 x E Q = -------------------------- N

Q : Kapasitas Produksi (m3/jam) -CCM W : Lebar efektif pemadatan per lintasan (m) V : Kecepatan kerja (km/jam) H : Tebal lapisan pemadatan N : Jumlah lintasan pemadatan E : Effisiensi Kerja 1. Kecepatan kerja pemadatan :

Type Equipment V rata-rata (km/jam)

Road roller Tire roller Vibration roller Soil Ciompactor Tamper

2.0 2.5 1.5

4 ~ 10 1.0

2. Lebar efektif pemadatan :

Type Equipment Lebar eff. Pemadatan

Macadam roller Tandem roller Soil compactor Tire roller Large vibratory roller Smal vibratory roller Bulldozer

Driving wheel width – 0.2 m Driving wheel width – 0.2 m (Driving wheel width x 2) – 0.2 m Outside to out side distance of most outside tires – 0.3 m Roller width – 0.2 m Roller width – 0.1 m (Width of track shoe x 2) – 0.3 m

BUMA KAPASITAS PRODUKSI COMPACTOR

3. Tebal lapis pemadatan

Tebal lapis pemadatan ditentukan berdasarkan spesifikasi kerja atau dari hasil tes laboratorium. Umumnya untuk tebal lapis pemadatan pada kondisi gembur diperhitungka antara 0.2 ~ 0.5 meter.

4. Jumlah lintasan

Type Equipment Jumlah lintasan

Road roller Tire roller Vibration roller Soil Ciompactor

4 ~ 8 3 ~ 5

4 ~ 12 4 ~ 12

5. Effisiensi kerja

Berdasarkan pengalaman, efisiensi kerja pemadatan yang mendekati actual = 0.65

W x V x 1000 x E Q = ---------------------- N

Kapasitas produksi dalam Satuan luas (m2/jam)