Bulletin ats tsabat edisi 4 09 13
-
Upload
alikta-hasnah-safitri -
Category
Documents
-
view
223 -
download
5
description
Transcript of Bulletin ats tsabat edisi 4 09 13
engkau akan semakin dekat dengan-Nya. Hanya rasa takut kepada-Nya sajalah yang membuat kita justru harus mendekati-Nya, bukan berlari dari-Nya. Ilmu apapun yang diiringi rasa takut padanya akan memberikan kekuatan pada pemiliknya. Kepekaan, kesadaran, dan kehati-hatian hadir dari ilmu yang didasari rasa takut pada-Nya. Dan inilah yang terbaik.
HIASILAH ILMUMU dengan rasa takut maka semua manfaat akan terangkut. Sebab, bila tidak hadir dalam hatimu rasa takut, engkau akan dihinggapi penyakit akut. Lihatlah betapa ilmumu akan mewarnai diri dan kehidupan di sekelilingmu. Sungguh, ilmu apapun yang engkau miliki, jika tidak disertai rasa t a k u t m u k e p a d a A l l a h , b i s a menghancurkanmu. Bangga terhadap diri sendiri adalah perilaku berbahaya yang tidak terlihat, dengan kesombongan adalah perilaku berbahaya yang terlihat. Keduanya adalah penyebab ilmumu tercerabut dari rahmat. Sumber hadirnya
Edisi 4 / 09-2013
ENGKAU BUKANLAH pemilik ilmu bila engkau masih terikat pada yang semu. Pengetahuanmu tentang agama dan Tuhan mestinya makin membuatmu merasakan keluasan. Hatimu senantiasa terikat dengan-Nya dan rindu untuk selalu menemui-Nya. Bila keadaan ini yang engkau rasakan, maka ilmumu telah mendekatkanmu kepada-Nya. Engkau tidak lagi tertipu bayang-bayang, engkau makin hidup dengan kemesraan dengan Yang Maha Penyayang. Tak ada lagi selubung yang menutup dan hatimu tak lagi terkatup. Jiwamu merasakan puas, hatimu dipenuhi ikhlas. Engkau menjadi hamba-Nya yang dekat, dan hubunganmu dengan-Nya pun semakin rekat. Pelajarilah ilmu yang tak membuatmu khianat, yang membuatmu makin amanat untuk dunia dan akhirat.
HADIRKANLAH RASA takut yang sangat agar ilmumu membuatmu selalu ingat. Semakin Engkau mengenalnya, semakin Engkau takut kepada-Nya. Maka
Buletin Jum’at Group KAMMI Lintas GenerasiAts-Tsabat
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 1
MENJADI ‘PENJAGA’ ILMU*diambil dari bab “Takutlah kepada Allah” kitab Al-Hikam karya Syekh Ibnu Athaillah
semua bentuk karunia yang bermanfaat. Mungkin saja ilmumu menghadirkan manfaat bagi kalangan luas, tapi apalah artinya bila dirimu yang malah terlindas? Seperti lilin yang memancarkan cahaya, tapi perlahan tapi pasti dirinya hancur binasa. Sungguh aniaya.
JANGAN SEDIH bila engkau tak didengar, sebab bisa jadi engkau masih harus belajar mendengar. Inilah sikap penempuh jalan menuju-Nya yang sejati, yang telah sampai kepada-Nya dengan sepenuh hati. Penilaian-Nya yang senantiasa jadi perhatiannya sehingga tidak khawatir pada pandangan selain-Nya. Ia selalu tetap dalam kebaikan meski orang-orang disekitarnya berusaha mencemarkan. Setiap sikap manusia kepadanya adalah pelajaran yang membuatnya terus meniti kesadaran. Ia tak sedikitpun mencari alasan untuk pembelaan, meski tergantung di seputarnya celaan. Yang dilakukannya hanyalah terus bermuhasabah dan berbicara sepenuh hati di hadapan-Nya dengan tunduk dan tabah. Tak pikirkan sakit hati, sebab lebih mengutamakan berbenah diri sepenuh hati.
JANGAN MERASA diri rendah hati, sebab itu justru menunjukkan bahwa engkau memiliki tinggi hati. Bagaimana bisa engkau merasa memiliki sifat tawaduk bila hatimu belum benar-benar tunduk. Perasaanmu yang seperti itu hanyalah bukti bahwa engkau sebenarnya tidak pernah tunduk. Bukankah sikap mengaku-aku adalah bukti bahwa perilakumu palsu? Bila engkau benar rendah hati, mestinya engkau tunduk pada keagungan-Nya. Dan engkau akan merasa bersikaplah tulus agar adab dan perilakumu makin halus. Bersikaplah wajar agar engkau bisa terus belajar. Jangan suka mengaku memiliki gelar, padahal belajar pun engkau tak pernah kelar. Cobalah bersikap ikhlas agar semua kesombongan terlepas. Jadikanlah Allah satu-satunya tujuan!
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 2
Di saat manusia terjebak pada ruang
kenestapaan budaya atas nama
kebebasan
Di saat anak bangsa terjerumus dalam
budaya yang serba 'memabukkan' atas
nama kontes
Maka ujungnya hanya akan
menghasilkan manusia yang doyan
digilas dan bahkan bertambah bebal.
Ketertundukkan itu bukan hempasan
kosong, ia adalah penghinaan paling
kejam abad ini.
Paha, payudara dan kemaluan juga
tubuh lainnya 'dipamer' bahkan 'dijual-
belikan' dengan baju akademis yang
minus adab.
Apakah itu yang disebut cantik atau
ratu cantik? Kalau hanya kulit dan gaya,
maka percayalah kambing, kucing dan
kerbau betina yang mampu menjaga
malu dan kemaluannya lebih terhormat
dari 'kontes-kontes' dan penyelenggara
'kontes-kontes' itu!-Syamsudin Kadir, salah satu posting di grup
KAMMI Lintas Generasi
BONEKA
Aku hidup di negeri boneka, dimana rakyat dikendalikan seperti
laiknya muppet show
Kami semua digerakkan atas arahan dalang, bertindak
sepenuhnya atas kemauan dalang, bersuara dan bersikap sesuai
keinginan dalang
Ya beginilah rakyat di negeri boneka
Lupa rasanya bermimpi, lupa rasanya tertawa lepas, lupa
rasanya menggerakkan diri dengan bebas. Sementara di luar
sana, para penonton menonton kami dengan puas
“rakyat bodoh yang mudah digerakkan.” Begitu kata mereka
Aku hidup dalam sebuah pemerintahan boneka
Skenario pemerintahan di negeri kami telah ditetapkan oleh
tangan-tangan yang berkepentingan.
Suasana politik ricuh, kacau, babak belur
Tak ada inisiatif, stagnan, mati, (Minimal bergerak di tempat)
Aku diperintah oleh seorang pemimpin boneka
Ia selalu menyajikan komedi ironis lagi tragis
Ia sering termangu dan menyanyikan lagu resah gelisah
Saat tampilnya ia di pentas, tangan-tangan jahil dalang-dalang
nakal bersliweran, menutup fokus pada dirinya
Lalu ia kembali termangu, menampilkan raut sedih
Menanti komando para dalang yang begitu banyak (hingga
bingung pilih ikut yang mana)
Aku turut resah,
Jangan-jangan guru dalang bohong padaku
Katakan pancasila ke dua adalah “Kemanusiaan yang adil dan
beradab
Aku tak lihat ada manusia disini
Yang kulihat hanya boneka-boneka dengan raut muka seragam!
Alikta Hasnah Safitri, Pegiat Kultural KAMMI Daerah Solo
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 3
KOLOM LEKMILembaga Kebudayaan KAMMI
Lembaga Kebudayaan KAMMI adalah wadah bagi kader-kader KAMMI yang memiliki ketertarikan di bidang sastra dan budaya pada umumnya.Dicetuskan pertama kali ketika Sarasehan KAMMI untuk Indonesia di Jakarta, 15-17 Maret 2013.
mengenyampingkan begitu saja etika.
Janganlah menutup-nutupi target keuntungan
bisnis itu dengan dalih muluk-muluk, sampai-
sampai mengatasnamakan bangsa dan
negara”
Selanjutnya, Daoed Joesoef menulis, ”Pendek
kata kalau di zaman dahulu para penguasa
(raja) saling mengirim hadiah berupa
perempuan, zaman sekarang pebisnis yang
berkedok lembaga kecantikan, dengan
dukungan pemerintah dan restu publik,
mengirim perempuan pilihan untuk turut
”meramaikan” pesta kecantikan perempuan di
forum internasional.”
Lalu, di dalam salah satu pernyataannya Daoed
Joesoef bertanya, ”Setelah dibersihkan lalu
diukur badan termasuk buah dada (badan)nya
dan kemudian diperas susunya untuk dijual,
tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya sudah
dimanfaatkan, dijadikan sapi perah. Untuk
kepentingan dan keuntungan siapa?”.
Logika berpikir yang disampaikan oleh Daoed
Josoef jauh-jauh hari tersebut memberikan
angin segar bagi kita hari ini tentang
bagaimana seharusnya pemerintah berpikir
strategis terhadap agenda Miss World dalam
dua pendekatan, yaitu:
(1) Ketika kita membaca potensi industri lokal di
bidang kecantikan hari ini, kita masih
terlampau sangat jauh baik secara kualitas
maupun kuantitas yang akan menyebabkan
kalah saing dari produk asing itu sendiri.
Artinya, Indonesia hanya akan dijadikan
pangsa pasar strategis
embicaraan tentang Miss World yang
ingin diadakan di Indonesia kian Pmenuai berbagai macam kontroversi
dari berbagai kalangan. Banyak orang yang
membicarakan agenda Miss World dari sudut
pandang keagamaan maupun etika, moral, dan
bahkan dari perspektif budaya masyarakat
Indonesia sendiri. Meskipun begitu, sejatinya
kita pun sebaiknya melihat agenda Miss World
ini dari dari sudut pandang ekonomi-politik
juga. Pertanyaannya, apakah dengan
kehadiran Miss World Indonesia akan
menguntungkan pendapatan Indonesia itu
sendiri baik dari sektor pariwisata maupun
produk lokal?
Menarik untuk membaca pernyataan Dr. Daoed
Joesoef, menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(1977-1982) tentang kontes kecantikan pada
masa itu. Katanya:
”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan
sampai sekarang adalah suatu penipuan, di
samping pelecehan terhadap hakikat
keperempuanan dari makhluk (manusia)
perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain
dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis
tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian
renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan
mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus
merupakan kelemahan perempuan, insting
primitif dan nafsu elementer laki-laki dan
kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah.
Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan
bisnis. Adalah normal mencari keuntungan
dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 4
OPINI KADERMari Meninjau Kembali Miss World!
luar negeri di tengah budaya konsumerisme masyarakat yang semakin tinggi terhadap
glamouritas life style dalam rangka meningkatkan derajat sosialnya sebagai masyarakat
'modernis'.
(2) Dengan dilaksanakannya Miss World, secara tidak langsung kita telah menciptakan
degradasi nilai kebangsaan Indonesia yang sudah sejak lama tertanam bahwa kecantikan
seseorang tidak dilihat dari sudut pandang yang bersifat materialistik atau pun fisik seseorang,
melainkan dari kecantikan kepribadiannya. Budi pakerti menjadi hal yang utama ketimbang
hanya mempertontonkan paras tubuhnya semata.
Di titik inilah, kita akan bertemu pada dua kesimpulan bahwasanya dengan adanya Miss World
Indonesia akan dirugikan secara ekonomi-politik dan budaya yang justru akan semakin
memberikan ruang Indonesia semakin jauh dari kedaulatan ekonomi-politik dan budaya yang
sesungguhnya. Oleh karena itulah, sudah saatnya Indonesia bersikap!
Penulis : Fachri Aidulsyah (Pegiat Gerakan Indonesia Berdaulat, Kader KAMMI Komsat UGM)
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 5
Salam Juang!
Mengundang rekan-rekan dalam Forum Diskusi Kultural bertajuk “Memahami Neoloberalisme” dengan Pemantik Pak Awalil Rizky (Penulis Buku, Ketua II Perhimpunan BMT) di sekretariat KAMMI UIN Kalijaga, Ahad (8/9) pukul 15.30 WIB
tempat diskusi : Perum Polri Blok C-4, Gowok, Sleman (masuk Gang samping Social AgencyJl Solo, belok kiri, sebelum masjid belok kanan, pertigaan dekat Burjo ada plang sekretariat KAMMI UIN/PAS)
Mari Mencintai KAMMI dengan sederhana, kembali pada khittah Intelektual Profetik!
AGENDA KULTURAL
Ats-Tsabat 4 / 9-2013 6
Bulletin Ats-Tsabat menerima tulisan dari kaderKAMMI di seluruh Indonesia mengenai harapan harapanmereka terhadap peran ideal KAMMI pasca 15tahun kelahirannya di Indonesia.
Tulisan tersebut merupakan bentuk harapan dankepedulian kader KAMMI terhadap peran KAMMI,baik di bidang keagamaan, kemahasiswaan,kepemimpinan, kebudayaan, ekonomi, politik, hukum,dan lain sebagainya.
Tulisan bukanlah sebuah artikel, esai, maupun karyailmiah yang membutuhkan waktu lama dalampenulisannya. Kader KAMMI hanya diminta menulisharapannya mengenai peran ideal KAMMI sepertilayaknya orang menulis surat, mengajukan pendapatdalam sebuah diskusi, ataupun posting di media sosialdalam bentuk yang sederhana.
Harapannya, tulisan-tulisan tersebut ini mampu menjadibahan renungan, bahkan menjadi bagian dari rencanastrategis untuk kemudian ditindaklanjuti dalamperumusan kebijakan publik dalam setidaknya satuperiode kepengurusan ini.
Tulisan dapat diposting di grup facebook KAMMI LintasGenerasi atau dikirim melalui pesan ke akun facebookDiskusi Kultural.
Salam Redaksi Bulletin Ats-Tsabat.
HARAPAN
TERHADAP
PERAN IDEAL
KAMMI
Bulletin Ats-Tsabat diterbitkan oleh admin Group facebook ‘KAMMI Lintas Generasi. InsyaAllah akan terbit setiap hari Jum’ at. Isi dari bulletin ini akan diambil dari berbagai posting digroup KAMMI Lintas Generasi dan sumber lain. Hal ini sekaligus menjadi himbauan kepadawarga group KLG untuk mari memposting hal-hal positif, konstruktif, sehingga semakinmenguatkan ke-Islam-an dan ke-KAMMI-an kita. Silahkan menggandakan dan menyebarkanBulletin ini