BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPORpusdatin.setjen.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Buletin... ·...
Transcript of BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPORpusdatin.setjen.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Buletin... ·...
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
BULETIN TRIWULANAN
EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN
SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN
2014
Buletin Triwulanan
EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Ukuran Buku :
20,5 cm x 29,0 cm
Gambar Kulit :
Sehusman, SP
Pengarah:
Ir. M. Tassim Billah, MSc
Penanggungjawab:
Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM
Penyunting :
Ir. Sabarella, MSi
Ir. Efi Respati, MSi
Penyusun :
Ir. Efi Respati, M.Si
Ir. Wieta B. Komalasari, M.Si
Sri Wahyuningsih, S.Si
Megawaty Manurung, SP
Sekretaris:
Heri Dwi Martono
Alamat Redaksi :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian – Kementerian Pertanian
Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan – Jakarta Selatan
Telp./Fax (021) 780-5305, Email : [email protected] ; [email protected]
Website : http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/ atau http://www.pertanian.go.id
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2014 kembali menerbitkan Buletin
Triwulanan Ekspor Impor Komoditas Pertanian yang berisi ulasan dan
perkembangan data ekspor dan impor komoditas pertanian. Pada Volume VI Nomor
1 Tahun 2014 ini diulas data ekspor – impor komoditas pertanian periode Januari –
Desember 2013 yang dijabarkan menurut komoditas, subsektor serta negara
tujuan/asal. Data yang disajikan dalam buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS).
Semoga buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna baik di lingkup
Kementerian Pertanian maupun para pengguna lainnya. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Jakarta, April 2014
Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR .............................. 1
II. EKSPOR IMPOR PERTANIAN MENURUT KOMODITAS ................................................. 3
III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA ................................. 6
IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA ....................................... 9
V. EKSPOR - IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA
TUJUAN/ASAL .......................................................................................................... 13
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1
I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR
Pencapaian ekspor komoditas
pertanian selama bulan Januari –
Desember 2013 sebesar US$ 30,65
milyar, yang sebagian disumbang dari
ekspor komoditas perkebunan sebesar
US$ 29,48 milyar atau 96,17%,
sementara sub sektor lainnya hanya
menyumbang tidak lebih dari US$ 1,17
milyar. Pada sisi impor, sub sektor
tanaman pangan memberi sumbangan
terbesar terhadap total impor
komoditas pertanian, yakni mencapai
US$ 5,52 milyar, diikuti oleh sub sektor
peternakan sebesar US$ 3,02 milyar, sub
sektor perkebunan sebesar US$ 2,66
milyar, dan sub sektor hortikultura
sebesar US$ 1,53 milyar. Total impor
komoditas pertanian pada periode
tersebut mencapai US$ 12,73 milyar
(Tabel 1).
Tabel 1. Ekspor, impor, dan neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor, Januari - Desember 2013
Volume
(Ton)
Nilai
(US$ 000)Volume (Ton)
Nilai
(US$ 000)Volume (Ton)
Nilai
(US$ 000)
1 Tanaman Pangan 349,160 182,627 13,200,426 5,522,962 -12,851,266 -5,340,335
2 Hortikultura 357,445 422,954 1,545,666 1,532,215 -1,188,221 -1,109,262
3 Perkebunan 32,538,919 29,476,104 1,492,843 2,658,889 31,046,076 26,817,215
4 Peternakan 196,300 568,244 1,244,994 3,019,311 -1,048,694 -2,451,068
TOTAL 33,441,824 30,649,928 17,483,928 12,733,378 15,957,896 17,916,550
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
No
Ekspor Impor Neraca
Sub Sektor
Berdasarkan keragaan data ekspor
dan impor tersebut, neraca
perdagangan komoditas pertanian
selama bulan Januari - Desember 2013
mengalami surplus sebesar US$ 17,92
milyar. Seluruh surplus neraca
perdagangan komoditas pertanian
diperoleh dari sumbangan sub sektor
perkebunan sebesar US$ 26,82 milyar,
sementara sub sektor lainnya
mengalami defisit. Sub sektor tanaman
pangan mengalami defisit sebesar US$
5,34 milyar, sub sektor hortikultura
sebesar US$ 1,11 juta, dan sub sektor
peternakan sebesar US$ 2,45 milyar
(Gambar 1).
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Gambar 1. Neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor,
Januari - Desember 2013
Jika dilihat besaran persentase nilai
ekspor komoditas pertanian bulan
Januari – Desember 2013, maka ekspor
pertanian didominasi oleh komoditas
perkebunan yang mencapai 96,17%.
Sub sektor lainnya mempunyai
kontribusi yang jauh lebih kecil, yakni :
sub sektor peternakan sebesar 1,85%,
sub sektor hortikultura sebesar 1,38%
dan sub sektor tanaman pangan
merupakan sub sektor dengan
kontribusi terkecil yakni sebesar 0,6%
(Gambar 2).
Gambar 2. Kontribusi sub sektor terhadap ekspor sektor pertanian,
Januari - Desember 2013
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3
Berdasarkan nilai impor komoditas
pertanian pada bulan Januari –
Desember 2013, kontribusi impor sub
sektor tanaman pangan menduduki
peringkat pertama terhadap total impor
komoditas pertanian, yakni sebesar
43,37%. Posisi berikutnya adalah
kontribusi impor sub sektor perternakan
sebesar 23,71%, sub sektor perkebunan
sebesar 20,88%. Kontribusi terkecil
adalah dari impor komoditas
hortikultura sebesar 12,03% (Gambar 3).
Gambar 3. Kontribusi sub sektor terhadap impor sektor pertanian,
Januari - Desember 2013
II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT KOMODITAS
Andalan ekspor utama komoditas
tanaman pangan bulan Januari -
Desember 2013 adalah ubi kayu yang
mencapai US$ 59,5 juta, diikuti
kemudian oleh gandum/meslin sebesar
US$ 49,63 juta, dan jagung sebesar US$
16,22 juta. Ekspor ubi kayu dominan
dalam wujud segar dan gandum/meslin
dominan dalam wujud olahan,
sementara jagung sedikit berimbang
dalam wujud segar dan olahan. Dari sisi
impor, gandum/meslin juga
memberikan kontribusi yang cukup
besar yakni mencapai US$ 2,65 milyar,
yang didominasi oleh gandum/meslin
segar. Impor berikutnya adalah kedele
utamanya dalam wujud segar sebesar
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
US$ 1,13 milyar dan jagung sebesar US$
952,44 juta. Gambaran keragaan ekspor
dan impor tersebut, menyebabkan
neraca perdagangan komoditas
gandum/meslin mengalami defisit
selama bulan Januari - Desember 2013
sebesar US$ 2,6 milyar, yang merupakan
defisit terbesar pada sub sektor
tanaman pangan. Surplus neraca
perdagangan komoditas tanaman
pangan pada bulan Januari – Desember
2013 hanya dicapai dari komoditas ubi
jalar sebesar US$ 8,38 juta (Tabel 2).
Andalan utama ekspor sub sektor
hortikultura bulan Januari – Desember
2013 adalah nenas dengan nilai ekspor
mencapai US$ 157,44 juta, disusul
kemudian oleh cabe yang mencapai US$
23,53 juta, anggur US$ 14,14 juta dan
manggis US$ 5,73 juta. Nenas dan
manggis merupakan komoditas
hortikultura yang mengalami surplus
neraca perdagangan masing-masing
sebesar US$ 157,22 juta dan US$ 5,73
juta. Sementara, neraca perdagangan
yang mengalami defisit terbesar adalah
bawang putih yang mencapai US$
373,43 juta, diikuti oleh apel yang
mencapai US$ 179,04 juta, jeruk sebesar
US$ 141,48 juta dan kentang sebesar
US$ 89,25 juta.
Sub sektor perkebunan merupakan
sub sektor yang memberikan kontribusi
surplus neraca perdagangan komoditas
pertanian, utamanya disumbang dari
komoditas kelapa sawit sebesar US$
17,62 milyar. Komoditas lainnya yang
memberikan kontribusi positif bagi
neraca perdagangan komoditas
perkebunan adalah karet sebesar US$
6,85 milyar, kopi sebesar US$ 1,14
milyar, kakao sebesar US$ 946,84 juta
dan kelapa sebesar US$ 758,95 juta.
Sementara itu, komoditas kapas dan
tembakau merupakan komoditas yang
mengalami defisit terbesar yakni
masing-masing mencapai US$ 1,3 milyar
dan US$ 427,71 juta.
Sub sektor peternakan mempunyai
komoditas unggulan yang menyumbang
surplus terhadap neraca perdagangan
yakni lemak dan daging kodok dengan
surplus masing-masing sebesar US$
58,25 juta dan US$ 19,94 juta.
Sementara itu, komoditas yang
memberikan kontribusi defisit cukup
besar bagi neraca perdagangan sub
sektor ini adalah susu dan kepala susu,
makanan olahan lain, sapi hidup, daging
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5
& jeroan lembu, mentega, serta kulit &
jangat masing-masing sebesar US$
833,46 juta, US$ 473,6 juta, US$ 338,4
juta, US$ 250,41 juta, US$ 245,57 juta
dan 161,03 juta. Keragaan ekspor,
impor, dan neraca perdagangan
komoditas pertanian periode Januari –
Desember 2013 secara lengkap tersaji
pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai ekspor, impor dan neraca perdagangan komoditas pertanian, Januari - Desember 2013
Ekspor Impor
A. Tanaman Pangan 182,627 5,522,962 -5,340,3351 Gandum, Meslin 49,629 2,652,108 -2,602,4782 Beras 1,378 246,038 -244,6613 Kedelai 14,913 1,131,101 -1,116,1884 Jagung 16,216 952,444 -936,2285 Ubi Kayu 59,500 107,275 -47,7766 Kacang Tanah 14,451 336,101 -321,6507 Ubi Jalar 8,410 32 8,3798 Lainnya 18,130 97,863 -79,733B. Hortikultura 422,954 1,532,215 -1,109,2621 Kentang 4,278 93,532 -89,2542 Bawang Merah 2,985 54,009 -51,0233 Bawang Putih 3,343 376,773 -373,4304 Bawang Bombay 1,502 28,853 -27,3515 Cabe 23,533 27,526 -3,9936 Manggis 5,734 0 5,7347 Jeruk 1,146 142,629 -141,4838 Anggur 14,144 111,796 -97,6529 Apel 78 179,119 -179,04110 Nenas 157,444 330 157,11411 Lainnya 208,767 517,650 -308,883C. Perkebunan 29,476,104 2,658,889 26,817,2151 Kelapa Sawit 17,677,358 57,704 17,619,6532 Karet 6,906,952 52,045 6,854,9073 Kakao 1,151,481 204,641 946,8404 Kelapa 762,413 3,460 758,9525 Kopi 1,174,044 38,838 1,135,2066 Tembakau 199,589 627,301 -427,7127 Kapas 45,616 1,348,840 -1,303,2238 Gula Tebu 67,587 181,288 -113,7019 Lainnya 1,491,064 144,772 1,346,292D. Peternakan 568,244 3,019,311 -2,451,0681 Susu dan kepala susu 71,520 904,983 -833,4632 Sapi hidup 0 338,399 -338,3993 Daging dan jeroan lembu 7 250,413 -250,4064 Telur unggas 3 7,043 -7,0405 Mentega 16,804 262,375 -245,5716 Lemak 64,757 6,504 58,2537 Obat hewan 11,978 38,991 -27,0138 Kulit dan Jangat 125,216 286,247 -161,0319 Daging kodok 19,948 6 19,94210 Wol 1,269 16,734 -15,46511 Makanan olahan lain 8,115 481,711 -473,59612 Lainnya 248,626 425,905 -177,279
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : Neraca bernilai + = surplus; - = defisit
semua komoditas termasuk wujud segar dan olahan
No Sub Sektor /KomoditiNilai (US$ 000) Neraca
(US$ 000)
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA
Selama periode Januari –
Desember 2013, Indonesia melakukan
ekspor komoditas pertanian ke berbagai
negara. Tujuan utama ekspor komoditas
pertanian Indonesia adalah India,
dengan nilai ekspor mencapai US$ 5,1
milyar atau sebesar 16,63% dari total
ekspor pertanian Indonesia. Negara
tujuan ekspor berikutnya adalah China
sebesar US$ 3,79 milyar atau sebesar
12,35% dari total nilai ekspor pertanian
Indonesia.
Negara-negara lainnya yang
menduduki 10 besar negara tujuan
ekspor komoditas pertanian Indonesia
selama bulan Januari – Desember 2013
adalah Amerika Serikat di posisi ketiga
dengan kontribusi 8,75%, Belanda
(6,27%), Jepang (4,56%), Malaysia
(4,25%), Singapura (3,71%), Italia
(3,21%), Pakistan (3,11%), Korea Selatan
(2,01%) dan 35,14% ekspor Indonesia
ditujukan ke negara-negara lainnya.
Negara-negara utama tujuan ekspor
komoditas pertanian Indonesia periode
Januari – Desember 2013 secara rinci
tersaji pada Tabel 3 dan Gambar 4.
Tabel 3. Negara utama tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia, Januari - Desember 2013
No. Negara Nilai (US$ 000) Kontribusi (%)
1 India 5,097,107 16.63
2 China 3,785,223 12.35
3 Amerika Serikat 2,682,758 8.75
4 Belanda 1,921,263 6.27
5 Jepang 1,399,098 4.56
6 Malaysia 1,302,297 4.25
7 Singapura 1,138,320 3.71
8 Italia 984,140 3.21
9 Pakistan 953,889 3.11
10 Korea Selatan 616,221 2.01
11 Lainnya 10,769,614 35.14
TOTAL 30,649,928 100.00
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7
Gambar 4. Negara tujuan utama ekspor komoditas pertanian Indonesia,
Januari - Desember 2013
India merupakan negara tujuan
utama ekspor komoditas pertanian
Indonesia dikarenakan banyaknya
ekspor komoditas perkebunan yang
mencapai US$ 5,07 milyar pada periode
Januari – Desember 2013. Komoditas
utama yang diekspor ke India adalah
kelapa sawit senilai US$ 4,52 milyar,
diikuti oleh karet sebesar US$ 361,15
juta. Berikutnya, sumbangan devisa dari
ekspor ke India adalah berasal dari sub
sektor peternakan, walaupun dalam
nominal jauh lebih kecil dibandingkan
sumbangan devisa dari sub sektor
perkebunan, yakni hanya sebesar US$
14,66 juta. Komoditas utama
peternakan yang diekspor ke India
adalah kulit & jangat.
Sementara, total nilai ekspor sub
sektor hortikultura ke India pada bulan
Januari - Desember 2013 sebesar US$
8,03 juta dengan komoditas utama
cabe. Komoditas sub sektor tanaman
pangan yang diekspor ke India adalah
beras sebesar US$ 38 ribu. Komoditas
pertanian utama yang diekspor ke India
pada periode Januari – Desember 2013
secara rinci disajikan pada Tabel 4.
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Tabel 4. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke India, Januari - Desember 2013
NoSub Sektor
/KomoditasVolume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 517 2841 Beras 108 382 Gandum/meslin 94 9
3 Lainnya 315 237B. Hortikultura 1,932 8,0281 Cabe 447 4,2732 Turmeric 651 6253 Jahe 181 1344 Lainnya 653 2,996C. Perkebunan 6,200,548 5,074,1341 Kelapa Sawit 5,937,226 4,518,1632 Karet 144,489 361,1453 Gambir 14,114 32,3324 Kopi 18,292 32,3385 Pinang 35,481 28,0666 Lainnya 86,427 130,156D. Peternakan 785 14,6611 Kulit dan Jangat 718 11,4632 Obat Hewan 0.90 13 Lainnya 65 3,197
PERTANIAN 6,203,781 5,097,107Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Negara tujuan ekspor komoditas
pertanian kedua adalah China, dimana
sub sektor perkebunan kembali
memberikan kontribusi nilai ekspor
terbesar mencapai US$ 3,7 milyar.
Komoditas utama sub sektor
perkebunan yang diekspor ke China
adalah kelapa sawit yang mencapai US$
2,11 milyar dan karet sebesar US$ 1,31
milyar. Komoditas perkebunan lainnya
yang juga banyak diekspor ke China
adalah kelapa dan kakao walaupun
dalam jumlah yang tidak terlalu besar,
yakni masing-masing sebesar US$ 89,33
juta dan US$ 49,58 juta. Sementara,
ekspor komoditas sub sektor lainnya
relatif lebih kecil dibandingkan dengan
ekspor komoditas perkebunan. Ekspor
sub sektor tanaman pangan ke China
hanya menyumbang devisa Indonesia
sebesar US$ 37,95 juta dengan
komoditas utamanya adalah ubi kayu
serta gandum/meslin masing-masing
sebesar US$ 30,75 juta dan US$ 4,74
juta. Sub sektor peternakan
menyumbang devisa dari ekspor ke
China dengan urutan berikutnya, yakni
sebesar US$ 30,35 juta, dengan
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9
komoditas utamanya adalah kulit dan
jangat serta lemak. Komoditas
hortikultura yang diekspor ke China
mencapai US$ 12,99 juta dengan
komoditas utamanya adalah nenas,
pisang dan salak masing-masing sebesar
US$ 2,48 juta, US$ 1,6 juta dan US$
1,46 juta. Komoditas pertanian utama
yang diekspor ke China pada periode
Januari - Desember 2013 secara rinci
tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke China, Januari - Desember 2013
No Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 134,503 37,9491 Ubi Kayu 120,503 30,7502 Gandum/Meslin 11,020 4,7393 Jagung 2,240 7964 Lainnya 740 1,664B. Hortikultura 10,454 12,9921 Pisang 3,052 1,5952 Nenas 2,595 2,4793 Salak 747 1,4554 Lainnya 4,059 7,463C. Perkebunan 3,960,174 3,703,9291 Kelapa Sawit 3,110,619 2,109,6152 Karet 511,700 1,307,4003 Kelapa 156,112 89,3324 Kakao 20,275 49,5845 Lainnya 161,468 147,998D. Peternakan 12,522 30,3531 Kulit dan Jangat 1,327 19,7562 Lemak 10,109 7,3223 Daging binatang melata 755 8014 Lainnya 331 2,473
PERTANIAN 4,117,653 3,785,223Sumber: BPS, diolah Pusdatin
IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA
Mitra dagang komoditas pertanian
Indonesia diantaranya adalah Australia,
Amerika Serikat dan China. Australia
merupakan negara utama yang
mengirimkan komoditas pertaniannya
ke Indonesia. Nilai impor komoditas
pertanian yang berasal dari Australia
pada bulan Januari - Desember 2013
mencapai US$ 2,52 milyar atau 19,82%
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
dari total impor komoditas pertanian
Indonesia. Negara asal impor komoditas
pertanian berikutnya adalah Amerika
Serikat dengan nilai ekspor ke Indonesia
sebesar US$ 2,29 milyar atau
berkontribusi sebesar 17,96% dan China
sebesar US$ 1,21 milyar atau 9,48%.
Negara lainnya yang mengekspor
komoditas pertaniannya ke Indonesia
adalah India, Brazil, Thailand, Vietnam
Kanada, Selandia Baru, dan Malaysia.
Negara asal impor komoditas pertanian
Indonesia selama periode Januari –
Desember 2013 secara lengkap tersaji
pada Tabel 6 dan Gambar 5.
Tabel 6. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia, Januari - Desember 2013
Gambar 5. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia,
Januari - Desember 2013
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11
Komoditas yang banyak diimpor
dari Australia pada Januari - Desember
2013 adalah komoditas tanaman
pangan, dan utamanya adalah impor
gandum/meslin sebesar US$ 1,41
milyar. Urutan berikutnya berasal dari
impor komoditas peternakan yang
mencapai US$ 815,08 juta, utamanya
adalah sapi hidup sebesar US$ 338,4
juta, daging lembu US$ 171,49 juta
serta susu dan kepala susu US$ 123,23
juta. Berikutnya adalah komoditas
perkebunan sebesar US$ 214,97 juta,
dengan komoditas utama adalah kapas
dan gula tebu masing-masing sebesar
US$ 195,03 juta dan US$ 15,01 juta.
Total impor komoditas hortikultura
sebesar US$ 87,13 juta, utamanya
adalah komoditas anggur, kacang vigna,
kentang, dan polong-polongan masing-
masing sebesar US$ 34,4 juta, US$
10,99 juta, US$ 9,34 juta dan US$ 9,21
juta. Komoditas utama yang diimpor
dari Australia pada periode Januari –
Desember 2013 secara rinci tersaji pada
Tabel 7.
Tabel 7. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Australia, Januari - Desember 2013
No.Sub Sektor
/KomoditasVolume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 3,838,910 1,406,134
1 Gandum/Meslin 3,838,576 1,405,436
2 Kedelai 149 291
3 Lainnya 185 408
B. Hortikultura 63,633 87,134
1 Kentang 13,259 9,338
2 Polong-polongan 12,383 9,210
3 Anggur 11,812 34,399
4 Kacang Vigna 10,390 10,993
6 Lainnya 15,789 23,195
C. Perkebunan 120,581 214,970
1 Kapas 89,156 195,027
2 Gula Tebu 30,803 15,011
3 Kakao 351 2,500
4 Lainnya 272 2,432
D. Peternakan 366,997 815,076
1 Sapi Hidup 130,021 338,399
2 Daging Lembu 37,297 171,489
3 Susu dan Kepala Susu 29,411 123,234
4 Lainnya 170,268 87,896
PERTANIAN 4,390,121 2,523,315Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Amerika Serikat menduduki
peringkat kedua sebagai negara yang
banyak melakukan ekspor ke Indonesia
pada periode bulan Januari - Desember
2013. Nilai impor sub sektor tanaman
pangan Indonesia dari Amerika Serikat
mencapai US$ 1,24 milyar dengan
komoditas paling banyak diimpor
adalah komoditas kedelai sebesar US$
1,02 milyar. Disusul komoditas
gandum/meslin sebesar US$ 198,3 juta.
Impor komoditas peternakan dari
Amerika Serikat mencapai US$ 551,1
juta dengan komoditas utama susu dan
kepala susu sebesar US$ 215,12 juta.
Selanjutnya, impor komoditas
perkebunan dari negara ini sebesar US$
335,14 juta dengan komoditas utama
kapas sebesar US$ 264,23 juta.
Sementara impor komoditas
hortikultura dari negara ini sebesar US$
161,68 juta dengan komoditas utama
apel dan anggur masing-masing sebesar
US$ 44,62 juta dan US$ 40,05 juta.
Komoditas pertanian utama yang
diimpor dari negara Amerika Serikat
pada periode Januari - Desember 2013
secara rinci disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Amerika Serikat, Januari - Desember 2013
No. Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000)
A. Tanaman Pangan 2,213,679 1,238,8811 Kedelai 1,643,889 1,018,353 2 Gandum/Meslin 539,119 198,295 3 Lainnya 30,671 22,233 B. Hortikultura 96,645 161,6791 Apel 31,525 44,621 2 Anggur 13,359 40,049 3 Kentang 25,809 26,830 4 Jeruk 8,862 14,816 6 Lainnya 17,090 35,364 C. Perkebunan 135,677 335,1351 Kapas 126,544 264,225 2 Tembakau 7,955 63,702 3 Lainnya 1,178 7,208 D. Peternakan 360,821 551,1021 Susu dan Kepala Susu 57,382 215,120 2 Mentega 25,939 47,400 3 Keju dan dadih Susu 4,934 21,481 4 Lainnya 272,565 267,101
PERTANIAN 2,806,822 2,286,797Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13
V. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA TUJUAN/ASAL
Ekspor utama komoditas
pertanian Indonesia bulan Januari –
Desember 2013 meliputi
gandum/meslin (tanaman pangan),
nenas (hortikultura), kelapa sawit dan
karet (perkebunan), kulit dan jangat
serta susu dan kepala susu
(peternakan). Ekspor gandum meslin
dengan wujud olahan/segar senilai US$
49,63 juta dengan tujuan utamanya
adalah Philipina sebesar US$ 14,88 juta,
dan Timur Leste sebesar US$ 7,46 juta.
Pada sub sektor hortikultura, komoditas
nenas merupakan komoditas andalan
ekspor Indonesia dengan tujuan
utamanya adalah Amerika Serikat
sebesar US$ 43,5 juta.
Kelapa sawit merupakan
komoditas unggulan perkebunan
banyak diekspor ke India diikuti China.
Nilai ekspor kelapa sawit ke India
mencapai US$ 4,52 milyar, China senilai
US$ 2,11 milyar dan Belanda senilai US$
1,48 milyar. Disamping itu juga diekspor
ke Pakistan dan Italia. Komoditas
perkebunan lainnya yang juga
menopang surplus neraca perdagangan
adalah karet, dengan negara tujuan
utamanya adalah Amerika Serikat
senilai US$ 1,56 milyar, China senilai
US$ 1,31 milyar, dan Jepang senilai US$
1,09 milyar.
Kulit dan jangat merupakan
komoditas unggulan peternakan yang
banyak diekspor, dan sebagian besar
ditujukan ke Hongkong senilai US$
35,08 juta dan Vietnam senilai US$ 24,4
juta. Komoditas lainnya menopang
surplus neraca perdagangan adalah
susu dan kepala susu, dengan negara
tujuan utamanya adalah Malaysia
senilai US$ 20,38 juta, Algeria senilai
US$ 14,98 juta, dan Singapura senilai
US$ 7,88 juta. Ekspor komoditas utama
pertanian Indonesia ke negara tujuan
secara rinci tersaji pada Tabel 9.
Dari sisi impor, selama bulan
Januari – Desember tahun 2013,
komoditas pertanian yang dominan
diimpor untuk masing-masing sub
sektor adalah gandum/meslin (tanaman
pangan), bawang putih dan apel
(hortikultura), kapas dan tembakau
Buletin Triwulanan Ekspor Impor Volume VI No1 Tahun 2014
14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
(perkebunan) serta susu dan kepala
susu (peternakan). Impor
gandum/meslin Indonesia pada bulan
Januari – Desember 2013 senilai US$
2,65 milyar, dengan pemasok utama
adalah Australia sebesar US$ 1,41
milyar.
Bawang putih dan apel
merupakan komoditas hortikultura
yang banyak diimpor oleh Indonesia,
dimana negara pemasok utamanya
adalah China. Bawang putih dipasok
dari China sebesar US$ 374,5 juta dan
apel senilai US$ 123,5 juta. Negara-
negara berikutnya yang memasok
bawang putih ke Indonesia adalah
Amerika Serikat, India, Jerman dan
Perancis. Sementara, negara lainnya
sebagai pemasok apel adalah Amerika
Serikat, Selandia Baru, Austria dan
Afrika Selatan.
Komoditas perkebunan yang
banyak diimpor Indonesia selama bulan
Januari - Desember 2013 adalah kapas
yang mencapai US$ 1,35 milyar. Kapas
diimpor oleh Indonesia sebagian besar
berasal Amerika Serikat senilai US$
264,23 juta. Negara berikutnya sebagai
pemasok kapas ke Indonesia adalah
Brazil, Australia, Yunani dan India.
Tembakau merupakan komoditas
perkebunan yang juga banyak diimpor.
Pada periode Januari – Desember 2013
nilai impor tembakau mencapai US$
627,3 juta. Negara pemasok terbesar
tembakau ke Indonesia adalah China
yaitu sebesar 250,49 juta. Negara
lainnya yang memasok tembakau
adalah Turki, Brazil, Amerika Serikat
dan Itali.
Impor komoditas peternakan pada
periode Januari - Desember tahun 2013
sebesar US$ 904,98 juta adalah susu
dan produk susu susu dan kepala susu.
Pemasok utama komoditas ini adalah
Selandia Baru senilai US$ 261,6 juta,
Amerika Serikat senilai US$ 215,12 juta
dan Australia senilai US$ 123,23 juta.
Negara lainnya pemasok susu dan
kepala susu adalah Belgia dan Jerman.
Ekspor dan impor beberapa
komoditas utama pertanian Indonesia
menurut negara tujuan/asal pada
periode bulan Januari – Desember
tahun 2013 secara rinci disajikan pada
Tabel 9.
Buletin Triwulanan Ekspor Impor
Volume VI Nomor 1 Tahun 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15
Tabel 9. Ekspor dan impor komoditas utama pertanian Indonesia menurut negara tujuan/asal, Januari - Desember 2013
Volume
(Ton)
Nilai
(US$ 000)
Volume
(Ton)
Nilai
(US$ 000)
Gandum/Meslin 95,015 49,629 Gandum/Meslin 7,063,485 2,652,108
Philippina 26,608 14,883 Australia 3,838,576 1,405,436
Timor Leste 13,434 7,462 Kanada 1,378,585 551,268
Thailand 9,506 5,279 Amerika Serikat 539,119 198,295
Korea Selatan 9,496 5,156 India 442,393 146,008
China 11,020 4,739 Ukraina 314,461 90,233
Lainnya 24,952 12,111 Lainnya 550,352 260,867
Nenas 174,096 157,444 Bawang Putih 446,577 376,773
Amerika Serikat 50,965 43,496 China 445,925 374,496
Spanyol 16,702 18,098 Amerika Serikat 357 1,759
Belanda 18,869 17,954 India 208 158
Argentina 11,389 9,752 Jerman 10 97
Jerman 10,925 7,656 Perancis 5 78
Lainnya 65,246 60,488 Lainnya 73 185
Kelapa Sawit 25,795,383 17,677,358 Apel 131,665 179,119
India 5,937,226 4,518,163 China 93,738 123,504
China 3,110,619 2,109,615 Amerika Serikat 31,525 44,621
Belanda 3,018,085 1,477,966 Selandia Baru 3,841 6,619
Pakistan 1,108,563 828,044 Austria 598 1,572
Italia 1,038,693 802,721 Afrika Selatan 1,101 1,193
Lainnya 11,582,198 7,940,848 Lainnya 861 1,611
Karet 2,701,995 6,906,952 Kapas 673,821 1,348,840
Amerika Serikat 609,774 1,563,789 Amerika Serikat 126,544 264,225
China 511,700 1,307,400 Brazil 131,153 263,213
Jepang 425,869 1,091,046 Australia 89,156 195,027
Korea Selatan 147,308 378,584 Yunani 43,744 86,150
India 144,489 361,145 India 33,160 62,262
Lainnya 862,854 2,204,989 Lainnya 250,065 477,962
Kulit dan Jangat 7,480 130,481 Tembakau 121,218 627,301
Hong Kong 2,287 35,084 China 53,728 250,488
Vietnam 816 24,396 Turki 7,955 63,702
China 1,327 19,756 Brazil 6,724 51,018
India 718 11,463 Amirika Serikat 9,113 48,630
Malaysia 491 10,425 Itali 5,707 29,385
Lainnya 1,840 29,357 Lainnya 37,990 184,078
Susu dan Kepala Susu 36,946 72,994 Susu dan Kepala Susu 221,247 904,983Malaysia 6,168 20,380 Selandia baru 61,056 261,604
Algeria 3,567 14,983 Amerika Serikat 57,382 215,120
Singapura 7,813 7,879 Australia 29,411 123,234
Nigeria 4,312 6,375 Belgia 14,716 53,381
Vietnam 1,782 6,021 Jerman 8,425 40,674
Lainnya 13,304 17,356 Lainnya 50,257 210,970Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Komoditas/Negara Tujuan
Ekspor
Komoditas/Negara Asal
Impor