Buletin PTPN 12 Edisi 14

28
1 -buletin ptpn12

Transcript of Buletin PTPN 12 Edisi 14

Page 1: Buletin PTPN 12 Edisi 14

1-buletin ptpn12

Page 2: Buletin PTPN 12 Edisi 14

2-buletin ptpn12

Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.

Dewan RedaksiPembina:

DireksiPemimpin Umum/ Penanggung Jawab:

Sekretaris PerusahaanPemimpin Redaksi:

Yudo SyafrullahDewan Redaksi:

Deddy W Cahyono, Hening Indra L, Wisnuaji GP, Vitalis AK,

Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra, Indra Pambudi R, Dian YR,

Fatma YR, Gito IrantonoDistributor Wilayah

Sumar Hariyanto, Sumadi Alamat Redaksi:

Bagian Sekretaris PerusahaanKantor Direksi PTPN XII

(Sub Bidang Humas)Jl. Rajawali 44 Surabaya

Telp. 031-3524893 ext. 215Faks. 031-3534389

Website: www.ptpn12.com

Email: [email protected]

Daftar Isi.........................

Belumlah hilang di ingatan kita bersama saat ground breaking pembangunan PG Glen-more pada tanggal 12/12/12. Ber bagai kesulitan dan proses yang rumit dalam

meyakinkan pihak perbankan, akhirnya saat ini pembangunan Pabrik Gula Glenmore telah menca-pai 85%. Diharapkan pada tanggal 1 Agustus 2016, PG Glenmore akan melaksanakan giling perdana. Rencana Presiden Jokowi akan hadir dalam acara peresmian PG yang termodern diantara Pabrik Gula milik BUMN ini. Kita, sebagai warga PTPN XII turut merasakan kegembiraan dan kebanggaan itu, bila

benar-benar Jokowi bisa hadir. PG Glenmore adalah wujud dari rencana Ke-menterian BUMN yang akan mendirikan Pabrik Gula dengan Tingkat Kandun-gan Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Nanti nya, PG Glenmore turut ambil bagian dalam mewujudkan Kemandirian Pa ngan (gula). Dengan kapasitas terpasang saat ini 6000 TCD (bisa dikembangkan hingga 10.000 TCD), maka akan me-nyumbang gula kurang lebih 100.000 ton gula per tahun. Kebutuhan nasional sebanyak 5 (lima) juta ton gula.

Tak Terasa…Masih lekat dalam ingatan kita saat diadakan peletakan batu pertama

pembangunan Gedung Instalasi Rawat Inap RS Kaliwates tanggal 25 Juli 2015. Gedung yang terdiri dari 3 lantai ini pada tanggal 27 Mei 2016 telah diresmikan oleh petinggi di lingkungan PTPN XII, yaitu oleh Musliar Kasim (Komut PTPN XII), Irwan Basri (Dirut PTPN XII), Bambang Widjanarko (Komisaris PT RN Me-dika) dan I Wayan Sulianta (Direktur PT RN Medika). Gedung 3 lantai ini mem-punyai 51 kamar dengan 61 tempat tidur, sehingga RS Kaliwates mempunyai total 79 kamar dan 110 tempat tidur.

Tak terasa…Saat ini kita sudah memasuki bulan Suci Ramadhan 1437 H dan sebentar

lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1437 H. Kami segenap pengelola ­buletin­ptpn12 mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437 H, mohon maaf lahir dan batin bila ada hal-hal yang kurang berkenan, baik disengaja ataupun tidak di-sengaja.

Tak terasa…Kita sudah menapak separuh perjalanan sang waktu tahun 2016. Banyak

hal yang sudah kita capai, namun juga masih banyak hal yang masih harus dicapai. Ada target yang terlampaui, ada yang tidak tercapai. Tentu, masih ada waktu untuk menutup lobang-lobang target yang tidak tercapai. Diperlukan kreativitas, inovasi dan kerja keras untuk mencapainya.

Pembaca buletin­ptpn12­yang budiman,Kembali buletin­ ptpn12­ mengangkat tema PG Glenmore dan persiapan

menjelang giling, karena PG Glenmore merupakan pertaruhan (yang telah di-perhitungkan matang-matang) kita bersama. Semoga PG Glenmore berjalan se-suai harapan kita bersama. Buletin­ptpn12­juga mengangkat profil Kebun, yang tentunya dapat menjadi pembanding (benchmark) bagi kebun-kebun lain. Serta pernak-pernik kegiatan di kebun yang membuat hidup kita lebih hidup.

Oh ya, pada pertengahan April 2016 telah terjadi pergantian pucuk pimpi-nan Holding PT Perkebunan Nusantara, dari pejabat lama Bagas Angkasa, di-gantikan nahkoda baru Elia Massa Manik dari Bank BNI yang sebelumnya dari PT Elnusa Tbk. Bagas Angkasa dipercaya sebagai komisaris PT Timah Tbk.

Selamat menikmati sajian buletin­ptpn12.­Salam SPIRIT. Tumbuh, Lestari dan Bermakna.

Herry PurwantoPemimpin Umum

TAK TERASA

Maret - Mei 2016, Edisi 14Dari Redaksi

01 - Cover

02 - Dari Redaksi: Tak Terasa

03 - 05 Laporan Utama: - Menyongsong Beroperasinya PG Glenmore Agustus 2016

06-09 Profil Kebun- Kebun Glantangan Genjot Produksi Karet 1.175 Ton- Kebun Mumbul Berupaya Optimalkan Lahan

10-11 Ekspos- Direksi PTPN XII dan SPBUN PTPN XII Tandatangani PKB 2016-2017- SPBUN PTPN XII Dukung Peningkatan Kinerja Perusahaan- Kopkar PTPN XII Pasarkan Produk Anggota

Suplemen

12 - 13 Opini- Masa Pensiun - Membangun Rasa Memiliki Karyawan

14 - 17 Dari Kebun ke Kebun - Kebun Bantaran Raih Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja- Kebun Kalikempit Kinerja Kopkar Gemilang Kian Kinclong- Kebun Wonosari Kopkar Kebun Wonosari Raih SHU Rp313 Juta- Kebun Pasewaran Bupati Banyuwangi Lihat Fasilitas Kebun- Kebun Banjarsari Pengobatan Katarak dan Pterigium Secara Gratis- Kebun Banjarsari Pemeriksaan Pap Smear Mandiri Diikuti 31 Orang- Kebun Pancursari Gelar Lomba Bulu Tangkis “Ganti Pasangan”- Akan Kembangkan E-procurement, PT Vale Indonesia Benchmark ke PTPN XII

18-19 - Wisata- Menuju Wajah Baru Wonosari

24 - KunkerKunjungan Kerja Direktur Utama Holding PTPN III (Persero)

Page 3: Buletin PTPN 12 Edisi 14

3-buletin ptpn12

Perkembangan tersebut akan meningkatkan kinerja PTPN XII yang beberapa tahun terakhir mengalami masa-masa yang

berat akibat merosotnya harga komo-ditas perkebunan, khususnya karet, di pasar internasional. Karena itu, PG Glenmore ibarat bayi montok yang kelahirannya sangat ditunggu-tunggu karena dapat membahagiakan semua pihak.

Mendekati commissioningSejak proyek PG Glenmore di Kab.

Banyuwangi mulai dikerjakan pada 26 September 2013 oleh kontraktor PT Rekayasa Industri dan PT Weltes, pro-gres-nya hingga akhir Mei tahun ini ter-catat mencapai 84,456%. Pengerjaan pabrik sempat terhenti 13 bulan sebab menunggu pencairan dana kredit dari perbankan.

“Progres pembangunan PG Glenmore

terus berjalan dan dievaluasi setiap Rabu, kini telah mendekati tahap pre­commis­sioning. Diperkirakan PG Glenmore siap giling perdana awal Juli 2016 atau lebih cepat dari jadwal semula awal Agustus 2016,” ujar Arifin Said, Manajer Proyek PG Glenmore, di kantornya, belum lama ini.

Dia menjelaskan, pengerjaan pabrik tahap demi tahap selama ini dapat di-lalui dengan baik, dimana pertengahan Mei memasuki tahap individual­ test­boiler,­steam­turbin, dan generator. Lan-tas pada Juni akan dilakukan penyem-purnaan seluruh peralatan untuk per-siapan general steam­test,­selanjutnya memasuki tahap commissioning.

Yang dimaksud commissioning­ada-lah mencoba PG untuk melakukan gi-ling sesuai kapasitas yang dikehendaki selama enam hari berturut-turut. Tang-gung jawab selama commis­sioning­ada di tangan kontraktor sebelum pengo-perasiannya diserahkan pemilik pabrik (PT IGG).

Hampir pasti Pabrik Gula Glenmore akan melakukan giling perdana selambat-lambatnya pada awal Agustus mendatang, dengan kapasitas 6.000 ton tebu per hari (ton cane per day/TCD). Pembangunan fisik PG yang dikelola PT Industri Gula Glenmore (anak perusahaan PTPN XII dan PTPN XI) itu hingga akhir Mei tahun ini telah mencapai 84,456%. Sedangkan ketersediaan bahan baku tebu pun telah mencukupi yakni seluas 6.833,17 ha, dengan produksi tertinggi 1.049 kuintal/ha.

Laporan UtamaEdisi 14, Maret - Mei 2016

MENYONGSONG BEROPERASINYA PG GLENMORE AGUSTUS 2016

PG Glenmore: Perkembangan pembangunan per 3 Mei 2016 (foto: dok. Humas/TI)

Page 4: Buletin PTPN 12 Edisi 14

4-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Laporan Utama

“Selama commissioning, seluruh persyaratan efisiensi pabrik harus di-penuhi. Apabila gagal, maka dilakukan commissioning lagi hingga tiga kali se-belum kontraktor menyerahkannya ke pemilik pabrik,” lanjut Arifin.

PG Glenmore dirancang berkapasi-tas giling 6.000 TCD dengan masa giling selama 107 hari. Total produksi gula mencapai 60.000 ton.

Berdasarkan kalkulasi, kata Arifin, harga pokok produksi (HPP) gula PG Glen-more tercatat Rp5.000/kg bila de ngan hilirisasi dan Rp5.500/kg tanpa hili risasi, sesudah dikurangi pembayaran bunga bank dan keperluan lain-lain.

Menurut dia, selama musim giling tahun pertama PG tersebut akan memroduksi gula dan pupuk organik. Selanjut nya pada musim giling tahun kedua pada 2017 akan menghasil-kan pula produk sampingan berupa ethanol, karena dirancang sebagai PG modern. Dengan demikian, nilai tam-bahnya cukup besar.

Bahan baku tebu cukupFaktor penting dalam pengoperasian

PG adalah ketercukupan bahan baku tebu. Untuk keperluan tersebut, jauh-jauh hari PTPN XII telah menyediakan areal tebu dan tanaman berbatang ma-nis itu dikembangkan di lahan-lahan berdekatan dengan lokasi PG Glenmore dengan dukungan teknologi budidaya sesuai kondisi lahan.

Sebagian lahan di beberapa kebun PTPN XII sebenarnya telah lama diman-faatkan untuk tanaman tebu, dan hasil

tebangannya dipasok ke sejumlah PG milik perusahaan lain. Penanaman tebu diperluas lagi menyusul didirikannya PG Glenmore, diantaranya mengkon-versi tanaman kakao dan karet.

Data di Bagian Tanaman Semusim PTPN XII menunjukkan, areal tebu sela-ma 2015 mencapai 6.833,17 ha. Tana-man tebu seluas itu berada di 20 kebun dan dikembangkan secara swakelola. Varietas tebu dipilih sesuai kecocokan lahan seperti BL, PS 862, PS 881, PS 862, PS 851, PSJK 922, dan lainnya lagi.

Berdasarkan RKAP tebu 2016, tak-sasi produktivitas berkisar 802 kuintal – 1.049 kuintal/ha. Kebun-kebun yang berdekatan dengan lokasi PG Glenmore tergolong tinggi produktivitasnya se-

perti Kebun Kalirejo sebanyak 1.049 ku/ha, Kebun Kalisepanjang 1.043 ku/ha, Kebun Kalikempit 904 ku/ha, Kebun Kalitelepak 987 ku/ha, Kebun Jatirono 825 ku/ha.

Konsultan Tebu PTPN XII Suyoto Hadisaputro menjelaskan, upaya pec-nyediaan bahan baku tebu bagi PG Glenmore telah dilakukan setahun lalu, melalui pola intensifikasi dan ekstensi-fikasi.

“Hamparan lahan yang berdekatan dengan lokasi PG Glenmore terutama di wilayah Kebun Kalirejo berpotensi dikembangkan untuk tanaman tebu, tetapi berpasir dan berbatu. Untunglah terdapat sumber air dengan debit 800 m3/jam, sehingga kendala dapat dia-tasi,” paparnya.

Suyoto menambahkan, pengem-bangan lahan tebu perlu didukung ketersediaan air, maka dibangunlah embung dan waduk di Kebun Kalirejo. Pengolahan tanah pun dikembangkan melalui perbaikan juringan agar batang tebu tidak mudah tumbang. Selain itu, dilakukan perbaikan kualitas bibit tebu, sehingga umur panennya hanya satu tahun.

“Kami menganjurkan agar kebersih-an kebun selalu dijaga saat tebu ber-umur 3,5 bulan karena merupakan fase kritis pertumbuhan tebu. Untuk itu, gulma harus dibersihkan dengan herbisida sebelum bermunculan meng-ganggu tebu muda,” tuturnya.

Pertumbuhan tebu di sekeliling PG Glenmore tergolong bagus dan sudah bisa ditebang pada Juni dan Juli men-datang dengan protas 1.000 ku/ha.

Process House/Boiling Station PG Glenmore (foto: dok. Humas)

Optimalisasi produksi: Karyawan mengklethek tebu di Kebun Kalirejo (foto: dok. Humas)

Page 5: Buletin PTPN 12 Edisi 14

5-buletin ptpn12

Laporan UtamaEdisi 14, Maret - Mei 2016

Menurut Suyoto, di waktu lalu pro-tas tebu di Kab. Banyuwangi cukup rendah yakni 500 ku/ha, kemudian me-ningkat menjadi 800 ku – 1.000 ku/ha setelah dikembangkan secara intensifi-kasi dan ekstensifikasi.

Hamparan tanaman tebu di sejum-lah kebun PTPN XII di Kab. Banyuwangi dan Kab. Jember menyongsong giling perdana PG Glenmore tampak subur dengan ukuran batang cukup tinggi. Di sela-sela kebun tebu telah disiapkan infrastruktur jalan menuju lokasi PG Glenmore.

Manajer Kebun Kalirejo Eri Warman menyebutkan, pihaknya telah menyiap-kan areal tebu tahun tanam 2015-2016 seluas 1.092,02 ha, diantaranya yang siap panen seluas 878,51 ha dengan protas per hektar berkisar 971 ku-1.049 ku. Rendemennya diperkirakan 9%.

“Untuk rencana panen tebu, kami mengikuti jadwal giling PG Glenmore. Bila penebangannya dilakukan Juni mendatang, kami pun siap,” tuturnya.

Eri menjelaskan bahwa rencana areal tanam tebu di Kebun Kalirejo telah dibuat, dimana untuk tahun ta-nam 2016-2017 disiapkan 1.532 ha, bahkan akan menambah lagi menjadi 1.700 ha dengan mengkonversi pohon-pohon karet tahun tanam 1997 serta kakao.

“Kendati kami merupakan pemain

baru di bidang penanaman tebu, tetapi kami telah berpengalaman selama tiga tahun dan sudah mengikuti pelatihan serta studi banding, maka pertumbuh-an tebu di kebun kami sangat bagus,” ungkapnya.

Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku tebu PG Glenmore, Kebun Kali-sepanjang juga memperluas tanaman tebu dengan mengkonversi tanaman karet dan kakao.

“Areal tebu untuk tahun tanam 2015 di kebun kami terealisasi 741 ha dengan protas 1.067 ku/ha. Sedangkan tahun tanam 2016 seluas 941 ha,” ujar Mulyadib, Manajer Kebun Kalisepan-jang, tatkala ditemui di kebunnya, be-lum lama ini.

Berbagai upaya pencapaian produk-tivitas tebu telah dilakukan meliputi pembangunan populasi produksi (anta-ra lain pengolahan tanah secara optimal dan perbaikan drainase dan lingkungan tumbuh tebu), optimalisasi produksi (tanam tepat waktu sesuai tingkat ke-masakan tebu, pemupukan berimbang dan tepat waktu, klenthek tebu). Selain itu, pengamanan potensi produksi pun diperhatikan seperti perbaikan tata cara tebang dan pengawasan tebang muat angkut (TMA) secara cermat, pengadaan dan penyediaan akomodasi tenaga tebang yang cukup.

Menurut dia, areal tebu di Kebun

Kalisepanjang yang siap tebang guna mendukung musim giling tahun per-tama PG Glenmore seluas 775 ha. Untuk mengangkut tebu menuju PG Glenmore telah dibuatkan main road sepanjang 5 kilometer dengan lebar 9 meter, guna menghindari perkampung-an dan jalan raya.

“Bila mengangkut tebu melewati jalan perkampungan berisiko kena komplain masyarakat, maka membuat jalan sendiri. Lagi pula melewati jalan baru ini lebih dekat ke PG Glenmore,” ungkap Mulyadib.

Setelah berulang kali melihat pro-gres pengerjaan PG, Sekretaris Perusa-haan PTPN XII Herry Purwanto optimis-tis PG Glenmore dapat memulai giling perdana sesudah berlangsungnya Hari Raya Idul Fitri mendatang atau selam-bat-lambatnya awal Agustus.

“Melihat perkembangan proyek PG Glenmore dan kesiapan bahan baku tebu, maka diyakini pabrik terse-but dapat memulai giling sesuai jad-wal yakni selambat-lambatnya awal Agustus mendatang,” ujarnya.

Beroperasinya PG modern di Jawa Timur itu tidak hanya berdampak posi-tif bagi peningkatan kinerja PTPN XII di tahun-tahun mendatang, tetapi seka li-gus mendukung program swasembada gula yang telah dicanangkan peme-rintah. (hil/yos)Optimalisasi produksi: Karyawan mengklethek tebu di Kebun Kalirejo (foto: dok. Humas)

Hamparan tanaman tebu Kebun Kalirejo mengelilingi PG Glenmore (foto: dok. Humas/TI)

Page 6: Buletin PTPN 12 Edisi 14

6-buletin ptpn12

Perannya sebagai penyedia la-pangan kerja di wilayah pede-saan pun telah nyata. Kebun Glantangan yang memiliki

enam afdeling dan satu pabrik karet itu sejauh ini menyerap 961 karyawan. Jumlah itu belum mencakup tenaga borongan yang mendukung kegiatan penanaman, pemeliharaan tanaman maupun produksi.

Ditinjau dari sejarahnya, Kebun Glantangan telah beroperasi hampir satu abad lalu dan beberapa kali ber-ganti pengelola. Diawali pada tahun 1919-1957 NV­ Mij­ Tot­ Exploitatie­ der­Verenigde Mayanglanden mengelola dua kebun masing-masing Kebun Wonojati dan Kebun Glantangan. Ketika itu Kebun Wonojati meliputi Afdeling Wonojati, Sumber Waringin, Pabrik Karet, dan Pabrik Kopi. Sedangkan Kebun Glantangan meliputi Afdeling Kalimayang, Bajingonjur, Kalibajing, Curah Jambe, Pabrik Karet, Pabrik Kopi.

Kedua kebun tersebut lantas dikelo-la oleh PPN Baru Prae Unit Budidaya B pada tahun 1957-1960, kemudian pada tahun 1960-1963 dikelola PPN Kesatu-an Jatim VII.

Sesudah status pengelolanya sem-pat berganti beberapa kali dan dilaku-kan penggabungan dua kebun menjadi Kebun Glantangan, dalam kurun tahun 1972-1996 status pengelola kebun tersebut menjadi PT Perkebunan XXVI (persero). Kemudian sejak 11 Maret 1996 hingga kini dikelola PT Perkebun an

Nusantara XII yang merupa kan peng-gabungan dari PTP XXIII, PTP XXVI, PTP XXIX.

Karet sebagai andalanMenurut Manajer Kebun Glan ta ng-

an, Anis Febriantomo, tanaman kebun tersebut kini didominasi karet yakni mencapai 41,3% atau seluas 1.265,12 ha dari areal konsesi 3.064,25 ha. Ada-pun areal produktifnya seluas 2.210,31 ha dan masih ada areal fasilitas umum seluas 85,47 ha dan areal nonproduktif 768,47 ha.

Dari areal tanaman karet seluas itu didominasi oleh tanaman menghasil-kan (TM) kategori muda berusia 6-10 tahun dan dewasa umur 11-21 tahun. Sedangkan areal potensial lainnya merupakan areal tebu seluas 372,35 ha atau 12,2%, aneka kayu 11,7% dengan luasan 359,86 ha.

Untuk menunjang percepatan pe-

ngolahan getah karet, di kebun ini ter-dapat pabrik karet berkapasitas 4,5 ton per hari.

“Kami terus mengupayakan pe-ningkatan produksi karet sebab kon-tribusi karet mencapai Rp23 miliar terhadap total revenue kebun kami sebesar Rp45 miliar pada tahun 2015. Tahun ini diupayakan naik lagi,” tu-turnya tatkala ditemui di Kebun Glan-tangan, belum lama ini.

Anis menyebutkan, harga karet kini US$1,7/kg, sedangkan harga po kok produksi (HPP) RSS di Kebun Glan tangan Rp11.000/kg.

“Kami optimistis harga karet dua tahun lagi akan naik, maka produksi karet layak ditingkatkan,” paparnya.

Kebun Glantangan pada tahun 2015 merealisasikan produksi karet 1.143 ton atau 102% dari RKAP, dan tahun ini diproyeksikan naik menjadi 1.175 ton.

“Berdasarkan hitungan kebun, kami

Maret - Mei 2016, Edisi 14Profil Kebun

Kebun Glantangan Genjot Produksi Karet 1.175 Ton

Kebun Glantangan yang mengusahakan tanaman utama karet, tebu, aneka kayu merupakan salah satu kebun andalan PTPN XII. Dari segi penghimpunan laba, kebun yang berlokasi di Kec. Tempurejo, Kab. Jember itu adalah salah satu dari beberapa kebun yang menghimpun laba besar, dimana pada tahun 2015 membukukan laba Rp4,3 miliar. Tahun ini ditargetkan naik menjadi Rp4,5 miliar melalui peningkatan produksi karet menjadi 1.175 ton.

Struktur Organisasi Kebun Glantangan Manajer : Drs. Anis FebriantomoWakil Manajer : Ardi Rajasa, S.P.Asisten AKU : Suryanto, S.E.Staf Tanaman : Dra. Luluk Indah P Asisten Tekpol Pabrik : Djoko SuprayitnoAsisten Tanaman Afdeling Kalimayang : Fahriza K A, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Bajingonjur : Hermawan Setiyanto, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Kalibajing : Selamat Edy Siswandoyo, B.Sc.Asisten Tanaman Afdeling Curahjambe : Djoko Indarjo, S.E.Asisten Tanaman Afdeling Wonojati : PonawiAsisten Tanaman Afdeling Sumber Waringin : Agus SupriyantoKepala BP : Hairul Umam

Jajaran manajemen Kebun Glantangan (foto: dok. Humas)

Page 7: Buletin PTPN 12 Edisi 14

7-buletin ptpn12

Profil KebunEdisi 14, Maret - Mei 2016

tahun lalu membukukan laba Rp4,3 miliar atau peringkat lima kebun de ngan laba tertinggi di PTPN XII. RKAP tahun 2016 ini ditetapkan laba Rp4,5 miliar,” ungkap Anis.

Wakil Manajer Kebun Glantangan Ardi Rajasa mengatakan, komoditas penunjang pendapatan besar di ke-bun tersebut juga terus ditingkatkan khusus nya tebu.

“Tahun lalu areal tanaman tebu di kebun kami seluas 372 ha, untuk tahun ini diperluas lagi menjadi 485 ha untuk dipasok ke Pabrik Gula Glenmore (yang memulai giling perdana pada awal Agustus),” ujarnya.

Demikian pula hortikultura seperti pisang, jeruk, buah naga kuning, se-mangka, melon, terus dikembangkan, diantaranya bekerja sama dengan swasta mengembangkan green­ house. Sedangkan aneka kayu juga menyum-bang pendapatan cukup tinggi.

Ada potensi lain di Kebun Glan-tangan yakni Lapangan Golf Glan-tangan 18­holes­seluas 50 ha. Fasilitas olah raga itu dikomersialkan dengan tarif Rp1,2 juta untuk membership dan nonmembership­ Rp75.000 yang

dikelola sebuah yayasan.Menurut Ardi, untuk mengoperasi-

kan lapangan golf itu ada share­modal dari Pemkab Jember, dan akan segera di-KSO-kan dengan yayasan yang me-ngelolanya. “Sulit kalau kami sendiri yang menangani lapangan golf, karena ini kegiatan komersial yang berbeda dengan mengelola kebun,” paparnya.

Alhasil, manajemen Kebun Glan-tangan tetap fokus mengoptimalkan lahan perkebunan untuk menghasilkan komoditas berorientasi ekspor maupun pasar dalam negeri.

Kepastian karir dan pemberian penghargaan

Guna mengejar produksi tinggi dan kenaikan laba diperlukan kerja tim yang kuat, maka tentu loyalitas karyawan dan produktivitas tenaga kerja sangat diharapkan.

Menurut Anis, guna mencapai tar-get yang ditentukan, para karyawan perlu dimotivasi guna menghasilkan karya terbaik atau prestasi kerja bagi peningkatan nilai tambah kebun. Saat ini jumlah karyawan di Kebun Glan-

tangan sebanyak 961 orang belum ter-masuk tenaga borongan.

“Hal penting yang harus diperhati-kan adalah peningkatan karir kar yawan harus jelas, maka kami membuat sistem sendiri tentang jenjang karir. Ko-munikasi dengan karyawan juga diba-ngun agar lancar,” tuturnya.

Hal penting lainnya yang dikem-bangkan di lingkungan Kebun Glan-tangan ialah karyawan diberikan pelu-ang untuk melakukan berbagai inovasi terkait efisiensi dan produktivitas kerja. Rekayasa ataupun inovasi peralatan produksi itu perlu diapresiasi seba gai penghargaan terhadap temuan-te mu-an yang dihasilkan karyawan.

Beberapa inovasi alat produksi pada proses pengolahan karet kini dapat ditemui di Kebun Glantangan antara lain alat handling karet­sheet, alat pem-bersih perangkat produksi karet, dan sebagainya.

“Sebenarnya pemberian apresiasi terhadap karyawan yang berhasil melakukan inovasi layak dibudayakan di lingkungan PTPN XII. Ini besar man-faatnya untuk memacu kinerja,” Anis menambahkan.

Seperti halnya kondisi kebun pada umumnya, dimana faktor keamanan cukup rawan. Karena itulah, maka manajemen kebun dituntut memiliki kiat-kiat pengamanan agar aset kebun terselamatkan. Dalam hal itu, Anis mengedepankan pendekatan keaman-an secara preventif.

“Tak ditemukan kendala keaman-an kebun, masyarakat di Glantangan enak diajak komunikasi. Kebetulan saya asli orang sini, dan semua tokoh di daerah sini teman saya. Tak ada penjarahan lahan maupun pencuri-an aset kebun,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. (yos/hil)

Keragaan Kebun GlantanganLokasi : Tiga desa (Desa Pondokrejo, Curah Takir, Tempu rejo), Kec. Tempurejo, Kab. Jember.Areal konsesi : 3.064,5 ha.Jenis tanah : Regosol, Aluvial, dan Latosol. pH tanah 6-7.Iklim : Menurut klasifikasi Schmidt­Ferguson termasuk tipe D dengan bulan kering 5-6 bulan biasanya terjadi pada bulan Mei hingga Oktober.Suhu udara : Tertinggi 32o Celcius dan terendah 23o Celcius.Pemanfaatan areal konsesi : Tanaman karet, tebu, kakao, buah, aneka kayu, pembibitan, penghijauan.

Jajaran manajemen Kebun Glantangan (foto: dok. Humas)Anis Febriantomo (foto: dok. Humas)

Handling Karet Sheet (foto: dok. Humas)

Page 8: Buletin PTPN 12 Edisi 14

8-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Profil Kebun

Jika dirunut asal muasalnya, Kebun Mumbul merupakan milik swasta Belanda lantas diambil alih peme-rintah Indonesia pada tahun 1951.

Semula kebun tersebut terdiri dari tiga perkebunan meliputi Perkebunan Mumbul milik NV­Landbouw­­Mattchpy­OUD Djember (LMOD) yang didiri-kan tahun 1705 dengan areal konsesi 15.762.600 Mt2, Perkebunan Dampar milik NV LMOD berdiri tahun 1910 se-luas 12.302.800 Mt2, dan Perkebunan Gunung Mayang milik NV LMOD Mo­yang Landen berdiri tahun 1915 seluas 11.820.700 Mt2.

Seiring berjalannya waktu, ketiga ke-bun induk itu lantas ditangani PTPN XII

dan digabung menjadi Kebun Mumbul. Areal konsesi kebun yang berlokasi di Desa Lengkong, Kab. Jember, itu kini se-luas 3.948,98 ha dengan komoditas uta-ma karet, tebu, aneka kayu, agrowisata, hortikultura, yang tersebar di 11 afdeling.

Lahan seluas itu dimanfaatkan un-

tuk pengusahaan tanaman tebu se-banyak 40% (1.273,82 ha), karet 39% (1.246,39 ha), aneka kayu 13% (424,44 ha), hortikultura, tanaman semusim dan pembibitan 6% (194,7 ha), dan ka-kao edel 2% (65,7 ha).

Me nurut Manajer Kebun Mumbul,

Kebun Mumbul Berupaya Optimalkan LahanKebun Mumbul di Kab. Jember merupakan salah satu kebun milik PTPN XII yang memiliki peran tidak kecil dalam upaya mendongkrak laba dari pembudidayaan karet, tebu, dan aneka kayu. Ketiga komoditas itu berpeluang ditingkatkan produksi maupun produktivitasnya, melalui optimalisasi lahan.

Struktur Organisasi Kebun MumbulManajer : Kishartono, S.P.Pjs. Wakil Manajer : Syamsuri Heri Marwanto, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Talang : Agus Bambang Shalahudin, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Dampar : Barobet, S.P.Asisten Tanaman Afd. Gn. Mayang : Yohanes Setyabudi, S.P.Asisten Tanaman Tebu Blok Garuda :Arif Tri Andika, S.P.Asisten Tanaman Tebu Blok Rajawali :Bernadus Billy Aryadi, S.P.Asisten Tanaman Afdeling Lengkong :Cunradus Ratu DjemaAsisten Tanaman Gambiran : Anang PribadiAsistenTanaman Mrawan : SuciptoAsisten Tanaman Mandigu : Pancoro Budi Santoso, S.P.Asisten Tekpol : Syaiful ZainullahAsisten Akuntansi Keuangan : HalimanKepala Balai Pengobatan : Alim Jaka Prayitno

Jajaran Manajemen Kebun Mumbul (foto: dok. Humas)

Page 9: Buletin PTPN 12 Edisi 14

9-buletin ptpn12

Kishartono, dulu di lingkungan kebun yang berjarak 10 km dari Kota Jember itu dilengkapi fasilitas pabrik karet, kopi, kakao. Namun, kini tinggal me-miliki pabrik karet yang dioperasikan untuk pengolahan hasil sadapan getah karet dari Kebun Mumbul. Bangunan pabrik kopi dan kakao masih ada, tapi tidak berfungsi lagi.

“Kami juga mengembangkan Mum-bul Garden berupa area rekreasi yang dilengkapi beberapa wahana permain-an, diantaranya kolam renang yang di masa Belanda merupakan bak pencuci-an kopi,” tuturnya.

Obyek wisata tersebut dalam per-kembangannya semakin diminati oleh khalayak masyarakat. Maklum, wahana yang tersedia cukup beragam dan menga syikkan, sementara harga tiket masuk cukup murah hanya Rp12.500/orang. Selain kolam renang bagi orang dewasa dan anak-anak, Mumbul Garden juga dilengkapi flying­ fox, sepeda air, live­music, jet­ski, kafe, areal out­bound.

Wakil Manajer Kebun Mumbul Syamsuri Heri Marwanto menjelaskan, pihaknya sejak tahun lalu juga me-masarkan paket keliling kebun dan kunjung an pabrik, yang diminati para mahasiswa. Tercatat rombongan maha-siswa dari Universitas Jember dan Pol-tek Jember menjadi langganan paket tur tersebut, karena merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan.

“Dalam sekali kunjungan maha-siswa yang datang sebanyak 60 orang, mereka kami kenakan tarif Rp27.500 per orang. Tahun 2015 pendapatan Mumbul Garden mencapai Rp1,3 miliar dengan laba Rp500 juta,” paparnya.

Sementara pendapatan dari komo-ditas tebu, karet, dan aneka kayu tahun ini terus digenjot agar mencapai RKAP

bahkan melampauinya. Tahun lalu sa-saran laba karet dan tebu belum terca-pai akibat produksi dan produktivitas (protas)nya di bawah target, sedang-kan harga pokok produksinya justru melebihi RKAP.

Realisasi produksi tebu tahun 2015 sebanyak 490.211 kuintal atau 49,73% dari RKAP (985.787 kuintal) dengan protas 638 kuintal/ha atau 75,07% dari RKAP (850 kuintal/ha). Produksi karet terealisasi 722,744 ton atau 95,10% dari RKAP (760 ton) dengan protas 1.250 kg/ha atau 95,10% dari RKAP (1.314 kg/ha).

Kishartono mengakui, protas dan laba usaha Kebun Mumbul hingga saat ini masih belum optimal. Kondisi terse-but dipengaruhi faktor internal dan fak-tor eksternal perusahaan.

Alih fungsi lahanKondisi tidak menggembirakan ter-

jadi di Kebun Mumbul, dimana areal hutan cadangan seluas 412,88 ha yang masuk wilayah kebun tersebut telah diduduki para penjarah. Kejadiannya berlangsung enam tahun lalu, dan kini lahan tersebut ditanami palawija.

“Selain ditanami jagung dan padi, di sebagian lahan hutan cadangan itu juga dibangun rumah,” tutur Kishartono.

Pihak Kebun Mumbul terus mengu-payakan pengembalian hutan cadangan itu melalui pendekatan personal (dari hati ke hati) antara lain dengan mengi-kuti aktivitas warga.

Lahan lainnya lagi juga telah beralih fungsi, yakni terkena pengembangan bandara Notohadinegoro yang dilak-sanakan Pemkab Jember. Pengemban-gan bandara tersebut mencakup pem-bangunan fasilitas embarkasi serta peningkatan landasan pacu, sehingga kelak mampu menampung penum-pang pesawat terbang yang hendak menunai kan ibadah haji dalam jumlah cukup besar.

Menurut Syamsuri, lahan milik ke-bun tersebut yang terkena pengem-bangan bandara Notohadinegoro se-luas 120 ha. Mengingat pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial, maka pihak Kebun Mumbul menghendaki kerjasama bersifat profit­sharing.

“Belum ada pembicaraan dengan Pemkab Jember mengenai detail kerja-sama. Yang jelas, lahan kebun adalah aset negara, maka tentunya tidak boleh hilang,” papar Syamsuri.

Dia menambahkan, di tengah ber-bagai permasalahan usaha perkebunan yang dipengaruhi faktor internal maupun eksternal, Kebun Mumbul tahun 2015 mampu membukukan laba Rp1,2 miliar.

Manajemen Kebun Mumbul ber-tekad tahun ini dan tahun-tahun men-datang bisa mengontribusikan laba lebih tinggi lagi bagi PTPN XII. Peluang masih ada berupa optimalisasi lahan, peningkatan produktivitas tanaman me-lalui perbaikan kultur teknis, ekstensifi-kasi dan mekanisasi tanaman tebu, di-versifikasi (pengembangan kakao edel, hortikultura, agrowisata). (hil/yos)

Profil KebunEdisi 14, Maret - Mei 2016

Keragaan Kebun MumbulLuas : 3.948,98 hektarLokasi : Desa Lengkong, Kec. Mumbulsari, Kab. JemberIklim : Type C (Schmidt-Fergusson)Ketinggian : 20-500 meter di atas permukaan laut (dpl)Jenis tanah : Latosol dan Regosol dengan bahan induk: Abu VulkanCurah hujan : 1.964 mm/tahun Kebun Mumbul terdiri dari 7 afdeling, 1 pabrik karet­sheet, 1 pabrik karet TBC, 2 afdeling tebu, 1 kantor induk dan 1 balai kesehatan.Kegiatan usaha : Budidaya tanaman pengolahan karet (sheet dan thin­­­ ­ browncreppe/TBC), budidaya tanaman tebu, budidaya tanaman kayu, hortikultura dan agrowisata.

Sirkaya Jumbo belajar berbuah (foto: dok. Humas)

Page 10: Buletin PTPN 12 Edisi 14

10-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Ekspos

10 -buletin ptpn12

Direksi PTPN XII dan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN) PTPN XII menyepakati Per-janjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2016-2107 yang merupa kan pedoman dalam pelaksanaan

hubung an industrial di lingkungan PT Perkebunan Nusantara XII. Kesepakat an PKB kedua pihak telah ditandatangani di Kantor Di-reksi Surabaya pada 6 April 2016, yang dilakukan Dirut PTPN XII, Irwan Basri, dan Ketua Umum SPBUN PTPN XII, Yualianto. Pe-nandatanganan tersebut disaksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk), Sukardo.

PKB diharapkan dapat lebih menjamin kelancaran dan hubungan yang harmonis antara Pengusaha dengan Kar ya-wan guna terciptanya serta terbinanya ketenangan kerja. Pengu saha dan Karyawan akan bersama-sama mendukung dan bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi demi ke sehatan Perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Proses terbitnya PKB periode 2016-2017 dimulai de ngan pembentukan tim perunding dari masing-masing pihak Manajemen maupun Serikat Pekerja.

Tim Perunding yang mewakili Manajemen PT Perkebun-an Nusantara XII sesuai Surat Tugas Tim Perunding Perjanji-an Kerja Bersama (PKB) Periode 2016-2017 Nomor: 43/ST/009/2015 tanggal 9 Oktober 2015 dan surat Direksi No-mor 43/P/034/2016 tanggal 29 Januari 2016 hal Perubahan Struktur Tim Perunding Yang Mewakili Manajemen, terdiri dari:

Ketua : Ir. Yus MartinWakil Ketua : Drs. Ec. Hadi SarosoSekretaris : Indra Pambudi Raharjo, S.Psi., M.M. Ir. Herry Purwanto, M.M.Anggota : Ir. Benny Waluyo, M.M. Ir. Budi Kaloka Ir. Agus Dwi Wahyudi Didik Kridhatama, S.E. Ir. Sutrisno Ir. Yudi Kristanto, M.M. Drs. Hasan Subhani Fazarun

Sedangkan Tim Perunding SPBUN PT Perkebunan Nusantara XII sesuai surat SPBun Nomor 025/SPBUN-12/XI/2015 tanggal 5 November 2015 hal Draft PKB 2016-2017 dan perubahannya Nomor 031/SPBUN-12/I/201 tanggal 25 Januari 2016 hal Undangan Perundingan PKB:Ketua : Ir. YualiantoWakil Ketua : Roefianto, S.H.Sekretaris : Dwi Ariyanto, S.E Ganang Hadi Pantara, S.E., Ak.Anggota : Marahalim Harahap, S.P., M.M.

Muchammad Hatta, S.T. Dadik Iswandi, S.P. Samadikun, S.P. Anang Wasono, S.E. Bambang Sukaedi

Menurut Indra Pambudi Raharjo, Sekretaris Tim Perun ding Wakil Manajemen PTPN XII, perundingan di-laksanakan pada 1 dan 2 Februari 2016 yang dilanjutkan pada 23 Febru ari 2016 bertempat di mess Embong Tanjung Surabaya, de ngan agenda perundingan yaitu menyepakati PKB serta Penyesuaian Gaji dan Tunjangan Karyawan Tetap Tahun 2016.

“Hasil perundingan PKB periode 2016-2017 yang telah disepakati lantas diajukan untuk didaftarkan kepada Disna-ker transduk Jatim pada 7 Maret 2016 untuk dilaksanakan uji materi, dan telah diterbitkan SK Pendaftarannya pada 29 Ma-ret 2016,” ujarnya.

Adapun penandatanganan PKB periode 2016-2017 dilak-sanakan pada 6 April 2016, yang dihadiri Direksi, Tim Perun-ding yang Mewakili Manajemen, dan Tim Perunding SPBUN PTPN XII. Dari Disnakertransduk Jatim dihadiri oleh Kepala Di-nas, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, dan Kasie Perbaikan Syarat Kerja, Upah, dan Kesejahteraan Kerja.

Sosialisasi PKB

Dipimpin oleh Kepala Bagian SDM dan Ketua Umum SPBUN PTPN XII, sosialisasi PKB Periode 2016-2017 dilak-sanakan pada 28 April 2016 di Kantor Perwakilan Jember yang diikuti oleh kebun-kebun dalam wilayah kerja Kantor Perwakilan Jember; dan pada 29 April 2016 di Kebun Wono-sari yang diikuti oleh kebun-kebun dalam wilayah kerja Kan-tor Perwakilan Malang. Masing-masing unit diwakili oleh dua orang dari pihak manajemen yaitu Manajer Kebun dan Asaku serta dua orang SPBUN unit kerja selain itu juga di ikuti oleh Pengurus Harian SPBUN PTPN XII.

Kesepakatan PKB periode 2016-2017 dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan kinerja perusahaan serta hubungan yang harmonis antara pengusaha dan karyawan. Hal itu sesuai ketentuan perundang-undangan yang ber-laku dengan memperhatikan PKB 2014-2015 serta PKB Induk Periode 2016-2017 antara Direksi Holding PTPN III (Persero) dengan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN). Penyusunan dan penetapan PKB Periode 2016-2017 yang rumusannya memuat seluruh hubung an kerja antara pengusaha dan karyawan adalah sangat penting.

PKB akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan hubung-an industrial di lingkungan PTPN XII, baik bagi perusahaan maupun karyawan. (ipr)

Direksi PTPN XII dan SPBUN PTPN XII Tandatangani PKB 2016-2017

Direksi PTPN XII, Ketua SPBUN PTPN XII dan Kepala Disnakertransduk berfoto bersama setelah penandatanganan PKB (foto: dok. Humas)

Page 11: Buletin PTPN 12 Edisi 14

11-buletin ptpn12

Serikat Pekerja Perkebunan Nu-santara (SPBUN) PTPN XII me-nyatakan kesiapannya untuk men dukung peningkatan kiner-

ja perusahaan sesuai yang dicanangkan manajemen PTPN XII. Sikap tersebut didasarkan tekad guna mengupayakan tumbuhkembangnya PTPN XII secara berkelanjutan, di tengah penurunan harga jual komoditas perkebunan di pasar internasional.

Hal itu terwujud dengan ditanda-tanganinya kesepakatan Perjanjian Ker-ja Bersama (PKB) Periode 2016-2017 antara Dirut PTPN XII, Irwan Basri, de-ngan Ketua Umum SPBUN PTPN XII, Yualianto, di Surabaya pada 6 April 2016 lalu.

Sekretaris Umum SPBUN PTPN XII Dwi Ariyanto mengatakan, SPBUN telah bersepakat guna mematuhi tata ter-tib sebagai karyawan PTPN XII untuk bekerja sesuai kompentensi, diantaranya mening katkan produksi dan produktivi-tas tanaman yang diusahakan di seluruh kebun.

“Kami juga siap untuk turut menjaga dan mengamankan aset perusahaan,” ujarnya, seusai penandata nganan PKB Periode 2016-2017 pada 6 April lalu.

Seperti diketahui, PKB mengatur hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan, sekaligus hak dan kewajib-an perusahaan terhadap karyawan meliputi besaran upah, jam kerja, tun-jangan. Sasarannya adalah tercapai-

nya perusahaan yang sehat, sehingga karyawan bisa sejahtera dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dwi menambahkan, SPBUN PTPN XII sebelum menyepakati PKB 2016-2017 terlebih dulu membentuk tim perunding guna melakukan perundingan dengan pi-hak manajemen PTPN XII. Tim perun ding tersebut menjaring aspirasi dari wakil 34 kebun di wilayah PTPN XII dengan melakukan pertemuan pada Desember 2015.

“Kami mengakomodasi masukan dari koordinator masing-masing kebun dari wilayah Banyuwangi, Jember, Malang, kemudian aspirasi /masukan tersebut dihimpun untuk penajaman dengan tim perunding,” tuturnya.

Menurut Dwi, anggota SPBUN –yang merupakan karyawan tetap PTPN

XII-- rata-rata menuntut kenaikan gaji berkisar 5%-10%, seiring kenaikan harga kebutuhan pokok. Selain itu, me-minta kenaikan tunjangan pendidikan anak mulai tingkat SD, SLTP, SLTA.

Dalam PKB 2016-2017 tersebut disepakati peningkatan kesejahteraan karyawan tanpa memberatkan perusa-haan, dimana kenaikan gaji ditetapkan sebesar 3,75%. Tunjangan pendidikan ditetapkan berlaku maksimal hingga anak ketiga. “Kami memahami kon-disi perusahaan, dimana harga jual komodi tas perkebunan di pasar inter-nasional cenderung turun. Kami adalah mitra perusahaan,” papar Dwi.

Berdasarkan data SPBUN PTPN XII, jumlah anggotanya saat ini sebanyak 9.600 orang yang menjadi karyawan se-lama 5 tahun hingga 35 tahun. (fid)

EksposEdisi 14, Maret - Mei 2016

SPBUN PTPN XII Dukung Peningkatan Kinerja Perusahaan

Koperasi Karyawan PTPN XII terus berupaya me-ningkatkan kemanfaatan bagi anggota, diantaran-

ya memberikan layanan berupa pinja man dana dan memasarkan produk yang dihasilkan anggota.

Manajer Kopkar PTPN XII Moh. Iksan mengatakan, unit usaha yang yang dijalankan koperasi tersebut terdiri dari simpan-pinjam, perse-waan mobil, toko, penyediaan alat tulis dan kantor (ATK), jasa pengu-rusan STNK, pengadaan sarana produksi tanaman perkebunan.

“Untuk pinjaman dana dan unit usaha lainnya telah dilakukan sejak koperasi ini berdiri pada tahun 1982 dan telah dimanfaatkan anggota. Manfaat lain yang sedang kami rintis adalah menampung produk yang dihasilkan anggota dan memasar-

kannya melalui toko yang kami kelola,” ujarnya tatkala ditemui di sekretariat Kopkar PTPN XII, belum lama ini.

Sejauh ini Kopkar PTPN XII telah memfasilitasi penjualan produk dari kopkar tingkat kebun semisal produk madu yang dihasilkan Kopkar Kebun Wonosari, produk makanan ringan

produksi anggota Kopkar Ke-bun Kalibakar. Selain itu, juga memasarkan produk teh dan kopi bubuk yang dihasilkan PT Rolas Nusantara Mandiri (anak perusahaan PTPN XII).

Sementara produk yang dihasilkan anggota (karyawan Kandir PTPN XII) belum ter-tampung, padahal banyak kar-yawan dan keluarganya memi-liki usaha sampingan/rumahan be rupa produksi aneka barang.

Kopkar PTPN XII berdiri pada 1982 dengan badan hukum No. 5321/BH/II/82 tanggal 6 September 1982. Jumlah anggotanya saat ini se-banyak 452 orang yang merupakan karyawan tetap PTPN XII, sedangkan jumlah karyawan koperasi sebanyak 8 orang.

Kopkar PTPN XII Pasarkan Produk Anggota

Bersambung ke hal 19

Sosialisasi PKB (foto: dok. SPBUN)

Kopkar Kandir (foto: dok. Humas)

Page 12: Buletin PTPN 12 Edisi 14

12-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Opini

Masa pensiun ini benar-benar fenomenal, ada yang loyo, putus asa, bi ngung sampai stres,

tetapi ada pula yang tetap tegar dan dengan tenang menikmati masa pensi-unnya ini.

Biasanya menjelang masa pensiun ada rasa gelisah tidak saja pada mereka yang belum siap secara materi mau-pun psikis, namun bisa juga melanda mereka yang sudah tergolong mapan hidupnya bahkan mereka yang sudah memiliki simpanan gendut di bank seka lipun, tak luput dari rasa gelisah ini.

Bagaimana hati tidak nelangsa menjalani hari-hari yang membosan-kan tanpa ada kegiatan yang berarti, tak ada lagi teman bicara dan berdis-kusi seperti dulu, bahkan suasananya pun sudah berbeda pula. Walaupun secara fisik teman-teman yang dulu itu masih ada, tetapi janggal rasanya bergaul dengan mereka yang masih aktif. Perasaan seolah-olah sudah menjadi manusia yang tersingkir dan tak terpakai lagi.

Adalah kenyataan bahwa segala fasilitas, penghormatan dan segala

atribut jabatan yang dulu pernah disan-dang dan dinikmati mendadak sirna tak lagi tersisa. Memang cukup menyakit-kan, tetapi mau mengeluh dan marah sudah tidak tahu lagi kepada siapa ha-rus ditumpahkan.

Semakin tinggi pangkat dan jabatan serta semakin besar kekuasaannya akan semakin sakit merasakan dampak pen-siun ini. Umumnya mantan petinggi ini masih terobsesi pada jabatan yang per-nah diembannya dulu dan paling suka membicarakan kesuksesan- kesuksesan yang pernah dicapainya, serta paling suka pula mengkritisi kebijakan para penggantinya.

Memang menggelikan sekaligus memelas menyaksikan polah tingkah-nya ini, mungkin mantan petinggi ini lupa bahwa ia sudah menjadi bagian sejarah masa lalu.

Lebih susah lagi adalah pensiunan yang belum punya rumah sendiri serta menghadapi kenyataan bahwa anak-anaknya belum bisa mandiri alias ma-sih tergantung pada bantuan orang tu-anya. Sementara dana untuk memberi bantuan itu sudah tidak lagi sebesar yang biasa diterimanya semasa masih aktif dulu.

Memang ada perbedaan antara masa lalu dan sekarang, dulu penulis begitu lulus sekolah di usia 18 tahun sudah langsung kerja dan tidak pernah lagi minta bantuan orang tua. Yah, za-man memang sudah berubah.

Mereka yang masih tegar dan tenang menghadapi masa pensiun ini biasanya adalah yang semasa masih aktif dulu berpola hidup sederhana. Menyadari bahwa apa yang dia nikmati selama masih aktif ini akan berakhir pada saatnya nanti. Golongan orang-orang ini dengan cermat mempersiap-kan diri jauh sebelum masa pensiunnya tiba. Dia sudah mempersiapkan rumah, menyisihkan uang untuk sekolah anak-anaknya dan mempersiapkan tabungan masa tuanya.

Para calon pensiunan jangan mera-sa ngeri membaca tulisan ini. Persiap-kanlah masa pensiun yang pasti akan tiba itu dengan sebaik-baiknya sedini mungkin. Pertama-tama tentu harus di-persiapkan kepemilikan rumah, sebab akan susah sekali apabila belum me-miliki rumah sendiri. Menabunglah un-

tuk simpanan dihari tua nanti. Jangan selalu tergantung pada fasilitas dinas, biasakan hidup dengan fasilitas umum seperti orang kebanyakan.

Dalam masa pensiun isilah kesibuk-an sehari-hari dengan kegiatan yang positif dengan bergabung dengan ko-munitas yang menjadi kesukaan, con-tohnya komunitas pengajian, olah raga, musik tembang kenangan ataupun arisan-arisan kampung dan sebagai-nya. Yang penting fisik dan otak jangan dibiar kan diam stagnan sebab akan cepat pikun, linglung, tremor dan akhir-nya mati. **

MASA PENSIUN

*Oleh: ES. Onoskasir)

Setiap karyawan betapa pun pintar dan besar jasanya bagi

institusi tempat ia bekerja, pasti akan mengakhiri jabatannya itu untuk memasuki masa pensiun atau purna tugas bila telah tiba

saatnya nanti.

Page 13: Buletin PTPN 12 Edisi 14

13-buletin ptpn12

OpiniEdisi 14, Maret - Mei 2016

Miris ketika perusahaan dalam kondisi “sakit”, ada segelintir karyawan menga-takan “itu bukan urusan

kita, sudah ada yang memikirkan”. Benar, sudah ada yang berwenang un-tuk memikirkannya, tetapi jika karyawan mempunyai rasa memiliki, mereka akan peduli terhadap kondisi perusahaan, apapun kondisinya. Ironisnya rasa memi-liki ini hampir luntur (bahkan nyaris tidak ada) di dalam perusahaan. Kita sering-kali menyepelekan hal-hal kecil yang jika digabung secara keseluruhan berpotensi merugikan perusahaan tempat kita bekerja dan mencari nafkah.

Dalam realitanya banyak sekali kar-yawan yang mempunyai sikap mental dan perilaku ketidakpedulian terhadap ‘nasib’ perusahaan, karena bagi mere-ka, motivasi dan tujuan mereka bekerja hanya lah mencari nafkah, dan mewu-judkan impi an pribadi. Bagi kebanyakan karyawan, urusan kinerja rekan kerja ataupun perusahaan bukanlah urusan mereka. Mereka tidak peduli apakah orang lain bekerja baik atau buruk, efisien atau boros, benar atau salah; asalkan mereka sudah melaksanakan kewajiban dan uraian tugas de ngan benar, serta menerima gaji mereka se-cara rutin, sudah, cukup, titik!

Namun, jika kita memiliki rasa memi-liki terhadap perusahaan, maka perilaku-perilaku tersebut tidak akan muncul dalam diri kita. Sebaliknya, kita akan beru-saha menghemat supaya perusahaan ini bisa meningkat keuntungannya. Contoh yang paling sederhana adalah alat tulis kantor (ATK). Kalau tidak dibatasi, pasti kita akan menghambur-hamburkan ATK itu baik untuk kepentingan kantor mau-pun pribadi. Misalnya kertas bekas. Kalau kita bisa mendapat pasokan kertas baru setiap saat, maka kertas bekas men-jadi barang yang tidak berharga lagi dan akhir nya akan dibuang.

Tapi kalau orang memiliki rasa memi-liki, meskipun tersedia persediaan ATK yang berlimpah, tetap karyawan akan berusaha berhemat dan tidak menggu-nakan ATK untuk kepentingan pribadi.

Kalau ada banyak orang yang seperti ini, maka akan berdampak pada efisiensi yang cukup besar bagi perusahaan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk pengguna-an ATK, tapi juga penggunaan printer, lampu-lampu, AC, dan barang-barang lainnya di kantor. Kalau kita merasa kan-tor itu seperti rumah kita sendiri, pasti kita akan mematikan barang elektronik yang memang sudah tidak digunakan lagi. Walaupun tindakan tersebut seder-hana dan tampak sepele, tapi tidak semua orang bisa melakukannya.

Rasa memiliki yang biasa dikenal de-ngan sense­of­ belonging dapat terwu-jud dalam bentuk inisiatif, keberanian me ngambil tanggung jawab dan risiko, serta keinginan berbagi. Rasa memi-liki juga mengubah bentuk keterikatan orang dengan organisasi, dari sekadar yang bernuansa bisnis dan transak-sional menjadi semacam keterikatan batin. Dengan rasa memiliki seorang karyawan akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk organisasi atau pe-rusahaannya.

Rasa memiliki merupakan ekspresi jiwa yang penting dalam kehidupan se-seorang. Rasa memiliki juga akan me-miliki dampak yang nyata terlihat dalam perilaku seseorang. Seseorang yang me-miliki rasa memiliki akan bertindak pedu-li, terikat, memiliki empati, termotivasi bahkan mampu memberdayakan dirinya sendiri meskipun tidak ada pendorong atau stimulan.

Karyawan perlu menumbuhkan rasa memiliki dalam rangka untuk menemu-kan makna dengan melibatkan kekuatan emosinya dalam pekerjaan. Semakin banyak karyawan menemukan hubungan antara cita-cita pribadi, misi organisasi, dan nilai-nilai sosial yang lebih besar, maka semakin besar komitmen mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Siapa yang paling berada di garis de-pan untuk hal ini? Tentu para pimpinan. Pemimpin adalah orang yang paling ber-peran dalam menumbuhkan rasa kar-ya wan terhadap perusahaan. Kenapa? Karena sikap dan perilaku seorang pe-mimpin akan dicontoh oleh bawahan. Pimpinan harus berusaha menumbuhkan rasa memiliki dengan jalan memperta-jam visi-misi dan nilai-nilai di perusahaan tersebut. Yang demikian itu kemudian ha-rus terkomunikasikan hingga menyentuh semua level di perusahaan. Bila semua lapisan sudah tercipta rasa memiliki yang sama, tugas para pimpinan pun akan menjadi lebih ringan sekaligus strategis.

Namun, apabila pimpinan tidak dapat memberikan pengakuan pada karyawan atas hasil kerjanya, maka akan timbul perasaan tidak dihargai. Dengan demiki-an, terbentuklah perasaan tidak nyaman, yang bila dibiarkan akan merusak organi-sasi tersebut.

Ada beberapa cara efektif untuk membangun hal tersebut. Pemberda ya an karyawan dengan tujuan mening katkan rasa kepemilikan pada perusahaan dapat dilakukan dengan :

Komunikasi secara terbukaOrganisasi yang kaku dan mene-

rapkan metode komunikasi dari atas ke bawah akan membuat para karyawan enggan memberi masukan. Meski ada komunikasi, biasanya hanya mencakup tuntutan atas hak atau hanya masukan yang tidak terlalu penting. Karena itu, pentingnya metode komunikasi langsung dan setiap pimpinan harus membuka diri untuk bertukar pikiran dengan karyawan.

TransparanJelaskan setiap kebijakan dan per-

timbangannya kepada karyawan. Keba-nyakan pimpinan hanya menuntut bawa-han mengerjakan perintah tanpa banyak bertanya. Akibatnya bawahan merasa dikecilkan dan tak mau memberi masu-kan penting. Padahal yang mengetahui teknis pekerjaan adalah para bawahan, bukan manajer yang tidak terlibat lang-sung di lapangan. Jika karyawan diberi-kan kesempatan atau kebebasan un-tuk menyampaikan ide atau pendapat, semua karyawan dalam perusahaan pasti menjadi tim kerja yang tangguh.

Akuntabilitas dan apresiasiHargai setiap pencapaian yang di-

lakukan karyawan secukupnya. Tak perlu memberi hadiah mahal, terkadang pujian pun cukup melegakan para karyawan. Apalagi jika ada kompensasi materiil atas setiap pencapaian positif, tentu semua orang akan lebih bersemangat dan produktif.

Dengan adanya rasa memiliki (sense­of belonging) dalam diri setiap karyawan menimbulkan dampak positif, seperti misalnya: menambah rasa tanggung ja-wab, meningkatkan efisiensi perusahaan, dan menumbuhkan kecenderungan pembelaan terhadap suatu organsasi. Dengan demikian akan tercipta etos kerja yang tinggi, profesional dan optimal.

Staf­Bagian­SDM)*

Oleh : Desita Silvia D)*

Membangun Rasa Memiliki Karyawan

Page 14: Buletin PTPN 12 Edisi 14

14-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Dari Kebun Ke Kebun

H

Kebun BantaranRaih Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja

Sebagai wujud ketaatan dan kepatuhan terhadap pera-turan perundang-undangan yang berlaku, Koperasi Karya-

wan (Kopkar) Gemilang, Kebun Kali kempit, pada 12 Februari 2016 menye lenggarakan rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2015 ber-tempat di Gedung Graha Nusantara Kebun Kalikempit. RAT merupakan bentuk pertanggungjawaban pengu-rus kepada anggota koperasi.

Kopkar Gemilang adalah koperasi primer, sesudah memisahkan diri dari Koperasi Aroma Jember sejak 1 Januari 2000. Koperasi yang bergerak di bidang usaha perdagangan/toko, transportasi (sewa kendaraan ber-motor) dan simpan pinjam itu telah terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kab. Banyuwangi dengan badan ho-kum No. 254/BH/KDK/II/I/2000.

Berdasarkan laporan keuangan Kopkar Gemilang tahun buku 2015

yang disahkan dalam RAT, Kopkar Gemilang tahun lalu membukukan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp375 juta yang dibagikan secara tunai ke-pada para anggota. SHU sebesar itu mengalami peningkatan dibanding-kan SHU tahun 2014.

Dalam rangkaian acara RAT juga di-adakan penyerahan beasiswa kepada 16 siswa berprestasi yang merupa kan putra-putri anggota Kopkar Gemilang. Siswa-siswi yang terpilih mendapat-kan beasiswa tersebut menempuh pendidikan di tingkat SD hingga SLTA (sederajat).

Untuk memeriahkan acara diada-kan pengundian door­ prize dengan hadiah utama lemari es dan televisi serta puluhan hadiah hiburan lain-nya. Semua kegiatan merupakan wu-jud apresiasi dari jajaran pengurus Kopkar Gemilang kepada semua ang-gota yang telah berkontribusi mem-besarkan koperasi.

Diharapkan kinerja Kopkar Gemi-lang tahun ini semakin meningkat, se-hingga dapat memberi manfaat lebih besar kepada anggotanya. Koperasi sehat karyawan sejahtera. (sfy/shs)

Kebun KalikempitKinerja Kopkar Gemilang Kian Kinclong

Kebun Bantaran meraih pengharga-an dari Pemprov Jatim atas prestasi

dalam menerapkan pro-gram keselamatan dan ke-sehatan kerja (K3) selama 16.119.134 jam kerja orang tanpa kecelakaan (zero­acci­dent). Nihil kecelakaan kerja tersebut terhitung sejak 1 November 2006 hingga 31 Oktober 2015.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo kepada Manajer Kebun Bantaran Winarto di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada 30 Maret 2016. (win)

Pakde Karwo menyerahkan piagam penghargaan kepada Manajer Kebun Bantaran, Winarto ((foto: dok. Kebun Bantaran)

Penyerahan beasiswa kepada 16 siswa berprestasi ((foto: dok. Kebun Kalikempit)

Page 15: Buletin PTPN 12 Edisi 14

15-buletin ptpn12

Dari Kebun Ke KebunEdisi 14, Maret - Mei 2016

Koperasi Karyawan (Kopkar) Kebun Wonosari tahun 2015 membukukan sisa hasil usaha (SHU) senilai

Rp313 juta, diantaranya Rp202 juta dibagikan kepada seluruh anggota yang berjumlah 1.054 orang.

Ketua Kopkar Kebun Wonosari Supaji SP mengatakan, koperasi tersebut mengalami kenaikan pendapatan dari tahun ke tahun, demikian pula perolehan SHU terus meningkat.

“Pencapaian SHU tahun 2015 melampaui target yaitu terealisasi sebesar Rp313 juta ,” ujarnya dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku 2015 di Aula Java Cocoa Kebun Wonosari, Kab. Malang, pada 29/3/2016.

Acara tersebut dihadiri 213 undang-an jajaran Kopkar Kebun Wonosari terdiri dari badan pengawas, komisa-ris, pembina, pengurus, dan anggota. Selain itu, hadir juga dua pejabat dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop dan UMKM) Kota Malang masing-masing Sri Sutjiyani

(Kepala Seksi Penyuluhan dan Pengem-bangan SDM Bidang Koperasi) dan Kristin (Kepala Seksi SDM Bidang Kope-rasi).

Sesuai hasil musyawarah, SHU yang diperoleh Kopkar Kebun Wonosari dibagikan kepada seluruh anggota. Nilai nominalnya adalah Rp202 juta atau 65% (45% dari hasil jasa dan 20% hasil sim-panan), dan disepakati sebesar Rp115 juta diwujudkan paket Lebaran 2016 dan sisanya dibagikan secara tunai.

Kopkar Kebun Wonosari yang berdiri 32 tahun lalu itu kini beranggota-kan 1.054 orang. Adapun unit usaha-nya meliputi simpan pinjam, toko, ritel,

persewaan kendaraan bermotor dan perlengkapan rumah tangga.

Pembina Kopkar Kebun Wonosari, Budi Setyawan, menganjurkan kepada para karyawan aktif di kebun tersebut agar bergabung menjadi anggota kop-

kar. Namun, pengurusnya harus me-nyeleksi keanggotaan agar kopkar tetap eksis dan dapat menyejahte-ra kan anggotanya.

“Pengurus koperasi harus selek-tif dalam memilih anggota, ter-utama untuk yang pensiunan. Kalau tidak selektif, maka koperasi kita ini akan tinggal nama saja. Sebenarnya koperasi tidak perlu besar, yang terpenting adalah kesejahteraan anggotanya,” papar Budi, yang juga Manajer Kebun Wonosari.Sri Sutjiyani mengingatkan, kope-

rasi bisa berkembang menjadi kope-rasi mandiri bila berhasil memenuhi tiga faktor yaitu permodalan harus meningkat, kerja keras pengurus dan pengawas, partisipasi anggota dalam memenuhi kewajibannya dalam mem-bayar simpanan wajib dan rutin mem-bayar angsuran.

“Saya lihat Kopkar Kebun Wonosari, simpanan dari para anggotanya lancar, sehingga membantu keberlangsungan keuangan koperasi. Tidak heran jika SHU dapat melampaui target yang di-tentukan,” tuturnya. (vet/ala)

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, pada 23 Pebru-ari lalu berkunjung ke Kebun Pasewaran didampingi para

Kepala Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Camat Wong-sorejo, dan Kepala Dewa Watukebo. Kegiatan tersebut merupakan kunjun-gan kerja (kunker) perdana Azwar Anas sejak dilantik sebagai Bupati Banyu-wangi untuk masa jabatan kedua pada 17 Pebruari 2016.

Kunker dilakukan dalam rangka mengevaluasi akses jalan masuk menu-ju Kebun Pasewaran dan desa-desa sekitarnya. Selain itu, bupati juga me-lihat kondisi perkebunan meliputi pe-rumahan karyawan, termasuk rumah dinas Manajer Kebun Pasewaran, serta

fasilitas sosial seperti sekolah dan pusat kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut Ma-najer Kebun Pasewaran, Markijo, SP, menjelaskan bahwa kebun tersebut memberi kontribusi yang cukup besar terhadap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Menurut dia, Kebun Pasewaran se-tiap tahun membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp305 juta kepada pemerintah pusat. Sedangkan kepada Pemkab Banyuwangi daerah berupa pajak-pajak daerah. Selain itu, memberikan lapangan pekerjaan ke-pada masyarakat sekitar kebun.

“Kami juga melakukan pengaspalan jalan desa sepanjang 5 kilometer, pe-nyediaan lahan untuk bangunan seko-

lah serta pusat kesehatan yang bisa diakses masyarakat sekitar kebun de-ngan mudah,” paparnya.

Kepala Desa Watukebo Maimun Hariono menjelaskan, Bupati Azwar menyetujui perbaikan jalan, agar mo-bilitas masyarakat terutama untuk aspek perekonomian menjadi lebih berkembang.

“Dengan adanya perbaikan jalan tentu akses ke Kebun Pasewaran lebih mudah,” ujarnya. (Kebun Pasewaran)

Kebun PasewaranBupati Banyuwangi

Lihat Fasilitas Kebun

Kebun WonosariKopkar Kebun Wonosari

Raih SHU Rp313 Juta

RAT Kopkar Kebun Wonosari (foto: dok. Kebun Wonosari)

Manajer Kebun Pasewaran, Markijo, sambut kedatang an Bupati Azwar Anas (dok. Kebun Pasewaran)

Page 16: Buletin PTPN 12 Edisi 14

16-buletin ptpn12

Dari Kebun Ke Kebun Maret - Mei 2016, Edisi 14

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kebun Banjarsari dan sekitarnya, khususnya kese-hatan mata, Balai Pengobatan Kebun Banjarsari bekerja sama dengan Tim Kesehatan Mata RSU Ka-

liwates Jember mengadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi penderita katarak dan pterigium. Kegiatan terse-but berlangsung di Balai Pengobatan Kebun Banjarsari pada 25 Februari lalu.

Menurut Kepala Balai Pengobatan Kebun Banjarsari,

Joko Purwanto, masyarakat Kebun Banjarsari dan sekitarnya sangat antusias terhadap penyelenggaraan pemeriksaan dan pengobatan katarak serta pterigium.

“Masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan mata, hal ini sangat membanggakan kami. Terlebih-lebih pak Mansyur (Manajer Kebun Banjarsari) juga sangat mendukung kegiatan ini dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan,” ujarnya.

Pengobatan dan pemeriksaan mata langsung dipimpin dan diperiksa oleh dr. Cicih Sp.Mata dari RSU Kaliwates Jem-ber disertai timnya yaitu: dr. Rizky, Tatik S. Amd. Kep., Susmia-ti Amd Kep., Ichwan Amd. Kep, Budiono Amd. Kep terhadap 22 penderita yang hadir.

Dari 22 penderita yang memerlukan tindak lanjut atau dirujuk ke rumah sakit lima orang penderita, lima orang pen-derita lain mendapatkan resep, selebihnya dinyatakan baik atau tidak ada masalah.

Kesehatan mata sebagai indera penglihatan perlu dipeli-hara dan dijaga dengan baik, maka membutuhkan pemerik-saan rutin. Kondisi tersebut dapat menunjang kinerja dan produktivitas karyawan Kebun Banjarsari, untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pihak Direksi PTPN XII terhadap semua komoditas yang dibudidayakan di kebun tersebut. (jp)

Kebun BanjarsariPengobatan Katarak dan Pterigium Secara Gratis

Balai Pengobatan Kebun Banjarsari dan Ikatan Isteri Karyawan (IIK) Cabang Kebun Banjar-

sari bekerja sama dengan RSU Kaliwates Jember mengadakan pemeriksaan­pap­smear mandiri (peserta harus membayar sen-diri). Kegiatan pemeriksaan ke-sehatan organ intim wanita itu diselenggarakan pada 26 Febru-ari 2016, yang diikuti 31 peserta anggota IIK Kebun Banjarsari.

Kepala Balai Pengobatan Ke-bun Banjarsari Joko Purwanto mengatakan, pemeriksaan pap­smear­tersebut dimaksudkan meningkatkan derajat kesehatan wanita, khususnya kesehatan organ intim ibu-ibu warga Kebun Banjarsari.

“Ibu-ibu anggota IIK Kebun Banjar sari memiliki kesadaran cukup tinggi terhadap pentingnya pemerik-saan pap­smear, terbukti satu minggu sebelum pemeriksaan sebanyak 31

orang telah mendaftarkan diri,” tu-turnya.

Mengawali pemeriksaan pap­smear­dilakukan penyuluhan tentang kanker serviks oleh dr. Ni Luh Mahen-drawanti M.M. Kes. dan tips hidup se-hat oleh Agus Dika Amd. Kes. Sedikit-nya 50 orang menghadiri penyuluhan, mereka sangat antusias dan banyak yang mengajukan pertanyaan seputar

masalah organ intim. Turut hadir dalam acara tersebut

Ketua IIK Kebun Banjarsari, Ny. Heni Sri Andriani dan Manajer Kebun Banjar-sari, Mansyur. Sedangkan tim RSU Kali-

wates Jember dipimpin dr. Ni Luh Mahendrawanti, M.M. Kes diikuti dr. Priscilia, dr. Lely, dr. Yulianda, Tatik S. Amd. Kep, Agus Dika Amd. Kep, Agustin Dianawati Amd. Kep, Evi Amd. Keb, Iza Amd. Keb.

Pemeriksaan pap­smear sa ngat berguna bagi ibu-ibu untuk men-getahui kesehatan organ intim se-cara umum, selain mengetahui ad-anya kelainan yang tidak terdeteksi pada organ intim dan mendeteksi sedini mungkin adanya kanker le-her rahim atau serviks.

Syarat-syarat pemeriksaan pap­ smear­ antara lain tiga hari

sebelum pap­smear tidak diperboleh-kan coitus­ (berhubungan intim) de-ngan pasangan nya, tidak menstruasi, dan organ intim harus bersih.

Menurut Ni Luh, hasil pemerik-saan pap­ smear baru diketahui seminggu kemudian, karena diperik-sa terlebih dulu di laboratorium RSU Kali wates Jember. (jp)

Kebun BanjarsariPemeriksaan Pap Smear Mandiri Diikuti 31 Orang

Persiapan pemeriksaan pap smear (dok. Kebun Banjarsari)

Pemeriksaan katarak (dok. Kebun Banjarsari)

Page 17: Buletin PTPN 12 Edisi 14

17-buletin ptpn12

Dari Kebun Ke KebunEdisi 14, Maret - Mei 2016

Menyambut dan memperi ngati hari buruh sedunia yang jatuh pada 1 Mei 2016, SPBUN Unit Kebun Pancursari yang diko-

mandoi Broto WL selaku Ketua SPBUN Unit Pancursari, melaksanakan beberapa rang-kaian kegiatan.

Kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan se bagai salah satu sarana konsolidasi dan peningkatan kekompakan karya-wan Kebun Pancursari. Tema besarnya “Sema ngat Kebersamaan dan Kepeduli-an dalam Membangun Perusahaan dan Meningkat kan Solidaritas”

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pertandingan bulu tangkis ganda putra antar karyawan kebun, per-tandingan bola voli putra antar afdeling dan peresmian sekretariat SPBUN Unit Kebun Pancursari sebagai puncak acara.

Ada yang unik dalam pelaksanaan pertandingan bulu tangkis, sesuai de-ngan temanya bahwa kegiatan ini dimak-sudkan untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar karyawan, maka pa sangan bulu tangkis dari awal pertan-dingan sampai final melalui pengundian.

“Dengan aturan seperti ini, maka pa-sangan tiap tahap pertandingan akan berbeda-beda. Tujuan diberlakukan aturan seperti ini agar karyawan yang semula tidak saling mengenal mau ti-dak mau harus saling kenal, kompak dan saling mendukung untuk memenangkan pertandingan,” ujar Broto.

“Selain itu juga untuk menghindari ada nya tim yang dominan,” tambah Broto.

Broto menyebutkan dalam pertan-dingan bola voli pun juga diberlakukan aturan bahwa dalam satu tim harus di-

ikuti oleh Karyawan Pimpinan afdeling-nya (Astan, Astekpol, Asaku), KHT Pelak-sana dan KHL. Tujuannya adalah untuk membangun kekompakan antara jajaran pimpinan dan karyawan pelaksana.

Rangkaian kegiatan peringatan hari buruh ini dimulai pada bulan April 2016 dan berakhir pada tanggal 2 Mei 2016 bersamaan peresmian sekretariat seka-ligus syukuran peringatan Hari Buruh Se-dunia.

Sekretariat SPBUN Unit Pancursari diresmikan oleh Ivan Gusmawan selaku Manajer Kebun Pancursari sekaligus Ke-tua I SPBUN PTPN XII.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh SPBUN Unit Kebun Pancursari ini didu-kung oleh Kebun Pancursari, Koperasi Pancursari Jaya dan Mitra Kerja Kebun Pancursari.

Peringatan Hari Buruh Sedunia yang jatuh tiap tanggal 1 Mei tidak melulu harus diperingati dengan kegiatan demo yang sarat akan tuntutan-tuntutan, na-mun bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih produktif dan konstruktif sehingga jargon “Perusahaan Sehat Kar-ya wan Sejahtera” menjadi hal yang sa-ngat mungkin untuk bisa diraih. (bro)

E-Procurement merupakan salah satu pendekatan terbaik dalam mence-gah terjadinya penyalahgunaan tugas dan tanggungjawab dalam pengadaan barang dan jasa diperusahaan. Di samping itu, dengan adanya e-Procure­ment­dapat mendukung efektivitas dan efisiensi kerja ketika proses lelang.

“Namun yang sangat terasa man-faat dari diterapkannya e-Procurement­di PTPN XII ini adalah kecepatan dan kemudahan bagi rekanan dalam me-nerima informasi-informasi mengenai proses lelang PTPN XII,” ujar Huddhan Ary K, Staf Bagian Pengadaan, saat di-hubungi melalui telepon.

Menyadari manfaat tersebut, PT Vale Indonesia berencana mengembangkan e-Procurement­ di perusahaannya. PT Vale Indonesia berkunjung ke PTPN XII dalam rangka studi banding e-Procure­ment­ (28/4).­ Perusahaan tambang asal negara Brazil ini berkedudukan Provinsi Sulawesi Selatan.Mereka berharap men-dapat tambahan wawasan dari acara

studi banding ini.Acara yang dilaksanakan pada

pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh perwakilan Bidang Teknologi Infor-masi-Sekretaris Perusahaan, Ba-gian Pengadaan PTPN XII, dan rom-bongan PT Vale Indonesia beserta patnernya. Acara tersebut diawali dengan sesi pemaparan mengenai e­Procurement­yang telah dilaksanakan di PTPN XII selama satu tahun.

Staf Bidang Teknologi Informasi sekaligus tim system­ analyst­ e-Pro­curement­ PTPN XII, Wisnuaji GP, me-maparkan secara detil sejak awal proses pengembangan e-Procurement­hingga menjelaskan semua proses yang berjalan di aplikasi tersebut. “PTPN XII membangun e-Procurement­ pada pertengah an tahun 2014 dan mu-lai diterapkan pada awal 2015,” ujar Wisnu aji dalam presentasinya.

Pada sesi tanya jawab, PT Vale Indo-nesia mengajukan berbagai pertanyaan mengenai hal-hal terkait proses yang

berjalan dan juga fitur-fitur yang ada didalam program e-Procurement PTPN XII. Termasuk diantaranya pertanyaan mengenai respon vendor/rekanan ter-hadap e-Procurement. “Awalnya tentu banyak rekanan yang harus belajar ulang tentang penggunaan aplikasi ini. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai terbiasa dan merasakan manfaatnya,” jawab Asigit Mudjianto selaku staf Bagian Pengadaan sekaligus end-user program e-Procurement.­

“Memang saat ini e-Procurement­PTPN XII masih melingkupi modul le-lang saja, namun ke depannya ada rencana untuk dikembangkan pada modul vendor­management,­e-katalog, dan monitoring pekerjaan,” imbuh Wisnuaji. (Ndon Eko Satriyo)

Akan Kembangkan E-procurement, PT Vale Indonesia Benchmark ke PTPN XII

Diskusi hangat saat Benchmark (dok. TI)

Atlet­bulu­tangkis­Kebun­Pancursari­(foto:­dok.­Kebun­Pancursari)

Kebun PancursariGelar Lomba Bulu Tangkis “Ganti Pasangan”

Page 18: Buletin PTPN 12 Edisi 14

18-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Wisata

Tak ingin ketinggalan dengan se-makin berkembangnya dunia kepariwisataan nasional menja-dikan motivasi pariwisata lokal

ikut andil di dalamnya. Termasuk pari-wisata di Paris Van Java-nya Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang. Sejak dari pintu masuk Kabupaten Malang hingga pucuk gunung dan ujung pantainya me-nyuguhkan berbagai macam pilihan wi-sata yang didukung penuh oleh peme-rintah daerah. Tak ayal, Kabupaten Malang semakin menjadi magnet yang mendatangkan ribuan wisatawan tiap minggunya.

Seakan menjadi keuntungan tersendiri bagi salah satu kebun milik PT Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari yang terletak dalam wilayah Kabupaten Malang tepatnya di Desa Toyomarto, Singosari, Malang. Bagaimana tidak, Kebun andalan pro-dusen teh CTC ini beberapa tahun lalu telah melakukan pengembangan pada sektor wisata agro yang diberi nama Wisata Agro Wonosari (WAW). Dengan menyuguhkan keindahan hamparan ke-bun teh dan Gunung Arjuna yang ber-hawa sejuk, Wisata Agro Wonosari juga menawarkan berbagai macam wahana dan fasilitas seperti Tur Keliling Kebun, Tur Pabrik, Wisata Petik Teh, Kolam Re-nang, Kuda Wisata, Sepeda Air, Flying­Fox, Kereta Kelinci dan lain-lain serta dilengkapi dengan penginapan berupa hotel dan cottage yang berkapasitas 254 orang.

Namun, jika hal di atas tidak diim-bangi dengan inovasi terbaru, bukan tidak mungkin Wisata Agro Wonosari akan tergerus oleh wisata serupa yang ada di Indonesia khususnya di Kabupa-ten Malang. Demi meningkatkan daya tarik, kenyamanan, menambah nilai jual, dan menciptakan identitas WAW sebagai ikon wisata Jatim, manajemen Wisata Agro Wonosari sedang ber-upaya keras dalam melakukan inovasi dan ekspansi usaha terbaru. Inovasi dan ekspansi usaha tersebut berupa perbaikan infrastruktur, penambahan wahana, upaya promosi berbagai lini, hingga mengadakan wisata rekreasi pu-sat jajanan serta live­music pada akhir pekan.

Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan semakin bertambah pula laba yang akan diperoleh oleh Wisata Agro Wonosari di tahun mendatang. Tahun ini WAW menargetkan kenaikan pendapatan wisata agro menjadi Rp12

miliar dengan laba Rp3 miliar. Kebun yang dipimpin oleh Budi Setyawan ini optimis dapat mencapainya dengan mudah.

Bermodal pengajuan dana sebesar Rp1,4 miliar ke Direksi PTPN XII un-tuk perbaikan infrastruktur wisata, di-harapkan dapat menjadi motvasi untuk terus maju berpacu melawan kerasnya persaingan pariwisata nasional. Wisata Agro Kebun Teh Wonosari juga pernah meraih prestasi sebagai pemenang ter-baik I kategori daya tarik wisata alam dalam anugerah Wisata Jawa Timur ta-hun 2013.

Tahap Make Over Wajah Wonosari (Wori)

Perbaikan infrastruktur menjangkau beberapa titik yang menjadi sasaran utama, diantaranya adalah pelebaran jalan utama menuju WAW sepanjang 325 meter dan lebar 10 meter yang dibagi menjadi 2 ruas jalan keluar ma-suk dan gerbang yang berdiri kokoh dengan bangunan loket utama di te-ngahnya. Setelah pembongkaran awal dilakukan pada 29 Maret lalu, saat ini telah tampak tahap pemerataan pada salah satu sisi jalan baru. Pelebaran jalan tersebut ditujukan untuk me-nambah kenyamanan dan menghindari macet bagi para pengendara yang ke-luar masuk area wisata.

Direncanakan dalam pembangunan-nya, gerbang dan jalan utama masuk WAW akan dibangun dengan one gate­ system yaitu hanya melalui satu

gerbang untuk jalan keluar masuk kendara an kedalam tempat wisata. Un-tuk menambah keindahan dan ke asrian lingkungan, di bagian tengah ruas jalan dibangun taman dan penerang-an sepanjang jalan masuk wisata dan beberapa pepohonan dikanan dan kiri jalan. Tak lupa, diisediakan trotoar bagi pejalan kaki di kiri dan kanan ruas jalan.

Selain sebagai gerbang pintu masuk, fungsi lain dari gerbang utama tersebut adalah sebagai loket pembayaran tiket masuk pengunjung WAW. Dengan de-sain loket berada di tengah (sisi kanan pengendara yang masuk) akan mem-permudah pengendara membayarkan tanpa harus keluar dari kendaraannya.

Tepat beberapa meter di sisi kiri jalan setelah gerbang masuk dibangun pula rest area yang akan menambah kenyamanan para pengunjung. Rest­area didesain menjadi satu dengan pos keamanan, Pusat informasi serta toi-let. Bagi pengendara yang lelah sebe-lum memasuki wisata agro atau hanya sekedar ingin pergi ke toilet dapat me-manfaatkan rest area sebagai tempat peristirahatan sementara yang memi-liki lahan parkir cukup luas.

Tak hanya itu jika pengunjung in-gin memperoleh informasi mengenai hal seputar WAW seperti paket wisata Wonosari, pengunjung dapat sekaligus mendatangi pusat informasi yang be-rada persis di sebelah rest area. Di luar pusat informasi nantinya akan dipasang sebuah papan reklame berisikan ten-tang info peta WAW.

Menuju Wajah Baru Wonosari

Rencana gerbang utama wisata (dok. Kebun Wonosari)

Page 19: Buletin PTPN 12 Edisi 14

19-buletin ptpn12

WisataEdisi 14, Maret - Mei 2016

Puas memperoleh informasi dan melepas lelah, pengunjung dapat lang-sung masuk kedalam area wisata yang sebelumnya pengendara diharuskan untuk memarkirkan kendaraannya pada lahan parkir luas dan beraspal se-suai dengan kendaraan masing- masing (R2/R4). Parkir yang luas dan beraspal akan membawa kenyamanan bagi pe-ngunjung WAW.

Keluar dari area parkir sejauh mata memandang pengunjung bisa langsung melihat barisan huruf atau papan nama sebagai ikon “Pabrik Teh Wonosari”

tepat di depan lokasi pabrik. Ikon ini dapat dijadikan spot foto karena terdapat iden-titas WAW. Di depan ikon, tepatnya di sisi tengah se ngaja di-beri jalan yang dapat dilalui pengunjung untuk menuju ikon tersebut. Jika bosan, spot­ foto ikon lain yang rencananya akan dibangun adalah te-

pat disisi kiri gerbang masuk menuju WAW. Sebelum memasuki loket, pe-ngunjung dapat berfoto untuk menga-badikan momen berlibur di WAW.

Papan informasi penunjuk jalan yang berada pada beberapa titik sudut area wisata tak akan membuat pe-ngunjung tersesat atau harus kembali bertanya ke Pusat Informasi. Pemba-ngunan dan perbaikan papan penunjuk jalan terus dilakukan manajemen WAW yang diperuntukkan bagi kenyamanan pengunjung yang baru pertama kali datang atau yang ingin mengeksplor keindahan WAW. (Bersambung)

Menurut Iksan, dari anggota se-banyak itu 50%-nya tidak aktif yakni membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib, tetapi tidak memin-jam dana yang disediakan koperasi.

Anggota bisa meminjam dana hing-ga Rp40 juta dan dapat dikembalikan selama dua tahun, melalui pemotong-an gaji.

Kopkar PTPN XII menetapkan sim-panan pokok sebesar Rp10.000 dan simpanan wajib berkisar Rp1.500- Rp 20.000 tergantung tingkat golongan karyawan bersangkutan. Koperasi yang berkantor di komplek Kandir PTPN XII itu juga memiliki produk simpanan manasuka dengan bunga 11% per tahun.

Iksan menyebutkan melalui be-berapa unit usaha yang ditanganinya, Kopkar PTPN XII pada tahun 2015 mendulang sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp250juta yang dibagikan ke-pada anggota. Sedangkan target SHU tahun ini ditetapkan Rp126juta sebab ada unit usaha yang memerlukan pembenahan. (fid/smd)

Sambungan hal 11Kopkar

Whistle Blowing SystemSesuai Surat Edaran No. 12/SE/098/2014 tanggal 21 April 2014 perihal Whistle­Blowing­System, pelaporan pelanggaran mengenai dugaan kecurangan, pelang-garan hukum dan etika serta misconduct­lainnya yang dilakukan oleh Insan PTPN XII, dapat disampaikan melalui media Whistle­Blowing­System Berikut:

SMS : 08113681818Email : layananpengaduan@ ptpn12.comFormulir online : www.gcg.ptpn12.com

Rencana rest area dan pusat informasi (dok. Kebun Wonosari)

Ikon baru pabrik teh (dok. Kebun Wonosari)

Page 20: Buletin PTPN 12 Edisi 14

20-buletin ptpn12

Maret - Mei 2016, Edisi 14Kunker

Kunjungan Kerja Direktur Utama Holding PTPN III (Persero):

Elia Massa Manik di PG Glenmore Tanggal 19 Mei 2016

Direktur Holding memimpin rapat di kantor direksi PG Glenmore

Direktur Holding meninjau pembangunan PG Glenmore

Elia Massa Manik (dua dari kanan) melihat maket PG Glenmore

Page 21: Buletin PTPN 12 Edisi 14

21-buletin ptpn12

S u p l e m e n

I -buletin ptpn12

Progres Pembangunan PG Glenmore mencapai 85 %

Page 22: Buletin PTPN 12 Edisi 14

22-buletin ptpn12

S u p l e m e n

II -buletin ptpn12

Kesiapan bahan baku tebu PG Glenmore

Waduk Sidodadi berfungsi sebagai sumber air pengairan tanaman tebu dan dimanfaatkan untuk wisata

Page 23: Buletin PTPN 12 Edisi 14

23-buletin ptpn12

S u p l e m e n

III -buletin ptpn12

Dirut PTPN XII berdiskusi dengan menteri BUMN dan Bupati Banyuwangi bertempat di Kampung Kopi, Desa Kemiren,

Banyuwangi dalam rangka pengembangan wisata buah di Afd. Kampe Sidomulyo

(20 April 2016)

Dirut PTPN XII berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi dalam rencana pengembangan wisata buah di Afd. Kampe Sidomulyo dan Doesoen Kakao Afd. Pagar Gunung bertempat di ruang tunggu VIP Bandara Juanda (15 Maret 2016).

Komisaris & Direksi PTPN XIIMengucapkan Selamat Menunaikan

Ibadah Puasa Ramadhan 1437 H

Page 24: Buletin PTPN 12 Edisi 14

24-buletin ptpn12

S u p l e m e n

IV -buletin ptpn12

Peresmian Gedung Instalasi Rawat Inap

(3 Lantai) RSU Kaliwates27 Mei 2016

Page 25: Buletin PTPN 12 Edisi 14

25-buletin ptpn12

S u p l e m e n

V -buletin ptpn12

Page 26: Buletin PTPN 12 Edisi 14

26-buletin ptpn12

S u p l e m e n

VI -buletin ptpn12

Kunjungan Dewan Komisaris25 - 28 Mei 2016

Dekom bersama manajer Kebun Kendenglembu di areal penjemuran kakao Kebun Kendenglembu

Rapat gabungan Dekom dan Direksi di Kanper Jember

Foto bersama Dekom dengan karpim Kebun Banjarsari

Kunjungan di Doesoen Kakao Afd. Pager Gunung

Page 27: Buletin PTPN 12 Edisi 14

27-buletin ptpn12

S u p l e m e n

VII -buletin ptpn12

Kunjungan di Doesoen Kakao Afd. Pager Gunung

Nus Nuzulia Ishak (Komisaris) di Doesoen Kakao

Tasyakuran yang diadakan kontraktor PG Glenmore

Direksi bersama karpim Kebun Kendenglembu di areal penjemuran kakao Kebun Kendenglembu

Page 28: Buletin PTPN 12 Edisi 14

28-buletin ptpn12

Pernahkah anda mendengar isti lah gayas? Di Kab. Jember, khususnya di wilayah Kebun Mumbul, gayas sangat popular.

Ia hewan bawah tanah yang dibenci, tetapi juga disukai masyarakat setem-pat. Dibenci sebab merupakan hama yang merusak akar segala jenis tana-man perkebunan, tetapi disukai ma-syarakat sebab menghasilkan rezeki.

Gayas adalah hama uret yang me-miliki nama latin Lepidiota­ stigma. Hama ini memiliki siklus hidup mulai dari telur – larva – pupa – imago. Larva muda gayas makan dari sisa-sisa tana-man mati dan perakaran di sekitarnya. Semakin dewasa larva memakan per-akaran tanaman tebu yang masih hi-dup, sehingga tebu gagal panen. Akar tanaman karet muda juga diserang, yang berdampak daunnya menguning lantas tanamannya mati.

Perkembangan hidupnya dari imago (bahasa Jawa: enthung) hidup di dalam tanah, lalu menjadi ampal kemudian terbang.

“Gayas merupakan fenomena unik di sini. Banyak tanaman kami rusak akibat munculnya gayas, maka harus dibasmi. Tetapi hewan bertubuh lunak dan berwarna putih itu diburu ma-syarakat untuk ditukarkan beras atau dikonsumsi,” tutur Kishartono, Manajer Kebun Mumbul, di kantornya, belum lama ini.

Dia menjelaskan, gayas mampu berkembang biak cepat sekali di wila yah Kebun Mumbul disebabkan tanah pasir gembur dan lembab. Tanah demikian membuat populasi gayas banyak sekali.

Berdasarkan kejadian selama berta-hun-tahun dapat diketahui bahwa am-pal biasa bertelur di dalam tanah pada bulan Oktober – November. Seekor ampal bisa bertelur 20 – 50 butir yang menetas pada bulan Januari.

“Gayas biasa menyerang akar tana-man pada bulan April menuju Mei saat pergantian dari musim hujan mau masuk musim kemarau. Pada bulan April pertumbuhan gayas sudah besar (ukuran jempol tangan manusia) dan ganas-ganasnya memakan akar tana-man,” papar Kishartono.

Gayas goreng nan lezatBertepatan membesarnya pertum-

buhan gayas dalam wujud enthung itu-lah masyarakat sekitar Kebun Mumbul lazim memburunya dengan mendong-

kel-dongkel tanah. Tidak terhindarkan lahan Kebun Mumbul menjadi sasaran pencarian gayas.

Cukup gampang mendapatkan gayas di bulan April, yakni dengan menggali lahan dengan kedalaman 60 cm di sela-sela tanaman karet dan tebu akan dite-mukan beberapa ekor enthung gayas. Di seputar dua batang tanaman karet muda bisa ditemukan 27 ekor gayas.

Masyarakat sekitar Kebun Mumbul mempunyai kebiasaan mengkonsumsi gayas, dengan menggorengnya atau dibalut dengan tepung menjadi gayas crispy. Bagi yang telah terbiasa me ng konsumsinya, gayas goreng dirasa cukup lezat. Bisa dijadikan lauk makan nasi.

Itulah sebabnya, gayas bernilai eko-nomis. “Pencari gayas bisa menukar-kan semangkuk gayas yang telah didapatkannya dengan 1 kg beras,” tutur Syamsuri Heri Marwanto, Wakil Manajer Kebun Mumbul.

Syamsuri pada akhir April lalu sem-pat mengantar tim buletin­ptpn12­ten-tang cara memburu gayas di sela-sela tanaman karet muda. Ketika itu ditemu-kan puluhan gayas.

Kendati disukai masyarakat, bagi Kebun Mumbul gayas merupakan hama merugikan yang harus diberantas. Per-nah sebanyak 25% dari hamparan tana-man tebu di kebun tersebut rusak akibat dimangsa gayas. Tak pelak, pendapatan yang hilang cukup tinggi. Maka, tidak bisa tidak, gayas harus di berantas.

Pihak Kebun Mumbul telah mene-rapkan beberapa cara pengendalian

hama gayas, baik secara sanitasi/me-kanis, kimiawi maupun hayati.

Pengendalian secara sanitasi di-lakukan dengan mengumpulkan larva gayas bersamaan pengolahan tanah, penang kapan imago menggunakan light­ ­trapping, penangkapan imago siang hari pada tanaman inang, kemudi-an hasil penangkapannya dikumpulkan dan dibakar.

Adapun pengendalian kimiawi dila-kukan berbagai cara antara lain meng-gunakan biogreen yakni pupuk dari limbah kimia pabrik pakan ternak yang telah di-treatment (diolah). Dosis apli-kasinya berkisar 10.000-15.000 liter/ha, dimana aplikasinya dikucurkan pada pangkalan tanaman tebu.

Sedangkan pengendalian dilakukan dngan efektivitas NEP (Nematoda­Ento­mopatogen), yaitu bangsa cacing yang memiliki potensi sebagai pengendali se-rangan hama khususnya pada fase lar-va. NEP bisa memperbanyak diri dalam tubuh larva gayas, sehingga gayas akan mati begitu NEP berkembang dalam lar-va gayas. Setiap hektar tanah diaplika-sikan 20 bungkus NEP (setiap bungkus dilarutkan dalam 10 liter air), kemudian NEP disemprotkan pada areal endemik gayas pada waktu sore.

Menurut Kishartono, dari hasil pe-ngamatan visual di lapangan, perlakuan yang cukup berpotensi untuk dikem-bangkan adalah penggunaan NEP dan biogreen. Biaya pengaplikasi an biogreen mencapai Rp1,3 juta/ha, sedang kan menggunakan NEP sebesar Rp412.000/ha. (hil/yos)

S u p l e m e n

VIII -buletin ptpn12

Gayas, Antara Hama dan Rezeki

Gayas goreng original, gayas hidup, gayas merusak akar tanaman karet (foto dok. Humas)