Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

4
EXPEDISI MEMBANGUN BUDAYA KRITIS EDISI KHUSUS II OSPEK UNY 2012 S etiap tahun ajaran baru, penugasan selalu menjadi salah satu bagian dalam pelaksanaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek). Setiap fakultas menampilkan ciri khas masing-masing melalui warna cocard dan slayer. Uang dan waktu pun tak jarang dihabiskan. Ketika mahasiswa baru tidak dapat memenuhi tugas maka akan mendapatkan sanksi dari masing- masing Sie Kedisipilinan. Di ospek hari pertama dan kedua (6-7/8), semua mahasiswa baru (maba) dari tujuh fakultas disatukan ke Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY) untuk pembukaan ospek 2012. Ketujuh fakultas memperlihatkan ciri khasnya masing-masing. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan hijaunya, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan ungunya, Fakultas Teknik (FT) dengan orangenya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan birunya, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dengan merahnya, dan Fakultas Ekonomi (FE) dengan merah mudanya. Tiap fakultas menyanyikan yel-yel dan jargon mereka lengkap dengan lambaian slayernya dan cocard yang terpasang di dada, yang merupakan bagian penugasan dari panitia ospek fakultas. Penugasan Hanya Pemborosan Dalam pelaksanaan ospek, sebenarnya banyak penugasan ospek yang sekali pakai seperti cocard, topi wayang yang dibuat oleh maba FT, dan toga yang dibuat oleh maba FMIPA. Penugasan ospek di FBS berhubungan dengan tema ospeknya, yaitu multikulturalisme. Cocard yang dibuat pun berbentuk bonang. “Lalu, kipas itu untuk kepentingan maba sendiri. Apalagi kondisi di GOR yang ramai kan membuat panas,” kata Vikar, Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (SPK) FBS. Penugasan lain adalah maba harus membawa air untuk berwudhu karena dikhawatirkan air dari truk PDAM yang dsediakan oleh panitia tidak mencukupi. “Mabanya kan ribuan,” kata Rony Siswo Setiaji, salah satu pemandu di FBS. Agak sedikit berbeda dengan FBS, FIP dan FIK yang memberikan penugasan untuk membawa barang-barang yang akan digunakan untuk bakti sosial. “Tugasnya paling bawa barang-barang yang biasa aja. Bawa mie, minyak, air mineral buat wudhu, koran buat alas shalat, sama buku tulis buat nyatet. Hari ini cuma itu saja,” kata Lina Marlina, maba FIP. Terkait dengan slayer, Panitia ospek FBS pun turut menjual salah satu perlengkapan ospek kepada maba. “Slayer 7 Agustus 2012. Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial (FIS), menunjukkan penugasan pada Pemandu Kedisiplinan (PK). Dok. Ekspresi Penugasan Ospek, Persulit Maba Setelah direpotkan oleh penugasan, maba pun masih harus dihadapkan pada Penegak Kedisiplinan (PK).

description

 

Transcript of Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

Page 1: Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

EXPEDISIM E M B A N G U N B U D A Y A K R I T I S

EDISI KHUSUS II OSPEK UNY 2012

Setiap tahun ajaran baru, penugasan selalu menjadi salah satu bagian dalam pelaksanaan Orientasi

Studi dan Pengenalan Kampus (ospek). Setiap fakultas menampilkan ciri khas masing-masing melalui warna cocard dan slayer. Uang dan waktu pun tak jarang dihabiskan. Ketika mahasiswa baru tidak dapat memenuhi tugas maka akan mendapatkan sanksi dari masing-masing Sie Kedisipilinan.

Di ospek hari pertama dan kedua (6-7/8), semua mahasiswa baru (maba) dari tujuh fakultas disatukan ke Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY) untuk pembukaan ospek 2012. Ketujuh fakultas memperlihatkan ciri khasnya masing-masing. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan hijaunya, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan ungunya, Fakultas Teknik (FT) dengan

orangenya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan birunya, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dengan merahnya, dan Fakultas Ekonomi (FE) dengan merah mudanya.

Tiap fakultas menyanyikan yel-yel dan jargon mereka lengkap dengan lambaian slayernya dan cocard yang terpasang di dada, yang merupakan bagian penugasan dari panitia ospek fakultas.

Penugasan Hanya PemborosanDalam pelaksanaan ospek, sebenarnya

banyak penugasan ospek yang sekali pakai seperti cocard, topi wayang yang dibuat oleh maba FT, dan toga yang dibuat oleh maba FMIPA. Penugasan ospek di FBS berhubungan dengan tema ospeknya, yaitu multikulturalisme. Cocard yang dibuat pun berbentuk bonang. “Lalu, kipas itu untuk kepentingan maba sendiri.

Apalagi kondisi di GOR yang ramai kan membuat panas,” kata Vikar, Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (SPK) FBS.

Penugasan lain adalah maba harus membawa air untuk berwudhu karena dikhawatirkan air dari truk PDAM yang dsediakan oleh panitia tidak mencukupi. “Mabanya kan ribuan,” kata Rony Siswo Setiaji, salah satu pemandu di FBS.

Agak sedikit berbeda dengan FBS, FIP dan FIK yang memberikan penugasan untuk membawa barang-barang yang akan digunakan untuk bakti sosial. “Tugasnya paling bawa barang-barang yang biasa aja. Bawa mie, minyak, air mineral buat wudhu, koran buat alas shalat, sama buku tulis buat nyatet. Hari ini cuma itu saja,” kata Lina Marlina, maba FIP.

Terkait dengan slayer, Panitia ospek FBS pun turut menjual salah satu perlengkapan ospek kepada maba. “Slayer

7 Agustus 2012. Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial (FIS), menunjukkan penugasan pada Pemandu Kedisiplinan (PK).

Dok.

Eks

pres

i

Penugasan Ospek, Persulit MabaSe te lah di re pot kan o leh pe nu gas an, ma ba pun ma sih ha rus di ha dap kan pa da Pe ne gak Ke di si plin an (PK).

Page 2: Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

edisi KHUsUs iiospeK UNY 2012

2

sEN

TRA

ungu yang bertanda FBS dijual panitia seharga Rp7.500,00 per potong. Untuk penugasan yang lainnya, beli secara kolektif lalu dibikin bareng-bareng. Penugasan rata-rata hanya sebatas atribut saja. Kemarin pengeluaran cuma sekitar Rp30.000,00,” jelas Lia Nurani Setyawati, Maba Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Menanggapi penjualan slayer tersebut, panitia mengatakan bahwa itu bukanlah kewajiban. Mereka boleh membeli di panitia ataupun di pihak luar. “Kita kan berpikir maba itu masih polos dan ingin yang gampang saja dan mereka juga ingin sama dengan teman-teman yang lain,” kata Vikar.

Sa ma se per ti FBS, FIK pun me nye-di a kan sla yer un tuk ma ba nya. “Ka mi ti dak me mak sa un tuk mem be li sla yer ke pa ni tia, na mun ka mi me nye di a kan-nya. Ba gi yang in gin mem beli si la kan, ta pi ji ka i ngin mem be li di lu ar ju ga diperbolehkan,” kata Faiq, Koordinator Ospek FIK. “Harganya pun juga lebih murah. 2 buah slayer dijual dengan harga

Rp8000,00,” tambahnya.Ba gi Arifatullah, ma ba

Pendidikan Elektronika, yang te lah me nge lu ar-kan u ang yang ham pir se te ngah ka li le bih ba-nyak da ri pa da Lia Nurani Setyawati. “Ter ka it ma-

hal a tau ti dak sa ya ra sa jum lah u ang yang di ke lu ar kan re la tif, ber ki sar an-tar a Rp50.000,00-Rp100.000,00.”

Se na da de ngan Arif, Agus Septa Mulyanti, ma-ha sis wa Teknik e lekrto juga berpendapat sa-ma. “Ju jur sa ja, pe nu gas an yang di be ri kan o leh pa ni tia sa ya ra-sa mem bu at ki ta ri bet dan me nyu sah kan. Per a tur an os pek ju ga cu kup su lit. A pa la gi pe nu-gas an se wak tu os pek ju rus an.”

Co card yang di bu at o leh ma ba FT pun ter bi lang ru mit ka re na ber ben tuk bu rung ra ja wa li warna-warni dan ha rus di sa tu-kan se krup dan ba ut, “Untuk membuat cocard ini saja saya rasa sulit.” Winda, maba Pendidikan Sejarah, berpendapat bahwa penugasan terlalu menyusahkan. “ Ospek ribet. Peralatan yang dibawa banyak banget dan sulit,“ katanya.

Se be nar nya tak ha nya me re ka yang meng a lam i ke su lit an ke ti ka me nye le-sai kan pe nu gas an, Danu R. ,ma ha sis wa Pendidikan Teknik Elektro, ju ga me ngeluh ka r ena ke re pot an mem ba wa ba rang yang ha rus ia ba wa dan ia bu at. “Barang-barang buat ospek banyak. Untuk cocardnya lumayan rumit jadi, menyita banyak waktu,” ujarnya.

Tak Patuh, Dapat SanksiPem be ri an sank si

ke pa da ma ba, yang ti-dak bi sa me nye le sai-kan pe nu gas an a tau me lang gar per a tur an yang te lah di te tap kan, se o lah men ja di ke wa jib-an di se ti ap ke pa ni ti a an os pek fa kul tas. Mes ki ben tuk sank si di se ti ap fa kul tas berbeda-beda, ta pi ma sih a da sa ja yang ha rus meng gu na kan bentakan.

Sie Ke a man an dan Pe ne gak Ke-di si plin an (KPK) Fa kul tas E ko no mi (FE) memberlakukan aturan baru pada ospek tahun 2012, yaitu pencatuman poin di ser ti fikat os pek. Se ti ap ma ha-sis wa ba ru men da pat kan po in se ba nyak 100 di a wal pe lak sa na an os pek. Ke ti-ka me re ka me lang gar per a tur an os pek yang te lah di te tap kan, ma ka ia a kan men da pat pe ngu rang an po in. “Ji ka a da ma ba yang me lang gar per a tur an, ma ka po in nya a kan di ku rang i se su ai de ngan be rat ri ngan nya pe lang gar an,” je las Eni, Koordinator KPK FE. Namun, maba juga masih bisa menambah poin, “Apabila mereka aktif dalam rangkaian acara Ospek Universitas dan Fakultas, maka bisa mendapat tambahan poin serta bisa mendapatkan semacam reward dari panitia,” tambahnya.

Terkait dengan penugasan bagi maba, panitia bermaksud melihat keseriusan dari maba dalam menjalankan ospek di tingkat universitas dan fakultas. “Tapi, kita pengen lihat di sini seberapa jauh maba itu mau berdisiplin dan taat.

Mereka kan masih di ospek, paling nggak kita tugaskan. Kalau mereka memang orang yang

rajin, kita harapkan semua penugasan yang diberikan bisa dipenuhi,” jelas Vikar Radhika, Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (PK) FBS.

Ba gi Ma ba FT yang ti dak me nye-le sai kan pe nu gas an ma ka a kan di be ri sank si Sie Penegak Kedisiplinan (PK). Sanksi diberikan sesuai dengan jenis pelanggarannya. Pelanggaran ringan di antaranya tidak membawa penugasan dan terlambat. Pelanggaran berat seperti membawa senjata tajam dan rokok. “Untuk pelanggaran ringan jenis sanksi yang diberikan seperti menyebutkan visi misi FT dan UNY. Apabila pelanggaran tersebut dilakukan berulang-ulang, maka sanksi yang diberikan lebih berat,

tingkatan hukuman dinaikkan. Sedangkan pelanggaran berat,

maka panitia tidak akan memberikan sertifikat kepada maba tersebut,” kata Bani Asrofudin, Koordinator FT.

Ko or di na tor Pe-man du Sank si (PS)

FIP, Mashud Syahroni , menjelaskan tentang

pemberian sanksi kepada maba yang melakukan kesalahan. Kalau

kesalahan itu baru sekali dilakukan hanya diberi peneguran dan menghimbau untuk tidak mengulangi lagi. Tapi, kalau sudah ketiga kalinya,itu nanti ada penegakan seperti bimbingan konseling.

Berbeda dengan fakultas lain, FIP tidak memberikan sanksi nyata. “Kalau di FIP ndak ada karena kita masih tetap menjunjung tinggi humanisme,” kata Mashud. Walau begitu, dirinya yakin kalau Peraturan Ospek akan tetap dipatuhi oleh maba.

Tek nis nya, pen ca tat an pe lang gar an di la ku kan o leh PS di ti ap gu gus. Se ti ap gu gus mem pu nyai pe man du sank si. Ji ka ma ba ter se but ma sih sa ja meng u langi ke-sa lah an ma ka a kan a da pem be ri an sank si tam bah an. “I tu a da pro se dur nya, se per ti surat pernyataan yang ditandatangani Wakil Dekan III, agar tidak melakukan kesalahan lagi,” jelas Mashud.

Ke pa ni ti a an PK di Fa kul tas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di be-da kan men ja di Keamanan dan Kedisiplinan yang ju ga ber tu gas un tuk mem be ri sank si. “Ya, sank si nya i tu cu ma mo ti va si. Ka lau di MIPA i tu le bih ke pen di dik an ka rak ter, mem be ri kan se ma ngat. Ya, bi ar le bih se ma-ngat lah,” ka ta Danang Prasetyo Adi.

Nia AprilianingsihArif, Awal, Dini, Janti, Joseph, Najih, Neti, Septiadi,

Taufik, Yekti

“Barang-barang buat

ospek banyak. Untuk cocardnya lumayan rumit

jadi, menyita banyak waktu,” ujarnya.

Danu R.Pend. Teknik

Elektro

Ebm

a | E

xped

isi

7 Agustus 2012. Mahsud Syahroni, men je las kan pem be ri an sank si ke pa da ma ba FIP yang me la ku kan pe lang gar an.

Page 3: Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

edisi KHUsUs iiospeK UNY 2012

Pimpinan Proyek Akhmad Muawal H | Sekretaris Neti Mufaiqoh | Bendahara Dwi Handari | Redaktur Pelaksana Nur Janti | Redaktur Dini Permatasari, Nia Aprilianingsih, Nimas M Firdausa, Nur Janti, Zaenal Abidin | Reporter Arif, Awal, Dini, Ebma, Janti, Joseph, Najih, Neti, Septiadi, Taufik, Yekti | Redaktur Foto Rahadian Rahmad | Artistik Sofwan Makruf | Produksi Irfah Lihifdzi A | Iklan F Abi Utomo, Siti Khanifah, Nia Aprilianingsih | Sirkulasi Septiadi Setia W | Alamat Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yoyakarta 55281 | Email [email protected] | Web ekspresionline.com | Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.

3

IN

FO O

SPEK

ED

ITO

RIA

L

MAB

A B

ICAR

AO

SPEK

TEM

PO D

OEL

OE

Ma ha sis wa ba ru (maba) ter li hat sa-ngat an tu si as men ja lan i os pek ha ri per-ta ma, Senin, (6/8). Noviana Hapsari, ma ha sis wa ba ru Pendidikan Biologi Internasional ter li hat su dah ber a da di de pan kam pus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) se jak pu kul 04.45 WIB. Pa da hal, ma ha sis wa i ni ngla ju da ri Bantul.

Me nu rut peng a ku an Novi, ia ber ang-kat da ri ru mah se jak pukul 04.00 WIB. Pa da hal, re gis tra si ma ha sis wa ba ru di mu-lai pu kul 05.00. Ia meng a ku hal ter se but di la ku kan su pa ya dia ti dak da tang ter lam-bat. Se hing ga, ti dak men da pat hu kum an dan sank si da ri Sie Kedisiplinan.

Dini Permata Sari

Antusiasme Maba Menjelang Ospek

Pa ra ma ha sis wa ba ru pu tri ber ba ris di de pan pin tu ka mar man di mu sho la Ge dung O lahra ga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY), Senin (6/8). An tre an pan jang i ni ter ja di ke ti ka pe-lak sa na an Ospek Universitas me ma suk i wak tu is ti ra hat. Hal ter se but ter ja di ka re-na ha nya ter da pat sa tu ka mar man di pu tri di mu shola GOR. Pa da hal, pa ni tia os pek su dah mem bu at jad wal is ti ra hat os pek se ca ra ber gi lir an. Na mun, hal ter se but ku rang mem ban tu ka re na jum lah ma ha-sis wa ba ru yang men ca pai ang ka e nam ri bu o rang. Ka mar man di yang ter se dia di mu sho la GOR pun ti dak se ban ding de ngan jum lah ma hasiswa ba ru.

Nur Janti

Maba Antre Kamar Mandi

Fo rum Ko mu ni ka si U nit Ke gi at an Ma-ha sis wa (FK UKM) U ni ver si tas Ne ge ri Yogyakarta (UNY) meng a da kan stan i sa si UKM. Ber tem pat di ru ang par kir de pan Stu dent Center (SC) UNY, ke gi at an i ni di ren ca na kan ber lang sung se la ma em pat ha ri, da ri Senin hing ga Kamis (6-9/8) mu lai pu kul 16.00 -22.00 WIB.

Sta ni sa si UKM ber tu ju an un tuk me-nyo si al i sa si kan UKM ke pa da ma ba UNY 2012. “De ngan ke gi at an i ni, sa ya da pat me-nge nal be be ra pa UKM yang a da di UNY,” ung kap Mita, ma ba ju rus an Pendidikan Bahasa Inggris. Se la in i tu, stan i sa si yang di i kut i o leh tu juh be las UKM i ni di ha rap-kan men ja di sa ra na yang da pat mem per e rat hu bung an an tar UKM UNY.

Zaenal Abidin

Stanisasi UKM

Ospek tahun 2011, masing-masing fakultas di UNY memberikan barbagai macam penugasan. Tugas-tugas tersebut dinilai menyusahkan maba. Padahal, Wakil Rektor III sudah menghimbau untuk tidak memberikan penugasan kepada mahasiswa baru. Penugasan ospek pun dirasa tidak membawa manfaat bagi maba. Selain itu, penugasan juga dinilai menjadi ladang bisnis. EXPEDISI OSPEK I 2011.

Faqihuddien Abi Utomo

Penugasan Ospek Tidak Bermanfaat

Peraturan ospek sudah sesuai. Namun, yang menyampaikan peraturan terlalu sepaneng, membuat maba menjadi tegang.

EstrianaPendidikan Bahasa Inggris

Ospek terlalu menguras tenaga. Bikin tenggorokan jadi kering.

Shella Huta BrianaPendidikan Seni Tari

Jangan terlalu repot buat perlengkapan ospeknya. Kasihan mabanya.

Rinto AlfiantoroPendidikan Teknik Elektro

Pada hakikatnya, penugasan-penugasan yang diberikan kepada para maba untuk ospek adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan para maba ketika mereka menjalani ospek tersebut. Ospek sendiri sudah menjadi ritual yang cukup melelahkan bagi para maba mengingat kepadatan aktivitas yang harus dijalani. Jadi, suatu kemubahan jika penugasan yang diberikan bukan lagi berdasar atas kebutuhan bagi para maba, namun melenceng menjadi sebuah beban dan pemborosan.

Ke cen de rung an di a tas (ma sih) ter-li hat pa da os pek UNY ta hun 2012 i ni. Di be be ra pa fa kul tas ma sih terdapat penugasan-penugasan yang berujung pada bertambahnya beban maba. Di Fakultas Teknik misalnya, para maba mengeluhkan penugasan yang dirasa rumit untuk dibuat, semisal topi wayang, cocard berbentuk rajawali dengan aksesoris baut dan sekrup, dan atribut-atribut lainnya.

Panitia Ospek Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

tidak ketinggalan menugasi para mabanya dengan topi toga yang dibuat dari kertas.

Sangat disayangkan mindset panitia terkait penugasan masih berupa atribut-atribut yang semarak, namun sesungguhnya membebani maba. Atas nama kreativitas, mereka seakan lupa pada padatya jadwal ospek dan banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk membuat atau membeli barang penugasan tersebut.

Peran panitia ospek untuk menyusun penugasan-penugasan yang tepat guna sangat disoroti di sini. Pemberian penugasan yang berat adalah bentuk senioritas klasik yang sudah membudaya, tidak hanya di UNY. Namanya saja sudah menjadi budaya: sangat susah untuk dihilangkan. Tapi, bukannya tidak mungkin untuk sedikit demi sedikit diubah. Dibutuhkan mindset dan tindakan yang mendasar bagi panitia ospek tahun mendatang untuk tidak lagi memberi penugasan-penugasan yang tidak penting!

Redaksi

Cukup Sudah Penugasan-Penugasan yang Tidak Penting

Page 4: Buletin Expedisi Edisi Khusus 2 Ospek UNY 2012 - Penugasan Ospek, Persulit Maba

edisi KHUsUs ii ospeK UNY 2012

4

PER

SEPS

I

SPACE IKLAN INI,

HANYA UNTUK ANDA YANG USAHANYA INGIN SUKSES! Berminat?

Hubungi Nia Aprilianingsih085743733434

Dan follow kami @ekspresionline

Kunjungi portal berita kami di

ekspresionline.com untuk tahu kabar-kabar di Kampus UNY.

U nit Ke gi at an Ma ha sis wa (UKM) me ru pa kan me dia be la jar ba gi pa ra ma ha sis wa yang fung si nya

un tuk me ngem bang kan mi nat, ba kat, dan ke ge mar an ma ha sis wa. UKM ju ga ber fung si se ba gai wa dah un tuk me lak-sa na kan ke gi at an eks tra ku li ku ler di per gu ru an ting gi se ba gai pe leng kap pe nge ta hu an yang men du kung pem-be la jar an a ka de mik di kam pus.

De ngan ke bi a sa an ma ha sis wa yang si buk de ngan wak tu un tuk ku li ah, be-la jar, dan ber ke gi at an di UKM, da pat me la tih ma ha sis wa un tuk mem ba gi wak tu. Hal ter se but ka re na ma ha sis wa yang meng i kut i UKM te lah ter bi a sa un tuk meng a tur wak tu an tar a ku li ah dan ber ke gi at an.

Se la in i tu, meng i ku ti UKM ju ga a kan mem bu at ki ta ter bi a sa be ker ja da lam team work dan di ha dap kan pa da su a sa na kom pe ti si. Ke gi at an UKM da-pat me nam bah soft skill me re ka, yang sa ngat ber man fa at di ke mu di an ha ri.

Se se o rang yang ku li ah di ju rus an Ma te ma ti ka mem bu tuh kan a tau bah-kan me mi lik i ke te ram pil an di bi dang se ni vo kal a tau lu kis. Wa lau pun ti dak ber hu bung an, ke mam pu an yang de mi-ki an i tu ter ka dang ju ga di bu tuh kan da lam du nia ker ja. Ke te ram pil an se-ma cam i tu, bi sa di da pat da ri meng i kut i ke gi at an UKM.

Ber da sar kan la por an Dir jen Pendidikan Tinggi (Dikti), setiap tahun

pengangguran intelektual Indonesia meningkat 20 persen. Hal itu, disebabkan rendahnya softskill atau keterampilan di luar kemampuan kompetensi utama para sarjana. Angka pengangguran intelektual mencapai 740 ribu pada tahun 2006. Sarjana yang menganggur pada tahun 2008 dilaporkan mencapai 900 ribu sarjana.

Indonesia setiap tahun mencetak 300 ribu orang sarjana. Sebanyak 2.900 perguruan t ingg i ne ge r i dan swas ta di Indonesia se-ti ap ta hun me lu lus kan se ki tar 300 ri bu sar jana. Na mun, ti-dak se mua lu lus an ter-tam pung di du nia ker ja, ar ti nya ba nyak di an ta ra nya men ja di peng-ang gur an. Di Indonesia, sa at i ni ter da pat se ti dak nya 24.457 o rang sar jana pe ngang gur an.

Se dang kan, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei tenaga kerja setiap tahunnya pada bulan Februari dan Agustus. Dari jumlah tersebut, pengangguran dengan gelar sarjana

Rugi, Mahasiswa Tanpa UKMsekitar 12,59% dari jumlah pengangguran pengangguran pada umumnya. Hal tersebut ditengarai karena para pengangguran bergelar sarjana tersebut, merupakan sarjana yang pada saat perkuliahan hanya menguasai bidang akademik tanpa diseimbangkan dengan bidang lain yang mendukung.

Hal ter se but me nun juk kan pen-ting nya me mi lik i ke mam pu an la in

se lain ke mam pu an a ka de mik. Na-mun, ke mam pu an yang ber si fat non a ka de mik se per ti yang a da di

UKM. Ini pun sa ngat di per lu-kan un tuk men du kung ka-

ri er di masa depan. Tidak bisa dipungkiri bahwa UKM menyumbangkan damapak-dampak positif un tuk per kem bang an pi-kir an menuju kedewasaan dan menambah pengalaman

mahasiswa. Jelaslah sudah bahwa UKM bermanfaat

bagi mahasiswa. Bahkan, jika kita kaji ulang, dampak negatif yang

ditimbulkan oleh UKM sangat sedikit atau bahkan bisa dikatakan tidak ada kerugiannya bagi mahasiswa.

Oleh karena itu, sangat rugi bila kuliah hanya untuk memikirkan hal akademik saja, tanpa ada dukungan dari kemampuan yang bersifat non akademik.

Nimas M Firdausa

Repro. Sofwan | Expedisi