BUKU STANDAR MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/.../uploads/2019/12/STANDAR-MUTU-2018.pdf ·...
Transcript of BUKU STANDAR MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/.../uploads/2019/12/STANDAR-MUTU-2018.pdf ·...
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang – Jawa Timur Indonesia
No. Dokumen :
01/SM/SPMI/2018
No. Revisi :
00
No. Salinan :
BUKU STANDAR MUTU
Dirumuskan oleh : Tim Penjaminan Mutu Tanda Tangan
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang
Pdt. Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Ditetapkan oleh : Senat STT Aletheia Lawang
Dikendalikan oleh : Ketua Unit Penjaminan Mutu
Pdt. Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Disetujui Oleh : Ketua STT Aletheia
Pdt.Dr. Agung Gunawan, Th.M.
SPMI STT ALETHEA 2018 – 2022
Pernyataan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Semua pemangku kepentingan internal (Pimpinan, dosen tenaga kependidik, tenaga
adminstrasi, tenaga penunjang dan mahasiswa) berkomitmen untuk menumbuh
kembangkan budaya mutu melalui PPEPP yang tercermin dari terbentunya pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak bermutu menuju STT Aletheia yang maju, unggul dan
terkemuka.
Kebijakan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
1. Berkomitmen menjadikan budaya mutu sebagai budaya organisasi mulai dari level
teratas sampai level terbawah.
2. Penerapan dan pengembangan Sistem Managemen mutu didasakan standar
penjaminan mutu perguruan tinggi
3. Konsisten melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam rangka
menerapkan SPMI secara berkelanjutan
4. Melakukan peningkatan kinerja melalui pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan
5. Menghasilkan standar mutu sesuai sesuai SPMI perguruan tinggi mengarah kepada
pemenuhan standar nasional dan internasional
6. Memastikan semua pihak untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpedoman pada
standard dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.
STANDAR MUTU
1. Standar Mutu Tata Pamong
2. Standar Mutu Penjaminan Mutu Internal
3. Standar Mutu Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
4. Standar Mutu Informasi
5. Standar Mutu Kerjasama
I. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi Pembelajaran
3. Standar Proses Pembelajaran
4. Standar Penilaian Pembelajaran
5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
7. Standar Pengelolaan Pembelajaran
8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
II. Standar Nasional Penelitian (SNP)
1. Standar Hasil Penelitian
2. Standar Isi Penelitian
3. Standar Proses Penelitian
4. Standar Penilaian Penelitian
5. Standar Penelitian
6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
7. Standar Pengelolaan Penelitian
8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat (SNPM)
1. Standar Pengabdian Masyarakat
2. Standar Isi Pengabdian Masyarakat
3. Standar Proses Pengabdian Masyarakat
4. Standar Penilaian Pengabdian Masyarakat
5. Standar Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
6. Standar Sarana Prasarana Pengabdian Masyarakat
7. Standar Pengelolaan Pengabdian Masyarakat
8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat
DAFTAR ISI
Standar Mutu Tata Pamong.......................................................................................................................... 1
Standar Mutu Penjaminan Mutu Internal ............................................................................................. 7
Standar Mutu Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran...................................................................................... 15
Standar Mutu Informasi .............................................................................................................................. 21
Standar Mutu Kerjasama............................................................................................................................. 27
Standar Kompetensi Lulusan..................................................................................................................... 34
Standar Isi Pembelajaran ............................................................................................................................ 40
Standar Proses Pembelajaran .................................................................................................................. 49
Standar Penilaian Pembelajaran ............................................................................................................. 57
Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan........................................................................................... 64
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran .................................................................................. 71
Standar Pengelolaan Pembelajaran ....................................................................................................... 78
Standar Pembiayaan Pembelajaran....................................................................................................... 85
Standar Hasil Penelitian ............................................................................................................................. . 89
Standar Isi Penelitian ............................................................................................................................. ...... 97
Standar Proses Penelitian......................................................................................................................... 106
Standar Penilaian Penelitian .................................................................................................................. 114
Standar Penelitian ...................................................................................................................................... 122
Standar Sarana dan Prasarana Penelitian ........................................................................................ 130
Standar Pengelolaan Penelitian............................................................................................................. 137
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian............................................................................ 144
Standar Pengabdian Masyarakat........................................................................................................... 151
Standar Isi Pengabdian Masyarakat .................................................................................................... 159
Standar Proses Pengabdian Masyarakat............................................................................................. 167
Standar Penilaian Pengabdian Masyarakat....................................................................................... 176
Standar Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ............................................................................... 185
Standar Sarana Prasarana Pengabdian Masyarakat..................................................................... 194
Standar Pengelolaan Pengabdian Masyarakat ............................................................................... 202
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat............................................... 210
1
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 01/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 6 halaman
STANDAR MUTU
TATA PAMONG
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th. M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
2
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR INFORMASI
2.1. Tata pamong adalah bagian yang sangat penting dalam kepemimpinan
sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3
2.2. Pada dasarnya kepemimpinan yang ideal dalam Pendidikan Tinggi ialah
sistem tata pamong yang berjalan dengan baik.
2.3. Sistem tata pamong yang baik ialah memiliki kepemimpinan yang kredibel
berkualitas dan memiliki legitmasi yang kuat.
2.4. Sistem tata pamong yang diharuskan ada dalam pendidikan tinggi ialah tata
pamong yang bersifat transparan.
2.5. Sistem tata pamong hendaknya memiliki sifat adil dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR TATA PAMONG
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar tata pamong adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar tata pamong dilakukan oleh Senat Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar tata pamong dilakukan oleh ketua Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar tata pamong dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar tata pamong dilakukan oleh tim auditor Badan
Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar tata pamong dilakukan oleh tim Penjaminan Mutu
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar tata pamong dilakukan oleh Senat Sekolah Tinggi
Teologi Alteheia bersama tim penjamin mutu internal
4. DEFINISI ISTILAH
Tata pamong adalah sistem kepemimpanan yang berlaku dalam sebuah lembaga
pendidik dalam hal ini Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
4.1. Tata pamong yang kredibel adalah sistem tata pamong yang memiliki
legitimasi ditingkat lembaga maupun masyarkat.
4.2. Tata pamong yang transparan adalah sistem tata pamong yang dijalahkan
secara terbuka mulai dari pemilihan pejabat struktur sampai pada sistem
kepemimpinan yang berlaku dalam institusi.
4
4.3. Tata pamong yang akuntabel adalah sistem tata pamong yang dapat
mempertanggungjawabkan semua kepemimpinnannya dengan baik.
4.4. Tata pamong yang adil adalah sistem kepemimpinan yang memberikan
perlakuan dan kesempatan yang sama kepada semua yang berada dibawah
kepemimpinannya.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR INFORMASI
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem tata pamong yang
kredibel.
5.2. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memilik sistem tata pamong yang
kapabel dan berkualitas memiliki legitimasi dan dipercaya gereja dan
masyaratkat.
5.3. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem tata pamong yang
transparan.
5.4. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem tata pamong yang
bertanggung jawab.
5.5. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus bersifat adil.
Sasaran Standar
No. Parameter Dokumen
PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki sistem tata pamong yang kredibel
80% 85% 90% 95% 100%
2
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memilik sistem tata pamong yang kapabel dan berkualitas memiliki legitimasi dan dipercaya gereja dan masyaratkat.
80% 85% 90% 95% 100%
3 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki sistem tetap pamong yang transparan
80% 85% 90% 95% 100%
4 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki sistem tata pamong yang bertanggung jawab
80% 85% 90% 95% 100%
5 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia bersifat adil
80% 85% 90% 95% 100%
5
6. STRATEGI PENCAPAIAN
6.1. Senat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar tata
pamong kepada Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus
Tuhan.
6.2. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang bertugas
untuk merencanakan dan merumuskan standar tata pamong.
6.3. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar tata
pamong Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.4. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi swasta
tentang standar tata pamong .
6.5. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar tata pamong
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar tata pamong dengan surat keputusan ketua.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar tata pamong
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar tata pamong
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar tata pamong
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar tata pamong
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar tata pamong
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015–2019
7.2.3. Rencana Operasional Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015–
2019
8. REFERENSI
8.1. Undang-undang RI No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Peraturan
Menteri No 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan
Tinggi
6
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
8.3. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015-2019
8.4. Rencana Strategis (RENSTRA) Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015 -
2019
8.5. Rencana Operasional (RENOP) Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015-
2019
7
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 02/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENJAMINAN MUTU INTERNAL
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th. M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
8
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
2.1. Dalam U U R.I. Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, pasal 51
ayat (1) menyatakan: Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan
Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif
9
mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa dan negara.
2.2. Karena itu Dalam ayat (2) UU R.I. Tahun 2012 disebutkan bahwa pemerintah
menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk
mendapatkan pendidikan yang bermutu.
2.3. Penjaminan mutu sebagaimana tercantum dalam ayat (1) dilakukan melalui
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar
Pendidikan Tinggi.
2.4. Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan
standar Nasional Pendidikan Tinggi.
2.5. Sedangkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi didasarkan pada
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (UU RI No 12 Tahun 2012 pasal 52 ayat
(4).
2.6. Sistem penjaminan mutu adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan
mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Menurut pasal
51 UU Dikti, Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan pendidikan tinggi
yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan
potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau tehknologi yang
berguna bagi masyarakat, bangsa, dan Negara.
2.7. Sementara itu, mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar Dikti yang terdiri atas
standar nasional Dikti dan standar Dikti yang ditetapkan oleh Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia. (Pedoman Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi.
RISTEKDIKTI 2016. H. 9).
2.8. Berdasarkan pasal 54 UU Dikti, standar yang harus digunakan di dalam
Sistem Penjaminan Mutu Internal setiap perguruan tinggi adalah Standar
Nasional Dikti yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu
SN Dikti.
2.9. Atas dasar diatas maka untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang bermutu
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menyelenggarakan sistem penjaminan mutu
internal.
10
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu Penjaminan Mutu Internal adalah
sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar dilakukan oleh Tim Adhoc bersama dengan Wakil Ketua
Bidang Akademik Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar dilakukan oleh Ketua Program Studi Sarjana, Magister,
serta Kepala Bagian Administrasi Umum dan Personalia Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar dilakukan oleh Tim Auditor Lembaga
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar Penjaminan Mutu Internal dilakukan oleh Kepala
Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar sarana dan prasarana penjaminan Mutu dilakukan oleh
Kepala Penjaminan Mutu Internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia bersama
Tim Ad hoc.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan stakeholder.
4.2. Penjaminan mutu adalah kegiatan sistematik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
4.3. Penjaminan mutu internal berkaitan dengan sistem jaminan mutu yang
dikembangkan oleh lembaga pendidikan tinggi dalam hal ini sistem
penjaminan mutu internal yaitu SekolahTinggi Teologi Aletheia.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENJAMINAN MUTU INTERNAL
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus merumuskan visi yang jelas,
penetapan target dan sasaran pengembangan, peningkatan dan
pemeliharaan suasana akademik secara berkesinambungan.
5.2. Pimpinan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus mampu menginspirasi,
support dan menghargai kontribusi civitas akademik dan stakeholder, serta
11
menumbuh kembangkan kepercayaan dan kebebasan dalam berkarya dan
penuh tanggung jawab.
5.3. Civitas akademika harus berkomitmen terhadap peningkatan mutu
akademik sekolah Tinggi teologi Aletheia dengan pengimplementasi
penjaminan mutu secara berkelanjutan.
5.4. Mahasiswa harus berkomitmen terhadap upaya peningkatan mutu proses
pembelajaran.
5.5. Komunikasi antar civitas akademika harus dilaksanakan secara efesien dan
efektif.
5.6. Komunikasi antara civitas akademika dengan masyarakat seharusnya
dilaksanakan secara efisien dan efektif.
5.7. Proses utama dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan dengan
jelas dan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerjnya, serta jelas
penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung
oleh sumber daya yang memadai.
5.8. Keterkaitan antara proses-proses utama dalam kegiatan penjaminan mutu
dengan misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dan
program-program studinya harus dindentifikasi dengan jelas.
5.9. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus melaksanakan audit akademik dan
evaluasi diri secara periodik
5.10. Evaluasi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia beserta dengan program-progrm
studinya harus dilakukan setiap semester berdasarkan data dan informasi
yang valid dengan mengunakan informsi dari pihak yang tekait
5.11. Perencanaan pengembangan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
mempertimbangkan misi lembaga didasarkan pada evaluasi diri, dituangkan
dalam dokumen yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pihak-pihak terkait.
5.12. Akreditasi lembaga maupun progam-program studi harus dilakukan oleh
lembaga akreditasi yang diakui oleh Negara maupun lembaga-lembaga yang
kridebel dan dilakukan secara periodik sesuai dengan masa berlakunya
status akreditasi.
12
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen
PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus merumuskan visi yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan suasana akademik secara berkesinambungan
80% 85% 90% 95% 100%
2
Pimpinan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus mampu menginspirasi, support dan menghargai kontribusi sivitas akademik dan stakeholder, serta menumbuh kembangkan kepercayaan dan kebebasan dalam berkarya dan penuh tanggung jawab
80% 85% 90% 95% 100%
3
Civitas akademika harus berkomitmen terhadap peningkatan mutu akademik sekolah Tinggi teologi Aletheia dengan pengimplementasi penjaminan mutu secara berkelanjutan
80% 85% 90% 95% 100%
4
Proses utama dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerjnya, serta jelas penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung oleh sumber daya yang memadai.
80% 85% 90% 95% 100%
5
Proses utama dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerjnya, serta jelas penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung oleh sumber daya yang memadai.
80% 85% 90% 95% 100%
6. STRATEGI PENCAPAIAN
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan diseminasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang bertugas
untuk merencanakan dan merumuskan standar Penjamina mutu internal
13
6.4. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
penjaminan mutu internal.
6.5. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi teologi
dan swasta tentang penyusunan dokumen standar Penjaminan mutu
Internal.
6.6. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar penjaminan
mutu internal.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.8. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar penjaminan mutu internal dengan Surat Keputusan Ketua.
6.9. Kepala Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar penjaminan mutu
internal kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
bidang akademik, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Unit
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar sistem penjaminan mutu
internal.
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar sistem penjaminan mutu
internal.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar sistem penjaminan mutu
internal.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar sistem penjaminan mutu
internal.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar sistem penjaminan mutu
internal.
7.1.6. Standar prosedur operasional sistem penjaminan mutu internal.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013
14
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2018
7.2.3. Rencana Kerja sistem penjaminan mutu internal.
7.2.4. Pedoman pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir sarana dan prasarana penelitian yang terdiri dari:
7.3.1. Surat keterangan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal.
7.3.2. Formulir laporan perkembangan sistem penjaminan mutu internal.
7.3.3. Formulir pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 – 2019.
8.6. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) Kementerian
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi 2010.
15
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 03/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 6 halaman
STANDAR MUTU
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th. M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
16
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber inspirasi, dan
motivasi yang mendasari pikiran dan tindakan segenap civitas akademika.
17
2.2. Visi hendaknya memuat tujuan dan ruang lingkup khas dari sebuah lembaga
yang dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan, Senat dan pemangku
kepentingan.
2.3. Visi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan jaman.
2.4. Misi memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam
bentuk tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu, mengandung
bentuk kegiatan utama yang selaras dengan filosofi, tata nilai, dan kultur
akademik yang menjadi landasan hubungan kerja serta pengalokasian
sumber daya segenap pemangku kepentingan.
2.5. Misi memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan
kebijakan lembaga, yang dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan
Senat serta pemangku kepentingan yang menjadi tolak ukur dalam evaluasi
kinerja.
2.6. Misi memberikan keleluasaan ruang gerak pengembangan kegiatan lembaga.
2.7. Tujuan pendidikan disusun selaras dengan visi dan misi lembaga.
2.8. Tujuan pendidikan hendaknya merupakan langkah-langkah untuk mencapai
visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan gerejaan
masyarakat.
2.9. Tujuan pendidikan disusun agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten
sesuai dengan jenjang pendidikan dan dikomunikasikan secara ekplisit
kepada dosen, mahasiswa dan pemangku kepentingan.
2.10. Saran pendidikan harus menggambarkan tujuan dan rincian khusus yang
hendak dicapai.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar visi, misi, dan tujuan adalah sebagai
berikut:
3.1. Perumusan standar visi, misi, dan tujuan dilakukan oleh Tim Adhoc bersama
dengan Wakil Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar visi, misi, dan tujuan dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
18
3.3. Pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan dilakukan oleh Ketua bersama
dengan Ketua Program Studi Sarjana, Magister, serta Kepala Bagian
Administrasi Umum dan Personalia Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan dilakukan oleh Tim
Auditor Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar visi, misi dan tujuan dilakukan oleh Kepala
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar visi,misi, dan tujuan dilakukan oleh Kepala Penjaminan
Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia bersama Tim Ad hoc.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Visi adalah gambaran dimasa depan yang ingin dicapai oleh Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia, dan yang menjadi dasar serta tujuan akhir dari STT
Aletheia.
4.2. Misi adalah sarana yang memberikan arah dalam mewujudkan visi STT
Aletheia, serta sarana mewujudkan tujuan besar yang hendak dicapai.
4.3. Tujuan adalah langkah-langkah untuk mencapai visi, dan misi yang relevan
dengan kebutuhan gereja dan masyarakat.
4.4. Sasaran ialah gambaran tentang tujuan dan rincian yang khusus yang hendak
dicapai.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR
5.1. Visi STT Aletheia haruslah merupakan cita-cita bersama yag dapat menjadi
sumber inspirasi, dan motivasi yang mendasari pikiran dan tindakan
segenap warga civitas akademika.
5.2. Visi STT Aletheia harus memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas
dari STT Aletheia yang dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan Senat
STT Aletheia dengan pemangku kepentingan.
5.3. Visi STT Aletheia harus ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dalam gereja dan masyarakat.
5.4. Misi STT Aletheia harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan
dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu.
19
5.5. Misi STT Aletheia harus memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan kebijakan lembaga, yang dirumuskan bersama oleh unsur
pimpinan dan senat STT dengan pemangku kepentingan, dan menjadi tolak
ukur dalam evaluasi kinerja.
5.6. Misi STT Aletheia harus memberikan keleluasaan ruang gerak bagi
pengembangan kegiatan STT.
5.7. Tujuan pendidikan harus dirancang sesuai dan selaras dengan visi, misi STT
Aletheia.
5.8. Tujuan pendidikan harus merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi
dan misi yang relevan dengan kebutuhan gerea dan masyarakat.
5.9. Tujuan pendidikan harus disusun agar dapat menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan jenjang pendidikan.
5.10. Sasaran pendidikan harus menggambarkan tujuan dan rincian khusus yang
hendak dicapai.
6. STRATEGI PENCAPAIAN
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan diseminasi standar mutu visi
misi tujuan dan sasaran kepada pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
visi misi tujuan dan sasaran kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang bertugas
untuk merencanakan dan merumuskan standar standar mutu visi misi
tujuan dan sasaran.
6.4. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
standar mutu visi misi tujuan dan sasaran.
6.5. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi swasta
tentang penyusunan dokumen standar standar mutu visi misi tujuan dan
sasaran.
6.6. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar standar
mutu visi misi tujuan dan sasaran.
20
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.8. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar standar mutu visi misi tujuan dan sasaran dengan Surat Keputusan
Ketua
6.9. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar standar
mutu visi misi tujuan dan sasaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
antara lain Wakil Ketua, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Unit
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan.
7.1.2. Manual pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar visi, misi, dan tujuan.
7.1.6. Standar prosedur operasional visi, misi, dan tujuan.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 –
2019.
7.3. Formulir :
7.3.1. Formulir laporan perkembangan visi, misi dan tujuan.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.3. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 – 2019.
21
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 04/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 6 halaman
STANDAR MUTU
INFORMASI
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th. M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
22
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR INFORMASI
2.1. Dengan kemajuan dan perkembangan yang luar biasa dibidang informasi hari
ini membuat informasi telah menjadi bagian integral dari sebuah lembaga,
23
karena itu sistem informasi yang baik dan terpadu sangatlah dibutuhkan oleh
lembaga perguruan tinggi manapun.
2.2. Kebutuhan informasi bukan hanya dalam kontek lokal, tetapi informasi yang
berskala nasional dan bahkan internasional sangat diperlukan oleh lembaga
pendidikan tinggi.
2.3. Sistem informasi yang melibatkan jaringan yang luas menjadi bagian yang
harus dimiliki agar lembaga pendidikan tinggi dapat diakses dari seluruh secara
luas, sehingga pendidikan tinggi tersebut dapat dikenal dengan baik.
2.4. Sistem informasi yang baik dan luas juga memudahkan seluruh proses dan
managemen yang berlaku dalam lembaga tersebut.
2.5. Sistem infrormasi luas yang dapat diakses dengan baik akan memberikan
kemudahan bagi proses pendidikan dan sistem kerja dalam sebuah lembaga
pendidikan
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR INFORMASI
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu informasi adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar informasi dilakukan oleh tim bersama dengan kepala
penjaminan mutu.
3.2. Penetapan standar informasi dilakukan oleh ketua Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar informasi dilakukan oleh kepala bidang HUMAS Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar informasi dilakukan oleh tim auditor Badan
Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar informasi dilakukan oleh tim Penjaminan Mutu Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar informasi dilakukan oleh tim penjamin mutu bersama
HUMAS Sekolah Tinggi Teologi Aletheia .
4. DEFINISI ISTILAH
Informasi adalah keterangan atau berita, pemberitahuan tentang sesuatu
24
4.1. Sistem informasi adalah sebuah sistem yang berkaitan dengan
penyebarluasan informasi.
4.2. Salah satu sistem informasi yang dikenal hari ini ialah jejaring, terkait dengan
bagaimana informasi itu disebar luaskan.
4.3. Aksesable mengacu pada bagaimana informasi itu didapat dengan mudah oleh
setiap orang yang memerlukan informasi.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR INFORMASI
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem informasi managemen
utuk mendukung administrasi pendidikan tinggi yang efektif, efesien dan
akuntabel.
5.2. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menyediakan perangkat keras dan
perangkat lunak sistem informasi yang dibutuhkan.
5.3. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki Website.
5.4. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus mengembangkan sumber daya manusia
dalam sistem informasi.
5.5. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menyediakan jenis informasi berkaitan
dengan mahasiswa, pegawai, program studi, publikasi ilmiah, serta layanan
lainnya yang dirancang agar mudah digunakan oleh semua pihak.
5.6. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menyediakan informasi akademik.
5.7. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menyelenggarakan pelatihan sistem
informasi.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1 Ketersediaan sistem informasi pendukung Administrasi kependidikan
80% 85% 90% 95% 100%
2
Tersedianya perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi yang dibutuhkan
80% 85% 90% 95% 100%
3 Tersedianya Webside yang memadai
75% 80% 85% 90% 100%
4 Tersedianya sumber daya manusia dalam sistem informasi
80% 85% 90% 95% 100%
25
5
Tersedianya jenis informasi berkaitan dengan mahasiswa, pegawai, program studi, publikasi ilmiah, serta layanan lainnya yang mudah digunakan oleh semua pihak.
75% 80% 85% 90% 100%
6. STRATEGI PENCAPAIAN
6.1. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
informasi kepada pengurus Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja
Kristus Tuhan
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan pendekatan dengan
Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan guna
mengusahaan dana pengadaan sistem informasi yang dibutuhkan Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar informasi dengan surat keputusan ketua.
6.7. Kepala bagian HUMAS Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi
standar informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar informasi.
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar informasi.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar informasi.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar informasi.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar informasi.
7.1.6. Standar prosedur operasional informasi.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Teologi Aletheia Tahun 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Teologi Aletheia tahun 2015-2019
7.2.3. Rencana Opersional Sekolah Teologi Aletheia tahun 2015-2019
26
8. REFERENSI
8.1. Undang-undang Ri No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri No 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun 2015,
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015.
8.5. Rencana Strategis (RENSTRA) Sekolah inggi Teologi Aletheia tahun 2015-
2019.
8.6. Rencana Operasional (RENOP) Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015-
2019.
27
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 05/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
KERJASAMA
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th. M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
28
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR STANDAR KERJASAMA
2.1. Kerjasama merupakan bagian integral dari pelaksanaan pendidik Tinggi. Hal
ini sesuai dengan pasal 48 ayat 1 UU RI No 12 tahun 2012 Tentang
pendidikan tinggi berkaitan dengan kerjasama antar perguruan tinggi dan
29
antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, dunia industri, dan masyarakat
dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
2.2. Dalam pasal 50 ayt 1 UU RI No 12 tahun 2012, disebutkan tentang kerjasama
internasional yang mengatakan bahwa: Kerjasama internasional pendidikan
tinggi merupakan proses interaksi dalam pengintegrasian dimensi
internasional ke dalam kegiatan akademik untuk berperan dalam pergaulan
internasional tanpa kehilangan nilai-nilai keindonesiaan.
2.3. Dalam ayat 2 dikatakan: Kerjasama internasional harus didasarkan pada
prinsip kestaraan dan saling menghormati dengan mempromosikan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan nilai kemanusiaan yang member manfaat bagi
kehidupan manusia.
2.4. Lebih lanjut dalam ayat 3 disebutkan kerjasama internasional mencakup
bidang pendidikan, penelitian, dan pengembdian kepada masyarakat.
2.5. Dalam menjalin kerjasama baik dengan lembaga pendidikan tinggi, serta
lembaga-lembaga gereja dan mitra kerja baik dari dalam maupun luar negeri
2.6. Undang-undang RI No 12 tahun 2012 ayat 2 dikatakan : Kerjasama
internasional harus didasarkan pada prinsip kestaraan dan saling
menghormati dengan mempromosikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
nilai kemanusiaan yang member manfaat bagi kehidupan manusia.
2.7. Kerjasama Internasional dalam pengembangan Pendidikan Tinggi dilakukan
antara lain: Melalui hubungan antar lembaga Pendidikan Tinggi di Indonesia
dan lembaga Pendidikan Tinggi Negara lain dalam kegiatan penyelenggaraan
Pendidikan yang bermutu. Undang-undang RI No 12 tahun 2012 ayat 4.
2.8. Pengembangan pusat kajian Indonesia dan budaya local pada Perguruan
Tinggi di dalam dan di luar negeri.
2.9. Prinsip yang berlaku di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia ialah bahwa semua
kerjasama itu harus dilakukan dalam rangka memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak untuk kepentingan peningkatan
sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan keilmuan dalam hal ini
keilmuan teologi.
30
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu kerjasama adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar kerjasam dilakukan oleh Tim Adhoc bersama dengan
Wakil Ketua 2 Bidang Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar kerjasama dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
3.2. Pelaksanaan standar kerjasama dilakukan oleh Ketua dengan Ketua Program
Studi Sarjana, Magister, serta Kepala Bagian Administrasi Umum dan
Personalia Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.3. Evaluasi pelaksanaan standar kerjasama dilakukan oleh Tim Penjaminan
Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Pengendalian standar kerjasama dilakukan oleh Kepala Penjaminan Mutu
internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5 Peningkatan standar Kerjasama dilakukan oleh Kepala Lembaga Penjaminan
Mutu Internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dan Tim Ad hoc.
4. DEFINISI ISTILAH
Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 48
dan pasal 50, berikut adalah definisi istilah yang digunakan dalam standar
kerjasama baik dari dalam maupun luar negeri :
4.1. Kerjasama adalah sebuah ikatan yang terjadi antara dua belah pihak yang
bersifat saling menguntungkan.
4.2. Kerjasama adalah sebuah komitmen yang dibuat antara dua pihak yang
memberikan benefisial.
4.3. Kerjasama terdiri dari dua lembaga Perguruan Tinggi dalam negeri.
4.4. Kerjasama antara Perguruan dengan dunia usaha, dunia Industri.
4.5. Kerjasama antara PerguruanTinggi dengan lembaga masyarakat dan gereja.
4.6. Kerjsama internasional adalah kerjasama dengan perguruan Tinggu dan
lembaga-lembaga diluar negeri yang memberikan manfaat bagi kemajuan da
pengembangan keilmuan dan finasial.
31
5. PERNYATAAN ISI STANDAR
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menjalin kerjasama sebanyak-
banyaknya dengan lembaga-lembaga pedidikan tinggi maupun mitra kerja.
5.2. Kerjasama yang dibuat haruslah dalam rangka saling menguntungkan
diantara kedua belah pihak.
5.3. Menjalin kerjasama yang dibuat haruslah berdasarkan azas yang sama.
5.4. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Sekolah Tinggi Teologi harus menjalin
kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi luar negeri yang bermanfaat
bagi pengembangan sumber daya manusia.
5.5. Kerjasama dengan lembaga pendidikan luar negeri haruslah dalam rangka
peningkatan penelitian dan pengembangan keilmuan teologi Sekolah Tinggi
teologi harus melakukan kerjasama dalam bidang penelitian dan
pengembangan umberdaya manusia dengan lembaga-lembaga pendidikan
tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh BAN-PT.
5.6. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus mengembangkan kerjasama dengan
mintra-mitra terkait dengan pelayann dan pengembangan keilmuan.
6. STRATEGI PENCAPAIAN
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan diseminasi standar mutu
kerjasama bagi pemangku kepentingan yang ada di lingkungan Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
kerjama kepada Pengurus Departemen Theologia Sinode Gereja Kristus
Tuhan.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar kerjasama.
6.4. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
kerjasama.
6.5. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar kerjasama.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar kerjasama dengan Surat Keputusan Ketua.
32
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar kerjasama
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua 2, Ketua
Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar kerjasama.
7.2.2. Manual pelaksanaan standar kerjasama.
7.2.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar kerjasama.
7.2.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar kerjasama.
7.2.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar kerjasama.
7.2.6. Standar prosedur operasional kerjasama.
7.2.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2018
7.3. Formulir sarana dan prasarana penelitian yang terdiri dari:
7.3.1. Proposal kerjasama.
7.3.2. Surat keterangan pelaksanaan kerjasama.
7.3.3. Formulir laporan perkembangan kerjasama.
7.3.4. Formulir laporan kerjasama.
7.3.5. Formulir kebutuhan kerjasama.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang RI No 12 tahun 2012 pasal 46 ayat 1 Tentang pendidikan
tinggi berkaitan dengan kerjasama antar perguruan tinggi.
8.2. Kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha, dunia industri.
8.3. Undang-Undang RI No 12 tahun 2012, pasal 50 ayat 1 disebutkan tentang
kerjsama internasional.
8.4. Undang-undang RI No 12 tahun 2012 ayat 2 Kerjasama internasional harus
didasarkan pada prinsip kestaraan dan saling menghormati.
33
8.5. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013.
8.6. Rencana Srtategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015 – 2019.
8.7. Rencana Operasional Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2015 – 12019.
34
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 06/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 6 halaman
STANDAR MUTU
KOMPETENSI LULUSAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
35
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR
2.1. Berdasarkan keputusan Mendiknas no 045 tahun 2002 tentang kurikulum inti
perguruan tinggi, STT Aletheia mengidentifikasikan terlebih dahulu jenis atau
ragam kompetensi lulusan sesuai dengan tiga kategori kompetensi yang
36
disebutkan dalam ruang lingkup standar kompetensi lulusan, yaitu
kompetensi utama, pendukung dan lain-lain.
2.2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana
mandat dari Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak
mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Standar kompetensi lulusan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagai mana
dimaksud, digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana
pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan
pembelajaran.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu kerjasama adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Tim Adhoc bersama
dengan Wakil Ketua Bidang Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Ketua dengan Ketua
Program Studi Sarjana, Magister, serta Kepala Bagian Administrasi Umum
dan Personalia Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Tim
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Kepala Penjaminan
Mutu internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar kompetensi lulusan dilakukan oleh Kepala Lembaga
Penjaminan Mutu Internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dan Tim Ad hoc.
37
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Merancang standar adalah pola pikir untuk menghasilkan standar tentang hal
yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal Program studi STT
Aletheia.
4.2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan
standar sehingga standar dinyatakan berlaku.
4.3. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran.
4.4. Lulusan Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang
diperlukan dari stakeholder internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan
untuk menentukan/membuat draf standar.
4.5. Uji Publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku
kepentingan Internal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan
sebagai standar.
4.6. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh gereja
untuk melaksanakan tugas penggembalaan.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR
5.1. Ketua Program Studi dan Tim Kurikulum wajib merumuskan deskripsi
capaian pembelajaran lulusan pada tahun 2019.
5.2. Ketua Program Studi, dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum
Program Studi harus mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan
KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI pada
tahun 2019.
5.3. Lulusan harus memiliki standar kompetensi yang mengacu pada kemampuan
lulusan. Yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran.
5.4. Lulusan harus memiliki keterampilan yang mencakup:
5.4.1. Keterampilan umum, sebagai kemampuan kerja umum yang wajib
dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan
38
kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan
tinggi.
5.4.2. Keterampilan khusus, sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib
dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program
studi.
5.5. Ketua Program Studi beserta tim wajib memiliki pedoman standar
kompetensi lulusan dalam penentuan kelulusan mahasiswa Program Studi
pada pertengahan tahun 2019.
5.6. Ketua Program Studi beserta tim dalam menyusun kompetensi
lulusannya haru melibatkan dosen dan stakeholders yang relevan pada akhir
tahun 2018.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Ketua Program Studi dan Tim Kurikulum wajib merumuskan deskripsi capaian pembelajaran lulusan pada tahun 2019
Tersedianya dokumen deskripsi capaian pembelajaran lulusan pada pertengahan tahun 2019.
75% 80% 85% 90% 100%
2 Ketua Program Studi, dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum Program Studi harus mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI pada tahun 2019.
Memiliki kurikulum yang mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran sesuai dengan jenjang kualifikasi KKNI pada pertengahan tahun 2019.
75% 80% 85% 90% 100%
3 Lulusan harus memiliki standar kompetensi yang mengacu pada kemampuan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran. Lulusan harus memiliki keterampilan
Memiliki bukti tracer study yang memuat standar kompetensi yang mengacu kepada bidang softskill, hardskill dan keterampilan kemampuan lulusan
75% 80% 85% 90% 100%
4 Ketua Program dan tim wajib memiliki pedoman standar kompetensilulusan dalam penentuan kelulusan mahasiswa Program Studi pada pertengahan tahun 2019.
Program Studi memiliki pedoman penilaian lulusan 75% 80% 85% 90% 100%
39
5 Ketua Program Studi dan tim dalammenyusun kompetensi lulusannya harus melibatkan dosen dan stakeholders yang relevan pada tahun akhir tahun 2018.
1. Adanya bukti keterlibatan dosen dan stakeholders dalam menyusun kualifikasi kompetensi lulusan.
2. Adanya kontrol dari ketua program studi terhadap pemenuhan standar kompetensi.
75% 80% 85% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Ketua Program Studi dan para dosen perlu membina hubungan dengan
organisasi profesi, alumni, pemerintah, gereja dan asosiasi program studi.
6.2. Menyelenggarakan atau mengikuti pelatihan yang berkaitandengan proses
pembelajaran untuk dosen
7. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen yang terkait dalam pelaksanaan standar adalah sebagai berikut:
7.1. Buku Pedoman penyusunan kompetensi lulusan.
7.2. Manual Prosedur atau formulir kerja yang terkait.
7.3. Buku pedoman penyusunan kurikulum
8. REFERENSI
8.1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
8.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
8.3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
PendidikanTinggi dan Pengelolaan PerguruanTinggi.
8.4. Peraturan menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
No 44 tahun 2015.
40
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 07/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 9 halaman
STANDAR MUTU
ISI PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph. D.
Marthen Nainupu, Th. M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
41
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR
2.1. Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi, yang
mewajibkan semua Perguruan Tinggi harus merencanakan, merumuskan, dan
42
melaksanakan penjaminan mutu untuk memastikan kualitas penyelenggaraan
dan pengelolaan perguruan tinggi.
2.2. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 mengenai standar isi pembelajaran
yang selanjutnya meliputi berbagai standar mutu yang dijelaskan dalam
beberapa standar turunan, yaitu:
2.2.1. Standar proses pembelajaran
2.2.2. Standar penilaian pembelajaran
2.2.3. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
2.2.4. Standar pengelolaan pembelajaran
2.2.5 Standar pembiayaan pembelajaran
2.3. Kompetensi hasil didik suatu program studi (berdasarkan
kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi pasal 2
ayat (10 ) terdiri atas:
2.3.1. Kompetensi Utama
2.3.2. Kompetensi pendukung
2.3.3. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi
utama
2.4. Kepmendiknas nomor 045/U/2002 pasal 6 ayat (2) tentang Ketua program
Studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan
menetapkan kurikulum inti program studi atau konsentrasi yang mencakup
2.4.1. Dasar untuk capaian kompetensi lulusan;
2.4.2. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan mutu program studi;
2.4.3. Berlaku secara nasional dan internasional;
2.4.4. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat dimasa
yang akan datang;
2.4.5. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat
profesi dan pengguna lulusan.
2.5. SK Mendiknas No. 045/U/2002 yangdiperkuat pada PP No. 4 / 2014 pasal 97
ayat (3) yang menegaskan kompetensi paling sedikit memenuhi elemen
kurikulum sebagai berikut:
2.5.1. Landasan Kepribadian
2.5.2. Penguasaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan/ atau seni
2.5.3. Kemampuan dan ketrampilan berkarya.
43
2.5.4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai;
2.5.5. Penguasaan kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya.
2.6. Penetapan standar isi pembelajaran dimaksudkan sebagai acuan dalam
merancang, merumuskan dan menetapkan berbagai standar turunan di
tingkat Program Studi, dan unit terkait, termasuk dosen dan tenaga
kependidikan dalam rangka pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian dan
pengembangan/ peningkatan proses penyelenggaraan pendidikan di STT
Aletheia.
2.7. Tujuan penetapan standar isi pembelajaran adalah untuk memberikan
kontribusi terhadap mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi utama,
kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya sehingga penyelenggaraan
pendidikan dalam Program Studi dapat berjalan dengan efektif dan terlaksana
secara terus-menerus serta berkelanjutan. Dengan demikian dapat
mewujudkan budaya mutu penyelenggaraan pendidikan untuk mewujudkan
STT Aletheia menjadi perguruan tinggi teologi yang mampu bersaing di era
global khususnya di Jawa Timur.
2.8. Standar isi pembelajaran disusun berdasarkan ketentuan normatif peraturan
perundangan-undangan, Visi dan Misi STT Aletheia, dan kebutuhan
stakeholders, terutama tentang kualitas lulusan agar memenuhi kompetensi
yang diperlukan stakeholders. Stakeholders tersebut dapat mencakup
beberapa komponen, antara lain gereja, masyarakat, sekolah dan kalangan
perguruan tinggi sendiri.
2.9. Untuk mengidentifikasi kebutuhan stakeholders tentang kualitas lulusan,
dapat dilakukan dengan studi pelacakan atau tracer study. Standar isi
pembelajaran adalah tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus
penjaminan mutu mengenai seluruh isi pendidikan atau kurikulum pada
Program Studi yang diselenggarakan oleh STT Aletheia serta
pengembangannya secara berkelanjutan.
2.10. Agar kurikulum dapat berhasil meningkatkan mahasiswa untuk mencapai
kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya, maka
44
diperlukan suatu pedoman yang dituangkan dalam Standar Mutu Isi
Pembejalaran.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR ISI
PEMBELAJARAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu kerjasama adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar kerjasama dilakukan oleh Tim Adhoc bersama dengan
Wakil Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.2. Penetapan standar kerjasama dilakukan oleh Ketua Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar kerjasama dilakukan oleh Ketua dengan Ketua Program
Studi Sarjana, Magister, serta Kepala Bagian Administrasi Umum dan
Personalia Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar kerjasama dilakukan oleh Tim Penjaminan
Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar kerjasama dilakukan oleh Kepala Penjaminan Mutu
internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar Kerjasama dilakukan oleh Kepala Lembaga Penjaminan
Mutu Internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dan Tim Ad hoc.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Standar isi pembelajaran menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan
Tinggi pasal 8 dan 9 tentang isi pembelajaran adalah kriteria minimal tingkat
kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
4.2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan ajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum juga dapat diartikan sebuah program yang berupa dokumen
program dan pelaksanaan program. Sebagai sebuah dokumen, kurikulum
berupa rincian matakuliah, silabus, rancangan pembelajaran semester, sistem
45
evaluasi keberhasilan, sedangkan kurikulum sebagai sebuah pelaksanan
program adalah bentuk pembelajaran yang nyata-nyata dilakukan.
4.3. Kurikulum Inti adalah penciri dari kemampuan utama, bersifat dasar untuk
mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu
penyelenggaraan Program Studi, berlaku secara nasional dan internasional,
lentur dan akomodatif terhadap perubahan, dan merupakan kesepakatan
bersama antar Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.
4.4. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang
dimiliki seseorang sebagai isyarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
4.5. Kompetensi Utama adalah kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang
memuaskan sesuai dengan ciri program studi didalam kurikulum inti, yang
bersifat dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku
minimal mutu penyelenggaraan program studi, dan ditetapkan oleh kalangan
perguruan tinggi (program studi sejenis) bersama masyarakat profesi dan
pengguna lulusan.
4.6. Kompetensi pendukung adalah Kemampuan yang bersifat khusus dan relevan
dengan kompetensi utama di dalam kurikulum institusional suatu program
studi yang merupakan ciri khas program studi dan perguruan tinggi yang
berbeda dari perguruan tinggi lain dari program studi yang sama.
4.7. Kompetensi lainnya adalah kompetensi yang ditetapkan oleh institusi
penyelenggara program studi merupakan kemampuan yang ditambahkan
yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan
berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan perguruan tinggi.
4.8. Katalog mata kuliah adalah suatu deskripsi mata kuliah dalam rangka
pencapaian kompetensi atau sub-kompetensi tertentu
5. PERNYATAAN ISI STANDAR
5.1. Program studi menyusun kurikulum berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan STT
ALETHEIA, keperluan stakeholders dan peraturan serta perundangan
undangan.
46
5.2. Program Studi wajib menyusun kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI
yang memuat kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi
lainnya.
5.3. Prodi wajib menyusun matakuliah berdasarkan pemetaan kompetensi lulusan
yang terdiri dari: kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi
lainnya paling.
5.4. Prodi wajib menyusun matakuliah yang menunjukkan posisi dalam katalog
matakuliah untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.
5.5. Ketua Prodi wajib meninjau silabus matakuliah kompetensi utama dan
pendukung minimal sekali setiap tahun akademik.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Program studi menyusun kurikulum harus berdasarkan kepada Visi, Misi dan Tujuan STT ALETHEIA, keperluan stakeholders dan peraturan serta perundangan undangan yang berlaku
Prodi memiliki kurikulum yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kaprodi dan memiliki status akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT
75% 80% 85% 90% 100%
Program Studi wajib menyusun kurikulum KKNI yang memuat kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Paling Lambat Juli 2019
1. Tersedia Buku Pedoman Kurikulum Prodi minimal harus mencakup: a. Standar Kurikulum yang
digunakan; b. Beban total minimum dan
maksimum (sks); c. Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI); d. Daftar Mata Kuliah (MK)
lengkap dengan deskripsi MK, dan bobot (sks). Paling Lambat Juli 2019
2. Prodi wajib menyusun matakuliah berdasarkan pemetaan kompetensi lulusan yang terdiri dari: kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Paling Lambat Juli 2019.
75% 80% 85% 90% 100%
3 Prodi wajib menyusun matakuliah berdasarkan pemetaan kompetensi lulusan yang terdiri dari: kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Paling Lambat Juli 2019
Tersedia dokumen kompetensi lulusan
75% 80% 85% 90% 100%
47
4 Prodi wajib menyusun matakuliah yang menunjukkan posisi dalam katalog untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Paling Lambat Juli 2019
Tersedianya katalog matakuliah program studi untuk mencapai kompetensi lulusan
75% 80% 85% 90% 100%
5 Kaprodi wajib meninjau silabus matakuliah kompetensi utama dan pendukung minimal sekali setiap tahun akademik
Dokumen peninjauan setiap tahun akademik
75% 80% 85% 90% 100%
6. STRATEGI
Strategi pencapaian Standar Isi pembelajaran yang diterapkan di STT ALETHEIA
berkaitan dengan penetapan Standar proses pembelajaran, Standar penilaian
pembelajaran, Standar sarana dan prasarana pembelajaran, Standar pengelolaan
pembelajaran dan Standar pembiayaan pembelajaran. Dalam upaya pencapaian
Standar Isi tersebut, beberapa strategi implementasi yang dilakukan dalam
penetapan, pelaksanaan/pemenuhan, pengendalian, pengembangan/ peningkatan
Standar Isi, antara lain:
6.1. Mempelajari dan memahami peraturan perundangan-undangan yang berlaku
yang relevan dan berkaitan dengan standar mutu isi.
6.2. Melibatkan secara aktif unit kerja terkait dalam perancangan, penyusunan dan
penetapan Standar Isi di tingkat perguruan tinggi.
6.3. Membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, gereja, dan sekolah
sebagai pengguna lulusan, khususnya dalam merencanakan penyusunan
kurikulum.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Buku Pedoman Akademik STT Aletheia
7.2. Manual Prosedur dan formulir yang terkait.
8. REFERENSI
8.1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
8.2. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
48
8.3. PP No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
8.4. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
PendidikanTinggi dan Penilaian Hasil belajar Mahasiswa
8.5. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi.
8.6. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
8.7. Statuta STT ALETHEIA
49
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 08/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PROSES PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
50
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PROSES PEMBELAJARAN
2.1. Dalam pasal 10 ayat 1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi menyatakan bahwa Standar proses pembelajaran merupakan
51
kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh
capaian lulusan. Standar proses yang berkaitan dan dengan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2.2. Proses pembelajaran yang terjadi dalam sebuah lembaga pendidikan
haruslah diselenggrakan secara interaktif, holitik, integrative, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif dan kolaboratif yang berpusatkan pada
mahasiswa.
2.3. Pada prinsipnya dasar utama dari proses pembelajaran adalah bagaimana
memberi perlakuan yang baik untuk pembelajaran mahasiswa dalam rangka
mencapai tujuan perkuliahan. Dalam proses pembelajaran atau perkuliahan
adanya tatap muka antara dosen dan mahasiswa dalam kelas, pemberian
tugas (makalah, paper) seminar lokakarya pratek kerja serta diskusi
kelompok serta kelompok belajar mahasiswa.
2.4. Untuk mencapai hasil yang maksimal dari proses pembelajaran sesuai
dengan target yang diinginkan, hendaknya memperhatikan materi dalam
penetapan standar proses yang meliputi kecukupan, dan kedalaman materi
(isi) sampai dengan evaluasi dan monitoring, dimana proses komponen
input dan output saling berintekasi dengan proses untuk mencapai tujuan
sesuai dengan stanar kompetensi lulusan.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PROSES
PEMBELAJARAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
3.1. Perumusan standar proses pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua bidang
akademik bersama semua Kaprodi.
3.2. Penetapan standar proses pembelajaran dilakukan oleh ketua Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar proses pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua
bidang akademik bersama Kaprodi.
52
3.4. Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh tim auditor Badan
Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar proses pembelajaran dilakukan oleh tim Penjaminan
Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar proses pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua
bidang akademik dan Kaprodi bersama tim penjamin mutu Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Peningkatan mutu standar proses pembelajaran adalah upaya untuk
mengavaluasi dan memperbaiki mutu standar pembelajaran secara periodik
dan berkelanjutan.
4.2. Evaluasi atau monitoring adalah standar tindakan menilai standar isi
berdasarkan pada pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya, dan
perkembangan situasi dan kondisi STT Aletheia.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem pengendalian mutu
pembelajaran yang mencakup monitoring, evaluasi dan pemanfaatannya.
5.2. Kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mencapai “higer
order thinking.” Dan kebeban berpikir sehingga mampu merangsang
penemuan dan pengembangan pengetahuan teologi.
5.3. Kegiatan pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus berorientasi
pada penguasaan ilmu teologi dan Alkitab.
5.4. Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus dilakukan
secara efesien, dengan memperhatikan semua sumberdaya yang dimiliki.
5.5. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia hrus memiliki pedoman yang menjadi acuan
pengintegrasian hasil peenelitian dan pengabdian masyarakat dalam proses
pembelajaran.
5.6. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menerapkan metode pembelajaran
Student Centered Learning.
5.7. Dosen dan mahasiswa harus bekerjasama sebagai tim dalam kegiatan
pembelajaran.
53
5.8. Kaprodi harus merancang program seminar/pelatihan pembelajaran secara
periodik dengan melibatkan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara baik dari
dalam maupun luar negeri.
5.9. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia hrus memiliki dokumen kebijakan formal
tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan secara konsisten.
5.10. Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus bertujuan agar
mahasiswa mendapatkan pengetahuan (kognitif), mengalami perubahan
sikap (afektif) dan menguasai ketrampilan (psikomotorik) dari mata kuliah
yang dipelajari.
5.11. Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus diarahkan
agar mahasiswa mampu bersikap kritis, kreatif, mandiri dan aplikatif.
5.12. Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus berorientasi
pada mahasiswa dan untuk perkembangan dan kemajuan setiap mahasiswa
5.13. Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menjadi perancang utama
proses pembelajaran.
5.14. Dosen dan mahasiswa harus menjadi tim dalam kegiatan proses
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran itu bersifat kolaboratif dan
mendorong mahasiswa untuk menjadi peserta pembelajaran yang aktif.
5.15. Proses pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus diarahkan pada
pencapaian kompetensi lulusan, yaitu menguasai teori dan praktek
penggembalaan yang Biblikal dan berwawasan Reformed yang memiliki
kemampuan kerja dan sikap dan tata nilai yang unggul.
5.16. Kegiatan proses pembelajaran harus didukung dengan fasilitas yang
memadai dan sesuai dengan kebutuhan setiap mata kuliah, seperti buku,
jurnal dan majalah, alat-alat musik, ruang musik dan laboratorium untuk
berkhotbah.
5.17. Perpustakaan harus membuka pelayanan minimal 10 jam pada hari kerja.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki 80% 85% 90% 95% 100%
54
sistem pengendalian mutu pembelajaran yang mencakup monitoring, evaluasi dan pemanfaatannya.
2
Kegiatan pembelajaran diarahkan agar mahasiswa mencapai “higer order thinking.” Dan kebeban berpikir sehingga mampu merangsang penemuan dan pengembangan pengetahuan teologi
80% 85% 90% 95% 100%
3 Kegiatan pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus berorietasi pada penguasaan ilmu teologi dan Alkitab
80% 85% 90% 95% 100%
4
Proses pembeajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dilakukan secara efesien, dengan memperhatikan semua sumberdaya yang dimiliki.
80% 85% 90% 95% 100%
5
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki pedoman yang menjadi acuan pengintegrasian hasil penelitian dan pengambdian masyarakat kedalam proses pembelajaran
80% 85% 90% 95% 100%
6 Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menerapkan metode pembelajaran student centered learning
80% 85% 90% 95% 100%
7 Dosen dan mahasiswa bekerjasama sebagai tim dalam kegiatan pembelajaran
80% 85% 90% 95% 100%
8
Kaprodi merancang program seminar/pelatihan pembelajaran secara periodic dengan melibatkan enaga ahli/pakar sebagai pembicara bik dari dalam maupun luar negeri.
80% 85% 90% 95% 100%
9
Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan (kognitif), mengalami perubahan sikap (afektif) dan menguasai ketrampilan (psikomotorik) dari mata kuliah yang dipelajari.
80% 85% 90% 95% 100%
10
Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia diarahkan agar mahasiswa mampu bersikap kritis, kreatif, mandiri dan aplikatif.
80% 85% 90% 95% 100%
11
Proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus berorientasi pada mahasiswa dan untuk perkembangan dan kemajuan setiap mahasiswa
80% 85% 90% 95% 100%
12 Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus menjadi perancang utama proses pembelajaran
80% 85% 90% 95% 100%
13
Dosen dan mahasiswa menjadi tim dalam kegiatan proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran itu bersifat kolaboratif dan mendorong mahasiswa untuk menjadi peserta pembelajaran yang aktif.
80% 85% 90% 95% 100%
14
Proses pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia diarahkan pada pencapaian kompetensi lulusan, yaitu menguasai teori dan praktek
80% 85% 90% 95% 100%
55
penggembalaan yang Biblikal dan berwawasan Reformed yang memiliki kemampuan kerja dan sikap dan tata nilai yang unggul.
15
Kegiatan proses pembelajaran didukung dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan setiap mata kuliah, seperti buku, jurnal dan majalah, alat-alat musik, ruang musik dan laboratorium untuk berkhotbah
80% 85% 90% 95% 100%
6. STRATEGI
6.1. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen pendidikan
Teologi Sinode Gereja Kristus Tuhan.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar proses
pembelajaran.
6.3. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
proses pembelajaran.
6.4. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi swasta
tentang penyusunan dokumen standar proses pembelajaran.
6.5. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar proses
pembelajaran.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar proses pembelajaran dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar proses
pembelajaran kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil
Ketua Bidang Administrasi ,Ketua Program Studi Sarjana, dan Program Studi
Magister, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen
dan Mahasiswa Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar proses pembelajaran.
56
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar proses pembelajaran.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar proses pembelajaran.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar proses pembelajaran.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar proses pembelajaran.
7.1.6. Standar prosedur operasional proses pembelajaran.
7.2. Kebijakan mutu.
7.3. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.3.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
7.3.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 - 2019.
7.3.3. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Tahun 2013.
7.3.4. Rencana Kerja proses pembelajaran per Tahun Akademik.
7.3.5. Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
7.4. Formulir isi pembelajaran yang terdiri dari:
7.4.1. Proposal proses pembelajaran.
7.4.2. Surat keterangan proses pembelajaran.
7.5.3. Formulir laporan perkembangan proses pembelajaran.
7.5.4. Formulir laporan hasil proses pembelajaran.
7.5.5. Formulir kebutuhan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 - 2019.
8.6. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013
57
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 09/SPMI/2018
TANGGAL : 18 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
PENILAIAN PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
58
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
2.1. Dalam Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2014 tentang sistem penjaminan
mutu perguruan tinggi memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan
mutu yang yang berkelanjutan Penjaminan mutu meliputi seluruh proses
59
pendidikkan, salah satunya adalah penilaian pendidikan. Penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil
belajar.
2.2. Standar penilaian pendidikan adalah sandar yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur dan instrument penilaia hasil belajar mahasiswa,
sedangkan standar penilaian pendidikan tinggi diartikan sebagai tolak ukur
minimum yang ditetapkan oleh perguruan tiggi untuk mengukur hasil
belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester,
dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi akhir yaitu kelulusan
mahasiwa dari program studi yang bersangkutan.
2.3. Atas dasar pemikiran diatas Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melalui
Penjaminan mutu menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan
menjadi pedoman dan tolak ukur bagi semua program studi dan dosen yang
bertanggung jawab dalam peranya sebagai penilai proses pembelajaran dan
hasil belajar.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR ISI
PEMBELAJARAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar isi pembelajaran adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar penilaian isi pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua
bidang akademik, Kaprodi bersama dengan kepala penjaminan mutu
3.2. Penetapan standar penilaian pembelajaran dilakukan oleh ketua Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua
bidang akademik bersama dengan Kaprodi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar penilaiain pembelajaran dilakukan oleh tim
auditor Badan Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar penilaian pembelajaran dilakukan oleh tim
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar penilaian pembelajaran dilakukan oleh Wakil Ketua
bidang akademik Kaprodi bersama tim penjamin mutu Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
60
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Dosen adalah tenaga pendidik pada perguruan tinggi yang bertanggung
jawab memberikan penilaian terhadap pembelajaran mahasiswa.
4.2. Standar penilaian adalah tolak ukur yang ditetapkan oleh perguruan tinggi
dalam hal ini Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
5. PERNYATAAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
5.1. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sistem evaluasi belajar yang
diterapkan sesuai dengan ranah kompetensi lulusan, yang terus ditinjau
secara berkala.
5.2. Kegiatan penilain pendidikan mahasiswa harus mencakup kemampuan
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
5.3. Unsur-unsur penilaian pendidikan harus meliputi metode dan mekanisme
penilaian, prosedur penilaian, dan instrumen penilaian.
5.4. Penilaian pembelajaran harus diterapkan sesuai dengan kompetensi lulusan
dan selalu ditinjau secara berkala.
5.5. Penilaian pembelajaran harus mencakup aspek penguasaan pengetahuan
(kognitif), perubahan sikap (afektif) dan pengingkatan ketrampilan
(psikomotiorik).
5.6. Penilaian pembelajaran meliputi (a) metode dan mekanisme penilaian, (2)
prosedur penilaian, dan (3) instrumen penilaian.
5.7. Komponen penilaian hasil pembelajaran meliputi kuis dan diskusi, tugas
terstruktur (laporan buku, tinjauan buku dan makalah), Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester yang prosentasenya disesuaikan dengan
karakter mata kuliah yang dipelajari.
5.8. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan huruf A sampai E
dengan ketentuan:
NILAI BOBOT RENTANG NILAI
A 3,8 – 4,0 90 – 100
A- 3,4 – 3,7 83 – 89
B+ 3,1 – 3,3 76 – 82
B 2,8 – 3,0 70 – 75
B- 2,4 – 2,7 64 – 69
61
C+ 2,1 – 2,3 59 – 63
C 1,1 – 2,0 55 – 58
D 0,0 – 1,0 45 – 54 (Gagal)
E 0,0 00 – 44 (Gagal)
5.9. Seorang mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan program S-1 (S.Th) bilamana
menyelesaikan 146 SKS (Satuan Kredit Semester) dengan IPK minimal 2,5,
termasuk di dalamnya Praktek Pelayanan Lapangan (4 SKS) dan Skripsi (6 SKS).
5.10. Penilaian pembelajaran yang meliputi (a) metode dan mekanisme penilaian, (2)
prosedur penilaian, dan (3) instrumen penilaian harus dievaluasi secara berkala
(maksimal 2 tahun) dan disosialisasikan kepada dosen dan mahasiswa.
Indikator Capaian Standar
No.
Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1 Memiliki sistem evaluasi belajar yang diterapkan sesuai dengan ranah kompetensi lulusan,
80% 85% 90% 95% 100%
2
Penilaian pembelajaran harus diterapkan sesuai dengan kompetensi lulusan dan selalu ditinjau secara berkala.
80% 85% 90% 95% 100%
3
Penilaian pembelajaran yang mencakup aspek penguasaan pengetahuan (kognitif), perubahan sikap (afektif) dan pengingkatan ketrampilan (psikomotiorik).
80 % 85% 90% 95% 100%
4
Penilaian pembelajaran meliputi (a) metode dan mekanisme penilaian, (2) prosedur penilaian, dan (3) instrumen penilaian
80% 85% 90% 95% 100%
5
Komponen penilaian hasil pembelajaran meliputi kuis dan diskusi, tugas terstruktur (laporan buku, tinjauan buku dan makalah), Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang prosentasenya disesuaikan dengan karakter mata kuliah yang dipelajari.
80% 85% 90% 95% 100%
6. STRATEGI
6.1. Wakil Ketua bidang Akademik Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan
sosialisasi standar mutu penilaian pembelajaran kepada seluruh civitas
akademika Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
62
6.2. Wakil Ketua Bidang Akademik Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan
pendekatan kepada para Kaprodi dan seluruh dosen Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar penilaian pembelajaran dengan surat keputusan Ketua
6.4. Seluruh Kaprodi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi
standar penilaian pembelajaran kepada mahasiswa dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar pembelajaran.
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar pembelajaran.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar pembelajaran.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar pembelajaran.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar i pembelajaran.
7.1.6. Standar prosedur operasional pembelajaran.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015.
7.2.3. Rencana Induk Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015.
7.2.4. Rencana Kerja isi pembelajaran per Tahun Akademik.
7.2.5. Pedoman pelaksanaan isi pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
7.3. Formulir pembelajaran yang terdiri dari:
7.3.1. Proposal pembelajaran.
7.3.2. Surat keterangan pembelajaran.
7.3.3. Formulir laporan perkembangan pembelajaran.
7.3.4. Formulir laporan hasil pembelajaran.
7.3.5. Formulir kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran.
63
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015.
8.6. Rencana Induk pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
64
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 10/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 Halaman
STANDAR MUTU
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
65
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN
2.1. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 44 tahun 2015 mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi maka
66
dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi akademik dalam
menjalankan pendidikan di perguruan tinggi.
2.2. Kualifikasi akademik merupakan persyaratan dasar yang harus dimiliki oleh
seorang dosen yang dibuktikn dengan ijazah. Dosen adalah pendidik
professional dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
2.3. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan tinggi seperti pustakawan, tenaga administrasi, laboratorium
teknisi dan pranata teknik informasi.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR DOSEN DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar mutu informasi adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar dosen dan tenaga kependidikan Ketua bersama dengan
Wakil Ketua Bidang Administrasi umum.
3.2. Penetapan standar dosen dan kepegawaian dilakukan oleh ketua Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar dosen dan kepegawaian Ketua dan Wakil Ketua bidang
administrasi umum Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar dosen dan tenaga kependidikan dilakukan
oleh tim auditor Badan Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar dosen dan tenaga kependidikan dilakukan oleh tim
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar dosen dan tenaga kependidikan dilakukan oleh Ketua
dan Wakil Ketua bidang adminstrasi umum.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Dosen adalah pendidik professional yang bekerja penuh waktu atau paruh
waktu pada sebuah perguruann tinggi dalam hal ini Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia.
67
4.2. Tenaga kependidikan adalah tenaga yang mengabdikan diri sepenuh waktu
pada Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
5.1. Seluruh tenaga pendidik di STT Aletheia harus memiliki kualifikasi
pendidikan minimal Magister (S2).
5.2. Beban kerja dosen tetap harus mengajar minimal 14 SKS dan maksimal 16
SKS per semester.
5.3. Dosen yang bergelar S2 harus didorong untuk mengembangkan diri lebih
jauh dengan melanjutkan studi ke jenjang S3 baik di lingkup nasional
maupun internasional.
5.4. Dosen juga harus difasilitasi dalam pengembangan ilmunya melalui seminar,
pelatihan, short course, dll.
5.5. Dosen harus dilibatkan dalam pembimbingan akademik dan menggunakan
berbagai macam media dan metode pembelajaran guna memudahkan
mahasiswa dalam memperoleh ilmu.
5.6. Tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan haruslah minimum 95% dari
total seluruh pertemuan dalam satu semester.
5.7. Kualifikasi dosen pembimbing skripsi haruslah bergelar Master/Magister
(S2) dengan jabatan fungsional paling rendah Lektor atau bergelar Doktor
(S3) dengan jabatan fungsional paling rendah Asisten Ahli.
5.8. Rasio tenaga pendidik dan total mahasiswa haruslah 1:25
5.9. Rasio tenaga pendidik dan jumlah mahasiswa per kelas adalah 1:40
5.10. Tenaga kependidikan harus memiliki ijazah minimal SMA atau yang
sederajat
5.11. Tenaga kependidikan harus menguasai bidang tugasnya
5.12. Tenaga kependidikan harus mendapat kesempatan untuk maju dan
berkembang
5.13. Tenaga kependidikan diikut sertakan dalam seminar, workshop dan
pelatihan-pelatihan guna peningkatan karir.
68
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1
Seluruh tenaga pendidik di STT Aletheia memiliki kualifikasi pendidikan minimal Magister (S2).
100% 100% 100% 100% 1000
2
Seluruh tenaga pendidik di STT Aletheia memiliki kualifikasi pendidikan minimal Magister (S2).
100% 100% 100% 100% 100%
3
Dosen yang bergelar S2 harus didorong untuk mengembangkan diri lebih jauh dengan melanjutkan studi ke jenjang S3 baik di lingkup nasional maupun internasional
80% 85% 90% 95% 100%
4
Dosen difasilitasi dalam pengembangan ilmunya melalui seminar, pelatihan, short course, dll.
80% 85% 90% 95% 100%
5
Tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan minimum 95% dari total seluruh pertemuan dalam satu semester.
80% 85% 90% 95% 100%
6
Kualifikasi dosen pembimbing skripsi mimimal bergelar Master/Magister (S2) dengan jabatan fungsional paling rendah Lektor atau bergelar Doktor (S3) dengan jabatan fungsional paling rendah Asisten Ahli.
100% 100% 100% 100% 100%
7 Tenaga kependidikan mendapat kesempatan untuk berkembang
80% 85% 90% 95% 100%
8 Tenaga kependidikan memiliki ijazah minimal SMA atau yang sederajat
80% 85% 90% 95% 100%
9 Tenaga kependidikan menguasai bidang tugasnya
80% 85% 90% 95% 100%
10
Tenaga kependidikan mendapat kesempatan untuk maju dan berkembanga dalam karieir dengan member kesempatan untuk pengembangan diri
80% 85% 90% 95% 100%
69
6. STRATEGI
6.1. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mensosialisasikan standar dosen dan
tenaga kependidikan kepada Pengurus Departemen Pendidikan Teologi
Sinide Gereja Kristus Tuhan.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar dosen dan tenaga kependidikan dengan Surat Keputusan Ketua.
6.3. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar dosen dan
tenaga kependidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain
Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum, Ketua Program Studi Sarjana, Ketua
Program Studi Magister. Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar dosen dan tenaga
kependidikan.
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar dosen dan tenaga
kependidikan.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar dosen dan tenaga kependidikan
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar standar dosen dan tenaga
kependidikan.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar standar dosen dan tenaga
kependidikan.
7.1.6. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015-2019.
7.2.3. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Tahun 2013.
7.2.4. Pedoman pelaksanaan standar dosen dan tenaga kependidikan
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
70
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015- 2019.
8.6. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun
2013.
71
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 11/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
72
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL STANDAR SARANA DAN PRASARANA
2.1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun
2015 mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi memberikan arahan
73
tentang pentingnya standar sarana dan prasarana pembelajaran dan untuk
itu standar sarana dan prasarana pembelajaran.
2.2. Standar sarana dan prasarana pembelajaran adalah standar minimal yang
dibutuhkan dalam proses pembeajaran dalam rangka memenuhi capaian
pembelajaran sebagai persyaratan kelulusan.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR SARANA
PRASARANA PEMBELAJARAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar sarana prasarana adalah sebagai berikut:
3.1. Perumusan standar sarana dan prasarana dilakukan oleh Wakil Ketua
Bidang Akademik bersama semua Kaprodi.
3.2. Penetapan standar srana prasarana dilakukan oleh ketua Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar informasi dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang bidang
akademik bersama Kaprodi.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar informasi dilakukan oleh tim auditor Badan
Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar informasi dilakukan oleh tim Penjaminan Mutu
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar informasi dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik
dan Kaprodi bersama tim penjamin mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Sarana adalah sumber daya (fisik) yang digunakan untuk sesuatu kegiatan
(pustaka, lapangan olah raga, laboraturium).
4.2. Prasarana adalah sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang
penyelenggaran suatu kegiatan (lahan, bangunan, jalan).
5. PERNYATAAN ISI STANDAR SARANA PRASARANA
5.1. Sekolah Tinggi Teologi harus memiliki ruang kelas yang berisi kursi dan
meja perkuliahan, whiteboard, dan proyektor untuk keperluan multimedia.
5.2. Sekolah Tinggi Teologi harus memiliki koleksi perpustakaan yang meliputi:
74
Buku teks baik dalam bentuk cetak maupun elektronik (ebooks), Skripsi,
Jurnal nasional belum terakreditasi, Jurnal nasional terakreditasi, Jurnal
internasional.
5.3. Sekolah Tinggi Teologi harus menyediakan sarana dan prasarana untuk :
Ruang koordinator program studi, Ruang dosen, Ruang serba guna,
Laboratorium.
5.4. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki sarana olah raga, Poliklinik,
Ruang ibadah, Toilet, Auditorium, Alat-alat musik, Ruang makan, Asrama,
5.5. Perpustakaan Sekolah TInggi Teologi Aletheia harus memiliki ruang belajar
mahasiswa, Komputer untuk keperluan pembuatan tugas kuliah dan mencari
data di internet, Fotocopy untuk keperluan dosen dan mahasiswa.
5.6. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memiliki laboratorium Komputer
untuk keperluan dosen dan staff, Akses internet nirkabel bagi dosen, staff,
dan mahasiswa.
5.7. Sekolah Tinggi Teologi harus menyediakan sistim informasi akademik
online.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1
Sekolah Tinggi Teologi memiliki ruang kelas yang berisi kursi dan meja perkuliahan, whiteboard, dan proyektor untuk keperluan multimedia.
80% 85% 90% 95% 100%
2
Sekolah Tinggi Teologi memiliki koleksi perpustakaan yang meliputi: Buku teks baik dalam bentuk cetak maupun elektronik (ebooks), Skripsi, Jurnal nasional belum terakreditasi, Jurnal nasional terakreditasi, Jurnal internasional
80% 85% 90% 95% 100%
3
Sekolah Tinggi Teologi menyediakan sarana dan prasarana untuk: Ruang koordinator program studi, Ruang dosen, Ruang serba guna, Laboratorium.
80% 85% 90% 95% 100%
4
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memilki sarana olah raga, Poliklinik, Ruang ibadah, Toilet, Auditorium, Alat-alat music, Ruang makan, Asrama,
80% 85% 90% 95% 100%
75
5
Perpustakaan Sekolah TInggi Teologi Aletheia memiliki ruang belajar mahasiswa, Komputer untuk keperluan pembuatan tugas kuliah dan mencari data di internet, Fotocopy untuk keperluan dosen dan mahasiswa,
80% 85% 90% 95% 100%
6
Sekolah Tinggi Teologi menyediakan sistim informasi akademik online.
80% 85% 90% 95% 100%
7
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki laboratorium Komputer untuk keperluan dosen dan staff, Akses internet nirkabel bagi dosen, staff, dan mahasiswa
80% 85% 90% 95% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan diseminasi standar mutu
program studi yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Waket II Bidang umum dan administrasi Sekolah Tinggi Teologi Aleteheia
melakukan sosialisasi standar sarana prasarana kepada Departemen
Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.
6.3. Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang bertugas
untuk merencanakan dan merumuskan standar sarana prasarana.
6.4. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
sarana prasarana.
6.5. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi swasta
tentang mutu program studi.
6.6. Tim Adhoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar sarana dan
prasarana proram studi.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.8. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar program studi Surat Keputusan Ketua.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
76
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar sarana prasarana
pembelajaran.
7.2.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar sarana prasarana
pembelajaran.
7.2.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar sarana prasarana
pembelajaran.
7.2.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar sarana prasarana
pembelajaran.
7.2.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar sarana prasarana
pembelajaran.
7.2.6. Standar prosedur operasional sarana prasarana pembelajaran.
7.2.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015 -
2019.
7.2.3. Rencana Induk sarana prasarana pembelajaran Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia Tahun 2016.
7.2.4. Rencana Kerja sarana prasarana pembelajaran
7.2.5. Pedoman pelaksanaan sarana prasarana pembelajaran di
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
7.3. Formulir isi pembelajaran yang terdiri dari:
7.3.1. Proposal penggunaan sarana prasarana pembelajaran.
7.3.2. Formulir laporan perkembangan arana prasarana pembelajaran.
7.3.3. Formulir laporan sarana prasarana pembelajaran.
7.3.4. Formulir kebutuhan dalam pelaksanaan sarana prasarana
pembelajaran.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
77
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 20143.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015- 2019.
8.6. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2-13.
78
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 12/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
PENGELOLAHAN PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
79
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
2.1. Dalam Pertaturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2015 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan
80
tinggi setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang
terdiri atas biaya investasi, biaya operasional, dan biaya personal.
2.2. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2.3. Biaya investasi program studi adalah bagian dari biaya program studi untuk
pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga
kependidikan.
2.4. Biaya operasional program studi adalah bagian dari biaya program studi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup:
Biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PEMBIAYAAN
PEMBELAJARAN
Pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar pembiayaan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
3.1. Perumusan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh Waket bidang
adminstrasi umum bersama semua Kaprodi.
3.2. Penetapan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh ketua Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
3.3. Pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh Waket
bidang adminstrasi umum bersama Kaprodi.
3.4. Evaluasi pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh tim
auditor Badan Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.5. Pengendalian standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh tim
Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
3.6. Peningkatan standar pembiayaan pembelajaran dilakukan oleh bidang
adminstrasi umum dan Kaprodi bersama tim penjamin mutu Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
81
4. DEFINISI ISTILAH
4.1. Biaya investasi adalah biaya yang disesiakan untuk pengembangan baik itu
untuk sarana dan prasarana maupun pengembangan yang lainnya.
4.2. Biaya operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk semua
kegiatan operasional perguruan tinggi termasuk biaya mahasiswa per
mahasiswa per tahunnya.
4.3. Evaluasi pembiayaan adalah upaya menemukan tingkat ketercapaian
standar satuan biaya program studi pada setiap akhir tahun anggaran.
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN
5.1. Program Studi harus mengupayakan pendanaan program studi dari berbagai
sumber di luar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan uang asrama
yang diperoleh dari mahasiswa, antara lain:
5.2. Sumbangan, baik dari perseorangan maupun lembaga di luar Sekolah Tinggi
5.3. Hibah dari Sinode Gereja Kristus Tuhan
5.4. Sumber dana Program Studi harus berasal dari berbagai sumber yang sah.
5.5. Sumber dana Program Studi harus melalui Departemen Pendidikan
Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.
5.6. Sistem alokasi anggaran harus berbasis kinerja dan mengacu kepada
peraturan yang berlaku.
5.7. Anggaran seharusnya dialokasikan dalam rangka meningkatkan mutu.
5.8. Anggaran minimum harus ditentukan sesuai batas kebutuhan dan
kewajaran.
5.9. Sistem pertanggungjawaban keuangan harus akuntabel.
5.10. Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi harus disampaikan
kepada Stakeholders minimal setahun sekali.
5.11. Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi seharusnya diaudit
oleh auditor internal yang kompeten.
82
5.12. Satuan biaya penyelenggaraan pendidikan per mahasiswa per tahun harus
ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan
mengikutsertakan Stakeholders dan dievaluasi secara periodik.
Indikator Capaian Standar
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020
1
Program Studi mengupayakan pendanaan program studi dari berbagai sumber: a) Sumbangan, baik dari perseorangan maupun lembaga di luar Sekolah Tinggi b)Hibah dari Sinode Gereja Kristus Tuhan
80% 85% 90% 95% 100%
2
Sumber dana Program Studi melalui Departemen Pendidikan Theologia Sinode Gereja Kristus Tuhan.
80% 85% 90% 95% 100%
3 Sistem alokasi anggaran berbasis kinerja dan mengacu kepaa peraturan yang berlaku
80% 85% 90% 95% 100%
4 Anggaran dialokasikan dalam rangka meningkatkan mutu. 80% 85% 90% 95% 100%
5 Anggaran minimum ditentukan sesuai batas kebutuhan dan kewajaran. 80% 85% 90% 95% 100%
6
Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi disampaikan kepada Stakeholders minimal setahun sekali.
80% 85% 90% 95% 100%
7
Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi diaudit oleh auditor internal yang kompeten.
80% 85% 90% 95% 100%
8
Satuan biaya penyelenggaraan pendidikan per mahasiswa per tahun harus ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan mengikutsertakan Stakeholders dan dievaluasi secara periodik.
80% 85% 90% 95% 100%
6. STRATEGI
6.1. Bidang adminstrasi umum melakukan diseminasi standar pembiayaan
pembelajaran bagi pemangku kepentingan yang ada di lingkungan Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia
83
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar
pembiayaan pembelajaran kepada Pengurus Departemen Pendidikkan
Teologi Sinode Gereja Kristus Tuhan.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Ad hoc yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pembiayaan
pembelajaran.
6.4. Tim Ad hoc mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pembiayaan pembelajaran.
6.5. Tim Ad hoc melakukan studi banding ke berbagai perguruan tinggi swasta
tentang penyusunan dokumen standar pembiayaan pembelajaran.
6.6. Tim Ad hoc melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pembiayaan pembelajaran.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.8. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar Pembiayaan pembelajaran dengan Surat Keputusan Ketua.
6.9. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar sarana dan
prasarana penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain
Wakil Ketua bidang adminstrasi umum, Ketua Program Studi Sarjana,
Magister, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen
dan Mahasiswa Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen mutu yang terdiri dari:
7.1.1. Manual penetapan pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
7.1.2. Manual pelaksanaan pelaksanaan standar pemiayaan pembelajaran.
7.1.3. Manual evaluasi pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
7.1.4. Manual pengendalian pelaksanaan standar pembiayaan
pembelajaran.
7.1.5. Manual peningkatan pelaksanaan standar pembiayaan pembelajaran.
7.1.6. Standar prosedur operasional pembiayaan pembelajaran.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen manajemen yang terdiri dari:
84
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015-2019.
7.2.3. Rencana Induk isi pembelajaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
Tahun 2013
7.2.4. Rencana Kerja isi pembelajaran per Tahun Akademik.
7.2.5. Pedoman pelaksanaan pembiayaan pembelajaran di Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia.
7.3. Formulir isi pembelajaran yang terdiri dari:
7.3.1. Proposal pembiayaan pembelajaran.
7.3.2. Formulir laporan perkembangan pembiayaan pembelajaran.
7.3.3. Formulir laporan hasil pembiayaan pembelajaran.
7.3.4. Formulir kebutuhan dalam pelaksanaan pembiayaan pembelajaran.
8. REFERENSI
8.1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan
Tinggi.
8.2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.44 tahun
2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
8.3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
8.4. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
8.5. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2015-2019.
8.6. Rencana Induk Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Tahun 2013.
85
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 13/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 4 halaman
STANDAR MUTU
PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
86
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL
Dalam Pertaturan Menteri Riset, Teknologi,dan Pendidikan Tingi Repblik Indonesoa
Nomor 44 tahun 2015 tentang standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan
87
bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi setidaknya
mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya
investasi, biaya operasional, dan biaya personal.
Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen
dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Biaya investasi program studi adalah bagian dari biaya program studi untuk
pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan.
Biaya operasional program studi adalah bagian dari biaya program studi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup:
biaya dosen,
biaya tenaga kependidikan,
biaya bahan operasional pembelajaran, dan
biaya operasional tidak langsung.
3. DEFINISI STANDAR
3.1. Biaya investasi adalah biaya yang disesuiakan untuk pengembangan baik itu
untuk sarana dan prasarana maupun pengembangan yang lainnya.
3.2. Biaya operasional adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk semua kegiatan
operasional perguruan tinggi termasuk biaya mahasiswa per mahasiswa per
tahunnya.
3.3. Evaluasi pembiayaan adalah upaya menemukan tingkat ketercapaian standar
satuan biaya program studi pada setiap akhir tahun anggaran.
4. ISI STANDAR
4.1. Program Studi harus mengupayakan pendanaan program studi dari berbagai
sumber di luar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan uang asrama
yang diperoleh dari mahasiswa, antara lain:
4.1.1. Sumbangan, baik dari perseorangan maupun lembaga di luar Sekolah
Tinggi
88
4.1.2. Hibah dari Sinode Gereja Kristus Tuhan
4.2. Sumber dana Program Studi harus berasal dari berbagai sumber yang sah.
4.3. Sumber dana Program Studi harus melalui Departemen Pendidikan Theologia
Sinode Gereja Kristus Tuhan.
4.4. Sistem alokasi anggaran harus berbasis kinerja dan mengacu kepada
peraturan yang berlaku.
4.5. Anggaran seharusnya dialokasikan dalam rangka meningkatkan mutu.
4.6. Anggaran minimum harus ditentukan sesuai batas kebutuhan dan kewajaran.
4.7. Sistem pertanggungjawaban keuangan harus akuntabel.
4.8. Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi harus disampaikan
kepada Stakeholders minimal setahun sekali.
4.9. Laporan pertanggungjawaban keuangan Program Studi seharusnya diaudit
oleh auditor internal yang kompeten.
4.10. Satuan biaya penyelenggaraan pendidikan per mahasiswa per tahun harus
ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan mengikutsertakan
Stakeholders dan dievaluasi secara periodik.
89
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 14/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
HASIL PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
90
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
91
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No. 49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR HASIL
PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu hasil penelitian Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
92
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar hasil penelitian Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Hasil Penelitian: menurut Permendikbud No. 49 Tahun 2014 adalah a).
kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. b). semua luaran yang
dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi)
93
5. PERNYATAAN ISI STANDAR HASIL PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Hasil Penelitian
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Mutu Hasil Penelitian: a) penelitian di STT Aletheia harus memenuhi standar
mutu yang telah ditetapkan oleh Kemenristek Dikti sebagaimana tertuang di
dalam undang-undang no. 12 tahun 2012, permendikbud no. 49 tahun 2014,
dan Permenristekdikti no. 44 tahun 2014. b) Hasil penelitian STT Aletheia
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh LPPM STT Aletheia.
5.2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: a) hasil penelitian STT
Aletheia harus berdasarkan Panduan Riset Pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2015. b) hasil
penelitian harus mengembangkan area studi dan keilmuan berdasarkan
Rencana Strategis (RENSTRA) LPPM STT Aletheia.
5.3. Pemanfaatan Metodologi Ilmiah: a) hasil penelitian harus memenuhi
persyaratan penggunaan metodologi ilmiah sebagaimana tertuang dalam
Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. b) hasil penelitian harus
mengikuti kaidah penerapan metodologi dan penulisan karya ilmiah STT
Aletheia.
5.4. Pemenuhan Ketentuan dan Peraturan LPPM STT Aletheia: a) hasil penelitian
harus sesuai dengan SOP dan peraturan LPPM STT Aletheia tentang
penelitian. b) hasil penelitian harus sejalan dengan visi dan misi STT Aletheia.
c) hasil penelitian harus disahkan oleh LPPM, Puket bagian Akademik dan
Ketua STT Aletheia.
5.5. Manfaat dan Dampak Hasil Penelitian: a) hasil penelitian harus berinteraksi
dan menjawab persoalan yang terkait dengan keilmuan pada bidang tertentu
dalam komunitas lokal, nasional maupun internasional. b) hasil penelitian
harus dapat menjadi rujukan dalam studi terhadap topik yang diteliti dalam
konteks akademis. c) hasil penelitian harus bersifat terbuka, tidak
diskriminatif dan dapat diakses.
94
IndikatorCapaian Standar Hasil Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Hasil penelitian STT Aletheia harus berdasarkan Panduan Riset Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2015
Buku Panduan Riset Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2015
25% 50% 75% 90% 100%
2
Hasil penelitian harus mengembangkan area studi dan keilmuan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) LPPM STT Aletheia.
Dokumen pengajuan karya ilmiah, buku maupun artikel, sesuai dengan format Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Hasil penelitian harus berinteraksi dan menjawab persoalan yang terkait dengan keilmuan pada bidang tertentu dalam komunitas lokal, nasional maupun internasional
Dokumen proses dan hasil seminar karya ilmiah dalam forum akademis yang diselengarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
4
Hasil penelitian harus dapat menjadi rujukan dalam studi terhadap topik yang diteliti dalam konteks akademis
Dokumen publikasi karya Ilmiah baik berupa buku maupun artikel dalam jurnal akademik
25% 50% 75% 90% 100%
5
Hasil penelitian harus bersifat terbuka, tidak diskriminatif dan dapat diakses.
Dokumen publikasi karya Ilmiah baik berupa buku maupun artikel dalam jurnal akademik
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
95
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar hasil penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
hasil penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar hasil
penelitian.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar hasil penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Hasil Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan hasil penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan hasil penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan hasil penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan hasil penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan hasil penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
96
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
97
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 15/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 9 halaman
STANDAR MUTU
ISI PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
98
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENELITIAN
Isi Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
99
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARISI PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu isi penelitian Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Ketua Lembaga Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar isi penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
100
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi pasal 1 (12).
4.3. Isi Penelitian: kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan sebuah materi
penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 45 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi).
4.6. Inovasi dan Kemajuan: berorientasi pada temuan terkini, serta
pengembangannya secara maksimal dalam konteks keilmuan maupun
masyarakat.
101
5. PERNYATAAN ISI STANDARISI PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Isi Penelitian
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Kedalaman dan Keluasan Materi Penelitian: a) Isi Penelitian harus meliputi
materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan (Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi). b) Isi
Penelitian harus berinteraksi dengan para penelitian dan luaran penelitian
terkini. c) Isi Penelitihan harus berinteraksi dengan hasil-hasil penelitian
dengan Impact Factor (IF) yang tinggi.
5.2. Berorientasi pada Perkembangan Ilmu Pengetahuan: a) Isi Penelitian harus
mencakup penjelasan atau temuan untuk mengantisipasi suatu gejala,
fenomena, kaidah, model atau postulat baru sebagaimana tertuang dalam
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. b) Isi Penelitian harus fokus pada isu-isu mutakhir dalam
bidang ilmu yang diteliti. c) Isi penelitian harus dapat memanfaatkan temuan-
temuan terkini dari para pakar dalam bidang yang sedang diteliti
5.3. Berorientasi pada Inovasi dan Kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan: a) Isi
Penelitian harus mencari dan/atau menemukan kebaruan kandungan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagaimana tertulis dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 7 Pasal 93 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi di Indonesia. b) Isi Penelitian harus dapat memanfaatkan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang yang diteliti c). Isi
Penelitian harus memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan dan
masyarakat sebagaimana tercantum dalam visi dan misi STT Aletheia.
5.4. Berdampak secara Lokal, Nasional, maupun Internasional: a). Isi Penelitian
harus dapat dipublikasikan di terbitan berkala ilmiah dalam negeri atau luar
negeri yang diakui oleh Kementerian sebagaimana tertulis dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Pasal 93 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia. b). Isi Penelitian harus
memenuhi Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 45 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. b). Isi Penelitian harus disebarluaskan
dengan berbagai media dengan tujuan mencerdaskan masyarakat Indonesia
102
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Pasal 46 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi.
5.5. Mencakup Prinsip-Prinsip Kemanfaatan dan Menjawab Kebutuhan di Masa
Mendatang: a). Isi Penelitian harus berhubungan dengan kebutuhan yang
akan muncul pada masa yang akan datang sebagaimana tertuang dalam
Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 45 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. b) Isi Penelitian harus dapat menjadi rujukan tentang isu
yang sedang berkembang dalam dunia akademis maupun masyarakat secara
umum.
Indikator Capaian Standar Isi Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Isi penelitian STT Aletheia harus berdasarkan Panduan Riset Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2015
Buku Panduan Riset Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi tahun 2015
25% 50% 75% 90% 100%
2
Isi Penelitian harus merupakan isu-isu mutakhir dan berinteraksi dengan para penelitian dan luaran penelitian terkini
Dokumen daftar literatur dan penggunaan rujukan terkini
25% 50% 75% 90% 100%
3
Isi Penelitian harus memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat sebagaimana tercantum dalam visi dan misi STT Aletheia
Dokumen proses dan hasil seminar karya ilmiah dalam forum akademis yang diselengarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
4
Isi Penelitian harus memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan dan
Dokumen publikasi karya Ilmiah baik berupa buku maupun artikel dalam jurnal
25% 50% 75% 90% 100%
103
masyarakat sebagaimana tercantum dalam visi dan misi STT Aletheia.
akademik
5
Isi Penelitian harus berhubungan dengan kebutuhan yang akan muncul pada masa yang akan datang sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 45 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Dokumen evaluasi dan usulan topik penelitian di kemudian hari oleh peneliti
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar isi penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar isi
penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar isi
penelitian.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar isi penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
104
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Isi Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan isi penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan isi penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan isi penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan isi penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan isi penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
105
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
106
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 16/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PROSES PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
107
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENELITIAN
Proses Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
108
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian
dan kewajiban menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2,
standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian, di mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPROSES
PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu proses penelitian Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
109
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar Proses penelitian Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Proses Penelitian: kriteria minimal tentang kegiatan penelitian yang terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan (Permenristekdikti Nomor 44
Pasal 45 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
4.4. Simlitabmas: Sistem Informasi Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat
yang dikelola oleh Kemenristek Dikti
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PRSOES PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Proses Penelitian
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Proses Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan: a). proses penelitian harus
sejalan dengan proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan yang
disarankan oleh Kemenristek Dikti melalui Simlitabmas. b). proses penelitian
harus mengikuti SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT
Aletheia tentang proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian.
5.2. Pemenuhan Kaidah Ilmiah dan Peraturan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat STT Aletheia: a). proses penelitian harus memenuhi kaidah ilmiah
yang telah ditetapkan oleh Kemenristek Dikti sebagaimana tertuang dalam
Permenristekdikti No. 44 pasal 46 tahun 2015 tentang Standar Nasional
110
Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar
Nasional Penelitian Standar hasil penelitian. b) proses penelitian harus
mengikuti aturan proses penelitian yang telah ditetapkan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia.
5.3. Pemenuhan Standar Mutu Keilmuan: a). proses penelitian harus melalui tahap
seleksi dari ahli dalam bidang penelitian yang hendak dilakukan seperti yang
tertuang dalam aturan penelitian Simlitabmas. b). proses penelitian harus
memenuhi standar layak cetak dan diterima oleh komunitas akademis bidang
yang diteliti.
5.4. Penilian Berkala: a). proses penelitian harus melalui tahap pelaporan kepada
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia secara berkala
dengan mengisi form pelaporan yang telah disediakan. b) proses penelitian
harus dinilai secara obyektif dan komprehensif dengan pengadaan seminar
dan presentasi akademis.
Indikator Capaian Standar Proses Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Proses Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan: a). proses penelitian harus sejalan dengan proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan yang disarankan oleh Kemenristek Dikti melalui Simlitabmas. b). proses penelitian harus mengikuti SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia tentang proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian.
Dokumen Pengajuan dan Proposal Penelitian
25% 50% 75% 90% 100%
2
Pemenuhan Kaidah Ilmiah dan Peraturan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia: a). proses penelitian harus memenuhi kaidah ilmiah yang telah ditetapkan oleh Kemenristek Dikti sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti No. 44 pasal 46 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang
Dokumen Evaluasi dari Komite Penilai dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
111
lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian Standar hasil penelitian. b) proses penelitian harus mengikuti aturan proses penelitian yang telah ditetapkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
3
Pemenuhan Standar Mutu Keilmuan: a). proses penelitian harus melalui tahap seleksi dari ahli dalam bidang penelitian yang hendak dilakukan seperti yang tertuang dalam aturan penelitian Simlitabmas. b). proses penelitian harus memenuhi standar layak cetak dan diterima oleh komunitas akademis bidang yang diteliti.
Dokumen Evaluasi dari Reviewer Ahli Pada Bidang Penelitian Yang Diajukan
25% 50% 75% 90% 100%
4
Penilian Berkala: a). proses penelitian harus melalui tahap pelaporan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia secara berkala dengan mengisi form pelaporan yang telah disediakan. b) proses penelitian harus dinilai secara obyektif dan komprehensif dengan pengadaan seminar dan presentasi akademis.
Dokumen Laporan Penelitian dari Peneliti kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2 Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar proses penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
proses penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar proses
penelitian.
112
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan rekomendasi
Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar proses penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
bidang akademik, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah
Teologi Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Proses Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan proses penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan proses penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan proses penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan proses penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan proses penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitia
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
113
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian
Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
114
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 17/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENILAIAN PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
115
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
Penilaian Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
116
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
2.6. Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian
dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan
Menggunakan Standar Keluaran.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPENILAIAN
PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu penilaian penelitian Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
117
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar penilaian penelitian Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Penilaian Penelitian: kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil
penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
4.4. Edukatif: penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu
penelitiannya (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
4.5. Objektif: penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
4.6. Akuntabel: penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti (Permenristekdikti Nomor 44
Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
4.7. Transparan: penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses
oleh semua pemangku kepentingan (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 47
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
118
5. PERNYATAAN ISI STANDARPENILAIAN PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Penilaian
Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Proses dan hasil penelitian yang dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip:
a). harus bersifat edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan yang
merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh
semua pemangku kepentingan sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal
47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. b) harus
melewati tahap-tahap penilaian sesuai dengan SOP Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STT Aletheia.
5.2. Penilaian Penelitian harus sesuai dengan standar hasil, standar isi, dan
strandar proses penelitian sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia tentang penilaian
penelitian.
5.3. Penilaian Penelitian harus menggunakan metode dan instrumen yang relevan,
akuntabel, dan mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian
kinerja hasil penelitian dengan mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Pasal
47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan peraturan
penelitiaan STT Aletheia, serta SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat STT Aletheia tentang penelitian.
5.4. Penilaian Penelitian harus dilakukan oleh komite penilaian STT Aletheia
sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang
Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara
Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran
Indikator Capaian Standar Penilaian Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Proses dan hasil penelitian yang dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip: a). harus bersifat edukatif, objektif, akuntabel, dan
Dokumen Pengajuan dan Penilaian Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian
25% 50% 75% 90% 100%
119
transparan yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. b) harus melewati tahap-tahap penilaian sesuai dengan SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia.
Masyarakat STT Aletheia
2
Penilaian Penelitian harus sesuai dengan standar hasil, standar isi, dan strandar proses penelitian sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia tentang penilaian penelitian
Dokumen Laporan dan Evaluasi dari Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Penilaian Penelitian harus menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian dengan mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan peraturan penelitiaan STT Aletheia, serta SOP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia tentang penelitian.
Dokumen Laporan dan Evaluasi dari Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
4
Penilaian Penelitian harus dilakukan oleh komite penilaian STT Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran
Dokumen Pengangkatan Komite Penilai Penelitian oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
120
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar penilaian penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
penilaian penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
penilaian penelitian.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar penilaian penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia.
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Penilaian Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan penilaian penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan penilaian penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan penilaianpenelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan penilaian penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan penilaian penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
121
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian.
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi.
8.6. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
8.7. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
8.8. Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian
dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan
Menggunakan Standar Keluaran.
8.9. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
8.10. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013.
8.11. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
122
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 18/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENELITI
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
123
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENELITI
Peneliti Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
124
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPENELITI
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu peneliti Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Ketua Lembaga Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar peneliti Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
125
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Peneliti: tenaga akademis dan/atau selain pendidik; fokus pada penelitian
pada bidang tertentu dengan memenuhi standar penelitian yang telah
ditetapkan (Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENELITI
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Peneliti Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Peneliti harus memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi
penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat
126
kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian; ditentukan berdasarkan
kualifikasi akademik dan hasil penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
5.2. Peneliti harus melewati tahap proses penelitian seperti pengajuan proposal,
tahap pengujian proposal dan pelaksanaan penelitian sesuai dengan
ketentuan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Masyarakat STT Aletheia
5.3. Peneliti harus melaporkan hasil penelitiannya secara berkala kepada komite
penilaian sesuai dengan Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang
Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara
Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran dan
SOP Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat STT Aletheia
5.4. Peneliti harus fokus pada pengembangan visi dan misi STT Aletheia dalam
penelitiannya sebagaimana telah diatur dalam rencana penelitian LPPM STT
Aletheia
Indikator Capaian Standar Peneliti
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Peneliti harus memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian; ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen Curriculum Vitae Peneliti
25% 50% 75% 90% 100%
127
2
Peneliti harus melewati tahap proses penelitian seperti pengajuan proposal, tahap pengujian proposal dan pelaksanaan penelitian sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat STT Aletheia
Dokumen Formulir Pengajuan Penelitian
25% 50% 75% 90% 100%
3
Peneliti harus melaporkan hasil penelitiannya secara berkala kepada komite penilaian sesuai dengan Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran dan SOP Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat STT Aletheia
Dokumen Laporan Berkala Peneliti
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar peneliti.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
peneliti.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar peneliti.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar peneliti dengan Surat Keputusan Ketua.
128
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Peneliti
7.1.1. Dokumen penetapan peneliti.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan peneliti.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan peneliti.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
129
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian
Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
130
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 19/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
131
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN
Sarana dan Prasarana Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
132
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian Kesepuluh
Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan
Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dan
46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar hasil
penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di mana hasil
penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi
sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian Standar
hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARSARANA DAN
PRASARANA PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan mutu sarana dan prasarana penelitian Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar sarana dan prasarana penelitian Sekolah Tinggi
Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang
133
Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal
1 (12)
4.3. Sarana dan Prasarana: fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk: a).
memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi; b).
proses pembelajaran; dan c). kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian: kriteria minimal sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka
memenuhi hasil penelitian. (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
5. PERNYATAAN ISI STANDARSARANA DAN PRASARANA PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat edisi
2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Sarana dan Prasarana
Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Sarana dan Prasarana Penelitian harus menunjang penelitian yang sedang dilakukan
di STT Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
5.2. Sarana dan Prasarana harus dapat diakses oleh seorang peneliti di STT Aletheia
supaya hasil penelitian dapat bermutu (Undang-Undang No. 14 Tahun 2015 Tentang
Guru dan Dosen dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
5.3. Sarana dan Prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan
Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 49 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
134
Indikator Capaian Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Sarana dan Prasarana Penelitian harus menunjang penelitian yang sedang dilakukan di STT Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
Dokumen Jurnal dan Portal Jurnal Ilmiah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
2
Sarana dan Prasarana harus dapat diakses oleh seorang peneliti di STT Aletheia supaya hasil penelitian dapat bermutu (Undang-Undang No. 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen Pengajuan Akses ke Portal Jurnal Internasional dari Simlitabmas dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Sarana dan Prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 49 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Dokumen Langganan Jurnal Dengan Index Scopus dan Impact Factor (IF) Tinggi
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu sistem
penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di lingkungan Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia.
6.1. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu sistem
penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan Teologi Sinode
GKT.
135
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang bertugas
untuk merencanakan dan merumuskan standar sarana dan prasarana penelitian.
6.3. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar sarana
dan prasarana penelitian.
6.4. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar sarana dan
prasarana penelitian.
6.5. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan rekomendasi
Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan standar
sarana dan prasarana penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.7. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil penelitian
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua 1,Ketua Program
Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Sarana dan Prasarana Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
136
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian Kesepuluh
Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan
Teknologi.
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar hasil
penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian.
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian Standar
hasil penelitian.
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi.
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013.
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022.
137
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 20/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
PENGELOLAHAN PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
138
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN
Pengelolaan Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus memenuhi:
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
139
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPENGELOLAAN
PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu pengelolaan penelitian Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar isi penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
140
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Pengelolaan Penelitian: tugas yang diemban oleh unit pengelola penelitian
dalam Perguruan Tinggi; mencakup proses perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan, dan evaluasi penelitian (Panduan Pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat edisi 2017 Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat)
4.4. Standar pengelolaan penelitian: kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 50 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Pengelolaan
Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Pengelolaan Penelitian harus mencakup kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta
kegiatan penelitian yang dilakukan dalam ruang lingkup penelitian di STT
Aletheia
5.2. Pengelolaan Penelitian harus dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STT Aletheia sebagai unit kerja pengelola penelitian
(Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 50 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi)
141
5.3. Pengelolaan Penelitian harus mengikuti rencana strategis dan kriteria
penelitian yang telah ditetapkan oleh STT Aletheia sebagaimana tertuang
dalam Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 51 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
Indikator Capaian Standar Pengelolaan Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Pengelolaan Penelitian harus mencakup kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan penelitian yang dilakukan dalam ruang lingkup penelitian di STT Aletheia
Dokumen Laporan Penelitian
25% 50% 75% 90% 100%
2
Pengelolaan Penelitian harus dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia sebagai unit kerja pengelola penelitian (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 50 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen Pengajuan dan Laporan Penelitian kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Pengelolaan Penelitian harus mengikuti rencana strategis dan kriteria penelitian yang telah ditetapkan oleh STT Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 51 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Dokumen Pengajuan dan Proposal Penelitian
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
142
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pengelolaan
penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pengelolaan penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pengelolaan penelitian.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.8. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar pengelolaan penelitian dengan Surat Keputusan Ketua.
6.9. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Pengelolaan Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan pengelolaan penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan pengelolaan penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan pengelolaan penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan pengelolaan penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan pengelolaan penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
143
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
7.3.5. Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
144
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 21/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 7 halaman
STANDAR MUTU
PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
145
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENELITIAN
Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
146
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPENDANAAN
DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu pendanaan dan pembiayaan
penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
147
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Penelitian: kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi pasal 1 (12)
4.3. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian: kriteria minimal sumber dan
mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian (Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
5. PERNYATAAN ISI STANDARPENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Pendanaan dan
Pembiayaan Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin
sebagai berikut:
5.1. Pendanaan dan Pembiayaan harus berasal dari internal STT Aletheia
sebagaimana tercantum dalam aturan penelitian STT Aletheia (sesuai dengan
Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi)
5.2. Pendanaan dan Pembiayaan harus terbuka pada kerjasama eksternal, seperti
lembaga ataupun pemerintah (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
5.3. Pendanaan dan Pembiayaan harus mencakup seluruh proses penelitian dari
awal hingga selesai sebagaimana telah diatur oleh LPPM STT Aletheia (sejalan
148
dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
Indikator Capaian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Pendanaan dan Pembiayaan harus berasal dari internal STT Aletheia sebagaimana tercantum dalam aturan penelitian STT Aletheia (sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen pengajuan dana ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
2
Pendanaan dan Pembiayaan harus terbuka pada kerjasama eksternal, seperti lembaga ataupun pemerintah (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen pengajuan dana hibah ke Lembaga Pemerintah yang terkait
25% 50% 75% 90% 100%
3
Pendanaan dan Pembiayaan harus mencakup seluruh proses penelitian dari awal hingga selesai sebagaimana telah diatur oleh LPPM STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 52 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen laporan penggunaan dana kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
149
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pendanaan dan pembiayaan penelitian.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar pendanaan dan pembiayaan penelitian dengan Surat Keputusan
Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian
7.1.1. Dokumen penetapan pendanaan dan pembiayaan penelitian.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan penelitian.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
penelitian.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
penelitian.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional penelitian.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
150
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Penelitian
7.3.1. Proposal Penelitian
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Penelitian
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Penelitian
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Seminar Penelitian
Formulir Publikasi Penelitian
8. REFERENSI
1.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
1.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi
1.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2,
standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian
1.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
1.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
1.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
1.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
1.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
1.9. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
151
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 22/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
152
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
153
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARHASIL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu hasil pengabdian kepada masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
154
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar hasil pengabdian kepada masyarakat Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal hasil
pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permenristekdikti No. 44 Pasal 55 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi)
155
5. PERNYATAAN ISI STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Hasil Pengabdian
Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai
berikut:
5.1. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus berusaha menyelesaikan masalah
yang dihadapi masyarakat dengan fokus pada keahlian sivitas akademika yang
relevan di STT Aletheia dan Visi serta Misi STT Aletheia (Permenristekdikti
No. 44 Pasal 55 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.2. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus memprioritaskan pada bidang
penggembalaan di gereja maupun lembaga lainnya dengan tekanan pada
Teologi Reformed dan Kajian Biblika yang memadai sesuai dengan Rencana
Strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT
Aletheia.
5.3. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat mengimplementasikan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta modul pelatihan dan pengayaan yang
menjadi fokus STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal 55 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.4. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus memberikan dampak positif
kepada masyarakat secara lokal maupun nasional sesuai dengan program
kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT Aletheia.
Indikator Capaian Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dengan fokus pada keahlian sivitas akademika yang relevan di STT Aletheia dan Visi serta Misi STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal 55 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
Dokumen proposal dan pengajuan pengabdian kepada masyarakat kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
2 Hasil Pengabdian Kepada Dokumen sasaran dan 25% 50% 75% 90% 100%
156
Masyarakat harus memprioritaskan pada bidang penggembalaan di gereja maupun lembaga lainnya dengan tekanan pada Teologi Reformed dan Kajian Biblika yang memadai sesuai dengan Rencana Strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT Aletheia.
target pengabdian masyrakat yang dilampirkan bersama dengan proposal pengajuan proyek pengabdian kepada masyrakat kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT Aletheia
3
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta modul pelatihan dan pengayaan yang menjadi fokus STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal 55 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen laporan proyek pengabdian kepada masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
4
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat harus memberikan dampak positif kepada masyarakat secara lokal maupun nasional sesuai dengan program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STT Aletheia
Dokumen umpan balik (feedback) dari penerima proyek pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar hasilPengabdian
Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
hasilPengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
hasilPengabdian Kepada Masyarakat.
157
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar hasilPengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan hasilpengabdian kepada masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan hasil pengabdian kepada masyarakat.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan hasil pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan hasil pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
158
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian
Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2018-2022
159
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 23/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
ISI PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
160
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Isi Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
161
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5 Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARISIPENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu isi pengabdian kepada masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
162
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar isi pengabdian kepada masyarakat Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal tentang
kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat
(Permenristekdikti No. 44 Pasal 55 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi)
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan civitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi)
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi)
163
5. PERNYATAAN ISI STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar IsiPengabdian
kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-poin sebagai
berikut:
5.1. Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus memiliki kedalaman dan keluasan
yang memadai sebagai wujud kebebasan akademis, mengacu kepada Standar
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 56
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan
Pemerintah RI No. 7 Paragraf 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan).
5.2. Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus berasal dari hasil penelitian atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan Visi dan Misi STT Aletheia
(Permenristekdikti No. 44 Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan Rencana Strategis LPPM STT Aletheia)
5.3. Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat diterapkan di tengah
masyarakat dan memperkaya keilmuan di STT Aletheia (Undang-undang No.
12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44
Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Indikator Capaian Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus memiliki kedalaman dan keluasan yang memadai sebagai wujud kebebasan akademis, mengacu kepada Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Paragraf 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan).
Dokumen laporan isi pengabdian kepada masyarakat.
25% 50% 75% 90% 100%
2
Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus berasal dari hasil penelitian atau
Dokumen umpan balik (feedback) dari penerima dan
25% 50% 75% 90% 100%
164
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan Visi dan Misi STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Rencana Strategis LPPM STT Aletheia)
rekanan proyek pengabdian kepada masyarakat
3
Isi Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat diterapkan di tengah masyarakat dan memperkaya keilmuan di STT Aletheia (Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen tindak lanjut (follow up) paska proyek pengabdian kepada masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar isi Pengabdian
Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar isi
Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar isi
Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar isi Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
165
1, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu IsiPengabdian kepada Masyarakat
7.1.2. Dokumen penetapan isipengabdian kepada masyarakat.
7.1.3. Dokumen pelaksanaan isipengabdian kepada masyarakat.
7.1.4. Dokumen evaluasi pelaksanaan isipengabdian kepada masyarakat.
7.1.5. Dokumen pengendalian pelaksanaan isi pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.6. Dokumen peningkatan pelaksanaan isi pengabdian kepada masyarakat.
7.1.7. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.8. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.5. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.2.6. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.2.7. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.2.8. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.2.9. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.2.10. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
166
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022
167
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 24/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 9 halaman
STANDAR MUTU
PROSES PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
168
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PROSESPENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
169
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PROSES
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu prosespengabdian kepada
masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
170
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal tentang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan (Permenristekdikti No. 44 Pasal 57
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi).
171
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Proses
Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-
poin sebagai berikut:
5.1. Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus menerapkan pelayanan kepada
masyarakat dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan bidang keahlian dengan maksud meningkatkan kapasitas dan
pemberdayaan masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 57 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah RI No.
7 Paragraf 9 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan).
5.2. Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus merupakan proyek yang
melibatkan civitas akademika STT Aletheia, dosen dan/atau mahasiswa sesuai
dengan Rencana Strategis LPPM STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal
56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Rencana
Strategis LPPM STT Aletheia).
5.3. Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus memberikan kredit kepada
mahasiswa sebagai bagian dari tugas akademik ketika menempuh proses
Pendidikan di STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 57
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.4. Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus terarah, terkontrol dan terukur
sebagaimana telah diprogramkan oleh STT Aletheia dalam rencana kerja
LPPM STT Aletheia.
5.5. Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus memperhatikan standar mutu,
keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan pelaksana,
masyarakat dan lingkungan (Permenristekdikti No. 44 Pasal 57 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Indikator Capaian Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus menerapkan pelayanan
Dokumen Pengajuan dan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
172
kepada masyarakat dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahlian dengan maksud meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 57 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Paragraf 9 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan).
dengan Referensi Penerapan Ilmu Teknologi yang sesuai
2
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus merupakan proyek yang melibatkan sivitas akademika STT Aletheia, dosen dan/atau mahasiswa sesuai dengan Rencana Strategis LPPM STT Aletheia (Permenristekdikti No. 44 Pasal 56 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Rencana Strategis LPPM STT Aletheia)
Dokumen pengangkatan keterlibatan sivitas akademika STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus memberikan kredit kepada mahasiswa sebagai bagian dari tugas akademik ketika menempuh proses Pendidikan di STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 57 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen pemberian kredit kepada mahasiswa dan Kartu Hasil Studi Mahasiswa
25% 50% 75% 90% 100%
4
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus terarah, terkontrol dan terukur sebagaimana telah diprogramkan oleh STT Aletheia dalam rencana kerja LPPM STT Aletheia.
Dokumen evaluasi dan laporan berkala
25% 50% 75% 90% 100%
5
Proses Pengabdian Kepada Masyarakat harus memperhatikan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,
Dokumen keterangan tentang standar mutu keselamatan kerja, kesehatan, serta keamanan pelaksana
25% 50% 75% 90% 100%
173
serta keamanan pelaksana, masyarakat dan lingkungan (Permenristekdikti No. 44 Pasal 57 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
system penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan SekolahTinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
system penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar proses pengabdian
kepada masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
proses pengabdian kepada masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar proses
pengabdian kepada masyarakat.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar proses pengabdian kepada masyarakat dengan Surat Keputusan
Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
bidang akademik, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa
SekolahTeologi Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu ProsesPengabdian Kepada Masyarakat
7.1.2. Dokumen penetapan prosespengabdian kepada masyarakat.
174
7.1.3. Dokumen pelaksanaan prosespengabdian kepada masyarakat.
7.1.4. Dokumen evaluasi pelaksanaan prosespengabdian kepada masyarakat.
7.1.5. Dokumen pengendalian pelaksanaan prosespengabdian kepada
masyarakat.
7.1.6. Dokumen peningkatan pelaksanaan prosespengabdian kepada
masyarakat.
7.1.7. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.8. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
175
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022
176
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 25/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 9 halaman
STANDAR MUTU
PENILAIAN PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
177
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENILAIANPENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
178
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
2.6. Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian
dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan
Menggunakan Standar Keluaran
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PENILAIAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu penilaian pengabdian kepada
masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
179
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar penilaian pengabdian kepada masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal tentang
penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat
(Permenristekdikti No. 44 Pasal 58 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
180
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi)
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Penilaian
Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-
poin sebagai berikut:
5.1. Proses dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan secara
terintegrasi dengan prinsip: a). harus bersifat edukatif, objektif, akuntabel,
dan transparan yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan
Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. b) harus sesuai dengan tahap-tahap penilaian dalam SOP
LPPM STT Aletheia.
5.2. Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus sesuai dengan standar hasil,
standar isi, dan strandar proses Pengabdian Kepada Masyarakat yang sejalan
dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP LPPM STT Aletheia tentang penilaian
Pengabdian Kepada Masyarakat.
5.3. Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus menggunakan metode dan
instrumen yang relevan, akuntabel, dan mewakili ukuran ketercapaian kinerja
proses dan pencapaian kinerja hasil Pengabdian Kepada Masyarakat dengan
mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan peraturan penelitiaan STT Aletheia,
serta SOP LPPM STT Aletheia tentang penelitian.
5.4. Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus dilakukan oleh komite
penilaian STT Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti No. 69
tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan
Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar
Keluaran
181
Indikator Capaian Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Proses dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip: a). harus bersifat edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. b) harus sesuai dengan tahap-tahap penilaian dalam SOP LPPM STT Aletheia.
Dokumen Pengajuan dan Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
2
Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus sesuai dengan standar hasil, standar isi, dan strandar proses Pengabdian Kepada Masyarakat yang sejalan dengan Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP LPPM STT Aletheia tentang penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dokumen Laporan dan Evaluasi dari LPPM STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Pasal 47 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan peraturan penelitiaan STT Aletheia, serta SOP LPPM STT Aletheia tentang
Dokumen Laporan dan Evaluasi dari LPPM STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
182
penelitian. 4
Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat harus dilakukan oleh komite penilaian STT Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran
Dokumen Pengangkatan Komite PenilaiPengabdian Kepada Masyarakat oleh LPPM STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar penilaian
Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat Keputusan
Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
183
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan penilaian pengabdian kepada masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan penilaian pengabdian kepada masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan penilaian pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2013
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
184
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian.
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi.
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional Penelitian
Standar hasil penelitian.
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi.
8.7. Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian
dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan
Menggunakan Standar Keluaran.
8.8. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
8.9 Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013.
8.10. Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2018-2022.
185
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 26/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 9 halaman
STANDAR MUTU
PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
186
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
187
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PELAKSANA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu pelaksana pengabdian kepada
masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
188
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar pelaksana pengabdian masyarakat Sekolah
Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal
kemampuan pelaksana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
(Permenristekdikti No. 44 Pasal 59 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi).
189
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Pelaksana
Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-
poin sebagai berikut:
5.1. Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus memiliki kemampuan
tingkat penguasaan metodologi Pengadian Masyarakat yang sesuai dengan
bidang keilmuan, objek pelayanan, serta tingkat kerumitan dan tingkat
kedalaman sasaran kegiatan; ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik
dan hasil kegiatan (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 59 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.2. Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus mengikuti langkah-langkah
kegiatan seperti pengajuan proposal, tahap pengujian proposal dan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti Nomor 44
Pasal 59 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP
LPPM STT Aletheia.
5.3. Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus melaporkan hasil
kegiatannya secara berkala kepada komite penilaian sesuai dengan
Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian
dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan
Menggunakan Standar Keluaran dan SOP LPPM STT Aletheia.
5.4. Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus fokus pada pengembangan
visi dan misi STT Aletheia dalam kegiatannya sebagaimana telah diatur dalam
rencana penelitian LPPM STT Aletheia.
5.5. Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus merupakan dosen dan/atau
mahasiswa STT Aletheia sesuai dengan aturan dan program LPPM STT
Aletheia.
Indikator Capaian Standar Pelaksana Pegabdian kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus memiliki kemampuan
Dokumen Curriculum Vitae Pelaksana Pegabdian kepada
25% 50% 75% 90% 100%
190
tingkat penguasaan metodologi Pengadian Masyarakat yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek pelayanan, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman sasaran kegiatan; ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil kegiatan (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 59 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
Masyarakat
2
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus mengikuti langkah-langkah kegiatan seperti pengajuan proposal, tahap pengujian proposal dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 59 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP LPPM STT Aletheia
Dokumen formulir pengajuan proyek Pengabdian kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
3
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus melaporkan hasil kegiatannya secara berkala kepada komite penilaian sesuai dengan Permenristekdikti No. 69 tahun 2016 tentang Pembentukan Komite Penilaian dan/atau Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian dengan Menggunakan Standar Keluaran dan SOP LPPM STT Aletheia
Dokumen laporan berkala proyek Pengabdian kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
4
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat harus fokus pada pengembangan visi dan misi STT Aletheia dalam kegiatannya sebagaimana telah diatur dalam rencana penelitian LPPM STT Aletheia
Dokumen pengajuan proyek Pengabdian kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
191
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pelaksana
Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat Keputusan
Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
bidang akademik, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah
Teologi Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
192
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2 Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
193
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013
8.9. Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022
194
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 27/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
SARANA DAN PRASARANA
PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
195
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia harus memenuhi:
196
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARSARANA DAN
PRASARANAPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu sarana dan prasaranapengabdian
kepada masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Ketua Lembaga Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
197
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar sarana dan prasaranapengabdian kepada
masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
4.2. Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria
minimal tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang
proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil
pengabdian kepada masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 60 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi)
4.4. Ilmu Pengetahuan: rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu,
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/atau kemasyarakatan tertentu.(Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi). b) penguasaan konsep,
teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja
mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi)
4.5. Teknologi: penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup,
serta peningkatan mutu kehidupan manusia. (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi)
198
5. PERNYATAAN ISI STANDARSARANA DAN PRASARANAPENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Sarana dan
PrasaranaPengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus menunjang
kegiatan pengadian kepada masyarakat yang sedang dilakukan di STT
Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 60 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi).
5.2. Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat diakses
oleh seorang pelaksana pengabdian kepada masyarakat di STT Aletheia
(Undang-Undang No. 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen dan
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi)
5.3. Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus memenuhi
standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan
peneliti, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan Permenristekdikti Nomor
44 Pasal 60 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5.4. Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus tersedia dalam
bentuk aset tetap maupun sarana dan prasarana yang bergerak milik STT
Aletheia
Indikator Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus menunjang kegiatan pengadian kepada masyarakat yang sedang dilakukan di STT Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 60 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
Dokumen kelengkapan sarana dan prasarana
25% 50% 75% 90% 100%
2
Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus dapat
Dokumen pengajuan akses terhadap sarana dan
25% 50% 75% 90% 100%
199
diakses oleh seorang pelaksana pengabdian kepada masyarakat di STT Aletheia (Undang-Undang No. 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
prasarana
3
Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 60 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Dokumen kelayakan sarana dan prasarana
25% 50% 75% 90% 100%
4
Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat harus tersedia dalam bentuk aset tetap maupun sarana dan prasarana yang bergerak milik STT Aletheia
Dokumen data sarana dan prasarana
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT.
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar sarana dan
prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait sarana dan
prasarana Pengabdian Kepada MasyarakatTim Perumusan melaksanakan
rapat koordinasi penyusunan standar hasil penelitian.
6.5. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
200
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar sarana dan prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat
Keputusan Ketua.
6.7. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan sarana dan prasaranapengabdian kepada
masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan sarana dan prasaranapengabdian kepada
masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan sarana dan prasarana penelitian.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan sarana dan prasarana pengabdian
kepada masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan sarana dan prasaranapengabdian
kepada masyarakat.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
201
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi.
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi.
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2013
8.9. Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022
202
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 28/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENGELOLAHAN PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
203
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENGELOLAANPENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PengelolaanPengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus
memenuhi:
204
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian.
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu pengelolaanpengabdian kepada
masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
205
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Standar Pengelola Pengabdian Kepada Masyarakat: kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Permenristekdikti No. 44
Pasal 62 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat: tugas yang diemban oleh unit
pengelola penelitian dalam Perguruan Tinggi; mencakup proses perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengabdian
kepada masyarakat (Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat).
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Pengelolaan
Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup poin-
poin sebagai berikut:
5.1. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mencakup kriteria
minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan
evaluasi serta kegiatan yang dilakukan dalam ruang lingkup pengabdian
masyarakat di kalangan STT Aletheia.
206
5.2. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus dilakukan oleh LPPM STT
Aletheia sebagai unit kerja pengelola Pengabdian Kepada Masyarakat dengan
mengikuti panduan LPPM STT Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.3. Pengelolaan Pengadian Kepada Masyarakat harus mengikuti rencana strategis
dan kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan oleh STT
Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5.4. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus menyampaikan kinerja
dan hasil Pengabdian Masyarakat ke dalam pangkalan data Pendidikan Tinggi
(Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
5.5. Pengelola Pengabdian Masyarakat harus melakukan fungsi pengawasan dan
pendampingan kegiatan pengabdian masyarakat yang dikerjakan.
Indikator Capaian Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mencakup kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan yang dilakukan dalam ruang lingkup pengabdian masyarakat di kalangan STT Aletheia
Dokumen Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat
25% 50% 75% 90% 100%
2
Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus dilakukan oleh LPPM STT Aletheia sebagai unit kerja pengelola Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mengikuti panduan LPPM STT Aletheia (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen Pengajuan dan Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
3
Pengelolaan Pengadian Kepada Masyarakat harus
Dokumen Pengajuan dan
25% 50% 75% 90% 100%
207
mengikuti rencana strategis dan kriteria Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan oleh STT Aletheia sebagaimana tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
4
Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus menyampaikan kinerja dan hasil Pengabdian Masyarakat ke dalam pangkalan data Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 61 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen Input Data Laporan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
25% 50% 75% 90% 100%
5
Pengelola Pengabdian Masyarakat harus melakukan fungsi pengawasan dan pendampingan kegiatan pengabdian masyarakat yang dikerjakan.
Dokumen pendampingan dan laporan berkala
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pengelolaan
Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
208
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Surat Keputusan
Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
1,Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2013.
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
209
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir DokumentasiPengabdian Kepada Masyarakat
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2,
standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu
Pendidikan Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar
Nasional Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022
210
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
ALETHEIA LAWANG
KODE : 29/SPMI/2018
TANGGAL : 10 Januari 2018
STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
REVISI : 0
HALAMAN : 8 halaman
STANDAR MUTU
PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
AKTIVITAS
PENANGGUNG JAWAB
TANGGAL NAMA JABATAN
TANDA
TANGAN
PERUMUSAN
Alfius Areng Mutak, Ed.D.
Suwandi
Dr. Agung Gunawan, Th.M.
Mariani Febriana L.D., Th.M.
Sia Kok Sin, D.Th.
Ali Salim, Th.M.
Yunus Sutandio, M.C.M.
Brury Eko Saputra, Th.M.
Amos Winarto, Ph.D.
Marthen Nainupu, Th.M.
Ketua Tim Ad – Hoc
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
PERSETUJUAN Gumulya Djuharto, Th.M. Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum
PENETAPAN Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua STT Aletheia Lawang
PENGENDALIAN Alfius Areng Mutak, Ed. D. Kepala Penjaminan Mutu Internal
211
1. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA
1.1. VISI STT ALETHEIA LAWANG
Menjadi Lembaga Pendidikan Teologi Yang Mengembangkan Studi Biblika
dan Teologi Reformed Yang Unggul Dalam Bidang Penggembalaan dan
Menjadi Rujukan Bagi Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Pelayanan
Kristen di Indonesia Pada Tahun 2022.
1.2. MISI STT ALETHEIA LAWANG
1.2.1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Teologi Dengan Memberikan
Tekanan Pada Teori dan Praksis Penggembalaan Yang Biblikal dan
Berwawasan Reformed.
1.2.2. Menyelenggarakan Penelitian Teologi Tentang Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Biblikal Berwawasan Reformed Yang Relevan
Dalam Konteks Pelayanan di Indonesia
1.2.3. Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat dalam Bentuk
Penggembalaan dan Pemberdayaan Warga Gereja dan Lembaga
Kristen di Indonesia
1.3. TUJUAN STT ALETHEIA LAWANG
1.3.1. Menghasilkan Lulusan Yang Menguasai Teori dan Praksis
Penggembalaan Yang Berwawasan Reformed.
1.3.2. Menghasilkan Lulusan Yang Trampil Dalam Melakukan Penelitian
Untuk Menjawab Berbagai Masalah Dalam Pelayanan Penggembalaan
di Indonesia.
1.3.3. Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mengaplikasikan Teori dan
Penggembalaan Yang Biblikal Dan Berwawasan Reformed Dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. RASIONAL PELAKSANAAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia harus memenuhi:
212
2.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
2.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa dan 46 tentang manfaat hasil penelitian dan kewajiban
menyebarluaskan hasil penelitian.
2.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2, standar
hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian, di
mana hasil penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi sebagai standar untuk menyelenggarakan sebuah penelitian yang
layak.
2.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
3. SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS STANDARPENDANAAN
DAN PEMBIAYAANPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Berikut adalah pihak yang terkait dalam perencanaan, perumusan, penetapan,
evaluasi, pengendalian, dan peningkatan mutu pendanaan dan
pembiayaanpengabdian kepada masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
No. Jabatan Nama
1. Dr. Agung Gunawan, Th.M. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
2. Mariani Febriana, Th.M. Wakil Ketua 1 Bidang Akademik
3. Alfius Areng Mutak, Ed.D. Kepala Tim Penjamin Mutu
4. Brury Eko Saputra, Th.M. Ketua Tim Perumus
5. Amos Winarto, Ph.D. Anggota Tim Perumus
6 Marthen Nainupu, M.Th. Anggota Tim Perumus
7 Bayu Sudi Gunawan, M.M. Anggota Tim Perumus
213
4. DEFINISI ISTILAH
Berikut adalah definisi istilah standar pendanaan dan pembiayaanpengabdian
kepada masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia:
4.1. Standar: ukuran dan batasan yang digunakan sebagai penjamin kualitas hasil
penelitian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
4.2. Standar Pengelola Pendanaan dan Pembiayaan Kepada Masyarakat: kriteria
minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat (Permenristekdikti No. 44 Pasal 63 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
4.3. Pengabdian kepada Masyarakat: kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
(Permendiknas No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi).
4.4. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat: tugas yang diemban oleh unit
pengelola penelitian dalam Perguruan Tinggi; mencakup proses perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengabdian
kepada masyarakat (Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat).
5. PERNYATAAN ISI STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
edisi 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Standar Pendanaan dan
PembiayaanPengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
mencakup poin-poin sebagai berikut:
5.1. Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus berasal
dari internal STT Aletheia sebagaimana tercantum dalam aturan Pengabdian
Masyarakat STT Aletheia (sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal
Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
214
5.2. Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus terbuka
pada kerjasama eksternal, seperti lembaga ataupun pemerintah
(Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 63 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi).
5.3. Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mencakup
seluruh proses kegiatan dari awal hingga selesai sebagaimana telah diatur
oleh LPPM STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal
63 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
5.4. Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mengikuti
mekanisme yang berlaku di STT Aletheia dan program LPPM STT Aletheia
(sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 63 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP LPPM STT Aletheia)
Indikator Capaian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
No. Parameter Dokumen PENCAPAIAN
2018 2019 2020 2021 2022
1
Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus berasal dari internal STT Aletheia sebagaimana tercantum dalam aturan Pengabdian Masyarakat STT Aletheia (sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen pengajuan dana ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
2
Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus terbuka pada kerjasama eksternal, seperti lembaga ataupun pemerintah (Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 63 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Dokumen pengajuan dana hibah ke Lembaga Pemerintah yang terkait
25% 50% 75% 90% 100%
3
Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mencakup seluruh proses kegiatan dari awal hingga selesai sebagaimana telah
Dokumen laporan penggunaan dana kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah
25% 50% 75% 90% 100%
215
diatur oleh LPPM STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 63 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
Tinggi Teologi Aletheia
4
Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat harus mengikuti mekanisme yang berlaku di STT Aletheia dan program LPPM STT Aletheia (sejalan dengan Permenristekdikti Nomor 44 Pasal 63 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan SOP LPPM STT Aletheia)
Dokumen laporan penggunaan dana kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
25% 50% 75% 90% 100%
6. STRATEGI
6.1. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan pengawasan standar mutu
sistem penjaminan mutu internal bagi pemangku kepentingan yang ada di
lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.2. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia melakukan sosialisasi standar mutu
sistem penjaminan mutu internal kepada Pengurus Departemen Pendidikan
Teologi Sinode GKT
6.3. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia membentuk Tim Perumusan yang
bertugas untuk merencanakan dan merumuskan standar pendanaan dan
pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.4. Tim Perumusan mengumpulkan dan mempelajari dokumen terkait standar
pendanaan dan pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.5. Tim Perumusan melaksanakan rapat koordinasi penyusunan standar
pendanaan dan pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
6.6. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia meminta pertimbangan dan
rekomendasi Senat Dosen Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.
6.7. Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menetapkan dan memberlakukan
standar pendanaan dan pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan
Surat Keputusan Ketua.
6.8. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar hasil
penelitian kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain Wakil Ketua
216
1, Ketua Program Studi Sarjana, Magister, Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa Sekolah Teologi
Aletheia
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Dokumen Mutu Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat
7.1.1. Dokumen penetapan pendanaan dan pembiayaanpengabdian kepada
masyarakat.
7.1.2. Dokumen pelaksanaan pendanaan dan pembiayaanpengabdian kepada
masyarakat.
7.1.3. Dokumen evaluasi pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat.
7.1.4. Dokumen pengendalian pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat.
7.1.5. Dokumen peningkatan pelaksanaan pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kepada masyarakat.
7.1.6. Dokumen Standar prosedur operasional pengabdian kepada
masyarakat.
7.1.7. Kebijakan mutu.
7.2. Dokumen Manajemen
7.2.1. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018
7.2.2. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia 2018-2022
7.2.3. Rencana Induk Penelitian Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.2.4. Pedoman Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia
7.3. Formulir Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.1. Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.2. Surat Keterangan Penerimaan dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat
7.3.3. Formulir Laporan Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat
7.3.4. Formulir Laporan Hasil dan Umpam Balik (Feedback) Pengabdian
Kepada Masyarakat
7.3.5. Formulir Dokumentasi Pengabdian Kepada Masyarakat
217
8. REFERENSI
8.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
8.2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi bagian
Kesepuluh Pasal 45 Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi
8.3. Permendikbud No.49 tahun 2014 bagian kedua pasal 43 ayat 1 dan 2,
standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian
8.4. Permendikbud No.50 tahun 2014 tentang Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi
8.5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan penjelasan Standar Nasional
Penelitian Standar hasil penelitian
8.6. Permenristekdikti 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi
8.7. Pedoman Publikasi Ilmiah 2017 yang diterbitkan oleh Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
8.8. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tahun 2018
8.9. Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi
Aletheia 2018-2022