Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

30
BUKU SAKU MENUJU ELIMINASI MALARIA DIREKTORAT PPBB, DITJEN PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Transcript of Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Page 1: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

BUKU SAKU MENUJU ELIMINASI MALARIA

DIREKTORAT PPBB, DITJEN PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Page 2: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, hidayah dan karuniaNYA kita dapat menyusun Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria. Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Disadari bahwa penyebaran malaria tidak mengenal batas wilayah administrasi, oleh karena itu upaya pengendalian malaria memerlukan komitmen nasional, regional bahkan global sebagaimana tercantum dalam Millenium Development Goals. Berbagai upaya untuk mengendalikan malaria sudah dilaksanakan sejak 52 tahun yang lalu dan telah berhasil menurunkan jumlah penderita di beberapa wilayah khususnya di Pulau Jawa. Upaya-upaya ini harus dilanjutkan dan ditingkatkan secara intensif dan berkesinambungan dengan melibatkan berbagai mitra yang terkait agar malaria dapat dieliminasi dari Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan peran aktif semua pihak yang terkait dan harapan kedepan agar dapat lebih meningkatkan komitmen

Page 3: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

kita untuk melaksanakan berbagai kegiatan eliminasi malaria di seluruh wilayah tanah air. Harapan kami semoga Buku Saku ini dapat bermanfaat dan menjadi pedoman kita semua, pemerhati malaria dalam mensukseskan Eliminasi Malaria.

Jakarta, April 2011 Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang

dr. Rita Kusriastuti, MSc

Page 4: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Selayang Pandang Pengendalian Malaria di Indonesia Latar Belakang Dampak Anemia Tujuan Pengendalian Malaria Kebijakan Eliminasi

Pentahapan Eliminasi Sasaran Eliminasi Strategi Program Pokok-Pokok Kegiatan Peta Endemisitas Cakupan malaria Pengendalian Vektor Penyebaran Vektor Malaria di Indonesia Prediksi Tempat Perindukan Vektor Malaria Cara Penularan Intensifikasi dan Integrasi Malaria Penjelasan Lebih Lanjut

Page 5: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

SELAYANG PANDANG PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA

A. Periode 1959 – 1968 (Periode Pembasmian Malaria)

Upaya pengendalian penyakit malaria dimulai sejak tahun 1959 dengan adanya KOPEM (Komando Pembasmian Malaria) di pusat dan di daerah didirikan Dinas Pembasmian Malaria yang merupakan integrasi institut Malaria, serta untuk pelatihan didirikan Pusat Latihan Malaria di Ciloto dan 4 pusat latihan lapangan di luar Jawa.

Pada periode ini pengendalian malaria disebut sebagai periode pembasmian, dimana fokus pembasmian dilaksanakan di pulau Jawa, Bali dan Lampung. Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah dengan penyemprotan insektisida, pengobatan dengan Klorokuin dan profilaksis. Baru pada tahun 1961 -1964 penyemprotan insektisida dilakukan juga di luar wilayah Jawa dan Bali. Upaya ini cukup berhasil di daerah Jawa dan Bali dengan adanya penurunan parasite rate.

Tahun 1966, upaya pemberantasan malaria menghadapi berbagai kendala, yang disebabkan karena pembiayaan menurun baik dari pemerintah maupun dari bantuan luar, meluasnya resistensi Anopheles aconitus terhadap DDT dan Dieldrin di Jawa Tengah dan Jawa Timur, adanya resistensi Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae terhadap Pirimetamin dan Proguanil serta

Page 6: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

meningkatnya toleransi Plasmodium falciparum terhadap Primakuin di Irian Jaya.

Selanjutnya tahun 1968, KOPEM diintegrasikan ke dalam Ditjen P4M (Pencegahan Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular), sehingga tidak lagi menggunakan istilah pembasmian melainkan pemberantasan. B. Periode 1969 – 2000 (Pemberantasan Malaria)

Dengan terintegrasinya upaya pengendalian malaria dengan sistim pelayanan kesehatan, maka kegiatan malaria dilaksanakan oleh Puskesmas, RS maupun sarana Pelayanan kesehatan lainnya. Seiring dengan perubahan ekologi, tahun 1973 mulai dilaporkan adanya resistensi Plasmodium falciparum di Yogyakarta, bahkan tahun 1975 di seluruh provinsi di Indonesia, disertai dengan kasus resistensi Plasmodium terhadap Sulfadoksin-Pirimethamin (SP) di beberapa tempat di Indonesia.

Tahun 1973 ditemukan penderita import dari Kalimantan Timur di Yogyakarta. Tahun 1991 dilaporkan adanya kasus resistensi Plasmodium vivax terhadap Klorokuin di Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara. C. Periode 2000 – sekarang

Sejak dilaporkan adanya resistensi Plasmodium falciparum terhadap Klorokuin (hampir di seluruh provinsi di Indonesia) dan terhadap Sulfadoksin-Pirimethamin (SP) di beberapa tempat di Indonesia, maka sejak tahun 2004 kebijakan pemerintah menggunakan obat pilihan pengganti Klorokuin dan SP

Page 7: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

yaitu dengan kombinasi Artemisinin (Artemisinin-based Combination Therapy/ACT)

Pada tahun 2000 dilahirkan Penggalakkan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau ”Gebrak Malaria”. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Selanjutnya tahun 2004 dibentuk Pos Malaria Desa Sebagai bentuk Upaya Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).

Mengingat malaria masih menjadi masalah di tingkatan global, dalam pertemuan WHA 60 tanggal 18 Mei 2007 telah dihasilkan komitmen global tentang eliminasi malaria bagi setiap negara. Indonesia termasuk salah satu negara yang berkomitmen untuk meng- Eliminasi malaria di Indonesia.

Eliminasi Malaria sangat mungkin dilaksanakan mengingat telah tersedia 3 kunci utama yaitu : 1. Ada obat ACT 2. Ada teknik diagnosa cepat dengan RDT (Rapid Diagnose Test) 3. Ada teknik pencegahan dengan menggunakan kelambu LLIN (Long Lasting

Insectized Net), yang didukung oleh komitmen yang tinggi dari pemda setempat.

D. Peringatan Hari Malaria

Page 8: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Hari Malaria Sedunia diperingati pertama kali pada tanggal 25 April 2008

dengan tema ”Ayo Berantas Malaria”. Berbagai kegiatan dilaksanakan, mulai dari pendistribusian obat malaria, kelambu ke daerah endemis dan berbagai media campaign, talkshow interaktif melalui TV dan Seminar Klinis. Acara puncak dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 7 Mei 2008.

Hari Malaria Sedunia tanggal 25 April 2009 bertema ”Menuju Indonesia Bebas Malaria”. Acara Puncak Workshop dan Pencanangan Eliminasi Malaria.

Hari Malaria Sedunia tanggal 25 April 2010 bertema ”Bersama Kita Berantas Malaria” dan “Sudah saatnya Indonesia Bebas Malaria”. Acara Puncakdengan Peresmian Malaria Center di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Kini 52 tahun, Indonesia melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan malaria. Peringatan Hari Malaria Sedunia 25 April 2011 bertema ”Bebas Malaria, Investasi Bangsa”, dengan berbagai kegiatan di Pusat maupun didaerah yang didahului dengan Acara Puncak yang berupa Seminar Dan Pameran Nasional Eliminasi Malaria Di Indonesia.

Referensi : Sub Direktorat Pengendallian Malaria, Direktorat Penanggulangan Penyakit Bersumber

Binatang, Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI Yakarta

Page 9: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

• Malaria masih merupakan salah satu penyakit menular yang

merupakan masalah kesehatan masyarakat. • Hampir 50% penduduk beresiko terinfeksi Penyakit malaria

• Insiden malaria pada ibu hamil berkisar 7-24% tergantung pada tingkat endemisitas daerah.

• Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu dengan malaria meningkat 2 kali dibandingkan dengan ibu hamil tanpa malaria.

• Penyakit Malaria mengenai semua usia mulai dari Bayi,

Balita,anak-anak, usia remaja bahkan pada usia produktif • Dampak ekonomi disebabkan kehilangan waktu bekerja, biaya

pengobatan sampai terjadinya penurunan tingkat kecerdasan dan produktivitas kerja

• Dampak lain adalah menurunnya kunjungan wisatawan • Pengendalian malaria menjadi bagian Pembangunan Nasional dan

menjadi salah satu Target MDGs

• Penyebaran Malaria disebabkan berbagai faktor yang komplek:

perubahan lingkungan, vektor, sosial budaya masyarakat, resistensi obat dan akses pelayanan kesehatan

LATAR BELAKANG

BERI

Page 10: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Dampak Anemi (akibat malaria)

Dampak Anemi (akibat malaria)

KEGUGURAN, PERDARAHAN, PREMATUR,BBLR

KEGUGURAN, PERDARAHAN, PREMATUR,BBLR

GANGGUAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

GANGGUAN PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

PRESTASI BELAJAR, OLAH RAGA MENURUN

PRESTASI BELAJAR, OLAH RAGA MENURUN

DAYA TAHAN, PRODUKTIVITAS, PENDAPATAN MENURUN

DAYA TAHAN, PRODUKTIVITAS, PENDAPATAN MENURUN

LEMAH, DAYA TAHAN MENURUN, SERING SAKIT, KEMATIAN.

LEMAH, DAYA TAHAN MENURUN, SERING SAKIT, KEMATIAN.

Page 11: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Tujuan umum : Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun 2030, dengan

menurunnya kasus Malaria (API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk

Tujuan khusus : Semua kabupaten/kota mampu melaksanakan pemeriksaan

sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau dengan ACT;

Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan

intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria; Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria

Intensifikasi adalah upaya peningkatan output dengan memaksimalkan sumber daya yang telah ada.

Integrasi adalah keberadaan dua atau lebih sistem yang mempunyai tujuan dan sumber daya yang sama

serta saling melengkapi dalam melakukan kegiatannya yang ada bersama-sama dalam suatu waktu dan

tempat.

Tujuan Pengendalian malaria

BERI

Page 12: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

1. Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan terpadu

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM, dunia usaha, lembaga donor,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat.

2. Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari

kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu pulau atau ke beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia

menurut tahapan yang didasarkan pada situasi malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia.

Kebijakan eliminasi

Page 13: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

TAHAPAN ELIMINASI TAHAPAN ELIMINASI MALARIAMALARIA

SPR < 5%SPR < 5%daridari malaria malaria

klliniskllinis

KasusKasusIndigenous 0Indigenous 0

< 1 kasus/1000< 1 kasus/1000pendudukpenduduk berisikoberisiko

PemberantasanPemberantasan Pra Eliminasi EliminasiEliminasi

3 3 TahunTahun

SertifikasiSertifikasi WHOWHO

Pemeliharaan Pemeliharaan

ReorientasiReorientasiprogram program menujumenuju

eliminasieliminasi

ReorientasiReorientasiprogram program menujumenuju

pemeliharaanpemeliharaan

PENTAHAPAN ELIMINASI

Page 14: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Tahap Tahun Sasaran Wilayah Eliminasi

Tahap I 2010 Kepulauan Seribu (Propinsi DKI Jakarta), Pulau Bali dan Pulau Batam.

Tahap II 2015 Pulau Jawa, Propinsi NAD, dan Kepulauan Riau

Tahap III 2020

Pulau Sumatera (kecuali NAD dan Propinsi

Kepulauan Riau), Propinsi NTB, Pulau

Kalimantan dan Pulau Sulawesi.

Tahap IV 2030 Propinsi Papua, Propinsi Papua barat, Propinsi NTT, Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara.

SASARAN ELIMINASI

Page 15: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Strategi Program

I. I. Diagnosis Diagnosis Malaria Malaria : : Semua Semua kasus kasus malaria malaria dikonfirmasi dikonfirmasi dengan dengan mikroskop mikroskop atau atau Rapid Rapid Diagnostic Test Diagnostic Test (RDT) (RDT)

STOP STOP ! ! MALARIA KLINIS MALARIA KLINIS

II. II. Pengobatan Pengobatan : : Artemisinin Artemisinin - - based based Combination Combination Therapy Therapy (ACT) (ACT)

STOP STOP ! ! MONOTHERY MONOTERAPI

Page 16: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

III. Pencegahan :

Pendistribusian kelambu (Long-Lasting Insecticidal Net- LLin), Indoor Residual Spraying/IRS, dan lain-lain

Kelambu LLiN efektif sampai 3-5 tahun dan dapat dicuci secara teratur 3 bulan sekali.

Page 17: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

IV. Kemitraan dalam Menuju Eliminasi Malaria

MitraMitra PotensialPotensial PengendalianPengendalian MalariaMalariaDPRD :DPRD :

-- LegislasiLegislasi, , bersamabersama eksekutifeksekutif, , contohcontohpenyusunanpenyusunan PerdaPerda ““PengawasanPengawasan LingkunganLingkungandaridari TempatTempat PerindukanPerindukan NyamukNyamuk”” padapadasektorsektor WisataWisata

-- PenganggaranPenganggaran, , dlldll

BAPPEDA :BAPPEDA :

-- PerencanaanPerencanaan programprogram

-- PenganggaranPenganggaran, , dlldll

SektorSektor PariwisataPariwisata ::

PenggerakanPenggerakan ““resortresort””, hotel , hotel dandan institusiinstitusidisektordisektor pariwisatapariwisata untukuntuk meniadakanmeniadakan tempattempatperindukanperindukan nyamuknyamuk didi lingkunganlingkungan sekitarsekitarmasingmasing--masingmasing, , dlldll

SektorSektor Informasi/HumasInformasi/Humas ::

-- PenyebarPenyebar luasanluasan upayaupaya penghindaranpenghindaran diridiridaridari gigitangigitan nyamuknyamuk

-- PenyebarPenyebar luasanluasan upayaupaya pencarianpencarianpengobatanpengobatan, , dlldll

Page 18: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

MitraMitra PotensialPotensial PengendalianPengendalian MalariaMalaria

SektorSektor KimpraswilKimpraswil ::

-- PenyediaanPenyediaan air air bersihbersih dandan pembangunanpembangunanMCKMCK

-- Program Program sungaisungai bersihbersih, , dlldll

SektorSektor PeternakanPeternakan ::

PenyuluhanPenyuluhan penempatanpenempatan kandangkandang yang yang berfungsiberfungsi sebagaisebagai ““cattle cattle barierbarier””, , dlldll

SektorSektor PertanianPertanian ::

DalamDalam rangkarangka tanamtanam padipadi serempakserempak dandansanitasisanitasi kebunkebun, , dlldll

SektorSektor PerikananPerikanan & & KelautanKelautan ::

-- Budi Budi dayadaya ikanikan ((ikanikan pemakanpemakan jentikjentik) ) untukuntukditebarkanditebarkan didi kolamkolam, , badanbadan airair

-- PenanamanPenanaman kembalikembali pohonpohon bakaubakau, , dlldll

Page 19: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

MitraMitra PotensialPotensial PengendalianPengendalian MalariaMalaria

SektorSektor PendidikanPendidikan NasionalNasional ::

MenjadikanMenjadikan pengetahuanpengetahuan upayaupaya pengendalianpengendalian malaria malaria sebagaisebagaimaterimateri pelajaranpelajaran MuatanMuatan LokalLokal (MULOK), (MULOK), dlldll

SektorSektor Agama :Agama :

-- BersamaBersama SektorSektor pendidikanpendidikan NasionalNasional upayaupaya pengendalianpengendalianmalaria malaria sebagaisebagai materimateri pelajaranpelajaran MuatanMuatan LokalLokal (MULOK)(MULOK)

-- MateriMateri penanggulanganpenanggulangan malaria malaria disebardisebar luaskanluaskan melaluimelalui khutbahkhutbahJumJum ’’atat atauatau kebaktiankebaktian MingguMinggu, , dlldll

PKK :PKK :

PenggerakanPenggerakan ibuibu rumahrumah tanggatangga dalamdalam pencegahanpencegahan gigitangigitannyamuknyamuk dandan upayaupaya pencarianpencarian pengobatanpengobatan, , dlldll

LSMLSM--LSMLSM

-- PenggerakanPenggerakan masyarakatmasyarakat dalamdalam pencegahanpencegahan dandan KIEKIE

-- PenemuanPenemuan dandan pengobatanpengobatan malaria, malaria, dlldll

LintasLintas Sektor/LintasSektor/Lintas Program Program dandan LembagaLembaga SwadayaSwadaya MasyarakatMasyarakat

berperanberperan sesuaisesuai TUPOKSI/TUPOKSI/peranperan masingmasing--masingmasing yang yang berdampakberdampak poisitippoisitip terhadapterhadap pengendalianpengendalian malaria, malaria, dlldll

Page 20: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

V. Pos Malaria Desa Pos Malaria Desa adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Tujuan : - Meningkatkan jangkauan penemuan kasus malaria

melalui peran aktif masyarakat dan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat

- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan malaria

Posmaldes diperlukan karena: - Sekitar 45% dari desa endemis malaria merupakan daerah terpencil

(transportasi dan komunikasi sulit, akses pelayanan kesehatan rendah, sosial ekonomi masyarakat rendah, cakupan penemuan kasus malaria oleh

Puskesmas rendah, pengobatan tidak sempurna karena banyak obat malaria dijual bebas) - Posmaldes merupakan embrio berbagai bentuk UKBM lainnya

Page 21: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Tugas Kader malaria:

- Menemukan kasus malaria klinis - Merujuk penderita - Melakukan penyuluhan dan upaya

pencegahan bersama masyarakat - Membuat catatan hasil kegiatan - Kader mendapat pelatihan dan dilengkapi

dengan posmaldes kit dan media penyuluhan malaria.

Page 22: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

1. Penemuan dini dan pengobatan penderita.

2. Meningkatkan akses pelayanan yang berkualitas

(konfirmasi dengan mikroskop atau RDT).

3. Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat

4. Meningkatkan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

5. Menggalang kemitraan

6. Meningkatkan sistem surveilans

7. Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi

8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

POKOK-POKOK KEGIATAN

Page 23: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Intervensi penyakit malaria dibagi berdasarkan tingkat endemisitas, yaitu Endemis tinggi (API>5 ‰), endemis sedang (API 1-<5‰), endemis rendah (API 0-1‰) dan Bebas malaria (API=0‰)

PETA ENDEMISITAS

Page 24: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria
Page 25: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

LokasiLokasi kembangbiakkembangbiak A. A. sundaicussundaicus

PENGENDALIAN VEKTOR

Page 26: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

1

1

2

3

4

5

6

7

89

10

11

12

13

14

14

1515

16

16

16

17

17

18 19

2020

20

20

21

2121

21

22

22

23

24

24

25

25

PENYEBARAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA 2008PENYEBARAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA

Keterangan : 1. An.aconitus 6. An. flavirostris 11. An. ludlowi 16.An.sinensis 2. An.balabacensis 7. An. koliensis 12. An.maculates 17. An. .subpictus 3. An.bancrofti 8. An.letifer 13. An.minimus 18 An.sundaicus 4. An.barbirostris 9. An.leucosphyrus 14.An.nigerrimus 19. An. vagus 5. An.farauti 10. An.karwari 15. An.punctulatus 20. An. umbrosus 21. An.tesellatus 22. An.parangensis 23.An. kochi 24.An.ludlowi 25.An.annullaris

Page 27: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

MATA AIR / MATA AIR /

ALIRAN SUNGAIALIRAN SUNGAI

An.sundaicus

An.subpictus

An.nigerrimus

An.sinensis

An.maculatus

An.balabacensis

An.letifer

An.umbrosus

SAWAH/ SAWAH/

KolamKolamPERKEBUNAN PERKEBUNAN

RAWA / RAWA / LaggonLaggon

( Mangrove )( Mangrove )

HUTANHUTAN

PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN

VEKTOR MALARIAVEKTOR MALARIA

Subdit Malaria Dit PPBB Ditjen PPM & PL Deparetemen Kesehatan RI

Page 28: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Penyakit malaria ditularkan

melalui gigitan nyamuk anopheles dari orang sakit kepada orang tidak sakit

Orang yang sakit malaria dapat

menjadi sumber penularan penyakit malaria.

CARA PENULARAN

Page 29: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

1. Mass Blood Survey

2. Pengobatan malaria & pembagian kelambu pada ibu hamil

3. Pengobatan malaria & pembagian kelambu pada bayi

dengan imunisasi lengkap

4. Pembagian kelambu integrasi dengan pengobatan massal

filariasis

5. Pembentukan Pos Malaria Desa dengan kader malaria

IINNTTEENNSSIIFFIIKKAASSII DDAANN IINNTTEEGGRRAASSII MMAALLAARRIIAA

Page 30: Buku Saku Menuju Eliminasi Malaria

Subdit Pengendalian Malaria

Direktorat P2B2

Direktorat Jendral PP & PL

Jalan Percetakan Negara no. 29 Jakarta Pusat

Gedung C lantai 2

Telpon : (021) 42871369

Email : [email protected]

Penjelasan Lebih Lanjut