Buku sakti-ujian-profesi

download Buku sakti-ujian-profesi

If you can't read please download the document

description

 

Transcript of Buku sakti-ujian-profesi

  • 1. BUKU SAKTI UJIAN PROFESI Soal Pembahasan Lengkap 12 Mata Kuliah Buku ini hasil kerja keras dan semangat yang tinggi dari kami, Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004 untuk kemajuan Indonesia. Editor: Sarmoko S.Farm 1/1/2009

2. PSC (Pharmacy Study Club)BUKU SAKTI UJIAN PROFESI Soal Pembahasan Lengkap 12 Mata KuliahKeluarga Besar Farmasi Sains dan Industri Angkatan 2004 Universitas Gadjah Mada 3. Tim Penyusun: Etika Farmasi dan Undang-Undang Kesehatan M. Agung Sumantri Miyanto Edison Chrisnanto Vera Fariha Fauziati Asmurani Pelayanan Kefarmasian Beti Pudyastuti Willia Indarwanti M. Iqbal Haryadha Agustian Pambar Manajemen Farmasi Komunitas Pramita Kurniasari Eny Yulianti Ani Setyowati Asri Widyaningsih Nurl Husna Mumtaz Indah Manajemen Produksi Irfan Muris Setiawan Tri Bekti Agung Wibowo Ulfi Asih Styaningrum Viddy Agustian Rosyidi Indri Hardini Farmakoterapi Hermawansyah Indrasta Tries Mumtohani Dinda Putri Utaminingtyas Agil Novianto Fanie Yogi Pratami Terminologi Medis Pipit Adiani Adhi Atmaja Fransisca Emi Hartanti Umi Fadilah Tias Ekaviana Hati Etik PratiwiFarmakokinetika Klinik Fitri Purwita Sari Isa Abdulhaq Hertanti Trias Febriani Saptanti UJ Slamet Siagian Farmasi Industri Sarmoko M. Novrizal Abdi Sahid Ilyas Pratomo Sandro Rossano Yunas Dodi Purwitosari Interaksi Obat Retno Wulandari Theresia Chrestiningsih Etik Romdiyah Nurul Hidayati Fahrurozi Komunikasi dan Konseling Dwi Mumpuni Chintya Yuli Astuti Gretaci Dyah Sairandhri Ratri Kumalasari Larasati Compounding and Dispensing Yudo Prihartanto Anis Kurnia Utami Riyona Desvy Pratiwi Nofa Nur Sayrifaini Ania Rachma Apriani Biofarmastika Terapan Anastasia Avelina RM Rosmanita Dian AR Ika Dyaning Ratri Wijaya Andi Fea PrihapsaraEditor: Sarmoko 4. Kata PengantarPuji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayahnya sehingga PSC Kumpulan Soal BUKU SAKTI UJIAN PROFESI ini dapat digarap dan selesasi dengan hasil yang memuaskan. Buku ini sangat sakti, mengapa? Karena berisi soal plus pembahasan lengkap 12mara kuliah. Dikatakan sakti karena sangat ampuh buat belajar sistem SKS, dan bakal menjadi bacaan wajib ketika ujian. Dan juga perlu diketahui, buku ini adalah harta yang tak ternilai harganya, ditulis dengan keihlasan hati, kesuciam jiwa, ketekunan, kesungguhan, kerja keras, perjuangan, demi mencapai masa depan nan gemilang. Opo tho yo... Thanx buat teman-teman Profesi 2008 Kelas C (Farmasi Sains dan Industri) yang saya banggakan. Tuh, bener khan. Saya bilang juga apa, kita pasti bisa. Bisa apa? Bisa bekerja sama dalam keluarga, saling bahu dan membahau sehingga buku ini ada di tangan teman-teman semua dan siap baca, enak dibawa menjelang ujian dan bisa dirasakan manfaatnya. Emang, dalam membuat buku ini susah, nyari-nyari literatur di perpus, bongkar-bongkar file di CD, obarak-abrik catetan kuliah, bakan saya dapet laporan katanya tim Farmakoterapi sampe lembur jam 2 pagi, bahkan tim MFK dibela-belain sampe jan 3 pagi. Wow, kurang apa coba? Demi kita, demi calon apoteker baru, untuk merintis kehidupan yang lebih baik dan Indonesia yang maju. Oya, mungkin dalam menjawab soal-soal banyak kesalahan kami mohon maaf, semoga rekan-rekan calon sejawat bisa memaklumi dan memberi masukan untuk penerbitan yang lebih baik di tahun depan. Semoga apa yang kita lakukan, kita rintis, sesuatu yang kita create ini, mungkin yang pertama dalam sejarah Farmasi, semoga bisa bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Amin...Terima kasih, selamat belajar, dan semog sukses ujiannya. Yogyakarta, 23 Desember 20008Ketua kelas FSI Profesi 2008 mewakili warga kelas FSI yang saya cintai dan saya banggakan 5. JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER PROFESI 2009 Jadwal Pertempuran (Ujian Utama)Senin/ 5 Januari 2009Etika dan UUSelasa/ 6 Januari 2009YanfarRabu/ 7 Januari 2009ManProKamis/ 8 Januari 2009TerapiJumat/ 9 Januari 2009MarketingSenin/ 12 Januri 2009FarklinFarm IndustriSelasa/ 13 Januri 2009IntroKomunikasi dan KonselingRabu/ 14 Januri 2009ComdisBiofarMFKTermin 6. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 1 ETIKA FARMASI & UU KESEHATANReview materi: 1. Pendahuluan Etika dan UU 2. Diskusi implikasi dan perkembangan UU 3. Regulasi narkotika dan psikotropika 4. Impor bahan baku obat dan industri farmasi 5. PBF, apotek, pembentukan toko obat 6. Peran dan tugas apoteker sesuai UU kesehatan 7. Sistem kesehatan nasional 8. Konas, Kontranas, Bahan Tambahan pangan 9. Produk farmasi berdasatkan Kepmenkes 722 10. UU pangan dan perlindungan konsumen 11. NAKES dan Kosmetik 12. Manusia dan leingkungan 13. Ilmu pengetahuan 14. Etika 15. Kajian etika 16. Teori etikaSenin, 23 Juni 2008 Drs. M. Amroni., MS., Apt.Tulislah jawaban dengan tulisan yang jelas terbaca ! 1) a.Tuliskan tujuan pemerintah kita menetapkan UU Narkotika dan Psikotropika dan penggolongannya masing-masing sesuai dengan UU-nya serta tuliskan juga contohnya? Jawab: Tujuan pengaturan: 1.menjamin ketersediaan Narkotika dan Psikotropika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan.2.mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.3.memberantas peredaran gelap narkotika dan psikotropika.Penggolongan narkotika dan psikotropika sesuai UU dan contohnya Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkanketergantungan,yangdibedakankedalamgolongan-golongansebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. a.Narkotika Golongan I; contoh: Tanaman Papaver somniferum L, tanaman Koka, opium mentah dan masak, asetorfina, heroin.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 7. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 2 b.Narkotika Golongan II; contoh: alfametadol, febtanil, morfina, opium, petidina, metadona, danc.Narkotika Golongan III, contoh: etil morfina, codena, propiram.Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. a.Psikotropika Golongan I; contoh: brolamfetamina, katinona, DMA, DMHP, DMT, lisergida, TMA, PMA.b.Psikotropika Golongan II; contoh: anfetamina, sekobarbital, rasemat, zipepprol, fenetilina.c.Psikotropika Golongan III; contoh: aminobarbital, butalbital, katina, pentazosina, glutetimida, pentabarbital.d.Psikotropika Golongan IV; contioh: alprazolam, aminorex diazepam, lorazepam, mazindol, pipradrol, vinilbital.b. Apakah yang dimaksud Apotek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang dan tuliskan persyaratan serta kewajiban APA? Menurut PP No 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PeraturanPemerintahan No 26 tahun 1965 tentang Apotek, apotek didefinisikan sebagai suatu tempat tertentu, yaitu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian kepada masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No.922/MenKes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izan apotek, pengertian apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Apoteker Pengelola Apotek harus memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam Permenkes No.922/Menkes/Per/X/1993, Bab III pasal 5, sebagai berikut: a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan. b. Telah mengucapkan Sumpah /Janji sebagai Apoteker. c. Memiliki Surat Izin Kerja dari Menteri Kesehatan. d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan tugasnya sebagai apoteker. e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di apotek lain.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 8. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 3 Kewajiban APA: 1. Menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik serta keabsahan terjamin. 2. Melayani resep dokter, dokter gigi, dokter hewan. 3. Melakukan konsultasi dengan dokter jika diperlukan. 4. Memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat secara tepat, aman , rasional atas permintaan masyarakat. 5. Menandatangani salinan resep. 6. Merahasiakan dan menyimpan resep dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Melayani OWA. 8. Melakukan dan membuat berita acara serah terima resep Narkotika dan psikotropika dan perbekalan farmasi yang lainnya serta kunci-kunci penyimpanan obat narkotika dan psikotropika, apbila terjadi penggalihan tanggung jawab pengelolaan farmasi. Soal nomor 2 2) a. Mengingat Penjelasan BAB VII Pasal 71 ayat (1) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan bahwa Masyarakat memperoleh desempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya mulai dari inventarisasi masalah sampai tahap penilaiannya. Bagaimanakah saran anda sebagai seorang farmasis, apabila seseorang (tidak mempunyai latar belakang farmasi) ingin mendirikan sarana kesehatan yang berupa Pedagang Besar Farmasi dan tuliskan beberapa kewajiban dan larangannya? Jelaskan ! Jawab: Seorang yang tidak memiliki/mempunyai latar belakang farmasi boleh mendirikan sarana kesehatan yang berupa pedagang besar farmasi (PBF), sesuai SK Menkes 1191 th 2002 tentang perubahan peraturan Menkes No 918/Menkes/PER/X/1993 tentang PBF pada pasal 5, yaitu: 1. Dilakukan oleh badan hokum berbentuk PT, koperasi, PN (perusahaan Negara). 2. Memiliki NPWP (Nomor pokok wajib pajak). 3. Memiliki Apoteker atau AA sebagai penanggung jawab. 4. Anggota direksi tidak pernah terlibat pelanggaran ketentuan perUU di bidang farmasi.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 9. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 4 Kewajiban PBF (pasal 6-11): 1. PBF dansetiapcabangnyaberkewajibanmengadakan,menyimpandanmenyalurkan perbekalan farmasi yang memenuhi persyaratan mutu. 2. PBF wajib melaksanakan pengadaan obat, dan alat kesehatan dari sumber yang sah. 3. Setiap pergantian penanggung jawab wajib lapor (max 6 bulan) kepada Ka Kanwil setempat. 4. PBF dan setiap cabangnya wajib menguasai bangunan dan sarana yang memadai untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya. 5. Gudang wajib dilengkapi dengan perlengkapan yang dapat menjamin mutu dan keamanannya. 6. PBF wajib melaksanakan dokumentasi selama kegiatan berjalan. 7. Untuk PBF penyalur BBO wajib menguasai laboratorium pengujian. 8. Untuk setiap perubahan kemasan BBO dari kemasan aslinya, wajib dilakukan pengujian laboratorium. 9. Setiap pendirian cabang PBF di propinsi wajib lapor kepada Ka Kanwil setempat dengan tembusan kepada Dit. Jend. Dan kepala BPOM.Larangan bagi PBF: 1. PBF dilarang menjual perbekalan farmasi secara eceran. 2. PBF dilarang melayani resep dari dokter. 3. PBF dilarang melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran Narkotika dan Psikotropika tanpa izin khusus dari Menkes. 4. PBF dilarang menyalurkan obat keras kepada POE berizin, dokter, dokter gigi dan dokter hewan (SK Menkes RI no 3987/A/SK/1973). 5. PBF dilarang menyalurkan perbekalan farmasi tanpa surat pesanan yang ditandatangani oleh penanggung jawab.b. Pada waktu sebelum tahun 1987 sebagian besar Pabrik Farmasi melakukan promosi obat dan/atau mengedarkan contoh obat dalam rangka persaingan produk dipasaran. Apakah yang dimaksud promosi obat dan contoh obat tersebut dan bagaimana nasibnya sekarang? Jelaskan ! Jawab: Promosi Obat adalah kegiatan memperkenalkan dan mengingatkan kembali obat jadi terdaftar dalam usaha untuk memasarkan obat jadi tersebut. Contoh Obat adalah obat jadi yang diberikan atau diserahkan dalam jumlah kecil secara cuma-cuma dalam rangka promosi obat.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 10. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 5 Sekarang promosi obat dan contoh obat sudah dilarang sesuai edaran SK Menkes RI No 437/menkes/SK/VI/1987 tentang pelarangan produksi, impor, distribusi, penyerahan dan pemberian contoh obat. Keputusannya adalah: a.produksi dan peredaran contoh obat harus dihentikan dan dilarang.b.Sanksi pelanggaran terhadap keputusan ini dikenakan sanksi administrative berupa pencabutan nomor pendaftaran obat jadi yang bersangkutan.c.Informasi tentang obat jadi dapat disalurkan melalui leaflet, brosur, majalah ilmiah, seminar ilmiah.Etika Farmasi dan UU KesehatanRabu, 16 Januari 2008 (45 menit) Drs. M. Amroni, MS., AptTulislah jawaban dengan tulisan yang jelas terbaca ! 1.Semua sarana kesehatan yang dimiliki masyarakat termasuk swasta harus berbentuk badan hukum. Bagaimana pendapat saudara tentang pernyataan tersebut? Jelaskan !2.Apakah yang dimaksudkan Contoh Obat dan Promosi Obat serta bagaimana nasibnya sekarang?3.Tuliskan jenis Tenaga Kesehatan pasca deregulasi dan Hak & Kewajibannya secara umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku4.Mengingat penjelasan BAB VII pasal 71 ayat 1 UU. No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan bahwa masyarakat memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan beserta sumber dayanya mulai dari inventarisasi masalah sampai tahap penilaiannya. Bagaimanakah saran anda sebagai seorang farmasis, apabila seseorang (tidak mempunyai latar belakang farmasi) ingin mendirikan sarana kesehatan yang berupa TOKO OBAT BERIJIN dan dituliskan beberapa kewajiban dan larangannya? Jelaskan !Jawaban 1.Setuju. Sesuai dengan pasal 58 BAB IV UU No. 23 tahun 1992 disebutkan bahwa sarana kesehatan harus berbentuk badan hukum. Hal ini dimaksudkan agar persyaratan sarana kesehatan yang berlaku sesuai dengan peraturan pemerintah.2.Contoh obat dan promosi obat mengandung arti berbeda tetapi bermaksud sama yaitu, mengikalankan produk obat kepada masyarakat agar dapat dikenal dan laku di masyarakat.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 11. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 6 Contoh obat : pembagian obat secara gratis kepada masyarakat sebagai sampel jika masyarakat sakit dapat diobati dengan obat yang diberi gratis tersebut Promosi obat : pengiklanan suatu obat dengan pemberian informasi kepada masyarakat. Saat ini, contoh obat sudah dilarang Depkes untuk menekan biaya produksi dan menghindari penyalahgunaan obat. Sedangkan promosi obat saat ini, banyak yang melanggar karena tidak diinformasikan tentang efek samping obat, kontraindikasi maupun zat aktif obat. Promosi obat hanya ditujukan komersil saja. Oleh karena itu, WHO maupun pemeritah Indonesia membuat etika promosi obat. 3.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi-Tenaga Keperawatan meliputi : Perawat dan Bidan-Tenaga Kefarmasian meliputi Apoteker, analis farmasi, dan asisten apoteker.-Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian-Tenaga gizi meliputi nutrisionis (ahli gizi) dan dietisien-Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis, dan ahli terapiwicara-Tenaga keteknisan medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik protetik, teknisi transfusi dan perekam medis Kewajiban:-Memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kesehatan, dibuktikan dengan ijazah dari lembaga pendidikan-Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah tenaga kesehatan yang bersangkutan memiliki ijin dari Menteri-tenaga medis dan tenaga kefarmasian lulusan dari-lembaga pendidikan di luar negeri hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah yang bersangkutan melakukan adaptasi4.Masyarakat dapat mendirikan sarana kesehatan sesuai dengan bab VII pasal 71 ayat 1 UU no. 23 tahun 1992. Dalam mendirikan toko obat berijin harus memenuhi ketentuan dalam peraturan daerah. Ketentuan dalam mendirikan toko obat berijin diantaranya, a. Dibuatnya surat izin usaha syarat dibuatnya izin usaha adalah: 1. Surat permohonan dari Pemilik sarana Toko Obat 2. Foto Copy KTP Pemohon 3. Pas Foto Pemohon 4. Foto Copy Ijazah Asisten Apoteker Penanggungjawab teknis Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 12. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 7 5. Foto Copy Surat Izin Kerja ( SIK AA ) 6. Surat pernyataan kesediaan Asisten Apoteker sebagai Penanggungjawab teknis dengan materai Rp 6000 7. Foto Copy KTP Asisten Apoteker 8. Denah Lokasi Bangunan 9. Rekomendasi dari Camat setempat b. diwajibkan membayar retribusi izin operasionalKewajiban toko obat berijin 1. Mengadakan obat bebaas dan bebas terbatas yang dijual secara eceran 2. Penanggung jawab teknis adalah asisten apoteker 3. Melayani kesehatan masyarakat 4. Harus memiliki izin usahaLarangan toko obat berijin 1. Tidak diizinkan menjual narkotika, psikotropika dan obat keras 2. Tidak diizinkan menjual alkohol 3. Tidak melayani resepProf. Dr. Achmad Fudholi, DEA., Apt Senin, 23 Juni 2008 (60 menit) Petunjuk: Jawablah soal dengan tulisan yang jelas ! 1.2. 3.Pendapat tentang suatu isu moral antara seseorang dengan orang lain sering berbeda. Kenapa hal ini bisa terjadi dalam realitas kehidupan kita? Dan bagaimana pengatasannya? Apa perbedaan dan kesamaan antara etika dan etiket? Terangkan jawaban dengan contoh? Ilmu pengetahuan dapat dipandang sebagai suatu PROSES, PRODUK dan PARADIGMA ETIKA. Apa maksudnya dan beri penjelasan.Jawaban 1. Perbedaaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan latar belakang tiap orang. Moral seseorang dibangun dari etika (misal adat kebiasaan dan tempat tinggal) yang menimbulkan sikap yang berbeda. Hal inilah yang menimbulkan adanya isu moral. Cara pengatassannya dengan pendekatan isu moral baik secara mikro maupun makroAgung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 13. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 8 2. Persamaan: Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif Perbedaan: Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika berlaku meskipun tidak ada saksi mata etiket bersifat relatif, sedangkan etika lebih mutlak. Etiket terfokus pada bentuk lahiriah, sedangkan etika menyangkut sesuatu segi manusia dari dalam (batin). Contohnya adalah sikap pada waktu makan. Secara etiket, cara makan orang dapat berbeda. a) Sesuai etiket ketika makan menggunakan sendok dan garpu di meja makan dan duduk di kursi. b) Sesuai etiket ketika makan menggunakan tangan di lantai. Kedua contoh etiket ini, bersifat relatif dan merupakan cara perbuatan yang dilakuakan tergantung pergaulan. Sedangakan etika, dalam pergaulan manapun dan tidak ada saksi mata tidak diterima makan daging manusia walaupun cara makan dapat berbeda. 3. Pandangan terhadap ilmu pengetahuan Sebagai proses Artinya ilmu pengetahuan adalah kegiatan sosial dimana ilmu pengetahuan itu timbul karena adanya interaksi hasil buah pikiran antar manusia. 1. interaksi buah pikiran antar manusia setiap waktu berkembang bertujuan mencari kebenaran untuk memahami alam, baik manusia dan lingkungan 2. dalam buah pikiran tersebut bersifat apa adanya, berdasar fakta, dan impersonal Sebagai produk 1. ilmu pengetahuan didapat melalui metode ilmiah 2. hasilnya menjadi milik umum yang digunakan untuk kepentingan umat manusia 3. tetapi sebelumnya harus mendapat persetujuan dunia ilmiah 4. dan siap diuji kebenarannya. Kebenaran yang dimiliki dapat ditumbangkan sewaktuwaktu karena ilmu pengetahuan sendiri senantiasa berkembang Sebagai paradigma etika bersifat universal, komunal dan desinterestednessAgung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 14. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 9Kumpulan soal Etika1. Ada dua cara pendekatan isu moral yang terjadi, yaitu secara mikokosmis dan makrokosmis. Apa maksudnya dan bagaimana menurut pendapat saudara dari kedua pendekatan tersebut. Beri suatu contoh konkrit dengan pengamblan kasus di indutri farmasi. (16 Januari 2008) 2. Salah satu tipe utama dari teori etika adalah UTILITARIANISME. Apa yang sudara ketahui tentang teori tersebut, jelaskan dengan contoh yang sederhana (2 Januri 2008) 3. Menurut sinyalemen Francis Bacon, KNOWLEDGE IS POWER. Untuk itu perlu adanya peningkatan keterkaitan ilmuwan dengan alam, tidak hanya sekedar intrinsik kosmologis, tetapi harus etis epistemologis. Terangkan maksud pernyataan tsb (2 Januari 2008). 4. Apa yang saudara ketahui tentang OTONOMI MORAL, dan bagaimana cara memperkuat otonomi moral itu. Terangkan jawaban saudara. (11 Juni 2007) 5. Sampai sekarang dikenal ada 4 tipe teori moral. Apa perbedaan landasan pokok dari ke-4 teori tsb. Terangakn jawaban saudata dengan memberikan ilustrasi contoh suatu kasus moral. (11 Juni 2007) 6. Apa sesungguhnya peran sebuah KODE ETIK bagi ilmuwan. Jelaskan jawaban saudara. (11 Juni 2007) 7. Dalam hubungan kebenaran dan kualitas pengetahuan, ada berapa maca tingkat pengetahuan? Terangkan jawaban saudara perbedaan satu tingkatan dengan yang lain. 8. Kontroversi pendapat tentang suatu isu moral antara seseorang dan orang lain seting terjadi. Kenapa hal ini bisa muncul dalam realitas kehidupan kita, dan bagaimana pengatasannya? Terangkan jawaban saudara. 9. Apa keuntungan dan kelemahan kalau HUKUM dijadikan norma dalam suatu pertimabangan untuk menyelesaikan masalah/problema moral dalam kehidupan manusia? Jelaskan pendapat saudara dengan memberikan suatu ilustrasi/contoh. (6 Januari 2006) 10. Apa yang saudara ketahui tentang etika, etiket dan ajaran moral? Bagaimana dengan persamaan dan perbedaannya. (6 Januari 2006) 11. Ceriterakan tentang kisah DILEMA HEINZ. Bagaimana kesimpulan yang dapat saudara ambil apabila digunakan penalaran pada tingkat konvebsional dan tingkat pasca konvensional. 12. Dalam suatu issue moral sering ada keterkaitan antar HUKUM dan KONVENSIONALISME ETIS. Terangakn pendapat saudara tentang hal tersebut di atas. (19 Juni 2003) 13. Kajian soal moral perlu melibatkan tiga macam kajian yang berbeda yaitu normatif, konseptual dan deskriptif. Terangkan maksud ketiga kajian di atas. Buatlah suatu contoh kasus moral yang menyangkut seorang apoteker di tempat kerjanya. (19 Juni 2003) Bagaimana analisa kasus tersebut dari ketuga kajia tersebut di atas. 14. Egoisme etis sering disebut sebagai sebagai penolakan skeptis tentang moral. Apa maksudnya dan terangkan jawaban saudara. (8 Januari 2003) Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 15. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 10 15. Terangkan tentang konteks perselisihan profesioal yang mungkin dihadapi oleh para ilmuwan. (2 Januari 2004).Kumpulan Soal DINKES 2 Januari 2008 1.Dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat mandiri, langkah dan strategi apa yang ditempuh oleh stake holder di bidang kesehatan? 2. Mr X adalah seorang apoteker lulusan Fakultas Farmasi UGM periode Februari 2007 yang rencananya akan bekerja di Provinsi Jawa Barat sebagai APA. Setelah 2 tahun bekerja di Jawa Barat, Mr X akan pindah ke wilayah DIY dan bekerja di suatu RS. Sebagai tenaga kesehatan Mr. X wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pertanyaan: - Apa yang harus diakukan oleh Mr. X setelah menerima ijazah apoteker untuk mendapat izin kerja sebagai APA di provinsi Jawa Barat sampa dengan ybs bekerja di RS DIY? - Apa bentuk izin kerja MR X selama menjadi APA dan pada saat bekerja di RS? Kapan Mr. X selesai melaksanakan masa baktinya?Kumpulan Soal P. Amroni 1. a. Bagaimana implementasi peraturan per-UU-an di bidang pengimporan baik bahan baku obat maupun obat jadi di Indonesia? Jelaskan. (2 Januari 2008) b. Bagaimana profil distribusi narkotika dan psikotropika di Indonesia yang sesuai degan peraturan per-UU-an yang berlaku. 2. Apakah tujuan pemerintah RI menerbitkan PerMenKes RI No. 919/MenKes/Per/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep dan tulsikan 5 kriteria tsb serta berikan penjelasan masing-masing contohnya. 3. a. Pemerintah RI telah mengeluarjkan paket kebijakan deregulasi yang dituangkan diantaranya pada 2 bidang yaitu bidang distribusi dan pelayanan farmasi. Apaka tujuan pemerintah kita tentang paket kebijaksanaan deregulasi tersebut dan keuntungan apakah yang diperoleh untuk kedua bidang tersebut. 4.Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 16. Etika Farmasi dan UU Kesehataan | 11 23 Juni 2008 (DINKES) 1. Dalam rangka pengamanan bahan berbahaya baik obat tradisional atau sediaan farmasi lainnya tentunya perlu suatu tindakan agar masyarakat dilindungi dari efek penggunaan bahan tsb. Menurut Saudara langah apa yang ditempuh Pemerintah untuk mengatasi hal tsb di atas. 2. Jawablah soal di bawah ini sesuai PP 32 tahun 1996 Tenaga Kesehatan dan Permenkes RI No. 184 tahun 1995tentang penyempurnaan pelaksanaan masa bakti dan ijin kerja apoteker. Andi adalah seorang apoteker lulusan UGM periode Agustus 2008 yang diterima di Industri Farmasi di wilayah Tangerang dengan masa kontrak 1 tahun. Setelah selesai kontrak, Andi bekerja sebagai APA di wilayah DKI. Pertanyaan: a. Apakah yang harus diakukan oleh Andi setelah lulus sampai yang bersangkuatan menjadi APA di DKI? b. Apa bentuk izin Andi pada saat bekerja di apotek? c. Kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh Andi dalam menjalankan profesiya sebagai apoteker?SOAL PAK ELVY DINKES 1. Jelaskan kewajiban-kewajiban tenaga kesehatan apoteker dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga profesional dibidang kesehatan ! 2. Pekerjaan kefarmasian: pembutan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Jelaskan arti pelayanan obat atas resep dokter. 3. Seorang keluarga pasien membeli obat di apotek A pada jam 12.00 dengan membawa resep dari RS B, terdiri dari 3 macam obat, salah sarunya racikan puyer. Resep tsb dilayani oleh AA karena apotekernya sedang tidak ada di tempat. Setelah diberi harga oleh petugas apotek keluarga pasien sepakat untuk membeli obat tersebut. Berhubung tidak membawa uang, keluarga pasien izin pulang untuk mengambil uang sambil berkata, Mbak toong disiapkan saja obatnya, bayarnya nanti saya ambil uang dulu. Tanpa diklarifikasi obat diracik dan dibuatkan. Beberapa saat kemudian keluarga pasien tersebut datang ke apotek sambil berkata,Mbak, maaf obatnya diambil separuh dulu, nanti kalau cocok diambil lagi. Kejadian ini berakibat terjadi pertengkaran antara keluarga pasien dengan petugas apotek. Agar tidak berkepanjangan maka obat diserahkan separuh sesuai dengan permintaan sambil menggerutu. Sampai di rumah, obat yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang ditulis resep, setelah ditelusuri disebabkan karena tulisan dokter kurang jelas. Pertanyaan: apakah kesalahan yang dilakukan oleh AA tersebut dapat dikenakan sanksi pidana/perdata sesuai denga perlindungan konsumen? Jelaskan !Agung, Miyanto, Vera, Edison, Rani 17. JAWABAN & SOAL ETIKA/UU, 16 Januari 2008 (TIM DINKES)1.Jelaskan tentang pekerjaan kefarmasian dikaitkan dengan peraturan perundangundangan yang berlakunya, khususnya UU no.23 th 1992 tentang kesehatan!Jawab: Pekerjaan kefarmasian: Pembuatan, termasuk pengendalian, mutu sediaan farmasi. Sediaan farmasi meliputi: obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika). Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan obat harus memenuhi syarat farmakope Indonesia dan atau buku standar lainnya. Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar dan atau persyaratan yang ditentukan. Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan dalam rangka menjaga mutu sediaan farmasi yang beredar Pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau kemanfaatan. Pengelolaan obat Pengelolaan perbekalan kesehatan dilakukan agar dapat terpenuhinya kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta perbekalan lainnya yang terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan obat atas resep dokter Pelayanan informasi obat Pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. 2.Jawab:a. Berdasarkan UU no 8 th 1999 tentang perlindungan konsumen. Dalam hal apa pelaku usaha dibebaskan dari tanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen? b. Apa yang harus dipenuhi produsen dikaitkan dengan UU no 7 th 1996 tentang pangan?a.Pada Pasal 24: (1). Pelaku usaha yang menjual barang dan/atau jasa kepada pelaku usaha lain bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila : pelaku usaha lain menjual kepada konsumen tanpa melakukan perubahan apapun atas barang dan/atau jasa tersebut; pelaku usaha lain, didalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya perubahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak sesuai dengan contoh, mutu, dan komposisi. (2). Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebaskan dari tanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan/atau gugatan konsumen apabila pelaku usaha lain yang membeli barang dan/atau jasa menjual kembali kepada konsumen dengan melakukan perubahan atas barang dan/atau jasa tersebut. Tanggung jawab mengenai ganti rugi tidak berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen. b. Hal-hal yang harus dipenuhi produsen: 1. Mendaftarkan produknya (termasuk IRT yang memproduksi: susu dan hasil olahnya, daging dan hasil olahnya, makanan bayi, makanan kaleng steril komersial, minuman beralkohol, air minum dalam kemasan). 2. Mencantumkan label, yang berisi: Nama produk Daftar bahan yg digunakan Berat bersih atau isi bersih Nama dan alamat pihak yg memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia Keterangan tentang halal; dan Tgl,bulan dan tahun kadaluwarsa 3. Menghasilkan produk makanan yang memenuhi persyaratan: Keamanan Mutu Gizi Label pangan 18. Pelayanan Kefarmasian |1PELAYANAN KEFARMASIAN Pak Riswaka 1. Bagaimanakah kondisi ideal yang harus tercipta lebih dulu agar tahapan-tahapan collaborative working relationship dapat dilaksanakan oleh farmasis? (Januari 2006) Berilah penjelasan tentang kondisi yang harus tersedia agar PC sebagai suatu collaborative working relationship dapat terlaksana! Sebutkan hasil yang diperoleh jika masing-masing kondisi tersebut terjadi! (Juni 2008) JAWABAN: -Hubungan yang dekat antara farmasis dan dokter. Farmasis merupakan counterpart dokter, bukan partner dokter karena farmasis harus selalu ada di samping dokter untuk memberikan masukan mengenai pengobatan yang tepat untuk pasien.-Waktu untuk berinteraksi. Diefisienkan dengan menyapa dokter setiap bertemu, rendah hati, percaya diri terhadap kemampuannya, dan tunjukkan rasa empati sehingga waktu berinteraksi dengan dokter semakin banyak. Intinya tunjukkan bahwa kita adalah farmasis.-Pengetahuan klinis yang memadai, sangat mendukung untuk berinteraksi dengan dokter.-Saling terbuka/menerima untuk suatu kerja sama.-Adanya penghormatan/ menghargai tanggung jawab masing-masing profesi.-Adanya diskusi aktif mengenai hal-hal yang berkautan dengan permasalahan pasien. Terjadi ketika hubungan farmasis dengan dokter semakin dekat dan ada waktu untuk berinteraksi.-Saling menghormati satu sama lain (ditunjukkan dengan perbuatan).-Adanya saling percaya terhadap kompetensi masing-masing.Hasil akhir tercipta hubungan kerjasama secara profesionalitas antara farmasis dengan dokter sehingga dapat meningktakan kualitas hidup pasien.2. Bagaimanakah cara menghadapi (mengatasi) kendala utama pelaksanaan pharmaceutical care yang merupakan tantangan diubah menjadi peluang? JAWABAN: Dilakukan dengan 5 tahap, yaitu: -tahap 0: kesadaran profesional/profesional awareness Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 19. Pelayanan Kefarmasian |2 -tahap 1: pengakuan/pengenalan organisasi/ profesional recognition-tahap 2: eksplorasi & percobaan/ exploration & trialTahap 0-2 dilakukan dengan open communication -tahap 3: pengembangan hubungan profesional/profesional relationship exspansion (dilakukan dengan trust). Pada tahap 3 ini dilihat adanya karakteristik individu, konteks, & pertukaran.-tahap 4: komitmen untuk saling bekerjasama/ commitment to the collaborative working relationship (dilakukan dengan caring).3. Berilah penjelasan tentang persyaratan pokok (prinsip) PC! Berilah penjelasan pula tentang hasil pelaksanaan persyaratan pokok tersebut! (Juni 2008) Seperti apakah persyaratan pokok yang harus dilakukan, agar PC dapat diwujudkan dengan benar? Berilah penjelasan tentang tujuan utama masing-masing yang akan dicapai saat persyaratan pokok tersebut terlaksana! (Januari 2008) JAWABAN: a. Profesional relationship (hubungan profesionalitas/persahabatan) antara dokter dan pasien dengan farmasis harus terbangun dan selalu dijaga. Hubungan profesionalitas dibangun dan dijaga dengan melakukan open communication, menanamkan trust, dan menjalankan/mengabdikan caring. Tujuan & Hasil: pasien akan memberikan semua informasi apapun masalah yang dihadapi pasien ke farmasis sehingga dapat dicari solusi yang terbaik. b. Patients informed consent (informasi dari pasien yang berhubungan dengan data rekam medik pasien), harus dikumpulkan, diorganisasi, dicatat, dimonitoring, dan dijaga. Tujuan: untuk meningkatkan keamanan pasien karena pengobatan yang diberikan bisa berdasarkan evidence bases, data-data ini diperoleh dari adanya hubungan profesionalitas. Hasil: Keamanan proses terapi untuk pasien meningkat. c. Patient-spesific medical information must be evaluated (data rekam medik pasien harus dievaluasi), terutama yang berhubungan dengan obat resep/obat keras. Terapi berhubungan dengan pasien dan dokter. Tujuan: meningkatkan pengawasan terhadap pasien Hasil: Keamanan proses terapi semakin terjamin. Hasil akhir dari PC adalah meningkatnya kualitas hidup pasien.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 20. Pelayanan Kefarmasian |3 4. Berilah penjelasan tentang langkah yang harus dikerjakan farmasis, agar dapat menjalankan standar profesi tersebut! JAWABAN: Langkah yang harus ditempuh adalah 5 tahap pengembangan stage 0-stage 4 (udah dijelasin di atas) yang terangkum dalam OTC (open communication, trust, and caring). Open communication dilakukan dengan menyapa dokter, dan memperkenalkan diri kita tunjukkan bahwa kita adalah farmasis, setelah itu tanamkan kepercayaan (trust) antar profesi kesehatan, dan lakukan caring untuk menjaga hubungan profesionalitas.5. Mengapa PC sukar terlaksana di Indonesia, dan tindakan proporsional seperti apakah yang harus dilaksanakan farmasis untuk mewujudkan tercapainya tujuan ideal tersebut? JAWABAN: a. tingkah laku/attitude dari farmasis yang menyebabkan hubungan farmasis dan dokter menjadi kurang harmonis. Tindakan: Lakukan OTC b. Kurangnya kemampuan berpraktek PC yang baik dari farmasis (lebih pintar teori daripada praktek). Tindakan: tingkatkan kemampuan/skill terutama yang berhubungan dengan praktek PC c. Ketidakleluasaan yang berhubungan dengan sumber daya d. Ketidakleluasaan yang berhubungan dengan sistem Ketidakleluasaan ini berhubungan dengan sistem pendidikan kefarmasian yang berbeda antar universitas sehingga menghasilkan farmasis yang berbeda pula tingkah lakunya. e. Hambatan intraprofesional Hubungan profesionalitas antar farmasis sulit dikembangkan karena bisa jadi mengganggap saingan (hubungan cenderung kompetitif). Tindakan: membentuk jaringan atau relationship yang lebih baik dengan menganggap bahwa sesama farmasis adalah saudara/ ada hubungan kolegalitas sehingga satu sama lain harus saling bekerjasama f.Hambatan akademik/pendidikan. Perbedaan pendidikan kefarmasian yang diperoleh oleh masing-masing farmasis.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 21. Pelayanan Kefarmasian |4 Pak Satibi 1. Jelaskan integrated antara pharmaceutical care dengan medical care? Penjelasan disertai dengan gambar! JAWABAN:Identifikasi problem pasienPharmaceutical care (farmasis)Medical care (dokter)Menganalis masalah pasien -diagnosisMerencanakan pengobatan dengan resepObat (pilihan)Pertimbangan masalah farmasetikalMenentukan obyektif & perencanaan terapetikMengumpulkan & mnginterpretasikan informasi hasil monitoringMengimplementasikan rencana monitoringMendesain perencanaan monitoringSiklus terapetikMengimplementasikan rencana terapetik (dispensing, konseling) Mengimplementasikan rencana terapetik (aturan pemakaian)Keterangan: siklus terapetik searah jarum jamPenjelasan: Antara dokter & farmasis diperlukan suatu hubungan profesionalitas dalam mengatasi masalah pasien. Dokter berkewajiban untuk mengidentifikasi problem pasien dan mendiagnosis penyakit pasien. Sementara farmasis berkewajiban dalam siklus terapetik pasien (berhubungan dengan pengobatan untuk pasien). Kerjasama keduanya menghasilkan rencana pengobatan untuk pasien, salah satunya dengan obat.2. Jelaskan hubungan antara therapeutic cycle, drug management cycle, dan dispensing dalam pelaksanaan PC! Penjelasan disertai dengan gambar! JAWABAN: Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 22. Pelayanan Kefarmasian |5 seleksiMengenali problem pasienpenggunaanMenganalisa problem pasienprocurementFungsi penunjangMengumpulkan data Siklus Mengimplementasi terapetik kan monitoringMendesain rencana monitoringImplementasi terapidistribusiMenentukan tujuan terapiInterpretasi & verifikasiMenerapkan monitoringdispensing Menerima resep & konfirmasiKonseling & supplyUntuk melaksanakan PC, diperlukan fungsi farmasis dalam proses dispensing obat & pengaturan fungsi penunjang PC.3. Jelaskan kompetensi farmasis yang harus dipunyai untuk menerapkan PC! JAWABAN: -identifikasi DRP aktual&potensial dari pasien-memecahkan DRP actual-mencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktualdilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring).4. Buatlah skema tentang kompetensi yang dibutuhkan farmasis dalam upaya melaksanakan PC di rumah sakit agar fungsi-fungsi penunjang PC dapat dilaksanakan secara optimal!Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 23. Pelayanan Kefarmasian |6 JAWABAN: Pasien masukwawancara, DRP, monitoring, konselingpasien keluarPelayanan produk, komponding, klinik, TPN, IV admixture, DUE, PIO, dllStandar pelayanan farmasi, studi profesi dan etika, QA, hukumProduk, SDM, SIM, keuangan, dllClinical skill, business and managerial skill, leadership, enterpreunershipSDM & visi-misi5. Sebutkan 7 elemen dalam pelaksanaan PC! JAWABAN: 1.Review semua obat2.Hubungkan semua obat dengan indikasinya3.DRP (drug related problem), contoh: pasien butuh obat tapi tidak diberi, dosis tidak tepat, atau obat tidak perlu, dll.4.Pecahkan DRP aktual dan cegah DRP potensial.5.Contoh pasien DM: DRP aktual (jelas terjadi): hipoglikemik, sehingga harus dimonitoring penggunaan obatnya. DRP potensial (kemungkinan bisa terjadi): pasien DM kalo ada luka sukar sembuh.6.Care plan/perencanaan pelayanan.7.Follow-up/monitoring.8.Dokumentasi, untuk mempermudah evaluasi pengobatan yang diberikan, dilihat berdasarkan outcome terapi yang diperoleh.9. Jelaskan perbedaan antara PC dengan farmasi klinik! JAWABAN:Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 24. Pelayanan Kefarmasian |7 Farmasi klinik Fokus utamaPCdokter/ profesi kesehatan lainnyaKontinyuitaspasiendiskontinyuStrategikontinyumenemukan penyakit/mencegah mengantisipasi&improveOrientasiproseshasil terapi10. Jelaskan karakteristik PC dibanding sistem pelayanan farmasi yang lain! (Juni 2008) Jelaskan keunikan PC dibanding sistem pelayanan farmasi yang lain! (2008) -Fokus pelayanan terutama ditujukan pada patient oriented-Pelayanan kefarmasiaan bersifat kontinyu-Strategi terapinya adalah mengantisipasi adanya DRP dan meningkatkan kulaitas hidup pasien-Orientasinya adalah hasil terapi atau outcomes pengobatan, contoh: kesembuhan pasien.11. Bagaimana anda membuat patient medication record? Data apa yang anda perlukan dalam PMR? JAWABAN: - Farmasis harus tahu patofisiologi & tanda-tanda klinik terjadinya gangguan kesehatan (dapat menghubungkan tanda-gejala dengan penyakitnya) - Farmasis harus tahu obat yang tepat & hasil yang ingin dicapai dalam terapi. - Informasi & data dapat diperoleh dari pasien/anggota keluarga, juga untuk terapi sebelumnya. Contoh: dengan teknik wawancara. - Lakukan standarisasi format catatan pasien/rekam medik. Bertujuan untuk pencarian info yang cepat, meminimalkan data yang tidak perlu, dan meningkatkan penggunaan data bersama praktisi kesehatan lainnya. - Rekam medik bisa dibagi menjadi bab seperti riwayat pasien (penyakit, pengobatan, sosial), assesment, dan perencanaan (termasuk hasil yang diinginkan). Dapat dilakukan dengan metode SOAP (subyektif, obyektif, assesment, plan). Data yang diperlukan: -Riwayat pasien secar detail (penyakit/medis, obat, dan sosial)-Tambahan keterangan dengan observasi langsung (penampilan fisik, umur, jenis kelamin, kondisi mental, dst)-Pemeriksaan fisik, contoh: tekanan darah, denyut jantung-Pemeriksaan laboratorium, contoh: kadar gula darah, kadar kolesterol, dsb.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 25. Pelayanan Kefarmasian |8 12. Jelaskan fungsi-fungsi penunjang dalam PC? JAWABAN: - SDM (farmasis): adanya clinical skill, business&managerial skill, leadership, dan enterpreunership - SIM (Sistem Informasi Manajemen) - Keuangan/financial - produk (ditunjang dengan perbekalan kesehatan terutama obat yang efektif, aman, dan acceptable) - distribusi obat yang tepat waktu &akurat - klinik (adanya kemampuan klinik dari farmasis)13. Bagaimana menentukan strategi untuk memulai praktek PC? Fungsi-fungsi (farmasis) apa saja yang diperlukan dalam PC? Jelaskan masing-masing fungsi tersebut! (Januari 2006) Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memulai PC di rumah sakit? (Juni 2006) Jika anda selaku kepala IFRS, akan memulai praktek PC, perlu melakukan perubahan secara filosofi, organisasi, dan fungsional. Jelaskan maksud pernyataan tersebut! (Januari 2008) JAWABAN: Strategi/upaya: 1. Mensosialisasikan visi dan misi yang baru (perubahan filosofi). 2. merubah organisasi yang sesuai dengan perubahan yang memfasilitasi terselenggaranya quality assurance (perubahan organisasi). 3. Menentukan fungsi-fungsi farmasis : siapa yang melakukan tugas PC, siapa yang melakukan tugas penunjang, contoh: distribusi obat, pembuatan IV admixture, PMR, drug information, dokumentasi, dll. (perubahan fungsi). 4. Masing-masing fungsi mengetahui tugasnya sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Fungsi farmasis dalam PC: - Fungsi yang berhubungan langsung dengan PC: identifikasi DRP aktual&potensial dari pasienmemecahkan DRP actualmencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktual.dilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring) - Fungsi farmasis dilayanan penunjang adalah menjamin terlaksananya: pelayanan distribusi obat yang tepat waktu & akurat Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 26. Pelayanan Kefarmasian |9 data pasien yang tepat waktu & akuratdrug information yang menyeluruh & terkinidokumentasi yang menyeluruh dari keputusan & intervensi farmasis11. Seandainya anda selaku farmasis di rumah sakit diminta untuk memulai PC, langkah kongkret apa yang akan anda lakukan untuk memulai PC tersebut! (Juni 2006) Jika anda selaku kepala IFRS, akan melakukan praktek PC, bagaimana langkah yang anda lakukan untuk memulainya? (Juni 2008) Seandainya anda selaku Kepala IFRS sebuah RS tipe C dengan kapasitas tempat tidur 300 TT, BOR 70%, serta pelayanan poliklinik untuk pasien rawat jalan. Pasien rawat jalan ratarata tiap hari 150 pasien. IFRS mempunyai 5 farmasis dan 12 AA. Anda punya keinginan yang kuat untuk melaksanakan PC, jelaskan strategi yang anda lakukan dalam memulai praktek PC di RS tersebut! (Januari 2007) JAWABAN: 1. Awal pelaksanaan PC, maksimal sumber daya yang ada. 2. Tentukan visi dan misi serta sosialisasikan visi dan misi baru tentang PC kepada direktur RS dan teman sejawat lainnya disertai dengan data-data penunjang pelaksanaan PC (perubahan filosofi). 3. Mulai dengan 1 bangsal sebagai pilot project, di mana dokternya menerima farmasis dan AA dengan baik. 4. Perubahan struktur organisasi yang sesuai untuk pelaksanaan PC (perubahan organisasi). 5. Farmasis difungsikan dalam hal managerial dan fungsionalnya dan masing-masing fungsi tahu tugasnya (perubahan fungsi), contoh: dengan sistem matriks. 1 apoteker kepala (untuk fungsi manajemen), 1 apoteker untuk mengurusi logistik dan SDM, 3 apoteker fungsional dan pelaksanaan fungsi pendukung PC. Sedangkan AA bertugas dalam pelayananan out-patient, pendistribusian obat, dan pengelolaan perbekalan kesehatan. 6. Penetapan dan pelaksanaan PC (in place and in use) dan dokumentasi.12. Bagaimana upaya penerapan konsep zero defect dalam pelayanan PC? JAWABAN: - pembangunan sistem pengendalian - pelaksanaan in process control Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 27. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 10 - pelaksanaan verifikasi proses - dokumentasi - tindak lanjut (follow-up) - perbaikan sistem secara berkesinambungan melalui training SDM, program SIM (sistem informasi manajemen), fasilitas, beban kerja, dsb. Yang perlu diingat, untuk mencapai zero defect, yang harus dibangun adalah sistem pengendalian.13. Bagaimana pendapat anda tentang identifikasi dan penanganan drug related problem (DRP) mampu menurunkan medication error? Bagaimana upaya yang dilakukan di pelayanan farmasi untuk mengatasi DRP! KEMUNGKINAN JAWABAN: DRP berhubungan dengan kebutuhan pasien akan terapi. Dengan adanya identifikasi adanya DRP sejak awal penerimaan resep dan penanganan yang segera baik dengan dokter dan pasien, kemungkinan terjadinya ME dapat dicegah. Upaya yang dilakukan: identifikasi DRP aktual&potensial dari pasienmemecahkan DRP actualmencegah DRP potensial agar tidak menjadi problem aktual.dilanjutkan dengan konseling & follow-up (monitoring).14. Bagaimana peran farmasis dalam mencegah medication error? KEMUNGKINAN JAWABAN: Peran farmasis dimulai dari proses penerimaan resep sampai proses konseling. Setelah resep diterima dilakukan skrining administratif, farmasetik, dan klinis, proses peracikan, pemeriksaan akhir, sampai konseling. Re-check bisa dilakukan oleh apoteker yang lain untuk memastikan ketepatan terapi. Pencegahan medication error juga dilakukan pada proses penerimaan sampai penyimpanan perbekalan kesehatan.15. Bagaimana pendapat anda tentang kekuatan mata rantai pelayanan farmasi terletak pada mata rantai yang terlemah? Jelaskan! KEMUNGKINAN JAWABAN: 1. setiap pemberian obat adalah langkah etrakhir dari 10-15 langkah sebelumnya. 2. setiap langkah mengandung peluang kesalahan. 3. kekuatan suatu rantai sama dengan kekuatan mata rantai terlemah, artinya tahap krusial di mana pada tahap tersebut terjadinya medication errors paling besar merupakan tahapBeti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 28. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 11 yang paling menentukan hasil akhir dari terapi pengobatan. Jika pada mata rantai terlemah tersebut, farmasis bisa mengatasinya, maka PC akan berjalan baik.Pak Waldi1. Apa pendapat saudara tentang pelayananan farmasi menyeluruh? JAWABAN: Pelayanan kefarmasian disebut menyeluruh karena prosesnya melibatkan secara langsung pasien dan farmasis, farmasis melihat problema terapi obat, memberikan alternatif pengobatan, menetapkan dan memodifikasi penggunaan terapi, serta melakukan followup/memonitor hasil terapi obat untuk memastikan bahwa regimen terapi obat aman dan efektif. 2. SK Menkes RI No.1027 tahun 2004 memuat standar pelayanan kefarmasian (PC) di apotek. Pertanyaan: a. Apa yang disebut dengan PC? Apakah praktek PC itu diperlukan oleh apoteker di indonesia saat in? Terangkan jawaban anda! b. Tulis dan beri sedikit keterangan tentang aktivitas kontemporer apoteker (farmasis) dalam melakukan PC! JAWABAN: a. PC: sebuah pekerjaan dan tanggung jawab langsung farmasis yang berinteraksi langsung dengan pasien untuk memberikan pelayanan yang komprehensif tentang pengobatan yang bertujuan untuk memberiakan outcome terapi yang positif atau meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada PC terjadi perubahan orientasi dari obat ke pasien. PC perlu dilakukan di Indonesia, karena itu merupakan tanggung jawab moral farmasis. Paradigma pelayanan obat harus mulai berubah ke arah patient oriented mulai sekarang atau profesi farmasi akan semakin terpuruk. b. aktivitas komplementer apoteker dalam melakukan PC: - farmasi komunitas - institusi pelayanan pasien - managed care - pelayanan kesehatan di rumah - pelayanan militer dan pemerintah - bidang akademik (contoh: dosen) - asosiasi profesional - penelitian kefarmasian - pabrik/industri obat - posisi lain yang membutuhkan keahlian farmasi. Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 29. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 12 3. SK Menkes RI No.1027 tahun 2004 memuat standar pelayanan kefarmasian (PC) di apotek disebutkan bahwa apoteker harus melakukan pelayanan yang komprehensif dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pertanyaan: a. berikan keterangan tentang pelayanan kefarmasian yang komprehensif tersebut! b. Pendekatan penyelesaian problem dalam pelayanan kefarmasiaan telah diinfokan dalam kuliah ada 3 macam, yaitu 5 kebutuhan pasien tentang terapi obat, PWDT, dan SOAP. Berikan keterangan tentang ketiga hal ini! JAWABAN: a. Pelayanan komprehensif adalah berpusat pada pasien, berorientasi pada outcome terapi pasien, yaitu memberikan pelayanan sampai tujuan terapi tercapai atau sampai memperoleh hasil terapi yang diharapkan dengan efek samping sekecil-kecilnya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. b. 5 kebutuhan pasien tentang terapi: - Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan - terapi obat yang efektif (dosis tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) - terapi obat yang aman (tidak muncul ADR) - pasien patuh/ bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya (dilihat dari perkembangan penyakitnya setelah menjalani terapi). - pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum ditangani. (dilihat dari tanda dan gejala penyakit pasien yang belum diobati). PWDT (Pharmacist, Workout, Drug, Therapy) Hal/masalah terkait dengan terapi obat pasienDaftar problema terapi obat yang spesifik terhadap pasienOutcome terapi yang diharapkanDaftar alternatif terapi yang bisa digunakan untuk mencapai outcome yang diharapkanRekomendasi yang dilakukan apoteker dan individualisasi pasienMenyusun rencana untuk monitoring terapi obat sehingga efek yang tidak diinginkan minimal dan efek yang diinginkan benar-benar terjadi.SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Plan) Subjective: Informasi yang menjelaskan penyebab problem. Informasi bahwa pasien melaporkan gejala yang dirasakan, perawatan yang coba dilakukan, pengobatan yang dilakukan/obat yang digunakan, dan efek samping yang ditemukan. Data bersifat non-reprodusibel karena berdasarkan interpretasi pasien dan memori akan kejadian yang telah berlalu.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 30. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 13 Objective: Informasi dari pemerikasaan fisik (tes denyut jantung, bunyi pernafasan, tekanan darah), hasil laboratorium, tes diagnostik, jumlah pil yang telah digunakan, dan informasi profil farmasi. Data dapat diukur dan reprodusibel.Assesment: Deskripsi problema yang lengkap namun singkat, termasuk di dalamnya kesimpulan atau diagnosis yang secara logis didukung oleh data subyektif dan obyektif di atas.Plan: Rekomendasi atau deskripsi detail tentang: -workup (lab, radiologi, konsultasi)-treatment-pendidikan pada pasien (tentang merawat diri, perilaku sehat, tujuanterapi,pengawasan dan penggunaan obat). -pengawasan dan tindak lanjut yang berhubungan dengan assessment tadi.4. Pelayanan kefarmasian diharapkan dapat memberikan hasil terapi obat yang positif dan pasien memperoleh keuntungan terapi obat yang maksimal dengan resiko yang minimal. Pertanyaan: a. Apa sajakah hasil terapi obat itu (5 hasil)? Berikan satu contoh untuk tiap hasil terapi yang diharapkan itu! b. Pemberian obat pada pasien menjadi rasional bila pasien memperoleh kebutuhannya yang berhubungan dengan terapi obat. Bila kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka problema terapi obat akan timbul. Sebutkan 5 kebutuhan pasien tentang terapi obat dan 8 problem terapi obat yang timbul akibat kebutuhan pasien yang berhubungan dengan terapi obat tidak terpenuhi. Berikan sekedar contohcontohnya! JAWABAN: a. 5 hasil terapi obat: - menyembuhkan penyakit (cth: infeksi bakteri diobati dengan antibiotik, radang diobati dengan anti inflamasi) - menghilangkan atau mengurangi symptom (cth: rasa nyeri diatasi dengan analgetik, demam diatasi dengan antipiretik) - menghambat progresi/proses perkembangan penyakit (cth: pada pasien kanker) - mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang tidak diinginkan (cth: vaksin/imunisasi, fluoride untuk mencegah karies gigi, kontrasepsi) - mendiagnosis penyakit (cth: untuk penyakit pada kelenjar tiroid dideteksi dengan radioaktif iodine) b. Jawaban sama dengan no. 6. 5. Pelayanan farmasi membutuhkan: a. an expert knowledge of therapeutik. b. A good understanding of diseases processes Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 31. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 14 c. Knowledge of drug products d. Strong communication skill e. Drug monitoring, drug information, and therapeutic planning skill f.The ability to asses and interpret physical assessment findingsPertanyaan: Berikan pendapat anda mengapa poin-poin di atas diperlukan dalam pelayanan kefarmasian. Hal-hal tersebut diperlukan dalam rangka pelayanan kefarmasiaan yang komprehensif dan rasional. JAWABAN: a. mempunyai pengetahuan dan handal dalam terapi. b. mengetahui dengan baik proses perkembangan suatu penyakit. a dan b digunakan untuk menilai kebutuhan pasien akan obat sehingga perlu mengumpulkan informasi tentang penyakit dan pengobatan pasien. Hasil dikolaborasikan untuk memperoleh gambaran dan kesimpulan tentang kondisi pasien. c. mempunyai pegetahuan tentang produk obat. Penting dalam seleksi obat dan bentuk sediaan. Penting dalam menilai permasalahan farmasetis dalam skrining resep. d. mempunyai pengetahuan berkomunikasi yang kuat. Identifikasi DRP dapat dilakukan melalui konseling untuk mengeksplorasi riwayat pasien (penyakit atau medis, obat dan sosial). e. kemampuan dalam membuat rencana terapi, monitoring dan informasi obat. f. kemampuan untuk menilai dan menginterpretasikan diagnosis dokter. Contoh dengan melihat data lab untuk mengetahui kondisi pasien. Dari data lab dapat diketahui adanya gejala penyakit yang sudah atau belum mendapat terapi, penting untuk mencegah ROTD dan interaksi obat. 6. Dalam kuliah anda diberi informasi tentang 5 kebutuhan pasien akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems. Pertanyaan: Sebutkan 5 kebutuhan akan obat dan 8 hal tentang drug therapy problems dan berikan beberapa contoh penyebab terjadinya masing-masing hal tersebut! Bagaimana pula pengatasan masalah tersebut? JAWABAN: 5 kebutuhan pasien akan obat : - Pasien mempunyai indikasi yang sesuai dengan tiap obat yang diberikan - terapi obat yang efektif (dosis tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar) - terapi obat yang aman (tidak muncul ADR) - pasien patuh/ bersesuaian dengan terapi obat dan segala aspek terapi yang diperolehnya (dilihat dari perkembangan penyakitnya setelah menjalani terapi).Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 32. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 15 - pasien telah memperoleh terapi yang diperlukan untuk indikasi penyakit yang belum ditangani. (dilihat dari tanda dan gejala penyakit pasien yang belum diobati). 8 hal tentang drug therapy problem, contoh & pengatasan: -Indikasi yang tidak diberi terapi. Pasien memerlukan terapi obat untuk indikasi spesifik tetapi pasien tidak memperolehnya. Contoh: terapi profilaksis sebelum operasi (dengan menggunakan antibiotik)-Pemilihan obat yang tidak tepat. Obat yang diberikan pada pasien tidak efektif atau toksik. Contoh: penderita asma menggunakan asetosal. Asetosal akan memperparah asma. Solusi: asetosal sebaiknya tidak digunakan, diganti dengan obat lain yang berefek sama dengan asetosal atau jiak tetap menggunakan asetosal perlu dilakukan monitoring.-Dosis subterapi. Dosis yang diterima pasien terlalu kecil. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian tidak tepat, atau rute penggunaan tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.-Dosis berlebihan. Dosis yang diterima pasien terlalu besar. Contoh: perhitungan dosis keliru, frekuensi pemakaian yang kurang tepat, atau lama pemakaian tidak tepat. Solusi: dilakukan penyesuaian dosis.-Pasien tidak memperoleh obat. Pasien tidak memperoleh obat atau tidak meminum obat. Berhubungan dengan kepatuhan pasien. Contoh: pasein memilih tidak memakai obat karena efek terapi tidak terasa, contohnya pasien hipertensi. Solusi : lakukan monitoring atau follow-up untuk melihat kepatuhan pasien, bisa dilihat dari outcomes terapi setelah pemakaian obat.-Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD). Pasien memperoleh suatu kondisi sebagai akibat reaksi obat yang tidak dikehendaki. Contoh: parasetamol berefek hepatotoksik, untuk orang normal dengan dosis terapi biasanya tidak bermasalah. Tetapi untuk orang yang kekurangan enzim tertentu dalam hati atau alkoholik berat, akan beresiko terjadinya efek hepatotoksik.-Interaksi obat. Problema medik dapat timbul sebagai hasil interaksi antara obat dengan obat, makanan, nutrisi, minuman, penyakit, dan bahan dari lingkungan. Contoh: Interaksi antibiotik dengan antasida, dimana penggunaan antasida akan mengurangi absorpsi dari antibiotik. Solusi: Antasida diberikan sebelum antbiotik dan diberi selang waktu minimal 2 jam.-Pasien memperoleh obat tanpa ada indikasi. Pasien memperoleh obat tetapi pasien itu tidak mempunyai indikasi valid bagi obat tersebut.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 33. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 16 Contoh: anti histamin yang membuat mengantuk, sehingga diberi obat antingantuk. Seharusnya dicari anti histamin yang tidak membuat mengantuk. 7. Untuk memulai praktek pelayanan kefarmasiaan, anda telah diberi informasi tentang 14 pertanyaan menyangkut kesiapan apoteker menjalankan profesinya. Selain itu, anda diberi informasi tentang 7 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dalam melakukan pelayanan kefarmasian. Pertanyaan: a. Sebut dan beri keterangan 7 saja dari 14 pertanyaan di atas yang saudara anggap lebih penting dari yang lainnya! b. Sebut dan beri keterangan 4 kebiasaan untuk menjadi apoteker yang efektif dari 7 kebiasaan yang saudara anggap mempunyai peranan yang lebih besar dari lainnya dalam rangka kesuksesan praktek pelayanan kefarmasian. JAWABAN: a. apakah anda mempunyai keinginan besar tehadap pasien dan profesi anda? Farmasis mempunyai komitmen 100% pada profesi dan pasien, keinginan kuat untuk menolong orang lain dan membuat hubungan baik dengan rekan sejawat dan sesama farmasis. - apakah anda tahu siapa diri anda dan apakah anda mempunyai dukungan ditempatanda? Farmasis perlu memiliki dukungan pribadi dan profesional yang menjadi dasar kepercayaan diri dan kekuatan baru. Diperlukan suatu jaringn untuk mendapatkan dorongan dan mendiskusikan pendapat baru. - dapatkah anda mengatakan pada orang lain apa yang anda lakukan? Visi dan misi yang jelas dan dibutuhkan comunication skill dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang. - apakah anda mempunyai keberanian untuk bertindak? Mengubah visi dari profesi dan kesempatan untuk mewujudkan dalam dunia nyata adalah sesuatu yang sulit dilakukan, kemauan saja tidak cukup harus ada keberanian untuk bertindak. - sudahkah anda belajar dari kesalahan? Kesalahan adalah pengalaman yang berharga. Sukses datang dengan belajar dari pengalaman. - apakah anda melihat gelas kaca itu sebagai setengah kosong atau setengah penuh? Farmasis harus menjadi pemikir yang independen yang melihat kesempatan dan perubahan sebagai hal positif. Mereka harus optimis. - maukah anda memulai dengan hal-hal kecil?Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 34. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 17 Farmasisdapatmemulaipelayanankefarmasiansecarasederhanadanmengembangkannnya. Hal-hal kecil dapat tumbuh menjadi perubahan besar, dibutuhkan waktu bagi farmasis untuk berfikir dan keluar dari tradisi lama. (pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain) b. jadilah proaktif Gunakan 4 anugrah manusia yang fundamental (kesadaran diri, imajinasi, hati nurani dan kemauan yang independen) untuk memilih tingkah lakumu. - berfikirlah untuk kepentingan kedua belah pihak. Farmasis belajar bagaimana untuk bernegosiasi tentang persetujuan winwin dengan outcome yang menguntungkan kedua belah pihak untuk mencapai hubungan positif jangka panjang. - sinergis Sinergis adalah sebuah pokok dari kepemimpinan yang terpusat pada prinsip. Sinergis memerlukan 4 anugrah unik manusia, kemampuan komunikasi untuk menunjukkan empati, motivasi dibalik tingkah laku winwin. - pertajam gergaji. Farmasis perlu untuk menjaga, meningkatkan, dan memperbaharui 4 dimensi bawaan mereka (fisik, mental, sosial atau emosional, spiritual) dengan cara bijaksana dan seimbang supaya dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya. (pendapat bisa berbeda, silakan teman-teman untuk berpendapat lain)8. Kasus Mary Blithe a. Bagaimana cara apoteker memulai menjalin hubungan dengan pasien untuk mengumpulkan data-data tentang pasien? b. Data-data apa yang diperlukan untuk mengetahui indikasi sesuai efektivitas terapi efek samping terapi kepatuhan apakah ada indikasi belum tertangani yang perlu ditangani? JAWABAN: a. 3 konsep poko untuk wawancara: - wawancara harus terorganisir, pertanyaan yang berhubungan harus ditanyakan serangkaian.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 35. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 18 - farmasis menggunakna wawancara sekaligus untuk mengedukasi pasien mengenai PC dan mempromosikannya kepada pasien - farmasis menggunakan 7 pertanyaan skrining untuk mengevaluasi gejala-gejala yang dialami Mary. (location, intensity, timing, setting, modifying factor, sign and symptom). b. ketepatan indikasi data yang harus diperoleh: Penggunaan obat resep dan non resepKondisi dan gejala yang dialami MaryCara menanyakannya Keluhan apa saja yang sedasng anda alami saat ini?Kapan anda mengalaminya? (berhubungan dengan 7 pertanyaan skrining)Jenis obat apa saja yang sedang anda gunakan? (resep, non resep)Sejak kapan pakainya?Bagaimana cara penggunaannya? (dosis, regimen, interval)- efektivitas terapi Data yang harus diperoleh: respon Mary terhadap tiap obat Cara menanyakannya: stelah minum obat A, B, C, D bagaimana pengaruhnya terhadap gejala yang anda rasakan? - keamanan obat: Data yang harus diperoleh: Efek samping yang mungkin dialami setelah minum obatData hasil cek fisikCara menanyakan: Sudah terintegrasikan dengan pertanyaan diatasnya. - kepatuhan Mary Data yang harus diperoleh: Dosis yang digunakanFrekuensi, interval, durasi pemakaian tiap obatCara menanyakan: Obat A, B, C, dan D sudah anda paki sejak kapan?Jelaskan pada saya kapan, berapa banyak dan bagimana cara anda memakainya?- adanya indikasi yang belum diterapi Data yang harus diperoleh: Sign dan simptom, diagnosisTerapi yang telah diperoleh Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 36. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 19 Cara menanyakan: Sudah terintegrasikan dengan pertanyaan diatasnya.(Kasus dan jawabannya lebih lanjut bisa dilihat di PSC Pak Waldi tanggal 17 Oktober 2006 dan 14 November 2006)9. Dalam OBRA mengharuskan apoteker melakukan Produr. Sebutkan 3 dari lima langkah produr dan jelaskan! JAWABAN: (Mungkin ini jawabannya) Melakukan monitoring pengobatan pasien terhadap: kesesuaian terapetik duplikasi terapetik penggunaan yang berlebihan penggunaan yang kurang dari seharusnya kontraindikasi obat-penyakit interaksi antar obat dengan pengobatan OTC atau obat yang diresepkan dokter lain interaksi alergi obat dosis obat yang sesuai durasi perawatan malpraktek (clinical abuse or misuse)Menawarkan konseling pada seluruh penerima resep atau orang yang merawat pasien, meliputi obat, dosis, durasi pemakaian, rute penggunaan, efek samping, kontraindikasi, teknik untuk memonitor sendiri terapi obat, penyimpanan yang benar, informasi pembelian ulang, dan hal-hal lain yang harus dilakukan bila ada dosis yang terlewat. 6.Mengatur profil pengobatan pasien dan catatan konseling terapi.V.C., a 30 year old woman, comes to the pharmacy with a prescription for nitrofurantoin sustained release (macrobid) 100 mg BID for 7 days. The computer profile shows that the only other medicine V.C. is taking is metronidazole (Flagyl) 500 mg BID for 7 days, which she received 7 days prior. Both the same prescriptions were written by the same general practitioner in the hospitals medical clinic. V.C. claims good compliance to the metronidazole, tidak ada efek samping dan dia berkata bahwa vaginanya gatal. Tetapi sekarang dia mengalami panas ketika buang air kecil. 3 hari yang lalu. V.C. datang ke dokter dengan keluhan utama mua dan muntah campuran kopi dan darah.Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 37. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 20 Dia menyatakan bahwa dia biasanya pulih setelah dua hari ketika mual dan muntahnya menjadi baikan setelah makan malam. Darah terlihat dimuntahannya ketika awal-awal muntah dan she has continued to vomit intermittently since then to the point where she has vomited more times than she can count. V.C. juga menyatakan bahwa kemarin fesesnya menjdai kehitaman dan appear to be tarry. Dia tidak memasukkan apapun ke mulutnya sejak mulai muntah-muntah dan sekarang dia merasa pusing. Dia merasa demam, chills, sakit perut, diare. Gejala infeksi saluran urinenya sudah membaik.Riwayat pengobatannya: nervous stomach sejak kecil, kadang-kadang nyeri di dada ketika berbaring setelah makan, didiagnosis endometriosis 2 tahun lalu, tidak ada riwayat pentakit tukak.Pengobatan yang sedang dijalani: Nitrofurantoin, dia menyelesaikan terapi dengan metronidazole 3 malam yang lalu.Pertanyaan: Anda disarankan untuk melaksanakan PC dengan menggunakan PWDT atau pendekatan SOAP untuk pasien V.C.Langkah demi langkah pendekatan PWDT atau SOAPdikerjakan.Jawaban: ----Silabus Yanfar: (WLDI) 1. Konsep PC 2. Penggunaan obat rasonal 3. PC domain dan praktek 4. SK Menkes dan OBRA 5. Dasar Praktek PC 6. SOAP 7. 5 kunci + 7 habits 8. Kesipan untuk praktek PC 9. Memulai PC (STB) 10. Menerapkan PC (STB) 11. Pengenalan pokok PC (RIS) 12. Call work relation, communication and stage (RIS) Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 38. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 21Drs. Riswaka Sudjaswadi, SU, Apt 10 Juni 2008 1. Berilah penjelasan tentang persyaratan pokok (prinsip) PC! 2. Berilah penjelasan tentang langkah yang harus dijalankan farmasis, agar dapat menjalankan standar profesi tersebut! Gak ada tahunnya, jawaban maksimal 5 baris, maksimal 100 kata. 1. Bagaimana kondisi ideal yang harus tercipta lebih dulu agar tahapan-tahapan collaborative working relationship dapat dilaksanakan oleh farmasis? 2. Bagaimana cara menghadapai (mengatasi) kendala utama pelaksanaan PC yang merupakan tantangan diubah menjadi peluang? 3 Januari 2008 1. Seperti apakah persyaratan pokok yang harus dilakukan agar PC dapat diwujudkan dengan benar? Berilah penjelasan tentang tujuan utama masing-masaing yang akan dicapai saat persyaratan pokok tersebut terlaksana.Tambahan dari Mb Marlyn Halangan terhadap PC: 1. Sikap apoteker 2. Lack of advanced practise skill 3. Sistem yang belum mendukung 4. Kendala intraprofesional 5. Academic/ educationalSatibi S.Si, M.Si, Apt 10 Juni 2008 1. Jika Anda selaku kepala IFRS, akan memulai melaksanakan praktik PC, bagaimana langkah yang akan Anda lakukan untuk memulainya? (10) 2. Jelaskan kompetensi farmasis yang harus dipunyai untuk menerapkan PC! (10) 3. Jelaskan karakteristik PC dibanding sistem palayanan farmasi yang lain! (10) Gak ada tahunnya 1. Bagaimana pendapat Anda tentang identifikasi dan penanganan Drug Related Problem (DRP) mampu menurunkan medication error? Bagaimana upaya yang dilakukan di pelayanan farmasi untuk mengatasi DRP? (30) 2. Bagaimana menentukan strategi untuk memulai PC?Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 39. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 22 Fungsi-fungsi (farmasis) apa saja yag diperlukan dalam PC? Jelaskan masing-masing fungsi tersebut. (40) 3. Jelaskan hubungan antara therapeutic cycle, drug management cycle dan dispensing dalam pelaksanaan PC. Berikan penjelasan dengan gambar. (30)3 Januari 2008 1. Jika Anda kepala IFRS, akan memulai praktek PC, perlu melakukan perubahan secara filosofi, organisasi dan fungsional. Jelaskan maksud penyataan tersebut ! (8) 2. Jelaskan fungsi-fungsi penunjang dalam PC? (6) 3. Jelaskan keunikan PC dibanding pelayanan farmasi sebelumnya? (6)Rabu, 17 Januari 2007 1. Jelaskan integrated antara PC dan medical care menurut Hepler? (10) 2. Jelaskan keunikan PC dibanding dengan sistem pelayanan farmasi klinik dan farmasi tradisional? (10) 3. Jelaskan konsep untuk memasarkan PC di RS? (10)Rabu, 3 Januari 2007 1. Jelaskan hubungan antara managing drug cycle, dispensing dan therapeutic cycle dalam pelayana farmasi (penjelasan disertai gambar)! (25) 2. Jelaskan 7 (tujuh) elemen yang harus dilaksanakan farmasis dalam pelaksanaan PC? (30) 3. Seandainya Anda selaku kepala IFRS tipe C dengan kapasitas tempat tidur 300 TT, BOR 70%, serta pelayanan poliklinik untuk pasien rawat jalan. Pasien rawat jalan rata-rata tiap hari 150 pasien. IFRS mempunyai 5 farmasis dan 12 AA. Anda mempunyai keinginan yang kuat untuk melaksanakan PC. Jelaskan strategi yang Anda lakukan dalam memulai PC di RS tersebut? (45)Prof. Dr. Suwaldi M., M.Sc., Apt 1. Apa pendapat saudara tentang pelayanan farmasi menyeluruh? Pelayanan farmasi membutuhkan: a. An expenrt knowledge of therapeutics b. Good understanding of disease processes c. Knowledge of drug procuct d. Strong communication skills e. Drug monitoring, drug information, and therapeutic f. Plannng skills g. The ability toassess and interpret physical assessment findings Beri keterangan masing-masing! 2. Sebutkan 7 (tujuh) drug therapy problems dan beberapa contoh penyebabnya. 3. 4. Kasus Mary Blythe Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 40. P e l a y a n a n K e f a r m a s i a n | 23 a. Bagaimana cara apoteker memulai menjalin hubungan dengan pasien untuk mengumpulkan data-data tentang pasien? b. Data-data apa yang diperlukan untuk mengetahui: - Indikasinya sesuai tiap obatnya - Efektivitas terapi - Drug therapy is safe - The patient is able to comply with the drug therapy - Apakah ada kondisi belum tertangani padahal perlu ditangani (sakjane aku lali berarti ngawur iki?). soal kayak: 10 Juni 2008 5. Dalam OBRA mengharuskan apoteker melakukan PRODUR. Sebutkan 3 dari 5 langkah PRODUR dan jelaskan! 3 Januari 2007 1. 2. 3. 4.Tulis 7 DRP dan pengatasannya. Kasus Mary Blythe, susun SOAP-nya. 14 pertanyaan (sebutkan 7) dan 7 kebiasaan (sebutkan 4)! ............lupa..................??Beti, Willia, Iqbal, Haryadha, Pambar 41. REVIEW MATERI MFK 1. Apotek, Apoteker, dan SIA (SIT SUN) 2. Studi kelayakan, proses pendirian apotek 3. Pengelolaan administrasi dan SDM 4. Pengelolaan sediaan farmasi, pemesanan, pembelian, penyimpanan 5. Pengelolaan obat untuk ED, narkotika dan psikotropika 6. OWA, OTC, pelayanan generik dan recipe 7. Penentuan harga; pajak 8. Pengendalian apotek (STB) 9. Evaluasi mutu pelayanan farmasi 10. Strategi pengendalian apotek 11. Pengelolaan kinerja BSC 12. Diskusi OMTI-BSC 13. Diskusi proposal pendirian apotek KOMUNIKASI DAN KONSELING 1. Kepurusan Menkes (NUS) 2. Konseling sebagai pelayanan farmasi 3. Arti penting konseling 4. Ketidakpatuhan 5. Medical counseling basic 6. Education and konseling medis 7. Conseling as common 8. Counseling skills 9. Tailor counseling and POCI 10. Hal2 apa yang harus diperhatikan pada penerimaan resep dan pelayanannya 11. Teori perilaku dalam konseling (SUSI) 12. Aspek kultural dalam konseling FARMAKOKINETIKA KLINIK 1. Infus IV 2. Infus berulang 3. (infus dan pe oral) combination 4. Pemberian sediaan oral berulang 5. Penetapan dosis 6. BA 7. Aplikasi farmakokinetika klinikBIOFARMASETIKA TERAPAN 1. Saluran cerna dan absorpsi (SWLD) 2. Product selection 3. Cross comparison Study 4. Efek penyakit 5. Contoh sediaan bermasalah 6. Diskusi oral dan first pass effect (CHR) 7. BE dan BE testing INTERAKSI OBAT 1. Fakta yang berpengaruh 2. Clinical grading dan sevice 3. Using drug information, onset, manajemen klinis 4. Interaksi farmakokinetika 5. Interaksi farmakodinamika 6. Iinteraksi obat penyakit 7. Diskusi oabat protein 8. Diskusi renal 30 halaman 9. Gagal ginjal Hermawan 10. Herbal 11. HIV AIDS 12. Pak Lukman Untuk mata kuliah yang lain udah ada dalam naskah soal-jawaban. 42. MFK |1 MANAJEMEN FARMASI KOMUNITASTime goes by yah guys...ternyata qt dah di ujung waktu (waktu retensi farmasi UGM dan sekitarnya)udah jadi angkatan bangkotan, tapi teteup gantengan dan cantikanuda makan asam, basa, garam, ion dan molekul di farmasihe2 Now its time to struggle ayooo berjuangdi ujian trakir mahasiswa (amin, amin, aminga ada yang replikasi ujian), so give your best Met belajar, doa duyu, biar cepet terdisolusi, terabsorbsi dan memberikan respon berupa nilai Ahe2 Semangatttt!!!Dra. Siti Sundari, Apt 11 Januari 2007 1.Jelaskan cara pengadaan obat dan perbekalan farmasi lain dimulai dari perencanaan, pemesanan sampai barang tersebut tersedia di apotek. Jawab: Perencanaan: Dalam mengelola sediaan farmasi maupun perbekalan farmasi yang ada di apotek kita harus melakukan perencanaan terlebih dahulu. Ada 4 metode perencanaan dalam pengadaan (pembelian) barang di apotek yaitu: a. Epidemiologi perencanaan didasarkan pada penyebaran penyakit, wabah, atau penyakit yang paling banyak diderita di daaerah itu. Bisa juga kita mencari informasi di puskesmas tentang 10 besar penyakit yang paling sering diderita warga sekitar. b. Konsumsi direncanakan berdasar pengeluaran barang periode sebelumnya, jadi kita harus memantau obat apa yang paling banyak keluar di periode sebelumnya dalam menentukan obat apa yang akan kita beli di periode sekarang ini. Sehingga kita perlu melakukan pngelompokan barang menjadi 2 yaitu fast moving dan slowmoving. c. Kombinasi epidemiologi dan konsumsi direncanakan berdasarkan apa saja yang banyak keluar dan epidemologi saat itu. Misal lagi musim hujan banyak yang terserang flu, jadi kita menyediakan obat flu dalam jumlah besar. d. JIT (Just In Time) Jika sedang butuh, baru memesan atau membeli. Metode ini dipilih terutama untuk obat yang jarang laku, hargnya mahal, dan keluarnya sedikit.Pemesanan: Obat dipesan dari PBF dengan disertai SP (surat pesanan) yang ditandatangani oleh apoteker sehingga ada tanggung jawab penuh terhadap obat yang akan dibeli. By: PST 2004 43. MFK |2 Penerimaan: Pengiriman barang disertai faktur (memuat nama PBF, tanggal, jenis dan jumlah barang), kemudian dicocokkan/pengecekan (ED, keadaan fisik obat, sesuai dengan permintaan jenis dan jumlah obat). Jika sesuai maka faktur ditandatangani Apoteker /AA (nama terang, SK, cap apotek), dan faktur asli akan diperoleh jika sudah melunasi pembayaran obat. Obat yang diperoleh dicatat di buku penerimaan/ED, menyangkut nama PBF yang mengirim barang, harga barang, dan no.batch. No.batch penting karena sewaktu-waktu BPOM bisa menarik obat tertentu dengan no.batch tertentu. Penyimpanan Penyimpanan obat dalam wadah asli (misal box, yang terdapat no.batch, keterangan ED). Jika dipindahkan dari wadah aslinya perlu dicatat kembali nama obat, kapan ED nya, dan no.batch. Penataan perbekalan farmasi 1. Harus ditata secara sistematis agar tidak kesulitan dalam mencari. 2. Bahan baku dipisahkan serbuk, cairan, dan ynag setengah padat, kemudian disusun berdasarkan alfabetis. 3. Obat jadi lebih baik disusun berdasarkan bentuk sediaan lalu masing-masing disusun berdasarkan alfabetis. 4. Almari khusus terutama untuk golongan narkotika dan psikotropika harus dipisah penyimpanannya dan dalam almari khusus. 5. Obat dengan persyaratan suhu dingin simpan di almari es. 6. Obat generik bisa juga dikelompokkan jadi 1 rak tersendiri. 7. Antibiotika boleh dikelompokkan tersendiri. 8. Alat kesehatan boleh dikelompokkan tersendiri.2. Kemampuan apa yang dimiliki oleh APA yang juga sebagai manager di apotek agar apotek dapat berjalan dengan efektif dan efisien? Terangkan! Jawab: a. Planning, dimulai saat akan mendirikan apotek, termasuk calon APA harus melakukan survey lokasi, studi banding, penyusunan budget, kapan modal akan kembali, dsb. b. Organizing, mampu memberikan job description kepada pegawai dan menempatkan orang pada right place dan right time. Mampu mendelegasikan wewenang kepada pegawai. c. Actuating, melakukan program yang telah direncanakan. Mampu menggerakan setiap orang supaya bekerja dengan senang hati bukan dengan keterpaksaan agar kondisi kerja menyenangkan. d. Controlling, melakukan pengawasan/evaluasi terhadap segala kegiatan yang dilakukan di apotek.3. Salah satu pengelolaan sumberdaya di apotek adalah pengelolaan administrasi. Jelaskan pengelolaan tersebut agar memenuhi standar kefarmasian di apotek menurut Kepmenkes no.1027/2004.By: PST 2004 44. MFK |3 Jawab: Pengelolaan administrasi meliputi: 1. Kesekretariatan Surat menyurat - buku agenda mencatat keluar masuknya surat - buku ekspedisi mencatat pengiriman surat dan obat - blanko surat (SP/surat pesanan) - barang cetakan kuitansi, nota, kopi resep, dll Pembuatan/pengiriman laporan - Laporan penjualan harian (laporan ke dalam) penjualan OWA,OTC, resep - Laporan narkotika, psikotropka,statistika resep (laporan keluar) - Laporan tenaga kesehatan 2. Kepegawaian Mencatat: - biodata pegawai nama, tempat tinggal dan tanggal lahir, alamat, pendidikan, tahun lulus, besarnya gaji - absensi pegawai mencatat cuti yang telah diambil 3. Keuangan Buku kas - uang masuk penjualan tunai, kredit - uang keluar pembelian harian tunai, kredit (administrasi pembelian) Pembelian kredit biasanya dilakukan dengan PBF dengan perjanjian tertentu. Tapi untuk apotek yang baru berdiri, 3 bulan pertama pembelian dengan PBF harus tunai. Buku pembelian/buku hutang Biaya operasional - biaya operasional harian fotokopi, pembelian bahan bakar, dll - pengeluaran bulanan rekening listrik, air, telefon, gaji pegawai,dll - pengeluaran tahunan sewa bangunan, pajak,dll 4. Penyimpanan/pergudangan Kartu stock : kartu yang mencatat stock obat atau bahan obat Sebaiknya warna berbeda-beda untuk berbagai jenis obat (missal: merah untuk narkotik, kuning untuk psikotropika, hijau untuk obat bebas) Kartu selling: kartu yang berfungsi untuk melacak berkurang atau bertambahnya barang. Diletakkan di dekat bahan masing-masing, di dalamnya memuat tanggal, nomor resep, sisa obat, dan paraf. Buku bon a mbil barang di gudang Buku ED mencatat tanggal ED setiap obatmencatat tanggal ED setiap obat, obat yang rusak Buku defecta untuk mencatat berang/persediaan obat yang sudah menipis Faktur sebaiknya tiap PBF, mapnya tersendiri Berita acara pemusnahanmisalnya pemusnahan resep, obat yang sudah rusak/ED 4.a. Seorang wajib pajak (WP) dalam tahun 2006 memperoleh onset eh, omzet di apotek sebesar Rp.300.000.000,- WP tersebut berstatus kawin dan mempunyai 1 orang anak. Hitunglah besarnya pajak PPh Ps 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2007By: PST 2004 45. MFK |4 apabila WP tersebut menggunakan Norma Perhitungan (Penghasilan netto atas usaha 20%) Jawab: Omzet = Rp 300.000.000,00 Penghasilan netto (20%) = Rp 60.000.000,00 PTKP (kawin dengan 1 anak) = Rp 15.600.000,00 Penghasilan kena pajak = Rp 44.400.000,00 PTKP: Untuk WP sendiri Rp. 13.200.000,00 Untuk status nikahnya Rp. 1.200.000,00 Untuk status anak satu Rp. 1.200.000,00 + Rp. 15.600.000,00 PPh terhutang : 5% dari Rp. 25.000.000,00 adalah Rp. 1.250.000,00 10% dari Rp 19.400.000,00 adalah Rp. 1.940.000,00 Rp. 3.150.000,00 PPh pasal 25 = 1/12 x Rp. 3.150.000,00 = Rp. 262.500,00 perbulan b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PPh Ps 29? Pembayaran pajak kurang bayar pada akhir tahun. Maksudnya, ada kekurangan pembayaran pajak yang terhutang berdasarkan SPT tahunan, pajak ini harus dibayar lunas paling lambat tanggl 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir.Mr. Satibi Kamis 3 Januari 20081. Apotek X mempunyai aset perbekalan farmasi: obat, alat kesehatan, obat alami, dan kosmetik serta mempunyai tenaga farmasis 2, AA 3 dan tenaga non farmasi 3. Apotek ini telah terdiversifikasi dengan dibukanya mini market serta beberapa praktek dokter. Resep yang diperoleh tiap hari rata-rata 40 lembar dan self medication 50 px. Farmasis mengupayakan adanya sistem pengendalian serta TQM bisa dilaksanakan: a. Sistem pengendalian apa saja yang diperlukan? b. Alat yang diperlukan c. Bagaimana TQM bisa dilaksanakan?Jawab: a. Sistem pengendalian yang diperlukan: - Pengendalian barang : Pengendalian barang regular : cek stock, pengendalian harga, pengendalian barang macet, dan pengendalian barang kadaluarsa By: PST 2004 46. MFK |5 Pengendalian barang khusus : psikotropika dan narkotika Pengendalian uang: Pengendalian uang tunai Pengendalian piutang - Pengendalian SDM b. Alat yang diperlukan : - Sistem informasi Manajemen (SIM): untuk pengendalian barang dan uang - Kartu stock dan form kendali untuk narkotika dan psikotropika c. Langkah- langkah melaksanakan TQM: - Identifikasi masalah/ tentukan perbaikan yang akan dilaksanakan. Contoh : pasien mengeluh waktu tunggu lama - Uraikan proses pelayanan : contoh : pasien periksa ke dokter praktek, pasien mendapat resep, pasien menunggu obat, pasien menerima obat dan konseling - Analisa situasi saat ini : contoh : pada jam praktek dokter jumlah pasien meningkat, dokter sering terlambat datang, delivery time > 25 menit - Tentukan standar yang akan dicapai : contoh : delivery time 10-25 menit, dokter harus datang 10 menit sebelum jam praktek. - Usaha peningkatan pelayanan : contoh : pembenahan karyawan/ loket. Karyawan diberi training agar tau dan hafal letak dan khasiat obat, penyiapan paket-paket obat di luar pelayanan (untuk resep-resep yang sudah ada formula pasti) - Lakukan uji coba : contoh : ukur delivery time ( dengan stop watch) - Buat tools untuk pengawasan - Buat tools untuk format pelaporan - Awasi sampai keadaan ideal tercapai - Buat SOP -2. Jelaskan strategi pengembangan apotek pada level fungsional dan bisnis! a. Strategi fungsional: cara yang dilakukan perusahaan untuk menggunakan sumbersumber pada jenjang fungsional. Strategi fungsional mencakup: - Produksi - Pemasaran - SDM - Keuangan Contoh nyata pengembangan pada jenjang fungsional yaitu, improvement pada outlet, layout apotek, dan perbaikan pelayanan. b. Strategi bisnis: cara yang dilakukan perusahaan untuk bersaing dalam satu industry atau satu pasar tertentu atau cara untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Contoh strategi bisnis adalah strategi generic dari om Porter (bukan Harry Potter loh): - Kepemimpinan biaya menyeluruh (overall low cost): menciptakan posisi biaya rendah di antara pesaing, mengelola keterhubungan seluruh rantai nilai yang ada dan mencurahkan upaya pada pengurangan biaya. Strategi ini dilakukan ketika customer sensitif terhadap harga.Cara untuk menekan biaya dapat dilakukan dengan identifikasi faktor-faktor yang memerlukan biaya besar atau dengan mengurangi biaya operasional. - Diferensiasi : intinya adalah menciptakan distinctiveness, bias dari segi pelayanan maupun produknya. Perusahaan menciptakan produk yang unik dan bernilai menurut pelanggan, memfokuskan pada atribut non harga dimana pelanggan bersedia melanggar pada harga non premium. Strategi ini dilakukan By: PST 2004 47. MFK |6-ketika customer sensitive terhadap kualitas produk. Contoh: ada layanan delivery service, buka 24 jam Fokus : perusahaan memfokuskan pada lini produk yang sempit, kelompok kecil pembeli, atau pasar geografis yang dituju kecil. Contoh : apotek untuk produk kecantikan, nutrisi.3. Seandainya anda bekerja di apotek, buat strategi map apotek dengan pendekatan balanced scorecard (kondisi apotek diasumsikan seperti soal nomor 1)! Jawab: Strategic map: dipandu oleh visi dan misi apotekFinansial :Customer:Meningkatnya TOR, ROI dan Net Profit marginKepuasanLoyaltyProses bisnis Zero defect internal:PIOGrowthDispensing time menurunEfisiensi operasionalKetersediaan obatKompetensi bagusLearning and growth:ProduktivitasMotivasi KerjaOn the job trainingBy: PST 2004 48. MFK |7Dra. Siti Sundari, Apt Kamis, 3 Januari 20081. Di dalam pelayanan obat yang termasuk golongan OWA apa yang harus dilakukan oleh Apt, terangkan dengan contohnya untuk pemberian obat oral kontrasepsi? Jawab: Yang dilakukan apoteker dalam pelayanan OWA: a. pelayanan OWA harus memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam OWA yang bersangkutan (berapa tablet, tube atau botol) b. apoteker harus membuat catatan pasien dan obat yang diserahkan (tanggal, jenis obat, jumlah, nama dan alamat pasien,keluhan) c. apoteker harus memberikan informasi : dosis, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping,dll) Contoh pada obat oral kontrasepsi: a. pemberian pertama kali harus menggunakan resep dokter (melalui dokter dulu) b. pemberian ke-2 sampai ke-5 bisa langsung ke apotek., pemberian ke6 harus ke dokter dulu (menggunakan resep dokter), maksimal 1 bulan 1 strip 2. Jelaskan pengelolaan SDM sesuai dgn standard pelayanan kefarmasian Apotek menurut Kepmenkes No. 1027/2004? Jawab: Pengelolaan SDM sesuai standard pelayanan kefarmasian: Apoteker harus menguasai 4 fungsi managemen: planning, organizing, actuating, controlling. Permenkes 1027, ttg pengelolaan SDM: apotek dikelola oleh apoteker yang professional, yaitu: a. mampu menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik. b. Mampu mengambil keputusan yang tepat c. Mampu berkomunikasi antar profesi terutama profesi kesehatan misal: dokter d. Leadership e. Dapat mengelola SDM scr efektif , harus mampu berencana :berapa pegawai yang dibutuhkan, dll f. Selalu belajar (long-life learner), belajar terus,,,sampe tuaaa,,,, g. Memberi pendidikan dan peluang untuk memberi pengetahuan pada pegawai. Pengelolaan SDM: a. Struktur organisasi harus jelas, garis koordinasi dan pertanggungjawaban harus jelas. b. Job description harus jelas, sesuai dengan bidang, berguna untuk mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenang. Penempatan berdasarkan pengetahuan, bakat, dan keterampilan. By: PST 2004 49. MFK |8 c. Menanamkan sifat disiplin, jujur dan bertanggungjawab d. Human relation, melalui hubungan yang baik, komunikasi, dan kekeluargaan e. Pembinaan untuk peningkatan pengetahuan & keterampilan f. Kesejahteraan, misalnya insentif, reward, n punishment Dalam merekrut pegawai harus memperhatikan personality, attitude, interest, intelegensi.3. a. Penyimpanan obat/bahan obat merupakan factor yang perlu diperhatikan agar tetap terjamin mutunya. Jelaskan cara penyimpaann obat agar memenuhi standard pelayanan kefarmasian di apotek? b. bagaimana cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah ED/rusak di apotek? Jawab: a. cara penyimpanan obat agar memenuhi standar pelayanan kefarmasian di apotek: 1. dalam wadah asli, jika dipindah, maka dicantumkan nama obat, no. batch, dan ED yang jelas. 2. kondisi sesuai, layak, dan menjamin kestabilan obat supaya tidak cepat rusak. Agar tercapai tujuan penyimpanan, yt aman, tidak mudah rusak, dan mudah diawasi dapat dicapai. Gudang obat harus memenuhi persyaratan : 1. ruang tersendiri 2. cukup aman, kuat, dapat dikunci 3. tidak terkena sinar matahari langsung 4. kering, tidak lembab 5. bersih 6. tersedia rak yang cukup 7. dilengkapi alat pemadam kebakaran Untuk penataan perbekalan farmasi, dapat disusun secara sistematis : 1. bahan baku: dipisahkan serbuk, cairan setengah padat, dll berdasarkan alphabet 2. obat jadi: berdasarkan sediaan, alphabet, efek farmakologi, pabrik, dll. b. cara pengelolaan obat gol narkotika dan psikotropika yang sudah rusak/ED di apotek: Barang yang ED/rusak harus disisihkan, kemudian ditukar atau dimusnahkan. Untuk melakiukan pemusnahan: 3. Apoteker harus membuat berita acara yang berisi: - hari dan tanggal pemusnahan - jenis dan jumlah obat yang dimusnahkan - alasan pemusnahan (ED/rusak) - cara pemusnahan, obat tidak boleh dibuang dalam bentuk utuh,karena bisa disalahgunakan atau merusak lingkungan. 4. sebagai saksi untuk pemusnahan obat2 narkotik psikotropik adalah petugas apotek (AA), dan dari pemerintah (Dinkes kab/kota) obat dianggap rusak/ED apabila: diproduksi tanpa memenuhi standard persyaratan By: PST 2004 50. MFK |9 kadaluarsa tidak memenuhi standard persyaratan untuk digunakan di pelayanan kesehatan atau pengembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan tinfdak pidana4. Sebuah apotek milik suatu badan CV Anugerah tahun 2007 mendapatkan laba yang terdapat pada neraca sebesar Rp 30.000.000 a. apabila WP tersebut membayar cicilan pajak Rp 300.000 per bulan pada tahun 2007, pajak apa yang masih harus dibayar dan berapa besarnya? b. hitunglah besarnya pajak PPh Ps 25 yang harus dibayar tiap bulan pada tahun 2008? c. selain pajak tersebut, pajak apa yang masih harus dibayar oleh WP tersebut, terangkan? Jawab: a. pajak yang harus dibayar adalah PPh pasal 23, (ayoo, diinget-inget, nurut pasal 23, untuk apotek yang bentuknya badan dikenai pajak lagi sebesar 15% dari dividen atau keuntungan), dan besarnya adalah 15% dari keuntungan, jadi di kasus ini besarnya = 15% x 30.000.000 = Rp. 4.500.000, Tapi ada juga yang harus diperhatikan ma temen-temenpajak yang dibayar untuk tahun 2007 totalnya 12x300.000 = 3.600.000, berarti total keuntungan tahun 2006 adalah Rp. 36.000.000 soalnya pajak terutangnya kan 10% dari keuntungan. Nah, ternyata keuntungan taun 2006 > tahun 2007. kalau seumpama keuntungan tahun 2007> tahun 2006, maka badan ter