Buku Pintar MGR
description
Transcript of Buku Pintar MGR
-
Master Guide Reinforcement 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .. 1 Kata Pengantar............................................. 2 Kode Etik Master Guide...... 3 Kode Etik Pecinta Alam...... 4 Perencanaan Perjalanan... 5 Peralatan dan Perbekalan Perjalanan... 13 Kesehatan Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat... 20 Mengatasi Henti Nafas dan Henti Jantung..................................... 23 Teknik Membalut dan Evakuasi...... 36 Navigasi Darat..................................... 40 Teknik Peta Kompas.................................... 45 GPS (Global Positioning System)... 49 Ilmu Penaksiran... 51 Survival 57 Shelter dan Bivak 60 Membuat Api....... 63 Pengetahuan Pisau dan Kampak.. 65 Jerat dan Perangkap. 66 Air. 69 Cara Mendapatkan air.. 71 Botani dan Zoologi... 73 Panjat Tebing.... 78 Teknik Pemanjatan... 104 Teknik Turun/Rappeling.. 106 Olah Raga Arus Deras. 107 Teknik Penyeberangan. 118 Search and Rescue.... 123 Komunikasi Lapangan.. 129 Manajemen Bencana.... 132 Tanggap Darurat... 141 Daftar Pustaka.. Lampiran..
146
147
-
Master Guide Reinforcement 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rakhmat-Nya Buku
Pintar Pelatihan Master Guide Reinforcement ini bisa diselesaikan.
Buku Pintar Pelatihan Master Guide Reinforcement ini disusun dari berbagai sumber, baik yang berupa
buku, ataupun pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh sendiri selama mengikuti Master
Guide Reinforcement baik sebagai peserta maupun sebagai panitia sejak tahun 2007.
Adapun tujuan dari diterbitkannya Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini yaitu untuk
mempermudah Siswa Master Guide Reinforcement dan para Master Guide maupun Calon Master
Guide yang membaca Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini memahami isi dari tiap materi yang
diberikan sehingga bisa mengurangi kesalahan penafsiran yang mungkin terjadi.
Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini tidak bisa memberikan pengetahuan yang cukup dan
memadai bagi siswa Master Guide Reinforcement guna berpetualang di alam bebas. Hanya dengan
latihan yang kontinyu buku ini dapat terasa manfaatnya.
Terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada Pdt. K.R Sagala sebagai Direktur Pemuda Advent
UIKB, Pdt Jacky P. Runtu sebagai Direktur Pemuda Avent Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, dan
Kakak-kakak Master Guide mulai dari Situ Pendiri, Situ Perintis, Sahabat Rimba dan Semut Gunung
atas dukungan yang diberikan dalam menyusun Buku Pintar Master Guide Reinforcement ini.
Akhirnya, saya sampaikan kepada para siswa Master Guide Reinforcement, semoga dapat
menyelesaikan dengan baik semua tahapan yang harus dijalani selama mengikuti Master Guide
Reinforcement, dan tetap berpegang teguh pada tujuan anda menjadi seorang Master Guide, yaitu :
Keselamatan dan Pelayanan
Penyusun
MG. Robert F. Damaling
MG-01036-0407
-
Master Guide Reinforcement 3
KODE ETIK MASTER GUIDE
Keselamatan dan Pelayanan
Dengan rahmat Tuhan Serwa sekalian alam, saya akan menggunakan setiap
atribut dan pelatihan yang saya terima sebagai Master Guide yang baik
dan manusiawi.
Menuntun anak muda kepada kehidupan yang Allah kehendaki di Alkitab.
1. Menyediakan kepemimpinan dan bimbingan pada anak muda dimana saya
berada.
2. Meneladani hidup Yesus yang menuntun pada kedamaian dan kegembiraan.
3. Saya akan berusaha meningkatkan pelayanan saya dan pengabdian diri
kepada Tuhan dalam setiap tanggung jawab dimana saya dipanggil untuk
melaksanakannya.
4. Saya akan mencoba bekerja dengan giat untuk menyelamatkan anak muda
dimana saja saya berada.
5. Melayani dengan setia disemua bidang pelayanan yang dipercayakan gereja.
6. Mempergunakan waktu dan tenaga saya untuk memelihara kehidupan anak
muda.
7. Menyelidiki metode metode baru dan bermanfaat bagi anak muda zaman
ini.
8. Membangkitkan semangat anak muda untuk memberikan hidup mereka
untuk pelayanan pemimpin besar mereka
Kiranya Tuhan menolong saya dan memenuhi saya dengan kuasanya
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai Master
Guide hari ini dan selama lamanya Amin.
-
Master Guide Reinforcement 4
KODE ETIK PECINTA ALAM
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar
akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk
yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai
dengan kebutuhannya
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta
menghargai manusia dan kerabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan
Azas Pecinta Alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian
terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air
7. Selesai
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974
-
Master Guide Reinforcement 5
asrat untuk berpetualang di alam terbuka menyebabkan para penggiatnya melakukan
berbagai kegiatan petualangan dan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran
pantai, pengarungan sungai berarus deras, sampai dengan perjalanan .besar. yang sering
disebut ekspedisi. Berbagai tujuan melandasi perjalanan tersebut, mulai perjalanan
eksplorasi, survei, maupun hanya sekedar jalan-jalan. Semua jenis perjalanan tersebut memerlukan
persiapan yang baik, mengingat kondisi alam yang apabila tidak dapat kita atasi dengan baik akan
membawa kita pada keadaan yang membahayakan jiwa.
Namun sebaliknya, jika bermacam rintangan dapat kita atasi, maka akan memberikan semacam
kenikmatan dan kepuasan berpetualang.
Dalam upaya mengatasi kondisi alam yang selalu berubah itu, sebelum melakukan suatu perjalanan
kita wajib melakukan perencanaan yang matang. Bagaimana kira-kira medan yang akan kita hadapi,
bagaimana cuacanya, bagaimana cara mengatasinya, apa yang akan kita makan disana, segalanya harus
dipikirkan masak-masak. Perencanaan perjalanan yang matang akan membantu kita mengatasi segala
macam hambatan yang mungkin timbul.
KEMAMPUAN BAGI PENGGIAT ALAM TERBUKA
Banyak kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan alam terbuka (KAT) yang disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh penggiatnya. Sesungguhnya hal ini dapat dihindari
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkegiatan dialam terbuka sehingga mempunyai
kemampuan yang memadai.
Collin Mortlock, seorang pakar pendidikan alam terbuka mengkategorikan kemampuan yang
diperlukan oleh para penggiat di alam terbuka sbb:
1. Kemampuan Teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi
penggunaan perlengkapan.
2. Kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu,
kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan
lingkungan alam.
3. Kemampuan kemanusiaan, yaitu pengembangan sikap positif kesegala aspek untuk meningkatkan
kemampuan. Hal ini mencakup determinasi, percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisis diri,
kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.
4. Kemampuan pemahaman lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari
lingkungan yang spesifik.
Keempat kemampuan tersebut tidak mudah untuk dikuasai dengan baik. Namun perlu diingat bahwa
penguasaan kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam berkegiatan dialam terbuka.
Konsep keempat kemampuan itu mungkin lebih sederhana kalau kita kaitkan langsung dengan kegiatan
kita mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan di alam terbuka seperti perjalanan pendakian
gunung.
H PERENCANAAN PERJALANAN
-
Master Guide Reinforcement 6
TAHAPAN PERENCANAAN PERJALANAN
Adapun tahap - tahap perencanaan perjalanan adalah sebagai berikut :
1. Pembekalan kemampuan memilih, mengatur, serta menggunakan peralatan, perlengkapan dan
perbekalan selama perjalanan seperti kemampuan teknis menggunakan peta dan kompas,
kemampuan berbivak, membuat api, dsb.
2. Pembekalan kemampuan fisik yang prima. Untuk itu diperlukan latihan fisik yang bisa menjaga
dan meningkatkan kebugaran.
3. Pembekalan mental sehingga siap untuk menghadapi tantangan dan kegiatan berat dialam.
Kekuatan mental ini hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri sendiri.
4. Pembekalan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang akan dihadapi. Mencakup
bagaimana memilih waktu berkegiatan yang tepat disesuaikan dengan kondisi alam dan
lingkungan.
FAKTOR PERENCANAAN PERJALANAN
1. Faktor Alam
Mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan ditempuh, iklim di daerah yang
akan dituju, dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan. Pengantisipasian hal ini adalah dengan
melakukan studi literatur yang baik, analisis peta, pengumpulan informasi dari pemerintah
setempat.
2. Faktor Peserta
Merupakan hal yang berhubungan dengan personil peserta perjalanan, mencakup pemilihan
personil, leader, hierarki, diskripsi kerja dan tanggung jawab masing-masing, serta kemampuan
setiap peserta perjalanan.
3. Faktor Penyelenggaraan
Mencakup faktor teknis, non teknis, serta semi teknis.
Faktor teknis
Berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Beberapa hal yang termasuk didalamnya
yaitu penyiapan kemampuan personil, skenario dan sistem operasi, sistem pendokumentasian, serta
hal yang berkaitan dengan masalah safety.
Faktor non teknis
Daya dukung operasi yang tidak berhubungan dengan tingkat kesulitan medan. Mencakup masalah
administrasi organisasi dan pendukung operasi global.
Faktor semi teknis
Faktor ini hanya terdapat dalam ekspedisi-ekspedisi besar dan kompleks. Berhubungan langsung
dengan tingkat kesulitan medan tapi bersifat non teknis. Misalnya masalah komunikasi, base camp
team, advance-team, take in & out team, rescue team, dsb.
-
Master Guide Reinforcement 7
PERENCANAAN KEGIATAN
Kegiatan akan dapat berjalan dengan baik apabila mulai dari awal suatu kegiatan telah direncanakan
baik yang bersifat teknis maupun non teknis.
Suatu rencana yang baik akan membagi kegiatan tersebut menjadi sejumlah tahapan yang mengacu
pada waktu yang tersedia dan cakupan pekerjaan. Keterlambatan dapat terjadi karena harus menunggu
selesainya tahapan dan ketidak tahuan kapan pekerjaan lain dapat dimulai.
Rencana kegiatan tersebut dapat bervariasi tergantung bentuk kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh : Jadwal Persiapan Dalam Perjalanan Kecil
Gambaran diatas tidak menunjukkan waktu, karena hanya menekankan pada gambaran kerjanya.
Setelah rencana kerja tersebut dibuat baru kemudian dapat dibuat skedul waktu (time skedul) untuk
kegiatan tersebut.
Untuk suatu perjalanan yang telah sering dan tidak terlalu rumit dilakukan, tahapan-tahapan diatas
secara otomatis kita lakukan.
Leave No Trace
Ketrampilan Leave No Trace dirancang untuk hujan tropis di Amerika Latin. Konsep
dasarnya berlaku pada hampir semua daerah tropis lainnya, dan dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengembangkan petunjuk pada lokal Leave No Trace.
Prinsip Leave No Trace ini direkomendasikan sebagai tuntunan untuk
meminimalkan bekas-bekas kehadiran anda di keindahan alam bebas serta daerah yang dilindungi di
hutan hujan tropis.
Leave No Trace Program adalah Pendidikan yang dirancang untuk memperkecil dampak sosial dan
dampak lingkungan itu dalam area ini dan didasarkan pada prinsip sebagai berikut:
Prinsip Leave No Trace
Perencanaan dimuka dan persiapan Berkemah dan berpergian diatas permukaan tanah yang tahan dan awet Berkemaslah luar dalam (tidak hanya barang di ransel anda saja)
-
Master Guide Reinforcement 8
Buanglah kotoran dengan benar Biarkan apa yang ada temukan Minimkan penggunakan dan akibat dari api unggun Latihlah diri untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan perjalanan
Rencana kedepan dan Persiapan
Disainlah perjalanan anda dengan hati-hati agar cocok dengan tujuan dan tingkat pengetahuan outdoor
anda, ini merupakan langkah yang pertama dalam PERSIAPAN. Perjalanan ke hutan tropik yang
dipersiapkan dengan cermat akan lebih selamat, menyenangkan dan baik pada lingkungan.
Pilih tujuan atau maksud yang layak.
Untuk perjalanan backpacking yang lebih advance, bawalah makanan yang cukup, air dan shelter yang
harus cukup untuk diri sendiri. Hindarilah perencanaan perjalanan yang over ambisius atau terlalu sulit,
sehingga anda mempunyai energy untuk lebih pemeliharaan lingkungan alam disekitar anda.
Kenal daerah dan apa yang akan dihadapi.
Tanyakanlah pada penduduk setempat mengenai keadaan medannya, cuaca, peraturan dan kehidupan
liar yang terdapat didaerah yang akan dikunjungi. Informasi ini akan sangat membantu anda dalam
perencanaan rute anda serta juga pakaian, peralatan, air, bahan bakar dan makanan. Petugas PPH atau
jagawana juga merupakan sumber informasi yang bagus tentang kebiasaan penduduk setempat.
Gunakanlah visitor center atau informasi yang tersedia lainnya.
Dapatkan ijin dan ikuti aturan badan yang berwenang
Badan yang mengelola daerah yang dilindungi bekerja keras menyediakan informasi dan melindungi
daerah tersebut. Dengan mengikuti aturan dan anjuran tentang dimana dan bagaimana cara melakukan
perjalanan dan berkemah, maka anda secara tidak langsung telah ikut melindungi flora dan fauna pada
daerah yang dilindungi ini.
Saat mengunjungi alam bebas (daerah yang agak jauh dari peradaban) Praktekan dengan keras tehnik
Leave No Trace. Karena area yang jauh tersebut akan meningkatkan kemampuan anda dalam
berpetualang dengan soliter, perjalanan di daerah ini juga lebih memerlukan usaha dan kemampuan.
Pada perjalanan multi day backpack atau perjalanan di sungai, tempat mendirikan tenda yang tertentu
sangat susah untuk dijumpai dan akan terserah pada anda untuk mendirikan dan merubuhkan areal
camping Leave No trace anda.
Kunjungan dalam group kecil.
Dan jika mungkin, selama musim atau hari-hari dimana tingkat kunjungan sedikit. Group kecil akan
lebih tenang, lebih personal dan akan tidak begitu terlihat pada orang lain dan binatang liar.
Cobalah untuk memperhatikan jumlah group anda dalam perjalanan hiking atau tour alam bebas.
Kenali aturan local mengenai jumlah maksimal dalam satu grup sebelum melakukan perjalanan.
Jika akan mendirikan tenda, pilihlah tempat yang cukup luas untuk menampung keseluruhan grup
-
Master Guide Reinforcement 9
tanpa memperlebar ukuran dari campsites atau membuka areal camp sites baru. Jika cara ini tidak
mungkin, pecahlah kelompok jadi beberapa kelompok dan dirikan tenda ditempat terpisah.
Pilih peralatan dan pakaian yang layak.
Untuk membantu anda untuk tidak meninggalkan jejak (Leave No Trace), bawalah peralatan yang
serba guna dan hanya bawa yang benar-benar kamu butuhkan. Kompor camping yang ringan dan
portable shelter seperti tenda yang free standing, akan memberikan anda fleksibilitas dalam pemilihan
tempat camping yang tidak mudah rusak. Dimanapun anda pergi di alam bebas, skop tangan kecil yang
untuk berkebun akan sangat berguna untuk menggali lobang guna menguburkan kotoran manusia untuk
meminimalkan impact yang terjadi pada lingkungan sekitar.
Bungkus ulang makanan
Jika anda akan menyediakan sendiri makanan untuk perjalanan anda, rencanakan makanan anda
dengan hati-hati untuk mengurangi sampah yang akan anda bawa ke alam bebas. Bungkus ulang
makanan yang dipacking dengan kotak, botol dan kaleng kedalam kantong isi ulang atau kantong
plastik, ini akan mengurangi berat dan tempat.
Stay safe.
Dengan memelihara diri sendiri dan group anda saat perjalanan di alam bebas, anda akan berada pada
posisi melindungi lingkungan. Berhati-hatilah pada perjalanan anda dan kemampuan camping serta
juga kelompok anda, sehingga anda tetap bisa terkontrol. Peliharalah jalan setapak yang anda gunakan
jangan potong kompas (memotong jalan setapak yang telah ada), gunakanlah peta dan kompas.
Bawalah P3K kit dan kenali cara penggunaannya. Tinggalkan copy dari rencana perjalanan anda pada
orang yang anda kenal.
Pack It in, Pack It Out
Pertimbangkanlah kata-kata " Leave No Trace" sebagai tantangan untuk membawa kembali semua
yang anda bawa masuk hutan. Apakah anda melakukan perjalanan dengan kaki, mobil atau kapal,
bungkus semua sampah anda dan buanglah kedalam tong sampah atau tempat pembuangan yang resmi.
Lebih baik lagi jika anda mau untuk mengambil sampah yang anda temukan di sepanjang perjalanan
dan biarkan tanah dan air tetap bersih saat anda menemukannya.
Buang kotoran manusia dengan benar.
Untuk menghindari polusi pada sumber air, penyebaran penyakit, atau pengalaman yang tidak
menyenangkan pada orang lain di belakang kita. Dan jika ditemukan adanya toilet yang tersedia,
gunakanlah fasilitas tersebut.
-
Master Guide Reinforcement 10
Empat petunjuk untuk membuang kotoran manusia:
Hindari mencemarkan sumber air
Hindari kontak dengan serangga dan binatang
Maksimal breakdown
Minimalkan kemungkinan dari dampak social
Catholes
Cara ini adalah cara yang selalu digunakan dalam pembuangan kotoran manusia saat toilet atau kakus
tidak tersedia. Lubang ini harusnya berada jauh dari pada sumber air, jalan setapak, campsites dan
daerah lain yang mungkin akan dilewati oleh aliran air hujan. Sebagai petunjuk umum, gali lobang
dengan jarak 20 meter dari jenis-jenis lokasi diatas. Tempat ini haruslah tersembunyi dari lalu lalang
orang-orang. Lobang ini haruslah berjauhan satu sama lain, jadi carilah dengan cermat lokasi
pembuangan ini selama dalam perjalanan anda.
Untuk penampungan yang cukup terhadap kotoran manusia dalam lubang ini, pilihlah tempat yang
berupa tanah atau humus organic dari pada tempat yang berpasir. Galilah lubang kira-kira dengan
dalam 20cm dan lebar 15 cm. Hati-hati jangan sampai merusak akar pohon sewaktu menggali.
Untuk penutup lubang tutup lagi dengan tanah galiannya dan buatlah tersamar dengan menutupi
atasnya dengan bahan-bahan alami (daun dan ranting yang gugur).
Hindarilah membuang kotoran kedalam sungai atau aliran air. Menutupi kotoran dengan batu juga
bukanlah penyelesaian yang baik. Penanganan yang buruk terhadap lubang kotoran akan menyebabkan
kemungkinan ditemukan oleh pengunjung lain, sebagai tambahan menutup lubang dengan batu akan
menjadikan proses pembusukan dan penghancuran kotoran berjalan lama karena terbatasnya
kelembaban dan panas.
Urine:
Air seni hanya mempunyai sedikit efek pada tumbuhan atau lahan dan sedikit saja ancamannya kepada
kesehatan manusia. Sebagai sedikit perhatian pada pengunjung lain, saat buang air kecil menjauhlah
dari orang lain, jalan setapak, area camp. Menuangkan air diatas air seni akan mengurangi baunya.
Toilet paper
Pergunakan kertas toilet yang non-dyed, non perfume. Toilet paper adalah sampah dan bungkuslah
dengan plastik untuk menghilangkan baunya.
Atau mengubur toilet paper lebih baik ketimbang membiarkannya dipermukaan tanah, tapi tidak
disarankan karena mengubur toilet paper akan butuh waktu lama untuk hancur, bahkan kadang akan
muncul keluar atau di gali dan dirobek-robek oleh binatang.
Minimalkan penggunaan sabun dan sisa makanan pada air buangan
Untuk menghindari tercemarnya sumber air saat mencuci baju atau piring anda. Sabun hendaknya tidak
masuk ke dalam telaga atau sungai kecil, jadi gunakanlah dengan hati-hati dan hanya seperlunya.
-
Master Guide Reinforcement 11
Jika mandi, basahilah badan terlebih dahulu dan kemudian saat memakai sabun dan membilas badan
lakukan jauh dari sumber air (kira-kira 60 meter). Prosedur ini memfilter sabun dari air bilasan sebelum
mencapai sumber air. Mencuci baju juga usahakan menjauh dari sumber air.
BIARKAN APA YANG ANDA JUMPAI
Orang-orang datang ke alam bebas adalah untuk menikmati kondisi alami dan pengalaman di
lingkungan yang menghasilkan kejuatan dan tantangan. Membuat orang-orang merasakan kesendirian
dan menemukan dan membiarkan kehidupan liar, tumbuhan, batu karang, artifak arkeologi dan objek
menarik lainnya tanpa mengganggunya. Istilah popular untuk ini adalah " Take nothing but picture;
leave nothing but footprints."
MINIMALKAN PENGGUNAAN DAN DAMPAK DARI API
Leave No Trace mendorong anda untuk membatasi penggunaan api dan menganjurkan untuk memasak
dengan menggunakan kompor portable dengan jenis bahan bakar apapun. Api yang dibuat dengan
ceroboh akan mengancam bentuk alami dan keseimbangan ekologi dari tempat tersebut karena
pemakaian dari kayu-kayunya, dan menyebabkan kebakaran hutan. Banyak tempat yang dilindungi
melarang untuk membuat api unggun atau mengijinkannya pada tempat tertentu. Pertimbangkanlah
walaupun anda membutuhkan api unggun. Sweater, raincoat dan kompor portable yang ringan akan
mengurangi kebutuhan akan api unggun. Kompor merupakan perlengkapan yang dianjurkan untuk
mengurangi dampak camping karena portablenya, cepat untuk memasak dan tidak meninggalkan
dampak pada camp site.
Jika anda tetap harus memilih membuat api, ada alternative baru pada metode pembuatan api yang
membuat anda bisa tetap mempraktekkan Leave No Trace etika.
Ada lima konsep untuk diingat saat membuat api :
1. Ketahuilah Regulasi dan kondisi cuaca
Hindari membuat api saat berangin atau di daerah yang kering. Selalu ingat bahwa api unggun
untuk beberapa daerah hanya diijinkan pada tempat-tempat tertentu.
2. Pilih lokasi yang tahan lama terhadap api
Carilah permukaan yang benar-benar tahan terhadap panas dan api dari api unggun. Jika ada,
buatlah api pada tempat yang tersedia, dan bersihkan sisanya untuk pengguna berikutnya.
3. Gunakan pohon mati dan pohon rubuh
Api unggun seharusnya dibuat ditempat banyak tersedianya kayu dan berlimpah. Kumpulkan
cabang dan ranting pohon yang berserakan ditanah. Mematahkan ranting dan dahan dari pohon
akan merusak pohon tersebut dan meninggalkan guratan yang akan memberikan dampak negatif
pada pemandangan sekitarnya. Luangkanlah waktu untuk berjalan beberapa menit dari lokasi camp
dan kumpulkanlah kayu diarea yang luas dan jangan sampai membuat suatu area menjadi kosong
dari ranting-ranting dan dahan yang berserakan ditanah ini juga akan berpengaruh terhadap humus
dan permukaan tanah. Gunakan kayu kecil, kayu bakar hendaknya besar diameternya tidak lebih
-
Master Guide Reinforcement 12
dari pergelangan tangan orang dewasa. Kayu dengan ukuran ini bisa dipatahkan menjadi berbagai
ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, dan akan lebih mudah terbakar hingga menjadi abu.
4. Bakarlah api unggun anda hingga sampai menjadi abu
Disaat bekas api unggun mulai dingin untuk disentuh, jika ada arang bisa dihancurkan dengan
tangan (pakai sarung tangan) hinga menjadi abu. Abu ini bisa ditebarkan disekitar permukaan
tambuhan.
5. Gunakan Leave No Trace pembuatan api didaerah yang dilindungi
Jika disuatu daerah tidak mempunyai tempat untuk membuat api unggun yang telah ditentukan, dan
anda tetap untuk memilih membuat api unggun, gunakan satu dari tehnik berikut ini:
Api unggun dipalangi dengan kerikil.
Didekat sungai besar sepanjang pantai, api bisa dibuat dengan menggali pasir. Pastikan area tersebut
akan tergenang disaat sungainya meluap atau pantainya pasang.
Saat arang telah terbakar sampai jadi abu dan padam, pindahkanlah semua abu dan tebarkanlah secara
melebar dan tutuplah lubang bekas api tersebut. Jika dilakukan dengan hati-hati, akan sangat sedikit
sekali abu yang tertinggal setelah dibersihkan, dan ini akan terkikis habis selama sungai meluap.
Api Gundukan Tanah
Api juga bisa dibuat diatas platform atau gundukan tanah, bentuk seperti ini mudah untuk dihilangkan
saat anda selesai memakainya. Pertama cari bahan alami dari tanah, pasir atau kerikil yang telah lama
tertumpuk. Lubang yang diakibatkan oleh pohon tumbang merupakan juga pilihan lain. Pergunakan
pots atau kantong untuk membawa material ini ke tempat api dan untuk membawanya kembali
ketempat semula setelah selesai memakainya.
Buatlah bentuk lingkaran, dan ratakan atasnya, tebalnya kira-kira 15 sampai 20cm dan kira-kira
diameternya 50cm (6inci x 24inchi) dengan tanah, Penempatan trap atau alas dibawah lahan, akan
memudahkan saat pembersihannya. Ketebalan dari gundukan tanah merupakan hal yang kritis, karena
ini untuk membatasi trap dan tanah landasan dibawahnya dari panas api tersebut. Begitu api padam dan
dingin, debu yang tertinggal bisa berserakan, sebagaimana disebutkan diatas dan bahan mineral itu
akan kembali ke sumbernya serta bercampur, ini akan mengurangi tanda-tanda bahwa tempat tersebut
pernah dipakai. Keuntungan dari membuat jenis api seperti ini adalah, bisa membuatnya diatas
berbagai macam permukaan, walaupun diatas permukaan daun yang berjatuhan atau rumput pendek,
tanpa merusak permukaan atau lahan tersebut.
-
Master Guide Reinforcement 13
Selain keterampilan dan pengetahuan tentang hidup di alam bebas yang baik, untuk menjamin
kenyamanan dan keamanan kita dalam melakukan kegiatan di alam bebas diperlukan pula peralatan
dan perbekalan yang baik. Karena tujuan dari setiap perjalanan adalah dapat kembali ke rumah dalam
keadaan sehat walafiat maka kita tidak boleh membiarkan ada peluang sedikitpun bagi bahaya yang
akan timbul.
Bila kita akan menuju suatu tempat, maka kita harus mengetahui dengan baik tentang cara mencapai
tempat tersebut, bagaimana keadaan lingkungan/alam yang akan kita hadapi serta kebiasaan yang
berlaku di daerah tersebut. Pengetahuan tentang kebiasaan penduduk daerah tersebut sangat perlu agar
kita memperoleh penerimaan yang baik dari penduduk setempat. Hal ini akan kita perlukan karena
orang terdekat yang bisa memberikan pertolongan bila kita mendapat kesulitan adalah penduduk
setempat. Informasi tentang hal-hal tersebut dapat kita peroleh dari orang-orang yang pernah
mengunjungi daerah tersebut atau dari literatur-literatur yang ada.
PERALATAN
Peralatan yang baik akan sangat membantu kita dalam melakukan kegiatan alam terbuka dan kita akan
dapat selalu dalam keadaan sehat untuk melakukan aktivitas karena kita melakukan kegiatan dialam
bebas bukan untuk menyiksa diri. Prinsip dalam pemilihan peralatan yang akan kita bawa adalah
sebagai berikut : semua barang yang kita butuhkan ada dalam tas kita dan tidak ada peralatan yang
tidak kita butuhkan dalam tas kita.
Secara umum peralatan dapat kita bagi menjadi :
Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap saat seperti pakaian, peralatan
memasak dan makan/minum, peralatan MCK dan perlengkapan pribadi.
Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan medan perjalanan atau tujuan
perjalanan apakah untuk penelitian, dokumentasi, pemanjatan tebing dan sebagainya.
Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih kepada hal-hal kenyamanan.
PERALATAN DASAR
Yang akan dibahas disini adalah peralatan untuk medan gunung hutan.
SEPATU
Sepatu yang baik mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
Terbuat dari bahan yang kuat (misal : kulit) namun tidak menyakiti kaki
pemakainya
Melindungi kaki sampai mata kaki untuk mencegah bahaya terkilir.
Nyaman dipakai, karena itu pakailah sepatu yang telah dikenal oleh kaki anda/bukan pinjaman
Bentuk sol bawah dapat menggigit ke segala arah agar pemakainya tidak mudah tergelincir
PERALATAN DAN PERBEKALAN
PERJALANAN
-
Master Guide Reinforcement 14
Sepatu lapangan ABRI cukup baik dengan beberapa modifikasi seperti memberi lubang dibagian
sampingnya untuk ventilasi udara dan mengeluarkan air yang terperangkap didalamnya dan diberi
alas tambahan sehingga lebih lunak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangani kaki dan sepatu adalah :
Untuk mencegah lecet, mungkin kita perlu memberi plester pada bagian-bagian kaki yang
bergesekan dengan sepatu.
Jagalah kebersihan kaki dan kaus kaki dengan mengusahakan agar kita selalu memakai kaus kaki
yang kering.
Jangan mengeringkan sepatu pada panas yang ekstrim karena akan mengakibatkan sepatu menjadi
kaku dan kulit sepatu pecahpecah.
Rajin-rajinlah menyemir sepatu agar kulit sepatu anda selalu dalam keadaan lembut sehingga
nyaman dipakai.
Gunakanlah sepatu yang tidak terlalu sempit atau lebih longgar (dengan memperhatikan kaos kaki
yang digunakan).
KAUS KAKI
Kaus kaki berguna untuk melindungi kulit kaki dari gesekan langsung dengan sepatu dan menjaga agar
kaki selalu dalam keadaan hangat. Kaus kaki yang baik akan dapat menjaga kaki kita dapat bernafas.
Kaus kaki yang terbuat dari katun atau wool akan sangat baik untuk memenuhi syarat-syarat di atas.
Ketebalan kaus kaki yang akan kita gunakan tentunya disesuaikan dengan medan yang akan dilalui,
demikian pula panjangnya kaus kaki. Akan sangat berguna bila kita membawa lebih dari satu pasang
kaus kaki karena bila melakukan perjalanan dengan kaus kaki yang basah maka kaki akan mudah lecet.
Untuk lebih nyaman, gunakan dua lapis kaus kaki. Bagian dalam kita gunakan kaus kaki yang terbuat
dari bahan katun yang lembut
dan bagian luarnya kaus kaki yang lebih tebal.
CELANA LAPANGAN
Karena kegiatan berjalan adalah kegiatan utama dalam melakukan perjalanan di
medan gunung hutan maka celana lapangan yang baik harus dapat menjamin bahwa
gerakan yang dilakukan tidak menyiksa diri kita.
Celana lapangan yang baik mempunyai syarat sbb :
Terbuat dari bahan katun yang lembut namun kuat.
Celana yang terbuat dari bahan jeans sangat tidak dianjurkan karena bila basah
akan menjadi sangat berat dan tidak mudah kering. Sedangkan celana yang
terbuat dari katun selain menyerap keringat juga mudah kering.
Desain celana memberikan ruang gerak yang leluasa bagi kaki kita. Hal ini dapat
diperoleh dengan memberi lipatan pada bagian lutut dan ukuran pipa celana yang
tidak terlalu sempit. Bagian pantat celana terdiri dari dua lapis karena bagian ini paling mudah
sobek. Jahitan celana juga harus kuat.
-
Master Guide Reinforcement 15
Celana yang baik mempunyai saku yang cukup. Bila tidak ada sakunya maka tidak akan berguna
namun bila terlalu banyak saku akan sangat mengganggu. Saku celana sebaiknya mempunyai
penutup agar isi di dalamnya tidak mudah keluar.
BAJU LAPANGAN
Prinsip baju lapangan sama dengan celana lapangan yaitu terbuat dari bahan
yang nyaman dipakai, menyerap keringat, mudah kering namun cukup kuat.
Sebaiknya baju lapangan yang digunakan berlengan panjang karena akan
berguna untuk melindungi dari sengatan matahari, duri tanaman, atau
udara dingin. Jumlah pakaian (baju dan celana) yang dibawa dalam perjalanan
disesuaikan dengan medan yang dilalui dan lamanya perjalanan.
Jangan pernah membiarkan diri anda memakai pakaian basah karena hal
ini akan sangat membahayakan. Bawalah pakaian ganti/cadangan yang cukup.
TOPI LAPANGAN
Topi lapangan berguna untuk melindungi kepala dari kemungkinan cedera akibat ranting/duri
tumbuhan, melindungi dari curahan hujan ataupun panas matahari terutama kepala bagian belakang.
Topi yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, biasanya katun, dan akan sangat baik bila diberi
lubang ventilasi udara.
Ada beberapa topi lapangan yang bisa digunakan sesuai medan dan keperluannya. Untuk medan
gunung hutan sebaiknya menggunakan topi rimba. Sedangkan untuk medan padang rumput atau pantai
kita dapat menggunakan topi yang lebih lebar seperti topi cowboy. Bila memakai topi yang terlalu
lebar pada perjalanan gunung hutan hanya akan mengganggu pergerakan.
SARUNG TANGAN
Kegunaan sarung tangan disini adalah untuk melindungi tangan saat menyibak semak duri atau saat
menggunakan golok tebas.
Karena itu sarung tangan sebaiknya terbuat dari kulit yang pas dengan ukuran tangan namun tidak
terlalu kaku agar tidak mengganggu gerakan tangan kita.
IKAT PINGGANG
Kegunaan ikat pinggang selain agar celana tidak melorot juga untuk menaruh benda-benda yang kita
butuhkan dengan cepat seperti pisau pinggang, golok tebas air minum atau peralatan P3K.
Dengan demikian ikat pinggang yang kita gunakan harus terbuat dari bahan yang kuat seperti kulit atau
bahan lain yang kuat. Perhatikan bagian kepala ikat pinggang terutama jahitan antara ikat pinggang
dengan tali ikat pinggang, bagian ini biasanya yang paling rentan terhadap kelapukan.
Tali ikat pinggang yang terlalu kecil atau terlalu besar akan sangat mengganggu.
RANSEL
Ransel berguna untuk membawa segala peralatan yang kita butuhkan, karena itu kita harus
menghindari ransel sebagai beban tambahan. Dengan kata lain kita harus memilih ransel yang kuat
namun ringan.
-
Master Guide Reinforcement 16
Selain itu ransel juga harus terbuat dari bahan water proof. Perhatian lebih sebaiknya diberikan
pada bagian jahitan ransel tersebut apakah kuat atau tidak.
Ada beberapa jenis ransel yaitu ransel dengan rangka dalam dan ransel dengan rangka luar. Ransel
dengan rangka luar lebih cocok untuk medan terbuka seperti padang rumput atau pantai. Untuk
medan gunung hutan, rangka dalam akan lebih cocok karena bila
menggunakan rangka luar akan mengganggu pergerakan bila
menyangkut pada ranting pohon. Rangka ransel ini akan berguna
untuk membagi beban agar merata keseluruh tubuh.
Kapasitas ransel yang dipilih disesuaikan dengan jumlah barang
yang akan dibawa. Kantung- kantung tambahan yang ada pada
ransel lebih bersifat praktis dan selera pribadi masing-masing.
Ransel yang baik adalah yang nyaman dipakai walaupun
membawa beban berat. Kenyamanan ransel dapat diberikan
dengan pemberian bahan yang cukup lunak dan lembut dibagian
yang bersentuhan dengan punggung, sabuk ransel dan tali
penyandang yang dapat diatur.
Carilah kombinasi penyetelan yang paling nyaman untuk anda agar beban yang berat tidak terasa
terlalu berat.
Saat ini dipasaran banyak beredar bermacam-macam jenis dan merek ransel. Jangan terlalu terpaku
dengan harga yang mahal karena belum tentu ransel yang lebih murah lebih buruk dari ransel yang
mahal.
Untuk memilih ransel yang paling sesuai dengan kebutuhan harus teliti memilihnya. Untuk perjalanan-
perjalanan tertentu mungkin kita perlu membawa daypack bila kita melakukan perpindahan-
perpindahan singkat (misal: penelitian, dokumentasi).
PERALATAN NAVIGASI
Peralatan navigasi bisa diibaratkan sebagai mata kita untuk mengetahui lokasi tempat kita berada. Alat
navigasi terdiri dari: kompas,peta, busur derajat/protaktor, pinsil/bolpoin dan sebagainya.
Penjelasan lebih lanjut lihat materi navigasi darat.
PERALATAN MASAK
Peralatan masak terdiri dari :
Kompor lapangan
Bahan bakar
Tempat memasak
Wadah air
Pematik/pembuat api
Sendok garpu
Trangia
-
Master Guide Reinforcement 17
Ada bermacam-macam kompor lapangan yang tersedia dipasaran. Yang paling umum saat ini adalah
kompor parafin dan kompor gas. Sedangkan yang relatif baru adalah kompor dengan bahan bakar
spirtus. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kompor dengan bahan bakar parafin ringkas bentuknya. Namun tidak tahan pada badai angin kencang.
Kompor gas menghasilkan panas yang lebih baik dibanding kompor parafin namun sangat riskan.
Sering terjadi tabung gas meledak karena selang tersumbat.
Kompor dengan bahan bakar spirtus tidak terpengaruh oleh angin dan panas yang dihasilkan lebih baik
dibanding parafin dan gas. Namun bahan bakar yang diperlukan mempunyai volume yang lebih besar
dari parafin
Tempat masak yang biasa digunakan adalah misting yang biasa dipakai oleh kalangan ABRI/ militer.
Ada dua macam bentuk misting yaitu :
kotak
bulat, pilih sesuai selera anda.
Ada bermacam-macam wadah air, yaitu : bool air mineral, vedples, maupun jerigen.
Yang harus diperhatikan adalah, wadah air sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan dan mempunyai
penutup yang rapat.
Pemantik api atau korek api banyak macamnya, ada yang berbentuk batang, dengan bahan bakar gas
ataupun minyak. Kita harus selalu menjaga agar korek api kita dalam keadaan kering. Caranya, untuk
korek api dengan bahan bakar minyak atau gas kita bungkus dengan kantung plastik agar batu
pemantik tidak terkena air. Sedangkan untuk korek api batang, kita dapat memindahkan / menukar
wadah korek dengan tabung film yang kedap air.
LAMPU SENTER
Lampu senter harus disertakan dan baterai cadangan. Gnakan lampu senter dungan kualitas cahaya
yang baik, bentuknya ringkas dan tidak boros. Bila sedang tidak digunakan, untuk mencegah agar
senter tidak menyala secara tidak sengaja, kita dapat mensiasati dengan membalik salah satu baterai
atau memberi isolasi pada salah satu kutub baterai.
Untuk penerangan malam hari dalam waktu yang lama kita dapat menggunakan lilin.
PISAU
Pisau berguna untuk membantu dalam memasak dan membuat api unggun.
Beberapa jenis pisau yang dapat kita bawa adalah :
Golok tebas
Pisau pinggang
Pisau saku multiguna
Pisau harus terbuat dari bahan yang baik seperti baja, ukurannya sesuai dan mempunyai sarung
pelindung. Ada beberapa jenis pisau seperti pisau bowie, pisau lempar, pisau skinner(pengulit) dan
sebagainya. Pisau yang baik biasanya berasal dari swiss.
-
Master Guide Reinforcement 18
PERALATAN TIDUR
Peralatan tidur yang disarankan : Sepasang pakaian tidur Kauskaki tebal Matras Sleeping bag Sarung tangan Kupluk/balaklava Ponco
PELUIT
Peluit yang baik adalah peluit whistle/ pramuka karena bunyinya stabil tidak tergantung kekuatan
meniup.
PERALATAN KHUSUS
Peralatan kusus berkaitan dengan medan dan tujuan perjalanan. Bila akan mengadakan kegiatan
pendakian tebing harus membawa tali static dan dinamic, harnes, dsb. Bila akan mengadakan arung
sungai kita harus membawa peralatan pengarungan. Untuk kegiatan dokumentasi kita harus
menyiapkan peralatan dokumentasi.
PERALATAN TAMBAHAN
Peralatan ini tidak harus dibawa namun untuk kenyamanan ada baiknya disertakan :
Putis, Pembalut betis agar otot-ototnya tetap fit. Gaiter, Melindungi kaki dari pacet, duri, dan mencegah sepatu kemasukan pasir Kelambu, Melindungi dari nyamuk dan lebah Semir sepatu
SURVIVAL KIT
Adalah peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat/kondisi survival.
Isinya antara lain :
Alat menjahit Alat sol Tali sepatu cadangan Korek api Gunting kecil Perlengkapan P3K Alat pancing Alat jerat
MENYUSUN PERLENGKAPAN KE DALAM RANSEL (PACKING)
Kenyamanan dalam membawa beban selain ditentukan oleh struktur ransel yang baik juga dipengaruhi
penyusunan barang saat mengemasnya. Yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban. Ini
tergantung kepada cara kita menumpukkan berat beban pada tubuh sedemikian rupa, sehingga dapat
bekerja secara efisien.
Survival Kits
-
Master Guide Reinforcement 19
Dalam batas-batas tertentu rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. Rangka
ini membuat posisi tubuh lebih nyaman saat menggendong beban. Namun bagaimanapun canggihnya
desain ransel yang anda miliki, akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang-
barang anda dengan baik. Yang perlu diperhatikan antara lain :
Kelompokkan barang-barang sesuai dengan kebutuhan dan bungkus dengan kantong plastik yang
baik terutama pakaian ganti, peralatan navigasi, dsb.
Tempatkan barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan punggung.
Barang-barang yang relative lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) tempatkan dibagian bawah,
barang yang setiap saat diperlukan ditempatkan di atas.
Matras tidur yang dimasukkan kedalam ransel dapat membantu mempertahankan bentuk ransel dan
mempermudah penyusunan barang kedalam ransel, sehingga menjadi padat.
Buatlah checklist dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan
beratnya, agar dapat dengan mudah menyusunnya.
Cara menyusun perlengkapan kedalam ransel (lihat gambar) :
1. Benda terberat dekat punggung, antara bahu dan pinggul.
2. Benda yang agak berat
3. Agak ringan dan tidak terlalu padat.
4. Yang teringan diletakkan dibagian atas dan bawah.
PERBEKALAN
Harus mempunyai kandungan gizi, vitamin, dan kalori sesuai kebutuhan tubuh.
Tidak asing bagi tubuh atau mulut
Mudah memasaknya
Tahan lama
Jenis dan rasa yang variatif
Susunan menu yang baik
-
Master Guide Reinforcement 20
Dalam perjalanan, kesehatan merupakan komponen utama yang harus kita perhatikan
baik secara individu maupun secara kelompok. Kesehatan ini tidak hanya pada saat
perjalanan saja tetapi harus kita nikmati pula setelah perjalanan. Untuk tujuan itu ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perjalanan kita yakni :
1. Persiapan fisik
Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani membutuhkan persiapan yang tak
kalah pentingnya. Fisik yang baik tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tetapi harus dengan
latihan yang teratur dan kontinyu. Dasar yang paling penting bagi pendaki gunung adalah tenaga
aerobik, sebab kegiatannya sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui peredaran darah ke otot-
otot badan. Oleh karena itu harus dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau
bersepeda.
Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih. Otot-otot itu adalah otot bahu,
punggung, pinggang, dan kaki. Hal ini dapat dilatih dengan menggunakan beban seperti
mengangkat barbel dan sejenisnya.
2. Persiapan Mental
Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya dan sudah bawaan lahir, tetapi
pengembangannya dapat dilakukan secara perlahan-lahan dalam waktu yang panjang, yang salah
satunya dengan meningkatkan latihan fisik. Keseimbangan antara faktor fisik dan mental harus
selalu kita usahakan baik dalam perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk alam
bebas kita harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani segala hal. Motivasi yang baik
dapat juga meningkatkan mental. Mendorong motivasi seseorang merupakan hal yang cukup susah,
karena kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan, sifat dan kegemaran orang
tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak
menyinggung perasaan yang menimbulkan antipati dan mematikan motivasi.
3. Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
a. Kebutuhan oksigen
Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses penyediaan energi dalam tubuh
yang diolah dari makanan. Seringkali harus kita lakukan aklimatisasi untuk menyesuaikan
kemampuan tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.
b. Kebutuhan cairan
Dalam kondisi normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dapat hidup 3 hari tanpa
air, tetapi dapat pula mencapai 8 hari dalam suhu 20 sampai 30 derajat.
KESEHATAN PERJALANAN
DAN PENANGANAN GAWAT DARURAT
-
Master Guide Reinforcement 21
c. Makanan
Untuk aktifitas alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang adalah 2500 s/d 3500
kalori per hari. Sumber makanan yang dapat kita peroleh untuk kondisi di atas adalah
karbohidrat, lemak, dan protein; dengan komposisi 75% karbohidrat dan 25% lemak.
d. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena akan berpengaruh langsung
pada kondisi tubuh yang akan dapat menyebabkan kematian pada suhu dingin dan kejang-panas
atau kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih mudah menyesuaikan pada suhu
panas daripada suhu dingin, karena suhu lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang
diperlukan oleh tubuh lebih besar untuk mempertahankan suhu tubuh tetap normal.
POKOK-POKOK P3K
a. Jangan panik bukan berarti lamban dalam bertindak, tetapi tetap tenang sehingga dapat bekerja
secara efektif.
b. Perhatikan pernafasan korban, langkah-langkah yang harus dilakukan :
bebaskan jalan pernafasan
berikan nafas buatan bila korban tidak bernafas
lakukan resusi jantung dan paru-paru jika denyut nadi tidak ada
c. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan jalan tekan kuat-kuat tempat perdarahan dengan kasa dan
sapu tangan lalu ikat. Letakkan bagian yang mengalami pendarahan lebih tinggi dari bagian yang
lain. Bila perlu ikat dengan torniquet.
d. Perhatikan tanda-tanda shock dan patah tulang.
e. Jangan berikan makanan dan minuman pada korban yang tak sadar.
f. Jangan terburu-buru memindahkan korban kecuali bila keadaan korban tidak memungkinkan (
korban kebakaran ).
Obat dan Peralatan
a. Obat-obatan
Obat penghilang rasa sakit dan demam seperti aspirin, paracetamol, dll
Obat sakit perut seperti new diatab, oralit, trisulfa, dll
Obat keracunan seperti Norit
Obat anti alergi seperti CTM
Obat anti malaria seperti pil kina
Obat flu dan batuk
Obat tetes mata
Alkohol
Salep luka bakar
Obat gosok seperti balsam, minyak kayu putih
Krim pelindung kulit seperti Pabanox, Sunscream
Krim anti memar seperti trombophop
Chlor ethyl spray
Obat luka baru seperti Bethadine, dll
-
Master Guide Reinforcement 22
b. Peralatan
Buku petunjuk P3K
Mitella (pembalut segitiga)
Plester
Kasa steril dan kapas
Perban
Gunting, pinset, pisau kecil
Cotton bud, jarum kecil dan peniti
Lampu senter, dll
-
Master Guide Reinforcement 23
Tubuh kita dapat bertahan beberapa minggu tanpa adanya makanan dan beberapa hari
tanpa adanya minum. Namun, tubuh kita tidak dapat bertahan lama jika tanpa oksigen.
Terdapat rumusan yang sudah diketahui internasional untuk urutan pertolongan pada
korban, yaitu ABC (Airway-Breathing-Circulation). Airway ditempatkan pada urutan
pertama karena masalah airway akan mematikan paling cepat. Komponen yang penting
dari sistem pernapasan adalah hidung dan mulut, faring, epiglotis, trakea, laring, bronkus dan paru.
Normalnya, manusia akan berusaha bernapas melalui hidung, dan pada keadaan tertentu akan bernapas
melalui mulut. Udara yang masuk akan mengalami proses penghangatan dan pelembaban. Pada korban
yang tidak sadar, lidah akan terjatuh kebelakang rongga mulut. Hal ini dapat menyebabkan gangguan
pada airway.
A : Airway (Jalan Nafas)
Membuka jalan napas
Lidah merupakan penyebab utama tertutupnya jalan napas pada korban tidak
sadar. Pada korban yang tidak sadar, lidah akan kehilangan kekuatan ototnya
sehingga akan terjatuh kebelakang rongga mulut. Hal ini mengakibatkan
tertutupnya trakea sebagai jalan napas. Pada kasus-kasus tertentu, korban
membutuhkan bantuan pernapasan. Sebelum diberikan bantuan pernapasan,
jalan napas korban harus terbuka. Ada dua manuver yang lazim digunakan
untuk membuka jalan napas, yaitu head tilt / Chin lift dan jaw trust.
Head tilt / Chin lift
Tehnik ini hanya dapat digunakan pada korban tanpa cedera kepala, leher, dan tulang belakang. Tahap-
tahap untuk melakukan tehnik ini adalah :
1. Letakkan tangan pada dahi korban (gunakan tangan yang paling dekat dengan dahi korban).
2. Pelan-pelan tengadahkan kepala pasien dengan mendorong dahi kearah belakang.
3. Letakkan ujung-ujung jari tangan yang satunya pada bagian tulang dari dagu korban. Jika korban anak-anak, gunakan
hanya jari telunjuk dan diletakkan dibawah dagu.
4. Angkat dagu bersamaan dengan menengadahkan kepala. Jangan sampai mulut korban tertutup. Jika korban anak-anak,
jangan terlalu menengadahkan kepala.
5. Pertahankan posisi ini.
MENGATASI HENTI NAFAS DAN
HENTI JANTUNG
-
Master Guide Reinforcement 24
Jaw trust
Tehnik ini dapat digunakan selain tehnik diatas. Walaupun tehnik ini menguras tenaga, namun
merupakan yang paling sesuai untuk korban dengan cedera tulang belakang. Tahap-tahap untuk
melakukan tehnik ini adalah :
1. Berlutut diatas kepala korban. Letakkan siku pada lantai di kedua sisi kepala korban. Letakkan tangan di kedua sisi kepala korban.
2. Cengkeram rahang bawah korban pada kedua sisinya. Jika korban anak-anak, gunakan dua atau tiga jari dan letakkan pada sudut rahang.
3. Gunakan gerakan mengangkat untuk mendorong rahang bawah korban keatas. Hal ini menarik lidah menjauhi tenggorokan.
4. Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka. Jika perlu, tarik bibir bagian bawah dengan kedua ibu jari.
Penilaian jalan napas
Patensi (tetap mempertahankan) jalan napas sangat diperlukan untuk pernapasan yang adekuat. Jika
korban sadar dan dapat berbicara dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa jalan napasnya paten
(tidak ada sumbatan). Jika korban mengalami penurunan kesadaran, maka perlu diperhatikan lebih
lanjut mengenai patensi jalan napasnya. Biasanya korban dengan penurunan kesadaran terdapat darah,
muntahan, atau air liur yang berlebihan pada jalan napasnya. Apabila jalan nafas sudah baik dan yakin
tidak ada sumbatan maka diteruskan ke prosedur selanjutnya yaitu breathing (pernapasan).
B : Breathing (Pernapasan)
Defenisi Bernapas adalah usaha seseorang secara tidak sadar/otomatis untuk melakukan pernafasan. Tindakan
ini merupakan salah satu dari prosedur resusitasi jantung paru (RJP).
Untuk menilai seseorang bernafas secara normal dapat dilihat dari berapa kali seseorang bernapas
dalam satu menit, secara umum :
Frekuensi/jumlah pernapasan 12-20x/ menit (dewasa), anak (20-30x/ menit), bayi (30-40x/ menit)
Dada sampai mengembang
Pernapasan dikatakan tidak baik/tidak normal jika terdapat keadaan berikut ini:
Ada tanda-tanda sesak napas : peningkatan frekuensi napas dalam satu menit
Ada napas cuping hidung (cuping hidung ikut bergerak saat bernafas)
Ada penggunaan otot-otot bantu pernapasan (otot sela iga, otot leher, otot perut)
Warna kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari tangan
Tidak ada gerakan dada
Tidak ada suara napas
Tidak dirasakan hembusan napas
Pasien tidak sadar dan tidak bernapas
Tindakan-tindakan ini dapat dilakukan bila pernapasan seseorang terganggu:
Cek pernapasan dengan melihat dada pasien dan mendekatkan pipi dan telinga ke hidung dan mulut
korban dengan mata memandang ke arah dada korban (max 10 detik)
-
Master Guide Reinforcement 25
Bila korban masih bernapas namun tidak sadar maka posisikan korban ke posisi mantap (posisikan
tubuh korban miring ke arah kiri) dan pastikan jalan napas tetap terbuka; segera minta bantuan dan
pastikan secara berkala (tiap 2 menit) di cek pernapasannya apakah korban masih bernapas atau
tidak.
Gambar : Posisi mantap
Jika korban bernapas tidak efektif (bernapas satu-satu, ngap-ngap, atau tidak bernapas) :
Aktifkan sistem gawat darurat (bila ada orang lain minta orang lain untuk mencari/menghubungi gawat darurat)
Buka jalan napas dengan menengadahkan kepala korban dan menopang dagu korban (head tilt dan chin lift)
Gambar : Buka jalan nafas; mendengar, melihat dan merasakan
hembusan nafas
Pastikan tidak ada sumbatan dalam mulut korban; bila ada sumbatan dapat dibersihkan dengan sapuan jari-balut dua jari anda dengan kain dan usap dari sudut bibir sapu ke dalam dan ke arah
luar
Berikan napas buatan dengan menarik napas biasa lalu tempelkan bibir anda ke bibir korban dengan perantaraan alat pelindung diri (face mask, face shield) lalu hembuskan perlahan >1
detik sambil jari tangan anda menutup hidung korban dan mata anda melihat ke arah dada
korban untuk menilai pernapasan buatan yang anda berikan efektif atau tidak (dengan naiknya
dada korban maka pernapasan buatan dikatakan efektif)
Berikan nafas buatan 2x lalu periksa denyut nadi korban (menggunakan jari telunjuk dan jari tengah raba bagian tengah jakun, lalu geser ke arah samping hingga teraba lekukan di pinggir
jakun tersebut) didaerah leher seperti pada gambar; bila tidak ada denyut maka masuk ke
langkah CPR.
-
Master Guide Reinforcement 26
Gambar : Periksa denyut pembuluh darah arteri karotis
Bila ada denyut nadi maka berikan napas buatan dengan frekuensi 12x/menit/1 tiap 5 detik sampai korban sadar dan bernapas kembali atau tenaga paramedis datang; dan selalu periksa
denyut nadi korban apakah masih ada atau tidak setiap 2 menit
C : Circulation (Sirkulasi)
Defenisi
Sistem sirkulasi atau pompa darah pada tubuh manusia dilakukan oleh jantung. Jantung berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh. Pada keadaan henti jantung dimana jantung berhenti berdenyut dan
berhenti memompakan darah ke seluruh tubuh, maka organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen.
Organ yang paling rentan untuk terjadi kerusakan akibat kekurangan oksigen adalah otak. Hal ini
disebabkan karena sel-sel otak mengkonsumsi energi yang berasal dari oksigen saja. Tanpa oksigen,
proses hidup sel otak akan terganggu. Dalam waktu 4-6 menit tanpa oksigen, sel-sel otak akan mulai
mengalami kerusakan. Setelah 8-10 menit sel otak akan rusak permanen.
Tindakan resusitasi jantung paru diharapkan dapat membantu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh walaupun tidak seoptimal kerja jantung. Untuk membantu sirkulasi dapat dilakukan
kompresi jantung atau kompresi dada.
Tanda-tanda henti jantung
Pada korban yang dicurigai terjadi henti jantung harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dilakukan
kompresi jantung. Korban yang mengalami henti jantung sudah pasti dalam keadaan tidak sadarkan
diri. Periksa segera jalan nafas dan apakah ada usaha bernafas (Breathing). Setelah itu kita periksa
denyut jantung dengan meraba denyut arteri karotis. Dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
raba bagian tengah jakun, lalu geser ke arah samping hingga teraba lekukan di pinggir jakun tersebut.
Rasakan denyut hingga 10 detik. Bila tidak dirasakan sama sekali denyut jantung lakukan kompresi
dada.
Langkah-langkah kompresi jantung :
1. Letakkan korban di tempat yang datar dan keras 2. Bebaskan dada korban dari baju yang dikenakan korban 3. Perlu diingat sebelum melakukan kompresi dada jalan nafas harus dipastikan tetap bebas 4. Letakkan punggung telapak tangan kanan atau tangan yang dominan tepat di tengah-tengah tulang
dada diantara kedua puting susu.
5. Letakkan tangan yang satu lagi diatas tangan yang dominan tadi.
-
Master Guide Reinforcement 27
6. Pastikan kedua tangan dapat saling terkait dengan stabil 7. Arahkan bahu agar tepat berada diatas kedua telapak tangan tersebut hingga lengan menjadi lurus 8. Dengan menggunakan bantuan berat badan, lakukan penekanan ke dada korban hingga kedalaman
4-5 cm.
9. Lakukan kompresi ini sebanyak 30 kali kemudian diselingi dengan nafas buatan sebanyak 2 kali. Ini merupakan satu siklus.
10. Setelah lima siklus, dapat diperiksa kembali apakah sudah ada denyut jantung. Bila belum ada, ulangi kembali siklus.
Bila dilakkan dengan benar, kompresi dada luar dapat menghasilkan tekanan sistolik lebih dari 100
mmHg, dan tekanan rata - rata 40 mmHg pada arteri karotis.
GANGGUAN UMUM
Adalah terganggunya fungsi seluruh tubuh akibat suatu kecelakaan.
Macam gangguan umum :
1. Lena
Penyebab berkurangnya peredaran darah ke otak yang disebabkan oleh emosi yang hebat, rasa
nyeri, keadaan lemah setelah sakit, terlampau banyak mengeluarkan tenaga dalam kondisi perut
kosong, gejala yang timbul pada korban seperti : Pusing, telinga berdenging, mual, mata
berkunang-kunang, keluar keringat dingin, dan denyut nadi lemah.
Pertolongan :
Tidurkan telentang korban dan kepala agak rendah, longgarkan pakaian dan usahakan korban
menghirup udara segar. Kemudian beri selimut agar badan segar kembali. Setelah korban sadar dan
dapat minum beri air hangat.
-
Master Guide Reinforcement 28
2. Shock
Disebabkan karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat kurang dan
merupakan kelanjutan dari lena. Gejala yang timbul pada korban :
Seperti gejala pada lena, yang banyak disebabkan oleh pendarahan (ke luar maupun ke dalam) dan
luka bakar yang cukup luas sehingga korban pingsan.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat yang segar udaranya dengan kepala lebih rendah dari kaki (kecuali jika
ada luka di kepala), tenangkan korban dan hentikan pendarahan yang terjadi dan secepatnya dibawa
ke Rumah sakit.
3. Pingsan
Kondisi dimana fungsi otak terganggu sedemikian rupa sehingga korban tidak sadarkan diri.
Gejala yang timbul :
Tidak menyahut jika dipanggil, tidak bereaksi saat diberi rangsangan, biasanya korban terbaring
tidak bergerak tetapi pernapasan dan denyut nadi ada.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat teduh dan segar, miringkan kepala korban supaya korban muntah,
longgarkan pakaiannya dan selimuti agar tidak kedinginan, dan scepatnya bawa korban ke RS
untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
4. Mati Suri
Adalah keadaan lanjut dari pingsan dimana pernapasan tidak nampak, denyut nadi hilang, biji mata
melebar dan tidak bereaksi terhadap penyinaran, muka pucat agak kebiruan.
Pertolongan :
Baringkan korban telentang, dan longgarkan pakaian korban; hilangkan segala barang yang dapat
menyumbat pernapasan kemudian lakukan pernapasan buatan atau kalau perlu pijat jantung. Segera
hubungi dokter untuk penanggulangan lebih lanjut.
5. Penyakit pegunungan
Sering disebut Mountain Sickness yang diakibatkan makin berkurangnya kadar oksigen pada
daerah yang tinggi yang akan mempengaruhi aktivitas pendaki karena kekurangan suplai oksigen
atau hipoksia.
Gejala :
Korban pusing, letih, rasa kantuk yang hebat, mual, pucat, sesak napas, kemudian tubuh menjadi
panas, perasaan gelisah, telinga berdenging, dan sukar tidur.
Pertolongan :
Beri istirahat yang cukup sehari atau dua hari, bila tidak ada perubahan bawa korban ke tempat
yang lebih rendah.
6. Gangguan setempat
Adalah kecelakaan yang terasa sakit pada bagian tubuh yang terkena
Macam gangguan setempat :
a. Luka
Macam-macam luka :
Luka iris
Luka tusuk
-
Master Guide Reinforcement 29
Luka memar
Luka robek
Pertolongan yang harus diberikan dengan menghentikan perdarahan mencegah infeksi dan
kerusakan lebih lanjut dengan cara-cara yang mudah dan cepat.
b. Luka gigitan ular
Untuk jenis ulat Colubridae (ular belang, sendok/kobra), tanda-tanda gigitannya tidak begitu
jelas tetapi langsung mempengaruhi susunan saraf. Biasanya disertai sesak napas dan luka
gigitan tidak terasa tetapi sangat mematikan.
Untuk jenis ular Viperidae (ular puspa, ular tanah), tanda-tandanya gigitannya akan
menimbulkan bercak darah diseluruh tubuh disertai batuk dan kencing darah karena
mempengaruhi sistem peredaran darah. Luka gigitannnya terasa nyeri dan bengkak.
Berdasarkan tipe gigi bisa, ular dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu :
Aglypha : tidak mempunyai gigi bisa, seperti sanca
Phistoglypha : mempunyai gigi bisa dibelakang, misalnya ular cincin emas
Proteroglypha : mempunyai gigi bisa didepan yang efektif untuk menyalurkan bisa
Solenoglipha : mempunyai gigi bisa di depan dan dapat dilipat.
Macam-macam bisa :
Neurotoksin : menyerang saraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi jaringan syaraf.
Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jeringan otak.
Hemotoksin : menyerang darah dan sistem peredarannya, menguraikan protein,
menyebabkan sel darah rusak.
Kardiotoksin : menyerang otot jantung
Miktotoksin : menyerang cairan tubuh
Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal
yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan
berbisa rendah. Beberapa ciri dibawah adalah petunjuk
umum yang bisa digunakan, meskipun belum secara
tepat menunjukkan tingkatan bisa ular.
a. Ular berbisa rendah Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
Beraktifitas pada siang hari
Membunuh mangsanya dengan membelit
Bentuk kepalanya bulat telur (oval)
Tidak memiliki taring bisa
Gigitannya tidak mematikan
Setelah menggigit langsung lari
b. Ular berbisa tinggi
Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
Efek gigitan Trimeresurus setelah 10 hari
-
Master Guide Reinforcement 30
Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna
Memiliki taring bisa, racun mematikan
Kanibal
Setelah menggigit, masih tinggal ditempat
c. Pengecualian
Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan
- Berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam,
contohnya :
Ular King Kobra - Ophiophagus hannah , kepala oval, agresif, siang dan malam
Ular Kobra Naja naja sputratix, berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang
Ular weling - Bungarus candidus, kepala oval, berbisa tinggi
Ular welang - Bungarus fasciatus, kepala oval, gerakan tenang, berbisa tinggi
Ular picung/pudak seruni - berbisa tinggi, kepala oval tapi gerakannya gesit, keluar
siang hari.
Semua jenis ular laut, berbisa, gerakan lamban di pasir/pantai
Semua jenis ular phyton dan ular boa, tidak berbisa, cari makan malam hari.
Pertolongan :
Segera lakukan tahapan penanganan sbb :
Satu JANGAN PANIK !
Dua Amankan posisi penolong dan korban. Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu lagi, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.
Tiga Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastic diatas luka gigitan untuk menghentikan dan
memperlambat laju bisa menuju ke jantung.
Empat Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan
mempercepat detak jantung
Lima Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !) Jika dapat mengenali ular,
sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisanya terhadap manusia.
Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! dan yang utama :
- Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi - Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka banyak berarti tidak berbisa. - Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan
selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis.
-
Master Guide Reinforcement 31
Enam Lakukan tindakan pertolongan pertama
Penanganan gigitan ular tidak berbisa.
Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.
- Lepaskan pembalut elastic
- Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)
- Beri obat antiseptik.
- Jika perlu, tutup luka dengan kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering. Ingat! Ular
tidak perlu dibunuh.
Penanganan gigitan ular berbisa menengah
Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika
kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas dingin sekitar 2 s.d. 7 hari.
- Lepaskan pembalut
- Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
- Beri antiseptic
- Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
- Usahakan korban beristirahat sebentar
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi.
- Beri vitamin tambahan
Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............
Bila tergigit ular jenis raksasa, ular python
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.
- Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik
dalam posisi berbaring.
- Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau
dapat pula dengan teknik torniquet.
- Istirahatkan dan tenangkan korban
- Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar
tidak terbuka lagi.
- Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
- Beri vitamin tambahan
- Ingat.. ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak
darah.
- Saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut
harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.
Bila tergigit ular yang berbisa tinggi
Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular. Efek gigitan pada
umumnya :
-
Master Guide Reinforcement 32
- Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
- Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
- Mulut terasa kering
- Pusing, mata berkunang kunang
- Demam, menggigil
- Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal,
akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.
Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:
- Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
- Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
- Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau
tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat
taring. INGAT ! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.
- Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru. korban akan
terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati hati tetapi tetap berlanjut.
Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat
khusus snake bite, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik
menggunakan tali senar, dll....
- Tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui
mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi
mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.
- Proses itu dilakukan berulang ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih
keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.
- Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut
atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom
yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang
menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)
- Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.
- Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka
cepat kering.
INGAT !
Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti diatas. Jika yang diserang hanya syaraf,
maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular
welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena
spesifikasi racunnya berbeda.
Tujuh
- Jangan beri minuman beralkohol
- Korban tetap berusaha untuk sadar
- Berikan semua jenis makanan dan minuman yang bergizi
- Jangan bergerak berlebihan, istirahat yang cukup
- Jika perlu, segera evakuasi ke rumah sakit
c. Sengatan Binatang
Pertolongan :
-
Master Guide Reinforcement 33
Ambil sengat yang tertinggal, cuci bekas sengatan dengan air garam kemudian air hangat
beberapa kali. Untuk ubur-ubur dengan alkohol, amoniak atau dengan aseton. Oleskan obat
gosok untuk mengurangi rasa sakit.
d. Patah Tulang
Macam patah tulang : terbuka (tulang menonjol keluar dan berhubungan langsung dengan udara
luar) dan tertutup.
Tanda-tanda patah tulang : sakit pada bagian yang patah bila tersentuh atau digerakkan, tidak
bisa digerakkan, sekitar luka bengkak dan kebiruan atau tulang mencuat keluar.
Pertolongan :
Pada luka tertutup tidak perlu membuka pakaian yang menutupi seperti pada patah tulang
terbuka. Bila terjadi perdarahan lakukan perawatan, lakukan pembidaian yang ditentukan, dan
segera bawa ke RS.
Syarat pembidaian :
Panjang bidai cukup untuk luka
Bidai harus pipih, lembut, dan empuk
Ikatan cukup jumlahnya dan tidak terlalu ketat atau longgar
Ikatan dilakukan pada atas dan bawah luka
e. Pendarahan
Cara menghentikan pendarahan :
Tekan ditempat pendarahan dengan setumpuk kasa steril atau kain bersih dilipat tebal, tutup
daerah luka dan tekan, segera bawa ke RS. Selama itu angkat bagian yang terluka lebih
tinggi dari letak jantung.
Tekan pada tempat-tempat tertentu, seperti pangkal pembuluh nadi yang terluka.
Tekan dengan tourniquet
Torniquet adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah dibawahnya terhenti.
Caranya :
Buat ikatan pada anggota tubuh yang cidera
Selipkan batang kayu dibawah ikatan tersebut
Kencangkan dengan memutar kayu tersebut
Agar kedudukan kayu tidak berubah, ikat ujung satunya
Torniquet hanya dilakukan pada luka pendarahan hebat, kendurkan selama 30 detik tiap 10
menit.
f. Terkilir
Disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi dengan arah yang salah
sehingga jaringan pengikat antara tulang rusak dan menimbulkan pendarahan yang
menggumpal dibawah kulit, menyebabkan pembengkakan.
Pertolongan :
Kompres bagian yang terluka dengan es selama 30 menit dan balut dengan pembalut elastis
atau mitella.
g. Keracunan
1) Racun yang ditelan
-
Master Guide Reinforcement 34
Makanan. Tindakan utama adalah dengan mengusahakan makanan yang ditelan keluar
dengan menekan langit-langit tenggorokannya dengan jari. Kemudian beri norit atau
arang yang telah ditumbuk dan dilarutkan ke air.
Alkohol. Usahakan agar muntah dan bilas lambung dengan soda kue (1 sendok teh
dalam segelas air) tiap jam. Dapat pula diberikan kopi pekat.
Obat. Usahakan korban muntah dan beri kopi pekat. Bilas lambung dengan usu atau
soda kue, rangsang supaya korban muntah. Bila racun termakan lebih dari 3 jam
pembilasan lambung tidak boleh dilakukan apabila racunnya bersifat korosif seperti
korosif sepert asam, basa keras, bensin dan minyak tanah.
2) Racun yang terisap
Pertolongannya : singkirkan korban dari tempat keracunan ke tempat berudara segar dan
berikan pernapasan buatan.
3) Racun melalui kulit
Pertolongannya : lepas pakaian yang terkena racun dan bilas kulit dengan air mengalir.
-
Master Guide Reinforcement 35
1. Teknik Membalut
a. Membalut dengan mitella
Mitella terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang 90 cm.
Cara-cara membalut dengan mitella lihat gambar :
TEKNIK MEMBALUT DAN EVAKUASI
-
Master Guide Reinforcement 36
b. Membalut dengan Pembalut Pita
Cara-cara membalut dengan Pembalut Pita lihat gambar :
-
Master Guide Reinforcement 37
-
Master Guide Reinforcement 38
2. Teknik Evakuasi
a. Mengusung untuk jarak dekat
Apabila korban tidak menunjukkan tanda-tanda patah tulang
leher, tulang belakang, tulang tengkorak, dan gegar otak; maka
korban dapat ditarik.
b. Melalui lorong sempit
Apabila korban pingsan dan harus kita bawa keluar dari
terowong atau lorong, ikat tangan korban dan gantungkan pada
leher penolong, penolong merangkak.
c. Dengan selimut
Digunakan untuk mengusung korban yang pingsan sebagai ganti
tandu.
-
Master Guide Reinforcement 39
d. Korban yang sadar tetapi tidak bisa jalan sendiri dapat kita usung.
e. Mengusung korban yang tidak mampu berjalan.
Cara mengusung korban yang tidak mampu berjalan sendiri dan lemas.
Meskipin sadar, korban hanya mampu menggantungkan tangannya secara
pasif di leher penolong.
f. Mengusung korban yang membutuhkan sedikit bantuan.
Cara mengusung korban yang sadar, mampu berjalan dan hanya
memerlukan bantuan.
-
Master Guide Reinforcement 40
Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun
pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh
penggemar kegiatan alam terbuka karena akan memudahkan perjalanan kita ke daerah
yang khususnya belum kita kenal sama sekali. Disamping itu, keahlian ini sangat
berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan, tersesat atau bencana alam. Untuk itu dibutuhkan
pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya
PETA DARAT
Hakekat Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang
datar dalam ukuran diperkecil yang kebenaranya dapat
dipertanggung jawabkan secara visual atau matematis
yang menyajikan informasi tentang bumi.
Macam Peta
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan
berdasarkan skala/kedar tujuan penggunaan cakupan
daerah proyeksi gambar tanda dan simbol peta
kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses
terjadinya dan isi/ informasinya.
Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu
peta terdapat 2 jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
Peta topografi
Peta tematik
Peta topografi inilah yang kita gunakan dalam kegiatan navigasi darat
.
PETA TOPOGRAFI
UMUM
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar
yang berasal dari bahasa Yunani kuno.
Jadi peta topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak dari semua
benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi.
Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti Sungai danau), tumbuhan (hutan,
semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa di sebut peta
umum karena isinya yang lebih lengkap.
NAVIGASI DARAT
-
Master Guide Reinforcement 41
Berdasar warnanya, tanda peta mempunyai arti sebagai berikut :
Hitam berarti benda-benda buatan manusia
Biru berarti medan yang berhubungan dengan air
Merah berarti benda buatan manusia yang dibuat dari bahan batu
Coklat berarti begian bentuk medan (ketinggian)
Hijau berarti perumahan, tumbuhan, perkampungan, dan sebagainya.
Menurut bentuknya tanda peta terdiri atas:
Titik, yang menyatakan lokasi atau tempat seperti letak kota, letak titik ketinggian.
Garis, yang menyatakan bentuk-bentuk yang berwujud garis, seperti garis pantai, batas hutan, jalan,
dan lain-lain.
Gambar , yang menyatkan bentuk garis berpola yang menyatakan tumbuhan misal.
Luas, yang menyatakan begian medan atau benda medan yang berbentuk daerah.
Huruf, yang bisa berupa singkatan huruf depan
Keterangan tepi peta
Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah satu nama Geografi atau tempat yeng
terbesar/terkenal dari daerah pada peta tersebut.
Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil dari nama daerah tingkat I
(tergantung pada versi peta)
Nomor helai peta pada margin atas kanan.
Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan letak peta tersebut dari peta
keseluruhan
Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan pembagian daerah dari propinsi
hingga kecamatan.
Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta, utara megnetis, serta utara
sebenarnya.
Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan keterangan/penjeklasan arti simbol yang
ada.
ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta dengan cara
memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta yang juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda
peta juga terdapat penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya serta utara magnetis
Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis bujur/meridian.
Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang ditunjukan oleh jarum kompas
Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta yang juga
disebut Utara Peta.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari tahun ke tahun yang menyebabkan
terjadinya variasi magnetis. Untuk tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah
-
Master Guide Reinforcement 42
utara) dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi, kondisi
diatas harus ikut kita perhitungkan juga
Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara peta, yang terjadi karena
perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkan
pada peta, atau sudut antara US dan UP.
Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara megnetis. IM kebarat
apabila ujung jarum kompas ada di sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum
kompas ada di sebelah timur US
Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis
Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara megnetis dari waktu ke waktu.
Pergeseran positif menunjukan pergeseran kearah timur sedang negatif berarti pergeseran kearah
barat.
SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak mendatar di medan. Terdapat 2
jenis skala pada peta, yakni skala angka dan skala garis. Untuk skala angka, perbandinagan langsung
ditunjukan dalam satuan yang sama (cm) sedang pada skala garis terdapat beberapa ruas garis yang
masing-masing menunjukan jarak tertentu (km).
Kontur
Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama. Sifat
dari kontur adalah :
Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan
dalam satuan meter.
Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali pada kawah/depresi
Antar kontur tidak akan saling berpotongan
Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa terdapat sungai
Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan.
Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2
buah kontur berurut.
Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin terjal/curam.
Mengenal Tanda Medan
Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukanbentukan alam yang cukup mencolok dan
mudah dikenali dapat kita pergunakan juga sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita ketahui dan
kita cocokan pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.
Tanda Medan yang cukup mudah untuh di amati dapat berupa :
Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup ekstrim,
Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf U menjorok menjauhi puncak
Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V menjorok mendekati puncak.
Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
-
Master Guide Reinforcement 43
Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan
Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah kita kenali.
Masih banyak tanda medan yang dapat kita kenali dan kita cocokan dengan keadaan di alamnya. Jam
terbang akan sangat menambah pengetahuan tentang tanda medan ini.
Selain peta, peralatan Navigasi darat lainya antara lain :
KOMPAS
Adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara
maknetis bumi yang di sebabkan oleh sifat
kemagnetisannya karena sifat ini maka
jauhkan kompas terutama pada saat
mempergunakannya dari pengaruh benda-
benda yang terbuat dari baja atau besi,
karena akan menyebabkan penunjuk yang
salah pada jarumnya
Bagian-bagian Kompas
Secara garis besar, kompas terdiri dari :
Badan, tempat komponen lain berada
dan terlindungi
Jarum, yang selalu menunjukan arah
utara magnetis bumi
Skala penunjuk, Menunjukan
Pembagian derajat/mil sebagai sistem
satuan arah mata angin.
Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam perjalanan secara garis
besarnya dapat kita bedakan sebagai berikut :
Kompas orienteering untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi yang kurang baik. Sering
disebut sebagai kompas Silva (nama merk)
Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya, tetapi akurasinya sangat
tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas
Prismatik, kompas Optik
-
Master Guide Reinforcement 44
kompas orienteering
Cara Pemakain Kompas
Dalam pemakaiannya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah garis utara megnetis bumi.
Hindarkan benda-benda yang terbuat dari besi/baja agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan
jarum kompas.
Busur derajat atau Protaktor
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita gunakan yakni lingkaran,
setengah lingkaran, segi empat dari bujur sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya,
protaktor lebih menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan mil juga
tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang pengikiran dan mempermudah
perhitungan azimuth dan back azimuth.
ketinggian dan peralatan tercanggih untuk menentukan posisi secara langsung dengan menggunakan
bantuan satelit yakni GPS (Global Positioning System)
Menentukan Koordinat
Koordinat adalah kedudukan sesuatu pada peta, yang merupakan pertemuan garis tegak dan mendatar
dari suatu lembaran peta topografi.
Sistem koordinat yang resmi ada dua macam :
Koordinat Geografis, sering disebut sistem Garis Bujur dan Lintang.
Sumbu yang digunakan adalah garis Bujur ( Bujur barat dan Timur) yang tegak lurus terhadap
Khatulistiwa dan garis lintang (lintang Utara dan Selatan) yang sejajar dengan khatulistiwa.
Koordinat ini dinyatakan dalam satuan menit, derajat, dan detik.
Koordinat Grid, dalam sistem ini kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap
titik acuan (Grid). Untuk wilayah Indonesia titik acuan nol terdapat di sebelah barat Jakarta pada 60
derajat LU dan 98 derajat BT (tergantung versi peta) . Cara pembacaanya selalu dari barat ke timur
(kiri ke kanan) kemudian dari Selatan ke Utara ( bawah ke atas). Sistem ini dapat di bagi beberapa
cara pembacaan yaitu 4 angka, 6 angka, 8 angka, dst.
-
Master Guide Reinforcement 45
1. Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis,
menyamakan Utara Peta dengan Utara sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu
mengenal tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada
penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambaran kontur
yang ada di peta.
Untuk keperluan praktis, Utara Kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara
Sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.
Langkah-langkah orientasi peta adalah :
a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
b. Letakkan peta pada bidang datar
c. Samakan Utara Peta dengan Utara Kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai bentang
alam yang dihadapi.