Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Tahun ...
Transcript of Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Tahun ...
Buku Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan Tahun Akademik 2012/2013
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2012
Pedoman Pendidikan PKH-UB ii
Buku Pedoman Pendidikan
Program Kedokteran Hewan Tahun Akademik 2012/2013
Kode Dokumen : 01300 04000
Revisi : 3
Tanggal : Agustus 2012
Diajukan oleh : Ketua GJM
ttd
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
Dikendalikan oleh : Wakil Bidang Akademik
ttd
Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
Disetujui oleh : Ketua Program
ttd
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
Pedoman Pendidikan PKH-UB iii
TIM PENYUSUN
Penanggungjawab Narasumber Ketua Sekretaris Anggota
: : : : :
Ketua Program Kedokteran Hewan UB Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES Dr. Sri Murwani, drh., MP drh. Masdiana C. Padaga, M.App.Sc drh. Rositawati Indrati, MP Wakil Bidang Akademik PKH-UB Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., MP., M.Sc drh. Handayu Untari
Pedoman Pendidikan PKH-UB iv
KATA PENGANTAR
Dalam rangka untuk memberikan pemahaman yang benar pada
mahasiswa Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB) tentang
sistem pendidikan yang diberlakukan di PKH-UB, maka disusunlah Buku Pedoman
Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya yang ke lima Tahun
2012/2013. Tentunya selalu dilakukan penyesuaian dengan mengikuti sistem yang
lebih memungkinkan dalam ketercapaian kompetensi profesi dokter hewan.
Buku Pedoman ini diterbitkan setiap tahun ajaran agar dapat memberikan
gambaran serta acuan tentang tata cara proses pendidikan melaui kurikulum
berbasis kompetensi dengan strategi belajar berdasarkan masalah (BBM) atau
Problem Base Learning (PBL) yang dimasa mendatang diharapkan dapat
membantu meningkatkan kecerdasan mencapai profil lulusan dokter hewan sesuai
dengan standar kompetensi yang telah ditentukan bersama Persatuan Dokter
Hewan Indonesia (PDHI), Majelis Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) serta
Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI).
Perkuliahan disajikan secara bertahap, didahului dengan dasar-dasar teori
ilmu kedokteran hewan kemdian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis
masalah atau PBL. Namun setidaknya tetap melaksanakan proses pendidikan
berbasis Student Centered Learning (SCL). Strategi ini diambil untuk mendorong
mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar, kemandirian belajar dan mampu
mengembangkan ilmu kedokteran hewan sesuai dengan kondisi lapang.
Akhirnya diharapkan Buku Pedoman Pendidikan ini dapat bermanfaat untuk
membantu proses pembelajaran mahasiswa dalam mencapai profil lulusan dan
kompetensi dokter hewan yang kompetitif dalam skala nasional maupun
internasional.
Malang, Agustus 2012 Ketua PKH-UB Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS NIP. 19480615 197702 2 001
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) v
DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................... Halaman Pengesahan............................................................................... Tim Penyusun............................................................................................ Kata Pengantar.......................................................................................... Daftar Isi..................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran Hewan............................................................................................... 1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya (PKH – UB)................................................ 1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya............ 1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan............................... 1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKH UB.......................................................... 1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara................................... 1.7. Calon Mahasiswa ............................................................................. 1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan ...................................... 1.9. Fleksibilitas Program sebagai Peran Quality Assurance.................. 1.10. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Perguruan tinggi............. BAB II SUMBER DAYA............................................................................ 2.1. Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKH – UB....................... 2.2. Tenaga Pengajar / Dosen.................................................................. 2.3. Tenaga Administrasi.......................................................................... 2.4. Sarana dan Prasarana...................................................................... BAB III KURIKULUM................................................................................ 3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia.................................. 3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan sebagai Quality Assurance.......................................................................................... 3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH)............................... 3.4. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PS PPDH)................. 3.5. Ujian Sertifikasi Kompetensi.............................................................. BAB IV SISTEM PENDIDIKAN................................................................. 4.1. Sistem Kredit Semester (SKS) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)............................................................................. 4.2. Nilai Kredit Beban Studi..................................................................... 4.3. Beban Studi dalam Semester............................................................ 4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana................................. 4.5. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.................................................. 4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan..................................................... 4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan............................................... BAB V ADMINISTRASI PENDIDIKAN..................................................... A. Syarat Administrasi Sistem Kredit........................................................ B. Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit.............................................. C. Registrasi Mahasiswa...........................................................................
i ii iii iv v
1
1
2 4 7 9
11 14 15 16 17
18 18 27 27 30
30 30
32 37 55 57
58
59 62 63 64 67 70 70
72 72 73 76
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) vi
D. Ketentuan Membayar SPP................................................................... E. Kartu Tanda Mahasiswa....................................................................... F. Mutasi Mahasiswa................................................................................ G. Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya.............................. H. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di Universitas Brawijaya....... I. Kelulusan Sarjana................................................................................. J. Profesi Dokter Hewan........................................................................... K. Evaluasi Kemampuan Akademik ......................................................... L. Sanksi Akademik.................................................................................. Lampiran 1: Rancangan Materi Kuliah................................................... Lampiran 2: Daftar Pengajar Tetap PKH-UB.........................................
79 79 79 81 82 83 83 84 86
88 114
Lampiran 3: Daftar Dosen Luar Biasa PKH-UB.................................... 120 Lampiran 4: Daftar Dosen Pakar............................................................ 121
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran Hewan
Secara umum peningkatan ketersediaan dokter hewan di
Indonesia dirasa sangat kurang. Peluang kerja sektor veteriner terbuka
luas misalnya sebagai dokter hewan praktek klinik, dosen, peneliti,
konsultan atau health manager pada industri peternakan. Bahkan yang
lebih penting adalah kesempatan berkarya dalam aspek kesehatan
masyarakat veteriner. Aspek ini menjadi semakin kompleks dengan
munculnya kembali berbagai penyakit menular dari hewan atau
sebaliknya, tuntutan program ketersediaan daging yang sehat pada
tahun 2015, demikian pula terjadi peningkatan pemalsuan produk
Pangan Asal Hewan (PAH) disebabkan karena ketatnya persaingan
ekonomi, jelas memerlukan dukungan profesi dokter hewan.
Perhitungan rasio kebutuhan jumlah dokter hewan dengan jumlah
ideal saat ini memerlukan kurang lebih 500 ribu dokter hewan. Terlebih
lagi dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang memberikan
kesempatan masuknya tenaga dokter hewan lulusan luar negeri, maka
perlu peningkatan jumlah dan kualitas profesi medik veteriner dalam
memenuhi kebutuhan skala nasional. Sebagai salah satu akibat yang
terjadi apabila kondisi tersebut tidak segera di respon, akan berakibat
dengan permasalahan dalam pengembangan bidang veteriner yang
terkait dengan penyakit hewan maupun kesehatan masyarakat.
Kemungkinan hal tersebut terjadi karena tidak sempat tertangani oleh
tenaga profesional atau bahkan ditangani oleh ahli lain yang tidak
mempunyai kompetensi medis veteriner.
Sebagai salah satu upaya peningkatan jumlah dokter hewan
Indonesia dan jawaban bagi kebutuhan jumlah tenaga dokter hewan,
upaya yang dilakukan adalah menambah Pendidikan Kedokteran
Hewan. Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan baru diharapkan agar
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 2
kebutuhan tenaga dokter hewan dapat mulai direalisasikan setahap
demi setahap. Kondisi yang sangat kontras dan ironis terlihat bahwa
saat ini di Indonesia dengan penduduk sekitar 240 juta orang hanya
memiliki 6 (enam) Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan milik
Pemerintah dengan jumlah lulusan yang terbatas.
Salah satu syarat mutlak pembukaan Lembaga Pendidikan Dokter
Hewan adalah harus mempunyai Fakultas Kedokteran pada Perguruan
Tinggi tersebut. Dengan demikian beberapa bidang keilmuan dasar dan
fasilitas serta tenaga pengajar dapat disinergikan antara Program Studi
Kedokteran Hewan terutama dengan Fakultas Kedokteran. Beberapa
fakultas yang merupakan resource sharing adalah Fakultas Kedokteran,
Fakultas Peternakan dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
(MIPA) antara lain mata kuliah : Biofisika, Biokimia, Biomolekuler,
Embriologi, Patologi Klinik, Farmakologi dan Patologi Anatomi.
Laboratorium yang dapat dipergunakan secara bersama atau laboratory
sharing antara lain adalah Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Biokimia,
Embriologi, Farmakologi, dan Patologi Anatomi. Demikian pula
kerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Balai Besar
Inseminasi Buatan (BBIB), Taman Safari, Koperasi Unit Desa (KUD),
Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
dengan dukungan Perhimpunan Profesi Dokter Hewan Indonesia
(PDHI).
1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan di
Universitas Brawijaya (PKH-UB)
Mengejawantahkan Visi Universitas Brawijaya yang menyatakan
menjadi universitas unggul yang mengarah pada Word Class University
(WCU), untuk mengantisipasi tantangan global yang mewacanakan
persaingan bebas, PKH-UB mengembangkan peran dan fungsinya
dalam membangun Kesehatan Masyarakat Veteriner yang tangguh
melalui pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 3
PDH). Salah satu aspek yang tidak kalah penting ialah dengan
penanganan penyakit yang berkaitan dengan penyediaan produk
pangan asal hewan yang sehat (healthy food) dalam upaya mendukung
program ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai program
ketahanan pangan nasional dan kecukupan daging tahun 2015,
diperlukan penjaminan sistem pangan sehat (safety food) sesuai
dengan kriteria Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan
Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) untuk menghadapi isu pasar
global. Supaya kesehatan ternak sebagai sumber bahan pangan asal
hewan terjaga, manajemen kesehatan hewan akan memegang peran
yang sangat strategis. Diawali dengan pemilihan bibit, pemberian pakan
rasional dan perawatan yang baik, program kesehatan merupakan
upaya yang mutlak harus dilakukan. Selain dengan tujuan menyangga
ketahanan pangan nasional, juga merupakan aspek yang strategis
dalam mencegah penyebaran penyakit hewan terutama penyakit
zoonosis. Bahkan acuan internasional yang di sampaikan oleh Office
International des Epizooties (OIE) bahwa fungsi ilmu Kedokteran
Hewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakit-
penyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan
(security). Dalam cakupan ilmu ini termasuk pula penerapan ilmu medik
yang meliputi promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif serta rambu-
rambu profesi Kedokteran yaitu Kode Etik Profesi dengan pengukuhan
sumpah dokter.
Memperhatikan sumber data Dirjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan Departemen Pertanian tentang rasio jumlah ternak di Indonesia
dibandingkan dengan jumlah dokter hewan mencatat bahwa satu
dokter hewan melayani Poskeswan lebih dari 2000 ekor ternak.
Walaupun sudah dilakukan beberapa upaya tetapi sampai dengan
sekarang belum mencapai rasio optimal. Pada perhitungan ideal dapat
disimpulkan sangat memerlukan penambahan tenaga dokter hewan
untuk mengisi posisi medik veteriner dalam jumlah proporsional secara
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 4
nasional. Pendidikan Profesi Dokter Hewan akan sangat membantu
dalam peningkatan pelayanan kesehatan, terutama terhadap ancaman
penyakit strategis, emerging dan re-emerging diseases.
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk padat terdiri atas
banyak kepulauan yang tersebar tentu memerlukan ketangguhan
ketersediaan bahan pangan asal hewani dari hewan yang sehat serta
terdistribusi merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai
kondisi tersebut tentu dibutuhkan tenaga dokter hewan dalam jumlah
proporsional dengan jumlah ternak maupun jenis hewan pada setiap
daerah. Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan saat ini hanya mampu
menghasilkan lulusan sekitar 450 dokter hewan setiap tahun. Sehingga
jumlah lulusan menjadi sangat tidak signifikan dengan perkembangan
aspek kesehatan hewan, industri farmasi, laboratorium kesehatan
hewan, Balai-balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), balai-balai riset
multidisipliner, maupun balai-balai penelitian veteriner (Balivet). Oleh
karena itu keberadaan PKH-UB merupakan lembaga Pendidikan
Kedokteran Hewan dengan status setara dengan fakultas dibawah
Rektor (Universitas) pada beberapa saat mendatang akan berkembang
menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UB dapat mencukupkan
kekurangan tersebut.
1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya pada saat didirikan berkedudukan di kota
Malang, Jawa Timur, pada tanggal 5 Januari 1963 dengan SK Menteri
PTIP No: 1 Tahun 1963, dikukuhkan dengan keputusan Presiden RI No:
196 tahun 1963 tanggal 23 September 1963. Universitas Brawijaya
semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, terdiri atas
2 fakultas: Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi merupakan cabang
Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Perkembangan selanjutnya
menjadi Universitas Kotapradja pada tanggal 10 Mei 1957, kemudian
dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 5
Yayasan tersebut kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957.
Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen
Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Pada tanggal 15 Agustus
1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi
Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) yang
kemudian bergabung dan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kotapraja Malang tanggal 19 Juli 1958 dengan mengakui
PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis
ke 3 PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama
Universitas Kotapraja Malang. Universitas tersebut kemudian
mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10
November 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis pertama
Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi
Universitas Brawijaya oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat
No: 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961. Pada tanggal 3 Oktober 1961
penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang
mengasuh PTEM ke dalam sebuah yayasan baru yang bernama
Yayasan Universitas Malang. Pada saat tersebut Universitas Brawijaya
memiliki 4 buah fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi yang
semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan
Fakultas Pertanian (FP) sebagai upaya untuk memperoleh status negeri
bagi Universitas Brawijaya. Guna memenuhi syarat status negeri, maka
pada tanggal 26 Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah
fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP)
sehingga kelak berkembang menjadi Universitas Brawijaya berstatus
negeri.
Dengan SK Menteri PTIP No: 92 tertanggal 1 Agustus 1962 FP
dan FKHP diberi status negeri terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan
berada dibawah naungan Universitas Airlangga. Sementara itu di
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 6
Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan
Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Perguruan Tinggi
Probolinggo Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari
FKHP, yakni berdasarkan SK Menteri PTIP No: 163 tahun 1963 tanggal
25 Mei 1963. Saat ini Jurusan Perikanan sudah berdiri sebagai Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tanggal 5 Januari 1963, UB
mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan
Menteri PTIP No: 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian dan FKHP yang
semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan
ke Universitas Brawijaya. Surat Keputusan Menteri PTIP tentang pe-
negeri-an itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 196 tahun 1963 yang berlaku sejak tanggal 5 Januari
1963 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis)
Universitas Brawijaya. Sejak tanggal 3 Februari 1972, Perguruan Tinggi
Jurusan Perikanan Laut Probolinggo bergabung dengan FKHP UB
sebagai Jurusan Perikanan melalui SK Rektor Nomor 229/Pend.5/25-
72. Jurusan Kedokteran Hewan FKHP akhirnya bergabung dengan
Universitas Airlangga (UA) di Surabaya terhitung mulai bulan Agustus
1972 hingga sekarang menjadi fakultas Kedokteran Hewan UA.
Sebagian dari para pengajar Jurusan Kedokteran Hewan mengikuti
mutasi ke UA dan sebagian kembali ke IKIP Biologi Malang, Dinas
Kehewanan serta Dinas Militer. Sebagian masih mengajar di Fakultas
Peternakan UB sebagai dosen mata kuliah Reproduksi Ternak, Biologi,
Histologi, Parasitologi, Kesehatan Ternak, Mikrobiologi dan Embriologi.
Salah satu alasan Jurusan Kedokteran Hewan dialihkan ke UA, antara
lain ialah karena UB pada saat itu belum mempunyai Fakultas
Kedokteran, walaupun Malang mempunyai Perguruan Tinggi Swasta
STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang) yang bekerjasama dengan
IKIP Malang. Kelak pada waktu berikutnya terjadi penggabungan STKM
kedalam UB dengan status Fakultas Kedokteran pada tahun 1974 (SK
001/O/1974). Pada tanggal 4 September 2008, Program Kedokteran
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 7
Hewan UB (PKH-UB) mendapatkan ijin dari Dirjen Dikti No.
2953/D/T/2008 untuk melaksanakan pembelajaran sampai tahap
Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Sedangkan persiapan Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) sepenuhnya
merupakan kewenangan bersama antara Perguruan Tinggi dengan
organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Pendidikan Profesi Dokter Hewan merupakan program studi profesi
yang merupakan kesatuan akademik lanjutan Sarjana Kedokteran
Hewan. Dalam perkembangannya saat ini telah dibentuk Komite
Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan. Komite bersama
tersebut bertugas sebagai penyelenggara ujian kompetensi dokter
hewan dalam memperoleh kewenangan medik veteriner setelah
mendapatkan gelar Dokter Hewan. Ujian kompetensi Dokter Hewan
akan diselenggarakan bersama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan
Kedokteran Hewan di awali dengan Lulusan Dokter Hewan sesaat
setelah sumpah Dokter sejak SK terbit pada tanggal 21 Juni 2010.
1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan
Program Kedokteran Hewan mulai menerima mahasiswa tahun
ajaran 2008/2009, dengan dosen tetap PNS dan dosen tetap UB yang
mempunyai kompetensi Medik Veteriner dan kompetensi bidang ilmu
penunjang telah menyelesaikan pasca sarjana baik S2 maupun S3,
serta Guru besar yang telah mangabdi melalui beberapa fakultas di
lingkungan di UB. Secara bertahap diperkuat dengan sejumlah dosen
baru yang telah mempunya kewenangan mengajar dilengkapi dokter
hewan praktisi yang telah berpengalaman. Sebagai realisasi efisiensi
pembelajaran dan fasilitas laboratorium, penugasan dosen luar biasa
oleh Rektor UB dari universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga,
Institut Pertanian Bogor, anggota Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dokter hewan
dari berbagai Balai Besar Veteriner di Jawa Timur.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 8
Jawa Timur merupakan daerah potensial bidang veteriner,
terbukti dengan sejumlah jumlah industri pakan ternak, obat hewan
maupun perusahaan peternakan serta lembaga pemerintah maupun
swasta bidang peternakan yang memerlukan kehadiran profesi dokter
hewan. Keberadaan lembaga veteriner dapat dimanfaatkan sebagai
pendukung pembelajaran jenjang Profesi di PS Pendidikan Dokter
Hewan di Universitas Brawijaya , misalnya Dinas Peternakan Kodya
Malang, Dinas Peternakan Kabupaten Malang, Laboratorium
Kesehatan Hewan tipe C, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Balai
Besar Pelatihan Pertanian dan Peternakan, Rumah Potong Hewan
(RPH) tipe B, Koperasi Unit Desa (KUD), Taman Safari Jawa Timur,
Dinas Karantina, Kebun Binatang, Dokter Praktek Swasta, Breeding
Farm, Perusahaan Pakan Ternak, Perusahaan Peternakan Ayam,
Usaha Penggemukan Sapi, Usaha Sapi Perah, serta beberapa Industri
terkait yang lain di wilayah Jawa Timur.
Alasan lain pendidikan Dokter Hewan adalah meningkatkan
jumlah profesi veteriner untuk melakukan peran dalam hal menjaga
kesehatan masyarakat baik dari segi penyediaan pangan sehat maupun
mengantisipasi kemunculan penyakit zoonosis. Pada tahun 2003
kemunculan Avian Influenza berasal dari salah satu daerah di Jawa
Timur sebagai re-emerging diseases. Keberadaan karantina pelabuhan
laut dan udara merupakan pintu gerbang masuk di Jawa Timur masing-
masing dua unit, dan berdekatan dengan pulau Bali yang merupakan
daerah terancam Rabies maupun Jembrana serta Taeniasis kronis.
Fasilitas lingkungan tersebut akan sangat membantu dalam tercapainya
pembelajaran berbasis kompetensi di bidang veteriner dengan muatan
lokal kesehatan masyarakat veteriner dan pendalaman aspek
molekuler.
Seiring dengan kemajuan IPTEK maka perlu dilakukan
pengembagan lebih dalam pada bidang molekuler dan bioteknologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut PKH-UB melengkapi peralatan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 9
laboratorium secara bertahap serta ditunjang dengan Laboratorium
Sentral Ilmu Hayati (LSIH), laboratorium Bioteknologi, Biomolekuler,
Biomedik di lingkungan Universitas Brawijaya sebagai laboratory
sharing sebagai daya dukung.
Kerjasama dengan pihak luar sudah terjalin dengan FKH se
Indonesia dalam AFKHI,Tropical Diseases Centre (TDC) UA, Pusat
Antar Universitas (PAU) Biokimia dan Bioteknologi UGM, IPB Bogor,
FKH Unair, LitBangKes dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)
Singosari dalam melakukan penelitian, kaji tindak maupun pengujian
laboratoris.
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya
pada saat ini sudah mendapatkan Akreditasi B dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2011. Serta dibawah
Universitas Brawijaya sebagai PTN dengan akreditasi institusi A telah
mengembangkan penelitian maupun perkuliahan yang mengarah
kepada World Class University (WCU). Program Kedokteran Hewan UB
sudah mengawali pengembangan kearah WCU dengan melakukan
benchmarking pendidikan veteriner Asia dan sebagai anggota assosiasi
South East Asia Veterinary School Association (SEAVSA) serta Asian
Association of Veterinary School (AAVS).
1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKH – UB
1.5.1. Visi
Menjadikan Program Kedokteran Hewan UB siap menghasilkan
dokter hewan yang kompeten, tangguh dan mampu bersaing dengan
profil lulusan sebagai klinikus dengan penguasaan aspek wawasan
molekuler, akademisi, peneliti dan technopreuner yang diakui di
tingkat nasional dan internasional.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 10
1.5.2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah dicanangkan, maka telah di
susun misi Program Kedokteran Hewan sebagai berikut.
Menyelenggarakan pembelajaran profesional medik yang
senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan IPTEK secara
tepat guna melalui life skill dan keilmuan berbasis
kemutakhiran
Membangkitkan kepekaan terhadap perubahan dan
perkembangan masyarakat melalui aspek kesehatan
masyarakat veteriner
Mengembangkan kemampuan meneliti yang mendukung
pendidikan dan tindakan implementasi yang berbasis
technopreunership
Menjalin kerjasama dengan lembaga di dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi
1.5.3 Tujuan.
Tujuan Program Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya
adalah :
Menghasilkan lulusan profesional medis sebagai klinikus yang
menguasai wawasan molekuler untuk meningkatkan ketepatan
keputusan dan tindakan medis mengacu pada Etika Medis
serta kompetensi medik veteriner
Menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan agar
terbangun masyarakat madani yang sehat jasmani maupun
rokhani melalui kesehatan masyarakat veteriner
Menghasilkan lulusan yang berkemampuan sebagai penelti,
akademisi, manajerial dan berjiwa technopreunership
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 11
Tujuan tersebut terkait dengan tugas teknis Dokter Hewan antara
lain :
Melakukan diagnosa, pencegahan, pengendalian,
pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada
hewan dan penyakit zoonosis secara komprehensif
multidisipliner
Melestarikan dan memanfaatkan satwa untuk kesejahteraan
manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah
Menjamin mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan
serta bahan-bahan asal hewan dalam rangka menjaga
kesehatan masyarakat madani melalui safety food
Mengawasi dan pengendali mutu, pemakaian, peredaran obat
hewan dan bahan biologis
Meningkatkan mutu gizi protein hewani, kesehatan masyarakat
dan kesehatan lingkungan
Penelitian dan pengembangan IPTEK kedokteran hewan
Selaras dengan fungsi ilmu Kedokteran Hewan adalah menangani
urusan mengenai hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi Veteriner),
berkaitan dengan jaminan keamanan (security), termasuk tidak
mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari
hewan ke hewan dan terutama dari hewan ke manusia yang menjamin
kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
dengan megacu kepada pedoman-pedoman dan informasi
internasional.
1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara
Dalam lingkup perguruan tinggi lembaga penyelenggara akan
sangat berarti dalam partisipasi penyediaan kebutuhan profesi dokter
hewan. Antara lain dengan meningkatkan peran serta UB sebagai
universitas unggulan melalui penyediaan kesempatan dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 12
pengembangan Ilmu-ilmu Kedokteran dengan lebih memanfaatkan soft
ware dan hard ware yang tersedia melalui resource sharing.
1.6.1. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan sebagai Lembaga
Pendidikan
Untuk mewujudkan visi dan misi yang diemban, UB membuat
program jangka panjang 5 tahun ke depan dalam suatu dokumen
Rencana Strategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB didasarkan
kepada 3 (tiga) Pilar Rencana Strategis Departemen Pendidikan
Nasional, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2)
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata
kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Tiga Isu Strategis yang
tertuang dalam Dokumen Higher Education Long Term Strategy
(HELTS) 2003-2010 Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, yaitu (1) daya saing bangsa, (2) otonomi dan
desentralisasi, dan (3) kesehatan organisasi, juga merupakan isu
strategis yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun Rencana
Strategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB 2006-2011 diawali
dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis.
Ada tiga isu utama dalam Rencana Strategis Universitas
Brawijaya 2006-2011, yaitu (1) otonomi, (2) penyehatan organisasi, dan
(3) peningkatan daya saing nasional. Otonomi diharapkan memberikan
peluang untuk akselerasi dan ruang gerak lebih leluasa bagi dinamika
perkembangan Program Studi Baru di UB (SK Rektor, No.
157A/SK/2002, tentang Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program
Studi dan/atau Jurusan di UB),
Kemanfaatan khusus pendidikan Dokter Hewan di UB antara lain :
Meningkatkan peran serta UB sebagai Universitas Unggul
Merupakan penyedia tenaga profesi Dokter Hewan yang
tangguh, kompetitif dengan penekanan muatan lokal bidang
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 13
Kesehatan Masyarakat Veteriner serta pendalaman aspek
biomolekuler
Bagi Pemerintah akan meningkatkan jumlah tenaga profesi
dokter hewan yang kompeten dan kompetitif agar dapat
memproteksi kebutuhan nasional
Memberikan kesempatan pada lulusan SMA dan SMK yang
terkait untuk mendapatkan Pendidikan Dokter Hewan dan
Profesi Dokter Hewan sebagai satu kesatuan yang berjenjang
Meningkatkan efisiensi penggunaan laboratorium dasar, medis
maupun klinis di lingkungan UB
Memberikan peluang untuk keluasan riset monodisiplin, dan
interdisiplin terhadap penyakit hewan yang berhubungan dengan
kesehatan manusia dan lingkungan, penemuan-penemuan baru
di bidang veteriner baik perangkat diagnosis, pencegahan,
penanggulangan, pengobatan, zoonosis maupun keamanan
pangan serta pendalaman bidang biomolekuler
Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan dalam bentuk klinik,
penyediaan obat dan bahan biologis, pakan hewan, penitipan
hewan serta perawatan hewan kesayangan
1.6.2. Kemanfaatan Program Kedokteran Hewan bagi Masyarakat
Kedokteran Hewan adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek
kesejahteraan timbal balik bersama antara manusia, hewan dan
lingkungannya meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan
produksi pangan berasal dari ternak serta berwawasan lingkungan.
Pembelajaran berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah
kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan
melakukan :
1. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan
penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 14
2. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan
reproduksi ternak.
3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia,
kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
4. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta
bahan-bahan asal hewan.
5. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat
dan kesehatan lingkungan.
6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran
obat hewan dan bahan-bahan biologis.
Berdasarkan keluasan kompetensi Pendidikan Dokter Hewan
maka kemanfaatan bagi masyarakat adalah :
Berperan serta dalam menyelesakan permasalahan bangsa, secara
spesifik dalam hal menjaga kesehatan masyarakat dengan menjadi
badan quality assurance pangan berasal dari hewan dan ternak
yang sehat, layak dan aman, demikian pula melalui pemberantasan
dan pencegahan penyakit hewan yang menular pada manusia.
Klinik Hewan Pendidikan UB direncanakan menjadi biro konsultasi,
penjualan pakan dan obat, pelayanan kesehatan, salon hewan
kesayangan dan penitipan hewan
Menyediakan kebutuhan keahlian profesi Dokter Hewan di berbagai
bidang, misalnya TNI dan POLRI, Laboratorum Diagnostik, Rumah
Potong Hewan (RPH), Departemen Pendidikan, Departemen
Pertanian, Direktorat Jenderal Karantina, Industri Farmasi,
konservasi hewan yang dilindungi, kebun binatang, usaha-usaha
bidang peternakan, industri pakan ternak dan perusahaan-
perusahaan yang terkait mendapatkan keahlian yang dibutuhkan
1.7. Calon Mahasiswa
Peserta Didik Program Kedokteran Hewan adalan lulusan SLTA
IPA baik umum (SMU) maupun kejuruan terkait (SMK).
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 15
1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan
Bidang kerja Profesi Dokter Hewan yang di kumpulkan oleh OIE
dari 110 negara sangat luas, mulai dari bidang otoritas veteriner sampai
dengan bidang-bidang lain yang terkait serta kesehatan masyarakat.
Sebagai hasil penelitian OIE dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.1. Bidang Pekerjaan Profesi Dokter Hewan menurut OIE (2007)
1 Food Technology 18 Livestock and Animal Products 2 Food Inspection 19 Aquaculture 3 Food Hygiene 20 Wildlife 4 Consumer
Protection 21 Environmental Protection
5 Laboratories 22 Nutrition 6 Legislation 23 Parasitology 7 Artificial Breeding 24 Teaching 8 Zoos 25 Research and Development 9 Laboratory Animals 26 Livestock Marketing 10 Animal Welfare 27 Publications 11 Zoonoses 28 Economics 12 Veterinary Medicine 29 Import Animal Production 13 Clinical Health Care 30 Livestock Industry Organizations 14 Disease Control 31 Organizations 15 Exotic Diseases 32 International Cooperation
16 Epidemiology 33 Professional Organizations 17 Quarantine
1.9. Fleksibilitas Program sebagai peran Quality Assurance
Evaluasi diri keberadaan dan fungsi Dokter Hewan ditinjau dari
ketercapaian profil lulusan dan kompetensi lulusan Manusya Mriga
yang telah ditetapkan secara profesional melalui tinjauan :
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 16
1.9.1. Aspek Medis : keahlian khusus kedokteran dalam melakukan
upaya-upaya kesehatan, yang diperoleh melalui pendidikan di
sekolah kedokteran dengan kewenangan yang melekat.
1.9.2. Profesi Medis: dokter hewan yang mempunyai kategori dalam
“profesi luhur” yang berarti dalam pekerjaannya mengutamakan
kemanusiaan (humanity) di atas keuntungan /kepentingan
pribadi (personal benefits)
1.9.3. Etika Medis : nilai–nilai yang dipergunakan pada tindakan-
tindakan medis/kedokteran yang menetapkan hal–hal/tindakan–
tindakan yang dikategorikan malpraktek
Tinjauan diatas meliputi aspek hewan dan manusia (satwa sewaka)
yang dapat diartikan sebagai berikut:
Aspek hewan : menyehatkan kembali hewan yang sakit dan
memastikan bahwa penyakit hewan yang dibawa tersebut tidak
membahayakan kelompok hewan dan lingkungan lain.
Aspek manusia : mensejahterakan masyarakat dengan upaya
menekan resiko-resiko gangguan kesehatan dan kerugian akibat
penyakit hewan menular dan zoonotik baik berasal dari hewan hidup
maupun dari bahan asal hewan.
Salah satu upaya menunjukkan peran serta dokter hewan adalah
mewujudkan tujuan penyelamatan hewan-hewan sebagai kekayaan
bumi di setiap negara, maka OIE memandang sangat penting adanya
peran komponen pemerintah, komunitas pendidikan veteriner,
organisasi profesi veteriner dan organisasi-organisasi veteriner lainnya.
Bahkan dengan slogan One World One Health, profesi dokter hewan
tetap berkolaborasi dengan disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu
kesehatan.
Sebagai penguat dalam pembentukan eksistensi diterbitkan
ketentuan baru OIE pada kesepakatan dunia OIE tahun 2006 tentang
Veterinary Statutory Board (Badan Penetap Status Veteriner) yang di
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 17
definisikan sebagai suatu kewenangan otonom unuk melakukan
pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional
veteriner yang bersifat legal formal. Secara nasional diperankan oleh
PDHI sebagai Badan Penetap Status Veteriner (Council) serta
sertifikasi profesi yang diakui dan disepakati oleh Dekan FKH seluruh
Indonesia, dengan demikian learning outcomes dapat terjaga seperti
kompetensi yang diharapkan
1.10. Peningkatan Pemanfataan Sumber daya Perguruan Tinggi
Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani
urusan menangani hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner)
berkaitan dengan jaminan keamanan (security) termasuk tidak
mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari
hewan ke hewan dan utamanya dari hewan ke manusia yang bertujuan
untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman
dan informasi internasional. Antara lain di dalam penanganan isu
wabah flu burung, anthrax, Mad Cow dan berbagai isu lain yang
mengancam kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal legalitas formal pengembangan dan penerapan Ilmu
Kedokteran Hewan dalam gerak pembangunan nasional masyarakat
madani Republik Indonesia, telah diperkuat dengan Undang-Undang RI
No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan
demikian, makin kokoh kekuatan kewenangan medik veteriner dalam
pengembangan serta penerapan yang berbasis pada sumber daya
Perguruan Tinggi.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 18
BAB II SUMBERDAYA
2.1.Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKH-UB Pelindung : Rektor Universitas Brawijaya Penasehat : Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III Ketua Program : Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh. MS Wakil Bidang Akademik : Prof. Dr.Aulanni’am, drh, DES Administrasi dan Keuangan : Dr.drh. Sri Murwani, MP. Kemahasiswaan dan Kerjasama : drh. Masdiana Padaga, M.App.Sc
Struktur Organisasi PKH-UB
Kepala Tata Usaha
PS. Pendidikan Dokter Hewan 1. Jenjang Akademik
2. Jenjang Profesi
Senat PKH Ketua Program Gugus Jaminan
Mutu
Wakil Bidang
Akademik
Wakil Bidang
Administrasi dan
Keuangan
Wakil Bidang
Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Laboratorium
Anatomi dan
Histologi
Veteriner
Laboratorium
Kesehatan
Masyarakat
Veteriner
Laboratorium
Mikrobiologi
dan Imunologi
Veteriner
Klinik
Hewan
Pendidikan
Laboratorium
Parasitologi
Veteriner
Kasubbag
Akademik &
Kemahasiswaan
Kasubbag
Keuangan &
Kepegawaian
Kasubbag
Umum &
Perlengkapan
Laboratorium
Reproduksi
Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 19
Berdasarkan struktur diatas, Tugas Pokok dan Fungsi tiap-tiap unsur
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB)
adalah Program yang disetarakan dengan Fakultas merupakan
Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Universitas.
(2) Program Kedokteran Hewan UB mempunyai fungsi
mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik
dan profesi serta melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
(3) Dalam PKH-UB terdiri atas satu Program studi yaitu Program
Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) dan Unit Pelayanan
Klinik Hewan Pendidikan
(4) Program Kedokteran Hewan (PKH-UB) dipimpin oleh Ketua
Program yang bertanggung jawab kepada Rektor.
(5) Ketua Program dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu
oleh para Wakil Bidang.
(6) Bilamana Ketua Program berhalangan tidak tetap, Wakil Bidang
Akademik bertindak sebagai pelaksana harian Ketua Program.
(7) Senat Program Kedokteran Hewan (belum terbentuk) berfungsi
membangun dan menjaga penegakan nilai-nilai etika akademik
dan memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan PKH-
UB
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik,
kecakapan, dan pribadi civitas akademika
c. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik
d. Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan
PKH-UB
e. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan
yang dijalankan oleh Ketua Program
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 20
f. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana
anggaran pendapatan dan belanja PKH-UB yang diajukan
oleh Ketua Program
g. Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang
diusulkan menjadi Dekan, Pembantu Dekan, Ketua/Sekertaris
Jurusan dan Ketua Program Studi
h. Menegakkan norma yang berlaku bagi civitas akademika
i. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas program
kerja selama periode jabatan dan program kerja tahunan
Ketua Program
j. Menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip manajemen
berbasis kinerja dan tata kelola
k. Merumuskan peraturan pelaksanaan integritas akademik,
kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan di PKH-UB
l. Menetapkan kode etik dosen
m. Membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota
Senat dan apabila dianggap perlu dapat ditambah dengan
anggota lain
n. Mengesahkan Rencana Bisnis dan Anggaran, serta Rencana
Strategis PKH-UB
(8) Ketua Program mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang
hendak dicapai dalam masa jabatannya;
b. Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan PKH-UB;
c. Melaksanakan pengembangan pendidikan tinggi sesuai
kompetensinya;
d. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pendidikan;
e. Mengkoordinasikan dan memantau penelitian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 21
f. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pengabdian
kepada masyarakat;
g. Melaksanakan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam
dan luar negeri;
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja
sama dengan pihak lain;
i. Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi
seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan yang berlaku setelah mendapatkan pertimbangan
Senat;
j. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
k. Melaksanakan urusan tata usaha;
l. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Rektor setelah mendapat penilaian Senat.
(9) Wakil Bidang Akademik mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat;
b. Membina Dosen di bidang akademik;
c. Menelaah pembukaan program studi baru di berbagai strata
pendidikan;
d. Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran
setiap semester;
f. Melakukan pemantauan dan evaluasi sistem penerimaan
mahasiswa baru;
g. Melakukan pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan
akademik dan profesi;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 22
h. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi
akademik;
i. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Akademik;
j. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program dan Senat bidang akademik;
k. Berperan sebagai Management Representative yang
bertangguang jawab dalam mengkordinir pelaksanaan sistem
penjaminan mutu di lingkungan PKH-UB.
(10) Wakil Bidang Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengelola anggaran pendapatan dan
belanja Program ;
b. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas di bidang
ketatausahaan (keuangan, kepegawaian dan
kerumahtanggaan) dan keamanan di PKH-UB
c. Merencanakan pembinaan karier dan kesejahteraan dosen,
tenaga penunjang akademik dan tenaga administratif
d. Menyelenggarakan hubungan masyarakat;
e. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi
umum dan pengelolaan asset hibah
f. Melaksanakan pengkoordinasian pada seluruh prosedur uang
persediaan unit kerja, ganti uang unit kerja, tambah uang unit
kerja, uang muka, biaya langsung non-pegawai dan pegawai
serta layanan pertanggungjawaban belanja PNBP
g. Melakukan koordinasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan,
Daftar Isian Proyek, dan Daftar Isian Kegiatan setiap unit
kerja;
h. Melakukan koordinasi hasil Laporan Kinerja Instansi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 23
Pemerintah;
i. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;
j. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program
(11) Wakil Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi kegiatan kemahasiswaan;
b. Melakukan pembinaan kesejahteraan mahasiswa;
c. Melakukan usaha peningkatan dan pengembangan minat,
bakat, dan penalaran mahasiswa;
d. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Komisariat Ikatan
Alumni Universitas Brawijaya;
e. Melakukan koordinasi dan pengawasan iklim pendidikan
yang baik dalam kampus dan pelaksanaan program
pemeliharaan kesatuan, persatuan bangsa dan kerukunan
agama.
f. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan;
g. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program.
(12) Gugus Jaminan Mutu (GJM) merupakan unsur independen di
PKH-UB yang membantu Ketua Program dalam melakukan
penjaminan mutu serta menyusun dokumen penjaminan mutu di
PKH-UB.
(13) Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH)
bertugas melaksanakan kebijakan pendidikan dan pengajaran
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 24
sesuai dengan Program Pendidikan yang ada dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, rincian tugas Ketua PS PDH
sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan program pendidikan dan
pengajaran
b. Mengatur dan melaksanakan ujian
c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran
d. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum
program studi
e. Menentukan dosen Pembimbing AKademik dan Pembimbing
Penelitian bagi mahasiswa
f. Menyusun program pembinaan dan pengembangan staf
pengajar
g. Memberikan laporan bulanan/ tahunan kepada Ketua
Program
(14) Kepala Bagian Tata Usaha adalah unsur pimpinan operasional
dalam bidang tata usaha yang bertanggungjawab kepada Ketua
Program dan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mempelajari dan menginformasikan peraturan perundang-
undangan di bidang ketatausahaan, akademik dan
kemahasiswaan agar peraturan tersebut adapat ditaati dan
dilaksanakan
b. Mengelola data Ketatausahaan, akademik dan
Kemahasiswaan
c. Merencanakan pengelolaan kearsipan dan urusan surat-
menyurat di PKH-UB
d. Membuat Rencana urusan kerumahtanggaan, perlengkapan
dan rencana kerja PKH-UB
e. Melaksanakan/mengatur waktu dan tempat rapat serta
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 25
upacara resmi di lingkungan PKH-UB
f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian, dan
keuangan
g. Melaksanakan administrasi Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan PKH-UB serta
Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni
(15) Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Menjalankan sistem informasi dan administrasi akademik
Universitas;
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan akademik;
c. Menjalankan sistem informasi dan administrasi
kemahasiswaan Universitas;
d. Memberikan layanan informasi tentang bursa kerja dan
bertindak sebagai pusat layanan penyediaan lapangan
kerja.
e. Menjalankan sistem informasi dan administrasi alumni
Universitas.
(16) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, mempunya
tugas sebagai berikut:
a. Membantu Pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis;
b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan Anggaran PKH-UB;
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja PKH-UB;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas PKH-UB;
e. Melakukan pengelolaan hutang-piutang PKH-UB;
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan
investasi PKH-UB;
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 26
g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan
PKH-UB;
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan PKH-UB;
i. Menjalankan sistem informasi dan administrasi kepegawaian
PKH-UB.
(17) Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Melakukan pengelolaan peralatan dan gedung, keamanan,
kebersihan, dan keindahan kampus;
b. Melakukan pengadaan dan perawatan aset tetap dan
barang PKH-UB;
c. Menjalankan sistem informasi dan administrasi aset tetap
dan barang PKH-UB;
(18) Koordinator Klinik Hewan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinir pelaksanaan serta melakukan evaluasi
kegiatan pelayanan medis serta non medis terhadap hewan
b. Mengembangkan kualitas dan ragam pelayanan di klinik
hewan seperti house call dan rawat inap.
c. Mengembangkan peran klinik hewan sebagai sarana
pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan hewan
(19) Ketua Laboratorium: memiliki tugas sebagai berikut
a. Melayani kegiatan-kegiatan praktikum bagi staf pengajar dan
mahasiswa baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran
maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b. Mempersiapkan sarana penunjang laboratorium
c. Menyusun buku petunjuk praktikum untuk mahasiswa
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 27
d. Menyusun program pengembangan sarana laboratorium
sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan ilmu dan
teknologi
e. Bertanggungjawab atas pemeliharaan sarana laboratorium
f. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung
2.2. Tenaga Pengajar/ Dosen
Jumlah tenaga Dosen sampai dengan Pada Tahun Ajaran
2012/2013 pengampu PS Pendidikan Dokter Hewan UB sejumlah
kurang lebih 60 orang dengan jenjang kualifikasi Doktor, Master dan
profesi Dokter Hewan dengan kompetensi medis. Dari jumlah tersebut
20 orang merupakan dosen tetap PKH-UB yang terdiri atas PNS
maupun dosen tetap UB. Secara keseluruhan tercatat 10 orang
berkualifikasi S2 atau bergelar Magister, 30 orang berkualifikasi S3 dan
18 Guru Besar meliputi staf dosen FK-UB, FMIPA-UB, FPt-UB, FKH-
UA, FKH-UGM dan FKH-IPB. Staf pengajar tidak tetap berasal dari
tenaga dosen senior dari Universitas Airlangga (UA) dan Universitas
Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Dokter Hewan
Dinas terkait, Praktisi Dokter Hewan (PDHI) dan Dokter Hewan yang
berkecimpung di kalangan industri sebagai narasumber. Sesuai dengan
UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan
Program Kedokteran Hewan UB (PKH-UB) didasarkan pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
serta pengabdian kepada masyarakat.
2.3. Tenaga administrasi
Dalam pelaksanaan operasional PKH-UB, dibantu oleh tenaga
kependidikan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Terdiri atas
lulusan SMU, D3, S1 dan S2 sebagai berikut:
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 28
1. Kepala Tata Usaha, yang membawahi:
a. Kasubag. Akademik dan Kemahasiswaan dan staf
b. Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian dan staf
c. Kasubag. Administrasi Umum dan Perlengkapan dan staf
2. Administrasi Klinik Hewan Pendidikan, terdiri atas:
Administrasi Umum
Tenaga Operasional
Tenaga Kebersihan Klinik dan Perawat Hewan
Kebutuhan tenaga administrasi secara bertahap akan di penuhi sesuai
dengan kebutuhan tenaga penunjang pendidikan.
2.4. Sarana dan Prasarana
Kesiapan sarana dan prasarana yang telah tersedia dalam proses
kependidikan meliputi:
Tabel 2.1. Fasilitas Ruang
No Peruntukan Jumlah 1 Ruang Kuliah 12 2 Ruang Pimpinan 4 3 Ruang Administrasi 4 4 Ruang Dosen 10 5 Ruang tunggu 2 6 Ruang Baca 1 7 Ruang Sidang 3 8 Ruang GJM 1
Pada setiap ruang kuliah tersedia perlengkapan penunjang proses
belajar mengajar meliputi LCD, OHP, Laptop /komputer, whiteboard
dan Iainnya
Tabel 2.2. Fasilitas Klinik Hewan Pendidikan
No Peruntukan Jumlah 1 Ruang Periksa 3
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 29
2 Ruang Operasi 1
3. Ruang periksa sample 1
4 Ruang racikan obat 1
5 Ruang Grooming 1
6 Kamar rawat inap 6
7 Lapang umbaran 1
8 Ruang tunggu 1
9 Ruang dokter jaga 1
10 Mobil Grooming 1
11 Mobil ambulatoir 1
Tabel 2.3. Laboratorium
No Nama Laboratorium 1 Histologi dan Patologi Veteriner 2 Anatomi Veteriner 3 Embriologi 4 Fisiologi 5 Parasitologi Veteriner 6 Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner 7 Farmakologi 8 Reproduksi 9 Biomolekuler 10 Biokimia 11 Kesehatan Masyarakat Veteriner 12 Patologi Klinik
Tabel 2.4. Laboratorium Lapang
No Nama Laboratorium penunjang
Bekerja sama dengan
1 Teknologi Reproduksi BBIB 2 Diagnosa Kebuntingan KUD, RPH 3 Inseminasi Buatan KUD. BBIB, RPH 4 Perawatan satwa liar Taman Safari Prigen
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 30
BAB III
KURIKULUM
Dalam cakupan ilmu Kedokteran Hewan termasuk penerapan
ilmu medik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
rambu-rambu profesi kedokteran (kode etik dan sumpah dokter). Ilmu
dan rambu kedokteran adalah untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan keilmuan dan keahlian (mal praktek dan mal etik) yang
dapat membahayakan dan merugikan masyarakat.
Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani
urusan hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner) berkaitan
dengan jaminan keamanan (security). Termasuk tidak mengambil resiko
dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan,
terutama dari hewan ke manusia dengan bertujuan untuk menjamin
kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
dengan mengacu kepada pedoman-pedoman/undang-undang, etika
profesi Dokter Hewan dan informasi internasional.
3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Secara khusus kompetensi merupakan salah satu dasar
penyusunan kewenangan profesi dokter hewan yang mencakup
kewenangan veteriner dalam melindungi masyarakat dan seluruh
sumberdaya alam hayati melalui sistem kesehatan hewan nasional
(Siskeswanas).
Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB)
dirancang dengan merumuskan visi, misi dan tujuan serta implementasi
ke dalam kurikulum berbasis kompetensi. Sistem pendidikan Program
Pendidikan Kedokteran Hewan sama seperti program studi lain pada
Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, yaitu menyelenggarakan
kegiatan perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Penerapan
sistem ini mendasarkan kepada UU no: 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 31
Pendidikan Nasional, PP 60 /1999 tentang Pendidikan Tinggi, dan Surat
Keputusan Mendiknas No 056/U/1994 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit
Semester. Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan disusun
berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan
Keputusan Mendiknas RI No: 045/U/2002 (Kurikulum Inti Perguruan
Tinggi) tentang kurikulum yang berlaku secara nasional. Program
Pendidikan Dokter Hewan terdiri atas Kurikulum Inti nasional yang
merupakan Kurikulum Baku, Kurikulum Penunjang dan Muatan Lokal
yang menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholders.
Kebutuhan pengguna selaras dengan visi misi yang telah
ditetapkan. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi melalui pembelajaran
berbasis kompetensi yang tercermin dalam susunan kurikulum. Adapun
Standar Kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
Hewan yang telah disepakati bersama pada Lokakarya Pendidikan
Kedokteran Hewan Indonesia tangal 4 Februari 2005 di Bogor, sebagai
berikut :
1. Memiliki wawasan di bidang Etika Veteriner
2. Memilki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional
3. Memilki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis
4. Memiliki ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada
hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar,
satwa aquatik dan hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
a. Diagnosis klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan
b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
c. Pemeriksaan antemortum dan postmortum
d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi
dan aplikasi teknologi reproduksi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 32
e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan
hewan
6. Memiliki ketrampilan dan komunikasi profesional
7. Memiliki kemempuan manajemen pengendalian dan penolakan
penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan
(biosecurity), serta pengendalian lingkungan.
8. Memilki kapasitas dalam ” transaksi therapeutik”, melakukan
anamnesa, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter dan edukasi
klien.
9. Memilki dasar - dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner
dan jiwa kewirausahaan (enterpreunership)
3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan UB sebagai Quality
Assurance
Kompetensi Dokter Hewan diperlukan untuk menentukan
standar kemampuan minimal lulusan Pendidikan Kedokteran Hewan.
Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap calon lulusan yang
diselenggarakan masing-masing FKH dengan mengacu ketentuan
konsorsium FKH se-Indonesia dengan organisasi profesi dalam wadah
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH).
Kompetensi menurut SK Mendiknas 045/U/2002 adalah
“seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki oleh
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam menjalankan tugasnya di bidang pekerjaan tertentu”.
Diterjemahkan dengan kata lain harus meliputi ”knowledge”, skill, dan
attitude untuk membentuk suatu kemampuan yang profesional
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 33
(Tillman, 1996). Oleh karena itu dalam menyusun suatu kurikulum
berbasis kompetensi haruslah mencerminkan :
Kemampuan yang mempunyai keterampilan intelektual,
psikomotorik dan berperilaku secara terintegrasi (afektif)
Spesifik untuk setiap profesi, dapat di amati dan diukur
Bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan
Oleh karena itu kurikulum Pendidikan Dokter Hewan disusun agar tetap
konsisten terhadap empat pilar pendidikan tinggi yaitu : learning to
know, learning to do, learning to be dan learning to live together.
Profil lulusan Dokter Hewan UB sebagai Klinikus, Peneliti
Akademisi, dan Manajer. Keempat profil lulusan Dokter Hewan UB
memenuhi persyaratan : Kognitif (dasar umum), Afektif (mendasari
PPDH) dan Psikomotorik (PPDH, mandiri), dengan tujuan agar
kemampuan keilmuan yang dimiliki memenuhi kebutuhan stakeholders.
Sebagai salah satu upaya kekhususan yang merupakan pengembangan
Kurikulum Nasional MP2KH termasuk muatan lokal, PKH-UB
menyusun kompetensi sebagai berikut
Tabel 3.1. Kompetensi Profesi Dokter hewan PKH-UB
Kompetensi Utama
1. Mampu menjadi klinikus yang menguasai teknik analisis biomolekuler
2. Mampu melakukan anamnesa secara logis, kritis dan analitis
3. Mampu melakukan diagnosis secara laboratoris yang berbasis molekuler dan secara klinis; menguasai rekam medis, mampu melakukan transaksi medis
4. Mampu menentukan prognosis secara benar
5. Mampu menentukan terapi secara tepat; menguasai obat-obat tradisional; menguasai tentang efek samping terapi; menguasai mutu obat-obatan hewan
6. Menguasai pengetahuan tentang pakan hewan dan dapat menyusun nutrisi klinik veteriner
7. Menguasai dan dapat menetapkan prinsip sanitasi dan etika-etika veteriner
8. Mengetahui dan dapat melaksanakan prinsip keamanan dan mutu pangan asal hewan, pengukuran (assesment) dan penyediaan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 34
kesejahteraan hewan
9. Menguasai epidemiologi penyakit sehingga mampu dalam mengendalikan penyebaran penyakit
10. Menguasai dan mampu melakukan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), pengendalian lingkungan, manajemen ternak dan kesehatan hewan.
11. Menguasai dasar-dasar veteriner dan dapat mengembangkan dalam profesi medis veterier
12. Dapat melakukan inovasi bidang medis veteriner selaras dengan kemajuan bioteknologi
Kompetensi penunjang
13. Mampu membuat proposal penelitian dengan menentukan rancangan percobaan, menganalisis, mengambil kesimpulan dan tindakan
14. Mampu menyusun bahan seminar, penyampaian dalam bentuk presentasi, membuat poster, menulis dengan kaidah jurnal nasional dan internasional
15. Mampu membuat kerjasama dengan instansi lain
16. Mampu berkomunikasi, dengan baik, dapat bekerjasama dalam tim
17. Mempu melakukan penelitian, melakukan penanganan penyakit pengamanan hayati hewan, dan pengendalian lingkungan
18. Menguasai aspek manejemen kepemimpinan dan mampu melaksanakan dengan benar
19. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (technopreunership)
20. Mempunyai jiwa nasionalisme tinggi dan toleransi yang tinggi
Untuk mencapai kompetensi tersebut disusun materi pembelajaran
yang meliputi kuliah dan praktikum sbb:
Tabel 3.2. Peta Materi Blok Kurikulum Berbasis Kompetensi
No Mata Kuliah Blok Muatan Mata Kuliah Kompetensi
1. Ilmu Dasar Veteriner I
Anatomi Veteriner Makro I - Osteologi - Miologi - Angiologi - Neurologi
1,2,3,4,5,11,12
Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1
Anatomi Mikro - Histofisiologi
Praktikum Anatomi Mikro
Embriologi Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 35
Praktikum Embriologi
2.
Mata Kuliah Umum I
Agama 2,13,14,15,16,17,18,19,20 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
3. Genetika Veteriner I
Dasar-Dasar Genetika 1,2,3,4,5,6,9,10,11, 12
4. Ilmu Biomedik Veteriner I
Medical Terminology 1,2,3,4,5,11,12
Biokimia Veteriner 1
Praktikum Biokimia Veteriner 1
5. Ilmu Dasar Veteriner II
Anatomi Veteriner Makro 2 - Splanchnology - Topografi Anatomi
1,2,3,4,5,11,12
Praktikum Anatomi Veteriner Makro 2
Fisiologi Veteriner
Praktikum FisiologiVeteriner
6. Ilmu Biomedik Veteriner II
Biokimia Veteriner 2 1,2,3,4,5,6,9,10,11, 12 Biofisika
Praktikum Biofisika
Biologi Seluler
7. Reproduksi Veteriner I
Fisiologi Reproduksi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12 Endokrinologi
8. Dasar-Dasar Ilmu Peternakan
Ilmu Peternakan Umum 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 Ethologi dan Zooteknik
9. Ilmu Dasar Veteriner III
Patologi Anatomi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12 Praktikum Patologi Anatomi
Imunologi Veteriner
Praktikum Imunologi Veteriner
10. Biologi Mikrobia Mikrobiologi - Bakteriologi - Virologi - Mikologi
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Praktikum Mikrobiologi
Parasitologi - Helminthologi - Protozologi - Arthropoda
Praktikum Parasitologi
11. Reproduksi Veteriner II
Kebidanan , Kemajiran dan Gangguan Reproduksi
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Kebidanan dan Kemajiran
12. Ilmu Klinik Dasar Veteriner I
Farmakologi Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12 Praktikum Farmakologi Veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 36
Nutrisi Klinik Veteriner
13. Kesehatan Masyarakat Veteriner I
Kesehatan Masyarakat Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Higiene Makanan
Praktikum Higiene Makanan
14. Ilmu Epidemiologi Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
15. Penyakit Infeksi I Penyakit Mikrobial dan Parasiter 1
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
16. Ilmu Biomedik VeterinerIII
Biologi Molekuler Veteriner 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12 Imunokimia
17. Teknologi Reproduksi Veteriner
Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan
18. Kesehatan Masyarakat Veteriner II
Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
19. Terapi Klinik Farmakoterapi Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
Praktikum Farmakoterapi Veteriner
Toksikologi dan Tanaman Obat
20. Penyakit Infeksi II Penyakit Mikrobial dan Parasiter 2
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
21 Ilmu Penyakit Interna Veteriner I
Penyakit Internal Infeksius 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
22. Etika Veteriner I Legislasi dan Etika Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12
Bioetika dan Etika Profesi
23. Ilmu Kilinik Dasar Veteriner II
Patologi Klinik 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12 Praktikum Patologi Klinik
Radiologi
Praktikum Radiologi
24. Ilmu Penyakit Interna Veteriner II
Penyakit Internal Gangguan Metabolit dan Genetik
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
25. Metodologi Riset Statistika dan Rancangan Penelitian
13,14,15,16,17,18,19,20
26. Ilmu Bedah Veteriner I
Ilmu Bedah Umum 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12 Praktikum Bedah Umum
27. Ilmu Bedah Veteriner II
Ilmu Bedah Khusus 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12 Praktikum Bedah Khusus
28. Diagnosa Klinik Veteriner
Patologi Sistemik dan Necropsi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Patologi Sistemik dan Necropsi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 37
Diagnosa Klinik
Praktikum Diagnosa Klinik
29. Scientific Writing Bahasa Inggris 13,14,15,16,17,18,19,20 Bahasa Indonesia
30.
Tugas Akhir Praktek Kerja Lapangan 15,16,17,18,19,20
Skripsi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
31. Mata Kuliah Umum II
Kewarganegaraan 2,13,14,15,16,17,18,19,20 Pancasila
32. Kewirausahaan Kewirausahaan
33. Bioetika Veteriner Kesejahteraan Hewan 1,2,3,4,5,6,8,9, 10,11,12
34 Manajemen Veteriner
Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Perencanaan dan Manajemen Ternak
Hewan Laboratorium
Manajemen Pet Animal
Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
Perencanaan dan Manajemen Unggas
35. Ilmu Rekayasa Veteriner
Bioteknologi Veteriner 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12 Rekayasa Genetika Veteriner
Imunogenetik
36. Veterinary Food Science
Higiene Daging 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 Higiene Susu dan Telur
37. Teknik Laboratorium
Imunoblotting 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12 Teknik Analisis Biomolekuler
Teknik Analisis Bahan Alam
Imunohistokimia
3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PDH)
Dalam upaya pembukaan Pendidikan Dokter Hewan (PDH) baru
secara tegas telah diputuskan bahwa terdapat dua hal yang sangat
terkait dalam bidang tersebut dan peran serta tanggung jawab dari
masing-masing pihak antara PDHI dengan Program Studi pendidikan
Dokter Hewan (PS PDH) sebagai rujukan program, yaitu:
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 38
1) Persyaratan teknis pembukaan mengikuti peraturan pemerintah
yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi kualitas dan
jumlah dosen, kurikulum, fasilitas fisik serta anggaran.
2) Persyaratan substansi keprofesian kedokteran hewan berada di
bawah kewenangan PDHI
Implementasi dari kesepakatan-kesepakatan antara PDHI
dengan FKH se-Indonesia guna pencapaian standar dan kompetensi
pendidikan kedokteran hewan, maka bagi semua FKH yang ada di
Indonesia diwajibkan untuk menerapkan Kurikulum Nasional Pendidikan
Kedokteran Hewan Indonesia. Guna meningkatkan mutu ilmu
pengetahuan, keahlian dan keterampilan mahasiswa, setiap lembaga
pendidikan diberikan kewenangan untuk mengisi kurikulum dengan
muatan lokal. Lulusan Program Kedokteran Hewan UB dirancang agar
memiliki kompetensi khusus yaitu penekanan profil lulusan kepada
pendidikan klinik, peneliti, akademisi dan technopreuneur yang
mempunyai wawasan biomolekuler .
Untuk menuju kompetensi tersebut telah disusun kurikulum
berbasis kompetensi dalam mencapai Sarjana Kedokteran Hewan
(SKH) sejumlah 149 SKS selama 8 (delapan ) Semester dan untuk
mencapai profesi Dokter Hewan dilanjutkan dengan PPDH (Pendidikan
Profesi Dokter Hewan) dengan Satuan Kredit Semester 36 SKS.
Untuk memprogram PKL minimal sudah mendapatkan 110 SKS dengan
IPK > 2 dan Skripsi 120 SKS dengan IPK > 2. Dari peraturan yang
berlaku, maka disusun kurikulum yang tercermin dalam mata kuliah
untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut :
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 39
Tabel 3.3. Peta Materi Mata Kuliah Berdasarkan Mata Kuliah Blok
Semester 1
Blok Mata Kuliah/SKS Mata kuliah Kode MK SKS
Ilmu Dasar Veteriner I (9)
Anatomi Veteriner Makro 1: Osteologi, Miologi, Angiologi , neurologi
PKH4101 2
Praktikum Anatomi Veteriner Makro 1
PKH4111 1
Anatomi Mikro : - Histofisiologi
PKH4102 2
Praktikum Histofisiologi PKH4112 1
Embriologi PKH4103 2
Praktikum Embriologi PKH4113 1
Mata Kuliah Umum I (5)
Agama MPK4001-5 2
Ilmu Sosial & Budaya Dasar MBB4009 2
Genetika Veteriner I (2)
Dasar-Dasar Genetika PKH4104
2
Ilmu Biomedik Veteriner I (4)
Medical Terminologi PKH4105 1
Biokimia Veteriner 1 PKH4106 2
Praktikum Biokimia Vet 1 PKH4116 1
∑ SKSMK Wajib Semester 1 19
Semester 2
Blok Mata Kuliah/SKS Mata kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Dasar Veteriner II (6)
Anatomi Veteriner Makro 2: Splanchnologi, Topografi Anatomi
PKH4201 2
PKH4101
Praktikum Anatomi Veteriner Makro 2
PKH4211 1 PKH4101
Fisiologi Veteriner PKH4202 2
Praktikum Fisiologi Veteriner PKH4212 1
Ilmu Biomedik Veteriner II (7)
Biokimia Veteriner 2 PKH4203 2 PKH4106
Biofisika PKH4204 2
Praktikum Biofisika PKH4214 1
Biologi Seluler PKH4205 2
Reproduksi Veteriner I (4)
Fisiologi Reproduksi PKH4206
2
Endokrinologi Veteriner PKH4207 2
Dasar-Dasar Ilmu Peternakan (2)
Ilmu Peternakan Umum PKH4208
2
∑ SKSMK Wajib Semester 2 19
MK Pilihan Kesejahteraan Hewan Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal
PKH4001 PKH4004 PKH4005
2 2 2
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 40
Semester 3
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Dasar-Dasar Ilmu Peternakan (2)
Ethologi dan Zooteknik PKH4301
2
Ilmu Dasar Veteriner III (6)
Patologi Anatomi PKH4302
2 PKH4102
Praktikum Patologi Anatomi PKH4312 1
Imunologi Veteriner PKH4303 2 PKH4205
Praktikum ImunologiVeteriner PKH4313 1
Biologi Mikrobia (6)
Mikrobiologi : Bakteriologi, Virologi, Mikologi
PKH4304 2
Praktikum Mikrobiologi PKH4314 1
Parasitologi: Helminthologi, Protozologi, Athropodosis
PKH4305 2
Praktikum Parasitologi PKH4315 1
Reproduksi Veteriner II (4)
Kebidanan , Kemajiran & Gangguan Reproduksi
PKH4306 2 PKH4206
PKH4207
Praktikum Kebidanan& Kemajiran
PKH4316 2
∑ SKSMK Wajib Semester 3 18
MK Pilihan Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
PKH4002
PKH4006
2
2
PKH4104
Semester 4
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Klinik Dasar Veteriner I (5)
Farmakologi Veteriner PKH4401 2
Praktikum Farmakologi Veteriner
PKH4411 1
Nutrisi Klinik Veteriner PKH4402 2 PKH4106
Kesehatan Masyarakat Veteriner I (5)
Kesehatan Masyarakat Veteriner
PKH4403 2
Higiene Makanan PKH4404 2 PKH4106
Praktikum Higiene Makanan PKH4414 1
Ilmu Epidemiologi (2)
Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
PKH4405 2
Penyakit Infeksi I (3)
Penyakit Mikrobial & Parasiter 1
PKH4406 3
PKH4304 PKH4305
Ilmu Biomedik Veteriner III (3)
Biologi Molekuler Veteriner PKH4407 2 PKH4303
Imunokimia PKH4408 1 PKH4203
∑ SKSMK Wajib Semester 4 18
MK Pilihan
Bioteknologi Veteriner Teknik Analisa Biomolekul
PKH4008 PKH4012
2 2
PKH4205 PKH4205
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 41
Semester 5
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Teknologi Reproduksi Veteriner (4)
Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan
PKH4501 3
PKH 4306
Praktikum Teknologi Reproduksi &Inseminasi Buatan
PKH4511 1
Kesehatan Masyarakat Veteriner II ( 2)
Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner PKH4502
2
PKH4403
Terapi Klinik (5)
Farmakoterapi Veteriner PKH4503 2 PKH4401
Praktikum Farmakoterapi Veteriner
PKH4513 1
Toksikologi dan Tanaman Obat
PKH4504 2 PKH4401
Penyakit Infeksi II (3)
Penyakit Mikrobial &Parasiter 2
PKH4505
3 PKH4406
Ilmu Penyakit Interna Veteriner I (3)
Penyakit Internal Infeksius PKH4506
3
PKH4406
∑ SKSMK Wajib Semester 5 17
MK Pilihan Rekayasa Genetika Veteriner Imunogenetik Higiene Susu dan Telur Imunoblotting Higiene Daging
PKH4009 PKH4010 PKH4012 PKH4013 PKH4011
2 2 2 1 2
PKH4104 PKH4303 PKH4403 PKH4303 PKH4403
Semester 6
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Etika Veteriner I (4)
Legislasi dan Etika Veteriner PKH4601 2
Bioetika dan Etika Profesi PKH4602 2
Ilmu Klinik Dasar Veteriner II (5)
Patologi Klinik PKH4603
2 PKH4203, PKH4207
Praktikum Patologi Klinik PKH4613 1
Radiologi PKH4604 1 PKH4204
Praktikum Radiologi PKH4614 1
Ilmu Penyakit Interna Veteriner II (3)
Penyakit Internal Gangguan Metabolit &Genetik PKH4605
3
PKH4207 PKH4402
Metodologi Riset (2)
Statistika dan Rancangan Penelitian PKH4606
2
Ilmu Bedah Veteriner I (3)
Ilmu Bedah Umum PKH4607 2 PKH4201
Praktikum Bedah Umum PKH4617 1
Tugas Akhir (4)
PKL PKH4706
4 ≥110 SKS
∑ SKSMK Wajib Semester 6 17
MK Pilihan Perencanaan &Manajemen Ternak Imunohistokimia
PKH4003
PKH4016
2 1
PKH4208
PKH4303
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 42
Semester 7
Semester 8
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Tugas Akhir (6)
SKRIPSI PKH4801
6 ≥120 SKS
Mata Kuliah Umum II (6)
Pendidikan Kewarganegaraan MPK4007 2
Pendidikan Pancasila MPK4006 2
Kewirausahaan (2)
Kewirausahaan UBU1004
2
∑ SKSMK Wajib Semester 8 12
Rekapitulasi Penyebaran MK Pilihan Semester Mata Kuliah SKS Prasyarat
Ganjil Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar 2
Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
2 PKH4208
Higiene Susu dan Telur 2 PKH4304
Imunogenetik 2 PKH4303
Imunoblotting 1 PKH4303
Perencanaan dan Manajemen Unggas 1 PKH4208
Rekayasa Genetika Molekuler 2 PKH4104
Higiene Daging 2 PKH4403
Teknik Analisis Bahan Alam 2 PKH4203
Genap Kesejahteraan Hewan 2
Perencanaan dan Manajemen Ternak 2 PKH4208
Hewan Laboratorium 2
Manajemen Pet Animal 2
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Bedah Veteriner II (4)
Ilmu Bedah Khusus PKH4701 2 PKH4607
Praktikum Bedah Khusus PKH4711 2
Diagnosa Klinik Veteriner (5)
Patologi Sistemik dan Nekropsi
PKH4702 1 PKH4302
Praktikum Patologi Sistemik dan Nekropsi
PKH4712 1
Diagnosa Klinik PKH4703
2 PKH4603, PKH4605
Praktikum Diagnosa Klinik PKH4713 1
Scientific Writing
(4) Bahasa Inggris PKH4704 2
Bahasa Indonesia PKH4705 2
Tugas Akhir (4)
PKL PKH4706
4 ≥110 SKS
∑ SKSMK Wajib Semester 7 17
MK Pilihan Perencanaan dan Manajemen Unggas Teknik Analisis Bahan Alam
PKH4007 PKH4015
1 2
PKH4208
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 43
Bioteknologi Veteriner 2 PKH4205
Teknik Analisis Biomolekuler 2 PKH4205
Imunokimia 1 PKH4303
Total SKS MK Pilihan yang Ditawarkan 29
Mata Kuliah Pilihan berdasarkan MK Blok Blok Mata Kuliah/SKS
Mata Kuliah Kode MK SKS
Bioetika Veteriner (2)
Kesejahteraan Hewan PKH4001
2
Manajemen Veteriner (11)
Ilmu Hewan Aquatik & Satwa Liar PKH4002 2
Perencanaan dan Manajemen Ternak
PKH4003 2
Hewan Laboratorium PKH4004 2
Manajemen Pet Animal PKH4005 2
Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
PKH4006 2
Perencanaan & Manajemen Unggas PKH4007 1
Ilmu Rekayasa Veteriner (6)
Bioteknologi Veteriner PKH4008 2
Rekayasa Genetika Veteriner PKH4009 2
Imunogenetik PKH4010
Veterinary Food Science (4)
Higiene Daging PKH4011 2
Higiene Susu& Telur PKH4012 2
Teknik Laboratorium (6)
Imunoblotting PKH4013 1
Teknik Analisis Biomolekuler PKH4014 2
Teknik Analisis Bahan Alam PKH4015 2
Imunokimia PKH4016 1
∑SKS Mata Kuliah Pilihan yang Ditawarkan 29
Tabel 3.4. Rekapitulasi SKS Matakuliah Program S1 PKH-UB
Wajib Jumlah SKS Jumlah SKS Semester 1 19
Semester 2 19
Semester 3 18
Semester 4 18
Semester 5 17
Semester 6 17
Semester 7 17
Semester 8 12
Jumlah SKS MK Wajib 137
MK Pilihan 29
Jumlah SKS MK Pilihan minimal
12
Jumlah SKS MK minimal 149
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 44
Tabel 3.5. Deskripsi Matakuliah PSPDH-UB
DESKIPSI MATA KULIAH
1
AGAMA ISLAM 2 Pengantar Agama Islam, Aqidah Islamiyah, dan
Ibadat dalam Islam
AGAMA KATOLIK 2 Menunjukkan dan menganalisa secara rasionil
dasar-dasar Iman Katolik.
AGAMA KRISTEN 2 Pemahaman dalam membangun komunitas
profesional kristiani sesuai dengan Firman Tuhan
yaitu mempunyai citra dan segambar dengan Tuhan
yang melayani
AGAMAHINDU 2 Pengetahuan dan Sejarah : Sradha (Keimanan),
Etika (tata susila), Yajna (ratual), Kapita Selekta dan
Weda
AGAMA BUDHA 2 Pemahaman dan penghayatan serta pengamalan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Dharma dan
kebaktian untuk mempertebal iman dalam menjaga
kelangsungan hidup agama, bangsa dan negara
2 Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar
2 Membahas pengetahuan tentang kependudukan,
integrasi nasional, masyarakat pedesaan dan
perkotaan, lapisan sosial, pemuda dalam
masyarakat, prasangka dan diskriminasi serta
perkembangan sosial
3 Pendidikan
Kewarganegaraan
2 Mempelajari tentang aspek kehidupan manusia
ditinjau dari bangsa Indonesia, wawasan nusantara,
ketahanan nasional, politik nasional, politik strategi
hankamnas serta sistem hankamnas
4 Pendidikan Pancasila 2 Pemahaman Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai
negara, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
dengan kajian historis, yuridis dan filosofis serta
memahami Pancasila sebagai paradigma dan
aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
5 Anatomi Veteriner
Makro 1
2 Membahas peristilahan dan fungsi dalam ilmu
anatomi makro, struktur dan bentuk pada sistema
skeleton, athrologi, angioloy, neuroanatomi dan
organ sensoris termasuk kulit serta derivatnya
6 Praktikum Anatomi
Veteriner Makro 1
1 Mempelajari tentang struktur dan bentuk serta letak
masing-masing organ, serta mempelajari cara
mengenal dan identifikasi organ lengkap dengan
struktur inverasi syaraf, sistem pembuluh darah,
sistem lymphae, dan rangka tubuh dengan
persendian dan pertautan ligamen
7 Anatomi Veteriner
Mikro Histofisiologi
2 Membahas pemahaman tentang ilmu histologi, tujuan dan peranannya dalam ilmu medis mikroteknik, teknik pewarnaan, teknik analisis struktur dan fungsi sel, jaringan, organ pada sistem epithelium, jaringan ikat, peredaran darah, organ limpatik, digesti, respirasi, urinaria, reproduksi jantan dan betina, kulit, mata dan telinga
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 45
8 Praktikum Histofisiologi 1 Melakukan pengamatan preparat histologi di laboratorium dengan mengidentifikasi bagian-bagian jaringan histologi serta mampu menuangkan dalam bentuk gambar dalam proporsi yang benar.
9 Embriologi Veteriner 2 Membahas konsep awal perkembangan organisme mulai fertilisasi, gametogenesis, cleavage, differensiasi seluler, cell division, morfogenesis organ dan jaringan, sexing theory, perkembangan embrional sistem reproduksi, dan limitation of size and form dalam fase embrional dengan memberikan
gambaran kegunaan konsep embriologi dengan kemajuan IPTEK
10 Praktikum Embriologi
Veteriner
1 Melakukan pekerjaan Laboratorium baik individu atau kelompok untuk memahami proses perkembangan organisme.
11 Dasar-Dasar Genetika 2 Membahas tentang penerapan ilmu genetika pada hewan, penggunaan istilah-istilah genetika, cara penurunan sifat hewan, konsep teori hereditas dan kebakaan, teori Mendel, genetika populasi, genetic disorder, abnormalitas kromosom sampai pada aplikasi genetika pada berbagai jenis hewan
12 Medical Terminology 1 Membahas konsep-konsep dasar ilmu medis, filosofi Hipokrates, terminology istilah medis veteriner, kode etik, UUV dan kasus klinik
13 Biokimia Veteriner 1 2 Membahas tentang terminologi biokimia, prinsip
informasi dasar tentang struktur kimia dan sifat-sifat
komponen selular serta hubungan struktur dan
fungsinya, interrelationship pathways metabolic
(karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin,
mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic
disorder, dan evaluasi data biokimia
14 Praktikum Biokimia
Veteriner 1
1 Melakukan pekerjaan laboratorium baik secara
individu maupun kelompok tentang isolasi protein,
prinsip spektrofotometri, aktivitas dan kinetika
enzim, isolasi DNA, SDS PAGE dan golongan
darah
15 Anatomi Veteriner
Makro 2
2 Membahas tentang tata letak organ visceral dan
sistem tubuh dan keterkaitan fungsi dalam berbagai
spesies hewan. Secara keseluruhan tentang
anatomi topografi dan fungsi terpadu antara sistema
16 Praktikum Anatomi
Veteriner Makro 2
1 Melakukan pengenalan dan identifikasi tentang
struktur anatomi tentang tata letak organ visceral,
mampu menyebutkan dan melakukan identifikasi
organ pada berbagai spesies
17 Fisiologi Veteriner 2 Membahas mekanisme fungsi dasar mulai dari sel
dan homeostatis sebagai pola dasar fisiologi, sistem
syaraf dan indera, otot dan sistem gerak, sistem
endokrin, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem
pencernaan dan metabolisme, termoregulasi,
sistem urinaria dan sistem reproduksi.
18 Praktikum Fisiologi 1 Melakukan praktik teknis mekanisme fisiologi
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 46
Veteriner dengan indikator kuantitatif serta kualitatif, sistem
fisiologi beberapa spesies hewan dengan berbagai
pengukuran
19 Biokimia Veteriner 2 2 Membahas tentang struktur dan fungsi komponen
penyusun membran biologi, komunikasi antar sel
yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion
secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif,
transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui
ligand-reseptor, signal transduksi, artificial
membran biologi dan aplikasinya dalam bidang
veteriner
20 Biofisika 2 Topik yang dibahas meliputi klasifikasi rediasi,
radiasi fisik meliputi pengembangan dan dampak,
level dosis, metode deteksi dan peneraan
instrumen, efek radiasi terhadap sel, jaringan,
tubuh, sindrom radiasi, proteksi biologi dan kimiawi
terhadap radiasi, Kontaminasi radiasi antara lain
dalam penggunan dalam pangan asal hewan.
Aturan proteksi terhadap radiasi, teknik X-rays,
teknik radiografi, peralatan,radio therapy, ultrasound
diagnostic technique dan penggunaannya
21 Praktikum Biofisika 1 Melakukan pekerjaan di laboratorium baik secara individu dan kelompok tentang prinsip dan terapan fisika dalam sediaan biologi, serta teknik peluruhan radioaktif dan sistem lensa
22 Biologi Seluler 2 Membahas pokok bahasan meliputi mekanisme biokimia yang mendasari mekanisme biologis dan fisiologis normal baik pada tingkat seluler, sistem biokimia seluler, memberikan landasan teori mekanisme biokimiawi yang terjadi pada tingkat seluler hewan dalam kaitannya dengan proses metabolisme serta landasan bagi teknologi bioteknologi
23 Fisiologi Reproduksi 2 Membahas tentang struktur anatomi dan mekanisme sistema reproduksi jantan dan betina, sistem hormonal dalam spermatogenesis, oogenesis, pubertas, siklus estrus, fertilisasi, dan kebuntingan pada berbagai spesies hewan serta produksi telur pada unggas
24 Endokrinologi Veteriner 2 Membahas tentang konsep dasar sistem endokrin, jenis, fungsi, peran dan mekanisme hormon dan substansi like hormone, mekanisme hormonal pada sistem pertumbuhan, sistem reproduksi dan laktasi, sistem kardiovaskular, sistem digesti, pankreas dan adrenalis
25 Ilmu Peternakan Umum 2 Topik yang akan dibahas meliputi tentang sistem
produksi ternak, meliputi perencanaan usaha
peternakan, kemanfaatan ternak produktif, cara
penafsiran produktivitas ternak dari berbagai
variabel, berbagai upaya peningkatan produksi
ternak, cara memperkirakan umur, bobot badan dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 47
karkas ternak, kualitas produk dan tingkah laku
ternak produktif
26 Ethologi dan Zooteknik 2 Membahas tentang aspek-aspek perilaku dan
penyimpangan perilaku, eksteriur hewan, pola
perilaku khusus pada berbagai status fisiologi
hewan, interaksi sosial dan perilaku pada hewan
kesayangan, ternak dan satwa liar dalam kaitannya
dengan teknik pemeliharaan
27 Patologi Anatomi 2 Membahas pengertian dasar tentang mikro dan
makro patologi anatomi sistem, patologi sel,
terjadinya perubahan patologis, pertumbuhan
abnormalitas sel atau jaringan dan tumor,
perubahan sistem, proses peradangan dan reaksi
tubuh.
28 Praktikum Patologi
Anatomi
1 Melakukan rangkaian pekerjaan di Laboratoium baik
individu atau berkelompok terhadap mikro patologi
anatomi, perubahan histopatologis jaringan dan sel
pada proses peradangan atau tumor.
29 Imunologi Veteriner 2 Membahas tentang dasar-dasar sistem kekebalan
tubuh meliputi organ, sel, sitokin, komplemen dan
reaksi antigen serta antibodi terhadap penyakit
infeksius dan non infeksius serta reaksi in vivo
30 Praktikum Imunologi 1 Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium
tentang prinsip dasar teknik-teknik yang digunakan
dalam imunologi
31 Mikrobiologi Veteriner 2 Membahas tentang dasar kehidupan bakteri, fungi
dan virus serta peranannya dalam berbagai
penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup
sejarah, bentuk struktur dan fungsi, pertumbuhan
dan pengendalian, metabolisme dan genetika, ciri
patogenesis penyakit, serta pemanfaatan bakteri
dalam bidang veteriner
32 Praktikum Mikrobiologi 1 Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium
tentang pengenalan identifikasi mikroorganisme,
sterilisasi, penyiapan medium, teknik inokulasi dan
pewarnaan mikroorganisme.
33 Parasitologi Veteriner 2 Membahas tentang taksonomi dan morfologi, klasifikasi, dasar determinasi berbagai jenis cacing,protozoa dan athropoda 6 arasitic dan hubungannya sebagai agen penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup siklus hidup, ciri patogenesis, jenis-jenis parasit hewan enzootic dan tindakan pemberantasannya
34 Praktikum Parasitologi 1 Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium
tentang pengenalan identifikasi berbagai jenis
cacing, protozoa dan athropoda, penyiapan
spesimen dan cara identifikasinya.
35 Kebidanan, Kemajiran,
dan Gangguan
2 Mempelajari perkembangan janin sesuai dengan
lama bunting berbagai spesies hewan kecil dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 48
Reproduksi besar, penetapan diagnosa kebuntingan, posisi,
postur janin, penanganan selama bunting,
pertolongan kelahiran dan tindakan kelahiran
abnormal
Mempelajari tentang kemajiran (infertilitas dan
sterilitas), bentuk gangguan reproduksi,
penyebab struktural maupun fungsional serta
penanganan kesehatan reproduksi
36 Praktikum Kebidanan
dan Kemajiran
1 Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium dan
di Lapang tentang pengenalan kebuntingan secara
makros dan mikros, dan kasus-kasus infertilitas.
37 Farmakologi Veteriner 2 Membahas tentang definisi farmakologi, Ilmu farmasi sebagai bagian dari medik veteriner, dasar peggolongan obat-obatan dan bahan biologis, agen anaestesi, analgesik, transquillisers dan antidepressants, autocoids dan eicosanoids, golongan antiinflamasi, anti neoplastic drugs, antimicrobial, vaksin dan jenis
obat-obat lain.
Mempelajari teknik pemberian obat dan dasar pemilihannya, efek terhadap paska pengobatan (invivo) dan kesesuaian pencampuran bahan obat dalam resep (invitro).
Membahas tentang ketepatan jenis obat sesuai sifatnya terhadap target terapi, serta teknik pencampuran bahan obat, bentuk-bentuk kemasan obat keuntungan dan kerugian serta kesesuaian dengan tujuan pengobatan, cara penulisan resep serta simbol dalam penulisan resep
38 Praktikum Farmakologi
Veteriner
1 Melakukan rangkaian kegiatan di Laboratorium
tentang teknik penyiapan sediaan obat, macam
jenis obat dan pemberiannya
39 Nutrisi Klinik Veteriner 2 Membahas komposisi nutrisi berbagai bahan pakan dan perannya dalam menunjang mekanisme fisiologi hewan
Membahas kebutuhan gizi hewan selama sakit dan masa penyembuhan pada berbagai spesies
Menyusun ransum pada hewan dalam masa penyembuhan penyakit
40 Kesehatan Masyarakat
Veteriner
2 Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat
Membahas lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat serta kualitas dan kuantitas produk untuk menjaga kesmavet; mengetahui sanitasi lingkugan dan akibatnya pada kesehatan masyarakat veteriner
Mengenal jenis-jenis penyakit yang bersifat zoonosis, cara pemutusan rantai transmisi penyakit baik dari hewan maupun produk, berbagai aturan legal formal maupun tindakan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 49
medis serta pertimbangan untuk menentukan tindakan yang tepat sebagai quality control serta membahas berbagai tindakan pemeriksaan pre - postmortum, karantina dan transportasiserta food analysis
41 Higiene Makanan 2 Membahas pengertian mengenai hygiene makanan (safety food, ASUH, dan HACCP),
mikrobial kontaminan, industry teknologi pangan asal hewan , UU Pangan dan Rumah potong hewan yang berstandar
Mengenal daging, ikan dan telur sebagai bahan pangan yang sehat dan teknologi analisa pangan (food analysis) yang dapat dimanfaatkan
42 Praktikum Higiene
Makanan
1 Melakukan pekerjaan di Laboratorium baik individu atau kelompok tentang pengujian terhadap bahan pangan asal hewan dan tindakan pengamanan pangan
43 Epidemiologi dan
Ekonomi Veteriner
2 Membahas tentang prediksi kejadian penyakit, database, studi epidemiologi dan keterkaitannya
dengan transmisi kesehatan masyarakat, ekonomi veteriner serta pencegahan penyakit melalui manajemen kesehatan hewan maupun tindakan medis veteriner.
44 Penyakit Mikrobial dan
Parasiter 1
3 Membahas berbagai jenis mikrobial meliputi bakteri, virus, fungi dan parasit sebagai agen penyebab penyakit serta cara pencegahannya
Membahas prinsip kejadian infeksi, rantai infeksi penularan penyakit serta sanitasi dan higiene.
45 Biologi Molekuler 2 Membahas mengenai konsep-konsep dasar
molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan
peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul
gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa
genetika, peranan biologi molekuler, sel organel,
biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa
genetika serta tujuan dan manfaatnya
46 Imunokimia 1 Membahas berbagai aspek peran gugus fungsi dari
teknik analisis imunokimia, dalam reaksi presipitasi,
immunoblotting, immunoelektroforesis,
electroforesis, produksi vaksin, aplikasi imunokimia
dalam analisis protein, dan imunoelektroforesis
47 Teknologi Reproduksi
dan Inseminasi Buatan
3 Membahas berbagai teknologi reproduksi dengan
memanfaatkan pengembangan fungsi fisiologi
organ reproduksi serta hormon hewan jantan dan
betina untuk meningkatkan efisiensi reproduksi
meliputi cara pengumpulan semen pada berbagai
hewan, berbagai teknik pengenceran, penyusunan
berbagai cairan pengencer, teknik pemeriksaan
kualitas dan kuantitas spermatozoa dan teknologi
frozen semen serta teori inseminasi buatan
48 Praktikum Teknologi
Reproduksi dan
Inseminasi Buatan
1 Pemeriksaan kualitas dan kuantitas spermatozoa
dalam semen, membuat berbagai jenis pengencer
semen dan melakukan inseminasi buatan dengan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 50
semen cair dan semen beku
49 Zoonosis dan
Manajemen Kesehatan
Veteriner
2 Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu
kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi
lingkungan serta peranan kedokteran hewan
dalam kesehatan masyarakat
Membahas tentang penyakit pada manusia yang
bersumber pada binatang atau sebaliknya, upaya
penanggulangan, pencegahan, dan
pemberantasan secara terencana prinsip
manajemen kesehatan hewan, vaksinasi,
biosekuritas, manajemen resiko
50 Farmakoterapi
Veteriner
2 Memberikan pengetahuan tentang efikasi dan efek
samping pemberian obat, ketepatan pengobatan
sesuai dengan efikasi obat, lama pakai obat,
bermacam-macam bentuk sediaan obat, sifat-sifat
penyerapan dalam tubuh, compatibility dan
incompatibility, serta prinsip dasar penulisan resep
51 Praktikum
Farmakoterapi
Veteriner
1 Pengenalan tentang bermacam-macam bentuk
sediaan obat, sifat dan jenis bahan obat,
melakukan pencampuran obat dalam berbagai
bentuk ( a.l pil, kaplet, suppo, cair, dll) dengan
langkah yang lege artis dan menyusun resep
dengan kombinasi obat yang tepat
52 Toksikologi dan
Tanaman Obat
2 Membahas tentang kandungan toksin dalam
berbagai jenis tanaman obat dan tanaman beracun,
pengaruhnya terhadap organ tubuh serta tindakan
penawar pengaruh toksin
53 Penyakit Mikrobial dan
Parasiter 2
3 Membahas penyakit mikrobial dan parasit yang
bersifat strategis, meliputi aspek epidemiologi,
penanggulangan dan pencegahan melalui
manajemen, imunisasi dan hiperimunserum serta
tindakan pengobatan setelah memahami cara
penetapan diagnosis penyakit.
54 Penyakit Internal
Infeksius
3 Membahas tentang penyakit sistemik interna yang
bersifat infeksius,meliputi penyebab, gejala,
differential diagnosis penyakit internal dan
penetapan diagnosis penyakit, aspek epidemiologis,
penanggulangan dan pencegahan penyakit dan
tindakan terapi pada hewan besar, hewan kecil dan
unggas
55 Legislasi dan Etika
Veteriner
2 Membahas sejarah keeratan etika dengan
perkembangan ilmu kedokteran hewan, hubungan
antara etika, disiplin dan hukum, etika kedokteran
hewan sebagai perpaduan antara etika medis dan
etika bisnis, sumpah/janji dokter hewan dan kode
etik dokter hewan diterapkan dalam pokok bahasan
tentang aturan perundangan yang berlaku,
kebijakan, perlindungan hewan, pemanfaatan dan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 51
pengembangan peternakan, kesehatan hewan,
kesmavet dan karantina.
56 Bioetika dan Etika
Profesi
2 Pengenalan bioetika, sejarah bioetika, pemanfatan
hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu
penting dalam bioetika, norma yang harus diikuti
sebagai bentuk instrumen internasional terkait
dengan bioetika,
57 Patologi Klinik 2 Membahas teknik pemeriksaan bahan biologis dan
interprestasi hasil analisis hematologi dan kimia
klinik darah, urin, feses, cairan tubuh yang lain,
toksikologi klinik sebagai penunjang penetapan
diagnosa klinik.
58 Praktikum Patologi
Klinik
1 Melakukan praktik pengujian kimiawi kualitatif dan
kuantitatif bahan biologis, excret dan secret, serta
intoksikasi sebagai salah satu cara interpretasi
dalam penetapan penyakit
59 Radiologi 1 Mengenal jenis, sifat dan dampak sinar radiasi
dalam pemanfaatan pemeriksaan, penentuan
ketepatan melakukan penggunaan teknik radiologi
pada hewan, melakukan interpretasi hasil uji untuk
penetapan diagnosa pada hewan melalui
pemeriksaan radiologi.
60 Praktikum Radiologi 1 Melakukan pemilihan teknik radiologi yang sesuai
dengan tujuan uji terhadap bahan biologi invitro
maupun invivo dan melakukan interpretasi hasil
61 Penyakit Internal
Gangguan Metabolit
dan Genetik
3 Membahas gejala, kausa serta patogenesis
berbagai jenis penyakit sistemik, gangguan
metabolisme serta penyakit genetik, penentuan
diagnosis serta melakukan terapi pada pada hewan
besar, hewan kecil dan unggas
62 Statistika dan
Rancangan Percobaan
2 Membahas cara yang tepat dalam pemiilihan
metoda dan uji statistik inferen, pengertian statistik
parametrik dan non parametrik, cara pengumpulan
data dan penyajian data sehingga mampu memilih
metoda penelitian dan rancangan percobaan , serta
analisis hasil secara tepat.
63 Ilmu Bedah Umum 2 Membahas teknik dan langkah-langkah preparasi
bedah pada hewan secara umum, restrain/casting,
anestesi umum dan lokal, hemorhage dan
hemostatis, teknik menjahit jaringan paska bedah,
balutan dan perawatan penyembuhan luka bedah
64 Praktikum Bedah
Umum
1 Mampu menerapkan teknik pembedahan,
melakukan preparasi dan tindakan pembedahan
sederhana meliputi perawatan pasca bedah
64 Ilmu Bedah Khusus 2 Mempelajari berbagai teknik pembedahan
sistemik,pertimbangan penentuan tindakan
pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 52
operasi dan pasca operasi, termasuk bedah plastik
atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar
dan kecil.
65 Praktikum Bedah
Khusus
2 Melakukan praktek teknik operasi sistemik sesuai
dengan tindakan yang lege artis
66 Patologi Sistemik dan
Nekropsi
1 Membahas tentang cara tindakan nekropsi organ
serta perubahan patologis spesifik pada semua
sistem organ secara patologi anatomi, mekanisme
pertahanan dan respon terhadap cedera sel.
67 Praktikum Patologi
Sistemik
1 Melakukan nekropsi sebagai bahan praktek,
pengamatan dan menentukan perubahan patologi
anatomi yang terjadi sebagai penunjang dalam
penentuan penetapan diagnosa penyakit.
68 Diagnosa Klinik 2 Membahas langkah pemeriksaan fisik hewan
secara sistematis pada berbagai jenis hewan pada
setiap sistem organ di awali pemeriksaan status
fisiologi umum, anamnesa, mengarah kepada
pemeriksaan yang lebih spesifik berdasar kepada
signalemen awal, dan memutuskan penetapan
sementara diagnosis penyakit
69 Praktikum Diagnosa
Klinik
1 Melakukan pemeriksaan hewan secara benar,
anamnesa, mencatat data hasil pemeriksaan pada
kartu status dan menetapkan diagnosa sementara.
70 Bahasa Inggris 2 Membahas pentingnya Bahasa Inggris sebagai sarana global untuk mengkomunikasikan ilmu dan teknologi di bidang veteriner dan mampu menguasai struktur gramatika serta mampu menyusun artikel dan jurnal yang berkaitan dengan bidang veteriner
71 Bahasa Indonesia 2 Menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia secara
baik dan benar dalam menyusun karya ilmiah
melalui pembelajaran penguasaan keterampilan
menggunakan bahasa Indonesia dalam ranah
membaca, berbicara, menulis, dan penyampaian
lesan dalam forum ilmiah.
72 Praktek Kerja
Lapangan
4 Melaksanakan praktek magang praktek veteriner
di luar kampus, di awali dengan membuat rencana
kegiatan , pelaksanaan lapang di bawah supervisi
dosen dan menyusun laporan kegiatan
73 Skripsi 6 Menyusun suatu karya ilmiah tertulis yang
merupakan daya kritis, analisis, dan sintesis
mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah
dengan memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, dari prespektif
lingkup bidang keilmuan kedokteran hewan dengan
menggunakan data-data dari bentuk kegiatan:
telaah pustaka, penelitian, pemagangan dan atau
praktek/inovasi produksi mandiri/wirausaha atau
bentuk kegiatan lain yang ditetapkan sepadan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 53
74 Kewirausahaan 2 Mempelajari tentang pengertian kewirausahaan,
modal dasar wirausahawan, analisis peluang pasar,
manajemen usaha, usaha kecil, usaha
waralaba,strategi promosi dan pemasaran serta
perencanaan keuangan serta implementasinya
dalam pemahaman dan ketrampilan menggunakan
konsep kewirausahaan di bidang veteriner
75 Kesejahteraan Hewan 2 Membahas tentang terminologi kesejahteraan
hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”,
perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep
animal welfare dari WSPA (World Society for
Protection of Animals): freedom from hunger and
thrist; freedom from discomfort; freedom from pain,
injury and disease; freedom from fear and sistress;
freedom to express normal behavior; Animal use,
animal exploitation, animal control, animal rights,
animal liberation, animal welfare and animal
protectionist, serta pentingnya komisi etik pada
penggunaan hewan dalam penelitian
76 Ilmu Hewan Aquatik
dan Satwa Liar
2 Membahas penyakit ikan dan satwa liar yang
disebabkan oleh bakteri/jamur, virus, parasit atau
karena perubahan lingkungan, penularan, cara
pencegahan dan pengobatan penyakit
77 Perencanaan dan
Manajemen Ternak
2 Membahas tentang merancang usaha peternakan
yang menguntungkan dengan mengetahui teknik
pemeliharaan, pembiakan, pakan, perkandangan,
pemilihan bibit, replacement, dan dapat merancang
sistem produksi, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan manajemen kesehatan ternak
78 Hewan Laboratorium 2 Membahas teknik pemeliharaan dan pembiakan
serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan
hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang
memenuhi persyaratan sebagai hewan coba.
Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis
serta teknik-teknik eksperimental
79 Manajemen Pet Animal 2 Membahas pemeliharaan pets animals, bibit
kandang, pakan dan hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan, grooming dan fashion.
80 Pemuliaan Hewan
(Manajemen Breeding
Hewan)
2 Membahas tentang kepentingan pemuliaan hewan
dalam otorita medik veteriner, pemilihan bibit,
penelusuran kemurnian breed, manajemen
pembibitan dengan tujuan persilangan, menjaga
pure breed dan menemukan breed baru
81 Perencanaan dan
Manajemen Unggas
1 Membahas perencanaan usaha peternakan unggas
mulai dari pemilihan bibit,
pemeliharaan/manajemen, perhitungan cost and
benefit dan teknologi produksi unggas
82 Bioteknologi Veteriner 2 Membahas tentang sejarah dan peran
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 54
bioteknologi, dasar-dasar teknik rekombinan DNA
(rekayasa genetik), penerapan bioteknologi
kloning gen dalam produksi hormon, obat-obatan,
pangan asal hewan, vaksin rekombinan,
diagnosis penyakit serta teknik hewan transgenic
Membahas berbagai metode analisis molekuler
seperti PCR, RFLP, RAPD dan sebagainya
83 Rekayasa Genetika
Veteriner
2 Membahas struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan
84 Imunogenetik 2 Membahas tentang pengertian imunogenetik, faktor
imunogenetik yang menentukan ketahanan
individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada
faktor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh
imunogenetik pada populasi
85 Higiene Daging 2 Membahas tentang komposisi daging berasal dari
berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh
lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga
kesehatan daging agar tetap layak konsumsi
sebagai healthy food dan sumber protein berasal
dari hewan.
86 Higiene Susu dan Telur 2 Membahas mengenai standar kualitas susu, telur
menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) serta
berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu
dan telur serta cara pencegahannya
Mempelajari teknik penyimpanan, analisis dan
pengujian produk susu dan telur
87 Imunoblotting 1 Memahami prinsip imunoblotting dan berbagai
teknik Blotting antara lain dot blott, western blotting,
southern blotting, northern blotting, mempelajari
langkah-langkah kerja imunoblotting, analisis dan
deteksi sampel serta membahas peran dan aplikasi
teknik imunoblotting dalam penelitian di bidang
medik veteriner
88 Teknik Analisis
Biomolekuler
2 Membahas mengenai rekayasa genetika
veteriner, DNA cloning vector, enzim restriksi
dan reagent dalam teknik analisis biomolekul
Membahas berbagai teknik dan peralatan serta
pengolahan data dalam analisis biomolekul
meliputi teknik separasi, metode fotometri,
spektrofotometri, dan elektrokimia
89 Teknik Analisis Bahan
Alam
2 Membahas berbagai teknik preparasi meliputi
ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 55
darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka.
90 Imunohistokimia 1 Membahas tentang histoteknik, interaksi antara
antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik
imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik
imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik
veteriner
3.4 Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)
Pendidikan lanjutan yang merupakan suatu kesatuan setelah
Strata I adalah Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan
jumlah SKS 36. Pendidikan profesi dilakukan setelah mahasiswa lulus
pendidikan S-1 dengan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan
(SKH). Prosedur yang dilakukan oleh SKH adalah mendaftar kembali
pada PS.PPDH untuk mendapat gelar profesi dokter hewan (drh) dan
dilakukan sumpah dokter. Kurikulum yang disusun dalam PS.PPDH
sebagai berikut:
Tabel 3.6. Matakuliah jenjang PPDH PKH - UB
No Matakuliah SKS 1. Koasistensi Interna Hewan Besar dan Kecil 10 2. Koasistensi Bedah dan Radiologi 6 3. Koasistensi Diagnosa Laboratorium 5 4. Koasistensi Reproduksi Hewan Besar dan Kecil 4 5. Koasistensi Kesehatan Masyarakat Veteriner 4 6. Koasistensi Patologi Anatomi 3 7. Koasistensi Reseptur 2 8. Koasistensi Industri 2 Jumlah 36
Tabel 3.7. Deskripsi Matakuliah PPDH-UB
NO. MATA KULIAH DESKRIPSI
1. Koasistensi Interna
Rotasi Penyakit Dalam dilakukan di rumah sakit hewan, klinik dokter hewan praktisi dan di lapang (teaching farm) untuk mendapatkan
kasus penyakit dalam yang meliputi gangguang metabolit, penyakit infeksius dan non-infeksius. Evaluasi kepada peserta dilakukan dalam kegiatan diagnosis, dan penanganan penyakit dalam.
2. Koas. Bedah dan Radiologi
Rotasi Bedah meliputi evaluasi pasien, penetapan diagnostik, diskusi, dan melakukan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 56
proses pembedahan pasien dan tindakan pre dan pasca operatif dibawah supervisi senior. Peserta PPDH ikut aktif dalam diskusi yang dilakukan oleh tim Bedah dalam departemen.
3. Koas. Diagnosa Laboratorium
Rotasi Diagnostik Laboratorium Veteriner meliputi physical examination, mencatat
riwayat penyakit, menganalisis data laboratorium dan mamahami teknis analisis laboratorium untuk pasien yang ada
4. Koas. Reproduksi Hewan Besar dan Kecil
Rotasi Bidang Reproduksi Hewan Besar dan Kecil meliputi anatomi dan fisiologi reproduksi, siklus reproduksi, hormonal reproduksi, pembuatan semen beku, inseminasi buatan, embrio transfer, pemeriksaan kebuntingan, distokia dan sterilitas. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan peserta PPDH di dalam melakukan diagnosis reproduksi dan teknologi reproduksi..
5. Koas. Kesehatan Masyarakat Veteriner
Rotasi Kesehatan Masyarakat Veteriner meliputi kualitas dan mikrobiologis bahan makanan asal hewan dan produk olahannya yang berkaitan dengan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat (selama tiga minggu di laboratorium). Konsep dan prinsip Epidemiologi, perencanaan sampling dan besaran sampel, jenis-jenis kajian penyidikan penyakit. Sistem administrasi, struktur Dinas Peternakan dan karantina Hewan (selama tiga minggu dilapangan). Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan peserta PPDH di dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan teknis dalam ruang lingkup Kesehatan Masyarakat Veteriner.
6. Koas. Patologi Anatomi
Rotasi Patologi Veteriner diberikan kepada mahasiswa peserta PPDH meliputi tata cara pengambilan spesimen, teknik euthanasia dan otopsi yang benar, pembuatan preparat histopatologis. Evaluasi dilakukan dengan cara menguji kemampuan peserta PPDH di dalam menentukan diagnosis penyakit hewan berdasarkan perubahan patologis
7. Koas. Reseptur
Rotasi Reseptur meliputi perencanaan dan penyusunan resep sesuai dengan kebutuhan teurapeutik dengan mengindahkan kaidah-kaidah kefarmasian dan sifat obat yang di racik dibawah supervisi senior/dokter hewan.
8. Koas. Industri
Mahasiswa dalam rotasi ini dibawah supervisi senior/dokter hewan mengikuti operasional perusahaan, proses produksi, hingga distribusi produk asal hewan
Karakter pendidikan profesi ini adalah keterampilan/ praktik
yang sesuai alokasi waktu dan kegiatan magang adalah kegiatan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 57
lapangan /keterampilan. Meliputi pengenalan, pemahaman, penentuan
dan kemampuan diagnosis serta pencegahan dan pengobatan suatu
penyakit hewan baik individu maupun kelompok; keamanan pangan dan
administrasi kedinasan yang bersifat wajib maupun pilihan.
3.5 Ujian Sertifikasi Kompetensi
Setelah dilakukan sumpah dokter, dilanjutkan dengan ujian
sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan
Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH) secara nasional. Ujian kompetensi
tersebut dilaksanakan agar seorang dokter hewan mendapatkan
legalitas kewenangan medik veteriner.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 58
BAB IV
SISTEM PENDIDIKAN
Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya sebagai bagian
dari pelaksana Sistem Pendidikan UB melaksanakan Sistem Kredit
Semester (SKS) yang ditetapkan dengan SK Rektor No 22/SK/1976
tanggal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan PP no: 60/ 1999 tentang
Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas No 232/U/2000 tentang
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, UU no: 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta
memperhatikan Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan
Tinggi, maka Pedoman Pendidikan Program Kedokteran Hewan UB
diterbitkan.
Program Kedokteran Hewan UB sebagai Lembaga Pendidikan
Tinggi harus memperhatikan enam faktor yaitu :
1. Mahasiswa sebagai peserta didik secara kodrati memiliki
perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat,
maupun kemampuan akademik
2. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga profesi dokter
hewan semakin meningkat, seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat
4. Sarana pendidikan dan pembelajaran seperti ruang kuliah,
laboratorium, dan ruang baca yang memadai
5. Tenaga penunjang kependidikan yang mempengaruhi
kelancaran penyelenggaraan proses pendidikan
6. Dosen merupakan pelaksana proses belajar mengajar berbasis
mahasiswa (Student Centered Learning) merupakan komponen
yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 59
4.1 Sistem Kredit Semestar (SKS) dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)
Penyelengaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
strategi belajar pembelajaran berpusat kepada mahasiswa Student
Centered Learning (SCL) disusun dalam bentuk Mata Kuliah Blok. Mata
kuliah Blok yang telah disusun berdasarkan kelompok ilmu Premedik
dan Medik yang terdiri dari sub kelompok pembidangan ilmu.
1. Sistem Kredit
a. Sistem kredit ialah suatu sistem penghargaan terhadap
beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban
penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan
dalam kredit
b. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi
suatu mata kuliah secara kuantitatif
c. Ciri-ciri kredit ialah:
i. Dalam sistem kredit, tiap-tiap mata kuliah diberi harga
yang dinamakan nilai kredit
ii. Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan
tidak perlu sama
iii. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing matakuliah
ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk
menyelesaikan tugas–tugas yang dinyatakan dalam
kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, atau
tugas-tugas lain.
2. Sistem Semester
a. Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang menggunakan satuan waktu tengah
tahunan yang disebut semester
b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan
lamanya waktu suatu kegiatan pendidikan dalam suatu
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 60
jenjang/program pendidikan tertentu. Satu semester setara
dengan 16-19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan
efektif termasuk ujian akhir, atau sebanyak-banyaknya 22
minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu
tenang
c. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri
dari kegiatan perkuliahan, seminar, praktikum, kerja lapang,
dalam bentuk tatap muka, serta kegiatan akademik
terstruktur dan mandiri
d. Dalam setiap semester disajikan sejumlah mata kuliah dalam
bentuk blok dan setiap mata kuliah di dalamnya mempunyai
bobot yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS),
sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum Program
Kedokteran Hewan
3. Sistem Kredit Semester
a. Ialah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam satuan
waktu semester
b. SKS mempunyai dua tujuan yang sangat penting
i. Tujuan Umum.
Agar PT lebih dapat memenuhi tuntutan pembangunan,
maka perlu disajikan program pendidikan yang
bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan
memberi kemungkinan lebih luas kepada setiap
mahasiswa untuk menentukan dan mengatur kurikulum
dan strategi proses belajar sesuai dengan rencana dan
kondisi masing-masing peserta didik.
ii. Tujuan Khusus
1. Memberi kesempatan pada para mahasiswa yang
cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan
studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 61
2. memberi kesempatan pada para mahasiswa agar
dapat mengambil matakuliah yang sesuai dengan
minat, bakat dan kemampuannya
3. Mempermudah kemungkinan agar sistem
pendidikan dengan input dan output yang
majemuk dapat dilaksanakan
4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari
waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat pesat
5. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi
kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya
6. Memberi kemungkinan pengalihan kredit antar
program studi atau antar fakultas dalam satu
perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi
7. Kemungkinan perpindahan mahasiswa dari
perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lain
atau dari suatu program studi ke program studi
lain dalam suatu perguruan tinggi
c. Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan yang digunakan
untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa dalam
suatu semester serta besarnya pengakuan atas keberhasilan
usaha mahasiswa, serta besarnya usaha untuk
penyelenggaraan program pendidikan di Perguruan Tinggi
khususnya bagi dosen
d. Setiap blok yang terdiri dari beberapa mata kuliah yang
terintegrasi atau kegiatan akademik lainnya, disajikan pada
setiap semester dengan ditetapkan harga satuan kredit
semesternya yang menyatakan bobot kegiatan dalam mata
kuliah tersebut.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 62
e. Pada setiap pelaksanaan mata kuiah blok terdiri atas
beberapa modul yang mempunyai beban SKS yang
terintegrasi.
f. Pada pembahasan mata kuliah setiap modul terdiri atas
diskusi mandiri dalam kelompok mahasiswa dengan
pendampingan dosen. Diikuti pada hari berikutnya setelah
mahasiswa menyusun laporan akan dilakukan kuliah pakar.
Dengan demikian mahasiswa dapat melakukan perbaikan
laporan modul dengan aktif.
4.2.Nilai Kredit Beban Studi
1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu-satuan kredit semester ditentukan
berdasarkan beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan
per minggu sebagai berikut:
a. Untuk Mahasiswa
i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misal
dalam bentuk kuliah, seminar, dsb
ii. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan
studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen,
misal dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau
menyelesaikan soal-soal
iii. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan
yang harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau
tujuan lain suatu tugas akademik, misal dalam bentuk
membaca buku referensi
b. Untuk Dosen
i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa
ii. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur
iii. 60 menit pengembangan materi kuliah
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 63
2. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar
Untuk penyelenggaraan seminar, dimana mahasiswa diwajibkan
memberikan penyajian pada suatu forum, nilai satu satuan kredit
semester sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu berupa
acara 50 menit tatap muka per minggu.
3. Nilai Kredit Semester Untuk Praktikum, Penelitian, Penyusunan
Skripsi dan Kerja Lapangan
Nilai satu satuan kredit semester sama dengan penyelesaian
kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu selama satu
semester atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester.
a. Nilai kredit semester untuk praktikum di laboratorium. Untuk
praktikum di laboratorium, nilai satu satuan kredit semester
adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua sampai tiga
jam per minggu selama satu semester
b. Nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis,
dan disertasi. Nilai satu satuan kredit semester adalah beban
tugas penelitian sebanyak tiga sampai empat jam sehari selama
satu bulan, dimana satu bulan setara dengan 25hari kerja
c. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya.
Untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya, nilai satu satuan
kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak
empat sampai lima jam per minggu selama satu semester.
4.3 Beban Studi dalam Semester
Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas
dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada
umumnya orang bekerja rata-rata 6-8 jam selama enam hari berturut-
turut. Seorang mahasiswa dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja
bekerja pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Kalau dianggap
seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata siang hari 6-8 jam dan
malam hari dua jam selama enam hari berturut-turut, maka seorang
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 64
mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam
sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena satu satuan kredit
semester kira-kira setara dengan tiga jam kerja, maka beban studi
mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 SKS atau
sekitar 18 SKS. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu
diperhatikan kemampuan individu berdasarkan hasil studi mahasiswa
pada semester sebelumnya yang diukur dengan parameter Indek
Prestasi (IP)
SKS mata kuliah X nilai mata kuliah IP = --------------------------------------------------------------------
Jumlah SKS mata kuliah yang diprograml
K N IP = --------
K IP : Indeks Prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester
atau indeks prestasi kumulatif
K : jumlah SKS masing-masing mata kuliah
N : nilai akhir masing-masing mata kuliah
4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana
Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks
prestasi (IP), yang ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan studi
mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir semester tahun
pertama, tahun kedua, tahun ketiga dan tahun keempat.
a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester
Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada setiap
akhir semester, meliputi matakuliah yang diambil mahasiswa pada
semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk
menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester
berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut:
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 65
b. Evaluasi keberhasilan Studi Tahun Pertama
Pada akhir tahun pertama sejak mahasiswa terdaftar pada program
sarjana di Program Kedokteran Hewan diadakan evaluasi untuk
menentukan apakah mahasiswa yang bersangkutan boleh
melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan
studi apabila memenuhi persyaratan sbb:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 SKS
b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
20 SKS dari matakuliah yang terbaik nilainya.
c. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kedua
Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun
kedua, apabila memenuhi syarat sbb.:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 SKS
b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
48 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik
d. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Ketiga
Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun
ketiga, apabila memenuhi syarat sbb.:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72 SKS
b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
72 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik
IP semester yang
diperoleh
Beban studi dalam
semester berikut
>3,00
2,50-2,99
2,00-2,49
1,50-1,99
<1,50
22-24 SKS
19-21 SKS
16-18 SKS
12-15 SKS
<12 SKS
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 66
e. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Keempat
Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya setelah tahun
keempat, apabila memenuhi syarat sbb.:
a. Mengumpulkan sekurang-kurangnya 96 SKS
b. Mencapai IP sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari
96 SKS dari nilai matakuliah yang terbaik
f. Evaluasi Keberhasilan Studi pada Akhir Studi Program Sarjana
Jumlah kredit yang harus dikumpulkan oleh seorang mahasiswa
untuk menyelesaikan studi program sarjana minimal 149 SKS
termasuk skripsi/tugas lain. Jumlah SKS minimum ditentukan dalam
batas sebaran tersebut. Mahasiswa yang telah mengumpulkan
sekurang-kurangnya sejumlah SKS minimum diatas dinyatakan telah
menyelesaikan program studi sarjana apabila memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00
b. Nilai D/D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total, kecuali
untuk mata kuliah tertentu yang tidak diperbolehkan memperoleh
nilai D/D+
c. Tidak ada nilai E
d. Lulus ujian sarjana
Apabila IP yang dicapai kurang dari 2,00 maka mahasiswa
yang bersangkutan harus memperbaiki nilai mata kuliah selama
batas masa studi belum dilampaui. Perbaikan harus dilakukan pada
semester berikutnya saat matakuliah yang akan diperbaiki
ditawarkan. Setiap mata kuliah yang diperbaiki, nilai tertinggi yang
digunakan untuk evaluasi
g. Batas Masa Studi
Program sarjana strata I harus diselesaikan dalam waktu tidak
lebih dari 7 (tujuh) tahun, terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 67
sebagai mahasiswa. Jika ternyata sampai batas masa studi yang
ditentukan, mahasiswa belum dapat menyelesaikan studi sarjananya,
maka yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu melanjutkan
studinya. Masa studi tujuh tahun tersebut tidak termasuk cuti
akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar
ulang tanpa seizin rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
4.5.Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana, pendidikan
diselenggarakan dengan Sistem Kredit Semester dan diakhiri
dengan ujian tugas akhir.
1. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Untuk menempuh ujian akhir program sarjana, seorang
mahasiswa ditugaskan membuat tugas akhir yang berbentuk
skripsi, yaitu karya ilmiah dibidang ilmunya yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian, telaah pustaka, dan praktek kerja
lapang dalam bentuk magang kerja, atau tugas lain yang
ditentukan oleh fakultas masing-masing.
a. Syarat membuat Tugas Akhir
Seorang mahasiswa diperkenankan membuat tugas akhir
bilamana memenuhi syarat sbb.:
i. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan
ii. Mengumpulkan minimum 110 SKS untuk PKL dan 120
SKS untuk Skripsi
iii. IPK sekurang-kurangnya 2,00
iv. Nilai D sebanyak 10% dan tidak ada nilai E
v. Memenuhi syarat lain yang ditentukan dalam buku
Pedoman Pendidikan UB
b. Tata cara dan metode pembuatan Tugas Akhir
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 68
Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir diatur dalam
Manual Prosedur PKL dan Skripsi
c. Nilai kredit Tugas Akhir
Nilai kredit tugas akhir program sarjana 4 SKS untuk PKL dan
6 SKS untuk skripsi
d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir
i. Tugas akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 6
bulan untuk masing-masing tugas akhir sejak
diprogramkan dalam KRS
ii. Perpanjangan waktu harus dapat persetujuan Ketua
Program sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Pembimbing Tugas Akhir
i. Syarat Pembimbing
Syarat-syarat Pembimbing untuk tugas akhir diatur dalam
Manual Prosedur PKL dan Skripsi
ii. Penentuan Pembimbing
Penentuan Pembimbing untuk tugas akhir diatur dalam
Manual Prosedur PKL dan Skripsi
iii. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
Tugas dan kewajiban Pembimbing tugas akhir diatur
dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi
2. Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur
dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi
3. Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Syarat untuk menempuh Ujian Akhir Program Sarjana diatur
dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi
4. Tata cara Permohonan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Tata cara permohonan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
diatur dalam Manual Prosedur PKL dan Skripsi
5. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 69
Majelis penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam
Manual Prosedur PKL dan Skripsi
6. Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana diatur dalam Manual
Prosedur PKL dan Skripsi
7. Penilaian
Penilaian tugas akhir dalam bentuk PKL dan Skripsi diatur dalam
Manual Prosedur PKL dan Skripsi
8. Yudisium Sarjana
a. Yudisium mahasiswa ditentukan berdasarkan tanggal yang
bersangkutan telah menyelesaikan seluruh persyaratan
akademik dan dinyatakan sebagai akhir masa studi.
b. Persyaratan akademik yang dimaksud pada butir 8.a ialah
- Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus ujian tugas
akhir program sarjana bila telah memenuhi persyaratan
dan tidak melampaui maksimum masa studi 7 tahun
- Telah menulis jurnal ilmiah sesuai ketentuan dan
mengunggah ke website UB
- Telah lulus TOEIC sesuai ketentuan dan diselenggarakan
oleh lembaga resmi yang ditunjuk UB
c. Predikat. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu:
memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian yang
dinyatakan pada transkrip akademik. IPK sebagai dasar
penentuan predikat kelulusan adalah:
i. IPK 2,00-2,75: Memuaskan
ii. IPK 2,76-3,50: Sangat Memuaskan
iii. IPK 3,51-4,00: Cumlaude (Dengan Pujian)
Predikat kelulusan dengan pujian (cumlaude) ditentukan juga
dengan memperhatikan masa studi maksimum, untuk
program sarjana 5 tahun
d. Gelar Kesarjanaan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 70
Gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) diatur dengan SK
Mendikbud Nomor 036/U/1993 tanggat 9 Februari 1993
4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Untuk menuju kompetensi medis sebagai klinikus disusun
kurikulum berbasis kompetensi dalam mencapai Sarjana Kedokteran
Hewan (SKH) sejumlah 149 SKS selama 8 (delapan ) Semester.
Dilanjutkan dengan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) yang
merupakan satu kesatuan Pendidikan Kedokteran Hewan.
Pendidikan lanjutan yang merupakan suatu kesatuan setelah
Strata I adalah Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan
jumlah SKS maksimum 38. Pendidikan ini dilakukan setelah mahasiswa
lulus pendidikan S-1 dengan memperoleh gelar Dokter Hewan (drh).
Karakter pendidikan profesi ini ialah keterampilan/ praktik dengan
alokasi waktu dan kegiatan magang yaitu kegiatan lapangan
/keterampilan, yang meliputi pengenalan, pemahaman, penentuan dan
kemampuan diagnosis serta pencegahan dan pengobatan suatu
penyakit hewan baik individu maupun kelompok; keamanan pangan dan
administrasi kedinasan yang bersifat wajib maupun pilihan.
4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan
Setelah menyelesaikan PPDH, lulusan akan mendapatkan uji
kompetensi yang dilaksanakan oleh Komite Bersama Ujian Nasional
Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan yang beranggotakan Majelis
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) dan perwakilan Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) penyelenggara pendidikan dokter hewan sebagai
upaya menjaga kualitas lulusan. Setelah menempuh Uji kompetensi
barulah seorang lulusan dengan gelar profesi Dokter Hewan layak
dinyatakan dan dapat melaksanakan kewenangan medik veteriner
serta diperkenankan menyandang gelar profesi Dokter Hewan. Dengan
pengaturan MP2KH, dokter hewan yang disumpah setelah tanggal 21
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 71
Juni 2010, akan diwajibkan melakukan ujian Nasional Sertifikasi
Kompetensi Profesi Dokter Hewan yang dikendalikan bersama antara
PTN dengan MP2KH.
Untuk melakukan praktek medis, seorang dokter hewan harus
mendapatkan Surat Ijin Praktek dari Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia (PDHI) yang mewakili PB PDHI. Surat Ijin tersebut harus
diperbarui setiap 3 (tiga) tahun dengan selalu melaksanakan secara
aktif penyegaran profesi (continuing education) yang diselenggarakan
secara bersama oleh PDHI dengan lembaga lain, dan memenuhi
kriteria minimal sebagai Dokter Hewan Praktek seperti Peraturan
Menteri Pertanian No. 02/Permentan/OT.140/1/2010 yang berlaku.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 72
BAB V
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dari penyelenggaraan
Kurikulum dengan Sistem Kredit Semester, diperlukan pelaksanaan
administrasi pendidikan tahap demi tahap akan diatur dan dilaksanakan
secara sentral, dengan memanfaatkan PPTI-UB. Antara lain dengan
program SIAKAD untuk melakukan pendaftaran on line, KHS dan KRS
on line secara terpadu.
A Syarat Administrasi Sistem Kredit
Untuk melaksanakan sistem kredit yang baik, ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Pedoman Pendidikan
Pedoman pendidikan UB disediakan sebelum perkuliahan tahun
akademik tertentu dimulai, dan berisi antara lain
a. Kalender akademik yang mengatur:
i. Waktu awal dan akhir kuliah, ujian, pendaftaran ulang, dan
kegiatan akademik lain pada semester ganjil dan genap
ii. Kegiatan dies natalis, wisuda, dan kegiatan seremonial lain
iii. Kegiatan kemahasiswaan
b. Penjelasan tentang Sistem Kredit Semester
c. Penjelasan tentang tujuan pendidikan
d. Penjelasan tentang peraturan akademik yang terkait dengan
perkuliahan, ujian, evaluasi keberhasilan studi, mutasi
mahasiswa dan lain-lain.
e. Penjelasan tentang pengelolaan administrasi pendidikan
f. Penjelasan tentang bimbingan konseling dan penasehat
akademik
g. Penjelasan tentang tata krama kehidupan kampus
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 73
2. Fungsi dan peran Dosen Penasehat Akademik
(Penjelasan sesuai dengan Pedoman Pendidikan UB Tahun
2012/2013 Bab VI)
3. Nomor Induk Mahasiswa
Pengaturan Nomor Induk Mahasiswa diatur dalam aturan sesuai
Pedoman Pendidikan UB Tahun 2012/2013 tentang Administrasi
Pendidikan)
B Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit
Untuk melaksanakan administrasi sistem kredit, diperlukan beberapa
tahap kegiatan pada setiap semester yaitu:
1. Persiapan Pendaftaran
Bahan-bahan yang diperlukan pada tahap persiapan
pendaftaran ini antara lain:
a. Daftar nama Penasehat Akademik (PA) berserta
mahasiswa yang dibimbingnya
b. Petunjuk pengisian beserta kartu-kartunya yaitu:
i. Kartu Rencana Studi (KRS)
ii. Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)
iii. Kartu Pembatalan Matakuliah (KPM)
iv. Kartu Hasil Studi (KHS)
2. Pengisian Kartu Rencana Studi
Pertama-tama mahasiswa datang ke Sub Bagian Akademik
PKH-UB untuk mengambil kelengkapan pendaftaran dengan
menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang berlaku untuk
semester tersebut.
a. Penentuan Rencana Studi Semester
Penentuan rencana studi semester ini dilakukan dengan
bimbingan dosen PA yang telah ditunjuk. Untuk
mahasiswa baru, rencana studi semester pertama
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 74
diwajibkan mengambil beban studi yang telah ditetapkan.
Penentuan rencana studi semester selanjutnya
ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai oleh
mahasiswa pada semester sebelumnya. Besarnya beban
studi yang boleh diambil pada semester berikutnya
ditentukan oleh indeks prestasi yang telah disetujui oleh
dosen PA, kemudian diserahkan kepada Sub Bagian
Akademik PKH-UB.
b. Perubahan Rencana Studi
Yang dimaksud dengan perubahan rencana studi adalah
mengganti sesuatu matakuliah dengan matakuliah lain
dalam semester yang sama. Perubahan rencana studi
dilaksanakan paling lambat pada akhir minggu pertama
da harus mendapat persetujuan dari Wakil Bidang
Akademik.
c. Pembatalan Matakuliah
Yang dimaksud dengan pembatalan matakuliah adalah
pembatalan rencana pengambilan matakuliah yang oleh
karenanya tidak diuji pada semester yang bersangkutan.
Bagi mahasiswa yang akan membatalkan sesuatu
matakuliah diberi kesempatan selambat-lambatnya pada
minggu kedua. Pembatalan ini harus mendapat
persetujuan dosen PA dan segera dilaporkan kepada
Sub bagian Administrasi PKH-UB
d. Hasil Studi
Yang dimaksud dengan hasil studi adalah nilai yang
diperoleh mahasiswa bagi semua matakuliah yang
diprogram dalam KRS dan dicantumkan dalam Kartu
Hasil Studi (KHS)
Aktifitas di atas dilakukan secara online setelah mendapatkan
persetujuan dosen PA.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 75
3. Kuliah, seminar, praktikum dan sejenisnya
Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah, seminar, praktikum dan
kegiatan akademik sejenisnya sesuai dengan KRS secara tertib
dan teratur menurut ketentuan yang berlaku. Jadwal jam kuliah
dan praktikum diatur oleh PKH-UB dan dapat dilaksanakan mulai
pukul 06.00 hingga pukul 21.00
4. Penyelenggaraan ujian matakuliah
Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
ujian adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan jadwal ujian
Sesuai dengan kalender akademik, jadwal ujian tengah
semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) harus
direncanakan terlebih dahulu secara cermat dan
diumumkan kepada mahasiswa dan dosen. Jadwal ujian
diumumkan selambat-lambatnya seminggu sebelum ujian
berlangsung, sehingga mahasiswa maupun dosen dapat
mengatur persiapan yang diperlukan sedini mungkin.
Jadwal ujian hendaknya disusun bersama-sama dengan
penyusunan jadwal kuliah dan jadwal praktikum. UTS
dan UAS dilaksanakan oleh panitia yang ditetapkan oleh
Ketua Program.
b. Pelaksanaan ujian
Yang boleh menempuh ujian adalah mahasiswa yang
telah mengikuti sekurang-kurangnya 80% dari
perkuliahan untuk semester yang bersangkutan serta
memenuhi ketentuan lainnya. Hasil ujian berupa nilai
akhir beserta komponen – komponennya (nilai UTS,
praktikum, nilai quiz dan lain-lain) diumumkan kepada
mahasiswa.
5. Pengadministrasian nilai
a. Kartu Hasil Studi (KHS)
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 76
Hasil ujian oleh dosen harus segera diserahkan ke Sub
Bagian Akademik, agar dapat dilakukan pengisian KHS
dan KRS untuk semester berikutnya. KHS semester
dibuat rangkap lima, masing-masing untuk dosen PA,
mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa, Sub Bagian
Akademik PKH dan Pusat Komputer Universitas
b. Penyimpanan hasil ujian mahasiswa
Penyimpanan hasil ujian mahasiswa dilakukan oleh Sub
Bagian Akademik PKH dan Pusat Komputer Universitas.
Data hasil ujian mahasiswa yang perlu disimpan adalah:
i. Daftar hasil ujian mahasiswa setiap matakuliah
ii. KHS yang mencakup nilai kumulatif hasil ujian
mahasiswa yang bersangkutan pada setiap semester
dan indek prestasinya
iii. Nilai kumulatif untuk semua matakuliah sejak
semester awal sampai dengan semua semester yang
telah ditempuh
C Registrasi Mahasiswa
1. Tujuan
a. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada
setiap semester
b. Untuk mengetahui besarnya “student body” dan banyaknya
mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik secara aktif
pada setiap semester
c. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan keadaan
mahasiswa
2. Macam registrasi mahasiswa
a. Registrasi administrasi
Yang dimaksud dengan registrasi administrasi adalah
kegiatan untuk memperoleh status terdaftar sebagai
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 77
mahasiswa Program Kedokteran Hewan UB. Kegiatan
registrasi administrasi wajib dilakukan oleh seluruh
mahasiswa secara tertib pada setiap awal semester sesuai
dengan ketentuan kalender akademik
i. Registrasi administrasi calon mahasiswa baru
(sesuai dengan Buku Pedoman Pendidikan UB)
ii. Registrasi administrasi mahasiswa lama
1. Setiap mahasiswa lama diharuskan datang sendiri
untuk menyelesaikan registrasi administrasi dengan
menyerahkan:
a. Formulir registrasi administrasi yang telah diisi
b. Kartu Tanda Mahasiswa semester sebelumnya
c. Tanda bukti pelunasan SPP tahun akademik
sebelumnya
d. Tanda bukti pelunasan SPP semester / tahun
akademik yang bersangkutan
e. Dua lembar pasfoto ukuran 3x3 cm
f. Bagi mahasiswa yang tidak terdaftar sebagai
mahasiswa atau cuti akademik pada semester
sebelumnya harus mendapat ijin untuk registrasi
administrasi kembali dari Rektor
2. Sanksi
a. Mahasiswa lama yang tidak melakukan registrasi
administrasi pada suatu semester tertentu tanpa
persetujuan rektor, dinyatakan bukan mahasiswa
untuk semester tersebut dan diperhitungkan
dalam masa studinya.
b. Mahasiswa lama yang terlambat registrasi
administrasi dengan alasan apapun tidak dapat
dibenarkan dan pada semester tersebut
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 78
dinyatakan tidak terdaftar sebagai mahasiswa
Universitas Brawijaya
c. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar seperti pada
butir b, dapat mengajukan permohonan cuti
akademik kepada Rektor selambat-lambatnya 1
(satu) minggu sejak penutupan registrasi
administrasi
d. Mahasiswa lama yang tidak terdaftar lebih dari 2
(dua) semester kumulatif dinyatakan
mengundurkan diri sebagai mahasiswa
Universitas Brawijaya
e. Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi
administrasi
b. Registrasi akademik
Yang dimaksud dengan registrasi akademik adalah
pendaftaran untuk memperoleh hak mengikuti kegiatan
akademik pada semester tertentu
i. Kegiatan registrasi akademik meliputi antara lain:
1. Pengisian dan pengesahan Kartu Rencana Studi
(KRS)
2. Pengisian Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)
3. Pembatalan mata kuliah
ii. Konsultasi rencana studi merupakan kegiatan yang harus
dilakukan antara mahasiswa dengan dosen Penasehat
Akademik sesuai dengan kalender akademik
iii. Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu mata
kuliah apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku
dan disetujui dosen PA-nya
iv. KRS yang sudah disetujui dosen PA harus segera
diserahkan ke Sub bagian Akademik Fakultas
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 79
D Ketentuan Pembayaran SPP
Ketentuan membayar SPP baik untuk mahasiswa baru dan mahasiswa
lama diatur dalam Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya, meliputi
jenis biaya yang harus dibayarkan, persyaratan pembayaran dan
besarnya biaya studi yang dikenakan berdasarkan SK Rektor.
E Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
Mahasiswa yang terdaftar akan memiliki KTM dalam fisik kartu plastik
dengan “barcode number” yang pengesahan registrasinya dengan “hot
stamp”
1. KTM diterimakan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan
registrasi administrasi secara lengkap
2. Apabila terjadi kesalahan dalam pengisian KTM, mahasiswa harus
melaporkan kepada BAAK untuk diganti dengan KTM yang baru
3. KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa
Universitas Brawijaya pada semester yang bersangkutan
F Mutasi Mahasiswa
Yang dimaksud dengan mutasi mahasiswa ialah perubahan status
mahasiswa yang meliputi status akademik dan administrasi. Mutasi
mahasiswa dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Cuti Akademik
a. Cuti akademik adalah penundaan registrasi administrasi, dalam
jangka waktu tertentu dengan izin Rektor
b. Seorang mahasiswa dapat mengajukan permohonan cuti
akademik paling lama dua tahun kumulatif
c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa
studi kecuali bagi mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa
seizin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi
d. Mahasiswa berhak mengajukan cuti akademik sesudah
mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya satu semester
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 80
e. Permohonan cuti akademik diajukan kepada rektor dengan
disertai alasan-alasan yang kuat dan diketahui oleh Dekan dan
orang tua/wali/instansi mahasiswa yang bersangkutan, paling
lambat satu mingu sejak penutupan registrasi akademik
2. Mahasiswa Tugas Belajar
Universitas Brawijaya menerima mahasiswa tugas belajar dari
instansi pemerintah/swasta dengan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Berijazah Akademi/Sarjana Muda Perguruan Tinggi
b. Memenuhi syarat-syarat akademik dan administrasi yang
ditentukan
c. Berasal dari fakultas atau program studi yang sesuai
d. Penerimaan mahasiswa tugas belajar dilakukan oleh Rektor atas
pertimbangan Dekan dan dilakukan sepanjang daya tampung
memungkinkan. Mahasiswa tugas belajar diwajibkan
mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan
tembusan kepada Dekan terkait paling lambat satu bulan
sebelum perkuliahan tahun akademik baru dimulai
3. Pindah ke Perguruan Tinggi Lain
a. Mahasiswa Universitas Brawijaya yang akan pindah ke
Perguruan Tinggi lain, harus mengajukan permohonan kepada
Rektor dengan tembusan kepada Dekan, disertai alasan
kepindahannya
b. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak
dapat diterima kembali sebagai mahasiswa Universitas
Brawijaya
4. Putus Kuliah
Mahasiswa putus kuliah ialah mahasiswa yang tidak memenuhi
persyaratan evaluasi keberhasilan studi tahun pertama, tahun
kedua, tahun ketiga, tahun keempat, dan akhir program studi
sarjana dan tidak terdaftar ulang lebih dari dua semester kumulatif
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 81
a. Jumlah mahasiswa putus kuliah tiap semester dilaporkan Dekan
kepada Rektor
b. Rektor mengeluarkan Surat keputusan tentang putus kuliah
untuk mahasiswa yang bersangkutan
5. Meninggal dunia
Apabila ada mahasiswa meninggal dunia, Dekan melaporkan
kepada Rektor
6. Pemberhentian Sebagai Mahasiswa Universitas Brawijaya
Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau sementara
apabila melanggar ketentuan SK Rektor No.044/SK/1985 tentang
Tata Tertib Keluarga Besar Universitas Brawijaya, serta ketentuan
lain yang berlaku di Universitas Brawijaya
G Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya
1. Syarat-syarat
a. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah:
i. Untuk program sarjana, telah mengikuti pendidikan secara
terus menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setingi-
tingginya 3 semester serta telah mengumpulkan:
1. Untuk 2 semester: telah mencapai minimal 40 SKS
dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00
2. Untuk 3 semester:telah mencapai 60 SKS dengan IPK ≥
3,00
2. Tata Cara Mengajukan Permohonan Pindah
Tata cara mengajukan permohonan pindah adalah sebagai berikut:
a. Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan yang
kuat kepada Rektor Universitas Brawijaya dengan tembusan
kepada Ketua Program Kedokteran Hewan
b. Permohonan harus dilampiri:
i. Daftar nilai asli yang diperoleh dari PT asal, dengan IPK-nya
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 82
ii. Surat pindah dari PT asal
iii. Persetujuan orang tua/wali/instansi
iv. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran
peraturan PT asal
3. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah
a. Permohonan pindah harus diterima Universitas Brawijaya paling
lambat satu bulan sebelum kuliah tahun akademik baru
(semester ganjil) dimulai
b. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas
waktu seperti tersebut pada butir (a) dilampaui
H. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di UB
(1) Syarat-syarat
a. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah:
a. Untuk program Sarjana, telah mengikuti pendidikan
secara terus menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan
setinggi-tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan:
(1) Untuk 2 semester: 24 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,75
(2) Untuk 4 semester: 48 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,75
b. Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik
pada Fakultas asal
c. Tidak pernah melanggar peraturan Fakultas asal
d. Persetujuan pindah dari Fakultas asal
e. Ketua PKH UB menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk
menerima
f. Perpindahan mahasiswa antar fakultas hanya boleh satu kali
selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa Universitas
Brawijaya
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 83
(2) Tata Cara Mengajukan Permohonan Pindah
a. Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan yang
kuat kepada Rektor Universitas Brawijaya dengan tembusan
kepada Ketua PKH-UB
b. Permohonan tersebut harus dilampiri:
a. Daftar nilai asli yang diperoleh dari Fakultas asal, dengan
IPK-nya
b. Surat Pindah dari Fakultas asal
c. Persetujuan orang tua/wali/instansi
d. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran
peraturan Fakultas asal
(3) Waktu Pengajuan Permohonan Pindah
a. Permohonan pindah harus diterima Rektor paling lambat 1 bulan
sebelum kuliah dimulai
b. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila batas
waktu seperti tersebut pada butir (a) dilampaui
I. Kelulusan Sarjana
1. Mahasiswa yang lulus ujian sarjana, berhak memperoleh ijazah
yang diserahkan pada saat wisuda. Dimana pelaksanaan wisuda
akan diatur dalam Pedoman Pendidikan UB dan peraturan lain
yang berkaitan.
2. Ijazah alumni UB jika dikemudian hari hilang, rusak, atau
terbakar tidak dapat diduplikasikan atau diganti atau dibuatkan
ijazah baru, tapi akan dibuatkan Surat Keterangan pengganti
ijazah.
J. Profesi Dokter Hewan
Seorang yang telah dinyatakan lulus oleh PKH-UB setelah
menyelesaikan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) dan
mendapat gelar profesi Dokter Hewan akan terlebih dahulu
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 84
mendapatkan sumpah dalam keyakinannya masing-masing baru
mendapatkan ijazah profesi. Sedangkan sebagai syarat ijin Praktek
harus melalui ujian nasional Sertifikasi Kompetensi Profesi Dokter
Hewan yang diselenggarakan oleh PT dengan MP2KH
K. Evaluasi Kemampuan Akademik
1. Ketentuan Umum
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah
dilakukan melalui tugas terstruktur, presentasi, quiz, praktikum,
UTS, dan UAS
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan
akademik sesuatu mata kuliah pada suatu semester
dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam satu semester
c. UTS dan UAS dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dalam kalender akademik
d. Penilaian melalui tugas terstruktur, quiz, praktikum, UTS, dan
UAS dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan
pembobotan tertentu
2. Bobot dan Nilai Akhir
a. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah ditentukan menurut
perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara
keseluruhan dalam satu semester
b. Nilai akhir penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah
ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku
c. Nilai akhir sebagaimana dalam butir (b) merupakan nilai angka
dan dikonversikan ke nilai huruf dengan ketentuan:
Nilai angka Nilai huruf Bobot >80-100 A 4 >75-80 B+ 3,5 >69-75 B 3 >60-69 C+ 2,5
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 85
>55-60 C 2 >50-55 D+ 1,5 >44-50 D 1
0-44 E 0
d. Dalam melakukan konversi dari nilai angka ke nilai huruf
sebagaimana dimaksud pada butir (c), didasarkan pada 3
alternatif penilaian yaitu:
1) Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu
dengan cara menentukan batas kelulusan,
2) Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu
dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa
dengan nilai kelompoknya
3) Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu
menentukan batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian
membandingkan nilai yang lulus relatif dengan
kelompoknya. Disarankan dalam penilaian menggunakan
PAN atau gabungan antara PAP dan PAN.
e. Hasil penilaian akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu
(HM) dan angka mutu (AM) seperti tertera pada tabel berikut:
Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan
A 4 Sangat baik
B+ 3,5 Antara sangat baik dan baik
B 3 Baik
C+ 2,5 Antara baik dan cukup
C 2 Cukup
D+ 1,5 Antara cukup dan kurang
D 1 Kurang
E 0 Gagal
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 86
3. Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus
a. Ujian perbaikan dan dan ujian khusus ditujukan untuk
memperbaiki nilai akhir suatu matakuliah Blok yang pernah
ditempuh dengan:
i. Mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan
perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan
diperbaiki ditawarkan. Ujian perbaikan diperuntukkan bagi
mata kuliah dengan nilai paling tinggi C, sedangkan nilai
akhir diambil yang terbaik
ii. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan
kredit lebih besar sama dengan 149 SKS dan
menyelesaikan tugas akhirnya tetapi IPK yang diperoleh
kurang dari 2,00
b. Ujian khusus berlaku untuk matakuliah dengan nilai maksimum
C+
L. Sanksi Akademik
1. Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang
melakukan pelanggaran ketentuan akademik
2.a. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 80%, tidak
diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk
matakuliah yang bersangkutan
b. Mahasiswa yang membatalkan sesuatu matakuliah setelah
UTS matakuliah tersebut tetap diperhitungkan untuk
menentukan IP
c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, seluruh rencana studi
semesternya dibatalkan
d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau
mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 87
sanksi pembatalan ujian semua matakuliah dalam semester
yang bersangkutan
e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah
akan dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliah
dalam semester yang bersangkutan
f. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidah sah
akan dikenai sanksi skorsing paling lama 2 semester dan tidak
diperhitungkan sebagai terminal
g. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut
apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu,
atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi dikeluarkan
dari fakultas
h. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam
pembuatan skripsi, maka seluruh rencana studi semester yang
bersangkutan dibatalkan
i. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang
dikuatkan dengan putusan pengadilan, dikenakan sanksi
akademik berupa:
1) Skorsing bila dipidana kurang dari setahun
2) Diberhentikan sebagai mahasiswa UB bila dipidana lebih
dari setahun
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 88
Lampiran 1: Rancangan Materi Kuliah 1. Anatomi Veteriner Makro 1
Kode : PKH4101 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas peristilahan dan fungsi dalam ilmu anatomi makro, struktur dan bentuk pada sistema skeleton, athrologi, angioloy, neuroanatomi dan organ sensoris termasuk kulit serta derivatnya.
Referensi:
Introduction to Anatomy and Physiology, by Tortora and Derrickson, 11th edition,
Benjamin Cummings Spurgeon’s Color Atlas of Large Animal Anatomy, by McCracken, Kainer, and Spurgeon, Lippincott Williams & Wilkins ,
Laboratory Manual for Comparative Veterinary Anatomy and Physiology, by Phillip Cochran, 1st edition, Thompson/Delmar Learning
2. Histofisiologi Kode: PKH4102 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas pemahaman tentang ilmu histology, tujuan dan peranannya dalam ilmu medic, mikroteknik, teknik pewarnaan, teknik analisis struktur dan fungsi sel, jaringan, organ pada sistem epithelium, jaringan ikat, peredaran darah, organ limpatik, digesti, respirasi, urinaria, reproduksi jantan dan betina, kulit, mata dan telinga
Referensi :
Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Basic Histology. East Norwalk: Appleton & Lange, 1995
Sadler TW. Langman's Medical Embryology. Baltimore: Williams & Wilkins, 1996
Sobotta. Histology: A Color Atlas of Microscopic Anatomy. Baltimore: Williams & Wilkins, 2004
William Bacha , Linda Bacha .2000. Color Atlas of Veterinary Histology [ILLUSTRATED] Lippincott Williams & Wilkins; 2 edition .
3. Embriologi Veteriner
Kode :PKH4103 SKS : 2
Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas konsep awal perkembangan organism mulai fertilisasi, gametogenesis, cleavage, differensiasi seluler, cell division, morfogenesis organ dan jaringan, sexing theory, perkembangan embrional system reproduksi, dan limitation of size and form dalam fase embrional dengan memberikan gambaran kegunaan
konsep embriologi dengan kemajuan IPTEK
Referensi :
Gilbert SF: Developmental Biology, Sinauer, 2003
Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 89
4. Dasar-Dasar Genetika Kode : PKH4104 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang penerapan ilmu genetika pada hewan, penggunaan istilah-istilah genetika, cara penurunan sifat hewan, konsep teori hereditas dan kebakaan, teori Mendel, genetika populasi, genetic disorder, abnormalitas kromosom
sampai pada aplikasi genetika pada berbagai jenis hewan
Referensi:
Burns, G.W. 1976. The Science of Genetics: An Introduction to Heredity.Mc millan Publishing Co.Inc. New York
Griffiths, AJ., 2005, An Introduction to Genetic Analysis,Freeman Co., New York
Pay, C.A. 1985. Fundations of Genetics. McGraw Hill Inc. New York
Robinson, R. 2003. Genetic Vol 1. The macmillan Science Library, USA
Ahluwalia,R.B.2009. Genetic. New Age International Publisher,New Delhi
5. Medical Terminology Kode: PKH4105 SKS : 1
Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas struktur dan peran organisasi profesi veteriner medik skala nasional, regional maupun internasional
Membahas konsep-konsep dasar ilmu medis, filosofi Hipokrates, terminology istilah medical veteriner, kode etik, UUV dan kasus klinik
Referensi:
Abercrombie, M., M. Hickman, M.L. Johnson, and M. Thain, 1980, Dictionary of Biology, 8
th Edition, Penguin Books, Auckland, New Zealand
Bateman, H., R.Hilmore, D. Jackson, S. Lusznat, K. Mc Adam, and C. Regan, 2005, Dictionary of Medical Terms, 4
th Edition, A&C Black, London, UK
6. Biokimia Veteriner 1
Kode: PKH4106 SKS : 2
Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang terminologi biokimia, prinsip informasi dasar tentang
struktur kimia dan sifat-sifat komponen selular serta hubungan struktur dan fungsinya, interrelationship pathways metabolic (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin, mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic disorder, dan evaluasi data biokimia
Referensi:
Lehninger, Principles of Biochemistry, Worth Pub, Inc, New York
Voet D and J.G. Voet, 2000, Biochemistry, John Willey and sons, New York.
Vance, J.E., and D.E. Vance, 2008, Biochemistry of Lipids, Lipoproteins and Membranes: 5
th Edition, Elsevier, Amsterdam
Metzler, D.E., 2008, Biochemistry: The Chemical Reactions of Living Cells; 2nd
Edition, Elsevier, USA
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 90
Hames, B.D., and N.M. Hooper, 2005, Instant Notes: Biochemistry 2nd
Edition, BIOS Scientific Publisher Limited, Oxford
7. Anatomi Vete riner Makro 2
Kode :PKH4201 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang tata letak organ visceral dan sistem tubuh dan
keterkaitan fungsi dalam berbagai spesies hewan. Secara keseluruhan tentang
anatomi topografi dan fungsi terpadu antara sistema
Referensi:
Introduction to Anatomy and Physiology, by Tortora and Derrickson, 11th edition,
Benjamin Cummings Spurgeon’s Color Atlas of Large Animal Anatomy, by McCracken, Kainer, and Spurgeon, Lippincott Williams & Wilkins ,
Laboratory Manual for Comparative Veterinary Anatomy and Physiology, by Phillip Cochran, 1st edition, Thompson/Delmar Learning
8. Fisiologi Veteriner
Kode: PKH4202 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah:
Membahas mekanisme fungsi dasar mulai dari sel dan homeostatis sebagai pola dasar fisiologi, sistem syaraf dan indera, otot dan sistem gerak, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem pencernaan dan metabolisme, termoregulasi, sistem urinaria dan sistem reproduksi.
Referensi:
Boolatian, R.A., dan K.A. Stiles. 1991. College Zoologgy, 10th
Editions. Mc Millan Publishing, Co, Inc. Boston
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta
Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby
James G. Cunningham , Bradley G. Klein. 2007. Textbook of Veterinary Physiology. Saunders; 4 edition
9. Biokimia Veteriner 2
Kode: PKH4203 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang struktur dan fungsi komponen penyusun membran biologi, komunikasi antar sel yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif, transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui ligand-reseptor, signal transduksi, artificial membran biologi dan aplikasinya dalam bidang veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 91
Referensi:
Lehninger, Principles of Biochemistry, Worth Pub, Inc, New York
Voet D and J.G. Voet, 2000, Biochemistry, John Willey and sons, New York.
Yawata, Y. 2003. Cell Membrane: The Red Blood Cell as a Model. John Willey & Sons, Inc., New York.
Metzler, D.E., 2008, Biochemistry: The Chemical Reactions of Living Cells; 2nd
Edition, Elsevier, USA
Hames, B.D., and N.M. Hooper, 2005, Instant Notes: Biochemistry 2nd
Edition, BIOS Scientific Publisher Limited, Oxford
Stryer L. 2000. Molecular Design of Life. W.H. Freeman and Co., New York.
Rao, N.M., 2006, Medical Biochemistry, New Age International Publisher, Mumbai
10. Biofisika Kode: PKH4204 SKS : 2
Deskripsi Mata Kuliah :
Topik yang dibahas meliputi klasifikasi rediasi, radiasi fisik meliputi pengembangan dan dampak, level dosis, metode deteksi dan peneraan instrumen, efek radiasi terhadap sel, jaringan, tubuh, sindrom radiasi, proteksi biologi dan kimiawi terhadap radiasi, Kontaminasi radiasiantara lain dalam penggunan dalam pangan asal hewan. Aturan proteksi terhadap radiasi, teknik X-rays, teknik radiografi, peralatan,radio therapy, ultrasound diagnostic technique dan penggunaannya
Referensi:
Lisa M. Lavin. 2006. Radiography in Veterinary Technology. ; 4 edition, Saunders
Bogdanov, K. 2000. Biology in Physic : Is Life Matter ?, Academic Press., USA
11. Biologi Seluler
Kode: PKH4205 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas pokok bahasan meliputi mekanisme biokimia yang mendasari mekanisme biologis dan fisiologis normal baik pada tingkat seluler sistem biokimia seluler, memberikan landasan teori mekanisme biokimiawi yang terjadi pada tingkat seluler hewan dalam kaitannya dengan proses metabolisme serta landasan bagi teknologi bioteknologi Referensi:
Elliot WM and Elliot DC. 1997. Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Pres
Fuller GM and Shields D. 1998. Molecular Basis of Medical Cell Biology. Prentice Hall Internatiopnal, Inc. New York
Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 92
12. Fisiologi Reproduksi Kode: PKH4206 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : Membahas tentang struktur anatomi dan fungsi sistema reproduksi jantan dan betina, dan fungsi sitem hormonal dalam spermatogenesis, oogenesis, pubertas, siklus estrus, fertilisasi, kebuntingan dan partus pada berbagai spesies hewan serta produksi telur pada unggas
Referensi:
Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby
James G. Cunningham , Bradley G. Klein. 2007. Textbook of Veterinary Physiology. Saunders; 4 edition
Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2nd
Edition, DF. Noakes
Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon.
Veterynary Endocrinology and Reproduction, 5th Edition, Edited by Pineda and
Dooley
13. Endokrinologi Veteriner
Kode: PKH4207 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah:
Membahas tentang konsep dasar sistem endokrin, jenis, fungsi, peran dan mekanisme hormon, substansi like hormone, ketidakseimbangan hormonal dalam
sintesa protein, sistem pertumbuhan, urogenital, digesti, kardiovaskuler, respirasi, syaraf dan kekebalan
Referensi:
Veterinary Endocrinology and Reproduction, 5th Edition, Edited by Pineda and
Dooley
Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition
Goodman, H.M. . 2002. Basic Medical Endocrinology. Third Ed. AP. Publishing.
Haldar, C., M. Singaravel, S.R. Pandi-Perumal, DP. Cardinali.2007. Experimental endocrinology and reproductive biology. SCIENCE PUBLISHERS. An imprint of Edenbridge Ltd., British Isles. Post Office Box 699.
Enfield, New Hampshire 03748 United States of America
Chedrese, PJ.,2009. Reproductive Endocrinology: A Molecular Approach.Springer Science+Business Media, LLC 2009
14. Ilmu Peternakan Umum
Kode: PKH4208 SKS: 2
Deskripsi Mata Kuliah:
Topik yang akan dibahas meliputi tentang sistem produksi ternak, meliputi perencanaan usaha peternakan, kemanfaatan ternak produktif, cara penafsiran produktivitas ternak dari berbagai variabel, berbagai upaya peningkatan produksi ternak, cara memperkirakan umur, bobot badan dan karkas ternak, kualitas produk dan tingkah laku ternak produktif
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 93
Referensi:
Kahn. C.M. (Editor), Scott Line. 2005. The Merck Veterinary Manual (Hardcover) . Merck; 9 edition
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Charles M. Hendrix. Margi Sirois . 2007. Laboratory Procedures for Veterinary Technicians Mosby; 5 edition
Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition
15. Ethologi dan Zooteknik
Kode: PKH4301 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah:
Membahas tentang aspek-aspek perilaku dan penyimpangan perilaku, eksteriur hewan, pola perilaku khusus pada berbagai status fisiologi hewan, interaksi sosial dan perilaku pada hewan kesayangan, ternak dan satwa liar dalam kaitannya dengan teknik pemeliharaan
Referensi :
Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert. Clive C. Gay. 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition
Allen,C. and M. Behoff.1999. Species of Mind : The Phylosophy and Biology of Cognitive Ethology. The MIT Press,USA
Wynn, S., and S. Marseden, 2000, Manual of Natural Veterinary Medicine, Mosby, St Louis, Missouri
Lorenz, K. and R.W. Kickert.2000. The Foundations of Ethology.,Springer.
Warning G.H. 2003. Horse Behaviour. Sec Ed. William Andrew Publishing, New York., USA
16. Patologi Anatomi Kode : PKH4302 SKS : 2
Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas pengertian dasar tentang mikro dan makro patologi anatomi sistem, patologi sel, terjadinya perubahan patologis, pertumbuhan abnormalitas sel atau jaringan dan tumor, perubahan sistem, proses peradangan dan reaksi tubuh.
Referensi:
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Van Dijk,J.E., E. Grays and J.V.M. Mouwan. 2007. Color Atlas of Veterinary Pathology. Sec. Ed. Elsevier, U.K,
17. Imunologi Veteriner
Kode: PKH4303 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang dasar-dasar sistem kekebalan tubuh meliputi organ, sel, sitokin, komplemen dan reaksi antigen serta antibodi terhadap penyakit infeksius dan non infeksius
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 94
Referensi :
Abbas, A.K., A.H.Lichman., dan J.A.Pober. 2007. Cellular and Mollecular Immunology. Six Ed., WB Saunders Company. New York
Crude, J.M., dan R.E. Lewis. 1999. Atlas of Immunology. CRC Press. New York
Robson, A., I.M. Roitt, P.J.Delves. 2005. Medical Immunology. Blackwell Publishing, Massachusett
Rantam, F.A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. Surabaya
Shetty,N. 2005. Immunology : Introdoductory Texbook. New ge International Limetes Publisher, New delhi
18. Mikrobiologi Veteriner
Kode:PKH4304 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah:
Membahas tentang dasar kehidupan bakteri, fungi dan virus serta peranannya dalam berbagai penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup sejarah, bentuk struktur dan fungsi, pertumbuhan dan pengendalian, metabolisme dan genetika, ciri patogenesis, serta pemanfaatan bakteri dalam bidang veteriner
Referensi:
Alexander, S. K., D. Strete. 2001. Microbiology A Photographic Atlas for The Laboratory. Benjamin Cummings. San Fransisco.
Atlas,R. M. 2004. Handbook of Microbiological Media. Third edition. CRC Press. Florida. 1959 halaman.
Benson. 2002. Microbial Application, 8th
Edition. McGrawHill Book Company. New York
Prescott,L.M., J.P. Harley,D.A. Klein. 2003. Microbiology. Fifth edition. McGrawGill. Boston. 1025 halaman
Richard L. Walker, Dwight C. Hirsh , Nigel James Maclachlan . 2004. Veterinary Microbiology [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 2 edition
19. Parasitologi Veteriner Kode:PKH4305 SKS: 2 Deskripsi MataKuliah:
Membahas tentang taxonomi dan morfologi, klasifikasi, dasar determinasi berbagai jenis cacing, protozoa dan athropoda parasitik dan hubungannya sebagai agen penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup siklus hidup, ciri patogenesis, jenis-jenis parasit .hewan enzootic dan tindakan pemberantasannya
Referensi :
Dunn,A.M., 1978. Veterinary Helminthology. Willliam Heinemann. Medical Books.L.T.D., London.
Soulsby E.J.L., 1978. Helminth, Arthropode, and Protozoa of Domesticated Animal. Minig. Balliere, Tindal and casssel. London.
Troncy P.M., Itard J. And Morell P., 1989. Manual of Tropical Veterinary Parasitology. C.A.B International
Cox, F.E.G. 1993. Modern Parasitology. Sec. Ed. Blackwell Science, Berlin Germany
Dwight D. Bowman. 2002. Georgis' Parasitology for Veterinarians. Saunders; 8 edition.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 95
Foreyt . W.J. 2001. Veterinary Parasitology: Reference Manual [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 5 edition).
Anne M. Zajac. Gary Conboy . 2006. Veterinary Clinical Parasitology, Seventh
20. Kebidanan, Kemajiran, dan Gangguan Reproduksi
Kode:PKH4306 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah:
Mempelajarai perkembangan janin sesuai dengan lama bunting berbagai
spesies hewan kecil dan besar, penetapan diagnose kebuntingan, posisi, posture
janin, penanganan selama bunting, pertolongan kelahiran dan tindakan kelahiran
abnormal
Mempelajari tentang kemajiran (infertilitas dan sterilitas) , bentuk gangguan reproduksi, penyebab strktural maupun fungsional serta penanganan kesehatan reproduksi
Referensi:
Pathways to Pregnancy and Parturition, 2nd Edition. Written by P.L. Senger.
Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2nd
Edition, DF. Noakes
Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon.
Veterynary Endocrinology and Reproduction, 5th Edition, Edited by Pineda and
Dooley
Rachimdadhi, Trijatmo. 2000. ILMU Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
Llewellyn- Jones, Derek. 2002. Dasar - Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates. Jakarta
TABER, Ben-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC. Jakarta.
21. Farmakologi Veteriner
Kode:PKH4401 SKS: 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang definisi farmakologi, Ilmu farmasi sebagai bagian dari medik veteriner, dasar peggolongan obat-obatan dan bahan biologis, agen anaestesi, analgesik, transquillisers dan antidepressants, autocoids dan eicosanoids, golongan antiinflamasi, anti neoplastic drugs, antimicrobial, vaksin dan jenis obat-obat lain.
Mempelajari teknik pemberian obat dan dasar pemilihannya, efek terhadap paska pengobatan (invivo) dan kesesuaian pencampuran bahan obat dalam resep (invitro).
Membahas tentang ketepatan jenis obat sesuai sifatnya terhadap target terapi, serta teknik pencampuran bahan obat, bentuk-bentuk kemasan obat keuntungan dan kerugian serta kesesuaian dengan tujuan pengobatan, cara penulisan resep serta simbol dalam penulisan resep
Referensi:
Applied Pharmacology for the Veterinary Technician, by Wanamaker and Massey, Saunders, 3rd edition, 2004,
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 96
Clinical Textbook for Veterinary Technicians, by McCurnin and Bassert, Saunders, 6th edition, 2005Pharmacology, Rang H. P., Dale M. M., Ritter J. M., Moore P. K., Churchill Livingstone, 5th edition, 2003
22. Nutrisi Klinikk Veteriner
Kode :PKH4402 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas komposisi nutrisi berbagai bahan pakan dan perannya dalam menunjang mekanisme fisiologi hewan Membahas kebutuhan gisi hewan selama sakit dan masa penyembuhan pada berbagai spesiesMenyusun ransum pada hewan dalam masa penyembuhan penyakit
Referensi:
Principles of Companion Animal Nutrition, 2006, John P. McNamara, Pearson/Prentice Hall.
Nutrition and Care of Companion Animals, 1996, Nancy A. Irlbeck, Kendall/Hunt Publishing;
Canine and Feline Nutrition. A Resource of Companion Animal Professionals, 1995, Linda P. Case, Daniel P. Carey, Diane A. Hirakawa, Mosby Publishing
Palmer, N.G. and M.C. Moone. 2001. Calculations for veterinary Nurses. Blackwell Science.
23. Kesehatan Masyarakat Veteriner
Kode:PKH4403 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam kesehatan masyarakat
Membahas lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat serta kualitas dan kuantitas produk untuk menjaga kesmavet; mengetahui sanitasi lingkugan dan akibatnya pada kesehatan masyarakat veteriner
Mengenal jenis-jenis penyakit yang bersifat zoonosis, cara pemutusan rantai transmisi penyakit baik dari hewan maupun produk, berbagai aturan legal formal maupun tindakan medis serta pertimbangan untuk menentukan tindakan yang tepat sebagai quality control serta membahas berbagai tindakan pemeriksaan pre - postmortum, karantina dan transportasiserta food analysis
Referensi:
Future trends in veterinary public health : a report of a WHO study group. by WHO Study Group on Future Trends in Veterinary Public Health. Meeting. Geneva : World Health Organization, 2002
Buncic, S., 2006, Integrated Food Safety and Veterinary Public Health, CABI Publisher, London.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 97
24. Higiene Makanan
Kode :PKH4404 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah : - Membahas pengertian mengenai hygiene makanan (safety food, asuh, dan
HACCP), microbial kontaminan, industry teknologi pangan asal hewan dan UU pangan
- Mengenal daging, ikan dan telur sebagai bahan pangan yang sehat dan teknologi analisa pangan (food analysis)yang dapatdimanfaatkan
Referensi:
Frans J. M. Smulders, , John D. Collins . 2004. Food Safety Assurance and Veterinary Public Health. Wageningen Academic Publishers. 442 pages. ISBN 907699806X
Steve J. Forsythe, P.R.Hayes., 1998. Food Hygiene, Microbiology and HACCP. Springer. ISBN 0834218151
P.R. Hayes. Published 1992 . Food Microbiology and Hygiene. Springer. ISBN 0412539802By Joseph Forde Gracey.
David S. Collins., , Robert J. Huey. 1999. Meat Hygiene. Elsevier Health Sciences. ISBN 0702022586
William T. Hubbert. 1996. Food Safety and Quality Assurance: foods of animal originBlackwell Publishing. ISBN 081380714X
Yadav, Seema . 2002. Food Hazards and Food Hygiene. Anmol Publications PVT LTD. ISBN 8174886850
25. Epidemiologi & Ekonomi Veteriner
Kode: PKH4405 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas mengenai hubungan dengan kejadian penyakit, ekonomi dan kesehatan masyarakat, Undang-Undang wabah, OIE,early warning sistem, penutupan daerah, karantina, mutasi, safety food, sanitasi, higiene, kontrol pest, dan travel warning.
Mempelajari perhitungan statistik inferens untuk menduga kejadian mupun tingkat kerugian ekonom, transmisi alami, food borne disease, diaplacenter, genetic. Manajemen pasture, higiene dan sanitasi, manajemen kesehatan , manajemen, imunisasi, isolasi, dan stumping out
Referensi:
Cromley, E., McLafferty, S.L. GIS in Public Health. The Guildford press, New York, 2002.,
Durr, P.A., Gatrell, A.C. (editors). GIS and Spatial Analysis in Veterinary Epidemiology, 2004.,
Elliott, P., Cuzick, J., English, D., Stern, R. Geographical & Environmental Epidemiology: Methods for Small Area Studies, 2000. Oxford University Press Inc., New York.,
Elliott, P., Wakefield, J., Best, N., Briggs, D. Spatial Epidemiology: Methods and Applications, 2001. Oxford University Press Inc., New York.,
Lawson, A.B., Williams, F.R. An Introductory Guide to Disease Mapping, 2001. John Wiley & Sons, Ltd., New York.,
Lawson, A.B. Statistical Methods in Spatial Epidemiology, 2001. John Wiley & Sons, Ltd., New,
O’Sullivan, D., Unwin, D.J. GIS and Remote Sensing, 2003. John Wiley & Sons, Ltd., New York.,
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 98
Waller, L.A., Gotway, C.A. Applied Spatial Statistics in Public Health Data., 2004. John Wiley & Sons, Ltd., New York.
26. Penyakit Mikrobial Parasiter 1
Kode: PKH4406 SKS : 3 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas hubungan penyakit infeksius dengan tatanan kebijakan, prinsip kejadian infeksi, penyebab penyakit infeksi, rantai infeksi penularan penyakit, sanitasi dan hygiene, agen penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jenis penyakit bakterial dan jenis penyakit jamur
Referensi :
Acuna-Soto, R., D.W. Stahle, M.D. Therrell, R.D. Griffin, M.K. Cleaveland. 2004. , When half of the population died: the epidemic of hemorrhagic fever of 1576 in Mexico. FEMS Microbiol Lett 240:1-5.,
Gyles ,C.L; J.F. Prescott; J.G.Songer and C.O.Thoen. 2004. Pathohgenesis of Bacterial Infections in Animals. Thrid Ed. B;ackwell Publishing.
Aguzzi, A. and M. Heikenwalder. 2006. Pathogenesis of prion diseases: current status and future outlook. Nat Rev Microbiol 4: 765-775,
Baigent, S. J., and J. W. McCauley. 2003. Influenza type A in humans, mammals and birds: determinants of virus virulence, host-range and interspecies transmission., Bioessays 25:657-671.
Dimitrov, D. S. 2004. Virus entry: Molecular mechanisms and biomedical applications.Nat Rev Microbiol 2:108-122.
Horimoto, T., and Y. Kawaoka. 2005. Influenza: lessons from past pandemics, warnings from current incidents. Nat Rev Microbiol 3:591-600.
MacKenzie, J. S., D. J. Gubler, and L. R. Peterson. 2004. Emerging Flaviviruses: the spread and resurgence fo Japanese
Greene . C.E. 2006. Infectious Diseases of the Dog and Cat. 3 edition. W.B. Saunders
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
27. Biologi Molekuler Veteriner
Kode: PKH4407 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah
Membahas mengenai konsep-konsep dasar molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa genetika, peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa genetika serta tujuan dan manfaatnya
Referensi :
Cooper GM, Hausman RE. The Cell - A Molecular Approach, Washington, ASM, 2003
Cox TM, Sinclair J. Molecular Biology in Medicine, Blackwell Science ltd. 1997
Alberts B et al Essential Cell Biology, New York, Garland Science,2004
Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 99
28. Imunokimia Kode: PKH4408 SKS : 1 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas berbagai aspek peran gugus fungsi dari tekanik analisis imunokimia, dalam reaksi presipitasi, Immunoblotting, immunoelektroforesisi-electroforesis, Produksi Vaksin, Aplikasi imunokimia dalam analisis protein, dan imunoelektroforesis
Referensi:
Abbas, A.K., A.H.Lichman., dan J.A.Pober. 1991. Cellular and Mollecular Immunology. WB Saunders Company. New York
Rantam, F.A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press. Surabaya
Burns, R., 2005, Imunochemical Protocols, 3rd
Edition, Humana Press, New Jersey.
29. Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan
Kode: PKH4501
SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas berbagai teknologi reproduksi dengan memanfaatkan pengembangan fungsi fisiologi organ reproduksi serta hormon hewan jantan dan betina untuk meningkatkan efisiensi reproduksi meliputi cara pengumpulan semen pada berbagai hewan, berbagai teknik pengenceran, penyusunan berbagai cairan pengencer, teknik pemeriksaan kualitas dan kuantitas spermatozoa dan teknologi frozen semen serta teori inseminasi buatan Referensi :
Pathways to Pregnancy and Parturition, 2nd Edition. Written by P.L. Senger.
Library of Veterinary Practise Fertility and Obstretrias in Cattle, 2nd
Edition, DF. Noakes
Controlled Reproduction in Cattle and Buffaloes, Volume1, Ian Gordon.
Veterinary Endocrinology and Reproduction, 5th Edition, Edited by Pineda and
Dooley
LLEWELLYN - JONES, Derek. 2002. Dasar - Dasar Obstetri dan Ginekologi. Hipokrates. Jakarta.
Edward C. Feldman and Richard W. Nelson. 2003. Canine and Feline Endocrinology and Reproduction, Third Edition. Saunders; 3 edition.
Douglas C. Blood. Virginia P. Studdert, Clive C. Gay . 2006. Saunders Comprehensive Veterinary Dictionary. Saunders Ltd.; 3 edition
Future trends in veterinary public health : a report of a WHO study group. by WHO Study Group on Future Trends in Veterinary Public Health. Meeting.
Geneva : World Health Organization, 2002. 30. Zoonosis & Manajemen Kesehatan Veteriner
Kode : PKH4502
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan masyarakat, gizi
masyarakat, sanitasi lingkungan serta peranan kedokteran hewan dalam
kesehatan masyarakat
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 100
Membahas tentang penyakit pada manusia yang bersumber pada binatang
atau sebaliknya, upaya penanggulangan, pencegahan, dan pemberantasan
secara terencana meliputi prosedurbiometric dan prinsip managemen dan
kesehatan, biosekuritas, manajemen resiko dan keamanan pangan asal
hewan.
Referensi :
Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
31. Farmakoterapi Veteriner
Kode : PKH4503
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Memberikan pengetahuan tentang efikasi dan efek samping pemberian obat, ketepatan pengobatan sesuai dengan efikasi obat, lama pakai obat, bermacam-macam bentuk sediaan obat, sifat-sifat penyerapan dalam tubuh, compatibility dan incompatibility, serta prinsip dasar penulisan resep
Referensi : :
Maddison, J., 2008, Small Animal Clinical Pharmacology, Elsevier Health Science, Philadelphia.
Woodwand, K.N., 2009, Veterinary Pharmacovigilance, Wiley-Blackwell, London.
32. Toksikologi dan Tanaman Obat
Kode : PKH4504
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang kandungan toxin dalam berbagai jenis tanaman obat dan tanaman beracun, pengaruhnya terhadap organ tubuh serta tindakan penawar pengaruh toxin.
Referensi :
Ebes, S. 1997. Obat Sintetis, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Siswandono., dan B. Soekarjo. 2000. Kimia Medisinal. Airlangga University Press. Surabaya
Winarno, M. Wien. 2000. Penelitian tanaman obat di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia X. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Herbal Medicine for Human Health.CHAUDHURY, Ranjit Roy.1992.New Delhi.WHO – SEARO
Wynn, S.G and F. Barbara, 2007, Veterinary Herbal Medicine, Mosby Inc., Missouri
Smart and R. C. and E. Hodgson . Molecular and Biochemical Toxicology. 4 th Ed.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 101
33. Penyakit Mikrobial & Parasiter 2
Kode : PKH405
SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas penyakit microbial dan parasite yang bersifat strategis, meliputi aspek epidemiologi, penanggulangan dan pencegahan melalui manajemen, imunisasi dan hiperimunserum serta tindakan pengobatan
Referensi :
Acuna-Soto, R., D.W. Stahle, M.D. Therrell, R.D. Griffin, M.K. Cleaveland. 2004. , When half of the population died: the epidemic of hemorrhagic fever of 1576 in Mexico. FEMS Microbiol Lett 240:1-5.,
Aguzzi, A. and M. Heikenwalder. 2006. Pathogenesis of prion diseases: current status and future outlook. Nat Rev Microbiol 4: 765-775,
Baigent, S. J., and J. W. McCauley. 2003. Influenza type A in humans, mammals and birds: determinants of virus virulence, host-range and interspecies transmission., Bioessays 25:657-671.
Dimitrov, D. S. 2004. Virus entry: Molecular mechanisms and biomedical applications.Nat Rev Microbiol 2:108-122.
Horimoto, T., and Y. Kawaoka. 2005. Influenza: lessons from past pandemics, warnings from current incidents. Nat Rev Microbiol 3:591-600.
MacKenzie, J. S., D. J. Gubler, and L. R. Peterson. 2004. Emerging Flaviviruses: the spread and resurgence fo Japanese
34. Penyakit Internal Infeksius
Kode : PKH4506
SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang penyakit sistemik interna yang bersifat infeksius,meliputi penyebab, gejala, aspek epidemiologis, penanggulangan dan pencegahan penyakit, cara penentuan diagnosis, dan tindakan terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas
Referensi :
Anne M. Zajac. Gary Conboy . 2006. Veterinary Clinical Parasitology, Seventh Edition [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing; 7 edition
Blood,D.C., and Radostits,O.M., 1989. Veterinary Medicine. Printed and Bound in Great Britain, The University Printing House. Oxford.
Brander,G>C., Pugh,D.M., and Bywater,R.J., 1982. Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics. Fourth Edition. The English Language Book Society and balliere Tindall. London
Campell.,R.S.F., Copemen, D.B., Go ddard M.E.,Johnson S.J., and Trante, W.P., 1983. Veterinary Epidemiology
Dwight D. Bowman. 2002. Georgis' Parasitology for Veterinarians. Saunders; 8 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 102
35. Legislasi dan Etika Veteriner
Kode : PKH4601
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas sejarah keeratan etika dengan perkembangan ilmu kedokteran hewan, hubungan antara etika, disiplin dan hukum, etika kedokteran hewan sebagai perpaduan antara etika medis dan etika bisnis, sumpah/janji dokter hewan dan kode etik dokter hewan diterapkan dalam pokok bahasan tentang aturan perundangan yang berlaku, kebijakan, perlindungan hewan, pemanfaatan dan pengembangan peternakan, kesehatan hewan, kesmavet dan karantina.
Referensi :
Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
36. Bioetika dan Etika Profesi
Kode : PKH4602
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Pengenalan bioetika, sejarah bioetika, pemanfatan hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu penting dalam bioetika, norma yang harus di ikuti sebagai bentuk instrumen Internasional terkait dengan bioetika
Referensi :
Hadiwardoyo, Al. Purwa. 1989. Etika Medis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Crigger, Bette-Jane, 1998. Cases in Bioethics: Selections from the Hastings Center Report, 3rd edition , St. Martin's Press
37. Patologi Klinik
Kode : PKH4603
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas teknik pemeriksaan bahan biologis dan interprestasi hasil analisis hematologi dan kimia klinik darah, urin, feses, cairan tubuh yang lain, toksikologi klinik sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik.
Referensi :
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Thomas P. Colville , Joanna M. Bassert . 2001. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. Mosby
K. M. Dyce. Wolfgang O. Sack. C. J. G. Wensing. 2006. Textbook of Veterinary Anatomy 3rd edition Saunders; 3 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 103
38. Radiologi
Kode : PKH4604
SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah :
Mengenal jenis, sifat dan dampak sinar radiasi dalam pemanfaatan pemeriksaan, penentuan ketepatan melakukan penggunaan teknik radiologi pada hewan, melakukan interpretasi hasil uji untuk penetapan diagnose pada hewan melalui pemeriksaan radiologi.
Referensi :
Thrall, D.E.: Textbook of Veterinary Diagnostic Radiology, 4th ed., W.B. Saunders, Philadelphia, (2002).
Morgan, J.P.: Techniques of Veterinary Radiography, 5th edition, Iowa State University Press, Ames, (1993).
Dik, Kees J.: Atlas of Diagnostic Radiology of the Horse, (three volume set) W.B. Saunders, Philadelphia, (1988-1990).
O'Brien, T.R.: Radiographic Diagnosis of AbdominalDisorders in the Dog and Cat, W.B. Saunders,Philadelphia, (1978).
Owens, J.M.: Radiographic Interpretation for the Small Animal Clinician, 2nd ed., Ralston Purina Co., St. Louis, (1998).
D. Schebitz, H. and Wilkens, H.: Atlas of Radiographic Anatomy of the Dog and Cat, W.B. Saunders, Philadelphia, (1987).
Schebitz, H. and Wilkens, H.: Atlas of Radiographic Anatomy of the Horse, W.B. Saunders, Philadelphia, (1978).
Suter, P.F. and Lord, P.F.: Thoracic Radiography: A Text Atlas of Thoracic Diseases of The Dog and Cat, Selbstverlag, Wettswill, Switzerland, (1984).
Ticer, J.W.: Radiographic Techniques in Veterinary Practice, 2nd Ed., W.B. Saunders, Philadelphia, (1984).
Farrow, C.S.: Decision Making In Small Animal Radiology, B.C. Decker, Inc., Philadelphia, (1987).
Lamb, C.R.: Self-Assessment Picture Tests in Veterinary Medicine: Diagnostic Imaging of the Dog and Cat, Wolf Publishing (imprint of Mosby-Year Book Europe Limited), (1994).
39. Penyakit Internal Gangguan Metabolit dan Genetik
Kode : PKH4605
SKS : 3 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas gejala, kausa serta pathogenesis berbagai jenis penyakit sistemik, gangguan metabolisme serta penyakit genetik, penentuan diagnosis serta melakukan terapi pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas
Referensi :
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 104
40. Statistika dan Rancangan Penelitian
Kode : PKH4606
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas cara yang tepat dalam pemiilihan metoda dan uji statistik inferen,
pengertian statistik parametrik dan non parametrik, cara pengumpulan data dan
penyajian data sehingga mampu memilih metoda penelitian dan rancangan
percobaan , serta analisis hasil secara tepat.
Referensi :
Nasoetion, A.H., dan Barizi. 1980. Metode Statistika. Penerbit PT Gramedia. Jakarta
Yitnosumarto, S. 1997. Percobaan: Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
WORLD HEALTH ORGANIZATION. 1993. the International Statistical Classification of Diseases (ICD-10) Classification of Mental and Behavioural Disorders.WHO, Geneva
41. Ilmu Bedah Umum
Kode : PKH4607
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas teknik dan langkah-langkah preparasi bedah pada hewan secara umum, restrain/casting, anestesi umum dan local, hemorhage dan hemostatis, teknik menjahit jaringan paska bedah, balutan dan perawatan penyembuhan luka bedah
Referensi :
Slatter. D. 2002. Textbook of Small Animal Surgery: 2-Volume Set (Hardcover) Saunders; 3 edition
Bradford P. Smith. 2001. Large Animal Internal Medicine (Hardcover). Mosby; 3 edition
Diane McKelvey. K. Wayne Hollingshead. 2003. Veterinary Anesthesia and Analgesia. Mosby; 3 edition
Tobias, KM. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Blackwell Publishing Co., John Wiley & Sons, 2121 State Avenue, Ames, Iowa.
Crispin, S. . 2005. Veterinary Ophthamology. Blackwell Publishing Co., Blackwell Science Ltd. 9600 Garsington Road, Oxford OX4 2DQ, UK
Fossum, T..W. 2007. Small Animal Surgery Textbook (Hardcover). 3 edition.
Mosby 42. Ilmu Bedah Khusus
Kode : PKH4701
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Mempelajari berbagai teknik pembedahan sistemik,pertimbangan penentuan tindakan pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan operasi dan paskaoperasi, termasuk bedah plastik atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar dan kecil.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 105
Referensi :
Slatter. D. 2002. Textbook of Small Animal Surgery: 2-Volume Set (Hardcover) . Saunders; 3 edition
Bradford P. Smith. 2001. Large Animal Internal Medicine (Hardcover). Mosby; 3 edition
Diane McKelvey. K. Wayne Hollingshead. 2003. Veterinary Anesthesia and Analgesia. Mosby; USA
Small Animal Surgery Textbook (Hardcover). 3 edition. Mosby
Muir. W.M. and Hubbell . J.A.E.. 2006. (Handbook of Veterinary Anesthesia. Mosby; 4 edition.
Donald Piermattei . Kenneth A. Johnson . 2004. An Atlas of Surgical Approaches to the Bones and Joints of the Dog and Cat. Saunders; 4 edition
43. Patologi Sistemik dan Nekropsi
Kode : PKH4702
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang cara tindakan nekropsi organ serta perubahan patologis spesifik pada semua sistem organ secara patologi anatomi, mekanisme pertahanan dan respon terhadap cedera sel.
Referensi :
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease Mosby; 4 edition
44. Diagnosa Klinik
Kode : PKH4703
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas langkah pemeriksaan fisik hewan secara sistematis pada berbagai jenis hewan pada setiap sistem organdi awali pemeriksaan status fisiologi umum, anamnese, mengarah kepada pemeriksaan yang lebih spesifik berdasar kepada signalemen awal, dan memutuskan penetapan sementara diagnosis penyakit
Referensi :
Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition.
Linda Medleau . L. and Hnilica. K.A. . 2006. Small Animal Dermatology: A Color Atlas and Therapeutic Guide. Saunders; 2 edition
45. Bahasa Inggris
Kode : PKH4704
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas pentingnya Bahasa Inggris sebagai sarana global untuk mengkomunikasikan ilmu dan teknologi di bidang veteriner dan mampu menguasai struktur gramatika serta mampu menyusun artikel dan jurnal yang berkaitan dengan bidang veteriner
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 106
46. Bahasa Indonesia
Kode : PKH4705
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam
menyusun karya ilmiah melalui pembelajaran penguasaan keterampilan
menggunakan bahasa Indonesia dalam ranah membaca, berbicara, menulis, dan
penyampaian lesan dalam forum ilmiah.
47. Kesejahteraan Hewan
Kode : PKH4001
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang terminologi kesejahteraan hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep animal welfare dari WSPA (World Society for Protection of Animals): freedom from hunger and thrist; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; freedom from fear and sistress; freedom to express normal behavior; Animal use, animal exploitation, animal control, animal rights, animal liberation, animal welfare and animal protectionist, serta pentingnya komisi etik pada penggunaan hewan dalam penelitian
Referensi :
Anon. (2005). Report of the Third Meeting of the OIE Working Group on Animal Welfare. Extract from the report of theJanuary 2005 meeting of the OIE
Terrestrial Animal HealthStandards Commission. Paris.,
Capaldo, T. (2004). The psychological effects on students of using animals in ways that they see as ethically, morally or religiously wrong. ATLA, Suppl 1, 525-531.,
Farm Sanctuary (2004). Opinions of Veterinarians and Positionsof the AVMA: Analysis of Eight Commonly Occurring FarmingPractices. Watkins Glenn, NY,
US: Farm Sanctuary.
Hellyer, P., Frederick, C., Lacy, M. et al. (1999). Attitudes of veterinary medical students, house officers, clinical faculty, and staff toward pain management in animals. J. Am. Vet. Med.Assoc. 214(2), 238-244.,
Hewson, C. (2006). Why the Theme Animal Welfare. J. ofVeterinary Medical Education 32(4), 416-418.,
Paul, E. and Podberscek, A. (2000). Veterinary education and students’ attitudes towards animal welfare. Vet. Rec. 146(10), 269-72.,
Self, D., Schrader, D., Baldwin, S. et al. (1991). Study of the influence of veterinary medical education on the moral development of veterinary students. J. Am. Vet. Med. Assoc. 198(5), 782-787
48. Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar
Kode : PKH4002
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas penyakit ikan dan satwa liar yang disebabkan oleh bakteri/jamur, virus, parasit atau karena perubahan lingkungan, penularan, cara pencegahan dan pengobatan penyakit
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 107
Referensi :
Foreyt . W.J. 2001. Veterinary Parasitology: Reference Manual [ILLUSTRATED]. Blackwell Publishing Limited; 5 edition)
McGavin. M.D.and Zachary.J.F. 2006. Pathologic Basis of Veterinary Disease . Mosby; 4 edition
Konnie Plumlee . 2003. Clinical Veterinary Toxicology (Hardcover) . Mosby
N. N. Damani. Contributor A. M. . Emmerson. 2003. Manual of Infection Control Procedures. Cambridge University Press
49. Perencanaan dan Manajemen Ternak
Kode : PKH4003
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang merancang usaha peternakan yang menguntungkan dengan mengetahui teknik pemeliharaan, pembiakan, pakan, perkandangan, pemilihan bibit, replacement, dan dapat merancang system produksi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manajemen kesehatan ternak
Referensi :
Azwar, Azrul. 1996. Menjaga mutu pelayanan kesehatan : aplikasi prinsip lingkaran pemecahan masalah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Pozgar, George D.1999. Legal aspects of health care administration. An Aspen Pub. Gaithersburg, Maryland
50. Hewan Laboratorium
Kode : PKH4004
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas teknik pemeliharaan dan pembiakan serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang memenuhi persyaratan sebagai hewan coba. Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis serta teknik-teknik eksperimental
Referensi :
Kusumawati, D. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Charles M. Hendrix. Margi Sirois . 2007. Laboratory Procedures for Veterinary Technicians Mosby; 5 edition
51. Manajemen Pet Animal
Kode : PKH4005
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas pemeliharaan pets animals, bibit kandang, pakan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, grooming dan fashion.
Referensi :
Greene . C.E. 2006. Infectious Diseases of the Dog and Cat. 3 edition. W.B. Saunders
Peter J. Ihrke . Emily J. Walder , Verena K. Affolter , Thelma Lee Gross . 2005. Skin Diseases of the Dog and Cat [ILLUSTRATED] . Blackwell Publishing Limited; 2 edition
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 108
N. N. Damani. Contributor A. M. . Emmerson. 2003. Manual of Infection Control Procedures. Cambridge University Press
52. Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)
Kode : PKH4006
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang kepentingan pemuliaan hewan dalam otorita medic veteriner, pemilihan bibit, penelusuran kemurnian breed, manajemen pembibitan dengan tujuan persilangan, menjaga pure bred dan menemukan breed baru
Referensi :
Plunkett .S.J. 2000. Emergency Procedures for the Small Animal Veterinarian. Saunders Ltd.; 2nd edition.
Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition
53. Perencanaan dan Manajemen Unggas
Kode : PKH4007
SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas perencanaan usaha peternakan unggas mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan/manajemen, perhitungan cost and benefit dan teknologi produksi
unggas Referensi :
Plunkett .S.J. 2000. Emergency Procedures for the Small Animal Veterinarian. Saunders Ltd.; 2nd edition.
Willard . M.D. and Tvedten.H. 2003. Small Animal Clinical Diagnosis by Laboratory Methods. Saunders; 4 edition
54. Bioteknologi Veteriner Kode : PKH4008 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang sejarah dan peran bioteknologi, dasar-dasar teknik
rekombinan DNA (rekayasa genetik), penerapan bioteknologi cloning gen
dalam produksi hormone, obat-obatan, pangan asal hewan, vaksin
rekombinan, diagnosis penyakit serta teknik hewan transgeniik.
Membahas berbagai metode analisis molekuler seperti PCR, RFLP, RAPD dan
sebagainya
Referensi:
Elliot WM and Elliot DC. 1997. Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Pres.
Fuller GM and Shields D. 1998. Molecular Basis of Medical Cell Biology. Prentice Hall Internatiopnal, Inc. New York.
Toldra, F., 2008, Meat Biotechnology, Springer Science, New York.
Wilson K and Goulding KH. 1987. Principles and Technique of Practical Biochemistry. Edward Arnold Publisher, London.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 109
55. Rekayasa Genetika Veteriner
Kode : PKH4009
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan
Referensi :
Houdebine, L.M., 2003, Animal Transgenic and Clonning, John Wiley and Sons, Ltd, Paris.
Parekh, S.R., 2004, The GMO Handbook, Humana Press, New Jersey.
Vailanware, P.E., 2003, Gene Expression Protocols, Humana Press, New Jersey.
Starkey, M.P., and R. Elaswarapu, 2001, Genomic Protocols, New Jersey
56. Imunogenetik
Kode : PKH4010
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang pengertian imunogenetik, faktor imunogenetik yang menentukan ketahanan individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada factor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh imunogenetik pada populasi
Referensi :
Abbas, A.K., A.H. Litchman., dan S. Pillai, 2007, Cellular and Molecular Immunology 6
th Edition, Saunders-Elsevier, Philadelphia.
Roitt, I.M., and P.J. Delves, 2001, Roitt’s Essential Immunology 10th Edition,
Blackwell Publishing, Massachusetts
Zabriskie, J.B., 2009, Essential Clinical Immunology, Cambridge University Press, New York
57. Higiene Daging
Kode : PKH4011
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas tentang komposisi daging berasal dari berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga kesehatan daging agar tetap layak konsumsi sebagai healthy food dan sumber
protein berasal dari hewan.
Referensi :
Toldra, F., 2008, Meat Biotechnology, Springer Science, New York.
Roberts, D., and M. Greenwood, 2003, Practical Food Microbiology 3th Edition, Blackwell Publishing, Massachusset.
Heredia, N., I. Wesley, S. Gracia, 2009, Microbiologically Safe Foods, John Wiley and Sons Inc. Pub., Ney Jersey.
Miliotis, M.D., and J.W. Bier, 2003, International Handbook of Foodborne Pathogens, Marcel Dekker Inc. New York.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 110
58. Higiene Susu & Telur
Kode : PKH4012
SKS : 2 Deskripsi mata Kuliah :
Membahas mengenai berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu dan
telur serta cara pencegahannya
Mempelajari teknik penyimpanan, analisis dan pengujian produk susu dan telur
Referensi :
Nollet, L.M., and F. Toldra, 2007, Advance in Food Diagnostics, Blackwell Publishing, Iowa
Roberts, D., and M. Greenwood, 2003, Practical Food Microbiology 3th Edition, Blackwell Publishing, Massachusset.
Heredia, N., I. Wesley, S. Gracia, 2009, Microbiologically Safe Foods, John Wiley and Sons Inc. Pub., Ney Jersey.
Miliotis, M.D., and J.W. Bier, 2003, International Handbook of Foodborne Pathogens, Marcel Dekker Inc. New York.
59. Imunoblotting
Kode : PKH4013
SKS : 1 Deskripsi mata Kuliah :
Memahami prinsip imunoblotting dan berbagai teknik Blotting antara lain Dot Blott, western Blotting, Southern Blotting, Northern Blotting, mempelajari langkah-langkah kerja imunoblotting, analisis dan deteksi sampel serta membahas peran dan aplikasi teknik imunoblotting dalam penelitian di bidang medik veteriner
Referensi : :
Schmauder, H.P., 2005, Methods in Biotechnology, Taylor & Francis, Paris.
Crocker, J., and D. Burnett, 2005, The Science of laboratory Diagnosis 2nd
Edition, John Wiley and Sons Ltd., Sussex, UK.
Dennison, C., 2006, A Guide to Protein Isolation, Kluwer Academic Publisher, New York.
60. Teknik Analisis Biomolekuler
Kode : PKH4014 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas mengenai konsep cloning, DNA cloning vector, enzim restriksi dan
reagent dalam teknik analisis biomolekul
Membahas berbagai teknik dan peralatan serta pengolahan data dalam analisis
biomolekul meliputi teknik separasi, metode fotometri, spektrofotometri, dan
elektrokimia
Referensi :
Cooper GM, Hausman RE. The Cell - A Molecular Approach, Washington, ASM, 2003
Cox TM, Sinclair J. Molecular Biology in Medicine, Blackwell Science ltd. 1997 Alberts B et al Essential Cell Biology, New York, Garland Science,2004
Lodish, H., A.Berk., S.I.Zipersky., P. Matsudara., D.Baltimore., dan J.Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H Freeman Company. New York
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 111
61. Teknik Analisis Bahan Alam Kode : PKH4015 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas berbagai teknik preparasi meliputi ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka
Referensi :
Rehbinzer, E., M. Engelhand, K. Hagen, R.B.Jorgensen, R. Pardo-Avellareda, A. Scniecke, and F. Thiele, 2009, Pharming, Springer-Verlag, Berlin.
Bruno, T.J., and P.D.N. Svoronos, 2003, Handbook of Basic Tables for Chemical Analysis 2nd Analysis, CRC Press, Washington.
Bhakuni, D.S. and D.S. Rawat. 2005. Bioactive Marine Natural Products. Springer, 233 Spring Street, New York 10013, USA.
Colegate, S.M. and R.J. Molyneux. 2008. Bioactive Natural Products : Detection, Isolation, and Structural Determination Sec. Ed. CRC Press, Taylor & Francis Group 6000, Broken Sound Parkway NW, Suite 300, Boca Raton, FL 33487-2742
Bidlack, W.R., S.T. Omaye, M.S. Meskin, and D. K. W. Topham, 2000.Phytochemicals As Bioactive Agents. .CRC PRESS. Boca Raton London New York Washington, D.C.
Liang X-T and W-S Fang. 2006. Medicinal Chemistry of Bioactive natural Product. John Wiley & Sons, Inc. Canada
62. Imunohistokimia Kode : PKH4016 SKS : 1 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas tentang histoteknik, interaksi antara antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik veteriner Referensi :
Schmauder, H.P., 2005, Methods in Biotechnology, Taylor & Francis, Paris.
Crocker, J., and D. Burnett, 2005, The Science of laboratory Diagnosis 2nd
Edition, John Wiley and Sons Ltd., Sussex, UK.
Dennison, C., 2006, A Guide to Protein Isolation, Kluwer Academic Publisher, New York.
63. Praktek Kerja Lapangan
Kode : PKH4706 SKS : 4 Deskripsi Mata Kuliah :
Melaksanakan praktek magang praktek veteriner di luar kampus, di awali dengan membuat rencana kegiatan , pelaksanaan lapang di bawah supervisi dosen dan menyusun laporan kegiatan
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 112
64. Skripsi Kode : PKH4801 SKS :6 Deskripsi Mata Kuliah :
Melaksanakan penelitian yang terukur dan terencana sesuai dengan rancangan peneltian, metode penelitian serta mampu menuliskan dalam laporan
65. Pendidikan Agama
Kode : MPK4001 - 4005 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Islam:Pengantar Agama Islam, Aqidah Islamiyah, dan Ibadat dalam Islam
Katholik :Menunjukkan dan menganalisa secara rasionil dasar-dasar Iman
Katolik.
Protestan: Pemahaman dalam membangun komunitas professional kristiani
sesuai dengan Firman Tuhan yaitu mempunyai citra dan segambar dengan Tuhan yang melayani
Hindu:Pengetahuan dan Sejarah : Sradha (Keimanan), Etika (tata susila),
Yajna (ratual), Kapita Selekta dan Weda
Budha:Pemahaman dan penghayatan serta pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Dharma dan kebaktian untuk mempertebal iman dalam menjaga kelangsungan hidup agama, bangsa dan negara
66. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Kode : MBB4009 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Membahas pengetahuan tentang kependudukan, integrasi nasional, masyarakat pedesaan dan perkotaan, lapisan sosial, pemuda dalam masyarakat, prasangka dan diskrimanasi serta perkembangan sosial
67. Pendidikan Kewarganegaraan Kode : MPK4007
SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Mempelajari tentang aspek kehidupan manusia ditinjau dari bangsa Indonesia, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik nasional, politik strategi hankamnas serta sistem hankamnas
68. Pendidikan Pancasila
Kode : MPK4006 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Pemahaman Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai negara, sistem ketatanegaraan republik indonesia dengan kajian historis, yuridis dan filosofis serta memahami pancasila sebagai paradigma dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 113
69. Kewirausahaan Kode : UBU1004 SKS : 2 Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah ini membahas Pemahaman dan ketrampilan dalam menggunakan konsep kewirausahaan dalam bidang veteriner.
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 114
Lampiran 2: Biodata Staf Pengajar Tetap PKH-UB 1. Nama : Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
NIP : 19480615 197702 2 001 Alamat : Jl Pluto no 17, Malang Email : trisunu@ub ac.id
2. Nama : Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
NIP : 19600903 198802 2 001 Alamat : Jl. Tepus Kaki Kav. 1 Malang Email : [email protected]/
3. Nama : Dr. Sri Murwani, drh., MP
NIP : 19630101 198903 2 001 Alamat : Dadaptulis Dalam RT.02 RW.06,
Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu
Email : [email protected]
4. Nama : drh. Masdiana C. Padaga, drh., M.AppSc
NIP : 19560210 198402 2 001 Alamat : Jl. Kol. Sugiono 24C/Perum Swagriya
Malang Email : [email protected]/
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 115
5. Nama : drh. Rositawati Indrati, MP
NIP : 19590529 198601 2 001 Alamat : Perumahan Villa Sengkaling XI/Blok L-
64 Email : [email protected]
6. Nama : Dr. dra. Med.Vet. Herawati, MP
NIP : 19580127 198503 2 001 Alamat : Jl. Danau Tambingan G 6A no.17,
Malang Email : [email protected]
7. Nama : Dr. Djoko Winarso, drh., MS
NIP : 19530605 198403 1 001 Alamat : Jl. Danau Tambingan G 6A/17,
Sawojajar, Malang Email : [email protected]
8. Nama : drh. Analis Wisnuwardhana
NIP : 19800904 200812 1 001 Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 25 Malang Email : [email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 116
9. Nama : Dyah Ayu Oktavianie, drh., M. Biotech
NIP : 19841026 200812 2 004 Alamat : Aditama Regency Kav.2, Jl. Akordion
Barat No. 2, Tunggulwulung, Malang Email : [email protected]
10. Nama : drh. Aldila Noviatri
NIK : -- Alamat : Jl. Kertoaji no. 4 Malang Email : [email protected]
11. Nama : drh. Rahadi Swastomo
NIK : - Alamat :
12. Nama : drh. Dian Vidiastuti
NIP : 19820207 200912 2 003 Alamat : Jl. Kertoasri 5a Malang Email : [email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 117
13. Nama : Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., MP., M.Sc.
NIP : 19820914 200912 2 004 Alamat : Puri Bunga Estate D-10 Malang Email : [email protected] /
14. Nama : drh. Handayu Untari
NIP : 19870518 201012 2 012 Alamat : Jl. Dako no.56, Tidar, Malang Email : [email protected]
15. Nama : drh. Herlina Pratiwi
NIP : 19870518 201012 2 010 Alamat : Jl. Joyo Raharjo Gg.14 No.147,
Malang Email : [email protected]
16. Nama : drh. Nurina Titisari
NIK : -- Alamat : Jl. Bunga lely 54, Malang Email : [email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 118
17. Nama : drh. Citra Sari
NIP : - Alamat : Jl. Wilis no. 152 RT.04/RW08
Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kotamadya Batu
Email : [email protected]
18. Nama : drh. Dahliatul Qosimah, MKes.
NIK : 820127 07 1 2 0166 Alamat : Jl. Kertoasri II no.9, Malang Email : [email protected]
19. Nama : drh. Aulia Firmawati, M.Vet.
NIK : 85050607120167 Alamat : Graha De’ Fath kav.01, Karang ploso Email : [email protected]
20. Nama : drh. I Dewa Putu Anom Adnyana, M.Vet.
NIK : 84092307110168 Alamat : Jl. Ketintang Baru XIII/15 Email : [email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 119
21. Nama : drh. Ahmad Fauzi
NIK : 840607 0711 0169 Alamat : Jl. Bunga Lely no. 54 Malang 65141 Email : [email protected]
22. Nama : drh. Ani Setyaningrum
NIK : -- Alamat : Perum Dinoyo Permai no.75 Email : [email protected]
22.
Nama : drh. Tiara Widyaputri
NIK : --
Alamat : Griyashanta Blok. E No. 279 Malang Email : [email protected]
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 120
Lampiran 3: Daftar Nama Dosen Luar Biasa PKH-UB
No. Dosen Pangkat/Gol
1. Dr. Karyono Mintaroem, dr., Sp.PA Lektor Kepala/IVb
2. Dr. Nurdiana, dr., M.Kes Lektor/IIId
3. Prof. Dr. Ir. Chanif Mahdi, MS Lektor Kepala/IVc
4. Dra. Anna Roosdiana, M.App.Sc Lektor Kepala/IVa
5. Dr. Sasangka Prasetyawan, M.S Lektor Kepala/IVa
6. Dr. Sri Rahayu,.M.Kes Lektor kepala/IVb
7. Dr. Sri Widyarti, M.Si Lektor /IIId
8. Prof.Dr. Edi Widjayanto, dr., M.S. Guru Besar/IVc
9. Dra. Fatchiyah, M.Kes., Ph.D Lektor Kepala/IVb
10. Drs. Unggul P., MSc Lektor Kepala/IVb
11. Dr.Ing Purnomo, M.Eng. Lektor Kepala/IVa
12. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS Lektor Kepala/IVb
13. Prof. Dr. Ir..Loekito Adi S, MAgr. Guru Besar/IVd
14. Ir. Surisdiarto, M.Rur.Sc Lektor Kepala/IVc
15. Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi MS Guru Besar/IVe
16. Dr. Retty Ratnawaty, dr., M.Sc Lektor /IIId
17. Prof. Dr. M.Aries Widodo dr., MS, Sp.F Guru Besar/IVb
18. Prof. Dr. Teguh Wahju Sardjono, dr., SpPark.,M.Sc.,DTMH
Guru Besar/IVd
19. Dr. Sri Winarsih, Apt, M.Kes Lektor Kepala/IVb
20. Prof. Dr. Rasjad Indra, dr., M.S Guru Besar/IVc
21. Dr. Tinny Rasjad,dr., Sp.PK (K) Lektor Kepala/IVb
22. Dr. Basuki B. Purnomo, dr.Sp.U Lektor Kepala/IVb
23. Dr. Soebiantoro, Apt., M.Sc. Lektor kepala/IVa
24. Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si Lektor Kepala/IVb
25. Dr. Ir. Nuryadi, M.S Lektor Kepala/IVa
26. Prof.Dr.Ir.Suyadi,M.S Lektor Kepala/IVb
27. Dr. Nur Permatasari, drg., M.S Lektor/IIIc
28. Widodo, Ph.D., Med. Sc Lektor/IIIc
29. Muhaimin Rifa’i., Ph.D., Med. Sc Lektor/IIId
Pedoman Pendidikan PKH –UB (2012/2013) 121
Lampiran 4: Daftar Dosen Pakar
No. Dosen luar biasa/ Assisten Dosen
Pangkat/Gol
1. Prof Dr. Romziah Sidiq, drh Guru Besar/IVd
2. Prof. Dr. Fedik A. Rantam,drh Guru Besar/IVb
3. Prof. Dr. Bambang Sumiarto, drh., S.U.,M.Sc.
Guru Besar/IVd
4. Prof. Dr. Ismudiono, drh. M.S. Guru Besar/IVd
5. Dr. drh.Hery Wijayanto Setyawan MS. Lektor Kepala/IVa
6. Dr. drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc Pembina Tk.I/Ivb
7. Dr.Hario Puntodewo, drh. M.App.Sc. Lektor Kepala/Ivc
8. Prof. Bambang Sektiari, drh., DEA.,Ph.D Lektor Kepala/Ivb
9. drh. RD. Wiwik Bagja PB- PDHI
10. Prof. Arief Boediono, drh., Ph.D IPB
11. Prof. Dondin Sayuti, drh., PhD. IPB
12. Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, MP UGM
13. drh. Guntari Titik Mulyani, M.P. UGM
14. Dr.Denny W. Lukman, drh., M.S IPB
15. D drh. Deny Noviana, Ph.D IPB
16. Dr. Puji Srianto, drh.Mkes Lektor Kepala/IVc
17. Dr. C.A. Nidom, drh.,MS Lektor Kepala/IVc
18. Prof. drh. Sri Agus Sujarwo, Ph.D Lektor Kepala/ IV
19. drh.Herliantin, MP. Pembina Tk.I/IVb
20. drh.Pandu Tribakti Praktisi
21. drh. Iman Setyawati Praktisi
22. drh. Siti Aisyah, M.P. Praktisi
23. drh.Nugroho Praktisi