Buku Panduan Pkk Maba 2015

75
Kata Pengantar http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |i

description

Universitas Brawijaya

Transcript of Buku Panduan Pkk Maba 2015

Page 1: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Kata Pengantar

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |i

Page 2: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Buku Panduan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA) bidang kemahasiswaan, yang diharapkan akan dapat memberikan bekal, wawasan, dan pengetahuan kepada Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015-2016 tentang berbagai aspek dalam bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya (UB).

Mahasiswa sebagai anak bangsa pemilik masa depan dituntut untuk selalu berkarya inovatif, produktif, berpikir dan bernalar serta kreatif dalam meyikapi setiap perubahan yang terjadi. Sebagai salah satu unsur insan akademis, sumbangan pikiran mahasiswa akan selalu menjadi harapan masyarakat. Untuk itu, jadikanlah kampus UB menjadi universitas terkemuka seperti cahaya (nur) yang selalu konsisten menyinari masyarakat, baik secara nasional maupun internasional dengan ide-ide cemerlang secara profesional, sesuai dengan temuan-temuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis potensi dasar manusia, yaitu potensi rasio (akal), potensi raga, potensi etika (seni), dan potensi hati (qolbu).

Mahasiswa diharapkan senantiasa memahami dan menyadari, bahwa dirinya adalah warga kampus yang selalu mengedepankan etika, moral dan berperilaku santun di saat mengikuti perkuliahan, saat beraktivitas hingga saat terjun ke masyarakat.

Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, dan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini, saya sampaikan ucapan terma kasih.

Billahi taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malang, Agustus 2015

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,

Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS.NIP 19550213 198403 1 001

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |ii

Page 3: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

SAMBUTAN REKTOR...............................................................................................................................v

SAMBUTAN PRESIDEN EM UB...............................................................................................................vi

BAB-I POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL................................................................1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Masalah Umum Pengembangan Kemahasiswaan 2

1.3 Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan 3

1.4 Sasaran Pengembangan Kemahasiswaan 3

1.5 Pola Pengembangan Kemahasiswaan 4

1.6 Strategi Pengembangan Kemahasiswaan 5

1.7 Program Pengembangan Kemahasiswaan 6

a. Penalaran dan Keilmuan 7

b. Bakat, Minat dan Kemampuan 7

c. Kesejahteraan 7

d. Kepedulian Sosial 7

BAB-II KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN.......................................................................9

UNIVERSITAS BRAWIJAYA.......................................................................................................................9

2.1 Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan 9

2.1.1 Visi 9

2.1.2 Misi 9

2.1.3 Motto 9

2.2 Rencana Strategis Bidang Kemahasiswaan 9

2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan Kesejahteraan Mahasiswa10

2.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan Kemahasiswaan 10

2.2.3 Program Pengembangan Sarana Kemahasiswaan 10

2.2.4 Program Pengembangan Struktur Pendanaan Kemahasiswaan 10

2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan 11

2.3.1 Bidang Kelembagaan 11

2.3.2 Bidang Penalaran 11

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |iii

Page 4: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Daftar Isi

2.3.3 Bidang Minat dan Kesejahteraan 12

2.3.4 Bidang Khusus 12

2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft Skills 12

2.5 Lembaga Kewirausahaan Mahasiswa 17

2.5.1. Pendahuluan 17

2.5.2. Landasan Program 17

2.5.3. Tujuan 18

2.5.4. Manfaat 18

2.5.5. Konsep Program 18

2.5.6. Pelaksanaan 20

2.5.7. Penyediaan Modal Kerja 20

BAB-III PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA...........................21

3.1. Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan 21

3.1.1. Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan Keprofesian Mahasiswa21

3.1.2. Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa 22

3.1.3. Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa 22

3.1.4. Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan Mahasiswa 22

3.1.5. Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan 23

3.2. Peningkatan Mutu Pengembangan Kemahasiswaan 23

3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa Bidang Pengembangan Kemahasiswaan:23

3.2.2. Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa 25

BAB-IV PROFIL LEMBAGA KEDAULATAN MAHASISWA (LKM-UB).........................................................30

4.1. LEMBAGA-LEMBAGA TINGKAT UNIVERSITAS 30

4.2 LEMBAGA-LEMBAGA TINGKAT FAKULTAS 32

4.3 STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA32

BAB-V TATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH.....................................34

5.1 Pancasila Sebagai Sumber Nilai 34

5.2 Pola Pikir Masyarakat Ilmiah 34

5.3 Nilai-nilai Etis Masyarakat Ilmiah 36

5.4 Tradisi dan Kebebasan Akademik 36

5.5. Masyaralkat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa, 37

Bermoral Pancasila dan Berkepribadian Indonesia. 37

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |iv

Page 5: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Daftar Isi

5.6 Kehidupan Masyarakat Ilmiah di Luar Kampus 37

5.7 Mahasiswa sebagai Warganegara 37

LAMPIRAN

1. KALENDER KEGIATAN KEMAHASISWAAN 2015/2016...............................................................39

2. DIREKTORI PEJABAT UB 41

3. TELEPON PENTING ……………………………………………………………………………………………………………… 56

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |v

Page 6: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Sambutan

SAMBUTAN REKTORPada Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA)

Tahun 2015-2016

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Salam sejahtera. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahNya pada kita semua, seluruh sivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) untuk selalu konsisten dalam berkontribusi mendukung terbentuknya pendidikan tinggi yang berkualitas.

Ucapan selamat datang dan selamat bergabung, kami sampaikan kepada seluruh Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015-2016 di Universitas Brawijaya. Saya beserta seluruh Pimpinan UB dengan bangga dan bahagia menyambut kehadiran Saudara sebagai bagian penting dari komunitas UB, dalam kerangka membangun karakter personal sekaligus meraih masa depan cerah sesuai yang Saudara cita-citakan.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKK-MABA) merupakan kegiatan awal dan salah satu persyaratan menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, dengan harapan saudara akan dapat mengenal, memahami, menghayati, dan melaksanakan etika, norma, dan interaksi dibidang kurikuler dan ekstra kurikuler di UB.

Selama berada di UB, saudara akan dibimbing dalam aspek kognitif (pikir), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) oleh para dosen yang terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing. Diharapkan nantinya saudara akan menjadi alumnus UB yang mempunyai kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan integritas terampil serta terpuji, tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja), tetapi sebagai job creator (pencipta pekerjaan).

Sebagai warga UB, pahami dan patuhi semua peraturan yang ada di UB. Selanjutnya, saudara harus bangga menjadi warga UB.

Selamat belajar, dan semoga dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita saudara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan petunjukNya.

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Malang, Agustus 2015Rektor,

Prof.Dr.Ir.Mohammad Bisri,MSNIP 19581126 198609 1 001

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |vi

Page 7: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Sambutan

SAMBUTAN PRESIDEN EM UB“Manakala tiba waktunya sebuah anak panah melesat, tidak ada ambisi hanya dedikasi.”

(Recep Tayyeb Erdogan)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih dapat merasakan berbagai nikmat yang tiada ternilai. Nikmat-nikmat dari Allah SWT harus senantiasa disyukuri agar kita tidak tergolong sebagai hamba-Nya yang kufur nikmat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Sejarah peradaban sebuah bangsa tidak pernah lepas dari peran mahasiswa. Perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa lampau pun diawali oleh gerakan-gerakan mahasiswa. Soekarno, Moh. Hatta, Soetomo, dan tokoh-tokoh lainnya lahir dari mimbar mahasiswa. Belum lagi peristiwa-peristiwa monumental seperti reformasi yang melibatkan mahasiswa sebagai aktor utamanya.

Menurut data BPS (2013), lulusan SMA atau sederajat yang memperoleh kesempatan melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi baru mencapai 23%. Hal ini menunjukkan bahwa masih akses pendidikan masih belum merata. Seharusnya ini menjadi pelecut semangat bagi mahasiswa untuk bisa berkarya dan berkontribusi demi kemajuan bangsanya.

Menjadi mahasiswa adalah sebuah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Setiap orang yang mendapat kesempatan menikmati jenjang pendidikan tinggi harus mampu menunjukkan dedikasinya kepada bangsa sebagai wujud tanggung jawab moriil atas ilmu yang dimilikinya dengan menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Maka mahasiswa harus terlibat dalam proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Peringkat 4 (empat) perguruan tinggi se-Indonesia versi 4ICU dan Webometrics tentunya menunjukkan bahwa Universitas Brawijaya adalah kampus besar. Menjaga nama besar kampus tentunya menjadi tanggung jawab seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa. Mahasiswa Universitas Brawijaya banyak menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Tentu prestasi-prestasi tersebut adalah kebanggaan untuk almamater Universitas Brawijaya.

Jangan pernah berpikir untuk menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Sebab orang yang biasa-biasa saja tidak ubahnya seperti rerumputan di padang rumput, tidak ada yang spesial. Jadilah mahasiswa luar biasa, yang hadirnya bak bunga mawar di padang rumput, terlihat indah, mempesona, dan berbeda. Semoga 1 (satu) di antara bunga mawar tersebut adalah anda. Jadilah kebanggaan untuk Brawijaya dan Indonesia. Selamat datang dan selamat berjuang generasi membanggakan, Prabu Brawijaya Angkatan 53.

Hidup Mahasiswa.Hidup Rakyat Indonesia.Kita Satu Brawijaya.

Malang, Agustus 2015 Presiden Eksekutif Mahasiswa

Reza Adi Pratama NIM. 115040100111046

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |vii

Page 8: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

BAB-IPOLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN NASIONAL

1.1 Latar BelakangPembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Pasal 31 UUD Negara Republik Indonesia 1945 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Berdasarkan amanat UUD Negara Republik Indonesia 1945 itu telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dengan demikian landasan, tujuan dan arah penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia semakin menjadi jelas, lebih kokoh, lebih lengkap serta mempunyai kepastian hukum. Khusus mengenai kualitas manusia Indonesia, dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional, dikemukakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumberdaya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangunan bangsa seutuhnya. Di sisi lain, mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika dan bagian dari generasi muda yang terdidik dan terlatih sebagai pelaku yang ikut berperan dan menentukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan tinggi amat penting dan strategis. Pendidikan tinggi melalui kegiatan penelitian dan keilmuan dapat menghasilkan berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya bangsa melalui kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta karya seni yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

Sejarah membuktikan, perjuangan bangsa Indonesia, generasi muda mahasiswa telah berperan sebagai pelopor:

a. Pada tahun 1908 mahasiswa telah membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui Budi Utomo.

b. Pada tahun 1928 mahasiswa telah merintis kelahiran bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

c. Menjelang tahun 1945, mahasiswa turut berperan dalam mempercepat kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 atau kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |1

Page 9: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

d. Pada tahun 1946-1949 yang merupakan masa perang kemerdekaan. Para mahasiswa bergabung di dalam Tentara Pelajar/Tentara Pelajar Republik Indonesia Pelajar (TP/TRIP) bahu membahu dengan rakyat dan TNI untuk melawan penjajahan.

e. Pada tahun 1966, para mahasiswa bersama ABRI secara aktif berperan dalam melahirkan Orde Baru yang mengakhiri kehadiran Orde Lama.

f. Pada tahun 1998, para mahasiswa bersama komponen reformis lainnya, secara aktif berperan dalam melahirkan orde reformis yang mengakhiri pemerintah Orde Baru.

Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumberdaya insani yang strategis maka perlu diberi peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri secara utuh dan bertanggung jawab. Sebagai sivitas akademika dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, mahasiswa merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis. Pembina kemahasiswaan berperan dalam proses pengembangan diri mahasiswa, dengan berpegang pada norma dan etika yang ada senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan sedikit mungkin campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi senantiasa berpegang pada prinsip “dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk turut serta dalam pembangunan nasional. Sebagai warga negara yang telah dewasa mahasiswa memilki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainnya.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, maka pengembangan kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Secara operasional pengembangan kemahasiswaan seyogyanya diselenggarakan dengan strategi dan pendekatan yang tepat yaitu dengan memperhatikan sasaran, materi, metode, sarana, dan kelembagaan.

1.2 Masalah Umum Pengembangan KemahasiswaanPada umumnya, kebijakan yang ada di berbagai perguruan tinggi saat ini

mencerminkan keadaan yang relatif sama yaitu belum adanya keterpaduan antara kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kondisi ini jelas kurang kondusif untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan aktualisasi diri mahasiswa.

1.2.1 Secara kuantitatif, masih sedikit mahasiswa yang berminat pada program pengembangan penalaran dan keilmuan; minat-bakat, dan kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang. Keadaan ini antara lain dilatarbelakangi oleh tingginya biaya perkuliahan yang mendorong mahasiswa ingin cepat selesai dan segera mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu untuk dapat lebih banyak lagi melibatkan mahasiswa, maka kegiatan kemahasiswaan selain ditujukan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, sebaiknya juga ditujukan untuk mengembangkan keahlian/keterampilan yang mendukung mereka sehingga memudahkan dalam mencari kerja dan menciptakan pekerjaan.

1.2.2 Mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa (Ormawa) intra perguruan tinggi jumlahnya relatif kecil, akan tetapi ketika terjadi peristiwa yang menyangkut kepentingan masyarakat luas, mahasiswa dengan cepat menunjukkan sikapnya melalui protes yang cenderung reaktif dan sporadis. Keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas semacam ini, di satu sisi bernilai positif karena menunjukkan tingkat kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi. Tetapi

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |2

Page 10: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

disisi yang lain bernilai negatif karena dalam mengekspresikan protes cenderung mengabaikan kaidah-kaidah akademik yang dijunjung tinggi di perguruan tinggi.

1.2.3 Keterlibatan organisasi ekstra perguruan tinggi secara langsung di dalam kampus akan dapat berdampak pada pengkotak-kotakan mahasiswa yang selanjutnya dapat mengakibatkan perpecahan dan konflik dikalangan mahasiswa. Keterlibatan semacam ini jelas bertentangan dengan Kepmendikbud Nomor 155/U/1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi dan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002, tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus.

1.2.4 Mahasiswa cenderung menafsirkan Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, sebagai pemberian kebebasan seluas-luasnya kepada mahasiswa tanpa memperhatikan kedudukan, fungsi dan tanggung jawab. Kesalahan tafsir ini terjadi karena adanya kalimat dalam Kepmendikbud pasal 2, bahwa: "Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa". Padahal dalam pasal 6 Kepmendikbud tersebut diatur bahwa "Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi, dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan perguruan tinggi merupakan penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi dan atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi".

1.2.5 Kesalahan pengertian semacam ini, berdampak pada sikap mahasiswa yang merasa berhak untuk mengabaikan wewenang pimpinan perguruan tinggi untuk mengatur Ormawa di kampus. Kesalahpengertian ini perlu segera diatasi melalui berbagai kegiatan yang difasilitasi oleh pimpinan perguruan tinggi.

1.3 Tujuan Pengembangan KemahasiswaanTujuan pengembangan kemahasiswaan di UB adalah sebagai berikut:(1) Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi dan misi

pendidikan tinggi.(2) Mengembangkan penalaran dan keilmuan; penelusuran bakat, minat, dan

kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang, berlandaskan pada kaidah akademis, moral, dan etika ilmu pengetahuan serta kepentingan masyarakat.

(3) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas program dan sarana penunjangnya.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |3

Page 11: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

1.4 Sasaran Pengembangan KemahasiswaanSebagian besar mahasiswa masih belum mencerminkan sikap sebagai insan

akademis, yaitu memahami etika, tatacara berkomunikasi, penggunaan nalar dalam bertindak, pemahaman terhadap hak, tanggungjawab, dan kewajiban sebagaimana yang diharapkan, baik sebagai bagian dari masyarakat kampus maupun sebagai warga negara Indonesia. Dalam menanggapi berbagai peristiwa sosial baik di tingkat lokal maupun nasional mahasiswa selayaknya berperan sebagai warga masyarakat akademik, sehingga citranya mantap sebagai komponen sivitas akademika. Mahasiswa hendaknya lebih tampil sebagai kekuatan moral (moral force) yang menyuarakan nurani masyarakat (social conscience). Citra ini yang perlu dikukuhkan oleh perilaku mahasiswa umumnya, bukan sekadar citra sebagai demonstran yang menyuarakan sikap tidak setuju atau menentang tanpa menawarkan alternatif pemecahannya. Dalam mengungkapkan ketidaksetujuan atau penolakan, mahasiswa sebaiknya menyarankan pula hasil pemikirannya dalam bentuk alternatif jalan keluar pemecahan masalah.

Sebagai akibat dari globalisasi, pada saat sekarang ini terjadi perubahan yang sangat cepat di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan menganalisis dan mengantisipasi perubahan yang terjadi ini, melalui berbagai forum akademik seperti pelatihan, lokakarya (workshop) ataupun seminar-seminar dengan pembicara tingkat nasional maupun internasional. Melalui kegiatan seminar diharapkan terjadi pengkayaan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini maupun di masa depan. Selain itu diharapkan terjadi peningkatan ketajaman analisis terhadap dampak globalisasi pada bangsa Indonesia serta masa depan bangsa.

1.5 Pola Pengembangan KemahasiswaanPengelolaan pendidikan tinggi negeri dengan paradigma baru telah mengalami

perubahan sistem yakni semula bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Meskipun perguruan tinggi di Indonesia mempunyai latar belakang sejarah serta visi dan misi, pengorganisasian, dan model kepemimpinan yang berbeda satu sama lain, namun tetap terikat pada satu tujuan, yakni mencapai pengelolaan perguruan tinggi yang sehat, sehingga mampu berkontribusi pada daya saing bangsa. Sehubungan dengan itu, maka perguruan tinggi memegang peranan penting dalam mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakikatnya mencakup:

(1) Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab serta berkontribusi pada daya saing bangsa.

(2) Pengembangan kemampuan moral dalam mewujudkan masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis pada partisipasi publik.

Untuk pencapaian pengembangan kemahasiswaan dibutuhkan dukungan pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat dalam bentuk: peraturan, keterlibatan staf pengajar, kepedulian pimpinan, fasilitas pendukung kegiatan, dan pendanaan. Keterlibatan staf pengajar perlu mendapat perhatian khusus, karena keterlibatan mereka sebagai pembimbing atau pendamping kemahasiswaan yang dulu berperan sebagai regulator dan eksekutor, kini berubah menjadi pemberdaya, fasilitator dan motivator.

Dalam rangka memenuhi peran perguruan tinggi mempersiapkan mahasiswa disusunlah pola pengembangan kemahasiswaan yang merupakan rujukan bagi para pembuat kebijakan dan para pembimbing atau pendamping kemahasiswaan. Keberadaan rujukan ini menjadi penting, karena sejak bergulir reformasi ketatanegaraan yang disertai dengan euphoria kebebasan yang berlebihan dan cenderung tidak

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |4

Page 12: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

berkesudahan mengakibatkan sendi-sendi pola pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi terabaikan.

Euphoria kebebasan yang berlebihan ini, antara lain, terlihat dari sejumlah mahasiswa yang secara terbuka melakukan kegiatan di kampus dengan menggunakan atribut organisasi politik ataupun organisasi ekstra-perguruan tinggi, tanpa sepengetahuan atau izin pimpinan perguruan tinggi. Kegiatan semacam ini jelas merupakan pengabaian terhadap Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaaan di Perguruan Tinggi dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 26/DIKTI/Kep/2002, tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus. Bila kondisi semacam ini terus berlangsung, maka dalam jangka panjang dikhawatirkan kampus tidak lagi merupakan sumber kekuatan moral, tetapi lebih merupakan sumber kekuatan politik praktis.

Pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi yang merupakan bagian integral dari pembangunan pendidikan tinggi secara menyeluruh harus merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dengan demikian, kegiatan mahasiswa di dalam kampus harus mencakup pengembangan organisasi mahasiswa yang sehat, pembinaan sumberdaya manusia yang berkualitas yang mencerminkan otonomi dalam bidang pendidikan.

Pengembangan kemahasiswaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab dalam mendukung kegiatan kurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan pola pikir tersebut, maka pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia diselenggarakan untuk mencapai sasaran umum dan sasaran khusus.

Sasaran umum pola pengembangan kemahasiswaan di Indonesia meliputi membentuk manusia yang berjiwa Pancasila, berjiwa kepemimpinan yang baik, berdedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan, serta memiliki ketahanan fisik dan mental yang tangguh. Para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia perlu dididik agar berjiwa Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Para mahasiswa sebagai generasi muda diberikan peluang untuk mengembangkan dirinya melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan, kegiatan komunikasi dan pelatihan manajemen yang terarah dalam rangka memantapkan sikap, wawasan dan kemampuan kepemimpinan sebagai generasi penerus di masa depan. Para mahasiswa diberi peluang untuk mengembangkan kemandirian guna memperoleh dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan melalui kagiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif serta produktif dengan mengamalkan dan mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Para mahasiswa dididik dan dilatih untuk dapat memiliki ketahanan fisik dan mental yaitu sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin tinggi yang pada gilirannya akan dapat menunjang ketahanan nasional.

Sasaran khusus pola pengembangan mahasiswa adalah membangun sikap ilmiah dan sikap profesional. Para mahasiswa dididik dan dilatih agar memiliki sikap ilmiah yang meliputi: a) hasrat ingin tahu, dan belajar terus menerus; b) daya analisis yang kritis dan tajam; c) jujur; d) rasa tanggung jawab yang tinggi; e) terbuka terhadap pendapat baru, pendapat yang berbeda dan kritik; f) sikap bebas dari prasangka; g) berorientasi ke masa depan; h) sikap menghargai nilai, norma, kaidah dan tradisi keilmuan. Para mahasiswa perlu diberi motivasi agar memiliki sikap profesional yang meliputi: a) keinginan untuk mencapai tingkat keahlian yang lebih tinggi; b) kemandirian

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |5

Page 13: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat dan kemampuan serta arah profesi; c) etika profesi yang tinggi; d) kesejawatan yang tinggi.

1.6 Strategi Pengembangan Kemahasiswaan(1) Perlu disusun dan disosialisasikan secara terus-menerus aturan yang jelas

mengenai hak dan kewajiban mahasiswa, yakni Kepmendikbud Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di PerguruanTinggi, tatacara penggunaan sarana kampus, maupun tata cara melakukan kegiatan di kampus dan sebagainya.

(2) Penjelasan hak dan kewajiban mahasiswa, pemberian fasilitas dan dukungan serta pembimbingan dan pendampingan oleh dosen dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

(3) Kepedulian pimpinan perguruan tinggi dan dosen terhadap kegiatan kemahasiswaan. Permasalahan dan kegiatan pengembangan kemahasiswaan bukan hanya merupakan tanggungjawab pimpinan perguruan tinggi saja. Keberhasilan atau kemajuan yang dicapai dalam pengembangan kemahasiswaan tergantung pada seberapa besar keterlibatan pimpinan perguruan tinggi serta para civitas akademika dari perguruan tinggi tersebut dalam kegiatan pengembangan kemahasiswaan. Didalamnya termasuk peranan dosen dalam penyampaian pesan moral terhadap sikap dan perilaku seorang mahasiswa di kampus, memotivasi dan membangkitkan kreativitas. Mengembangkan komunikasi yang intensif di antara pimpinan perguruan tinggi dengan para aktivis mahasiswa dari berbagai Ormawa yang diakui eksistensinya di kampus untuk menghindari adanya miskomunikasi dan untuk meningkatkan saling pengertian.

(4) Melakukan pergeseran paradigma dari program kemahasiswaan yang didominasi oleh wawasan politik menuju ke program kemahasiswaan yang mengutamakan atau berfokus pada mempersiapkan mahasiswa agar mandiri dalam memasuki dunia kerja serta tangguh menghadapi tantangan di masa depan.

(5) Melakukan dan mendorong berbagai kegiatan unggulan yang mencakup kegiatan penalaran dan keilmuan, pembangkitan semangat kewirausahaan, peningkatan daya saing, kepekaan sosial, dan, keagamaan.

(6) Membentuk suasana yang kondusif agar mahasiswa tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis sehingga mahasiswa tidak menjadi terkotak-kotak. Hal ini antara lain dengan tidak memberi izin organisasi ekstra-perguruan tinggi maupun organisasi lainnya yang merupakan onderbouw dari parpol untuk mempunyai eksistensi di dalam kampus.

(7) Perguruan tinggi mengangkat pembimbing dan pendamping kegiatan kemahasiswaan bagi setiap UKM (Unit Kegiatan Kemahasiswaan) dengan menjalankan peran sebagai pemberdaya, fasilitator dan motivator. Diharapkan dengan adanya pembimbing dan pendamping kemahasiswaan ini, kegiatan Ormawa tidak sekedar merupakan kegiatan yang statis-rutin, tetapi merupakan ke-giatan yang dinamis-kreatif, terencana, dan berkesinambungan.

(8) Dalam rangka pengembangan sikap dan jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, perlu dilakukan kegiatan peningkatan wawasan dan kualitas mahasiswa melalui berbagai kegiatan terstruktur seperti seminar, diskusi, lokakarya dan lain-lain.

(9) Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan kegiatan kemahasiswaan.

(10) Perguruan tinggi memberikan penghargaan kepada mahasiswa dan pembimbing dan pendamping kemahasiswaan yang menunjukkan prestasi dan pengabdiannya,

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |6

Page 14: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

baik dalam bentuk materi maupun bentuk penghargaan lainnya.(11) Perguruan tinggi memberikan sangsi kepada mahasiswa, pembimbing dan

pendamping kemahasiswaan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.

1.7 Program Pengembangan KemahasiswaanPada dasarnya mahasiswa adalah insan akademis, oleh karena itu citra yang

harus ditampilkan oleh mahasiswa adalah citra yang mencerminkan kemampuan intelektualnya. Citra ini antara lain tampil dalam perwujudan daya nalar dan daya analisis yang kuat terutama dalam menuangkan gagasan untuk penyusunan program dan kegiatan kemahasiswaan yang realistis dan berkualitas. Program pengembangan kemahasiswaan disusun mengacu pada kondisi mahasiswa saat ini serta berpedoman pada strategi pengembangan kegiatan kemahasiswaan, sesuai perubahan zaman.

Bagi para penyusun program pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi diperlukan pemahaman terhadap masalah kemahasiswaan yang ada pada saat tertentu. Dinamika kehidupan kemahasiswaan dipengaruhi oleh baik faktor internal yang ada di perguruan tinggi bersangkutan, maupun faktor eksternal yang ada di tingkat lokal, regional maupun nasional serta internasional. Pemahaman akan kondisi internal dan ekstemal ini diharapkan menjadi dasar acuan untuk merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan program dan kegiatan kemahasiswaan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Kegiatan dalam program pengembangan kemahasiswaan pada dasarnya dapat dikelompokan atas beberapa bidang sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

a. Penalaran dan Keilmuan

Program dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan menanamkan sikap ilmiah, merangsang daya kreasi dan inovasi, meningkatkan kemampuan meneliti dan menulis karya ilmiah, pemahaman profesi, dan kerjasama mahasiswa dalam tim, baik pada perguruan tingginya maupun antar perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS); Program Kreativitas Mahasiswa (PKM); Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (Mawapres); Co-operative education, GemasTIK (Pagelaran Mahasiswa bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi), Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/On-MIPA), Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Jembatan Indonesia (KJI), Kontes Bangunan Gedung Bertingkat (KBGB), Kontes Muatan Roket Indonesia (Komurindo), dan kegiatan lain yang sejenis.

b. Bakat, Minat dan Kemampuan

Program dan kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen praktis, berorganisasi, menumbuhkan apresiasi terhadap olahraga dan seni, kepramukaan, belanegara, cinta alam, jurnalistik, dan bakti sosial. Kegiatan ini dapat berbentuk: Pelatihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), POM ASEAN, Universiade; Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas); Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Pramuka Mahasiswa; Resimen Mahasiswa; Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala); Penerbitan Kampus; Korps Sukarela Mahasiswa; Debat Bahasa Inggris (NUEDC); Kewirausahaan; dan kegiatan lain yang sejenis.

c. Kesejahteraan

Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan kerohanian mahasiswa. Kegiatan ini dapat berbentuk: Beasiswa; Asrama Mahasiswa;

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |7

Page 15: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-I: Pola Pengembangan Kemahasiswaan Nasional

Kantin Mahasiswa; UKM Koperasi; Poliklinik; Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Mahasiswa; Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi); Bimbingan dan Konseling (Guidance and Counseling); Job on Campus; dan kegiatan lain yang sejenis.

d. Kepedulian Sosial

Program yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian kepada masyarakat, menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkan kecintaan kepada tanah air dan lingkungan, kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang bermartabat. Kegiatan ini dapat berbentuk; Pelatihan Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Penyebarluasan HIV/AIDS; Pengembangan Desa Binaan; Pelayaran Kebangsaan; Dialog Kemahasiswaan; Tanggap Darurat dan Emergensi (Team of Emergency and Disaster) dan dan kegiatan lain yang sejenis.

e. Pengembangan Karakter (Character Building)Program pendidikan karakter berbasis religi (PKBR) memiliki makna lebih

tinggi daripada pendidikan moral. Pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan benar dan salah, tetapi juga menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik. Melalui cara seperti itu mahasiswa mampu membedakan benar dan salah (ranah kognitif), mampu merasakan nilai yang baik (rana afektif), dan mampu mempraktekkan nilai-nilai yang baik dalam kehidupan kesehariannya (ranah konatif atau psikomotorik). Melalui program ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, merasakan, dan mengerjakan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan kesehariannya dan dalam kehidupan bermasyarakat: Melalui pendidikan karakter diharapkan terjadi pembelajaran yang menghasilkan moral knowing dan moral feeling, sehingga pada akhirnya akan tercipta moral behavior.

1.8 Kegiatan Penunjang Kemahasiswaan1.8.1 Program yang bertujuan untuk meningkatkan sikap dan kemampuan dosen dalam

keterlibatannya membimbing kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan ini dapat berbentuk: Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA); Pelatih Keterampilan Manajemen Mahasiswa (PP-LKMM); dan kegiatan lain yang sejenis.

1.8.2 Program yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan ini dapat berbentuk: pengembangan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni bekerjasama dengan JPC (Job Placement Centre); pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kegiatan kemahasiswaan; dan kegiatan lain yang sejenis.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |8

Page 16: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

BAB-IIKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA2.1 Visi dan Misi Bidang Kemahasiswaan

2.1.1 Visi

Adapun visi yang hendak dicapai melalui kebijakan pengembangan kemahasiswaaan di Universitas Brawijaya adalah “MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG UNGGUL DALAM PENGUASAAN ILMU DAN TEKNOLOGI SERTA BERDAYA SAING GLOBAL”.

2.1.2 MisiVisi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut:(1) mengembangkan jiwa dan semangat kebangsaan;(2) meningkatkan dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan;(3) meningkatkan semangat belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi;(4) mengembangkan kemampuan soft skills melalui proses belajar mengajar

dan kegiatan organisasi kemahasiswaan; (5) mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial; serta(6) mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.

2.1.3 MottoMotto di bidang kemahasiswaan adalah: “berakhlak mulia, unggul dalam kepemimpinan, dan berjiwa kewirausahaan”.

2.2 Rencana Strategis Bidang KemahasiswaanSebagaimana termaktub dalam isu utama Rencana Strategis Universitas

Brawijaya tahun 2016-2020, salah satunya adalah peningkatan daya saing nasional yaitu melalui peningkatan kualitas dari seluruh sumberdaya yang dimiliki universitas khususnya mahasiswa sebagai unsur penting dalam proses regenerasi kepemimpinan bangsa, maka untuk mewujudkan hal tersebut Universitas Brawijaya menjabarkan isu strategis tersebut ke dalam enam bidang kebijakan yang salah satunya adalah bidang pengembangan pendidikan dan kemahasiswaan. Dalam penjabarannya, untuk meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat, diperlukan pengembangan soft skills bagi mahasiswa Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk belajar dan berkembangan dengan optimal; dan memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kepribadian, bakat, minat dan pembinaan diri.

Untuk itu pola pembinaan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya diarahkan pada pengembangan budaya kampus yang mengintegrasikan antara pembinaan intrakurikuler melalui kegiatan proses belajar mengajar dengan pembinaan ekstra kurikuler yang menyangkut pembinaan penalaran, minat bakat dan kesejahteraan mahasiswa. Pengembangan secara sinergi semacam ini memungkinkan terjadinya pembentukan jati diri mahasiswa seutuhnya serta memadukan pengembangan kemampuan intelektual dengan soft-skills. Program pengembangan kemahasiswaan semacam ini akan mendukung pencapaian kompetensi lulusan secara utuh untuk mampu berperan dalam masyarakat secara cerdas, bermartabat dan bertanggungjawab menurut profesinya masing-masing.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |9

Page 17: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

2.2.1 Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan Kesejahteraan MahasiswaTujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang secara langsung berdampak pada terciptanya lingkungan akademik yang kondusif bagi pendidikan, melalui:

(1) Peningkatan daya nalar ilmiah mahasiswa melalui: mengadakan pelatihan pembuatan proposal; mengadakan evaluasi terhadap proposal yang disusun oleh mahasiswa; mengadakan lomba penalaran ilmiah bagi mahasiswa baru dan mahasiswa lama; serta mengikuti lomba tingkat nasional dan internasional;

(2) Peningkatan pengembangan minat (kesenian, olahraga, keorganisasian, keagamaan, dll) dan bakat melalui kegiatan minat dan bakat yang relevan, baik di tingkat regional, nasional dan internasional;

(3) Peningkatan kesejahteraan mahasiswa dengan cara; meningkatkan jumlah penerima beasiswa, meningkatkan jumlah sumber pemberi beasiswa, meningkatkan pelayanan kesehatan bagi mahasiswa, meningkatkan pelayanan kerohanian, pelayanan bimbingan dan konseling mahasiswa, membekali mahasiswa memasuki dunia kerja;

(4) Pembinaan dan pengembangan organisasi profesi kemahasiswaan tingkat nasional dan internasional, serta meningkatkan motivasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan internasional secara selektif, bermutu dan berkesinambungan;

(5) Pengembangan karakter mahasiswa melalui kegiatan penyusunan kode etik dan sosialisasi kode etik, penyusunan SOP pengembangan karakter, pembentukan sikap dan perilaku anti-korupsi, serta seminar dan lokakarya pengembangan karakter.

2.2.2 Program Pengembangan Kelembagaan KemahasiswaanTujuan dari program ini adalah mengembangkan organisasi dan manajemen kemahasiswaan dalam struktur organisasi universitas yang otonom dan manajemen yang sehat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, melalui:(1) Penataan struktur dan fungsi lembaga-lembaga kemahasiswaan dilakukan

dengan menyelesaikan persoalan kelembagaan internal mahasiswa;(2) Peningkatan fungsi, peran dan pemberdayaan kelembagaan mahasiswa;(3) Pengembangan jaringan komunikasi kelembagaan dengan perguruan

tinggi nasional dan internasional;(4) Penataan kembali AD dan ART lembaga kemahasiswaan Universitas

Brawijaya.

2.2.3 Program Pengembangan Sarana Kemahasiswaan

Tujuan dari program ini adalah memfasilitasi sarana olahraga dan seni yang dibutuhkan mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui program penambahan dan pemeliharaan sarana bagi kegiatan kemahasiswaan di bidang minat, bakat dan kegiatan organisasi.

2.2.4 Program Pengembangan Struktur Pendanaan Kemahasiswaan

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemampuan revenue generating kemahasiswaan yang dapat digunakan untuk menunjang seluruh kegiatan kemahasiswaan, melalui:

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |10

Page 18: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

(1) Penyusunan konsep, pengalokasian dan penambahan sumber-sumber dana untuk kegiatan kemahasiswaan;

(2) Meningkatkan jumlah sponsor kegiatan kemahasiswaan dan beasiswa.

2.3 Kebijakan Bidang Kemahasiswaan2.3.1 Bidang Kelembagaan

Adapun kebijakan dalam bidang kelembagaan ini mencakup:(1) Memantapkan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas;(2) Penyediaan sarana dan prasarana organisasi kemahasiswaan yang

lengkap dan memadai;(3) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang mempunyai jiwa

kepemimpinan dan pengabdian untuk memimpin organisasi kemahasiswaan guna bertanggung jawab ikut mengantarkan mahasiswa lainnya sesuai dengan arah dan sasaran pengembangan kemahasiswaan;

(4) Peningkatan pelaksanaan pemilihan mahasiswa (Pemilwa) secara tertib sesuai dengan jadwal waktunya;

(5) Penyediaan dana yang memadai untuk kegiatan organisasi mahasiswa;(6) Peningkatan hubungan dan kerjasama antara pejabat bidang

kemahasiswaan dengan pejabat bidang lainnya di dalam dan di luar kampus;

(7) Peningkatan peran bagian bimbingan dan konseling di tingkat universitas dan fakultas untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi mahasiswa;

(8) Pembuatan program dan perencanaan kerja dan keuangan organisasi kemahasiswaaan yang menfokuskan pada arah dan sasaran pengembangan kemahasiswaan yang meliputi: Program Unggulan di Universitas, yang terdiri dari:a. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW);b. Diklat kepemimpinan;c. Job on Campus;d. Pelatihan Pelatih Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat dasar,

tingkat menengah, dan tingkat lanjut;e. Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Universitas Brawijaya.

Program Nasional Dikti, yang terdiri dari:a. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS);b. Pesta Paduan Suara Tingkat Nasional;c. Peksiminas (Pekan Seni Mahasiswa Nasional);d. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional);e. Gemastik (Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi

dan Komunikasi)f. Olimpiade nasional bidang MIPA (ON-MIPA);g. Kontes Robot Indonesia (KRI);h. Kontes Jembatan Indonesia (KJI);i. Kontes Bangunan Gedung Bertingkat (KBGB)j. KOMURINDO (Kontes Muatan Roket Indonesia);k. MTQ Nasional;l. Mahasiswa Berpretasi Tingkat Nasional (Mawapres);m. Debat Bahasa Inggris. (NUEDC)

2.3.2 Bidang PenalaranAdapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang penalaran mencakup:

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |11

Page 19: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

a. meningkatkan budaya membaca, menulis, dan meneliti di kalangan mahasiswa;

b. meningkatkan kegiatan Diklat Metodologi Penelitian, Kewirausahaan, Kepemimpinan, wawasan kebangsaan dll.

c. meningkatkan kegiatan ilmiah yang diikuti mahasiswa;d. meningkatkan peran serta mahasiswa dalam forum ilmiah dan atau profesi

di dalam dan di luar kampus;e. meningkatkan publikasi karya tulis ilmiah mahasiswa di dalam jurnal ilmiah;f. memberikan reward kepada mahasiswa yang berprestasi tingkat

regional, nasional dan internasional dan dosen pembimbing; g. Pembentukan dan pembinaan TIM Adhoc tingkat Universitas.

2.3.3 Bidang Minat dan KesejahteraanAdapun kebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang minat dan kesejahteraan mahasiswa mencakup:a. meningkatkan kegiatan minat wirausaha (PMW) di kalangan mahasiswa;b. meningkatkan kegiatan pelatihan dan ceramah di bidang keagamaan,

kebudayaan, minat dll.;c. meningkatkan kegiatan pameran atau festival di bidang minat;d. meningkatkan peran mahasiswa dalam kegiatan bakti sosial lingkungan

hidup, mengatasi bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang dan kejahatan pemuda dan remaja;

e. meningkatkan kegiatan bimbingan dan konseling mahasiswa;f. meningkatkan hubungan dengan pihak pemberi beasiswa dan

penyediaan lapangan kerja alumni;g. meningkatkan pelayanan kesejahteraan mahasiswa melalui dana sosial

mahasiswa.

2.3.4 Bidang KhususKebijakan pengembangan kemahasiswaan dalam bidang khusus meliputi:a. meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan Pengurus Pusat,

Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang Ikatan Alumni dan segenap Alumni Universitas Brawijaya;

b. peningkatan publikasi dan dokumentasi kegiatan kemahasiswaan;c. meningkatkan peran serta mahasiswa dalam rangka terwujudnya reformasi

di Indonesia dalam segala bidang.

2.4 Pengembangan Kemahasiswaan Berbasis Soft SkillsDalam rangka pengembangan dan pembinaan kemahasiswaan sebagaimana

dimaksud dalam rencana strategis Universitas Brawijaya beserta issu utamanya, maka seluruh program pengembangan kemahasiswaan dibangun di atas basis pengembangan soft skills mahasiswa dengan tahapan sebagaimana dijelaskan dalam uraian berikut ini.

TAHAP PERTAMA: Tahap Pembentukan Jati Diri (Self Image Stage)

(Semester I – II)Tujuan tahap ini adalah untuk mengantarkan mahasiswa menemukan jati dirinya

sebagai manusia seutuhnya yang memiliki beragam potensi sekaligus kelemahan yang patut dikelola untuk peningkatan kualitas serta mempersiapkan mereka untuk dapat menjadi bagian dari masyarakat intelektual yang ingin dibangun melalui perguruan tinggi.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |12

Page 20: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

Target pencapaian:

(a) Terjadi perubahan mind-set mahasiswa baru khususnya dalam budaya belajar dan bersikap di lingkungan kehidupan kampus;

(b) Mahasiswa mampu mengetahui dengan baik atas dirinya dan mampu membangun konsep diri bagi pengembangan dirinya ke depan;

(c) Mahasiswa mengenal talenta dirinya dengan baik;(d) Mahasiswa semenjak awal dapat merancang pencapaian target/tujuan dirinya (life

mapping – blue print) di masa yang akan datang.

Fokus peningkatan soft skills pada tahap ini adalah:

Terjadinya perubahan cara pandang/berpikir (mind-set paradigm), pembentukan konsep diri mahasiswa (self-concept), pembangunan kesadaran diri mahasiswa (self-awareness), kemampuan identifikasi diri (self-identification), memiliki keterampilan motivasi pengembangan diri (motivation achievement), memiliki kemampuan pemetaan hidup (life mapping).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skill Tahap Pertama:

(1) Mind-Set Paradigm, yang mencakup:(a) mengetahui cara berpikir/belajar bagi orang dewasa (andragogi); dan(b) pengenalan budaya ilmiah akademis di perguruan tinggi dan mengetahui etika

kehidupan kampus.(2) Self-Concept/Awareness/Identification, yang mencakup:

(a) mampu mengetahui talenta, kelebihan/keunggulan dan kekurangan dirinya;(b) mampu menemukan jati dirinya dalam menatap masa depan.

(3) Motivation achievement, yang mencakup:(a) mampu menilai tingkat kebutuhan pengembangan diri; dan(b) memiliki semangat untuk mengembangkan diri dan menjadi seorang

pembelajar yang baik.(4) Life Mapping, yang mencakup:

(a) mampu membuat perencanaan pencapaian hidup/cita-cita dalam bentuk peta hidup (life mapping)

(b)mampu membuat rencana agenda tahunan, bulanan dan harian.

Program Kerja Tahap Pertama:

(a) Pemetaan potensi dan kemampuan mahasiswa baru melalui berbagai kegiatan sejak penerimaan dan orientasi mahasiswa baru.

(b) Pengenalan budaya kehidupan akademis dan budaya kemahasiswaan melalui kegiatan krida mahasiswa (Student Day).

(c) Pelaksanaan berbagai kegiatan pengembangan diri tingkat dasar bagi mahasiswa baru antara lain: Pelatihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM), Achievement Motivation Training;

(d) Peningkatan kesadaran dan spiritualitas mahasiswa melalui kegiatan PKBR.(e) Pelaksanaan Lomba Program Kreativitas Mahasiswa Bagi Mahasiswa Baru (PKM-

MABA).

TAHAP KEDUA: Tahap Penciptaan Kondisi (Conditioning Stage)

(Semester III –IV)Tujuan pada tahap ini adalah mempersiapkan dan menciptakan suatu kondisi

bagi mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |13

Page 21: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

Target pencapaian:

(a) Setiap mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungannya (baik di tingkat fakultas maupun universitas).

(b) Mahasiswa memiliki keterampilan dasar dalam berorganisasi di lembaga kemahasiswaan (fakultas maupun universitas)

(c) Mahasiswa memiliki motivasi untuk aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:

Kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi (organizational capabilities), kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim (team work), mahasiswa memiliki kemampuan beradaptasi (adaptability), kemampuan dalam menjalin hubungan antarpribadi (interpersonal relationship), mahasiswa memiliki dasar-dasar kreativitas (creativity).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skills:

(1) Organizational capabilities, yang mencakup:(a) mengenal lembaga/organisasi mahasiswa (tingkat fakultas/universitas);(b) mengenal budaya organisasi di dunia kemahasiswaan UB.

(2) Team work, yang mencakup: (a) mampu bekerja sama dengan orang lain;(b) bersedia memahami, empati dan peduli terhadap orang lain.

(3) Adaptability, yang mencakup:(a) mampu menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain (tingkat

fakultas/universitas) dan mampu beradaptasi dengan keragaman/perbedaan;(b) bersedia menghargai pendapat orang lain yang berbeda.

(4) Creativity, yang mencakup:(a) berpikir komprehensif dari sudut pandang multi dimensi;(b) memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif.

Program Kerja Tahap Kedua:

(a) Pelaksanaan orientasi kemahasiswaan dan pengenalan budaya keorganisasian mahasiswa.

(b) Pembinaan kemampuan mahasiswaan dalam berorganisasi melalui pelaksanaan program magang/open recruitment pada organisasi kemahasiswaan (baik tingkat fakultas dan universitas)

(c) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui program pengembangan kreativitas mahasiswa dibidang penalaran.

(d) Optimalisasi program interaksi bersama mahasiswa baik tingkat fakultas maupun universitas.

TAHAP KETIGA: Tahap Pelibatan Organisasi (Organizational Stage)

(Semester V –VI)

Tujuan pada tahap ini adalah mendorong mahasiswa untuk terlibat secara aktif baik sebagai pengurus atau anggota dalam berbagai kegiatan dan organisasi kemahasiswaan baik ditingkat fakultas maupun universitas sehingga mahasiswa terlatih untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan keterampilan interaksi antapersonal lainnya.

Target pencapaian:

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |14

Page 22: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

(a) Mahasiswa terlibat dalam organisasi kemahasiswaan yang ada sesuai dengan kemampuan dan minat bakat.

(b) Mahasiswa memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan segala aspek (verbal, presentasi, protokoler)

Fokus peningkatan soft skill pada tahap ini adalah:

Peningkatan kemampuan kepemimpinan mahasiswa (leadership), peningkatan kemampuan keterampilan komunikasi mahasiswa (communications).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skills Tahap Ketiga:

(1) Leadership, yang mencakup:(a) mampu memimpin organisasi kemahasiswaan;(b) mengetahui teknik mempengaruhi orang lain (influence to others);(c) mampu menemukan berbagai solusi atas persoalan organisasi (problem

solving).

(2) Communication, yang mencakup:(a) memiliki kemampuan public speaking yang baik dan memiliki kemampuan

meyakinkan orang lain;(b) mampu melakukan presentasi yang efektif; dan(c) memahami mekanisme keprotokoleran di UB.

Program Kerja Tahap Ketiga:

(a) Pelibatan dalam keorganisasian mahasiswa baik tingkat fakultas maupun universitas.

(b) Interaksi bersama pengurus organisasi melalui orientasi keorganisasian (visioning)tingkat universitas bagi seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan.

(c) Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa tingkat lanjut.

(d) Pelaksanaan berbagai pelatihan peningkatan soft skills mahasiswa yang berfokus pada leadership dan keterampilan komunikasi seperti: public relations, public opinion.

TAHAP KEEMPAT: Tahap Kepemimpinan Komunitas (Community Leader Stage)

(Semester VII –VIII)

Tujuan pada tahap ini yang merupakan tahap terakhir dari proses pembinaan mahasiswa adalah mewujudkan kepemimpinan mahasiswa secara nyata melalui kepemimpinan pada kelompok-kelompok mahasiswa berdasarkan minat bakatnya.

Target Pencapaian:

(e) Setiap mahasiswa (kelompok mahasiswa) mampu menjadi leader / mampu membentuk kelompok-kelompok pengembangan minat, profesi berdasarkan kemampuannya masing-masing (internal community) ataupun melakukan pendampingan dalam kelompok masyarakat (external community)

(f) Mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kelompok masyarakat diberbagai bidang kegiatan (bisnis, politik, LSM, profesional dll).

(g) Mahasiswa memiliki keterampilan membangun hubungan (jaringan) dengan berbagai pihak baik lokal/internasional untuk beragam bidang (bisnis, politik, pengembangan masyarakat, profesional, dll.).

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |15

Page 23: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

(h) Mahasiswa mampu menjadi seorang enterpreneur muda saat masih menjadi mahasiswa.

Fokus peningkatan soft skills pada tahap ini adalah:

Kemampuan keterampilan sosial (social skills), peningkatan kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship), kemampuan membangun dan mengoptimalkan jaringan (networking skills), peningkatan derajat kesadaran berpolitik (political awareness).

Indikator Pencapaian Peningkatan Soft Skills:

(1) Social skills, yang mencakup:(a) kepedulian pada sosial (beragam kelompok masyarakat bawah);

(b) keterlibatan dalam beragam kelompok/organisasi/komunitas masyarakat (bisnis, politik, LSM, profesional, dll).;

(c) memiliki kemampuan untuk mengembangkan kelompok/komunitas dalam masyarakat (internal / eksternal UB); dan

(d) mampu menjadi katalisator sebuah perubahan.

(2) Enterpreneurship, yang mencakup:(a) kemampuan membaca peluang dan merespon perubahan eksternal;

(b) berani mengambil risiko;

(c) kemampuan menghimpun dan mengerahkan sumberdaya sosial dan ekonomi untuk mencapai tujuan;

(d) mampu merancang berbagai alternatif usaha.

(3) Networking Skills, yang mencakup:(a) kemampuan membentuk jaringan berdasarkan kompetensi keilmuan, profesi

dan bakat minatnya masing-masing (baik tingkat nasional maupun internasional);

(b) mampu menunjukkan eksistensinya dalam setiap jaringan tersebut dan

(c) kemampuan mengoptimalkan jaringan bagi kepentingan pengembangan kemahasiswaan.

(4) Political awareness, yang mencakup:(a) berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengambilan keputusan organisasi;

(b) memiliki tingkat responsitas yang baik terhadap berbagai isu politik (mahasiswa maupun realitas sosial lainnya).

Program Kerja Tahap Keempat:

(a) Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam program pengembangan masyarakat melalui kemampuan pendampingan masyarakat, manajemen dinamika kelompok, dan kemampuan kepemimpinan kelompok (community leader).

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |16

Page 24: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

(b) Peningkatan kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship) mahasiswa dalam berbagai bentuk kegiatan kewirausahaan praktis.

(c) Pengembangan kemampuan membangun jaringan dengan mengoptimalkan berbagai potensi melalui pemanfaatan jaringan internet.

2.5 Lembaga Kewirausahaan Mahasiswa

2.5.1. Pendahuluan

Kondisi akhir-akhir ini sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi adalah lebih dari pencari kerja (job seeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana penyiapan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Di samping itu, aktivitas kewirausahaan (Enterpreneurial Activity) yang relatif masih rendah. Enterpreneurial Activity diterjemahkan sebagai individu aktif dalam memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif bekerja. Semakin tinggi indek Enterpreneurial Activity maka semakin tinggi enterpreneurship suatu negara (Boulton dan Turner, 2005).

Untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan menciptakan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta lapangan kerja dari pada pencari kerja, maka diperlukan suatu usaha nyata. Departemen Pendidikan Nasional telah mengembangkan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan menciptakan pekerjaan. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Coopertive Education (Co-op) telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia kerja, dan hasil karya inovasi mahasiswa melalui PKM potensial untuk ditinjaklanjuti secara komersial menjadi sebuah embrio bisnis berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS). Kebijakan dan program penguatan kelembagaan yang mendorong peningkatan aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan wirausaha-wirausaha baru dengan basis IPTEKS sangat diperlukan.

Dengan latar belakang tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengembangkan sebuah Program Mahasiswa Wirausaha (Student Enterpreneur Program) yang merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya (PKM, Co-op) untuk menjembatani para mahasiswa memasuki dunia bisnis riil melalui fasilitas star-up business. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), sebagai bagian dari strategi pendidikan di Perguruan Tinggi, dimaksudkan untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan umtuk memulai berwirausaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sedang dipelajarinya. Fasilitas yang diberikan meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausaaan magang, penyusunan rencana bisnis, dukungan permodalan dan pendampingan usaha. Program ini diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah dalam mewujudkan kemandiriian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UKM.

2.5.2. Landasan Program

Pengertian Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |17

Page 25: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari walaupun ada juga orang-orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal kewirausahaan.

Inti kewirausahaan adalah adanya cara berpikir kreatif dan inovatif. Cara tersebut dapat dituangkan dalam berbagai hal termasuk pemilihan jenis usaha, mengelola produksi, mengembangkan pemasaran, meningkatkan pengelolaan keuangan dan permodalan, pengorganisasian dan pengelolaan kelompok usaha, pengembangan jalinan kemitraan usaha.

2.5.3. Tujuan

a. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial

b. Menumbuh-kembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi

c. Menciptakan unit bisnis baru berbasis IPTEKS

d. Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis antara wirausaha pemula dengan para pengusaha yang sudah mapan

2.5.4. Manfaat

a. Bagi mahasiswa:

Memberikan kesempatan untuk peningkatan kemampuan soft skill mahasiswa dengan terlibat langsung pada kondisi dunia kerja.

Memberikan kesempatan langsung untuk terlibat dalam UKM dan mengasah jiwa wirausaha.

Menumbuhkan jiwa bisnis sehingga memiliki keberanian dengan untuk memulai usaha didukung dengan modal yang diberikan dan pendampingan secara terpadu.

b. Bagi Perguruan Tinggi

Penguatan kelembagaan Perguruan Tinggi dalam pengembangan program pendidikan kewirausahaan.

Membuka kesempatan untuk melaksanakanTri Dharma Perguruan Tinggi. Mempererat hubungan antara dunia akademis dengan dunia usaha Memungkinkan untuk penyesuaian kurikulum yang dapat lebih aplikatif

pada dunia usaha. Menghasilan wirausaha-wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan

calon pengusaha sukses masa depan.

2.5.5. Konsep Program

Untuk mendorong pertumbuhan usaha berbasis IPTEKS, maka hasil-hasil kegiatan mahasiswa seperti hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), program Co-op atau program lain yang telah dilakukan/dikembangkan di Perguruan Tinggi akan diprioritaskan sebagai input dalam Program Mahasiswa Wirausaha ini. Kriteria mahasiswa yang dapat mengikuti program ini adalah mereka yang telah menyelesaikan kuliah 4 semester (duduk di semester 5) atau minimal telah menempuh 80 sks untuk para mahasiswa dari Universitas,

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |18

Page 26: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

sedangkan mahasiswa dari Akademi atau Politeknik telah menyelesaikan kuliah 3 semester (duduk di semester 4) atau minimal telah menempuh 60 SKS. Di samping itu, mengikuti pelatihan dan mempunyai minat dan bakat kewirausahaan yang dapat dibuktikan dengan pengalaman berwirausaha yang pernah dilakukan sebelumnya.

Perguruan Tinggi pelaksana program melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa dan UKM mitra sebagai calon pendamping dan lokasi magang, melakukan indentifikasi dan seleksi mahasiswa, pembekalan kewirausahaan, penyusunan rencana bisnis dan penempatan magang ke UKM bagi yang lolos seleksi. Salah satu kriteria seleksi untuk mendapatkan dukungan permodalan adalah kelayakan usaha bisnis yang diajukan.

Dalam implementasi program, perguruan tinggi bekerjasama dengan para pengusaha (UKM). Pengusaha dilibatkan secara aktif untuk memberikan praktis wirausaha, mulai dari pendidikan dan pelatihan, magang maupun penyusunan rencana bisnis (Business Plan) dan pendampingan terpadu. Untuk menghin dari kompetisi UKM sebagai pendamping dengan calon Mahasiswa Wirausaha, jenis usaha yang dikembangkan oleh Mahasiswa harus bersifat komplementer dengan usaha yang sudah ada di UKM (misalnya membuka usaha dibidang pemasokan bahan baku, keagenan, pemasaran, franchise). Skema program terangkum dalam gambar dibawah ini:

Setelah perserta program menjalankan kegiatan magang di UKM, kecuali mahasiswa alumni program Co-op, peserta mendirikan unit bisnis baru sesuai dengan rencana bisnisnya dan mendapatkan bimbingan usaha. Khusus untuk mahasiswa alumni program Co-op karena pernah magang di UKM selama 3 bulan sehingga tidak diwajibkan melalui tahapan magang. Pendirian usaha baru dapat dilakukan secara individual maupun secara berkelompok. Apabila berkelompok, jumlah anggota kelompok maksimal 5 orang per kelompok. Jumlah modal kerja yang disediakan untuk pendirian usaha maksimal 8 juta/mahasiswa. Pelaksanaan pendampingan pasca magang dilakukan baik oleh UKM pendamping maupun Perguruan Tinggi pelaksana selama kurang lebih 9 bulan. Setelah masa pendamping telah dihasilkan wirausaha baru dan unit/usaha baru.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |19

Page 27: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

2.5.6. Pelaksanaan

Pelaksanaan program dirancang untuk jangka waktu satu tahun (12 bulan) yang dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahapan persiapan, pembekalan dan pelaksanaan program. Sebelum pelaksanaan program DIKTI mengadakan pertemuan dengan Perguruan Tinggi pelaksana program berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan pemanfaatan dana.

Tahap Persiapan meliputi (1-2 bulan):

Sosialisasi program kepada para mahasiswa Identifikasi dan Seleksi mahasiswa peserta program Penyiapan tim pelaksana dan materi pembekalan

Tahap Pembekalan (2-3 bulan):

Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Penyusunan Rencana Bisnis (Business Plan) Seleksi Rencana Bisnis yang dilakukan dengan melibatkan pihak ke tiga

(perbankan, perusahaan) Magang ke UKM

Tahap Pelaksanaan (6-9 bulan):

Mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai bisnis (Start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana bisnisnya

Pencairan modal kerja Pendampingan terpadu oleh tim Pembina/Pembimbing dari perguruan tinggi

dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi. Monitoring dan Evaluasi program.

2.5.7. Penyediaan Modal Kerja

Penyediaan modal kerja untuk memulai bisnis (start-up business) yang besarnya maksimum 8 juta/mahasiswa, atau kelompok yang terdiri dari 3-5 orang/kelompok. Besarnya dana tergantung pada jenis usaha dan rencana Bisnis yang diajukan mahasiswa serta aturan yang berlaku.

Berdasarkan jenis usaha yang dipilih maka bisnis dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok. Jika bisnis dilakukan secara berkelompok maka jumlah maksimal anggota per kelompok 5 orang. Namun demikian, setiap Perguruan Tinggi dituntut untuk lebih kreatif dalam pemanfaatan dan secara efektif dan efisien. Sebagai bahan evaluasi berkelanjutan dukungan program dari pemerintah untuk tahun-tahun berikutnya, perguruan tinggi yang paling efisien dalam penggunaan dana dan dengan jumlah mahasiswa peserta program yang lebih banyak terlibat akan mendapat nilai lebih dan prioritas.

Skema penyediaan modal dan mekanisme pencairan dana kepada para mahasiswa akan diatur secara tersendiri oleh perguruan tinggi pengelola program. Untuk menunjang keberlanjutan program dan modal kerja yang telah diberikan, maka setelah bulan ke-7 mahasiswa peserta program diwajibkan memulai melaporkan perkembangan usahanya secara lebih terperinci kepada perguruan tinggi pengelola program.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |20

Page 28: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

BAB-IIIPROGRAM PENGEMBANGAN KEMAHASISWAANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

3.1. Peningkatan Mutu Pembinaan KemahasiswaanPembinaan mahasiswa sebagai insan akademik dan profesional merupakan

upaya mengembangkan mahasiswa menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta insan pengembang, pendukung kesatuan dan persatuan, budaya serta kemajuan bangsa. Berbagai kegiatan dapat dijadikan wahana pembinaan mahasiswa dalam ranah keimanan, ranah intelektual, profesional, sosial dan budaya yang kesemuannya diselenggarakan dengan meyakini bahwa mahasiswa adalah orang dewasa muda yang perlu mengembangkan diri pribadi serta wawasan kebangasaan dan kemasyarakatan, serta kemampuan dalam berorganisasi, berprakarsa, bertanggungjawab, serta berkomunikasi.

Tujuan umum dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan adalah:

1) Membangun pribadi mahasiswa yang berjiwa Pancasila, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan menjunjung nilai mulia kemanusiaan, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu bermusyawarah, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.

2) Mengembangkan insan masyarakat berpandangan luas yang menjunjung etika karya, berdisiplin dan memiliki rasa tanggungjawab, tangguh jasmaniah dan ruhaniah, rasional dan berbudaya, memiliki prakarsa serta mampu memimpin.

3.1.1. Peningkatan Mutu Pembinaan Penalaran Keilmuan dan Keprofesian MahasiswaDi dalam lingkungan masyarakat akademik daya nalar mahasiswa

dikembangkan agar mampu menelaah gejala-gejala perkembangan masyarakat dan teknologi menurut cara yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang dituntutnya. Untuk mencapai hal tersebut perguruan tinggi harus senantiasa mendukung proses pengembangan daya nalar.

Salah satu cara mengembangkan iklim dan budaya ilmiah yang mengembangkan daya nalar dikalangan mahasiswa adalah penyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler keilmuan dan keahlian khusus bagi mahasiswa, dalam forum yang diselenggarakan mahasiswa dengan melakukan diskusi ilmiah dan memahami jenis pertemuan ilmiah dan prosedur diskusi.

Tujuan peningkatan mutu pembinaan penalaran keilmuan dan profesi mahasiswa adalah:

a. Menanamkan sikap ilmiah mahasiswa dengan menumbuhkan sifat ingin tahu dan kegemaran studi, meningkatkan daya analisis, membangun kejujuran dan tanggungjawab ilmiah, mengembangkan keterbukaan terhadap beda pendapat dan kritik, menegakkan sikap bebas dari prasangka, menumbuhkan sikap menghormati nilai, kaidah dan norma, mengembangkan karakter mahasiswa, serta membangun orientasi ke masa depan.

b. Menanamkan sikap profesional mahasiswa dengan menegakkan sikap yang menjunjung etika karya, menumbuhkan hasrat untuk senantiasa menghasilkan karya atau memberikan layanan dengan standar tinggi

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |21

Page 29: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

menurut profesi, membangun keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuan dan kemahiran profesional, serta mengembangkan rasa tanggung jawab atas pelaksanaan kerja profesinya.

3.1.2. Peningkatan Mutu Pembinaan Minat dan Bakat Mahasiswa

Mahasiswa program vokasi dan strata pertama yang umumnya berumur antara 17 sampai 24 tahun dalam psikologi perkembangan tergolong insan usia dewasa muda yang masih berada pada tingkat pertumbuhan baik fisik maupun jiwanya. Oleh karena itu, bentuk minat dan kegemaran mahasiswa sangat beragam, tercermin dari banyaknya unit kegiatan mahasiswa di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

Pembinaan yang baik di bidang minat dan kegemaran mahasiswa, umpamanya dalam olahraga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan sebagainya, niscaya akan menunjang pertumbuhan ruhaniah dan jasmaniah mahasiswa. Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta mengembangkan bakat untuk menunjang pertumbuhan rohaniah dan jasmaniah mahasiswa.Tolok ukur dari kegiatan ini adalah jumlah mahasiswa yang berkesempatan mengaktualisasikan minatnya dalam kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga, kesenian, penulisan, kepramukaan dan sebagainya di lembaga pendidikan tinggi.

3.1.3. Peningkatan Mutu Pembinaan Kesejahteraan Mahasiswa

Analisis kegiatan kesejahteraan untuk memenuhi keperluan di bidang kerohanian, pelayanan kesehatan, keperluan akan buku dan alat tulis, tempat tinggal, bimbingan dan konselling, serta hajat hidup lainnya, diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam menyamankan hidup dan meringankan biaya hidup selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa yang memerlukan layanan yang dimaksudkan di atas memungkinkan penyelengaraan kegiatan mandiri terorganisasi untuk memenuhi barang keperluan hajat hidup yang lebih terjangkau, umpamanya melalui kegiatan koperasi. Di samping memenuhi hajat hidup, kegiatan yang dikelola secara mandiri sebagai kegiatan terorganisasi dapat menjadi ajang pelatihan dalam berprakarsa, berusaha, berorganisasi dan berkomunikasi.

Tujuan dari kegiatan peningkatan mutu pembinaan kesejahteraan mahasiswa adalah menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi keperluan akan layanan dan barang hajat hidup untuk menyamankan hidup dan meringankan biaya hidup mahasiswa. Kegiatan yang termaksud dalam kelompok ini adalah: kerohanian/keagamaan, kesehatan fisik, bimbingan dan konseling, beasiswa, bantuan tempat tinggal, koperasi/bursa, poliklinik, asuransi, dan fasilitas/peralatan.

3.1.4. Peningkatan Mutu Pembinaan Kegiatan Kemasyarakatan Mahasiswa

Sebagai generasi muda, mahasiswa pasti memiliki kepedulian dan kepekaan sosial serta hasrat untuk berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya. Sebagai warga Negara muda, mahasiswa memiliki tanggungjawab sesuai usianya dan di dalam interaksi itu wajib memenuhi peraturan dan ketentuan umum yang berlaku. Dengan pandangan seperti ini, kepada mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri secara luas dan menyelenggarakan sendiri kegiatan kemasyarakatan atas prakarsanya secara bertanggungjawab. Kegiatan kemasyarakatan berbentuk bakti sosial yang antara lain dapat berupa penyuluhan, kerja bakti, upaya meringankan penderitaan korban bencana, donor darah dan sebagainya.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |22

Page 30: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

Tujuan dari peningkatan mutu pembinaan kegiatan kemasyarakatan mahasiswa adalah mengaktualisasikan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya melalui kegiatan yang diprakarsai dan diselenggarakan sendiri secara bertanggungjawab dengan pengayoman kelembagaan perguruan tinggi yang sekaligus mempererat komunikasi timbal balik antara kampus dan masyarakat lingkungannya.

3.1.5. Peningkatan Mutu Organisasi Kemahasiswaan

Payung kelembagaan perguruan tinggi adalah organisasi kemahasiswaan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk mahasiswa dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan penalaran, minat, kegemaran dan mendukung kesejahteraan mahasiswa. Sesuai maksud dan lingkup kegiatannya, satuan organisasi mahasiswa dapat berlingkup perguruan tinggi dalam bentuk KM-UB, EM-UB, DPM dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) sedangkan lingkup fakultas dalam bentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan himpunan mahasiswa dalam disiplin ilmu untuk fakultas dengan program studi tunggal atau dalam bentuk himpunan mahasiswa disiplin ilmu pada tingkat jurusan (HMP/HMJ) dan lembaga otonom fakultas (LOF) dan lembaga semi otonom fakultas (LSOF).

Tujuan dari peningkatan mutu organisasi kemahasiswaan adalah mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi yang mendukung penyelenggaraan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler untuk menunjang proses pembelajaran serta proses pengembangan kemampuan penalaran, minat bakat, kegemaran dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

3.2. Peningkatan Mutu Pengembangan Kemahasiswaan 3.2.1. Upaya Peningkatan Penalaran Mahasiswa Bidang Pengembangan

Kemahasiswaan: a. Penalaran Keilmuan dan Keprofesian b. Minat dan Kegemaran c. Kesejahteraand. Kemasyarakatane. Organisasi

Program Pembinaan Mahasiswa

3.2.1.1. Sosialisasi dan Implementasi Program

Pembentukan kelompok kerja (Pokja) tiap bidang pengembangan kemahasiswaan untuk menunjang mutu pembinaan mahasiswa, menjadi langkah terobosan untuk sosialisasi dan implementasi program. Selain pembentukan Pokja, juga lokakarya dan kegiatan lain untuk mahasiswa baru dan mahasiswa lama, rutin setiap tahun untuk sosialisasi dan implementasi kegiatan kemahasiswaan. Lokakarya per bidang di Universitas Brawijaya setiap tahun menghadirkan pemateri profesional dari dan pemateri dari universitas dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Semua kegiatan di atas bertujuan memberikan pemahaman mutu pembinaan pada mahasiswa.

Sosialisasi dan implementasi per bidang pembinaan mahasiswa dengan kegiatan lokakarya diefektifkan dengan mengatur jenis materi, jumlah dan kualitas peserta serta pemateri. Contoh: setiap satu kegiatan penulisan ilmiah

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |23

Page 31: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

yang dilombakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dengan satu kegiatan lokakarya di universitas untuk sosialisasi dan implementasi. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yang dilombakan secara nasional oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, di lokakaryakan oleh bidang kemahasiswaan Universitas Brawijaya setiap terpisah dengan jadwal sebelum pelaksanaan lomba nasional di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Jadwal sosialisasi dan implementasi kegiatan penalaran nasional sudah masuk dalam kalender akademik Universitas Brawijaya.

3.2.1.2. Penyempurnaan Standar Mutu Pembinaan Mahasiswa

Berbagai aspek standar mutu pembinaan mahasiswa antara lain kuantitas dan kualitas kegiatan pembinaan di fakultas setiap tahun berdasarkan kalender pendidikan Universitas Brawijaya, ditata dan dikembangkan guna penyempurnaan berbagai kegiatan penalaran mahasiswa. Kelompok Kerja per bidang tingkat fakultas dikembangkan juga di di tingkat jurusan dan program studi. Dosen pembimbing per kelompok kerja ditetapkan berdasarkan standar antara lain mencakup kewajiban dan hak dosen pembimbing. Pemberian insentif bagi dosen pembimbing pada Pokja diupayakan meningkat sejalan dengan tugas pembimbing.

3.2.1.3. Pengembangan Kompetensi Dosen Pembimbing

Pelatihan pembimbingan per bidang pengembangan kemahasiswaan bagi para dosen pembimbing di kampus atau di luar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, agenda peningkatan mutu pembimbingan berdasarkan standar kualifikasi dosen pembimbing nasional oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jumlah peserta pelatihan setiap tahun ditingkatkan, dan kegiatan yang sama diselenggarakan oleh fakultas dengan pemateri adalah dosen yang pernah membimbing mahasiswa yang menjadi juara nasional atau yang pernah mengikuti pelatihan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bidang kemahasiswaan fakultas bertanggungjawab pada Wakil Rektor bidang kemahasiswaan yang bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Lembaga Pengkajian Pendidikan dan Pengajaran (LP3) Universitas Brawijaya, mengembangkan profesi dosen sebagai pembimbing per bidang pengembangan mahasiswa melalui pendidikan dan pelatihan.

3.2.1.4. Monitoring, Evaluasi dan Penjaminan Mutu Kegiatan Secara Terprogram

Kegiatan utama untuk monitoring antara lain lomba per bidang secara terprogram di fakultas. Contoh: lomba karya tulis mahasiswa baru setelah satu tahun menjadi mahasiswa di fakultas, memilih satu sampai tiga kelompok pemenang untuk setiap bidang yang selanjutnya pemenang mewakili fakultas pada lomba yang sama di tingkat universitas. Kegiatan utama penjaminan mutu penalaran antara lain pelatihan intensif bagi para pemenang lomba penulisan ilmiah oleh para dosen dalam kelompok kerja yang dibentuk oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. Pelatihan intensif diikuti oleh pemenang pertama dan kedua untuk setiap bidang lomba karya tulis mahasiswa di Universitas Brawijaya, dipersiapkan untuk mengikuti lomba yang sama di tingkat regional. Pelatihan intensif akan diulang bagi para pemenang lomba di tingkat regional, untuk dipersiapkan pada lomba yang sama tingkat nasional di acara Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Survei benchmarking mutu pembinaan mahasiswa terhadap standar internasional, oleh mahasiswa antara lain IAAS dan AIESEC Universitas

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |24

Page 32: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

Brawijaya melalui kegiatan pertukaran mahasiswa antar negara antara lain di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Hasil survei oleh para mahasiswa dilengkapi oleh hasil evaluasi diri mahasiswa Universitas Brawijaya menjadi bahan diskusi para birokrat di bidang kemahasiswaan untuk menetapkan standar mutu penalaran yang dibukukan menjadi panduan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-MABA) dan panduan lain untuk kegiatan sejenis bagi mahasiswa lama.

Kegiatan monitoring sosialisasi dan pengembangan per bidang mahasiswa, di universitas, monitoring evaluasi dan penjaminan mutu per bidang mahasiswa adalah beragam bentuk, waktu, dan intensitas kegiatan untuk setiap tahun.

3.2.1.5. Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah Mahasiswa

Prestasi per bidang pengembangan kemahasiswaan dimuat dalam Majalah yang terbit secara periodik di universitas adalah efektif sebagai upaya meningkatkan minat mahasiswa dalam semua kegiatan kemahasiswaan.

3.2.1.6. Penataan Regulasi di Bidang Kegiatan Mahasiswa

Pengembangan dan penyempurnaan peraturan-peraturan, kebijakan, pedoman, standar, termasuk aturan pelaksanaan teknis di tiap bidang oleh Rektor menjadi kegiatan perbaikan regulasi untuk meningkatkan kegiatan mahasiswa.Berdasarkan regulasi, Rektor dengan menerbitkan Surat Keputusan. Pemberian beasiswa untuk bebas Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), atau uang tabungan bagi para mahasiswa yang berprestasi dalam tiap bidang, ditingkatkan baik jumlah mahasiswa penerima maupun nonimal uang bantuan melalui regulasi Rektor. Bantuan pembimbingan oleh tenaga ahli di luar Universitas Brawijaya, fasilitas transportasi, dan akomodasi untuk mendukung kegiatan mahasiswa diatur oleh regulasi Rektor dalam menunjang mutu kegiatan mahasiswa.

3.2.1.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Penambahan Sarana Prasarana

Pengembangan dan perbaikan teknologi informasi dengan adanya UPPTI, penambahan sarana prasarana internet, penambahan buku dan jurnal termasuk yang on line di perpustakaan Universitas Brawijaya; mendukung kegiatan mahasiswa di UB.Peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam mengakses teknologi dan sarana tersebut ditingkatkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para mahasiswa.

3.2.2. Upaya Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa

Pembinaan dan Pelayanan kesejahteraan mahasiswa, merupakan salah satu tugas dari penyelenggaraan perguruan tinggi, sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010. Tujuan pelayanan kesejahteraan mahasiswa adalah membantu memenuhi kebutuhan mahasiswa, baik yang bersifat materiil maupun moril, dengan tujuan dapat menunjang proses pengembangan diri dan kelancaran studi mahasiswa sebagai insan akademik.

3.2.2.1. Beasiswa

Di Universitas Brawijaya terdapat beberapa sumber dana beasiswa dan tunjangan yang dapat membantu mahasiswa yang mempunyai kendala kekurangan biaya. Beasiswa yang ada di Universitas Brawijaya terdiri dari

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |25

Page 33: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

beasiswa yang bersifat rutin (sumber dana dari APBN dan PNBP) dan yang bersifat hibah.

Macam-macam beasiswa dan ikatan dinas yang tersedia sebagai berikut :

Tabel 3.1. Jenis dan sumber dana beasiswa yang tersedia

No Sumber Dana Jenis     1 BIDIKMISI1 APBN 2 PPA     3 BBP-PPA    4 BU-CIMB NIAGA    5 OSI    6 AFIRMASI2 NON APBN & PNBP 1 BNC-BRI    2 BU-MANDIRI    3 PERTAMINA DAERAH    4 BCA FINANCE    5 SEMEN GRESIK    6 PEMDA POHUWATO    7 BCA FINANCE    8 PERTAMINA SOBAT BUMI    9 PEMDA POHUWATO    10 MOBIL CEPU Ltd    11 SEMEN INDONESIA    12 EKA TJIPTA    13 PROPINSI RIAU    14 PERTAMINA SOBAT BUMI    15 GE FOUNDATION    16 ETOS    17 NIKOMAS GEMILANG    18 TNI

    19INDONESIA YOUNG LEADERS SCHOLARSHIP (IYLSP) PROGRAM

    20 GE FOUNDATION SCHOLAR - LEADERS PROGRAM

    21 IKBS    22 KARYA SALEMBA EMPAT    23 DJARUM    24 PERTAMINA SOBAT BUMI    25 YAYASAN PELAYANAN KASIH

    26EKA TJIPTA 2013 MELALUI YAYASAN KEMALA BHAYANGKARI

    27 YAYASAN MARGA JAYA SEJAHTERA

    28 PEMKAB BONDOWOSO    29 YAYASAN SALIM

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |26

Page 34: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

    30 MANDIRI SYARIAH    31 PT. VALE INDONESIA    32 PT. ARTAJASA    33 TOYOTA ASTRA    34 BAKTI BCA    35 PEMKAB BULUNGAN    36 PGN    37 TENARIS    38 ULTRAJAYA    39 BCA FINANCE    40 NIKOMAS GEMILANG    41 BANK INDONESIA    42 PT MEDION    43 IEFF    44 PEMDA KALTIM

Ketentuan umum untuk mendapat beasiswa adalah berdasarkan atas prestasi dan diutamakan kepada mahasiswa yang berstatus sangat memerlukan biaya untuk melanjutkan pendidikan.

3.2.2.2. Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa (DKSM)

Setiap mahasiswa baru Universitas Brawijaya wajib menjadi peserta Program Dana Kesejahteraan Sosial Mahasiswa yang berlaku untuk satu tahun dimulai pada bulan September tahun berjalan sampai dengan Agustus tahun berikutnya.Tujuan Program DKSM adalah memberikan bantuan kepada mahasiswa berupa santunan apabila mahasiswa baru mengalami kecelakaan sehingga harus mengeluarkan biaya untuk perawatan/ pengobatan dokter dan rumah sakit atau apabila mahasiswa meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun karena sakit.

3.2.2.3 Bimbingan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, studi dan karier yang dilakukan oleh konselor atau petugas bimbingan. Kegiatan ini bertujuan membantu mahasiswa dalam mewujudkan potensi diri secara optimal, baik untuk kepentingan pengembangan diri maupun tuntutan lingkungan secara konstruktif, mampu memecahkan persoalan yang dihadapi secara realistis, dan mengambil keputusan secara rasional. Agar dapat melaksanakan keputusan secara konkret dan bertanggungjawab, maka mahasiswa perlu merumuskan rencana akademik, karier dan rencana hidup lainnya yang mendukung perannya sebagai orang dewasa.

Bimbingan dan konseling secara umum berfungsi:

a. Pencegahan, yaitu membantu mahasiswa untuk menghindari kemungkinan terjadinya masalah;

b. Perbaikan, yaitu membantu mahasiswa memperbaiki kondisi yang kurang memadai;

c. Penyaluran, yaitu membantu mahasiswa menyalurkan kegiatan pada lingkungan yang kondusif;

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |27

Page 35: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

d. Pengembangan, yaitu membantu mahasiswa untuk mengembangkan diri secara maksimal;

e. Penyesuaian, yaitu membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3.2.2.4 Pelayanan Kesehatan (Poliklinik)

Poliklinik mempunyai tugas sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas usaha-usaha memelihara, membina, dan mengembangkan derajat kesehatan bagi keluarga besar Universitas Brawijaya khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Adapun fungsi poliklinik meliputi:

a. Melakukan usaha promotif dan edukatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.

b. Melakukan usaha preventif terhadap timbulnya penyakit, baik secara individu maupun secara massal

c. Memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap penyakit tingkat pertama dan melakukan rujukan untuk perawatan pada tingkat selanjutnya.

3.2.2.5 Peningkatan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

Sesuai dengan arah kebijaksanaan Pola Pengembangan Kemahasiswaan, peningkatan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa merupakan Prioritas yang harus dikembangkan. Pengembangan kegiatan yang bersifat kerohanian dilakukan melalui wadah yang berupa unit aktivitas kerohanian yaitu:

a. Unit Aktivitas Kerohanian Islamb. Unit Aktivitas Kerohanian Kristenc. Unit Aktivitas Kerohanian Katholikd. Unit Aktivitas Kerohanian Hindu Dharmae. Unit Aktivitas Kerohanian Buddhis

Kegiatan keagamaan dilakukan dalam rangka peringatan hari-hari besar agama maupun upacara-upacara keagamaan dalam bentuk diskusi, seminar keagamaan dan penghayatan rasa keagamaan melalui festival peringatan hari-hari besar agama lainnya. Kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan antara lain :

a. Festival seni-budayab. Seminar Keagamaanc. Pertemuan Ilmiah cendekiawan muslimd. Peringatan Hari Besar Keagamaane. Pondok Ramadhanf. Retreat dan kebaktian rohanig. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)h. PKBR

3.2.2.6 Pelayanan Sarana dan Prasarana Kegiatan Mahasiswa

Dalam rangka menunjang kegiatan pembinaan mahasiswa maka sarana dan prasarana yang ada, baik ditingkat fakultas maupun Universitas disediakan secara bertahap.Pada saat ini sarana dan prasarana yang ada diusahakan semaksimal mungkin untuk dapat menampung semua kegiatan mahasiswa, sehingga perlu pengaturan dalam penggunaannya sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah direncanakan.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |28

Page 36: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-III: Program Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya

Adapun sarana fisik penunjang kegiatan pelayanan kemahasiswaan yang dimiliki Universitas Brawijaya di kelompokkan berdasarkan:

a. Sarana Keagamaan: Masjid Raden Patah (MRP) Masjid Fatahillah Mushola/Masjid di fakultas-fakultas

b. Sarana Umum: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Student Center) Gedung Graha Brawijaya Gedung Widyaloka Gedung Kuliah Bersama Gedung Perpustakaan Ruang Kuliah dan Diskusi Gedung Alumni Gedung Asrama Mahasiswa Griya Brawijaya Gedung Rusunawa Gedung Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswaan (UKM) Gazebo Poliklinik Lapangan Parkir Pusat Komputer Bus dan Minibus

c. Sarana Olahraga: Lapangan Volley GOR Pertamina UB Sport Center

- Tenis Meja- Futsal- Fitness - Tenis Lapangan- Bulu Tangkis- Latihan Beladiri

d. Sarana Kesenian: Alat-alat Kesenian

e. BANK dan KOPERASI: Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kantor Cabang Bank BNI Kantor Cabang Bank BTN Kantor Cabang Bank BRI Kantor Cabang Bank Jatim Kantor Cabang Bank Mandiri Kantor Cabang Bank BCA Kantor Pos dan Giro

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |29

Page 37: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

BAB-IVPROFIL LEMBAGA KEDAULATAN MAHASISWA (LKM-UB)

LKM-UB merupakan sebuah wadah mahasiswa untuk mengimplementasikan peran mahasiswa dan memberikan sumbangsih dalam turut memajukan bangsa dan negara Indonesia. Lembaga ini didirikan tanggal 27 September 1998 dan merupakan hasil mengintegrasikan dirinya dengan seluruh gerakan perubahan yang memperjuangkan kebenaran dengan secara konsisten pada nilai-nilai religius, kedaulatan, intelektualitas dan demokrasi. Lembaga ini terdiri dari: (a) lembaga-lembaga di tingkat Universitas: Kongres Mahasiswa Universitas Brawijaya (KM-UB), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM-UB), Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM-UB), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Dewan Pers Kampus (DPK); (b) lembaga di tingkat Fakultas: Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas (MUMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM F), Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program (HMJ/HMP), dan Lembaga Semi Otonom Fakultas (LSO-F).

4.1. LEMBAGA-LEMBAGA TINGKAT UNIVERSITAS

Anggota KM-UB terdiri dari DPM UB (13 orang), perwakilan Fakultas (tiap fakultas 1 0rang), perwakilan UKM (3 orang), dan perwakilan DPK (1 orang).KM-UB memegang amanah kedaulatan untuk merumuskan haluan-haluan paramadigmatis (Garis-garis Besar Haluan Kerja, GBHK), sedangkan sebagai DPM merupakan legislatif yang mempunyai fungsi kontrol terhadap GBHK LKM-UB. Sementara EM-UB sebagai lembaga tinggi yang dipimpin oleh seorang Presiden mempunyai kewajiban untuk melaksanakan ketetapan KM UB serta mewakili mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berbagai aktivitas mahasiswa, baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Presiden EM UB dang anggota DPM UB dipilih melalui Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) yang diadakan tiap tahun dan dalam melaksanakan tugasnya Presiden dibantu Menteri dan mempunyai tata hubungan koordinatif dengan UKM.

UKM merupakan lembaga yang berperan sebagai unit pelaksana kegiatan ekstrakurikuler di tingkat Universitas. Unit aktivitas ini terbagi dalam lima karakter kerja, meliputi:

a. Minat Penalaran

b. Minat Olah Raga dibagi menjadi olah raga permainan dan beladiri

c. Minat dan Bakat Khusus

d. Minat Kesenian

e. Minat Keagamaan

f. Minat Kewirausahaan

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |30

Page 38: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

DAFTAR LEMBAGA UNIVERSITAS DAN UNIT AKTIVITAS

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |31

Page 39: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015No. Lembaga / Unitas KeteranganA Lembaga Kemahasiswaan :  1 Eksekutif Mahasiswa Universitas 2 Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas 3 Konggres Mahasiswa Universitas B Unit Aktivitas :  1 UASB (Unit Aktivitas Sepak Bola) Olahraga Permainan2 UATL (Unit Aktivitas Tenis Lapangan) 3 PTM (Persatuan Tenis Meja)4 UABT (Unit Aktivitas Bulu Tangkis) 5 UABB (Unit Aktivitas Bola Basket) 7 UABV (Unit Aktivitas Bola Voli) 8 BCC (Brawijaya Chess Club)  9 Bridge  10 BSC (Brawijaya Shooting Club/Menembak)  11 Renang  12 Baseball/Softball13 Panahan14 Boomerang15 Tapak Suci Olahraga Bela Diri16 Merpati Putih 17 Tae Kwon Do 18 Institut Karate Do Indonesia (INKAI) 19 Perisai Diri 20 PSHT (Persatuan Setia Hati Teratai) 21 Shorinji Kempo 22 Tapak Suci23 (PSM) Paduan Suara Mahasiswa Kesenian24 UNITANTRI (Unit Aktivitas Karawitan dan Tari)  25 (UAB) Unit Aktivitas Band 26 KUTUB (Komunitas Teater Universitas Brawijaya) 27 Marching Band 28 Nol Derajat Film29 Musik Religius30 Resimen Mahasiswa ( Menwa ) Minat dan Bakat Khusus31 KSR (Korps Suka Rela)  32 Impala (Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam) 33 Pramuka

34 Tegazs (Tim Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS

35 UAPKM (Unit Aktivitas Pers Kampus) Penalaran36 Formasi (Forum Study Bahasa Inggris)

37 Fordi Mapelar (Forum Diskusi Mahasiswa Pengembang Penalaran)

38 IAAS (International Association of students in Agricultural and related Sciences)  

39 R-KIM (Riset & Karya Ilmiah)40 AIESEC (Association internationale des étudiants en

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |32

Page 40: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

sciences économiques et commerciales)41 UAK Kerohanian Islam Keagamaan42 UAK Katolik  43 UAK Kristen 44 UAK Hindhu 45 UAK Budha 46 MW (Mahasiswa Wirausaha) Kewirausahaan

4.2 LEMBAGA-LEMBAGA TINGKAT FAKULTAS

Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas (MUMF), beberapa Fakultas menggunakan nama Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF) merupakan forum tertinggi di tingkat Fakultas yang memiliki kewenangan untuk membuat GBHK mahasiswa Fakultas. Forum ini juga berkewajiban untuk membentuk badan tingkat Fakultas sesuai dengan kebutuhan masing-masing fakultas. Lembaga BEMF berkewajiban untuk melaksanakan hasil MUMF/KMF yang dalam melaksanakan kegiatan internalnya memiliki hak otonomi, sedangkan kegiatan eksternal yang membawa nama Universitas harus berkoordinasi dengan EM-UB. Lembaga BEMF dipimpin oleh seorang Ketua Umum hasil Pemilwa tingkat fakultas.

HMJ/HMP merupakan lembaga eksekutif tingkat jurusan atau program.Lembaga ini memiliki jalur koordinasi dengan BEMF. Sedangkan tanggungjawab kegiatan HMJ/HMP dilakukan kepada pimpinan Fakultas. LOF sebagai unit pelaksana teknis tingkat fakultas yang memiliki hubungan koordinatif dengan BEMF

4.3 STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lembaga-lembaga di tingkat Universitas:

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |33

KM UB

EM UBDPM UB DPK

MUMF/KMF

BEMFDPMF LOF/

HMJ / HMP

UKM

UNIVERSITAS

FAKULTAS

Page 41: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

Kongres Mahasiswa Universitas Brawijaya (KM-UB), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM-UB), Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM-UB), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Dewan Pers Kampus (DPK);

Lembaga di tingkat Fakultas: Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas (MUMF) atau Kongres Mahasiswa Fakultas (KMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM F), Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program (HMJ/HMP), dan Lembaga Otonomi Fakultas (LOF).

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |34

Keterangan :: Hubungan instruktif/ derektif: Hubungan Konsultatif / koordinatif

Page 42: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

BAB-V

TATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH5.1 Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Sejatinya setiap individu setiap masyarakat bangsa mengembangkan dan memiliki cara pandang atas segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup dan lingkungan kehidupannya. Cara pandang tentang kehidupan ini terbentuk secara natural seiring dengan proses-proses sosial yang dialaminya. Cara pandang ini dapat bersumber dan berlandaskan pada adat istiadat, norma-norma ataupun agama. Cara pandang ini pada gilirannya akan menjadi kerangka pikir, kerangka acuan dan landasan nilai-nilai individu dan masyarakat bangsa yang bersangkutan dalam memahami, merespon atau mensikapi segala sesuatu yang dihadapinya. Cara pandang inilah yang disebut sebagai pandangan hidup atau worldview.

Founding fathers bangsa Indonesia, dengan kearifan dan kebeningan mata hatinya telah menggali dan memformulasikan pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila dan mematrikannya sebagai landasan dan falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945. Sebagai formulasi sekaligus kristalisasi nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia, ideologi Pancasila telah menempatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki jati diri yang khas yang membedakan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, asas kerokhanian Negara, telah menempatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berpandangan hidup theisme-religius, bangsa yang pola pikir, sikap hidup dan perilakunya berlandaskan pada nilai-nilai Ketuhanan, nilai-nilai yang bersumberkan pada kebenaran wahyu Tuhan.

Oleh karena itu, tidak ada tempat bagi pandangan hidup yang sekuleristik apalagi materialistic-atheistik. Seluruh produk hukum yang menjadi tata aturan hidup berbangsa dan bernegara dan seluruh produk kebijakan yang menjadi landasan berbagai program kegiatan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, harus selaras dengan nilai-nilai Ketuhanan. Dengan demikian, Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai pandangan hidup bangsa adalah sumber nilai yang melandasi seluruh aspek kehidupan bangsa. Sebagai sumber nilai, maka setiap upaya membangun etika maupun tata karma kehidupan harus bersumber dan merujuk pada nilai-nilai dasar Pancasila

5.2 Pola Pikir Masyarakat IlmiahMasyarakat Ilmiah adalah merupakan kategori masyarakat yang warganya

memiliki sifat-sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada, dengan melakukan kegiatan pengkajian secara ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan. Karena itu, masyarakat ilmiah mempunyai sistematika/kerangka berpikir yang sistematik berdasarkan data dan fakta, dan kemampuan untuk menganalisanya, sehingga didapatkan suatu kebenaran yang teruji. Dengan demikian, masyarakat ilmiah adalah masyarakat yang pola pikir, sikap hidup dan perilakunya didasarkan pada nilai-nilai ilmiah.

Berbeda dengan masyarakat ilmiah pada umumnya, masyarakat ilmiah Indonesia, yang sumber nilai pandangan hidupnya Pancasila yang theistic-religius, menempatkan Tuhan yang terepresentasikan melalui wahyunya, pada posisi sentral yang mendasari nilai-nilai ilmiah yang dikembangkannya.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |35

Page 43: Buku Panduan Pkk Maba 2015

WAHYUPEMIKIRANRISET

TUHAN/THEIS

REALITAS MATERIREALITAS NON

MATERI

DUNIA&

AKHIRATPENGETAHUAN

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

Implikasinya, keilmuan yang dikembangkan bangsa Indonesia adalah keilmuan yang syarat dengan nilai-nilai Ketuhanan, yang berbeda dengan keilmuan yang dikembangkan masyarakat ilmiah yang Atheis yang keilmuannya steril dari sentuhan wahyu Tuhan. Thomas Wall dalam bukunya Thinking About Philosophical Problem, menyatakan:

“ It (belief in God’s existence) is very important, perhaps the most important element in any worldview. First if we do believe that God exist, then we are more likely to believe that there is a plan and meaning of life, ......if we are consistent, we will also believe that the source of moral value is not just human convention but divine will and that God is the highest value. Moreover, we will have to believe that knowledge can be of more than what is observable and that there is higher reality – the supernatural world. .....if on the other hand, we believe there is no God and that there is just this one world, what would we then be likely to believe about the meaning of life, the nature of ourselves, and after life, the origin of moral standards, freedom and responsibility and so on.” (Fahmi dalam Suryadi, 2009)

Pernyataan tersebut jelas menunjukkan keterkaitan yang kuat antara pandangan hidup dengan eksistensi realitas, ilmu pengetahuan dan moralitas pada individu dan masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian doktrin netralitas nilai sebagaimana dikumandangkan Weber sesungguhnya tidak pernah terjadi, yang justru terjadi adalah ilmu dengan epistimologinya sarat dengan nilai-nilai sebagai konsekuensi pandangan hidup sang knower

Pola pikir epistimologis masyarakat ilmiah Pancasilais, yang Theistic-religius, yang pola pikirnya dibangun berlandaskan keyakinan adanya Tuhan sang Pencipta, memadu satukan intelektualitas dengan spiritualitas. Karena itu, tidak dikenal adanya dikotomi antara intelektualitas dengan spiritualitas, bahkan nilai-nilai spiritualitas memandu nilai-nilai intelektualitas.

Pola pikir epistimologis masyarakat ilmiah Pancasilais, yang Theistic-religius, yang pola pikirnya dibangun berlandaskan keyakinan adanya Tuhan sang Pencipta dapat digambarkan sebagi berikut:

Model Pola Pikir Epistimologi Pancasilais

Sumber: Dekontruksi Epistimologi Ilmu Pengetahuan (Suryadi; 2009)

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |36

Page 44: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

5.3 Nilai-nilai Etis Masyarakat IlmiahSebagai masyarakat ilmiah yang berlandaskan pada nilai-nilai pandangan hidup

Pancasila, yang memiliki pola pikir epistimologis theistic, masyarakat ilmiah Indonesia dituntut pula untuk mengembangkan nilai-nilai ethis yang selaras dengan pandangan hidupnya.

Bersumber pada nilai-nilai Pancasila dengan pola pikir epistimologinya, nilai-nilai ethis masyarakat ilmiah Indonesia dapat dikonsepsikan sebagai berikut:

a. Religiusb. Humanisc. Sinergis/kebersamaan/persaudaraand. Dialogise. Adil/proposional f. Jujur/objektifg. Proaktifh. Konsisteni. Komunikatif j. Tolerank. Bijaksana l. Kritism. Kreatif dan konstruktifn. Khusnudzono. Visioner/prespektif

5.4 Tradisi dan Kebebasan AkademikDalam masyarakat ilmiah, disamping adanya tradisi diperlukan pula adanya

peraturan-peraturan. Bayangkan bila suatu masyarakat tidak punya tatanan/tata-krama/aturan yang mengikat dan mengatur warganya. Tradisi dan peraturan (tradition and rules) merupakan kesatuan yang secara serentak mengatur tertib kemasyarakatan akademik di kampus.

Tradisi memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus, sedangkan peraturan/tatanan dirumuskan demi penyesuaian dan pemutakhirannya dari waktu ke waktu. Perlu dicatat bahwa tertib kemasyarakatan akademik di suatu kampus, niscaya akan terpelihara bilamana tradisi akademik dan peraturan yang berlaku dijadikan pedoman perilaku warga kampus itu sendiri. Setiap kehidupan kampus memiliki tradisi dan peraturan sesuai dengan sejarahnya sebagai suatu masyarakat akademik. Hal ini berarti, bahwa tradisi lebih berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap dan perilaku warga, misalnya:

Tidak pernah merasa dirinya sebagai orang paling benar; Hasil penelitian seorang akademikus, selalu membuka diri terhadap kritik dan

penelitian lebih lanjut; dan Di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen dengan mahasiswa, selalu dalam

suasana dialogis (discourses) dan tidak hanya courses (searah).Sedangkan setiap peraturan selalu menuntut agar warga dari suatu komunitas yang terikat untuk mematuhi, mengikutinya secara cermat, misalnya:

Mahasiswa baru harus mendaftar ulang; Dalam mengikuti sistem semester, dapat mengatur dengan ketentuan alokasi beban

dan waktu;

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |37

Page 45: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

Dalam mengikuti ujian semester, dituntut kehadiran mahasiswa minimal 80%, wajib mengikuti kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan lain-lain; serta

Demikian pula dosen akan melakukan hal yang sama dengan mahasiswa, sebagaimana di atas.

5.5. Masyaralkat Ilmiah yang Berwawasan Budaya Bangsa, Bermoral Pancasila dan Berkepribadian Indonesia.

Misi utama perguruan tinggi dalam kehidupan kebangsaan kita adalah mendidik dan mempersiapkan kader kepemimpinan nasional yang berkualitas tinggi, yang sadar akan tanggungjawabnya terhadap masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam mempersiapkan kader kepemimpinan nasional tersebut. Pancasila adalah landasan idiiI yang relevan. Demikian pula UUD Negara Republik Indonesia 1945 tetap relevan sebagai landasan konstitusional dalam pembangunan nasional, sehingga diharapkan yang berkembang di perguruan tinggi adalah masyarakat ilmiah yang meyakini kebenaran dan keampuhan Pancasila, berwawasan budaya bangsa dan berkepribadian Indonesia yang theistic-religius.

Hal ini akan mewarnai pelaksanaan tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945. Ideologi dan wawasan kebangsaan menentukan arah dalam segi kehidupan termasuk konsep dan pengembangan profesional. Konsep professional dalam suatu bidang tertentu dapat berbeda antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain karena perbedaan nilai dasar yang dianutnya.

Karenanya Perguruan Tinggi melalui fungsi tridharmanya khususnya dharma pendidikan harus dapat mengembangkan Sumberdaya Manusia Indonesia yang memiliki kemampuan serta kesiapan untuk hidup dan berkontribusi secara efektif, efisien dan konsistensi dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia. Masyarakat ilmiah yang terbangun atas keterpaduan intelektualitas dengan spiritualitas yang mampu menjawab tantangan masa depan. Masyarakat mahasiswa Indonesia yang berwawasan budaya bangsa, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia yang theistic-religius.

5.6 Kehidupan Masyarakat Ilmiah di Luar KampusPada setiap pranata dan lingkungan kemasyarakatan biasanya terpancar

keberlakuan peraturan tertentu bagi interaksi warganya demi menjaga kelangsungan hidupnya dan secara akumulatif akan menunjang keberlangsungan hidup masyarakat bangsa. Mahasiswa sesungguhnya memiliki dimensi yang luas. Di samping sebagai anggota sivitas akademika (dimensi ilmiah), mahasiswa juga memiliki dimensi kepemudaan dan dimensi politik, sebagai bagian generasi muda dan sumberdaya insani, dengan kesadaran dan kefahaman akan hak dan kewajibannya maka mahasiswa akan dapat mengembangkan potensinya dalam segala dimensi yang melekat padanya. Tidak dilarang pula mengikuti kegiatan politik praktis di luar kampus, yaitu melalui orsospol.

Dengan demikian, jelaslah bahwa mahasiswa sebagai orang perorangan/pribadi tidak dibatasi untuk mengembangkan dirinya mencari pengalaman hidup di luar kampus, dengan segala konsekuensinya dan risiko yang telah dipahami secara pribadi pula.

5.7 Mahasiswa sebagai WarganegaraMahasiswa sebagai bagian dari generasi muda dan sumber insani pembangunan

pembinaan dan pengembangannya diarahkan agar menjadi kader pimpinan bangsa

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |38

Page 46: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

yang berjiwa Pancasila. Upaya pembinaan dan pengembangan tersebut dilakukan terutama melalui upaya pendidikan untuk mengembangkan kegiatan mahasiswa dan ilmuwan sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya, dalam iklim yang demokratis.

Dengan demikian mahasiswa sebagai warga Negara diharapkan dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional, mampu menjadi pemimpin dan tanggap terhadap kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan Negara.

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |39

Page 47: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

LAMPIRAN

1. KALENDER KEGIATAN KEMAHASISWAAN 2015/2016No KEGIATAN RENCANA

PELAKSANAAN1 Pengenalan Kehidupan Kampus MABA September. 20152 Gelar Prestasi Maba (Open House UKM) September. 20153 Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Desember 20154 Lomba Program Kreativitas Mahasiswa - (PKK- MABA)

a.    Pengumpulan karya tulis ke Rektorat Januari 2016b.    Pelaksanaan Lomba Maret 2016

5 Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Tertulis (PKM-GT)a.    Sosialisasi PKM-GT Februari 2016b.    Pengiriman ke DP2M DIKTI Upload Proposal (di SIMLITABMAS) Maret 2016c.    Pengumuman Lolos PIMNAS Juli 2016d.    Presentasi PIMNAS Agustus 2016

6 Program Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah (PKM-AI) a.    Sosialisasi PKM-AI Februari 2016b.    Pengiriman ke DP2M DIKTI Upload Proposal (di SIMLITABMAS) Maret 2016c.    Pengumuman Lolos PIMNAS Juli 2016d.    Presentasi PIMNAS Agustus 2016

7 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)a. Sosialisasi PKM didanai Februari 2016b.    Pengumpulan karya tulis ke Rektorat Agustus 2015c.    Pengiriman ke DP2M DIKTI Upload Proposal (di SIMLITABMAS) September 2015d.    Pengumuman Didanai DIKTI Januari 2016e.    Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Juni 2016f.    Pengumuman Lolos PIMNAS Agustus 2016g.   Presentasi Tingkat Nasional PIMNAS Agustus 2016

8 Diklat Kepemimpinan Berwawasan Kebangsaan Oktober 20169 Mahasiswa Berpretasi (MAWAPRES)

a. Pemilihan Tingkat Universitas Maret 2016b. Pengiriman Berkas prestasi ke DIKTI April 2016a. Pemilihan Tingkat Nasional Juni 2016

11 Kontes Robot Cerdas Indonesia, Kontes Robot Seni Indonesia dan Kontes Robot Indonesia (KRCI, KRSI dan KRI):

 

a.    Usulan Proposal ke DIKTI Desember 2015b.    Pelaksanaan KRCI, KRSI dan KRI Regional Mei 2016c.    Pelaksanaan KRCI, KRSI dan KRI Nasional Juni 2016

12 Program Mahasiswa Wirausaha ( PMW )   1. Pengenalan MABA Program Mahasiswa Wirausaha Desember 2015

2.    Pengajuan proposal ke Fakultas Pebruari 20163. Seleksi Proposal Maret 20164.    Pelatihan Bisnis Plan Juni 20165.    Magang Juli 20166. Start Up Bisnis Agustus 2016

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |40

Page 48: Buku Panduan Pkk Maba 2015

BAB-IV: Kegiatan Pengembangan Kemahasiswaan

No KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN

7. Monev DIKTI Program Mahasiswa Wirausaha ( PMW ) November 20168. EXPO Program Mahasiswa Wirausaha ( PMW ) November 2016

13 Debat Bahasa Inggris :  a.    Tingkat Lokal UB April 2016b.    Tingkat Wilayah Mei 2016c.    Tingkat Nasional Juli 2016

14 Olympiade Matematika & Ilmu Peng.Alam ( On-MIPA ) :   a.    Tingkat Lokal UB Maret 2016

b.    Tingkat Wilayah IV Jatim April 2016c.    Tingkat Nasional Juni 2016

15 Olimpiade Sains Nasional ( OSN ) :  a.    Tingkat Lokal UB Oktober 2016b.    Seleksi tingkat Regional Nopember 2016c.    Seleksi tingkat Nasional Desember 2016

16 Kontes Jembatan Indonesia dan Kontes Bangunan Bertingkat ( KJI, dan KGB ) :

 

a.    Usulan Proposal ke DIKTI Maret 2016b.    Pengumuman lolos Nasional Mei 2016c.    Pelaksanaan Kontes Nasional Juni 2016

17 Kontes Muatan Roket Indonesia ( Komurindo ) dan Kompetisi Balon Atmosfir (KOMBAT)::

 

a.    Usulan Proposal ke DIKTI Januari 2016b.    Tingkat Regional Mei 2016c.    Tingkat Nasional Juni 2016

18 Pagelaran Mahasiswa bidang TIK ( GemasTIK ) :  a.    Usulan Proposal ke DIKTI Februari 2016b.    Pengumuman lolos Nasional April 2016c. Lomba Tingkat Nasional Oktober 2016

19 Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) September 2016a.    Usulan Proposal ke DIKTI Juni 2016b.    Pengumuman lolos Nasional Agustus 2016c. Lomba Tingkat Nasional September 2016

20 Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) November 2015a.    Usulan Proposal ke DIKTI Juni2016b.    Pengumuman lolos Nasional Juli 2016c. Lomba Tingkat Nasional Oktober 2016

21 Pekan Seni Mahasiswa Nasional ( PEKSIMINAS) XIII :a.    Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Universitas Maret 2016b. Pekan Seni Mahasiswa Regional (PEKSIMINAL) Mei 2016c.    Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) September 2016

22 Olimpiade Brawijaya Oktober 201623 Program Bantuan Biaya Pendidikan Prestasi Akademik :

Beasiswa PPA dan BPP-PPA Februari 2016

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |41

Page 49: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

2. DIREKTORI PEJABAT UBRektorat

Rektor:Prof.Dr.Ir. Muhammad Bisri, [email protected]

Wakil Rektor-I Bidang Akademik:Prof.Dr.Ir. Kusmartonoe-mail: [email protected]

Wakil Rektor-II Bidang Administrasi dan Keuangan:Dr. Sihabudin, SH., MH.e-mail : [email protected]

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan:Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MSe-mail : [email protected]

Wakil Rektor IIIBidang Kerjasama dan Perencanaan;Dr.Ir.Moch Sasmito Djati, MS

Staf Ahli Wakil Rektor-III

Bidang Penalaran dan Ketrampilan Hidup:

Dr.Eng Tri Budi Prayogo, ST, MTE-mail: [email protected]

Bidang Minat Bakat dan Kesejahteraan MahasiswaDr.Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc.E-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |42

Page 50: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

Dekanat

1. Fakultas Hukum

DekanDr. Rachmad Safa’at, SH., M.Si

Wakil Dekan IDr. Prija Djatmika, SH., MS.

Wakil Dekan IIDr. Iwan Permadi, SH., M.Hum

Wakil Dekan IIIArif Zainuddin, SH., MH.E-mail : [email protected]

2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

DekanProf. Candra Fajri.A., SE., MSc., Ph.D.E-mail: [email protected]

Wakil Dekan IProf. Dr. Ghozali Maski, SE., SE

Wakil Dekan IIDr. Aulia Fuad Rahman, SE.,M.Si, Ak

Wakil Dekan IIIDr. Fatchur Rohman, SE., M.SiE-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |43

Page 51: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

3. Fakultas Ilmu Administrasi

Dekan Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS.e-mail: [email protected]

Wakil Dekan IDr. M.R. Khairul Muluk, M.Si

Wakil Dekan IIDrs. Heru Susilo, MA.

e-mail: [email protected]

Wakil Dekan IIIDr. Sri Magesti Rahayu, M. e-mail: [email protected]

4. Fakultas Pertanian

DekanProf. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS.

Wakil Dekan IProf. Dr. Ir. Kuswanto, MP.

Wakil Dekan IIDr. Ir. Damanhuri, MS.

Wakil Dekan IIIDr. Ir. Syafrial, MS.E-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |44

Page 52: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

5. Fakultas Peternakan

Dekan Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS

Wakil Dekan IDr.Ir. Lilik Eka Radiati, MS.E-mail : [email protected]

Wakil Dekan IIProf. Dr. Ir. Budi Hartono, MS

Wakil Dekan IIIDr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc.E-mail : [email protected]

6. Fakultas Teknik

DekanDr.Ir. Pitojo Tri Juwono, MT.E-mail: [email protected]

Wakil Dekan IDr. Ir. Surjono, MTP

Wakil Dekan IIDr. Ir. Sholeh Hadi Pramono, MS

Wakil Dekan IIIDr. Slamet Wahyudi, ST., MTE-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |45

Page 53: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

7. Fakultas Kedokteran

DekanDr. dr. Sri Andarini, M. Kes E-mail : [email protected]

Wakil Dekan IDr. dr. Wisnu Barlianto, Sp.A (K) E-mail : [email protected]

Wakil Dekan IIDr. dr. Loeki Enggar Fitri, M.Kes, Sp.Par. E-mail : [email protected]

Wakil Dekan IIIdr. Bambang Prijadi,MSE-mail : [email protected]

8. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

DekanProf.Dr.Ir. Diana Arfiati, MS

Wakil Dekan IDr. Ir. Happy Nursyam, MS

Wakil Dekan IIDr. Ir. Guntur, MS

Wakil Dekan IIIDr. Ir. Abd. Rahem Faqih, M.SiE-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |46

Page 54: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

9. Fakultas MIPA

DekanProf. Dr. Marjono, M.PhilE-mail: marjono@ ub .ac.id

Wakil Dekan IDrs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Sc., Ph.D

Wakil Dekan IIMoh. Farid Rahman, S.Si.,M.Si.E-mail: m _farid@ ub .ac.id

Wakil Dekan IIIDarjito, S.Si., M.SiE-mail : [email protected]

10. Fakultas Teknologi Pertanian

DekanDr.Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, M.App.Sc.e-mail : [email protected]

Wakil Dekan IAgustin Krisna Wardani, STP, M.Si, Ph.D

Wakil Dekan IIDr.Ir. Imam Santoso, MP

Wakil Dekan IIIYusuf Hendrawan, STP, M.App.Life.Sc. Ph.D E-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |47

Page 55: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

DekanProf.Dr.Ir. H. Darsono Wisadirana, MS.E-mail: [email protected]

Wakil Dekan IMaya Diah Nirwana, S.Sos., M.Si

Wakil Dekan IIAhmad Imron Rozuli, SE., M.Si

Wakil Dekan IIIAch.Muwafik Saleh,S.Sos,M.SiE-mail : [email protected]

12. Fakultas Ilmu Budaya

DekanProf. Ir. Ratya Anindita,MS.,Ph.D.e-mail: ratyaa@ ub.ac.id

Wakil Dekan ISyariful Muttaqin, M.A

Wakil Dekan IIProf. Dr. Ir. Ni Wayan Surya Wardhani, M.S

Wakil Dekan IIIM. Andhy Nurmansyah, M.HumE-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |48

Page 56: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

13.Program Kedokteran Hewan

KetuaDr. Agung Pramana Warih M,M.

Wakil Bidang AkademikProf. Dr. Aulanni’am, drh,DESE-mail : [email protected]

Wakil Bidang Administrasi dan KeuanganProf.Dr.Ir Djalal Rosyidi, MS

Wakil Bidang Kemahasiswaan dan KerjasamaDr.Ir.Edhy Sudjarwo,MS E-mail : [email protected]

14. Program Teknologi Informatika dan Ilmu Komputer

KetuaIr. Sutrisno, M.T.E-mail : [email protected]

Wakil Bidang AkademikIr. Heru Nurwarsito, M.Kom.E-mail : [email protected]

Wakil Bidang Administrasi dan KeuanganHimawat Aryadita, S.T., M.T., M.Sc.E-mail : [email protected]

Wakil Bidang Kemahasiswaan Edy Santoso, S.Si., M.KomE-mail : [email protected]

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |49

Page 57: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

15. Program Vokasi

Ketua ProgramProf. Dr. Ir. Moch. Munir, MSE-mail : [email protected]

Wakil Ketua Bidang Akademik dan KerjasamaDr.Ir.Agoes Soeprijanto,MS E-mail : [email protected]

Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan KeuanganDr.Ir.Darmawan Ockto Sutjipto, M.SiE-mail : [email protected]

Wakil Ketua Bidang kemahasiswaan dan AlumniIr. Ari Wahjudi, MTE-mail : [email protected]

16. UB Kediri

KetuaProf.Dr. Ir. Harijono, M.App.Sc.

Wakil Bidang Akademik Dr. Ir. Agus Suryanto, MS

Wakil Bidang Administrasi dan KeuanganDrs.Sunaryo,Msi,PhD

Wakil Bidang Kemahasiswaan Dr.Drs. Suryadi, MS

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |50

Page 58: Buku Panduan Pkk Maba 2015

Direktori Pejabat

3.DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING

DAFTAR NOMOR TELEPON/PESAWAT (EXT)Universitas Brawijaya 0341-551561 Fax. 0341-565420

http://kemahasiswaan.ub.ac.id PK2-MABA UB 2015/2016 Halaman |51

1 Dinas Kebakaran ( Fire Brigade ) 1132 Ambulans 118, 3203 Polisi 1104 PLN 123, 326 - 0345 Rumah Sakit Umum Daerah “Saiful Anwar” 362 - 1016 Palang Merah 364 - 6177 Stasiun Kereta Api Kota Baru 362 - 2088 Terminal Bis Arjosari 493 - 8269 Penerangan dan Penanggulangan Bahaya Narkoba 326 - 507

10 Informasi HIV / AIDS 357 - 74511 Yayasan Lembaga Konsumen Malang 552 - 94112 Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) 481 - 86713 Informasi Pelayanan Jasa Pos 16114 Telkom Call Center 14715 Penerangan Lokal 108

1 Rektor 1002 Wakil Rektor I 1013 Wakil Rektor II 1024 Wakil Rektor III 1035 Bagian Umum, Hukum, dan Tatalaksana 112,113,1146 BagianKemahasiswaan 121,122, 123, 1247 Bagian Akademik 117,118, 119, 1208 Humas 1269 Posko Satpam 300

10 Poliklinik 324 (575889)11 UB-Hotel 325 (558585)12 Asrama Mahasiswa (Griya Brawijaya) 56174313 Fakultas Hukum 201 - 20214 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 203 - 20415 Fakultas Ilmu Administrasi 205 - 20616 Fakultas Pertanian 207 - 20817 Fakultas Teknik 209 - 21018 Fakultas Peternakan 211 – 212 (553513)19 Fakultas Kedokteran 213 – 214 20 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 215 - 21621 Fakultas MIPA 217 – 218 22 Fakultas Teknologi Pertanian 219 - 22023 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 25024 Fakultas Ilmu Budaya 30925 Program Kedokteran Hewan 36126 Program Pascasarjana 221 - 22227 Program Vokasi 580953