Buku mahasiswa Blok 13 2015-2016_2.pdf
Transcript of Buku mahasiswa Blok 13 2015-2016_2.pdf
BUKU PANDUAN TUTORIAL
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN
METODE PROBLEM -BASED LEARNING
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
SEMESTER V - GANJIL 2015/2016
BUKU MAHASISWA
i
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM
BANDA ACEH
BLOK 13
NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS
©2015, MEDICAL EDUCATION UNIT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Darussalam-Banda Aceh 23111
Telepon / Fax: (0651) 7551843
Home Page : www.fk-unsyiah.com
Email : [email protected]
BUKU MAHASISWA
ii
Blok 13
Neuromuskuloskeletal Klinis
BUKU MAHASISWA
Edisi Pertama
Copyright ®2015 oleh Medical Education Unit
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Cetakan Pertama : Agustus 2015
Desain Sampul : dr. Zahratul Aini
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Semua hak cipta terpelihara
Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan
harus ada izin oleh penerbit sebelum memperbanyak,
disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik, mekanik, foto
kopi, dan rekaman atau bentuk lainnya.
iii
TIM KOORDINATOR BLOK 13
KETUA
Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
ANGGOTA
Dr. dr. Endang Mutiawati, Sp.S(K)
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S(K)
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
dr. Ika Marlia, M.Sc, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
iv
PENYUSUN BUKU
Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
Dr. dr. Endang Mutiawati, Sp.S(K)
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S(K)
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
dr. Ika Marlia,M.Sc, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Safrizal Rahman,M.Kes, Sp.OT
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
Dr. dr. Syahrul, Sp.S(K)
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Nova Dian Lestari, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
dr. Zahratul Aini Medical Education Unit
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
dr. Rima Novrianty, Sp.Rad (Onk)
Unit kurikulum
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
dr. Wahyu Lestari, Sp.KK
Tim Manajemen PBL
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
v
KATA PENGANTAR
Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL)
dilaksanakan dengan pendekatan utama berpusat pada aktivitas
belajar secara mandiri oleh mahasiswa, terstruktur dengan baik,
berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan
pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal.
Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dengan menggunakan metode PBL berpedoman pada SK
Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter
yang diterbitkan pada Desember 2012. Pelaksanaan metode PBL
diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga
yang profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan
serta mengikuti perkembangan ilmu kedokteran mutakhir.
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk
pendidikan kedokteran dasar di Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007.
Diharapkan metode ini akan menghasilkan kemampuan komunikasi
dan keterampilan belajar yang optimal, sejak pendidikan hingga
dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter dikemudian hari.
Untuk mencapai hal tersebut telah dibuat pemetaan kurikulum yang
berkesinambungan dimulai dengan Blok Komunikasi dan
keterampilan belajar, berikutnya beberapa blok dasar, dilanjutkan
dengan blok sistim organ, blok kesehatan masyarakat, serta blok
riset dan penulisan ilmiah.
Untuk kisi materi setiap blok, dibuat buku panduan untuk
mahasiswa dan tutor. Dengan adanya buku panduan blok,
diharapkan dapat menuntun mahasiswa dan tutor dalam mencari
referensi lebih lanjut, untuk pencapaian tujuan belajar yang
maksimal.
Darussalam, 26 Agustus 2015
D e k a n,
Dr. dr. Mulyadi, Sp.P (K)
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................... i
Halaman Keterangan Cetak.................................................. ii
Koordinator Blok................................................................ iii
Penyusun Buku................................................................... iv
Kata Pengantar.................................................................... v
Daftar Isi............................................................................. vi
Gambaram Umum Blok 13................................................. 1
Area Kompetensi................................................................ 4
Daftar Penyakit................................................................... 8
Modul dan Topik................................................................. 17
Topic Tree.......................................................................... 18
Format Aktifitas Belajar..................................................... 19
Penilaian............................................................................. 30
Sumber Belajar................................................................... 31
Skenario 1 (Pusing kepala Aminah)………...........……… 36
Skenario 2 (Duh..Punggung Bawahku Sakit)……............ 37
Skenario 3 (Bu Wati Tiba-Tiba Diam Saja) ...................... 38
Skenario 4 (Andi Kejang dan Tak Sadar)…...................... 39
Skenario 5 (Dok, Tolong Pahaku Sakit...)………............. 40
The Seven Jumps................................................................. 41
Petunjuk Pelaksanaan Patient Encounter ........................... 42
Jadwal Kegiatan Blok 13....................................................... 44
1
GAMBARAN UMUM BLOK 13
Blok Neuromuskuloskeletal klinis merupakan
blok ke 13 dari kurikulum berbasis kompetensi dengan
metoda Problem-Based Learning. Kegiatan blok ini
membutuhkan waktu 5 minggu ditambah 1 minggu untuk
evaluasi, dengan muatan 5 SKS, dengan rincian tutorial
10 kali pertemuan, pleno tutorial 5 kali pertemuan,
kuliah pakar 18 kali pertemuan, patient encounter 2
kali pertemuan dan konsultasi pakar 1 kali pertemuan.
Blok Neuromuskuloskeletal klinis ini adalah blok
ke tiga belas pada semester ke lima di tahun ketiga
pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala. Blok ini akan memperkenalkan sistem
saraf dan muskuloskeletal sebagai salah satu komponen
terpenting dalam tubuh manusia. Diharapkan akan dapat
membantu mahasiswa dalam memahami peran dan
fungsi sistem saraf dan muskuloskeletal serta mampu
melakukan korelasi klinikopatologik berhubungan
dengan penyakit sistem ini serta dapat menjelaskan
penyakit dan menentukan diagnosis hingga
penatalaksanannya sesuai dengan kompetensi yang telah
ditentukan pada SKDI 2012.
URGENSI BLOK NEUROMUSKULOSKELETAL
KLINIS
Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) 2012, salah satu kompetensi yang
harus dimiliki oleh dokter adalah mampu menentukan
penyakit berdasarkan masalah yang muncul, dan mampu
2
mengajukan pemeriksaan klinis dan laboratorium yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit.
Blok urogenital dan reproduksi klinis ini penting
dalam proses pembelajaran untuk menjadi dokter yang
berkompeten. Karena dengan mempelajari blok ini
diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan masalah dan
patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan
sesuai dengan kelainan/penyakit berhubungan dengan
sistem urogenitalia dan sistem reproduksi.
HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA
Blok 5 Neuromuskuloskeletal dan Indera Dasar
telah memperkenalkan pengetahuan dasar sistem
neuromuskuloskeletal dan sistem indera dasar, yang
terdiri dari 2 (dua) modul yakni modul sistem
saraf,indera dan keseimbangan dan modul Sistem
muskuloskeletal dengan sasaran pembelajaran mencakup
anatomi, fisiologi, patofisiologi, prinsip diagnosis dan
penatalaksanaannya sesuai dengan kelainan/penyakit
berhubungan dengan sistem saraf, muskuloskeletal dan
indera dasar.
Blok 10 Respirasi dan Kardiovaskular Klinis
telah memeberikan pemahaman tentang masalah dan
patofisiologi yang berhubungan dengan sistem respirasi
dan kardiovaskular klinis, yang sangat penting dalam
mengatur sirkulasi oksigen untuk menjaga kelangsungan
hidup manusia.
Blok 11 Digestif Endokrin dan Metabolik Klinis
telah menjelaskan kaitan antara keadaan dasar berupa
anatomi, histologi, fisiologi, patofisiologi dan
3
farmakologi dengan keadaan klinis pada sistem digestif,
endokrin serta metabolik pada tubuh manusia.
Blok 12 Urogenital dan Reproduksi Klinis telah
memberikan pemahaman tentang masalah dan
patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan
sesuai dengan kelainan/penyakit berhubungan dengan
sistem urogenitalia dan sistem reproduksi.
HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA
Tema di semester 5 ini adalah Emergency.
Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka
diharapkan mahasiswa akan lebih mudah memahami
proses patogenesis penyakit pada berbagai organ tubuh
manusia. Setelah sistem saraf dan muskuloskeletal,
pemahaman di tingkat sistem organ akan dibangun terus
sepanjang tahun ke-3 ini. Blok 13 akan memiliki kaitan
yang erat dengan blok 14 Sistem indera, hematologi dan
immunologi klinis, serta blok 15 Kegawatdaruratan dan
Metodelogi Riset.
TUJUAN UMUM
Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan akan
dapat mengenali, menganalisa serta menangani kasus
yang berkaitan dengan sistem saraf dan muskuloskeletal.
TUJUAN KHUSUS
1. Mampu menjelaskan anatomi, histologi, dan
fisiologi sistem saraf dan muskuloskeletal.
2. Mampu menjelaskan jenis-jenis penyakit pada
sistem saraf dan muskuloskeletal serta menjelaskan
4
faktor resiko, etiologi, patofisiologi, gejala dan
tanda serta komplikasi berbagai penyakit pada
sistem saraf dan muskuloskeletal
3. Mampu memilih pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis penyakit sistem saraf dan
muskuloskeletal dan memilih penatalaksanaan yang
tepat.
AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
OLEH MAHASISWA :
Area Kompetensi Yang Akan Dicapai Oleh Mahasiswa:
Area 1 : Komunikasi efektif.
a. Mampu menyimpulkan kembali masalah pasien,
kekawatiran, maupun harapannya
b. Mampu menggunakan open-ended maupun closed
question dalam menggali informasi (move from
opening to closed question properly)
c. Meminta penjelasan pada pasien terhadap
statemen yang kurang dimengerti
Area 2 : Keterampilan klinis.
1. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam
medis dengan jelas dan benar
2. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk penapisan
penyakit
3. Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan
pasien atau menetapkan rujukan
Area 3 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
1. Menjelaskan patofisisologi dari gejala dan tanda klinis
yang dijumpai
2. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan
molekuler
5
3. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah
pengobatan
4. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan
pengobatan
5. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada
penanganan penyakit
Area 4 : Pengelolaan masalah kesehatan
1. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya
menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding
2. Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta
patofisiologi suatu penyakit
Area 5: Pengelolaan informasi
1. Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi
untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi.
2. Area 6 : Mawas diri dan Pengembangan Diri
3. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan
Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) dan
pengalaman belajar lainnya.
Area 6 : Mawas diri dan Pengembangan Diri
Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan
Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB)
dan pengalaman belajar lainnya.
DAFTAR MASALAH
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter
berangkat dari keluhan atau masalah pasien/klien.
Melalui penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan tambahan/penunjang, serta karakteristik
pasien, keluarga dan lingkungannya, dokter melakukan
analisis terhadap masalah kesehatan tersebut untuk
6
kemudian melakukan tindakan dalam rangka
penyelesaian masalah tersebut.
Daftar ini berisikan masalah, keluhan atau gejala
yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan
primer berdasarkan alasan yang membawa pasien atau
klien mendatangi dokter atau pelayanan kesehatan.
Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dihadapkan
pada berbagai masalah, keluhan atau gejala yang terkait,
serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah
tersebut, sehingga diharapkan lulusan dokter FK Unsyiah
berkompeten dalam menghadapi berbagai masalah
kesehatan serta mampu menyelesaikan berbagai masalah
tersebut dengan baik.
Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh
lulusan dokter, karena merupakan masalah dan keluhan
yang paling sering dijumpai pada tingkat pelayanan
kesehatan primer atau dengan kata lain masalah tersebut
merupakan keluhan yang membuat individu mendatangi
dokter maupun institusi pelayanan kesehatan. Daftar ini
tidak menunjukkan urutan prioritas masalah kesehatan.
Masalah individu terkait Sistem Saraf dan
Muskuloskeletal yang sering dijumpai:
Sistem Saraf
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Kejang
4. Kejang demam
5. Epilepsi
7
6. Pingsan/sinkop
7. Hilang kesadaran
8. Terlambat bicara (speech delay)
9. Gerakan tidak teratur
10. Gangguan gerak dan koordinasi
11. Gangguan penciuman
12. Gangguan bicara
13. Wajah kaku
14. Wajah merot
15. Kesemutan
16. Mati rasa/baal
17. Gemetar (tremor)
18. Lumpuh
Sistem muskuloskeletal
1. Patah tulang
2. Terkilir
3. Gangguan jalan
4. Terlambat dapat berjalan
5. Gangguan sendi (nyeri,kaku, bengkak,
kelainan bentuk)
6. Gerakan terbatas
7. Nyeri punggung
8. Bengkak pada kaki dan tangan
9. Varises
10 Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot,
otot mengecil
8
DAFTAR PENYAKIT
Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit
yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul
berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta
case fatality rate di Indonesia pada tingkat pelayanan
primer, tingkat keseriusan problem yang ditimbulkan dan
efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Lulusan dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan
primer harus mempunyai tingkat kemampuan yang
memadai agar mampu merujuk, membuat diagnosis yang
tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas.
Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai
pada blok 13 ini sesuai dengan 4 tingkat kemampuan
seorang dokter layanan primer :
1. Sistem Saraf
No. Daftar Penyakit Tingkat
Kemampuan
Genetik dan Kongenital
1 Spina Bifida 2
2 Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Paediatrik
3 Duchene muscular dystrophy 1
4 Kejang demam 4A
Infeksi
5 Infeksi sitomegalovirus 2
9
6 Meningitis 3B
7 Ensefalitis 3B
8 Malaria serebral 3B
9 Tetanus 4A
10 Tetanus Neonatorum 3B
11 Toksoplasmosis serebral 2
12 Abses otak 2
13 HIV/AIDS tanpa komplikasi 4A
14 HIV/AIDS dengan komplikasi 3A
15 Hidrosefalus 2
16 Poliomielitis 3B
17 Rabies 3B
18 Spondilitis TB 3A
Tumor Sistem Saraf Pusat
19 Tumor primer 2
20 Tumor sekunder 2
Penurunan kesadaran
21 Ensefalopati 3B
22 Koma 3B
10
23 Mati batang otak 2
Nyeri Kepala
24 Tension headache 4A
25 Migren 4A
26 Arteritis kranial 1
27 Neuralgia trigeminal 3A
28 Cluster headache 3A
Penyakit Neurovaskular
29 TIA 3B
30 Infark serebral 3B
31 Hematom intraserebral 3B
32 Perdarahan subarakhnoid 3B
33 Ensefalopati hipertensi 3B
Lesi Kranial dan Batang Otak
34 Bell’s palsy 4A
35 Lesi batang otak 2
Gangguan Sistem Vaskular
36 Meniere’s disease 3A
37 Vertigo (Benign paroxysmal
positional vertigo)
4A
11
38 Cerebral palsy 2
Defisit Memori
39 Demensia 3A
40 Penyakit Alzheimer 2
Gangguan Pergerakan
41 Parkinson 3A
42 Gangguan pergerakan lainnya 1
Epilesi dan Kejang Lainnya
43 Kejang 3B
44 Epilepsi 3A
45 Status Epileptikus 3B
Penyakit Demielinisasi
46 Sklerosis multipel 1
Penyakit Pada Tulang Belakang dan Sumsum
Tulang Belakang
47 Amyotrophic lateral sclerosis
(ALS)
1
48 Complete spinal transaction 3B
49 Sindrom kauda equine 2
50 Neurogenic bladder 3A
12
51 Siringomiela 2
52 Mielopati 2
53 Dorsal root syndrome 2
54 Acute medulla compression 3B
55 Radicular syndrome 3A
56 Hernia nucleus pulposus 3A
Trauma
57 Hematom epidural 2
58 Hematom subdural 2
59 Trauma medulla spinalis 2
Nyeri
60 Referred pain 3A
61 Nyeri neupatik 3A
Penyakit Neurovaskular dan Neuropati
62 Sindrom Horner 2
63 Carpal tunnel syndrome 3A
64 Tarsal tunnel syndrome 3A
65 Neuropati 3A
66 Peroneal palsy 3A
13
67 Gullian Barre syndrome 3B
68 Miastenia gravis 3B
69 Pilomiositis 1
70 Neurofibromatosis (Von
Recklaing Hausen disease)
2
Gangguan Neurobehaviour
71 Amnesia pascatrauma 3A
72 Afasia 2
73 Mild Cognitive impairment
(MCI)
2
2. Sistem Muskuloskeletal
No Daftar Penyakit Tingkat
Kemampuan
Tulang dan Sendi
1 Artritis, osteoarthritis 3A
2 Fraktur terbuka, tertutup 3B
3 Fraktur klavikula 3A
4 Fraktur patologis 2
5 Fraktur dan dislokasi tulang 2
14
belakang
6 Dislokasi pada sendi
ekstremitas
2
7 Osteogenesis imperfekta 1
8 Ricketsia, osteomalasia 1
9 Osteoporosis 3A
10 Akondroplasia 1
11 Displasia fibrosa 1
12 Tenosinovitis supuratif 3A
13 Tumor tulang primer, sekunder 2
14 Osteosarkoma 1
15 Sarkoma Ewing 1
16 Kista ganglion 2
17 Trauma sendi 3A
18
Kelainan bentuk tulang
belakang (skoliosis, kifosis,
lordosis)
2
19 Spondilitis, spondilodisitis 2
20 Teratoma sakrokoksigeal 2
15
21 Spondilolistesis 1
22 Spondilolisis 1
23 Lesi pada ligamentosa panggul 1
24 Displasia panggul 2
25 Nekrosis kaput femoris 1
26 Tendinitis Achilles 1
27 Ruptur tendon Achilles 3A
28 Lesi meniskus, medial, dan
lateral
3A
29 Instabilitas sendi tumit 2
30
Malformasi kongenital
(genovarum, genovalgum, club
foot, pes planus)
2
31 Claw foot, drop foot 2
32 Claw hand, drop hang 2
Otot dan Jaringan Lunak
33 Ulkus pada tungkai 4A
34 Osteomielitis 3B
35 Rhabdomiosarkoma 1
16
36 Leiomioma, leiomiosarkoma,
liposarkoma
1
37 Lipoma 4A
38 Fibromatosis, fibroma,
fibrosarkoma
1
*Tingkat kemampuan di bagi menjadi 4 tingkatan :
Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-
gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca
literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal
gambaran klinis dan tahu bagaimana menempatkan
informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan
overview level. Bila menghadapi pasien dengan
gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya. Dokter
segera merujuk.
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu
merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relavan
dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.
Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat
17
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relavan (bukan kasus
darurat)
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang
diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relavan (kasus darurat)
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang di
minta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
mampu menangani problem itu secara mandiri
hingga tuntas.
MODUL DAN TOPIK
Blok ini terdiri dari 3 (tiga) modul beserta topik-topik di
dalamnya.
No Modul Kuliah Tutorial
1. Penyakit pada Sistem Saraf
Pusat dan Perifer
√ √
2. Neuro Emergency √ √
3. Penyakit Pada Sistem
Muskuloskeletal
√ √
18
TOPIC TREE
Kelainan sistem saraf akibat
infeksi
Nyeri kepala
Cerebrovaskular Accident
Penyakit
Pada
Sistem
Saraf Pusat dan Perifer
Neuro
Emergency
Penyakit
Pada
Sistem
Muskulo-
skeletal
Sistem
Neuromuskulo-
skeletal Klinis
Gangguan vestibuler
Penyakit sistem saraf pada tulang
belakang dan perifer
Trauma kepala
Kejang dan penurunan kesadaran
Trauma pada tulang dan sendi
Kelainan degeneratif tulang,sendi
dan jaringan lunak
Infeksi pada otot dan tulang
Farmakologi Obat Neurologi
Trauma Medula Spinalis
Penyakit Neuromuskuler
19
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR
Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk Problem
Based Learning (PBL) dengan beberapa aktivitas belajar
dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini
berupa :
1. Diskusi tutorial
2. Belajar mandiri
3. Kuliah pakar
4. Konsultasi pakar
5. Diskusi pleno
6. Patient Encounter
Ad.1 Diskusi Tutorial
• Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua
mahasiswa agar antusias dalam mencari dan
menemukan jawaban terhadap masalah yang
dihadapi. Jawaban terhadap masalah yang
didapatkan melalui proses diskusi dan belajar
mandiri.
• Diskusi bersama tutor sebanyak 2x2 jam tiap
minggu dengan menjalankan prinsip 7 langkah /
the 7 jump.
• Diskusi tutorial pertama dalam tiap skenario
hanya menjalankan langkah 1-5, selanjutnya pada
diskusi tutorial kedua akan menyelesaikan
langkah 6 dan 7.
• Diskusi membahas tentang skenario yang telah
ditetapkan.
20
Ad.2. Belajar Mandiri
Pada format belajar mandiri ini diharapkan
mahasiswa mampu untuk mencari, memahami,
mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru
diperoleh dengan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50 % dari total
waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu
belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan
format utama dalam PBL. Topik-topik yang perlu
dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree.
Ad.3. Kuliah Pakar
Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang
dianggap memiliki kompetensi akademik dalam bidang
yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi
dan tutorial. Kuliah pakar seminggu dapat berlangsung 2
- 3 kali, di ruang kuliah. Kuliah pakar ini dikemas dalam
bentuk komunikasi dua arah. Kuliah pakar ini akan
membantu mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan
yang didapatnya melalui proses belajar mandiri,
praktikum maupun diskusi.
Kegiatan perkuliahan pada blok 13 ini yaitu :
No Judul Kuliah Bagian Pemberi
Kuliah
1. Gangguan Vestibuler dan
Kognitif
- Introduksi blok 13
- Vertigo (Benign
paroxysmal positional
vertigo) (4A)
Ilmu
Penyakit
Saraf
dr.Ika Marlia,
Sp.S
21
- Meniere's disease (3A)
- Amnesia pascatrauma
(3A)
- Afasia (2)
- Mild Cognitive
Impairment (MCI )(2)
2. Nyeri kepala
- Tension headache (4A)
- Migren (4A)
- Neuralgia trigeminal
(3A)
- Cluster headache (3A)
- Reffered pain (3A)
- Nyeri neuropatik (3A)
- Arteritis kranial (1)
Ilmu
Penyakit
Saraf
Dr.dr. Endang
Mutiawati
Sp.S(K)
3. Kelainan sistem saraf
akibat infeksi I
- Meningitis (3B)
- Ensefalitis (3B)
- AIDS dengan
komplikasi (3A)
- Infeksi sitomegalovirus
(2)
- Toksoplasmosis
serebral (2)
- Abses otak (2)
Ilmu
Penyakit
Saraf
dr.Nur Astini,
Sp.S
4. Kelainan sistem saraf
akibat infeksi II
- Tetanus (4A)
- Poliomielitis (3B)
- Rabies (3B)
- Malaria serebral (3B)
- Spondilitis TB (3A)
Ilmu
Penyakit
Saraf
dr.Nasrul
Musadir, Sp.S
5. Penyakit sistem saraf pada
Tulang Belakang dan
Perifer
Ilmu
Penyakit
Saraf
Dr.dr.Dessy
Emril, Sp.S
22
- Hernia nucleus
pulposus (HNP) (3A)
- Radicular syndrome
(3A)
- Neurogenic bladder
(3A)
- Sindrom kauda equine
(2)
- Siringomielia (2)
- Mielopati (2)
- Dorsal root syndrome
(2)
- Amyotrophic lateral
sclerosis (ALS) (1)
6. Cerebrovaskular
- TIA (3B)
- Infark serebral (3B)
- Hematom intraserebral
(3B)
- Perdarahan
subarakhnoid (3B)
- Lesi batang otak (2)
Ilmu
Penyakit
Saraf
Dr.dr.Syahrul,
Sp.S(K)
7. Trauma Kepala
- Hematom intraserebral
(3B)
- Perdarahan
subarakhnoid (3B)
- Hematom epidural (2)
- Hematom subdural (2)
- Hidrosefalus (2)
Ilmu Bedah dr. Iskandar,
Sp.BS
8. Kejang dan penurunan
kesadaran I
- Kejang (3B)
- Status epileptikus (3B)
- Epilepsi (3A)
Anestesiolog
i
dr. Meilya
Silvalila,
Sp.EM
9. Kejang dan penurunan Ilmu Dr.dr. Imran,
23
kesadaran II
- Ensefalopati (3B)
- Ensefalopati hipertensi
(3B)
- Koma (3B)
- Mati batang otak (2)
Penyakit
Saraf
Sp.S, M.Kes
10. Trauma Tulang belakang
- Trauma Medula
Spinalis (2)
- Complete spinal
transaction (3B)
- Acute medulla
compression (3B)
- Mielopati (2)
Ilmu Bedah Dr.dr.
Azharuddin Sp
BO, FICS, K-
Spine
11. Penyakit Neuromuskuler
dan neuropati I
- Carpal tunnel syndrome
(3A)
- Tarsal tunnel syndrome
(3A)
- Peroneal palsy (3A)
- Cerebral palsy (2)
- Neurofibromatosis
(Von Recklaing Hausen
disease) (2)
Ilmu
Penyakit
Saraf
dr. Nova Dian
Lestari, Sp.S
12. Penyakit Neuromuskuler
dan neuropati II
- Bell’s palsy (4A)
- Miastenia gravis (3B)
- Guillain Barre
syndrome (3B)
- Neuropati (3A)
- Sindrom Horner (2)
- Polimiositis (1)
Ilmu
Penyakit
Saraf
dr. Farida,
Sp.S
24
13. Trauma pada tulang dan
sendi I
- Fraktur terbuka,
tertutup (3B)
- Fraktur klavikula (3A)
- Trauma sendi (3A)
- Fraktur patologis (2)
- Fraktur dan dislokasi
tulang belakang (2)
- Dislokasi pada sendi
ekstremitas (2)
- Lesi pada ligamentosa
panggul (1)
Ilmu Bedah dr. Safrizal
Rahman,
M.Kes, Sp.OT
14. Trauma pada tulang dan
sendi II
- Ruptur tendon Achilles
(3A)
- Lesi meniskus, medial,
dan lateral (3A)
- Displasia panggul (2)
- Instabilitas sendi tumit
(2)
- Claw foot, drop foot
(2)
- Claw hand, drop hand
(2)
- Nekrosis kaput femoris
(1)
- Tendinitis Achilles (1)
Ilmu Bedah dr. Safrizal
Rahman,
M.Kes, Sp.OT
15. Kelainan kongenital dan
degeneratif tulang, sendi,
dan jaringan lunak
- Osteoporosis (3A)
- Malformasi kongenital
(genovarum,
genovalgum, club foot,
Ilmu Bedah dr. Armia
Indra NA,
Sp.OT
25
pes planus) (2)
- Kelainan bentuk tulang
belakang
(skoliosis,kifosis,lordos
is) (2)
- Osteogenesis
imperfekta (1)
- Akondroplasia (1)
- Displasia fibrosa (1)
16. Infeksi pada Otot dan
Tulang
- Ulkus pada tungkai
(4A)
- Osteomielitis (3B)
- Artritis, osteoarthritis
(3A)
- Tenosinovitis supuratif
(3A)
- Spondilitis,
spondilodisitis (2)
- Spondilolistesis (1)
- Spondilolisis (1)
Ilmu Bedah dr.
Zulkarnaini,
Sp.OT
17. Pengantar Onkologi
neuromuskuloskeletal
- Lipoma (4A)
- Tumor sistem saraf
pusat:
• Tumor primer(2)
• Tumor sekunder
(2)
- Tumor tulang primer,
sekunder (2)
- Kista ganglion (2)
- Teratoma
sakrokoksigeal (2)
- Ricketsia, osteomalasia
(1)
Patologi
Anatomi
dr. Istanul
Badiri, Sp.PA
26
Ad.4 Diskusi Pleno
• Format belajar ini diadakan dengan
mengumpulkan sepuluh kelas tutorial dalam
satu diskusi besar. Manajemen PBL (PJ Pleno)
menunjuk satu kelas tutorial untuk
mempresentasikan hasil diskusi di kelas
tutorialnya dalam bentuk power point dihadapan
narasumber dan kelas lainnya.
• Kelompok presentan wajib mengirimkan file
elektroniknya kepada PJ Pleno dan Narasumber
sehari sebelum diskusi pleno dan juga
mengirimkannya ke email MEU dengan alamat
• Presentasi juga di print out dan diberikan pada
narasumber pada hari presentasi. Mahasiswa lain
diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok
presentan diberi kesempatan untuk menjawab
- Rhabdomiosarkoma
(1)
- Leiomioma,
leiomiosarkoma,
liposarkoma (1)
- Fibromatosis, fibroma,
fibrosarkoma (1)
- Osteosarkoma (1)
- Sarcoma Ewing (1)
18. Radiologi
Neuromuskuloskeletal
- X-ray Tulang belakang
- X-ray Tengkorak
- X-ray polos: tulang
Radiologi dr. Iskandar
zakaria,
Sp.Rad
27
semampu mereka. Narasumber memberi
komentar setelah kelompok presentan menjawab
pertanyaan.
Ad.5 Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar betujuan untuk membantu mahasiswa
yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang ada
maupun tidak terdapat dalam materi kuliah. Konsultasi pakar
dibagi dalam maksimal 2 kelompok, dan setiap kelompok
menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian waktu konsultasi.
Perjanjian ini harus di ketahui pihak manajemen PBL.
Tim pakar dalam blok ini adalah :
No Nama Bagian No.HP
1 Dr. dr. Imran,
M.Kes, Sp.S
Ilmu Penyakit
Saraf
08222012940
2 Dr. dr. Endang
Mutiawati, Sp.S(K)
Ilmu Penyakit
Saraf
0811682795
3
Dr. dr. Dessy
Rakhmawati Emril,
Sp.S (K)
Ilmu Penyakit
Saraf
082161716363
4 dr. Ika Marlia, Sp.S Ilmu Penyakit
Saraf
082138095060
5
dr. Safrizal
Rahman,M.Kes,
Sp.OT
Ilmu Bedah 081269896666
6 dr. Zulkarnaini,
Sp.OT
Ilmu Bedah 081269696961
7 dr. Meilya Silvalila,
Sp.EM
Anestesiologi 08126915466
8 Dr.dr.Syahrul,
Sp.S(K)
Ilmu Penyakit
Saraf
0811687196
9 dr. Nova Dian
Lestari, Sp.S
Ilmu Penyakit
Saraf
081360223525
10 dr. Nur Astini, Sp.S Ilmu Penyakit
Saraf
08127101948
28
11 dr. Farida, Sp.S Ilmu Bedah 081360205192
12 dr. Nasrul Musadir,
Sp.S
Ilmu Bedah 08126992070
13 dr. Iskandar, Sp.BS Ilmu Bedah 081360940816
14
Dr.dr. Azharuddin
Sp.BO, FICS, K-
Spine
Ilmu Bedah 08126902613
15 dr. Armia Indra
NA, Sp.OT
Ilmu Bedah 081269103355
16 dr. Istanul Badiri,
Sp.PA
Patologi
Anatomi
0811684915
17 dr. Iskandar
Zakaria, Sp.Rad
Radiologi 08126906454
Ad.6 Diskusi Pleno
Format belajar ini diadakan dengan
mengumpulkan sepuluh kelas tutorial dalam satu
diskusi besar. Manajemen PBL melalui penanggung
jawab (PJ) pleno menunjuk satu kelas tutorial untuk
mempresentasikan hasil diskusi di kelas tutorialnya
dalam bentuk power point dihadapan narasumber
dan kelas lainnya.
Kelompok presentan wajib mengirimkan file
elektroniknya kepada PJ Pleno dan Narasumber
sehari sebelum diskusi pleno dan juga
mengirimkannya ke email MEU dengan alamat
Presentasi juga di print out dan diberikan pada
narasumber pada hari presentasi. Mahasiswa lain
diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok
29
presentan diberi kesempatan untuk menjawab
semampu mereka. Narasumber memberi komentar
setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan.
Ad.7 Patient Encounter
Merupakan metode pembelajaran dimana mahasiswa
diberi tugas untuk mengunjungi institusi kesehatan
serta berinteraksi secara langsung dengan pasien
untuk mempelajari masalah kesehatan yang terkait
dengan blok Neuromuskuloskeletal Klinis
Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke 3 dan ke 5.
Mahasiswa akan dibagi dalam beberapa kelompok
yang akan mendatangi Poli Saraf RSUDZA pada
minggu ke 3 dengan topik stroke dan Poli
Orthopedi RSUDZA pada minggu ke 5 dengan
topik Fraktur
Setelah kegiatan diatas mahasiswa akan menyusun
laporan yang akan dinilai oleh tutor.
Mahasiswa ditugaskan untuk melakukan anamnesa
dan memeriksa pasien di poli saraf dan poli
Orthopedi RSUDZA dan kemudian akan
didiskusikan di pleno. Masing-masing mahasiswa
akan bekerja secara berpasangan dalam kelompok
tutorialnya. Kegiatan di institusi kesehatan akan
didampingi oleh dokter. Seusai kegiatan, masing-
masing mahasiswa menyusun laporan yang akan
dinilai oleh tutor dan berkontribusi pada nilai total
30
PENILAIAN
Nilai akhir terdiri atas :
1. Nilai proses (40%),terdiri atas nilai :
Diskusi tutorial (80%)
Praktikum (20%)
2. Nilai Ujian akhir blok (60%)
31
SUMBER BELAJAR
1. Adams HP Jr. Handbook of Cerebrovascular
Diseases. Marcel Dekker. New York. 2005.
2. Altster EZ. A Text-Book of
General Pathological Anatomy and Pathogenesis.
London. Forgotten Books. 2013.
3. Atlas, S.J, Deyo, R.A. 2001.Evaluating and
managing acute low back pain in the primary care
setting. J Gen Intern Med,16:120-31.
4. Bart van der Worp H, Ginj J van, 2007. Acute
ischemic stroke. N Engl J Med 357: 572-579
5. Bogduk, N. 2004.Management of chronic low back
pain. M J A, 180:79-83.
6. Caplan LR, 2000, Stroke prevention and risk factors.
Caplan’s stroke : Clinical approach. 3rd ed.
Butterworth Heinemann, Boston; 491 – 505
7. Canale TS. . Campbell’s Operative Orthopaedics 10th
Ed. Mosby inc: New York 2007
8. Carey, T.S, Garret, J.M, Jackman, A, H.1999.
Recurrence and care seeking after acute back pain:
results of long-term follow-up study. Med
Care,37:157-64.
9. Chou R, Qaseem, A, Snow, V, Casey. D, Cross, T/J,
Shekelle, P, et al. 2007a.Diagnosis and treatment of
low back pain: a joint clinical practice guideline
from the American College of Physicians And the
American Pain Society. Ann Intern Med, 47:478-91.
10. Croft ,P.R, Macfarlane, G.J, Papageorgiou, A.C.
1998. Outcome of low back pain in general practice:
one year follow-up study. BMJ, 316:1356-9.
11. Despopoulos A and Silbernagl S. Color Atlas of
Physiology.5th ed. Thieme Flexibook. 2003.
12. Deyo, R.A, Phillips, W.R.1996. Low back pain: a
primary care challenge. Spine, 21:2826-32.
32
13. Fife, T.D., Iverson, D.J., Lempert, T., et al., 2008.
Practice parameter: Therapies for benign paroxysmal
positional vertigo (an evidence-based review).
American Academy of Neurology.
14. Freynhagen, R, Baron, R, Gockel, U, Tölle, T.R.
2006. painDETECT: a new screening questionnaire
to identify neuropathic components in patients with
back pain. Curr Med Res Opin 22:1911-20
15. Ganong WF. Review of Medical Physiology. 21th
ed. a LANGE medical book. McGraw-Hill. 2001.
16. Goldstein L, Adams R, Alberts M, Appel L, Brass L,
Bushnell CD. et al (2006) AHA/ASA Guideline.
Primary Prevention of Ischemic Stroke. Stroke
37:1583-1633
17. Guyton AC and Hall JE. Textbook of Medical
Physiology. Elsevier. 2006.
18. Hansen Jr., ST. . Orthopaedics Trauma Protocols.
Raven Press : New York 2009
19. Hughes, C., 2007. Vestibular Rehabilitation,
Dizziness, Balance and Associated Issues in Physical
Therapy. An Independent Study Course Designed.
Philadelphia.
20. Hornibrook, J., 2011. Benign paroxysmal positional
vertigo: history, pathophysiology, office treatment
and future directions. International Journal of
Otolaryngology.
21. Jarvik, J.G. 2003.Imaging of adults with low back
pain in the primary care setting. Neuroimaging Clin
N Am, 13:293-305.
22. Jeffrey, S. 2008. Low back pain guideline expanded
to include interventional procedures. American Pain
Society 27th
Annual Scientific Meeting. Tampa,
Florida.
33
23. Joesoef, A.A., 2003. Tinjauan Neurobiologi
Molekuler dari Vertigo, Makalah KONAS V
PERDOSSI. Bali
24. Kim, J.S., Zee, D.S., 2014. Benign Paroxysmal
Positional Vertigo. N Engl J Med 370:1138-47.
25. Koval Kenneth J, Zuckerman joseph D Handbook of
fracture fourth edition, Lippincott William and
wilkins, Tokyo 2010 Lumbantobing SM. 2005.
Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental.
Balai Penerbit FKUI.
26. Louis Solomon, Apley’s System of Orthopaedics
and Fractures. 9th
. Butterworth-Heinemann Oxford :
London 2010
27. Manchikanti, L, Abdi, S, Atluri, S , Ramsin, M.B,
Boswell, M.V. et all. 2013.An Update of
Comprehensive Evidence-Based Guidelines for
Interventional Techniques in Chronic Spinal Pain.
Part II: Guidance and Recommendations. Pain
Physician, 16:S49-S283
28. Meliala, L, Pinzon, Z.2005. Penatalaksanaan nyeri
punggung bawah. Dalam: Mahama J, penyunting.
Naskah Lengkap PIN I Kelompok Study Nyeri
Perdossi. Manado, h. 49-55.
29. Mirski MA. 2011. Status Epilepticus. In : Bhardwaj
A, Mirski MA.Handbook of Neurocritical Care. 2nd
ed. London : Springer, pp. 489-503.
30. Netter, F.H., Atlas of Human Anatomy (fourth
edition), Saunders, Philadelphia, Pennsylvania, 2006.
31. Pati S, Sirven JI. 2012. Seizures and Status
Epilepticus. In : Roos KL. Emergency
Neurology.London : Springer, pp. 179-192.
32. Purwata, T.E. 2003. Hernia nukleus pulposus
lumbalis. Dalam: Meliala L, penyunting. Nyeri
34
Punggung Bawah. Kelompok Studi Nyeri Perdossi,
h. 133-148.
33. Robinson, J.P, Apkarian, AV. 2009. Low Back Pain.
In : Mayer, E.A & Bushnell, M.C.(eds). Fungctional
Pain Syndrome.1st ed.IASP Press Seattle, pp 23-49.
34. Romano ,C.L et al. 2009. Pregabalin, celecoxib and
their combination for treatment of chronic low-back
pain. J orthopaed traumatol , 10 : 185-191
35. Ropper AH, Samuels MA. Adams & Victor’s
Principles of Neurology, 9th
Ed. McGraw-Hill’s.
2009
36. Sadeli, H.A, Tjahjono, B. 2001. Nyeri punggung
bawah. Dalam: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS,
penyunting. Nyeri Neuropatik: Patofisiologi dan
Penatalaksanaannya. Kelompok Studi Nyeri,
Perdossi, h. 145-64.
37. Shen, F.H, Samartzis, D, Andersson, G.B.J.2006.
Nonsurgical management of acute and chronic low
back pain. J Am Acad Orthop Surg, 14: 477-87.
38. Simon RP, Greenberg DA.Aminoff MJ. Clinical
Neurology. 7th
Ed. A lange Medical Book. New
York. 2009
39. Simon Robert R, emergency orthopaedics the
extermities, fifth edition, Mcgraw-hill, Toronto 2007
40. Sjahrir, H., 2008. Nyeri Kepala dan Vertigo. Pustaka
Cendekia Press. Yogyakarta.
41. Tintinalli, JE. 2011. Tintinalli’s Emergency
Medicine A Comprehensive Study Guide. 7th ed.
http://www.accessmedicine.com
42. Walker A, Denton M. 2010.Central Nervous System
Infection.In :Neurocritical Care.
London : Springer, pp. 43-49.
35
43. Weinstein, J.N, Tosteson, T.D, Lurie, J.D.2008.
Surgical versus nonsurgical therapy for lumbar
spinal stenosis. NEJ, 358:794-810.
44. Wirawan, R,B. 2004. Penatalaksanaan nyeri
punggung bawah. Kumpulan makalah welcoming
symposium: Towards mechanism based pain
treatment the recents trends and current evidences.
Jogyakarta; 4 Desember 2004.
45. Rohkamm R. Color Atlas of Neurology. Thieme
Stuttgart. New York.2004.
46. Zoons E, et.al. 2008. Seizure in Adult with Bacterial
Meningitis. Neurology; 70:2109-2115.
36
Skenario 1
Pusing Kepala Aminah..
Ibu Aminah, 52 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan pusing. Pusing dirasakan seperti berputar
dan mau jatuh, terutama dirasakan saat posisi bangun
dari tempat tidur. Hal ini terjadi kurang lebih 30 detik.
Keluhan disertai mual dan muntah. Tidak didapatkan
keluhan telinga berdenging atau keluhan lain pada
telinga. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas
20 x/menit. Pemeriksaan hallpike manuver timbul
Nistagmus yang lamanya kurang dari 30 detik, lamanya
Nistagmus sama dengan lamanya rasa kepala berputar.
Tes Romberg mata tertutup jatuh ke sisi kanan. Pada
pemeriksaan telinga tidak dijumpai kelainan.
Apakah permasalahan yang terjadi pada Ibu Aminah
dan bagaimana penanganan serta edukasinya?
37
Skenario 2
Duh..Punggung Bawahku Sakit
Pak Budi, 61 tahun, seorang guru, datang dengan keluhan
nyeri punggung bawah menjalar ke tungkai bawah kanan
hilang timbul sejak 2 tahun, dan memberat sejak 3 bulan
terakhir. Pak Budi selama ini sudah berobat jalan di
Puskesmas, namun tidak ada perbaikan. Nyeri punggung
bawah dirasakan konstan, dan memberat dengan
aktivitas, duduk maupun berdiri dalam jangka waktu
lama, membungkuk, dan saat mengangkat beban berat.
Nyeri berkurang jika pasien berbaring sambil menekuk
lutut kanan. Rasa kebal dirasakan pada sisi lateral dan
punggung kaki disertai sensasi panas/terbakar dan
kadang seperti tertusuk jarum.
Pada Pemeriksaan fisik ditemukan; Intensitas nyeri
(Numeric rating scale) : 7/10. Berkurangnya ROM
vertebra lumbalis ke segala arah, nyeri saat fleksi
pinggang dan rotasi ke kanan. Tanda Lasegue (+) pada
tungkai kanan. Terdapat gangguan sensorik pada tungkai
bawah kanan. Tidak ditemukan atrofi otot, kekuatan
dorsofleksi ibu jari kaki kanan berkurang. Refleks patela
dan akiles kanan dan kiri dalam batas normal.
Tidak ada gangguan buang air besar dan buang air kecil.
Bagaimana proses terjadinya gejala dan tanda
gangguan saraf pada kasus di atas?
Bagaimana penatalaksanaan dan edukasi kasus di atas?
38
Skenario 3
Bu Wati Tiba-Tiba Diam Saja
Ibu Wati, 62 tahun, dibawa ke IGD RSUZA Banda Aceh
karena tiba-tiba tidak dapat berjalan saat bangun tidur di
pagi hari dan tidak dapat berbicara serta tidak mengerti
bila diajak bicara (afasia). Munurut keluarganya biasanya
beliau ceria, ramah dan banyak bicara. Lengan dan
tungkai kanannya lemah tidak bisa diangkat tetapi masih
bisa digeser. Wajahnya tampak miring ke kiri. Dijumpai
muntah satu kali tetapi tidak diketahui apakah ada
keluhan nyeri kepala. Bu Wati terlihat banyak tidur atau
menutup mata. Saat pemeriksaan diketahui tekanan
darah: 210/110 mmHg. GCS sulit dinilai, kedua pupil
matanya masih isokor, facial parese dan hemiparese
dekstra dan refleks patologis positif di sebelah kanan.
Sejak 2 tahun yang lalu bu Wati menderita hipertensi dan
DM.
Bagaimana proses patofisiologi kasus tersebut?
Bagaimana cara penegakan diagnosis secara klinis
dengan menggunakan skoring?
39
Skenario 4
Andi Kejang dan Tak Sadar
Andi, 24 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD
RSUZDA dengan keluhan kejang seluruh tubuh sejak 40
menit sebelum dibawa ke rumah sakit (RS), dengan
durasi sekitar 10 menit. Pasien tidak pernah sadar penuh
setelahnya, bahkan 5 menit sebelum tiba di RS, pasien
kembali kejang. Kejang berhenti sesaat setelah pasien
tiba di IGD.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 130/90 mmHg,
Nadi 112 x/i, RR : 16x/i, Temperatur 38,8ºC, GCS : E3,
M5, V2. Pupil isokor, dengan diameter 3 mm, ditemukan
kaku kuduk, refleks babinski positif, serta Kernig’s Sign
dan Brudzinski sign positif.
Dari anamnesa di dapatkan informasi bahwa 10 hari yang
lalu, Andiberobat ke dokter karena keluhan telinganya
sakit dan mengeluarkan cairan berbau. Namun, Sejak 1
minggu yang lalu Andi mulai mengeluh lemas dan
demam. Tiga hari terakhir keluhan bertambah berat dan
bahkan disertai dengan nyeri kepala dan mual.Kemarin
Andi mulai bicara tidak jelas (melantur). Puncaknya,
Andi kejang dan segera dibawa ke RS oleh keluarga.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.Riwayat konsumsi
alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang dan riwayat
sex bebas disangkal. Andi adalah seorang mahasiswa
dengan hobi menyelam.
Apakah permasalahan yang terjadi pada Andi?
40
Skenario 5
Dok, Tolong Pahaku Sakit...
Iwan, 21 tahun, datang ke Puskesmas Rawatan
Lhoksukon diantar oleh warga pasca kecelakaan lalu
lintas terjatuh dari sepeda motor yang menabrak pohon.
Saat tiba di UGD, pasien mengeluh kesakitan pada paha
kanan atas. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran
ataupun nyeri di tempat lain. Pada pemeriksaan
didapatkan paha kanan atas tampak oedem, dan
deformitas angulasi. Selanjutnya terlihat kedua belah
kaki mengalami discrepency di mana kaki kanan lebih
pendek dibandingkan kaki kiri. Tidak terdapat luka dan
tidak terdapat perubahan warna kulit pada tungkai bawah
hingga jari kaki. Petugas di unit gawat darurat
melakukan pemasangan bidai dan membawa penderita ke
ruang rontgen untuk pemeriksaan radiologi Pada
pemeriksaan vital sign didapatkan TD: 140/80 mm/Hg,
nadi: 112x/1, RR: 20 x/menit,
Bagaimanakah tindakan saudara terhadap kasus di
atas dan bagaimana tata laksana awalnya?
41
THE SEVEN JUMPS
No Langkah Uraian
1
Identifikasi
istilah/
konsep
Agar dapat memahami, mahasiswa perlu
berusaha mencari istilah dan konsep yang
belum jelas atau asing, dari skenario,
kemudian menjelaskannya untuk
menyamakan persepsi.
2. Identifikasi
masalah
Mahasiswa berusaha mencari masalah inti
dan masalah tambahan dalam skenario,
3. Analisa
masalah
Brainstorming / curah pendapat dengan
menggali masalah dan berusaha
menjelaskan konsep dengan menggunakan
pengetahuan yang mereka kuasai
sebelumnya ( walaupun konsep dan
penjelasannya masih salah, tutor tidak
perlu segera berkomentar.)
4. Strukturisasi
Berdasarkan langkah 2 dan 3, mahasiswa
mengelompokkan masalah dan konsep lalu
membentuk pola / skema yang sistematis
dan terangkai secara logis.
5 Identifikasi
tujuan belajar
Merumuskan hal hal yang perlu dipelajari
lebih lanjut secara mandiri
MASA BELAJAR MANDIRI :
perpustakaan, diskusi kelompok kecil,
kuliah, internet, konsultasi pakar, dsb.
6
Presentasi
hasil belajar
mandiri
Melaporkan hasil belajar mandiri / temuan
informasi terkait dengan tujuan belajar
yang dirumuskan bersama langkah ke 5
7 Sintesis Menyimpulkan pengetahuan yang telah
diperoleh
42
Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan Patient Encounter
Tujuan Kegiatan :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan sejawat.
Memberi informasi yang tepat kepada sejawat
tentang kondisi pasien baik secara lisan, tertulis
atau elektronik pada saat yang diperlukan demi
kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran
Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif
dan jelas, demi kepentingan pasien maupun ilmu
kedokteran.
2. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
Menggunakan teknik komunikasi langsung yang
efektif agar masyarakat memahami keehatan
sebagai kebutuhan.
3. Berkomunikasi dengan profesi lain.
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan
memberi waktu cukup kepada profesi lain untuk
menyampaikan pendapatnya
4. Melakukan pencegahan penyakit dan keadaan sakit.
Mengidentifikasikan, memberikan alsan,
menerapkan dan memantau strategipencegahan
sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan
keluarganya
Mengidentifikasikan peran keluarga
pasien,pekerjaan dan lingkungan sosialsebagai
faktor resiko terjadinya penyakit dan sebagai
43
faktor yang mungkin berpengaruh terhadap
pencegahan penyakit.
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan
Menentukan insidensi dan prevalensi di
masyarakat serta mengenali keterkaitan yang
kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial,
ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang
berpengaruh pada suatu masalah kesehatan.
99
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu I, 7-11 September 2015
Jam
Kegiatan
Senin
7sept
Selasa
8sept
Rabu
9sept
Kamis
10
sept
Jumat
11sept
08.00 -
09.40
Tutorial
Skenario 1
(Pertemuan 1)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Skill Lab
Tutorial
Skenario 1
(Pertemuan 2)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Kuliah Kelainan
sistem saraf akibat
infeksi I
dr.Nur Astini, Sp.S
KelasB
Gdg F1Lt. III
Skill
Lab
KuliahKelainan sistem saraf
akibat infeksi II
dr. Nasrul Musadir, Sp.S
Kelas B
Gdg F1Lt. III
10.00 -
11.40
Tutorial
Skenario 1
(Pertemuan 1)
Kelas B
Gedung F Lt.1
Tutorial
Skenario 1
(Pertemuan 2)
Kelas B
Gedung F Lt.1
KuliahKelainan sistem
saraf akibat infeksi II
dr. Nasrul Musadir, Sp.S
Kelas A
Gdg F1Lt. III
KuliahKelainan sistem saraf
akibat infeksi I
dr.Nur Astini, Sp.S
Kelas A
Gdg F1Lt III
12.00 -
14.00 Istirahat Istirahat Istirahat
14.00 -
15.40
Kuliah Gangguan Vestibuler dan
Kognitif
dr.Ika Marlia, Sp.S
Kelas Adan B
Gdg F1Lt. III
KuliahNyeri kepala
Dr.dr. EndangMutiawatiSp.S(K)
Kelas Adan B
Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 1
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
16.00 -
17.40
100
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
MingguII, 14-18 September 2015
Jam
Kegiatan
Senin
14sept
Selasa
15sept
Rabu
16sept
Kamis
17sept
Jumat
18sept
08.00 –
09.40
Tutorial
Skenario 2
(Pertemuan 1)
Kelas A
Gedung F Lt.1
KuliahPenyakit
sistem saraf pada
Tulang Belakang
dan Perifer
Dr.dr.Dessy Emril,
Sp.S
Kelas B
Gdg F1Lt III
Skill
Lab
Tutorial
Skenario 2
(Pertemuan 2)
Kelas A
Gedung F Lt.1
KuliahTrauma
Kepala
dr. Iskandar, Sp.BS
Kelas B
Gdg F1 Lt III
Skill
Lab
KuliahKejang dan penurunan
kesadaran I
dr. Meilya Silvalila, Sp.EM
KelasB
Gdg F1Lt III
10.00 –
11.40
Tutorial
Skenario 2
(Pertemuan 1)
Kelas B
Gedung F Lt.1
KuliahTrauma
Kepala
dr. Iskandar, Sp.BS
Kelas A
Gdg F1Lt III
Tutorial
Skenario 2
(Pertemuan 2)
Kelas B
Gedung F Lt.1
KuliahPenyakit
sistem saraf pada
Tulang Belakang
dan Perifer
Dr.dr.Dessy Emril,
Sp.S
KelasA
Gdg F1Lt III
KuliahKejang dan penurunan
kesadaran II
Dr.dr. Imran, Sp.S, M.Kes
Kelas A
Gdg F1Lt III
12.00 –
14.00 Istirahat Istirahat Istirahat
14.00 –
15.40
KuliahCerebrovaskular
Dr.dr.Syahrul, Sp.S(K)
KelasA dan B
Gdg F1Lt III
KuliahTrauma Tulang belakang
Dr.dr. AzharuddinSp BO, FICS, K-Spine
Kelas Adan B
Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 2
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
16.00 –
17.40
101
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
Minggu III, 21-25 September 2015
Jam
Kegiatan
Senin
21sept
Selasa
22sept
Rabu
23sept
Kamis
24sept
Jumat
25sept
08.00 –
09.40
Tutorial
Skenario 3
(Pertemuan 1)
Kelas A
Gedung F Lt.1
KuliahKejang dan
penurunan
kesadaran II
Dr.dr. Imran, Sp.S,
M.Kes
KelasB
Gdg F1Lt III
Skill
Lab
Tutorial
Skenario 3
(Pertemuan 2)
Kelas A
Gedung F Lt.1
KuliahPenyakit
Neuromuskulerdan
neuropati II
dr. Farida, Sp.S
KelasB
Gdg F1
Lt III
LIBUR
Patient
Encounter
PoliSaraf
Kelas A
(08.00-12.30)
KuliahTrauma
pada tulang
dan sendi I
dr. Safrizal
Rahman,
M.Kes, Sp.OT
KelasB
Gdg F1Lt. III
10.00 –
11.40
Tutorial
Skenario 3
(Pertemuan 1)
Kelas B
Gedung F Lt.1
KuliahKejang dan
penurunan
kesadaran I
dr. Meilya Silvalila,
Sp.EM
Kelas A
Gdg F1Lt III
Tutorial
Skenario 3
(Pertemuan 2)
Kelas B
Gedung F Lt.1
KuliahTrauma
pada tulang dan
sendi I
dr. Safrizal Rahman,
M.Kes, Sp.OT
Kelas A
Gdg F1
Lt III
KonsultasiPakarSaraf
Kelas B
12.00 –
14.00 Istirahat Istirahat Istirahat
14.00 –
15.40
KuliahPenyakit Neuromuskulerdan
neuropati I
dr. Nova Dian Lestari, Sp.S
Kelas Adan B
Gdg F1Lt III
KuliahTrauma pada tulang dan sendi II
dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
KelasA danB
Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 3
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
16.00 –
17.40
102
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
MingguIV, 28 September-2 Oktober 2015
Jam
Kegiatan
Senin
28sept
Selasa
29sept
Rabu
30sept
Kamis
1 Okt
Jumat
2Okt
08.00 –
09.40
Tutorial
Skenario 4
(Pertemuan 1)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Skill
Lab
Tutorial
Skenario 4
(Pertemuan 2)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Kuliah
Pengantar Onkologi
neuromuskuloskeletal
dr.Istanul Badiri, Sp.PA
Kelas B
Gdg F1Lt III
Skill
Lab
Patient
Encounter
PoliSaraf
(08-12.30)
Kelas B
10.00 –
11.40
Tutorial
Skenario 4
(Pertemuan 1)
Kelas B
Gedung F Lt.1
Kuliah Penyakit
Neuromuskulerdan
neuropati II
dr. Farida, Sp.S
Kelas A
Gdg F1Lt. III
Tutorial
Skenario 4
(Pertemuan 2)
Kelas B
Gedung F Lt.1
12.00 –
14.00 Istirahat Istirahat Istirahat
14.00 –
15.40
Kuliah Kelainankongenital
dandegeneratif tulang, sendi, dan
jaringan lunak
dr. Armia Indra NA, Sp.OT
KelasA dan B
Gdg F1Lt. III
Kuliah
Radiologi Neuromuskuloskeletal
dr.Iskandar zakaria, Sp.Rad
KelasA danB
Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 4
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
16.00 –
17.40
103
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
MingguV, 5 - 9 Oktober 2015
Jam
Kegiatan
Senin
5 Okt
Selasa
6 Okt
Rabu
7okt
Kamis
8okt
Jumat
9okt
08.00 –
09.40
Tutorial
Skenario 5
(Pertemuan 1)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Skill
Lab
Tutorial
Skenario 5
(Pertemuan 2)
Kelas A
Gedung F Lt.1
Patient
Encounter
PoliOrthopedi
KelasB
Skill
Lab
KonsultasiPakarOrthopedik
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
10.00 –
11.40
Tutorial
Skenario 5
(Pertemuan 1)
Kelas B
Gedung F Lt.1
Kuliah
Pengantar Onkologi
neuromuskuloskeletal
dr.Istanul Badiri, Sp.PA
KelasA
Gdg F1Lt III
Tutorial
Skenario 5
(Pertemuan 2)
Kelas B
Gedung F Lt.1
Patient
Encounter
PoliOrthopedi
KelasA
12.00 –
14.00 Istirahat Istirahat
Istirahat
14.00 –
15.40
KonsultasiPakarSaraf
KelasA dan B
Kelas Adan B
Gdg F1Lt III
Kuliah
Infeksi pada Otot dan Tulang
dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Kelas A dan B
Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 5
Kelas A dan B
Gdg F1 Lt.III
16.00 –
17.40
104
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL
MingguVI, 12 – 16Oktober 2015
Jam
Kegiatan
Senin
12 Okt
Selasa
13 Okt
Rabu
14 Okt
Kamis
15 Okt
Jumat
16 Okt
08.00 –
09.40
Skill
Lab
Skill
Lab
UJIAN BLOK 13
10.00 –
11.40
PENGUMPULAN KARTU BLOK
12.00 –
14.00 Istirahat LIBUR
14.00 –
15.40
16.00 –
17.40