Buku Informasi Sistem Pengapian(1)
-
Upload
fuad-supardi-jr -
Category
Documents
-
view
78 -
download
4
description
Transcript of Buku Informasi Sistem Pengapian(1)
MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIANOTO.KR05.011.03
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 2 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 1 dari 29
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................1
BAB I PENGANTAR ...................................................................................2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........................21.2. Penjelasan Modul.....................................................................21.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).....................................31.4. Pengertian-pengertian Istilah...................................................4
BAB II STANDAR KOMPETENSI.................................................................5
2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................52.2. Pengertian Unit Standar ..........................................................52.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .............................................6
2.3.1. Judul Unit ..................................................................62.3.2. Kode Unit ..................................................................62.3.3. Deskripsi Unit ...........................................................62.3.4. Elemen Kompetensi ..................................................72.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...................................................72.3.6. Batasan Variabel .......................................................82.3.7. Panduan Penilaian ....................................................92.3.8. Kompetensi Kunci .....................................................11
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .........................................12
3.1. Strategi Pelatihan .................................................................123.2. Metode Pelatihan ..................................................................13
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ........................................................14
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ..............................28
5.1. Sumber Daya Manusia ..........................................................285.2. Sumber-sumber Perpustakaan .............................................295.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .......................................29
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 2 dari 29
BAB IPENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
Desain ModulModul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
pelatih. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan
Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 3 dari 29
Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan ModulPada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja
Pada pelatihan individual /mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja Memberikan jawaban pada buku kerja Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ( RCC )
Apakah pengakuan kompetensi terkini ( Recognition of Current Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 4 dari 29
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah
ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang ( review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat KompetensiAdalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 5 dari 29
Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
BAB IISTANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket PelatihanUntuk mempelajari modul ini dilengkapi dengan modul-modul lain yang berhubungan, antara lain :2.1.1. Modul 50-011-1, Cara kerja sistem pengapian2.1.2. Modul 50-011-2, Cara kerja dan Karakteristik sistem pengapian2.1.3. Modul 50-011-3, Pemeliharaan dan perbaikan sistem pengapian2.1.4. Modul 50-011-5, Mendiagnosa sistem pengapian engine analyzer
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Unit Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 6 dari 29
2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria
unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Memperbaiki system pengapian
2.3.2 Kode Unit : OTO.KR 05-011-03
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan perbaikan sistem pengapian konvensional ( Platina ) atau sistem elektronik ( tidak termasuk sistem yang berhubungan dengan Engine Manajemen System dan komponen-komponennya ) pada kendaraan ringan.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental sistem pengapian
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 7 dari 29
2.3.4 Elemen Kompetensi
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1 Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Sistem pengapian diperbaiki tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami
Perbaikan, penyetelan dan penggantian komponen dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, teknik dan material yang sesuai
Sistem pengapian diuji dan hasilnya dicatat menurut prosedur dan kebijakan perusahaan
Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP ( Standard Operation Procedure ) , Undang-undang K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 8 dari 29
2.3.6 Batasan Variabel
Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk : Motor bensin, sistem pengapian konvensional ( Platina ), sistem pengapian
elektronik ( Tidak termasuk manajemen engine sistem )
Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : Spesifikasi pabrik kendaraan SOP ( Standard Operasional Procedure ) Kebutuhan pelanggan Kode area tempat kerja Undang-undang
Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-undang K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Penghargaan dibidang industri
Sumber-sumber dapat termasuk : Peralatan tangan, perlengkapan penguji termasuk Multy meter, Ohm
meter, Volt meter, Tacho meter, Timing light, Pembersih busi Peralatan bertenaga, air tools, tunescope, engine analyzer, distributor test Coil, condensor, transistor Perlengkapan solder
KegiatanKegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : Pembongkaran,perakitan,penggantian komponen Pengujian fungsi Pengukuran
Variable terapan lainnya meliputi : Single and dual point,transistor asissted,single and multifle
distributors,ballas and non ballast Primery circuit,suppressed and non suppressed high tension leads
Mekanisme lanjut (advance mechasisms),mekanik,Vacum,electronik CDI,magnetic fulse,optic,hall efect
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 9 dari 29
2.3.7 Panduan penilaian
Konteks ; Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat di nilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang saMA. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan,penilaian dapat dilakukan melalui simulasi
Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung
Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah di perlihatkan
Aspek – aspek penting :Kompetensi penting diambil secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah – ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek – aspek berikut : Menguji sistim/komponen pengapian Memperbaiki sistim/komponen pengapian
Pengetahuan dasar : Konstruksi dan cara kerja sistim pengapian sesuai penggunaannya Prosedur pengukuran dan pengujian Persyaratan keamanan kendaraan,perlengkapan dan keselamatan diri Pola pengapian
Penilaian praktek : Mengakses,memahami dan menerapkan informasi teknik Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dan aman Menguji dan mengidentifikasi kesalahan/kerusakan pada sistim
pengapian/komponennya Memperbaiki sistem pengapian
.Keterampilan yang dibutuhkan : Bobot Mengumpulkan,menganalisa dan mengorganisasikan informasi
1 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
1 Menggunakan gagasan tehnis dan matematis
1 Pemecahan masalah 2 Penggunaan teknologi
2
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 10 dari 29
Unjuk kerja dan keterampilan yang di perlukan :1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana
kemajuan keterampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.2. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. 3. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas4. Melaksanakan tugas kompleks dan non rutin,menjadi mandiri dan
tanggung jawab pada pekerjaan lain.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan keterampilan adalah sebagai berikut :
Macam-macam komponen sistem pengapian- Coil- Condensor- Platina ( Kontak Point )- Ballast Resistor- Distributor- Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup distributor- Busi
Karakteristik komponen sistem pengapian- Tahanan Primeir - Tahanan Scunder- Kapasitas energi listrik
- Exsternal & Internal resistor- Sentrifugal advanser- Busi panas & Busi dingin
Pemakaian peralatan pengukuran- Ohm meter- Volt meter- Dwell tester- Timing light- Fuller
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 11 dari 29
Kontek Penilaian
Unit ini harus dinilai pada waktu kerja atau pada pelatihan. Penilaian harus mencakup demontrasi praktis ditambah bermacama metode untuk menilaian pengetahuan dasar
Aspek Penting Penilaian
Fokus khusus dari unit ini akan bergantung pada sektor industri. Program pelatihan prakejuruan dapat mengandung cakupan dari seluruh sektor industri.Lihat pada :
1. Subjek ini idealnya diajarkan menggunakan sebuah lingkungan teori/praktik terintegrasi.
2. Penekanan pada aplikasi praktis
Keterkaitan dengan unit lain
Unit ini merupakan unit dasar yang membekali pengetahuan dan keterampilan tentang mendiagnosa sistem pengapian konvensional. Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan/dinilai dalam kaitannya dengan unit lain.
2.3.8 Kompetensi kunci
No Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Bobot1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
informasi1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 13 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-
aktivitas2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 25 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematik 26 Memecahkan masalah 27 Menggunakan teknologi 2
Tingkat kemempuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini
Tingkat
Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 12 dari 29
supervisor
2
Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan pengecekan
3Melakukan aktivitas-aktivitas kompleks dan non rutin, yang diatur sendiri dan bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain
BAB IIISTRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktika. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 13 dari 29
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 14 dari 29
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 15 dari 29
BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI
1. Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem PengapianPetunjuk Servis
Komponen-komponen pengapian otomotif itu komplek dan seringkali rapuh, karenanya selalu berhati-hati pada waktu melakukan prosedur servis. Gagal dalam menjalankan pedoman servis dapat mengakibatkan kerusakan system yang sangat merugikan.
Peringatan:
Beberapa macam servis mengharuskan system pengapian energi tinggi dan system pengisian bahan bakar tidak diaktifkan.
Amati prosedur yang dianjurkan berikut.
Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan:
- Kecelakaan atau kematian- Kebakaran kendaraan- Kerusakan engine- Kerusakan komponen elektronik.
Gambar 1. Penanganan Servis Yang Aman.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 16 dari 29
Pencegahan:
Bila kendaraan mempunyai sistem bahan bakar elektronik komputernya mempunyai memori yang memuat informasi diagnosa dalam bentuk kode. Melepaskan hubungan terminal baterai dapat menghapus kode tsb. Bila system bahan bakar rusak, pastikan kerusakannya dengan menggunakan kode sebelum melepaskan baterai mobil.* Memori dapat disusun kembali setelah beberapa urutan
menghidupkan mobill.* Pelepasan baterai dapat mempengaruhi jam, radio dan
memori
Catatan: Perangkat pengaman memori tersedia.Untuk lengkapnya, baca lebih rinci manual servis rutin dari pabrik.
2. Pemeriksaan Pendahuluan Sistem PengapianUntuk setiap kesalahan pengapian pemeriksaan visual pendahuluan harus dilakukan dahulu sebelum melakukan prosedur diagnosa kerusakan yang lebih luas.
Gambar 2. Bidang-Bidang Pemeriksaan Sistem Pengapian.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 17 dari 29
- Periksalah semua pemasangan kawat listrik bila terbakar, isolasinya rusak atau terminal-terminalnya longgar.
- Periksalah kabel bertegangan tinggi bila terbakar atau isolasinya rusak dan terminal-terminalnya berkarat.
- Periksalah koil pengapian bila rusak atau olinya bocor.- Periksalah distributornya bila sekrup-sekrupnya, kontak-kontaknya
longgar, generator sinyal rusak atau porosnya aus.
- Periksalah tutup distributor dan rotor bila retak, korosi atau elektroda-elektrodanya terbakar.
- Periksalah busi bila isolasinya rusak atau ada tanda-tanda korslet.
3. Unjuk Kerja Sistem Pengapian
Engine modern dengan pembatasan emisi cenderung bekerja dengan menggunakan campuran yang tipis dan perbandingan kompresi yang ringan. Bahkan dengan rancangan engine yang sedemikian rupa dirancang untuk menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yagn mencukupi campuran tipis tersebut kadang-kadang sulit terbakar. Juga tingkat emisi yang rendah telah menempatkan saat percikan (spark timing) pada posisi yang sangat penting.
Sistem pengapian harus bekerja dengan baik untuk mencegah:* unjuk kerja engine/kendaraan rendah* terjadinya pemborosan bahan bakar* tingkat emisi tinggi
Peringatan:Sistem pengapian enerji tinggi dapat menyebabkan kejutan listrik yang fatal.
Oleh sebab pengetesan koil-koil pengapian enerji tinggi yang menggunakan alat-alat test sangat berbahaya, dan karenanya kabel-kabel tegangan tinggi rangkaian terbuka menyebabkan komponen-komponen elektronik tidak bekerja, maka suatu cara pengetesan kinerja system pengapian telah dikembangkan dengan menggunakan ‘penguji busi’.
Busi test hanyalah sebuah busi dengan celah yang sangat lebar (max. 13 mm) dan penjepit massa untuk pengaman (secure grounding).
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 18 dari 29
Gambar 3. Busi Test.
Coil system yang akan ditest hanya dihubungkan ke busi melalui kabel bertegangan tinggi. Busi dihubungkan ke ground (massa). Anda sekarang dapat menghidupkan engine dengan aman. Coil pengapian dan system yang baik harus dengan mudah dapat melompati celah tanpa gagal.
Catatan:Menghubungkan busi test hanya dapat dilakukan bila pengapiannya dimatikan.
4. Penyebab-penyebab yang memungkinkan system pengapian gagal bekerja.
4.1. Percikan enerji yang kecil atau tidak terjadi pada satu atau lebih busi:
- Celah yang tidak pas, busi yang rusak atau kotor.- Resistansi yang tinggi atau isolasi pada kabel-kabel tegangan tinggi
rusak.- Isolasi coil pengapian rusak/pecah.- Tutup distributor atau isolasi rotor pecah atau elektrodanya
terbakar.- Lilitan sekunder coil pengapian rusak.
4.2. Tidak adanya Kontrol arus atau suplai tegangan primer:- Sekring pengapian berbunyi- Komponen-komponen atau lilitan rangkaian primer rusak atau
resistansi tinggi (saklar pengapian, resitor ballast, dsb.)
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 19 dari 29
- Lilitan-lilitan primer coil pengapian rusak.- Kontak-kontak pengapian terbakar atau dipasang tidak tepat.
- Kondensor pengapian rusak.- Lilitan primer grounded.
- Unit kontrol pengapian elektronik gagal bekerja.- Generator sinyal rusak.
4.3. Saat Pengapian Gagal:- Saat pengapian.- Pengaturan timing yang tidak tepat.- Kontak-kontak pengapian dipasang tidak tepat.- Unit advance vacuum rusak.- Mekanisme advance mekanik rusak.- Unit kontrol pengapian elektronik tidak berfungsi.- Generator sinyal tidak berfungsi.- Pengapian awal dikarenakan busi-busi, engine atau system kendali
emisi rusak.. Instrumen pengetesan
Instrumen pengetesan yang telah diseleksi dan menggambarkan secara singkat aspek-aspek pengoperasian engine yang bervariasi yang dapat dicek.
5.1. Voltmeter dan Ampermeter
Voltmeter dan Ampermeter digunakan dengan cara yang biasa menentukan :- Tegangan kerja system dan penurunan tegangan.- Mengidentifikasi status sinyal, misalnya AC, DC atau pulsa DC.- Status sinyal input dan output dari unit pengendali system
pengapian.
- Arus yang mengalir pada rangkaian dan komponen.
Meter yang disatukan pada analyzer mungkin memerlukan pemilihan fungsi yang berbeda untuk memungkinkannya bekerja secara terpisah dari fungsi analyzer. Ampermeter analyzer umumnya menggunakan jenis pick-up induktif yang dihubungkan ke rangkaian kendaraan.
5.2. Multimeter Digital
Multimeter digital disarankan oleh pabrik pembuat komponen dan kendaraan untuk digunakan pada rangkaian dan peralatan elektronik.
Volt, amper dan ohmmeter digunakan untuk menguji kondisi rangkaian, nilai dan keterpakaian komponen.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 20 dari 29
Fungsi multimeter digital lainnya seperti pemeriksa dioda dan frekuensi meter dapat digunakan untuk mendiagnosa system pengapian dan keterpakaian komponen.
Fungsi frekuensi mampu mengukur:- Ketersediaan output generator sinyal.- Frekuensi output generator sinyal dibandingkan dengan variable
lain yang sudah diketahui seperti putaran mesin.- Input dan output dari unit pengendali system pengapian
elektronik.
Fungsi penguji dioda dapat digunakan untuk memeriksa keterpakaian :
- Dioda pelindung Kejutan Listrik pada system.- Dioda operasi system.- Keterpakaian transistor daya.- Kontinuitas rangkaian.
5.3. Dwell Meter
Pengertian sudut dwell mengacu pada sudut permutaran distributor selama kontak point tertutup. Sudut dwell harus diatur dengan benar sesuai spesifikasi pabrik, kalau tidak kerja system akan terganggu.
Jika sudut dwell terlalu kecil (celah kontak point terlalu besar) koil pengapian mungkin tidak mendapat cukup waktu untuk membangkitkan medan magnit, yang akan menghasilkan tegangan sekunder yang lemah.
Jika sudut dwell terlalu besar ( celah kontak point terlalu kecil ) tegangan induksi primeir akan melompat diantara celah kontak point, bukannya mengisi kapasitor, collapsenya medan magnet pada coil menjadi lambat yang akan mengakibatkan tegangan scunder menjadi rendah.
Keausan poros distributor atau mekanisme advancer dapat diidentifikasi dengan cara menaikkan putaran mesin atau memberikan kevacuuman yang berbeda pada unit vacuum dan mencatat variasi sudut dwell yang terbaca. Distributor yang memiliki perbedaan lebih dari 20 perlu diperbaiki.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 21 dari 29
Gambar 4. Salah satu jenis Dwell meter
Pengoperasian Meter
Sambungan meter listrik biasanya ke terminal negatif coil pengapian dan massa. Skala arus harus dipilih sesuai jenis dan jumlah silinder.
Hidupkan engine dan perhatikan pembacaan meter. Bila diperlukan stel celah kontak point. Periksa kembali pembacaan dwell meter
Catatan:- Selalu ikuti petunjuk penggunaan bila menggunakan dwell meter
dimana sambungan setiap meter dapat berbeda pada berbagai engine.
- Sudut dwell pada system pengapian elektronik sudah tertentu dan tidak dapat distel.
5.4. Timing Light
Timing light digunakan untuk memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan posisi piston
Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya akan dikendalikan oleh system pengatur pegapian mekanik, vacuum atau elektronik. Timing light yang
digunakan bersamaan dengan meter pengatur pengapian memastikan system pemajuan pengapian bekerja sesuai dengan spesifikasi pabrik.
6. Pengetesan Komponen Sistem Pengapian
6.1. Coil Pengapian
Pengecekan Lilitan Primer
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 22 dari 29
Pemeriksaan resistensi harus dilakukan utnuk mengetes lilitan primeir. Untuk mengetes lilitan primeir, baca ohm meter dengan menggunakan AVO METER, hubungkan pada kedua terminal primeir, dan bacaannya secara akurat dicatat. Bacaan tersebut harus cocok dengan spesifikasi pabrikContoh: Koil 12V – 2,5 sampai 3 Ohm
Koil Ballast – 1,5 sampai 2 OhmKoil Hei – 0,8 sampai 1 Ohm.
Gambar 6. Pengujian lilitan Primer
Bacaan yang benar akan menunjukkan bahwa baik rangkaian dan faktanya tidak ada yang korslet.
Coil Lilitan Sekunder
Untuk mengetes lilitan sekunder maka test resistansi harus dilakukan pada lilitan sekunder. Ohmmeter (Diatur pada salah satu rentang yang tinggi) dihubungkan diantara outlet tegangan tinggi dan salah satu dari terminal primer. Pabrik menentukan rentang resistansi dimana nilai sekundernya berada. engaturan umum dari nilai-nilai tersebut berada diantara 9.000 dan 12.000 ohm.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 23 dari 29
Gambar 7. Pengujian lilitan sekunder
Bacaan yang benar pada rentang yang telah ditetapkan akan menunjukkan baik rangkaian yang lengkap dengan hubungan yang baik pada lilitan primer, maupun lilitan-lilitan tidak korslet bersamaan.
Pengecekan Massa Isolasi
Untuk mengecek kesalahan pemassaan satu seri test lamp (lampu pengetes) dihubungkan diantara satu dari terminal primer dan wadah logam coil.
Lampunya tidak boleh menyala. Bila menyala, coilnya rusak dan harus diganti.
Gambar 8. Pengujian Massa
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 24 dari 29
Pengujian Output
Test out put scunder harus juga diterapkan pada coil menghubungkannya pada mesin pengetes yang dapat menghasilkan arus yang terganggu
Dengan menghubungkan outlet tegangan tinggi koil ke celah percikan bunga api yang berubah-ubah, ‘ukuran’ maksimum percikan bunga api (atau enerji yang tersedia) yang dapat diproduksi, dapat diukur. Hal tersebut harus dibandingkan dengan coil yang baru, lebih kurang 13 mm.
Catatan:Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur kerja koil.
Catatan penting: - Alat uji coil pengapian berdaya tinggi.
Alat uji output coil pengapian tidak boleh digunakan untuk menguji coil pengapian yang berenerji tinggi yang dirancang untuk system pengapian elektronik.
Gambar 9. Coil pengapian Elektronik jeni H.E.I(*Safety pressure relief valve)
6.2. Kondensor Pengapian
Ada tiga pengujian yang harus dilakukan terhadap kondensor.
Kebocoran, untuk memastikan arus tidak bocor melalui bahan penyekat dielektrik.
Kapasitas, untuk memeriksa keadaan plat untuk memastikan kondensor mempunyai kapasitas untuk menyimpan semua enerji listrik.
Resistansi seri, untuk memeriksa sambungan kabel kondensor ke plat.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 25 dari 29
Gambar 10. Condenser Tester
Alat ukur condensor otomotif harus digunakan sesuai dengan kondisi aslinya, menyediakan tegangan dan siklus pengisian yang mensimulasikan kerjanya pada engine
6.3. Kontak PointKontak point pengapian memerlukan perawatan yang tinggi dan penting dalam sistem pengapian, jika ada keragu-raguan pada kontak point segeralah ganti Periksa permukaan kontak point, warna abu-abu menujukkan pemakaian
normal, permukaan yang berwarna biru tua terbakar menunjukkan salah satu dari:
- celah terlalu kecil.- Kondensor rusak - Lilitan koil rusak.
Pemeriksaan lainnya:- kekuatan pegas.- Kabel listrik dan sambungan.- Celah kontak point.- Keausan poros cam distriburtor.
6.4. Ballast ResistorBallast resistor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter, dua kali yaitu saat engine masih dingin dan pada temperatur kerja.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 26 dari 29
Gambar 11.Pengujian Ballast Resistor
Gunakan spesifikasi pabrik saat menguji keterpakaian ballast resistor.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 27 dari 29
6.5. Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup DistributorResistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter.
Gambar 12. Pengujian Kabel tegangan tinggi
Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.
6.6. Kapasitor
Penguji kapasitor harus digunakan untuk menentukan: Kapasitas kapasitor Resistansi atau kebocoran insulator Resistansi seri Hubungan singkat atau ke massa Hubungan singkat internal rangkaian.
Untuk mengecek kapasitor dengan pengujian: Hubungkan salah satu kabel alat uji ke kabel kapasitor. Hubungkan ujung lainnya ke badan kapasitor. Hidupkan alat uji. Putar tombol penguji ke arah ‘ capacity’ Perhatikan pembacaan alat ukur dan bandingkan dengan spesififkasi
pabrik. Putar tombol penguji ke arah ‘leakage’. Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di luar garis
merah. Putar tombol penguji ke arah ‘series resistance’. Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di dalam
garis merah.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 28 dari 29
Catatan:Hubungan singkat ke massa atau hubungan singkat di dalam rangkaian akan terdeteksi dengan salah satu pengujian ini. Kapasitor dapat diuji dengan menggunakan alat uji osiloskop.
Gambar 13 : Pengujian Capasitor
6.7. Pembangkit Pulsa
Untuk mengetest pembangkit pulsa pada distributor pengapian elektronik Gunakan ohmmeter dan aturlah pada rentang terrendah. Masukkan setiap kabel ke kabel tegangan tinggi dari pembangkit pulsa. Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik.
Gambar 14. Pengujian Pembangkit Pulsa
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 29 dari 29
Modul Pengendali Pengapian Elektronik
Karena tidak ada cara yang umum dalam pemeriksaan kotak pemicu, disarankan mengikuti petunjuk yang dijelaskan oleh pabrik.
Instrumen pengujian yang digunakan adalah: Ohmmeter. Voltmeter. Pada beberapa kasus, baterai kering 1,5 V.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 30 dari 29
BAB VSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR05.011.03
Judul Modul: Memperbaiki Sistem PengapianBuku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 31 dari 29
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)2. Lembar kerja3. Diagram-diagram, gambar4. Contoh tugas kerja5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
- Buku informasi 50-011-4 Diagnosa sistem pengapian konvensional- Automotive Mechanics – sixth Edition- Volume 2-May and Crouse- Automotive Electrical and Electronic-Gregorys Scientific Publication- Electronic for motor Mechanics-Stackpoole, Morrison and Gregory- Kesehatan dan keselamatan kerja- Peraturan lembaga
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1. Alat yang digunakan : Kunci Pas-ring 6-7 mm Kunci Pas-ring 8-9 mm Obeng ( - ) Obeng ( + ) Test Lamp Fuller Avo meter Dwell Tester
2. Bahan yang digunakan : Ignition Coil Kabel Tegangan Tinggi Platina Condensor Kunci Kontak Kabel Instalasi Busi Distributor Amplas