Buku Ajar Rekayasa Beton (B. Point)

50
1. SEMEN Semen adalah bahan – bahan yang memperlihatkan sifat – sifat karakteristik mengenai pengikatan serta pengerasannya jika dicampur dengan air, sehingga terbentuk pasta semen .Semen merupakan suatu hasil industri yang dapat menjadi sangat komplet dengan campuran serta susunan yang berbeda – beda . Maka terdapatlah beton .Bahan utama untuk pembuatan semen adalah : - Batu kapur + lempung ! - "! # - Silika $ – % # - &luminium % - ' # - (e ) * % at besi !, - # - /ips 0 # 1engujian ada beberapa macam antara lain: $. Berat 2enis Semen ). 1engikatan &3al 4nitial Setting %. 1engikatan &khir (inal Setting 0. 5onsistensi Semen Berat jenis semen 6ujuan untuk menentukan berat jenis semen. Berat jenis semen merupakan perbandingan berat 7olume kering semen p suhu kamar dengan berat 7olume air suling pada suhu 0 o c dimana 7olumenya sama dengan 7olume semen. alat – alat yang diperlukan : $. Botol 8 9 ;<&6 94 => ). Minyak tanah Prosuder test : 4si botol dengan minyak tanah sampai batas ! dan $ , masukan 0 gram semen ke dalam botol, setelah semen dimasukan semua tutup mulut botol dan lakukan pembacaan. Contoh Hasil test : $. Berat semen ? 0 gram ). @ $ ? 1embacaan $ ? !

description

modul ajar rekayasa beton semester 3

Transcript of Buku Ajar Rekayasa Beton (B. Point)

karakteristik mengenai pengikatan serta pengerasannya jika
dicampur dengan air, sehingga terbentuk pasta semen .Semen
merupakan suatu hasil industri yang dapat menjadi sangat komplet
dengan campuran serta susunan yang berbeda – beda . Maka terdapatlah
beton. Bahan utama untuk pembuatan semen adalah :
  - Batu kapur + lempung ! - "! #
1engujian ada beberapa macam antara lain:
$. Berat 2enis Semen ). 1engikatan &3al 4nitial Setting %. 1engikatan &khir (inal Setting 0. 5onsistensi Semen
Berat jenis semen  6ujuan untuk menentukan berat jenis semen. Berat
 jenis semen merupakan perbandingan berat 7olume kering semen pada
suhu kamar dengan berat 7olume air suling pada suhu 0 oc dimana
7olumenya sama dengan 7olume semen.
alat – alat yang diperlukan :
). Minyak tanah
Prosuder test : 4si botol dengan minyak tanah sampai batas ! dan $ ,
masukan 0 gram semen ke dalam botol, setelah semen dimasukan
semua tutup mulut botol dan
lakukan pembacaan. Contoh Hasil test :
$. Berat semen ? 0 gram
C m%
2. AGREGAT 
&gregat sebagai bahan pengisi Dller dapat terdiri dari agregat kasar
dan agregat halus. @ariasi – 7ariasi dalam sifat agregat, dalam praktek
sebagai besar dapat diimbangi dengan mengatur jumlah penggunaan air
yang diisikan dalam mier. 2adi umumnya kita ijinkan penggunaan pasir
sangat kasar, maka untuk mempertahankan sifat pekerjaan atau
plastisitas yang baik, faktor air semen perlu diperkecil dengan akibat
bertambahnya kekuatan tekan beton. &kan tetapi jenis beton demikian itu
kasar, serta sukar dikerjakan, lagi pula dapat menyebabkan terjadinya
karang beton atau sarang kerikil honeycombing . *leh karena itu
disarankan lebih banyak menggunakan agregat halus dari yang
disyaratkan.
&gregat pada umumnya terdiri dari bahan – bahan yang terdapat secara
alamiah seperti : kerikil, pasir dan batu karang. Menilai jenis agregat yang
akan digunakan sebagai bahan campuran beton bergantung kepada :
Mutunya
 6ersedianya
<arganya
1enilaian cocok tidaknya bahan agregat itu, ditetapkan antara lain sebagai
berikut :
pengalaman adalah F . &kan tetapi sering juga dipakai ukuran maksimum
$ G 8dan %C' 8 malahan yang lebih besar sampai 8 digunakan untuk
pembetonan masal.
terhadap berat , apabila
tumbuhan
. 1asir harus terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam , dan
apabila diayak dengan susunan ayakan 0," mm, ),% mm, $,$' mm,
!, mm, !,% mm, !,$ mm, 1an harus memenuhi syarat ayakan 4S*
. 1asir laut tidak boleh dipakai.
Pengujian pasir ada beberapa macam antara lain:
$. 5adar lempung pada pasir
. /radasi
$. &gregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil
desintegrasi pembentukan alami dari batuan atau berupa batu
pecah split yang diperoleh dari pemecahan batu Stone ;rusher
yang dimaksud agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir
lebih besar dari mm. dan apabila diayak dengan susunan ayakan
%$.! mm, ) .! mm, $H,! mm, $). mm, H. mm, 0," mm,
). &gregat kasar tak boleh berpori dan terdiri atas batuan yang
keras. &gregat yang mengandung butir – butir pipih dapat dipakai
asalkan jumlahnya tidak melebihi )! # dari berat total agregat. Butir –
butir agregat kasar harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur
oleh pengaruh tarik matahari atau hujan.
%. &gregat kasar tak boleh mengandung lumpur lebih dari $ #
terhadap berat kering dan tidak boleh mengadung Iat – Iat yang dapat
rusak beton, yang dimaksud dengan lumpur adalah bagian – bagian yang
dapat melalui ayakan !,!% mm, apabila kadar lumpur lebih dari $#
maka agregat kasar harus dicuci.
0. 5ekerasan dari butiran – butiran agregat kasar diperiksa dengan
bejana mengujian dari =udeloJ .
. &gregat harus terdiri dari butir – butir yang berneka ragam besar
Pengujian "gregat #asar :
. 5adar 9umpur&gregat 5asar
3. MODULUS KEHALUSAN AGREGAT 
diperoleh untuk menjadi ukuran kehalusan atau kekasaran butiran –
butiran agregat. Modulus kehalusan butir ini diDnisikan sebagai jumlah
persen komulatif dari butir – butir agregat yang tertinggal di atas suatu
set ayakan kemudian dibagi seratus. Sebagai contoh menghitung modulus
kehalusan agregat pasir . Makin besar nilai modulus kehalusan agregat
menunjukan bah3a makin besar butir – butir agregatnya. 1ada umumnya
pasir mempunyai modulus kehalusan butir antara ),% sampai %.$. &dapun
modulus kehalusan kerikil diantara sampai '.
"$"%&S" S"'&$"$ "')"* H"%US
  (mm!
(inch
! (gr!
#+.U%"*&
0
#+.U%"*&
$!!.!
! '!.!!
a. &gregat halus untuk mendapatkan # 6ertahan ?
100 500
Tertahankomulatif  Tertahan   %%   +
'"0&# "$"%&S" S"'&$"$ "')"* H"%US
 
<alus
4.Sifat – Sifat Dari Beton Segar
Sifat 1ekerjaan Beton 6iga hal sifat penting yang perlu diketahui dari sifat
– sifat beton segar yaitu :
a. 5emudahan dikerjakan
b. 1emisahan kerikil
c. 1emisahan air.
5emudahan pengerjaan workability  
Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk di aduk,
diangkut, dituang dan dipadatkan. 1erbandingan bahan – bahan maupun
sifat bahan – bahan secara bersama – sama mempengaruhi sifat
kemudahan pekerjaan beton segar. Ensur – unsur yang mempengaruhi
sifat kemudahan dikerjaan antara lain.
 
a. 2umlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin
banyak air dipakai makin mudah beton segar itu dikerjakan.
b. 1enambahan semen kedalam campuran juga memudahkan cara
pengerjaan adukan betonnya, karena pasti diikuti dengan
pertambahannya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.
c. /radasi campuran pasir dan kerikil. Bila campuran pasir dan kerikil
mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan maka
adukan beton akan mudah dikerjakan.
d. 1emakaian butir – butir batuan yang bulat mempermudah cara
pekerjaan beton
terhadap tingkat kemudahan dikerjakan.
diperlukan tingkat kelecekan yang berbeda, sehingga diperlukan
 jumlah air yang lebih sedikit daripada jika dipadatkan dengan
tangan.
kelecekan keenceran adukan beton. Makin cair adukan makin mudah
cara pekerjaannya. Entuk mengetahui tingkat kelecekan adukan beton
biasanya dilakukan dengan percobaan Slump 6est makin besar nilai slump
test berarti adukan beton semakin encer dan ini berarti semakin mudah
dikerjakan. 1ada umumnya nilai slump berkisar – $), cm.
Pemisahan #erikil
ini diperbesar dengan :
b. 6erlalu banyak air
 
1emisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik terhadap
betonya setelah mengeras. Entuk mengurangi kecenderungan pemisahan
kerikil tersebut maka diusahakan hal – hal sebagi berikut :
a. &ir yang diberikat sesedikit mungkin
b. &dukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu besar
c. ;ara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus
mengikuti cara – cara yang betul.
Pemisahan "ir
5ecenderungan air campuran untuk naik ke atas memisahkan diri pada
beton segar yang baru saja dipadatkan disebut 8 bleeding 8. &ir naik ke
atas sambil memba3a semen dan butir – butir halus pasir, yang pada
akhirnya setelah beton mengeras akan tampak sebagai lapisan selaput.
9apisan ini dikenal sebagai 8 laitance 8
1emisahan air ini dapat dikurangi dengan cara – cara berikut :
a. Memberi lebih banyak semen
b. Menggunakan air sedikit mungkin
c. Menggunakan pasir lebih banyak.
Slump *est
Slump 6est adalah besarnya penurunan diukur dengan alat ukur tinggi
slump, turun puncak kerucut adukan beton. Aan menentukan kekentalan
konsistensi adukan beton dengan melakukan percobaan slump test 
apakah sesuai dengan nilai pada perencanaan.
*ipe Penurunan eton Segar pada Pengujian Slump
 
1erencanaan beton tujuannya ialah menentukan C mempelajari sifat
– sifat material
bahan baku untuk adukan beton adalah agar kita betul – betul dapat
merencanakan campuran beton yang memenuhi syarat, suatu cara untuk
menetukan perbandingan bahan campuran yang harganya murah,
ekonomis dalam pemakaian semen. Mengetahui kekuatan rencana dan
ketahanan durability untuk merencanakan campuran beton ada 0 faktor
yang harus diperhatikan yaitu :
Later semen rasio LC; , yaitu jumlah air kg yang dipakai dalam
adukan
Semen agregat rasio &C; , perbandingan jumlah pemakaian semen dan
  agregat pasir + agregat kasar
mudah
  dikerjakan .
kerja yaitu
$ Kilai batas kekuatan : 5 S
) 5uat tekan rata – rata beton : σ bm ? σ bk + 5 . S
  5 ? faktor keamanan diambil $,0
  S ? standar de7iasi
%. (&S :  semen Berat 
Lh ? kadar air bebas sesuai dengan jenis agregat halus
Lk ? kadar air bebas sesuai dengan jenis agregat kasar
. 5adar semen : )(  fas semenbebasair an Perbanding 
bebasair  Kadar 
". 5adar agregat total : A - Ls - La
A ? Berat jenis basah beton kg C m)
Ls ? 5adar semen
halus.
H. 5adar agregat kasar : 5adar agregat total - 5adar agregat halus
'"0&# 7/3 0"#*+' "&' S).)$
a! "n
 baa tana 9,0 2,5
Pelat, *al"k, #"nd"ng 15,0 7,5
Penge&a$an +alan 7,5 5,0
Pembetonan ma$$al 7,5 2,5
5adar air bebas ditentukan dengan menggunakan daftar beriku :
1erkiraan air bebas dalam kg C m% yang dibutuhkan untuk berbagai tingkat sifat
pekerjaan/
Slump ( mm ) 0 10 10 30 30 -0 -0 180
.* ( det"k ) 12 - 12 3 - 0 3
/ku&an a! da&" ag&egat
( mm ) en"$ ag&egat 'ada& a"& beba$ dalam ( kgm3)
10 lam" 150 180 205 225
 
20 lam"
*atu Peca
*abel 7// ;umlah semen minimum dan jumlah <aktor air semen
ma=simum/
Nilai faktor air
275
325
0.-0
0.52
a. "dak te&l"ndung da&" u+an dan te&"k
mataa&" lang$ung
mataa&" lang$ung
a. engalam" keadaan ba$a dan ke&"ng
 be&gant" 6 gant".
tana atau a"& tana
a. "& taa& 
 b. a"& laut
No Uraian Petunjuk untuk 
perhitungan Nilai
1 'ekuatan tekan ka&akte&"$t" /ntuk Ponda$" 225 'gm2
2 #e"a$" Standa&   5.58  'gm2
3 "la" bata$ kekuatan ' ! S (1.-4 ! 5.58) 9.15 'gm 2
4 'ekuatan tekan ang d"pe&k"&akan dapat
te&capa" 225 : 9.15 234.15 'gm2
5 en"$ $emen Po&tland pe ;
- en"$ ag&egat ka$a& abel 8.2 *atu *ulat (alam")
7 en"$ ag&egat alu$ abel 8.2 lam"
8 <akto& a"& $emen =&a"k 8.1 0.-
9 <akto& a"& $emen ma!$"mum abel 8.3 0.-
10 Slump abel 8.1 dan 8.2 -0 6 180 mm
11 /ku&an ma!$"mum ag&egat ka$a& abel 8.2 20 mm
12 'ada& a"& beba$ 23 : 13 k 201.-7
13 'ada& $emen '.a"& *eba$ <a$ 33-.12
14 *e&at +en"$ ag&egat keadaan ( P' ) >a$"l ?ab 2.5
15 *e&at +en"$ beton =&a"k 8.2 2275
1- 'ada& total ag&egat # 6 @$ @a 1737.21
17 =&ada$" ag&egat alu$ Aona 2
18 P&opo&$" ag&egat aalu$ 34 %
19 'ada& ag&egat alu$ '. . otal ! 34 % 590.-5
20 'ada& ag&egat ka$a& '. .otal '..> 114-.5-
5omposisi ;ampuran Beton Aalam $ M%
Banyak Bahan Semen
  Semen : 1asir : Batu &lami
1roses pencampuran antara bahan – bahan dasar beton, yaitu semen, air,
pasir dan kerikil dalam perbandingan yang baik disebut proses
pengadukan beton. 1engadukan ini dilakukan sampai 3arna adukan
sampai rata. 5elecekan yang cukup tidak cair tidak padat dan tampak
campurannya juga homogen. 1emisahan butir – butir seharusnya tidak
boleh terjadi selama proses pengadukan ini. ;ara pengadukan dapat
dilakukan dengan mesin. 1engadukan dengan mesin, Entuk pekerjaan –
pekerjaan yang besar yang menggunakan beton dalam jumlah banyak,
pengadukan dengan mesin dapat lebih murah dan memuaskan. Beton
yang dibuat dengan mesin lebih homogen dan dapat dilakukan dengan
 
 
 
Congrete Pump
". !ENGU#$AN SLUM! TEST Slump 6est Ailakukan sebelum pembuatan benda uji untuk
mendapatkan kekentalan pada beton. 1rosedur 1elaksanaan 1engujian
Slump 6est
). 9etakkan cetakan di atas plat.
 
tiap lapisan berisi kira – kira $C% isi cetakan. Setiap lapisan
dipadatkan dengan cara menusuk – nusuk dengan menggunakan
tongkat baja sebanyak ) kali secara merata. 1ada pemadatan,
tongkat harus tepat masuk sampai lapisan bagian ba3ah tiap
lapisan. 1ada lapisan pertama penusukan bagian tepi dilakukan
dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding
cetakan.
dan palt dibersihkan dari kelebihan beton segar.
. 5emudian, angkat cetakan secara tegak lurus ke atas
. Ekur ketinggian adukan beton yang dilakukan pada % titik,
hitunglah nilai rata - ratanya
dilakukan seperti di lapangan yaitu dengan ditusuk – tusuk atau dengan
alat penggetar beton khusus dibuat untuk tujuan tersebut permukaan
beton pada cetakan harus diratakan, kemudian diberi tanda yang jelas
dan tidak mudah hilang mengenai tanggal pembuatannya dan lain – lain.
1elaksanaan pembuatan benda uji di laboratorium pembuatan benda uji
dilakukan dengan cara mempersiapkan cetakan, periksa deminsinya,
kemudian kencangkan pengunci serta lumasi dengan oli .9etakan baja
tulangan yang berdiameter ∅ $ mm dengan panjang tulangan )" cm
tepat dibagian tengah cetakan dan posisikan tetap 7ertical sampai
selesai pengisian beton segar. 4si cetakan dengan adukan beton
segar secara berlapis – lapis sebanyak % lapis, setiap lapis pertama
beton dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak ) kali tumbuk
dengan tinggi jatuh sekitar %! cm memakai mesin pengetar selama $!-$
detik agar gelembung- gelembung udara yang terperangkap bisa keluar
dan bisa juga mengunakan pemadat dilakukan pengetukan cetakan dari
samping dengan menggunakan palu karet, setiap sisi pengetuk ' kali.
=atakan permukaan cetakan dengan menggunakan sendok semen,
 
cetakan dibuka setelah benda uji ± )0 jam, kemudian buka cetakan dan
keluarkan benda uji secara hati- hati jangan sampai tusuk. 
Pembuatan enda Uji Silinder
berlangsung dengan sempurna. Bila hal ini tidak dilakukan, akan terjadi
beton yang kurang kuat dan juga timbul retak – retak. Selain itu
kelembaban permukaan tadi juga menambah beton lebih tahan cuaca dan
lebih kedap air.
a. Menaruh beton segar di dalam ruang yang lembab
b. Menaruh beton segar di atas genangan air
c. Menaruh beton segar di dalam air
d. Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah
e. Menggenangi permukaan beton dengan air
f. Menyirami permukaan beton setiap saat secara terus – menerus.
;ara a,b dan c dilakukan terhadap contoh beton yang berbentuk kubus
atau silinder, adapun cara d,e dan f dilakukan untuk beton segar yang
dituang di lapangan C proyek. &gar proses hidrasi semen dapat berjalan
dengan baik. Maka perlindungan beton harus dilakukan maksimum " hari
setelah semen + air tercampur , dengan cara dijaga agar beton selalu
lembab. 1era3atan beton dapat dipercepat dengan menaikan suhu beton,
engan prinsip tidak terjadi penguapan air dari beton segar perlu
penga3asan dan petunjuk tenaga ahli
1(. UMUR BETON
5ecepatan bertambahnya kekuatan beton tersebut sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor antara lain faktor air semen dan suhu pera3atan.
Semakin tinggi f.a.s semakin cepat kenaikan kekuatan betonnya.
 
Semen Type II 0.45 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35
Semen Type I 0.55 0.75 0.90 0.95 1.00 1.15 1.20
1erbandingan #ekuatan *ekan eton pada erbagai Ukuran dan
entuk enda Uji 
"uu% 15 & 15 & 15 'm 1.00
"uu% 20 & 20 & 20 'm 0.95
Si(inder 15 & 30 'm 0.83
 
 
#uat *ekan eton Menentukan kekuatan tekan benda uji beton silinder
atau kubus yang dibuat dan dira3at di labaoratorium. 5ekuatan tekan
beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton.  6elah
diketahui bersama bah3a sifat beton pada umumnya lebih baik jika kuat
tekanya lebih tinggi. Aengan demikian untuk meninjau mutu beton
biasanya secara kasar hanya ditinjau kuat tekan saja.Aalam tiori teknologi
beton dijelaskan bah3a faktor – faktor yang sangat mempengaruhi
kekuatan beton ialah :
). Emur beton
%. 2enis semen
$ 5ekuatan 6ekan ?   A
& ? 9uas penampang benda uji mm)
$ Nb - Nbm
) Nb - Nbm)
0 S ?
benda uji kgCcm
$.0 ? Kilai 5onstanta
 
B U
  (Kg/Cm2)
1 350
B U
(Kg/Cm2) !ata"rata #eviasi Karakteristik
S
!
!
  32
 
& ,3 - 3 . , &0 - 3 .
, +000 ,0 &&1 3+0 3+00 ,2+'+ &1'+3
3 ,3 - 3 . , &0 - 3 .
, +000 ,0 &&1 &0 &000 ,+2'2 &+',+
,3 - 3 . , &0 - 3 .
4" . 4" &2',1
32
5444 112 ? 323/33 3/44 ? 323/33 4/62 ? 11/57 #gcm1
  32
Beton merupakan suatu campuran yang terdiri semen, agregat kasar
kerikil, agregat halus pasirdan air dengan proporsi tertentu. 1roporsi
dari bahan campuran harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
memenuhi kriteria minimum dari :
). 5etahanan durability setelah beton mengeras % konomis dalam pemakaian semen yang optimum 0 5ekenyalan C kelecekan 3orkability tertentu yang memudahkan
pekerjaan
bahan campuran ditentukan dengan menggunakan rumusan, graDk dan
tabel empiris berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. *leh
karena itu, graDk dan tabel pada penentuan proporsi bahan beton adalah
empiris. Maka dalam pembuatan dengan tingkat perencanaan kekuatan
 
tertentu maka sangat diharus untuk membuat proporsi adukan rencana
yang disebut adukan uji coba atau trial mix . Berdasakan hasil trial mix 
inilah beton dibuat, setelah dari pemeriksaan sifat Dsis benda uji
terpenuhinya ketentuan kekenyalan, kekuatandan sifat ekonomis adukan.
*abel /3 @olume "gregat #asar Per Unit @olume eton
5iemeter 6aksimum
gregat !alus
*abel Hubungan 0as dengan #uat *ekan eton
Kuat tekan beton
( Kg / m& ) 8as
*abel /1 $ilai DC erdasarkan ;enis Struktur dan #ondisi
%ingkungan
Struture ;<pose* Sea
$ect"on$ "t le$$ tan 5
mm coe& oe& $teel
0.45 0.40
*abel / Hubungan "ntara DC dan #ekuatan *ekan eton
#ompressi?e
Non ir ;ntrine*
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.-1 0.52
20 0.-9 0.-0
15 0.79 0.70
*abel /6 ;umlah "ir yang 9iperlukan Per Unit eton dan Udara
*erperangkap untuk 
Slump
(mm)
Ukuran 5iameter 6aksimum gregat Kasar
'1 mm ,&'1 mm , mm &1 mm 3'1 mm 10 mm 1 mm ,10 mm
25 50 207 199 190 179 1-- 154 130 113
75 100 228 21- 205 193 181 1-9 145 124
150 175 243 288 21- 202 190 178 1-0
Pe&$enta$e uda&a ang te&kandung dalam un"t beton
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2
Prosedur Perencanaan (Mix Design!
beberapa langkah kerja yaitu :
 
tabel %.0
0. Menetapkan jumlah air dan persentase 7olume udara yang
terperangkap per unit beton
. Menetapkan nilai LC; berdasarkan sifat ketahanan beton terhadap
kondisi lingkungan sesuai dengan tabel %.) dan juga berdasarkan atas
kekuatan rencana sesuai dengan tabel %.%. Kilai LC; bagi perencanaan
diambil yang terkecil diantara kedua nilai tersebut.
".  2umlah semen yang diperlukan per unit beton berdasakan jumlah air
.
 
!" A' 0.187 %3 183.70 / 1000 = 0.187
!" *"+, 0.262 %3 656.19 /( 2.50 & 1000 ) = 0.262
!" K*,* 0.410 %3 1018.59 /( 2.48 & 1000 ) = 0.410
1.0 %3
B* Semen +ak Semen Pasir Keriki, -ir Uara Berat .si
3.15 7.72 386 656.19 1018.59 183.70 1.5 2244
1   1.
69 2.
Material Entuk $ Iak semen
!. ? !.!%0
!. ? !.!%
  !.) !.%
*")% #U"* *)#"$ )*+$
 
& ,3 - 3 . , &0 - 3 .
,
,3 - 3 . , &0 - 3 .
4" . 4" &2'
  ? 4/12 / /35 / 321 ? 3G6/6
@ol Silinder ? 35 / F / 91/ * ? 4/12 = /35 = 4/321 = 4/4 ?
4/442
12/25 .pa
  (aktor Bentuk (aktor Emur 3  %angkah – %angkah yang Harus 9iambil ;ika Hasil Uji eton
#urang .emuaskan/
&pabila hasil pemeriksaan benda uji yang dira3at di laboratorium
menunjukan bah3a ada salah satu hasil uji rata – rata dari benda uji
yang diambil dari beton pada saat yang amam yang kuat tekannya
kurang dari ' # kuat tekan yang disyaratkan atau apabila hasil uji kuat
pasang benda uji yang dira3at di lapangan menunjukan kurang dari ' #
dari hasil uji yang dira3at di laboratorium., maka harus diambil angkah
untuk memastikan bah3a struktur beton masing mempunyai daya dukung
beban rencana yang cukup artinya tidak membahayakan.
9angkah pertama yang dapat diambil antara lain melakukan analisis ulang
struktur berdasarkan kuat tekan beton yang aktual. 2ika langkah pertama
telah menunjukkan bah3a struktur tidak akan mampu menahan beban
yang bekerja maka lankah kedua ialah uji tidak merusak non destructive
tests  misalnya Hammer Test  atau semi destructive tests yaitu uji Bor
4nti core drill , pada daerah yang diperkirakan kurang memenuhi syarat.
&lat uji Schmidt =ebound <ammer Hammer Test , ditemukan pada
tahun $H0' dan sangat populer digunakan karena sederhana Mindess,
 
dibentuk pada permukaan beton dengan suatu per rumus secara teoritis
yang menghubungkan antara besar pantulan dan kuat tekan beton
tanpaknya belum ada, jadi hanya hubungan empiris saja yang dipakai.
5arena sebenarnya yang terukur adalah kekerasan permukaan beton
maka hal – hal berikut perlu diperhatikan :
$ 9apisan permukaan yang sudah dilapisi harus dikupas dan
permukaan beton
perlu dihaluskan
ambar "lat Hammer *est
Eji <ammer ini sangat peka terhadap keadaan lokal permukaan beton
Ke7ille $H"
memperbesarnilai pantulan, sebaliknya adanya pori udara di ba3ah
permukaan tersebut akan menurunkan nilai pantulan. 1emukulan pada
tempat yang sama akan memperbesar nilai pantulan juga karena
permukaan memjadi lebih padat. Entuk menghindari kesalahan
pengukuran maka pada setiap titik yang diperiksa sebaiknya dilakukan
pukulan sebanyak $! kali pada titik pukulan yang berbeda dengan
permukaan yang kira – kira seluas $!! mm $!! mm. Kilai rata dari $!
pukulan tersebut diambil sebagai hasil uji pada titik tersebut. Kilai de7iasi
penyimpangan stPndar dari hasil uji hammer ini lebih besar dari pada
hasil uji tekan langsung, namun cara uji ini sangat sederhana
menghemat 3aktu dan tenaga maka sangat populer dilakukan. 2ika uji
bor dipilih maka beberapa hal penting berikut perlu diperhatikan S5 SK4
M-$-$HH!-!% .
a Emur beton yang dibor minimum $0 hari
b Aiameter benda uji bor inti minimum sebesar tiga kali ukuran
maksimum kerikil
d 6itik bor harus dipilih pada tempat yang tidak membahayakan
struktur, misalnya
e 9ubang bor jangan memotong tulangan utama.
( 9ubang bor harus segera ditutup dengan beton yang mutunya
tidak kurang dari beton semula.
1engambilan benda uji bor ini dilakukan di daerah yang kuat tekanya
diragukan dan minimum diambil tiga buah benda uji bor inti. Selanjutnya
kuat tekan beton dapat dianggap tidak membahayakan jika hasil uji bor
inti memenihi dua syarat berikut.
a. 5uat tekan rata – rata dari tiga benda uji hasil bor inti satu titik
bor diambil % benda uji mempunyaikuat tekan tidak kurang dari
!.'. fc.
b. 5uat tekan masing – masing benda uji hasil bor inti tidak ada
satupun yang kurang dari !,". fc.
  ambar Uji or &nti ( Core 9rill !
 2ika hasil uji bor inti ternyata menunyukan bah3a beton tidak memenuhi
syarat maka langkah berikutnya dapat berupa uji beban untuk menguji
bagian struktur yang diragukan atau langkah – langkah lain yang
dianggap tepat oleh penanggung ja3ab proyek.
H"S&% #U"* *)#"$ H"..)' *)S*
14 BETON MUTU T$NGG$ ,H$GH STRENGTH *ON*RETE-
9iInisi eton .utu *inggi/
&spek paling umum dari beton mutu tinggi meskipun tidak kesepakatan
uni7ersal, umumnya pengertian mutu tinggi adalah di atas ! Mpa. 4ni
terutama disebabkan standar perencanaan saat ini tidak memberikan
 
informasi cukup untuk kekuatan di atas ini. Beton mutu tinggi dengan kuat
tekan – "! Mpa telah dapat dibuat oleh produsen ready- mix   . 5uat
tekan lebih dari $!! Mpa sudah bisa didapatkan dilaboratorium. beton
mutu tinggi bermanfaat pada pracetak dan pratekan. 1ada bangunan
tinggi mengurangi beban mati. 5elemahannya adalah kegetasannya.
1roduksi beton mutu tinggi memerlukan pemasok untuk
mengoptimasikan % aspek yang memenuhi kekuatan beton Q
$ Mutu 1asta semen
4ni perlu diperhatihan pada semua aspek produksi, yaitu pemilihan
material mix design , penanganan dan penuangan. 5ontrol kualitas adalah
bagian yang penting dan memerlukan kerja sama penuh antara pemasok,
perencana dan kontraktor.
!,% – !,0! % – '! Slump ! – $!! mm,
semen R Ko. Slump !,%! – !,0 % – ! Slump ) mm 3Cc rendah !,)! – !% $!! – $"! 1akai &dmitures ;ompacted !,! – !,%! "! – )0! 6ekanan R "! Mpa
35/3 .aterial
tambah seperti (ly &sh, ;ondensed Silika (ume, Blast furance slag – $!
# dari total berat semen. &dmiture high 3ater reducingdiperlukan untuk
diperbaiki kelecekan dan retarding admiture untuk memudahkan set dari
campuran air C pengikat
 
memproduks i beton mutu
gelembung udara material campuran kimia dan material campuran
mineral  Air-entraining agents  umumnya merupakan surfactantsyang
dapat berkembang menjadi gelembung udara yang dapat meningkatkan
durabilitas beton untuk daerah yang mengalami musim dingin .
;ampuran kimia yang biasanya dibuat dengan 7ariasi campuran dari
lignosulonates, carbohydrates, melamine  dan accelerator   organik
pemilihan type dan merek dan dosis untuk semua material Menurut
*auIk Saidi  Modul )!!$ , campuran harus mempertimbangkan
performence material lainnya.
meningkatkan durabilitas di daerah yang mengalami musim dingin.
1engaruh pemakaian material ini dapat menurunkan kekuatan, sehingga
alasan penggunaanya hanya mempertimbangkan durabilitas saja.
1erencanaan campuran beton mutu tingga yang menyertakan
penggunaan semen dalam jumlah banyak adalah hal yang tidak biasa
untuk beton normal. 1enggunaan retarder dapat diberikan keuntungan
dalam hal mengontrol proses hidrasi a3al. 9ebih lanjut struktur dengan
beton mutu tinggi biasanya mempunyai banyak tulangan yang
mengakibatkan pengecoran menjadi sulit. 1enggunaan retarder   dapat
mengontrol tingkat pengerasan dan memberikan jad3al pengecoran
menjadi lebih longar. 5arena menggunakan retarder  dapat menigkatkan
kekuatan sesuai dengan jumlah dosis yang digunakan , campuran beton
sebaiknya direncanakan sesuai dengan jumlah dosis dan peningkatan
kekuatan yang diinginkan. Kamun pada umumnya penggunaanya lebih
diarahkan ke minimalkan perbedaan kekuatan akibat pengaruh suhu.
 
1enggunaan material ini dapat meningkatkan kuat tekan tanpa
mengubah tingkat
diinginkan, pemakaian di atas jumlah normal secara umum dapat
meningkatkan kekuatan dan memperpanjang 3aktu setting.
14.5 High-range water reduccers ( H'D' !
<=L= tipe ( dan / dapat memberikan performance kekuatan tekan
tinggi, khususnya pada umur a3al beton )0 jam . 1enggunaan <=L=
pada beton mutu tinggi memungkinkan pencapaian kuat tekan pada suatu
nilai slump atau slump yang lebih besar.
14. Accelerator! t"#e $ dan % 
1enggunaan  Accelerator  untuk beton mutu tinggi tidak dianjurkan
kecuali sangat diperlukan seperti keharusan pembukaan mall dengan
segera . 1enggunaan  Accelerator biasanya untuk mempercepat proses
percepatan pengerasan yang biasanya counterproducti7e dengan
perkembangan kekuatan jangka panjang.
3ater atau retarder telah biasa digunakan untuk mencapai performance
yang optimum dengan biaya rendah.
1eningkatan kekuatan, kontrol 3aktu setting dan 3orkability dapat dicapai
dengan mengoptimasikan combinasi.
Material campuran mineral dalam dua katagori utama yaitu ya ash
dan silica ume  dan slag cement   telah digunakan secara umum dalam
memproduksi beton mutu tinggi.
ly ash yang digunakan untuk beton mutu tinggi diklasiDkasi dalam )
klas. ly ash klas ( secara normal diproduksi dari pembakaran anthracite
atau batubara bituminous dan memiliki sifat – sifat poIIolan tapi sedikit
atau bahkan tidak memiliki sifat – sifat semen (ly ash klas ; secara umum
diproduksi dari pembakaran lignite atau batubara subbituminous dan
selain memmiliki sifat – sifat poIIolan jenis ini juga memiliki sifat – sifat
semen.
permeabilitas rendah.
Silica fume berisikan partikel – partikel yang sangat halus seperti kaca
dengan luas permukaan menyerupai )!.!!! m) C kg, bila diukur dengan
cara absorbsi nitrogen . Aistribusi ukuran partikel memperlihatkan
kebanyakan partikelnya lebih kecil dari $ mikronmeter dengan diameter
rata – rata kira – kira !,$ Tm, dimana lebih kurang $!! kali lebih kecil dari
ukuran semen . SpeciDc gra7ity silica fume berkisar ),) sCd ),. Bulk
density antara $! sCd %)! kg C m).
15.1 ,onding admixture
klorida,  polyvinyl  acetat , acrylics  dan butadiene "styrene, copolymes.
Meraka ditambahkan ke dalam campuran semen atau dikuaskan pada
permukaan beton lama untuk menambah kekuatan lekatan antara beton
lama dan baru. Emumnya ditambah dalam proporsi – )! # berat semen,
 jumlah tergantung kondisi di lapangan dan jenis bahannya. Aapat
 
reemulsiDable adalah tahan terhadap air, lebih cocok untuk penerapan
eksterrior dan dipakai dimana ada kelengasan. <asil optimum hanya
sebaik permukaan yang dilapisi. 1ermukaan harus bersih, kering, baik
sound , bebas dari kotoran , debu,cat dan oli. 5egunaan dari bonding
admiture adalah untuk meningkatkan daya lekat pasta semen, mortar
dan beton . 5omposisi  polyvinyl  acetat   1@& , styrene butadine SB=
atau acrylic.
$.) routing admixture
sambungan, menyemen sumur minyak, megisi lubang cores dan tembok
bata , grout pada tendon dan baut – baut angker dan preplacet-agregates
menuntut lubang – lubang angker pada pondasi , memperbaiki retak –
retak dan keropos , mengisi tendon baja pada beton pratekan. /routing
admixture  tidak dapat susut dan mempunyai kekuatan yang tinggi.
Bentuk ancer sehingga mudah untuk diinjeksikan kedalam beton . 6idak
mengandung klorida sehingga dapat dipakai pada beton bertulang, dan
tidak menimbulkan korosi pada baja tulangan. <anya saja harganya jauh
lebih mahal daripada semen portland biasa $! kalilipat . 5omposisi:
a. Material seperti gel, clays, pregalatine starch, methyl, cellulose yang
berfungsi untuk mencegah kecepatan hilangan air dan grouting
admiture.
c. Material seperti barite dan iron Dlings yang berfungsi meningkatkan
berat jenis.
 
daerah dimana pengecoran harus dihentikan , misalnya pada lantai dan
dinding kolom renang, to3er air, juga untuk sambungan sudut atau
pertemuan dinding. 6ype 3aterstop ada dua jenis , yaitu untuk contruction
 joint dan epansion joint. Bahan dari karet dan 1@;.
5egunaan utama dari 3aterstop karet adalah:
$. Entuk struktur hidrolis di mana terjadi gerakan sambungan yang
besar
%. /orong – gorong untuk stasiun pembangkit tenaga dan di daerah
yang mempunyai kemungkinan untuk menyusut. Laterstop 1@;
mempunyai kegunaan yang sama tetapi untuk kondisi yang lebih ringan.
ME6E B6*K 5 %!!
 
!. #
$.$ (. 5ea ? !.!)H
!" Se#e$ 0.145 %3 456.82 / ( 3.15 & 1000 ) = 0.015
!" A' 0.214 %3 213.96 / 1000 = 0.214
!" *"+, 0.237 %3 594.31 ( 2.51 & 1000 ) = 0.237
!" K*,* 0.376 %3 940.13 ( 2.50 & 1000 ) = 0.376
& %3
  &
Material Entuk $ Iak semen
!.$ ? !.!0$
*")% #U"* *)#"$ )*+$
')#"$"$ ? C@/ &$*"$ $"." P'+A)# ? )9U$ #"$*+' UP"*& %+#"S& P'+A)# ? %H+#S)U."D) .U*U )*+$ ? 0cE 4 .pa )$*U# )$9" U;& ? S&%&$9)' 32 B 4 C.
 
& ,1 - 3 . , && - 3 . , ,,000 ,0 ,2'23 &+ ,110
3 ,1 - 3 . , && - 3 . , ,&000 ,0 ,2'23 &+ ,100
,1 - 3 . , && - 3 . , ,,000 ,0 ,2'23 &+ ,+0
1 ,1 - 3 . , && - 3 . , ,&000 ,0 ,2'23 &+ ,0
2 ,1 - 3 . , && - 3 . , ,,000 ,0 ,2'23 &+ ,00
  4ata - rata A
  ? 4/12 / /35 / 321 ? 3G6/6
@ol Silinder ? 35 / F / 91/ * ? 4/12 = /35 = 4/321 = 4/4 ?
4/442
.pa