Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
description
Transcript of Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit, dan Kertas Kerja
Dwi Wahyu
Hanna
Audit Top Down vs Audit Bottom Up
• Audit top down berfokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, keunggulan kompetitif organisasi di pasaran serta laba dan arus kas yang dihasilkan. Audit top down memberikan bukti tentang risiko bisnis strategis yang dihadapi klien, dan bagaimana menghadapinya.
• Audit bottom up berfokus pada pengujian secara langsung atas transaksi, saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun.
Keputusan Penting tentang Bukti Audit• Sifat pengujian yang harus dilaksanakan
Mengacu pada sifat dan efektifitas pengujian audit yang akan dilaksanakan.
• Saat pengujian yang harus dilaksanakan
Mengacu pada kapan waktu auditor melaksanakan audit serta menarik kesimpulan audit.
• Luas pengujian yang harus dilaksanakan
Berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh.
• Penetapan staf untuk melaksanakan audit
Auditor harus ditugaskan pada tugas-tugas yang telah ditetapkan dan disupervisi sesuai dengan tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuannya sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang sedang diperiksa.
Tujuan Audit Spesifik dan Bukti AuditKategori asersi Transaksi/ Saldo Tujuan audit spesifik
Keberadaan/ keterjadian Transaksi Semua transaksi penjualan, penerimaan kas, penyesuaian penjualan yang telah dicatat terjadi selama periode tersebut.
Saldo Piutang usaha menunjukan jumlah yang valid dan diakui pelanggan sebagai hutang pd tgl neraca
Kelengkapan Transaksi Semua transaksi penjualan, penerimaan kas, penyesuaian penjualan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat.
Saldo Piutang usaha meliputi semua tagihan kpd pelanggan pd tgl neraca
Hak dan kewajiban Saldo Piutang usaha pd tgl neraca menunjukan tagihan yg sah dr entitas thp pelanggan utk memperoleh pembayaran.
Penilaian/ alokasi Transaksi Semua penjualan, penerimaan kas, penyesuaian penjualan telah dinilai dg benar sesuai dg biaya historis dan telah dijurnal, diikhtisarkan, dan dibukukan dg benar
Saldo Piutang usaha menunjukan tagihan kotor thd pelanggan pd tgl neraca dan telah sesuai dg buku besar piutang usaha.
Cadangan piutang tak tertagih menunjukan estimasi yg memadai ttg selisih antara piutang kotor dan nilai bersih yg dpt direalisasikan.
Penyajian dan pengungkapan Transaksi Rincian transaksi penjualan, penerimaan kas, penyesuaian penjualan telah mendukung penyajian dalam laporan keuangan termasuk penggolongan dan pengungkapan.
Saldo Piutang usaha telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dg benar dlm neraca, pengungkapan yg sesuai tlh dibuat ats piutang usaha yg telah diberikan/ dijaminkan.
Kategori dan Jenis Bahan Bukti Sifat Bahan Bukti Standar Ketiga Pekerjaan
Lapangan
Data Akuntansi yang MendasariBukti buku ayat jurnal awalBuku besar dan buku pembantuPedoman akuntansi terkaitCatatan informal dan
memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan dan rekonsiliasi
Bahan Bukti Kompeten yang Mencukupi
Informasi PenguatDokumen-dokumen seperti
faktur, cek, kontrak, dan risalah rapat
Konfirmasi dan penyajian tertulis lainnya
Informasi yang diperoleh dan permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik
Informasi lain yang diperoleh/ dikembangkan oleh auditor
Jenis Prosedur Audit
• Prosedur analitis, terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan diantara data.
• Inspeksi, meliputi pemeriksaan rinci thd dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud.
• Konfirmasi, bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien.
• Permintaan keterangan, meliputi permintaan keterangan secara lisan/ tertulis oleh auditor.
• Penghitungan, meliputi penghitungan fisik berwujud, akuntansi seluruh dokumen dg nomor urut yg telah dicetak.
• Penelusuran, memilih dokumen yg dibuat pd saat transaksi dilaksanakan, menentukan bahwa informasi yg diberikan telah dicatat dg benar.
• Pemeriksaan bukti pendukung, meliputi pemilihan ayat jurnal dlm catatan akuntansi, mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yg digunakan sbg dasar jurnal tsb untuk menentukan validitas & ketelitian pencatatan akuntansi.
• Pengamatan berkaitan dg memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan/ proses.
• Pelaksanaan ulang, misal pelaksanaan ulang perhitungan dan rekonsiliasi yg dibuat oleh klien.
• Teknik berbantuan komputer
Hubungan antara Prosedur Audit, Jenis Bukti Audit, dan Asersi
Prosedur Audit Ilustrasi Penerapan Asersi Jenis Bukti Audit
Inspeksi
Dokumenter
Fisik
Representasi Tertulis
Penghitungan
Pengamatan
Permintaan Keterangan
Konfirmasi
Pelaksanaan Ulang
Teknik Audit Berbantuan Komputer
Matematis
Analitis
Konfirmasi
Lisan
Tracing
Vouching
Analitis
Elektronik
Membandingkan penjualan aktual dg anggaran penjualan
Keberadaan, kelengkapan, penilaian penjualan
Menelusuri faktur penjualan ke buku besar piutang usahaKelengkapan, penilaian piutang usaha
Memeriksa ayat jurnal dlm buku besar piutang usaha ke faktur pembelian
Keberadaan dan piutang usaha
Memeriksa rekening koran
Keberadaan, hak dan penilaian kas
Memeriksa gudang yg baruKeberadaan gudang
Menghitung kas yg adaPenilaian kas
Membandingkan harga dlm file faktur dg master filePenilaian penjualan
Menghitung kembali hutang bunga akrualPenilaian hutang bunga
Meminta konfirmasi saldo bank kpd bankKeberadaan, hak & penilaian kas
Mengamati klien menghitung persediaan
Keberadaan, kelengkapan & penilaian persediaan
Meminta keterangan dr penasihat hukum klien ttg litigasi yg sdg berlangsung
Semua kategori asersi utk kewajiban kontinjen
Meminta keterangan kpn manajemen ttg keuasangan persediaan
Penilaian persediaan
Program AuditTop down: Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dan pengetahuan atas
entitas serta bisnis dan industrinya.
Buttom up: Mengevaluasi bukti transaksi pendukung dan akumulasinya dalam laporan keuangan.
Prosedur Analitis
Prosedur Awal
Pengujian Estimasi Akuntansi
Pengujian Penyajian dan Pengungkapan
Pengujian Pengendalian
Pengujian Transaksi
Pengujian Saldo
Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit.
Jenis kertas kerja:• Kertas kerja neraca saldo• Skedul dan analisis• Memoranda audit dan dokumentasi
informasi penguat• Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
Menyusun kertas kerja• Judul, memuat nama klien, judul deskriptif yang dapat
mengidentifikasi isi dari kertas kerja, tanggal neraca/ periode yang menjadi ruang lingkup audit.
• Nomor indeks untuk tujuan pengidentifikasian/ pengarsipan, seperti A-1, B-1, dll.
• Referensi silang untuk data yg diambil dari kertas kerja lain.• Tanda koreksi, berupa simbol-simbol seperti tanda pengecekan (√).• Tanda tangan dan tanggal untuk menetapkan tanggung jawab atas
pekerjaan dan review yang dilaksanakan.
Mereview kertas kerja
Review tahap pertama dilakukan oleh supervisor dari penyusun seperti atasan/ manajernya apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu audit telah selesai dilaksanakan. Review selanjutnya dilakukan atas kertas kerja apabila pekerjaan lapangan telah diselesaikan semuanya.
Pengarsipan kertas kerja
Diarsipkan menurut 2 kategori file permanen, dan file tahun berjalan.
Kepemilikan dan penyimpanan kertas kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan dengan batasan sesuai kode etik profesi, penyimpanan kertas kerja diserahkan pada auditor.