budidaya rainbow
-
Upload
septiana-anggraini-pratiwi -
Category
Documents
-
view
47 -
download
2
description
Transcript of budidaya rainbow
Pemijahan Induk berukuran panjang 5-9 cm,
dipijahkan dalam akuarium atau bak
beton yang diberi shelter tanaman air
atau tali rafia. Rasio kelamin induk jantan
dan betina 2 : 1 atau 3 : 2. Jenis pakan
berupa cacing darah beku
(Chironomidae) dan larva nyamuk
(jentik). Pemijahan satu pasang induk
dapat menghasilkan telur 50-100 butir
setiap hari per pasang.
Pemeliharaan Larva
Ikan rainbow atau ikan pelangi
merupakan kelompok ikan hias air
tawar asli Indonesia. Ikan ini banyak
ditemukan di Indonesia Bagian Timur
khususnya Papua dan Sulawesi. Ikan
rainbow terdiri atas 7 genus dan 76
spesies. Sejak tahun 2007 Balai
Penelitian dan Pengembangan
Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) Depok
telah mendomestikasikan 24 jenis ikan
rainbow, salah satu diantaranya ada-
lah ikan rainbow asal danau Kurumoi
(Melanotaenia parva). Ikan ini
termasuk spesies yang tercatat dalam
redlist IUCN dengan kriteria rentan
(vulnerable). Pengembangan ikan
rainbow di BPPBIH Depok telah
berhasil dilakukan sampai produksi
skala massal. Kegiatan budidaya ikan
rainbow dimulai dari pemeliharaan
induk, pemijahan, penetasan telur,
pemeliharaan larva, pemeliharaan
benih, pengelolaan kualitas air dan
pengendalian hama dan penyakit.
Pendahuluan Pemeliharaan induk ikan rainbow
membutuhkan kualitas air yang baik
dalam pemeliharannya, dengan kisaran
pH 6-8, suhu 26-30oC.
Penetasan Telur Wadah penetasan telur berupa kontainer
plastik dan waskom volume 5-10 L.Telur
menetas setelah 6-7 hari, daya tetas telur
mencapai 90-95% dengan jumlah larva
sebanyak 45-95 ekor/pasang/hari.
Larva dipelihara dalam akuarium, jenis
pakan yang diberikan berupa Infusoria,
Rotifer dan kutu air (Moina sp).
Pemeliharaan larva dalam hapa yang
ditempatkan dalam kolam tanah yang
telah diberi pupuk dengan dosis 20 kg/
m2. Larva umur 3 hari ditebar dalam
hapa dengan kepadatan 400 ekor/m2.
Larva dipelihara selama 1 bulan dengan
sintasan sebesar 50-70%.
Gambar wadah penetasan telur dan telur
siap menetas
Gambar induk jantan dan induk betina
Foto : Tappin, 2010)
Gambar bak pemijahan, shelter tali rafia dan
telur menempel pada shelter tanaman air
Gambar wadah pemeliharaan larva (hapa) dan
larva baru menetas
Pemeliharaan Induk
Wadah yang digunakan berupa bak
beton dan akuarium dengan sistem air
mengalir (sirkulasi). Pakan yang
diberikan adalah cacing darah beku
Chironomidae), pellet dan larva
nyamuk (jentik) dengan pemberian 3
kali sehari sekenyangnya.
Pengelolaan Kualitas Air
Kisaran nilai beberapa parameter kualitas
air pada pemeliharaan ikan rainbow
kurumoi dari BPPBIH Depok :
Pemeliharaan Benih
Pemeliharaan benih menggunakan
jaring yang dipasang dalam kolam
tanah. Benih umur 1 bulan ditebar
dengan kepadatan 100 ekor/m2.
Pakan yang diberikan adalah
campuran pellet dan cacing darah
beku (Chironomidae)
Gambar pakan: pellet dan cacing
darah beku (Chironomidae)
Gambar wadah pemeliharaan benih
(jaring)
Parameter Kisaran Referensi
Suhu (oC) 26–29 29 – 32
(Allen, 2000)
pH 6,5–8,0 6,5 – 7,8
(Tappin, 2010)
DO (mg/l) 7,5–8,0 > 5
(Tappin, 2010)
CO2 (mg/l) 1,5–4,0 < 10
(Tappin, 2010)
NO2 (mg/l) 0,01–0,05 < 20
Tappin, 2010)
NH3 (mg/l) 0,002–
0,01
0,001 – 0,01
(Kadarusman,
2007)
Beberapa jenis hama yang sering
ditemukan pada pemeliharaan di kolam
adalah larva capung, keong mas, ikan
gabus, ikan nila dan beberapa predator
lainnya. Jenis penyakit yang sering
menyerang ikan rainbow kurumoi adalah
white spot, aeromonas dan gelembung
renang. Pengobatan dapat dilakukan
menggunakan metilene blue, malachite
green, elbayu, oxitetrcicline dan garam.
Hama dan Penyakit
PEMBENIHAN IKAN
RAINBOW KURUMOI
(Melanotaenia parva)
Gambar benih umur ± 1 bulan
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
2012
© Tappin, 2010