BST pterigium
-
Upload
kornelis-aribowo -
Category
Documents
-
view
73 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of BST pterigium

Pterygium

ANALISA KASUS

Identitas PasienNama : Tn. B
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki Laki
Negeri Asal : Pariaman
Pekerjaan : Biro Instalasi Listrik

Pandangan kabur pada kedua mata, pandangan terasa seperti tertutup asap. Awalnya keluhan dirasakan pada mata kanan sejak empat bulan yang lalu dan bertambah kabur sejak dua bulan ini. Pasien juga mengeluhkan mata kiri kabur sejak satu bulan yang lalu.
Pandangan kabur pada kedua mata
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Seorang pasien laki laki umur 63 tahun datang ke poliklinik
mata RS. Dr. M. Djamil Padang tanggal 28 September 2013,
dengan:

- Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri kepala.
- Tidak ada riwayat trauma pada mata.
- Riwayat DM semenjak 16 tahun yang lalu
- Riwayat mata terasa gatal tidak ada
- Riwayat mata berair tidak ada
- Mata kiri terasa ada yang mengganjal sejak dua bulan yang lalu.
- Pasien adalah seorang pensiunan biro instalator listrik (pekerja lapangan) yang sering terpapar sinar matahari saat bekerja.
- Pasien mengeluhkan silau saat melihat cahaya.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

• Tidak ada anggota keluarga yang menderita kelainan seperti ini.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya
• Riwayat trauma pada kedua mata tidak ada

Status Ophtalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi 1/300 5/50
Visus dengan koreksi
5/15 setelah dikoreksi dengan ʃ+2.00 d
Refleks fundus Tidak bisa dinilai (+)
Silia/supersilia Madarosis (-)Trikiasis (-)
Madarosis (-)Trikiasis (-)
STATUS OPHTALMIKUS

Status Ophtalmikus OD OS
Palpebra superior
Hiperemis (-)Edema (-)
Hiperemis (-)Edema (-)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (-)
Margo Palpebra Tanda radang (-) Tanda radang (-)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Dalam batas normal
Konjungtiva tarsalis
Hiperemis (-)Folikel (-)
Hiperemis (-)Folikel (-)

Status Ophtalmikus OD OS
Konjungtiva bulbi
Hiperemis (-)Jaringan fibrovaskular (+) di nasal berbentuk segitiga dengan puncak di kornea
Hiperemis (-)Jaringan fibrovaskular (+) di nasal berbentuk segitiga dengan puncak di kornea
Sklera Putih Putih
Kornea Puncak jaringan fibrovaskular ± 1 mm dari limbus
Puncak jaringan fibrovaskular ± 3 mm dari limbus
Kamera okuli anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)

Status Ophtalmikus OD OS
Pupil Bulat, Ø 3 mm, reflek +/+ Bulat, Ø 3 mm, reflek +/+
Lensa Keruh pada nukleusKeruh pada bagian
subkapsul
Fundus: - media - papil - pembuluh darah - retina - macula
KeruhTidak bisa dinilaiTidak bisa dinilaiTidak bisa dinilaiTidak bisa dinilai
Relatif beningBulat, batas tegas, c/d 0,3-0,4Perdarahan (-), eksudat (-)aa:vv = 2:3reflek fovea (+)

Status Ophtalmikus OD OS
Tekanan bulbus okuli N (palpasi) N (palpasi)
Posisi bulbus okuli Orthoforia Orthoforia
Gerakan bulbus okuli Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Pterygium OD derajat IIPterygium OS derajat III
Katarak senilis stadium imatur ODS, OD>OS,
DIAGNOSA KERJA

Anjuran Pemeriksaan Penunjang
USG OD

Anjuran kepada Pasien
Hindari paparan sinar ultraviolet (menggunakan kacamata hitam jika ingin keluar rumah)

Penatalaksanaan
Cendo lyteers 6 x 1 tetes ODS
OD :
ECCE + Eksisi Pterygium
OS :
Eksisi Pterygium

DISKUSI

Seorang pasien laki-laki usia 63 tahun datang ke poli mata RSUP Dr. M. Djamil, Padang. Diagnosa diperoleh berdasarkan ANAMNESIS dan PEMERIKSAAN FISIK. Anamsesis dilakukan secara autoanamnesa.

AN
AM
NESIS
pandangan kabur pada kedua mata seperti tertutup awan. Awalnya keluhan dirasakan pada mata kanan sejak empat bulan yang lalu dan bertambah kabur sejak dua bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata kiri kabur sejak satu bulan yang lalu.
Pasien adalah seorang pensiun biro instalator listrik yang sering terpapar sinar matahari saat bekerja. Pasien mengeluhkan silau saat melihat cahaya.

PEM
ER
IKSA
AN
FI
SIK
visus tanpa koreksi 1/300 OD, 5/50 OS dan menjadi 5/15 dengan lensa ʃ+2.00 d. Pada konjungtiva bulbi kedua mata terlihat jaringan fibrovaskular di bagian nasal berbentuk segitiga dengan puncak di kornea. Pada mata kanan, puncak jaringan fibrovaskular ± 1 mm dari limbus dan pada mata kiri ± 3 mm dari limbus. Dari pemeriksaan fundus pada mata kanan diketahui bahwa media keruh sehingga papil optic, retina, arteri dan vena retina, serta macula tidak bisa dinilai. Sedangkan pada mata kiri diketahui bahwa media relative bening, papil optic berbentuk bulat, batas tegas, dan c/d 0,3-0,4, pada retina tidak ada perdarahan dan eksudat, arteri : vena = 2:3, reflek fovea positif pada makula.

Diagnosa pada pasien ini yaitu Pterygium OD derajat II, Pterygium OS derajat III, Katarak Senilis stadium imatur ODS, OD>OS
Anjuran terapi pada pasien ini terbagi dua, yaitu medikamentosa dan nonmedikamentosa. Terapi medikamentosa yaitu dengan pemberian Cendo Lyters ED 6 dd 1gtt ODS. Terapi nonmedikamentosa yaitu dengan pembedahan ECCE dan eksisi pterygium pada mata kanan dan eksisi pterygium pada mata kiri.
Pada pasien diberikan edukasi agar menghindari paparan sinar ultraviolet dengan cara menggunakan kacamata hitam.

Berdasarkan TEORI
FAKTOR RESIKO
USIA
PEKERJAAN
TEMPAT TINGGAL
HEREDITER

Sinar ultraviolet terutama sinar UVB beserta polutannya merupakan pencetus terjadinya inflamasi kronik sebagai penyebab pertumbuhan jaringan fibrovaskular, selain itu kekeringan okular dan polusi lingkungan dapat berperan serta dalam progresivitas pterygium dan rekurensinya. Sehari-hari pasien sering terpajan dengan sinar matahari dan debu.
Pasien seorang pekerja
lapangan

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, derajat pertumbuhan pterygium dibagi menjadi :
Derajat 1 : jika pterygium hanya terbatas pada limbus kornea.
Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm
melewati kornea.
Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil
mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal
sekitar 3 – 4 mm)
Derajat 4 : pertumbuhan pterygium melewati pupil sehingga mengganggu
penglihatan.
Pada pasien ini stadium pterygiumnya adalah pada mata
kiri derajat III dan mata kanan derajat II

Lesi biasanya terdapat di sisi nasal konjungtiva bulbi. Bisa dijumpai di sisi nasal dan temporal pada satu mata (pterygium dupleks)atau pada kedua mata (pterygium bilateral). Pada pasien ini lesi terdapat di nasal.
sensasi benda
terganjal, asing, silau,
gangguan visus,

Kandungan
Ion Natrium & Kalium dengan Benzalkonium Cl.
Indikasi
Lubrikan/pelicin untuk air mata buatan.
Kemasan
Tetes mata 0,01 % x 15 ml.
Dosis
3-6 kali sehari 1 atau 2 tetes.

Terapi pembedahan yang dilakukan pada mata kanan yaitu ECCE untuk mengobati katarak dan eksisi pterygium, walaupun pada pasien ini pterygium OD pada derajat II.
Pada mata kiri dilakukan eksisi pterygium karena sudah mencapai derajat III.

TERIMA KASIH