bsi.umy.ac.idbsi.umy.ac.id/.../2018/08/Google-Scholar-Sitasi-1.docx · Web viewMari sekarang kita...
Transcript of bsi.umy.ac.idbsi.umy.ac.id/.../2018/08/Google-Scholar-Sitasi-1.docx · Web viewMari sekarang kita...
Meningkatkan rangking Webometrics saat ini tidak lagi selalu membahas tentang meningkatkan jumlah
file dan meningkatkan konten secara massal dalam waktu yang singkat.
Cara peningkatan tersebut masih relevan digunakan namun sudah tidak semasif dahulu. Fokus UMY saat
ini adalah bagaimana meningkatkan faktor penilaian “Openness” yang dihitung berdasarkan jumlah
sitasi google scholar.
Openness ini sejalan dengan target Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menuju Worlds Class
University karena salah satu indikator world class university adalah banyaknya jumlah publikasi yang
diterbitkan oleh dosen.
Disini saya tidak lagi membahas tentang bagaimana melakukan registrasi google scholar maupun sinta
karena sudah pernah kami buatkan tutorialnya dan kami publish di website BSI.
Beberapa hal yang akan kita bahas disini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu h index, cara mudah menghitungnya dan manfaatnya
2. Tips meningkatkan h index
3. Bagaimana menambahkan artikel ke google scholar
4. Bagaimana agar jurnal ilmiah bisa segera ditambahkan ke google scholar
5. Apa itu sitasi google scholar
6. Tips meningkatkan sitasi google scholar
Apa itu H-Index
H-Index merupakan sebuah tolak ukur bagi seorang ilmuwan baik itu dosen maupun peneliti dalam
mengembangkan ilmunya yang berupa hasil penelitian yang dipublikasikan secara online, HKI (Hak
Kekayaan Intelektual) dan artikel yang diseminarkan dalam bentuk jurnal ilmiah baik tingkat nasional
maupun internasional.
H-Index ini juga digunakan oleh Google Scholar sebagai metrik untuk mengukur apakah hasil penelitian
yang dipublikasikan oleh ilmuwan tersebut popular atau tidak.
Cara Menghitung H-Index
Secara teori h-index diartikan “jumlah h terbesar sehingga h publikasi memiliki setidaknya h kutipan”
Misalnya saya memiliki 6 artikel dan masing-masing artikel tersebut disitasi dengan jumlah 10, 12, 11, 8,
6, 4.
Dari contoh diatas maka saya bisa menghitung bahwa H-Index saya adalah 5
Darimana saya bisa menemukan H-Index 5 ? caranya sangat mudah, masukkanlah artikel dan jumlah
sitasi tersebut ke dalam sebuah tabel seperti dibawah ini.
Detailnya :
Artikel 1 minimal harus disitasi sebanyak 1 kali agar mendapatkan H-Index 1. Faktanya
mendapat 10 sitasi
Artikel 2 minimal harus disitasi sebanyak 2 kali agar mendapatkan H-Index 2. Faktanya
mendapat 12 sitasi
Artikel 5 minimal harus disitasi sebanyak 5 kali agar mendapatkan H-Index 5. Faktanya
mendapat 6 sitasi
Artikel 6 minimal harus disitasi sebanyak 6 kali agar mendapatkan H-Index 6. Faktanya hanya
mendapatkan 4 sitasi
Artinya untuk mendapatkan skor H-Index 6 maka harus menambah 2 sitasi lagi pada artikel 6.
Karena artikel 6 masih kurang sitasinya (tidak sampai 6) maka bisa disimpulkan bahwa nilai H-Index saya
adalah 5
Mari sekarang kita lihat contoh realnya salah satu dosen di UMY yaitu Pak Imamudin Yuliadi dan semoga
beliau berkenan profil google scholarnya dijadikan contoh.
Berikut ini adalah URL Profil Google Scholar nya https://scholar.google.co.id/citations?
user=Fb6aJSIAAAAJ&hl=id
Atau bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Pak Imamudin Yuliadi pada profil google scholar memiliki jumlah artikel 10 dengan skor H-Index 7
Darimana H-Index 7 tersebut didapatkan ? kita bisa menghitung langsung secara manual pada profil
google scholarnya atau bisa juga kita masukkan ke tabel seperti contoh sebelumnya
Artinya jika Pak Imamudin Yuliadi ingin mendapatkan H-Index 8 maka pada artikel 8 harus menambah
minimal 2 sitasi lagi.
Bagaimana dengan i10-Index ?
i10-Index cara menghitungnya lebih mudah, yaitu jumlah publikasi yang sudah disitasi setidaknya 10
kali.
Contohnya Pak Imamudin Yuliadi mendapatkan skor i10-Index sebanyak 5 artinya ada 5 artikel Pak
Imamudin Yuliadi yang disitasi oleh minimal 10 artikel lainnya.
Manfaat H-Index
Bagi seorang dosen atau peneliti, h-index merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan
h-index sangat mempengaruhi dana sponsor penelitian yang akan diperoleh untuk melakukan penelitian
berikutnya.
Sebagai misalnya pihak Menristekdikti sudah memberlakukan bagi dosen dan peneliti dapat diberi hak
sebagai ketua di dua skim penelitian apabila sudah mendapatkan h-index Google Scholar minimal 2.
Sedangkan bagi dosen dan peneliti yang belum mendapatkan h-index Google Scholar dengan skor 2
maka hanya diberikan hak untuk menjadi ketua di satu skim penelitian saja.
Tips Meningkatkan H-Index
Ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk meningkatkan H-Index yaitu:
1. Miliki rencana penelitian secara baik, artinya rancanglah penelitian yang akan anda lakukan
paling tidak 5 tahun kedepan agar penelitian tersebut memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
2. Suruh mahasiswa skripsi yang dibimbing untuk mensitasi artikel kita melalui google scholar (cara
mensitasi yang benar dibahas dibawah)
3. Lakukan kerjasama dengan peneliti lain untuk saling mensitasi
4. Universitas membuat peraturan bahwa setiap jurnal yang akan diterbitkan di jurnal yang ada di
universitas harus mensitasi jurnal yang sudah terbit sebelumnya.
Bagaimana Menambahkan Artikel ke Google Scholar ?
Agar penelitian dan artikel ilmiah anda dapat terindeks google, salah satunya anda harus menerbitkan
publikasi jurnal penelitian anda atau artikel lain secara online. lebih tepatnya dengan menggunakan OJS
atau Open Journal System. jika publikasi ilmiah anda terpublikasi dengan OJS atau jika di UMY yaitu
website Repository UMY (http://repository.umy.ac.id), maka secara otomatis penelitian tersebut akan
terindeks google scholar.
Apa keuntungan apabila artikel atau publikasi jurnal anda terindeks google scholar?
1. Anda dapat melihat seluruh informasi publikasi ilmiah anda yang terindeks melalui halaman
google scholar
2. Anda dapat melihat berapa jumlah orang yang men-citasi artikel ilmiah anda
3. Anda dapat melihat informasi Total skor H-Index anda
4. Anda dapat melihat informasi Total skor i10-Index anda
5. Semua artikel yang terindeks di google scholar menjadi rujukan untuk penilaian penelitian anda
di portal penelitian dikti : http://sinta2.ristekdikti.go.id
Beberapa pertanyaan yang sering saya dapati adalah “Kok artikel saya tidak terindeks di google
scholar?”
Banyak faktor yang menyebabkan artikel ilmiah anda tidak terindeks google scholar salah satunya
adalah nama anda yang hanya satu kata. Apabila nama anda misalnya : budi (tidak ada kepanjangan)
sebaiknya pada saat pengisian data di OJS, First name dan Lastname di isi nama yang sama. sebagai
contoh :
First name : Budi
Last Name : Budi
Selanjutnya gunakan penulisan nama yang konsisten di setiap penelitian yang anda buat, artinya
gunakan nama yang sama pada setiap penelitian anda jangan seperti ini:
Nama Lengkap : Joko Widodo Putra Bangsa
Penelitian pertama menggunakan nama : Joko Widodo
Penelitian kedua menggunakan nama : Joko Widodo Putra
Penelitian ketiga menggunakan nama : Jokowi Putra Bangsa
Google scholar sendiri menggunakan nama belakang untuk dicantumkan. Maksudnya google scholar
akan secara otomatis mengindeks nama belakang anda, seperti nama diatas jika di google scholar maka
akan menjadi “JKP Bangsa”
Lalu bagaimana, First name dan Last Name sudah terisi tetapi artikel saya belum juga ter indeks ?
Jika hal tersebut terjadi, anda tidak perlu khawatir anda dapat menambahkan artikel ilmiah anda secara
manual di google scholar.
Berikut Langkah dan Cara menambahkan artikel secara manual di google Scholar :
1. Pastikan anda sudah memiliki akun google scholar (akun gmail) kemudian silahkan login
2. Kemudian pada menu sebelah kiri google scholar anda klik Profile Saya atau My Profile (dalam
bahasa inggris) kemudian akan tampil seperti gambar di bawah ini :
3. Langkah selanjutnya pada Title ada simbol/icon tanda tambah kemudian anda klik dan akan
menampilkan
=> Add article groups
=> Add article
=> Add article Manually
=> Configure article updates
4. Selanjutnya anda pilih menu Add article Manually dan akan tampil seperti gambar di bawah ini :
5. Kemudian anda isi Form informasi yang disediakan. di form tersebut anda dapat memililih
Journal, Book chapter atau yang lainnya
6. Pastikan informasi yang anda masukan sesuai dengan artikel ilmiah atau jurnal penelitian anda.
7. Jika informasi sudah lengkap, anda dapat mengklik tombol check list warna biru
8. Kemudian anda menunggu, Google akan memproses dan melakukan verifikasi. untuk waktu
saya tidak tahu pasti.
9. Selesai
Sebaiknya sebelum mencoba “Add Article Manually” ada baiknya anda mencoba dulu opsi “Add Article”.
Pada menu “Add Article” tersebut google akan secara otomatis memberikan opsi/pilihan jurnal yang
cocok berdasarkan nama anda. Anda tinggal mencentang artikel jika memang artikel anda ada didalam
daftar yang dibuat secara otomatis oleh google scholar berdasarkan nama.
Memperbaiki Uraian Artikel
Klik judul artikel, lalu klik tombol "Edit". Saat selesai melakukan perubahan, klik tombol
"Simpan".
jika Anda telah melakukan perubahan mendasar pada artikel, ingatlah hal berikut.
Daftar "Artikel Cendekia" di bagian bawah laman mungkin tidak lagi cocok dengan artikel yang
telah Anda edit. Sebaiknya Anda meninjau daftar ini dan "memisahkan" artikel Cendekia yang
tidak lagi berkaitan dengan artikel Anda. Artikel Cendekia memengaruhi penghitungan "Dikutip
oleh" dan metrik kutipan Anda.
Seperti pada penambahan artikel manual, butuh beberapa hari agar semua kutipan atas artikel yang
diedit dapat dikumpulkan ke dalam profil Anda. Anda dapat mempercepat proses tersebut dengan
menambahkan artikel yang sesuai dari Google Cendekia, lalu menggabungkannya dengan versi Anda;
selanjutnya, metrik kutipan Anda akan langsung diperbarui.
Mungkin saja artikel yang telah Anda edit sudah ada di profil sebagai catatan yang terpisah. Sebaiknya
Anda menggabungkan catatan duplikat - klik judul kolom "Judul/Pengarang" untuk menyortir artikel
menurut judul, pilih kotak centang di samping entri duplikat, yang seharusnya sekarang berdekatan, lalu
pilih opsi "Gabung" dari menu Tindakan.
Tips Meningkatkan Sitasi Google Scholar
Tips berikut ini hanya untuk diterapkan bagi Dosen di UMY yang memiliki mahasiswa bimbingan baik itu
skripsi maupun tesis. Caranya sangatlah mudah sekali, yaitu menyuruh mahasiswa mengutip jurnal yang
kita punya.
Selama ini banyak Dosen yang telah menerapkan hal ini namun tetap saja sitasinya tidak bertambah,
kenapa ?
Ada 3 kemungkinan yaitu:
1. Mahasiswa salah dalam melakukan pengutipan
2. Skripsi / Tesis mahasiswa belum diupload di Repository UMY
3. Skripsi / Tesis mahasiswa telah di upload ke Repository UMY namun belum terindeks oleh
Google.
Berikut cara pengutipan google scholar yang benar.
Saya ambil contoh, misalnya saya mahasiswa bimbingan skripsi Pak Imamudin Yuliadi dan saya akan
mengutip salah satu jurnal milik beliau maka cara yang tepat adalah:
1. Buka web google scholar : https://scholar.google.co.id/
2. Masukkan judul artikel yang ingin di kolom search atau bisa juga menulis nama “Imamudin
Yuliadi” pada kolom pencarian
3. Jika sudah ketemu maka klik tanda “kutip” atau Simbol “ pada artikel yang ingin di sitasi.
4. Kemudian pilihlah / copy salah satu pengkutipan yang telah disediakan kemudian paste ke
“Daftar Pustaka”
Untuk meminimalisir kesalahan mahasiswa dalam melakukan pengutipan ada baiknya para dosen selaku
dosen pembimbing skripsi mengedit secara langsung pada “daftar pustaka” mahasiswa ybs.